referat+gist

Upload: rizki-ahmad-ferdian

Post on 28-Feb-2018

314 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    1/31

    REFERAT

    GASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR

    PADA PEMERIKSAAN CT SCAN

    Diajukan dalam rangka memenuhi sebagian Persyaratan Meraih

    Derajat Dokter Spesialis Radiologi

    Oleh

    Yudanti Riastiti

    NIM : 11/322187/PKU/12245

    Pembimbing

    dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad

    Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Gadjah Mada

    Yogyakarta2014

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    2/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Gastrointestinal stromal tumors (GIST) merupakan tumor non epitelial

    yang secara khas tumbuh di dinding traktus gastrointestinal, biasanya muncul dari

    lapisan muskularis propria atau muskularis mukosa dan berasal dari sel

    intersisial Cajal. Tumor dapat timbul pada esofagus, gaster, usus halus, colon,

    mesenterium, dan omentum. Gaster merupakan lokasi yang paling banyak terjadi

    (60-70%). Kadang asal tumor tidak dapat ditentukan, karena penyebaran

    peritoneal yang luas.1,2,3,4,5

    GIST merupakan tumor yang jarang terjadi, tetapi merupakan tumor

    mesenchymal yang paling sering timbul pada traktus gastrointestinal. Insidensi

    sebenarnya dari tumor ini tidak diketahui pasti, diperkirakan ada 5.000-10.000

    kasus baru per tahun di dunia. Tumor ini biasanya timbul pada pasien usia 40-

    70 tahun dan hanya 1-2% terjadi pada anak dan remaja. GIST tidak berhubungandengan distribusi geografis, etnis atau ras dan tanpa predileksi seks.

    1,3,4,5,

    Gejala klinis GIST tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Tumor

    kecil sering tidak bergejala sehingga sering tidak diketahui, dan saat gejala

    muncul, tumor sudah besar atau sudah menyebar ke organ lain. Gejala klinis yang

    sering timbul adalah perdarahan saluran cerna karena ulserasi mukosa. Pada

    sebagian kasus dapat dijumpai massa yang palpable pada abdomen. Sebagian

    besar GIST bersifat jinak (70-80%), tetapi tumor ini memiliki spektrum mulai

    dari benigna sampai maligna, tergantung pada lokasi, ukuran tumor dan frekuensi

    mitosis. GIST maligna sering metastasis ke liver dan peritoneum tetapi jarang

    metastasis ke limfonodi, tulang maupun otak.1,2,7

    Peran pencitraan pada GIST adalah untuk deteksi, karakterisasi, analisis

    hubungan antara massa dan dinding gastrointestinal, staging, penilaian

    prognostik (penilaian tanda-tanda malignansi) dan follow up selama pengobatan.

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    3/31

    CT dianggap sebagai modalitas pencitraan pilihan untuk deteksi, staging,

    perencanaan bedah dan folow up pasien dengan GIST.8,9,10

    Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui peran CT scan pada

    GIST dan mengetahui gambaran lebih lanjut tentang GIST pada pencitraan CT

    scan, yang diharapkan dapat sebagai bekal untuk menegakkan diagnosis GIST

    dengan tepat.

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    4/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Struktur histologi traktus gastrointestinal

    Traktus gastrointestinal mempunyai struktur histologi yang terdiri atas

    empat lapisan utama yaitu mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Lapisan

    mukosa tersusun atas (1) epitel pembatas; (2) lamina propria yang terdiri dari

    jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah kapiler, limfe dan sel-sel

    otot polos, kadang-kadang terdapat kelenjar-kelenjar dan jaringan limfoid; dan

    (3) muskularis mukosa. Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan

    banyak pembuluh darah dan limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), dan

    kelenjar-kelenjar dan/atau jaringan limfoid. Lapisan muskularis tersusun atas: (1)

    sel-sel otot polos, berdasarkan susunannya dibedakan menjadi 2 sublapisan

    menurut arah utama sel-sel otot yaitu sebelah dalam (dekat lumen), umumnya

    tersusun melingkar (sirkuler); pada sublapisan luar, kebanyakan memanjang

    (longitudinal); (2) kumpulan saraf yang disebut pleksus myenteric ( Aurbach),

    yang terletak antara 2 sublapisan otot; (3) pembuluh darah dan limfe. Serosa

    merupakan lapisan tipis yang terdiri atas: (1) jaringan ikat longgar yang kaya

    akan pembuluh darah dan jaringan adiposa; dan (2) mesotel. Gambar skematis

    struktur histologis traktus gastrointestinal dapat dilihat di Gambar 1 dan 2.11,12,13

    Interstitial cells of cajal (ICC) adalah sel-sel khusus pada traktus

    gastrointestinal yang berperan penting dalam mengatur fungsi dan motilitas otot

    polos serta berkoordinasi dengan sistem saraf enterik. ICC terdistribusi

    bervariasi dari esofagus sampai sphincter anal internal. Sanders (1996, 1999)

    mengklasifikasikan ICC menjadi beberapa. IC-MY adalah ICC di regio

    myenteric gaster, usus halus dan colon. IC-SM (submucosal ICCs) adalah ICC

    yang terdapat di sepanjang permukaan submukosa dari lapisan muskularis

    sirkular colon. IC-DMP adalah ICC pada deep muscular plexus pada usus

    halus. IC-IM adalah intramuscular ICC pada esofagus, gaster dan colon

    (Gambar 3). C-kit adalah glikoprotein transmembran berperan penting dalam

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    5/31

    perkembangan dan pematangan ICC. Kondisi fisiologis seperti penuaan, serta

    kondisi patologi berpengaruh negatif terhadapICC networksdan fungsinya.14,15

    B. Gastrointestinal Stromal Tumor

    1. Definisi

    Istilah gastrointestinal stroma tumor (GIST) ini diciptakan pada tahun

    1983 oleh Clarck dan Mazur. Sebelum tahun 1983, GIST diklasifikasikan

    sebagai tumor otot polos, bersama leiomioma, leiomioblastoma dan

    leiomiosarkoma. Dengan adanya kemajuan dalam mikroskop elektron dan

    imunohistokimia, sekarang diketahui bahwa GIST adalah tumor nonepithelial

    yang muncul dari sel-sel interstitial Cajal. GIST didefinisikan sebagai tumor sel

    spindel, epitheloid, atau pleomorfik mesenchymal dari traktus pencernaan yang

    mengekspresikan protein KIT (CD117, stem cell reseptor faktor) yang terdeteksi

    pada imunohistokimia. Sifat ini membedakan GIST dari leiomioma,

    leiomiosarkoma, schwannoma yang tidak mengekspresikan protein KIT. 1,2,3,7, 8

    2. Epidemiologi

    GIST merupakan tumor mesenchymal yang paling sering terjadi,

    mencapai 1-3% dari semua tumor gastrointestinal dan 2,5% dari tumor gaster.

    Tumor ini jumlahnya lebih sedikit dibanding tumor epitel dan tumor limfoma. 17

    Insidensi sebenarnya dari tumor ini tidak diketahui pasti, diperkirakan 10-

    20 kasus/1.000.000 pendududuk di Amerika serikat. Di perkirakan terdapat

    5000-10.000 kasus baru per tahun di dunia. Tumor ini biasanya timbul pada

    pasien usia 40-70 tahun. Kebanyakan muncul diatas usia 50 tahun, jarang

    terjadi pada usia di bawah 40 tahun dan hanya 1-2% terjadi pada anak dan

    remaja. GIST tidak berhubungan dengan distribusi geografis, etnis atau ras dan

    tanpa predileksi seks. 1,3,4,5,

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    6/31

    3. Etiologi dan patofisiologi

    Sel di kontrol oleh beberapa gen yang menentukan kapan tumbuh dan

    membelah menjadi sel-sel baru. Gen tertentu yang membantu sel-sel tumbuh dan

    membelah disebut onkogen. Gen lainnya yang memperlambat pembelahan sel

    atau menyebabkan sel mati pada waktu yang tepat disebut tumor supressor gen.

    Kanker dapat disebabkan oleh perubahan DNA yang mengaktifkan onkogen atau

    mematikan tumor supressor gen.1, 18

    Pada GIST diketahui terdapat perubahan gen yang mengontrol sel, tapi

    masih belum diketahui dengan jelas apa penyebab perubahan gen tersebut.

    Perubahan gen pada GIST adalah perubahan onkogen yang disebut c-kit. Gen c-

    kit ditemukan di semua sel tubuh. Gen ini mengarahkan sel untuk membuat

    protein yang disebut KIT. KIT adalah reseptor tirosin kinase tipe 3 yang penting

    untuk adesi, apoptosis dan diferensiasi sel melanosit, sel germinal, sel mast, sel-

    sel induk hematopoietik, sel-sel interstitial Cajal. Biasanya gen c-kit dalam sel

    interstitial Cajal (ICC) tidak aktif. Pada sekitar 85-90% pasien GIST terjadi

    mutasi gen c-kit menjadi aktif. Hal tersebut menyebabkan proliferasi sel tanpaada hambatan dan resisten terhadap apoptosis.1,17, 18

    Pada sekitar 5%- 10% dari GIST, terjadi mutasi pada gen yang berbeda

    yang disebut PDGFRA. Gen ini menyebabkan sel membuat terlalu banyak protein

    PDGFRA yang memiliki efek yang sama seperti KIT pada sel. Kebanyakan

    GIST mengalami mutasi pada gen c-kit atau PDGFRA, tapi tidak pada

    keduanya secara bersamaan. Sejumlah kecil GISTs tidak memiliki perubahan

    baik dari kedua gen ini. Para peneliti masih mencoba untuk menentukan apa

    perubahan gen menyebabkan kanker ini. 1, 16, 17

    4. Lokasi

    GIST dapat timbul di setiap bagian traktus gastrointestinal mulai dari

    esofagus sampai rectum, mesenterium, dan omentum. GIST secara khas

    tumbuh dari lapisan muskularis propria. Dari beberapa penelitian disebutkan

    bahwa gaster merupakan lokasi tersering (60-70% kasus) dan 25-35% kasus

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    7/31

    terjadi di usus halus. Kolon, rektum, apendiks (5%) dan esofagus (< 2%)

    merupakan lokasi yang jarang.8,9,10, 16, 1

    5. Patologi dan Klasifikasi Histologi

    Ukuran GIST bervariasi dari beberapa milimeter sampai lebih dari 30 cm.

    GIST pada traktus gastrointestinal biasanya melibatkan lapisan otot luar

    sehingga memiliki kecenderungan untuk tumbuh eksofitik, dengan gambaran

    sebagai massa yang timbul dari dinding usus. Tumor juga sering meluas ke

    permukaan mukosa segmen usus yang terlibat dan terlihat ulserasi mukosa pada

    permukaan luminal tumor hingga 50% kasus. 4, 10, 19,20

    Pada pemeriksaan patologi secara makroskopis, GIST yang kecil akan

    tampak sebagai nodul pada serosa, subserosa atau intramural yang biasanya

    dijumpai secara kebetulan pada pemeriksaan endoskopi ataupun operasi abdomen

    untuk tujuan lain. Sedang tumor yang besar dapat menonjol kedalam lumen usus

    atau kedalam lapisan serosa. Pada yang lesi besar dapat terjadi fokus perdarahan,

    degenerasi kistik, dan nekrosis. Dapat dijumpai rongga yang terbentuk dariperdarahan yang luas atau nekrosis yang berhubungan dengan lumen usus. Pada

    potongan bagian dari spesimen tumor, GIST dapat berupa massa yang kenyal

    sampai rapuh, sering disertai dengan fokus perdarahan dan memiliki permukaan

    pink, cokelat, atau abu-abu (Gambar 4). 4,19,20

    GIST diklasifikasikan secara histologis berdasarkan morfologi sel yang

    dominan, yaitu sel spindle, sel epiteloid dan campuran. GIST sel spindle

    yang terdiri dari sel-sel berbentuk cerutu dengan inti memanjang dan sitoplasma

    eosinofilik sampai basofilik. GIST epiteloid terdiri dari sel-sel bulat atau

    poligonal dengan nukleus di pusat (Gambar 5 ). GIST tipe campuran mempunyai

    gambaran yang merupakan campuran dari sel spindle dan epiteloid. GIST dapat

    menampilkan berbagai pola arsitektur. GIST sel spindle dapat diatur dalam

    bundel jalinan fasikula menyerupai tumor otot polos atau pola palisading nuklir

    menyerupai tumor selubung saraf. GIST juga dapat menampilkan pola dengan

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    8/31

    vaskularisasi yang menonjol. Kadang, GIST terdiri dari sel-sel bulat seragam

    kecil yang menampilkan pola organoid menyerupai tumor neuroendokrin.2,19

    Morfologi sel spindle terdapat pada 70% -80% dari GIST gaster,

    dengan sisanya 20% -30% memiliki morfologi epiteloid. GIST usus halus

    paling sering adalah tumor sel spindle. Sebagian besar GIST di anorektal, kolon,

    dan esofagus adalah dari jenis sel spindle, tetapi kadang-kadang dapat ditemukan

    jenis epiteloid pada tempat tempat tersebut. Dapat juga ditemukan campuran

    elemen spindle dan epiteloid pada tumor.2,19

    6.

    Diagnosis

    Diagnosis GIST dapat ditegakkan dari gambaran klinis yang ditemukan,

    pemeriksaan radiologi, endoskopi, pemeriksaan patologi dan imunohistokimia.

    Diagnosis pastinya dengan pemeriksaan imunohistokimia yang mengekspresikan

    protein KIT. Pemeriksaan radiologi yang mempunyai sensitifitas tinggi untuk

    mendeteksi GIST adalah pemeriksaan CT Scan. Pada pemeriksaan ini bisa

    dibedakan tumor yang letaknya didalam lumen, perluasan yang eksofitik ataupunyang intramural. 18,20

    7. Gambaran klinis

    Gambaran klinis tidak khas, tergantung pada ukuran dan lokasi tumor.

    Tumor kecil biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan radiologi

    atau pembedahan untuk tujuan yang lain. Tumor yang besar biasanya

    memperlihatkan gejala. Gejala paling sering adalah perdarahan traktus

    gastrointestinal akibat ulserasi mukosa berupa hematemesis, melene,

    hematochezia, atau gejala dan tanda anemia akibat perdarahan tersamar. Gejala

    yang lain berupa mual, muntah, nyeri abdomen, penurunan berat badan distensi

    abdomen, obstruksi usus teraba massa abdomen. Pada kasus tertentu nyeri

    abdomen merupakan gejala yang sering. Tumor di duodenum dapat

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    9/31

    memperlihatkan gejala ikterus obstruktif dan mungkin dibingungkan dengan

    kanker pankreas.1,7,10,17

    8. Pemeriksaan Radiologi

    a. Pemeriksaan traktus gastrointestinal dengan kontras barium

    Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk deteksi awal adanya keluhan

    yang berhubungan dengan kelainan traktus gastrointestinal. Saat ini

    pemeriksaan ini sudah sering digantikan dengan pemeriksaan endoskopi.

    Pada pemeriksaan dengan barium, GIST memiliki gambaran klasik sebagai

    massa submukosa, mirip dengan leiomioma dan leiomyosarcoma. Masa

    berbatas tegas tepi licin, tepi lesi membentuk sudut tumpul dengan dinding

    lambung. Permukaan mukosa halus saat dilapisi dengan barium, dan

    biasanya utuh kecuali pada area fokus ulserasi, yang dapat dilihat pada

    60% kasus. Massa polipoid intraluminal fokal menyerupai polip mukosa

    adalah gambaran paling umum dari pemeriksaan barium GIST gaster.

    Pemeriksaan barium dari usus halus dapat mengungkapkan massa

    intraluminal atau submukosa. Massa berbatas tegas, tepi licin tetapi

    permukaan mukosa dapat memperlihatkan ketidakteraturan luminal atau

    ulkus fokal. Tumor ini dapat memperlihatkan efek massa signifikan pada

    segmen yang terkena usus atau segmen yang berdekatan. Rongga dan

    pembentukan fistula dapat terjadi, mengakibatkan pembesaran luminal dan

    komunikasi dari rongga atau fistula dengan lumen usus (Gambar 6).19

    b.

    Pencitraan CT scan

    CT scan merupakan pencitraan standar dianggap sebagai modalitas

    pencitraan pilihan pada pasien GIST. CT mempunyai reliabilitas tinggi

    dalam deteksi dan staging. CT Scan dapat membedakan tumor yang

    letaknya didalam lumen, perluasan yang eksofitik ataupun yang intramural.

    CT juga merupakan standar untuk menilai respon terapi.8,9,10, 21

    Protokol pemeriksaan CT scan untuk staging terdiri dari CT non kontras,

    CT dengan kontras fase arteri , fase vena porta hepatis dan vena porta yang

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    10/31

    mencapai seluruh abdomen dan pelvis. Kontras menggunakan 120 ml

    nonionic iodine contrast agent (300/ml) diinjeksikan intravena dengan

    kecepatan aliran 3-4 ml/ detik. Fase arteri terjadi 30-40 detik setelah injeksi

    kontras, fase vena terjadi 60-70 detik setelah injeksi kontras. Pada staging

    pasien juga diberikan kontras oral negatif/air untuk mendeteksi lesi di

    dinding traktus gastrointestinal. Pada evaluasi terapi dan akhir terapi pasien

    diberikan kontras oral positif untuk mendeteksi adanya recurent tumor dan

    metastasis ke peritoneal.21

    Gambaran GIST pada CT scan mayoritas tampak sebagai massa

    endoluminal/ekstraluminal (eksofitik)/campuran berbatas tegas dengan

    berbagai atenuasi pada CT berdasarkan ukuran. Lesi kecil yang biasanya

    jinak, relatif homogen (Gambar 7). Lesi yang lebih besar biasanya dengan

    densitas heterogen batas sebagian besar tegas tetapi ada juga yang batasnya

    tidak tegas dan kecenderungan untuk menyebar ke struktur di sekitarnya.

    Post pemberian kontras tampak penyangatan heterogen. Tumor besar (>

    5cm) sering memperlihatkan area sentral nekrosis atau perdarahan. Berbagai

    tingkat nekrosis sering terlihat di dalam massa. Pola penyangatan perifer

    berkorelasi dengan perdarahan di sentral, nekrosis, dan pembentukan kista

    (Gambar 8). Udara di sentral dan kalsifikasi mural jarang ditemukan. Massa

    biasanya menggeser organ dan pembuluh darah yang berdekatan, tetapi

    invasi langsung dari struktur yang berdekatan kadang dapat terlihat pada

    penyakit lanjut. Gambaran tersebut berlaku untuk GIST di semua lokasi.

    Namun, ada gambaran GIST yang mungkin khas berdasarkan lokasi.4,8,22

    GIST pada gaster biasanya memperlihatkan ekstensi ke ligamentum

    gastrohepatic, ligamen gastrolienale, dan lesser sac, dan sering bagian besar

    tumor terlihat di lokasi ekstragaster. Selanjutnya, rongga yang berkembang

    dari nekrosis sentral atau perdarahan di tumor yang lebih besar dapat

    berhubungan dengan lumen lambung (Gambar 9). 8

    GIST dapat terjadi di sepanjang usus halus, biasanya muncul dengan

    tanda dan gejala obstruksi atau dengan perdarahan. GIST dapat muncul

    sebagai massa intramural atau polip intraluminal dan dapat ekstensi ke

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    11/31

    mesenterium berdekatan (Gambar 10). GIST usus halus memperlihatkan

    gambaran yang serupa pada penyangatan perifer dan area sentral dengan

    densitas rendah. 8,19

    GIST kolon digambarkan sebagai tumor transmural yang melibatkan

    permukaan intraluminal dan extraserosal dari usus besar. Gambaran lain

    termasuk perubahan kistik, perdarahan, nekrosis, atau kalsifikasi. GIST

    kolon memperlihatkan pertumbuhan yang melingkar dengan aneurisma.8,19

    GIST Anorektal merupakan massa mural yang meluas ke

    dinding rektum. Gambaran CT berupa massa mural batas tegas dapat timbul

    ulserasi mucosa. Penyebaran eksternal sering terjadi dengan perluasan massa

    ke dalam fossa ischiorektalis, prostat, atau vagina. Gambaran paling sering

    adalah massa polipoid intraluminal fokal .19

    GIST esofagus dapat berukuran hingga 25 cm dan yang paling sering di

    sepertiga distal esofagus. Gambar CT scan berupa masa dengan atenuasi

    homogen atau heteroge yang dapat berisi area sentral atenuasi rendah akibat

    perdarahan, nekrosis, atau degenerasi kistik. 19

    c. Pemeriksaan magnetic resonance imaging(MRI)

    MRI sangat membantu dalam deteksi dan karakterisasi kecurigaan

    metastasis hepar, terutama jika dalam pemeriksaan CT scan negatif karena

    sensitivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi lesi hati kecil. Selain itu, MRI

    merupakan metode alternatif untuk CT jika terdapat kontraindikasi untuk CT

    ada (misalnya alergi terhadap zat kontras iodine). MRI juga efektif dalam

    staging tumor untuk perluasan lokal.21

    Gambaran MRI GIST gaster bervariasi, karena tingkat nekrosis dan

    perdarahan yang mempengaruhi pola sinyal intensitas. Komponen padat

    tumor tampak sebagai intensitas sinyal rendah pada gambar T1-weighted

    images, dan intensitas sinyal tinggi pada gambar T2-weighted images dan

    setelah penyangatan dengan gadolinium (Gambar. 7). Perdarahan pada

    GIST bervariasi dari intensitas sinyal tinggi ke rendah baik pada T1 dan T2-

    weighted imagestergantung pada usia perdarahan.1,4

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    12/31

    Metastasis hati biasanya berupa massa dengan intensitas sinyal rendah

    atau menengah pada T1-weighted sequences dan sedikit terang pada T2-

    weighted sequences. Nekrosis sering terjadi pada massa yang lebih besar.

    Perdarahan jarang pada metastasis hati tetapi dapat bermanifestasi sebagai

    peningkatan sinyal pada urutan T1-weighted sequence.4

    d. Positron emission tomography

    Positron emission tomography (PET) / CT dengan FDG adalah alternatif

    yang potensial untuk CT dan dapat berguna untuk melihat GIST, terutama

    jika hasil CT scan atau MRI tidak jelas. Pemeriksaan ini juga dapat

    digunakan untuk mencari kemungkinan penyebaran daerah kanker untuk

    membantu menentukan apakah operasi adalah pilihan. PET scan juga dapat

    membantu dalam mencari tahu apakah terapi obat bekerja karena FDG-PET

    memungkinkan penilaian respon awal. PET / CT scan harus mencakup toraks

    lengkap, abdomen dan pelvis. Selama follow up, scan abdoment selalu

    diperlukan, sementara scan lanjut toraks hanya diminta pada pasien dengan

    metastasis paru atau penyakit progresif. Untuk PET, FDG harus diterapkan

    sebagai radionuklida pilihan dan aktivitas diberikan harus sesuai dengan

    pedoman the European Organization for Research and Treatment of Cancer

    (EORTC). Umumnya, CT dosis penuh dengan zat kontras iodine harus

    dimasukkan sesuai dengan pedoman CT sebelumnya. PET / CT dengan dosis

    rendah atau non-ditingkatkan CT tidak mengimbangi CT seperti dijelaskan di

    atas.1, 18

    9. Pemeriksaan imunohistokimia

    Meskipun GIST sudah dapat diduga melalui gejala klinis, pemeriksaan

    radiologi dan histopatologi, tetapi diagnosis pasti harus berdasarkan pada

    pemeriksaan imunohistokimia beberapa penanda tumor, seperti CD117, CD34,

    dan smooth muscle actin(SMA), proteinS-100,desmin. Deteksi CD117 sangat

    mendukung konfirmasi diagnosis GIST. Pemeriksaan dengan antigen CD 117,

    sebagai c-kit protein yang merupakan membran reseptor dengan komponen

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    13/31

    tyrosine kinase, menghasilkan ekspresi positif (72-95%). Pemeriksaan dengan

    antigen CD34, yang merupakan antigen terhadap sel progenitor hematopoetik

    yang banyak dijumpai pada tumor mesenkim, menghasilkan ekspresi positif (60-

    70%). Pemeriksaan dengan smooth muscle actinmemperlihatkan ekspresi yang

    tidak begitu kuat (30-40%). Pemeriksaan dengan desmin dan S-100 protein

    memperlihatkan ekspresi yang lemah (< 5%). 2,17,20,23,24

    Hirota dan Isozaki mengklasifikasikan tumor stroma mejadi GIST, tumor

    otot polos, dan tumor sel Schwann berdasarkan data tersebut diatas. Tumor stroma

    mengekspresikan CD117 atau CD34 adalah GIST. Tumor stroma tanpa CD117

    dan CD34 dengan ekspresi positif untuk desmin diklasifikasikan ke dalam tumor

    otot polos. Sedangkan tumor stroma tanpa CD117 dan CD34 dengan ekspresi

    positif untuk protein S-100 adalah tumor sel schwan.23,24

    10. Staging

    Staging digunakan untuk menggambarkan luasnya penyebaran sebagian

    besar jenis kanker, termasuk GIST. Sistem yang paling umum digunakan adalah

    sistem TNM dari the American Joint Committee on Cancer (AJCC).

    BerdasarkanAJCC Cancer Staging Manualtahun 2010 maka GIST dinilai sistem

    TNM seperti keganasan dengan ditambah penilaian tingkat mitosis. T (ukuran

    tumor primer): TX (tidak dapat dinilai), T0 (tidak ada bukti tumor primer), T1

    (2cm), T2 (> 2 cm tapi 5cm tapi 10cm dalam

    dimensi terbesar). N (kelenjar getah bening regional): NX (tidak dapat dinilai),

    N0 (tidak ada metastasis kelenjar regional) dan N1 (metastasis kelenjar regional).

    M (Metastasis jauh): M0 (tidak ada metastasis jauh) dan M1 (setiap metastasis

    jauh). Indek mitosis: Rendah (5 per 50 hpf) dan tinggi (> 5 per 50 hpf ).

    Staging GIST berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual tahun 2010 dapat

    dilihat di tabel 1.18

    11. Diagnosis Banding

    Diagnosis banding dari GIST meliputi tumor mesenchymal lainnya seperti

    leiomioma, leiomiosarcoma dan schwannoma. Temuan pencitraan dari semua

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    14/31

    tumor ini mirip dengan GIST karena mereka berasal dari dinding traktus

    gastrointestinal. Adenokarsinoma dan limfoma juga harus dipertimbangkan

    dalam diagnosis banding GIST.

    a. Leiomioma/Leiomiosarkoma

    Leiomioma berasal lapisan dari muskularis mukosa atau muskularis

    propria, yang terdiri dari sel-sel otot polos berbatas tegas. Tumor ini paling

    sering ditemukan di esofagus dan jarang ditemukan di gaster dan duodenum.

    Pada endoskopi ultrasonografi terlihat sebagai massa hipoekhoik homogen di

    lapisan mukosa muskularis. Pada CT scan, tumor ini tampak sebagai massa

    subepitel atau intralumen bentuk bulat atau oval yang hipodens homogen

    berbatas tegas tepi licin. Dapat terjadi kalsifikasi dan ulserasi pada permukaan

    tumor. Pada fase awal tumor ini, CT scan dengan kontras dapat terlihat

    bahwa mukosa gaster lebih menyangat dibandingkan dengan tumor, sehingga

    memperjelas bahwa asal tumor dari submukosa. Leiomiosarkoma juga jarang

    mengalami metastasis ke limfonodi regional. Karena temuan pencitraan

    mereka tumpang tindih dengan GIST. 2, 22, 25

    b. Gastrointestinal Schwannoma

    Gastrointestinal Schwannoma (GS) merupakan tumor yang jarang dan

    sekarang dianggap berbeda dari schwannoma konvensional yang muncul

    pada jaringan lunak atau sistem saraf pusat. GS diklasifikasikan sebagai

    tumor mesenchymal atau neuroectodermal. GS paling sering pada lambung

    (60-70% kasus), diikuti oleh kolon dan rektum. Schwannoma di esofagus

    dan usus halus jarang dilaporkan. GS diduga timbul dari pleksus myenteric

    dalam dinding traktus pencernaan karena kesamaan immunophenotypic

    mereka. Tumor ini biasanya muncul pada dekade ketiga sampai kelima

    kehidupan, sering asimtomatik tapi kadang terdapat rasa tidak nyaman di

    abdomen bagian atas dan perdarahan saluran cerna dari ulserasi mukosa.

    22,26, 27

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    15/31

    Gambaran CT GS di berbagai lokasi tampak sebagai massa subepitel

    terbatas tegas dengan berbagai derajat perubahan kistik internal. Post

    pemberian kontras tampak penyangatan minimal selama fase arteri dan

    penyangatannya terlambat selama fase equilibrium. Schwannoma ganas

    memperlihatkan nekrosis dan penyangatan heterogen (Gambar 10).

    Atenuasi homogen dapat terjadi karena ukuran tumor kecil. GS berukuran

    kecil tampak sebagai massa berbatas tegas, atenuasi homogen tanpa

    perdarahan, daerah atenuasi rendah intralesi, atau degenerasi kistik. 22,26, 27

    c. Adenokarsinoma gastrointestinal

    Adenokarsinoma gastrointestinal jarang terjadi sebelum usia 40 tahun,

    insidensinya semakin meningkat setelahnya dengan puncak insidensi pada

    dekade ketujuh kehidupan di Amerika serikat. Adenokarsinoma adalah

    keganasan primer yang paling umum dari gaster dan usus halus. Gambaran

    berupa penebalan fokal dinding usus dengan mukosa yang irreguler atau

    focal infiltration pada dinding yang biasanya bermanifestasi sebagai lesiannular di usus kecil proksimal. Gambaran lainnya sebagai pertumbuhan

    mukosa atau polipoid yang irreguler dengan atau tanpa ulserasi mukosa dan

    obstruksi. Kanker ini umumnya disertai dengan limfadenopati, metastasis

    atau asites. 9, 10

    d. Limfoma

    Limfoma umumnya ditemukan di gaster dan usus halus. Limfoma gaster

    mencapai 1-5% tumor di gaster. Karena karakteristik submukosa menyebar,

    limfoma gaster sering muncul sebagai penebalan abnormal dinding gaster

    sirkumferential atau pelebaran usus/ aneurisma dengan dengan

    limfadenopati abdominal. Kadang-kadang, limfoma lambung dapat

    membentuk suatu massa fokal yang menyerupai tumor subepitel (Gambar).9,22

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    16/31

    12.

    Terapi

    Terapi yang utama pada GIST primer terlokalisasi dan tidak terdapat

    metastasis adalah reseksi radikal tanpa reseksi limfadenopati. Metode ini

    memberikan harapan sembuh paling besar. Reseksi limfadenopati biasanya tidak

    diperlukan karena GIST sangat jarang menyebar secara limfatik. Morinaga et al.

    berpendapat bahwa reseksi lengkap GIST, bahkan jika ukurannya kecil adalah

    wajib, namun diseksi kelenjar getah bening rutin tidak diperlukan. Pross et al.

    juga melaporkan bahwa diseksi kelenjar getah bening adalah sia-sia dalam

    pengobatan GIST gaster. Namun, meskipun dilakukan reseksi total dengan tepi

    yang bersih, tingkat rekurensi tetap tinggi; rekurensi pada hepar atau mesenterium

    terjadi pada 40-90% pasien yang menjalani pembedahan kuratif.(23) Hal ini

    sebagian mungkin disebabkan oleh terjadinya ruptur tumor yang berujung pada

    implantasi pada mesenterium. Resiko terjadinya rekurensi memerlukan ketelitian

    teknik operasi dan biopsi per kutan sebaiknya dihindari.1,4,24

    Pada kondisi tertentu dan pada GIST sudah tidak dapat direseksi, dilakukan

    kemoterapi dengan target terapi. Pada 1999, ditemukan sebuah obat baru yangefektif untuk mengobati GIST, yang bekerja dengan menginhibisi enzim tyrosin

    kinase secara selektif menggunakan tirosin kinase inhibitor STI-671. Obat ini

    baru-baru ini disetujui untuk penggunaan klinis di Amerika Serikat sebagai

    imatinib mesylate (Gleevec, Novartis). Ini adalah terapi molekuler baru yang

    memiliki toksisitas minimal.1,4,24

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    17/31

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Tumor submukosa dan tumor mesenchymal origin stromal traktus

    gastrointestinal muncul dalam submukosa atau muskularis propria dinding traktus

    gastrointestinal. Tumor ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu tumor miogenic

    (leiomioma atau leiomyosarcomas), tumor neurogenik (schwannoma, tumor sel

    granular, dan neurofibroma) dan GIST. GIST merupakan tumor mesenkimal

    gastrointestinal yang secara absolut jarang ditemukan tetapi merupakan tumor

    mesenchymal yang paling sering timbul pada traktus gastrointestinal. Tumor ini

    dikarakterisasi oleh ekspresi dari reseptor tyrosine kinase growth factor, atau

    disebut juga reseptor KIT atau CD117. Ekspresi ini memungkinkan tidak

    terkontrolnya pertumbuhan tumor dan resisten terhadap apoptosis 27

    Kebanyakan GIST (70% -80%) bersifat benigna. Tetapi perubahan dari

    benigna ke maligna dapat diprediksi, meskipun tidak absolut. Dari literatur

    disebutkan banyak faktor yang diidentifikasi sebagai variabel yang mampu

    memprediksi perkembangan GIST meliputi ukuran, indeks mitosis, adanya

    nekrosis tumor, penanda proliferasi sel dan lokasi tumor. Temuan dari variabel

    tersebut di cari sehingga lingkungan biologi dapat diprediksi. Jadi, istilah

    "benigna" atau "maligna" sering dihindari, dan GIST diklasifikasikan sesuai

    dengan potensi keganasannya berdasarkan faktor-faktor prognostik yang paling

    relevan yaitu lokasi tumor, ukuran dan indeks mitosis menjadi resiko tinggi,

    resiko menengah, resiko rendah dan resiko sangat redah. Klasifikasi ini

    dikembangkan di the Armed Forces Institute of Pathology (AFIP) oleh Miettinen

    dan Lasota, kedua patolog berdasarkan tinjauan rinci jangka panjangnya.

    Klasifikasi ini kemudian diadaptasi dan disahkan oleh National Comprehensive

    Cancer Network(NCCN) untuk GIST (Tabel 2).2, 8, 17

    CT scan merupakan pencitraan standar dianggap sebagai modalitas

    pencitraan pilihan pada pasien GIST. Pemeriksaan CT scan pada GIST harus

    menggunakan bahan kontras intravena dan kontras oral negatif atau positif. CT

    mempunyai reliabilitas tinggi dalam dalam deteksi dan staging. CT Scan dapat

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    18/31

    membedakan tumor yang letaknya didalam lumen, perluasan yang eksofitik

    ataupun yang intramural. CT juga merupakan standar untuk menilai respon terapi

    (Gambar 13).8,9,10, 21

    Gambaran GIST pada CT scan tampak sebagai massa endoluminal/

    ekstraluminal (eksofitik) atau campuran berbatas tegas dengan berbagai atenuasi

    pada CT berdasarkan ukuran. Lesi kecil biasanya jinak dan cenderung berbatas

    tegas dan relatif homogen. Lesi yang besar biasanya tampak sebagai massa

    dengan densitas heterogen batas dapat tegas atau tidak, dengan pertumbuhan

    dan kecenderungan untuk menyebar ke struktur di sekitarnya. Post pemberian

    kontras tampak penyangatan heterogen. Tumor besar (> 5cm) sering

    memperlihatkan area pusat nekrosis atau perdarahan. Berbagai tingkat nekrosis

    sering terlihat di dalam massa. Pola penyangatan perifer berkorelasi dengan

    perdarahan di sentral, nekrosis, dan pembentukan kista. Udara di sentral dan

    kalsifikasi mural jarang ditemukan. Massa biasanya menggeser organ dan

    pembuluh darah yang berdekatan, tetapi invasi langsung dari struktur yang

    berdekatan kadang dapat terlihat pada penyakit lanjut.4,8,22

    GIST maligna sering metastasis ke liver dan peritoneum. CT scan sensitif

    untuk mendeteksi adanya metastasis hepar, peritoneal, paru-paru dan tulang.

    Diagnosis GIST dapat dicurigakan bila dijumpai adanya massa GIST yang besar

    dan kompleks dengan metastasis hepar tetapi tanpa limfadenopati. Lesi dihepar

    dapat hipervaskular, atau mungkin muncul dengan gambaran lesi kistik dengan

    multilokularfluid-fluid levels.

    Diagnosis banding dari GIST meliputi leiomioma/leiomiosarkoma,

    schwannoma, adenokarsinoma dan limfoma. Temuan pencitraan leiomioma,

    leiomiosarcoma mirip dengan GIST karena mereka berasal dari dinding

    traktus gastrointestinal. Karena temuan pencitraan mereka tumpang tindih

    dengan GIST, tidak mungkin untuk membedakannya hanya dengan

    pencitraan CT scan. Yang dapat membedakan secara pasti GIST dengan

    leiomioma/leiomiosarkoma hanya dari pemeriksaan imunohistokimia. Pada

    pemeriksaan imunohistokimia leiomioma/leiomiosarkoma didapatkan

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    19/31

    pewarnaan positif aktin otot dan desmin sedangkan pewarnaan untuk CD117,

    CD34, dan protein S100 negatif.2, 22, 25

    GS dan GIST kecil memperlihatkan temuan pencitraan serupa tetapi GS

    lebih sering menunjukkan pola pertumbuhan eksofitik atau campuran, pola

    penyangatan homogen, kelenjar getah bening perilesional, dan tumbuh lebih

    lambat dari GIST. 2, 4, 22, 27

    Pada CT, adenokarsinoma polipoid gaster dapat meluas ke dinding

    lambung dan dapat menyerupai tumor mesenchymal. Tepi tepi adenokarsinoma

    lebih sering spiculateddaripada licin, dan biasanya terkait dengan limfadenopati

    regional, hal itu jarang terjadi pada GIST. Adenokarsinoma di usus halus

    biasanya bermanifestasi sebagai lesi annular di usus halus proksimal, sedangkan

    GIST jarang melibatkan dinding usus konsentris. Pertumbuhan limfoma jarang

    menunjukkan pertumbuhan eksofitik 2, 4, 22, 27

    Limfoma gaster kadang-kadang memiliki gambaran CT mirip dengan

    tumor mesenchym. Limfoma menghasilkan massa besar dalam usus kecil yang

    mungkin nekrosis, terbentuk kavitasi, dan meluas ke mesenterium berdekatan.

    Pertumbuhan limfoma jarang menunjukkan pertumbuhan eksofitik.

    Limfadenopati homogen di mesenterium, retroperitoneum cavum abdomen dan

    pelvis sangat membatu dalam membedakan limfoma dengann GIST.2, 4, 22, 27

    Selain untuk deteksi dan stagingGIST, CT dengan kontras secara rutin

    digunakan untuk memantau respon terapi tumor. Derajat dan pola penyangatan

    diamati pada CT scan berguna untuk mengidentifikasi perubahan setelah

    pengobatan. Pada CT dengan kontras, respon terhadap imatinib ditandai dengan

    transisi cepat dari pola hiperatenuasi heterogen menjadi pola hipoatenuasi

    homogen dengan resolusi penyangatan nodul tumor dan penurunan pembuluh

    tumor. Densitas metastasis hati setelah pengobatan menurun sekitar 20-25 HU,

    yang mendekati tapi lebih dari kista (

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    20/31

    SIMPULAN

    GIST merupakan tumor mesenkimal gastrointestinal yang paling sering

    timbul pada traktus gastrointestinal. Kebanyakan GIST bersifat jinak, tetapi

    perubahan dari jinak ke ganas dapat diprediksi berdasarkan lokasi tumor, ukuran

    dan indeks mitosis menjadi resiko tinggi, resiko menengah, resiko rendah dan

    resiko sangat redah.

    CT scan merupakan modalitas pencitraan pilihan dalam deteksi, staging,

    dan standar untuk menilai respon terapi.

    Gambaran GIST pada CT scan mayoritas tampak sebagai massa

    intraluminal/ ekstraluminal(eksofitik) atau campuran berbatas tegas dengan

    berbagai atenuasi pada CT berdasarkan ukuran. Lesi kecil, yang biasanya

    jinak, cenderung berbatas tegas dan relatif homogen. Lesi yang lebih besar

    biasanya dengan densitas heterogen batas dapat tegas atau tidak dan

    kecenderungan untuk menyebar ke struktur di sekitarnya. Massa biasanya

    menggeser organ dan pembuluh darah yang berdekatan, tetapi invasi langsung

    dari struktur yang berdekatan kadang dapat terlihat pada penyakit lanjut.

    Diagnosis banding dari GIST meliputi leiomioma/leiomiosarkoma,

    schwannoma, adenokarsinoma dan limfoma. Temuan CT scan leiomioma,

    leiomiosarcoma dan schanoma sangat mirip dengan sehingga yang dapat

    membedakan hanya dari pemeriksaan imunohistokimia. Temuan CT

    adenokarsinoma dan limfoma mirip dengan GIST tetapi kedua tumor ini jarang

    tumbuh eksofitik dan sering ditemukan limfadenopati regional. Pada

    adenokarsinoma batasnya sering irreguler.

    Dalam menilai respon terapi dengan CT scan, derajat dan pola

    penyangatan serta perubahan harus diamati.

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    21/31

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ulusan S, Ko Z. Radiologic findings in malignant gastrointestinal

    stromal tumors. Diagn Interv Radiol. 2009; 15:121-26

    2. Miettinen M, Lasota J. Gastrointestinal stromal tumors: definition, clinical,

    histological, immunohistochemical, and molecular genetic features and

    differential diagnosis. Virchows Arch. 2001; 438:1-12.

    3. King DM. The radiology of gastrointestinal stromal tumours (GIST).

    Cancer Imaging. 2005; 5: 150-56

    4. Sandrasegaran K, Rajesh A, Rydberg J, Rushing DA, Akisik FM, Henley

    JD. Gastrointestinal Stromal Tumors: Clinical, Radiologic, and Pathologic

    Features. Am J Roentgenol. 2005; 184:803-11

    5. Patnaik S, Jyotsnarani Y, Rammurti S. Radiological Features of

    Metastatic Gastrointestinal Stromal Tumors. J Clin Imaging Sci. 2012;

    2:43

    6.

    Otto C, Agaimy A, Braun A, Rdecke J, Hoeppne J, Illerhaus G, et al.

    Multifocal gastric gastrointestinal stromal tumors (GISTs) with lymph

    node metastases in children and young adults: A comparative clinical and

    histomorphological study of three cases including a new case of Carney

    triad, Diagnostic Pathology. 2011; 6:52

    7. Burkill GJC, Badran M, Al-Muderis O, Thomas JM, Judson IR, Fisher

    C, et al. Malignant Gastrointestinal Stromal Tumor: Distribution, Imaging

    Features, and Pattern of Metastatic Spread. Radiology. 2003; 226:527-32

    8.

    Chourmouzi D, Sinakos E, Papalavrentios L, Akriviadis E, Antonios

    Drevelegas A. Gastrointestinal Stromal Tumors: a Pictorial Review. J

    Gastrointestin Liver Dis. 2009; 18(3): 379-83

    9. Sripathi S, Srivastava RK, Ayachit A. CT features, mimics and atypical

    presentations of gastrointestinal stromal tumor (GIST). Indian J Radiol

    Imaging 2011;21:176-81.

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    22/31

    10.

    Afifi AH, Eid M. Gastrointestinal stromal tumors (GISTs): Diagnostic

    value of multi-detector computed tomography. The Egyptian Journal of

    Radiology and Nuclear Medicine. 2012; 43:139-46

    11.Gulwani H. Small bowel (small intestine) Normal histology.{update 2012

    Aug, cited 2014 sep 01}. Available from

    http://www.pathologyoutlines.com/topic/smallbowelnormalhistology.html

    12.Anonim, {cited 2014 sep 02}. Available from

    http://www.dartmouth.edu/~anatomy/Histo/lab_5/GI/DMS132/popup.html

    13.Putz R, Pabs R, editors. Sobotta, Atlas of Human Anatomy Vol 2. 14th

    ed. Urban & Fischer; 2006

    14.

    Sajee D, Huizinga JD. Interstitial Cells of Cajal. Sultan Qaboos Univ

    Med J. Nov 2012; 12(4): 411-21

    15.Camborova, Hubka P, Sulkova I, Hulon I. The Pacemaker Activity of

    Interstitial Cells of Cajal and Gastric Electrical Activity. Physiol. Res.

    2003; 52: 275-84

    16.

    Hersh MR, Choi J, Garrett C, Clark R. Imaging Gastrointestinal Stromal

    Tumors. Cancer Control. 2005; 12(2): 111-5

    17.Pelandr GL, Djahjah MC, Nobre LF, Gasparetto EL, Marchiori,

    Pereira BV, Et al. Tomographic findings of gastric gastrointestinal

    stromal tumor: a 14-case study. Radiol Bras. 2008; 41(5):297-303

    18.American Cancer Society ( homepage on the internet). Gastrointestinal

    stromal tumor. {Update 2014 may 09; cited 2014 Aug 15}. Available

    from: http:/www.cancer.org/gastrointestinal-stromal-tumor-pdf

    19.

    Levy AD, Remotti HE, Thompson WM, Sobin LH, Miettinen M.

    Gastrointestinal stromal tumors: radiologic features with pathologic

    correlation. Radiographics. 2003; 23(2):283-304, 456; quiz 532.

    20.Nguyen VH, Imaging in Gastrointestinal stromal tumors-

    leiomyoma/leiomyosarcoma. {Update 2013 Sep 24; cited 2014 Aug 15}.

    Available from http://emedicine.medscape.com/article/369803-overview

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    23/31

    21.

    Kalkmann J, Zeile M, Antoch G, Berger F, Diederich S, Dinter D, Fink

    C, et al. Consensus report on the radiological management of patients

    with gastrointestinal stromal tumours (GIST): recommendations of the

    German GIST Imaging Working Group. Cancer Imaging. 2012;12: 126-35

    22.Gong J, Kang W, Zhu J, Xu J. CT and MR imaging of gastrointestinal

    stromal tumor of stomach: a pictorial review. Quant Imaging Med Surg

    2012;2(4):274-79

    23.Hirota S, Isozaki K. Pathology of gastrointestinal stromal tumors. Pathol

    Int. 2006;56:1-9.

    24.Kang KY, Lee W. Gastrointestinal Stromal Tumor with Extensive

    Lymphatic Metastasis: A Case Report. J Gastric Cancer. 2013;13(3):192-

    5

    25.Gossios K, Tsianos E. CT evaluation of benign gastric lesions. Annal Of

    Gastroenterolog. 2004; 17(1):31-6

    26.Levy AD, Quiles AM, Miettinen M, Sobin LH. Gastrointestinal

    schwannomas: CT features with clinicopathologic correlation. AJR Am J

    Roentgenol 2005;184:797-802

    27.Choi JW, Choi D, Kim KM, Sohn TS, Lee JH, Kim HJ, Lee SJ. Small

    Submucosal Tumors of the Stomach: Differentiation of Gastric

    Schwannoma from Gastrointestinal Stromal Tumor with CT Korean J

    Radiol 2012;13(4):425-33

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    24/31

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Gambaran skematis dari lapisan dinding gaster.11

    Gambar 2. Skema dan struktur histologis lapisan dinding usus halus. 8

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    25/31

    Gambar 3. Skema gambaran histologi dinding usus. A) serosa; B) intramuscular

    ICC (IC-IM) yang terdapat pada esophagus, gaster dan colon; C) lapisan

    musculus longitudinal ; D) plexus myentericus Auerbachi; E) myenteric ICC (IC-MY) terutama pada gaster, usus halus dan colon; G) lapisan musculus circular;

    H) plexus submucosus Meissneri; I) submucosal ICC (IC-SM) pada colon; J)

    submucosa.

    A B

    Gambar 4.A. GIST dari curvatura minor gaster pada laki-laki 55 tahun dengan

    hematemesis dan melena tampak cavitas (*) dan area perdarahan (panah). B.

    GIST usus halus pada wanita usia 93 tahun dengan nyeri abdomen di daerah

    pelvis kanan memperliatkan massa 20 cm berasal dari jejenum dan mengalami

    torsio menyebabkan obstruksi usus halus.19

    Gambar 5. Klasifikasi histologi GIST a. sel spindel, B. Sel epiteloid.

    Haematoxylin and eosin stain (pembesaran 40).

    19

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    26/31

    Gambar 6. GIST gaster. (a) Pemeriksaan abdomen dengan barium AP view

    memperlihatkan massa bulat batas tegas pada corpus gaster (panah). (b) Obliqview gaster dari pemeriksaan barium memperlihatkan massa berbasis mural

    tepi licin, yang membentuk sudut tumpul dengan dinding lambung. (c). GISTusus halus, pemeriksaan barium memperlihatkan barium meluas dari lumen usus

    ke cavitas(panah)19

    A B

    Gambar 7. GIST gaster. A. Gambaran CT axial memperlihatkan massaendoluminal homogen. B. sebuah massa oval homogen berbasis mural di

    sepanjang fundus lambung dengan komponen endoluminal dan eksofitik(panah).8,22

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    27/31

    Gambar 8. GIST di usus halus. CT scan axial kontras (a, b) tampak massa

    besar inhomogen yang timbul dari usus halus dengan komponen eksofitik besardengan daerah nekrotik hipodens. c. GIST gaster, CT scan axial kontras abdomen

    atas memperlihatkan komponen endoluminal besar tumor dengan kantong gas

    (panah) d. CT scan axial abdomen atas memperlihatkan tumor besar heterogen

    dan ulkus terisi dengan agen kontras oral (panah).4,22

    Gambar 9. A. GIST gaster. CT scan axial memperlihatkan massa ekstraluminal

    dengan rongga nekrosis yang berhubungan dengan lumen gaster, bahan kontrasoral terlihat di rongga nekrosis (panah). B GIST dari kurvatura minor Gaster CT

    scan memperlihatkan massa ekstraluminal mural homogen di kurvatura minor.

    Massa meluas ke ligamentum gastrohepatic (panah).8, 22

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    28/31

    Gambar 10. GIST di usus halus laki-laki 45 tahun. A dan B, CT scan aksial

    kontras pertengahan abdomen memperlihatkan massa yang besar (panah) yang

    timbul dari usus kecil, menyebabkan dilatasi aneurisma usus dan kaliber segmen

    distal dari usus kecil adalah normal (kepala panah).4

    Gambar 11. GIST rectal pada perempuan usia 69 tahun dengan nyeri pelvis danhematochezia. (A) CT scan memperlihatkan massa mural pada anterolateral kiri

    dinding rectal (arrow). (B ) GIST Rectal pada laki-laki 55 tahun. CT scan

    memperlihatkan massa 5 cm dari dinding posterior rectal dan meluas ke fosa

    ischiorectal. 22

    Gambar 12 . Seorang pria 56-tahun teraba massa epigastrium dari gaster (st) di

    dinding. (a) axial T1-weighted, (b) coronal T2-weighted, dan (d) postcontrast

    axial T1-weighted massa epigastrium (panah) yang terdiri komponen kistik dan

    padat dan penyangatan heterogen pada lesi.4

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    29/31

    Tabel 1. The American Joint Committee for Cancer (AJCC) Staging for GIST.18

    * : juga untuk omentum** : juga untuk esofagus, colorectal, mesentery dan peritoneum

    Gambar 13. Leiomioma gaster pada wanita berusia 55 tahun. CT scan dengan

    kontras oral air memperlihatkan massa jaringan lunak yang timbul dari fundus,tepi licin dengan penyangatan sedikit inhomogen. (panah)25

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    30/31

    Gambar 14. Wanita 41 tahun dengan schwannoma gaster. A. CT tanpa kontras

    memperlihatkan massa ekstraluminal batas tegas dengan densitas homogen;

    B.CT dengan kontras memperlihatkan penyangatan homogen pada massa.22

    Gambar 15. A. Adenokarsinoma gaster. CT scan dengan kontras oral air

    memperlihatkan penebalan segmental dinding gaster dengan permukaan yang

    irregular. B Adenokarsinoma jejenum, CT Axial kontras memperlihatkan massa

    heterogen (panah) yang timbul dari loop jejunum dengan limfadenopathy

    paraaorta (panah). 9,25

    Gambar 16. Seorang wanita 62 tahun dengan limfoma lambung primer. CT

    memperlihatkan massa subepitel irreguler dalam antrum lambung (panah di A)

    dan adenopati getah bening (panah di B)22

  • 7/25/2019 REFERAT+GIST

    31/31

    Tabel 2. National Comprehensive Cancer Network (NCCN) Risk Classificationfor GIST.2