referat usg tiroid

27
REFERAT ULTRASONOGRAFI PADA KELENJAR TIROID DISUSUN OLEH: ANISA PUTRI 1102010024 PEMBIMBING: Dr. H. Usep Saeful Sp.Rad DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN SMF/ BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Upload: anisa-putri

Post on 22-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Referat USG tiroid

REFERAT

ULTRASONOGRAFI PADA KELENJAR TIROID

DISUSUN OLEH:

ANISA PUTRI

1102010024

PEMBIMBING:

Dr. H. Usep Saeful Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN SMF/ BAGIAN RADIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

RSUD DR. SLAMET GARUTPERIODE 2 MARET 2015 – 20 MARET 2015

Page 2: Referat USG tiroid

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan

kepada penyusun sehingga penyusunan Referat yang berjudul “ULTRASONOGRAFI

PADA KELENJAR TIROID” ini dapat diselesaikan.

Referat ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam mengikuti dan

menyelesaikan kepaniteraan klinik SMF Radiologi di RSUD Dr.Slamet Garut. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Usep, Sp.Rad, selaku dokter pembimbing.

2. Para Perawat dan Pegawai di Bagian SMF Radiologi RSUD Dr.Slamet Garut.

3. Teman-teman sejawat dokter muda di lingkungan RSUD Dr.Slamet Garut.

Segala daya upaya telah di optimalkan untuk menghasilkan referat yang baik dan

bermanfaat, dan terbatas sepenuhnya pada kemampuan dan wawasan berpikir penulis. Pada

akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dapat menghasilkan tulisan yang lebih

baik di kemudian hari.

Akhir kata penulis mengharapkan referat ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,

khususnya bagi para dokter muda yang memerlukan panduan dalam menjalani aplikasi ilmu.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Garut, Maret 2015

Anisa Putri

Page 3: Referat USG tiroid

Latar Belakang

Kelenjar tiroid berperan dalam mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan

agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang penggunaan

oksigen pada sebagian besar sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan

karbohidrat, dan penting untuk tumbuh kembang1,2.

Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan

keterlambatan perkembangan fisik dan mental, berkurangnya daya tahan terhadap dingin,

serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi

tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardi, tremor dan

kelebihan pembentukan panas.1,2

Pada mammalia, kelenjar tiroid juga mensekresi kalsitonin, yaitu suatu hormon yang

berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah.1

Ultrasonografi adalah cara yang paling umum dan paling berguna untuk mencitrakan

kelenjar tiroid dan patologinya, seperti diakui dalam pedoman untuk mengelola kelainan

tiroid yang diterbitkan oleh American Thyroid Association. Selain memfasilitasi diagnosis

nodul yang tampak secara klinis, meluasnya penggunaan ultrasonografi telah berhasil

mengungkap banyak nodul tiroid yang tidak tampak secara klinis (mayoritas jinak).1

Meluasnya penggunaan USG dalam teknik diagnostik patologi kelenjar tiroid juga

didukung oleh beberapa kelebihannya, antara lain pemeriksaan yang non-invasif, tidak

menggunakan sinar pengion, sehingga dapat digunakan berulang-ulang, tidak menimbulkan

rasa sakit pada penderita, pemeriksaannya relatif cepat dan mudah, serta sensitivitas tinggi

untuk nodul. Selain itu, penggunaan USG saat ini, tidak hanya untuk diagnosis, tetapi juga

sebagai alat bantu pemeriksaan penunjang lainnya (fine-needle aspiration biopsy) dan dalam

tindak lanjut pengobatan baik farmakologis dan bedah tiroid.2

Meskipun USG dapat menyediakan petunjuk penting mengenai sifat lesi tiroid, tetapi

tetap mengalami kesulitan dalam membedakan lesi jinak dan ganas (spesifisitas USG yang

buruk untuk pemeriksaan kanker), sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk

membandingkan hasil pemeriksaan USG. Metode pencitraan lain tersebut antara lain

computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI), yang lebih mahal

dan tidak efisien dalam mendeteksi lesi kecil daripada USG. Sehingga penggunaan yang

efektif dari metode pencitraan ini adalah saat USG tidak memadai untuk menjelaskan suatu

masalah klinis.2

Page 4: Referat USG tiroid

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Kelenjar Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher.

Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau

dasi kupu-kupu. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba,

tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan benjolan bisa tampak

dibawah.3

Gambar anatomi kelenjar tiroid

Page 5: Referat USG tiroid

Gambar vaskularisasi kelenjar tiroid

Tiroid adalah suatu kelenjar endokrin yang berwarna merah kecoklatan dengan

konsistensi yang lunak. Kelenjar tiroid terdiri dari dua buah lobus yang simetris. Berbentuk

konus dengan ujung kranial yang kecil dan ujung kaudal yang besar. Antara kedua lobus

Page 6: Referat USG tiroid

dihubungkan oleh istmus, dan dari tepi superiornya terdapat lobus piramidalis yang

bertumbuh ke kranial, dapat mencapai os hyoideum. Pada umumnya lobus piramidalis berada

di sebelah kiri linea mediana.4, 5, 6

Setiap lobus kelenjar tiroid mempunyai ukuran kira-kira 5 cm, dibungkus oleh fascia

propria yang disebut true capsule, dan di sebelah superfisialnya terdapat fascia pretrachealis

yang membentuk false kapsul.7, 8

Kelenjar tiroid berada di bagian anterior leher, di sebelah ventral bagian kaudal laring

dan bagian kranial trakea, terletak berhadapan dengan vertebra servikal 5-7 dan vertebra

thorakal 1. Kedua lobus bersama-sama dengan istmus memberi bentuk huruf “U”. Ditutupi

oleh otot sternohyoideus dan otot sternothyroideus. Ujung kranial lobus mencapai linea

obliqua cartilaginis thyreoideae, ujung inferior meluas sampai cincin trakea 5-6. Istmus

difiksasi pada cincin trakea 2,3 dan 4. Kelenjar tiroid juga difiksasi pada trakea dan pada tepi

kranial kartilago krikodea oleh penebalan fascia pretrachealis yang dinamakan ligament of

Berry. Fiksasi-fiksasi tersebut menyebabkan kelenjar tiroid ikut bergerak pada saat proses

menelan berlangsung.7

Kelenjar tiroid memperoleh darah dari arteri tiroidea superior, arteri tiroidea inferior

dan kadang-kadang arteri tiroidea ima (kira-kira 3 %). Pembuluh darah tersebut terletak

antara kapsula fibrosa dan fascia pretrachealis.8

Arteri tiroidea superior merupakan cabang pertama arteri karotikus eksterna, melintas turun

ke kutub atas masing-masing lobus kelenjar tiroid, menembus fascia pretrachealis dan

membentuk ramus glandularis anterior dan ramus glandularis posterior.8

Arteri tiroidea inferior merupakan cabang truncus tirocervicalis, melintas ke

superomedial di belakang karotid sheath dan mencapai aspek posterior kelenjar tiroid.

Truncus tirocervicalis merupakan salah satu percabangan dari arteri subklavia. Arteri tiroidea

inferior terpecah menjadi cabang-cabang yang menembus fascia pretrachealis dan memasuk

darah ke kutub bawah kelenjar tiroid.8

Arteri tiroidea ima biasanya dipercabangkan oleh truncus brachiocephalicus atau

langsung dipercabangkan dari arcusa ortae.Tiga pasang vena tiroidea menyalurkan darah

dari pleksus vena pada permukaan anterior kelenjar tiroid dan trakea. Vena tiroidea superior

menyalurkan darah dari kutub atas, vena tiroidea media menyalurkan darah dari bagian

tengah kedua lobus dan vena tiroidea inferior menyalurkan darah dari kutub bawah. Vena

tiroidea superior dan vena tiroidea media bermuara ke dalam vena jugularis interna, dan vena

tiroidea inferior bermuara ke dalam vena brachiocephalica.8

Page 7: Referat USG tiroid

Fungsi

Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan aktivitas metabolik

seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat proses

metabolisme. Efeknya pada kecepatan metabolisme sering ditimbulkan oleh peningkatan

kadar enzim-enzim spesifik yang turut berperan dalam konsumsi oksigen, dan oleh perubahan

sifat responsif jaringan terhadap

hormon yang lain. Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi

perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk

pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas terhadap metabolisme seluler, hormon tiroid

mempengaruhi setiap sistem organ yang penting.6 Kelenjar tiroid berfungsi untuk

mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka

berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di tubuh,

membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan

dan pematangan normal.8

Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan

metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan

yang tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan

mitokondria. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam

perkembangan normal sistem saraf pusat.7 Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi

ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya

tahan tubuh terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan

(dwarfisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus,

gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas.8

Sistem Hormon

Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk hormon tiroid

yaitu tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon ini merupakan asam amino dengan sifat unik

yang mengandung molekul iodium yang terikat pada struktur asam amino.6,8

Tiroksin (T4)

Hormon tiroksin (T4) mengandung empat atom iodium dalam setiap molekulnya.6,7 Hormon

ini disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat dengan protein di dalam sel-sel kelenjar

Page 8: Referat USG tiroid

tiriod; pelepasannya ke dalam aliran darah terjadi ketika diperlukan. Kurang lebih 75%

hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein (TBG; thyroid-binding globulin).

Hormon tiroid yang lain berada dalam keadaan terikat dengan albumin dan prealbumin

pengikat tiroid.6 Bentuk T4 yang terdapat secara alami dan turunannya dengan atom karbon

asimetrik adalah isomer L. D-Tiroksin hanya memiliki sedikit aktivitas bentuk L.8

Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, diantaranya :7

(1) globulin pengikat tiroksin (TBG).

(2) prealbumin pengikat tiroksin (TBPA).

(3) albumin pengikat tiroksin (TBA).

Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang paling spesifik. Selain itu,

tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat ini di bandingkan

dengan triiodotironin.7 Secara normal 99,98% T4 dalam plasma terikat atau sekitar 8 μg/dL

(103 nmol/L); kadar T4 bebas hanya sekitar 2 ng/dL (Gambar 2). Hanya terdapat sedikit T4

dalam urin. Waktu paruh biologiknya panjang (6-7 hari), dan volume distribusinya lebih kecil

jka dibandingkan dengan cairan ekstra seluler (CES) sebesar 10L, atau sekitar 15% berat

tubuh.8

Page 9: Referat USG tiroid

Triiodotironin (T3)

Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul iodium

yang terikat pada asam amino ini hanya mengandung tiga atom iodium saja dalam setiap

molekulnya.6,7 Hormon tiroksin juga di bentuk di jaringan perifer melalui deiodinasi T4.

Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada hormon tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di

dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi molekul-molekul tirosin yang terikat pada

linkage peptida dalam triglobulin. Kedua hormon ini tetap terikat pada triglobulin sampai

disekresikan. Sewaktu disekresi, koloid diambil oleh sel-sel tiroid, ikatan peptida mengalami

hidrolisis, dan T3 serta T4 bebas dilepaskan ke dalam kapiler.8

Triiodotironin mempunyai afinitas yang lebih kecil terhadap protein pengikat TBG

dibandingkan dengan tiroksin, menyebabkan triiodotironin lebih mudah berpindah ke

jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa aktivitas metabolik

triiodotironin lebih besar.7

T3 mugkin dibentuk melalui kondensasi monoidotirosin (MIT) dengan diidotirosin (DIT).

Dalam tiroid manusia normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium untuk T3 adalah 7%.

Kelenjar tiroid manusia mensekresi sekitar 4 μg (7 nmol) T3. Kadar T3 plasma adalah sekitar

0,15 μg/dL (2,3 nmol/L), dari 0,15 μg/dL yang secara normal terdapat dalam plasma, 0,2%

(0,3 ng/dL) berada dalam keadaan bebas. Sisa 99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG

dan sebagian besar sisanya pada albumin, dengan pengikatan transtiretin sangat sedikit (Tabel

1).8

Page 10: Referat USG tiroid

Pemeriksaan Ultrasonografi.

Pemeriksaan dengan menggunakan USG merupakan pemeriksaan noninvasif dan

ideal. Khususnya dengan menggunakan ''high frequency real-time'' (generasi baru USG).

Dengan alat ini akan diperoleh gambaran anatomik secara detail dari nodul tiroid, baik

volume (isi), perdarahan intra-noduler, serta membedakan nodul solid/kistik/campuran solid-

kistik. Gambaran yang mengarah keganasan seperti massa solid yang hiperkoik, irregularitas,

sementara gambaran neovaskularisasi dapat dijumpai pada pemeriksaan dengan USG.

Dari satu penelitian USG nodul tiroid didapatkan 69% solid, 12% campuran dan 19% kista.

Dari kista tersebut hanya 7% yang ganas, sedangkan dari nodul yang solid atau campuran

berkisar 20%.

Penatalaksanaan Ultrasonografi (USG)

a. Persiapan pasien

Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, pasien harus memperoleh informasi

yang cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi penting

yang harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, cara pemeriksaan

(termasuk posisi pasien) dan berapa biaya pemeriksaan.

Sebelum melakukan pemeriksaan USG, pastikan bahwa pasien benar-benar telah

mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan USG atas

dirinya.

b. Persiapan pemeriksa

Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG,

apa indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat, misalnya

pasien dengan kecurigaan kehamilan ektopik.

Hal yang perlu dipersiapkan antara lain mencocokkan identitas pasien, keluhan klinis

dan pemeriksaan fisik yang ada; kemudian berikan penjelasan dan ajukan persetujuan

lisan terhadap tindak medik yang akan dilakukan.

Dimasa mendatang tampaknya pemeriksaan USG memerlukan persetujuan tertulis

dari pasien. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan penyakit

berbahaya seperti HIV/AIDS dan penyakit menular seksual akibat semakin

banyaknya seks bebas dan pemakaian narkoba.

Page 11: Referat USG tiroid

Pemeriksa diharapkan juga agar selalu meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya. Kemampuan diagnostik seorang sonologist sangat ditentukan oleh

pengetahuan, pengalaman dan latihan yang dilakukannya.

c. Persiapan alat dan bahan

Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik.

Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan. Panduan

pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini

sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG.

Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik-turun

akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.

Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan

hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan

transduser dengan memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti kuman

yang tidak merusak transduser.

Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-

kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit.  

Prinsip interpretasi Ultrasonografi

Prinsip interpretasi gambar dalam ultrasonografi berdasarkan kepada kekuatan atau intensitas

gelombang yang dipantulkan kembali oleh jaringan ke transduser.

Berdasarkan kekuatan intensitas tersebut, penggambaran ultrasonografi dibedakan menjadi:

Hyperechoic

Hypoechoic

Anechoic

1. Hyperechoic

Echo yang dihasilkan terang à terlihat warna putih pada hasil scan.

Untuk menunjukkan highly-reflective interfaces, seperti collagen, lemak, udara, benda

keras dan tulang

Pada tulang dan udara à menghambat laju gelombang suara à menghasilkan

hyperechoic

Page 12: Referat USG tiroid

Pada interface antara jaringan lunak-udara à sekitar 99% gelombang suara

direfleksikan,

Pada interface antara jaringan lunak-tulang à sekitar 30% gelombang suara

direfleksikan sisanya akan diserap oleh tulang.

Oleh karena itu pada kedua jenis interface tersebut, echo yang dihasilkan oleh

permukaan sangat kuat tetapi struktur yang berada di bawah interface tersebut tidak

akan tampak.

2. Hypoechoic

Echo yang dihasilkan sedikit à terlihat warna abu-abu hitam pada hasil scan

Penggambaran ultrasonografi hypoechoic untuk menunjukkan intermediate reflection/

transmission, seperti pada kebanyakan jaringan lunak.

3. Anechoic

Tidak ada echo yang dihasilkan à terlihat warna hitam pada hasil scan

Hal ini menunjukkan complete transmission dari suara contohnya pada cairan

Sedangkan kehadiran suatu partikulat di dalam cairan akan menyebabkan

terbentuknya echo.

Ultrasonografi Tiroid

Sonografi merupakan salah satu pencitraan diagnostik untuk pemeriksaan alat-alat

tubuh, di mana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan

dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat tidak invasif, tidak menimbulkan rasa

sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh

mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Akhir-akhir ini pemeriksaan sonografi tiroid

menjadi semakin popular dan berkembang terutama dengan dipergunakannya alat sonografi

yang dilengkapi atau mempunyai daya resolusi tinggi.14,16

Kelainan yang biasa didiagnosis dengan menggunakan sonografi antara lain, agenesis

tiroid, hemiagenesis tiroid, disgenesis tiroid, Hashimotos Thyroiditis, hyperthyroidism,

multinodular goiter, massa leher superfisial-lipoma, nodul tiroid malignan, nodul tiroid

benigna, adenoma paratiroid dan kista pada kelenjar tiroid. Kelainan yang paling biasa

ditemui adalah nodul kelenjar tiroid. Oleh karena sensitivitas sonografi yang sangat tinggi,

nodul kelenjar tiroid yang sangat kecil dan tidak teraba dapat ditemui dengan mudah sewaktu

Page 13: Referat USG tiroid

pemeriksaan.1 Terdapat tujuh peranan sonografi yang penting pada pemeriksaan tonjolan

tiroid:16

1. Dengan cepat dapat menentukan apakah tonjolan tersebut di dalam atau di luar tiroid.

2. Dengan cepat dan akurat dapat membedakan lesi kistik dari lesi solid.

3. Dengan lebih mudah dapat dikenali apakah tonjolan tersebut tunggal atau lebih dari

satu.

4. Dapat membantu penilaian respon pengobatan pada terapi supresif.

5. Dapat membantu mencari keganasan tiroid pada metastasis yang tidak diketahui

tumor primernya.

6. Sebagai pemeriksaan penyaring terhadap golongan resiko tinggi untuk menemukan

keganasan tiroid.

7. Sebagai pengarah pada biopsi aspirasi tiroid.

Sonografi tiroid dilakukan dengan teknik yang mudah dengan alat yang disediakan.

Persediaan pasien adalah dengan memakai pakaian yang nyaman. Pasien baring dalam posisi

terlentang dan kepala diekstensi maksimal dengan diganjal bantal. Sebelum pemeriksaan,

jelly dipakai pada alatnya supaya kontak dengan kulit dan transduser baik. Pemeriksaan

dilakukan dengan posisi transduser yaitu transversal mulai dari pole bawah digeser ke pole

atas dan kemudian dilakukan dengan posisi transduser longitudinal yaitu dimulai dari lateral

ke medial.15,18

Gambar menunjukkan gambaran longitudinal dan transversal kelenjar tiroid

Page 14: Referat USG tiroid

Pada gambaran normal sonografi, tiroid kelihatan terdiri dari dua lobus yaiutu kanan

dan kiri yang dihubungkan dengan isthmus. Kelenjar tiroid dipisahkan dari kulit yang

hiperekogenik hanya oleh lapisan otot tipis yang hipoekoik (sternohyoid, sternotiroid), yang

menyusun dinding anterior tiroid. Kelenjar tiroid nampak sedikit lebih padat daripada struktur

di sampingnya karena kandungan yodium dari tiroid itu sendiri. Ia memiliki gambaran

homogen dengan penampilan seperti kaca yang mengkilap. Setiap lobus memiliki kontur

bulat berbentuk halus dan tidak lebih dari 3 - 4 cm tingginya, 1 - 1,5 cm lebar, dan kedalaman

1 cm. 18

Isthmus diidentifikasi dengan sangat baik, terletak di anterior trakea sebagai struktur

yang homogen yang kira-kira 0,5 cm dan 2 - 3 mm kedalamannya. Lobus piramidal tidak

terlihat, kecuali diperbesar secara signifikan. Otot-otot sekitarnya ekogenisitasnya lebih

rendah daripada jaringan tiroid. Trakea berisi udara tidak mengirimkan sinyal sonografi dan

hanya bagian anterior dari cincin tulang rawan memiliki gambaran yang jelas. Arteri karotis

dan pembuluh darah lainnya memiliki gambaran echo-free kecuali jika terjadi kalsifikasi.17,18

Gamabar menunjukkan gambaran sonografi normal kelenjar tiroid

Volume lobus tiroid (dalam cm3) pada pemeriksaan sonografi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus. Dimana a = lebar, yaitu jarak antara dinding lateral dan medial lobus

dalam sentimeter (cm), b = kedalaman, yaitu jarak antara dinding anterior dan posterior lobus

Page 15: Referat USG tiroid

dalam sentimeter (cm), dan c = panjang, yaitu jarak antara ujung teratas dan terbawah lobus

pada potongan transversal (cm).18

Gambar menunjukkan bagian-bagian tiroid normal pada USG

Nodul tiroid dapat diidentifikasi dengan sonografi karena mereka dapat mengubah

bentuk seragam atau pola echo kelenjar tiroid. Nodul tiroid mungkin besar atau kecil. Mereka

mungkin mendistorsi/mengubah arsitektur tiroid di sekitarnya atau mungkin tinggal di dalam

lobus dan akan mengganggu bentuk sebenarnya. Karaszewski, et al telah melaporkan bahawa

prevalensi nodul tiroid yang dideteksi dari pemeriksaan sonografi adalah 14,8%. Teknik

Doppler dapat menunjukkan vaskularisasi meningkat dalam nodul atau halo. Nodul bukan

penyakit tunggal tetapi merupakan manifestasi penyakit yang berbeda termasuk adenoma,

karsinoma, radang, kista, daerah fibrosis, daerah pembuluh darah, dan akumulasi koloid.14,17

Sonografi dengan lebih mudah dapat membedakan lesi tiroid tunggal dan lesi yang

lebih dari satu. Hal ini sangat penting karena biasanya suatu keganasan itu terdiri dari lesi

yang tunggal. Menurut beberapa penulis, jika secara pemeriksaan klinis teraba satu tonjolan

di tiroid, maka sebanyak 40% akan ditemui lesi multiple pada pemeriksaan sonografi,

demikian juga secara skintigrafi ditemui lesi tunggal, maka untuk 25-30% akan ditemui lesi

multipel pada pemeriksaan sonografi16.

Page 16: Referat USG tiroid

Gambar menunjukkan nodul tiroid yang malignan

Hashimato’s thyroiditis merupakan salah satu penyebab umum goiter dan

hypothyroidism. Meskipun sonografi secara luas digunakan untuk evaluasi nodul tiroid,

penggunaanya dalam penyakit tiroid difus masih tetap terbatas. Suatu abnormalitas ditandai

dengan rendahnya ekogenitas difus telah dilaporkan dalam diagnosis penyakit autoimun

tiroid baru-baru ini. Menurut studi, hipoekogenitas tiroid sangat sugestif dalam diagnosis

Hashimoto’s thyroiditis. Pertemuan lain yang turut mendukung diagnosis ialah, adanya area

kecil ekopenik multipel yang tidak regular, area linear ekogenik dan ketidakteraturan

perbatasan tiroid.19

Dengan menggunakan transduser berfrekuensi 10MHz, resolusi yang optimum serta

kualitas foto yang baik, nodul dan kista yang berukuran 3mm dapat dideteksi oleh sonografi

tersebut. Selain sebagai alat mendeteksi nodul, sonografi juga dapat digunakan sebagai alat

bagi memonitor perkembangan ukuran nodul, mengarah biopsi FNAB, serta membantu

dalam melakukan aspirasi lesi kistik. Sonografi juga dapat membantu dalam mengevaluasi

adanya rekuren dari kanker tiroid, termasuk derajat metastase sel-sel ganas melalui kelenjar

getah bening di servikal. Pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan sonografi tiroid

didapatkan struma difusa hipervaskular tiroid bilateral sesuai gambaran Grave`s Disease dan

kalsifikasi pole bawah dekstra.18

Page 17: Referat USG tiroid

Gambar Hashimato Thyroiditis

Gambar hiperthyroidism

Page 18: Referat USG tiroid

Akurasi Ultrasonografi Tiroid

Ultrasonografi sebagai pengarah pada biopsi aspirasi jarum halus, secara signifikan

meningkatkan sensitivitas dan spesifitas daripada Si-BAJAH. Terutama pada nodul tiroid

yang sulit di palpasi oleh karena ukurannya yang sangat kecil, letaknya yang lebih dalam dan

pada kasus-kasus adanya perubahan kistik yang luas atau adanya fibrosis; dengan panduan

USG maka jarum halus dapat diarahkan ke bagian yang solid untuk mendapatkan spesimen

yang akurat. Angka sensitivitas, spesifitas, akurasi, nilai prediksi positif dan negatif untuk

BAJAH dipandu USG. masing-masing sebesar 100%, 73%, 85%, 57.1% dan 100%.

Ultrasonografi dapat menentukan jika membesar atau tidaknya limfa noddi akibat

menyebarnya kanker. Beberapa spesialis merekomendasikan ultrasonografi untuk semua

pasien dengan nodul tiroid yang besar pada palpasi.

1. Thyroid Scanning

a. Radio Iodine Scan

b. Radio Iodine Uptake

c. Techneticum 99

d. Rectilinear Scanning

e. Fluorescent Scanning

Page 19: Referat USG tiroid

KESIMPULAN

Pengembangan metode penerapan gelombang ultrasound (ultrasonografi/USG) telah

pasti belum mencapai jalan buntu lagi, karena semakin banyak teknik berbasis pada teknologi

USG masih sedang dimasukkan ke dalam praktik dunia kedokteran. Bahkan evaluasi USG

tiroid terus memiliki dampak yang besar pada diagnosis dan keputusan terapi.

Namun, kecakapan USG tidak pernah dapat menggantikan pendekatan holistik, atau tanpa

mengambil sejarah pasien dan data klinis dalam pertimbangan. Selain itu, dalam metode USG

diperlukan peralatan yang memadai untuk pemeriksaan, serta pengalaman dan pelatihan

sonogram diperlukan sebagai penentu kehandalan metode pencitraan tersebut.1

Oleh sebab itu, diperlukan perbandingan hasil pemeriksaan USG dengan hasil anamnesis dan

pemeriksaan klinis/laboratorium dalam mendiagnosis kelainan, khususnya kelainan pada

kelenjar tiroid. Bahkan terkadang kesimpulan akhir suatu hasil pencitraan USG harus

dibandingkan dengan menggunakan metode pencitraan lainnya, seperti CT-scan dan MRI.