referat tbc paru anak-nida k-2009730101

Upload: nurul-hidayah

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru-paru, sehingga

    disebut dengan TB paru. Tetapi kuman TB juga bisa menyebar ke bagian atau

    organ lain dalam tubuh, dan TB jenis ini lebih berbahaya dari TB paru.1

    Tuberkulosis anak mempunyai permasalahan khusus yang berbeda dengan orang

    dewasa. Pada TB anak, permasalahan yang dihadapi adalah masalah diagnosis,

    pengobatan, penegahan serta TB dengan keadaan khusus.!

    "khir tahun 1##$-an, World Health Organizationmemperkirakan bahwa

    sepertiga penduduk dunia (! miliar orang) telah terin%eksi oleh M. tuberculosis,

    dengan angka tertinggi di "%rika, "sia dan "merika &atin. Tuberkulosis, terutama

    TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang

    tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab

    tingginya angka kesakitan dan kematian, baik di negara berkembang maupun di

    negara maju. 'enurut perkiraan * pada tahun 1###, jumlah kasus TB baru di

    +ndonesia adalah .$$$ orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar

    1/$.$$$ orang per tahun.

    Berbeda dengan TB dewasa, gejala TB anak sering kali tidak khas.

    0iagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan kuman TB. Pada anak, sulit

    didapatkan spesimen diagnostik yang dapat diperaya. arena sulitnya

    mendiagnosis TB pada anak, sering terjadi overdiagnosis yang diikutiovertreatment. 0i lain pihak, ditemukan juga underdiagnosis dan undertreatment.

    al tersebut terjadi karena sumber penyebaran TB umumnya adalah orang dewasa

    dengan sputum basil tahan asam positi% sehingga penanggulangan TB ditekankan

    pada pengobatan pengobatan TB dewasa. "kibatnya penanganan TB anak kurang

    diperhatikan.!

    1

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    2/32

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru-paru, sehingga

    disebut dengan TB paru. Tetapi kuman TB juga bisa menyebar ke bagian atau

    organ lain dalam tubuh, dan TB jenis ini lebih berbahaya dari TB paru. Bila

    kuman TB menyerang otak dan sistem sara% pusat, akan menyebabkan meningitis

    TB. Bila kuman TB mengin%eksi hampir seluruh organ tubuh, seperti ginjal,

    jantung, saluran kening, tulang, sendi, otot, usus, kulit, disebut TB milier atau

    TB ekstrapulmoner.1

    Tuberkulosis pada anak dide%inisikan sebagai tuberkulosis yang diderita

    oleh anak 21 tahun.13eorang anak dikatakan terpapar TB jika anak memiliki

    kontak yang signi%ikan dengan orang dewasa atau remaja yang terin%eksi TB, pada

    tahap ini test tuberkulin negati%, rontgen toraks negati%. +n%eksi terjadi ketikaseseorang menghirup droplet nulei Mycobacterium tuberculosis dan kuman

    tersebut menetap seara intraseluler pada jaringan paru dan jaringan lim%oid

    sekitarnya, pada tahap ini rontgen toraks bisa normal atau hanya terdapat

    granuloma atau kalsi%ikasi pada parenkim paru dan jaringan lim%oidnya serta

    didapatkan uji tuberkulin yang positi%. 3ementara itu, seseorang dikatakan sakit

    TB jika terdapat gejala klinis yang mendukung serta didukung oleh gambaran

    kelainan rontgen toraks, pada tahap inilah seseorang dikatakan menderita

    tuberkulosis./

    2.2 Cara Penularan

    TB ditularkan melalui udara (melalui perikan dahak penderita TB).

    etika penderita TB batuk, bersin, berbiara atau meludah, mereka memerikkan

    kuman TB atau basil ke udara. 3eseorang dapat terpapar dengan TB hanya dengan

    menghirup sejumlah keil kuman TB. Penderita TB dengan status TB BT" (Basil

    !

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    3/32

    Gambar 1. Proses penularan B

    Tahan "sam) positi% dapat

    menularkan sekurang-kurangnya

    kepada 1$-1 orang lain setiap

    tahunnya. 3epertiga dari populasi

    dunia sudah tertular dengan TB.

    3eseorang yang tertular dengan

    kuman TB belum tentu menjadi sakit

    TB. uman TB dapat menjadi tidak

    akti% (dormant) selama bertahun-

    tahun dengan membentuk suatu

    dinding sel berupa lapisan lilin yang tebal. Bila sistem kekebalan tubuh seseorang

    menurun, kemungkinan menjadi sakit TB menjadi lebih besar. 3eseorang yang

    sakit TB dapat disembuhkan dengan minum obat seara lengkap dan teratur.!

    2.! Epi"e#iologi

    "khir tahun 1##$-an, World Health Organizationmemperkirakan bahwa

    sepertiga penduduk dunia (! miliar orang) telah terin%eksi oleh M. tuberculosis,

    dengan angka tertinggi di "%rika, "sia dan "merika &atin. Tuberkulosis, terutamaTB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang

    tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab

    tingginya angka kesakitan dan kematian, baik di negara berkembang maupun di

    negara maju.

    0ari "labama, "merika, dilaporkan bahwa selama 11 tahun (1#-1##)

    didapatkan 141 kasus TB anak usia 21 tahun. 0iperkirakan jumlah kasus TB

    anak per tahun adalah -5 6 dari total kasus TB. 0i 7egara berkembang, TB pada

    anak berusia 21 tahun adalah 16 dari seluruh kasus TB, sedangkan di negara

    maju angkanya lebih rendah yaitu -46.!

    'enurut perkiraan * pada tahun 1###, jumlah kasus TB baru di

    +ndonesia adalah .$$$ orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar

    1/$.$$$ orang per tahun. 8umlah seluruh kasus TB anak dari 4 9umah 3akit Pusat

    Pendidikan di +ndonesia selama tahun (1##-!$$!) adalah 1$5 penyandang

    Gambar 3. Proses penularanGambar 3. Proses penularanGambar 3. Proses penularan

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    4/32

    $a#%ar 2. Mycobacterium

    tuberculosis

    TB. elompok usia terbanyak adalah 1!-5$ bulan (/!,#6), sedangkan untuk bayi

    21! bulan didapatkan 15,6.

    Terdapat beberapa %aktor risiko yang mempermudah terjadinya in%eksi TB

    maupun timbulnya penyakit TB pada anak. :aktor-%aktor tersebut dibagi menjadi

    %aktor risiko in%eksi dan %aktor risiko progresi in%eksi menjadi penyakit. :aktor

    risiko terjadinya in%eksi TB antara lain anak yang terpajan dengan orang dewasa

    dengan TB akti% (kontak TB positi%), daerah endemis, kemiskinan, lingkungan

    yang tidak sehat dan tempat penampungan umum (panti asuhan, penjara atau panti

    perawatan lain), yang banyak terdapat pasien TB dewasa akti%.

    "nak yang terin%eksi TB tidak selalu akan mengalami sakit. Berikut ini

    adalah %aktor-%aktor yang dapat menyebabkan berkembangnya in%eksi TB menjadi

    sakit TB. :aktor risikonya adalah usia, in%eksi baru yang ditandai dengan adanya

    kon;ersi uji tuberkulin (dari negati% menjadi positi%) dalam 1 tahun terakhir,

    malnutrisi, keadaan imunokompromais, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik.!

    2.& Etiologi

    Terdapat 5$ lebih spesies Mycobacterium, tetapi hanya separuhnya yang

    merupakan patogen terhadap manusia. anya terdapat spesies dari

    Mycobacteriumyang paling umum menyebabkan in%eksi, yaitu

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    5/32

    0inding sel yang kaya akan lipid menjadikan basil ini resisten terhadap aksi

    bakterisid dari antibodi dan komplemen. 3ebagian besar dari dinding selnya

    terdiri atas lipid ($6), peptidoglikan, dan arabinomannan. &ipid membuat kuman

    tahan terhadap asam sehingga disebut BT" dan kuman ini tahan terhadap

    gangguan kimia dan %isika. *leh karena ketahanannya terhadap asam, '.

    Tuberkulosis dapat membentuk kompleks yang stabil antara asam mikolat pada

    dinding selnya dengan berbagai ?at pewarnaan golongan aryl methan seperti

    arbol%uhsin, auramine dan rhodamin. uman ini dapat bertahan hidup di udara

    yang kering atau basah karena kuman dalam keadaan dorman. 0an dari keadaan

    dorman ini kuman dapat reakti;asi kembali.1

    0i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yaitu di dalam

    sitoplasma makro%ag karena pada sitoplasma makro%ag banyak mengandung lipid.

    uman ini bersi%at aerob, si%at ini menunjukan bahwa kuman ini menyenangi

    jaringan yang tinggi mengandung oksigen sehingga tempat predileksi penyakit ini

    adalah bagian apikal paru karena tekanan *!pada apikal lebih tinggi dari pada

    tempat lainnya./

    '. Tuberkulosis dapat tumbuh pada medium klasik yang terdiri kuning

    telur dan glyserin (medium &owenstein-8ensen). Bakteri ini tumbuh seara

    lambat, dengan waktu generasi 1!- !/ jam. Pengisolasian dari spesimen klinis dari

    media sintetik yang solid membutuhkan waktu -5 minggu dan untuk uji

    sensiti;itas terhadap obat membutuhkan tambahan waktu / minggu. 3ementara

    itu, pertumbuhan bakteri ini dapat dideteksi dalam 1- minggu dengan

    menggunakan medium air yang selekti% seperti B">T@> dan uji sensiti;itas

    terhadap obat hanya membutuhkan waktu tambahan - hari.

    2.' Patogenesis

    Paru merupakan ort d entreelebih dari # 6 kasus in%eksi TB. arena

    ukurannya yang sangat keil (2 Am), kuman TB dalam droplet nuklei yang

    terhirup dapat menapai al;eolus. Pada sebagian kasus, kuman TB dapat

    dihanurkan seluruhnya oleh mekanisme imunologis non spesi%ik. "kan tetapi

    pada sebagian kasus, tidak seluruhnya dapat dihanurkan. Pada indi;idu yang

    tidak dapat menghanurkan seluruh kuman, makro%ag al;eolus akan mem%agosit

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    6/32

    kuman TB yang sebagian besar dihanurkan. "kan tetapi, sebagian keil kuman

    TB yang tidak dapat dihanurkan akan terus berkembang biak dalam makro%ag,

    dan akhirnya menyebabkan lisis makro%ag. 3elanjutnya kuman TB membentuk

    lesi ditempat tersebut, yang dinamakan %okus primer hon.!

    0ari %okus primer hon, kuman TB menyebar melalui saluran lim%e

    menuju kelenjar lim%e regional, yaitu kelenjar lim%e yang mempunyai saluran

    lim%e ke lokasi %okus primer. Penyebaran ini menyebabkan terjadinya in%lamasi

    disaluran lim%e (lim%angitis) dan di kelenjar lim%e (lim%adenitis) yang terkena. 8ika

    %okus primer terletak di lobus bawah atau tengah, kelenjar lim%e yang akan terlibat

    adalah kelenjar lim%e parahilus (perihiler), sedangkan jika %okus primer terletak di

    apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal. abungan antara %okus

    primer, lim%angitis, dan lim%adenitis dinamakan kompleks primer.

    aktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga terbentuknya

    kompleks primer seara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. 'asa inkubasi

    TB berlangsung selama !-1! minggu, biasanya selama /- minggu. 5 Pada saat

    terbentuknya kompleks primer, in%eksi TB primer dinyatakan telah terjadi. 3etelah

    terjadi kompleks primer, imunitas seluler tubuh terhadap TB terbentuk, yang

    dapat diketahui dengan adanya hipersensiti;itas terhadap tuberkuloprotein, yaitu

    uji tuberkulin positi%. 3elama masa inkubasi uji tuberkulin masih negati%. Pada

    sebagian besar indi;idu dengan sistem imun yang ber%ungsi baik, pada saat sistem

    imun seluler berkembang, proli%erasi kuman TB terhenti. "kan tetapi sebagian

    keil kuman TB akan dapat tetap hidup dalam granuloma. Bila imunitas seluler

    telah terbentuk, kuman TB baru yang masuk kedalam al;eoli akan segera

    dimusnakan oleh imunitas seluler spesi%ik (cellular mediated immunity, CM!).

    3etelah imunitas seluler terbentuk, %okus primer dijaringan parumengalami resolusi seara sempurna membentuk %ibrosis atau kalsi%ikasi setelah

    mengalami nekrosis perkijuan dan enkapsulasi, tetapi penyembuhannya biasanya

    tidak sesempurna %okus primer dijaringan paru. uman TB dapat tetap hidup dan

    menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini, tetapi tidak menimbulkan

    gejala sakit TB.!

    ompleks primer dapat juga mengalami komplikasi. omplikasi yang

    terjadi dapat disebabkan oleh %okus di paru atau di kelenjar lim%e regional. :okus

    5

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    7/32

    primer di paru dapat membesar dan menyebabkan pneumonitis atau pleuritis

    %okal. 8ika terjadi nekrosis perkijuan yang berat, bagian tengah lesi akan menair

    dan keluar melalui bronkus sehingga meninggalkan rongga di jaringan paru

    (ka;itas).

    elenjar lim%e parahilus atau paratrakeal yang mulanya berukuran normal

    pada awal in%eksi, akan membesar karena reaksi in%lamasi yang berlanjut,

    sehingga bronkus akan terganggu. *bstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan

    eksternal menimbulkan hiperin%lasi di segmen distal paru melalui mekanisme

    ;entil. *bstruksi total dapat menyebabkan ateletaksis kelenjar yang mengalami

    in%lamsi dan nekrosis perkijuan dapat merusak dan menimbulkan erosi dinding

    bronkus, sehingga menyebabkan TB endobronkial atau membentuk %istula. 'assa

    kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus sehingga menyebabkan

    gangguan pneumonitis dan ateletaksis, yang sering disebut sebagai lesi segmental

    kolaps-konsolidasi.5

    3elama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas seluler, dapat

    terjadi penyebaran lim%ogen dan hematogen. Pada penyebaran lim%ogen, kuman

    menyebar ke kelenjar lim%e regional membentuk kompleks primer atau berlanjut

    menyebar seara lim%ohematogen. 0apat juga terjadi penyebaran hematogen

    langsung, yaitu kuman masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh

    tubuh. "danya penyebaran hematogen inilah yang menyebabkan TB disebut

    sebagai penyakit sistemik.

    Penyebaran hematogen yang paling sering terjadi adalah dalam bentuk

    penyebaran hematogenik tersamar. 'elalui ara ini, kuman TB menyebar seara

    sporadik dan sedikit demi sedikit sehingga tidak menimbulkan gejala klinis.

    uman TB kemudian menapai berbagai organ diseluruh tubuh, bersarang diorgan yang mempunyai ;askularisasi baik, paling sering di apeks paru, limpa dan

    kelenjar lim%e super%isialis. 3elain itu, dapat juga bersarang di organ lain seperti

    otak, hati, tulang, ginjal, dan lain-lain. Pada umumnya, kuman di sarang tersebut

    tetap hidup, tetapi tidak akti%, demikian pula dengan proses patologiknya. 3arang

    di apeks paru disebut dengan %okus 3imon, yang di kemudian hari dapat

    mengalami reakti;asi dan terjadi TB apeks paru saat dewasa.!

    4

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    8/32

    Pada anak, tahun pertama setelah terjadi in%eksi (terutama 1 tahun

    pertama) biasanya sering terjadi komplikasi TB. 'enurut allgren, ada tiga

    bentuk dasar TB paru pada anak, yaitu penyebaran lim%ohematogen, TB

    endobronkial, dan TB paru kronik. Tuberkulosis paru kronik adalah TB

    pasaprimer sebagai akibat reakti;asi kuman di dalam %okus yang tidak

    mengalami resolusi sempurna. 9eakti;asi ini jarang terjadi pada anak tetapi sering

    terjadi pada remaja dan dewasa muda.5

    Tuberkulosis ekstrapulmonal, yang biasanya juga merupakan mani%estasi

    TB pasaprimer, dapat terjadi pada !-$6 anak yang terin%eksi TB. Tuberkulosis

    sistem skeletal terjadi pada -1$6 anak yang terin%eksi, paling banyak terjadi

    dalam 1 tahun, tetapi dapat juga !- tahun setelah in%eksi primer. Tuberkulosis

    ginjal biasanya terjadi -! tahun setelah in%eksi primer.!

    2.( Per)alanan Ala#ia*

    'ani%estasi klinis TB di berbagai organ munul dengan pola yang

    konstan, sehingga dari studi allgren dan peneliti lain dapat disusun suatu

    kalender terjadinya TB di berbagai organ.

    $a#%ar !.Patogenesis tuberkulosis3

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    9/32

    $a#%ar &. +alen"er per)alanan pen,akit B pri#er!

    Proses in%eksi TB tidak langsung memberikan gejala. Uji tuberkulin

    biasanya positi% dalam /- minggu setelah kontak awal dengan kuman TB. Pada

    awal terjadinya in%eksi TB, dapat dijumpai demam yang tidak tinggi dan eritema

    nodosum, tetapi kelainan kulit ini berlangsung singkat sehingga jarang terdeteksi.

    3akit TB primer dapat terjadi kapan saja pada tahap ini.!

    Tuberkulosis milier dapat terjadi setiap saat, tetapi biasanya berlangsung

    dalam -5 bulan pertama setelah in%eksi TB, begitu juga dengan meningitis TB.

    Tuberkulosis pleura terjadi dalam -5 bulan pertama setelah in%eksi TB.

    Tuberkulosis sistem skeletal terjadi pada tahun pertama, walaupun dapat terjadi

    pada tahun kedua dan ketiga. Tuberkulosis ginjal biasanya terjadi lebih lama,

    yaitu -! tahun setelah in%eksi primer. 3ebagian besar mani%estasi klinis sakit TB

    terjadi pada tahun pertama, terutama pada 1 tahun pertama, dan #$6 kematian

    karena TB terjadi pada tahun pertama setelah diagnosis TB.

    2.- Manifestasi +linis

    arena patogenesis TB sangat kompleks, mani%estasi klinis TB sangat

    ber;ariasi dan bergantung pada %aktor kuman TB, penjamu serta interaksi diantara

    keduanya.:aktor kuman bergantung pada jumlah kuman dan ;irulensinya,

    #

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    10/32

    sedangkan %aktor penjamu bergantung pada usia dan kompetensi imun serta

    kerentanan penjamu pada awal terjadinya in%eksi.!

    "nak keil sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa waktu.

    Tanda dan gejala pada balita dan dewasa muda enderung lebih signi%ikan

    sedangkan pada kelompok dengan rentang umur diantaranya menunjukkan

    clinically silent dissease.

    2.-.1 Manifestasi siste#ik

    'ani%estasi sistemik adalah gejala yang bersi%at umum dan tidak

    spesi%ik karena dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau keadaan lain.

    Beberapa mani%estasi sistemik yang dapat dialami anak yaitu<

    1. 0emam lama (C! minggu) danDatau berulang tanpa sebab yang jelas,

    yang dapat disertai keringat malam. 0emam pada umumnya tidak

    tinggi. Temuan demam pada pasien TB berkisar antara /$-$6 kasus.

    !. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan

    dengan penanganan gi?i atau naik tetapi tidak sesuai dengan gra%ik

    pertumbuhan.

    . 7a%su makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan berat

    badan tidak naik dengan adekuat (failure to thrive).

    /. Pembesaran kelenjar lim%e super%isialis yang tidak sakit dan biasanya

    multipel.

    . Batuk lama lebih dari minggu, dan sebab lain telah disingkirkan,

    tetapi pada anak bukan merupakan gejala utama.

    5. 0iare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

    4. 'alaise (letih, lesu, lemah, lelah).

    2.-.2 Manifestasi Spesifik Paru.

    B Asi#pto#atis

    +n%eksi asimptomatis (atau laten) dide%inisikan sebagai in%eksi yang

    diasosiasikan dengan hipersensiti;itas tuberkulis dan tes tuberkulin positi%

    tanpa gejala klinis dan mani%estasi radiologis. 0ari >T san dapat dilihat

    1$

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    11/32

    pembesaran nodus lim%e di rongga dada, walaupun pada rontgen hasil

    dapat normal. adang-kadang, demam sub%ebris ditemukan pada onset

    penyakit. 3ekiranya anak berkontak dengan indi;idu dengan TB menular

    yg tes tuberkulin positi%, diagnosis TB asimptomatis harus segera

    disingkirkan setelah rontgen %oto thorak dan pemeriksaan %isik yang teliti./

    B Paru Pri#er

    ompleks primer mengandung elemen< %okus primer, lim%angitis

    dan lim%adenitis regional. Tanda yang khas pada penyakit ini adalah

    daerah adenitis yang relati% besar berbanding lokus pada paru. arena

    aliran lim%atik thorak berlangsung seara predominan dari kiri ke kanan,

    nodus pada bagian kanan atas paratrakeal sering dinilai paling tera%eksi. /

    +nterpretasi ukuran nodus lim%e intratoraks pada rontgen sulit, tapi

    akan terlihat jelas apabila terdapat adenopati yang disebabkan oleh

    tuberkulosis. "pabila nodus lim%e membesar, obstruksi parsial dari

    bronkus dapat menimbulkan hiperin%lasi dan berlanjut kepada atelektasis.

    ambaran radiologis pada penyakit ini mirip penyakit yang disebabkan

    oleh aspirasi benda asing. "telektasis segmental dan lesi hiperin%lasi dapat

    terjadi bersamaan.

    Balita enderung memperlihatkan tanda dan gejala karena

    perbahan diameter saluran na%as berbanding nodus lim%e parenkim.

    3imptom yang paling sering adalah batuk non produkti% dan dispneu.

    angguan respiratorik ontohnya obstruksi bronkus dengan tanda adanya

    air traingdan gejala "heezingjarang dikeluhkan.5

    B Paru Progresif

    TB paru progresi% merupakan komplikasi lanjutan dari TB paru

    primer. ompleks primer yang menjadi %okus awal paru yang tidak

    mengalami kalsi%ikasi membesar dengan stabil membentuk caseous centre

    yang kemudiannya melelehke dalam broncus ad#acent membentuk ka;itas

    11

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    12/32

    primer. &ikui%ikasi ini berhubungan dengan besarnya jumlah basil TB,

    merupakan %aktor yang menyebabkan seorang anak dapat mentransmisikan

    '. tuberkulosis kepada indi;idu lainnya. 0apat terjadi diseminasi lanjut

    basil tuberkel ke lobus lain dan ke seluruh paru. ambaran klinis pada

    penyakit ini adalah bronkopneumonia dengan demam tinggi, batuk sedang

    sampai berat, keringat malam, dullnesspada perkusi, rales, dan penurunan

    bunyi na%as./

    B Paru +ronis/eakti0asi

    3ebelum penemuan *bat "nti Tuberkulosis (*"T), TB paru kronis

    sangat jarang ditemukan pada anak. Penyakit ini lebih sering ditemukan

    pada anak-anak yang mempunyai strata sosioekonomi yang rendah, anak

    perempuan dan pada anak dengan diagnosis TB yang lambat ditegakkan.

    Penyakit ini sering ditemukan pada remaja berbanding anak dengan

    gambaran radiologis mirip pada orang dewasa, dengan gambaran in%iltrat

    pada lobus atas dan ka;itas. "nak dengan penyakit ini enderung

    mengalami demam, anoreksia, malaise, penurunan berat badan, keringat

    malam, batuk produkti%, nyeri dada dan hemoptisis.

    Efusi Pleura

    @%usi pleura yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat dilokalisir

    atau digeneralisir, unilateral atau bilateral. @%usi pleura TB jarang

    ditemukan pada anak kurang dari ! tahun dan hampir tidak ditemukan

    pada anak usia dibawah tahun. *nset dari leurisy berlangsung epat

    mirip pneumonia bakteri, dengan gambaran klinis nyeri dada, sesak na%as,perkusi dullness dan penurunan bunyi na%as. 0emam tinggi dan jika tidak

    dirawat dapat berlangsung beberapa minggu.4,

    2. Pe#eriksaan Penun)ang

    a. U)i u%erulin

    Tuberkulin adalah komponen protein kuman TB yang mempunyai

    si%at antigenik yang kuat. 8ika disuntikkan seara intrakutan kepada

    seseorang yang telah terin%eksi TB, maka akan terjadi reaksi berupa

    1!

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    13/32

    indurasi di lokasi suntikan. Uji tuberkulin ara mantouE dilakukan dengan

    menyuntikkan $,1 ml PP0 9T-! !TU seara intrakutan di bagian ;olar

    lengan bawah. Pembaaan dilakukan /-4! jam setelah penyuntikan.

    Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul. 8ika tidak timbul

    indurasi sama sekali hasilnya dilaporkan sebagai negati%.!,

    3eara umum hasil uji tuberkulin dengan diameter indurasi 1$

    mm dinyatakan positi% tanpa menghiraukan penyebabnya. asil positi% ini

    sebagian besar disebabkan oleh in%eksi TB alamiah, tetapi masih mungkin

    disebabkan oleh imunisasi B> atau in%eksi '. atipik. Pada anak balita

    yang telah mendapat B>, diameter indurasi 1$-1/ m dinyatakan uji

    tuberkulin positi%, kemungkinan besar karena in%eksi TB alamiah, tetapi

    masih mungkin disebabkan oleh B>-nya, tapi bila ukuran indurasinya

    1 mm sangat mungkin karena in%eksi alamiah. "pabila diameter indurasi

    $-/ mm dinyatakan uji tuberkulin negati%. 0iameter -# m dinyatakan

    positi% meragukan. Pada keadaan imunokompromais atau pada

    pemeriksaan %oto thorak terdapat kelainan radiologis hasil positi% yang

    digunakan mm.!,

    %. U)i Interferon

    Prinsip yang digunakan adalah merangsang lim%osit T dengan

    antigen tertentu, diantaranya antigen dari kuman TB. Bila sebelumya

    lim%osit T tersebut telah tersensitisasi dengan antigen TB maka lim%osit T

    akan menghasilkan inter%eron gamma yang kemudian di kalkulasi. "kan

    tetapi, pemeriksaan ini hingga saat ini belum dapat membedakan antara

    in%eksi TB dan sakit TB.

    . /a"iologi

    ambaran %oto 9ontgen toraks pada TB tidak khas, kelainan-kelainan

    radiologis pada TB dapat juga dijumpai pada penyakit lain.

    3eara umum, gambaran radiologis yang sugesti% TB adalah9.

    Pada anak pemeriksaan mikroskopik langsung sulit dilakukan

    karena sulit mendapatkan sputum sehingga harus dilakukan bilas lambung.

    0ari hasil bilas lambung didapatkan hanya 1$ 6 anak yang memberikan

    hasil positi%. Pada kultur hasil dinyatakan positi% jika terdapat minimal 1$

    basil per milliliter spesimen. 3aat ini P>9 masih digunakan untuk

    keperluan penelitian dan belum digunakan untuk pemeriksaan klinis

    rutin.!,

    f. Patologi Anato#ik

    1/

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    15/32

    Pemeriksaan P" dapat menunjukkan gambaran granuloma yang

    ukurannya keil, terbentuk dari agregasi sel epiteloid yang dikelilingi oleh

    lim%osit. ranuloma tresebut mempunyai karakteristik perkijuan atau area

    nekrosis kaseosa di tengah granuloma. ambaran khas lainnya

    ditemukannya sel datia langhans.!

    Untuk memudahkan diagnosis TB paru pada anak, +0"+

    merekomendasiskan diagnosis TB anak dengan sistem skoring, yaitu

    pembobotan terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai.#,1$

    >atatan telah dilaporkan oleh beberapa peneliti, yaitu antara $-$6.

    +munisasi B> e%ekti% terutama untuk menegah TB milier, meningitis TB dan

    spondilitis TB pada anak. +munisasi ini memberikan perlindungan terhadap

    terjadinya TB milier, meningitis TB, TB sistem skletal, dan ka;itas. :akta di

    klinik sekitar 4$6 TB berat dengan biakan positi% telah mempunyai parut B>.

    +munisasi B> ulangan dianjurkan di beberapa negara, tetapi umumnya tidak

    dianjurkan di banyak negara lain, temasuk +ndonesia. +munisasi B> relati%

    aman, jarang timbul e%ek samping yang serius. @%ek samping yang sering

    ditemukan adalah ulserasi lokal dan lim%adenitis (adenitis supurati%) dengan

    insidens $,1-16. ontraindikasi imunisasi B> adalah kondisi

    imunokompromais, misalnya de%isiensi imun, in%eksi berat, gi?i buruk, dan gagal

    tumbuh. Pada bayi prematur, B> ditunda hingga bayi menapai berat badan

    optimal.

    2.1- +e#oprofilaksis

    Terdapat dua jenis kemopro%ilaksis, yaitu kemopro%ilaksis primer dan

    kemopro%ilaksis sekunder. emopro%ilaksis primer bertujuan untuk menegah

    terjadinya in%eksi TB, sedangkan kemopro%ilaksis sekunder menegah

    berkembangnya in%eksi menjadi sakit TB. Pada kemopro%ilaksis primer diberikan

    isonia?id dengan dosis -1$ mgDkgBBDhari dengan dosis tunggal. emopro%ilaksis

    ini diberikan pada anak yang kontak dengan TB menular, terutama dengan BT"

    sputum positi%, tetapi belum terin%eksi (uji tuberkulin negati%). Pada akhir bulan

    ketiga pemberian pro%ilaksis dilakukan uji tuberkulin ulang. 8ika tetap negati% dan

    sumber penularan telah sembuh dan tidak menular lagi (BT" sputum negati%),

    !4

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    28/32

    maka +7 pro%ilaksis dihentikan. 8ika terjadi kon;ersi tuberkulin positi%, e;aluasi

    status TB pasien. 8ika didapatkan uji tuberkulin negati% dan +7 pro%ilaksis telah

    dihentikan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin ulang bulan kemudian untuk

    e;aluasi lebih lanjut.!,

    emopro%ilaksis sekunder diberikan pada anak yang telah terin%eksi, tetapi

    belum sakit, ditandai dengan uji tuberkulin positi%, sedangkan klinis dan

    radiologis normal. Tidak semua anak diberi kemopro%ilaksis sekunder, tetapi

    hanya anak yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi untuk berkembang

    menjadi sakit TB, yaitu anak-anak pada keadaan imunokompromais. >ontoh

    anak-anak dengan imunokompromais adalah usia balita, menderita morbili,

    ;arisela, atau pertusis, mendapat obat imunosupresi% yang lama (sitostatik dan

    kortikosteroid), usia remaja, dan in%eksi TB baru (kon;ensi uji tuberkulin dalam

    kurun waktu kurang dari 1! bulan). &ama pemberian untuk kemopro%ilaksis

    sekunder adalah 5-1! bulan. Baik pro%ilaksis primer, pro%ilaksis sekunder dan

    terapi TB, tetap die;aluasi tiap bulan untuk menilai respon dan e%ek samping

    obat.,

    2.1 +o#plikasi "an Prognosis

    a. +o#plikasi

    &im%adenitis, meningitis, osteomielitis, arthtritis, enteritis, peritonitis,

    penyebaran ke ginjal, mata, telinga tengah dan kulit dapat terjadi. Bayi yang

    dilahirkan dari orang tua yang menderita tuberkulosis mempunyai risiko yang

    besar untuk menderita tuberkulosis. emungkinan terjadinya gangguan jalan

    na%as yang menganam jiwa harus dipikirkan pada pasien dengan pelebaran

    mediastinum atau adanya lesi pada daerah hilus.11

    %. Prognosis

    Pada pasien dengan sistem imun yang prima, terapi menggunakan *"T

    terkini memberikan hasil yang potensial untuk menapai kesembuhan. 8ika kuman

    sensiti% dan pengobatan lengkap, kebanyakan anak sembuh dengan gejala sisa

    yang minimal. Terapi ulangan lebih sulit dan kurang memuaskan hasilnya.

    Perhatian lebih harus diberikan pada pasien dengan imunode%isiensi, yang resisten

    terhadap berbagai rejimen obat, yang berespon buruk terhadap terapi atau dengan

    komplikasi lanjut. Pasien dengan resistensi multiple terhadap *"T jumlahnya

    !

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    29/32

    meningkat dari waktu ke waktu. al ini terjadi karena para dokter meresepkan

    rejimen terapi yang tidak adekuat ataupun ketidakpatuhan pasien dalam

    menjalanin pengobatan.11

    etika terjadi resistensi atau intoleransi terhadap +sonia?id dan 9i%ampin,

    angka kesembuhan menjadi hanya $6, bahkan lebih rendah lagi. 0engan *"T

    (terutama isonia?id) terjadi perbaikan mendekati 1$$6 pada pasien dengan TB

    milier. Tanpa terapi *"T pada TB milier maka angka kematian hampir menapai

    1$$6.1$,1

    BAB III

    +ESIMPULAN DAN SA/AN

    !.1 +esi#pulan

    Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru-paru,

    sehingga disebut dengan Pulmonary TB. Tetapi kuman TB juga bisa

    menyebar ke bagian atau organ lain dalam tubuh, dan TB jenis ini lebih

    berbahaya dari pulmonary TB.

    'ani%estasi sistemik adalah gejala yang bersi%at umum dan tidak spesi%ik

    karena dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau keadaan lain.

    Beberapa mani%estasi sistemik yang dapat dialami anak yaitu, demam

    lama (C! minggu) danDatau berulang tanpa sebab yang jelas, berat badan

    turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan ,anoreksia

    dengan %ailure to thri;e, pembesaran kelenjar lim%e super%isialis yang

    tidak sakit dan biasanya multiple, batuk lama lebih dari minggu, diare

    persisten serta malaise (letih, lesu, lemah, lelah).

    Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah uji tuberulin, inter%eron,

    radiologi, tes serologi, mikrobiologi dan pemeriksaan patologi anatomi.

    Untuk memudahkan diagnosis dapat digunakan sistem skoring TB

    Prinsip dasar pengobatan TB minimal tiga maam obat pada %ase intensi%

    dan dilanjutkan dengan dua maam obat pada %ase lanjutan (/ bulan atau

    !#

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    30/32

    lebih). *bat TB utama (%irst line, lini utama) saat ini adalah ri%ampisin

    (9), isonia?id (), pira?inamid (J), etambutol (@), dan 3treptomisin (3).

    9i%ampisin dan isonia?id merupakan obat pilihan utama dan ditambah

    dengan pira?inamid, etambutol, dan streptomisin.

    omplikasi yang dapat terjadi adalah &im%adenitis, meningitis,

    osteomielitis, arthtritis, enteritis, peritonitis, penyebaran ke ginjal, mata,

    telinga tengah dan kulit dapat terjadi.

    !.2 Saran

    Banyaknya jumlah anak yang terin%eksi TB menyebabkan tingginya biaya

    pengobatan yang diperlukan. *leh karena itu, penegahan in%eksi TB

    merupakan salah satu upaya penting yang harus dilakukan. Penegahan ini

    dilakukan dengan pengendalian berbagai %aktor resiko in%eksi TB.

    Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, diperlukan usaha penyegaran

    kembali tentang TB anak, khususnya bagi dokter umum maupun dokter

    anak yang sering menangani kasus TB anak.

    $

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    31/32

    DA;A/ PUSA+A

    1. 0epkes 9+. encana strategi nasional enanggulangan tuber&ulosis tahun

    /00/$/001. 8akarta< 0epartemen esehatan 9+< !$$1.

    !. artasasmita >B. Childhood tuberculosis in the community. 0isampaikan

    pada +nternational paediatri respiratory and allergy ongress. Prague, >?eh

    9epubli< !$$1

    . *. TB2H!3 a clinical manual. /nded. (eneva4 World Healt Organizationomini '", Jerbini @. 3eMueiera '0, 3poletti '8, @thart "",

    Pagano 8, Boni%asih @, 0ia? 7, >laus 80, 3ingh '. 5valation of the

    diagnostic value of measuring !g(, !gM !gA antibodies to the recombinant 6$

    &ilodalton antigen of Mycobactreium tuberculosis in childhood tuberculosis

    !nt 7 Tuberc 8ung is /00/< (11)

  • 8/12/2019 Referat Tbc Paru Anak-nida K-2009730101

    32/32

    #. *. (uidelines for the management of tuberculosis in children by national

    TB rogrammes *in lo" resource settings+. ene;a< orld ealth or

    gani?ation< !$$/.

    1$. 0epkes 9+. )edoman rasional enanggulangan tuber&ulosis. >etakan ke-.

    8akarta< 0epartmen esehatan 9epublik +ndonesia< !$$!.

    11. 0epkes-+0"+ 9+. iagnosis dan Tatala&sanan Tuber&ulosis Ana&. 8akarta