referat pendekatan klinis kejang pada anak

32
Referat Neurologi Pendekatan Klinis Anak dengan Kejang Pembimbing : dr. Deddy Ria, SpA Fernaldi Anggadha 109103000020

Upload: roysam-azmal

Post on 09-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

  • Referat NeurologiPendekatan Klinis Anak dengan KejangPembimbing : dr. Deddy Ria, SpAFernaldi Anggadha109103000020

  • Kejang atau bukan kejang?(Smith dkk, 1998)

    KeadaanKejangBukan kejangOnsettiba-tibagradualKesadaranterganggutidak tergangguGerakan ekstrem.sinkronasinkronSianosisseringjarangGer abn mataselalujarangSerangan khasseringjarangLamadetik-menitbeberapa menitDapat diprovokasijaranghampir selaluIctal EEG abnselalutidak pernah

  • Definisi

  • Epidemiologi Sekitar 10% anak menderita paling tidak satu kali kejadian kejang dalam 16 tahun pertama hidupnya. Penderita tertinggi ditempati oleh anak yang berusia kurang dari tiga tahun. Data epidemiologi menunjukkan sekitar 150.000 anak mendapatkan kejang dan 30.000 diantaranya berkembang menjadi status epilepsy.

  • Etiologi

  • Etiologi kejang demamEtiologi pasti belum diketahuiHerediter, autosom dominan GEFS+ didapatkan pada mutasi varian SCN1A, SCN1B Faktor prenatal, rokok, alkohol Faktor perinatalkehamilan abnormal riwayat persalinan Arch Dis Child 2004;89:751-756

  • Etiologi kejang demam

    Infeksi saluran nafas 42,3 %,gastro enteritis 21,5 %, infeksi otitis media 15,2 %, pneumonia 8,7 %, infeksi saluran kencing 3,2 % Kejang demam pasca imunisasi (DPT, MMR varisela) Iran J Child Neurol.2014;8(3) 30-37

  • Kejang demam, perlu diwaspadaiTatalaksana penghentian kejang yang salahUsia pasien < 1 tahunKD yang berulang > 2 kaliKD yang berlangsung > 5 menitTipe kejang berubahKD yang perlu pengobatan rumatan (setiap hari)Kapan perlu dirujuk ke Rumah Sakit

  • Patofisiologi

  • ILAE 2010KEJANG SEDERHANAKejang parsial sederhanaKejang parsial kompleksKejang parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum

    AbsensceMioklonikKlonikTonikTonik-klonikAtonik

    TAK TERGOLONGKAN

  • Manifestasi Klinis

  • Diagnosis Anamnesis merupakan kunci diagnosis kejang. Jika pasien cukup umur, hendaknya juga dilakukan autoanamnesis. Ditanyakan pre iktal, iktal, post iktal.Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologik lengkap, ditujukan terutama untuk menyingkirkan penyebab kejang lain dan mendiagnosis adanya sindrom epilepsi. Pemeriksaan penunjang

  • Pemeriksaan Penunjang

  • Prognosis

  • KEJANGperhatikan jalan nafas. Kebutuhan O2 atau bantuan pernafasan

    bila kejang menetap dalam 3-5 menit Diazepam rektal 0,5 mg/kg5-10 kg : 5 mg> 10 kg : 10 mgatauDiazepam IV (0,2-0,5 mg/kg/dosis) dapat diberikan 2x dosis dengan interval 5-10 menitKejang (-)Kejang (+)(Pencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi)Kejang (-)Kejang (+)Kejang (-)Kejang (+)Fenitoin IV (15-20 mg/kg) diencerkan dengan NaCl 0,9% diberikan selama 20-30 menit atau dengan kecepatan 50 mg/menitDosis pemeliharaan Fenitoin IV 5-7 mg/kg diberikan 12 jam kemudian Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kgPERAWATAN RUANG INTENSIFFenobarbital IV 5-15 mg/kg bolus atau midozolam 0,2 mg/kgDosis pemeliharaan Fenitoin IV 5-7 mg/kg diberikan 12 jam kemudian I. 5-15 menit II. 15-20 menit III. >30 menit : status konvulsif

  • Pengobatan Prinsip pengobatan cegah kejangKejang demam sederhana Terapi intermittenKejang demam kompleks Terapi rumatan diberikan bila terapi intermitten gagal

  • Antipiretik Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali 4x sehari tidak boleh > 5 kali per hari.Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali 3-4 kali/hari.

  • Antikonvulsan Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam, jika suhu >38,5oCDiazepam IV max sekali pemberian 10 mg dengan kecepatan 2 mg/menit, dapat diberikan 2-3 kali dengan interval 5 menit. Fenitoin IV dosis inisial maksimum adalah 1000 mg (30 mg/kgBB). Sediaan IV diencerkan dengan 1 ml NaCL 0,9% per 10 mg Kecepatan pemberian IV maksimum 50 mg/menit. Fenobarbital IV dosis inisial maksimum 600 mg (30 mg/kgBB). Kecepatan pemberian maksium 30 mg/menit. Jika kejang sudah berulang berkali-kali lebih dari 6 kali per hari.Midazolam IV bolus 0,2 mg/kgBB (perlahan), kemudian drip 0,02-0,4 mg/kg/jam. Rumatan fenitoin dan fenobarbital tetap diberikan.

  • Pengobatan Rumatan

  • Edukasi pada Orang TuaMeyakinkan bahwa kejang umumnya memiliki prognosis baikMemberi tahu tatacara penanganan kejangMemberikan informasi kemungkinan kejang kembaliMejelaskan efek samping terapiMenjelaskan tentang epilepsi. Saat panas , alihkan panas anak melalui prinsip konveksi, konduksi, radiasi

  • Bila kembali kejang...Tetap tenang dan tidak panik Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leherBila sadar, posisikan terlentang dan kepala miring. Bersihkan jalan nafas jika ada sumbatanUkur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejangTetap bersama pasien selama kejangBerikan diazepam rektal dan jangan berikan jika kejang berhentiBawa ke dokter atau rumah sakit jika kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

  • Referensi Johnston, Michael V. Nelson Textbook of Pediatrics : Seizure in Childhooh, Febrile Seizure. 18th edition. Saunders Elsevier Inc, Philadelphia. 2007.Rudzinski, Leslie A. Jerry J. The Classification of Seizures and Epilepsy Syndromes. Emory University School of Medicine, Mayo Clinic Florida. U.S.A. 2011.Pusponegoro, Hardiono D, Widodo, Dwi Putro, Ismael Sofyan. Konsensus penatalaksanaan kejang. IDAI. Jakarta. 2006.Gram L, Dam M. Epilepsy explained. 1st edition. Munksgaard, Copenhagen, 1995.Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Agustus 2007.Shorvon S. Status epilepticus. Program and abstracts of the 17th World Congress of Neurology; June 17-22, 2001; London, UK. J Neurol Sci. 2001;187(suppl 1):S213

  • Etiologi kejang demam

    Infeksi saluran nafas 42,3 %,gastro enteritis 21,5 %, infeksi otitis media 15,2 %, pneumonia 8,7 %, infeksi saluran kencing 3,2 % Kejang demam pasca imunisasi (DPT, MMR varisela) Iran J Child Neurol.2014;8(3) 30-37

  • Patofisiologi1 Meningkatkan metabolisme, menurunkan energi2 Merusak GABA-ergik menurunkan fungsi inhibisi3 Meningkatkan asam glutamat,menurunkan glutamin4. Meningkatkan mobilitas ion Na+ depolarisasi membran

  • Patofisiologi kejang demam pada anakEtiologiDemamBMRmeningkat 10-15%Kebutuhan O2 meningkat sampai 20 %Perubahan difusi K+ & Na+Perubahan beda potensial membran sel neuron

  • Pelepasan muatan listrik neuron otakPelepasan muatan listrik semakin meluas ke seluruh sel maupun membran sel sekitarnya dng bantuan neurotransmiterKejangRisiko traumaSingkat (< 15 mnt)> 15 mntHipoksemiaHiperkapniaKontraksi otot / Asidosis laktatDenyut jantung /Demam /Metabolisme otak /Kerusakan neuron otakHipertermiaTermoregulasi tdk efektif

  • HipoglikemiHipertensiEvaporasiTakikardiGgn saraf otonomHipotensiRisiko tinggi terhadap traumaSyokJalan nafas tdk efektifPerfusi jaringan tidak efektif

  • Ada berkembang jadi epylepsi ada yg ngga. Itu kenapa?General epyleptic seizure plus. Knp tuh?Knp hidrosefalus diberikan pengobatan remitten?Kejang demam pertama kali ga usah dirawat ? Baca dmn? Ini wajib banget d setor ke dr.DR. setau doi klo awal pertama harus dirawat, untuk mencari etiologiObat yg biasa dipakai untuk remiten? Biasa diazepam, asam valproat. Jarang : karbamazepin

    Gradual = berangsur angsur**Berapa persen kembali kejang ?

    ****