referat pemulasaraan

41
PENATALAKSANAAN DAN MEDIKOLEGAL PEMULASARAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT sen Penguji :dr. Intarniati Nur Rohmah, Sp.KF, Msi Pembimbing : dr. Devi N S, SH, MHKes Pandu Satya Widiarto FK TRISAKTI Ruri Nur Indah FK TRISAKTI Mochamad Azzam M FK UNDIP Agustina Wulandari FK UNDIP Pinta Anastasia FK UPN Reza Rizky Alrasyid FK UPN

Upload: pandu-satya-widiarto

Post on 08-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

TRISAKTI UNDIP UPN

TRANSCRIPT

PENATALAKSANAAN DAN MEDIKOLEGAL

PEMULASARAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT

Dosen Penguji :dr. Intarniati Nur Rohmah, Sp.KF, Msi.MedPembimbing : dr. Devi N S, SH, MHKes

Pandu Satya Widiarto FK TRISAKTIRuri Nur Indah FK TRISAKTIMochamad Azzam M FK UNDIPAgustina Wulandari FK UNDIPPinta Anastasia FK UPNReza Rizky Alrasyid FK UPN

LATAR BELAKANG (1)

Kewajiban Moral

Pihak petugas

Kerabat

PENGHORMATAN TERAKHIR JENAZAH

Pemulasaran Jenazah

Penatalaksanaan Aspek Medikolegal

Kewaspadaan Universal

Jenazah dengan penyakit Infeksius

Sesuai dengan standar dan etika JENAZAH

LATAR BELAKANG (2)

Pemulasaraan/ perawatan jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, konservasi

bedah mayat yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk kepentingan

pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan

proses peradilan

PELAYANAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT

Prinsip Pelayanan Jenazah

Martabat kemanusiaan

Perawatan kebersihan

sesuai kepercayaan atau adatnya

Perlakuan sopan

Tidak merusak badan

kamar jenazah

bersih dan bebas dari kontaminasi

CIRI KHUSUS PELAYANAN JENAZAH

Peristiwa kematian

Sikap sosial budaya keluarga

Emosional dengan ekses kesedihan

Berkaitan dengan forensik

Pengamanan jenazah

chain of custody

sarana dan prasarana

kenyamanan

Sesuai Standar Kamar Jenazah

Sesuai Ergonomis

Bencana Massal

Kematian tidak wajar

5 KATEGO

RI

Pelayanan jenazah purna-pasien atau “Jenazah dalam”

Pelayanan kedokteran forensik terhadap korban mati “Jenazah luar”

Pelayanan sosial kemanusiaan lainnya

Pelayanan bencana atau peristiwa dengan korban mati massal

Pelayanan untuk kepentingan keilmuan atau pendidikan/penelitian

JENIS PELAYANAN TERKAIT KAMAR JENAZAH

Tujuan Pelayana

nTerhadap Jenazah

JENAZAH

Mencegah petugas atau orang sekitar tertularSegala sesuatu dari

tubuh jenazah adalah infeksi

Penerapan universal precaution

Alat Pelindung DiriPenegakan hukum

UU Nomor 8 tahun 1981(KUHAP)

Non infeksius

Infeksius

PENATALAKSANAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT

Pasien yang tidak mengalami kekerasan

Pasien yang mengalami kekerasan

Jenazah masuk kamar mayat

Tidak ada surat permintaan VER

Edukasi terhadap

keluarga/Penyidik

VERada surat permintaan VER

SUMBER DAYA MANUSIA

Persiapan perawatan jenazah

Commonwealth of Australia Interim

Pandemic Influenza Infection Control

Guidelines

Tidak merekomendasikan penggunaan balsem

Namun bila ada budaya dan sosial yang mengharuskan

maka dengan syarat :

Sertifikat dari institusi

Menggunakan APD

Pada kasus Flu burung

Penggunaan formalin

menurunkan risiko menularnya

DEPKES RI

Menurut WHO OTOPSIdisimpan dalam lemari pendingin

Petugas memakai Alat Pelindung

Diri

Petugas harus Ikuti prosedur

universal precaution

Setelah pemakaian

direndam dalam larutan pemutih pakaian

perbandingan 1:10 selama 10 menit

PENGGUNAAN FORMALIN DALAM MENGAWETKAN JENAZAH

ALAT PELINDUNG DIRI

Definisi

alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-bahaya penularan

Jenis-jenis

Prinsip precaution Universal

Semua cairan dan jaringan tubuh manusia adalah infeksius

Air : Klorin dengan pengenceran 1:10 sampai 1:100

Pastikan saluran pembuangan air tidak tergenang

PERAWATAN JENAZAH PENYAKIT MENULAR

Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1984

Norma agama atau kepercayaan

Dilakukan oleh petugas kesehatan

Perlakuan terhadap jenazah dan penghapus-hamaan

bahan dan alat

Urutan perlakuan yang diberikan pada jenazah pasien dengan penyakit menular

Luruskan tubuh pasien

Lepaskan alat kesehatan

Tutup mata, telinga, dan mulut dengan kapas maupun plester kedap air.

Setiap luka harus diplester dengan rapat

Jenazah ditutup dengan kain kafan atau bahan dari plastik (bahan tidak tembus air)

Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.

Jenazah tidak boleh dibalsem ataupun disuntik pengawet kecuali oleh petugas terlatih

Jika jenazah akan diautopsi, maka akan dilakukan oleh petugas khusus dan autopsi

Urutan perlakuan yang diberikan pada jenazah pasien dengan penyakit menular

Jenazah hanya boleh diangkut oleh mobil jenazah

Jenazah tidak boleh disemayamkan lebih dari 4 jam di dalam pemulasaran jenazah.

Jenazah dapat dikubur dalam tempat pemakaman umum dan dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga

Kewaspadaan Universal

Tindakan pengendalian

infeksi

seluruh tenaga kesehatan

mengurangi resiko penyebaran

Prinsip Menjaga Hygienitas Individu

Ruangan

Peralatan

Lima kegiatan pokok

Lima kegiatan

pokok Kesehatan

Secara Umum

(Depkes RI, 2003)

Mencuci tangan

Pemakaian alat pelindung

Pengelolaan alat kesehatan

Pengelolaan alat tajam

Pengelolaan limbah

KEWASPADAAN UNIVERSAL

Standar Kewaspadaan

Cuci tangan dengan menggunakan

antiseptic

Segera cuci tangan

Pakai sarung tangan

Menggunakan masker dan kacamata pelindung

Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam

Bersihkan dan disinfeksikan

Tangani semua bahan yang tercemar

Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi

Buang limbah sesuai prosedur

Surat Keterangan Mati

Guna surat kematian

Sebagai bukti

Statistik sebab kematian

Dalam dunia ilmu kedokteran

Enam formulir kematian

Formulir A

Formulir B

Formulir M

Formulir I

Formulir KIP

CONTOH SURAT KEMATIAN FORM .A

CONTOH SURAT KEMATIAN FORM .B

Tujuan

Kebijaksanaan:

1.Jenis jenazah2.Fasilitas3.Petugas ruangan4.Petugas jenazah

Perawatan Jenazah menurut Agama di

Indonesia

ISLAM

KRISTEN PROTESTA

N

KATOLIK

HINDU

BUDHA

Pengawetan Jenazah

Adanya penundaan penguburan atau kremasi lebih dari 24 jam

Jenazah perlu dibawa ke tempat lain

Jenazah meninggal akibat penyakit menular

Untuk mempertahankan bentuk dan penampilan

PELAYANAN PENGAWETAN JENAZAH

Aspek Medikolegal Pengawetan Jenazah di

beberapa Negara

Di Inggris pengawetan jenazah dilakukan oleh orang yang mempunyai sertifikat sebagai

embalmer setelah yang bersangkutan mengikuti pendidikan selama 3 tahun.

Di Indonesia, sampai saat ini tidak ada institusi pendidikan yang khusus mendidik seorang

untuk menjadi embalmer.

Atas dasar itulah, maka dalam konteks hukum di Indonesia, maka pengawetan jenazah

sebaiknya dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk

itu, yaitu dokter spesialis forensik.

Karena Indonesia tidak menganut sistim koroner atau medical examiner

PELAYANAN PENGAWETAN JENAZAH

CONTOH SURAT PERSETUJUAN PENGAWETAN JENAZAH

Pemberangkatan Jenazah

Kedatangan Jenazah

PELAYANAN TRANSPORTASI TERHADAP JENAZAH

CONTOH AKTA KEMATIAN

Medikolegal

Pasal 1 No. 17

Pasal 17

Pasal 118

Pasal 120

Pasal 125

Pasal 127

Contoh Kasus Jenazah Korban Flu Burung

Seorang pasien terduga flu burung berinisial NP (8), Selasa (24/4) sekitar pukul 22.15 Wita, meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Kasus NP menjadi kasus kedua terduga flu burung di Bali dalam tahun 2012.

Perawatan jenazah pasien flu burung di Laboratorium/SMF Forensik dibeberapa Rumah Sakit sendiri sedikit berbeda dengan yang direkomendasikan oleh Departemen Kesehatan RI

Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

PETUGAS KESEHATAN

MASYARAT AWAM

Lebih memahami mengenai haknya dalam mendapatkan pelayanan maksimal dalam perawatan jenazah

TERIMA KASIH