referat gangguan kepribadian paranoid

23
BAB I PENDAHULUAN Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari. Kepribadian merupakan kata yang menunjukan pola perilaku yang menetap pada diri seseorang dan juga cara orang tersebut dalam merasakan sesuatu. Karakter kepribadian secara mencolok membedakan diri seseorang dengan orang lain. Kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter seseorang yang tidak seperti umumnya yang ditemukan pada sebagian besar orang. Sifat kepribadian yang tidak fleksibel dan maladaptif dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan bagi seseorang. (7,8) Gangguan kepribadian yang merupakan pola kronis dari perasaan dan tingkah laku secara mencolok menyimpang dari kebiasaan dan harapan yang berlaku dalam kehidupan, baik norma secara kelompok atau pribadi. Mereka yang mengalami gangguan kepribadian cenderung akan berperilaku kaku, tidak fleksibel, dan maladaptif, sehingga menyebabkan penderita pada hilangnya fungsi mental seperti terjadinya perasaan sedih yang bersifat merusak dalam diri penderita. (7) Orang tersebut jauh lebih mungkin menolak bantuan psikiatrik dan menyangkal masalahnya dibandingkan dengan orang 1

Upload: tommy-herlimus

Post on 01-Dec-2015

330 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

untuk tugas akhir

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

BAB I

PENDAHULUAN

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas emosional dan perilaku yang

menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari. Kepribadian merupakan kata yang

menunjukan pola perilaku yang menetap pada diri seseorang dan juga cara orang tersebut

dalam merasakan sesuatu. Karakter kepribadian secara mencolok membedakan diri seseorang

dengan orang lain. Kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. Gangguan kepribadian

adalah suatu varian dari sifat karakter seseorang yang tidak seperti umumnya yang ditemukan

pada sebagian besar orang. Sifat kepribadian yang tidak fleksibel dan maladaptif dapat

menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan bagi seseorang.(7,8)

Gangguan kepribadian yang merupakan pola kronis dari perasaan dan tingkah laku

secara mencolok menyimpang dari kebiasaan dan harapan yang berlaku dalam kehidupan,

baik norma secara kelompok atau pribadi. Mereka yang mengalami gangguan kepribadian

cenderung akan berperilaku kaku, tidak fleksibel, dan maladaptif, sehingga menyebabkan

penderita pada hilangnya fungsi mental seperti terjadinya perasaan sedih yang bersifat

merusak dalam diri penderita.(7)

Orang tersebut jauh lebih mungkin menolak bantuan psikiatrik dan menyangkal

masalahnya dibandingkan dengan orang dengan gangguan kecemasan, gangguan depresif,

atau gangguan obsesif, atau gangguan obsesif-kompulsif. Gejala gangguan kepribadian

adalah aloastik yaitu dapat diterima oleh ego orang tersebut. Mereka dengan gangguan

kepribadian tidak merasa cemas tentang perilaku maladaptifnya, karena orang tersebut tidak

secara rutin merasakan sakit dari apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai gejalanya,

mereka sering kali dianggap sebagai tidak bermotivasi untuk pengobatan dan tidak mempan

terhadap pemulihan.

Setiap orang mempunyai sifat curiga, sedikit atau banyak. Sifat ini masih “normal”

jika masih dapat diterima oleh lingkungan sosial individu serta ia sendiri dan lingkungannya

masih tidak merasa terganggu. Ada yang sifat curiganya di perbatasan, masih rasional. Akan

tetapi asa individu yang sifat curiganya begitu besar, sudah diluar proporsi dari situasi dan

1

Page 2: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

lingkungan ( bukan tidak realistik) sehingga merugikan individu itu sendiri dan masyarakat.

Dalam hal ini dapat dikatakan ia sudah mempunyai gangguan kepribadian paranoid.

Gangguan kepribadian paranoid adalah suatu ganggguan kepribadian dengan sifat

curiga yang menonjol. Orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang lain dilihat sebagai

seorang aggressor terhadapnya, dimana ia harus mempertahankan dirinya. Ia bersikap sebagai

pemberontak dan angkuh untuk menahan harga diri, sering ia mengancam orang lain sebagai

akibat rasa proyeksi rasa bermusuhanya sendiri. Dengan demikian ia kehilangan teman-teman

dan mendapatkan banyak musuh.(1)

2

Page 3: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Gangguan kepribadian paranoid adalah suatu kondisi kesehatan mental di mana

seseorang memiliki pola jangka panjang ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap orang

lain, tetapi tidak memiliki latar belakang psikotik gangguan seperti skizofrenia. (3)

Menurut W.F. Maramis dalam bukunya ‘Catatan Kedokteran Jiwa’  Kepribadian

paranoid adalah suatu gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang menonjol, orang seperti

ini mungkin agresif dan setiap orang lain yang dilihatnya dianggap sebagai agresor

terhadapnya. Ia bersikap sebagai pemberontak dan angkuh untuk menahan harga diri, sering

ia mengancam orang lain sebagai akibat dari proyeksi rasa bermusuhannya sendiri. Dengan

demikian ia kehilangan banyak teman dan mendapatkan banyak musuh.(1)

Terdapat banyak jenis gangguan kepribadian yang dapat menyerang mental

seseorang, salah satunya adalah gangguan kepribadian paranoid, yang mana berbentuk

kesalahan dalam mengartikan perilaku orang lain sebagai suatu hal yang bertujuan

menyerang atau merendahkan dirinya. Gangguan biasa muncul pada masa dewasa awal yang

mana merupakan manifestasi dari rasa tidak percayadan kecurigaan yang tidak tepat terhadap

orang lain sehingga menghasilkan kesalahpahaman atas tindakan orang lain sebagai sesuatu

yang akan merugikan dirinya.(5)

Para penderita gangguan kepribadian paranoid cenderung tidak memiliki kemampuan

untuk menyatakan perasaan negatif yang mereka miliki terhadap orang lain, selain itu mereka

pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia nyata, dengan kata lain berada

dalam kesadaran saat mengalami kecurigaan yang mereka alami walau secara berlebihan.

Penderita akan merasa sangat tidak nyaman untuk berada bersama orang lain, walaupun di

dalam lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang hangat dan ramah. Dimana

dan bersama siapa saja mereka akan memiliki perasaan ketakutan akan dikhianati dan

dimanfaatkan oleh orang lain.(5)

3

Page 4: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

2.2 Epidemiologi

Prevelansi dari gangguan kepribadian paranoid telah dilaporkan 0.5% - 2.5% pada

populasi umum, 10% - 30% pada mereka yang rawat inap pada bagian kejiwaan, dan 2% -

10% pada mereka yang rawat jalan pada bagian kejiwaan.(3)

2.3 Etiologi

Penyebab gangguan kepribadian paranoid tidak diketahui. Gangguan ini tampaknya

lebih umum dalam keluarga dengan gangguan psikotik seperti skizofrenia dan gangguan

delusi. Hal ini menunjukkan gen mungkin terlibat. Faktor-faktor lingkungan mungkin

memainkan peran juga. Kondisi ini tampaknya lebih sering terjadi pada pria. (1)

Beberapa perilaku yang terpengaruh dari kultursosial atau keadaan kehidupan tertentu

mungkin dapat secara salah dikatakan paranoid dan mungkin dapat lebih ditegakkan dengan

proses dari evaluasi klinis. Anggota dari grup minoritas, imigran, pengungsi potilikal dan

ekonomi, atau pribadi dari latar belakang etnis yang berlainan mungkin dapat menunjukkan

perilaku berjaga-jaga atau defensif oleh karena ketidakpahaman (seperti keterbatasan bahasa

atau kurangnya pengetahuan akan peraturan dan regulasi setempat) atau respon dari perasaan

ditelantarkan atau berbeda dengan mayoritas masyarakat. Perilaku ini dapat, pada saatnya,

menghasilkan kemarahan dan frustrasi pada mereka yang berurusan dengan pribadi ini, yang

akhirnya menciptakan lingkaran setan dari saling tidak percaya, yang seharusnya tidak

disalahartikan dengan gangguan kepribadian paranoid. Beberapa grup etnis tertentu juga

menunjukkan perilaku kultural yang dapat disalahartikan sebagai paranoid.(4)

Gangguan kepribadian paranoid bisa muncul awalnya pada anak-anak dan remaja

dengan sifat menyendiri, hubungan antar masyarakat yang kurang, kecemasan sosial, hasil

yang kurang di sekolah, hipersensitivitas, pikiran dan bahasa yang aneh, dan merasa diri

istimewa. Anak-anak ini bisa muncul sebagai orang yang "aneh" atau "eksentrik" dan

mengundang gangguan dari yang lain. Pada contoh klinis, gangguan ini dapat muncul lebih

sering pada laki-laki.(4)

Faktor Genetika

4

Page 5: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Bukti yang terbaik bahwa faktor genetika berperan terjadap timbulnya

gangguan kepribadian berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada

15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka

kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih

tinggidibandingkan kembar dizigotik. Selain itu, menurut satu penelitian

tentang panilaian multiple kepribadian temperamen, minat okupasional dan waktu

luang,dan sikap social, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-

kirasama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.(4)

Gangguan kepribadian kelompok A (paranoid, schizoid, dan skizotipal)

adalah lebih sering ditemukan pada sanak saudara biologis dari pasien

skizofrenik dibandingkan kelompok kontrol. Secara bermakna lebih banyak sanak

saudara dengan gangguan kepribadian skizotipal ditemukan di dalam riwayat

keluargaorang dengan skizofrenia dibandingkan kelompok kontrol. Korelasi yang

lebih jarang ditemukan antara gangguan kepribadian paranoid atau schizoid dan

skizofrenia.(4)

Faktor Temperamental

Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak

mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Sebagai

contoh,anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami

gangguan kepribadian menghindar. Gangguan kepribadian tertentu mungkin berasal

dari kesesuaian parental yang buruk yaitu ketidaksesuaian antara temperamen dan

cara membesarkan anak. Sebagai contoh, seorang anak yang pencemas dibesarkan

oleh ibu yang pencemas.(4)

Faktor Biologis

Hormon, orang yang menunjukkan sifat impulsif sering kali juga

menunjukkan peningkatan kadar testosteron, 17 estradiol, dan estrone.

Neorotransmitter, endorfin memiliki efek yang serupa dengan morfin eksogen,

termasuk analgesia dan supresi rangsangan.(4)

Faktor Psikoanalitik 

5

Page 6: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Sigmund Freud pada awalnya menyatakan bahwa sifat kepribadian

adalah berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan

psikoseksual. Sebagai contoh, suatu karakter oral adalah pasif dan dependen karena

terfiksasi pada stadium oral, dimana ketergantungan pada orang lain untuk asupan

makanan adalah menonjol. Karakter anal adalah keras keapala, kikir, dan sangat

telitikarena perjuangan di sekitar latihan toilet selama periode anal.(4)

2.4 Gambaran klinis

Gangguan ini mempunyai sifat curiga yang menonjol. Orang seperti ini mungkin

agresif dan setiap orang lain dilihat sebagai seorang agresor terhadapnya, ia harus

mempertahankan dirinya terhadap ancaman dari luar. Ia bersikap sebagai pemberontak dan

angkuh untuk menjaga harga diri. Ia cenderung merasa dirinya penting secara berlebihan dan

sering merujuk kepada dirinya sendiri. Sebagai proyeksi rasa permusuhannya sendiri, sering

ia mengancam orang lain. Dengan demikian ia kehilangan teman-teman dan mendapatkan

banyak musuh. Ia menolak untuk memaafkan, biarpun kesalahan orang lain yang hanya

mengenai masalah kecil.

Pribadi dengan gangguan kepribadian paranoid biasanya sulit untuk bergaul dan

sering mempunyai masalah dengan hubungan yang dekat. Mereka mempunyai kecurigaan

yang besar dan sikap permusuhan di ekspresikan berlebihan dalam argumentasi, pada keluhan

yang berulang, atau dengan diam, sikap acuh tak acuh yang bermusuhan. Karena mereka

terlalu waspada pada bahaya yang potensial, mereka bisa menjadi hati-hati, rahasia, atau

berkelakuan tidak terang-terangan dan terlihat dingin dan kurang mempunyai sifat yang

lembut. Walaupun mereka terlihat objektif, rasional, dan tidak mempunyai emosi, mereka

sering lebih sering menampilkan afek yang labil, dengan sikap bermusuhan, keras kepala, dan

sikap sarkastik yang mendominasi. Sikap permusuhan dan curiga mereka bisa memancing

permusuhan dari orang lain, pada akhirnya akan menjadi suatu kondisi pembenaran dari

kecurigaan awal mereka.

Karena pribadi dengan gangguan kepribadian paranoid kurang mempercayai orang

lain, mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam memenuhi sendiri kebutuhannya

dan mempunyai rasa yang kuat dalam kemandirian. Mereka juga membutuhkan tingkat

kontrol yang tinggi pada hal-hal disekitarnya. Mereka sering kaku, kritis pada orang lain, dan

6

Page 7: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

tidak dapat bekerjasama, biarpun mereka sangat kesulitan dalam menerima kritik. Mereka

menyalahkan orang lain untuk kelalaiannya sendiri. Dalam kepribadian paranoid kita

menemukan secara berlebihan kecenderungan yang secara umum, yaitu suka melemparkan

kesalahan dan tanggung jawab kepada orang lain, menolak apriori sifat-sifat orang lain yang

tidak memenui ukuran yang telah dibuatnya sendiri. Untuk mempertahankan rasa harga diri,

dibuatnya keterangan yang tidak masuk akal tentang kesalahan-kesalahannya tetapi yang

hanya memuaskan emosinya sendiri. Sering diduganya bahwa orang lain yang tidak adil,

bermusuhan dan agresif.

Karena kecekatan mereka untuk menyerang balik sebagai respons pada ancaman

yang mereka terima dari sekitar mereka, mereka dapat suka berperkara dan sering terlibat

dalam sengketa hukum. Pribadi dengan gangguan ini mencari pembenaran dari kecurigaan

mereka tidak perduli orang atau situasi yang mereka hadapi, mencap motivasi yang jahat dari

orang lain sebagai reaksi atas ketakutan mereka. Mereka mungkin menunjukkan kecurigaan

tersembunyi, fantasi yang berlebihan yang tidak realistis, yang sering berhubungan dengan

isu-isu kekuasaan dan peringkat, dan mereka cenderung mengembangkan menyamakan

semua orang itu negatif, terutama mereka yang dari grup populasi yang terpisah dari mereka.

Terutama pada respon ke stress, pribadi dengan gangguan ini mungkin mengalami

episode psikotik yang sangat singkat (menit sampai jam). Pada keadaan tertentu, gangguan

kepribadian paranoid bisa menjadi faktor premorbid dari gangguan delusi atau schizophrenia.

Pribadi dengan gangguan ini bisa mengembangkan depresi berat dan beresiko tinggi untuk

agoraphobia (rasa takut terhadap ruang terbuka) dan gangguan obsesi kompulsif. Alkohol dan

zat-zat adiktif lainnya yang disalahgunakan sering digunakan. Kondisi yang paling umum

menyertai gangguan kepribadian adalah schizotypal, schizoid, narcissistic, tindakan

menghindar, dan perbatasan.

Seorang pasien dengan gangguan kepribadian paranoid menyatakan perasaan dan

pikirannya kepada penulis dalam surat sebagai berikut ( dari beberapa cuplikan dibawah ini

mungkin diperoleh kesan sudah ada tanda-tanda psikosis paranoid, tetapi pasien ini tidak

psikotik setelah di observasi) :

“ ....Dari semua orang-orang yang saya tangkap, saya ketahui berapa banyak orang yang telah

saya katakan dan bagaimana kira-kira rekonstruksi kejadian itu. Saya kira mereka menanti-

nanti seperti penonton sepak bola.

7

Page 8: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Dokter saya sadari bahwa kehidupan ini sering banyak ironi

....Orang lalu lalang sepanjang waktu dan bila ada yang seperti saya ini, akan menjadi puncak

pembicaraan diri dari waktu ke waktu. Dalam pondokan saya, semua orang diam dan berkata

satu sama lain jangan diberitahu, tetapi saya tahu , sebab dibelakang saya mereka

menertawakan dan mendengar-dengar. Hal-hal seperti di atas ini, dokter, yang menyebabkan

saya takut tidur walaupun sudah mengantuk....”

Mungkin individu dengan gangguan kepribadian paranoid bekerja sangat efisien, tetapi ia

kekurangan fleksibilitas yang perlu untuk berinovasi. Ia menerima saran ataupun umpan balik

dengan merengut.(1)

Gejala inti gangguan kepribadian paranoid adalah ketidakpercayaan umum orang lain.

Komentar dan tindakan bahwa orang sehat tidak akan memperhatikan tampil sebagai penuh

penghinaan dan ancaman terhadap seseorang dengan gangguan tersebut. Namun, secara

umum, pasien dengan gangguan kepribadian paranoid tetap berhubungan dengan realitas;

mereka tidak memiliki salah satu dari halusinasi atau delusi terlihat pada pasien dengan

psikosis. Namun demikian, kecurigaan mereka bahwa orang lain bermaksud menyakiti atau

mengeksploitasi mereka begitu meresap dan intens bahwa orang-orang dengan gangguan

kepribadian paranoid sering menjadi sangat terpencil. Mereka menghindari interaksi sosial

yang normal. Dan karena mereka merasa tidak aman dalam apa yang merupakan dunia yang

sangat mengancam bagi mereka, pasien dengan gangguan kepribadian paranoid mampu

menjadi kekerasan. Komentar berbahaya, lelucon tidak berbahaya dan komunikasi sehari-hari

lain sering dianggap sebagai penghinaan. Karena mereka terus-menerus mempertanyakan

motivasi dan kepercayaan orang lain, pasien dengan gangguan kepribadian paranoid tidak

cenderung untuk  berbagi keintiman. Mereka takut informasi tersebut dapat digunakan

untuk melawan mereka. Akibatnya, mereka menjadi bermusuhan dan tidak bersahabat,

argumentatif atau menyendiri. Ketidaknyamanan mereka sering menarik tanggapan negatif

dari orang di sekitar mereka. Menampik ini menjadi "bukti" didalam pikiran pasien bahwa

orang lain, memang, bermusuhan dengan mereka.Mereka memiliki wawasan sedikit menjadi

efek dari sikap dan perilaku interaksi mereka umumnya tidak berhasil dengan orang lain.

Ketika ditanya apakah mereka bertanggung jawab untuk interaksi negatif yang mengisi hidup

mereka, orang-orang dengan gangguan kepribadian paranoid cenderung untuk menempatkan

semua menyalahkan orang lain.(6)

8

Page 9: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Ciri-ciri lainnya seperti mempertanyakan motif tersembunyi di dalam orang lain,

perasaan kepastian,tanpa pembenaran atau bukti, bahwa orang lain bermaksud menyakiti atau

mengeksploitasi mereka isolasi social, agresivitas dan permusuhan, sedikit atautidak ada rasa

humor.(6)

2.5 Diagnosis

Kriteria diagnostik untuk gangguan kepribadian paranoid sesuai DSM IV :

a. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif

mereka dianggap sebagai motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai

pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang

ditujukkan oleh empat( atau lebih) berikut :

Curiga tanpa dasar yang cukup bahwa orang lain memanfaatkan,

membahayakan, atau menghianati dirinya

Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau

kejujuran teman atau rekan kerja

Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak

perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya

Membaca arti merendahkan atau ada ancaman yang tersembunyi dari ucapan

atau kejadian yang biasa

Secara persisten menaruh dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera,

atau kelalaian

Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak

bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang

Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan

pasangan atau mitra seksual

b. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood

dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis

langsung dari kondisi medis umum.

9

Page 10: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Catatan : jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan " premorbid"

misalnya, " gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)". (3)

Pedoman diagnostic menurut PPDGJ-III

Gangguan kepribadian paranoid merupakan gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :

a. Kepekaan berlebian untuk tetap menyimpang terhadap kegagalan dan penolakan

b. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk

memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil

c. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan

pengalaman dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau

bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan

d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi

yang ada (actual situation)

e. Kecurigaan yang berulang, tanpa dsara ( justification) tentang kesetiaan seksual

dari pasangannya

f. Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang

bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri ( self referential

attitude)

g. Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substansif

dari suatu peristiwa baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada

umumnya

Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.(2)

2.6. Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian paranoid dapat juga dibedakan dengan gangguan delusi tipe

penganiayaan, schizophrenia tipe paranoid, dan gangguan mood dengan psikotik, karena

gangguan-gangguan ini berkarateristik oleh adanya periode psikotik yang berkelanjutan

(seperti delusi dan halusinasi). Untuk memberi diagnosis tambahan gangguan kepribadian

10

Page 11: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

paranoid, gangguan kepribadiannya harus telah muncul sebelum onset gejala psikotik dan

harus terus menerus ada selama gejala psikotik berkurang. Ketika suatu pribadi mempunyai

axis I gangguan psikotik kronik (seperti schizophrenia) yang didahului oleh gangguan

kepribadian paranoid, gangguan kepribadian paranoid harus ditulis pada axis II, disusul oleh

faktor "premorbid" didalam kurung.(3)

Gangguan kepribadian paranoid harus dibedakan dengan perubahan kepribadian

oleh karena kondisi medikal umum, dimana ciri-cirinya muncul karena efek langsung dari

kondisi medis umum pada sistem saraf pusat. Juga harus dibedakan dengan gejala yang

mungkin bisa muncul berhubungan dengan penggunaan suatu zat secara terus menerus

(seperti gangguan karena penggunaan kokain). Terakhir, juga harus dibedakan dengan ciri-

ciri paranoid yang berhubungan dengan keterbatasan fisik (seperti tunarungu).(3)

Gangguan kepribadian lainnya mungkin bisa disalahartikan dengan gangguan

kepribadian paranoid karena mereka mempunyai beberapa kesamaan gejala. Oleh karena itu

penting adanya untuk membedakan diantara gangguan-gangguan ini berdasarkan terhadap

gejala yang khas. Namun, jika seseorang mempunyai kepribadian yang memenuhi kriteria

satu atau lebih gangguan kepribadian disamping gangguan kepribadian paranoid, semuanya

dapat didiagnosa sekaligus. Gangguan kepribadian paranoid dan gangguan kepribadian

schizotypal sama-sama mempunyai tanda seperti kecurigaan, sikap acuh – tak acuh terhadap

orang lain, dan ide paranoid, tetapi gangguan kepribadian schizotypal juga mempunyai gejala

lain seperti pikiran ajaib, pengalaman persepsi yang luar biasa, dan pikiran dan omongan

aneh. Orang dengan perilaku yang memenuhi gangguan kepribadian schizoid sering dilihat

sebagai seseorang yang aneh, eksentrik, dingin, dan acuh - tak acuh, tetapi mereka biasanya

tidak mempunyai ide paranoid yang menonjol. Kecenderungan seseorang dengan gangguan

kepribadian paranoid untuk bereaksi pada sedikit rangsangan dengan kemarahan juga terlihat

pada gangguan kepribadian histrionic dan borderline. Tetapi, gangguan ini tidak berhubungan

dengan kecurigaan yang mendalam. Orang dengan gangguan kepribadian menghindar

mungkin juga enggan bersama orang lain, tetapi lebih kepada ketakutan dipermalukan atau

ditemukan ketidakmampuannya dari pada niat jahat oleh orang lain. Walaupun perilaku

antisosial mungkin dapat terdapat pada beberapa orang dengan gangguan kepribadian

paranoid, hal ini tidak biasanya dipengaruhi oleh kepuasan pribadi atau memanfaatkan orang

lain seperti pada gangguan kepribadian antisosial, tetapi lebih kepada keinginan untuk

membalas dendam. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin dalam beberapa

11

Page 12: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

waktu menunjukkan kecurigaan, penarikan diri dari sosial, atau pengasingan, tetapi hal ini

dipengaruhi terutama oleh ketakutan ketidaksempurnaan atau kecacatan mereka terbongkar.(3)

Ciri-ciri paranoid mungkin beradaptasi, terutama pada lingkungan yang mengancam.

Gangguan kepribadian paranoid seharusnya didiagnosa hanya ketika ciri-ciri ini tidak

fleksibel, salah beradaptasi, dan tetap ada dan menyebabkan gangguan fungsional yang

signifikan atau menyusahkan.(3 )

Gangguan kepribadian paranoid biasanya dapat dibedakan dari gangguan delusional

karena waham yang terpaku tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid. Keadaan

ini dapat dibedakan dari skizofrenia paranoid karena halusinasi dan pikiran formal tidak

ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid. Gangguan kepribadian paranoid dapat

dibedakan dari gangguan kepribadian ambang karena pasien paranoid jarang mampu terlibat

secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasien ambang.

Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial.

Orang dengan gangguan kepribadian skizoid adalah menarik diri dan menjauhkan diri tetapi

tidak memiliki gagasan paranoid.(4)

2.7 Terapi

Bila diminta bantuan untuk orang gangguan kepribadian paranoid,maka dalam

bimbingan dititik beratkan pada pengalaman subjektifnya dalam interaksi dengan dokter dan

jangan sering membantah kecurigaannya.(1)

Psikoterapi

12

Page 13: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

Psikoterapi adalah pengobatan yang terpilih. Ahli terapi harus langsung dalam

menghadapi pasien. Jika ahli terapi dituduh tidak konsisten atau gagal, seperti

terlambat untuk suatu perjanjian, kejujuran dan permintaan maaf adalah lebih baik

daripada penjelasan yang membela diri. Ahli terapi harus mengingat bahwa kejujuran

dan toleransi keintiman adalah bidang yang sulit bagi pasien dengan gangguan.

Dengan demikian psikoterapi individual memerlukan gaya professional dan tidak

terlalu hangat dari pihak ahli terapi. Pasien paranoid tidak  bekerja baik dalam

psikoterapi kelompok, mereka juga tidak mungkinmentoleransi intrusivitas terapi

perilaku. Klinisi yang terlalu banyak menggunakan interpretasi khususnya interpretasi

mengenai perasaan ketergantungan yang dalam, masalah seksual, dan keinginan untuk

keintiman, secara jelas meningkatkan ketidakpercayaan pasien.(4)

Pada suatu waktu, perilaku pasien dengan gangguan kepribadian paranoid

menjadi sangat mengancam sehingga ahli terapi harus mengendalikannya atau

menentukan batas dalam hal tersebut. Tuduhan delusional harus dihadapi dengancara

yang realistik tetapi jelas tanpa menghina pasien. Pasien paranoid terlandaketakutan

jika mereka merasa bahwa orang yang akan mencoba menolong merekaadalah lemah

dan tidak berdaya; dengan demikian, ahli terapi tidak bolehmengancam mengambil

kendali kecuali mereka berdua mau dan mampu melakukannya.1 Terapi perilaku telah

digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosialdan umtuk menghilangkan

kecurigaan terhadap permainan pasien.(4)

Farmakoterapi

Farmakoterapi adalah berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan.

Pada sebagian besar kasus suatu obat antiansietas seperti diazepam (valium) adalah

memadai. Tetapi mungkin perlu untuk menggunakan suatu antipsikotik, seperti

thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), dalam dosis kecil dan dalam

periode singkat untuk menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat delusional.

Obat antipsikotik pimozide (Orap) telah digunakan secara berhasil menurunkan

gagasan paranoid pada beberapa pasien.(4)

13

Page 14: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

2.8 Prognosis

Hasil biasanya tergantung pada apakah orang itu mau menerima bantuan. Terapi

bicara dan obat kadang-kadang dapat mengurangi paranoid dan membatasi dampaknya pada

fungsi sehari-hari seseorang. (1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Maramis, Willy . Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2. Surabaya. Airlangga

University Press. 2009

2. Muslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa , Rujukan Ringkas dari

PPDGJ-IIII. Jakarta. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. 2001

14

Page 15: Referat Gangguan Kepribadian Paranoid

3. American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision. Washington, DC, American

Psychiatric Association, 2000.

4. Kaplan,HI, Sadock,BJ, dan Greb,JA. Gangguan Kepribadian: Dalam dr.

IMade Wiguna S (eds). Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan

Perilaku Psikiatri Klinis Jilid Dua. Edisi. Jakarta: Bina RupaAksara Publisher

2010; 258-265.

5. Amarildo, 2010. Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid:Definisi, Gejala,

Penyebab dan Penanggulangan. Ruang psikologi.Available From :

http://www.psychologytoday.com/conditions/paranoid-personality- disorder

6. Harri Croft, MD. 2010. Gangguan Kepribadian Paranoid.

HealthPlace.Available From : http://www.healthyplace.com

7. Evi, Kristiyarini. Kecendrungan gangguan kepribadian pada remaja dan

dewasa awal di Desa Sedeng Pacitan. 2009.

8. Psikologi Kepribadian. www. Slideshare.com

15