refarat fraktur claviccula.docx

11
EPIDEMIOLOGI PILIHAN TREATMENT Kebanyakan fraktur clavikula masih dapat diterapi dengan metode tertutup. Treatmen yang dilakukan sebaiknya memiliki tujuan penyembuhan optimal. Treatmen nonoperatif termasuk didalamnya penggunaan Arm Sling untuk kenyamanan pasien. Penggunaan splint Figure-of-eight (Verban delapan) sudah jarang karena menyebabkan ketidaknyamanan pasien dan lebih banyak kerugian daripada keuntungan. Treatmen operatif yang sering digunakan adalah ORIF dengan Plate dan Screw atau intrameduilary nail fixation. Terdapat beberapa penelitian yang membandingkan penyembuahan dengan berbagai metode, kemudian didapatkan kesimpulan bahwa semua metode memiliki kesamaan dalam penyembuhan secara fungsional dan kosmetikam. OPERATIF TREATMENT Reduksi terbuka sebisa mungkin dihindari, dapat dilakukan pada pasien yang diindikasikan. Operasi cosmetik untuk bonggol tulang yang tidak menyatu tidak dianjurkan dan jika harus dilakukan minimal setelah 2 tahun setelah penyembuhan tulang. Biasanyya boggol lebih baik daripada bekas luka operasi. Intervensi pembedahan dibutuhkan jika fraktur dihubungkan dengan keterlibatan vaskularisasi. Kemudian explorasi, perbaikan vaskular dan stabilisai dibutuhkan. Jika plexus brachial terluka, pembedahan dapat ditunda

Upload: takumiinui

Post on 17-Sep-2015

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EPIDEMIOLOGI

PILIHAN TREATMENTKebanyakan fraktur clavikula masih dapat diterapi dengan metode tertutup. Treatmen yang dilakukan sebaiknya memiliki tujuan penyembuhan optimal. Treatmen nonoperatif termasuk didalamnya penggunaan Arm Sling untuk kenyamanan pasien. Penggunaan splint Figure-of-eight (Verban delapan) sudah jarang karena menyebabkan ketidaknyamanan pasien dan lebih banyak kerugian daripada keuntungan. Treatmen operatif yang sering digunakan adalah ORIF dengan Plate dan Screw atau intrameduilary nail fixation. Terdapat beberapa penelitian yang membandingkan penyembuahan dengan berbagai metode, kemudian didapatkan kesimpulan bahwa semua metode memiliki kesamaan dalam penyembuhan secara fungsional dan kosmetikam. OPERATIF TREATMENTReduksi terbuka sebisa mungkin dihindari, dapat dilakukan pada pasien yang diindikasikan. Operasi cosmetik untuk bonggol tulang yang tidak menyatu tidak dianjurkan dan jika harus dilakukan minimal setelah 2 tahun setelah penyembuhan tulang. Biasanyya boggol lebih baik daripada bekas luka operasi.Intervensi pembedahan dibutuhkan jika fraktur dihubungkan dengan keterlibatan vaskularisasi. Kemudian explorasi, perbaikan vaskular dan stabilisai dibutuhkan. Jika plexus brachial terluka, pembedahan dapat ditunda sampai terjadi perbaikan spontan. Indikasi untuk dilakukan reduksi terbuka dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 2. Indikasi Reduksi Terbuka.

FIKSASI DENGAN PLATE DAN SCREWTehnik penggunaan Plate terus dikembangkan untuk didapatkan fiksasi yang kuat dan stabil. Sekarang ini tehnik yang sering digunakan adalah plate yang ditempatkan di bagian seperior, tetapi terdapat fraktur yang lebih memungkinkan untuk dilakukan tehnik penempatan anteroinferior karena traksi screw akan lebih aman dan mengurangi iritasi perangkat keras. Perlu diperhatikan bagian periostium dan menghindari luka pembuluh darah subclavicula dan jantung. Fiksasi dengan Screw dapat digunakan ketika kondisi yang memungkinkan.Indikasi relatif untuk fiksasi primer pada fraktur clavicula.a. Fraktur spesifik : Pergeseran lebih dari 2 cm. Pemendekan lebih dari 2 cm. Peningkatan comminutif lebih dari 3 fragmen Fraktur segmental. Fraktur terbuka. Deformitas. Malposisi scapula pada pemeriksaan awal.b. Berkaitan dengan luka Luka pada vaskularisasi. Defisit neurologi progresif. Luka/fraktur pada extrimitas atas ipsilateral. Multipel fraktur ipsilateral pada bahu atas. Fraktur clavikula bilateral.c. Faktor pasien Politrauma dengan penggunaan ekstrimatas atas yang dini. Motivasi pasien yang menginginkan pengembalian fungsi yang cepat.

Gambar 2.Fraktur clavikula dengan fiksasi menggunakan Plate Superior

Gambar 2.Fiksasi Fraktur Clavikula menggunakan Plate antero-inferior.

FIKSASI INTERMEDULARPenggunan intermedular pada fraktur clavikula telah dilakukan lebih dari 50 tahun, dengan berbagai variasi alat, termasuk Rock-wood Pin, Kirschner wires, Kuntscher nail, dan Rush nail. Keuntungan penggunaan fiksasi intermedular adalah insisi kulit yang kecil, kecilnya goresan periosteum, dan relatif stabil untuk pertumbuhan kallus, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi seperti migrasi intratorakal, kerusakan Pin, dan kerusakan struktur dibawahnya yang membuat terbatasnya digunakan tehnik ini.

Gambar 2.Fraktur Clavikula dengan fiksasi intermedular.Perawatan post operatif pada metode fiksasi intermedular: lengan ditempatkan pada posisi menyilang yang nyaman dengan menggunakan Arm Sling dan bisa dilakukan latihan dengan pendulum yang cukup kuat. Paada hari ke 10-14 jahitan boleh dilepaskan dan jika pada radiografi sudah nampak proses penyembuhan tulang, penggunaan Arm Sling dapat dihentikan. Dibolehkan untuk melakukan latihan tanpa restriksi ROM tetapi tanpa tarikan yang kuat, latihan mendorong, atau aktivitas olahraga. Jika pada hasil radiografi pada minggu ke enam menunjukan adanya union, aktifitas mendorong dengan kekuatan yang cukup besar dapat dimulai. Olahraga yang memerlukan kontak fisik seperti football, dan hokey harus dihindari sampai minggu ke 12 setelah operasi. Jika fraktur sudah sembuh pada minggu ke 12, Pin dapat dilepaskan.FRAKTUR CLAVIKULA LATERALNeer mendeskripsikan terdapat 5 tipe fraktur Clavicula lateral.

Tabel 2.Klasifikasi fraktur Clavikula lateral berdasarkan NeerPenanganan untuk fraktur clavikula lateral masih kontroversi, hasil yang baik ditunjukan denagn penanganan operatif dan nonoperatif. Tantangannya adalah untuk menentukan fiksasi yang kuat pada segmen lateral. Strategi yang digunakan yaitu; memasang plate sampai menyebrangi acromion untuk mendapatkan fiksasi yang lebih baik, membantu fiksasi dengan jahitan dari clavikel sampai ke coracoid, dan menggunakan Plate Hook Subacromion. Dilaporkan tingginya Unionsi dan perbaikan fungsi lengan dengan menggunakan Plate Hook Subacromion, tetapi pasien tidak nyaman dan Osteolisis acromial general membuat plate harus dilepaskan sesegera mungkin.

Gambar 2.Klasifikasi fraktur Clavikula berdasarkan Neer

FUNGSI CLAVIKULAMEKANISME LUKATrauma pada bahu atau posisi lengan terputar/ tertarik keluar dapat menyebabkan fraktur clavikula. Fraktur pertengahan batang akibat fragmen luar tertarik ke bawah oleh berat lengan dan separuh bagian dalam tertahan ke atas oleh otot sternokleidomastoid. Fraktur sepertiga bagian luar terjadi jika ligamen korakoclavikular robek, pergeseran dapat hebat dan reduksi tertutup tidak dapat dilakukan.Pada daerah tengah tulang clavikula tidak di perkuat oleh otot ataupun ligament-ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavikula. Clavikula bagian tengah juga merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian medial. Hal ini yang menjelaskan kenapa pada daerah ini paling sering terjadi fraktur dibandingkan daerah distal ataupun proksimal. Selain itu pada bagian tengah merupakan tempat origo dari muskulus pektoralis major dan insersio dari muskulus deltoid. Sehingga bila terjadi fraktur akan memudahkan kontraksi dari otot-otot tersebut.MANIFESTASI KLINIS

Dalam anatomi manusia, Clavikula atau tulang leher diklasifikasikan sebagai tulang panjang yang membentuk bagian dari sabuk bahu (pectoral korset). Nama ini berasal dari bahasa Latin clavikula ( "kunci kecil") karena tulang berputar sepanjang sumbu seperti kunci ketika bahu diculik. Gerakan ini jelas. Pada beberapa orang, terutama wanita yang mungkin memiliki lebih sedikit lemak di daerah ini, lokasi tulang terlihat jelas karena menciptakan tonjolan di kulit. Clavikula melengkung ganda pendek menghubungkan tulang lengan (ekstremitas atas) ke tubuh (trunk), yang terletak tepat di atas tulang rusuk pertama. Karena berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga posisi skapula sehingga lengan dapat tergantung bebas. Medial, itu artikulasi dengan manubrium sternum (tulang dada) pada sendi sternoklavikularis. Pada akhirnya lateral artikulasi dengan akromion skapula (tulang belikat) di acromioclavicular bersama. Bulat ini memiliki ujung medial dan lateral rata akhir. Dari piramida sternalis sekitar akhir, masing-masing kurva lateral klavikula dan anterior untuk kira-kira setengah panjangnya. Ini kemudian membentuk kurva yang halus posterior untuk mengartikulasikan dengan proses skapula (akromion). Flat, akhir acromial klavikula adalah lebih luas daripada sternalis akhir. Pada akhir acromial memiliki permukaan kasar yang lebih rendah terkemuka beruang garis dan tuberkel. Fitur permukaan ini situs pelekatan otot-otot dan ligamen dari bahu. Para tulang selangka, juga disebut klavikula, adalah tulang dari atas dada, antara tulang dada (sternum) dan tulang belikat (tulang belikat). Mudah untuk merasa klavikula, karena tidak seperti tulang lain yang dibungkus dengan otot, hanya kulit yang mencakup sebagian besar tulang. Fraktur klavikula sangat umum. Patah tulang terjadi pada bayi (biasanya selama kelahiran), anak-anak dan remaja (karena tidak klavikula sepenuhnya mengeras, atau mengembangkan, sampai akhir remaja), atlet (karena risiko dipukul atau jatuh), atau selama banyak jenis kecelakaan dan jatuh. FungsiKlavikula melayani beberapa fungsi: * Ini berfungsi sebagai dukungan dari yang kaku skapula dan bebas ekstremitas ditangguhkan. Menyimpan pengaturan ini ekstremitas atas (lengan) dari toraks sehingga lengan memiliki jangkauan maksimum gerak. * Meliputi cervicoaxillary kanal (lorong antara leher dan lengan), melalui mana beberapa struktur penting lulus. * Mengirim dampak fisik dari ekstremitas atas ke kerangka aksial.

Meskipun diklasifikasikan sebagai tulang panjang, klavikula tidak memiliki meduler

(sumsum tulang) rongga seperti tulang panjang lainnya. Ini terdiri dari spons (cancellous) tulang dengan shell tulang kompak. Ini adalah tulang dermal awalnya berasal dari unsur-unsur yang melekat pada tengkorak. Klavikula adalah tulang pertama untuk memulai proses pengerasan (meletakkan mineral ke dalam matriks preformed) selama perkembangan embrio, selama 5 dan 6 minggu kehamilan. Namun, hal itu merupakan salah satu tulang terakhir untuk menyelesaikan hal mengeras, pada sekitar 21-25 tahun. Membentuk oleh intramembranous pengerasan. Ini terdiri dari massa tulang cancellous dikelilingi oleh tulang kompak shell. Bentuk tulang yang cancellous melalui dua hal mengeras pusat, satu medial dan satu lateral, yang sekering nanti. Bentuk yang ringkas sebagai lapisan fasia menutupi tulang merangsang pengerasan jaringan yang berdekatan. Tulang kompak yang dihasilkan dikenal sebagai periosteal kerah. Klavikula bervariasi lebih dalam bentuk daripada kebanyakan tulang panjang lainnya. Kadang-kadang, klavikula ini ditembus oleh cabang supraklavikularis saraf. Klavikula lebih tebal dan lebih melengkung pada pekerja manual, dan situs lampiran otot lebih ditandai.