refarat bayi berat lahir rendah - copy

15
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) I. PENDAHULUAN Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat berat bayi yang di timbang dalam 1 jam setelah lahir. dulu bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram (≤2500 gram) disebut bayi prematur. Tetapi ternyata morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya, tetapi juga pada maturitas bayi itu. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR) 1,2 . Gruenwald dalam buku kuliah kesehatan anak mengatakan bahwa bila digunakan definisi yang lama, 30%-40% dari bayi perempuan sebenarnya mempuyai masa gestasi 37-38 minggu. Selain itu di negara yang baru berkembang batas 2.500 sebagai bayi prematur mungkin terlalu tinggi, karena berat badan lahir rata-rata yang lebih rendah 1 . Penyebab terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu adalah umur (<20 tahun atau >40 tahun), paritas dan lain lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan ganda, dan lain lain, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR. 2 . II. EPIDEMIOLOGI Setiap tahun di dunia diperkirakan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum waktunya (prematur) dan sebagian mengalami gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat). Di negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat 1

Upload: muh-fajrianto

Post on 12-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

HK

TRANSCRIPT

Page 1: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

I. PENDAHULUAN

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram tanpa

memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat berat bayi yang di

timbang dalam 1 jam setelah lahir. dulu bayi baru lahir yang berat

badannya kurang atau sama dengan 2500 gram (≤2500 gram) disebut bayi

prematur. Tetapi ternyata morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya

bergantung pada berat badannya, tetapi juga pada maturitas bayi itu. BBLR

dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup

bulan (intrauterine growth restriction/IUGR)1,2.

Gruenwald dalam buku kuliah kesehatan anak mengatakan bahwa

bila digunakan definisi yang lama, 30%-40% dari bayi perempuan

sebenarnya mempuyai masa gestasi 37-38 minggu. Selain itu di negara

yang baru berkembang batas 2.500 sebagai bayi prematur mungkin terlalu

tinggi, karena berat badan lahir rata-rata yang lebih rendah1.

Penyebab terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu

adalah umur (<20 tahun atau >40 tahun), paritas dan lain lain. Faktor

plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan ganda, dan lain lain, serta

faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.2.

II. EPIDEMIOLOGI

Setiap tahun di dunia diperkirakan sekitar 20 juta bayi berat lahir

rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum

waktunya (prematur) dan sebagian mengalami gangguan pertumbuhan

selama masih dalam kandungan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat). Di

negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan.

BBLR merupakan penyumbang utama angka kematian pada neonatus.

Menurut perkiraan WHO, terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun

dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama

kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut

berasal dari negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di

Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Dalam laporan WHO

yang dikutip dari State of the World’s mother 2007 (data tahun 2000-2003)

ditemukan bahwa 27% kematian neonatus disebabkan oleh Bayi Berat

Lahir Rendah. Namun demikian, sebenarnya jumlah ini diperkirakan lebih

tinggi karena kematian yang disebabkan oleh sepsis, asfiksia dan kelainan

kongenital sebagian juga adalah BBLR. Di Indonesia, menurut Survei

Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, kematian neonatus yang disebabkan

oleh BBLR saja sebesar 38,85%.4

III. DEFINISI

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai dengan

1

Page 2: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

2499 gram). Dahulu bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama

dengan 2500 gram (≤2500 gram) disebut bayi prematur. Tetapi ternyata

morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat

badannya, tetapi juga pada maturitas bayi itu.1 Sementara itu bayi dengan

berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu, bayi dengan berat lahir

kurang dari 1.000 gr.9

Secara historis, prematur didefinisikan dengan berat badan lahir

2.500 gr atau kurang, tapi sekarang bayi yang beratnya 2.500 gr atau

kurang pada saat lahir disebut sebagai berat badan lahir rendah (BBLR)

atau dianggap sebagai masa kehamilan pendek menurut umur

kehamilannya, atau mereka mengalami retardasi pertumbuhan intrauterina

(disebut juga sebagai kecil untuk umur kehamilan (SGA), atau keduanya.

Prematuritas dan retardasi pertumbuhan intrauterina (IUGR) dihubungkan

dengan kenaikan morbiditas dan mortalitas neonatus.9

IV. KLASIFIKASI

Menurut Buku kuliah ilmu kesehatan anak (1985)

mengkarakteristikkan bayi BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1. Prematuritas murni

Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya sesuai

dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut

bayi kurang bulan-sesuai masa kehamilan (BKB-SMK).1

2. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan

seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami

retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang

kecil untuk masa kehamilan (KMK).1

Sedangkan berdasarkan umur kehamilan pada kongres European

Perinatal Medicine II di London (1970) diusulkan defenisi berikut :1

1. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan

kurang dari 37 minggu (259 hari).

2. Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai

dari 37 minggu sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari).

3. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai

42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih).1

Untuk klasifikasi menurut berat lahir diklasifikasikan menjadi :

1. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) yaitu bayi

yang dilahirkan dengan berat lahir <1000 gram.11

2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu bayi yang

dilahirkan dengan berat lahir <1500 gram.11

3. Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir <2500 gram tanpa memandang masa

gestasi.3

4. Bayi berat lahir cukup/normal yaitu bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir >2500-4000 gram.3

2

Page 3: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

5. Bayi berat lahir lebih yaitu bayi yang dilahirkan dengan berat

lahir >4000 gram.3

V. ETIOLOGI

A. Prematuritas murni

1. Faktor ibu

a. Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan

kehamilan misalnya toksemia gravidarum, perdarahan

antepartum, trauma fisis dan psikologis. Penyebab

lainnya adalah diabetes mellitus, penyakit jantung,

bacterial vaginosis, chorioamnionitis atau tindakan

operatif dapat merupakan faktor etiologi

prematuritas.1

b. Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada

usia dibawah 20 tahun dan pada multi gravida yang

jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Pada ibu-ibu

yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak

juga sering ditemukan. Kejadian terendah adalah pada

usia antara 26-35 tahun.1

c. Keadaan sosial ekonomi.

Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi yang

rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang

kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.1

2. Faktor janin

Hidramnion, gawat janin, kehamilan ganda,

eritroblastosis umumnya akan mengakibatkan BBLR.1

B. Dismaturitas

Dismaturitas dapat terjadi pada saat preterm, term, postterm.

Nama lain yang sering digunakan ialah kecil untuk masa

kehamilan (KMK), insufisensi plasenta. Untuk dismaturitas

postterm sering disebut postmaturity. Penyebab dismaturitas

ialah setiap keadaan yang mengganggu pertukaran zat antara

ibu dan janin.1

VI. GEJALA KLINIS

Adapun gejala atau karakteristik klinis yang dapat ditemukan pada

BBLR antara lain1:

1. Prematuritas1

Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang atau

sama dengan 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar

kepala kurang dari 33 cm. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.

Kepala relatif lebih besar daripada badannya, kulitnya tipis,

transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang. Desensus

3

Page 4: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

testikulorum biasanya belum sempurna dan labia minora belum

tertutup oleh labia mayora. Pembuluh darah kulit banyak

terlihat dan peristaltik usus pun dapat terlihat. Rambut

biasanya halus, tipis dan biasnya teranyam sehingga sulit

terlihat satu-persatu. Tulang rawan dan daun telinga belum

cukup sehingga elastisitas daun telinga masih kurang. Jaringan

mama belum sempurna, demikian pula puting susu belum

terbentuk dengan baik. Bayi kecil, posisinya masih fetal, yaitu

posisi dekubitus lateral, pergerakannya kurang dan masih

lemah. Bayi lebih banyak tidur daripada bangun. Tangisnya

lemah, pernapasan belum teratur dan sering terdapat serangan

apneu. Otot-otot masih hipotonik, sehingga sikap selalu dalam

keadaan kedua tungkai dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan

sendi kaki dalam fleksi dan kepala menghadap ke satu jurusan.

Tonic neck reflex biasanya lemah, refleks moro dapat positif.

Kalau bayi lapar biasanya menangis, gelisah, aktivitas

bertambah. Bila dala waktu 3 hari tanda kelaparan ini tidak

terdapat kemungkinan besar bayi menderita infeksi atau

perdarahan intrakranial.

2. Dismaturitas1

Gejala klinis dismaturitas dapat terjadi pada preterm,term,

postterm. Pada preterm akan terlihat jelas gejala fisis bayi

prematur murni ditambah dengan gejala dismaturitas. Dalam

hal ini berat badan kurang dari 2500 gram, karakteristik sama

dengan bayi prematur dan mungkin ditambah dengan retardasi

pertumbuhan dan wasting. Pada bayi cukup bulan dengan

dismaturitas gejala yang menonjol adalah wasting demikian

pula pada postterm dengan dismaturitas.

VII. MASALAH

Masalah lebih sering dijumpai pada Bayi Kurang Bulan dan BBLR

dibandingkan dengan Bayi Cukup Bulan dan Bayi Berat Lahir Normal .

BKB memiliki kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh

akibat: a). peningkatan hilangnya panas, b). kurangnya lemak sub kutan, c).

rasio luas permukaan terhadap berat badan yang besar, d). produksi panas

berkurang akibat lemak coklat yang tidak memadai dan ketidak mampuan

untuk menggigil.3

Sesudah lahir, bayi baru lahir memulai hidup yang dahulu

berselimut cairan amnion dan berada pada lingkungan dingin (200-250).

Suhu kulit bayi dapat turun 0,30C/menit dan suhu dalam tubuh (core) dapat

turun 0,10C/menit, didalam ruangan pelahiran. Bila tidak ada sumber panas

dari luar, bayi harus meningkatkan metabolisme terutama untuk

mempertahankan suhu tubuh.5

Kesulitan pernapasan pada BKB disebabkan oleh : a). defisiensi

surfaktan paru yang mengarah ke Penyakit Membran Hialin (PMH), b).

risiko aspirasi akibat belum terkoordinasinya refleks batuk, refleks

4

Page 5: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

menghisap dan refleks menelan, c). thoraks yang dapat menekuk dan otot

pembantu respirasi yang lemah, d). pernapasan yang periodik dan apnea.3

Distres respirasi atau gangguan napas merupakan masalah yang

sering dijumpai pada hari-hari pertama kehidupan bayi baru lahir, ditandai

dengan takipnea, napas cuping hidung, retraksi interkostal, sianosis dan

apnu.3

Kelainan gastrointestinal dan nutrisi yang dapat terjadi pada BKB

antara lain : a). refleks isap dan telan yang buruk terutama sebelum 34

minggu, b). motilitas usus yang menurun, c). pengosongan lambung yang

tertunda, d). pencernaan dan absorbsi vitamin yang larut dalam lemak

kurang, e). defisiensi enzim laktase pada brush border usus, f).

menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein, dan zat besi dalam tubuh,

g). meningkatnya Enterokolitis Nekrotikans (EKN).3

Pada usia gestasi antara 24 dan 36 minggu, janin yang

berkembang sesuai dengan persentil ke-50 akan bertambah berat 15

g/kg/hari. Bayi yang diberi makan secara enteral membutuhkan 120-140

kkal/kg/hari untuk mempertahankan laju pertumbuhan ini. Karena

kebutuhan energi yang tinggi ini sering tidak terpenuhi, berat bayi yang

sangat preterm (kurang bulan) sering kali pada awalnya statis atau bahkan

menurun, dan bayi ini mungkin membutuhkan 21 hari untuk mencapai

kembali berat lahir.10

Imaturitas hati pada BKB akan menyebabkan : a). konyugasi dan

ekskresi bilirubin terganggu, b). defisiensi faktor pembekuan yang

bergantung pada vitamin K.3

Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang

paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Lebih dari 85% kurang cukup

bulan yang kembali dirawat dalam minggu pertama kehidupan disebabkan

oleh keadaan ini. Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi terlihat berwarna

kuning, keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen bilirubin yang

berwarna ikterus pada sklera dan kulit.3

Imaturitas ginjal dapat berakibat : a). akumulasi asam organik

dengan asidosis metabolik, b). ketidakseimbangan elektrolit, misalnya

hiponatremia atau hipernatremia, hiperkalemia atau glikosuria ginjal.3

Ginjal terbentuk dari jaringan mesoderm (yang dikenal sebagai

nefrogenic cord) yang dapat ditemukan disepanjang dinding posterior dari

kavum abdomen dan pada sisi yang sama terhadap aorta primitif.

Perkembangan ginjal mencakup pronephros dan mesonephros (organ

peralihan) dan metanephros (ginjal). Perkembangan metanephros dimulai

sejak usia sejak usia 5 minggu kehamilan. Nefrogenesis pada ginjal

manusia tidak lengkap sampai pada usia 34-36 minggu kehamilan dengan

mayoritas perkembangan nefron terjadi selama trimester ketiga.6

Risiko infeksi akibat imaturitas imunologis disebabkan oleh : a).

tidak banyak transfer IgG maternal melalui plasenta selama trimester ke

tiga, b). Fagositosis terganggu, c). penurunan faktor komplemen.3

5

Page 6: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

Kelainan neurologis pada BKB dapat berupa: a). refleks isap dan

telan imatur, b). penurunan motilitas usus, c). apnea dan bradikardia

berulang, d). pengaturan perfusi serebral yang buruk, e). Hypoxic ischemia

encephalopathy, f).retinopati prematuritas.3

Kelainan kardiovaskuler berupa: a). PDA merupakan hal yang

umum ditemui pada bayi BKB, b). hipotensi atau hipertensi.3

Pada neonatus, tekanan darah secara reguler digunakan sebagai

petanda perfusi sistemik organ. Sayangnya hanya ada beberapa data yang

mendukung pernyataan ini. Kluckow dan Evans menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang lemah antara hipotensi dan curah jantung pada

neonatus prematur. Kluckow dan Evans berhasil mengukur tekanan darah

sistemik pada vena kava superior pada neonatus dengan menggunakan

echocardiography Doppler.7

Kelainan hematologis antara lain : a). anemia, b).

hiperbilirubinemia, c). disseminated intravascular coagulation (DIC), d).

hemorraghic disease of the Newborn (HDN).3

Anemia pada neonatus adalah anemia yang terjadi pada saat lahir

atau dalam minggu pertama pada saat lahir. Secara umum dapat dibagi

menjadi 3 yaitu: anemia karena perdarahan, anemia karena proses

hemolitik, anemia karena kegagalan produksi eritrosit. Semua neonatus

dalam 48-72 jam setelah kelahiran secara fisiologis mengalami penurunan

kadar faktor koagulasi yang bergantung pada vitamin K (faktor II, VII, IX

dan X) sekitar 50%, kadar faktor-faktor tersebut secara berangsur-angsur

akan kembali normal dalam usia 7-10 hari. Diantara neonatus (lebih sering

pada bayi prematur dibanding dengan yang cukup bulan) ada yang

mengalami defisiensi ini lebih berat dan lebih lama sehingga mekanisme

hemostasis fase plasma terganggu dan timbul perdarahan spontan.8

Kelainan metabolisme antara lain : a). hipokalsemia, b).

Hipokalsemia c). hipoglikemia atau hiperglikemia.3

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Pemberian vitamin K1.2

Injeksi 1 mg IM sekali pemberian atau

Per oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari,

dan umur 4-6 minggu)

2. Mempertahankan suhu tubuh normal.2

Gunakan salah satu cara menghangatkan dan

mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke

kulit, kanggoro mother care, pemancar panas, inkubator atau

ruangan hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat

sesuai petunjuk tabel 1.

Jangan mandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin

Ukur suhu tubuh sesuai jadwal pada tabel 2

3. Pemberian minum.2

ASI merupakan pilihan utama

6

Page 7: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah

yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian

ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang

sehari sekali

Apabila sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya

naik 20gr/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2

kali seminggu

Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih

menginginkan dapat diberikan lagi (ad libitum)

Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskuler dan

respirasi yang tidak stabil, fungsi usus belum

berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC, IUGR

berat, dan lahir <1000 gr.

Pada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera

ditingkatkan selama tidak ditemukan tanda dehidrasi dan

kadar natrium serta glukosa normal.

Panduan pemberian minum berdasarkan Berat badan2 :

Berat lahir <1000 gr

a. Minum melalui pipa lambung

b. Pemberian minum awal : ≤ 10 mL/kg/hari

c. Asi perah/term formula/half-strenght preterm formula

d. Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan

toleransi yang baik : tambahan 0,5-1 mL, interval 1 jam,

setiap ≥24 jam

e. Setelah 2 minggu : asi perah + HMF (human milk

fortifier)/full-strenght formula sampai berat badan

mencapai 2000 gr

Berat lahir 1000-1500 gr

a. Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage

feeding)

b. Pemberian minum awal : ≤ 10 mL/kg/hari

c. Asi perah/term formula/half-strenght preterm formula

d. Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan

toleransi yang baik : tambahan 1-2 mL, interval 2 jam,

setiap ≥24 jam

e. Setelah 2 minggu : asi perah + HMF (human milk

fortifier)/full-strenght formula sampai berat badan

mencapai 2000 gr

Berat lahir 1500-2000 gr

a. Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage

feeding)

b. Pemberian minum awal : ≤ 10 mL/kg/hari

c. Asi perah/term formula/half-strenght preterm formula

7

Page 8: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

d. Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan

toleransi yang baik : tambahan 2-4 mL, interval 3 jam,

setiap ≥12-24 jam

e. Setelah 2 minggu : asi perah + HMF (human milk

fortifier)/full-strenght formula sampai berat badan

mencapai 2000 gr

Berat lahir 2000-2500 gr

a. Apabila mampu sebaiknya diberikan minum per oral

b. ASI PERAH/term formula

Berat sakit

a. Pemberian minum awal : ≤ 10 mL/kg/hari

b. Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan

toleransi yang baik : tambahan 3-5 mL, interval 3 jam,

setiap ≥8 jam

Suportif2

1. Jaga dan pantau kehangatan

2. Jaga dan pantau patensi jalan napas

3. Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit bila terjadi

penyulit segera kelola sesuai penyulit yang timbul (misal :

hipotermi, kejang, gangguan napas, hiperbilirubinemia, dll)

4. Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota

keluarga lainnya

5. Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila ini tidak

memungkinkan, biarkan ia berkunjung setiap saat dan siap

kamar untuk menyusui

6. Ijinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarga atau teman

dekat apabila dimungkinkan

Lain-lain atau rujukan2

1. Bila perlu lakukan pemeriksaan USG kepala atau fisioterapi

2. Pada umur 4 minggu atau selambat-lambatnya usia koreksi

34 minggu konsultasi ke dokter spesialis mata untuk evaluasi

kemungkinan retinopathy of prematuriry (ROP)

3. THT : skrining pendengaran dilakukan pada semua BBLR

dimulai usia 3 bulan sehingga apabila terdapat kelainan dapat

dikoreksi sebelum usia 6 bulan.

4. Periksa alkaline posphatase (ALP), P, Ca saat usia kronologis

≥ 4 minggu dan 2 minggu setelah bayi minum secara penuh

sebanyak 24 kalori/oz. Jika ALP ≥500 U/L berikan fosfat 2-3

mmol/kg/hari dibagi 3 dosis

5. Imunisasi yang diberikan sama seperti bayi normal kecuali

hepatitis B

6. Bila perlu siapkan transportasi dan atau rujukan

Pemantauan2

o Tatalaksana

8

Page 9: Refarat Bayi Berat Lahir Rendah - Copy

1. Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan

2. Preparat besi sebagai suplementasi mulai diberikan

pada usia 2 minggu

Tumbuh kembang2

1. Pantau berat bayi secara periodik

2. Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama (sampai

10% untuk bayi dengan berat lahir ≥ 1500 gr dan 15% untuk

berat bayi lahir < 1500 gr). Berat lahir biasanya tercapai

kembali dalam 14 kecuali apabila terjadi komplikasi.

3. Bila bayi sudah mendapat asi secara penuh (pada semua

kategori berat lahir) dan telah berusia > 7 hari :

a. Tingkakan jumlah asi dengan 20 mL/kg/hari sampai

tercapai jumlah 180 mL/kg/hari

b. Tingkatkan jumlah asi sesuai dengan kenaikan berat

badan bayi agar jumlah pemberian asi tetap 180

mL/kg/hari

c. Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat

tingkatkan jumlah pemberian asi sampai 200

mL/kg/hari

d. Timbang berat badan setiap hari, ukur panjang badan

dan lingkar kepala setiap minggu

Pemantauan setelah pulang2

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul :

1. Gangguan perkembangan

2. Gangguan pertumbuhan

3. Retinopati karena prematuritas

4. Gangguan pendengaran

5. Penyakit paru kronik

6. Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

7. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

Untuk itu perlu dilakukan pemantauan sebagai berikut :

1. Kunjungan ke dokter hari ke-2, 10, 20, 30 setelah pulang,

dilanjutkan setiap bulan

2. Hitung umur koreksi

3. Pertumbuhan : berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala

(lihat grafik pertumbuhan)

4. Tes perkembangan : Denver development skrining test

(DDST)

5. Awasi adanya kelainan bawaan.

9