refarat andi muh hidayat tht

8/18/2019 Refarat Andi Muh Hidayat THT

1/17

1

SUMBATAN PADA TRAKTUS TRAKEOBRONKIAL

Andi Muh Hidayat, Nancy Sendra

I. Definisi

Sesak napas merupakan keadaan sulit bernapas yang dirasakan oleh suatu individu

yang dapat disebabkan oleh sumbatan saluran napas (dari hidung-faring laring trakea-

bronkus sampai alveolus) dan kelainan paru (seperti pneumonia. penyakit paru obstruktif

menahun, asma bronkial), kelainan vaskuler paru dan lain-lain (seperti pneumotoraks,

kelemahan otot pernapasan emboli paru akut).1

Sesak napas di bidang THT terutama disebabkan oleh sumbatan saluran napas atas(hidung sampai laring) dan saluran napas bawah (trakea dan bronkus). Sumbatan trakea

antara lain disebabkan oleh trakeomalasia. benda asing tumor, tumor dan stenosis trakea.

Sumbatan bronkus seara mekanik disebabkan oleh gangguan ventilasi dan drainase

sekret bronkus. Seara fisiologis bronkus yang tidak tersumbat sangat erat hubungannya

dengan ventilasi dan drainase paru, tekanan intrapulmonal, kesimbangan sirkulasi dan

tekanan karbondioksida. !ila terdapat infeksi traktus trakeobronkial paru akan melakukan

drainase seara normal, dengan gerak silia, batuk, dan mendeham. sehingga sekret yang

terkumpul dapat dikeluarkan sebelum ter"adi penyempitan saluran napas.1

II. Anatomi dan Fisiologi Trat!s Traeo Bronial

#. #natomi

Traktus trakeobronkhial terdiri dari trakhea dan bronkus. Trakea merupakan pipa

yang terdiri dari tulang rawan dan otot yang dilapisi oleh epitel thorak berlapis semu

bersilia, mulai dari kartilago krikoid sampai perabangan ke bronkus utama kanan dan

kiri, pada setinggi iga ke dua pada orang dewasa dan setinggi iga ke tiga pada anak-anak.

Trakea terletak di tengah-tengah leher dan makin ke distal bergeser ke sebelah kanan dan

masuk ke rongga mediastinum di belakang manubrium sterni.$,%


2/17

2

Trakea sangat elastis dan pan"ang serta letaknya berubah ubah tergantung pada

posisi kepala dan leher. &umen trakea ditun"ang oleh kira-kira 1' inin tulang rawan

yang bagian posteriornya tidak bertemu.$,%

ambar 1. #natomi Traktus Trakeobronkial1,$

i bagian posterior terdapat "aringan yang merupakan batas dengan esofagus yang

disebut dinding bersama antara trakea dan esophagus. *an"ang trakea kira-kira 1$

sentimeter pada pria dan 1+ sentimeter pada wanita. iameter anteroposterior rata-rata 1%

milimeter, sedangkan diameter transversal rata-rata 1' milimeter. Trakea berabang dua

di setinggi torakal empat men"adi bronkus utama kanan dan kiri di antara keduanya

terdapat karina. arina letaknya lebih ke kiri dari garis median, sehingga lumen bronkus

utama kanan lebih luas dari bronkus utama kiri. !ronkus utama kanan lebih pendek dari

bronkus utama kiri, pan"angnya pada orang dewasa $- m dan mempunyai -' inin

tulang rawan. *an"ang bronkus utama kiri kira-kira m dan mempunyai inin tulang

rawan sebanyak /-1$ buah.$,%


3/17

3

ambar $. *otongan melintang "ika dilihat dengan bronkoskopi1,$

!ronkus utama kanan membentuk sudut $o

ke kanan dari garis tengah,

sedangkan bronkus utama kiri membuat sudut 0o ke kiri dari garis tengah. engan

demikian bronkus utama kanan hampir membentuk garis lurus dengan trakea, sehingga

benda asing eksogen yang masuk ke dalam bronkus akan lebih mudah masuk ke dalam

lumen bronkus utama kanan dibandingkan bronkus utama kiri. aktor lain yang

mempermudah masuknya benda asing ke dalam bronkus utama kanan ialah ker"a otot

trakea yang mendorong benda asing itu ke kanan. Selain itu udara inspirasi ke dalam

bronkus utama kanan lebih besar dibandingkan dengan udara inspirasi ke bronkus kiri.

!ronkus utama kanan berabang men"adi tiga yaitu superior, medius dan inferior

sedangkan bronkus utama kiri berabang men"adi dua yaitu superior dan inferior. 2kuran

traktus trakeobronkhial pada orang dewasa, pria dan wanita serta pada anak-anak dan

bayi berlainan.$,%


4/17

4

2kuran traktus trakeobronkhial pada kadaver menurut 3hevalier 4akson (4akson

3, 4akson 3& 1/+) 5

Tabel 1. 2kuran *an"ang dan iameter Trakea dan !ronkus

!. isiologi

ungsi traktus trakeobronkhial yaitu (4akson 3, 4akson 3& 1/+ dalam

armastuti !, $+10)5

1. 6entilasi

Traktus trakeobronkhial berguna untuk pasase udara (konduksi) setelah dari

hidung-faring-laring sampai ke bronkus terminalis dan langsung ke bronkus respiratorius,

tempat ter"adinya pertukaran udara. uktus alveolaris dan alveolus terbuka ke bronkus

respiratorius.

$. rainase paru

rainase sekret dari paru ke traktus trakeobronkhial kemudian ke faring dilakukan

oleh mekanisme gerakan silia (iliary wafting), batuk (tussive s7uee8e) dan hembusan

mendeham (behi blast).

%. aya perlindungan paru

9ekanisme perlindungan paru dan bronkus dilakukan oleh 5

a. 9ukus, yang berasal dari sel goblet yang men"aga supaya selaput lendir

trakea dan bronkus selalu basah dan liin. Sekret berupa mukus membentuk

palut lendir (muous blanket) untuk menangkap partikel debu dan

mikroorganisme yang teraspirasi. Sekret bergerak ke arah laring dan faring

oleh mekanisme silia dan batuk.


5/17

5

b. 9ekanisme mukosiliar. *ada yang bernafas melalui hidung, partikel debu dan

mikroorganisme telah disaring di hidung dan nasofaring tetapi bila bernafas

melalui mulut penyaringan itu belum terlaksana. i laring dan trakea mukosa

diliputi oleh epitel torak bersilia, keuali di pita suara. :pitel torak bersilia diliputi

oleh palut lendir tipis. erak silia yang efektif, tergantung pada komposisi dan

viskositas mukus. ekeringan menyebabkan degenerasi dan kerusakan silia,

demikian "uga pada perubahan panas dan perubahan pH.. ontraksi otot bronkus. !ila terdapat udara yang merangsang masuk ke dalam

traktus trakeobronkhial, maka akan ter"adi kontraksi otot bronkus, sehingga lumen

menyempit. ontraksi otot bronkus "uga disebabkan reflek nasobronkial, bila ada

stimulasi pada selaput lendir hidung akan ter"adi reflek yang menyebabkan

kontraksi otot bronkus yaitu reflek batuk. Timbul karena rangsangan pada u"ung

nervus vagus yang ada pada lapisan epitel.

d. 9akrofag alveolar. 9ikroorganisme yang terdapat di dalam alveolus akan

diserang oleh makrofag yang terdapat dalam alveolus.

0. 9engatur keseimbangan kardiovaskular.

. 9engatur tekanan intrapulmonal.. 9engatur tekanan 3;

$dalam darah.0

III.Fator Pen"e#a#

aktor penyebab sumbatan di Traktus Trakeobronkial, antara lain 5

a. aspirasi amnion intra-uterin pada neonatus

b. sekret dan eksudat (benda asing endogen)

. peradangan yang menyebabkan edema mukosa, fibrosis dan sikatriks,

d. pembedahan 5

1. obat premedikasi. seperti sulfas atropin.$. obat pasa-bedah, seperti obat antitusif.

%. pembedahan dengan narkosis umum yang terlalu lama, sehingga drainase

sekret tidak lanar,

0. pengisapan sekret di traktus trakeobronkial yang kurang sempurna pasa

bedah


6/17

6

. pembedahan di rongga toraks dan abdomen


7/17

7

%. igi molar belum terbentuk sehingga proses mengunyah belum sempurna

serta koordinasi proses menelan yang belum matang.,

Sumbatan bronkus dapat disebabkan oleh 5

a. sumbatan di dalam lumen bronkus,

b. kelainan dinding traktus trakeobronkial,

. kelainan di luar traktus trakeobronkial

Sumbatan di dalam lumen bronkus, seperti oleh

1. benda asing eksogen, yaitu benda asing yang berasal dar luar traktus

trakeobronkial (misal5 gigi yang opot). atau benda asing yang berasal dari

luar tubuh.$. !enda asing endogen. yaitu benda asing yang berasal dan dalam traktus

trakeobronkial. seperti sekret kental. darah. nanah, krusta .

elanan dinding traktus trakeobronkial yang dapat menyebabkan ter"adinya

sumbatan lumen, seperti 5

1. peradangan, edema mukosa, ulkus, penebalan mukosa. "aringan granu=asi,

$. kelainan inin trakea dan bronkus seperti adanya penon"olan,

%. kelainan kelen"ar limfa di mukosa dan submukosa,

0. kelainan pembuluh darah pada dinding trakea dan bronkus, penebalan

pembuluh darah.

. tumor di dinding bronkus,

. "aringan sikatriks.

elainan di luar traktus trakeobronkial yang menekan lumen. seperti

1. penekanan oleh pembuluh darah aorta pada aneurisma aorta. arteri

pulmonalis,

$. pembesaran kelen"ar tiroid dan kelen"ar timus,

%. pembesaran kelen"ar limfa di sekitar trakea, bronkus dan mediastinum

0. kelainan di daerah mediastinum dan "antung, seperti tumor mediastinum,

pembesaran atrium kanan,

. benda asing di esofagus.1


8/17

8

I$. Patofisiologi

!enda asing masuk ke saluran nafas saat laring terbuka atau pada saat ter"adi

aspirasi. !enda asing yang masuk ke saluran nafas akan mengakibatkan ter"adinya reflek

batuk, kemudian akan munul ge"ala sesuai dengan lokasi, besarnya sumbatan dan

lamanya benda asing berada di dalam saluran nafas.,

!enda asing yang masuk ke dalam saluran nafas akan menimbulkan reaksi pada

"aringan sekitarnya.


9/17

9

b. Sumbatan seperti pentil :kspirasi terhambat, atau katup satu arah (e>piratory

hek valve obstrution katup penghambat eksprasi), *ada waktu inspirasi udara

napas masih dapat lewat, akan tetapi pada eksplrasi terhambat. karena kontraksi

otot bronkus. !entuk sumbatan ini menahan udara di bagan distal sumbatan, dan

proses yang berulang pada tiap pemapasan mengakibatkan ter"adinya emfisema

paru obstruktif.

*enyebab5 benda asing di bronkus edema dinding bronkus pada bronkitis.

. Sumbatan seperti pentil yang lain, ialah inspirasi yang terhambat (inspiratory

hek valve obstrution katup penghambat inspirasi). *ada keadaan ini inspirasi

terhambat, sedangkan ekspirasi masih dapat terlaksana. 2dara yang terdapat di bagian distal sumbatan akan diabsorpsi. sehingga ter"adi atelektasis paru.

*enyebab benda asing di dalam lumen bronkus, gumpalan ingus (muous plug).

tumor yang bertangkai

d. Sumbatan total (stop valve obstrution katup tertutup) sehingga inspirasi dan

ekspirasi tidak dapat terlaksana #kibat keadaan ini ialah atelektasis paru.

*enyebab 5 benda asing yang menyumbat lumen bronkus, trauma dinding bronkus

dan peradangan berat bronkus.1,,,?

elen"ar limfa peribronkial menyebabkan % tipe obstruksi bronkus.

a. ompresi menyebabkan masih yang dapat dilalui oleh udara inspirasi dan

ekspirasi (b.). #kibatnya terdengar bunyi mengi.

b. !eberapa bulan kemudian massa makin membesar akibatnya ter"adi stenosis.

*ada inspirasi tetapi (e) udara dapat lewat. pada ekspirasi (f) tidak dapat lewat.

#kibatnya ter"adi emfisema paru

. !eberapa bulan kemudian masih terus massa membesar, sehingga menekan din

ding bronkus, dan menutup lumen bronkus dengan demikian pada inspirasi (k)

atau ekspirasi (m) udara tidak dapat lewat #kibatnya ter"adi atelektasis.,?


10/17

10

ambar %. 9ekanisme ter"adinya #telektasi dan :mfisema pada #spirasi !enda #sing

$. %e&ala Klinis

e"ala klinis tergantung lokasi dan dera"at sumbatan, serta sifat, bentuk, dan

ukuran benda asing. !ila masuk melalui hidung, dapat tersangkut dihidung, nasofaring,

laring, trakea, dan bronkus. !ila masuk melalui mulut, dapat terhenti diorofaaring,

hipofaring, tonsil, dasar lidah, sinus piriformis, esophagus, atau dapat tersedak ke laring,

trakea, dan bronkus.',/

Gejala aspirasi benda asing dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu :

a ase a!al yaitu saat benda asing teraspirasi, batu"#batu" $ebat

se%ara tiba#tiba, rasa ter%e"i", rasa tersumbat di tengg&r&",

!$ee'ing dan &bstru"si nafas, dapat juga disertai adanya

sian&sis terutama peri&ral, "ematian pada fase ini sangat tinggi

b ase asimpt&mati" yaitu inter(al bebas gejala terjadi "arena

benda asing tersang"ut pada satu tempat, dapat terjadi dari

beberapa menit sampai berbulan#bulan setela$ fase pertama)

*ama fase ini tergantung l&"asi benda asing, derajat &bstru"si


11/17

11

yang ditimbul"annya dan jenis benda asing yang teraspirasi

serta "e%enderungan benda asing untu" beruba$ p&sisi dan

% ase "&mpli"asi yaitu tela$ terjadi "&mpli"asi a"ibat benda asing,

dapat berupa pneum&nia, atele"tasis paru, abses dan

$em&ptisis) ',/

!enda asing di trakea, di samping ge"ala batuk dengan tiba-tiba yang berulang-

ulang dengan rasa terekik, rasa tersumbat di tenggorok, terdapat ge"ala patognomonik

yaitu audible slap, palpatory thud dan asthmatoid wheeze. !enda asing trakea yang

masih dapat bergerak, pada saat benda itu sampai di karina, dengan timbulnya batuk,

benda asing itu akan terlempar ke laring. Sentuhan benda asing itu pada pita suara dapat

terasa merupakan getaran di daerah tiroid, yang disebut oleh, 4akson sebagai palpatory

thud , atau dapat didengar dengan stetoskop di daerah tiroid, yang disebut audible slap.

Selain itu terdapat "uga ge"ala suara serak, dispneu dan sianosis, tergantung pada besar

benda asing serta lokasinya. e"ala palpatory thud serta audible slap lebih "elas teraba

atau terdengar bila pasien tidur terlentang dengan mulut terbuka saat batuk, sedangkan

ge"ala mengi (asthmatoid wheeze) dapat didengar pada saat pasien membuka mulut dan

tidak ada hubungannya dengan penyakit asma bronhial. !enda asing yang tersangkut di

karina, yaitu perabangan antara bronkus kanan dan kiri, dapat menyebabkan atelektasis

pada satu paru dan emfisema paru sisi lain tergantung pada dera"at sumbatan yang

diakibatkan oleh benda asing tersebut. ',/

!enda asing di bronkus, lebih banyak masuk ke dalam bronkus kanan, karena

bronkus kanan hamper merupakan garis lurus dengan trakea, sedangkan bronkus kiri

membuat sudut dengan trakea. *asien dengan benda asing di bronkus yang datang ke

rumah sakit kebanyakan berada pada fase asimtomatik. *ada fase ini keadaan umum

pasien masih baik dan foto rontgen toraks belum memperlihatkan kelainan. *ada fase

pulmonum, benda asing berada di bronkus dan dapat bergerak ke perifer.*ada fase ini

udara yang masuk ke segmen paru terganggu seara progresif, dan pada auskultasi

terdengar ekspirasi meman"ang di sertai mengi. era"at sumbatan bronkus dan ge"ala


12/17

12

yang ditimbulkannya bervariasi, tergantung pada bentuk, ukuran dan sifat benda asing

dan dapat timbul emfisema, atelektasis, serta abses paru. ',/

!enda asing organik menyebabkan reaksi yang hebat pada saluran napas dengan

ge"ala laringotrakeobronkitis, toksemia, batuk dan demam ireguler. Tanda fisik benda

asing di bronkus bervariasi, karena perubahan posisi benda asing dari satu sisi ke sisi lain

dalam paru. ',/

$I.Diagnosis

#.


13/17

13

iagnosis pasti benda asing di saluran napas ditegakan setelah dilakukan tindakan

endoskopi atas indikasi diagnostik dan terapi.',/

$II. Penatalasanaan

#. *enanggulangan Sumbatan Trakea

Tu"uannya ialah untuk memperlanar saluran napas (traktus trakeo-bronkial).

*ada benda asing, dilakukan bronkoskopi untuk mengeluarkan benda asing. *ada

trakeomalasia primer, yang disebabkan oleh deformitas kongenital dan inin trakea,

napas pasien berbunyi (stridor) dan kesukaran bernapas tergantung pada uasnya kelainan

!ronkoskop serat optik dipakai untuk melihat lumen trakea ketika bernapas pada pasientidak tidur (tanpa anestesia, hanya dengan analgesia) !iasanya tampak dinding trakea

anterior kolaps ke komponen bagian posterior./,1+

*ada kasus ini umumnya tidak perlu tindakan. ;leh karena pada kebanyakan

kasus dapat sembuh sendiri dalam pertumbuhannya tetapi pada keadaan gawat dapat

dibuat trakeostomi, sebagai penyanggah (stent) pada trakea. selama pertumbuhannya

(sampai agak besar). Trakeomalasia sekunder biasanya disebabkan oleh faktor ekstrinsik,

seperti anomali pembuluh darah atau sebagai komplikasi operasi pada fistula trakeo

esofagus. /,1+

*ada tumor trakea, intubasi endotrakea tidak mungkin diker"akan, karena

berbahaya dapat menyebabkan sumbatan komplit saluran napas, terutama pada tumor

yang terdapat di bagian proksimal. 3ara menolongnya ialah dengan memberikan oksigen

dan obat sedatif dengan berhati-hati. Sebaiknya hal ini dilakukan di kamar operasi.

dengan mempersiapkan obat obatan, bronkoskop kaku, dilatator, teleskop, unam biopsi

dan alat trakeostomi. /,1+

#nestesia diberikan dengan hati-hati. diberi obat inhalasi yang ukup, sehingga

bronkoskopi dapat dilakukan selama $+ menit. !ronkoskop kaku dimasukkan melalui

rima glotis dan berhenti setelah sampai di atas tumor. Teleskop kaku dimasukkan melalui

bronkoskop melalui rongga di elah tumor dengan dinding takea untuk memantau besar

tumor yang menyumbat.Tumor dikeluarkan dengan memakai unam biopsi. !ila terdapat


14/17

14

perdarahan maka bronkoskop kaku dimasukkan untuk ventilasi dan tampon terhadap

perdarahan. !ila luas saluran takea sudah ukup, barulah direnanakan operasi elektif. /,1+

!. *enanggulangan Sumbatan !ronkus

Tu"uan penanggulangan sumbatan bron kus ialah untuk mengembalikan fisiologi,

yaitu ventilasi dan drainase sekret, dengan memperbaiki gerakan silia, kekuatan batuk

dan mendeham. /,1+

*ada sumbatan bronkus yang disebabkan oleh peradangan, pengobatan selain

terhadap infeksinya, ditu"ukan "uga untuk drainase paru . iberikan obat ekspektoransia

dan mukolitik. agar mengurangi adhesi-kohesi dan sekret, sehingga mudah dibatukkan ke

luar. *ada keadaan ini tidak dibenarkan memberikan obat penahan batuk (antitusif) dan pasien dilarang meminum alohol. /,1+

!ila sekret mengental. mengering dan melekat, maka mekanisme gerakan silia

dan batuk tidak mampu untuk mengeluarkan sekret yang lekat dan mengental itu. i

daerah akan ter"adi atetektasis dan mudah itu ter"adi infeksi. !erdasarkan koadaan itu

perlu dilakukan bronkoskopi. /,1+

egunaan bronkoskopi pada sumbatan saluran napas ialah 5

1. melihat keadaan mukosa

$. mengambil biopsi pada tumor

%. mengambil sekret untuk pemeriksaan mikrobiologik dan Stologik

0. mengambil benda asing yang menyumbat

. mengambil tumor "inak dan lumen

. memperluas lumen yang menyempit (striktur) dengan melakukan dilatasi.

4adi indikasi bronkoskopi pada sumbatan trakea dan bronkus ialah untuk

menegakkan diagnosis (peradangan. tumor. striktur) dan untuk terapi (mengeluarkan

sekret kental. benda asing mengambil tumor "inak. mendilatasi struktur lumen). /,1+

!ronkoskopi merupakan salah satu tindakan endoskopi di bagian ilmu penyakit

telinga. hidung dan tenggorok untuk melihat langsung lumen trakea dan bronkus. /,1+


15/17

15

*ada tindakan ini endoskop dimasukkan ke dalam saluran atau rongga yang akan

diperiksa, maka dapat dilihat lumen serta selaput lendir (dinding) dan saluran atau rongga

itu dengan teliti. /,1+

$III. Kom'liasi

omplikasi sumbatan bronkus

a. atelektasis

b. emfisema paru

. bronkopneumonia

d. bronkiektasise. abses paru/,1+

omplikasi yang mungkin ter"adi pada aspirasi benda asing di trakeobronkial

berhubungan dengan benda asing sendiri dan tindakan bronkoskopi. omplikasi akibat

benda asing yang paling sering berupa infeksi paru dan kelainan lain seperti edema,

traheitis, bronkitis atau timbulnya "aringan granulasi, dan atelektasis.omplikasi yang

berhubungan dengan tindakan bronkoskopi (intra operatif) paling sering aritmia "antung,

bronkospasme, edema laring, trauma pada gigi, bibir, gusi dan laring. /,1+


16/17

16

DAFTAR PUSTAKA

1. @urbaiti = . Sumbatan Traktus Trakeobronkial : Buku Ajar THT epala ! "eher

#disi $%% . 4akarta 5 2=. $+1$ A $0-$'.

$. !ellenger, 4.4. &enyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, epala, dan "eher . 4ilid

ua. 4akarta 5 !inarupa #ksara. $++' A 1/-%+.

%. @agel *., dan urkov


17/17

17

refarat andi muh hidayat tht

Documents