reciprocal teaching windi widiawati (0903575)

16
MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING (PENGAJARAN TIMBAL BALIK) Windi Widiawati (0903575)

Upload: interestmatematika2011

Post on 27-May-2015

6.715 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING(PENGAJARAN TIMBAL

BALIK)

Windi Widiawati (0903575)

Page 2: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

PENGERTIAN RECIPROCAL TEACHING

Menurut Palincsar dan Brown (1984: 117-175) Reciprocal Teaching adalah pendekatan konstruktivis yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan ketrampilan metakognitif melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan ketrampilan membaca pada siswa yang berkemampuan rendah.

Reciprocal teaching ini dapat diistilahkan dengan peer practice (latihan teman sebaya).

Page 3: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

STARTEGI UTAMA DALAM RECIPROCAL TEACHING

A. Summarissing (Merangkum)Kegiatan merangkum atau menyimpulkan membantu siswa untuk mengidentifikasi hal-hal yang penting dalam bacaan atau materi yang akan dibaca.Dengan meringkas berarti seorang siswa menyediakan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan informasi yang penting dari suatu bacaan.

Page 4: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

B. Questioning (Menyusun pertanyaan)Siswa dibimbing guru untuk membuat pertanyaan sekitar materi yang dibahas. Menyusun pertanyaan dapat meningkatkan rasa ingin tau siswa, memotivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan daya pikir siswa.

C. Clariflying (Menjelaskan)Siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun atau diajukan. Menjelaskan merupakan suatu aktivitas yang penting ketika belajar secara kelompok.

Page 5: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

D. Predicting (Memprediksi)Membuat pertanyaan baru atau memprediksi membantu siswa untuk menentukan ide-ide penting dari materi atau bahan ajar. Memprediksi terjadi ketika siswa mengadakan kesimpulan apa yang akan didiskusikan berikutnya dari materi tersebut.

Page 6: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

PERAN GURU

Guru berperan sebagai model yang menjadi contoh, menjadi fasilitator yang memberi kemudahan, dan pembimbing yang melakukan scaffolding.

Menurut Rosyid dan Ibrahim ( dalam Qohar, 2010: 48)

Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan oleh guru ataupun siswa kepada siswa lainnya untuk belajar dan menyelesaikan masalah.

Bentuk bantuan berupa petunjuk, dorongan, peringatan, penguraian masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, pemberian contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa belajar mandiri.

Page 7: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

TUJUAN RECIPROCAL TEACHING

Menurut Marlina (2011) Tujuan pengajaran Reciprocal Teaching adalah untuk membantu para siswa aktif memberi makna pada kata-kata tertulis, dengan atau tanpa kehadiran seorang guru sekalipun. Strategi ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tetapi juga untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar memonitoring atau melihat cara kemampuan belajar dan berfikirnya sendiri.

Page 8: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

TEORI YANG MENDUKUNG RECIPROCAL TEACHING

Reciprocal teaching mengutamakan peran aktif siswa dalam pembelajaran untuk membangun proses berpikir siswa, sehingga siswa dapat lebih berfikir kreatif. Hal ini sejalan dengan prinsif dasar kontruktivisme. ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan Kontruktivisme menurut Hujodo (Agus, 2008) sebagai berikut:1. Menyediakan pengalaman belajar dengan

mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.

Page 9: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

2. Menyediakan berbagai alternative pengalaman belajar.

3. Mengintergrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistic dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit.

4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi social yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya.

5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tulisan sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

6. Melibatkan siswa secara emosional dan social sehingga metematika menjadi menarik dan siswa mau belajar.

Page 10: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

Teori yang mendukung model reciprocal teaching

Menurut Marlina (2011) diataranya:1. Teori Vygotsky

Teori Vygotsky dalam psikologi perkembangan adalah menekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran.

Vygotsky meyakini bahwa perbelajaran terjadi jika siswa bekerja pada jangkauannya yang disebut dengan zone of proxima development.

Proses belajar berlangsung ketika siswa bekerja dalam zona perkembangan yang tepat. Tugas-tugas yang tercakup dalam zona perkembangan yang tepat itu adalah anak belum bisa mengerjakan tugas sendiri namun mereka harus dibantu oleh teman sebayanya atau orang dewasa. Ide penting lain dari teoori Vygotsky adalah scaffolding.

Page 11: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

2. Teori AusubelAusubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningfull) bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehigga siswa dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Page 12: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

TAHAPAN RECIPROCAL TEACHING

1. Tahapan Persiapan Guru mempersiapkan bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja

Siswa (LKS). Bahan ajar tersebut memuat tugas-tugas merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi suatu masalah.

Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil menjadi 4 atau 5 orang secara heterogen.

2. Tahap Kedua Guru membagikan LKS kemudian disamping itu siswa

menbaca buku dari sumber lain sebagai penunjang . Guru memodelkan 4 strategi yaitu merangkum, menyusun

pertanyaan, menjelaskan dan memprediksi suatu masalah. Pada kesempatan berikutnya siswa diberi kesempatan untuk

memperagan sebagai guru.

3. Tahap Ketiga Guru membimbing atau menjadi fasilitator bagi siswa.

Page 13: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

KELEBIHAN DAN KELAMAHAN RECIPROCAL TEACHING

Kelebihan Pembelajaran Reciprocal teaching menurut Nur Hayati (2009) : Melatih kemampuan siswa belajar mandiri. Dengan merangkum siswa terlatih untuk

menemukan hal-hal penting dari apa yang siswa pelajari.

Dengan siswa membuat pertanyaan dan menyelesaikan pertanyaan tersebut, dikatakan bahwa reciprocal teaching dapat mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Page 14: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

Kelemahan pendekatan reciprocal teaching diantaranya:

Terletak pada Siswa dengan kesulitan dekoding atau merangkai kata-kata dan mereka merasa tidak nyaman atau malu ketika bekerja dalam kelompok yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup banyak.

Page 15: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL TEACHING

1. Perancanaan

Sebelum Pelaksanaan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

2. Pelaksanaannya Guru memodelkan 4 strategi Reciprocal teaching

seperti merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan dan memprediksi dalam materi bilangan bulat.

Guru membagi Kelompok kecil terdiri 4-5 orang. Pembentukan kelompok harus heterogen.

Guru membagikan satu kartu catatan kepada masing-masing anggota kelompok. Dimana masing-masing siswa ada yang bertugas merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan dan memprediksi.

Page 16: Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)

Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi tetang bilangan bulat.

Siswa yang bertugas merangkum membuat rangkuman tetang bilangan bulat.

Siswa yang bertugas menyusun pertanyaan membuat pertanyaan mengenai bilangan bulat.

Siswa yang bertugas menjelaskan, akan menjelaskan tentang apa yang membingungkan dan menjawab pertanyaan bagi yang mengajukkan.

Siswa yang membuat prediksi akan memberikan dugaan mengenai hal yang akan dibiarakan.