reaksi h2o2 dengan tio sulfat 45
TRANSCRIPT
![Page 1: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/1.jpg)
1
REAKSI H2O2 DENGAN KI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui kinetika reaksi dengan menentukan konstanta kecepatan
reaksi.
II. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Buret 50 ml 2 Buah
2. Erlenmeyer 1 liter1 Buah
3. Gelas ukur 250 ml 1 Buah
4. Gelas piala 400 ml 2 Buah
5. Labu takar 100 ml 2 Buah
6. Pengaduk magnet1 Buah
7. Stopwatch 1 buah
8. Bola isap 1 buah
9. Pipet ukur 1 ml 1 buah
10. Pipet ukur 5 ml 2 buah
11. Pipet ukur 10 ml 1 buah
12. Pipet volume 1 buah
13. Pipet tetes
III. BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Larutan H2SO4 2 N
2. Larutan KMnO4 0,1N
3. Larutan Tio sulfat 0,1N
4. Larutan H2O2 3 %
5. Larutan H2SO4 Pekat
6. KI
![Page 2: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/2.jpg)
2
7. Larutan kanji
8. Aquadest
IV. DASAR TEORI
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan
kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku
pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri
hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.
H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut
dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient),
hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira
kurang dari 1% per tahun.
Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan
memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya
menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan
stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk
menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi
selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain
menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga
menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang
terjadi adalah sebagai berikut:
H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen
peroksida adalah:
![Page 3: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/3.jpg)
3
1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin
2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn
3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar
2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC)
4. Permukaan container yang tidak rata (active surface)
5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya
6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi
7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang
pendek
Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau
bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga
biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia,
pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri
elektronika (pembuatan PCB).
Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan
oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak
meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh dalam industri pulp dan
kertas, penggunaan hidrogen peroksida biasanya dikombinasikan dengan
NaOH atau soda api. Semakin basa, maka laju dekomposisi hidrogen
peroksida pun semakin tinggi. Kebutuhan industri akan hidrogen peroksida
terus meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun saat ini di Indonesia sudah
terdapat beberapa pabrik penghasil hidrogen peroksida seperti PT Peroksida
Indonesia Pratama, PT Degussa Peroxide Indonesia, dan PT Samator Inti
Peroksida, tetapi kebutuhan di dalam negeri masih tetap harus diimpor.
Hidrogen peroksida membebaskan iodium yang berasal dari kalium
iodida yang telah diasamkan dengan asam sulfat. Kecepatan reaksi tersebut
sangat bergantung dari konsentrasi peroksida, kalium iodida dan asamnya.
Reaksi ini merupakan reaksi irreversibel, karena adanya natrium tiosulfat
![Page 4: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/4.jpg)
4
yang akan mengubah iodium bebas menjadi asam iodida kembali. Adapun
reaksi yang terjadi dapat dituliskan dengan persamaan :
H2O2 + 2 KI + H2SO4 K2SO4 + I2 + 2 H2O
2 S2O3 + I2 2 I + S 4O6
Kecepatan reaksi yang terjadi besarnya seperti pada reaksi
pembentukannya, sampai konsentrasi terakhirnya tidak berubah. Pada
percobaan ini kecepatan reaksi hanya tergantung pada berkurangnya
konsentrasi hidrogen iodida saja, sehingga reaksi ini mengikuti reaksi orde I.
Pada larutan yang mempunyai keasaman tinggi atau konsentrasi
iodida yang tinggi akan didapatkan kecepatan reaksi lebih besar, untuk
menghitung kecepatan reaksi perlu lebih dahulu menentukan besarnya
konstanta kecepatan reaksi yang dapat dihitung dengan penjabaran
kecepatan reaksi sebagai berikut :
dC/dt = K dt
Untuk reaksi tingkat I, orde = 1, kemudian hasil integrasi :
dC/dt = K dt
ln C = K dt
1 ln Ct/Co = K dt
K = 1/t ln Ct/Co atau k = 1/t ln Co/C
Dimana :
Co = Konsentrasi mula-mula
C = Konsentrasi setelah t detik.
![Page 5: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Didalam percobaan ini volume tiosulfat yang dititrasi sebanyak (b)
pada saat t detik merupakan jumlah peroksida yang bereaksi selama t
detik, maka konsentrasi setelah t detik, besarnya adalah (a–b). Jika a
adalah banyaknya tiosulfat yang diberikan pada saat to atau mula-mula,
persamaan menjadi :
K = 1/t ln a/(a–b)
Kt = ln a – ln(a–b)
ln (a–b) = Kt + ln a
dengan membuat grafik t vs ln (ab), maka didapatkan K sebagai
koefisien arah (gradien) dari garis lurus, sehingga harga K dapat
ditentukan.
V. PROSEDUR PENGERJAAN
Mencari ekuivalen H2O2 dengan tiosulfat
- Mengencerkan 10 ml H2O2 menjadi 100 ml ke dalam labu takar 100
ml
- Diambil 10 ml dari pengenceran ditambah dengan 10 ml asam
sulfat 2 N dan dititar dengan larutan KMnO4 0,1 N.
- Ditimbang 2 gram KI dimasukkan dalam erlenmeyer 100 ml
dilarutkan dalam 20 ml air dan 1 ml asam sulfat pekat
- Dalam erlenmeyer yang berisi 2 gram KI ditambahkan 10 ml larutan
KMnO4 0,1 N. Dibiarkan selama 10 menit dan selanjutnya dititrasi
dengan Natrium Tio Sulfat.
Kecepatan Reaksi
a Mengisi Buret dengan larutan standart Tiosulfat.
b Membuat dua macam larutan yaitu :
Larutan pertama (a)
![Page 6: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/6.jpg)
6
- Mengambil 5 ml dari H2O2 0,3% dengan tepat
- Dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan ditambah air hingga
sampai tanda batas.
Larutan kedua (b)
- Disiapkan erlenmeyer 1 liter, dimasukkan 500 ml aquadest, 30 ml
asam sulfat 2 N, dan ditambahkan 3 ml larutan kanji serta 1,5 gram
KI yang telah dilarutkan dalam air.
- Diamati temperatur dalam erlenmeyer selama bereaksi
- Sebelum mulai bereaksi mengambil 2 ml larutan tiosulfat dari buret
dan masukkan larutan b. Ditambahkan larutan a dengan cepat
kedalam larutan b dan stopwatch mulai dihidupkan. Diaduk larutan
tersebut dengan pengaduk magnet, bila reaksi terjadi, maka larutan
akan berubah menjadi biru. Setiap timbul warna biru catat
waktunya. Stopwatch jangan hentikan hingga awal samapi akhir
percobaan, hanya dicatat mulai timbul warna biru.
VI. DATA PENGAMATAN
Konsentrasi H2O2 dengan Tio Sulfat
H2O2 Encer H2SO4 2N KMnO4 0,1 NPerubahan
Warna
10 ml 10 ml
10 ml 10 ml
KMnO4 yang dipergunakan dirata-ratakan
KMnO4 0,1N + 2 gr KI [ dalam 20 ml air ] + 1 ml H2SO4 pekat,
dititrasi dengan Tio Sulfat sebanyak ml.
![Page 7: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/7.jpg)
7
KMnO4 0,1N + 2 gr KI [ dalam 20 ml air ] + 1 ml H2SO4 pekat,
dititrasi dengan Tio Sulfat sebanyak ml.
Tio Sulfat yang dipergunakan dirata-ratakan
Kecepatan Reaksi
Larutan A + B Waktu Perubahan Warna
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
![Page 8: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
Larutan (A+B) + ml Tio Sulfat
Biru
VII. PERHITUNGAN
Konsentrasi H2O2
1 ml H2O2 x ml KMnO4
ml KMnO4
10 ml KMnO4 y ml Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
1 ml KMnO4 y/10 ml Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
x ml KMnO4 xy/10 ml Tio Sulfat
13,35 ml KMnO4 Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
1 ml H2O2 xy/10 ml Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
ml Tio Sulfat
Kecepatan Reaksi Ln ( a– b) vs t
![Page 9: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/9.jpg)
9
dimana a = 5xy/10 = xy/2 ml ; b = 2 ml
sehingga
K1 = k =
ln (a– b) =
K2 = k =
ln (a– b) =
K3 = k =
ln (a– b) =
K4 = k =
ln (a– b) =
K5 =
k =
ln (a– b) =
K6 = k =
ln (a– b) =
K7 =
k =
ln (a– b) =
![Page 10: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Waktu selama tn
t 1 = ( ) + =
t 2 = ( ) + =
t 3 = ( ) + =
t 4 = ( ) + =
t 5 = ( ) + =
t 6 = ( ) + =
t 7 = ( ) + =
t 8 = ( ) + =
t 9 = ( ) + =
t 10 = ( ) + =
t 11 = ( ) + =
Kecepatan Reaksi
Ln (a–b) = – Kt + Ln a
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
![Page 11: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
Ln ( ) = + Ln 2
= +
=
VIII. PEMBAHASAN
![Page 12: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/12.jpg)
12
IX. KESIMPULAN
X. DAFTAR PUSTAKA
![Page 13: Reaksi H2O2 Dengan Tio Sulfat 45](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100217/55721058497959fc0b8d0807/html5/thumbnails/13.jpg)
13