reaksi berantai down

Upload: rikamulia95

Post on 05-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    1/22

    BAB 7

    PROSES – PROSES ATOMIS

    DAN RADIKAL BEBAS

    Diawal perkembangan kinetika kimia telah diasumsikan bahwa semua

    reaksi mengambil tempat dalam satu langkah berdasarkan persamaan

    stoikiometris. Sekarang telah jelas bahwa mayoritas proses kimia melalui

     beberapa langkah, sehingga sebagian besar reaksi adalah bersifat kompleks. Telah

    ditunjukkan bahwa dalam banyak reaksi, intermediet yang reaktif seperti atom-

    atom dan radikal bebas memainkan peranan yang penting.

    Untuk keperluan kinetika, radikal bebas dapat didefinisikan sebagai

    sebuah atom atau spesies molekul yang mengandung satu atau lebih elektron-

    elektron tak berpasangan. Monoradikal mengandung satu elektron tak 

     berpasangan sementara diradikal seperti atom oksigen dalam keadaan dasar 

    ( ground state mengandung dua elektron tak berpasangan. Molekul-molekul

    seperti oksida nitrat, !ksigen dan ","-diphenyl-#-pi$rylhydra%yl yang

    mengandung elektron tak berpasangan dengan definisi diatas juga dapat

    dipandang sebagai radikal bebas.

    Tinjauan kinetik reaksi yang melibatkan radikal bebas seringkali rumit,

    tetapi data laju eksperimen terbukti bermanfaat sebagai alat bantu dalam

    menguraikan mekanisme reaksi seperti ini. Tujuan dari kinetik adalah untuk 

    mempostulasikan mekanisme reaksi yang memiliki kesesuaian se$ara kualitatif 

    dan kuantitatif dengan semua data eksperimental untuk reaksi tersebut. Semakin

    dapat diper$aya data laju untuk tahap dasar dalam skema reaksi yang diusulkan,

    semakin besar tingkat keper$ayaan dalam mekanisme reaksi yang diusulkan.

    7.1 Jenis Reaksi Kompleks

    &eaksi kompleks dapat diklasifikasikan dalam beberapa grup berikut' roses tak 

     berantai, roses rantai linier, dan roses rantai ber$abang.

    7.1.1 Proses Tak Beranai

    Dalam reaksi kompleks tak-berantai, terbentuk suatu pusat aktif seperti radikal

     bebas atau molekul. )at ini bereaksi menghasilkan intermediet dan kemudian

    *#

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    2/22

     produk. Tidak ada jalan yang dimungkinkan intermediet untuk terbentuk lagi. Satu

    $ontoh reaksi kompleks tak-berantai adalah iodinasi aseton dalam larutan asam,

    yang berlangsung seperti berikut'

    ++!+    +++"

    !

    +++"  / 0"    ++0+"0

          ! !

    ++0+"0   0 / ++!+"0

        !

    7.1.! Proses Ranai Linier

    roses rantai adalah proses yang berlangsung melalui serangkaian proses-proses

    elementer sebagai berikut'

    (i) Inisiasi rantai

    &eaksi di-inisisasi saat ikatan terlemah pada reaktan atau pada salah satu dari

    reaktan-reaktan putus untuk menghasilkan radikal bebas, yang kemudian

     bertindak sebagai pembawa rantai.

    (ii) Propagasi rantai

    &adikal bebas menyerang reaktan menghasilkan molekul produk dan spesies

    reaktif yang lain. &adikal bebas yang baru ini bereaksi lebih lanjut dan

    membentuk lagi radikal bebas yang semula, yang sekali lagi menyerang molekulreaktan. Dengan jalan ini produk dan pembawa rantai terbentuk se$ara kontinyu.

    roses ini diistilahkan dengan reaksi propagasi.

    (iii) Terminasi rantai

    Sebagai tambahan, radikal bebas terpisah dari sistem reaksi dengan $ara

    rekombinasi atau disproporsionasi. Dengan jalan ini pembawa rantai akan han$ur 

    dan rantai mengalami terminasi (penghentian.

    1angkah-langkah diatas adalah karakteristik untuk sembarang reaksi rantai.

    *"

     Asam

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    3/22

    7.1." Proses Ranai Ber#a$an%

    ada beberapa reaksi, khususnya oksidasi hidrokarbon fasa gas, ada

     pengembangan se$ara kontinyu radikal bebas dalam sistem. al ini biasanya

    mun$ul saat dalam satu atau lebih langkah satu radikal bebas bereaksi

    menghasilkan dua atau lebih radikal bebas. ada reaksi hidrogen-oksigen, dua

    langkah seperti itu adalah'

    ⋅  / !"    !⋅  / !'

    !' / "    !⋅  / ⋅

    al ini terjadi karena oksigen molekuler dan oksigen keadaan dasar adalah spesies

     biradikal. ada reaksi ini konsentrasi radikal bebas meningkat dengan sangat $epat

    seperti diilustrasikan oleh 2ambar *.# dan ini dikenal dengan pembentukan

    $abang rantai ($hain bran$hing. 1aju reaksi meningkat sangat $epat dan segera

    menjadi tak terbatas (se$ara teoritis menyebabkan terjadinya ledakan.

    2ambar *.# 0lustrasi pertumbuhan $epat dalam jumlah radikal bebas melalui

     pembentukan $abang

    7.1.& Pen'ekaan Kea'aan Manap aa( Sasioner)(nak 

    Dalam proses rantai linier, kondisi keadaan mantap bisa segera berlaku. Setelah

    waktu induksi yang sebentar saat konsentrasi radikal bebas meningkat,

    konsentrasinya menjadi mantap atau tidak berubah dan tidak mengalami

    *

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    4/22

     perubahan sejalan dengan waktu hingga reaktan habis bereaksi. 0ni berarti laju

    saat radikal bebas terbentuk sama dengan laju saat %at t ersebut menghilang3 yaitu

    [ ]4=

    dt 

    radikal d (*.#

    5dalah hal yang biasa untuk mengasumsikan bahwa semua radikal bebas dalam

    sistem reaksi men$apai keadaan mantap dengan sangat $epat. endekatan ini amat

    membantu dalam penurunan persamaan laju untuk proses rantai. Tanpa ini akan

    diperlukan penyelesaian sejumlah persamaan diferensial. al tersbeut akan

    menjadi pekerjaan yang membosankan tanpa bantuan komputer.

    7.! Reaksi *i'ro%en+Bromine

    &eaksi antara gas hidrogen dan bromine pada temperatur antara "44 dan 44 o+

    telah dipelajari oleh 6odenstein dan 1ind pada #748. asil riset ini kemudian

    menunjukkan reaksi rantai linier. 9ontras dengan reaksi "  / 0"  yang diduga

    sebagai reaksi sederhana bimolekuler. &eaksi "  / 6r " adalah $ontoh yang baik 

    reaksi rantai dan ia adalah $ontoh klasik yang biasa dikutip dalam kebanyakan

     buku kimia fisik. al ini dapat ditunjukkan tidak hanya bahwa mekanisme yang

    diusulkan konsisten dengan data eksperimental, tetapi langkah elementer lain

    yang mungkin tidak penting dalam reaksi ini.

    asil eksperimen 6odenstein dan 1ind memberikan persamaan laju'

    [ ]   [ ][ ]

    [ ] [ ]"

    ":#

    ""

    :#   Br  HBr k 

     Br  H k 

    dt 

     HBr d 

    ′+= (*."

    dimana k ′ bernilai sekitar #4 dan ditemukan tak tergantung pada temperatur.

    Mekanisme lima langkah berikut belakangan diusulkan untuk menjelaskan hasil

    eksperimen mereka.

    6r "      →   6r ⋅  / 6r ⋅ inisiasi rantai (#

    6r ⋅  / "      →   6r / ⋅  propagasi rantai ("

    ⋅  / 6r "      →   6r / 6r ⋅  propagasi rantai (

    ⋅  / 6r     →   "  / 6r ⋅ inhibisi rantai (-"

    *;

    k #

    k "

    k -"

    k -#

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    5/22

    6r ⋅  / 6r ⋅      →   6r "  terminasi rantai (-#0ni semua memiliki karakteristik proses rantai linier. 1angkah (# adalah reaksi

    inisiasi, langkah (" dan ( memperbanyak rantai, dan langkah (-# adalah reaksi

    terminasi. 1angkah tak la%im reaksi (-" dimana produk diserang oleh radikal

     bebas. asilnya adalah $ontoh reaksi yang agak jarang dimana laju dipengaruhi

    konsentrasi produk. 0ntermediet reaktif atau pembawa rantai adalah atom hidrogen

    dan bromine. 6r? dan >? menghasilkan

    *@

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    6/22

    [ ] [ ] [ ][ ] [ ][ ]

    [ ][ ] [ ] 4"

    "

    "#"

    "-"""#

    =⋅−⋅+

    ⋅+⋅−=⋅

    −−  Brk HBr Hk

    Br Hk HBrkBrkdt

    Brd

    (*.;

    dan

    [ ] [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ] 4""-""   =⋅−⋅−⋅=⋅

    −HBrHkBrHkHBrk

    dtHd (*.@

    ( enambahan persamaan *.; dan *.@ menghasilkan'

    [ ] [ ]   4""   "#"#

      =⋅−− Brk  Brk 

    sehingga

    *8

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    7/22

    [ ] [ ]   ":#"

    ":#

    #

    #  Br k k  Br    

      

      =⋅

    (*.8

    Dari persamaan *.@

    [ ]

      [ ] [ ]

    [ ] [ ] HBrk  Brk 

     Br H k  H 

    ""-

    ""

    −+

    =⋅ (*.*

    Substitusi persamaan *.8 dalam persamaan *.* menghasilkan

    [ ]  ( )   [ ][ ]

    [ ] [ ] HBr k  Br k 

     Br  H k k k  H 

    ""-

    ":#

    ""

    ":#

    ##"

    +

    =⋅ (*.A

    (; ersamaan *.A dapat disederhanakan dengan menambahkannya ke

     persamaan *.@

    [ ][ ] [ ]

    "-"   Br  H k 

    dt 

     HBr d ⋅= (*.7

    Substitusi persamaan *.A ke persamaan *.7 menghasilkan'

    [ ]   ( )   [ ][ ][ ] [ ] HBr k  Br k 

     Br  H k k k 

    dt 

     HBr d 

    ""-

    ":-

    ""

    ":#

    ##""

    +=

    Dibagi dengan k >6r "? memberikan'

    [ ]   ( )   [ ][ ][ ] [ ]"-"

    ":#

    ""

    ":#

    ##"

    #

    "

     Br k  HBr k 

     Br  H k k k 

    dt 

     HBr d 

    += (*.#4

    Terlihat bahwa persamaan *.#4 ekiBalen dengan persamaan *." saat'

    **

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    8/22

    k "k "(k #:k -##:"

    dan

    k ′  k -":k 

    Cuga dapat terlihat bahwa langkah lain yang mungkin tidak begitu penting dalam

    reaksi ini.

    1angkah inisiasi'

    "      →   ⋅  / ⋅

    Dan langkah inhibisi alternatifnya'

    6r ⋅  / 6r     →   ⋅  / 6r "

    Terlalu lambat untuk terlibat. 9onsentrasi atom-atom sekitar #4 -8 kali dibanding

    konsentrasi atom bromine, sehingga langkah terminasi yang melibatkan atom

    dapat diabaikan. 9esesuaian yang baik antara persamaan *.#4 dan persamaan laju

    eksperimen juga mengindikasikan bahwa proses yang lain relatif lambat

    dibanding (#, (", (, (-" dan (-#.

    7." Mekanisme Ri#e+*er,-el'

    7.".1 Eksperimen Ka#a+Tim$al PaneSalah satu teknik yang pertama digunakan untuk memperlihatkan pentingnya

    radikal bebas dalam dekomposisi senyawa organik dalam fasa gas dikembangkan

    oleh aneth. Dia melewatkan sejumlah hidrogen melalui suatu wadah yang

    mengandung tetrametil timbal. 5liran hidrogen jenuh dengan tetrametil timbal

    melewati tabung reaksi seperti ditunjukkan pada gambar *."

    2ambar *." eralatan aneth untuk pemisahan ka$a timbal dengan metil radikal

    *A

    moBeable furna$e

    ka$a timbal

    56

    hidrogen

    tetrametil timbal

     pompa

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    9/22

    Dekomposisi uap menghasilkan deposit timbal dan metil radikal bebas, yang

    kemudian dipompa keluar.

    b(+;    →   b↓  / ;+⋅ (#

    urna$e kemudian digerakkan ke posisi 6 sekitar "4 $m dari 5. Setelah itu

    ditemukan bahwa tidak hanya ka$a timbal baru yang terbentuk pada 6, tetapi ka$a

    timbal yang pertama terbentuk pada 5 perlahan menghilang. 1aju penghilangan

    ternyata menurun dengan kenaikan jarak 6. Dari hal diatas tampak bahwa metil

    radikal bebas terbentuk pada reaksi (# menyerang ka$a timbal pertama dan

    membentuk tetrametil timbal yang Bolatil, yang kemudian dipompa keluar 

    b / ;+⋅    →   b(+; ("

    Dengan meningkatnya jarak 56, semakin banyak metil radikal yang bergabung

    kembali untuk membentuk etana'

    +⋅  / +⋅    →   +"8 (

    Dan laju serangan metil terhadap timbal melalui reaksi (" akan menurun.

    7.".! Dekomposisi Termal Aseal'ei'

    Diawal mula kinetik banyak pirolisis organik dijumpai sebagai orde satu atau dua

    dan diasumsikan sebagai proses molekuler. 9emudian ditunjukkan bahwa radikal

     bebas adalah pembawa rantai yang penting dalam reaksi ini. &i$e-er%feld adalah

    sejumlah peneliti yang menyarankan mekanisme rantai untuk reaksi pirolisis

    seperti ini.

    Salah satu $ontoh yang paling sederhana dari mekanisme &i$e-er%feld

    diberikan oleh dekomposisi termal asetaldehid. Mekanisme yang disederhanakan

    dari reaksi ini diberikan di halaman , tetapi mekanisme yang lebih detail

    diberikan disini'

      ++!    →   +⋅  / +!⋅ (#

    +⋅  / ++!    →   +;  / ++!⋅ ("

      ++!⋅  →   +⋅  / +! (

    *7

    k #

    k "

    k ;

    k @

    k 8

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    10/22

      +!⋅  →   ⋅  / +! (;

      ⋅  / ++!    →   "  / ++!⋅ (@

      +⋅  / +⋅  →   +"8 (8

    ada skema reaksi ini, tahap inisiasi menghasilkan radikal metil dan

    formil. &adikal metil bereaksi memberikan metana dan radikal asetil. &adikal

    formil dan asetil terdekomposisi dalam reaksi unimolekuler untuk menghasilkan

    karbon monoksida dan radikal. Tahap terminasi utama menghasilkan etana.

    roduk utama dari reaksi ini adalah +; dan +!, dengan "  dan +"8

    dihasilkan sebagai produk minor. ersamaan laju eksperimen ditemukan sebagai'

    [ ][ ]   ":-

    -

    -CHOCH k 

    dt 

    CHOCH d r 

    =− (*.##

    dan penting untuk menunjukkan bahwa mekanisme diatas memberikan ekspresi

    laju dalam bentuk ini.

    Dari mekanisme diatas laju dekomposisi asetaldehid diberikan oleh'

    [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]CHOCH  H k CHOCH CH k CHOCH k 

    dt

    CHOCH d 

    -@--"-#

    -⋅+⋅+=−   (*.#"

    Dengan menerapkan pendekatan keadaan mantap terhadap semua radikal bebas

    dihasilkan'

    A4

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    11/22

    [ ] [ ] [ ][ ] [ ] [ ] 4" "-8----"-#

    -=⋅−⋅+⋅−=

    ⋅CHkCOCHkCHOCHCHkCHOCHk

    dt

    CHd(*.#

    [ ][ ] [ ] 4

    ;-#  =⋅−=

    CHOkCHOCH kdt

    CHOd(*.#;

    [ ][ ][ ] [ ] [ ][ ] 4

    -@----"

    -=⋅+⋅−⋅=

    CHOCH HkCOCHkCHOCHCHk

    dt

    COCHd(*.#@

    A#

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    12/22

    [ ] [ ] [ ][ ] 4-@;

      =⋅−⋅=

    CHOCH  H kCHOkdt

     H d (*.#8

    5disi persamaan *.#; dan *.#8 menghasilkan'

    >⋅? k #:k @ (*.#*

    Dengan $ara yang sama, adisi persamaan *.# dan *.#@ menghasilkan'

    k #>++!? E "k 8>+⋅?" / k @>⋅? >++!? 4 (*.#A

    Substitusi persamaan *.#* kedalam *.#A menghasilkan'

    k #>++!? k 8>+⋅?" 

    Selanjutnya'

    >+⋅? (k #:k 8#:">++!?#:" (*.#7

    Substitusi persamaan *.#* dan *.#7 ke persamaan *.#" menghasilkan'

    [ ][ ]   ( )   [ ]   ":--

    ":#

    8#"-#- :"   CHOCH k k k CHOCH k dt 

    CHOCH d +=− (*."4

    Dengan mengasumsikan bahwa tahap inisiasi dan terminasi relatif lambat

    dibanding tahap propagasi, suku pertama pada persamaan *."4 dapat diabaikan

    dan persamaan laju menjadi'

    [ ][ ]   ":--

    ":#

    8

    #

    "

    - CHOCH k 

    k k 

    dt 

    CHOCH d    

      

     =− (*."#

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    13/22

    dan

    +⋅  / ++!

      → 

    ⋅  / ++!+

    dan proses terminasi

    +⋅  / +"+!⋅   →   ++"+!

    yang terbentuk dalam jumlah yang sangat sedikit.

    7."." Ener%i Aki/asi

    Salah satu $iri dari dekomposisi tipe &i$e-er%feld adalah energi aktiBasi

    keseluruhan biasanya jauh lebih ke$il dari energi yang dibutuhkan untuk 

    memutuskan ikatan + E + dalm proses inisiasi. al ini dapat diilustrasikan oleh

     pirolisis asetaldehid.

    9onstanta laju k r  untuk reaksi ini diberikan oleh'

    ":#

    8

    #"   

      

      = k k k k r 

    Dalam term faktor frekuensi dan energi aktiBasi tahap-tahap indiBidual

    ( )   ( )( )( )[ ]

       

      

        −+−   

      

     =

    −−=

     RT 

     E  E  E 

     A

     A A

     RT  E  A

     RT  E  A RT  E  Ak 

    8#"#

    "

    ":#

    8

    #

    "

    ":#

    "8

    ":#

    ##

    ""

    eFp

    :eFp

    :eFp:eFp

    Sehingga energi aktiBasi keseluruhan diberikan oleh'

    8#"

    #

    "  E  E  E  E    −+=

    9arena energi aktiBasi untuk tahap inisiasi sebesar " kC mol-#, dan energi

    aktiBasi untuk tahap terminasi adalah nol,  E  dapat dihitung jika

    " E  diketahui.

    Dari photodekomposisi asetaldehid terkait nilai

    " E    didapat " kC mol-#.

    Substitusi nilai ini akan menghasilkan

    A

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    14/22

    #

    #

    "#

    molkC#7A

    molkC4--"(-"

    =

    −+= E 

    al ini sangat bersesuaian dengan nilai eksperimen untuk energi aktiBasi #7 kC

    mol-# dan terlihat lebih ke$il dibanding energi (G" kC mol-# yang dibutuhkan

    untuk memutuskan ikatan + E + yang sebenarnya.

    7.& Polimerisasi A'isi

    roses polimerisasi adisi memberikan $ontoh yang baik dari reaksi rantai

    radikal bebas linier. Saat polimerisasi telah diinisiasi oleh radikal bebas, molekul

    monomer awal akan se$ara kontinyu bertambah panjang membentuk radikal

     polimerik besar. &adikal ini akhirnya mengalami rekombinasi atau

    disproporsionasi menghasilkan produk polimer.

    olimerisasi adisi diinisiasi oleh radikal bebas dari molekul inisiator yang

    sesuai yang terdekomposisi termal atau se$ara photokimia. 6en%oyl peroksida

    terdekomposisi pada *4o E #44o+ dalam larutan dan seringkali digunakan sebagai

    inisiator 

    +8@+!" E!"++8@    →   "+8@+!"⋅    →   "+8@⋅  / "+!"

    5seton mudah terdekomposisi se$ara photokimia.

    ++!+    →   "+⋅  / +!

    ropagasi lanjutan dan proses terminasi dapat diilustrasikan dengan

    merujuk monomer olefin +"+H, dimana H adalah untuk etilen, +l untuk 

    Binil klorida dan +8@  untuk stirene. 0f & ⋅  merupakan radikal bebas yang

    diperoleh dari proses inisisasi, proses propagasi diikuti oleh

    & ⋅ / +"+H   →   &+"+H

    &+"+H / +"+H   →   &+"+H+"+H

    &(+"+Hn-#+"+H/+"+H  →   &(+"+Hn+"+H

    A;

    h ν

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    15/22

    radikal ini terus tumbuh hingga mereka mengalami terminasi diantara dua proses

     berikut ini '

    (i &ekombinasi, dimana dua pasang elektron tak berpasangan, akan

     berpasangan untuk membentuk ikatan tunggal

    &(+"+H =+"+H / +H+"(+H+"n&   →  

    &(+"+Hn+"+H+H+"(+H+"n& 

    (ii Disproporsionasi, dimana ada transfer atom hidrogen membentuk baik 

    molekul polimer jenuh dan tak jenuh

      &(+"+Hn+"+H / +H+"(+H+"n&   →

    &(+"+Hn+"+"H / +H+(+H+"n& 

    9inetika dari reaksi polimerisasi adisi dapat diturunkan dari mengikuti

    mekanisme reaksi yang umum

    0  →   ik   α& #⋅ inisiasi

    & #× / M  →   pk    & "×

    & "× / M  →   pk    & ×ropagasi

    & × / M  →   pk    & ;×

    & ×n-# / M  →   pk   & n×

    ⋅ & n×/ & #×   →   t k   n/# terminasi

    dimana 0 merupakan molekul inisiator, M adalah molekul monomer, adalah

    molekul polimer, α  adalah jumlah radikal bebas yang diperoleh dari masing-

    masing molekul inisiator dan & #×, & "×, & ×dan seterusnya adalah radikal bebas.

    Ditemukan bahwa konstanta ke$epatan (k  p untuk seluruh proses propagasi

    adalah sama dan dengan $ara yang sama k t dapat diasumsikan menjadi konstanta

    A@

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    16/22

    ke$epatan untuk seluruh proses terminasi. 9e$epatan inisiasi vi  k i >0?, dimana k i

    adalah konstanta ke$epatan untuk inisiasi.

    enerapan dari pendekatan keadaan mantap terhadap radikal bebas dalam

    sistem memberikan

    t  pi   k  M  Rk vdt 

     Rd −⋅−=

    ⋅??>>

    ?>#

    #  >& #×? (>& #×? / >& "×? / I 4

    dimana k t>& #×?"  , k t>& #×?> & "×? dan seterusnya merupakan laju proses terminasi

    masing-masing & #×/ & #×, & #×/ & "×, dst.

    !leh karena itu,

    4?>?>??>>?>

    #

    ##

    # =⋅⋅−⋅−=⋅ ∑

    =nnt  pi   R Rk  M  Rk v

    dt 

     Rd 

     juga

    4?>?>??>>??>>?>

    #

    ""#

    " =⋅⋅−⋅−⋅=⋅ ∑

    =nnt  p p   R Rk  M  Rk  M  Rk 

    dt 

     Rd 

    radikal & n×diperoleh dari proses propagasi, tetapi hanya dapat hilang oleh proses

    terminasi, oleh karena itu

    4?>?>??>>?>

    #

    #   =⋅⋅−⋅=⋅ ∑

    =−

    n

    nnt n p

    n  R Rk  M  Rk dt 

     Rd 

    Dengan menjumlahkan persamaan keadaan mantap, seluruh lambang suku k  p

    terhilangkan

    4?>

    "

    #

    =  

      

     ⋅−   ∑

    =nnt i   Rk v

    Sehingga kondisi untuk polimerisasi keadaan mantap, bahwa ke$epatan inisiasi

    adalah sama dengan jumlah seluruh ke$epatan terminasi yaitu

    i

    n

    nk 

    v R   = 

     

      

     ⋅∑

    =

    "

    #

    ?>

    atau

    ":#

    #

    ?>    

      

     =⋅∑

    =   t 

    i

    n

    nk 

    v R

    1aju reaksi sebagaimana yang diukur oleh laju menghilangnya monomer,

    diberikan oleh'

    A8

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    17/22

    [ ] [ ] [ ]∑∞

    =⋅=−

    #n

    n p   R M k dt  M d 

    atau

      [ ] M k 

    k t 

    i

     p

    ":#

       

      

     =

      ν 

    (*.""

    ersamaan *."" adalah ekspresi umum untuk laju polimerisasi adisi.

    Untuk sembarang proses polimerisasi, konsentrasi awal monomer 

    diketahui dan tekniknya dapat dikerjakan untuk mengukur laju inisiasi. 5dalah hal

     biasa untuk menambahkan konsentrasi yang diketahui dari radikal bebas yang

    reaktif (pemakan atau inhibitor seperti besi (000 klorida atau larutan diphenil

     pikril hidra%il (D. 0ni akan menghilangkan radikal bebas saat terbentuk oleh

     proses inisiasi sehingga laju menghilangknya pemakan (biasanya diukur dengan

    spektrofotometer sama dengan laju produksi radikal bebas. Sebagai kemungkinan

    lainkonsentrasi inisiator diukur dengan metoda sampling setelah interBal waktu

    tertentu.

    !leh karena itu, asalkan laju polimerisasi telah diukur (seringkali dengan

    alat dilatometer dan  νi ditentukan dengan salah satu metode yang diungkapkan

    diatas nilai k  p:k t#:"  dapat ditentukan. 0ni adalah konstanta karakteristik untuk 

    sembarang polimerisasi adisi.

    7.0 Reaksi A(oksi'asi asa 2as

    &eaksi dari oksigen molekuler dengan %at lain dikenal dengan autoksidasi. Saat

    reaksi berada pada fasa gas, sangat dimungkinkan terjadi proses rantai ber$abang.

    &eaktifitas oksigen molekuler tidak mengejutkan karena ia merupakan biradikal

    yang memiliki dua elektron tak berpasangan. 9onsekuensinya ia akan mengalami

    reaksi dimana satu radikal akan memghasikan dua radikal. Dalam reaksi hidrogen-

    oksigen, oksigen molekuler beraksi dengan atom-atom hidrogen menghasilkan

    dua spesies reaktif, radikal hidroksil dan atom-atom oksigen.

    A*

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    18/22

    ⋅  / !"   →   !⋅  / !:

    5tom-atom oksigen keadaan dasar juga biradikal dan dengan hidrogen molekuler menghasilkan radikal hidroksil dan atom hidrogen

    !:  / "   →   !× / ×

    9edua proses ini adalah reaksi rantai ber$abang dan dalam kenaikan yang sangat

    $epat menghasilkan sejumlah radikal bebas. Dalam sistem seperti ini, keadaan

    mantap tidak tertahan dan laju reaksi meningkat dengan $epat sejalan dengan

    meningkatnya jumlah radikal bebas. ada kondisi non-stasioner laju reaksi

    menjadi tak terbatas dan terjadi ledakan.1edakan disebabkan oleh pen$abangan rantai oleh karena itu terjadi saat

    konsentrasi radikal bebas dalam sistem meningkat dengan $epat. Disisi lain

    ledakan termal terjadi saat laju reaksi meningkat akibat dari kenaikan temperatur.

    Cika panas yang dilepaskan oleh reaksi eksotermik tidak dihilangkan dengan

    $epat, temperatur akan meningkat. 9arena laju reaksi meningkat se$ara

    eksponensial dengan temperatur, ledakan termal dapat serta merta terjadi.

    7.0.1 Reaksi *i'ro%en+Oksi%en

    &eaksi antara hidrogen dan oksigen terjadi pada temperatur antara ;@4o dan 844o+

    menurut persamaan stoikiometrik 

    ""  / !"   →   ""!

    0ni merupakan $ontoh klasik reaksi rantai ber$abang dan telah dipelajari selama

     bertahun-tahun. 1aju ditemukan tergantung pada tekanan total dalam $ara yang

    karakteristik untuk semua reaksi rantai ber$abang.

    Misalkan reaksi diatas pada @@4o+. Jariasi laju terhadap tekanan total

    ditunjukkan pada gambar *.. ada tekanan rendah laju berubah se$ara linier 

    terhadap tekanan total seperti yang diharapkan pada reaksi rantai tak ber$abang

    normal. ada tekanan sekitar #@4 torr dan sekitar dibawah "@4 torr, pengaruh

    serupa teramati. Tapi pada tekanan antara @4 torr dan "@4 torr terjadi ledakan.

    !leh karena itu batas ledakan yang disebut dengan batas ledakan pertama, kedua

    dan ketiga terjadi seperti yang diperlihatkan.

    AA

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    19/22

    2ambar *. Jariasi laju terhadap tekanan total untuk reaksi hidrogen-oksigen

    6atas ledakan sangat tergantung temperatur seperti diilustrasikan pada

    gambar *.;. Dibawah ;44o+ reaksi berlangsung pada laju mantap tanpa ledakan

    untuk interBal range lebar dari tekanan total. ada @44o+ range tekanan sistem

    dapat meledak menge$il, karena batas ledakan kedua terjadi pada tekanan lebih

    rendah. Dengan $ara yang sama pada temperatur ini batas ledakan ketiga terjadi

     pada tekanan lebih tinggi dibanding pada @@4o+. ada temperatur lebih besar dari

    844o+ reaksi stabil pada tekanan rendah tapi akan meledak pada tekanan

    selebihnya.

    A7

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    20/22

    2ambar *.; Jariasi batas ledakan terhadap temperatur untuk reaksi hidrogen-

    oksigen

    Tekanan pada saat batas ledakan pertama terjadi ditemukan sensitif 

    terhadap parameter wadah reaksi seperti, ukuran wadah, bentuk dan sifat

     permukaan. ada tekanan rendah probabilitas tumbukan rendah dan radikal

    memiliki akses mudah pada dinding wadah dimana mereka mengalami

    rekombinasi. 9enaikan tekanan atau pelapisan permukaan dengan material reaktif 

    menurunkan probabilitas reaksi permukaan dan meningkatkan ledakan. Cika

    wadah lebih besar digunakan, radikal akan lebih terdifusi ke permukaan dan

    ledakan lebih mungkin terjadi.

    Tekanan saat batas ledakan kedua atau lebih tinggi terjadi ditemukan tidak 

    sensitif terhadap parameter permukaan ini dan oleh karenanya tidak tergantung

     pada rekombinasi permukaan radikal. Diperkirakan pada tekanan tinggi radikal

    terpisah oleh rekombinasi dalam fasa gas. enambahan gas asing atau innert

    kedalam $ampuran reaksi membantu rekombinasi fasa gas dan menurunkan batas

    ledakan.

    7.0.! Kineika Reaksi Ranai Ber#a$an%

    Teori kinetika reaksi rantai ber$abang didasarkan atas penelitian inshelwood di

    0nggris dan SemenoB di &ussia pada tahun #74-an. Teori mereka dapat

    74

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    21/22

    diilustrasikan oleh perlakuan sederhana menggunakan mekanisme umum untuk 

    reaksi rantai ber$abang.

    0   →   & × 0nisiasi

    & × / I   →   / & × ropagasi

    & × / I   →   α& × en$abangan

    & × / I   →   K Terminasi permukaan

    & × / I   →   K Terminasi fasa gas

    dimana 0 adalah molekul inisiator yang menghasilkan radikal bebas, & × adalah

    radikal dan adalah produk reaksi.

    Misalkan νi sebagai laju inisiasi dan r  p, r  b, r s dan r g sebagai koefisien laju

    masing-masing untuk proses propagasi, pen$abangan, terminasi permukaan dan

    terminasi fasa gas. 9oefisien laju adalah produk suku konstanta laju dan

    konsentrasi. Sebagai $ontoh, satu proses propagasi yang mungkin pada reaksi

    hidrogen-oksigen yaitu

    !"⋅ / "    →   "! / !⋅

    dan lajunya adalah r  p>!"⋅? dimana r  p k  p>"?.

    Mengingat persamaan keadaan mantap untuk & ⋅

    4?>?>?>#(?>

    =⋅−⋅−⋅−+=

    ⋅ Rr  Rr  Rr v

    dt 

     Rd 

     g  sbi  α 

    (*."

    dimana α-# adalah pertambahan radikal bebas pada reaksi ber$abang, yang sering

    sama dengan dua.

    #(?>

    −−+=⋅

    α b g  s

    i

    r r r 

    v R

    1aju reaksi oBerall jika keadaan mantap ditahan, akan menjadi'

    ?>?>

    ⋅==   Rr dt 

     P d v  p

    7#

  • 8/16/2019 Reaksi Berantai Down

    22/22

      #(   −−+   α b g  s

    i p

    r r r 

    vr (*.";

    Untuk kondisi keadaan mantap dapat ditahan, per$abangan tidak boleh terjadi, itu

    artinya α  #. 9etika $abang terjadi, α menjadi lebih besar dari satu dan suku r  b(α

    - # bertambah sehingga penyebut dalam persamaan *."; menurun. !leh karena

    itu dengan meningkatnya pen$abangan, laju akan meningkat hingga penyebut

    menjadi sma dengan nol atau laju menjadi tak terhingga. 0ni adalah kondisi untuk 

    ledakan, yaitu'

    r s  / r g  r  b(α - # (*."@

    9arena kondisi keadaan mantap tidak diterapkan, ini adalah suatu pendekatan dan

    se$ara praktek laju bisa menjadi sangat besar bukan menjadi tak terbatas.

    Cika teori ini diterapkan terhadap reaksi hidrogen-oksigen, batas pertama

    dan kedua ledakan dapat diterangkan. ada tekanan rendah r s besar sehingga r s / r g

    G r  b(α - # Dengan meningkatnya tekanan r s turun hingga r s  / r g r  b(α - # saat

     batas ledakan pertama teramati. ada tekanan relatif tinggi r g akan tinggi sehingga

    r s  / r g  G r  b(α  - # dan sistem dalam keadaan stabil. Saat tekanan diturunkan r g

    turun hingga r s / r g  r  b(α - # kembali dan batas ledakan kedua teramati.

    Terjadinya batas ledakan ketiga baik ledakan termal atau oleh reaksi

     pen$abangan lebih lanjut lainnya, yang menyebabkan peningkatan tiba-tiba

    konsentrasi radikal bebas. Sifat-sifat batas ledakan ketiga belum dipahami

    seutuhnya.