rea
DESCRIPTION
langsung download aja!TRANSCRIPT
PEMBAHASAN
A. Pendekatan REA
1. Tampilan Pengguna
Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat menjadi
hal yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan tidak mampu
meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Manajer modern membutuhkan
informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk dan tingkat agregasi yang secara
umum tidak dapat disediakan oleh system akuntansi berbasis GAAP tradisional.
Akuntansi manual mengakibatkan adanya redundansi data dalam system-sistem yang ada
dalam perusahaan. Dengan adanya redudansi maka akurasi dan kekinian data menjadi hal
yang serius. Hal ini menyebabkan system menghasilkan jawaban yang berbeda untuk
informasi yang sama, hingga mengarah pada kebingungan, pengambilan keputusan yang
kurang baik serta tindakan yang tidak tepat.
System yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system akuntansi tradisional
itu disebut REA. System ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih beorientasi
pada peristiwa dan bukan pada akun. Dengan demikian para akuntan modern diharapkan
mempunyai sifat-sifat yang responsive, proaktif, dan dilengkapi pemahaman akan
pendekatan REA, kemampuannya, serta fleksibitasnya. guna tertentu untuk memenuhi
pekerjaan yang diberikan padanya.
2. Model REA
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan
Sumber Daya (Resource),Peristiwa (Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat
penting dan hubungan diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut:
a. Resource / Sumber Daya Ekonomi
Resource didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi
tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang,
pabrik, dan tanah.
b. Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi
perubahan-perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :
1
Peristiwa operasi.
Peristiwa informasi
Peristiwa manajemen
c. Agent/Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah
peristiwa ekonomi. Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan
yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya
ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi,
staff administrasi bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.
Dasar Model REA
3. Keuntungan Modal REA
Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh adalah :
1) Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan peningkatan
efisiensi operasional dalam tiga hal :
a. Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu para manajer
mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak bernilai tambah, yang dapat
ditiadakan dari operasional.
2
b. Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data terpusat yang
sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan,
penyimpanan, dan pemeliharaan data.
c. Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa bisnis dalam
bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya dukungan untuk keputusan
manajemen yang lebih luas kisarannya.
2) Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan aktivitas tidak
benilai tambah akan menghasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat
diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.
3) Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA memberikan para
manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan mengarah
pada layanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta
proses produksi yang fleksibel.
4. Analisis Rantai Nilai
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif rantai nilai
(value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai atau
kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan.
Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara aktivitas
bisnisnya dan membuat skala prioritas berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan
perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut
disebut analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis rantai nilai digunakan untuk
membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama yakni
aktivitas yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni
aktivitas yang membantu aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari :
a. Inbound Logistics / logistic lingkar dalam terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan
distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan
produk dan jasa yang dijualnya.
3
b. Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa
dan produk yang sudah jadi, sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah
perusahaan otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.
c. Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan
distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan
mobil yang sudah jadi melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas
outbond logistics.
d. Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi. Pemasangan iklan adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan
penjualan.
e. Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para
pelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan perawatan.
Aktivitas pendukung terdiri dari :
a. Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatan akuntansi, keuangan, hukum, dan
administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi. SIA adalah bagian dari
infrastruktur perusahaan.
b. Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, pemberian kompensasi dan keuntungan bagi
pegawai.
c. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan jasa, contohnya
penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru,
pengembangan website, dan desain produk.
d. Pembelian (Purchasing), termasuk seluruh aktivitas yang mengakibatkan perolehan
bahan mentah, suplai, mesin dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
B. Aplikasi Basis Data
Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih dahulu aplikasi basis
data tradisional, termasuk didalamnya karakteristik operasional dari aplikasi siklus
4
pendapatan dan pengeluaran serta perbedaannya dari sistem file datar. Dengan demikian kita
diharapkan akan lebih memahami pemodelan REA, yang digunakan untuk mengembangkan
basis data relasional yang mendukung berbagai proses bisnis.
1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas
Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim, dan
pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses bisnis dalam aplikasi
basis data ini secara fundamental tidak berbeda dengan file datar.
Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan datanya.
Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar yang bertindak sebagai
record akuntansi tradisional. Data transaksi yang ditangkap oleh sistem file datar
cenderung dibuat terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini
berorientasi pada akun yang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang
dibutuhkan pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan
hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung kebutuhan
para pengguna lainnya.
Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah sebagai
berikut :
a. Tabel Pelanggan, berisi alamat dan informasi kredit pelanggan. Nilai batas kredit
digunakan untuk memvalidasi berbagai transaksi penjualan.
b. Tabel Faktur Penjualan, menangkap berbagai transaksi penjualan pada suatu periode.
Tabel ini juga dapat digunakan untuk menggantikan beberapa record akuntansi
tradisional. Karena tabel ini berisi jumlah total yang belum dibayar untuk setiap
faktur, maka menjumlahkan file jumlah faktur akan menghasilkan penjualan total
(sama dengan jurnal penjualan).
c. Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke pelanggan. Tiap
record pada tabel penjualan dihubungkan dengan satu atau lebih record dalam tabel
ini. Dalam tabel barang penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur
dan nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk menetapkan secara unik
tiap record dalam tabel. Kedua kunci tersebut juga memberikan link ke berbagai
record terkait dalam tabel faktur penjualan dan persediaan.
5
d. Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data lokasi gudang
untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual, file jumlah barang saat ini akan
dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang direcord tabel barang dijual.
e. Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan yang dikirimkan oleh
pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini adalah nomor bill of lading. Tabel ini
digunakan untuk memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel
faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang disebutkan.
2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas
Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa bukan pada record
akuntansi klasik.
a. Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi gudang untuk tiap
barang dalam persediaan. Proses pembelian dimulai dengan pengidentifikasian
barang persediaan yang perlu dipesan. Dalam perusahaan retail tahap ini dilakukan
ketika penjualan barang jadi dicatat dalam record persediaan. Dalam kondisi ini,
proses pembelian melibatkan pengisian kembali persediaan barang jadi. Di
perusahaan manufaktur, sistem pembelian terjadi ketika perusahaan mengisi kembali
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi manapun,
persediaan dijual ataupun persediaan dalam produksi field jumlah barang saat ini
akan dikurangi oleh aplikasi komputer. Dengan pengurangan tiap persediaan, sistem
akan menguji kondisi pemesanan ulang yang terjadi ketika jumlah barang saat ini
berada di bawah titik pemesanan ulang. Sistem akan mempersiapkan pesanan
pembelian yang dikirimkan ke pemasok dan menambahkan record ke tabel pesanan
pembelian. Jumlah nilai barang saat ini akan tetap dibawah titik pemesanan ulang
sampai persediaan diterima dari pemasok.
b. Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian yang dimasukkan ke
pemasok. Record tersebut akan tetap terbuka hingga persediaan tiba.
c. Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap barang yang dipesan.
Karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk, tiap record dalam
tabel pesanan pembelian dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini
berisi 2 kunci primer yaitu No PO dan No Barang yang mengidentifikasi setiap record
6
dalam tabel. Kunci-kunci tersebut menyediakan link ke tabel pesanan Pembelian dan
Persediaan.
d. Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari pemasok, untuk
selanjutnya akan dihitung dan diperiksa serta dibuat dokumen penerimaannya. Staf
administrasi bagian penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai
barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara otomatis
melakukan menaikkan field jumlah barang saat ini dalam record persediaan,
menghilangkan status pemesanan ulang dengan membuat field nomor PO menjadi
kosong kembali, membuat record dalam tabel laporan penerimaan, menutup record
pemesanan pembelian dengan menempatkan nomor laporan penerimaan ke dalam
field yang disediakan.
e. Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting yang secara
tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal :
Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai cek untuk membayar akun
usaha periode terkait serta menggantikan jurnal pengeluaran kas manual.
Jumlah dari berbagai barang yang masih belum dibayar pada pemasok tertentu
sama dengan buku pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut.
Total voucher yang belum dibayar merupakan saldo buku besar utang usaha
perusahaan.
3. Keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasi-informasi yang
berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan pelanggan dan pembelian dari
pemasok. Didesain untuk hanya menangkap data transaksi keuangan dan peristiwa non-
ekonomi diabaikan. Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa, sistem REA
ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi sehingga memungkinkan
pembuatan basis data yang lebih kaya dan dapat mendukung kebutuhan informasi semua
pengguna dalam perusahaan.
4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis
7
Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional, diagram hubungan
entitas (ER) digunakan untuk membuat model antar berbagai entitas perusahaan yang
penting.
C. Mengembangkan Model REA
Inti dari pendekatan model REA adalah konsep dari peristiwa (event). Sebuah proses
bisnis dapat terdiri atas beberapa peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Peristiwa Operasi, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.
b. Peristiwa Informasi, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pencatatan, pemeliharaan,
dan pelaporan informasi. Peristiwa informasi ini menghasilkan informasi yang
memungkinkan keputusan dibuat. Peristiwa ini meliputi tindakan pencatatan, perbaikan,
pembaruan, atau pemeliharaan.
c. Peristiwa keputusan atau manajemen, yaitu aktivitas yang mengarah pada pembuatan
keputusan dan implementasinya. Peristiwa ini meliputi keputusan yang berkaitan dengan
perencanaan, evaluasi dan pengendalian. Untuk menjelaskan proses pengembangan
model REA, akan digunakan studi kasus dibawah ini :
Horison books adalah toko buku di kota philadelphia. Toko ini memiliki persediaan
hampir 5000 buku. Para pelanggan datang dan melihat-lihat rak, memilih buku, dan
membawanya ke salah satu dari 3 kasir yang ditempatkan diberbagai bagian berbeda
ditoko tersebut. Salah satu dari ketiga kasir tersebut ditempatkan dibagian informasi,
tempat para pelanggan dapat mencari apakah buku tertentu ada dalam persediaan,
memasukkan pesanan untuk buku yang tidak ada di toko buku, dan mengambil serta
membayar buku yang sebelumnya telah dipesan. Kasir di bagian informasi tersebut
memiliki sebuah basis data yang akan dibuukanya untuk memeriksa setiap pertanyaan.
Tidak ada penjualan secara kredit. Semua pelanggan membayar pembeliannya pada
waktu membeli.
1) Tahap I
Di tahap pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan ke dalam model
diidentifikasi. Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan
strategis perusahaan dan yang perlu di kumpulkan informasinya. Dalam kasus ini
peristiwa yang dimasukkan kedalam model REA adalah peristiwa kedatangan,
8
peristiwa kepergian, dan peristiwa pertanyaan. Agar tetap sederhana, asumsikan
bahwa Horizon Books tidak membutuhkan informasi mengenai kedatangan dan
kepergian untuk saat ini. Akan tetapi, dibutuhkan informasi mengenai peristiwa
pembayaran pelanggan dan peristiwa pertanyaan dari pelanggan.
2) Tahap II
Peristiwa operasi yang sudah diidentifikasi lalu atur dalam urutan terjadinya. Urutan
peristiwa dalam model ini adalah pertanyaan, penjualan, dan pembayaran. Tiap
peristiwa ditunjukkan dalam objek-kata kerja.
3) Tahap III
Selanjutnya resources dan agent untuk setiap peristiwa operasi harus diidentifikasi.
Dalam peristiwa menjawab pertanyaan pelanggan dan kasir akan dilibatkan, basis
data dilibatkan dan terjadi dibagian informasi. Peristiwa melakukan penjualan
melibatkan pelanggan, kasir, dan buku yang dijual, dan terjadi di kasir. Peristiwa
penerimaan pembayaran melibatkan pelanggan, kasir, dan kas. Juga terjadi di bagian
kasir.
Sumber Daya, Peristiwa, dan Pelaku Horizon Books diberi Label untuk
Menunjukkan Posisinya
9
4) Tahap IV
Tahap berikutnya dalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara resources, event,
agen. Tiap peristiwa dihubungkan dengan sumber daya serta pelaku yang terlibat
dalam peristiwa tersebut. Model REA digunakan untuk membangun basis data
relasional, sehingga sistem informasi berbasis REA menunjukkan semua figur dalam
basis data relasional. Dalam sistem akuntansi REA, terdapat campuran antara
penjualan tunai dan kredit. Namun, dalam kasus ini Horizon Books hanya
menerapkan kebijakan tunai. Dalam sistem akuntansi tradisional, ketika bentuk
penyelesaian transaksi adalah tunai, maka informasi yang dibutuhkan hanyalah
jumlah uang tunai yang diterima. Sedangkan informasi detail tentang data pelanggan
tidak dibutuhkan. Disisi lain, keuntungan dari REA adalah menangkap data yang
lebih luas mengenai berbagai peristiwa. Data tersebut meliputi nama, alamat, jenis
kelamin, jenis buku yang suka dibaca, dll. Dengan informasi ini, toko buku dapat
mengirimkan perincian berbagai buku baru serta kegiatan khusus ke pelanggan.
Hubungan REA Proses Penjual Horizon Books
10
5) Tahap V
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.
Hubungan entitas ini terdiri dari 5 jenis yaitu nol ke satu (0,1) , satu ke satu (1,1) ,
satu ke banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M).
Keuntungan model REA adalah, data nonkeuangan berbasis peristiwa dapat
ditangkap, sedangkan hal ini diabaikan dalam diagram ER untuk proses bisnis yang
sama. Peningkatan level perincian dalam model REA membuatnya lebih mudah
untuk mengidetifikasi apa saja yang terjadi dalam pemodelan proses. Hal ini akan
memperkaya basis data serta juga memperbaiki proses perencanaan, evaluasi dan
pengendalian berbagai proses bisnis.
Model REA untuk Proses Penjualan di Horizon Books
D. Model REA vs Diagram ER
Dalam model REA dan ER, entitas ditampilkan dalam bentuk persegi empat, dan ada
garis yang menghubungkan antar entitas. Di diagram ER, garis yang menghubungkan entitas
11
diberi label kata kerja yang menunjukkan hubungan tersebut. Sehingga tiap garis
menghubungkan sebuah peristiwa, dengan kata lain Diagram ER menyajikan rangkaian
peristiwa yang lebih luas daripada model REA. Sebaliknya, hanya peristiwa operasi yang
termasuk dalam model REA, serta hanya peristiwa yang memiliki arti strategis.
Model REA lebih sederhana dan memberikan informasi yang lebih relevan daripada
diagram ER. Model REA memungkinkan desainer sistem untuk fokus pada peristiwa
penting. Karena peristiwa informasi dan pengambilan yang berbeda dan yang dibutuhkan
untuk berbagai jenis peristiwa operasi utama, pengendalian yang berbeda, dan yang
dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa ini dapat dengan mudah diidentifikasi serta
dimasukkan dalam proses bisnis. Jadi diagram ER adalah alat pemodelan data yang
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai atribut data yang mewakili tampilan konseptual
pengguna yang harus didukung oleh tabel-tabel dasar. Dengan kata lain, model ER
berorientasi pada tampilan. Sedangkan model REA berfokus pada berbagai aktifitas bisnis
dan berorientasi pada peristiwa.
1. Menetapkan Atribut Entitas
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut entitas. Berikut ini menjelaskan
fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan persediaan,
memasukkan pesanan dan menerima persediaan. Berbagai elemen data yang
menjelaskan berbagai peristiwa ini harus dispesifikasikan dalam perincian yang
memadai untuk mendukung semua kebutuhan pengguna. Sebagai gambaran, data
keuangan dan non keuangan untuk peristiwa memasukkan pesanan akan meliputi:
Keuangan :
Nama pemasok
Alamat pemasok
Nomor barang persediaan
Biaya per unit
Jumlah yang dipesan
Nomor pesanan pembelian
Tanggal pemesanan.
Non keuangan :
Waktu tunggu pemasok
Kurir yang digunakan
Catatan pengiriman tepat waktu
Catatan kiriman yang tidak lengkap
Catatan kiriman yang rusak
Catatan perbedaan harga.
12
Persediaan bahan baku adalah sumber daya ekonomi yang terpengaruh oleh
peristiwa. Atribut data yang dibutuhkan untuk menspesifikasikan sumber daya ini
serta berbagai perubahan yang dilakukan terhadapanya meliputi :
Keuangan
Nomor barang persediaan
Keterangan
Jumlah barang saat ini
Titik Pemesan ulang
EOQ
Pemasok
Non Keuangan
Tingkat perputaran
Waktu tunggu
Tingkat Penggunaan
Lokasi Gudang
Sejarah Kehabisan Barang
Sejarah pembuangan
Sejarah penundaan kedatangan
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perancanaan dan pengendalian
produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi bagian penerimaan, dan staf
administrasi bagian gudang. Seluruh atribut yang relevan dalam menjelaskan berbagai
pelaku ini akan dispesifikasi serta dibuat modelnya dalam basis data. Dengan
menggunakan pemasok sebagai contoh, data ini meliputi :
Keuangan
Nama pemasok
Alamat pemasok
Nomor telepon pemasok
Jumlah utang ke pemasok
Nilai total pembelian hingga
saat ini
Syarat perdagangan yang
ditawarkan
Non keuangan
Catatan pengiriman tepat
waktu
Catatan barang rusak
Waktu tunggu rata-rata
Dukungan bantuan
Akses EDI
Akses internet
Peristiwa dalam proses menerima pesanan dari pelanggan, mengambil persediaan
barang jadi, dan mengirimkan persediaan. Berbagai elemen data yang menjelaskan
berbagai peristiwa ini harus dispesifikasikan secara cukup terperinci untuk
13
mendukung semua kebutuhan pengguna. Sebagai gambaran, data keuangan dan
nonkuangan untuk peristiwa menerima pesanan pelanggan, meliputi :
Keuangan
Nama pelanggan
Alamat pelanggan
Nomor barang persediaan
Jumlah yang dipesan
Harga per unit
Nomor pesanan penjualan
Tanggal pemesanan
Non keuangan
Peringkat kredit pelanggan
Kurir yang digunakan
Catatan pengiriman tepat waktu
Catatan kiriman yang tidak
lengkap
Catatan kiriman yang rusak
Catatan keluhan
Kebutuhan akuntansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada basis data
secara umum. Dalam proses penggabungan kebutuhan data merupakan hal penting untuk
meniadakan redudansi dari modal tersebut. Kebutuhan data untuk resources, event dan
agens yang berhubungan dengan beberapa proses bisnis harus diintegrasikan.
Model REA untuk Proses Penjualan di Horizon Books
14
2. Membuat Tampilan Pengguna
Pada tahap awal pengembangan model REA harus mempertimbangkan berbagai
kemungkinan tampilan. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menetapkan kisaran atribut
data. Aktivitas ini biasanya melibatkan analisis atas kebutuhan pengguna informasi.
Setelah itu desainer dapat membuat rangkaian atribut data yang dibutuhkan untuk
menghasilkan input dan output. Sebagai representasi konseptual tampilan pengguna,
maka laporan, dokumen, dan layaran komputer disebut sebagai tampilan fisik yang
membantu desainer memahami hubungan penting antar data. Setelah atribut
diidentifikasi, berbagai tabel dapat diisi, maka antar muka query dapat dibuat untuk
menghasilkan tampilan dan laporan. Antarmuka query meliputi semua tampilan yang
dapat diterima, dan format untuk laporan hasil dari tiap query yang perlu ditentukan.
Fleksibilitas dalam desain tampilan adalah salah satu kekuatan REA. Tampilan pengguna
dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna.
15