rankuman iad

16
Pertemuan : 1(pertama) Judul materi(pokok bahasan) : Pengenalan IAD Uraian/Deskripsi rangkuman : IAD yaitu Salah satu kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MKKB) yang diberikan di STKIP dengan beban 3 SKS Garis besar Mata Kuliah IAD: IAD merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep- konsep dasar dalam bidang IPA dan teknologi. Manfaat : Memahami alam dimana kita hidup dan dapat memanfaatkannya. Dapat menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah kehidupan. Membentuk sikap ilmiah. Tujuan: Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kepribadiannya sehingga cukup peka,responsif dan dapat mengambil tindakan yang tepat serta

Upload: triyas-cah-duol

Post on 01-Jul-2015

445 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rankuman iad

Pertemuan : 1(pertama)

Judul materi(pokok bahasan) : Pengenalan IAD

Uraian/Deskripsi rangkuman :

IAD yaitu

Salah satu kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MKKB) yang

diberikan di STKIP dengan beban 3 SKS

Garis besar Mata Kuliah IAD:

IAD merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam

bidang IPA dan teknologi.

Manfaat :

Memahami alam dimana kita hidup dan dapat memanfaatkannya.

Dapat menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah

kehidupan.

Membentuk sikap ilmiah.

Tujuan:

Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kepribadiannya sehingga

cukup peka,responsif dan dapat mengambil tindakan yang tepat serta

bertanggung jawab terhadap berbagai masalah perkembangan ilmu

pengetahuan alam dan teknologi.

Trenggalek,28 Februari 2014

(CANDRA PRAMADI YUNARTO)

Page 2: Rankuman iad

Pertemuan: 2

Judul materi /pokok bahasan:Perkembangan pikiran manusia

Uraian/diskripsi rangkuman:

Perkembangan pikiran manusia

Sifat unik manusia berbeda dengan makhluk lainya

Akal budi dan kemauan mampu mengembangkan

Ilmu pengetahuan dan teknologi rasa ingin tahu yang tak terpuaskan

Mitos penalaran dan pengetahuan pangkal kelahiran ipa

Sejarah perkembangan pikiran manusia ada 3 tahap

1.Teologi

2.Filsafat

3.Positif /ilmu

Tahap teologi adalah manisia menciptakan mitos dongeng cerita untuk

mengenal realitas kenyataan yang tujuanya memuaskan rasa ingin tahu manusia

itu sendiri.Kenapa mitos bisa di terima oleh masyarakat .Manusia belum mampu

memandang objek dengan inderanya di sebabkan alam pikiran terbatas pada

imajinasi .Tahap filsafat Penalaran deduktif

Penalaran deduktif manusia sudah mulai berpikir rasional supayamendapatkan

pengetahuan yang benar ,Cara berpikir menggunakan penalaran deduktif

pemikiran untuk mendapatkan pengetahuan yang didasarkan dari peryataan

bersifat umum untuk menarik kesimpulan .

Kemampuan memecahkan masalah dapat dipelajari dengan melakukan

pemecahan masalah

Page 3: Rankuman iad

Apa maksudya .Belajar melakukan /berbuat

Mengoptimalkan pancaindera

Keterbatasan indra manusia .Penglihatan,pendengaran,pengecapan,penginderaan

kulit,penginderaan dalam otot daging,sendi.Dan bagaimana cara

mengoptimalkan pancaindera

Latian,kewaspadaan dengan sugguh sungguh,pengecekan berulang

ulang,eksperimen,instrumen harus di kalibrasi,penginderaan meliputi analisis

dan sintesis,instrumen baru memungkinkan penginderaan baru,pengukuran.

Peranan matematika dalamilmu alamiah dasar

Perhitungan matematis menjadi dasar teknologi sebagai ilmu terapan i.ad,ciri

utamanya sebagai cara dalam penalaran,oleh karena keterbatasan

pancaindera ,matematika dapat menjembatani dalam menarik kesimpulan yang

objektif.

Matematika-deduksi

Penalaranya menghasilkan kebenaran baru dan dapat dijadikan premis pada

argumentasi deduksi lain.Penalaran induktif manusia sudah mulai berpikir

rasional dengan pengamatan seperti mendapatkan pengetahuan yang benar,cara

berpikir menggunakan penalaran induktif pemikiran dengan menarikkesimpulan

umum dari pengamatan dan gejala atau fenomena yang bersifat khusus.

Trenggalek 14 05 2014

(CANDRA PRAMADI YUNARTO)

Page 4: Rankuman iad

Pertemuan : Ke 3

Judul materi ( pokok bahasan) : (Lanjutan) Perkenalan dengan Ilmu

Pengetauhan Alam (IPA) :

3. Metode Ilmu dan Implementasinya :

(a) Penginderaan,

(b) Masalah/Problem,

(c) Hipotesis,

(d) Eksperimen,

(e) Teori.

4.Batasan Ilmu Alamiah :

(a) Bidang Ilmu Alamiah,

(b) Tujuan Ilmu Alamiah,

(c) Ilmu Alamiah dan Nilai,

(d) Relativitas Ilmu Alamiah,

(e) Sikap Ilmiah.

5. Filsafat Ilmu Alamiah :

(a) Vitalisme,

(b) Mekanisme,

(c) Agnotisme,

(d) Filsafat Pancasila,

Uraian/Deskripsi rangkuman :

Page 5: Rankuman iad

3. Metode Ilmiah dan Implementasinya :

Segalan kebenaran yang terkandung dalam Ilmu Alamiah terletak pada

metode ilmiah. Kelebihan dan kekurangan I.A. ditentukan oleh metode ilmiah,

maka pemecahan segala masalah yang tidak dapat diterapkan metode ilmiah,

tidaklah ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat dirinci

sebagai berikut

a. Penginderaan

Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah dan

segala sesuatu yang tidak dapat diindera, maka tidak dapat diselidiki

oleh I.A., walaupun penginderaan tidak selalu langsung. Misalnya,

mengenai magnetisme dan inti atom yang tidak dapat kita indera

secara langsung, tetapi efek-efeknya dapat ditunjukkan melalui alat-

alat. Seperti halnya pikiran, tidak dapat kita indera secara langsung,

tetapi efeknya dapat ditunjukkan dalam bentuk tingkah laku. Untuk

meminimalkan subjektivitas penginderaan, sering kali pengamatan

menggunakan instrumen standar. Contohnya, untuk mengetahui suhu

air, tidak cukup dengan kulit/tangan, tetapi perlu dibantu dengan

termometer.

b. Masalah/Problem

Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, langkah kedua

adalah menemukan masalah. Secara umum untuk menemukan masalah

digunakan pertanyaan “Bagaimana?” atau “Apa?”. Pertanyaan

“Mengapa?” menimbulkan kesukaran, dan sering diganti

“Bagaimana?” atau “Apa?”. Pertanyaan “Mengapa Alam ini ada?”

termasuk kategori yang tidak dapat diuji sehingga hal ini tidak

termasuk bidang I.A.

Page 6: Rankuman iad

c. Hipotesis

Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban

itu bersifat sementara yang merupakan suatu dugaan. Dalan I.A.

dugaan sementara itu disebut hipotesis.Untuk membuktikan apakah

dugaan itu benar atu tidak, diperlukan fakta atau data. Fakta itu dapat

dikumpulkan melalui survei atau eksperimen. Bila data tidak

mendukung hipotesis, harus disusun hipotesis baru. Keadaan yang

ideal untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah melalui

pengujian dengan eksperimen.

d. Eksperimen

Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat.

Pada titik ini, I.A. dan non-I.A. dapat dipisahkan secara sempurna.

Eksperimen dapat menunjukkan bukti, sehingga jawaban yang bersifat

dugaan itu menjadi jawaban yang benar atau alamiah. Eksperimen

yang baik harus dirancang dengan saksama sehingga semua faktor

dapat dikendalikan dan hipotesis dapat diuji kebenarannya.

e. Teori

Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikutnya yaitu

teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang

meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang

dilakukan dilaboratorium, dimana eksperimen itu dilakukan oleh

berbagai peneliti dan bukti-bukti menunjukkan hal yang dapat

dipercaya dan valid, walaupun dengan keterbatasan tertentu, maka

disusun suatu teori.

Contoh serangga yang telah ditemukakan menunjukkan bukti

kebenaran hipotesis dan disokong oleh bukti dari berbagai pengujian,

lalu disusunlah suatu teori : “Serangga tertarik pada sinar yang

Page 7: Rankuman iad

memiliki panjang gelombang tertentu, tetapi tidak tertarik pada sinar

yang memiliki panjang gelombang tertentu lainnya”. Pertanyaan ini

lebih luas dari pada yang didasarkan eksperimen dilaboratoriu.

Selanjutnya, teori itu berlaku diberbagai tempat dengan keterbatasan

tertentu, yakni kondisi lainnya harus sama. Bila teori tersebut memliki

ramalan/prediksi tinggi, kemungkinan berlakunya menjadi lebih luas.

4. Batasan Ilmu Alamiah :

Penginderaan, penemuan masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen, dan

teori merupakan urutan langkah atau prosedur ilmiah yang lazim. Untuk

menentukan sejauh mana arti konteksnya, kita uji sampai di mana berlakunya

metode ilmiah dan di mana metode ilmiah tidak berlaku, serta kekhususannya.

a. Bidang Ilmu Alamiah

Yang menentukan bidang I.A. adalah metode ilmiah karena bidang

I.A. adalah wahana di mana metode ilmiah dapt diterapkan.

Sebaliknya, bidanh non I.A. adalah wahana di mana metode ilmiah

tidak dapat menjelaskan maslh yang sering dilontarkan, yaitu konsep

tentang Tuhan. Apakah Tuhan itu ada? Apakah Tuhan itu menciptakan

alam ini? Di manakah Tuhan berada? Dari pertanyaan-pertanyaan itu

dapat disusun hipotesis “YA” dan “Tidak”. Namun hendaknya berhati-

hati dalam hal ini sehingga tidak menimbulkan pernyataan I.A. tidak

dapat membuktikan Tuhan itu ada para ilmuwan itu tidak ber-Tuhan

atau Ateis karena banyal ilmuwan merupakan orang yang saleh, yang

percaya kepada Tuhan.

b. Tujuan Ilmu Alamiah

Page 8: Rankuman iad

Konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan I.A. yaitu

membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang mengatakan

bahwatujuan I.A. adalah mencari kebenaran, menemukan fakta. Dalam

hal ini, hendaknya kita berhati-hati dengan perkataan “kebenaran”

yang sering digunakan dalam dua arti. Pertama, menunjukkan

kebenaran yang bersifat sementara, seperti pernyataan, “Rambut saya

adalah hitam”. Kedua, menunjukkan kebenaran yang mutlak, seperti

pernyataan.

c. Ilmu Alamiah dan Nilai

Metode ilmiah tidak dapat memberikan nilai atau moral terhadap

suatu keputusan atau hasil atau penemuan yang diperoleh. Manusia

pemakai I.A-lah yang menilai apakah hasil I.A. itu baek atau

sebaliknya. Ilmuan yang bekerja dalam penemuan energi nuklir, zat

antibiotika, dan lain-lain tidak dapat menyatakan apakah penemuannya

baik atau jelek. Setiap orang harus menentukan sendiri. Jika seorang

ilmuan berbicara tentang moral energi nuklir memiliki bobot yang

lebih dari pada orang umum tentu karena ia tahu lebih banyak akibat

kerusakan yang ditimbulkan oleh energi nuklir jika dipakai perang.

Namun, masih mungkin jika kita mengharapkan orang-orang untuk

berpikir secara ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang

empiris.

d. Relativitas Ilmu Alamiah

“Kebenaran yang ditemukan manusia pada suatu saat dapat

disangkal dengan kebenaran baru”. Artinya: Teori yang ditemukan

pada penelitian dahulu dapat diganti teori hasil penelitian baru yang

sesuai perkembangan zaman. Kebenaran atau kesimpulan dalam sains

bersifat tentatif yang didasarkan pada data yang ada.

Page 9: Rankuman iad

e. Sikap Ilmiah

Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan belajar

yang besar, Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti dan

skeptif ( sifat keragu-raguan atau tidak mudah terpercaya), Jujur,

Terbuka dan Toleren, Optimis, Pemberani, dan Kreatif.

5. Filsafat Ilmu Alamiah

Dampak yang penting dalam metode ilmiah adalah menentukan filsafat

yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah. Berbicara tentang filsafat

I.A.,hendaknya dapat diverifikasikeseluruhan atau bagian dem bagian melalui

analisis eksperimental sehingga memiliki nilai ilmiah. Filsafat yang tidak dapat

diverifikasi tidak akan memiliki nilai ilmiah, walaupun filasat itu memiliki nilai

yang baik dalam segi lain dalam pikiran atau pandangan manusia.

a. Vitalisme

Dari sejarah perkembangan I.A. dapat kita lihat bahwa pada

awalnya I.A. masih tercampur dengan kepercayaan atau mitos. Pleh

karena itu, pada awalnya di dalam I.A. terdapat filsafat vitalisme.

Ditinjau dari segi lain, vitalisme mempunyai nilai, tetapi dalam I.A.

tampaknya tidak cocok karena dalam I.A. segala sesuatu harus dapat

dianalisis secara eksperimental berdasarkan metode ilmiah seperti

yang telah dikemukakan pada pembahasan ada atau tidaknya Tuhan.

b. Mekanisme

Page 10: Rankuman iad

Mekanisme merupakan suatu pandangan yang menyatakan bahwa

penyebab yang mengatur semua gerakan dialam semesta ini adalah

sejumlah Hukum Alam. Berdasarkan hasil penginderaan menunjukkan

bahwa semua peristiwa atau gejala di alam semesta ini berdasarkan

hukum alam, misalnya hukum fisika, dan hukum kimia. Pandangan

mekanisme menyamakan gejala pada makhluk hidup dengan gejala

benda tidak hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan begitu

dapat menghanyutkan manusia ke pandangan materialisme yang

selanjutnya ke Ateisme.

c. Agnotisme

Perbedaan prinsip antara vitalisme dan mekanisme, terutama

tentang ada tidaknya Sang Pencipta atau Pencipta alam semesta ini.

Untuk menghindarkan pertentangan, terdapat aliranyang melepaskan

diri atau tidak mempedulikan ada atau tidaknya Sang Pencipta, dan

aliran ini disebut Agnotisme. Aliran ini banyak dianut oleh ilmuan-

ilmuan barat.

d. Filsafat Pancasila

Sebagaimana kita ketahui bahwa filsafat negara dan bangsa

Indonesia adalah Pancasila sehingga semua warga negara, termasuk

ilmuan Indonesia, adalah penganut filsafat Pancasila yang berarti

menganut Teisme. Sebagai orang yang menganut filsafat Pancasila,

maka dengan tegas kita mengatakan semuanya diatur oleh Tuhan Yang

Maha Esa.

Hasil Diskusi : 1. “Nuklir” baik atau tidak?.

Page 11: Rankuman iad

Jawab : Baik tidaknya Nuklir tergantung dari cara

pemakaiannya jika menyalah gunakan energi nuklir bisa

berakibat kerusakan yang ditimbulkannya.

Kegiatan perkuliahan : (1) Mahasiswa : Menyimak

(2) Dosen : Ceramah

Trenggalek, 14 05 2014

(CANDRA PRAMADI YUNARTO)