rakerpim_sem1_08_deputi7

41
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN PADA ACARA : RAKER PIMPINAN TINGKAT ESELON I S.D ESELON IV DAN INSTANSI TERKAIT DALAM RANGKA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG KESRA SEMESTER I TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009 JAKARTA, 31 JULI 2008 PAPARAN DEPUTI MENKO KESRA BIDANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PEMAPARAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMAPARAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009

Upload: djayusyus

Post on 14-Aug-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

DISAMPAIKAN PADA ACARA :RAKER PIMPINAN TINGKAT ESELON I S.D ESELON IV DAN INSTANSI TERKAIT DALAM

RANGKA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG KESRA SEMESTER I TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009

JAKARTA, 31 JULI 2008

PAPARANDEPUTI MENKO KESRA

BIDANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PEMAPARAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAMPEMAPARAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAMSAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2008

DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009

Page 2: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

2

• Koordinasi masih lemah, terutama dalam hal: pendataan, pendanaan dan kelembagaan;

• Lemahnya koordinasi antar program-program penanggulangan kemiskinan di antara instansi pemerintah pusat dan daerah;

• Lemahnya integrasi program pada tahap perencanaan, sinkronisasi program pada tahap pelaksanaan, dan sinergi antar pelaku (pemerintah, dunia usaha, masyarakat madani);

• Belum optimalnya kelembagaan di pemerintah, dunia usaha, LSM, dan masyarakat madani dalam bermitra dan bekerjasama dalam penanggulangan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja.

PERMASALAHAN DASAR PERMASALAHAN DASAR KEMISKINAN DAN PENGANGGURANKEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

2

Page 3: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

FOKUS KOORDINASI FOKUS KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINANPENANGGULANGAN KEMISKINAN

• Koordinasi Kebijakan• Koordinasi Rencana dan Program• Koordinasi instrumen-instrumen pelaksanaan kebijakan:

– Regulasi– Institusi/kelembagaan– Pendanaan– SDM ( kualitas dan kuantitas)– Sistem Informasi dan pendataan– Jejaring kerjasama ( Pemerintah, swasta dan masyarakat)

3

Page 4: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

PRINSIP DASAR KOORDINASIPRINSIP DASAR KOORDINASIPENANGGULANGAN KEMISKINANPENANGGULANGAN KEMISKINAN

• Integrasi pada tahap perencanaan;• Sinkronisasi pada tahap pelaksanaan,

terutama sinkronisasi instrumen pelaksanaan;

• Sinergi antar pemangku kepentingan (pemerintah, swasta dan masyarakat).

4

Page 5: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

TUGAS KEDEPUTIAN VIITUGAS KEDEPUTIAN VII(PERMENKO KESRA No. 10/PER/MENKO/KESRA/III/2007)(PERMENKO KESRA No. 10/PER/MENKO/KESRA/III/2007)

– Menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan serta mensinkronisasikan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

– Dalam melaksanakan tugasnya Kedeputian VII menyelenggarakan fungsi penyiapan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, analisis pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan di bidang penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

5

Page 6: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

I. Pendataan : 1. Up dating data kemiskinan 2. Pemetaan Program-program Penanggulangan Kemiskinan

II. Pendanaan :1. Mainstreaming anggaran penanggulangan kemiskinan di tingkat pusat dan daerah (APBN dan

APBD).2. Pengembangan Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Penangulangan Kemiskinan

(LPDA-PK).3. Pengembangan kredit untuk kelompok masyarakat produktif dan UMKM melalui Program

Kredit Usaha Rakyat (KUR), rencana bisnis (bussines plan) kredit perbankan, dan skim kredit mikro lainnya.

4. Dukungan dari dunia usaha maupun lembaga donor untuk upaya penanggulangan kemiskinan (CSR, Ford Foundation, PNPM Support Facility, dll).

III. Kelembagaan :1. Penguatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Nasional, dan TKPK Daerah

(Provinsi, Kabupaten, dan Kota).2. Penguatan Tim Pengendali PNPM Mandiri dibawah koordinasi TKPK Nasional.3. Pembentukan Tim Koordinasi PNPM Mandiri di daerah (Provinsi, Kab, dan Kota) di bawah

koordinasi TKPK Daerah.4. Penguatan kemitraan dengan Perguruan Tinggi, LSM, dan dunia usaha dalam

penanggulangan kemiskinan.5. Pembentukan dan penguatan Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Penanggulangan

Kemiskinan (LPDA-PK).

FOKUS AGENDA KOORDINASI FOKUS AGENDA KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN ……1)1)

6

Page 7: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Kegiatan Lainnya :Fasilitasi dan Asistensi Daerah untuk penyusunan SPKD (Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) . Harmonisasi program penanggulangan kemiskinan melalui PNPM Mandiri.Percepatan pencapaian MDGs.Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk mendukung sosial ekonomi masyarakat miskin.Pengembangan Keuangan Mikro.

FOKUS AGENDA KOORDINASI FOKUS AGENDA KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN ……2)2)

7

Page 8: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

EVALUASI PELAKSANAAN KOORDINASI KEBIJAKAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KOORDINASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2008PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2008

1) Koordinasi program-program penanggulangan kemiskinan di K/L.Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasankesempatan kerja telah dilakukan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai program penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja yang tersebar di K/L ke dalam 3 (tiga) kluster/paket bantuan program yaitu : – Bantuan dan Perlindungan Sosial, – Pemberdayaan Masyarakat, dan – Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Evaluasi :– Pengelompokkan (klusterisasi) program-program penanggulangan kemiskinan

yang dilakukan ke dalam 3 (tiga) kluster telah berjalan dengan baik dan lancar serta telah dipublikasikan melalui dokumen RKP 2009.

– Dalam rangka koordinasi kelembagaan, Menko Kesra mengeluarkan SKterhadap kelembagaan yang akan menangani masing-masing kluster program tersebut.

8

Page 9: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

2) Koordinasi kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui PNPM Mandiri .

a. PNPM Mandiri tahun 2008 memprioritaskan penanganan desa/kelurahan tertinggal yang secara total berjumlah 16.417 desa/kelurahan.

b. Penanganan desa/kelurahan tertinggal, akan dilakukan oleh 4 (empat) program, yaitu:

PNPM Perdesaan sebanyak 12.045 desa tertinggal,PNPM Perkotaan sebanyak 1.528 kelurahan/desa tertinggal,PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus sebanyak 1.044 desa tertinggal, dan PNPM Insfrastruktur Perdesaan sebanyak 1.800 desa tertinggal.

c. Di luar desa/kelurahan tertinggal, PNPM Mandiri juga menjangkau desa / kelurahan non tertinggal.

9

Page 10: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

d. Beberapa hasil yang telah dicapai dalam PNPM Mandiri tahun 2008, diantaranya adalah:

Pembangunan Infrastruktur desa/kelurahan yang terdiri dari: • pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan

sepanjang lebih dari 39.365 km, • sarana air bersih sebanyak 84.847 unit, • sarana MCK sebanyak 13.262 unit, • irigasi sebanyak 41.548 unit, • pembangunan pasar sebanyak 269 unit, • pembangunan/rehabilitasi sarana pendidikan

sebanyak 1.561 unit, • sarana kesehatan 860 unit, dan • rehabilitasi rumah sebanyak 9.890 unit;

Penyaluran beasiswa kepada lebih dari 55.400 siswa;10

Page 11: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Dana bergulir sebagai upaya pengembangan usaha ekonomi masyarakat miskin telah disalurkan kepada lebih dari 12.498 kelompok masyarakat yang mayoritasnya diperuntukkan bagi simpan pinjam khusus untuk kaum perempuan (SPP).Sekitar 450.000 kelompok masyarakat menjalankan PNPM mandiri yang mencakup sekitar 17 juta peserta langsung, sekitar 4 juta peserta tidaklangsung, didampingi oleh +/-11. 000 fasilitator dan 2.300 konsultan.

e. Evaluasi :Masih perlu dilakukan koordinasi yang lebih intensif dengan K/L agar tahun 2009 seluruh program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat integrasikan dan diharmonisasikan dalam PNPM Mandiri.

11

Page 12: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

3) Penguatan Tim Pengendali PNPM MandiriTahun 2008 merupakan TAHAP TRANSISI dalam harmonisasi dan integrasi program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat ke dalam PNPM Mandiri. Hal-hal yang telah dilakukan Tim Pengendali PNPM Mandiri pada tahapan ini meliputi :a. Melakukan harmonisasi dan integrasi terhadap : Prinsip,

Mekanisme, Pedoman, Peraturan, Pelaksanaan, dan Petunjuk Teknis.

b. Melakukan harmonisasi lokasi yang dilakukan melalui: Penetapan lokasi dengan prioritas penanganan desa/kelurahan tertinggal dan desa/kelurahan yang memiliki jumlah penduduk miskin besar dan dengan tingkat pelayanan dasar rendah;Pengarahan program-program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah ke lokasi-lokasi tersebut.

12

Page 13: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

c. Melakukan sosialisasi PNPM Mandiri ke Pemda dengan materi antara lain :Pengarahan kepada Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan lainnya bahwa Pelaksanaan PNPM Mandiri di masing-masing desa/kelurahan agar dikelola oleh satu lembaga keswadayaan masyarakat yang dibentuk dan ditetapkan oleh masyarakat di setiap desa/kelurahan.Dalam rangka koordinasi pelaksanaan PNPM Mandiri, di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota agar segera dibentuk Tim Koordinasi PNPM Mandiri dibawah koordinasi TKPK Daerah.

Evaluasi :– Perlu koordinasi yang intensif dengan K/L pengelola program

penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat.– Pemerintah Daerah perlu segera membentuk Tim Koordinasi PNPM Mandiri

di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di bawah koordinasi TKPK Daerah.– Perlu segera diterbitkan Perpres PNPM Mandiri yang saat ini masih tertahan

di Setkab RI, untuk itu sangat diperlukan dukungan dari Menko Kesra agar Perpres PNPM Mandiri dapat segera terbit.

13

Page 14: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

4) Penguatan Kelembagaan TKPK NasionalDalam rangka mainstreaming program-program penanggulangan kemiskinan, telah dilakukan koordinasi secara intensif dengan :

Bappenas, selaku Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan dan Perencanaan, Kemenko Perekonomian, selaku Koordinator Kelompok Kerja Pendanaan,Departemen Dalam Negeri, selaku Koordinator Kelompok Kerja Kelembagaan,BPS, selaku Koordinator Kelompok Kerja Pendataan, Departemen Komunikasi dan Informasi untuk sosialisasi, komunikasi, dan edukasi serta advokasi terhadap program-program penanggulangan kemiskinan.

Evaluasi :- Tugas pokok dan fungsi TKPK Nasional perlu dilakukan penyesuaian dengan

arah baru kebijakan nasional penanggulangan kemiskinan yang dilakukan melalui 3 (tiga) kluster program.

- Untuk itu, saat ini telah dilakukan revisi terhadap Perpres 54/2005 tentang TKPK yang sudah disesuaikan dengan 3 (kluster) program penanggulangankemiskinan.

- Perlu dukungan Menko Kesra agar Perpres TKPK yang sudah direvisi dapat segera terbit.

14

Page 15: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

5) Penguatan Kelembagaan TKPK DaerahSaat ini telah terbentuk kelembagaan TKPK di daerah sebanyak 315. Sebagai upaya penguatan kelembagaan TKPK di daerah, beberapa halyang telah dilakukan :

a. Mendorong pembentukan dan pemfungsian TKPK Daerah sebagai forum lintas pelaku dalam koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi program-program penanggulangan kemiskinan di daerah.

b. Melakukan fasilitasi penyusunan dokumen “ Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)” dengan fokus pada perencanaan dan penganggaran APBD yang pro-poor, pro-job, pro-growth (pro-humandevelopment).

c. Melakukan fasilitasi perumusan kebijakan dan program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan memperhatikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar secara bertahap dan progresif dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

15

Page 16: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

d. Mendorong peningkatan persentase alokasi APBD untuk penanggulangan kemiskinan melalui konsultasi publik yang melibatkan seluruh stakeholders.

e. Mendorong kerja sama kemitraan dengan stakeholders dalam upaya penanggulangan kemiskinan (pemerintah, dunia usaha, CSO/ masyarakat madani).

f. Sosialisasi kepada Pemerintah Daerah agar dilakukan penguatan terhadap kelembagaan TKPK di daerah, mengingat arah baru kebijakan nasional penanggulangan kemiskinan yang dilakukan melalui 3 (tiga) kluster program penanggulangan kemiskinan akan dilakukan di bawah koordinasi TKPK Daerah.

Evaluasi :– TKPKD belum berfungsi secara optimal dalam melakukan koordinasi 3 (tiga)

kluster program-program penanggulangan kemiskinan di daerah. Saat ini TKPK Daerah menunggu revisi Perpres 54/2005 yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah.

– Beberapa dokumen SPKD yang sudah disusun masih belum pro poor budgeting dan belum diintegrasikan dalam dokumen RPJMD dan RKPD. Untuk itu, fasilitasi dan asistensi daerah dalam penyusunan SPKD akan terus dilakukan.

16

Page 17: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

6) Koordinasi Pengembangan Keuangan Mikro Sebagai upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil, telah dilakukan beberapa hal sebagai berikut :a. Koordinasi dengan lembaga keuangan melalui Program Kredit Usaha Rakyat yang

disalurkan melalui Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bank Syariah Mandiri, dan Bukopin dengan pola penjamin melalui lembaga penjamin kredit dari PT Askrindo dan PT Sarana Pengembangan Usaha. KUR merupakan pengembangan sumber pendanaan dalam upaya penanggulangan kemiskinan bagi usaha mikro dan kecil. Realisasi kredit melalui Program KUR pada Juli 2008 saat ini sejumlah Rp. 7,5 trilyun dengan nasabah sebanyaj 850.000 debitur.

b. Koordinasi secara intensif dengan Bank Indonesia untuk memantau penyaluran kredit perbankan bagi UMKM melalui rencana bisnis (business plan) kredit perbankan. Rencana bisnis (business plan) kredit perbankan tahun 2008 saat ini sejumlah Rp. 129, 3 trilyun dengan komposisi 38, 24% untuk kredit usaha mikro; 28,32% untuk kredit usaha kecil ; dan 33,44% untuk kredit usaha menengah. Realisasi business plan kredit perbankan hingga Mei 2008 sebesar Rp. 51,7 trilyun (39,99%). Hal ini dilakukan sebagai langkah tindaklanjut kesepakatan (MoU) Bank Indonesia dan Menko Kesra selaku Ketua TKPK dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan dan pengembangan UMKM.

17

Page 18: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

c. Koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam pengembangan sumber pendanaan bagi kelompok masyarakat produktif seperti dana bergulir, simpan pinjam, dan usaha bersama. Pengembangan sumber pendanaan bagi kelompok masyarakat produktif telah dilakukan melalui PNPM Mandiri dan program-program kemiskinan lainnya yang telah berjalan di masyarakat. Sebagai contoh, kelompok Simpan Pinjam untuk kaum Perempuan (SPP) yang dikembangkan melalui PNPM Perdesaan telah memiliki aset yang cukup besar di masyarakat dengan tingkat pengembalian 99%. Hal seperti ini perlu didukung dan terus dikembangkan.

Evaluasi :• Masih diperlukan koordinasi yang intensif dalam mendukung pemberdayaan

UMKM, khusunya dukungan regulasi bagi Lembaga Keuangan Mikro di tingkat masyarakat, saat ini konsep Rancangan Undang-undang tentang Lembaga Keuangan Masyarakat (LKM) sedang dimatangkan bersama Komisi Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia (PKMI) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) agar lembaga-lembaga keuangan mikro yang dikelola oleh masyarakat tidak masuk dalam kategori koperasi, BPR ,dan perbankan sehingga mendapat tempat yang legal untuk mendorong pengembanganUMKM.

18

Page 19: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

7) Pembentukan Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk PenanggulanganKemiskinan (LPDA-PK)Sebagai alternatif sumber pendanaan penanggulangan kemiskinan dibentuk Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Penanggulangan Kemiskinan (LPDA-PK) yang dikelola oleh masyarakat sendiri. LPDA-PK ini sebagai salah satu sumber pendanaan yang berkelanjutan yang bersumber dari kekuatan internal daerah (bukan hutang baru). Beberapa hal yang telah dilakukan sebagai berikut :a. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat Pusat dan Pemerintah

Daerah untuk melakukan uji coba (pilot project) di lima lokasi terpilih untuk pembentukan LPDA-PK, yaitu; Kota Palu, Kota Tarakan, Kota Bukittinggi, Kab. Boyolali, Kab. Bantul.

b. Perluasan daerah untuk LPDA-PK sebanyak 3 (tiga) lokasi, yaitu ; Kab Gianyar, Kota Serang, Provinsi DIY.

c. Melakukan sosialisasi LPDA-PK di beberapa daerah.

Evaluasi :• Belum ada dukungan secara maksimal dari Pemerintah Daerah dan instansi terkait

lainnya dalam pelaksanaan LPDA-PK di daerah sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan bagi penanggulangan kemiskinan di daerah.

19

Page 20: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

8) Koordinasi Percepatan Pencapaian MDGsPada tataran global, Indonesia bersama-sama 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 di KTT Milenium PBB sepakat untuk mengadopsi suatu deklarasi yang disebut “Deklarasi Milenium”. Dalam Deklarasi tersebut memuat pendekatan inklusif dalam pemenuhan hak-hak dasar manusia, yang terdiri dari 8 tujuan (goals), 18 sasaran (targets) dan sedikitnya 48 indikator yang terukur dan dicapai pada tahun 2015. Dalam upaya percepatan pencapaian MDGs, telah dilakukan beberapa hal sebagai berikut :– Koordinasi dengan K/L untuk melakukan inventarisasi program-program K/L

terkait dengan pencapaian MDGs.– Berkerjasama dengan organisasi non pemerintah (UNDP, Forum Wartawan,

LSM, Universitas, dll) untuk mendorong perwujudan pencapaian MDGs di masyarakat.

– Konsolidasi program pencapaian MDGs di K/L dan daerah.

Evaluasi : Koordinasi masih belum berjalan optimal, sehingga diperlukan dukungan dari

Menko Kesra untuk mendorong K/L dan daerah dalam melaksanakan agenda percepatan MDGs.

20

Page 21: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

9) Koordinasi Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)Guna mendukung pengembangan sosial ekonomi masyarakat miskin, diantaranya pengembangan teknologi energi alternatif, pengolahan pangan dan bahan makanan, serta pemanfaatan teknologi modern untuk pemasaran hasil produk, maka perlu dilakukan koordinasi dalam pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG). Kegiatan yang telah dilakukan adalah koordinasi dengan instansi terkait, seperti Departemen ESDM, Tim Nasional Pengembangan BBN sebagai tindaklanjut dari Inpres Nomor 1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN dan KepPres No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional Pengembangan BBN untuk Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran, maka telah dikoordinasikan pengembangan Desa Mandiri Energi (DME). Saat ini telah ada sekitar 300 desa yang membangun kemandirian energi dengan sumber dan teknologi campuran, seperti mikro-hidro, kincir angin, batu-bara cair, dan telah ada sekitar 1.800 desa dengan listrik tenaga surya.

Evaluasi :• Koordinasi dengan K/L masih belum berjalan optimal. Masih banyak produk TTG

dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan tidak tersosialisasikan dengan baik.

21

Page 22: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

10) Koordinasi Pengendalian Program Keluarga Harapan (PKH)Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, Pemerintah sejak tahun 2007 telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). PKH merupakan program yang memberikan bantuan tunai kepada RTSM yang memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya kesehatan dan pendidikan. Beberapa hal yang telah dilakukan :a. Koordinasi dengan Departemen Sosial, Bappenas, Departemen Pendidikan, Departemen

Kesehatan, dan PT POS dalam rangka evaluasi pelaksanaan PKH tahun 2007. Pelaksanaan yang telah dicapai PKH tahun 2007 adalah :

Sasaran penerima manfaat PKH Tahun 2007 adalah 392.819 RTSM, namun setelah divalidasi oleh BPS menjadi 387.947 RTSM.Lokasi sasaran, terdiri atas 7 Provinsi (DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan NTT), 48 Kabupaten/Kota pada 337 kecamatan.Pendanaan Rp. 507.907.325.910,- untuk 387.947 RTSM.Realisasi hingga April 2008 adalah Rp. 495.620.789.584,- (97,58 %), sebanyak 2,42 % tidak terserap karena RTSM tidak layak/bukan fakir miskin.

22

Page 23: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

b. Koordinasi secara intensif dengan Departemen Sosial, Bappenas, Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, PT POS dan instansiterkait lainnya dalam rangka persiapan pelaksanaan PKH tahun 2008. Pelaksanaan PKH Tahun 2008 mencakup 6 (enam) Provinsi yaitu Banten, DIY, NAD, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan NTB pada 22 Kab/Kota di 292 kecamatan. Sasaran yang akan dicapai dalam PKH 2008 adalah 244.951 RTSM.

Evaluasi :– Perlu koordinasi yang lebih intensif dengan K/L dan Pemerintah Daerah

mengingat beberapa permasalahan muncul terkait dengan masih lemahnya koordinasi di daerah (dalam hal ini terkait dengan dinas pendidikan) ,dan masih belum optimalnya sosialisasi PKH di daerah, serta belum berjalannya sistem pengaduan masyarakat.Sesuai dengan arah baru kebijakan penanggulangan kemiskinan dalam 3 (tiga) kluster program penanggulangan kemiskinan, dimana Deputi VII sesuai arahan Menko Kesra ditunjuk sebagai Koordinator Kluster Program Pemberdayaan Masyarakat melalui PNPM Mandiri, maka untuk selanjutnya Pengendalian PKH agar lebih optimal akan dilakukan oleh Deputi II yang membidangi kluster program Bantuan dan Perlindungan Sosial.

Page 24: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Pemantapan data dan peta kemiskinan 2. Penguatan kelembagaan PNPM Mandiri

(tahun 2009 konsolidasi penuh program-program penanggulangan kemiskinan dalam PNPM Mandiri)

3. Pengembangan Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Penanggulangan Kemiskinan (LPDA-PK) di berbagai daerah

4. Monitoring pemanfaatan Kredit bagi UMKM dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan dan pengembangan UMKM.

5. Penguatan Kelembagaan TKPK Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

6. Penguatan CSR untuk penanggulangan kemiskinan

7. Penguatan Kelompok Masyarakat binaan PNPM-Mandiri

8. Monitoring implementasi SNPK (Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan) dalam program pembangunan nasional

9. Monitoring implementasi SPKD (Strategi Penangulangan Kemiskianan Daerah)

10. Percepatan pencapaian MDGs11. Pengembangan Pemanfataan Teknologi

Tepat Guna (TTG)12. Penyelenggaraan “ Gelar Pemberdayaan

Masyarakat “, Juli 2009 di PRJ

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2009RENCANA KEGIATAN TAHUN 2009

24

Seluruh desa/kelurahan : 78.000

Di semua kab/kota

Seluruh provinsi, kab/kota sudah hrs terbentuk TKPKD

sekitar 450.000 pokmas PNPM Mandiri

PNPM oleh dunia usaha : KPC, Conoco, bakrie Group, Nestle, dll

Sisteim informasi UMK dan 10.000 fasilitator UMK

Evaluasi pelaksanaan dan pencapaian SNPK

Pembentukan Tim Nasional percepatan Pencapaian MDGs ( Bu Erna Cs.)

Page 25: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

PELIBATAN SELURUH UNSUR KESRA PADA PELIBATAN SELURUH UNSUR KESRA PADA KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINANKOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PAKET PROGRAMBANTUAN DAN

PERLINDUNGAN SOSIAL

PAKET PROGRAMPEMBERDAYAAN

MASYARAKAT(PNPM MANDIRI)

PAKET PROGRAMPENGUATAN

USAHA MIKRO DANKECIL (KUR)

- Deputi Kebencanaan- Deputi Kesejah.sos.- Deputi Pendidikan- Deputi Kesehatan- Deputi Pemb.Peremp & KIA- Staf Ahli dan Staf Khusus terkait

- Deputi Penang. Kemisk.- Deputi Pariwisata & Kepemudaan- Deputi Pemberdayaan Peremp.- Deputi Pendidikan- Deputi Kesehatan- Staf Khusus Senior : Pak Soetedjo- Staf Ahli dan Staf Khusus Terkait

- Staf Akhli Ekonomi Keraky.- Deputi Penang. Kemiskinan- Deputi kepariwisataan- Deputi pemb. Perempuan- Staf Akhli OTDA- Staf Akhli dan Staf Khusus lainnya

TTKKPPKK

25

Page 26: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Terima kasihTerima kasih

26

Page 27: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

LAMPIRAN LAMPIRAN

27

Page 28: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKINTAHUN 1996 – 2008 (dalam juta jiwa)

Sumber : BPS

Juta Jiwa

28

Page 29: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

10.25

10.85

11.1

10.55

9.43

10.1410.3 10.4

9.75

8.46

8.5

9

9.5

10

10.5

11

11.5

2004 2005 2006 2007 20085

6

7

8

9

10

11

Juml. Penganggur terbuka (Juta Jiwa)Tingkat Pengangguran (%)

10.25

10.85

11.1

10.55

9.43

10.1410.3 10.4

9.75

8.46

8.5

9

9.5

10

10.5

11

11.5

2004 2005 2006 2007 20085

6

7

8

9

10

11

Juml. Penganggur terbuka (Juta Jiwa)Tingkat Pengangguran (%)

(%)

Sumber : BPS, Maret 2008

JUMLAH DAN TINGKAT PENGANGGURAN JUMLAH DAN TINGKAT PENGANGGURAN TAHUN 2004 TAHUN 2004 -- 2008 2008

Juta Jiwa

29

Page 30: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*) 2008** 2009***)

16.5 16 1823

42

56

82

62

155

Sumber : RKP, APBN, Depkeu, dll.2008 *) : RKP 2008. 2008 **) : Anggaran setelah penghematan dan terkena ‘bintang Depkeu’2009***) : Ranc.RKP 2009 termasuk Subsidi.

PERKEMBANGAN JUMLAH ANGGARANPERKEMBANGAN JUMLAH ANGGARANPENANGGULANGAN KEMISKINAN DI APBN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI APBN

30

Page 31: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Peningkatan keterpaduan dan penajaman fokus kegiatan dari 53 program/kegiatan penanggulangan kemiskinan K/L

KLUSTER / KELOMPOK PROGRAM

Bantuan dan Perlindungan Sosial Kelompok Sasaran

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Usaha Mikro dan

Kecil (UMK)

Sasaran 19,1 juta RTS (Bea Siswa untuk siswa Miskin, Raskin,Jamkesmas, PKH, BLT, dll), termasuk pemberian layanan khusus bagi 3,9 juta RT sangat miskin

Program-program yang tergabung dlm PNPM. Fokus Tahun 2008 : 3.988 Kecamatan, tahun 2009 : 6.326 kecamatan. Bentuk:Bantuan Langsung Masyarakat Rp 3 M per kec./thn.

Sasaran: Pelaku usaha mikro dan kecil. PenyaluranKUR: diarahkan untuk kredit Rp 5 juta kebawah. Plus: penyaluran program pendanaan K/L

Koordinator : TKPK/Kemenko Kesra

31

Page 32: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

PEMANTAPAN SISTEM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PEMANTAPAN SISTEM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KE DEPANKE DEPAN

PNPMPNPMMandiriMandiri

Dari sistem multi program yang Dari sistem multi program yang membutuhkan biaya operasional program membutuhkan biaya operasional program yang besar dan yang besar dan ““jalan sendirijalan sendiri”” Ke arah sistem/program berbasis Ke arah sistem/program berbasis

pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dan kluster programkluster program

Menjadi Menjadi ““satusatu”” sistem sistem penanggulangan kemiskinan namun penanggulangan kemiskinan namun

secara komprehensif menangani secara komprehensif menangani seluruh dimensi kemiskinan seluruh dimensi kemiskinan

(ekonomi, ilmu, informasi, ahlak) dan (ekonomi, ilmu, informasi, ahlak) dan masy. memiliki akses langsungmasy. memiliki akses langsung

SkemaUMKM

BANTUAN DAN BANTUAN DAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN SOSIAL, seperti ;SOSIAL, seperti ;

PKH, JAMKESMAS,PKH, JAMKESMAS,RASKIN, DLLRASKIN, DLL

Lembaga Dana Amanah Masyarakat

Lembaga sumber Lembaga sumber pendanaan pendanaan

(pemerintah, (pemerintah, swasta, masy) & swasta, masy) & penyalurannyapenyalurannyaRTSRTS

Pemberdyn.Pemberdyn.PokmasPokmas

KemandirianKemandirianPokmasPokmas

32

Page 33: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

RANCANGAN MEKANISME PELAKSANAAN PNPM MANDIRI 2009RANCANGAN MEKANISME PELAKSANAAN PNPM MANDIRI 2009--20152015

33

Page 34: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

KelembagaanKelembagaanPartisipatifPartisipatifmasyarakatmasyarakat

CommunityCommunityTrust Fund/Trust Fund/

LPDA/LPDA/““Lumbung DesaLumbung Desa””

UMK/KURUMK/KUR

Pembinaan Pembinaan Oleh PemerintahOleh Pemerintah

ProgramProgramPembangunan Pembangunan

sosialsosialDesa/kel.Desa/kel.

RencanaPengembangan UMK

Pembinaan Pembinaan Kelembagaan Kelembagaan Partisipatif Partisipatif Masyarakat Masyarakat MandiriMandiri

34

Page 35: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

KLUSTER BANTUAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL KLUSTER BANTUAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL (Khusus bagi Masyarakat Miskin)(Khusus bagi Masyarakat Miskin)

No Nama Program No Nama Kegiatan1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin,KAT

& Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya

1. Pemberdayaan Keluarga Fakir Miskin melalui Pelatihan Keterampilan usaha & pemberdayaan KAT.

2 Program Bantuan & Jaminan Kesejahteraan Sosial

2. Penyempurnaan PKH.3. Penyempurnaan pelaksanaan

pemberian bantuan sosial.4. Penyediaan BLT.

3 Program Pelayanan & Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

5. Peningkatan pelayanan sosial dasar bagi anak, lansia & penyandang cacat.

4 Program Penguatan Kelembagaan PUG & Anak

6. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG & PUA.

7. Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan/Anak (P2TP2A).

5 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 8. RASKIN

35

Page 36: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

No Nama Program No Nama Kegiatan6. Program Wajar Dikdas 9 Tahun 9. Beasiswa siswa miskin SD

10. Beasiswa siswa miskin SMP11. Beasiswa siswa miskin MI

12. Beasiswa siswa miskin MTs7. Program Pendidikan Menengah 13. Beasiswa siswa miskin SMU8. Program Pendidikan Tinggi 14. Beasiswa Mahasiswa Miskin & bantuan belajar

di daerah konflik dan bencana

9. Program Upaya Kesehatan Perorangan

15. Pelayanan Kesehatan penduduk miskin di kelas III

10.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

16. Pelayanan kesehatan penduduk di puskesmas

11.

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

17. Pembiayaan Jaminan Kesehatan

12.

Program Keluarga Berencana 18. Jaminan Pelayanan KB Berkualitas

Sumber : Bappenas, RKP 2009

36

Page 37: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

No Nama Program No Nama Kegiatan

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

1. PNPM Mandiri Perdesaan

2. Peningkatan Kapasitas Aparat Pemda dan Masyarakat

2. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

3. PNPM Mandiri Perkotaan

4. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (RISE)

5. Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perkotaan (NUSSP)

6. Penanganan Rehab/Rekon Rumah DIY & Jateng

3. Program Peningkatan Prasarana & Sarana Perdesaan

7. Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Skala Komunitas

KLUSTER PEMBERDAYAAN MASYARAKATKLUSTER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(Khusus bagi Masyarakat Miskin)(Khusus bagi Masyarakat Miskin)

37

Page 38: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

No Nama Program No Nama Kegiatan4. Program Peningkatan Ketahanan

Pangan8. Penyediaan & Perbaikan Infrastruktur

Pertanian

5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

9. PUAP

10. Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan melalui LM3

6. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

11. Pengembangan Hutan Tanaman Industri & Hutan Tanaman Rakyat

7. Program Rehabilitasi & Pemulihan Cadangan SDA

12. Rehabilitasi Lahan Kritis DAS Prioritas

8. Program Peningkatan Prasarana & Sarana Perdesaan

13. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

9. Program Penigkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

14. Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT)

10. Program Pengembangan Kawasan Tertinggal

15. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal & Khusus (P2DTK/SPADA)

Sumber : Bappenas, RKP 2009

38

Page 39: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

No Nama Program No Nama Kegiatan1. Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha bagi UKM1. Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)2. Penyediaan Skim Penjaminan Kredit

UKM termasuk KUR2. Program Pengembangan

Kewirausahaan & Keunggulan Kompetitif UKM

3. Penyediaan dana melalui Koperasi

3. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro

4. Pelatihan Fasilitator Budaya & teknis Manajemen Usaha Mikro

5. Bimbingan Teknis Pendampingan & Pelatihan Pengelola LKM/KSP

6. Pembinaan sentra produksi UMKM di daerah terisolir

7. Fasilitasi Pengembangan Pemasaran Usaha Mikro melalui Koperasi

8. Penyediaan Dana Bergulir untuk Kegiatan Produktif Skala Mikro

KLUSTER PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL KLUSTER PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (Khusus bagi Masyarakat Miskin)(Khusus bagi Masyarakat Miskin)

39

Page 40: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

No Nama Program No Nama Kegiatan4. Program Pengembangan Sumberdaya

Perikanan9. Pemberdayaan Ekonomi, Sosial,

Budaya, Pelaku Usaha Perikanan5. Program Pengembangan Agribisnis 10. Pengembangan Agroindustri Terpadu6. Program Pengembangan Wilayah

Perbatasan11. Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wil.Perbatasan

7. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal

12. Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wil.Tertinggal

8. Program Pengembangan Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

13. Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wil.Strategis & Cepat Tumbuh

9. Program Pembangunan Ekonomi Lokal 14. Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT)

15. Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal (P4DT)

16. Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan

Sumber : Bappenas, RKP 2009

40

Page 41: rakerpim_sem1_08_deputi7

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

REKAPITULASI SASARAN DAN PENDANAAN REKAPITULASI SASARAN DAN PENDANAAN PNPM MANDIRI (2008)PNPM MANDIRI (2008)

PNPM-Mandiri Nasional

PNPM-Perdesaan

(PPK)

PNPM-Perkotaan

(P2KP)

PNPM-Daerah Tertinggal dan

Khusus (P2DTK)

PNPM-Infrastruktur

Pedesaan (PPIP)

Total Provinsi 33 32 33 8 17Total Kabupaten 454 365 246 32 177Total Kecamatan 4.111 2,780 955 186 487

Total Desa/Kelurahan

16.417 12.045 8.764 2,499 2,060

Total APBN Rp. 5.330 Milyar

Rp. 3.275 Milyar

Rp. 1.373 Milyar

Rp. 261 Milyar

Rp. 450 Milyar

Total APBD Rp. 1.589 Milyar

Rp. 965 Milyar

Rp. 611 Milyar

0 0

Total BLM dlm PNPM

Rp. 6.893 Milyar

Rp. 4.241 Milyar

Rp. 1.984 Milyar

Rp. 261 Milyar

Rp. 450 Milyar

NamaProgram

JumlahTotal

Jumlah anggaran PNPM Mandiri 2008 : Rp 13,829 trilyun

41