rainbow_dogadu_ipbbogo.pdf

Upload: omaaaaah

Post on 04-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    1/26

    LOMBA RANCANGAN BISNISYOUTH AGROTECHNOPRENEURSHIP COMPETITION 2012

    Rainbow Dogadu (Dodol Garut Madu) : Usaha Modifikasi PanganTradisional Alternatif Camilan Sehat Menarik Anti Diabetes dan Penyakit

    Degeneratif

    Diusulkan oleh :

    1 Deny Prasetyawan Agribisnis2011/ H34110013

    2 Septian Suhandono Ilmu Gizi 2009/ I140900073 Nisa Mawadaturrohmah Ilmu Gizi 2011/ I14110049

    INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

    2012

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    2/26

    Ringkasan Eksekutif

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, bahwa 177 juta

    penduduk dunia mengindap diabetes melitus atau biasa disingkat DM . Jumlah ini

    akan meningkat hingga melebihi 300 juta pada tahun 2025 . Angka ini akan terus

    merangkak begitu juga yang terjadi di negara berkembang . Menurut PERKENI

    (2002) penderita DM di Indonesia prevalensinya menacapai 1,5 - 2,3 % dari

    jumlah penduduk Indonesia dan pada tahun 2020 diperkirakan angka tersebut

    akan meningkat menjadi 4% atau setara dengan 7 juta penderita .

    Bila tidak dilakukan upaya perubahan pola hidup sehat para penderita .

    Menurut survey yang dilakukan oleh WHO, Indonesia menempati urutan ke-4

    terbesar dalam jumlah penderita DM dengan pravalensi 8,6% dari total penduduk,

    sedangkan urutan diatasnya India, Cina dan Amerika Serikat . Temuan tersebut

    semakin membuktikan bahwa penyakit diabetes mellitus merupakan masalah

    kesehatan yang sangat serius (Depkes RI 2009) . Penanganan yang paling tepat

    adalah menormalkan dan mengendalikan kadar glukosa darah . Apabila kadar

    glukosa darah tidak dikendalikan pada pada tahap dini akan menurunkan status

    antioksidan tubuh dan bila kondisi ini terus menerus berlangsung akan

    mrnimbulkan berbagai penyakit degeneratif (Szalecky et al. , 1999) .Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis terjadi karena adanya

    gangguan pada pankreas yang menghasilkan insulin . Padahal insulin dibutuhkan

    untuk memasukkan glukosa darah ke dalam sel . Dengan keadaan ini maka kadar

    glukosa darah orang diabetes sangat tinggi . Diabetes sebenarya dapat dihindari

    dengan pola makan dan kebiasaan hidup yang baik . Indonesia memiliki banyak

    potensi pangan yang dapat menanggulangi penyakit diabetes seperti madu . Dalam

    The Journal of Medical Food, Waili et. al. (2004) melaporkan penelitian tentangefek madu terhadap glukosa plasma, C- reactive protein (CRP), dan lipid darah

    pada orang yang sehat, pasien diabetes, dan orang yang kelebihan lipid .

    Madu kaya dengan peptide dan karbohidrat kompleks yang membutuhkan

    proses enzimatik agar dapat dibakar sebagai energi . Ini membuat madu menjadi

    sejenis gula yang slow release atau memiliki indeks glikemik rendah hingga tidak

    memberatkan kerja insulin . Selain itu, kandungan bermacam-macam

    nutraceuticals yang terdapat di dalam madu ( lactic, succinic, citric, malic acid ,

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    3/26

    3

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    dan sebagainya) mampu mencegah terjadinya acetonemia (peninggian kadar

    aseton dalam darah) dan mengurangi jumlah gula dalam urin .

    Penggunaan madu sebagai bahan pangan penanggulangan diabetes dan

    penyakit degeneratif sebagai turunannya harus memiliki inovasi pengolahan

    sehingga memiliki daya terima yang baik . Madu dalam bentuk dasar berbentuk

    cairan semi kental yang kurang memiliki kepraktisan dalam aspek konsumsi .

    Menurut Taoukis et. al. (1999) bentuk pangan cairan kental ( gel ) memiliki

    akseptibilitas yang paling rendah dibanding bentuk pangan lainnya yakni IMF

    ( Intermediate Moisture Food ) maupun batang ( bars ).

    Indonesia memiliki kekayaan pangan tradisional yang sangat perlu

    untuk diperkenalkan ke massa yang lebih luas . Inovasi pangan tradisional seperti

    dodol yang sudah familiar di Indonesia merupakan sebuah terobosan baru dalam

    mengkonsumsi madu . Manfaat di dalam madu dalam proses pengolahan dodol

    tidak terdegradasi karena nutraceutical yang terdapat dalam madu merupakan

    bahan tahan panas . Hal ini akan meningkatkan akseptibilitas dalam penggunaan

    sisi fungsionalitas madu . Dogadu (Dodol Garut Madu) merupakan inovasi dodol

    dengan madu sebagai humektan utama sebagai bahan pangan fungsional

    menanggulangi diabetes mellitus dan penyakit lainnya .Dalam arus globalisasi yang cepat, pesatnya kemajuan komunikasi, ilmu

    dan teknologi, jenis makanan suatu bangsa secara leluasa masuk ke suatu negara

    lain tak kenal garis perbatasan. Karena alasan tersebut suatu bangsa yang maju

    harus memiliki konsep kulinernya sendiri dengan mengedepankan rasa yang khas

    (Winarno 2004). Dogadu hadir di tengah masyarakat Indonesia yang juga

    diharapkan mampu menambah kekayaan kuliner Indonesia dengan berbagai

    inovasi nya.Proses komersialisai merupakan cara terbaik untuk mengembangkan

    produk Dogadu (Dodol Garut Madu) sebagai pangan lokal fungsional . Bisnis

    yang dibangun oleh CV . Kelapa Ceria sebagai pemegang lisensi Dogadu

    merupakan prospek usaha yang menguntungkan serta kegunaannya sangat

    ditunggu oleh masyarakat luas khususnya untuk penderita diabetes dan penyakit

    degeneratif lainnya .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    4/26

    4

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    Target yang disasar oleh CV . Kelapa Ceria adalah masyarakat luas dan

    penderita diabetes serta penyakit degeneratif lainnya sebagai sasaran utama .

    Pemasaran yang dilakukan secara promosi langsung melalui promosi di media

    elektronik dan media cetak, direct selling, pendirian kemitraan merupakan strategi

    yang cukup penting untuk memasarkan Dogadu . Analisis ekonomiyang dilakukan

    menunjukkan bahwa usaha produksi Dogadu oleh CV . Kelapa Ceria

    menghasilkan rasion R/C sebesar 2,17 sehingga layak untuk dilaksanankan .

    1. Tujuan

    Tujuan dari perusahaan adalah setiap titik produksi menjual 2000 kg

    produk pangan lokal fungsional berbentuk batang ready to eat yang tersebar di

    seluruh Indonesia dengan bahan baku potensi lokal per bulan dengan jumlah

    omset per bulan rata-rata sebesar Rp . 100 . 000 . 000,- dan menguasai 100% pangsa

    pasar pangan tradisional fungsional di Indonesia dan dunia pada 2018 .

    2. Profil Perusahaan

    1. Pernyataan Visi dan Misi

    Visi perusahaan Kelapa Ceria adalah menjadi perusahaan industri pangan

    dan gizi kelas dunia yang fokus kepada pemenuhan produk pangan fungsional

    yang berbasis sumber daya lokal .

    2. Kepemilikan Usaha

    CV . Kelapa Ceria merupakan perusahaan industri pangan dan gizi yang

    fokus untuk pemenuhan produk pangan fungsional yang berbasis sumber daya

    lokal yang dimiliki oleh sekelompok mahasiswa . Pemenuhan target produk akan

    dialakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pangan dan gizi serta berbagai perusahaan yang berminat menjadi investor

    dalam mengembangkan produk ini .

    3. Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi yang diterapkan perusahaan adalah struktur organisasi

    lini . Dalam struktur tersebut, setiap orang menerima satu perintah dari satu orang

    dan bertanggung jawab dengan perintah tersebut . Skema struktur organisasi lini

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    5/26

    5

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    ditunjukan pada gambar 1 .

    Gambar 1 . Struktur Organisasi Perusahaan

    4. Logo Perusahaan

    Gambar 2 . Logo Dogadu

    3. Perencanaan Pabrik

    1. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan

    Lokasi Produksi untuk tahap awal adalah di pabrik milik C . V KelapaCeria yang berlokasi di Tanah Baru, Bogor . Perkembangan usaha dan kuantitas

    produksi akan turut memengaruhi lokasi produk . Setelah berhasil dikembangkan

    di Kota Bogor tahap ke depan lokasi akan berkembang mulai dari kota Garut

    sebagai kota yang terkenal dengan pangan lokal dodol yang akan menjadi icon

    Dogadu (Dodol Garut Madu) dan akan berkembang ke kota lainnya seluruh

    Indonesia .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    6/26

    6

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    Lokasi produksi ini telah memiliki syarat utama tempat produksi yakni,

    srategis, masih memungkinkan untuk dilakukan pengembangan bangunan,

    memiliki drainase dan pengolahan limbah yang memadai, serta telah memiliki

    alat-alat dasar dari produksi pangan lokal fungsional seperti mesin penepung,

    mesin pembuat , mesin pengering, mesin pembuat santan, mesin pengaduk dan

    mesin pengepak .

    2. Kapasitas produksi

    Pabrik beroperasi pada skala menengah-besar dengan kapasitas 2000 kg

    pangan tradisional perbulan . Waktu produksi selama 8 jam perhari dan selama 24

    hari perbulan . Langkah kedepan akan terdapat setiap titik produksi di setiap

    daerah di Indonesia untuk membantu menyediakan alternatif camilan bagi

    masyarkat secara luas dan khusunya penderita diabetes serta penyakit degeneratif .

    3. Konsep produk

    Dogadu merupakan akronim dari Dodol Garut Madu . Bentuk pangan ini

    terklasifikasi ke dalam Intermediate Moisture Food (IMF) atau pangan semi

    basah . Ciri utama pangan ini adalah menggunakan humektan yang akan menjagaaw dalam taraf dimana mikroorganisme dalam kurun waktu tertentu tidak dapat

    tumbuh namun tetap memiliki palatabilitas tinggi .

    Selain itu pangan ini untuk meningkatkan akseptibilitas menggunakan

    pewarna alami . Pewarna alami yang digunakan adalah daun suji untuk warna

    hijau, kulit manggis untuk warna merah, kunyit untuk warna kuning, warna dasar

    gelatinisasi untuk cokelat . Penggunaan pewarna alami ini selain meningkatkan

    ketertarikan konsumen juga sebagai pengaya kandungan senyawa bioaktif dalam produk .

    Ini merupakan sebuah inovasi pangan tradisional dodol garut . Dodol garut

    ini berbahan baku utama tepung beras seperti layaknya dodol garut lain .

    Perbedaan Dogadu sebagai dodol garut yang menggunakan humektan madu .

    Penggunaan humektan madu secara teknis memperkaya rasa dan meningkatkan

    palatibilitas dari produk . Selain itu penggunaan madu akan memberikan sisi

    fungsionalitas kepada dodol garut dalam menanggulangi penyakit diabetes

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    7/26

    7

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    mellitus dan penyakit degeneratif lainnya . Hal ini dikarenakan madu memiliki

    memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah yakni 45 sehingga tidak memberikan

    dampak negatif kepada penderita Diabetes Mellitus. Selain itu, akan ada dampak

    positif yang diberikan kepada penderita gangguan pencernaan karbohidrat.

    Pangan lokal tradisional dodol garut melalui olahan inovatif ini juga akan

    terangkat popularitasnya . Hal ini jelas menguntungkan mengingat industri pangan

    tradisional akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan banyak .

    Keunggulan produk pangan lokal yang dapat dijadikan sebagai pilihan makanan

    yang jelas berfungsi untuk menanggulangi penyakit diabetes mellitus dan

    penyakit degeneratif lainnya . Jelas pula dampak lanjut dari produk Dogadu ini

    adalah naiknya Indeks Pembangunan Manusia wilayah Garut . Secara tidak

    langsung ini merupakan sebuah solusi untuk pengangguran wilayah Garut .

    Tabel 3 . Kandungan Gizi Dogadu (1 Takaran Saji 15 g)

    No Kandungan Gizi danEnergiKuantitasPersajian

    KebutuhanHarian

    PersenAKG

    1 Energi (kkal) 77,3 2200 3%2 Protein (g) 0,2 50 0%3 Karbohidrat (g) 9,2 130 7%4 Lemak (g) 2,1 60 4%5 Serat Makanan (g) 0,1 30 0%6 Vit . A (RE) 213 500 43%7 Vit . D (g) 0 5 0%8 Vit . E (mg) 0 15 0%9 Vit K (g) 0 55 0%

    10 Tiamin (mg) 0 1 0%11 Riboflavin (mg) 0 1,1 0%12 Niasin (mg) 0 14 0%13 Magnesium (mg) 0 240 0%14 Fluor (mg) 0 2,5 0%

    15 Besi (mg) 0 26 0%16 Iodium (g) 0 150 0%17 Seng (mg) 0 9,3 0%18 Mangan (mg) 0 1,8 0%19 Sele nium (g) 0 30 0%20 Air (ltr) 0,02 2 0%

    Sumber: Analisis Proksimat Laboratorium Analisis Gizi Makro dan Mikro

    Hasil analisis gizi yang didapat menunjukkan bahwa Dogadu memiliki zat

    gizi yang lengkap dari segi zat gizi makro . Zat gizi makro didapat dari beras dan

    humektan yang digunakan Zat gizi mikro didapat dari humektan dan bahan

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    8/26

    8

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    tambahan pangan yang digunakan . Jika dibandingkan dengan angka kebutuhan

    gizi, maka kandungan gizi yang tersedia memang masih jauh dari kebutuhan

    sehari karena memang Dogadu bukan makanan pokok melainkan hanya sebagai

    selingan atau snack bagi masyarakat secara umum dan khususnya bagi penderita

    diabete mellitus dan penyakit degeneratif lainnya .

    Tabel 2 . Lokasi Pengembangan Dogadu

    No Daerah Pengurus1 Sumatera bagian utara Kelapa Ceria kantor cabang Padang2 Sumatera bagian Kelapa Ceria kantor cabang Jambi3 Riau dan Kepulauan Riau Kelapa Ceria kantor cabang Bangka4 Sumatera bagian Selatan Kelapa Ceria kantor cabang Bandar Lampung

    5 Jawa bagian barat Kelapa Ceria kantor cabang Jakarta6 Jawa bagian tengah Kelapa Ceria kantor cabang Semarang7 Jawa bagian timur Kelapa Ceria kantor cabang Surabaya

    8 Bali dan Nusatenggara Kelapa Ceriakantor cabang Mataram

    9 Kalimantan bagian barat Kelapa Ceria kantor cabang Pontianak

    10 Kalimantan bagian Timur Kelapa Ceria kantor cabang Kutai

    11 Sulawesi bagianselatan Kelapa Ceria kantor cabang Makassar

    12 Sulawesi bagiantengah Kelapa Ceria kantor cabang Palu

    13 Sulawesi bagianutara Kelapa Ceria kantor cabang Manado

    14 Daerah Maluku,Ternate, Tidore Kelapa Ceria kantor cabang Ambon

    15 Papua bagian barat Kelapa Ceria kantor cabang Sorong

    16 Papua bagiantimur Kelapa Ceria kantor cabang Jayapura

    4. Perlengkapan Produksi

    Produksi pangan lokal fungsional dilakukan dengan menggunakan seperti

    mesin pengering untuk beras yang digunakan untuk sebagai baku, mesin

    penggiling beras untuk memproses adonan menjadi ( Intermediate Moisture Food )

    IMF, mesin pengering sebagai pengatur kadar air (Aw), mesin pembuat santan

    dan mesin pengepak dan labelling yang digunakan untuk mengemas produk .

    Penyediaan mesin dengan cara membeli dari pemasok dengan bantuan dana dari

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    9/26

    9

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    Kementerian Perdagangan dan Industri Kreatif . Penggunaan mesin ini ditujukan

    untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam produksi pangan tradisional

    lokal Indonesia .

    5. Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan adalah tepung beras yang masing-masing

    menyusun komposisi sebesar 60% dari produk, madu sebesar 20 %, bahan

    tambahan pangan sebesar 12% serta minyak nabati sebesar 8% . Presentasi bahan

    tersebut merupakan presentasi berat kering dari bahan yang sudah siap olah .

    Penggunaan bahan-bahan tersebut merupakan sebuah upaya untuk

    meningkatkan potensi lokal fungsional dari daerah Garut . Seiring semakin

    bertambah cabang dari pabrik CV . Kelapa Ceria di tiap kota yang tersebar di

    Indonesia maka akan ada penambahan cabang produksi . Penyesuaian ini dapat

    dilakukan agar setiap daerah di Indonesia bisa mengonsumsi produk Dogadu .

    6. Proses Produksi Dogadu (Dodol Garut Madu)

    Produk dibuat menggunakan metode pembuatan dodol garut seperti biasa .

    Namun dalam penggunaan humektan digunakan madu, bukan gula merah seperti biasanya . Formulasi yang digunakan dalam penentuan humektan adalah antara

    bahan baku dan humektan adalah 3:1 Berikur rincian dan alur produksi dalam

    produksi dogadu .

    a . Bahan dan Alat

    Bahan yang digunakan terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung .

    Bahan utama adalah tepung beras . Bahan pendukung yang digunakan adalah

    madu, kelapa, minyak kelapa sawit, margarin, gliserol, sorbitol dan garam . Bahankimia yang digunakan adalah CMC ( Carboxyl Methyl Cellulose ), kalium karbonat

    (K 2CO 3) sodium tripolifosfa . Bahan kimia yang digunakan untuk analisis

    proksimat adalah akuades, HCl 0,01N atau 0,02 N, K 2SO 4, HgO, H 2SO 4, H 2BO 3

    indikator metil merah 2%, NaOH-Na 2S2O3, Na 2CO 3, dietil eter dan heksana .

    Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi kompor gas,

    panci penggorengan, sendok, piring, pengaduk kayu, aw-meter merk Shibaura

    Electronics Co . Ltd tipe WA-360, neraca analitik, cawan aluminium, waring

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    10/26

    10

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    blender , cawan porselen, alumunium foil , desikator, inkubator suhu 30 oC dan

    37oC, oven vakum, labu Kjeldahl, labu takar, pipet, tanur, alat destilasi, buret,

    soxhlet, water bath, refluks, kertas saring dan alat-alat gelas lainnya yang

    mendukung penelitian .

    b . Tahap Pembuatan Tepung Beras

    Proses pengolahan IMF dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan

    utamanya yakni tepung beras dan bahan tambahan pangan . Proses pembuatan

    tepung beras dilakukan terlebih dahulu karena tepung beras memiliki umur

    simpan yang relatif lebih lama dibanding bahan-bahan utama lainnya . Pembuatan

    tepung beras dimulai dengan sortasi dan pembersihan beras pipilan . Ini ditujukan

    untuk menghilangkan kotoran serta pipilan beras yang tidak layak untuk

    penepungan .

    Gambar 4 . Pembuatan tepung bahan baku utama

    Beras yang telah disortasi dijemur di bawah sinar matahari selama 4-6 jam

    sampai kering . Kemudian setelah itu dilakukan penggilingan atau penepungan

    dengan menggunakan alat penepungan Wiley Mill, lalu dilakukan pengayakan

    Penggilingan

    Pengeringan sampaikadar air 15%-18%

    Pengayakan denganayakan 50 mesh

    Tepung Beras

    Beras

    Pengeringan 1-2 jam,suhu 50 oC

    Formulasi tepung beras

    MaduPencampuran

    Humektan, Garam,Air, dan Formula

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    11/26

    11

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    dengan menggunakan ayakan 60 mesh untuk mendapatkan tepung beras . Proses

    pembuatan tepung beras dapat dilihat di gambar 4.

    c. Pembuatan Santan

    Santan merupakan cairan berwarna putih yang diperoleh dari pengepresan

    daging kelapa segar dengan atau tanpa penambahan air . Santan yang dibuat dalam

    pembuatan merupakan santan dengan penambahan air . Sebagian besar bahan-

    bahan yang dapat larut pada air dalam daging kelapa banyak terdapat dalam

    santan . Pemerasan santan dilakukan dua tahap yakni pemerasan dengan air panas

    dan dengan air dingin .

    Pemerasan kelapa yang pertama menggunakan air panas untuk memeras

    kelapanya . Penggunaan air panas yang bersuhu sekitar 40 oC ini dimaksudkan

    untuk lebih mempermudah pengambilan santan . Penggunaan air panas bertujuan

    untuk menggumpalkan protein yang terdapat pada dinding sel bahan dan untuk

    memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau

    lemak yang terkandung di dalamnya .

    Pemerasan kedua dilakukan dengan menggunakan air dingin untuk

    digunakan sebagai campuran dalam adonan . Sebelum digunakan, santan disaring

    terlebih dahulu secara bertahap yakni pertama menggunakan saringan kasar laluselanjutnya saringan halus . Air yang ditambahkan saat pemerasan tidak terlalu

    banyak . Hal ini bertujuan memperoleh santan yang cukup kental untuk dibuat

    mata ula .

    d . Pembuatan Adonan

    Adonan merupakan tepung beras perasan kedua dan bahan tambahan

    pangan . Pencampuran dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk adonan

    (mixer ) apabila dalam skala besar (lebih dari 20 kg) . Pembuatan adonan dalamskala kecil (kurang dari 20 kg) diaduk dengan tangan . Lama pengadukan dengan

    menggunakan mixer dengan massa adonan 20 kg adalah 5 menit .

    Pada saat pencampuran, santan ditambahkan sedikit demi sedikit . Dengan

    penambahan bertahap adonan dapat tercampur lebih baik dan kemungkinan

    terjadinya gumpalan-gumpalan tepung yang tidak teraduk dapat dihindari . Dengan

    penambahan santan, tepung beras dan tepung kedelai akan menyerap air dan

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    12/26

    12

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    mengembang . Jumlah air yang diserap oleh adonan menurut Fennema (1996)

    mencapai 30 persen .

    Hal ini pati tidak melarut secara dispersi molekuler, tetapi dianggap bahwa

    air masuk di antara bagian-bagian pati, sedangkan Winarno (1996)

    mengemukakan bahwa penyerapan air dilakukan oleh granula pati . Tepung beras

    berasal dari beras pipilan yang sudah direndam untuk memudahkan pembuangan

    pericarp. Selanjutanya beras digiling dengan tujuan memecahkan pericarp beras .

    Kehalusan tepung beras sekitar sehalus 80 mesh.

    e. Pengolahan Lemak dan Minyak

    Lemak yang dipergunakan dalamuntuk pangan tradisional haruslah lemak

    nabati . Penggunaan lemak nabati, dalam hal ini minyak goreng, dimaksudkan agar

    yang dihasilkan tidak cepat tengik . Minyak goreng mengandung asam lemak

    jenuh yaitu asam lemak laurat . Pembuatan bahan campuran digunakan adonan

    minyak dan mentega dilumerkan sehingga akan memudahkan dalam proses

    pencampuran adonan .

    f . Pembuatan Mata Ula

    Mata ula merupakan santan hasil perasan yang telah mengalami pemanasan dan mempunyai warna keabu-abuan . Mata ula adalah sumber rasa dan

    aroma yang khas pada . Pembentukan flavor bau khas minyak kelapa timbul

    karena terbentuknya gugus nonilmetilketon . Proses pemanasan pembuatan mata

    ula rata-rata mencapai suhu 90 oC. Hal ini akan mengakibatkan protein yang

    terkandung dalam santan mengalami penggumpalan . Terjadinya penggumpalan

    karena mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein akan tertarik dan

    akhirnya minyak/lemak dalam santan mengalami oksidasi dan minyak/lemaktersebut juga mengekstraksi zat warna yang terdapat dalam santan sehingga mata

    ula berwarna gelap keabu-abuan .

    g. Pengadukan

    1. Pengadukan I

    Dalam skala adonan kecil (kurang dari 20 kg), pengadukan pertama

    dimulai dengan memasukan adonan ke dalam wajan yang telah berisi mata ula .

    Pengadukan ini berlangsung kira-kira 20 sampai 35 menit, tergantung dari jenis

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    13/26

    13

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    tungku yang dipergunakan . Pada saat pemasukan adonan, suhu mata ula rata-rata

    mencapai 90 oC. Panas dari mata ula masih dapat mengakibatkan adonan

    mengalami proses gelatinisasi . Menurut Whistler et al. (1996) di dalam Fennema

    (1996), pati pada temperatur tinggi mengalami proses gelatinisasi . Selama proses

    gelatinisasi berlangsung granula pati akan mengembang .

    Viskositas buburan selama pengadukan I semakin meningkat . Dengan

    adanya panas, hampir semua air terdapat dalam granula adonan keluar dan terjadi

    pengembangan yang akhirnya membentukyang kental . Menurut Whistler et al.

    (1996) di dalam Fennema (1996), viskositas yang tinggi merupakan akibat dari

    aliran kuat yang dihasilkan oleh granula yang mengembang . Waktu pemasakan

    bubur berkisar dari 20 sampai 35 menit . Lamanya waktu pemasakan dipengaruhi

    oleh tinggi rendahnya suhu gelatinisasi . Adonan yang digunakan dalam

    pembuatan beras memiliki suhu gelatinisasi yang tinggi sehingga membutuhkan

    waktu yang lama .

    2. Pengadukan II

    Pengadukan kedua merupakan proses pemasakan terhadap madu sebagai

    humektan . Proses pengadukan kedua membutuhkan suhu yang tinggi yakni 95-

    100oC. Tingginya suhu ini akan menyebabkan terjadinya peristiwa karamelisasi

    dan mengakibatkan perubahan warna menjadi kecoklatan . Proses karamelisasi

    diawali dengan pemecahan molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosan .

    Menurut Whistler et al. (1996) di dalam Fennema (1996), timbulnya warna pada

    proses karamelisasi disebabkan oleh konjugasi rantai ganda yang menyerap

    cahaya dan memproduksi warna .

    3. Pengadukan III

    Pengadukan ketiga dilakukan setelah minyak atau mentega yang telah cairdicampurkan dalam adonan . Minyak dan mentega yang ditambahkan ini bersuhu

    sekitar 200 oC. Penambahan ini berupaya untuk meningkatkan plastisitas Dogadu .

    Selain itu, penambahan minyak atau mentega akan menimbulkan rasa gurih,

    meningkatkan flavor khas , dan menambah kalori Dogadu .

    4. Pewarnaan

    Menambah nilai jual dari produk dogadu ini ditambahkan pewarna alami

    agar terlihat lebih menarik konsumen. Pewarna alami yang digunakan adalah daun

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    14/26

    14

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    suji untuk warna hijau, kulit manggis untuk warna merah, kunyit untuk warna

    kuning, warna dasar gelatinisasi untuk cokelat . Penggunaan pewarna alami ini

    selain meningkatkan ketertarikan konsumen juga sebagai pengaya kandungan

    senyawa bioaktif dalam produk .

    7. Tata Letak Pabrik

    Ruang produksi membutuhkan tata letak yang sesuai sehingga proses

    produksi berjalan dengan efisien dan terjamin bersih . Untuk memenuhinya,

    terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya runtutan proses dari

    tempat penyimpanan bahan baku hingga pengemasan dilakukan searah,

    perputaran bahan yang masuk terpisah dengan perputaran produk yang keluar,

    pemilihan gudang yang sesuai sehingga menghindari resiko

    kontaminasi,memisahkan ruang produksi dengan ruang pembersihan . Berdasarkan

    aspek tersebut, maka dapat visualisasikan gambaran tata letak pabrik pembuatan

    Dogadu yang akurat .

    Gambar 4 . Tata letak pabrik pengolahan pangan lokal fungsional Dogadu dari

    CV . Kelapa Ceria

    4. Aspek Pemasaran

    1. Pemasaran

    a. Gambaran Umum Rencana Usaha

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    15/26

    15

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    Pembuatan Dogadu akan diarahkan pada konsep industri padat karya

    dengan topangan industri besar . Hal ini akan dimulai dari suplai bahan baku yang

    akan didapatkan langsung dari potensi lokal setempat . Penggunaan tenaga kerja

    pada proses pengolahan dodol, madu, dan bahan lainnya, sampai ke produksi

    Dogadu itu sendiri . Setelah itu pemasaran pun akan melibatkan tenaga kerja .

    Konsep demikian akan membuat industri pembuatan Dogadu akan mampu

    menyerap tenaga kerja yang dapat mengurangi beban pengangguran . Selain itu

    industri Dogadu cukup prospektif karena tidak membutuhkan alat dan bahan yang

    rumit sehingga sangat mudah diaplikasikan dalam skala menengah sampai rumah

    tangga . Penerapan ini tentunya akan meningkatkan tambahan penghasilan

    masyarakat melalui konsep usaha kecil menengah (UKM) . Metode pelaksanaan

    dalam program ini meliiputi lima tahapan . Secara bagan dapat dilihat pada

    Gambar .

    Gambar 5 . Tahapan Pelaksanaan Usaha

    b. Tren dan Pertumbuhan Industri

    Gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, meningkatnya angka obesitas,

    serta ancaman serangan penyakit degeneratif di usia muda menjadikan kebutuhan

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    16/26

    16

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    akan makanan yang mencegah serta mengobati hal-hal tersebut amat dibutuhkan .

    Pemenuhan kebutuhan penganan yang praktis, enak, dan sudah dikenal

    masyarakat luas menjadi nilai tambah bagi Dogadu . UKM (Unit Kegiatan Mikro)

    yang terintegrasi merupakan suatu konsep usaha yang sedang dikembangkan

    Indonesia mengingat banyaknya jumlah masyarakat Indonesia sehingga

    perlu ada kemandirian dalam berusaha . Sektor industri kerakyatan termasuk di

    dalamnya UKM, terbukti tetap bisa bertahan di tengah krisis global yang

    berlangsung beberapa tahun silam . Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri

    kreatif kerakyatan memiliki ketahanan yang cukup baik dan dapat berkembang

    bila dapat disinergiskan dan terintegrasi satu sama lain .

    c. Gambaran Pasar

    Pemasaran untuk produk Dogadu ini dikhususkan untuk bahan pangan

    sumber daya lokal secara umum dalam ranah yang lebih luas produk Dogadu

    dapat digunakan sebagai cemilan sehat yang aman dikonsumsi bagi penderita

    Diabetes dan penyakit degeneratif lainnya serta umumnya bagi masyarakat

    sekitar . Selain secara khusus untuk cemilan sehat, Dogadu juga dapat dijadikan

    bahan pangan darurat karena sifatnaya yang memiliki Indeks Glikemik rendahsehingga tidak cepat menaikkan gula darah .

    Tabel 4 . Pangsa Pasar Produk

    No Target Spesifikasi Kuantitas

    1 Khusus Masyarakat Diabetes dan GangguanPencernaan Gula 21. 000 . 0001

    2 Umum

    Khusus Pengungsi bencana alam 14 . 800 . 000 2

    Masyarakat kerawanan pangan 36 . 100 . 000 3

    Peneliti lepas-alam liar 156 . 0004

    Pendaki gunung (penjelajah) 40 . 000 5 TNI tugas lapang 60 . 000 6

    Total 72 . 156 . 0001PERKENI (2010)2Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2010-fluktuatif3Badan Ketahanan Pangan (BKP) 20104Tim Survei REI Outdoor Gear 20045

    Komando Rayon Militer Bogor 2011

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    17/26

    17

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    d. Target Konsumsi

    Tahap pengembangan awal, Dogadu dikonsepkan sebagai cemilan sehat

    dan bergizi yang dapat dikonsumsi dalam segala kondisi, dengan target pasar dari

    anak-anak sampai orang tua . Seiring dengan pengembangan inovasi Dogadu akan

    disasarkan ke rumah sakit, puskesmas, dan posyandu serta pusat-pusat kesehatan

    masyarakat lainnya . Selain itu target konsumsi akan dipasarkan ke pasar

    internasional juga setelah mapan di pasar nasional .

    e. Strategi Pemasaran

    1. Promosi Langsung

    Promosi dilakukan dengan menyebarkan pamflet dan leaflet ke sentra-

    sentra jajanan yang ada di wilayah Jabodetabek . Penyebarannya dilakukan secara

    rutin ke tempat-tempat yang strategis kemudian diaudiensikan secara langsung

    kepada para peserta . Ikut serta dalam event acara talkshow wirausaha maupun

    pangan sehat perlu dilakukan untuk dapat memberikan penjelasan lebih terperinci

    tentang produk Dogadu .

    Gambar 6. Alat Pemasaran Dogadu Langsung

    2. Promosi melalui Media Elektronik

    Promosi dilakukan dengan menggunakan facebook , twitter , e-mail ,

    mailing list yahoo , dan jejaring sosial lainnya . Promosi diarahkan pada grup-grup

    yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat terutama yang peduli dengan

    penyakit diabetes dan penyakit degeneratif lainnya . Promosi melalui siaran radio

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    18/26

    18

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    yang mengulas dialog interaktif mengenai pangan dan kesehatan . Promosi juga

    dilakukan melalui forum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) .

    3. Promosi melalui media cetak

    Promosi dilakukan dengan memasukkan tulisan mengenai Dogadu pada

    rubrik kesehatan maupun pangan, guna memberikan penjelasan secara ilmiah dan

    segmentasi pasar penghubungnya . Tulisn secara ilmiah ini terkait dengan klaim

    kesehatan yang diberikan oleh Dogadu.

    4. Direct Selling

    Penjualan dilakukan secara langsung oleh tim promosi . Penjualan secara

    langsung ini akan ditujukan secara khusus ke sentra-sentra jajanan tradisional

    serta jika sudah berkembang akan menargetkan rumah sakit maupun puskesmas

    sebagai pangan lokal fungsional yang menyehatkan . Untuk kalangan masyarakat

    luas,Dogadu dapat dikonsumsi sebagai pangan praktis lokal yang sehat .

    5. Kemitraan

    Dalam pengembangan produk Dogadu ke depannya, akan dijalin

    kemitraan dengan suatu desa, di mana di desa tersebut akan merangkul petani

    yang mampu memberikan pasokan bahan baku, para pekerja yang akan

    melakukan proses pengolahan bahan baku menjadi produk Dogadu lalu akandibuka suatu koperasi unit Dogadu yang akan memasarkan produk usaha desa

    setempat termasuk Dogadu .

    f. Peluang Usaha Jangka Panjang

    Usaha ini diharapkan dapat menjadi suatu pusat usaha pangan olahan

    Usaha Kecil Mikro (UKM) yang terintegrasi untuk meningkatkan pemanfaatan

    produk unggulan daerah setempat . Inovasi yang berkaitan dengan formulasi, cita

    rasa, dan kreativitas pemasaran akan ditingkatkan sehingga produk tetap dapat bersaing .

    Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan juga akan menjadi fokus

    kajian sehingga produk ini memiliki tingkat keamanan pangan yang baik dari sisi

    kemasan dan mengurangi pencemaran lingkungan . Terkait bahan baku yang

    digunakan yakni madu dan dodol, harus tetap dijaga jumlah pasokan dan

    kualitasnya, sehingga pengolahan makanan ini dapat dilakukan dengankontinu

    untuk dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    19/26

    19

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    Selanjutnya akan diadakan pengembangan pada pangan tradisional lain

    seperti pada jenang, kerupuk, bandrek yang juga akan mengembangkan sisi

    fungsionalitas. Sehingga produsen memang benar-benar fokus pada

    pengembangan modifikasi pangan tradisional fungsional.

    Gambar 7. Pengembangan Usaha Jangka Panjang

    g. Tujuan Jangka Panjang

    Untuk ke depan produk Dogadu ini diharapkan dapat menjadi salah satu

    pangan tradisional pilihan utama yang menyehatkan . Selain itu, dapat pula masuk

    menjadi salah satu cemilan wajib bagi penderita diabetes dan menjadi menu

    cemilan di rumah sakit-rumah sakit nasional . Artinya pengembangan skala

    industri yang lebih besar perlu tetap dilakukan dengan menekankan konsep UKM

    yang mandiri dan terintegrasi . Skala industri yang lebih besar dengan produksi

    yang stabil dan kontinyu akan meningkatkan pemasaran di tingkat nasional

    maupun internasional .Usaha pangan tradisional Dogadu ini diharapkan dapat mengangkat

    kembali citra dodol sebagai pangan tradisional yang sehat bagi setiap lapisan

    umur . Selain itu dapat pula menjadi pilihan utama bagi para penderita DM dan

    mengobati penyakit degeneratif lainnya .

    h. Strategi Pemasaran Jangka Panjang

    Strategi pemasaran jangka panjang akan lebih luas lagi dengan perbaikan

    kualitas, perbanyakan kuantitas, dan perbaruan inovasi produk . Pemasarandilakukan dengan berbagai cara yang bervariasi, inovasi menjadi kunci utama

    strategi pemasaran ke depannya, yakni inovasi di cita rasa dan kemasan . Media

    elektronik dan cetak akan menjadi penekanan media promosi .

    i. Evaluasi Resiko

    Pada tahap awal pengembangan usaha kuantitas produksi belum terlalu

    tinggi . Hal ini mengingat skala usaha yang dilakukan baru tingkat laboratorium

    ataupun usaha kecil rumahan, mengingat target pasar masih sempit . Oleh karena

    Modern-TradisionalPangan

    Tradisional

    Modifikasi Eksplorasi

    Fungsional-Modern-Tradisional

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    20/26

    20

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    itu, resiko terjadinya kerugian masih belum terlalu besar . sebagai kontrol, setiap

    kali dilakukan satu kaliproses produksi, maka akan dilakukan pengecekan kualitas

    produk . Dalam manajemen organisasi, juga akan dibentuk tim quality control

    untuk melakukan evaluasi kinerja praktisi terkait penjualan dan pemasaran .

    Pengembangan yang akan dilakukan dengan tingkat mitra akan sedikit

    mengandung resiko di bagian pengolahan, perlu adanya pelatihan bersama terkait

    pembuatan dan formulasi . Usaha Dogadu ini memiliki resiko yang mengarah pada

    dua aspek, positif dan negatif . Respon positif yang akan muncul bila usaha

    Dogadu terlaksana adalah:

    1. Penigkatan nilai tambah madu dan dodol sendiri menjadi bahan pangan

    jajanan tradisional dengan khasiat kesehatan yang cukup tinggi .

    2. Menyerap tenaga kerja karena memakai sistem kemitraan melalui UKM .

    3. Membantu pemerintah dalam memopulerkan jajanan tradisional fungsional

    berupa dodol

    4. Mengaplikasikan sinergitas ilmu antara mahasiswa, mitra (masyarakat), dan

    pemerintah

    5. Mendapatkan keuntungan bersama dalam usaha bersama .

    Kemungkinan respon kurang mendukung bila produk Dogadu terlaksanaialah audiensi di awal untuk menjalin kemitraan, mahasiswa harus lebih

    mengagendakan waktunya untuk mengontrol langsung mitra usaha pembuatan

    terkait manajerial dan pengelolaan . Formulasi yang kurang tepat akan

    memberikan banyak pengaruh pada produk, usaha ini bersifat kemitraanmaka

    keseragaman produk agak sulit untuk diupayakan sehingga perlu pemantauan

    yang cukup baik . Strategi pemasaran harus dilakukan dengan cerdas agar bisa

    bersaing dengan produk yang sudah bermerk . j. Pesaing dan Peluang Pasar

    Sampai saat ini belum ada produsen jajanan tradisional yang secara

    gamblang mengarahkan produksinya ke produksi jajanan tradisional fungsional .

    Selama ini produsen jajanan tradisional hanya berfokus pada produksi jajanan

    tradisional sebagai oleh-oleh khas dari suatu daerah tertentu tanpa memberikan

    perhatian khusus kepada aspek kesehatannya .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    21/26

    21

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    6. F inansial dan Ek onomi

    Pengembangan Dogadu dalam bentuk agroindustri pangan tradisional

    membutuhkan analisis kelayakan pengembangan usaha . Kriteria kelayakan

    pengembangan usaha digunakan dalam rangka mencari ukuran menyeluruh

    tentang baik tidaknya suatu usaha atau proyek . Kriteria tersebut dapat juga

    digunakan sebagai ukuran apakah suatu usaha layak dijalankan (Kadariyah et al.

    1978) . Analisis aspek finansial dapat didekati dengan perhitungan Break Event

    Point (BEP), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Pay Back Periode (PBP) .

    1. Asumsi Umum

    Aspek finansial merupakan aspek yang sangat penting dalam penyusunan

    rencana bisnis . Tujuan analisis aspek finansial adalah untuk mengetahui prospek

    usaha . Variabel ukuran yang digunakan dalam perhitungan adalah biaya usaha

    melalui perbandingan pengeluaran dan laba perusahaan . Analisis finansial

    memerlukan beberapa asumsi diantaranya:

    a. Analisis finansial dilakukan selama periode 1 tahun

    b. Analisis finansial hanya ditujukan pada 1 pabrik produksi awal yakni

    berlokasi di Garutc. Penetapan harga jual per takaran saji adalah Rp 4 .000/buah dengan netto

    100 g

    d. Perhitungan dilakukan berdasarkan harga konstan

    e. Satuan waktu analisis adalah dalam tahun, dengan satu tahun operasi sama

    dengan 12 bulan, satu bulan sama dengan 24 hari .

    f. Proyek dimulai pada tahun 0 dan mulai berproduksi pada tahun 0 pula

    g.

    Jumlah produksi tiap tahun memenuhi 100% kapasitas produksi .h. Semua produk diasumsikan habis terjual .

    i. Modal usaha yang digunakan 100% milik pribadi dan investor dari

    Kementeruian Perdagangan dan Ekonomi Kreatif tanpa meminjam ke

    pihak bank

    j. Discount faktor sebesar 13%

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    22/26

    22

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    k. Perusahaan dikenakan pajak penghasilan yang besarnya ditetapkan sebesar

    10% untuk keuntungan 25-50 juta, 15% untuk keuntungan 50- 100 juta

    dan 30% untuk keuntungan diatas 100 juta .

    2. Kebutuhan Modal Investasi

    Modal awal ( Start Up Cost ) diperlukan pada saat mendirikan usaha .

    Modal awal dibagi menjadi modal total investasi dan modal kerja selama periode

    tertentu . Modal total investasi terdiri atas investasi alat, instalasi utilitas, dan biaya

    perijinan . Modal kerja merupakan kebutuhan modal yang disesuaikan dengan

    kebijakan perusahaan . Modal kerja dihitung dari variabel biaya bahan produksi,

    biaya operasional pabrik, dan biaya operasional kantor . Besarnya modal awal

    yang dibutuhkan Rp44 .063 .500,- meliputi modal total investasi sebesar

    Rp7 .463 .500,- dan modal kerja satu tahun sebesar Rp36 .600 .000,-

    3. Pembiayaan Usaha

    Sumber pembiayaan usaha berasal dari dana hibah sebesar

    Rp.15.000 .000,- dan penghimpunan biaya dari investor sebesar Rp . 37.299 .000,- .

    Produsen dalam jangka waktu 1 tahun awal tidak meminjam dana dari bank .

    4. Harga Pokok Produksi

    Harga pokok produksi (HPP) adalah harga produk per kemasan sebelum

    ditambah dengan persentase laba yang diinginkan . HPP dihitung dari variabel

    pembelian bahan baku, pembiayaan energi, dan gaji tenaga kerja . Berdasarkan

    analisis harga harga pokok produksi Dogadu adalah Rp1835,- per 100g netto .

    a) Bahan Baku dan EnergiBahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk pangan tradisional

    yang meliputi tepung beras, madu, dan bahan-bahan lain selama 1 tahun adalah

    sebesar Rp19 .200 .000,- .

    b) Biaya

    Sumber energi proses produksi seluruhnya memanfaatkan energi listrik .

    Pembiayaan energi telah termasuk ke dalam biaya sewa yaitu sebesar Rp .3.000

    000,- per tahun .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    23/26

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    24/26

    24

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    i) Net Pr esent Value (NPV)

    Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang ( present

    value ) dari manfaat dan biaya . NPV menggambarkan kas yang tersedia pada saat

    akan mengembalikan dana investasi . Usaha yang laba ditandai dengan nilai NPV

    positif . Nilai NPV usaha diproyeksikan sebesar Rp . 66.110 .985,- dengan discount

    rate sebesar 13% .

    ii) Pay Back Peri od

    Pay Back Period adalah jangka waktu investasi yang telah ditanam dapat

    dikembalikan dengan menggunakan penerimaan bersih yang diterima setiap

    tahun . Pay Back Period usaha yang dijalankan diproyeksikan selama 6 bulan .

    iii) I ntern al Rate of Return (IRR)

    Internal Rate of Return (IRR) di definisikan sebagai tingkat suku bungan

    maksimum dimana perusahaan dalam kondisi impas ( Break Even ). Nilai IRR

    yang lebih besar dari suku bunga bank maksimum yang digunakan menandakan

    usaha layak untuk dilakukan begitu pula sebaliknya . IRR usaha yang akan

    dijalankan sebesar 408,1% . Nilai tersebut lebih besar dari tingkat suku bunga

    bank maksimum yang diterapkan sebesar 15% .

    iv) Br eak Even Point (BEP) Break Even Point adalah suatu kondisi produksi perusahaan belum

    mendapatkan laba, tetapi juga tidak mengalami kerugian . Pada titik ini,

    pengeluaran usaha sama dengan pemasukan penjualan . Jumlah produk yang

    diperlukan untuk menuju titik BEP memiliki adalah 11 .015 buah .

    v) Net Benefi t/Cost Ratio (B/C)

    Net Benefit/Cost Ratio diproyeksikan dengan membandingkan nilai laba

    bersih dengan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk . Suatu usahadikatakan layak secara finansial bila nilai B/C lebih besar dari satu . Nilai B/C

    yang lebih besar dari satu mengindikasikan bahwa usaha dapat diteruskan . Akan

    tetapi bila nilainya lebih kecil dari satu maka sebaiknya proyek tidak dilaksanakan

    karena tidak menguntungkan . Nilai B/C usaha diproyeksikan sebesar 2,17

    sehingga belum ditemukan alasan untuk ragu terhadap realisasi usaha .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    25/26

    25

    Nyemil tapi tanpa rasa bersalah!

    7. Aspek Yuridis

    1. Badan Usaha

    Landasan hukum suatu badan usaha dipengaruhi oleh jenis badan usaha

    yang didirikan . Dalam memilih jenis badan usaha yang akan didirikan, terdapat

    beberapa hal yang musti diperhatikan diantaranya :

    a. Ukuran besar kecilnya perusahaan

    b. Jenis perusahaan

    c. Pembagian laba yang diinginkan

    d. Resiko yang ditangggung .

    Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka usaha pembuatan pangan

    tradisional Dogadu oleh produsen berbentuk UKM atau PIRT .

    2. Perizinan

    Untuk dapat mendirikan suatu industri, minimal diperlukan ijin-ijin dan

    persyaratan yuridis sebagai berikut:

    a. Persetujuan prinsip mendirikan industri dari kantor walikota

    b. Surat Ijin Umum Perusahaan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan

    Perdaganganc. Tanda Daftar Perusahaan (TPP) dari kantor Walikota

    d. Akta pendirian perusahaan dari notaris

    Ijin lain yang diperlukan sesuai prosedur pengurusan ijin di BAPPEDA

    Tk . II Kabupaten Bogor dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

    Bogor adalah :

    a. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

    b.

    Ijin Gangguanc. Ijin Usaha Perdagangan

    d. NPWP dari Departemen Keuangan

    Pembentukan payung hukum melalui pengurusan ijin usaha merupakan

    faktor yang sangat berpengaruh terhadap calon investor . Usaha yang telah

    memiliki payung hukum dapat meningkatkan kepercayaan invertor terhadap

    keamanan uang yang telah dikeluarkan untuk investasi .

  • 7/21/2019 Rainbow_Dogadu_IPBBogo.pdf

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Depkes RI. 2009. Diabetes mellitus masalah kesehatan masyarakat yang serius.http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=942 [10 April 2009]

    Fennema, O. R. 1996. Food Chemistry. 3rd Ed. Marcel Dekker, Inc., New York.

    Kadariyah , Asia., Ahmad Baiquni, Seno Hartono . 1978. Rancangan bisnis pada proyek skala industri. IPB Press. Bogor.

    PERKENI. 2002. Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2. PB.PERKENI. Jakarta.

    Szalecky, E. et al . 1999. Alterations in enymatic antioxidants defense in diabetesmellitus- a rational approach. Postgrad Med J. 75 : 13-17

    Taoukis, P.S., W. M. Breene, T. P. Labuza. 1999. Intemediate Moisture Food.Paper No. 14,969 of The Scientific Journal Series of the MinnesotaAgricultural Experiment Station. Departement of Food Science and

    Nutrition, Minnesota.

    Winarno, F. G. 2004. Keamanan Pangan. M-BRIO press Bogor.

    Winarno. 1996. Teknologi Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.