radio akt if

17
RADIOAKTIF A. APA ITU RADIOAKTIF Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahanmakanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akanmengandung bahan-bahan organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain. B. BAHAN KIMIA RADIOAKTIF (RADIOACTIVE SUBSTANCES) Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik dan

Upload: i-fauzooel-maali-i

Post on 07-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akkk

TRANSCRIPT

Page 1: Radio Akt If

RADIOAKTIF

A.   APA ITU RADIOAKTIF

Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari

penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain :

tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat,

cair atau gas. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga

menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah

non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa

karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah

dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahanmakanan, sayur dan lain-lain). Limbah

cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan

biologi. Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme,

tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang

dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis

mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya

limbah lain akanmengandung bahan-bahan organik dan anorganik, yang tingkat

kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD,

TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.

B.   BAHAN KIMIA RADIOAKTIF (RADIOACTIVE SUBSTANCES)

Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik dan efek genetik, efek

somatik dapat akut atau kronis.  Efek somatik akut bila terkena radiasi 200[Rad] sampai

5000[Rad] yang dapat menyebabkan sindroma system saraf sentral, sindroma gas

trointestinal dan sindroma kelainan darah, sedangkan efek somatik kronis terjadi pada

dosis yang rendah.  Efek genetik mempengaruhi alat reproduksi yang akibatnya

diturunkan pada keturunan.  Bahan ini meliputi isotop radioaktif dan semua

persenyawaan yang mengandung radioaktif.  Pemakai zat radioaktif dan sumber radiasi

harus memiliki instalasi fasilitas atom, tenaga yang terlatih untuk bekerja dengan zat

radioaktif, peralatan teknis yang diperlukan dan mendapat izin dari BATAN. 

Penyimpanannya harus ditempat yang memiliki peralatan cukup untuk memproteksi

radiasi, tidak dicampur dengan bahan lain yang dapat membahayakan, packing/

Page 2: Radio Akt If

kemasan dari bahan radioaktif harus mengikuti ketentuan khusus yang telah ditetapkan

dan keutuhan kemasan harus dipelihara. Peraturan perundangan mengenai bahan

radioaktif diantaranya :

a. Undang-Undang Nomor 31/64 Tentang Ketentuan Pokok Tenaga Atom

b. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja terhadap radiasi

c. Peraturan pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang izin Pemakaian Zat Radioaktif dan

atau Sumber Radiasi lainnya

d. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1975 Tentang Pengangkutan Zat Radioaktif.

Maka Peta Keterkaitan Kegiatan untuk tata letak penyimpanan material kimia

berbahaya berdasarkan ketentuan safety tersebut di atas adalah sebagai berikut :

Lembar Data Bahaya

Lembar data bahaya (Hazard Data Sheets/HDSs) terkadang disebut Material Safety

Data Sheets (MSDSs) atau Chemical Safety Data Sheet (CSDSs) adalah lembar

informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia.  Umumnya lembar ini disiapkan dan

dibuat oleh pabrik kimia atau suatu program, seperti International Programme On

Chemical Safety (IPCS) yang aktifitasnya terkait dengan World Health Organization

(WHO), International Labour Organization (ILO), dan United Environment Programme

(UNEP).  HDSs/MSDSs/CSDSs merupakan sumber informasi tentang bahan kimia

yang penting dan dapat diakses tetapi kualitasnya dapat bervariasi.  Jika anda

menggunakan HDSs, berhati-hatilah terhadap keterbatasannya, sebagai contoh, HDSs

sering sulit untuk dibaca dan dimengerti. Keterbatasan lain yang serius adalah

seringnya tidak memuat informasi yang cukup tentang bahaya dan peringatan penting

yang anda butuhkan ketika bekerja dengan bahan kimia tertentu.  Untuk mengatasi

keterbatasan ini, kapanpun dimungkinkan untuk menggunakan sumber informasi lain

secara bersama-sama dengan HDSs.  Suatu ide yang baik untuk mewakili kasehatan

dan keselamatan dengan menyimpan lembar data bahaya  pada setiap penggunaan

bahan kimia di tempat kerja.

           Informasi berikut harus muncul pada semua lembar data bahaya, akan tetapi

urutan dapat berbeda dari yang dijelaskan dibawah ini.

Bagian 1 :  Identifikasi produk dan pabrik

Page 3: Radio Akt If

Identifikasi produk :  nama produk tertera disini dengan nama kimia atau nama dagang,

nama yang tertera harus sama dengan nama yang ada pada label.  Lembar data

bahaya juga harus mendaftar sinonim produk atau substansinya, sinonim adalah nama

lain dengan substansi yang diketahui. Contohnya Methyl alcohol juga dikenal sebagai

Metanol atau Alkohol kayu.

Identifikasi pabrik :  nama pabrik atau supplier, alamat, nomor telepon, tanggal HDSs

dibuat, dan nomor darurat untuk menelepon setelah jam kerja, merupakan ide yang

baik bagi pengguna produk untuk menelepon pabrik pembuat produk sehingga

mendapatkan informasi tentang produk tersebut sebelum terjadi hal yang darurat.

Bagian 2 :  Bahan-bahan berbahaya

Untuk produk campuran, hanya bahan-bahan berbahaya saja yang tercantum pada

daftar khusus bahan kimia, dan yang didata bila komposisinya ≥ 1% dari produk. 

Pengecualian untuk zat karsinogen yang harus di daftar jika komposisinya 0,1% dari

campuran.  Batas konsentrasi yaitu Permissible Exposure Limit (PEL)[13] dan The

Recommended Threshold Limit Value (TLV )[14] harus didata dalam HDSs.

Bagian 3 :  Data Fisik

Bagian ini mendata titik didih, tekanan, density, titik cair, tampilan, bau, dan lain-lain. 

Informasi pada bagian ini membantu anda mengerti bagaimana sifat bahan kimia dan

jenis bahaya yang ditimbulkannya.

Bagian 4 :  Data Kebakaran Dan Ledakan

Bagian ini mendata titik nyala api dan batas mudah terbakar atau meledak, serta

menjelaskan kepada anda bagaimana memadamkan api.  Informasi pada bagian ini

dibutuhkan untuk mencegah, merencanakan dan merespon kebakaran atau ledakan

dari bahan-bahan kimia.

Bagian 5 :  Data Reaktifitas

Bagian ini menjelaskan kepada anda apakah suatu substansi stabil atau tidak, bila

tidak, bahaya apa yang ditimbulkan dalam keadaan tidak stabil.  Bagian ini mendata

ketidakcocokan substansi, substansi mana yang tidak boleh diletakkan atau digunakan

Page 4: Radio Akt If

secara bersamaan.  Informasi ini penting untuk penyimpanan dan penanganan produk

yang tepat.

Bagian 6 :  Data Bahaya Kesehatan

Rute tempat masuk (pernafasan, penyerapan kulit atau ingestion), efek kesehatan akut

dan kronik, tanda-tanda dan gejala awal, apakah produknya bersifat karsinogen,

masalah kesehatan yang makin buruk bila terkena, dan pertolongan pertama yang

direkomendasikan/prosedur gawat darurat,  semuanya seharusnya terdaftar di bagian

ini.

Bagian 7 :  Tindakan Pencegahan Untuk Penanganan

Informasi dibutuhkan untuk memikirkan rencana respon gawat darurat, prosedur

pembersihan, metode pembuangan yang aman, yang dibutuhkan dalam penyimpanan, 

dan penanganan tindakan pencegahan harus detail pada bagian ini.  Akan tetapi sering

kali pabrik pembuat produk meringkas informasi ini dengan satu pernyataan yang

simple, seperti hindari menghirup asap atau hindari kontak dengan kulit.

Bagian 8 :  Pengukuran Kontrol

Metode yang direkomendasikan untuk control bahaya termasuk ventilasi, praktek kerja

dan alat pelindung diri/Personal Protective Equipment (PPE) dirincin pada bagian ini. 

Tipe respirator, baju pelindung dan sarung tangan material yang paling resisten untuk

produk harus diberitahu.  Lebih dari rekomendasi perlindungan material yang paling

resisten,  HDSs boleh dengan simple menyatakan bahwa baju dan sarung tangan yang

tidak dapat ditembus harus digunakan.  Bagian ini cenderung menekankan alat

pelindung diri daripada control engineering.

C.   DAMPAK RADIOAKTIF

Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-

reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif

Page 5: Radio Akt If

seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan

makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga

berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR

merupakan karsinogen tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya

akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia

yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau

binatang.

Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia

seperti berikut di bawah ini :

1. Pusing-pusing

2. Nafsu makan berkurang atau hilang

3. Terjadi diare

4. Badan panas atau demam

5. Berat badan turun

6. Kanker darah atau leukemia

7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi

8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah

putih   yang jumlahnya berkurang.                          

Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :

1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau

2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah

tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif

kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan

radiasi pengion.

Jenis limbah radioaktif :

1.Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan

aktivitas rendah.

Page 6: Radio Akt If

2.Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh pendek.

3.Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.

Zat radio aktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion  

Penentuan tingkat keamanan selama pengangkutan zat radioaktif.

Berasal dari manakah limbah radioaktif ?

Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan

untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan

tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit

Bagaimana cara mengelola limbah radioaktif ?

Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat,

pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan

datang. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah

yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan

sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya. Apabila

dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi volume,

misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah padat

maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa

dimanfaatkan. 

A.   MANFAAT RADIOAKTIF

Secara garis besar manfaat dari  Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :

1. Sebagai Perunut dan 2. Sebagai Sumber Radiasi

a. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta

orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh

sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

1)    Sterilisasi radiasi. 

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat

digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi

Page 7: Radio Akt If

mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional

(menggunakan bahan kimia), yaitu: 

a)        Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme. 

b)        Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. 

c)        Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar

bakteri lagi  

   sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu

baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit

penyakit.

2)    Terapi tumor atau kanker. 

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel

normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor

ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat

dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3)    Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi

gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap

oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam

tulang. Perhitungan tersebut dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat

dengan nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu

mendiagnosis pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita

pada usia menopause (mati haid).

4)    Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit

radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik

elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah

membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan

pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan

radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui

kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan

dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang

Page 8: Radio Akt If

tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah

berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai

pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit

dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh

pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa

merusak jaringan di luar target.

5)    Teknik Pengaktivan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama

untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr,

F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.

Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat

tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis

kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi

menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan

kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan

dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran

dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source).

Ketika radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat radioaktif

bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari

organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan

menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan

struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh

struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk

mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan

teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang

mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini

memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang

dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini

Page 9: Radio Akt If

merupakan pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak

memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat

kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas

pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan

dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah

diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling). 

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang

ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan

demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang

mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah

diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera

gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi

bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya

reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut

dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi

secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat

Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka

bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang

ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk

mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari

radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak

perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini

adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan

(Sutresna, 2007).

Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :

         I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar,

gondok, hati dan otak

         Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

         Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

Page 10: Radio Akt If

         Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

         Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru

         P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu

pembentukkan sel darah merah yang berlebihan.

Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang

memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada

sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat

kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat

suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses

pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut

dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar

gamma (Sutresna, 2007).

b. Bidang Hidrologi

1.    Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2.    Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

 c. Bidang Biologis 

1.    Mempelajari kesetimbangan dinamis.

2.    Mempelajari reaksi pengesteran.

3.    Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

 d. Bidang pertanian 

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis

2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi

3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan

bawang.

 e. Bidang Industri 

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam

2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam

3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil

5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

 f. Bidang Arkeologi 

Page 11: Radio Akt If

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

B.   PEMASANGAN LABEL DAN TANDA PADA BAHAN BERBAHAYA

Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada

wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan

yang esensial.  Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan

biasanya belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah/packingnya,

demikian pula para konsumen dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label

dan tanda menjadi sangat penting.

Peringatan tentang bahaya dengan label dan tanda merupakan syarat penting dalam

perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai

perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya masih

tetap diperlukan. Lambang yang umum dipakai untuk bahan kimia yang memiliki sifat

berbahaya adalah sebagai berikut :

TANDA BAHAYA DARI BAHAN KIMIA

Keterangan :

E     =  Dapat Meledak                              T   =  Beracun

F+   =  Sangat Mudah Terbakar                C   =  Korosif

F     =  Mudah Terbakar                            Xi   =  Iritasi

O    =  Pengoksidasi                                 Xn  =  Berbahaya Jika Tertelan

T+  =  Sangat Beracun                              N  =  Berbahaya Untuk Lingkungan

F. Kebijakan Penanganan Bahan Kimia Khususnya Dalam Penggunaan Dibidang

Industri/Perusahaan Pada Dasarnya Meliputi Kebijakan :

-        Pembuatan peraturan/perundang-undangan

-        Pengawasan

-        Pendidikan/penyuluhan/training

-        Survei/penelitian

-        Informasi

-        Standarisasi

Page 12: Radio Akt If

-        Kampanye

G.   KESIMPULAN

Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal

dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.Pengertian atau arti definisi

pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang

paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha,

beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk

mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor ganas.

Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop memudahkan

aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.