proposal & skripsi nunun akt

101
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil manajerial berdasarkan informasi yang tersedia pada perusahaan yang bersangkutan. Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organsiasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi tiap alternative tindakan yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga memungkinkan memilih alternative yang terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan. 1

Upload: muhammad-nur

Post on 18-Jun-2015

804 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal & Skripsi Nunun Akt

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting

bagi perusahaan karena kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada

ketepatan keputusan yang diambil manajerial berdasarkan informasi yang tersedia

pada perusahaan yang bersangkutan.

Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang

organsiasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan

datang. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen

terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi tiap alternative tindakan yang

digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga memungkinkan memilih

alternative yang terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan.

Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam

perencanaan, mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut

pemilihan berbagai macam alternatif. Untuk memutuskan alternatif yang harus

dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu, manajemen

memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang mereka

hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik atau

memperkecil kemungkinan kesalahan yang diakibatkan kesalahan informasi yang

diterima manajemen dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang

penting yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan

1

1

Page 2: Proposal & Skripsi Nunun Akt

operasional perusahaan terutama aspek perencanaan dan pengendalian adalah

informasi akuntansi manajemen.

Semakin berkembangnya perusahaan tentu membawa perubahan-

perubahan, seperti bertambah produk dan jasa yang ditawarkan dan dipasarkan,

bertambahnya langganan, bertambahnya pegawai, bertambahnya dana yang

diperlukan untuk modal kerja dan investasi. Sehingga dengan waktu, tenaga dan

pikiran yang terbatas tidaklah memungkinkan akuntansi perusahaan dapat

menjalankan dan mengawasi aktivitas usahanya sendiri. Sebagai gantinya

pimpinan mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.

Sebagai akibat dari perubahan, yaitu dari sistem informasi yang

didasarkan pada pengamatan dan pelaksanaan sendiri aktivitas usaha ke sistem

yang didasarkan atas laporan-laporan dari bawahannya, atau dengan kata lain

telah terjadi evaluasi diri sistem informasi yang informal kepada sistim informasi

yang formal.

Semakin besarnya kebutuhan dan informasi formal membawa konsekuensi

perlunya setiap perusahaan untuk selalu berupaya mengembangkan sisitem

informasi yang dimilikinya sehingga memungkinkan informasi yang cepat, tepat

dan akurat dapat dihasilkan, yang merupakan masukan yang sangat berharga bagi

pimpinan perusahaan untuk mengelolanya.

Keputusan yang baik dapat dihasilkan oleh manajer pada setiap tingkat

manajemen, apabila tersedia informasi yang efisien, tepat dan langsung.

Bagaimana suatu informasi yang disajikan bagi para manajer itu tergantung pada

baik buruknya sisitem informasi manajemen dari perusahaan tersebut.

2

Page 3: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Dalam perusahaan, manajer bukan hanya menerima informasi tetapi juga

pemberi informasi, yaitu dalam bentuk perintah, petunjuk dan nasehat.

Bagaimana informasi itu sampai pada manajer, diolah menjadi suatu keputusan

dan dikirimkan pada orang yang ada di dalam perusahaan serta terakhir

bagaimana umpan balik dari keputusan itu diterima. Semua ini dapat dikatakan

sebagai sistem informasi.

Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi

akuntansi diferenssial sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan

investasi. Informasi akuntasi diferrensial tersebut dimasukkan ke dalam suatu

modal pengambilan keputusan yang berupa metode penilaian investasi untuk

memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi

yang tersedia.

PT Bank Sumut Kantor pusat Medan merupakan salah satu Bank Milik

Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang perbankan. Misi dari bank adalah

mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan

pada prinsip-prinsip Compliance. Dalam pengambilan keputusan investasi aktiva

tetap khusus gedung untuk perluasan usaha, perusahaan belum sepenuhnya

menggunakan metode penilaian investasi.

Berdasarkan uraian di atas, serta mengingat akan pentingnya sistim

informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan sesuai dengan

perkembangan zaman, serta dalam situasi persaingan yang semakin tajam, maka

penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam bentuk skripsi judul

3

Page 4: Proposal & Skripsi Nunun Akt

“Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan

Investasi Pada PT Bank Sumut Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Apakah informasi akuntansi manajemen telah dimanfaatkan

perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi.

C. Batasan Masalah

Informasi akuntansi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

investasi, baik investasi dalam bentuk tanah, peralatan, gedung dan lain

sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan kesalah pahaman dalam pembahasan dan

karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, serta pengetahuan penulis, maka

penulisan akan dibatasi pada penerapan informasi akuntansi differensial dalam

pengambilan keputusan investasi gedung di PT Bank Sumut Kantor Pusat.

4

Page 5: Proposal & Skripsi Nunun Akt

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan

masalah yang penulis kemukakan adalah : “ Bagaimanakah efektivitas

penggunaan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan

investasi gedung”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas

penggunaan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan

investasi gedung di dalam perusahaan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menambah pengetahuan

khususnya mengenai peranan dan fungsi internal auditor.

2. Bahan masukan bagi perusahaan sebagai alternatif yang dapat

membantu perusahaan dalam mengatasi permasalahan mengenai internal

audit.

3. Bahan masukan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian

sejenis, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih baik dari yang sudah

ada.

5

Page 6: Proposal & Skripsi Nunun Akt

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen

pada dasarnya informasi akuntansi manajemen adalah suatu sistem

yang berperan serta membantu akuntansi di dalam melaksanakan transformasi

data menjadi informasi, yang mana informasi tersebut berguna sebagai bahan

bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Sebelum membahas

pengertian informasi manajemen lebih lanjut terlebih dahulu dibahas

pengertian informasi dan akuntansi manajemen.

Pada dasarnya informasi merupakan fakta-fakta atau data yang telah

mengalami proses yang disebut dengan proses transformasi data sehingga

menjadi informasi. Data merupakan bahan baku yang belum diolah dan belum

mempunyai nilai. Untuk itu data harus diolah sedemikian rupa sehingga

menjadi informasi yang mempunyai arti tersendiri sesuai dengan kegunaan

daripada informasi tersebut.

Bodnar dan Hopwood diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dan Rudi

M. Tambunan (2001 : hal. 1) menyatakan Informasi adalah “data yang

berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil

keputusan yang tepat”.

6

Page 7: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Hubungan data dengan informasi sangat erat. Data diibaratkan sebagai

bahan baku yang telah mengalami proses transformasi sehingga keluarannya

menjadi barang jadi. Hubungan data dengan informasi dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar II.1Hubungan Data dan Informasi

INPUT OUTPUT

Sumber : Baridwan (2000 : 4)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data yang telah dikumpulkan

oleh sistem pengolahan. Hasil tersebut adalah informasi dan informasi inilah

yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

Setelah data ditransformasikan menjadi informasi maka informasi tersebut

dapat digunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan.

Menurut Arens dan Lobbecke (2003 : 3): “akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan”.

Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut pandang yaitu

akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi

manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Akuntansi manajemen adalah

informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe

7

Data Proses Informasi

6

Page 8: Proposal & Skripsi Nunun Akt

akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern

organisasi.

Menurut Ahmad (2000 : hal. 4) : “akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan konsep yang tepat dalam pengelolaan data ekonomi historical yang diproyeksikan dari suatu satuan usaha untuk membantu manajemen dalam penyususnan rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu pandangan kearah pencapaian tujuan tersebut”.

Dari defenisi di atas, dapat dibuat suatu gambaran mengenai proses

akuntansi manejemen hingga menjadi informasi yang dapat digunakan

seorang manajer sebagai berikut :

a. Mengidentikasi

Identifikasi merupakan seleksi yang dilakukan terhadap transaksi dan

kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang terjadi di perusahaan dalam

rangka pelaksanaan operasinya. Supaya dapat dilakukan tindakan

akuntansi yang tepat yaitu bagaimana pencatatan dan pengklasifikasiannya

dalam pembukuan perusahaan.

b. Pengumpulan

Transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang telah

diidentifikasikan pada tahap sebelumnya akan dikumpulkan dan

selanjutnya akan dicatat dan diklasifikasikan secara konsisten.

c. Pengukuran

Pengukuran merupakan tindakan yang dilakukan untuk membandingkan

transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi yang telah diproyeksikan akan

8

Page 9: Proposal & Skripsi Nunun Akt

terjadi dengan transaksi-transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi

sesungguhnya

d. Akumulasi

Akumulasi merupakan pengelompokkan transaksi-transaksi dan kejadian-

kejadian ekonomi pada tahap sebelumnya telah dikumpulkan, selanjutnya

akan dijadikan berupa laporan akuntansi keuangan secara konsisten.

e. Analisa

Dari hasil perbandingan di atas akan dapat dinilai tingkat keberhasilan

yang dicapai perusahaan, misalnya kalau terjadi perbedaan yang menyolok

antara budget dengan actual maka akan dianalisa apa yang menyebabkan

perbedaan tersebut sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi.

f. Penyajian dan Interpretasi

Penyajian dan interpretasi merupakan koordinasi data akuntansi dan

perencanaan untuk menyediakan informasi yang akan disajikan secara

logis kepada pimpinan perusahaan untuk digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan.

g. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses pelaporan kejadian-kejadian

ekonomi yang sudah diikhtisarkan, baik kepada pihak eksternal maupun

pihak internal. Untuk pihak eksternal, informasi akuntansi yang disajikan

berupa laporan akuntansi keuangan yang terdiri dari daftar neraca, laporan

laba rugi, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan kepada

9

Page 10: Proposal & Skripsi Nunun Akt

eksternal harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

sedangkan informasi yang disajikan pihak internal tidak hanya terbatas

kepada laporan keuangan pokok saja tetapi juga informasi internal lainnya

yang terjadi selama proses pelaksanaan operasi, misalnya : laporan analisa

laba kotor, laporan analisa penjualan produk, laporan penentuan Break

Event Point (BEP).

Agar dapat dipahami apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi

manajemen, maka penulis mengutip beberapa defenisi berikut : “informasi

akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan

dengan data keuangan dari suatu perusahaan.

Menurut Nugroho Widjayanto (2001 : hal. 4) :“sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.

Hansen dan Mowen (2004 : hal. 4) :“sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen”.

Sistem informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan

perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam

sistem akuntansi, berbagai kekurangan penyimpangan dan kesalahan dapat

dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki, sedangkan informasi

akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifikasi suatu

10

Page 11: Proposal & Skripsi Nunun Akt

masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi

akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup

manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan

selain itu kebutuhan akan informasi tidak terbatas hanya pada organisasi

manufaktur, namun digunakan pada semua organisasi, termasuk dagang dan

jasa.

2. Jenis-Jenis Informasi Akuntansi Manajemen

Baridwan (2001 : hal. 11) mengatakan jenis dari informasi akuntansi

manajemen adalah sebagai berikut :

a. Informasi akuntansi penuh (Full Cost Accounting

Information)

b. Informasi akuntansi differensial (Differential Accounting

Information)

c. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responsilbility

Accounting Information).

Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan

objek informasi (Information object atau information objective). Objek

informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi

atau perusahaan sebagai keseluruhan. Informasi akuntansi penuh adalah

seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh atau seluruh sumber yang

dikorbankan suatu objek informasi.

11

Page 12: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang

dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi differensial

merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif

tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi

akuntansi differensial mempunyai dua unsur pokok merupakan informasi

yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh

pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk

pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik

di antara alternatif yang tersedia.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sitem

akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi

pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan dengan metode

pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam sistem

akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi

pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang

dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat

pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity based responsilibility

accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi

aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas

penambah dan bukan penambah nilai.

3. Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen

12

Page 13: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Setiap jenis/tipe informasi akuntansi manajemen jika dihubungkan

dengan tujuan dan pada masa yang akan datang dan pada masa sekarang dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel II. 1Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya

Tipe Informasi Akuntansi Manajemen (Aktiva, Pendapatan dan Biaya)

ManfaatInformasi Masa Lalu

Informasi Masa Yang Akan Datang

Informasi akuntansi Penuh (Full accounting information)

Pelaporan informasi keuangan Analisis kemampuan menghasilkan laba

Jawaban atas pertanyaan : berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?

Penentuan harga jual dalam cost type contract

Penyusunan Program

Penentuan harga jual normal

Penentuan harga transfer

Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah

Informasi akuntansi differensial

Tidak ada Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang

Informasi akuntansi pertanggungjawaban

Penilaian kinerja manajer

Penyusunan anggaran

Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 18)

4. Pengertian dan Jenis-Jenis Investasi

a. Pengertian Investasi

13

Page 14: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : No. 13 paragrap 03):“investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan yang berinvestasi”.

Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa suatu yang

diinvestasikan adalah beberapa kekayaan atau harta baik itu berupa harta

tetap maupun lancar, dimana diharapkan adanya suatu distribusi seperti

bunga, royalty, dividen dan lain-lain yang diharapkan perusahaan yang

berinvestasi.

b. Jenis-Jenis Investasi

1.1. Investasi Jangka Pendek

Suatu perusahaan mungkin saja memiliki uang kas yang

belum segera diperlukan dalam waktu dekat, tetapi baru akan

digunakan dalam operasi perusahaan dalam masa yang akan datang.

Dalam hal ini, agar dalam penggunaan kas pada masa yang akan

datang tidak menganggur disebabkan karena kelebihan dana, maka

dapat menanamkan seluruhnya atau sebagian dalam surat-surat

berharga, seperti sertifikat deposito yang memberikan keuntungan

dan bila diperlukan dapat dijual kembali menjadi uang kas.

Investasi lancar sering juga disebut juga dengan surat-surat

berharga yang merupakan aktiva lancar. Agar dapat dikategorikan

sebagai aktiva lancar dalam neraca, maka investasi itu haruslah

14

Page 15: Proposal & Skripsi Nunun Akt

likuid (dapat dengan mudah dikonversikan kedalam bentuk kas).

Selain itu investasi tersebut juga bermaksud untuk menginversikan

investasi dalam jangka waktu kurang 1 (satu) tahun atau

mempergunakannya untuk kewajiban lancar perusahaannya.

1.2. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang disebut juga investasi permanen dan

biasanya dilaporkan di neraca dalam perkiraan aktiva tidak lancar.

Investasi jangka panjang merupakan sebagian dana yang ditanamkan

dalam aktiva diluar kegiatan usaha pokok perusahaan, dengan tujuan

memperoleh pendapatan terus-menerus dalam jangka panjang.

Dengan demikian investasi jangka panjang atau aktiva-aktiva

perusahaan yang merupakan bentuk penanaman atau penyertaan

jangka panjang di luar kegiatan usaha pokok. Investasi jangka

panjang diklasifikasikan dalam empat kelompok

Investasi dalam saham atau surat berharga baik saham

preferen maupun saham biasa yang dipegang oleh investor dalam

jangka waktu lebih dari satu tahun.

Investasi dalam obligasi, hipotik, dan instrumen-instrumen

hutang sejenisnya.

Dana perluasan obligasi, penebusan saham dan tujuan khusus

lainnya.

15

Page 16: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Investasi lainnya seperti uang muka pada afiliasi, bunga

dalam kontrak asuransi jiwa dan kekayaan pemilik dalam

persekutuan.

5. Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi

atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi. Berikut ini dibahas

empat metode untuk menilai suatu usulan investasi :

a. Pay Back

Salah satu metode yang pada umumnya digunakan untuk

menentukan perlu tidaknya penambahan atau penggantian aktiva tetap

perusahaan adalah pay back method. Metode ini sering pula disebut

dengan istilah lain seperti pay off method dan pay out method. Rumus

perhitungan pay back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1.1. Pay Back Period Belum Memperhitungkan Pajak

Penghasilan.

Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam

penentuan pay back period, dalam investasi untuk perluasan usaha,

pay back period dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Investasi

16

Page 17: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Pay Back (dalam Tahunan) =Laba tunai rata-rata per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut,

pembilang yang berupa investasi merupakan aktiva differensial yang

direncanakan dalam usulan investasi perluasan usaha dan penyebut

yang berupa laba tunai merupakan pendapatan differensial dikurangi

dengan biaya differensial tunai.

Sebagai contoh Tuan A mempunyai rencana akan

menginvestasikan uangnya dalam usaha transport menurut rencana

dia akan membeli sebuah mobil penumpang dengan harga Rp

72.000.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Untuk

memperkirakan dalam jangka berapa tahun investasi tersebut akan

kembali, Tuan A memperkirakan pendapatan differensial dan biaya

differensial tunai per bulan dari usahanya sebagai berikut :

Taksiran Pendapatan differensial tunai : Rp 5.000.000

Taksiran Biaya differensial tunai : Rp (3.800.000)

Laba tunai per bulan : Rp 1.200.000

Jika dampak pajak penghasilan akibat tamabahan laba tunai

tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan, investasi

tersebut akan kembali lagi dalam jangka waktu :

72.000.000

17

Page 18: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Pay Back period = = 60 Bulan 1.200.000

Apabila diterapkan dalam investasi pada penggantian aktiva

tetap, maka rumus perhitungkan pay back period adalah sebagai

berikut :

InvestasiPay back period (dalam tahunan) =

Penghematan tunai per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut,

pembilang yang berupa investasi merupakan aktiva differensial yang

direncanakan dalam ususlan investasi penggantian aktiva tetap, dan

penyebut yang berupa biaya differensial tunai yang terdiri dari

penghematan biaya tunai yang akan diperoleh dengan penggantian

aktiva tetap. Dua rumus perhitungan pay back period tersebut di atas

digunakan jika laba tunai atau penghematan tunai setiap periode

sama.

1.2. Pay Back Period Memperhitungkan Pajak

Penghasilan.

Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka

penentuan pay back period dilakukan dnegan rumus berikut ini :

InvestasiPay back period (dalam Tahunan) =

18

Page 19: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Kas Masuk Bersih

b. Avarage Return on Investment Method

Metode ini sering disebut accounting method atau financial

statement method, karena dalam perhitungannya digunakan angka laba

akuntansi (accounting profit). Rumus perhitungan ROI adalah

Laba sesudah pajakRata-rata kembalian investasi =

Rata-rata investasi

Laba sesudah pajak sama dengan laba tunai dikurangi dengan

biaya depresiasi. Oleh karena itu rumus perhitungan tarif ROI adalah :

Rata-rata kembaliankas tahunan - Penutupan Investasi

Tarif kembalian investasi =Rata-rata investasi

Dalam rumus-rumus di atas, dipakai investasi rata-rata sebagai

penyebut. Adakalanya tarif ROI dihitung dengan rumus yang memakai

investasi mula-mula sebagai penyebut.

Sebagai contoh suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-

mula Rp 10.000.000. umur ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa

nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan

dapat diperoleh kas masuk rata-rata sebesar Rp 4.000.000. Sedangkan kas

keluar yang termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp 2.500.000.

19

Page 20: Proposal & Skripsi Nunun Akt

(4.000.000-2.500.000)-(10.000.000+10)Tarif kembalian investasi = = 5 %

10.000.000

Jika dalam rumus tarif ROI tersebut di atas diapakai investasi rata-

rata sebagai penyebut, maka ada dua macam cara perhitungan yang dapat

ditempuh :

1.1. Investasi mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke 10

dibagi dua.

(4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10)Tarif kembalian investasi = = 5 % (10.000.000+0) + 2

1.2. Diperhitungkan investasi rata-rata setiap tahun dan jumlah investasi

rata-rata setiap tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis

proyek. Contoh perhitungan rata-rata adalah sebagai berikut :

Investasi rata-rata pada tahun 1

Investasi mula-mula Rp 10.000.000

Investasi pada akhir tahun ke 1

10.000.000-1.000.000 9.000.000

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(10.000.000+9.000.000)/2 9.500.000

Investasi rata-rata pada tahun 2

Investasi awal tahun ke-2 Rp 9.500.000

Investasi pada akhir tahun ke 2

9.500.000-1.000.000 8.500.000

20

Page 21: Proposal & Skripsi Nunun Akt

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(9.500.000+8.500.000)/2 8.500.000

Investasi rata-rata pada tahun 3

Investasi awal tahun ke-3 Rp 8.500.000

Investasi pada akhir tahun ke 3

8.500.000-1.000.000 7.500.000

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(8.500.000+7.500.000)/2 8.000.000

perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek

dapat diikuti pada tabel berikut :

Tabel II.2Perhitungan Investasi Rata-Rata

Tahun Saldo Investasi pada awal tahun (dalam ribuan rupiah)

Capital recovery/biaya depresiasi (dalam ribuan rupiah)

Saldo investasi pada akhir tahun (dalam ribuan rupiah)

Investasi rata-rata pada tahun (dalam ribuan rupiah)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10.000 9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

9.0008.0007.0006.0005.0004.0003.0002.0001.000 0

9.5008.5007.5006.5005.5004.5003.5002.5001.500 500

Sumber : Mulyadi (2001 : 304)

(4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10)Tarif kembalian investasi = = 10 %

21

Page 22: Proposal & Skripsi Nunun Akt

(10.000.000+0) /10

Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini

adalah sebagai berikut :

1.1. Suatu Investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat

memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak

perusahaan.

1.2. Jika Pengambil keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian

investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah

yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

c. Present Value Method

Metode ini telah memperhitungkan nilai waktu uang. Dalam

keputusan-keputusan aktiva tetap, informasi akuntansi manajemen yang

dipertimbangkan adalah besarnya selisih antara pendapatan differensial

dengan biaya differensial serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat

dari adanya pendapatan differensial dan biaya differensial selama umur

ekonomis aktiva tetap tersebut, kemudian dinilaitunaikan dengan tarif

kembalian tertentu. Jumlah nilai ini kemudian dibandingkan dengan aktiva

differensial untuk mempertimbangkan menguntungkan tidaknya tambahan

aktiva tetap tersebut. Jika jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari

aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan

sedangkan jika jumlah nilai tunai tersebut lebih rendah dari aktiva

22

Page 23: Proposal & Skripsi Nunun Akt

differensial, usulan investasi tersebut dianggap tidak menguntungkan.

Perhitungan nilai tunai adalah sebagai berikut :

1

NT = AK(1+i)n

Keterangan :

NT = Nilai Tunai

AK= Arus Kas

i = Tarif Kembalian Investasi

n = Jangka Waktu

Faktor 1/(1+n)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat

untuk berbagai tarif kembalian jangka waktu. Sebagai contoh tuan A

merencanakan akan menginvestasikan uangnya dalam pembeliam mobil

penumpang seharga Rp 95.000.000. Kenderaan tersebut diperkirakan

berumur ekonomis 4 tahun dan pada akhir tahun keempat dianggap tidak

bernilai residu. Perhitungan laba per tahun yang diproyeksikan dari usaha

selama umur ekonomis kendaraan tersebut disajikan pada tabel II.4. Atas

dasar arus kas bersih setiap bulan yang diperkirakan sebesar Rp

46.500.000 per tahun, maka pada tarif kembalian 10% pertahun, jumlah

nilai tunai kas masuk bersih tersebut disajikan pada tabel II.5.

Tabel II.3 Perhitungan Laba Per Tahun dan Arus Kas Masuk Bersih

Pendapatan Arus Kas Masuk

Biaya dan laba dan Kas Keluar

Akuntansi

Taksiran Pendapatan 78.000

Taksiran Biaya Operasi

Biaya Bahan Bakar 10.000 10.000

Biaya tenaga kerja 4.000 4.000

Biaya reperasi dan pemeliharaan 3.000 3.000

23

Page 24: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Biaya lain 2.250 2.250

Biaya depresiasi 23.750

Total biaya operasi : 43.000

Total biaya tunai 19.250

Taksiran laba sebelum pajak 35.000

Laba tunai 58.750

Pajak penghasilan (35%X35.000) 12.250 12.250

Laba bersih setelah pajak 22.750

Kas masuk bersih 46.500

Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 308)

Tabel II.4Nilai Tunai Kas Masuk Bersih

Tahun Kas masuk bersih

per tahun

Tarif

kembalian

Nilai kas masuk

bersih tahunan

(1) (2) (3) (4)

1

2

3

4

46.500.000

46.500.000

46.500.000

46.500.000

0,909

0,826

0,751

0,683

42.268.500

38.409.000

34.921.500

31.759.500

Jumlah nilai tunai kas masuk bersih 147.358.500

Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 308)

d. Discount Cash Flows Method

24

Page 25: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Pada dasarnya diccount cash flows method sama dengan present

value method, karena kedua-duanya memperhitungkan nialai waktu uang

di masa yang akan datang. Perbedaannya adalah dalam present value

method tarif kembalian (rate of return) sudah ditentukan lebih dahulu

sebagai tarif kembalian ini yang dihitung sebagai dasar untuk menerima

atau menolak suatu usulan investasi.

Dalam present value method, asalkan jumlah nilai tunai arus kas

masuk bersih suatu investasi melebihi nilai tunai investasi mula-mula,

rencana investasi secara ekonomis layak diterima, tanpa memperhitungkan

lagi berapa jumlah kelebihan nilai tunai arus kas masuk bersih tersebut di

atas investasi mula-mula.

Discount cash flow method justru mencari pada tarif kembalian

berapa arus kas masuk bersih harus dinilaitunaikan supaya investasi yang

ditanamkan dapat tertutup, penentuan tarif kembalian tersebut dilakukan

dengan metode coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :

1.1. Mencari nilai tunai arus kas masuk bersih pada tarif

kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau di bawah tarif

kembalian investasi yang diharapkan.

1.2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut

untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya

Sebagai contoh investasi direncanakan sebesar Rp 4.600.000.

umur ekonomis investasi diperkirakan 4 tahun. Kas masuk bersih

dari investasi (pendapatan differensial dikurangi dengan biaya

25

Page 26: Proposal & Skripsi Nunun Akt

differensial tunai dan pajak penghasilan atas biaya differensial tidak

tunai) diperkirakan selama 4 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel II.5Arus Kas Masuk Bersih

Tidak Sama Tiap Periode

Tahun Kas Masuk Bersih1234

Rp 1.800.0001.600.0001.500.0001.400.0006.300.000

Tabel II.6Perhitungan Tarif Kembalian Jika Arus Kas Masuk Bersih

Tidak Sama Tiap Periode

Tahun Kas Masuk Bersih

Nilai tunai Rp 1 pada tarif kembalian 10 %

Nilai tunai kas masuk bersih pada tarif kembalian 10 % (1) x (2)

Nilai tunai Rp 1 pada tarif kembalian 15 %

Ilai tunai kas masuk bersih pada tarif kembalian 15 %(1) x (4)

1234

1.800.000 1.600.0001.500.000 1.400.000

0,9090,8260,7510,683

1.636.2001.321.6001.126.500 986.200

0,8700,7560,6580,572

1.566.0001.209.600 987.000 800.000

6.300.000 5.040.500 4.563.400

6. Keputusan Investasi

Dalam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang

sangat penting, oleh karena keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang

26

Page 27: Proposal & Skripsi Nunun Akt

manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh

bawahannya. Kesalahan mengambil keputusan akan merugikan organisasi,

mulai dari kerugian citra sampai kepada kerugian material.

Pengambilan keputusan merupakan proses pemikiran dalam rangka

pemecahan masalah. Dengan demikian keputusan yang diambil juga memiliki

kriteria pula, karena keputusan yang dihasilkan ada yang mengandung resiko

besar dan ada pula yang resikonya kecil atau tidak ada sama sekali. Untuk

keputusan yang memiliki resiko yang sangat besar dituntut keberanian

manajer dalam pengambilan keputusan.

Demikian juga halnya dalam pelaksanaan pengambilan keputusan

investasi maka dibutuhkan keputusan-keputusan berupa kebijaksanaan agar

investasi yang dilakukan tersebut benar-benar berfaedah bagi perusahaan.

Dalam pelaksanaannya keputusan investasi maka pada dasarnya keputusan

tersebut diserahkan kepada pimpinan dalam mengelola harta perusahaan

khususnya uang, yang ditujukan bagi pengembangan perusahaan di masa

mendatang, baik itu dalam bentuk perluasan kegiatan perusahaan sehingga

target produksi dapat dikembangkan maupun juga dengan cara

menginvestasikan dana perusahaan pada dasarnya berupa kebijakan perluasan

produksi maupun pasar sasaran dengan ditopang oleh pengembangan

organisasi perusahaan itu sendiri.

Mulyadi (201 : hal. 41) :“menyatakan keputusan investasi membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi tersebut, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi

27

Page 28: Proposal & Skripsi Nunun Akt

piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi”.

Sedangkan keputusan investasi ke luar pada dasarnya merupakan suatu

jawaban dari proses kedudukan manajer dalam mengelola uang di luar

perusahaan baik itu kepada perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank,

asosiasi simpanan dan pinjaman, pasar modal)

Tujuan daripada keputusan investasi adalah agar investasi dalam

rangka pengembangan aktivitas perusahaan maupun juga keterlibatan

perusahaan dalam uang di luar perusahan dapat memberikan imbalan balik

yang positif bagi pengembangan perusahaan yang melakukan investasi itu

sendiri.

7. Pengambilan Keputusan Investasi

Tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional, yang

terdiri dari lembaga-lembaga keuangan di luar perusahaan seperti perusahaan

investasi, bank maupun pasar modal maka dalam suatu proses pengambilan

keputusan investasi, sebagaimana dikatakan Mulyadi (201 : hal. 52) dilakukan

melalui langkah-langkah sebagai berikut

a. Menetapkan Sasaran Investasi

Langkah pertama pertama dalam proses pengambilan keputusan investasi,

menetapkan sasaran investasi, yang digantungkan dari perusahaan itu

sendiri. Sebagai contoh, dana pension yang berkewajiban untuk membayar

sejumlah dana kepada pesertanya di masa yang akan datang, akan

28

Page 29: Proposal & Skripsi Nunun Akt

memiliki sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio

investasi, sehingga dapat memenuhi kewajiban dana pensiunnya. Atau

dengan kata lain perusahaan dalam rangka melindungi pekerjanya

melakukan investasi dengan perusahaan penyandang dana pension,

sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawainya serta terdapatnya suatu

struktur di luar perusahaan yang mengatur masalah pensiun pegawainya.

b. Membuat Kebijakan Akuntansi

Langkah kedua dalam proses pengambilan keputusan investasi adalam

membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi.

Penetapan kebiajakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/asset.

Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya

didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada.

Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan

sekuritas-sekuritas di luar negeri.

c. Pemilihan Strategi Portofolio

Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan

pedoman proses manajemen investasi dari klien maupun insitusi

merupakan langkah ketiga dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan

pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang

tersedia teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih

baik dibandingkan portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas.

Strategi portofolio pasif melibatkan inut ekspektasional minimal dan

29

Page 30: Proposal & Skripsi Nunun Akt

sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan

kinerja dari beberapa indeks pasar.

d. Pemilihan Aktiva

Setelah strategi portofolio dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih

aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan

evaluasiterhadap masing-masing sekuritas. Dalam strategi aktif, hal ini

berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan penetapan harga sekuritas.

e. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Mengukur dan mengevaluasi kinerja investasi merupakan langkah terakhir

dalam proses pengambilan keputusan investasi. Sebenarnya penggunaan

istilah langkah terakhir dapat menyesatkan karena proses investasi

merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini meliputi

pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja

tersebut secara relative terhadap beberapa patok duga (benchmark). Patok

duga merupakan kinerja dari serangkaian sekuritas yang telah ditentukan,

diperoleh untuk tujuan perbandingan.

8. Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan

Investasi.

Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Setiap

keputusan melibatkan proses pemilihan dari setidaknya dua alternative. Dalam

30

Page 31: Proposal & Skripsi Nunun Akt

proses pembuatan keputusan, biaya dan manfaat dari alternative yang lain.

Biaya yang berada diantara berbagai alternatif yang tersedia disebut biaya

relevan.

Mulyadi (2001 : hal. 286) :“menyatakan investasi adalah pengkaitan sumber-sumber jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya dana yang sudah ditanamkan sudah terkait dalam jangka waktu yang panjang sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih”.

Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka panjang

yang didalamnya manajemen merencanakan alokasi sumber daya kepada

berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk

pelaksanaan strategi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebeum

manajemen menetapkan jumlah sumber daya ekonomi yang akan dialokasikan

ke dalam program-program yang akan dilaksanakan. Untuk memungkinkan

pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan diantara

berbgaai alternatif program yang mungkin dilaksnakaan oleh perusahaan,

manajemen memerlukan informasi akuntansi differensial.

Dalam perencanaan jangka panjang manajemen puncak menghadapi

masalah mesin dan peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan

terhadap produk perusahaandan masalah penggantian aktiva tetap yang sudah

tidak ekonomis lagi pemakaiannya dan masalah lain yang berhubungan

dengan investasi atau penanaman modal. Diantara berbagai informasi yang

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi

31

Page 32: Proposal & Skripsi Nunun Akt

manajemen yang berupa aktiva differensial merupakan informasi penting

untuk menilai kelayakan ekonomis suatu rencana investasi.

B. Kerangka Konseptual

Gambar II.2Kerangka Konseptual

32

Bank Sumut

Pengambilan Keputusan

Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi Akuntansi Differensial

Tujuan Perusahaan

Page 33: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Dari gambar kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa Bank

Sumut dalam mencapai tujuannya harus menyerap informasi. Ada dua tipe

akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu

Informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi differensial .

Informasi akuntansi differensial tersebut sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan dalam mencapai tujuannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Objek, dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Sumut yang beralamat di Jl. Imam

Bonjol No. 18 Medan, Telp (061) 4155100.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan Informasi akuntansi manajemen

dalam pengambilan keputusan investasi Pada PT Bank Sumut.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis rencanakan mulai dari bulan Januari 2008 sampai bulan

Maret 2008.

33

Page 34: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Tabel III. 1Waktu Penelitian

No

.

Kegiatan Januari Pebruari Maret April

II III IV I II III IV I II III IV I II III

1. Survei Lapangan

2. Penyusunan Proposal

3. Seminar Proposal

4. Pengumpulan Data

5. Analisis Data

6. Penyusunan Skripsi

B. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung

yang terdiri atas struktur organisasi, sejarah perusahaan, laporan keuangan dan

lain-lain.

b. Data Sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak

lain).

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data primer maupun data sekunder, penulis

melakukan teknik pengumpulan data dengan cara :

34

33

Page 35: Proposal & Skripsi Nunun Akt

1. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan

pihak berwenang di perusahaan sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung di perusahaan antara

lain meliputi laporan keuangan, kertas kerja internal auditor dan laporan audit.

3. Studi Dokumentasi, meneliti bahan-bahan tulisan perusahaan seperti profil

atau sejarah singkat dan gambaran umum kegiatan perusahaan.

D. Metode Analisis Data.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan

metode ini data dikumpulkan, disusun, dan dianalisa sehingga memberikan

keterangan yang jelas dan lengkap guna memecahkan masalah yang diteliti dan

diharapkan dapat memberikan gambaran yang objektif mengenai objek yang

diteliti.

BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank

Sumut (“Bank”) didirikan di Medan berdasarkan akta Notaris Rusli No. 22

tanggal 4 Nopember 1961 dalam bantuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan UU

No. 13 Tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah dan

sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 Tahun 1965,

bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada

35

Page 36: Proposal & Skripsi Nunun Akt

tanggal 16 April 1999, sesuai dengan Akta Notaris Alina Hanum Nasution,

SH. No. 38, bentuk usaha diubah kembali menjadi perseroan terbatas. Akta

pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia

berdasarkan surat keputusan No. C-8224.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 MEi 1999

serta diumumkan dalam bentuk Berita Negara Republik Indonesia No. 54

tanggal 6 Juli 1999 Tambahan No. 4042.

Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan,

terakhir dengan akta Notaris Alina Hanum, SH. No. 21 tanggal 9 Mei 2003

mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, persatuan dari lembaga

yang berwenang mengenai pengangkatan anggota direksi, pengangkatan

komisaris utama, tugas dan wewenang komisaris, dewan pengawas syariah,

tahun buku, serta ketentuan pelaksanaan RUPS untuk penggabungan,

peleburan, dan pengambilalihan Bank. Akta pendirian ini telah mendapat

persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan

keputusannya No. C-28802 HT.01.04.TH.2003 tanggal 10 Desember 2003

serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 18

Mei 2004 Tambahan No. 4656 sesuai dengan perjanjian Rekapitalisasi antara

Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia dan Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Sumatera Utara tanggal 7 Mei 1999, Bank diikutsertakan

dalam program Rekapitulasi.

PT Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya

beralamatkan di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2005, Bank

36

Page 37: Proposal & Skripsi Nunun Akt

telah menambah 1 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 18 kantor kas

dan 7 unit ATM sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah

sehingga per 31 Desember 2005, Bank telah memiliki 20 kantor cabang, 8

kantor cabang pembantu, 37 kantor kas, 15 kas mobi, 1 payment point dan 30

unit ATM. Dalam tahun 2004, bank membuka unit Usaha Syariah yang telah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No.

6/141/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004. dalam tahun 2005, Bank juga

menambah 1 cabang syariah sehingga per 31 Desember 2005, Bank telah

memiliki 3 cabang syariah. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember

2005 dan 2004 masing-masing berjumlah 1.044 dan 841 orang.

Susunan komisaris dibentuk berdasarkan Berita Acara Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank SUmut No. 76 tanggal 28 Juni 2001,

dari Notaris Alina Hanum, SH. Sedangkan susunan direksi dibentuk

berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Sumut No. 28 tanggal 24 Mei 2004, dari Notaris H. Marwansyah Nasution,

SH di Medan serta keputusan RUPS sirkuler PT Bank Sumut tanggal 10 Juni

2004.

Kegiatan utama dari Bank Sumut adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Penghimpun

dana dilakukan dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,

sertifikat deposito dan tabungan. Khusus untuk tabungan, Bank Sumut

memiliki produk tabungan martabe yang berhadiah barang dan undian 2 kali

dalam setahun. Selain itu ada tabungan simpeda yang merupakan produk

37

Page 38: Proposal & Skripsi Nunun Akt

bersama Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia yang berhadiah uang

dan juga diundi 2 kali dalam setahun.

Bagi nasabah yang berniat menunaikan ibadah haji dapat menyetorkan

biaya penyelenggaraan biaya haji (BPS-BPIH) melalui Bank Sumut dengan

produk tabungan makbul. Bank Sumut juga melayani pembayaran pajak

secara online. Penambahan fitur ATM Bank Sumut pada tahun 2005 mellaui

ATM bersama memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Sumut dalam

melakukan transaksi :

a. Diseluruh Indonesia dan pada tahun 2005 nasabah Bank Sumut

telah dapat bertransaksi di Negara Malaysia melalui ATM yang berlogo

BANKCARD.

b. Transfer/pemindahbukuan antar bank anggota ATM bersama.

c. Pembayaran kartu pasca bayar dan pembelian pulsa kartu pra

bayar pada PT Indosat dan PT Telkomsel.

Penarikan tunai kartu ATM Bank Sumut telah ditingkatkan untuk

kartu Silver maksimal sebesar RP 5.000.000 dan untuk kartu Gold maksimal

Rp 10.000.000. pada tahun 2005 juga telah mengoperasikan layanan

penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi sistem Host to Host (H2H) dan

sejak bulan Agustus s/d Desember 2005 telah terjadi 2.907 transaksi dengan

jumlah penerimaan pembayaran sebesar Rp 582.047.131.

PT Bank Sumut telah menjadi Bank Operasional I (BO I) yang berarti

menjadi Bank mitra KPKN sebagai penyimpan uang Negara untuk gaji dan

non gaji berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan No. SE-

38

Page 39: Proposal & Skripsi Nunun Akt

19/PB/2005 tanggal 9 Maret 2005 dan sebagai Bank Persepsi BPHTP (Bea

Perolehan Hak Atas Tanah) sesuai surat keputusan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan No. Kep-10/PB/2005 tanggal 16 Pebruari 2005.

Produk kredit yang ditawarkan meliputi kredit dengan sistem angsuran

dan rekening Koran tergantung kepada jenis usaha yang akan dibiayai. Sejalan

dengan kebijakan yang telah digariskan yaitu mengembangkan dunia usaha

secara umum khususnya sector usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),

maka hamper seluruh pembiayaan dislaurkan kepada debitur yang tergolong

kredit usaha kecil (KUK). Disamping itu, Bank Sumut juga menyediakan jasa

transfer dan inkaso, penyedia safe deposit box, penyewaan ruang kantor,

service point pembayaran rekening listrik, air dan telepon serta garansi bank.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu proses manajemen yang

menghasilkan penugasan (pembagian tugas), dan tugas-tugas ini merupakan

hasil daripada pembagian pekerjaan yang menghasilkan prosedur dan

peraturan yang diperlukan. Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan

sistem yang mengatur penempatan dan pembagian tugas kepada masing-

masing bagian yang ada dalam perusahaan. Untuk menjamin kelancaran

pembagian tugas ini, maka peran struktur organisasi sangat diperlukan.

Oleh sebab itu suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

tugas-tugasnya memerlukan kerangka kerja dan uraian tugas yang jelas dan

tegassehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk menjamin kesatuan arah

39

Page 40: Proposal & Skripsi Nunun Akt

dalam pelaksanaan kegiatan yang mendukung tugas-tugas perusahaan

diperlukan struktur organisasi sebagai pedoman dalam pembagian tugas dan

wewenang, karena tanpa struktur organisasi pelaksanaan tugas pekerjaan tidak

berjalan lancar dan baik, dengan kata lain sering terjadi kesimpang siuran

dalam pelaksanaan tugas.

Struktur organisasi mewujudkan suatu kerangka dan susunan

perwujudan dalam pola tetap hubungan-hubungan dalam fungsi bagian-

bagian, atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi, standarisasi, koordinasi,

sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan

kerja. Untuk jelasnya struktur organisasi Bank Sumut adalah sebagai berikut :

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan

tertinggi perseroan yang diadakan setiap tahunnya. Pada rapat tersebut

Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan dan mempertanggungjawabkan

kinerja perseroan kepada pemegang saham.

b. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam

mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional bank secara umum

yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan

Komisaris dan Bank Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap

seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan

40

Page 41: Proposal & Skripsi Nunun Akt

tugasnya, Dewan Komisaris dapat menerima saran dan pertimbangan dari

Penasehat Dewan Komisaris. Untuk tugas-tugas administrasi, Dewan

Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris.

c. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Dewan Pengawas Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS. Dewan

Pengawas Syariah Nasional (DSN) pada Bank, sehubungan dengan unit

usaha syariah.

d. Direksi

Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Umum

dan Dirketur Pemasaran. Semua direktur telah lulus fit and proper test,

mengelola kekayaan bank dengan penuh tanggung jawab dan mematuhi

peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Diektur

Kepatuhan membawahi Divisi Perencanaan dan Divisi kepatuhan dalam

rangka untuk memastikan proses pengambilan keputusan tidak

bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

e. Divisi Pengawasan

Divisi Pengawasan terdiri dari 3 (tiga) bidang, yaitu bidang pengawasan

umum, bidang pengawasan teknologi sistem informasi dan bidang

pengawasan kredit. Fungsi divisi pengawasan adalah menyelamatkan dan

mengamankan harta bank dan mengawasi dan membina seluruh unit kerja

Bank untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

f. Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Cabang

41

Page 42: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Divisi Perencanaan, Pengambangan dan Pembinaan Cabang terdiri dari

Bidang Perencanaan, Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Bidang

Pembinaan Cabang. Fungsi divisi ini adalah merumuskan langkah-langkah

strategis untuk pengembangan bank dan merencanakan pengembangan

usaha bank serta menilai dan membina kantor cabang.

g. Divisi Sumber Daya Manusia

Divisi Sumber Daya Manusia terdiri dari 2 (dua) bidang yaitu bidang

tenaga kerja dan bidang pendidikan dan latihan. Fungsi divisi SDM adalah

menyediakan kebutuhan dan kelangsungan operasional Bank serta

menciptakan dan mengambangkan SDM Bank yang professional.

h. Divisi Administrasi Keuangan

Divisi Administrasi Keuangan terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu bidang

akuntansi dan bidang teknologi sisitem informasi. Fungsi divisi

administrasi keuangan adalah merumuskan sistem administrasi keuangan

Bank yang handal serta memelihara dan mengembangkan program

teknologi sistem informasi.

i. Divisi Umum

Divisi umum terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu bidang logistic dan bidang

rumah tangga. Fungsi divisi umum yaitu memenuhi kebutuhan dan

memelihara sarana serta prasarana kerja bank.

42

Page 43: Proposal & Skripsi Nunun Akt

j. Divisi Treasury

Divisi Treasury terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu bidang treasury dan

bidang pemasaran produk dan jasa. Fungsi divisi treasury adalah

mengelola sumber dana Bank untuk mendapatkan hasil yang optimal,

mengevaluasi sasaran dibidang sumber dana, mereview skim produk dan

jasa yang ada untuk meraih potensi pasar, memperluas pasngsa pasar

produk dan jasa dan melaksanakan penerapan manajemen risiko dengan

ketentuan yang berlaku.

k. Divisi Kredit

Divisi kredit terdiri dari 2 (dua) bidang yaitu bidang kredit dan bidang

supervisi kredit. Fungsi divisi kredit adalah mengevaluasi sasaran

dibidang perekreditan, mereview skim kredit yang ada untuk meraih

potensi pasar dan memperluas pangsa pasar kredit.

l. Divisi Penyelamatan Kredit

Divisi penyelamatan kredit terdiri dari 5 (lima) bidang, yaitu bidang

supervisi pembiayaan, bidang supervisi operasi dan bidang treasury

syariah. Fungsi divisi syariah adalah mengelola dan mengembangkan

usaha bank berdasarkan prinsip syariah serta membina dan mengawasi

unit-unit operasional dibawahnya.

m. Sekretariat Direksi

Fungsi sekretariat direksi yaitu menyelenggarakan kegiatan tata usaha

pelaksanaan tugas direksi dan menyelenggarakan tugas-tugas kehumasan

dan protokoler direksi.

43

Page 44: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT Bank Sumut

44

RUPS

Penasehat Dewan Komisaris

Dewan Pengawas Syariah

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Kepatuhan Direktur Umum Direktur Pemasaran

Page 45: Proposal & Skripsi Nunun Akt

B. PEMBAHASAN

1. Informasi Akuntansi Manajemen Yang Diterapkan

Informasi akuntansi manajemen memberikan manfaat bagi akuntansi

atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Bank Sumut Kantor Pusat

Medan sehingga memberikan kemudahan-kemudahan dalam pengawasan.

Oleh karena itu umpan balik akan cepat diterima dan pimpinan perusahaan

dapat segera mengambil keputusan dengan tepat, praktis dan rasional

sehingga pelaksanaan keputusan-keputusan investasi akan lebih efisien dan

efektif.

45

Divisi Sumb

er Daya Manu

sia

Divisi Administras

i keuangan

Divisi Umu

m

Cabang

Cabang Pembantu

Kas Mobil/Payment point/ATM

Kantor kas

Cabang Utama

Cabang Pembantu

Kas mobil/payment

point/ATM

Kantor Kas

Divisi Treasury

Divisi Kredit

Divisi Penyelamata

n Kredit

Divisi Usaha Syaria

h

Divisi perencan

aan, pengemb

angan pembina

an cabang

Divisi Kepatuhan

Divisi pengawasan

Bidang pem

binaan cabang

Bidang perencanaan cabang

Bidang perencanaan

Bidang pengaw

asan kredit

Bidang pengaw

asan TS

I

Bidang pengaw

asan umum

Sekretaris direksi

Page 46: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe informasi kuantitatif

yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk

membantu menajamen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan informasi

akuntansi manajemen dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang

orgnisasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan

datang. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen

terutama tahap analisa konsekuensi tiap alternative tindakan yang digunakan

dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga memungkinkan memilih

alternative yang terbaik diantara alternative tindakan yang dipertimbangkan.

Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan arus akuntansi manajemen

disalurkan berdasarkan berdasarkan jenjang menurut struktur organisasi dari

atasan kebawahan. Akuntansi manajemen diperlukan oleh tiap-tiap divisi yang

terlibat di dalam struktur organisasi perusahaan. Dari berbagai divisi

menerima informasi dari atasannya yang bertanggung jawab terhadapnya.

Kebutuhan akan informasi oleh tiap-tiap divisi berbeda-beda akan tetapi

mempunyai tujuan yang sama dan paling berhubungan satu dengan yang

lainnya untuk memajukan perusahaan. Sukses tidaknya suatu organisasi

perusahaan di dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan

pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat, cepat dan

relevan.

Akuntansi manajemen yang diterapkan pada PT Bank Sumut Kantor

Pusat Medan adalah sebagai :

46

Page 47: Proposal & Skripsi Nunun Akt

a. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving) yang

timbul dalam perusahaan.

b. Proses pengolahandata untuk menghasilkan informasi keuangan yang

digunakan untuk pengambilan keputusan.

c. Pengolahan informasi keuangan untuk memenuhi keperluan manajemen

dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian.

d. Penilai kinerja manajer pusat biaya, terutama kemampuan manajer pusat

biaya mengendalikan biaya operasional.

e. Penyedia informasi dasar untuk mengalokasikan sumber daya dalam

perusahaan pada berbagai aktivitas yang direncanakan. Selain itu berperan

sebagai umpan balik kepada manajer mengenai pelaksanaan rencana

aktivitas yang disusun.

f. Pencatat Skor (skor keeping) dalam aktivitas para manajer pusat biaya

untuk merencanakan aktivitas dan pengendalian pelaksana rencana

aktivitasnya. Disamping pencatat skor juga berperan untuk

mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk

memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah

disusun.

g. Penarik perhatian, jika manajer telah mengandalkan informasi yang

dihasilkan oleh manajer keuangan, maka mereka akan selalu

menggunakannya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan

masalah yang akan mereka lakukan.

47

Page 48: Proposal & Skripsi Nunun Akt

2. Jenis-Jenis Pembiayaan Aktiva Tetap

Apabila dihubungkan dengan proses pengambilan keputusan investasi

jangka panjang seperti terhadap pembelian dan perolehan aktiva tetap

terutama yang memerlukan dana relative besar yang menyebabkan kapitalisasi

dan kebutuhan modal yang besar seperti pembelian gedung dan kenderaan,

manajemen memandang perlu untuk melakukan penilaian, karena pembelian

aktiva tetap menyangkut keputusan jangka panjang. Disamping itu pembelian

yang dilakukan oleh perusahaan menyangkut perluasan usaha, jadi resiko

kegagalan sangat besar, untuk itu setiap penambahan aktiva tetap harus tetap

dilakukan dengan hati-hati.

Investasi ini dilakukan adalah bertujuan untuk memperluas usaha

dengan cara menambah aktiva. Jenis-jenis pembiayaan investasi aktiva tetap

yang terdapat pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan antara lain tanah,

bangunan, kendaraan dan peralatan kantor.

3. Konsep Biaya Dalam Pengambilan Keputusan

Informasi akuntansi manajemen yang diterapkan perusahaan bukanlah

semata-mata sebagai pengambil keputusan akan tetapi lebih banyak berperan

untuk mengumpulkan informasi relevan dan menganalisa informasi tersebut,

sehingga dapat disajikan informasi yang benar-benarsiap untuk digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan.

Konsep biaya yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah

dengan memperhitungkan biaya relevan. Yang dimaksud dengan biaya

48

Page 49: Proposal & Skripsi Nunun Akt

relevan disini adalah biaya yang berhubungan dengan biaya masa yang akan

datang yang diperkirakan pasti terjadi. Biaya masa yang akan datang (future

cost) tidak pernah ditemui dalam pembukuan perusahaan. Yang ada dalam

catatan pembukuan perusahaan hanyalah catatan histories. Oleh karena itu

untuk menentukan biaya-biaya relevan diperlukan kemampuan untuk

memprediksi. Seorang pembuat keputusan harus mampu untuk memadukan

pengalaman intelegensinya, yang dapat menentukan biaya relevan yang dapat

mendekati kenyataan pada masa yang akan datang.

PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan dalam usahanya meningkatkan

efisiensi dan untuk memastikan bahwa segala sumber kekayaan yang dimiliki

perusahaan tidak ada yang menganggur, selalu menggunakan konsep biaya

relevan, sehingga kebijakan investasi terhadap aktiva tetap tersebut (membeli

atau menyewa) dapat ditentukan tanpa merugikan perusahaan pada masa yang

akan datang. Di dalam perusahaan terdapat beberapa jenis investasi terdiri

dari:

a. Investasi yang tidak dapat diukur labanya, investasi ini

dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan akan

diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit dihitung secarat

teliti. Misalnya biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya

penelitian dan pengembangan dan biaya program pelatihan dan

pendidikan karyawan. PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan pada tahun

2005 telah mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan sebesar Rp

7.093.000.000. sulit untuk mengukur tambahan laba yang dapat diperoleh

49

Page 50: Proposal & Skripsi Nunun Akt

dengan adanya pengeluaran biaya promosi produk, begitu juga sulit untuk

mengukur penghematan biaya (karena adanya efisiensi) akibat adanya

program pelatihan dan pendidikan karyawan.

b. Investasi dalam penggantian mesin dan peralatan, investasi ini

meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada.

Dalam pemakaian mesin dan peralatan, pada suatu saat akan terjadi biaya

operasi mesin dan peralatan menjadi lebih besar dibandingkan dengan

biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru atau

produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.

c. Investasi dalam perluasan usaha, investasi jenis ini merupakan

pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi

lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva

differensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan

differensial, yang berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan

pendapatan differensial, yang berupa tambahan pendapatan (revenues),

serta memerlukan biaya differensial, yang berupa tambahan biaya karena

tambahan kapasitas.

Jenis-jenis investasi ini adalah investasi yang terjadi pada perusahaan

secara keseluruhan. PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan melakukan investasi

perluasan usaha dengan membuka kantor kas baru yaitu kantor kas Asia

dengan konstruksi bangunan permanent, berlantai 3 (tiga) dan status sewa

untuk jangka waktu 5 tahun, dimana jumlah investasi yang diperlukan dan

perkiraan biaya rutin disajikan sebagai berikut :

50

Page 51: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Tabel IV.1Perkiraan Biaya Rutin Kantor Kas Asia (Dalam Ribuan Rupiah)

No Jenis Biaya Jumlah Rupiah

Keterangan

I

II

III

Biaya Tenaga Kerja1. Biaya Pegawai Tetap 2. Gaji Pemimpin Kantor Kas 3. Gaji Pegawai 4. Biaya Pegawai Harian (satpam,

supir)

Gedung Kantor1. Sewa dan Rehab Gedung Kantor

Biaya Operasional Lainnya

304.000150.00050.00080.00024.000

74.29974.299

18.000

371.494/5 tahun

1.500 x 12 bulan

51

Page 52: Proposal & Skripsi Nunun Akt

IV

V

VI

VII

Biaya Penyusutan1. Kenderaan Dinas 2. Komputer 3. Alat Komunikasi 4. Mesin dan AC 5. Investasi lainnya

Sewa Kenderaan Dinas

Sewa Komunikasi

Sewa Aplikasi Olib’s

108.87510.00016.0001.750

48.25032.875

48.000

66.000

63.000

50% x 20.00025% x 64.00025% x 7.000

25% x 193.00025% x 131.500

4.000 x 12 bulan

5.500 x 12 bulan

5.250 x 12 bulan

Total Biaya 682.174Sumber : PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan

Tabel IV.2Investasi Pembukaan Kantor Kas Asia

(Dalam Ribuan Rupiah)

No Jenis Investasi Unit Harga TotalA Gedung Kantor (Sewa dan rehab) 1 371.494 371.494B Kenderaan roda dua 1 20.000 20.000C Komputer 64.000

1. PC Unit 3 9.000 27.0002. Printer LX-300 1 3.000 3.0003. Printer LQ 2170/2180 1 7.000 7.0004. HUBB 3 CDM 16 Port 1 2.500 2.5005. Passbook 1 15.000 15.000

52

Page 53: Proposal & Skripsi Nunun Akt

6. Modem 1 2.000 2.0007. UPS ICA 3 2.500 7.500

D Alat Komunikasi 7.0001. Faxcimile 1 5.000 5.0002. Telepon (line) 2 1.000 2.000

E Mesin dan AC 193.0001. Mesin tik manual 1 2.000 2.0002. Mesin hitung uang 1 50.000 50.0003. Kalkulator 2 500 1.0004. Genset/Panel AMF 1 110.000 110.0005. Time Record 1 7.500 7.5006. Energy Sparen/Penghemat Energy 1 2.500 2.5007. AC Unit 4 5.000 20.000

F. Inventaris lainnya 131.5001. Kursi kerja 10 550 5.5002. Meja kerja 5 2000 10.0003. Lemari arsip 2 2.500 5.0004. filling cabinet 2 2.000 4.0005. Kursi sofa nasabah 2 1.600 3.2006. Mebel lainnya 1 10.000 10.0007. Cash box 1 1.000 1.0008. white board 1 750 7509. Dispenser 1 1.500 1.50010. Brankas 1 55.000 55.00011. Security alarm 1 30.000 30.00012. Racun api 1 5.000 5.00013. Lampu ultra violet 1 550 550

Total 786.994Sumber : PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan

4. Langkah-Langkah Dalam Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan manajer menghadapi banyak hal

mengenai ketidakpastian. Oleh karena itu, manajemen perusahaan

memerlukan informasi yang berguna yang dapat mengurangi ketidakpastian

yang dihadapinya sehingga dapat memperkecil kemungkinan kesalahan yang

diakibatkan kesalahan informasi yang diterima manajen dalam pengambilan

keputusan. Salah satu informasi penting yang diperlukan sebagai dasar

53

Page 54: Proposal & Skripsi Nunun Akt

pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan terutama

aspek perencanaan dan pengendalian adalah informasi akuntansi manajemen.

Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan pengambilan keputusan

merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh manajer perusahaan.

Sebagian keputusan sifatnya rutin sehingga frekuensi pembuatan keputusan

tinggi, namun hanya membawa konsekuensi yang kecil. Oleh karena itu

keputusan jenis ini biasanya hanya memperoleh perhaitan kecil, memerlukan

informasi sederhana dan memerlukan analisis sederhana.

Namun ada juga keputusan pada perusahaan yang sifatnya khusus

(tidak rutin) dan frekuensinya jarang, namun memberi konsekuensi dan dana

yang besar bagi perusahaan. Keputusan yang tidak rutin tersebut memerlukan

informasi dan analisis yang sifatnya kompleks agar dapat membuat keputusan

yang tepat. Dalam hal ini pihak manajemen harus mengetahui dengan baik

masalah yang dihadapi, serta mengidentifikasinya dengan jelas sehingga dapat

mengefisienkan biaya dan waktu.

Informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan oleh dewan direksi

sebagai pengambil keputusan, pada mulanya dimulai dari pengumpulan data

dari semua divisi. Data yang dikumpulkan diolah menjadi informasi yang

berguna dan dapat diterima oleh yang membutuhkannya.

Pengambilan keputusan oleh dewan direksi perusahaan dapat kita lihat

sebagai berikut :

a. Dewan direksi meminta data dan informasi dari setiap divisi

54

Page 55: Proposal & Skripsi Nunun Akt

b. Informasi yang diberikan masing-masing bagian merupakan gambaran

keadaan yang telah diolah melalui sistem akuntansi manajemen yang ada.

c. Data dan informasi tersebut dilanjutkan ke divisi perencanaan dan

selanjutnya disampaikan ke direksi.

d. Diadakan rapat dengan divisi tertentu berdasarkan informasi yang ada

sebagai bahan pertimbangan dari perusahaan.

e. Pimpinan akan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang masuk

dari semua divisi yang akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Anggaran

Tahunan (RKAT)

5. Manfaat Akuntansi Differensial Dalam Pengambilan Keputusan

Investasi

Informasi akuntansi differensial adalah suatu tipe akuntansi

manajemen yang berperan dalam pengambilan keputusan aktiva tetap dalam

suatu perusahaan. Akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang

dihubungkan dengan pemilihan alternative. Informasi akuntansi differensial

merupakan taksiran aktiva, pendapatan dan bunga biaya dalam alternative

tindakan yang lain.

Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka pangjang

yang didalamnya manajemen PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan

merencanakan lokasi sumber daya (resources) kepada berbagai kegiatan yang

akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk pelaksanaan strategi

dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam perencanaan jangka panjang,

55

Page 56: Proposal & Skripsi Nunun Akt

dewan direksi PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan akan mengalokasikan

dana untuk investasi perluasan usaha khususnya gedung.

Gedung merupakan salah satu asset perusahaan yang mempunyai

peran penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan yaitu memperoleh

laba yang maksimal. Oleh karena itu dalam penginvestasian gedung yang

merupakan asset perusahaan memerlukan informasi akuntansi manajemen

untuk menetapkan pengambilan keputusan investasi gedung agar tujuan

perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal sesuai dengan rencana

yang dibuat, dengan demikian perusahaan harus melakukan pertimbangan-

pertimbangan dari berbagai alternative yang ada agar keputusan

penginvestasian gedung yang mereka buat dapat bermanfaat dan merupakan

alternatif keputusan yang terbaik.

Untuk dapat menyajikan laporan internal yang baik diperlukan

informasi akuntansi manajemen, hal itu dimaksudkan untuk menghindari

adanya kesalahan dan pemborosan yang terjadi karena perusahaan salah

mengambil keputusan penginvestasian yang dibuat, akuntansi manajemen itu

terdiri dari kegiatan mempersiapkan anggaran, menginterpretasikan antara

hasil dengan yang akan direncanakan serta menetapkan prosedur pengawasan

intern untuk mencegah terjadinya pemborosan biaya.

Investasi pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan membutuhkan

dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu

yang relatif panjang serta mengandung resiko, oleh karena itu perlu

pertimbangan yang masak dan bijaksana sebelum investasi tersebut

56

Page 57: Proposal & Skripsi Nunun Akt

dilaksanakan. Diantara berbagai informasi yang dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan investasi gedung PT Bank Sumut Kantor Pusat

Medan memerlukan informasi akuntansi manajemen yaitu berupa aktiva

differensia, pendapatan differensial, biaya differensial yang merupakan

informasi penting untuk menilai kekayaan ekonomis suatu rencana investasi.

Bagi PT Bank Sumut Kantor Pusat MEdan manfaat dari informasi

akuntansi manajemen dalam pengmabilan keputusan investasi aktiva tetap

sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan, informasi akuntansi manajemen merupakan

alat untuk :

1) Meningkatkan manfaat perekonomian masa yang akan

datang dari suatu aktiva tetap tertentu yang ada tetapi dapat diperlukan

bagi perusahaan untuk memperoleh manfaat ekonomis pada masa

yang akan datang dari aktiva yang lain.

2) Memanfaatkan fasilitas yang menganggur

b. Bagi para pelaksana kegiatan operasional perusahaan informasi

akuntansi manajemen merupakan alat untuk :

1) Pedoman dalam kegiatan operasional.

2) Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

57

Page 58: Proposal & Skripsi Nunun Akt

BAB V

ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan. Dalam

melakukan analisa dan evaluasi, penulis membandingkan antara teori-teori yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya dengan kenyataan yang ada di perusahaan, sehingga

58

Page 59: Proposal & Skripsi Nunun Akt

dengan adanya analisa dan evaluasi ini, maka penulis akan dapat melihat dan menilai

sampai sejauh mana teori yang ada tersebut telah diterapkan oleh perusahaan dalam

kenyataan sehari-hari.

Adapun masalah-masalah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh penulis

adalah sebagai berikut :

A. Konsep Biaya Dalam Pengambilan Keputusan

Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan yang berorientasi manfaat pada

tahun-tahun yang akan datang yang dapat menentukan maju mundurnya

perusahaan pada masa yang akan datang. Jika keputusan yang dibuat salah maka

akan merugikan perusahaan secara material yang tidak sedikit.

Dari hasil penelitian pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan dapat

disimpulkan informasi akuntansi differensial yang digunakan adalah untuk

pengambilan keputusan membeli atau menyewa gedung. Berikut ini penulis

menyajikan suatu gambaran proses pengambilan keputusan atas pembelian atau

sewa gedung untuk keperluan operasional kantor yang dilakukan PT Bank Sumut

Kantor Pusat Medan didasarkan pada pertimbangan apakah kedua sisitem tersebut

membeli atau menyewa gedung kantor yang paling cepat pengembalian

investasinya.

Dari catatan pembukuan perusahaan diketahui bahwa dalam pengadaan

gedung apakah dibeli atau disewa. Harga gedung ini dibeli dengan harga beli Rp

1.000.000.000, dengan masa manfaat 5 tahun dengan nilai buku Rp 6.500.000.

59

58

Page 60: Proposal & Skripsi Nunun Akt

biaya yang dikeluarkan selama 5 tahun adalah biaya pemeliharaan Rp

250.000.000. apabila gedung tersebut disewa dengan biaya sewa dan rehab

sebesar Rp 371.494.000 pertahun.

Selanjutnya divisi akuntansi keuangan mengadakan kalkulasi perhitungan

biaya differensial seperti di bawah ini dan dewan redaksi akan memutuskan

gedung tersebut dibeli atau disewa.

1. Jika dilakukan pembelian gedung

Pendapatan Rp 3.834.500.000

Biaya Operasional 1.715.000.000

Biaya Penyusutan 644.375.000

Biaya Pemeliharaan 250.000.000

Biaya Modal 1.415.500.000

Residual Income Rp (190.375.000)

2. Jika dilakukan Penyewaan Gedung

Pendapatan Rp 3.834.500.000

Biaya Operasional 1.715.000.000

Biaya Penyusutan 544.375.000

Biaya Pemeliharaan -

60

Page 61: Proposal & Skripsi Nunun Akt

Biaya Sewa dan Rehab 371.494.000

Biaya Modal 1.415.500.000

Residual Income Rp (788.131.000)

Dari perhitungan di atas maka perusahaan memilih alternative bahwa

gedung tersebut lebih menguntungkan apabila disewa. Hal ini dapat dilihat

apabila perusahaan membeli gedung, maka perusahaan akan mengalami kerugian

yang lebih besar dimana biaya pemeliharaan, asuransi dan biaya tak terduga

lainnya akan menjadi tanggungan perusahaan yang nanti berpengaruh pada laba

perusahaan.

Dari kasus tersebut, penulis menyimpulkan bahwa informasi differensial

dalam pengambilan keputusan investasi aktiva tetap sudah tepat, hal ini dapat

dilihat penerapan informasi akuntansi differensial digunakan untuk melindungi

kekayaan perusahaan, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang lebih

besar lagi.

B. Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam

Pengambilan Keputusan Investasi

Perkembangan praktek akuntansi manajemen lebih didasarkan atas logika

dan pengalaman dan bukan atas dasar diterima tidaknya secara umum dan tidak

adanya organisasi yang berwenang dalam mengatur sanksi bagi yang menolak

61

Page 62: Proposal & Skripsi Nunun Akt

untuk menggunakan praktek-praktek akuntansi manajemen. Jika suatu informasi

atau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan-tujuan

tertentu manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut adalah akuntansi

manajemen yang baik. Dimana kriteria pokok akuntansi manajemen adalah

efektif tidaknya suatu prinsip atau metode bagi manajemen perusahaan secara

keseluruhan individual.

PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan bergerak dibidang perbankan telah

memanfaatkan informasi akuntansi manajemen, hal itu dapat terlihat dari

langkah-langkah yang dilakukan perusahaan yaitu mengumpulkan berbagai

macam informasi dan mengambil suatu kesimpulan untuk pengambilan keputusan

terhadap masalah yang dihadapi.

Informasi akuntansi manajemen sangat diperlukan di PT Bank Sumut

Kantor Pusat Medan khususnya untuk membantu pihak internal di dalam

pengambilan keputusan investasi. Karena informasi akuntansi manajemen ini

menyangkut Masa yang akan datang yang digunakan untuk pengambilan

keputusan dan akuntansi manajemen juga bermanfaat untuk memastikan setiap

bagian perusahaan berfungsi dengan efektifitas yang maksimal.

Dalam pengmabilan keputusan yaitu keputusan mengenai investasi

gedung PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan tidak hanya mempertimbangkan

factor-faktor moneter tetapi juga mempetimbangkan factor-faktor non moneter,

dimana factor-faktor ini sebagai masukan dalam menentukan alternatif mana yang

terbaik diantara alternatif yang tersedia.

62

Page 63: Proposal & Skripsi Nunun Akt

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab sebelumnya, berdasarkan analisa dan evaluasi yang telah

dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa informasi

akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi aktiva tetap sangat

63

Page 64: Proposal & Skripsi Nunun Akt

efektif digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan

diantara alternatif-alternatif yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dengan alasan

sebagai berikut :

1. PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan menyadari

sepenuhnya akan pentingnya laporan akuntansi manajemen yang akan

membantu keputusan, baik itu keputusan jangka panjang, jangka pendek,

keputusan rutin maupun untuk tujuan pengendalian intern.

2. PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan dalam

pengambilan keputusan investasi aktiva tetap khususnya gedung adalah

informasi akuntansi differensial.

3. Berdasarkan informasi akuntansi manajemen PT Bank

Sumut Kantor Pusat Medan dalam pengambilan keputusan pengadaan gedung

dapat mengambil keputusan yang baik yaitu dengan menyewa sehingga

kerugian yang akan ditimbulkan dapat dihindarkan.

B. Saran

Dari keseluruhan uraian di atas, setelah menganalisa data yang ada di PT

Bank Sumut Kantor Pusat Medan, selanjutnya penulis mencoba memberikan

saran sebagai berikut :

64

63

Page 65: Proposal & Skripsi Nunun Akt

1. Konsep biaya yang berbeda untuk tujuan yang

berbeda (different cost for different purpose) dalam pengambilan keputusan

haruslah diperhatikan unsur ataupun karakteristik biaya differensial, karena

dalam berbagai keputusan yang diambil perusahaan sering mengabaikan

pemisahan faktor-faktor yang baik.

2. Perusahaan harus lebih berhati-hati dalam

pengambilan keputusan investasi gedung, karena keputusan ini berdampak

jangka panjang terhadap biaya-biaya yang terjadi dan laba yang dihasilkan.

3. Perusahaan dalam mengambil keputusan investasi,

baik itu jangka pendek maupun jangka panjang harus berdasarkan informasi-

informasi yang akurat.

65