radiasi benda hitam - ikwanwan.files.wordpress.com filesejarah perkembangan fisika kuantum sifat...
TRANSCRIPT
FISIKA KUANTUM
Ikwan Wahyudi
Fisika kuantum:
“ilmu yang mempelajari kelakukan materi dan energi pada skala
molekul, atom, inti dan bahkan pada level mikroskopik lainnya
yang lebih kecil.”
Kuantum:
Bahasa latin seberapa banyak. Di dasari pada satuan diskret
dari materi dan energi.
Sejarah lahirnya Fisika Kuantum
Awal abad 20, fisika kuantum berkembang sebagai cabang baru
dalam teori fisika dan digunakan untuk memahami rahasia
interaksi antara materi dan radiasi. Ketidakmampuan mekanika
klasik dan teori elektromagnetisme dalam menjelaskan efek
tertentu dari radiasi mengembangkan kerangka teori baru.
Fisika kuantum dimulai ketika:
1859 – 1960 : Michael Faraday menemukan sinar katoda.
Gustav Kirchoff : menyatakan tentang radiasi benda hitam
1887 : Ludwig Boltzman menyatakan bahwa bentuk energi pada
sistem fisika berbentuk diskrit.
1900: Max Planck “energi itu terkuantisasi” ( ketika ilmuwan tidak
bisa menjelaskan fenomena radiasi spektrum cahaya yang dipancarkan
oleh suatu benda mampat tertentu (benda hitam))
Sejarah Perkembangan Fisika Kuantum
Sifat yang diamati dari radiasi benda hitam tidak bisa diterangkan
dengan teori-teori fisika klasik, sampai akhirnya Planck menurunkan
persamaan yang dapat menerangkan radiasi spektrum ini sebagai
fungsi temperatur.
1905 (Albert Einstein) berhasil menjelaskan efek fotolistrik
dengan dasar teori Planck.
1913 (Neils Bohr) menjelaskan garis-garis spektrum dari
atom hidrogen dengan menggunakan teori kuantisasi. Namun
teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana interaksi atom-atom penyusun
ini bisa menyusun kumpulan makroskopis.
1924 (Louise de Broglie) menyatakan bahwa partikel dapat
menunjukkan sifat gelombang dan sebaliknya. Hanya berlaku untuk
partikel tunggal.
1925 (Werner Heisenberg dan Max Born) mengembangkan
mekanika matriks, dimana pada 1927 merumuskan prinsip
ketidakpastian.
1927 – 1929:
Mulai 1927 dilakukan penerapan mekanika kuantum untuk sebuah
bidang teori medan kuantum. (P.A.M. Dirac, W. Pauli, V. Weisskopf,
dan P. Jordan)
1940 mencapai puncak penelitian perumusan elektrodinamika
kuantum. (R.P. Feynmen, F. Dyson, J. Schwinger, dan S.I Tomonaga).
...teori kuantum tentang elektron, positron, dan medan elektromagnet.
Pada tahun 1975 lahir teori kuantum Chromoynamics oleh Politzer,
Gross, dan Wilczek.
Kemudian oleh Schwinger, Higgs, dan Goldstone, fisikawan Glashow,
Weinberg, dan Salam menunjukkan bagaimana gaya nuklir lemah dan
kuantum elektrodinamika dapat disatukan ke dalam gaya listrik lemah.
Simpulan perkembangan fisika kuantum
Awal-awal penemuan :
Radiasi benda hitam
Efek fotolistrik
Dualisme gelombang partikel:
Eksperimen celah ganda Young
Hipotesis de Broglie
Efek Compton
Ide dan interpretasi penelitian:
Interpretasi copenhagen
Schrodinger’s cat
RADIASI BENDA HITAM
Ikwan Wahyudi
Pendahuluan
Pernahkah kalian menggunakan pakaian hitam di siang hari
yang panas? Jika pernah, bagaimana rasanya? Pasti sangat
panas bukan? Ini karena warna hitam menyerap semua cahaya atau sinar
yang jatuh mengenainya sehingga benda tersebut akan menjadi panas.
Pernahkah memperhatikan bola lampu yang menyala?
Menurut Anda, manakah yang benar dari pernyataan
berikut:
suatu lampu bola menyala/bercahaya karena filamennya
dipanaskan
suatu lampu bola menjadi panas karena filamennya menyala.
Pernahkah kalian melihat lampu pijar? Jika kalian perhatikan,
pada bagian filamen lampu berwarna kuning keputih-putihan
padahal lampu berwarna biru. Mengapa hal ini terjadi? Ini terjadi
karena suhu lampu pijar di atas 2.000 K. Semua benda yang berada pada
suhu di atas 2.000 K akan memancarkan cahaya putih.
Pernahkah kalian melihat proses pembuatan pisau/pedang? Besi
yang dipanaskan terlihat berwarna kuning kemerah-merahan
bukan? Mengapa demikian?
“Setiap benda akan memancarkan cahaya pada saat dipanaskan
(radiasi panas), contoh: besi dipanaskan. “
LOH MASAK IYA SIH? YAKIN?
Benda baru terlihat karena meradiasikan panas jika suhunya melebihi
1.000 K. Pada suhu ini benda mulai berpijar merah seperti kumparan
pemanas sebuah kompor listrik. Pada suhu di atas 2.000 K benda
berpijar kuning atau keputih-putihan, seperti pijar putih dari filamen
lampu pijar. Begitu suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif
dari spektrum cahaya yang dipancarkannya berubah. Hal ini
menyebabkan pergeseran warna-warna spektrum yang diamati, yang
dapat digunakan untuk menentukan suhu suatu benda.
Pertanyaannya sekarang adalah
Jika ada besi, perunggu, kuningan, dan baja dipanaskan pada suhu yang
sama, apakah warna yang terpancar sama atau berbeda?
“warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna
asalnya, melainkan pada temperaturnya semata”
Ternyata selain cahaya tampak yang diradiasikan suatu benda,
suatu benda ketika dipanaskan juga memancarkan radiasi
elektromagnetik lainnya.
radiasi juga tetap terjadi bila benda yang digunakan berwarna
hitam (mis: karbon) radiasi baru melemah jika benda didinginkan
sampai mendekati temperatur mutlak (0 kelvin)
radiasi cahaya tampak hanya merupakan bagian kecil saja dari
radiasi keseluruhan
“Pada akhirnya yang dipancarkan adalah radiasi gelombang
elektromagnetik”
Dan semua pembahasan diatas akan dipelajari di BAB ini
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang elektromagnetik = gelombang transversal dgn dua
arah getar yaitu medan magnet dan medan listrik.
Ciri gelombang elektromagnetik:
Dapat merambat di ruang hampa
Tidak bermuatan listrik
Merupakan gelombang transversal
Memiliki sifat umum gelombang
Tidak dapat dibelokkan arah rambatannya baik medan listrik/magnet.
C = 𝜆 f
C = cepat rambat gelombang (3 × 108 m/s)
Spektrum gelombang elektromagnetik
+ fungsinya
Peta Konsep: Radiasi Benda Hitam
Radiasi Benda Hitam
Radiasi Panas
Intensitas Radiasi
Hukum Pergeseran
Wien
Teori Klasik Rayleigh-Jeans
Hukum Radiasi Planck
Radiasi Panas
Radiasi panas adalah radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya.
Setiap benda memancarkan radiasi panas secara kontinu dalam bentuk gelombang elektromagnetik, tetapi pada umumnya, kalian dapat melihat sebuah benda, karena benda itu memantulkan cahaya yang datang padanya, bukan karena benda itu memancarkan radiasi panas. (slide 10)
Secara umum bentuk terperinci dari spektrum radiasi panas yang dipancarkan oleh suatu benda panas bergantung pada komposisi benda itu. Walaupun demikian, hasil eksperimen menunjukkan bahwa ada satu kelas benda panas yang memancarkan spektra panas dengan karakter universal. Benda ini adalah benda hitam atau black body.
Benda Hitam
Benda hitam (black body) : benda yang menyerap semua panjang
gelombang dari radiasi elektromagnetik. Jadi tidak ada radiasi
yang dipantulkan keluar dari benda hitam. (nilai absorptansi dan
emisivitas = 1)
emisivitas (daya pancar) merupakan karakteristik suatu materi, yang
menunjukkan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan luas oleh suatu
permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada temperatur yang sama.
Sementara itu, absorptansi (daya serap) merupakan perbandingan fluks pancaran atau
fluks cahaya yang diserap oleh suatu benda terhadap fluks yang tiba pada benda itu.
Benda hitam akan menyerap cahaya sekitarnya
jika suhunya lebih rendah daripada suhu
sekitarnya dan akan memancarkan cahaya ke
sekitarnya jika suhunya lebih tinggi daripada
suhu sekitarnya.
Intensitas Radiasi
Radiasi benda hitam: radiasi elektromagnetik yang diemisikan
oleh sebuah benda hitam.
Tahun 1879: Josef Stefan Mengetahui karakter universal dari
radiasi benda hitam
Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang
gelombang. Distribusi energi pada daerah
panjang gelombang ini memiliki ciri khusus,
yaitu suatu nilai maksimum pada panjang
gelombang tertentu. Letak nilai maksimum
tergantung pada temperatur, yang akan
bergeser ke arah panjang gelombang pendek
seiring dengan meningkatnya temperatur.
Daya total per satuan luas (P/A) = intensitas total (I)
P/A yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh benda hitam adalah
sebanding pangkat empat dari suhu mutlaknya.
I : intensitas radiasi (W/m2)
𝜎 ∶ tetapan Stefan-Boltzman (5,67 × 10-8 Wm-2K-4)
T : suhu mutlak (K)
untuk kasus benda panas tapi bukan benda hitam ideal, maka
e : koefisien emisivitas
Persamaan-persamaan lain:
Beberapa tahun kemudian, Ludwig Boltzman secara teoritis menurunkan
hukum Josef Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan
Maxwell. Hukum Stefan-Boltzman:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam
dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur
termodinamikanya”.
Hukum Pergeseran Wien
Untuk sebuah benda hitam, berlaku suatu hubungan antara panjang
gelombang dengan suhu mutlak yang dinyatakan:
C : tetapan pergeseran Wien (2,898 × 10-3 mK)
Gambar 8.3 memperlihatkan grafik hubungan antara
intensitas radiasi dan panjang gelombang radiasi benda
hitam ideal pada tiga temperatur yang berbeda.
Grafik ini dikenal sebagai grafik distribusi spektrum.
Intensitas merupakan daya yang dipancarkan per
satuan panjang gelombang. Ini merupakan fungsi
panjang gelombang I maupun temperatur T, dan
disebut distribusi spektrum.
Dari grafik terlihat bahwa puncak kurva penyebaran
energi spektrum bergeser ke arah ujung spektrum
panjang gelombang pendek dengan semakin tingginya
temperatur.
Pada gelombang panjang, analisis Wien tidak
sesuai dengan hasil eksperimen.
Pada gelombang pendek, analisis Wien sesuai
dengan hasil eksperimen.
lihat: hubungan empiris intensitas dengan panjang
gelombang
Teori Klasik Rayleigh-Jeans Secara teoritis, Rayleigh-Jeans menggunakan teori ekipartisi energi fisika
klasik (termodinamika klasik) menurunkan fungsi distribusi spektrum. Dia
menganggap bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan pada
radiasi kalor bersifat kontinu.
Hasil perhitungan klasik Hukum Rayleigh-Jeans, yang dinyatakan:
P ( λ,T ) = 8 π kTλ-4
dengan k merupakan konstanta Boltzmann.
Untuk panjang gelombang panjang, diperoleh
analisis yang sesuai dengan hasil eksperimen
Untuk panjang gelombang pendek, tidak sesuai.
Begitu λ mendekati nol, fungsi P ( λ , T ) yang
ditentukan secara percobaan juga mendekati nol,
tetapi fungsi yang dihitung mendekati tak
terhingga karena sebanding dengan λ−4 .
Bencana Ultraviolet
Hukum Radiasi Planck
Hukum radiasi Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi yang
dipancarkan oleh sebuah benda hitam. energi merupakan suatu besaran
yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paket-paket kecil
terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket kecil ini
disebut kuanta.
Max Planck menyatakan dua asumsi mengenai energi radiasi benda hitam.
Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidak kontinu, tetapi dalam
paket-paket energi diskret yang disebut dengan kuantum (foton).
Besar energi radiasi E = hf, jika terdapat n buah foton, maka E = nhf
E = energi radiasi foton (J)
h = tetapan Planck (6,63 × 10-34 Js)
n = bilangan kuantum utama (1, 2, 3 ....)
f = frekuensi getaran molekul (Hz) energi ini terkuantisasi
Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan diskret dari
energi cahaya yang disebut dengan kuantum (foton). Melakukan hal tersebut dengan
melompat dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya.
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL
Ikwan Wahyudi
Partikel dan gelombang sejak lama dikenal sebagai dua
kuantitas yang berbeda dan sama sekali tidak berhubungan
elektron dikenal sebagai partikel bermuatan negatif dan
menjadi penghantar listrik dalam logam
cahaya dikenal sebagai radiasi gelombang EM dari benda yang
dipanaskan
Pendahuluan
Hipotesis de Broglie
Cahaya memiliki 2 sifat, yaitu sebagai partikel dan gelombang.
Sebagai gelombang dinyatakan oleh panjang gelombang
Sebagai partikel dinyatakan dengan besaran momentum
Hubungan antara momentum dengan panjang gelombang sebuah foton:
𝜆 = ℎ
𝑝
Berdasarkan sifat dualisme cahaya ini Louis de Broglie mengemukakan
teori:
“partikel (seperti elektron) yang bergerak ada kemungkinan memiliki sifat
gelombang dengan panjang gelombang tertentu”.
Mengingat bahwa: p = mv, maka persamaan diatas akan memiliki persamaan
panjang gelombang de Broglie sebagai berikut:
𝜆 = ℎ
𝑚𝑣
Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik “peristiwa keluarnya/terlepasnya elektron dari permukaan
logam karena radiasi elektromagnetik”
1887: Hertz menemukan efek fotolistrik
1900: Lenard mengkaji efek fotolistrik yang ditemukan Hertz
1905: Albert Einstein menggunakan gagasan Max Planck tentang
kuantisasi energi untuk menjelaskan efek fotolistrik
Salah satu jenis peradiasi elektromagnetik yaitu CAHAYA, dimana cahaya
merupakan sebagai bentuk energi.
Alat tersebut merupakan alat untuk menyelidiki efek fotolistrik
yang berupa rangkaian yang memiliki tabung kaca hampa udara,
pelat logam (elektrode) A (anoda) dan C (katoda), dan terdapat
amperemeter + voltmeter.
Pada saat tabung di ruang gelap (tidak ada cahaya masuk)
amperemeter tidak menyimpang (di angka nol) tidak ada arus
yang mengalir di rangkaian. (tidak ada elektron yang keluar dari
pelat C)
Cahaya datang (dengan frekuensi tertentu) menumbuk pelat
C elektron terpancar dari pelat C ketika elektron
menumbuk anoda A terjadi aliran elektron di ruang antara C
dan A terjadi aliran arus pada rangkaian luar amperemeter
mencatat arusnya.
Jika tegangan diperkecil hingga polaritas baterai terbalik, pada
nilai tegangan kritis –V0 tidak ada arus tidak ada elektron
yang keluar. Potensial ini disebut dengan potensial henti V0.
Hanya elektron dengan energi kinetik ½mv2 yang lebih besar
daripada eV0 yang dapat mencapai anoda A.
Sehingga hubungan antara energi maksimum yang dapat dicapai:
Ekmax = 1
2 mv2 = eV0
Hubungan antara I dengan V untuk 2 nilai
intensitas yang berbeda
Ketika intensitas meningkat, arus yang mengalir juga meningkat, nilai
potensial henti sama.
EFEK FOTOLISTRIK DIDASARI DENGAN DUA TEORI, yakni TEORI
GELOMBANG dan TEORI FOTON
Teori gelombang berorientasi pada dua sifat penting gelombang cahaya, yaitu
intensitas dan frekuensi GAGAL menerangkan sifat penting efek
fotolistrik.
Teori Foton menyatakan bahwa semua foton memiliki energi, sehingga
Intensitas cahaya naik jumlah foton naik tetapi tidak menambah energi
foton selama frekuensinya tetap.
-V0 V
f – f0
0
Intensitas rendah
Intensitas tinggi
TEORI GELOMBANG DALAM EFEK FOTOLISTRIK
Teori gelombang energi kinetik fotoelektron bertambah jika intensitas cahaya
diperbesar. Nyatanya besarnya Ek maksimum fotoelektron tidak bergantung
pada sifat cahaya.
Teori gelombang efek fotolistrik dapat terjadi pada tiap frekuensi asalkan
intensitasnya memenuhi. Nyatanya hanya dibutuhkan frekuensi ambang f0
untuk menghasilkan fotoelektron.
Teori gelombang dibutuhkan rentang waktu yang cukup lama agar elektron
berhasil mengumpulkan energi untuk keluar dari permukaan logam. Nyatanya
elektron lepas dari permukaan logam tanpa selang waktu.
Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa Ek maks fotoelektron
bertambah jika frekuensi diperbesar.
TEORI FOTON DALAM EFEK FOTOLISTRIK
Untuk melepaskan elektron dari permukaan logam, diperlukan kerja minimum
yang disebut dengan fungsi kerja atau energi ambang (W0).
Intensitas naik jumlah elektron lepas naik tidak terjadi perubahan energi
elektron energi kinetik maksimum elektron tidak berubah.
Frekuensi naik energi kinetik naik, dengan persamaan:
Ekmaks = hf – W0
Jika fcahaya < fambang tidak ada elektron keluar dari logam
Elektron lepas dari logam sesaat setelah penyinaran terjadi. Hal tersebut karena
cahaya bersifat paket energi, sehingga terjadi transfer energi spontan dari foton
ke elektron dengan interaksi satu-satu.
Efek Compton
Ilmuwan Amerika, Arthur Holy Compton
mempelajari gejala tumbukan antara foton elektron.
Berdasarkan kesetaraan massa dan energi (E = mc2)
dan besarnya energi tiap foton (E = ℎ𝑐
𝜆 ), dapat
diperoleh persamaan momentum :
p = mc = ℎ
𝜆
Ketika terjadi tumbukan antara foton dan elektron,
setelah itu foton aka kehilangan energi sebesar ∆E =
hf – hf’, sehingga panjang gelombang setelah
bertumbukan akan bertambah besar ( 𝜆′ > 𝜆 ).
Berdasar hukum kekekalan energi dan hukum
kekekalan momentum, hubungan antara 𝜆′ dengan 𝜆,
memenuhi persamaan :
λ′ − λ = h
mc(1 − cos θ)
Ikwan Wahyudi - 2018