rabies

3
RABIES Definisi Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat mamalia, disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui ggitan hewan pembawa virus. Etiologi Virus rabies merupakan genus Lyssa-virus dari famili Rhabdoviridae. Virus ini inaktif pada pemanasan dan akan mati dengan detergent, sabun, etanol 45% dan larutan natrium. Patogenesis dan patologi Penularan rabies dari hewan ke manusia sebagian besar melalui gigitan dan sebagian kecil melalui kontak. Virus masuk melalui kontak gigitan dalam beberapa minggu tinggal di tempat tersebut sebelum akhirnya menuju ke saraf perifer. Dari saraf perifer penyebaran terjadi secara sentripetal melalui aksoplasma dan sel schwan menuju ganglion dorsalis. Selanjutnya penyebaran terjadi ke saraf pusat melalui cairan serebrospinal. Saat virus mencapai otak terjadi proses memperbanyak diri dan menyebar luas ke semua bagian neuron terutama sistem limbik, hipotalamus, dan batang otak. Virus kemudian menuju ke arah perifer dan menyerang saraf otonom, otot lurik, otot jantung, kelenjar adrenal, ginjal, mata, pankreas, serta akhirnya kelenjar ludah, lakrimalis, dan sistem respirasi. Manifestasi Klinis Gejala klinis rabies terdiri dari beberapa stadium 1. Stadium prodromal nonspesifik Gejala awal berlangsung 1-4 hari berupa demam, menggigil, malaise, mual, muntah, diare, nyeri tenggorokan, nyeri perut, sakit kepala, dan mialgia. 2. Stadium sensoris Rasa panas, nyeri, kesemutan dirasakan pada bekas luka. Kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsangan sensorik. 3. Stadium neurologik akut Stadium ini bersifat eksitasi dan paralitik dan berkisar antara 2-7 hari. - Eksitasi

Upload: arum-pratika

Post on 02-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rabies

TRANSCRIPT

Page 1: Rabies

RABIESDefinisiRabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat mamalia, disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui ggitan hewan pembawa virus.

EtiologiVirus rabies merupakan genus Lyssa-virus dari famili Rhabdoviridae. Virus ini inaktif pada pemanasan dan akan mati dengan detergent, sabun, etanol 45% dan larutan natrium.

Patogenesis dan patologiPenularan rabies dari hewan ke manusia sebagian besar melalui gigitan dan sebagian kecil melalui kontak. Virus masuk melalui kontak gigitan dalam beberapa minggu tinggal di tempat tersebut sebelum akhirnya menuju ke saraf perifer. Dari saraf perifer penyebaran terjadi secara sentripetal melalui aksoplasma dan sel schwan menuju ganglion dorsalis. Selanjutnya penyebaran terjadi ke saraf pusat melalui cairan serebrospinal. Saat virus mencapai otak terjadi proses memperbanyak diri dan menyebar luas ke semua bagian neuron terutama sistem limbik, hipotalamus, dan batang otak. Virus kemudian menuju ke arah perifer dan menyerang saraf otonom, otot lurik, otot jantung, kelenjar adrenal, ginjal, mata, pankreas, serta akhirnya kelenjar ludah, lakrimalis, dan sistem respirasi.

Manifestasi KlinisGejala klinis rabies terdiri dari beberapa stadium1. Stadium prodromal nonspesifik

Gejala awal berlangsung 1-4 hari berupa demam, menggigil, malaise, mual, muntah, diare, nyeri tenggorokan, nyeri perut, sakit kepala, dan mialgia.

2. Stadium sensorisRasa panas, nyeri, kesemutan dirasakan pada bekas luka. Kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsangan sensorik.

3. Stadium neurologik akutStadium ini bersifat eksitasi dan paralitik dan berkisar antara 2-7 hari.

- EksitasiTonus otot dan aktivitas simpatik meninggi dengan tampilan hiperhidrosis, hiperlakrimasi, hipersalivasi, dan dilatasi pupil. Penderita menjadi sangat peka terhadap rangsangan suara, cahaya, air, angin yang menimbulkan berbagai fobia terutama hidrofobia akibat spasme faring setelah minum air

- ParalitikSetelah fase eksitasi pasien akan mengalami stadium paralitik dengan gejala demam, skit kepala, paralisis ekstremitas yang digigit, dapat difus atau menyebar asenden, dan kaku kuduk, serta pasien juga dapat mengalami gangguan kesadaran.

4. Stadium koma (disfungsi batang otak)

Page 2: Rabies

Diagnosis- Anamnesis

Adanya riwayat kontak maupun gigitan hewan yang dicurigaiTerdapat maniestasi klinis yang sesuai

- Pemeriksaan fisikIdentifikasi luka tanpa komplikasi

- Pemeriksaan penunjang Darah perifer lengkap : leukositosis Urinalisis : albuminuria Pemeriksaan serologis Fluorescent antibodies test (FAT) Pemeriksaan mikroskopis (Seller) RT-PCR

Tata laksanaTidak ada terapi khusus untuk penderita. Tata laksana diberikan untuk menangani komplikasi, dan perawatan luka. Perawatan luka dilakukakan mencuci secepatnya luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Luka diberi antiseptik/alkohol 70% atau tinktura yodium, atau larutan ephiran 0,1%. Luka sebaiknya tidak dijahit dan dapat diberikan profilaksis tetanus dan antibiotik bila ada tanda infeksi.VaksinVaksin rabies terdiri dari 2 jenis yaitu dalam bentuk imunisasi pasif dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) dan imunisasi aktif dengan serum anti rabies (SAR). Setelah paparan, pada luka risiko rendah (jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet, luka kecil disekitar tangan, badan dan kaki) diberikan VAR, sedangkan luka risiko tinggi diberikan VAR dan SAR. Untuk orang dengan risiko tinggi terpapar virus rabies dapat mendapat VAR dengan dosis 1 ml.