puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa

96

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Page 2: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan modul Praktik

Akuntansi Manajemen. Modul ini membantu bagi mahasiswa dan pembaca pada

umumnya untuk memahami dan mendapatkan gambaran yang lebih konkrit berkaitan

dengan pengendalian biaya dan pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan

atau organisasi dengan menggunakan data akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.

Modul ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan penjelasan

mendasar berkaitan dengan konsep akuntansi manajemen dan fungsinya bagi

manajemen perusahaan atau organisasi, khususnya untuk pengendalian biaya dan

pengambilan keputusan manajemen. Bagian kedua merupakan soal-soal kasus pada

perusahaan PT Solo Mandiri yang berkaitan dengan analisis data akuntansi keuangan

dan akuntansi biaya untuk kepentingan manajemen, khususnya untuk pengendalian

biaya dan pengambilan keputusan. Bagian ketiga merupakan kertas kerja yang

digunakan untuk mengerjakan soal-soal kasus manajerial dari perusahaan PT Solo

Mandiri.

Modul ini dirancang untuk pengguna yang berkepentingan terhadap

pengendalian biaya dan pengambilan keputusan dengan menggunakan data akuntansi

keuangan dan akuntansi biaya. Namun demikian, modul ini tidak lepas dari

kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, besar harapan kami atas kritik dan saran dari

semua pihak untuk kesempurnaan modul ini. Kiranya, semoga modul ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, September 2019

Penyusun

Page 3: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

INFORMASI UMUM ………………………………………………………… v

BAGIAN I

BAB I KONSEP BIAYA DAN PERILAKU BIAYA

Akuntansi Manajemen vs Akuntansi Keuangan …………………….. 1

Pengertian Biaya ………………………………………………….….. 2

Klasifikasi Biaya……………………………………………………... 2

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Biaya ……………………… 3

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya ……………………… 7

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pembebanan Biaya ………………… 15

Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan …………………… 12

BAB II METODE PENENTUAN BIAYA DAN CVP ANALYSIS

Metode Penentuan Biaya……………………………………………... 17

Absorption Costing …………………………………………………... 17

Variable Costing ……………………………………………………………. 17

Klasifikasi Biaya berdasarkan Variable dan Absorption Costing……. 18

Perbandingan Biaya Produk Per unit ………………………………… 18

Perbandingan Laporan Laba Rugi……………………………………. 18

Dampak Laba Komparatif ………………………………….……….. 22

JIT dan Absorprtion costing……………………………………………….. 24

Analisis Biaya Volume Laba..………………………………………... 24

Pendekatan Marjin Kontribusi ……………………………………...... 22

Risiko dan Ketidakpastian …………………………………………… 32

BAB III BIAYA STANDAR DAN ANGGARAN FLEXIBLE

Biaya Standar ……………………………………………………….. 35

Anggaran Fleksibel dan Analisis Kinerja..…………………………... 42

Laporan Kinerja BOP ………………………………………………... 35

Analisis Selisih BOP ………………………………………………… 38

BAB IV BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

Pendahuluan……………………………………………………….… 50

Model Activity-based Costing …………………………………………….. 50

Perbedaan antara Tradisional Costing dan ABC Costing ……………. 50 Hirarki Biaya ………………………………………………………… 50

Langkah Implementasi.............................................................………. 51

Dampak Kos Produk atas Implementasi ABC...................................... 57

Page 4: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

iv

BAB V RELEVANT COSTS DAN CAPITAL BUDGETING

Biaya Relevan ………………………………………………………. 60

Keputusan Menghentikan atau Mempertahankan Segmen………… 60

Keputusan Membuat atau Membeli ………………………………… 62

Keputusan Pesanan Khusus ………………………………………… 63

Keputusan adanya Sumberdaya Terbatas ………………………….. 64

Keputusan Menjual Langsung atau Memproses Lanjut ……………. 66

Keputusan Penganggaran Modal ……………………………………. 67

Penganggaran Modal………………………………………………… 70

Metode Capital Budgeting yang Lain……...…………………………. 75

BAB VI INFORMASI UMUM DAN KASUS-KASUS MANAJERIAL

PADA PT SOLO MANDIRI

Profil Perusahaan …………………………………………………….. 78

Kebijakan Akuntansi ………………………………………………… 78

Daftar Akun/Rekening ………………………………………………. 79

Transaksi selama bulan Desember 2007 ……………………………. 82

Kasus 1 ………………………………………………………………. 83

Kasus 2 ………………………………………………………………. 83

Kasus 3 ………………………………………………………………. 84

Kasus 4 ………………………………………………………………. 85

Kasus 5 ………………………………………………………………. 86

Kasus 6 ………………………………………………………………. 88

Kasus 7 ………………………………………………………………. 88

Kasus 8 ………………………………………………………………. 89

Kasus 9 ………………………………………………………………. 89

Kasus 10 ……………………………………………………………. 90

Kasus 11 ……………………………………………………………. 90

Kasus 12 ……………………………………………………………. 91

Kasus 13 ……………………………………………………………. 91

Page 5: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

v

INFORMASI UMUM

Modul Praktik Akuntansi Manajemen ini disusun dengan tujuan untuk

memberikan latihan secara praktis kepada mahasiswa, khususnya dan umumnya

kepada praktisi agar dapat melakukan pengendalian biaya dan pengambilan

keputusan manajemen. Dengan Modul Praktik Akuntansi Manajemen ini, mahasiswa

tidak hanya mengerjakan kasus secara parsial tetapi juga dapat mengerjakan kasus

yang mendekati kenyataan yang sesungguhnya terjadi dalam operasi perusahaan atau

organisasi.

Modul Praktik Akuntansi Manajemen ini disusun untuk kepentingan praktik

mahasiswa yang memerlukan waktu pengerjaan minimal 16 kali tatap muka, masing-

masing 150 menit untuk setiap tatap muka. Mahasiswa diharapkan dapat

menyelesaikan kasus ini tepat waktu sesuai dengan jadwal seperti berikut:

PERTEMUAN

KE- MATERI

1 Penjelasan Silabus

2 Bab I: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya

3 Bab II: Variable Costing dan CVP Analysis

4 Bab III: Standard Costs dan Flexible Budget

5 Kasus 1: Klasifikasi Biaya dan Perilaku Biaya

6 Kasus 2: Variable Costing dan CVP Analysis

7 Kasus 3: Standard Costs dan Flexible Budget

8 Bab IV: Activity-based Costing

9 Bab V: Relevant Cost dan Capital Budgeting

10 Kasus 4: ABC Systems

11 Kasus 5: Keputusan Menghentikan/Mempertahankan Divisi

12 Kasus 6: Keputusan Membuat Sendiri atau Membeli

Kasus 7: Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

13 Kasus 8: Keputusan Menjual atau Memproses Lanjut

Kasus 9: Menerima atau Menolak Proyek Baru

14 Kasus 10: Membeli Mesin Baru atau Memperbaiki Mesin Lama

15 Kasus 11: Peringkatan Proyek Investasi

16 Kasus 12: Keputusan Investasi dengan Payback Method

Kasus 13: Keputusan Investasi dengan Simple Rate of Return

Page 6: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

BAB I

KONSEP BIAYA DAN PERILAKU BIAYA

1. AKUNTANSI MANAJEMEN VS AKUNTANSI KEUANGAN

Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen selalu dihadapkan dalam

pengambilan keputusan. Keputusan dalam bisnis membutuhkan informasi salah

satunya informasi keuangan. Penggunadari informasi keuangan adalah pihak internal

dan pihak eksternal. Informasi untuk pihak internal sering disebut dengan akuntansi

manajemen sedangkan untuk pihak eksternal adalah akuntansi keuangan.

Bedasarkan Garison (2011) perbedaan utama dari akuntansi manajemen dan

akuntansi keuangan diantaranya terletak pada pihak pengguna dari informasi yang

dihasilkan dan keharusan suatu perusahaan untuk menerapkannya. Akuntansi

Keuangan mengolah data untuk menghasilkan informasi keuangan yang ditujukan

kepada pihak eksternal perusahaan. Misalnya investor, kreditor, regulator, konsumen,

serikat pekerja, dan lain lain. Akuntansi keuangan bersifat mandatory, yang berarti

harus dilakukan. Hal ini sejalan dengan peraturan dan regulasi yang dibuat untuk

diberlakukan pada suatu negara, misalnya di Indonesia terdapat Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yang dijadikan acuan.

Akuntansi manajemen mengolah data untuk menghasilkan informasi

keuangan yang ditujukan kepada pihak internal perusahaan. Misalnya untuk

manajemen perusahaan, divisi pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.

Akuntansi manajemen tidak bersifat mandatory. Tidak ada badan pengatur atau

lembaga luar lainnya yang menyatakan secara spesifik terkait keharusan untuk

menerapkan akuntansi manajemen pada suatu perusahaan, karena penerapan

akuntansi manajemen bersifat optional. Hal ini digunakan untuk mendukung

keputusan-keputusan seperti berapa penentuan harga jual suatu produk, keputusan

peningkatan gaji dan upah, keputusan meneruskan atau memberhentikan suatu

produk, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara akuntansi manajemen dan

akuntansi keuangan,

Unsur Pembeda Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

Pemakai utama

informasi Pihak internal perusahaan Pihak eksternal perusahaan

Restriksi

Tidak ada aturan yang

mengikat (mandatory);

justifikasi berdasarkan

manfaat-biaya

Prinsip akuntansi yang

berlaku umum adalah aturan

yang bersifat mandatory

Jenis Informasi Informasi keuangan dan non

keuangan

Informasi keuangan

Page 7: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 2

Orientasi waktu Berorientasi masa depan Berorientasi masa lalu

Lingkup

Informasi

Informasi yang disajikan

terperinci

Informasi yang disajikan

ringkas

Bidang

pengetahuan

Terkait dengan berbagai

bidang pengetahuan

Terkait dengan bidang

pengetahuan akuntansi

Akuntansi manajemen berfokus pada perencanaan (planning) dan

pengawasan (control). Perencanaan mencakup penetapan tujuan dan menguraikan

bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan pengendalian mencakup

langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa tujuan tersebut tercapai.

Manajer membutuhkan informasi tentang perusahaan agar dapat mejalankan dengan

baik tanggung jawab dari tugas perencanaan dan pengawasan. Peran akuntansi dalam

kondisi ini sering berkaitan dengan aktivitas penentuan biaya-biaya pada suatu

perusahaan.

2. PENGERTIAN BIAYA

Konsep kos dalam akuntansi manajemen sangat penting, sehingga diperlukan

pemahaman yang lebih mengenai arti kos. Kos diartikan sebagai pengorbanan

sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi

manfaat masa sekarang atau masa yang akan datang. Biaya adalah kos barang atau

jasa yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Saat barang dan jasa

dimanfaatkan, kos akan menjadi biaya. Selisih antara pendapatan dan biaya akan

menjadi laba atau rugi.

3. KLASIFIKASI BIAYA

Penggunaan istilah biaya diartikan secara berbeda-beda pada manajemen

akuntansi, alasannya karena terdapat banyak tipe dari biaya-biaya. Biaya-biaya

tersebut diklasifikasikan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan manajemen,

seperti kebutuhan data mengenai biaya untuk pembuatan laporan keuangan eksternal,

menyediakan perencanaan anggaran, atau untuk membuat keputusan. Masing-masing

penggunaan data mengenai biaya mungkin menuntut jenis biaya yang berbeda pula,

contohnya data biaya historis, biasanya digunakan untuk menyediakan laporan

keuangan eksternal, sedangkan untuk pembuatan keputusan mungkin dibutuhkan

data biaya saat ini. (Garrison, Noreen, and Brewer, 2006:35-36).

Page 8: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 3

Tujuan Klasifikasi Dan Klasifikasi Biaya

NO Tujuan Klasifikasi Klasifikasi Biaya

1 Penyajian Laporan Keuangan:

Laporan Laba Rugi dan Neraca

Biaya Produksi

• Bahan Baku Langsung

• Tenaga Kerja Langsung

• Biaya Overhead Pabrik

Biaya Nonproduksi (Biaya Periodik)

• Biaya Penjualan dan Pemasaran

• Biaya Administrasi

2 Prediksi Kos berkaitan dengan

perubahan aktivitas

• Biaya Variabel

• Biaya Tetap

• Mixed Cost / Semi-Variable Cost

3 Pembebanan Biaya

• Biaya Langsung (Direct costs)

• Biaya Tidak Langsung (Indirect

costs)

4 Pembuatan/Pengambilan Keputusan

• Biaya Diferensial

• Biaya Tertanam (Sunk costs)

• Biaya Peluang (Opportunity costs)

3.1 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI BIAYA

Aliran Biaya Pada Perusahaan “Manufaktur”

Perusahaan manufaktur terlibat dalam banyak aktivitas dibandingkan

dengan perusahaan tipe lainnya, karena melakukan kegiatan dari memperoleh

bahan baku, memproduksi barang jadi, pemasaran, distribusi, penagihan dan

seluruh kegiatan bisnis lain pada umumnya. Oleh karena itu, pemahaman

tentang klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur dapat sangat berguna

untuk menentukan biaya-biaya yang termasuk dalam kegiatan operasional

berupa produksi, dan biaya apa saja yang termasuk dalam biaya non produksi

(periodik). Misalnya, Unilever, Indofood, Samsung, BMW, dan Adidas

Biaya produksi pada perusahaan manufaktur dibagi dalam tiga kategori,

yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik. Sedangkan, biaya non produksi (periodik) terbagi ke dalam

dua kategori, yaitu biaya penjualan dan pemasaran, serta biaya administrasi.

Berikut ini merupakan bagan yang menggambarkan mengenai biaya produksi

dan biaya non produksi (periodik).

Page 9: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 4

Sumber: Garrison, Noreen, and Brewer, 2006.

1. Biaya Produksi

Semua biaya yang terlibat dalam membuat suatu produk, yang meliputi biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

• Biaya Bahan Baku, nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi

untuk diubah menjadi produk jadi. Contoh, kertas sebagai bahan untuk

pembuatan buku.

• Biaya Tenaga Kerja Langsung, besarnya nilai gaji dan upah tenaga kerja yang

yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk. Contoh, upah buruh pabrik.

• Biaya Overhead Pabrik, semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung. Contoh, depresiasi peralatan, bangunan pabrik,

bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung.

2. Biaya Nonproduksi

Biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran,

distribusi, layanan pelanggan, dan adminstrasi umum. Biaya nonproduksi meliputi

biaya penjualan dan pemasaran serta biaya administrasi.

• Biaya Penjualan dan Pemasaran, biaya yang terjadi untuk memasarkan

produk atau jasa. Contoh, biaya iklan di tv, biaya pengiriman produk ke

konsumen.

• Biaya Administrasi, biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan,

menjalankan dan mengendalikan perusahaan. Contoh, biaya perlengkapan

Barang

dijual

Biaya-biaya

Pembelian

bahan baku

Tenaga Kerja

Langsung

Overhead

Pabrik

Penjualan

dan

administrasi

Laporan Posisi Keuangan

(Neraca)

Persediaan bahan baku

Bahan langsung yang

digunakan dalam

produksi

Persediaan barang

dalam proses

Barang jadi (harga

pokok produksi

Persediaan Barang jadi

Laporan Laba Rugi

Harga pokok

penjualan

Beban penjualan

dan administrasi

Page 10: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 5

kantor, biaya gaji karyawan kantor, biaya listrik kantor, dan lain-lain.

3.1.1 CONTOH ALIRAN BIAYA

Berikut data dan informasi pada perusahaan Manufaktur “ABC” bulan lalu:

Pembelian Bahan Baku ................................. $ 200.000

Tenaga Kerja Langsung ................................ 270.000

Biaya Overhead Pabrik:

Bahan Pembantu ........................................ 5.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung .................. 100.000

Biaya Lain-lain .......................................... 80.000

PBB Pabrik ................................................ 36.000

Asuransi Pabrik ......................................... 9.000

Sewa Peralatan ........................................... 70.000

Depresiasi Pabrik ....................................... 120.000

Total Biaya Overhead Pabrik ........................ $ 420.000

Data tambahan pada perusahaan Manufaktur “ABC” :

Persediaan Bahan Baku:

Persediaan Awal Bahan Baku .......................................... $ 10.000

Pembelian Bahan Baku .................................................... 200.000

Persediaan Akhir Bahan Baku ......................................... 30.000

Bahan Baku yang digunakan untuk produksi .................. ?

Persediaan Barang dalam Proses:

Persediaan Awal Barang dalam Proses ............................ $ 40.000

Total Biaya Produksi ........................................................ ?

Persediaan Akhir Barang dalam Proses ........................... 60.000

Harga Pokok Produksi ..................................................... ?

Persediaan Barang Jadi:

Persediaan Awal Barang Jadi ........................................... $ 130.000

Harga Pokok Produksi ..................................................... ?

Persediaan Akhir Barang Jadi .......................................... 80.000

Harga Pokok Penjualan .................................................... ?

Penghitungan Bahan Baku yang digunakan untuk produksi:

Persediaan Awal Bahan Baku ......................................... $ 10.000

+ Pembelian Bahan Baku ................................................... 200.000

– Persediaan Akhir Bahan Baku......................................... 30.000

= Bahan Baku yang digunakan untuk produksi .................. $ 180.000

Penghitungan Total Biaya Produksi:

Bahan Baku yang digunakan untuk produksi ........................ $ 180.000

+ Tenaga Kerja Langsung…………………………………... 270.000

+ Biaya Overhead Pabrik ........................................................ 420.000

= Total Biaya Produksi............................................................ $ 870.000

Page 11: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 6

Penghitungan Harga Pokok Produksi:

Persediaan Awal Barang dalam Proses ............................ $ 40.000

+ Total Biaya Produksi........................................................ 870.000

– Persediaan Akhir Barang dalam Proses ........................... 60.000

= Harga Pokok Produksi ..................................................... $ 850.000

Penghitungan Harga Pokok Barang Terjual:

Persediaan Awal Barang Jadi........................................... $ 130.000

+ Harga Pokok Produksi ..................................................... 850.000

– Persediaan Akhir Barang Jadi .......................................... 80.000

= Harga Pokok Barang Terjual ........................................... $ 900.000

3.1.2 SKEDUL HARGA POKOK PRODUKSI

Perusahaan Manufaktur “ABC”

Laporan Harga Pokok Produksi

Bahan Baku:

Persediaan Awal Bahan Baku .................................... 10.000

Ditambah: Pembelian Bahan Baku ............................. 200.000

Bahan Baku tersedia untuk produksi .......................... 210.000

Dikurangi: Persediaan Akhir Bahan Baku ................. 30.000

Bahan Baku yang digunakan untuk produksi ............. 180.000

Tenaga Kerja Langsung ................................................. 270.000

Biaya Overhead Pabrik:

Bahan Pembantu ......................................................... 5.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung ................................... 100.000

Biaya Lain-lain Pabrik................................................ 80.000

PBB Pabrik ................................................................. 36.000

Asuransi Pabrik .......................................................... 9.000

Sewa Peralatan ........................................................... 70.000

Depresiasi Pabrik ........................................................ 120.000

Total Biaya Overhead Pabrik ......................................... 420.000

Total Biaya Produksi...................................................... 870.000

Lanjutan:

Total Biaya Produksi...................................................... 870.000

Ditambah: Persediaan Awal Barang dalam Proses ........ 40.000

910,000

Dikurangi Persediaan Akhir Barang dalam Proses ........ 60,000

Harga Pokok Produksi ................................................ 850.000

Harga Pokok Barang Terjual

Persediaan Awal Barang Jadi......................................... 130.000

Ditambah: Harga Pokok Produksi ................................. 850.000

Barang tersedia dijual .................................................... 980.000

Page 12: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 7

Dikurangi: Persediaan Akhir Barang Jadi...................... 80.000

Harga Pokok Barang Terjual ..................................... 900.000

3.2 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERILAKU BIAYA

3.2.1 BIAYA VARIABEL

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan

aktivitas. Perilaku biaya variabel dapat diringkas berikut ini:

Perilaku Biaya Variabel

Dalam Total Per Unit

Total biaya variabel meningkat dan

menurun dalam proporsi perubahan

aktivitas.

Biaya variabel per unit konstan.

Contoh: Perusahaan Manufaktur “ABC” membuat microwave oven. Setiap oven

memerlukan alat penghitung waktu seharga $ 30. Harga per unit dan harga total dari

alat tersebut pada beberapa level aktivitas adalah berikut:

Harga per Unit Jumlah Produksi Total Biaya Variabel

$ 30 1 unit $ 30

$ 30 10 unit $ 300

$ 30 100 unit $ 3.000

$ 30 200 unit $ 6.000

Contoh biaya yang umumnya bersifat variabel terhadap perubahan volume adalah

berikut ini :

• Perusahaan Dagang:

Harga Pokok Barang Terjual (Cost of Good Sold)

Biaya Penjualan dan Administrasi Umum :

Komisi

Biaya klerikal, misalnya invoicing

Biaya pengiriman

• Perusahaan Manufaktur:

Biaya Produksi :

Biaya Pokok (prime cost):

Bahan Baku Langsung

Tenaga Kerja Langsung

Biaya Overhead Pabrik :

Bahan Pembantu

Pelumas

Perlengkapan

Listrik

Biaya Penjualan dan Administrasi Umum:

Komisi

Biaya klerikal, misalnya invoicing

Biaya pengiriman

Page 13: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 8

• Organisasi Jasa

Perlengkapan, travel, klerikal

GRAFIK PERILAKU BIAYA VARIABLE

100 200 0

$3,000

$6,000

Microwaves produced

Total Variable Cost

3.2.2 BIAYA TETAP

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas

pada rentang yang relevan. Perilaku biaya tetap dapat diringkas berikut ini:

Perilaku Biaya Tetap

Dalam Total Per Unit

Total biaya tetap tidak berubah terhadap

perubahan level aktivitas pada rentang

relevan (relevant range).

Biaya tetap per unit menurun bila

aktivitas meningkat dan sebaliknya

biaya tetap akan meningkat bila

aktivitas menurun.

Contoh: Perusahaan Manufaktur “ABC” membayar sewa pabrik sebesar $ 9.000 per

bulan. Biaya sewa total dan per unit pada level aktivitas adalah berikut:

Biaya Sewa per bulan Jumlah Produksi Per unit

$ 9.000 1 unit $ 9.000

$ 9.000 10 unit $ 900

$ 9.000 100 unit $ 90

$ 9.000 200 unit $ 45

1. TIPE BIAYA TETAP

• Biaya Tetap Komitmen (committed fixed costs), biaya yang berkaitan dengan

investasi aset tetap yang tidak dapat diubah secara signifikan dalam jangka waktu

pendek tanpa melakukan perubahan fundamental. Contoh:

• Depresiasi aset tetap

• Gaji manajemen puncak.

• Biaya Tetap Kebijakan (discretionary fixed costs), biaya ini muncul dari

keputusan tahunan manajemen untuk pengeluaran dalam jumlah tertentu tanpa

Page 14: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 9

dipengaruhi besar kecilnya aktivitas perusahaan. Biaya ini dapat dikurangi dalam

jangka pendek. Contoh:

• Periklanan

• Riset

• Humas

• Program Pengembangan Manajemen.

2. GRAFIK PERILAKU BIAYA TETAP

100 200 0

$9,000

Microwaves produced

Total Fixed Cost

3.2.3 BIAYA CAMPURAN (MIXED COST/SEMI-VARIABLE COST)

Biaya Campuran mengandung dua elemen biaya, yaitu biaya variabel dan biaya

tetap.

Contoh: PT ABC mengeluarkan biaya listrik untuk membuat microwave $2.500 per

tahun, ditambah biaya sebesar $0.02 per produksi microwave untuk biaya

penerangan pabrik.

.

Penambahan Photo

10,000 0 $0

$2,800 Elemen

Biaya

Variabel

Elemen

Biaya

Tetap

$2,500

15,000 5,000

Biaya Listrik

Intercept = a

Slope = b

X

Y

Page 15: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 10

Persamaan garis lurus: Y = a + bX

Y = $2,500 + $0.02X

3.2.3.1 METODE UNTUK MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL

(BIAYA CAMPURAN)

Biaya semivariabel mengandung unsur biaya variabel dan biaya tetap. Agar

analisis dan estimasi biaya lebih maka biaya semi variabel harus dipisahkan menjadi

biaya tetap dan biaya variabel. Estimasi pemisahan biaya semi variabel dapat

menggunakan salah satu metode berikut :

a. Metode Highest and Lowest Point method (Metode Titik Tertinggi dan

Terendah)

b. Metode Scatterplot (Metode Grafik)

c. Metode Least Squares Regression Method (Regresi Kuadrat Terkecil)

A. Metode Highest and Lowest Point method (Metode Titik Tertinggi dan

Terendah)

Metode titik tertinggi dan terendah adalah metode estimasi unsur variabel dan

tetap dari biaya semivariabel dengan mengidentifikasi biaya yang berubah dan biaya

yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas antara aktivitas tertinggi dan

aktivitas terendah.

Contoh: Perusahaan Manufaktur “ABC” mengeluarkan biaya pengiriman selama 8

(delapan) bulan berikut ini.

Unit Dijual Biaya Pengiriman

Januari ........... 6.000 66.000

Februari ......... 5.000 65.000

Maret ............. 7.000 70.000

April .............. 9.000 80.000

Mei ................ 8.000 76.000

Juni ................ 10.000 85.000

Juli ................. 12.000 100.000

Agustus.......... 11.000 87.000

Dengan menggunakan high-low method, hanya untuk periode yang memiliki

aktivitas terendah dan tertinggi yang digunakan untuk mengestimasi komponen biaya

campuran menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Unit

dijual

Biaya

Pengiriman

Aktivitas tinggi, Juli ......................... 12.000 100.000

Aktivitas rendah, Februari ................ 5.000 65.000

Perubahan ......................................... 7.000 35.000

unitperunitaktivitasPerubahan

biayaPerubahanVariabelBiaya 5$

000.7

000.35$===

Page 16: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 11

= $ 100.000 – (12.000 unit x $5 per unit)

= $ 40.000

Formula biaya pengiriman adalah:

Y = 40.000 + $5X

.

$0

$20,000

$40,000

$60,000

$80,000

$100,000

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Units Sold

Sh

ipp

ing

Co

sts

Y

X

VariableCost

$5/unit

FixedCost

$40,000

low levelof

activity

highlevel ofactivity

Metode ini memiliki dua kelemahan utama, yaitu:

1. Hanya menganalisis dua data, yaitu titik tertinggi dan titik terendah.

2. Volume tertinggi dan terendah untuk tiap periode biasanya tidak sama

3. Aktivitas tertinggi tidak selalu diikuti biaya tertinggi dan sebaliknya

Selain kelemahan terdapat kelebihan apabila menggunakan metode ini, yaitu :

1. Sederhana, hanya diperlukan data historis aktivitas dan biaya unsur

variabel serta unsur biaya tetap

2. Mudah diterapkan, formula dan tahapan dari metode ini tidak rumit.

B. Metode Scatterplot (Metode Grafik)

Metode Scatterplot atau dapat disebut sebagai metode grafik adalah suatu

metode penetuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan data dalam suatu

garis. Grafik biaya mencerminkan sebaran biaya untuk berbagai tingkat aktivitas.

iabelbiayaelemenbiayaTotaltetapBiaya var−=

Page 17: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 12

Contoh: Berikut data transaksi perusahaan manufaktur “ABC” pada beberapa kuartal

tahun terakhir.

Kuartal

Jumlah

Order

Biaya

Tahun 1—1 1.500 $ 42.000

2 1.900 $ 46.000

3 1.000 $ 37.000

4 1.300 $ 43.000

Tahun 2—1 2.800 $ 54.000

2 1.700 $ 47.000

3 2.100 $ 51.000

4 1.100 $ 42.000

Tahun 3—1 2.000 $ 48.000

2 2.400 $ 53.000

3 2.300 $ 49.000

Berdasarkan data di atas, plot pada grafik akan nampak berikut ini.

$0

$10,000

$20,000

$30,000

$40,000

$50,000

$60,000

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000

$48,000

Number of Orders

Bill

ing

Co

sts

X

Y

Regression Line

Garis lurus yang digambarkan pada grafik diatas digunakan untuk mengestimasi

elemen biaya tetap dan biaya variabel.

Estimasi untuk biaya tetap, a, dan biaya variabel per unit, b, dalam persamaan linier

Page 18: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 13

Y= a + bX.

• Intersepsi vertikal, kira-kira $30.000 untuk mengestimasi biaya tetap.

• Slop garis lurus merupakan estimasi biaya variabel per unit.

Bila dipilih data untuk 2.000 pesanan:

Total biaya……………………………………….. $48.000

Dikurangi biaya tetap ............................................ $30.000

Biaya variabel ........................................................ $18.000

Biaya variabel per unit = $18.000 ÷ $2.000 = $9 per pesanan.

Oleh karena itu, formula biaya adalah $30.000 per kuartal ditambah $9 per pesanan

atau:

Y = 30.000 + 9X

dimana X adalah jumlah pesanan.

Kelemahan metode ini adalah kurang akurat. Hal tersebut disebabkan grafik dari

pola biaya yang digambarkan dianggap kasar, karena pada saat menggambar grafik

hanya garis lurus tanpa menghubungkn semua titik-titik yang ada.

Sedangkan, kelebihan menggunakan metode ini adalah,

1. Visualisasi garis persamaan estimasi

2. Visualisasi ketepatan pemilihan pemicu biaya

C. LEAST-SQUARES REGRESSION METHOD

Least-squares regression method adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap

biaya semivariabel dengan meregresi aktivitas terhadap biaya aktivitas tersebut.

Metode ini digunakan untuk menganalisis biaya campuran dengan menggunakan

formula matematis untuk menentukan garis regresi yang meminimumkan jumlah

kuadrat “errors.”

Page 19: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 14

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” mengoperasikan kafe untuk karyawannya.

Manajemen menginginkan untuk mengetahui bagaimana biaya kafe dipengaruhi oleh

jumlah makanan yang disediakan.

Makanan yang disediakan

(X)

Total Biaya

(Y)

April ................. 4000 9.500

Mei ................... 1.000 4.000

Juni ................... 3.000 8.000

Juli .................... 5.000 10.000

Agustus............. 10.000 19.500

September......... 7.000 14.000

Dengan menggunakan program statistik atau spreadsheet penghitungan dapat

dilakukan dengan least-squares method. Hasilnya adalah berikut ini:

Intersepsi (biaya tetap) …………… 2.433

Slop (biaya variabel) ……………… 1,68

R2 ………………………………….. 0,99

Biaya tetap sebesar $2.433 per bulan dan biaya variabel sebesar $1,68 per sajian,

atau:

Y = 2.433 + 1,68X,

dimana X adalah makanan yang disajikan.

R2 merupakan ukuran kesesuaian (goodness of fit) garis regresi. Hal ini

mengindikasikan bahwa 99% variasi biaya kafe tergantung atas jumlah makanan

yang disajikan.

Page 20: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 15

Kelemahan metode least-squares regression adalah

1. Tingkat Kerumitan

2. Sumber daya manusia harus memadai untuk mengoperasikan software

Sedangkan kelebihan yang ada di metode ini adalah, Setiap titik data aktivitas dan

biaya aktivitas diepertimbangkan dalam menentukan biaya variabel dan biaya tetap.

3.3 KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PEMBEBANAN BIAYA

3.3.1 Biaya Langsung (Direct Costs)

Biaya langsung adalah biaya yang merupakan bagian dari produksi dan dapat dengan

mudah ditelusur pada objek.

Contoh:

• Biaya langsung Departemen Produksi Perusahaan Manufaktur “ABC”

meliputi upah buruh pabrik.

• Biaya langsung meliputi pembelian baja untuk kerangka saat memproduksi

microwave Perusahaan Manufaktur “ABC”.

3.3.2 Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang merupakan bagian dari sutau produk teapi

tidak mudah ditelusur pada objek tertentu.

Contoh:

• Biaya gaji security merupakan biaya tidak langsung pada Perusahaan

Manufaktur “ABC”.

• Biaya tidak langsung meliputi biaya desain microwave untuk setiap produk

baru yang diluncurkan oleh Perusahaan Manufaktur “ABC”.

3.4 KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

3.4.1 Biaya Diferensial (Differential Cost)

Setiap keputusan meliputi pemilihan paling tidak dua alternatif. Setiap biaya

yang berbeda diantara beberapa alternatif disebut dengan biaya diferensial. Biaya ini

merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan.

Contoh: Bill sekarang bekerja menjadi sekuriti, kemudian dia ditawari bekerja di

pusat jasa. Berikut pendapatan dan biaya dari dua alternatif tersebut:

Diferensial

Sekuriti Pusat Jasa Pendapatan dan

Biaya

Gaji Bulanan ...................................... $ 1.200 $ 1.500 $ 300

Biaya Bulanan:

Transport 30 90 60

Makan ............................................ 150 150 0

Sewa Apartemen ............................ 450 450 0

Sewa Seragam ................................ 0 50 50

Iuran Serikat Kerja ......................... 10 0 (10)

Total Biaya Bulanan .......................... 640 740 100

Page 21: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 1: Konsep Biaya dan Perilaku Biaya 16

Pendapatn Bersih ............................... $ 560 $ 760 $ 200

3.4.2 Kos Peluang (Opportunity Cost)

Kos Peluang adalah manfaat yang hilang karena aktivitas yang satu dipilih atas

aktivitas yang lain.

Contoh: Linda bekerja di toko buku RST dengan gaji $ 250 per hari. Pada suatu hari

dia mendapat undangan wawancara beasiswa di UI. Bila dia mendatangi

wawancara beasiswa tersebut maka akan kehilangan gaji sebesar $ 250

sebagai opportunity cost.

3.4.3 Biaya Tertanam (Sunk Cost)

Biaya tertanam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah dengan

keputusan yang dibuat sekarang atau di masa yang akan datang. Biaya tertanam

merupakan biaya yang tidak relevan untuk pengambilan keputusan.

Contoh: Linda telah membeli tiket untuk melihat pameran pendidikan kampus

terbaik se-Eropa seharga $ 350. Saat mendekati hari pameran pendidikan

tersebut, ternyata hari itu bersamaan dengan hari dimana Linda mendapat

undangan untuk wawancara beasiswa di UI. Bila dia mendatangi undangan

wawancara beasiswa tersebut, maka dia tidak bisa menghadiri pameran

pendidikan. Biaya sebesar $ 350 merupakan biaya tertanam yang akan

diabaikan, apakah dia mau memutuskan mendatangi wawancara beasiswa

atau tidak. Namun, bila tiket tersebut bisa dijual lagi, maka biaya sebesar $

350 bukan biaya tertanam.

Page 22: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 17

BAB II

METODE PENENTUAN BIAYA DAN CVP ANALYSIS

1.1 METODE PENENTUAN BIAYA

Informasi profitabilitas setiap produk merupakan hal yang penting bagi perusahaan

manufaktur. Hal ini dikarenakan setiap produk memiliki profitabilitas yang beragam.

Oleh karena itu, manajemen perlu untuk memiliki informasi yang relevan agar dapat

mengendalikan biaya. Maka akuntan harus dapat menyajikan informasi yang

menunjukkan pemisahan biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat

dikendalikan.

Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang dapat dipengaruhi secara

memadai oleh seorang manajer. Apabila seorang manajer tidak mempunyai wewenang

yang cukup terhadap timbulnya suatu biaya, maka manajer tersebut seharusnya tidak

bertanggung jawab terhadap timbulnya biaya tersebut. Biaya yang tidak dapat

dikendalikan adalah ketika manajer divisi tidak memiliki wewenang untuk

mengotorisasi biaya R&D yang muncul di kantor pusat, sedangkan salah satu contoh

dari biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya produk.

Terdapat 2 metode penentuan biaya produk yaitu metode penentuan biaya variabel

(variable costing) dan metode penentuan biaya penuh (full costing atau absorption

costing). Perbedaan utama dari kedua metode penentuan biaya tersebut adalah terletak

pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap. Perbedaan metode penentuan

biaya produk juga akan memengaruhi nilai persediaan.

1.2 ABSORPTION COSTING

• Absorption costing diperlukan untuk laporan keuangan eksternal dan untuk

pelaporan perpajakan.

• Dengan menggunakan absorption costing, biaya produk meliputi semua biaya

produksi:

▪ Bahan Baku.

▪ Tenaga Kerja Langsung.

▪ Biaya Overhead Pabrik Variabel.

▪ Biaya Overhead Pabrik Tetap.

• Biaya selain biaya di atas dimasukkan ke dalam biaya nonproduksi dan dikeluarkan

dari biaya produk, yaitu:

▪ Biaya Administrasi dan Penjualan Variabel.

▪ Biaya Administrasi dan Penjualan Tetap.

• Biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke produk melalui penggunaan tarif biaya

overhead pabrik tetap dan tidak diakui sebagai biaya sampai dengan produk dijual, Oleh karena itu, biaya overhead pabrik tetap dipandang melekat pada persediaan.

1.3 VARIABLE COSTING

• Variable costing merupakan alternatif pelaporan untuk manajemen internal.

• Berdasarkan variable costing, biaya produk hanya memasukkan biaya produksi

variabel saja, yaitu:

▪ Bahan Baku.

▪ Tenaga Kerja Langsung.

▪ Biaya Overhead Pabrik Variabel.

Page 23: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 18

• Dengan variable costing, biaya berikut diperlakukan sebagai biaya nonproduksi dan

dikeluarkan dari biaya produk:

▪ Biaya Overhead Pabrik Tetap.

▪ Biaya Administrasi dan Penjualan Variabel.

▪ Biaya Administrasi dan Penjualan Tetap.

• Biaya overhead pabrik tetap tidak dimasukkan sebagai biaya produk dan

diperlakukan sebagai biaya periodik, alasannya karena biaya tersebut adalah biaya

kapasitas (ketika suatu periode berlalu, maka manfaat yang disediakan oleh

kapasitas juga berlalu atau hilang dan seharusnya tidak melekat pada persediaan).

• Biaya overhead pabrik tetap pada suatu periode dipandang hilang manfaatnya

sejalan dengan berlalunya periode yang bersangkutan, dan semua dibebankan ke

pendapatan dalam periode yang sama.

• Manfaat/keuntungan variable costing :

▪ Variable costing mudah untuk digunakan dalam analisis biaya volume laba

(Cost Volume Profit (CVP).

▪ Dengan variable costing, perubahan pada persediaan tidak mempengaruhi laba

operasi bersih.

▪ Variable costing lebih mudah dipahami daripada absorption costing.

▪ Variable costing lebih mudah digunakan untuk pengendalian biaya.

▪ Laba operasi bersih variable costing lebih mendekati net cash flow dibanding

laba operasi bersih absorption costing.

▪ Namun, variable costing tidak dipertimbangkan untuk laporan keuangan

eksternal dan pelaporan pajak karena tidak sesuai dengan PABU (Prinsip

Akuntansi Berterima Umum).

1.4 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN VARIABLE DAN ABSORPTION

COSTING

Perhitungan

Absorption Costing

Perhitungan

Variable Costing

Biaya

Produk

Bahan Langsung Biaya

Produk Tenaga Kerja Langsung

Overhead Pabrik Variabel

Overhead Pabrik Tetap Biaya

Periodik Biaya

Periodik

Beban Penjualan dan Administrasi Variabel

Beban Penjualan dan Administrasi Tetap

1.5 PERBANDINGAN BIAYA PRODUK PER UNIT

• Perbedaan pembebanan biaya produk per unit memengaruhi nilai persediaan yang

disajikan dalam neraca atau laporan posisi keuangan dan laba pada laporan laba

rugi.

• Penyebab utama dari perbedaan laba yang dihasilkan pada kedua metode ini adalah

pembebanan biaya overhead pabrik tetap yang berbeda. Berdasarkan metode

variable costing, biaya overhead pabrik tetap tergolong dalam biaya periodik,

sedangkan metode absorption costing membebankan biaya overhead pabrik tetap

ke dalam biaya produk.

Page 24: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 19

Contoh: Perusahaan Manufaktur “DEF” menghasilkan produk tunggal.

Jumlah produk yang dihasilkan per tahun ............................................. 25.000 unit

Biaya variabel per unit:

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Pabrik

Variabel .......................................................................................... $ 10

Biaya Penjualan dan Administrasi Variabel ....................................... $ 3

Biaya tetap per tahun:

Biaya Overhead Pabrik Tetap............................................................. $ 150.000

Biaya Penjualan dan Administrasi Tetap ........................................... $ 100.000

Biaya produk per unit dapat dihitung berikut ini:

Absorption

Costing

Variable

Costing

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, Biaya

Overhead Pabrik Variabel .................................... $ 10 $ 10

Biaya Overhead Pabrik Tetap ($ 150.000 ÷ 25.000

unit) ..................................................................... $ 6 -

Total biaya produk per unit ...................................... $ 16 $ 10

• Biaya Administrasi dan Penjualan selalu diperlakukan biaya periodik dan

dibiayakan pada periode sekarang. Biaya tersebut tidak diperlakukan sebagai biaya

produk pada kedua metode.

• Variable costing tidak memasukkan komponen biaya overhead pabrik tetap, maka

biaya persediaan akhir dalam metode ini selalu lebih rendah daripada metode

absorption costing.

1.6 PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI

Perusahaan Manufaktur “DEF” tidak memiliki persediaan awal, unit yang

diproduksi selama setahun sebanyak 25.000 unit, dan unit yang terjual sebanyak 20.000

unit.

Absorption Costing

Penjualan (20.000 unit × $ 30 per unit) ................................ $ 600.000

Dikurangi Harga Pokok Barang Terjual:

Persediaan Awal ................................................................ -

Ditambah Harga Pokok Produksi (25.000 unit × $ 16 per

unit) ................................................................................ $ 400.000

Barang tersedia dijual ........................................................ $ 400.000

Dikurangi Persediaan Akhir ..............................................

(5.000 unit × $ 16 per unit) ............................................ $ 80.000 $ 320.000

Laba Kotor ............................................................................ $ 280.000

Dikurangi Biaya Administrasi dan Penjualan

(20.000 unit × $ 3 per unit + $ 100.000) ........................... $ 160.000

Laba Bersih Operasi .............................................................. $ 120.000

Page 25: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 20

Variable Costing

Penjualan (20.000 unit × $ 30 per unit) ................................ $ 600.000

Dikurangi Biaya Variabel:

Harga Pokok Barang Terjual Variabel:

Persediaan Awal ........................................................... -

Ditambah Biaya Produksi Variabel

(25.000 unit × $ 10 per unit) ..................................... $ 250.000

Barang tersedia dijual ................................................... $ 250.000

Dikurangi Persediaan Akhir

(5.000 × $ 10 per unit)............................................... $ 50.000

Harga Pokok Barang Terjual Variabel .............................. $ 200.000

Biaya Administrasi dan Penjualan Variabel

(20.000 unit × $ 3 per unit) ............................................ $ 60.000 $ 260.000

Marjin Kontribusi ................................................................. $ 340.000

Dikurangi Biaya Tetap:

Biaya Overhead Pabrik Tetap............................................ $ 150.000

Biaya Administrasi dan Penjualan Tetap .......................... $ 100.000 $ 250.000

Laba Bersih Operasi .............................................................. $ 90.000

Berdasarkan informasi pada laporan laba rugi Perusahaan Manufaktur “DEF”, laba yang

diperoleh dengan metode absorption costing sebesar $120.000 dan variable costing

sebesar $90.000. Selisih $30.000 berasal dari biaya overhead pabrik tetap sebesar

$30.000 (5000 unit x $ 6 per unit) tidak diakui sebagai beban pada metode absorption

costing, melainkan diakui sebagai nilai persediaan pada Laporan Posisi Keuangan

(Neraca). Ketika barang yang terjual lebih sedikit dari yang diproduksi, maka laba pada

variable costing menunjukkan angka yang lebih rendah.

Harga Pokok

Barang Terjual

Persediaan

Akhir

Absorption costing

Biaya Produksi Variabel

(20.000 unit × $ 10 per unit) ..................... $ 200.000

(5.000 unit × $ 10 per unit) ....................... $ 50.000

Biaya Overhead Pabrik Tetap

(20.000 unit × $ 6 per unit) ....................... $ 120.000

(5.000 unit × $ 6 per unit) ......................... $ 30.000

Total ............................................................ $ 320.000 $ 80.000

Variable costing

Biaya Overhead Pabrik Variabel

(20.000 unit × $ 10 per unit) ..................... $ 200.000

(5.000 unit × $ 10 per unit) ....................... $ 50.000

Total ............................................................. $ 200.000 $ 50.000

Page 26: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 21

Rekonsiliasi Laba Bersih Operasi

Laba Bersih variable costing ............................................. $ 90.000

Ditambah: BOP Tetap yang ditangguhkan di persediaan

pada absorption costing (5.000 unit × $ 6 per unit) ....... $ 30.000

Laba Bersih absorption costing ......................................... $ 120.000

Contoh Diperluas—Fluktuasi Penjualan

Perusahaan Manufaktur “DEF” memproduksi produk tunggal untuk penjualan selama 3

tahun, selama periode tersebut kondisinya berbeda-beda. Tahun 1, menunjukkan unit

yang diproduksi sama dengan unit yang dijual. Tahun 2, menunjukkan unit yang

diproduksi lebih besar daripada unit yang dijual. Kemudian di tahun 3, kondisinya

perusahaan memiliki persediaan awal dan unit yang diproduksi di tahun tersebut lebih

rendah dari unit yang terjual.

Jumlah unit diproduksi pertahun .............................................. 5.000 unit

Biaya Variabel per unit:

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, BOP Variabel ......... $ 5

Biaya Administrasi dan Penjualan Variabel ......................... $ 1

Biaya Tetap per tahun:

BOP Tetap ............................................................................ $ 15.000

Biaya Administrasi dan Penjualan Tetap ............................. $ 21.000

Biaya produk per unit dapat dihitung berikut ini:

Absorption Variable

Costing Costing

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, BOP Variabel $ 5 $ 5

BOP Tetap ($ 15.000 ÷ 5.000 unit) ............................... $ 3 -

Total biaya produk per unit ............................................ $ 8 $ 5

Fluktuasi Penjualan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Unit persediaan awal ................................................... - - $ 1.000

Unit diproduksi ........................................................... $ 5.000 $ 5.000 $ 5.000

Unit dijual ................................................................... $ 5.000 $ 4.000 $ 6.000

Unit persediaan akhir .................................................. - $ 1.000 -

Absorption costing

Penjualan ($ 15 per unit) ............................................. $ 75.000 $ 60.000 $ 90.000

Dikurangi Harga Pokok Barang Terjual:

Persediaan awal ($ 8 per unit) ................................. - - $ 8.000

Ditambah Harga Pokok Produksi ($ 8 per unit) ...... $ 40.000 $ 40.000 $ 40.000

Barang tersedia dijual .............................................. $ 40.000 $ 40.000 $ 48.000

Dikurangi persediaan akhir ($ 8 per unit) ............... - $ 8.000 -

Harga Pokok Barang Terjual ...................................... $ 40.000 $ 32.000 $ 48.000

Laba Kotor .................................................................. $ 35.000 $ 28.000 $ 42.000

Dikurangi biaya administrasi dan penjualan ............... $ 26.000 $ 25.000 $ 27.000

Laba bersih operasi ..................................................... $ 9.000 $ 3.000 $ 15.000

Page 27: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 22

Variable costing

Penjualan ($ 15 per unit) ............................................. $ 75.000 $ 60.000 $ 90.000

Dikurangi biaya variabel:

Harga Pokok Produksi Variabel ($ 5 per unit) ........ $ 25.000 $ 20.000 $ 30.000

Biaya administrasi dan penjualan variabel ($ 1 per

unit) $ 5.000 $ 4.000 $ 6.000

Total biaya variabel .................................................... $ 30.000 $ 24.000 $ 36.000

Marjin Kontribusi ....................................................... $ 45.000 $ 36.000 $ 54.000

Dikurangi biaya tetap:

BOP Tetap ............................................................... $ 15.000 $ 15.000 $ 15.000

Biaya administrasi dan penjualan tetap ................... $ 21.000 $ 21.000 $ 21.000

Total biaya tetap .......................................................... $ 36.000 $ 36.000 $ 36.000

Laba bersih operasi ..................................................... $ 9.000 - $ 18.000

Rekonsiliasi Laba Bersih Operasi

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Laba bersih operasi variable costing ....................................... $ 9.000 - $ 18.000

Ditambah: BOP tetap yang ditangguhkan di persediaan pada

absorption costing (1.000 unit × $ 3 per unit)...................... $ 3.000

Dikurangi: BOP tetap yang dikeluarkan dari persediaan pada

absorption costing (1.000 unit × $ 3 per unit)...................... $ (3.000)

Laba bersih operasi absorption costing .................................. $ 9.000 $ 3.000 $ 15.000

1.7 DAMPAK LABA KOMPARATIF — VARIABLE DAN ABSORPTION

COSTING

Hubungan antara

Produksi dan Penjualan

Akibat pada

Persediaan

Hubungan antara Laba Bersih

Operasi Variable Costing and

Absorption Costing

Produksi = Penjualan Persediaan tidak

berubah

Laba bersih operasional metode

Absorption costing = Laba bersih

operasional metode Variabel costing

Produksi > Penjualan Persediaan

meningkat

Laba bersih operasional metode

Absorption costing > Laba bersih

operasional metode Variabel costing*

Produksi < Penjualan Persediaan

menurun

Laba bersih operasional metode

Absorption costing < Laba bersih

operasional metode Variabel costing#

* Laba operasi bersih akan lebih tinggi pada absorption costing karena BOP tetap akan

ditangguhkan di persediaan pada absorption costing. # Laba operasi bersih akan lebih rendah pada absorption costing karena BOP tetap akan

dikeluarkan dari persediaan pada absorption costing.

Page 28: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 23

Contoh Diperluas—Fluktuasi Produksi

Contoh: Semua data seperti pada contoh sebelumnya kecuali produksi dan penjualan

adalah berikut ini:

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Unit persediaan awal ...................................................... - - $ 1.000

Unit diproduksi .............................................................. $ 5.000 $ 6.000 $ 4.000

Unit dijual ................................................................... $ 5.000 $ 5.000 $ 5.000

Unit persediaan akhir ..................................................... - $ 1.000 -

Kos produk per unit adalah berikut ini:

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Absorption costing

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, BOP Variabel $ 5,00 $ 5,00 $ 5,00

BOP Tetap

($ 15.000 ÷ 5.000 unit) ............................................... $ 3,00

($ 15.000 ÷ 6.000 unit) ............................................... $ 2,50

($ 15.000 ÷ 4.000 unit) ............................................... $ 3,75

Kos Produk per unit ....................................................... $ 8,00 $ 7,50 $ 8,75

Variable costing

Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, BOP Variabel $ 5,00 $ 5.00 $ 5,00

Kos Produk per unit ............................................... $ 5,00 $ 5,00 $ 5,00

Absorption costing

Penjualan ($ 15 per unit) ................................................ $ 75.000 $ 75.000 $ 75.000

Dikurangi Harga Pokok Barang Terjual:

Persediaan awal .......................................................... - - $ 7.500

Ditambah Harga Pokok Produksi ............................... $ 40.000 $ 45.000 $ 35.000

Barang tersedia dijual ................................................. $ 40.000 $ 45.000 $ 42.500

Dikurangi persediaan akhir ........................................ - $ 7.500 -

Harga Pokok Barang Terjual ......................................... $ 40.000 $ 37.500 $ 42.500

Laba Kotor ..................................................................... $ 35.000 $ 37.500 $ 32.500

Dikurangi biaya administrasi dan umum ....................... $ 26.000 $ 26.000 $ 26.000

Laba operasi bersih ........................................................ $ 9.000 $ 11.500 $ 6.500

Variable costing

Penjualan ($ 15 per unit) ................................................ $ 75.000 $ 75.000 $ 75.000

Dikurangi biaya variabel:

Harga Pokok Produksi Variabel ($ 5 per unit) ........... $ 25.000 $ 25.000 $ 25.000

Biaya admintrasi dan penjualan variabel ($ 1 per

unit) ......................................................................... $ 5.000 $ 5.000 $ 5.000

Total biaya variabel ....................................................... $ 30.000 $ 30.000 $ 30.000

Marjin Kontribusi .......................................................... $ 45.000 $ 45.000 $ 45.000 Dikurangi biaya tetap:

BOP tetap ................................................................... $ 15.000 $ 15.000 $ 15.000

Biaya administrasi dan penjualan tetap ...................... $ 21.000 $ 21.000 $ 21.000

Total biaya tetap ............................................................. $ 36.000 $ 36.000 $ 36.000

Laba operasi bersih ........................................................ $ 9.000 $ 9.000 $ 9.000

Page 29: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 24

Rekonsiliasi Laba Operasi Bersih

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Laba operasi variable costing ........................................... $ 9.000 $ 9.000 $ 9.000

Ditambah: BOP tetap yang ditangguhkan di persediaan

pada absorption costing (1.000 unit × 2.50 per unit) .... $ 2.500

Dikurangi: BOP tetap yang dikeluarkan dari persediaan

pada absorption costing (1.000 unit × 2.50 per unit) .... $ (2.500)

Laba Operasi bersih absorption costing ........................... $ 9.000 $ 11.500 $ 6.500

1.8 JUST IN TIME (JIT) DAN ABSORPTION COSTING

• Perbedaan dalam laba operasi bersih antara absorption costing dan variable costing

terjadi pada saat produksi tidak sama dengan penjualan.

• Dengan Just In Time (JIT), produksi belum dimulai sampai pesanan konsumen

diterima. Oleh karena itu persediaan dapat dikurangi secara drastis dan perubahan

dalam persediaan akan kecil.

• Akibatnya, perbedaan laba operasi bersih antara absorption dan variable costing

dapat dikurangi dengan Just In Time (JIT).

2. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT / CVP)

ANALYSIS)

• Cost-volume-profit (CVP) analysis merupakan analisis pengaruh faktor berikut

atas laba operasi bersih:

▪ Harga jual.

▪ Volume penjualan.

▪ Biaya variabel per unit.

▪ Total biaya tetap.

▪ Campuran produk yang dijual (product mix).

• CVP analysis merupakan alat yang berguna untuk :

▪ Mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan

penjualan dan penyelesaiannya.

▪ Memecahkan permasalahan terkait perencanaan jumlah unit produk yang

seharusnya dijual agar mencapai titik impas (break-even point / BEP).

▪ Perhitungan dampak penurunan biaya tetap terhadap BEP.

▪ Perhitungan dampak kenaikan harga jual terhadap laba.

▪ Analisis sensitivitas melalui pengujian atas dampak berbagai tingkat harga

jual dan biaya terhadap laba.

• Asumsi Utama CVP analysis :

▪ Harga jual konstan. Harga jual tidak berubah dengan adanya perubahan

volume.

▪ Biaya bersifat linier dan dapat secara akurat dipisahkan menjadi elemen

biaya tetap dan variabel. Total biaya tetap konstan dan biaya variabel per

unit juga konstan.

▪ Campuran penjualan juga konstan pada perusahaan yang memilki produk

lebih dari satu.

▪ Pada sebuah perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah, dan jumlah

yang diproduksi sama dengan produk yang dijual.

Page 30: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 25

• Apabila manajemen ingin mengetahui CVP Analysis dalam hubungannya dengan

unit penjualan, maka manajemen perlu menentukan komponen biaya tetap dan

biaya variabel (biaya yang dimaksud adalah semua biaya yang terjadi di

perusahaan) serta pendapatan dalam hubungannya dengan unit penjualan.

2.1 PENDEKATAN MARJIN KONTRIBUSI (CONTRIBUTION MARGIN

APPROACH)

• Marjin kontribusi merupakan pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total.

• Pada saat perusahaan berada pada kondisi BEP, besarnya margin kontribusi sama

dengan besarnya biaya tetap.

• Margin kontribusi per unit akan konstan selama harga jual dan biaya tetap per unit

tidak berubah. Contoh: Berikut ini adalah pengembangan data transaksi bulan lalu

dari perusahaan Manufaktur ”GHI” :

Total Per Unit Persentase

Penjualan (500 bikes) ................ $ 250.000 $ 500 100%

Dikurangi biaya variabel ........... $ (150.000) $ 300 60%

Marjin Kontribusi ...................... $ 100.000 $ 200 40%

Dikurangi biaya tetap ................ $ (80.000)

Laba operasi bersih ................... $ 20.000

2.1.1 RASIO MARJIN KONTRIBUSI

• Rasio Marjin kontribusi (Contribution Margin Ratio/CMR) adalah marjin

kontribusi dibagi dengan penjualan:

• Bila perusahaan hanya memiliki satu produk, CM ratio dapat dihitung dengan

cara berikut:

Contoh: Perhitungan perusahaan Manufaktur “GHI” di atas, CM ratio menunjukkan

angka sebesar 40%, dihitung sebagai berikut:

Atau

CM ratio menunjukkan bagaimana marjin kontribusi akan dipengaruhi oleh perubahan

total penjualan.

Page 31: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 26

Berdasarkan perhitungan diatas, CM Ratio dari perusahaan manufaktur “GHI”

mengindikasikan bahwa setiap $1 kenaikan di penjualan, total marjin kontribusi akan

meningkat sebesar $ 0,4 (40 sen)

Contoh: Asumsikan perusahaan manufaktur “GHI” di atas, mengalami kenaikan

menjadi $ 150.000 pada bulan berikutnya. Apakah ada pengaruhnya terhadap (1) marjin

kontribusi dan (2) laba operasi bersih?

(1) Pengaruh pada marjin kontribusi:

Kenaikan penjualan ................................... $ 150.000

Dikalikan dengan CM ratio ....................... × 40%

Kenaikan marjin kontribusi ....................... $ 60.000

(2) Pengaruh pada laba operasi bersih:

Bila biaya tetap tidak berubah, maka laba operasi bersih dari perusahaan manufaktur

“GHI” akan meningkat sebesar $ 60.000.

Present Expected Change

Penjualan (dalam unit)................. 500 unit 800 unit 300 unit

Penjualan (dalam rupiah) ............. $ 250.000 $ 400.000 $ 150.000

Dikurangi biaya variabel ............. $ 150.000 $ 240.000 $ 90.000

Marjin Kontribusi ........................ $ 100.000 $ 160.000 $ 60.000

Dikurangi biaya tetap .................. $ 80.000 $ 80.000 $ -

Laba operasi bersih ...................... $ 20.000 $ 80.000 $ 60.000

2.2 TITIK IMPAS (BREAK-EVEN POINT / BEP)

• BEP adalah keadaan yang menunjukkan atau titik dimana total pendapatan yang

diterima sama dengan total biaya (tetap dan variabel) yang dikeluarkan.

• BEP dapat dirumuskan melalui 2 pendekatan, yaitu BEP dalam jumlah unit

penjualan dan BEP dalam jumlah rupiah penjualan.

• Alasan terdapat 2 pendekatan yaitu yang pertama, rumus pendapatan penjualan

memungkinkan perusahaan untuk secara langsung mencari pendapatan penjualan

apabila hal tersebut memang dikehendaki, dan yang kedua, pendekatan

pendapatan penjualan jauh lebih mudah digunakan dalam situasi multiproduk.

• BEP dapat pula berarti titik dimana marjin kontribusi sama dengan total biaya

tetap.

• Setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba operasi bersih dengan

meningkatnya marjin kontribusi per unit.

• Salah satu manfaat BEP apabila perusahaan ingin mengetahui dampak yang akan

terjadi terhadap pendapatan, biaya, dan laba sebagai akibat dari perubahan volume

penjualan, maka manajemen perusahaan perlu mengetahui BEP dalam unit

penjualan.

• Apabila manajemen lebih tertarik menggunakan pendapatan penjualan sebagai

ukuran aktivitas penjualan dibanding unit penjualan, ukuran unit penjualan dapat

dikonversi ke dalam ukuran pendapatan penjualan dengan mengalikan harga jual

per unit dengan jumlah unit penjualan.

Page 32: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 27

• Hubungan antara pendapatan, biaya tetap, biaya variabel, titik impas (BEP),

marjin kontribusi, margin of safety, dan laba dapat digambarkan sebagai berikut

ini :

▪ Apabila terdapat laba/keuntungan

▪ Apabila tidak terdapat laba/keuntungan

2.2.1 ANALISIS TITIK IMPAS (BREAK-EVEN ANALYSIS)

Ringkasan data perusahaan Manufaktur “GHI” :

Per Unit Persen Per Bulan

Harga jual ........................................... $ 500 100%

Biaya variabel .................................... 300 60

Marjin kontribusi ............................... $ 200 40%

Biaya tetap… ..................................... $ 80.000

• Dalam menghitung BEP dapat menggunakan beberapa cara, yaitu metode

persamaan dan metode marjin kontribusi.

Metode Persamaan (Equation Method)

Q = Break-even Kuantitas

Laba = Penjualan – (Biaya Variabel + Biaya Tetap)

BEP Biaya

Variabel

Margin of

Safety

Biaya

Tetap

Laba

Total

Pendapatan

Margin

Contribution

BEP Biaya

Variabel

Biaya

Tetap

Total

Pendapatan

Margin

Contribution

Page 33: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 28

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

500Q = 300Q + 80.000 + 0

200Q = 80.000

Q = 80.000 ÷ 200 per unit

Q = 400 unit

X = Break-even point dalam rupiah

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

X = 0.60X + 80.000 + 0

0.40X = 80.000

X = 80.000 ÷ 0.40

X = $ 200.000

Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan manufaktur “GHI” harus

menjual sebanyak 400 unit dengan harga $200.000 agar perusahaan mencapai

titik impas.

Metode Marjin Kontribusi (Contribution Margin Method)

2.2.2 ANALISA TITIK IMPAS MULTI PRODUK (MULTI-PRODUCT BREAK-

EVEN ANALYSIS)

• Dalam praktiknya, banyak perusahaan yang menghasilkan dan menjual sejumlah

produk atau jasa. Sehingga, bila perusahaan memiliki lebih dari satu produk,

keseluruhan contribution margin (CM) ratio digunakan di dalam break-even analysis.

• Dalam analisis ini, perlu diperhatikan mengenai pemisahan biaya tetap langsung

(direct fixed expenses) dan biaya tetap bersama (common fixed expenses).

• Biaya tetap langung adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri kepada masing-

masing segmen produk, dan dapat dihindari apabila segmen tersebut tidak

melakukan aktivitas produksi.

• Biaya tetap bersama adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri kepada

segmen produk, dan akan tetap terjadi meskipun segmen tersebut tidak melakukan

aktivitas produksi.

Produk A Produk B Total

Penjualan….. ...................................... $ 100.000 100% $ 300.000 100% $ 400.000 100.0%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 70.000 70 $ 120.000 40 $ 190.000 47.5

Marjin Kontribusi ............................... $ 30.000 30% $ 180.000 60% $ 210.000 52.5%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 141.750

Laba (rugi) operasi bersih $ 68.250

Page 34: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 29

• Proporsi relatif atas produk yang dijual disebut bauran penjualan (sales mix). Bila

bauran penjualan berubah, maka overall contribution margin (CM) ratio berubah.

• Contoh: Asumsikan bahwa total penjualan tidak berubah, yaitu $ 400.000.

Namun, campuran penjualan bergeser lebih banyak Produk A terjual dibanding

Produk B. Produk A Produk B Total

Penjualan….. ...................................... $ 300.000 100% $ 100.000 100% $ 400.000 100.0%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 210.000 70 $ 40.000 40 $ 250.000 62.5

Marjin Kontribusi ............................... $ 90.000 30% $ 60.000 60% $ 150.000 37.5%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 141.750

Laba (rugi) operasi bersih $ 8.250

2.4 PERUBAHAN VOLUME DAN LABA OPERASI BERSIH

Berikut marjin kontribusi untuk penjualan dari 1, 2, 400, dan 401 unit.

Total Per Unit Percent

Penjualan (1 unit)............................... $ 500 $ 500 100%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 300 $ 300 60

Marjin Kontribusi ............................... $ 200 $ 200 40%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 80.000

Laba (rugi) operasi bersih $ (79.800)

Total Per Unit Percent

Penjualan (2 unit)............................... $ 1.000 $ 500 100%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 600 $ 300 60

Marjin Kontribusi ............................... $ 400 $ 200 40%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 80.000

Laba (rugi) operasi bersih $ (79.600)

Total Per Unit Percent

Penjualan (400 unit) ........................... $ 200.000 500 100%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 120.000 300 60

Marjin Kontribusi ............................... $ 80.000 200 40%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 80.000

Laba (rugi) operasi bersih $ -

Page 35: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 30

Total Per Unit Percent

Penjualan (401 unit) ........................... $ 200.500 $ 500 100%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 120.300 $ 300 60

Marjin Kontribusi ............................... $ 80.200 $ 200 40%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 80.000

Laba (rugi) operasi bersih $ 200

Dari contoh di atas dapat dijelaskan berikut:

• Pada saat menjual sebanyak 400 unit, perusahaan dalam posisi titik impas (break

even), yaitu perusahaan tidak laba namun juga tidak rugi.

2.4.1 GRAFIK CVP ANALYSIS

• Grafik CVP Analysis menunjukkan hubungan antara biaya, volume, dan laba.

Untuk memperoleh hubungan yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik dua garis

terpisah yaitu garis pendapatan total dan garis biaya total. Persamaannya berupa :

• Untuk menunjukkan dua persamaan tersebut dalam grafik yang sama, sumbu

vertikal diukur dalam rupiah pendapatan dan biaya, serta sumbu horizontal

dalam jumlah unit pernjualan.

3. TARGET PROFIT ANALYSIS

• BEP bermanfaat untuk menjadi dasar bagi perusahaan dalam merencanakan

perolehan laba operasi yang ditargetkan > 0.

• Analisis ini memberikan cara untuk menentukan jumlah unit produk yang harus

dijual agar perusahaan mampu memperoleh sejumlah laba yang ditargetkan.

• Laba operasi yang ditargetkan dapat ditunjukkan sebagai jumlah rupiah atau

sebagai persentase dari pendapatan penjualan.

$80

$200

$300

Biaya

Variabel

Area Laba

Area Rugi

200 400 600

Unit Dijual

Titik Impas:

400 sepeda atau

Penjualan senilai $200.000

Total

Pendapatan

Total Biaya

Biaya

Tetap

Pen

dap

atan

ata

u B

iay

a

Page 36: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 31

Contoh: Asumsikan sebuah perusahaan manufaktur “VWX” menargetkan laba

sebesar $ 70.000 per bulan. Berapa unit produk yang harus dijual untuk mencapai

target tersebut?

Metode Persamaan (Equation Method)

Q = Jumlah unit yang dijual

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

500Q = 300Q + 80.000 + 70.000

200Q = 150.000

Q = 150.000 ÷ 200

Q = 750 unit

X = jumlah rupiah yang harus diperolah dari penjualan

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

X = 0.60X + 80.000 + 70.000

0.40X = 150.000

X = 150.000 ÷ 0.40

X = 375.000

Metode Kontribusi Marjin (Contribution Margin Method)

• Perusahaan manufaktur “VWX” harus menjual sebanyak 750 unit produknya agar

memperoleh laba sebesar $ 70.000.

• Dengan demikian perusahaan manufaktur “VWX” harus memeroleh pendapatan

penjualan sebesar $ 375.000 agar dapat mencapai target laba sebesar $ 70.000.

• Di atas titik impas, rasio marjin kontribusi merupakan rasio marjin yang

mencerminkan proporsi setiap nominal penjualan yang menghasilkan laba.

• Dalam perusahaan manufaktur “VWX”, setiap nominal penjualan yang diperoleh

di atas titik impas akan meningkatkan laba sebesar $ 0,40 (40 sen).

Page 37: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 32

4. RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN

• Risiko dan ketidakpastian merupakan bagian penting yang harus

dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan bisnis.

• Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh manajer dalam

menghadapi masalah risiko dan ketidakpastian, konsep atau metode tersebut

adalah margin of safety dan operating leverage.

4.1 MARJIN KEAMANAN (MARGIN OF SAFETY)

• Margin of safety merupakan unit penjualan atau yang diharapkan dapat dijual di

atas volume impas (BEP).

• Margin of safety juga dapat didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh atau

pendapatan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan di atas volume impas.

• Margin of safety dapat ditunjukkan baik dalam rupiah maupun dalam persentase.

Formula tersebut di bawah ini:

Perusahaan X Perusahaan Y

Penjualan….. ...................................... $ 500.000 100% $ 500.000 100%

Dikurangi biaya variabel .................... $ 350.000 70 $ 100.000 20

Marjin Kontribusi .............................. $ 150.000 30% $ 400.000 80%

Dikurangi biaya tetap ......................... $ 90.000 $ 340.000

Laba (rugi) operasi bersih $ 60.000 $ 60.000

Break-even point:

$ 90.000 ÷ 0.30 ............................... $ 300.000

$ 340.000 ÷ 0.80 ............................. $ 425.000

Margin of safety dalam rupiah:

$ 500.000 – $ 300.000 .................... $ 200.000

$ 500.000 – $ 425.000 .................... $ 75.000

Margin of safety dalam persentase:

$ 200.000 ÷ $ 500.000 .................... 40%

$ 75.000 ÷ $ 500.000 ...................... 15%

• Titik impas perusahaan X adalah sebesar $ 300.000 dan perkiraan pendapatan

penjualan adalah sebesar $ 500.000, maka margin of safety adalah sebesar $

200.000.

• Titik impas perusahaan Y adalah sebesar $ 425.000 dan perkiraan pendapatan

penjualan adalah sebesar $ 500.000, maka margin of safety adalah sebesar $

75.000.

Page 38: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 33

4.2 OPERATING LEVERAGE

• Pada dasarnya, suatu leverage melipatgandakan usaha yang dilakukan untuk

menciptakan hasil yang lebih banyak. Semakin besar beban yang akan

dipindahkan oleh sejumlah kekuatan, semakin besar manfaat yang akan diperoleh.

• Operating leverage mengukur bagaimana perubahan persentase penjualan

berpengaruh terhadap laba operasi bersih.

• Operating leverage erat kaitannya dengan bauran relatif biaya tetap dan biaya

variabel dalam suatu perusahaan.

• Pada situasi tertentu terjadi kemungkinan kondisi yang saling berlawanan (trade

off) antara biaya tetap dan biaya variabel. Jika biaya variabel turun, marjin

kontribusi per unit akan naik dan selanjutnya akan mengakibatkan kontribusi

masing-masing unit yang dijual akan semakin besar.

• Kenaikan penjualan akan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas.

Perusahaan dengan biaya variabel lebih rendah, dengan meningkatkan proporsi

biaya tetapnya akan dapat memperoleh manfaat berupa kenaikan laba yang lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki proporsi biaya tetap lebih

rendah karena biaya tetap dapat digunakan sebagai leverage untuk meningkatkan

laba. Sejalan dengan itu, apabila perusahaan dengan operating leverage yang

tinggi mengalami penurunan penjualan maka sebagai akibatnya perusahaan juga

akan mengalami penurunan laba yang lebih besar pula.

• Semakin tinggi tingkat operating leverage, semakin besar dampak perubahan

tingkat aktivitas penjualan terhadap laba.

• Tingkat operating leverage (degree of operating leverage–DOL) dapat diukur

dengan rumus berikut ini:

• Apabila biaya tetap digunakan untuk menurunkan biaya variabel sehingga marjin

kontribusi akan meningkat dan laba akan turun, maka DOL akan meningkat.

Peningkatan ini merupakan petunjuk terhadap terjadinya peningkatan risiko.

Perusahaan X Perusahaan Y

Penjualan….. ...................................... $ 500.000 100% $ 500.000 100%

Dikurangi biaya variabel..................... $ 350.000 70 $ 100.000 20

Marjin Kontribusi ............................... $ 150.000 30% $ 400.000 80%

Dikurangi biaya tetap .......................... $ 90.000 $ 340.000

Laba (rugi) operasi bersih …………. $ 60.000 $ 60.000

Degree of operating leverage 2.5 6.7

Page 39: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 2: Metode Penentuan Biaya Dan CVP Analysis 34

• Bila degree of operating leverage sebesar 2,5, kemudian penjualan diasumsikan

naik 10% maka laba operasi bersih akan naik 25% (2,5 × 10%).

Contoh: Asumsikan kedua perusahaan, Perusahaan X dan Perusahaan Y terjadi

kenaikan sebesar 10% pada penjualan:

Perusahaan X Perusahaan Y

Penjualan….. ...................................... $ 550.000 100% $ 550.000 100%

Dikurangi biaya variabel..................... $ 385.000 70 $ 110.000 20

Marjin Kontribusi ............................... $ 165.000 30% $ 440.000 80%

Dikurangi biaya tetap .......................... $ 90.000 $ 340.000 Laba (rugi) operasi bersih …………. $ 75.000 $ 100.000

Kenaikan dalam laba operasi bersih 25% 67%

• Laba untuk perusahaan Y akan meningkat sebesar $ 40.000 ($ 100.000 - $

60.000) atau naik sebesar 67%. Pada perusahaan X laba hanya meningkat $

15.000 ($ 75.000 - $ 60.000) atau naik sebesar 25%. Perusahaan Y mengalami

kenaikan persentase lebih besar karena sistem tersebut memiliki DOL yang

lebih tinggi.

• Sebagaimana ditunjukkan dalam contoh, bahwa kenaikan persentase penjualan

sebesar 10% memiliki dampak manfaat yang signifikan bagi masing-masing

perusahaan. Namun, dampak tersebut juga berpengaruh apabila terjadi

penurunan aktivitas penjualan. Apabila penjualan turun, maka perusahaan Y

juga akan menujukkan besarnya penurunan persentase yang lebih tinggi.

Page 40: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets

35

BAB III

BIAYA STANDAR (STANDARD COSTS) DAN

ANGGARAN FLEKSIBEL (FLEXIBLE BUDGET)

1. BIAYA STANDAR (STANDARD COSTS)

Biaya yang dapat digunakan sebagai pembanding antara biaya yang

dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya yang dihitung dengan biaya

sesungguhnya yang terjadi.

Penyusunan Biaya Standar (Standard Costs Setting)

• Standar merupakan benchmark atau ‘norma’ untuk pengukuran kinerja.

• Standar Harga: seberapa besar kos untuk suatu input.

• Standar Kuantitas: seberapa banyak input digunakan untuk membuat satu unit

output.

1.1 STANDAR IDEAL DAN STANDAR PRAKTIS

Standar Ideal dapat dicapai bila pekerjaan pada usaha yang maksimal, yaitu

100%. Standar ini tidak memberikan kelonggaran atas kerusakan mesin, idle time,

dan lainnya. Adapun Standar Praktis mempertimbangkan adanya hal-hal tersebut.

1.1.1 Standar Bahan Baku

Standar harga per unit harus mencerminkan:

• Kualitas bahan.

• Diskon kuantitas pembelian.

• Diskon pembelian lebih awal.

• Biaya transportasi.

• Biaya penerimaan dan penanganan.

Contoh: Standar harga untuk bahan baku, meliputi:

Harga pembelian bahan kualitas A .................................. 5.70

Dikurangi: Diskon pembelian ........................................... (0.20)

Pengiriman dengan truk .................................................... 0.40

Penerimaan dan penanganan ............................................. 0.10

Harga standar per unit ....................................................... Rp 6.00

Standar Kuantitas per unit bahan baku adalah jumlah bahan yang digunakan untuk

menyelesaikan setiap unit produk yang selesai. Standar Kuantitas harus

mencerminkan:

• Jumlah permintaan bahan.

• Ekspektasi bahan yang rusak.

• Keusangan bahan yang tidak dapat dihindari ketika proses berlangsung.

• Ekspektasi sisa bahan.

Contoh: Standar Kuantitas satu unit produk harus mencakup:

Permintaan bahan .............................................. 2.8 yard

Page 41: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 36

Cadangan keusangan ......................................... 0.6 yard

Cadangan dikembalikan .................................... 0.1 yard

Kuantitas Standar .............................................. 3.5 yard

Bila biaya standar bahan telah di-setting, maka Biaya Standar Bahan Baku untuk satu

unit dapat dihitung berikut: 3.5 yard × Rp 6 per yard = Rp 21

1.1.2 Standar Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Standards)

Tarif standar per jam untuk tenaga kerja langsung harus memasukkan semua

biaya tenaga kerja, yaitu:

• Tarif per jam.

• Pajak sosial.

• PPh Pasal 21.

Contoh: Tarif standar per jam ditentukan dengan menggunakan tarif upah rata-rata,

pajak sosial, dan PPh Pasal 21, seperti berikut ini:

Rata-rata tarif perjam ............................................ 13

Rata-rata pajak sosial ............................................ 4

Rata-rata PPh 21 .................................................. 1

Tarif Standar per jam tenaga kerja langsung ....... Rp 18

Jam standar per unit untuk tenaga kerja langsung adalah jumlah jam tenaga kerja

langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk. Jam standar

meliputi:

• Jam pengerjaan per unit.

• Cadangan mesin rusak, dan sejenisnya.

• Cadangan untuk waktu persiapan (set up time), dan sejenisnya.

• Cadangan adanya kembalian pengerjaan produk.

Contoh: Jam standar untuk membuat satu unit produk ditentukan berikut:

Jam pengerjaan per unit ...................................... 1.4 jam

Cadangan mesin rusak ........................................ 0.1 jam

Cadangan untuk set up time ................................ 0.3 jam

Cadangan adanya kembalian pengerjaan produk 0.2 jam

Jam standar per unit ............................................ 2.0 jam

Bila standar tarif dan standar jam per unit telah disusun, maka biaya standar tenaga

kerja untuk satu unit dapat dihitung berikut ini:

2.0 jam per unit × Rp 18 per jam = 36 per unit.

1.2 STANDAR BOP VARIABEL (VARIABLE OVERHEAD STANDARDS)

Standar BOP variabel seperti halnya bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Standar ini harus menunjukkan tarif dan jam, sama halnya pada standar tenaga kerja

langsung.

• Tarif merupakan bagian tarip BOP variabel yang ditentukan di muka.

• Jam menunjukkan basis yang digunakan untuk membebankan BOP ke produk.

Biasanya jam tenaga kerja langsung atau jam mesin.

Page 42: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 37

Bila perusahaan menggunakan basis jam tenaga kerja langsung, diketahui bahwa tarif

ditentukan di muka sebesar 4 per jam, maka standar BOP variabel dapat dihitung

sebagai berikut:

2.0 jam per unit × Rp 4 per jam = Rp 8 per unit.

1.3 KARTU BIAYA STANDAR (STANDARD COST CARD)

Kartu biaya standar mengindikasikan seberapa besar biaya yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan satu unit produk.

Contoh: Setelah biaya standar bahan baku, tenaga kerja langsung, dan BOP variabel

ditentukan, maka kartu biaya standar dapat dibuat berikut ini:

Biaya Standar untuk satu unit produk

(1 )

Kuantitas

atau jam

standar

(2)

Harga atau

tarif standar

(1) × (2)

Biaya

standar

Bahan baku ………………………….. 3.5 yard 6 per yard 21

Tenaga kerja langsung……………….. 2.0 jam 18 per jam 36

BOP variabel .......................................... 2.0 jam 4 per jam 8

Total biaya standar per unit ................... 65

1.4 MODEL UMUM SELISIH/VARIAN (GENERAL VARIANCE MODEL)

(1)

Kuantitas aktual input

pada harga aktual

(2)

Kuantitas aktual input

pada harga standar

(3)

Kuantitas standar yang

Diperkenankan untuk

Output Aktual

(AQ × AP) (AQ × SP) (SQ × SP)

Varians Harga

(1) – (2)

Varians harga bahan baku

Varians tarif tenaga kerja

Varians pengeluaran overhead

variabel

Varians Kuantitas

(2) – (3)

Varians kuantitas bahan baku

Varians efisiensi tenaga kerja

Varians efisiensi overhead

variabel

Total Varians

1.4.1 SELISIH BAHAN BAKU (DIRECT MATERIAL VARIANCES)

Sebagai ilustrasi analisis selisih/varian, kartu biaya standar perusahaan “Manufaktur”

menggunakan data bulan lalu dan tambahan data berikut ini:

Jumlah unit yang diselesaikan ......................... 5.000 unit

Page 43: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 38

Biaya bahan yang dibeli

(20.000 yards × 5.40 per yard) ..................... 108.000

Jumlah bahan yang digunakan ......................... 20.000 yard

Dengan menggunakan data di atas, maka selisih/varian bahan baku dapat dihitung

berikut ini:

Kuantitas aktual dari input

pada harga aktual

Kuantitas aktual dari input

pada harga standar

Kuantitas standar output

pada harga standar

(AQ × AP) (AQ × SP) (SQ × SP)

20.000 yard ×

5.40 per yard

20.000 yard ×

6.00 per yard

17.500 yard* ×

6.00 per yard

= 108.000 = 120.000 = 105.000

Selisih Harga:

12.000 F

Selisih Kuantitas:

15.000 U

Total Selisih:

3.000 U

* 5.000 unit × 3.5 yard per unit = 17.500 yard

F = Favorable/Menguntungkan

U = Unfavorable/Tidak menguntungkan

Selisih bahan baku juga dapat dihitung berikut ini:

1. MATERIAL PRICE VARIANCE (MPV):

• Metode 1:

MPV = (AQ × AP) – (AQ × SP)

= (108. 000) – (20.000 yard × 6.00 per yard)

= 12.000 F

• Metode 2:

MPV = AQ (AP – SP)

= 20.000 yard (5.40 per yard – 6.00 per yard)

= 12.000 F

Selisih harga bahan baku harus dicatat pada saat bahan baku dibeli, hal ini

memungkinkan:

• Pengakuan awal selisih.

• Pencatatan biaya standar bahan baku.

2. MATERIAL QUANTITY VARIANCE (MQV):

• Metode 1:

MQV = (AQ × SP) – (SQ × SP)

= (20.000 yard × 6.00 per yard) –

(17.500 yard* × 6.00 per yard)

= 15.000 U

*5.000 unit × 3.5 yard per unit = 17.500 standar yard

Page 44: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 39

• Metode 2:

MQV = SP (AQ – SQ)

= 6.00 per yard (20.000 yard – 17.500 yard)

= 15.000 U

1.4.2 SELISIH TENAGA KERJA LANGSUNG (DIRECT LABOR

VARIANCES)

Berikut data produksi bulan lalu:

Jumlah unit diselesaikan ............................................................ 5.000 unit

Biaya tenaga kerja langsung

(10.500 jam @ 20 per jam) ..................................................... 210.000

Dengan menggunakan data dan kartu biaya standar di atas, maka selisih tenaga kerja

langsung dapat dihitung sebagai berikut:

Jam aktual dari input pada

tarif aktual

Jam aktual input pada tarif

standar

Jam standar yang

diperbolehkan untuk

output pada tarif standar

(AH × AR) (AH × SR) (SH × SR)

10.500 jam ×

20 per jam

10.500 jam ×

18 per jam

10.000 jam* ×

18 per jam

= 210.000 = 189.000 = 180.000

Selisih Tarif:

21.000 U

Selisih Efisiensi:

9.000 U

Total Selisih:

30.000 U

* 5.000 unit × 2.0 jam per unit = 10.000 jam.

F = Favorable

U = Unfavorable

Varian/selisih biaya tenaga kerja langsung juga dapat dihitung sebagai berikut:

1. LABOR RATE VARIANCE (LRV):

• Metode 1:

LRV = (AH × AR) – (AH × SR)

= (210.000) – (10.500 jam × 18 per jam)

= 21.000 U

• Metode 2:

LRV = AH (AR – SR)

= 10.500 jam (20 per jam – 18 per jam)

= 21.000 U

2. LABOR EFFICIENCY VARIANCE (LEV):

• Metode 1:

Page 45: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 40

LEV = (AH × SR) – (SH × SR)

= (10.500 jam × 18 per jam)

– (10.000 jam* × 18 per jam)

= 9.000 U

*5.000 unit × 2.0 jam per unit = 10.000 jam

• Metode 2:

LEV = SR (AH – SH)

= 18 per jam (10.500 jam – 10.000 jam)

= 9.000 U

1.4.3 SELISIH BOP VARIABEL (VARIABLE MANUFACTURING

OVERHEAD VARIANCES)

Berikut data produksi bulan lalu:

Jumlah unit yang diselesaikan………………………... 5.000 unit

Jam tenaga kerja aktual ................................................... 10.500 jam

BOP variabel aktual ........................................................ 40.950

Dengan menggunakan data dan kartu biaya standar di atas, maka selisih BOP

variabel dapat dihitung sebagai berikut:

Jam aktual input pada tarif

aktual

Jam aktual input pada tarif

standar

Jam standar output yang

diperbolahkan pada tarif

standar

(AH × AR) (AH × SR) (SH × SR)

10.500 jam ×

4 per jam

10.000 jam* ×

4 per jam

40.950 = 42.000 = 40.000

Selisih Pengeluaran

(Spending Var.):

1.050 F

Selisih Efisiensi

(Efficiency Var.):

2.000 U

Total Selisih:

950 U

* 5.000 unit × 2.0 jam per unit = 10.000 jam.

F = Favorable

U = Unfavorable

Selisih BOP variabel juga dapat dihitung sebagai berikut:

1. VARIABLE OVERHEAD SPENDING VARIANCE (VOSV):

• Metode 1:

VOSV = (AH × AR) – (AH × SR)

= (40.950) – (10.500 jam × 4.00 per jam)

Page 46: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 41

= 1.050 F

• Metode 2:

VOSV = AH (AR – SR)

= 10.500 jam (3.90 per jam* – 4.00 per jam)

= 1.050 F

* 40.950 ÷ 10.500 jam = 3.90 per jam

2.VARIABLE OVERHEAD EFFICIENCY VARIANCE (VOEV):

• Metode 1:

VOEV = (AH × SR) – (SH × SR)

= (10.500 jam × 4.00 per jam)

– (10.000 jam** × 4.00 per jam)

= 2.000 U

** 5.000 unit × 2.0 jam per unit = 10.000 jam

• Metode 2:

VOEV = SR (AH – SH)

= 4.00 per jam (10.500 jam – 10.000 jam)

= 2.000 U

1.4.4 JURNAL PENCATATAN SELISIH

Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dicatat kedalam persediaan pada

biaya standar.

Pembelian bahan baku:

Bahan Baku (20.000 yards × 6.00 per yard) ......................................... 120.000

Varian harga bahan baku (20.000 yards × 0.60 per yard/F) ...... 12.000

Utang Dagang (20.000 yards × 5.40 per yard) ......................... 108.000

Pemakaian bahan baku:

Barang dalam proses (17.500 yards × 6 per yard) ................................ 105.000

Varian kuantitas bahan baku (2.500 yards/U × 6 per yard) ............... 15.000

Bahan baku (20.000 yards × 6 per yard) ...................................... 120.000

Biaya tenaga kerja langsung:

Barang dalam proses (10.000 jam × 18 per jam) .................................. 180.000

Varian tarif Tenaga Kerja (10.500 jam × 2 per jam/U) ........................ 21.000

Varian efisiensi Tenaga Kerja (500 jam/U × 18 per jam) .................. 9.000

Utang Gaji (10.500 jam × 20 per jam) ......................................... 210.000

Catatan: selisih menguntungkan dicatat di sebelah kredit, sedang selisih tidak

menguntungkan dicatat di sebelah debit.

Page 47: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 42

2. ANGGARAN FLEKSIBEL (FLEXIBLE BUDGET) DAN ANALISIS

KINERJA

Anggaran merupakan alat yang berguna untuk pengendalian. Untuk dapat

diguanakan dalam evaluasi kerja harus mempertimbangkan untuk menentukan

berapa jumlah anggaran yang dibadingkan dengan hasil sesungguhnya dan

mempertimbangkan dampak dari anggaran tersebut terhadap perilaku manusia.

Terdapat 2 jenis anggaran, yaitu Anggaran Statis dan Anggaran Fleksibel.

1. ANGGARAN STATIS (STATIC BUDGET)

Anggaran statis adalah angggaran induk yang diususun bedasarkan tingkat

aktivitas tertentu yang dibuat pada saat awal periode penganggaran. Pendapatan dan

biaya yang disusun untuk anggaran statis tergantung pada tingkat aktivitas yang

jarang sama dengan aktivitas sesungguhnya, sehingga anggaran tersebut tidak

banyak berguna dalam pembuatan laporan kinerja.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” memilki produk tunggal, anggaran BOP adalah

berikut ini:

BOP variabel

Biaya Standar

Per Unit

Maintenan/pemeliharaan…. ........................ 0.60

Bahan Pembantu .......................................... 1.40

Utilitas ......................................................... 1.00

Total BOP variabel ...................................... 3.00

BOP tetap

Anggaran Thn

Biaya

Depresiasi …. .............................................. 40.000

Supervisi …. ................................................ 50.000

Asuransi ….. ................................................ 10.000

Total BOP tetap ........................................... 100.000

Perusahaan “Manufaktur” merencanakan memproduksi dan menjual sebanyak

10.000 units selama setahun, namun aktivitas aktualnya sebanyak 8.000 units.

Laporan anggaran untuk tahun yang bersangkutan adalah:

Perusahaan “Manufaktur”

Perbandingan BOP Aktual dengan BOP yang Dianggarkan

Aktual Anggaran Selisih

Unit diproduksi dan dijual............... 8.000 10.000 2.000 U

BOP Variabel:

Maintenan/pemeliharaan…. ...................... 4.500 6.000 1.500 F

Bahan Pembantu ....................................... 12.000 14.000 2.000 F

Utilitas ....................................................... 9.500 10.000 500 F

Page 48: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 43

Total BOP variabel.................................... 26.000 30.000 4.000 F

BOP tetap:

Depresiasi …. ............................................ 40.000 40.000 0

Supervisi …............................................... 49.000 50.000 1.000 F

Asuransi ….. ............................................. 10.000 10.000 0

Total BOP tetap ......................................... 99.000 100.000 1.000 F

Total BOP … .................................. 125.000 130.000 5.000 F

2. ANGGARAN FLEKSIBEL (FLEXIBLE BUDGET)

Anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyediakan perkiraan biaya pada

satu kisaran aktivitas atau pada tingkat aktivitas yang sesungguhnya.Anggaran ini

lebih dinamis dibanding anggaran statis. Penganggaran fleksibel dapat digunakan

dalam perencanaan untuk menunjukkan berapa jumlah biaya yang akan terjadi pada

berbagai tingkat aktivitas.

Contoh: Mengacu pada data di atas, anggaran fleksibel disediakan untuk tiga

tingkat/level aktivitas mulai dari 5.000 sampai 15.000 unit.

Perusahaan “Manufaktur”

Anggaran BOP Fleksibel

Formula

Biaya Unit

Per Unit 5.000 10.000 15.000

BOP Variabel:

Maintenance/pemeliharaan…. .................. 0.60 3.000 6.000 9.000

Bahan Pembantu ....................................... 1.40 7.000 14.000 21.000

Utilitas ...................................................... 1.00 5.000 10.000 15.000

Total BOP variabel ................................... 3.00 15.000 30.000 45.000

BOP tetap:

Depresiasi …. ........................................... 40.000 40.000 40.000

Supervisi …. ............................................. 50.000 50.000 50.000

Asuransi ….. ............................................. 10.000 10.000 10.000

Total BOP tetap ........................................ 100.000 100.000 100.000

Total BOP … ................................... 115.000 130.000 145.000

2.1 LAPORAN KINERJA BOP (OVERHEAD PERFORMANCE REPORT)

Laporan kinerja berfokus pada pengendalian biaya. Biaya aktual dibandingkan dengan anggaran fleksibel pada aktivitas aktual, bukan pada anggaran

yang disusun pada perencanaan tingkat aktivitas.

Page 49: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 44

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” memproduksi dan menjual 8.000 unit sedang

direncanakan sebanyak 10.000 unit. Laporan anggaran nampak pada perhitungan di

bawah ini.

Perusahaan “Manufaktur”

Laporan Kinerja BOP

Biaya Anggaran

Aktual Berdasar

Formula Yg terjadi atas Spending

Biaya 8.000 8.000 & Budget

Per Unit Unit Unit Variances

BOP Variabel:

Maintenan/pemeliharaan…. ...................... 0.60 4.500 4.800 300 F

Bahan Pembantu ....................................... 1.40 12.000 11.200 800 U

Utilitas ....................................................... 1.00 9.500 8.000 1.500 U

Total BOP variabel.................................... 3.00 26.000 24.000 2.000 U

BOP tetap:

Depresiasi …. ............................................ 40.000 40.000 0

Supervisi …............................................... 49.000 50.000 1.000 F

Asuransi ….. ............................................. 10.000 10.000 0

Total BOP tetap ......................................... 99.000 100.000 1.000 F

Total BOP … .................................. 125.000 124.000 1.000 U

2.2 UKURAN AKTIVITAS

• Kebanyakan perusahaan menggunakan ukuran aktivitas, misalnya jam tenaga

kerja atau jam mesin. Bagi perusahaan yang memiliki banyak produk, ukuran

aktivitas dalam jam biasanya dijadikan sebagai denominator atas beberapa produk

tersebut.

• Apakah jam aktual atau jam standar pada kapasitas aktual yang digunakan untuk

menyusun anggaran dalam laporan kinerja? Ada dua pendekatan, yaitu:

1. Budget didasarkan pada jam aktual, kemudian hanya selisih pengeluaran

yang dihitung.

2. Budget didasarkan pada baik jam aktual maupun jam standar pada

kapasitas aktual, kemudian selisih pengeluaran dan selisih efisensi dapat

dihitung.

Page 50: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 45

Laporan Kinerja BOP Variabel:

Budget didasarkan pada Jam Aktual

MICRODRIVE CORPORATION

Laporan Kinerja Overhead Variabel Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember

Jam mesin yang dianggarkan .......................... 50.000 Jam mesin aktual ............................................. 42.000 Jam mesin standar yang diperkenankan ......... 40.000

Biaya Overhead

Rumus Biaya

(per jam Mesin)

Biaya aktual Yang terjadi

42.000 Jam Mesin (AH x AR)

Anggaran Berdasarkan

42.000 Jam mesin (AH x SR)

Varians Pengeluaran

Biaya overhead variabel: Tenaga kerja tidak langsung ......................... Minyak Pelumas ........................................... Biaya energi .................................................. Total biaya overhead variabel ...........................

$0,80 $0,30 $0,40 $1,50

$36.000 $11.000 $24.000 $71.000

$33.600*

12.600 16.800

$63.000

$2.400 U $1.600 F $7.200 U $8.000 U

*42.000 jam mesin x $o,80 = $33.600. Kelonggaran anggaran lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Laporan Kinerja BOP Variabel:

Budget didasarkan pada Jam Aktual dan Jam Standar

MICRODRIVE CORPORATION

Laporan Kinerja Overhead Variabel Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember

Jam mesin yang dianggarkan .... 50.000 Jam mesin aktual ....................... 42.000 Jam mesin standar ..................... 40.000

(1) (2) (3) Perincian Total Varians Biaya Overhead

Rumus Biaya

(per jam Mesin)

Biaya aktual Yang terjadi

42.000 Jam Mesin (AH x AR)

Anggaran Berdasarkan

42.000 Jam mesin (AH x SR)

Anggaran berdasarkan

40.000 Jam Mesin (SH x SR)

Total Varians (1) – (3)

Varians Pengeluaran

(1) – (2)

Varians Efisiensi (2) – (3)

Biaya overhead variabel: Tenaga kerja tidak langsung Minyak Pelumas ........................ Biaya energi .............................. Total biaya overhead variabel .......

$0,80 $0,30 $0,40 $1,50

$36.000 $11.000 $24.000 $71.000

$33.600*

12.600 16.800

$63.000

$32.000 $12.000 $16.000 $60.000

$4.000 U $1.000 F $8.000 U

$11.000 U

$2.400 U $1.600 F $7.200 U $8.000 U

$1.600 U $ 600 U $ 800 U $3.000 U

*42.000 jam mesin x $o,80 = $33.600. Kelonggaran anggaran lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Kelonggaran

anggaran didasarkan

pada 42.000 jam

mesin aktual

Membandingkan anggaran terhadap biaya overhead aktual menghasilkan hanya varians pengeluaran

Kelonggaran anggaran didasarkan pada 40.000 jam mesin aktual—waktu yang seharusnya digunakan untuk memproduksi 20.000 motor tahun tersebut adalah 42.000 jam mesin aktual

Pendekatan ini menghasilkan varians pengeluaran dan efisiensi

Page 51: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 46

2.3 ANALISIS SELISIH BOP

Flexible budget untuk BOP menyediakan informasi untuk:

• Menghitung tarif ditentukan di muka.

• Menyelesaikan kartu biaya standar.

• Membebankan BOP ke produk.

• Menyajikan laporan selisih BOP.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” memproduksi produk tunggal, data biaya standar

adalah berikut ini:

(1) (2)

Kuantitas Harga Biaya

Atau jam Atau tarif Standar

standar Standar (1) × (2)

Bahan baku .. ................. 3.5 feet 12 per feet 42

Tenaga kerja langsung ... 2.0 hours 16 per hour 32

BOP dibebankan ke produk berdasar jam tenaga kerja langsung (JTK). Anggaran

BOP perusahaan adalah berikut ini:

Biaya Jam tenaga kerja langsung

Per JTK 10.000 15.000 20.000

Biaya variabel .......... 5 50.000 75.000 100.000

Biaya Tetap . ............ 300.000 300.000 300.000

Total Biaya .............. 350.000 375.000 400.000

2.4 TARIF DITENTUKAN DI MUKA (PREDETERMINED OVERHEAD

RATE)

• Dalam sistem biaya standar, tarif ditentukan di muka dihitung berikut ini.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” memiliki tarif ditentukan di muka pada 2 level

aktivitas berikut:

Denominator aktivitas: 10.000 JTK

Elemen variabel: (50.000 ÷ 10.000 JTK) ................................ 5 per JTK

Elemen tetap: (300.000 ÷ 10.000 JTK) ................................... 30 per JTK

Tarif Ditentukan Di Muka ....................................................... 35 per JTK

Denominator aktivitas: 15.000 JTK

Elemen variabel: (75.000 ÷ 15.000 JTK) ................................ 5 per JTK

Elemen tetap: (300.000 ÷ 15.000 JTK) ................................... 20 per JTK

Tarif Ditentukan Di Muka ....................................................... 25 per JTK

Tarif Biaya Overhead yang ditentukan dimuka

=

Biaya overhead dari anggaran fleksibel pada tingkat aktivitas denominator

Tingkat aktivitas denominator

Page 52: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 47

2.5 PEMBEBANAN BOP DALAM SISTEM BIAYA STANDAR

Asumsikan bahwa level aktivitas denominator perusahaan sebesar 15.000

JTK. Berikut data yang dibebankan tahun sekarang.

Denominator level aktivitas ....................................... 15.000 JTK

Jumlah unit diselesaikan ............................................ 8.000 unit

Jam tenaga kerja aktual ............................................. 18.000 JTKs

BOP Aktual:

Variabel .................................................................. 81.000

Tetap ...................................................................... 305.000

Total ........................................................................... 386.000

Dalam sistem biaya standar, BOP dibebankan berdasar jam standar pada kapasitas

aktual daripada basis jam aktual. Hasilnya lebih sederhana karena pembebanan BOP

akan sama pada setiap unit, yaitu sebesar 50 per unit (2.0 JTK per unit × 25 per

JTK). Dengan menggunakan data di atas, BOP perusahaan akan nampak berikut ini:

BOP

BOP Aktual 386.000 400.000* BOP Dibebankan

14.000 Selisih (Lebih) BOP

* 8.000 unit × 2.0 JTK per unit = 16.000 JTK;

16.000 JTK × 25 per JTK = 400.000.

2.6 SELISIH BOP VARIABEL

Selisih BOP sebesar 14.000 dapat dijelaskan dengan empat selisih BOP, yaitu

selisih pengeluaran, selisih efisiensi, selisih anggaran, dan selisih volume. Selisih

BOP tersebut dapat dihitung berikut ini:

Jam aktual pada Tarif

aktual

Jam aktual pada tarif

standar

Jam standar yang diijinkan

untuk output pada tarif

standar

(AH × AR) (AH × SR) (SH × SR)

18.000 JTK ×

5 per JTK

16.000 JTK ×

5 per JTK

81.000 = 90.000 = 80.000

Selisih Pengeluaran:

9.000 F

Selisih Efisiensi:

10.000 U

Spending variance: memuat perbedaan harga akual dan standar serta kuantitas aktual

dan standar.

Efficiency variance: tidak mengukur bagaimana efisiensi sumber daya yang

digunakan, namun mengukur efisiensi basis anggaran fleksibel yang digunakan.

Page 53: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 48

2.7 SELISIH BOP TETAP (FIXED OVERHEAD VARIANCES)

Data berkaitan pada perusahaan “Manufaktur” ditunjukkan berikut ini:

Denominator aktivitas (jam tenaga kerja) .......................................... 15.000 JTK

Jam tenaga kerja aktual ...................................................................... 18.000 JTK

Jam tenaga kerja standar untuk output .............................................. 16.000 JTK

Jumlah unit yang diselesaikan ............................................................ 8.000 unit

BOP Tetap anggaran ........................................................................... 300.000

BOP Tetap aktual ............................................................................... 305.000

Tarif ditentukan di muka untuk elemen BOP tetap ............................ 20

Dengan menggunakan data di atas, analisis selish BOP tetap adalah berikut ini.

BOP tetap aktual

BOP tetap anggaran

BOP tetap dibebankan

pada proses

16.000 JTK ×

20 per JTK

305.000 300.000 = 320.000

Budget Variance.

5.000 U

Volume Variance.

20.000 F

Selisih BOP tetap juga dapat dihitung sebagai berikut:

Varian anggaran = Biaya overhead tetap aktual – Anggaran biaya overhead tetap

= $305.000 - $300.000

= $5.000 U

Varian

volume =

Bagian tetap dari

tarif overhead yang

ditentukan dimuka

x Jam

denominator -

Jam standar

yang

diperkenankan

= $20 per DLH x (15.000 DLHs – 16.000 DLHs)

= $ 20.000 F

Selisih volume tidak mengukur pengeluaran, selisih ini dipengaruhi oleh level

aktivitas:

• Jam standar pada kapasitas aktual > Denominator level aktivitas Favorable

• Jam standar pada kapasitas aktual < Denominator level aktivitas Unfavorable

Page 54: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 3: Standard Costs dan Flexible Budgets 49

GRAFIK ANALISIS SELISIH VOLUME

2.8 RINGKASAN ANALISIS SELISIH

• Dalam sistem biaya standar, selisih yang terjadi merupakan penjumlahan dari:

• Varian pengeluaran overhead variabel (Variable overhead spending variance)

• Varian efisiensi overhead variabel (Variable overhead efficiency variance)

• Varian anggaran overhead tetap (Fixed overhead budget variance)

• Varian pengeluaran overhead tetap (Fixed overhead spending variance)

• Selisih kurang dibebankan (underapplid) ekuivalen dengan selisih tidak

menguntungkan (unfavorable) bersih, sebaliknya selisih lebih dibebankan

(overapplied) sebanding dengan selisih menguntungkan (favorable) bersih.

Jadi, dalam kasus perusahaan “Manufaktur” di atas, selisih lebih dibebankan

(overapplied) sebesar 14.000 dapat dijelaskan berikut ini:

BOP Variabel:

Spending variance………………………………….. 9.000 F

Efficiency variance…………………………………. 10.000 U

BOP Tetap:

Budget variance……………………...…………….. 5.000 U

Volume variance……………………..…………….. 20.000 F

Overapplied (Lebih Dibebankan)………………… 14.000 F

13 14 15 16 17 18

320,000

300,000

Varian volume 20.000 F

Jam Denominator

Jam Standar Yang

diperbolehkan

Biaya Overhead yang dibebankan $20 per jam standar

Jam Standar Tenaga Kerja Langsung (000)

Overhead Tetap Aktual

Anggaran Overhead

Tetap

Page 55: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 50

BAB IV

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

(ACTIVITY-BASED COSTING—ABC)

1. PENDAHULUAN

Perhitungan biaya produk dilakukan dengan menjumlahkan semua komponen

biaya produk (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead). Salah satu komponen biaya produk yang bersifat tidak langsung

adalah biaya overhead pabrik (BOP). Oleh karena itu, BOP sebelum

mendapatkan perhitungan BOP sesungguhnya di akhir periode, maka

perusahaan menggunakan tarif dalam membebankan/mengalokasikan BOP ke

produk. Pendekatan alokasi BOP yang biasa digunakan adalah pendekatan

konvensional (tarif tunggal dan departemental) dan pendekatan kontemporer

(activity based costing). Pendekatan konvensional sudah dibahas dalam mata

kuliah akuntansi biaya sehingga dalam bab ini akan berfokus pada pendekatan

activity based costing.

2. MODEL ACTIVITY-BASED COSTING (ABC)

• Produk atau jasa dari sebuah perusahaan merupakan hasil dari sekumpulan

aktivitias, dan aktivitas merupakan penggunaan sumber daya yang menghasilkan

biaya. Melalui pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya

biaya, manajemen dapat memengaruhi besar-kecilnnya biaya.

• ABC adalah suatu pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya

sumber daya ke dalam objek biaya (seperti produk, jasa, atau konsumen)

berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya.

• ABC menekankan pada pengambilan keputusan dan aktivitas manajemen, tidak

pada pembebanan kos ke produk untuk laporan keuangan eksternal.

• Tujuan dari adanya ABC adalah untuk mengurangi distorsi dalam perhitungan

biaya produk yang sering dijumpai dalam sistem biaya berbasis unit.

• ABC membebankan biaya overhead pabrik ke objek dengan beberapa langkah :

▪ Mengidentifikasi sumber daya dan aktivitas, dengan menggunakan dasar

pemicu konsumsi biaya sumber daya dapat dihitung tarif biaya per unit

sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas atau pusat aktivitas.

▪ Biaya dibebankan ke dalam produk dengan mengalikan tarif biaya per unit

setiap aktivitas dengan jumlah aktivitas sesungguhnya yang digunakan oleh

setiap objek biaya.

3. PERBEDAAN ANTARA TRADITIONAL COSTING DAN ACTIVITY-

BASED COSTING

• Dalam sistem tradisional:

▪ Semua biaya produksi dibebankan ke produk, baik biaya tersebut disebabkan

oleh produk atau tidak.

▪ Biaya nonproduksi tidak dibebankan ke produk—walaupun biaya tersebut

disebabkan oleh produk.

Page 56: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 51

▪ Hanya memiliki satu pool biaya overhead dan hanya memiliki satu ukuran

aktivitas, misalnya jam tenaga kerja langsung.

▪ Tari BOP ditentukan dimuka didasarkan atas estimasi biaya pada anggaran

atau harapan tingkat aktivitas.

• Dalam activity-based costing:

▪ Biaya nonproduksi seperti halnya biaya produksi, dapat dibebankan ke

produk.

▪ Beberapa biaya produksi mungkin dikeluarkan dari kos produk.

▪ Ada sejumlah pool biaya overhead, setiap pool memiliki ukuran aktivitas. ▪ Basis alokasi sering berbeda dengan basis alokasi yang digunakan dalam

traditional costing.

▪ Tarif aktivitas dapat didasarkan atas tingkat aktivitas pada kapasistas

dibanding pada anggaran atau harapan tingkat aktivitas.

Objek Kos (Cost Objects)

(misal:produk, konsumen, pesanan)

Aktivitas

Konsumsi Sumberdaya

Kos

4. HIRARKI BIAYA (COST HIERARCHY)

1. Unit-level activities dilakukan pada setiap unit yang diproduksi. Kos pada

level ini harus proporsional untuk sejumlah unit yang diproduksi.

2. Batch-level activities dilakukan pada setiap batch yang diproses. Kos pada

level ini bergantung pada jumlah unit yang diproduksi, jumlah unit yang

dijual, atau ukuran volume level unit lain.

3. Product-level activities berkaitan dengan produk khusus dan tipe yang harus

diproduksi, baik dalam batch atau unit yang diproduksi maupun unit yang

dijual.

4. Customer-level activities berkaitan dengan konsumen khusus, termasuk

aktvitas, misalnya menelpon, dan surat katalog.

5. Organization-sustaining activities berkaitan dengan produk yang diproduksi,

berapa banyak jumlah batch, atau berapa banyak jumlah unit yang dibuat.

Page 57: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 52

5. LANGKAH IMPLEMENTASI ACTIVITY-BASED COSTING

i. Identifikasi dan menentukan aktivitas dan pool aktivitas.

ii. Sedapat mungkin, menelusur BOP ke aktivitas dan objek kos.

iii. Mengalokasikan biaya ke pool biaya aktivitas.

iv. Menghitung tarif aktivitas.

v. Membebankan biaya ke objek kos dengan menggunakan tarif aktivitas

dan ukuran aktivitas.

6. CONTOH: PERUSAHAAN MANUFAKTUR XYZ

(i) Identifikasi dan menentukan aktivitas dan pool aktivitas.

Pool Biaya Aktivitas pada Perusahaan Manufaktur XYZ

Pool Biaya Aktivitas Ukuran Aktivitas

Order Konsumen Jumlah order konsumen

Desain Produk Jumlah desain produk

Ukuran Pesanan Jam mesin

Hubungan Pelanggan Jumlah pelanggan aktif

Lainnya Tidak dapat diterapkan

* Total biaya overhead $1.850.000 dikurangi $40.000 biaya pengiriman yang secara langsung

ditelusuri dari pesanan pelanggan

Bahan

langsung

Tenaga

kerja

langsung

Biaya

pengiriman

Biaya Overhead (Produksi dan Nonproduksi)

$1.810.000*

Pesanan

pelanggan

$315.000

Desain

produk

$257.000

Jumlah

pesanan

$380.000

Hubungan

pelanggan

$357.500

Lain-lain

$490.500

Objek Biaya:

Produk, Pesanan Pelanggan, Pelanggan Tidak

dialokasikan

................................ Alokasi Tahap Pertama ..........................

................................ Alokasi Tahap Kedua ..........................

$315 per

pesanan

$1.285 per

desain

$19 per jam

tenaga kerja $3.675 per

pelanggan

Page 58: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 53

(ii) Sedapat mungkin, menelusur BOP ke aktivitas dan objek kos.

Biaya Overhead Pabrik Tahunan

(Biaya Produksi dan Nonproduksi) pada Perusahaan Manufaktur XYZ

Departmen Produksi:

Gaji tenaga tidak langsung pabrik ...................... $ 500.000

Depresiasi peralatan pabrik ................................. $ 300.000

Utilitas pabrik ..................................................... $ 120.000

Sewa gedung pabrik ............................................ $ 80.000 $ 1.000.000

Biaya Pengiriman* .................................................... $ 40.000

Departmen Administrasi Umum:

Gaji administrasi ................................................. $ 400.000

Depresiasi peralatan kantor ................................. $ 50.000

Sewa gedung kantor ............................................ $ 60.000 $ 510.000

Departmen Penjualan:

Gaji pemasaran ................................................... $ 250.000

Biaya penjualan ................................................... $ 50.000 $ 300.000

Total biaya overhead ................................................. $ 1.850.000

*Biaya pengiriman dapat ditelusur langsung ke pesanan pelanggan.

Page 59: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 54

(iii) Mengalokasikan biaya ke pool biaya aktivitas.

Hasil Interview

Pool Biaya Aktivitas

Order

Pelanggan

Desain

Produk

Ukuran

Order

Relasi

Pelanggan Lain Total

Departmen Produksi:

Gaji tenaga tidak langsung pabrik ....................... 25% 40% 20% 10% 5% 100%

Depresiasi peralatan pabrik ................................. 20% 0% 60% 0% 20% 100%

Utilitas pabrik ...................................................... 0% 10% 50% 0% 40% 100%

Sewa gedung pabrik ............................................ 0% 0% 0% 0% 100% 100%

Biaya Pengiriman* ....................................................

Departmen Administrasi Umum:

Gaji administrasi ................................................. 15% 5% 10% 30% 40% 100%

Depresiasi peralatan kantor ................................. 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Sewa gedung kantor ............................................ 0% 0% 0% 0% 100% 100%

Departmen Penjualan:

Gaji pemasaran .................................................... 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya penjualan ................................................... 20% 10% 0% 60% 10% 100%

*Biaya pengiriman dapat ditelusur langsung ke pesanan pelanggan.

Alokasi Tahap Pertama (First-Stage Allocations) ke Pool Biaya Aktivitas

Pool Biaya Aktivitas

Order

Pelanggan

Desain

Produk

Order

Pelanggan

Desain

Produk Lain Total

Departmen Produksi:

Gaji tenaga tidak langsung pabrik .............................. $ 125.000 $ 200.000 $ 100.000 $ 50.000 $ 25.000 $ 500.000

Depresiasi peralatan pabrik ........................................ $ 60.000 - $ 180.000 - $ 60.000 $ 300.000

Utilitas pabrik ............................................................ - $ 12.000 $ 60.000 - $ 48.000 $ 120.000

Sewa gedung pabrik ................................................... - - - - $ 80.000 $ 80.000

Biaya Pengiriman* ...........................................................

Departmen Administrasi Umum:

Gaji administrasi ........................................................ $ 60.000 $ 20.000 $ 40.000 $ 120.000 $ 160.000 $ 400.000

Depresiasi peralatan kantor ........................................ $ 15.000 - - $ 12.500 $ 22.500 $ 50.000

Sewa gedung kantor ................................................... - - - - $ 60.000 $ 60.000

Departmen Penjualan:

Gaji pemasaran .......................................................... $ 50.000 $ 25.000 - $ 150.000 $ 25.000 $ 250.000

Biaya penjualan ......................................................... $ 5.000 - - $ 35.000 $ 10.000 $ 50.000

TTotal .................................................................... $ 315.000 $ 257.000 $ 380.000 $ 367.500 $ 490.500 $ 1.810.000

*Biaya pengiriman dapat ditelusur langsung ke pesanan pelanggan.

Page 60: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 55

(iv) Menghitung tarif aktivitas.

Penghitungan Tarif Aktivitas

Pool Biaya Aktivitas

(a)

Total Biaya

(b)

Total Aktivitas

(a) ÷ (b)

Tarif Aktivitas

Order Pelanggan .................... $ 315.000 1.000 order $ 315 per order

Desain Produk ........................ $ 257.000 200 desain $ 1.285 per desain

Ukuran Order ......................... $ 380.000 20.000 jam mesin $ 19 per jam mesin

Hubungan Pelanggan ............. $ 367.500 100 pelanggan $ 3.675 per pelanggan

Lain ........................................ $ 490.500 Tak diterapkan Tak diterapkan

Data berkaitan dengan produk yang dipesan oleh pelanggan

• Pesanan Standar:

1. Produk ini tidak memerlukan desain baru.

2. Pesanan sebanyak 400 unit per tahun, dengan 2 kali pemesanan.

3. Waktu memproduksi 0.5 jam mesin per unit, total 200 jam mesin.

4. Harga jual per unit sebesar $ 34, total $ 13.600.

5. Bahan baku untuk 400 unit sebesar $ 2.110.

6. Tenaga kerja langsung untuk 400 unit sebesar $ 1.850.

7. Biaya pengiriman untuk dua kali pemesanan sebesar $ 180.

• Pesanan Unik

1. Produk ini memerlukan desain baru.

2. Pesanan hanya sekali untuk 1 unit produk yang dipesan selama setahun.

3. Waktu produksi selama 4 jam mesin.

4. Harga jual $ 650.

5. Bahan baku $ 13.

6. Biaya tenaga kerja langsung $ 50.

7. Biaya pengiriman sebesar $ 25.

Penghitungan Biaya Overhead

Pool Biaya Aktivitas

(a)

Tarif Aktivitas

(b)

Aktivitas

(a) × (b)

ABC Cost

Pesanan Standar

Order Pelanggan .................... $ 315 per order 2 orders $ 630

Desain Produk ........................ $ 1.285 per desain 0 desain -

Ukuran Order ......................... $ 19 per jam mesin 200 jam mesin $ 3.800

Hubungan Pelanggan ............. $ 3.675 per pelanggan Tak diterapkan

Pesanan Unik

Order Pelanggan .................... $ 315 per order 1 order $ 315

Desain Produk ........................ $ 1.285 per desain 1 desain $ 1.285

Ukuran Order ......................... $ 19 per jam mesin 4 jam mesin $ 76

Hubungan Pelanggan ............. $ 3.675 per pelanggan Tak diterapkan

Page 61: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 56

(v) Membebankan biaya ke objek kos dengan menggunakan tarif

aktivitas dan ukuran aktivitas.

PERUSAHAAN MANUFAKTUR XYZ

(METODE ABC)

Analisis Profitabilitas Produk

Pesanan Standar Pesanan Unik

Penjualan ................................................................... . $ 13.600 $ 650

Biaya:

Bahan Baku . ............................................................. $ 2.110 $ 13

Tenaga kerja langsung .............................................. $ 1.850 $ 50

Biaya Pengiriman ...................................................... $ 180 $ 25

Order pelanggan ........................................................ $ 630 $ 315

Desain produk ........................................................... - $ 1.285

Ukuran Order ............................................................ $ 3.800 $ 8.570 $ 76 $ 1.764

Marjin Produk ............................................................ $ 5.030 $ (1.114)

Analisis Profitabilitas Konsumen—Perusahaan Manufaktur

Marjin produk yang dipesan pelanggan:

Pesanan Standar ..................................................................................................... $ 5.030

Pesanan Unik.......................................................................................................... $ (1.114)

Total marjin produk ................................................................................................ $ 3.916

Dikurangi: Relasi Konsumen .................................................................................. $ 3.675

Marjin Konsumen ................................................................................................... $ 241

PERUSAHAAN MANUFAKTUR XYZ

(METODE TRADISIONAL)

Pesanan Standar Pesanan Unik

Penjualan …. ......................................................... $ 13.600 $ 650

Biaya:

Bahan baku ........................................................ $ 2.110 $ 13

Tenaga kerja langsung ....................................... $ 1.850 $ 50

BOP (lihat bawah) ............................................. $ 10.000 $ 13.960 $ 200 $ 263

Marjin Produk* ..................................................... $ (360) $ 387

Dalam sistem tradisional, BOP dibebankan berdasar jam mesin, perhitungannya

berikut ini:

Pesanan Standar memerlukan waktu 200 jam mesin, jadi BOP sebesar 200 × $ 50 = $

10.000. Pesanan Unik memerlukan waktu 4 jam, jadi BOP sebesar 4 × $ 50 = $ 200.

*Dalam sistem tradisional, marjin produk tidak memasukkan biaya nonproduksi,

misalnya biaya pengiriman.

Page 62: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 57

PERBANDINGAN ACTIVITY-BASED COSTING

DAN TRADITIONAL COSTING

Pesanan Standar: Traditional ABC

Bahan Baku . ........................................... $ 2.110 $ 2.110

Tenaga kerja langsung ............................ $ 1.850 $ 1.850

Overhead Produksi* ................................ $ 10.000 $ 3.770

Overhead Nonproduksi§ .......................... $ 660

Biaya Pengiriman .................................... $ 180

Total biaya $ 13.960 $ 8.570

Jumlah unit dipesan ................................. ÷ 400 ÷ 400

Kos produk per unit................................. $ 34,90 $ 21,43

Pesanan Unik: Traditional ABC

Bahan Baku . ........................................... $ 13 $ 13

Tenaga kerja langsung ............................ $ 50 $ 50

Overhead Produksi* ................................ $ 200 $ 1.313

Overhead Nonproduksi§ .......................... $ 363

Biaya Pengiriman .................................... $ 25

Total biaya $ 263 1.764

Jumlah unit dipesan ................................. ÷ 1 ÷ 1

Kos rata-rata per unit ............................... $ 263,00 $ 1.764,00

* Gaji tidak langsung pabrik, utilitas pabrik, depresiasi peralatan dan bangunan

pabrik. § Gaji administrasi, depresiasi peralatan kantor, gaji pemasaran, sewa gedung

administrasi.

7. DAMPAK KOS PRODUK ATAS IMPLEMENTASI ABC

• Adopsi ABC biasanya menghasilkan pergeseran biaya overhead dari produk

volume tinggi ke produk volume rendah (produk Pesanan Standar ke produk

Pesanan Unik).

• Kos per unit produk volume rendah akan meningkat, sedang kos per unit untuk

produk volume tinggi akan menurun. Hal ini disebabkan pembebanan yang lebih

baik atas biaya level produk atau level batch.

• Dampak tersebut tidak sistematik—dampak rupiah per unit produk volume

rendah biasanya lebih besar.

• Catatan: Sistem ABC tidak dapat diterima untuk pelaporan keuangan pihak

eksternal, karena:

▪ Tidak memasukkan beberapa biaya produksi (yaitu, biaya kapasitas

menganggur, dan biaya untuk memepertahankan oragnisasi).

▪ Memasukkan beberapa biaya nonproduksi.

▪ Mempercaya data interview.

Page 63: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 58

8. MANFAAT ABC

• Pengukuran profitabilitas yang lebih baik

Profitabilitas menjadi lebih mudah diketahui karena biaya setiap aktivitas dapat

dibebankan dengan lebih akurat dan terperinci ke dalam produk sehingga hasil

penawaran produk dan jasa menjadi mudah ditelusur.

• Pembuatan keputusan yang lebih baik

Informasi penggunaan aktivitas yang lebih detail menjadikan manajemen dapat

menganalisis dampak atau hasil dari suatu aktivitas sehingga dapat memberi

dasar pembuatan keputusan yang lebih akurat.

• Perbaikan proses (process improvement)

Informasi penggunaan aktivitas memudahkan manajemen menelusur dan

menganalisis efektivitas dan efisiensi biaya aktivitas dengan menghilangkan

aktivitas-aktivitas yang dianggap tidak memberi nilai tambah, sementara

aktivitas-aktivitas yang belum optimal dapat dioptimalkan.

• Estimasi biaya

Ketersediaan informasi penggunaan aktivitas dan biaya di masa lalu yang

terperinci dapat memberikan dasar yang akurat dalam penentuan estimasi biaya

di masa depan.

• Penentuan biaya kapasitas tak terpakai

Estimasi biaya yang akurat dapat menjadi dasar penentu nilai biaya dari

kapasitas yang tidak digunakan akibat inefisiensi produksi.

9. KETERBATASAN ABC

• Alokasi

Tidak semua biaya memiliki aktivitas atau pemicu konsumsi sumber daya yang

sesuai. Beberapa biaya perlu dialokasikan ke departemen dan produk

berdasarkan pengukuran volume arbiter karena mencari aktivitas yang memicu

biaya tidak praktis. Contoh : biaya sistem informasi untuk pemeliharaan fasilitas

pabrik, gaji manajer pabrik, asuransi pabrik, dan pajak properti pabrik.

• Pengabaian biaya (omission of cost)

Biaya produk yang diidentifikasi oleh sistem ABC cenderung tidak memasukkan

semua biaya yang terkait dengan produk. Meskipun beberapa biaya dapat

ditelusur langsung ke produk. Biaya produk tidak memasukkan biaya-biaya yang

diabaikan tersebut karena prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU)

untuk pelaporan keuangan mengharuskan biaya tersebut diperlakukan sebagai

biaya periode. Contoh : biaya untuk aktivitas pemasaran, riset periklanan,

pengembangan dan rekayasa produk.

• Biaya dan waktu

Kendala terbesar dalam penerapan ABC adalah besarnya biaya aplikasi dan

lamanya proses implementasi ABC karena metode ini bukan hanya masalah

menghitung biaya produk semata, tetapi lebih pada cara manajemen

mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam produksi, sumber daya yang

dikonsumsi, hal-hal lain yang memicu biaya aktivitas tersebut, dan besarnya

biaya yang terjadi. Tidak menutup kemungkinan terdapat ratusan bahkan ribuan

aktivitas yang harus dilakukan dalam rangka memproduksi satu jenis produk.

Page 64: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 4: Activity-based Costing Systems 59

10. ABC ACTION ANALYSIS

Hijau = Biaya yang menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan aktivitas

tanpa perlu adanya tindakan dari manajemen.

Biaya langsung

Biaya pengiriman

Kuning = Biaya yang pada prinsipnya dapat disesuaikan apabila ada perubahan

aktivitas tetapi diperlukan adanya tindakan dari manajemen.

Tenaga kerja langsung

Upah tenaga kerja tidak langsung

Utilitas pabrik

Gaji dan upah administrasi

Penyusutan peralatan kantor

Upah dan gaji pemasaran

Beban penjualan

Merah = Biaya yang sangat sulit disesuaikan apabila ada perubahan aktivitas

dan dibutuhkan tindakan dari manajemen.

Penyusutan peralatan pabrik

Sewa gedung pabrik

Sewa gedung perkantoran

Analisis Tindakan atas Pesanan Unik

Penjualan … ................................................................................................ $ 650

Biaya Hijau (Green):

Bahan Baku ................................................................................................ $ 13

Biaya pengiriman ....................................................................................... $ 25 $ 38

Marjin hijau (Green margin) ...................................................................... $ 612

Biaya Kuning (Yellow costs):

Tenaga kerja langsung ............................................................................... $ 50

Gaji pabrik tidak langsung ......................................................................... $ 1.145

Utilitas pabrik ............................................................................................. $ 72

Gaji administrasi ....................................................................................... $ 168

Depresiasi peralatan kantor ........................................................................ $ 15

Gaji pemasaran .......................................................................................... $ 175

Biaya penjualan ......................................................................................... $ 5 $ 1.630

Marjin Hijau (Yellow margin) $ (1.018)

Biaya Merah (Red costs):

Depresiasi peralatan pabrik ........................................................................ $ 96

Sewa bangunan pabrik ............................................................................... -

Sewa bangunan administrasi ...................................................................... - $ 96

Marjin Merah (Red margin) ........................................................................ $ (1.114)

Page 65: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting

60

BAB V

RELEVANT COSTS DAN CAPITAL BUDGETING

1. BIAYA RELEVAN (RELEVANT COSTS)

Biaya atau manfaat relevan adalah biaya atau manfaat yang berbeda diantara

beberapa alternatif. Setiap biaya atau manfaat yang tidak berbeda diantara beberapa

alternatif merupakan biaya atau manfaat yang tidak relevan dan dapat diabaikan dalam

pengambilan keputusan. Biaya atau manfaat relevan biasa disebut sebagai biaya atau

manfaat diferensial.

Biaya dapat dihindari (avoidable costs) merupakan biaya yang dapat dieliminasi

pada saat pemilihan beberapa alternatif diantara alternatif yang lain. Avoidable costs

merupakan biaya relevan. Ada dua kategori besar biaya yang tidak pernah relevan dalam

pengambilan keputusan, yaitu:

1. Biaya Tertanam (Sunk costs).

2. Biaya akan datang yang tidak berbeda diantara beberapa alternatif.

Langkah/tahap untuk membuat keputusan, adalah:

1. Mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak berbeda diantara beberapa alternatif.

2. Keputusan didasarkan pada biaya dan manfaat yang masih tersisa.

Penetuan biaya relevan sangat bermanfaat dalam memecahkan berbagai jenis

permasalahan. Terdapat beberapa macam keputusan dalam penerapan biaya relevan,

yaitu :

1. Keputusan menghentikan atau mempertahankan segmen/divisi

2. Keputusan membuat atau membeli

3. Keputusan pesanan khusus

4. Keputusan adanya sumber daya terbatas

5. Keputusan menjual langsung atau memproses lanjut

6. Keputusan penganggaran modal

1.1 KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MEMPERTAHANKAN

SEGMEN/DIVISI

Contoh: Produk Lini TV Digital perusahaan manufaktur “LGL” mengalami

kemunduran, sehingga tidak dilaporkan kedalam laba perusahaan. Laporan laba rugi lini

tersebut adalah sebagai berikut:

Laporan Laba Rugi Segmen—TV Digital

Penjualan ............................................................... $ 500.000

Dikurangi biaya variabel:

Biaya produksi variabel ..................................... $ 120.000

Biaya pengiriman variabel ................................. $ 5.000

Komisi ............................................................... $ 75.000 $ 200.000

Marjin Kontribusi .................................................. $ 300.000

Page 66: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 61

Dikurangi biaya tetap:

BOP* ................................................................. 60.000

Gaji manajer lini ................................................ 90.000

Depresiasi peralatan** ....................................... 50.000

Iklan produk lini ................................................ 100.000

Sewa pabrik*** ................................................. 70.000

Biaya administrasi umum* ................................ 30.000 400.000

Rugi operasi bersih................................................ (100.000)

* Alokasi biaya umum (common costs) akan didistribusi ke produk lini lain bila

produk lini TV Digital dihentikan.

** Peralatan tersebut tidak memiliki nilai jual kembali dan tidak dapat dipakai lagi.

*** TV Digital diproduksi dengan menggunakan fasilitas sendiri.

Apakah perusahaan akan menghentikan atau mempertahankan produk lini tersebut?

Pendekatan pertama:

Bila perusahaan menghentikan lini ini, perusahaan dapat menghindari biaya tetap,

namun juga perusahaan akan kehilangan marjin kontribusi.

Penghitungannya adalah:

Marjin kontribusi yang hilang bila lini dihentikan ....... (300.000)

Dikurangi biaya tetap yang dapat dihindari:

Gaji manajer lini ........................................................ 90.000

Iklan produk lini ........................................................ 100.000

Sewa pabrik ............................................................... 70.000 260.000

Rugi bersih bila lini dihentikan ..................................... ( 40.000)

Produk lini TV Digital tidak akan dihentikan, karena bila dihentikan perusahaan akan

mengalami kerugian yang lebih besar, yaitu 40.000 per tahunnya. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

• Depresiasi peralatan tidak relevan dalam pengambilan keputusan, karena

merupakan sunk costs.

• Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang tidak dapat dihindari, karena

bila produk lini ini dihentikan, biaya tersebut akan dialokasikan ke produk lini

yang lain.

Pendekatan kedua:

Solusi dari kasus ini juga bisa dilakukan dengan menyajikan laporan laba rugi

komparatif berikut ini:

Mempertahankan Menghentikan Perbedaan:

Produk Lini Produk Lini Kenaikan atau

TV Digital ($) TV Digital ($) (Penurunan) ($)

Page 67: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 62

Penjualan ..................................................... 500.000 0 (500.000)

Dikurangi biaya variabel:

Biaya produksi variabel ........................... 120.000 0 120.000

Biaya pengiriman variabel....................... 5.000 0 5.000

Komisi….. ............................................... 75.000 0 75.000

Total biaya variabel .................................... 200.000 0 200.000

Marjin kontribusi ........................................ 300.000 0 (300.000)

Dikurangi biaya tetap:

BOP……. ................................................ 60.000 60.000 0

Gaji manajer lini ...................................... 90.000 0 90.000

Depresiasi ................................................ 50.000 50.000 0

Iklan produk lini ...................................... 100.000 0 100.000

Sewa pabrik ............................................. 70.000 0 70.000

Biaya administrasi umum ........................ 30.000 30.000 0

Total biaya tetap .......................................... 400.000 140.000 260.000

Rugi operasi bersih ..................................... (100.000) (140.000) (40.000)

1.2 KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI (MAKE OR BUY DECISION)

Keputusan yang berkaitan dengan apakah sesuatu dibuat sendiri atau membeli

dari pihak eksternal disebut sebagai keputusan membuat sendiri atau membeli.

Contoh: Perusahaan manufaktur “YON” membuat sendiri salah satu spare part yang

digunakan dalam proses produksi. Kos produk per unit adalah berikut:

Bahan baku ………………………………………. $ 9

Tenaga kerja langsung ............................................. $ 5

BOP Variabel ........................................................... $ 1

Depresiasi peralatan khusus* ................................... $ 3

Gaji supervisor ......................................................... $ 2

BOP Umum* ............................................................ $10

Total kos produk per unit ......................................... $ 30

* Termasuk dalam biaya tidak relevan

Dalam kasus ini Perusahaan manufaktur “YON” membagi biaya menjadi dua

yaitu yang relevan dan tidak relevan. Yang termasuk kedalam kategori kos produk

relevan adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, BOP variabel, Gaji supervisor.

Sedangkan, yang termasuk kedalam kategori biaya tidak relevan adalah

depresiasi peralatan khusus dan BOP umum, hal tersebut dikarenakan biaya

tersebut tidak mempengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan akan

membuat atau membeli.

Biaya di atas berdasar atas 20.000 unit per tahun. Harga yang ditawarkan oleh supplier

eksternal sebesar $ 25 per unit. Apakah tawaran tersebut diterima?

Solusi keputusan tersebut adalah berikut ini.

Page 68: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 63

Total Biaya Diferensial

(20.000 unit)

Membuat ($) Membeli ($)

Harga beli dari supplier ............................................. 500.000

Bahan baku… ............................................................. 180.000

Tenaga kerja langsung ............................................... 100.000

BOP Variabel ............................................................. 20.000

Depresiasi peralatan (tidak relevan) ...........................

Gaji supervisor ........................................................... 40.000

BOP Umum (tidak relevan) ....................................... _______ _______

Total Biaya .. .............................................................. 340.000 500.000

Bedasarkan perhitungan diatas biaya unit relevan yang dapat dibandingkan adalah

sebesar $ 17 ($ 340.000/20.000 unit) untuk alternatif membuat sendiri dan $ 25 ($

500.000/20.000 unit) untuk alternatif membeli. Analisis menunjukan bahwa biaya

pembuatan produk dapat menghemat biaya sebesar $ 160.000 ($ 500.000 – $ 340.000)

dibandingkan dengan apabila perusahaan membeli produk tersebut. Jadi, tawaran dari

pemasok seharusnya ditolak.

1.3 KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDERS)

Pesanan khusus merupakan pesanan pada saat tertentu yang tidak mempengaruhi

penjualan normal perusahaan.

Contoh: Perusahaan manufaktur “CANDLE” menerima pesanan dari Perusahaan

“Pabrik” berupa produk lilin sebanyak 800 unit. Pesanan tersebut tidak mempengaruhi

produksi dan penjualan normal perusahaan. Berikut kos produk per unit:

Bahan baku… .................................... $ 1.35

Tenaga kerja langsung ……………. $ 0.15

BOP ……… ..................................... $ 0.80

Kos produk per unit........................... $ 2.30

BOP variabel per unit sebesar $ 0.05, BOP tetap sebesar $ 0.75 dan tidak mempengaruhi

pesanan khusus. Disamping itu ada tambahan biaya untuk membuat cetakan khusus,

sebesar $ 800. Selain itu, setiap produk ada tambahan sumbu khusus sebesar $ 0.20.

Perusahaan “Candle” diminta untuk membayar sebesar $ 2.95 per unitnya.

Bila pesanan tersebut diterima, apa pengaruhnya terhadap laba operasi bersih

perusahaan?

Solusi untuk pesanan khusus dapat dihitung berikut ini:

Hanya tambahan manfaat dan kos relevan yang dipertimbangkan untuk pengambilan

keputusan. BOP tetap yang ada tidak mempengaruhi pesanan, sehingga merupakan

biaya yang tidak relevan.

Page 69: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 64

Per Unit ($) Total 800 Lilin ($)

Tambahan pendapatan ......................................... 2.95 2.360

Tambahan biaya:

Biaya variabel:

Bahan baku .................................................. 1.35 1.080

Tenaga kerja langsung ................................. 0.15 120

BOP variabel ............................................... 0.05 40

Sumbu khusus ............................................. 0.20 160

Total biaya variabel ......................................... 1.75 1.400

Biaya tetap:

Cetakan/tempat khusus ................................ 800

Total tambahan biaya .......................................... 2.200

Tambahan laba operasi bersih ............................. 160

Berdasarkan perhitungan di atas, apabila perusahaan menerima pesanan khusus maka

dapat menaikan laba sebesar $ 160 (800 unit x $ 0,20). Maka sebaiknya perusahaan

menerima pesanan khusus tersebut.

1.4 KEPUTUSAN ADANYA SUMBER DAYA TERBATAS

• Sesuatu yang menghambat perusahaan untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan

(misalnya, profit) adalah kendala. Contoh: mesin tertentu tidak bisa memenuhi

kapasitas permintaan sekarang.

• Bila kendalanya suatu mesin sebagai pusat pengerjaan/produksi, maka kendala ini

sebagai bottleneck.

• Pada saat kapasitas mesin tidak mencukupi permintaan, maka produksi harus dibatasi.

Oleh karena itu perusahaan harus memutuskan produk mana yang akan dikurangi dan

berapa jumlahnya?

• Biaya tetap biasanya tidak dipengaruhi oleh keputusan penekanan produk untuk

memenuhi jangka pendek.

• Pada saat biaya tetap tidak dipengaruhi keputusan, maka memaksimalkan total

marjin kontribusi akan memaksimalkan profit.

• Total marjin kontribusi dimaksimalkan dengan memfokuskan produksi produk

yang memiliki marjin kontribusi per unit terbesar dikarenakan adanya sumber daya

terbatas.

Contoh: Perusahaan manufaktur “YJU” membuat dua produk, yaitu X dan Y. Kendala

sekarang adalah pada mesin N34. Data atas pembuatan produk adalah berikut ini:

X Y

Harga jual per unit ............................................ $ 60 $ 50

Dikurangi biaya variabel per unit ..................... $ 36 $ 35

Marjin kontribusi.............................................. $ 24 $ 15

Rasio marjin kontribusi .................................... 40% 30%

Page 70: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 65

Permintaan produk per minggu (unit) .............. 2.000 2.200

Waktu proses yang diperlukan mesin N34

per unit ……………………………………… 1.0 menit 0.5 menit

Mesin N34 hanya bisa digunakan selama 2.400 menit per minggu, yang tidak

mencukupi untuk memenuhi permintaan kedua produk X dan produk Y. Manakah fokus

perusahaan terhadap kedua produk tersebut?

X Y

Marjin kontribusi per unit (a) ........................... 24 15

Kendala sumber daya yang diperlukan untk

memproduksi satu unit (b) ............................ 1.0 menit 0.5 menit

Marjin kontribusi atas sumber daya terbatas

(a) ÷ (b) ………….. ...................................... 24 per menit 30 per menit

• Produk Y harus diproduksi lebih banyak karena marjin kontribusi per unitnya lebih

besar dibanding produk X. Waktu satu menit dapat menghasilkan satu unit produk X

dengan marjin kontribusi 24, sedang untuk produk Y dapat menghasilkan dua produk

dengan marjin kontribusi sebesar 30.

1.4.1 ALOKASI SUMBER DAYA TERBATAS

Total waktu yang tersedia untuk mesin N34 (a) ........................ 2.400 menit

Rencana produksi dan penjualan produk Y ............................... 2.200 unit

Waktu yang diperlukan untuk memproduksi satu unit .............. × 0.5 menit

Total waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk Y (b) ..... 1.100 menit

Waktu yang tersedia untuk memproses produk X (a) – (b) ....... 1.300 menit

Waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk X ..... ÷ 1 menit per

unit

Rencana produksi dan penjualan produk X ............................... 1.300 unit

HASIL ATAS RENCANA PRODUKSI TERSEBUT

X Y Total

Rencana produksi dan penjualan (unit) ..................... 1.300 2.200

Marjin kontribusi per unit ......................................... × 24 × 15

Total marjin kontribusi.............................................. 31.200 33.000 64.200

1.4.2 MENGELOLA KENDALA

Dengan adanya kendala, jika perusahaan menginginkan jumlah produk yang dihasilkan

lebih banyak maka dapat dilakukan cara berikut:

• Memproduksi hanya produk yang dapat dijual.

• Membayar tenaga kerja untuk lembur dalam mengatasi kendala pada mesin yang

terbatas.

Page 71: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 66

• Memindahkan karyawan dari area yang tidak terjadi bottleneck ke area bottleneck.

• Merekrut karyawan atau membeli mesin pada area bottleneck.

• Men-subkontrakkan beberapa produksi yang mengalami bottleneck.

• Memfokuskan perbaikan bisnis internal pada bottleneck.

• Mengurangi produk cacat.

1.4.3 KOS PRODUK BERSAMA (JOINT PRODUCT COSTS)

• Perusahaan yang menghasilkan beberapa produk akhir dari bahan baku tunggal

disebut sebagai produk bersama (joint products).

• Split-off point merupakan titik proses produksi dimana produk dapat diakui sebagai

produk yang terpisah.

• Joint cost digunakan untuk menjelaskan kos yang terjadi sampai produk itu

dipisahkan (split-off point).

• Proses lanjut atas produk bersama akan dilakukan bila setelah produk tersebut

dipisahkan, tambahan pendapatan lebih besar dibanding tambahan biaya.

1.5 KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LANJUT

(SELL OR PROCESSED FURTHER)

Contoh: Perusahaan Manufaktur “JKL” membeli gelondongan kayu untuk

menghasilkan produk setengah jadi lumber dan scrap. Produk lumber dapat dijual

langsung atau diproses lanjut menjadi produk jadi (misalnya mebel kayu), sedang scrap

dapat dijual langsung atau diproses lanjut menjadi produk jadi (misalnya aksesoris

kayu). Data berkaitan dengan produk bersama adalah berikut:

Per Gelondong

Lumber ($) Scraps ($)

Harga jual pada saat split-off point ........................ 140 5

Harga jual setelah proses lanjut ............................. 270 20

Alokasi biaya bersama ........................................... 176 24

Biaya setelah proses lanjut ..................................... 50 4

Analisis penjualan langsung atau diproses lanjut

Per Gelondong

Lumber ($) Scraps ($)

Harga jual setelah proses lanjut ............................. 270 20

Harga jual pada saat split-off point ........................ (140) (5)

Tambahan pendapatan ............................................ 130 15

Biaya proses lanjut ................................................. 50 4

Laba setelah proses lanjut ...................................... 80 11

Berdasarkan tabel di atas untuk produk Lumber, total pendapatan bersih pada titik pisah

(split off point) adalah $ 140, apabila diproses lebih lanjut maka total pendapatan sebesar

$ 270. Oleh karena itu pendapatan tambahan dari proses lebih lanjut adalah $ 130, biaya

pemrosesan tambahan sebesar $ 50. Oleh karena pendapatan naik sebesar $ 130 dan

biaya naik sebesar 50, maka laba bersih setelah proses lanjut adalah sebesar $ 80. Hal

Page 72: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 67

tersebut berlaku demikian untuk produk Scraps yang akan mendapatkan laba bersih

pemrosesan lebih lanjut sebesar $ 11. Dengan demikian maka Perusahaan Manufaktur

“JKL” harus memproses lebih lanjut Lumber dan Scraps menjadi produk jadi.

1.6 KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING

DECISIONS)

Perusahaan/organisasi bisnis sering kali dihadapkan dengan peluang atau

kebutuhan untuk melakukan investasi dalam suatu aset/proyek yang mencerminkan

komitmen jangka panjang. Sebagai contoh, perusahaan mungkin dihadapkan dengan

keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak dalam pabrik baru. Keputusan

untuk melakuan komitmen jangka tersebut merupakan contoh keputusan

penganggaran modal (capital budgeting decision).

1.6.1 KONSEP NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)

Nilai rupiah sekarang lebih tinggi dibanding dengan nilai rupiah dari tahun

sekarang karena rupiah sekarang dapat diinvestasikan yang akan mendapatkan

keuntungan dari hasil investasi tersebut.

• Perhitungan Bunga

Bila nilai rupiah P diinvestasikan sekarang pada bunga tahunan sebesar r,

maka pada tahun ke n akan didapat jumlah rupiah sebesar Fn dengan perhitungan

berikut:

Fn = P(1 + r)n

Contoh: Bila dana sebesar 100 diinvestasikan sekarang pada tingkat bunga 8%.

Berapa besar hasil investasi dua tahun mendatang?

F2 = 100(1 + 0.08)2

F2 = 116.64

Dana sebesar100 akan memperoleh hasil sebesar 16.64 dengan perhitungan berikut:

Deposito awal ...................................................... 100.00

Bunga—tahun pertama (100 × 0.08) ................... 8.00

Jumlah ……......................................................... 108.00

Bunga—tahun kedua (108 × 0.08) ...................... 8.64

Jumlah ……......................................................... 116.64

• Nilai Sekarang dan Nilai Mendatang (Present And Future Values)

Nilai investasi dapat dipandang dalam dua cara, yaitu nilai sekarang maupun

nilai di masa mendatang, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Page 73: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 68

• Nilai Sekarang (Present Value)

Present value adalah jumlah yang akan diterima di masa mendatang dengan

perhitungan berikut:

P = Fn* 1/(1 + r)n

Contoh: Obligasi mempunyai nilai 1000 untuk jangka waktu dua tahun. Berapa nilai

sekarang dari obligasi tersebut bila investor mendapat kembalian bunga sebesar 12%?

P = Fn* 1/(1 + r)n

P = 1000 (0.797)

P = 797

Beberapa hal yang perlu diketahui:

• Proses mendapatkan nilai sekarang dari aliran kas mendatang disebut

pendiskontoan. Kasus di atas dapat dijelaskan bahwa investor memiliki diskonto

sebesar 1000 dalam dua tahun dengan nilai sekarang sebesar 797.

• Bunga sebesar 12% yang digunakan untuk mendapatkan nilai sekarang disebut

dengan tarif diskonto (discount rate).

• Faktor nilai sekarang sebesar 0.797 dapat dihitung dengan menggunakan:

• Rumus (menggunakan kalkulator dengan tanda yx).

• Tabel Present Value.

• Tabel Present Value

Diambil dari tabel 14C-3 (Garrison, Noreen, Brewer, 2006):

( )

$1Present Value of $1; P =

n1+r

Page 74: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 69

Periode . . . 11% 12% 13% . . .

1 0.901 0.893 0.885

2 0.812 0.797 0.783

3 0.731 0.712 0.693

4 0.659 0.636 0.613

5 0.593 0.567 0.543

Catatan:

• Faktor present value semakin menurun dengan semakin naiknya periode dan

tingkat bunga.

Beberapa investasi meliputi sejumlah aliran kas yang sama pada setiap akhir tahun.

Aliran kas yang sama ini disebut sebagai anuitas (annuity).

Contoh: Perusahaan manufaktur “XCV” membeli sebidang tanah yang akan dibayar

sebesar $ 1.000 selama lima tahun. Berapa nilai sekarang dari tanah tersebut bila

tingkat bunga sebesar 12%?

Tahun

Kas

dibayar\

($)

12% Faktor

(Tabel 14C-3)

Present

Value

1 1.000 0.893 893

2 1.000 0.797 797

3 1.000 0.712 712

4 1.000 0.636 636

5 1.000 0.567 567

3,605 3.605

Bila jumlah aliran kas per tahun sama perusahaan bisa menggunakan tabel present

value anuitas, dengan cara mengalikan proceed (aliran kas) tersebut dengan faktor

present value dari tabel tersebut (1.000 X 3.605= $ 3.605).

Present Value of an Annuity of 1

Periods . . . 11% 12% 13% . . .

1 0.901 0.893 0.885

2 1.713 1.690 1.668

3 2.444 2.402 2.361

4 3.102 3.037 2.974

5 3.696 3.605 3.517

Table 14C-4 dibuat dengan cara menambahkan ke bawah pada kolom tabel 14C-3:

12%

Periods Table 14C-3 Table 14C-4

1 0.893 0.893

Page 75: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 70

2 + 0.797 1.690

3 + 0.712 2.402

4 + 0.636 3.037

5 + 0.567 3.605

2. PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Capital budgeting berkaitan dengan perencanaan aliran kas keluar yang

mempunyai implikasi dalam jangka panjang, misalnya pembelian peralatan baru.

Sebelum mengambil keputusan untuk investasi modal, maka perusahaan terlebih dahulu

melakukan penganggaran modal. Terdapat dua jenis proyek penganggaran modal.

Pertama, adalah proyek yang apabila diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh

terhadap arus kas proyek lainnya. Kedua, penganggaran modal yang mensyaratkan

perusahaan untuk memilih salah satu di antara alternatif yang saling meniadakan yang

menyediakan jasa dasar yang serupa.

2.1 METODE CAPITAL BUDGETING

Metode penganggaran modal dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Diskonto aliran kas (discounted cash flow):

Metode ini merupakan metode yang mempertimbangkan nilai waktu uang

secara eksplisit.

a. Net present value method.

Metode ini merupakan selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan

nilai sekarang arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek.

b. Internal rate of return method.

Metode ini merupakan tingkat bunga yang menentukan nilai sekarang

dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek

tersebut.

2. Metode lain / Nondiskonto (nondiscounted cash flow):

Metode ini merupakan metode yang mengabaikan nilai waktu uang.

a. Payback method.

Metode ini mempertimbangkan waktu yang diperlukan oleh suatu

perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya.

b. Simple rate of return method.

Metode ini mengukur kelayakan suatu proyek dengan menggunakan laba,

bukan arus kas proyek.

Metode diskonto aliran kas meliputi pendiskontoan dari aliran kas, bukan laba operasi

bersih akuntansi. Ada dua tipe aliran kas, yaitu aliran kas keluar (cash outflow) dan

aliran kas masuk (cash inflow):

• Aliran kas keluar:

• Investasi awal.

• Kenaikan modal kerja.

• Perbaikan dan pemeliharaan.

• Tambahan biaya operasi.

Page 76: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 71

• Aliran kas masuk:

• Tambahan pendapatan.

• Pengurangan biaya.

• Nilai sisa.

• Penarikan kembali modal kerja.

2.1.1 Metode Net Present Value

Net present value suatu investasi merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari

semua aliran kas masuk dengan nilai sekarang semua aliran kas keluar.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” ditawari kontrak selama lima tahun untuk

menyediakan spare part pada suatu perusahaan. Berikut data berkaitan dengan kontrak:

• Biaya dan pendapatan berkaitan dengan kontrak:

Kos peralatan . .............................................................................. 160.000

Modal kerja yang diperlukan ........................................................ 100.000

Perbaikan peralatan pada tahun ketiga ......................................... 30.000

Nilai sisa peralatan pada tahun kelima ......................................... 5.000

Pendapatan dan kos tahunan:

Penjualan spare part .................................................................. 750.000

Kos spare part ........................................................................... 400.000

Biaya operasi ............................................................................. 270.000

• Pada akhir tahun kelima modal kerja ditarik dari penggunaan sebesar 100.000.

• Tingkat bunga sebesar 10%.

Berdasar data tersebut, apakah kontrak diterima?

Pendapatan penjualan ..................................... 750.000

Dikurangi kos spare part ................................. 400.000

Dikurangi biaya operasi .................................. 270.000

Aliran kas masuk bersih tahunan .................... 80.000

Aliran 10% Present

Tahun Kas Faktor Value

Investasi peralatan ............................. Sekarang (160.000) 1.000 (160.000)

Modal kerja diperlukan ..................... Sekarang (100.000) 1.000 (100.000)

Aliran kas masuk .............................. 1-5 80.000 3.791 303.280

Perbaikan peralatan ........................... 3 (30.000) 0.751 (22.530)

Penarikan modal kerja ...................... 5 100.000 0.621 62.100

Nilai sisa peralatan ............................ 5 5.000 0.621 3.105

Net present value .............................. 85.955

\

Page 77: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 72

2.1.2 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate Of Return)

Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pengembalian dari investasi selama

umur investasi tersebut. IRR dihitung dengan cara menentukan tingkat diskonto yang

memiliki nilai sekarang dari proyek sebesar nol.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” membeli mesin baru seharga 104.320 yang akan

menghemat biaya operasi per tahun sebesar 20.000 selama 10 tahun. Berapa besarnya

IRR?

Faktor dari IRR dapat dihitung berikut ini.

Dengan menggunakan tabel 14C-4, maka dapat ditentukan faktor IRR sebesar 5.216

untuk jangka waktu 10 tahun, maka tingkat bunganya sebesar 14%. Verifikasi tingkat

bunga ini dapat dihitung sebagai berikut:

14 % Present

Tahun Jumlah Faktor Value

Investasi yang diperlukan .. Sekarang (104.320) 1.000 (104.320)

Penghematan biaya per tahun 1-10 20.000 5.216 104.320

Net present value ............... 0

2.1.3 Biaya Modal Sebagai Alat Screening (Cost of Capital as A Screening Tool)

Kebanyakan perusahaan menggunakan biaya modal sebagai tarif diskonto dalam

keputusan investasi. Biaya Modal (cost of capital) juga dapat digunakan sebagai alat

untuk screening suatu proyek investasi:

• Net present value (NPV) screening method

Biaya modal digunakan sebagai tarif (bunga) diskonto pada saat

menghitung net present value proyek. Bila suatu proyek memiliki NPV

negatif, maka proyek tersebut akan ditolak, kecuali ada faktor yang

menyebabkan proyek itu tetap dikerjakan, misalnya proyek pemerintah

untuk menangani kepentingan publik yang sangat mendesak.

• Internal rate of return (IRR) screening method

Biaya modal dibandingkan dengan IRR proyek. Bila IRR kurang dari

biaya modal, maka proyek tersebut ditolak kecuali adanya faktor lain.

2.1.4 NPV – Pendekatan Biaya Total (Net Present Value: Total-Cost Approach)

Contoh:

= Arus kas masuk bersih

$104,320 = = 5.216

$20,000

Faktor pengembalian internall

(IRR Factor)

Investasi yang disyaratkan

Page 78: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 73

Perusahaan “Manufaktur” akan memutuskan untuk melakukan model ulang atau

mengganti dengan peralatan mesin cuci yang baru. Perusahaan menggunakan tarif

diskonto sebesar 10%. Data yang berkaitan dengan transaksi tersebut adalah:

Mesin cuci

baru

Mesin

cuci lama

Pendapatan tahunan ................................. 90.000 70.000

Biaya operasi kas tahunan ....................... 30.000 25.000

Aliran kas masuk bersih .......................... 60.000 45.000

10% Present

Tahun Aliran kas Faktor Value

Memasang mesin cuci baru:

Investasi awal .................................. skrg (300.000) 1.000 (300.000)

Nilai sisa peralatan lama.................. skrg 40.000 1.000 40.000

Penggantian sikat ............................. 6 (50.000) 0.564 ( 28.200)

Kas masuk bersih tahunan ............... 1-10 60.000 6.145 368.700

Nilai sisa peralatan baru .................. 10 7.000 0.386 2.702

Net present value ............................. 83.202

Model ulang mesin cuci lama:

Investasi awal .................................. skrg (175.000) 1.000 (175.000)

Penggantian sikat ............................. 6 (80.000) 0.564 ( 45.120)

Kas masuk tahunan .......................... 1-10 45.000 6.145 276.525

Nilai sisa peralatan lama.................. 10 0 0.386 0

Net present value ............................. 56.405

Selisih Net present value …………… 26.797

2.1.5 NPV – Pendekatan Biaya Incremenatal (Net Present Value: Incremental-

Cost Approach)

Pendekatan ini lebih sederhana dibanding pendekatan total. Dalam pendekatan

ini, hanya aliran kas yang berubah saja yang dihitung NPV-nya.

Contoh: Dengan menggunakan data sebelumnya, analisis dengan menggunakan

pendekatan incremental adalah berikut ini:

10% Present

Tahun Aliran kas Faktor Value

Kenaikan investasi dengan

menggunakan mesin baru ............... Skrg (125.000) 1.000 (125.000)

Nilai sisa peralatan lama .................... Skrg 40.000 1.000 40.000

Pengurangann pemasangan sikat ....... 6 30.000 0.564 16.920

Kenaikan aliran kas ............................ 1-10 15.000 6.145 92.175

Nilai sisa peralatan baru .................... 10 7.000 0.386 2.702

Selisih Net present value .................... 26.797

2.1.6 Keputusan Biaya Terendah: Pendekatan Biaya Total

Page 79: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 74

Bila perusahaan akan memutuskan dua alternatif atau lebih pilihan berkaitan

dengan biaya, maka perusahaan dapat menggunakan NPV pendekatan biaya total.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” akan memutuskan untuk melakukan perbaikan truk

atau membeli truk baru. Tarif diskonto sebesar 10%, dengan menggunakan NPV

pendekatan total, maka analisisnya sebagai berikut:

10% Present

Tahun Aliran kas Faktor Value

Membeli truk baru:

Harga beli ........................................... Skrg (21.000) 1.000 (21.000)

Nilai sisa truk lama ............................. Skrg 9.000 1.000 9.000

Biaya operasi kas tahunan .................. 1-5 (6.000) 3.791 (22.746)

Nilai sisa truk baru ............................. 5 3.000 0.621 1.863

Present value ...................................... (32.883)

Mempertahankan truk lama:

Biaya turun mesin ............................... skrg (4.500) 1.000 (4.500)

Biaya operasi kas tahunan .................. 1-5 (10.000) 3.791 (37.910)

Nilai sisa truk lama ............................. 5 250 0.621 155

Present value ...................................... (42.255)

Selisih NPV atas pembelian truk baru ... 9.372

2.1.7 Keputusan Biaya Terendah: Pendekatan Biaya Incremental

Berdasar data sebelumnya, bila analisis keputusan menggunakan NPV pendekatan biaya

incremental, maka analisisnya berikut ini:

Aliran kas 10% Present

Tahun Faktor Value

Biaya incremental pembelian truk baru . Skrg (16.500) 1.000 (16.500)

Nilai sisa truk lama ................................ Skrg 9.000 1.000 9.000

Penghematan biaya operasi tahunan ...... 1-5 4.000 3.791 15.164

Perbedaan nilai sisa pada tahun ke 5 ..... 5 2.750 0.621 1.708

Selisih lebih NPV atas pembelian truk

baru ..................................................... 9.372

2.1.8 Peringkatan Proyek Investasi

Suatu perusahan kadang tidak memilki dana yang cukup untuk menerima semua

tawaran proyek. Oleh karena itu, perlu dilakukan keputusan preferensi berkaitan dengan

proyek yang akan diterima untuk menentukan proyek mana yang akan didanai.

Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode untuk melakukan peringkatan proyek

tersebut, yaitu:

Page 80: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 75

1. Internal rate or return (IRR). Bila metode ini digunakan, keputusan untuk

melakukan preferensi adalah: proyek akan diterima bila IRR lebih tinggi.

2. Net present value (NPV). Keputusan untuk melakukan preferensi adalah: proyek

akan diterima bila NPV positif atau indeks profitabiltas proyek lebih tinggi, bila

ukuran investasi tidak sama.

Contoh: Perusahaan “Manufaktur” mempertimbangkan dua proyek investasi berikut:

Proyek A Proyek B

Investasi yang diperlukan ............................ (600.000) (300.000)

Present value dari kas masuk ...................... 690.000 380.000

Net present value ......................................... 90.000 80.000

Walaupun NPV proyek investasi A lebih besar dari B, proyek tersebut tidak dapat

dibandingkan karena adanya perbedaan investasi. Oleh karena itu perlu indeks

profitabilitas proyek (project profitability index) untuk membandingkan dua investasi

yang ukurannya berbeda. Formulanya adalah:

$90,000Project A: = 0.15

$600,000

$80,000

Project B: = 0.27$300,000

2.2 METODE CAPITAL BUDGETING YANG LAIN

Selain metode NPV dan IRR, ada dua metode yang sering digunakan dalam

penganggaran modal yang tidak menggunakan diskonto aliran kas, yaitu payback

method dan simple rate of return method.

2.2.1 Metode Pengembalian (The Payback Method)

• Payback period merupakan lamanya waktu yang digunakan untuk menerima kembali

investasi awal dari suatu proyek.

• Semakin cepat biaya atas investasi kembali, maka investasi tersebut semakin baik.

• Metode ini sangat baik digunakan bila suatu proyek memiliki masa jangka pendek

dan tidak pasti.

• Metode ini dinyatakan dalam tahun, formulanya adalah berikut ini.

Contoh: Perusahaan Manufaktur akan memasang alat khusus baru di sebuah toko.

Estimasi tambahan pendapatan dan biaya berkaitan dengan pemasangan alat tersebut

adalah:

= Indeks profitabilitas proyek Investasi yang disyaratkan proyek

Net present value proyek

Periode pengembalian = Arus kas masuk tahunan bersih

Investasi yang disyaratkan

Page 81: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 76

Penjualan ................................... 100.000

Dikurangi biaya variabel ........... 30.000

Marjin kontribusi ....................... 70.000

Dikurangi biaya tetap:

Asuransi ................................. 9.000

Gaji ......................................... 26.000

Depresiasi ............................... 15.000 50.000

Laba operasi bersih .................... 20.000

Kos alat khusus tersebut sebesar 150.000 dan memilki masa manfaat selama 10 tahun.

Mesin khusus yang lama dijual seharga 10.000. Perusahaan menghendaki payback

period selama 5 tahun atau kurang. Berikut analisis keputusan yang akan dilakukan:

Laba operasi bersih ............................................................ 20.000

Ditambah pengurangan selain kas, depresiasi .................... 15.000

Aliran kas bersih tahunan ................................................... 35.000

Investasi alat baru ............................................................... 150.000

Dikurangi nilai sisa mesin lama ......................................... 10.000

Investasi yang diperlukan ................................................... 140.000

2.2.2 Tingkat Imbal Hasil Sederhana (Simple Rate of Return Method)

Metode ini memfokuskan pada laba bersih akuntansi dan bukan pada aliran kas.

Formula metode ini adalah:

Ca\tatan: Kenaikan pendapatan dan biaya tidak hanya yang berkaitan dengan kas, namun

juga selain kas, misalnya biaya depresiasi. Metode ini mengabaikan nilai waktu uang

(time of money).

Contoh: Berdasar data di atas, maka simple rate of return dapat dihitung sebagai

berikut:

Kenaikan pendapatan tahunan ........................ 100.000

Kenaikan biaya tahunan ................................. 80.000

Payback period = Arus kas masuk tahunan bersih

$140,000 = = 4.0 tahun

$35,000

= Investasi awal

Penghematan biaya tahunan – Depresiasi biaya tahunan

Investasi yang disyaratkan

Tingkat imbal

hasil sederhana

Page 82: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 5: Relevant Costs dan Capital Budgeting 77

Investasi awal ................................................. 140.000

$100,000 - $80,000Simple rate = = 14.3%

of return $140,000

Page 83: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

78

BAB VI

INFORMASI UMUM DAN KASUS-KASUS MANAJERIAL

PADA PT SOLO MANDIRI

PROFIL PERUSAHAAN

Perusahaan PT Solo Mandiri didirikan pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan

NPPKP: 01.123.456.1.526.001. Alamat perusahaan ini di Jalan Ir. Sutami No. 36 A

Surakarta 57126, nomor telepon dan nomor fax (phone number & fax number): (0271)

667886, dan alamat e-mail (e-mail address): [email protected]. Contact

person: Soloman.

Produk perusahaan ini adalah genting warna. Perusahaan memproses

produknya dengan menggunakan metode proses. Bahan baku yang digunakan untuk

membuat produk tersebut adalah semen dan pasir yang dibeli secara kredit belum

termasuk PPN 10%. Bahan pembantu yang digunakan adalah cat dan tiner yang dibeli

secara tunai dan ditambah PPN 10%.

Penjualan produk dilakukan secara kredit dengan jangka waktu pelunasan 30

hari. Transaksi penjualan dipungut PPN 10%. Penjualan kepada toko bangunan akan

diberikan komisi kepada toko tersebut sebesar 5% dari harga jual genting belum

termasuk PPN. Komisi dibayar oleh perusahaan pada tanggal penjualan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Siklus akuntansi perusahaan ini seperti perusahaan komersial pada umumnya. Data

dan informasi tambahan terkait proses produksi antara lain:

1. Metode depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus dengan tarip 10% per

tahun. Pembebanan biaya depresiasi adalah sebagai berikut:

❖ Depresiasi mesin produksi dibebankan ke departemen produksi sesuai dengan

jenis mesin produksi yang digunakan oleh departemen yang bersangkutan.

❖ Depresiasi bangunan dialokasikan berikut ini. Bagian Administrasi Umum: 10%,

Bagian Pemasaran: 10%, Departemen Produksi: 80%.

2. Biaya Asuransi dibebankan ke: Bagian Administrasi Umum: 20%, Bagian

Pemasaran: 20%, Departemen Produksi: 60%.

3. Biaya Listrik dibebankan ke: Dept. Produksi: 80%, dan Bagian Administrasi Umum:

20%.

Page 84: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

79

DAFTAR AKUN/REKENING

Berikut ini daftar akun dan saldo akun pada perusahaan PT Solo Mandiri pada

awal Desember 2007:

Daftar Akun Perusahaan PT Solo Mandiri

NO. KODE

AKUN NAMA AKUN SALDO

1 1-1000 Aktiva

2 1-1100 Aktiva Lancar

3 1-1102 Kas 148.720.000

4 1-1103 Piutang Dagang 33.000.000

5 1-1104 Piutang Karyawan 10.000.000

6 1-1105 Persediaan Bahan Baku 16.500.000

7 1-1106 Persediaan Bahan Pembantu 2.000.000

8 1-1110 Persediaan Barang Dalam Proses 31.700.000

9 1-1111 Persediaan Barang Jadi Genting Warna 25.170.000

10 1-1113 Persekot Asuransi 12.000.000

11 1-1114 Persekot PPN 3.600.000

12 1-1115 Persekot PPh 128.000.000

13 1-1200 Aktiva Tetap

14 1-1201 Tanah 150.000.000

15 1-1202 Bangunan 300.000.000

16 1-1203 Akumulasi Depresiasi Bangunan (72.500.000)

17 1-1204 Mesin Produksi 378.000.000

18 1-1205 Akumulasi Dep. Mesin Produksi (91.350.000)

19 1-1206 Kendaraan 180.000.000

20 1-1207 Akumulasi Depresiasi Kendaraan (43.500.000)

21 1-1208 Peralatan Kantor 12.000.000

22 1-1209 Akumulasi Dep. Perlt. Kantor (2.900.000)

Total Aktiva 1.220.440.000

23 2-2000 Kewajiban

24 2-2100 Kewajiban Lancar

25 2-2101 Utang Dagang 79.500.000

26 2-2102 Utang Wesel 100.000.000

27 2-2103 Utang Bunga 2.500.000

28 2-2104 Utang PPN 22.500.000

29 2-2105 Utang PPh 0

30 3-3000 Modal

31 3-3101 Modal 1.000.000.000

32 3-3102 Laba Ditahan 15.940.000

33 3-3102 Laba Tahun Berjalan 0

Total Kewajiban dan Modal 1.220.440.000

Page 85: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

80

NO. KODE

AKUN NAMA AKUN

34 4-4000 Pendapatan

35 4-4101 Penjualan

36 5-5000 Harga Pokok Penjualan

37 5-5100 Harga Pokok Penjualan

38 6-5200 Biaya Produksi

39 6-5201 BDP – Bahan Baku

40 6-5202 BDP – Tenaga Kerja Langsung

41 6-5203 BDP – BOP

42 6-5300 Biaya Administrasi dan Umum

43 6-5331 Biaya Telepon

44 6-5332 Biaya Listrik

45 6-5333 Biaya Langganan Surat Kabar

46 6-5334 Biaya Gaji Karyawan

47 6-5335 Biaya Reparasi Alat Kantor

48 6-5336 Biaya Depresiasi Bangunan

49 6-5337 Biaya Depresiasi Alat Kantor

50 6-5338 Biaya Asuransi

51 6-5400 Biaya Pemasaran

52 6-5441 Biaya Iklan

53 6-5442 Biaya Komisi

54 6-5443 Biaya Angkut Penjualan

55 6-5444 Biaya Reparasi Kendaraan

56 6-5445 Biaya Depresiasi Bangunan

57 6-5446 Biaya Depresiasi Kendaraan

58 6-5447 Biaya Asuransi

59 6-5448 Biaya Pemasaran Lain-lain

60 8-6100 Pendapatan Di Luar Usaha

61 8-6101 Pendapatan Bunga

62 8-6102 Pendapatan Jasa Giro

63 8-6103 Pendapatan Lain-lain

64 9-6200 Biaya Di Luar Usaha

65 9-6201 Biaya Bunga

66 9-6202 Biaya Bank

67 9-6203 Biaya Lain-lain

68 9-9999 Laba/Rugi

Page 86: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

81

Penjelasan Saldo Akun:

1. Piutang Dagang sebesar Rp33.000.000,00, terdiri atas:

NO. N A M A SALDO

1 Tuan Wahyu Widodo 4.950.000,00

2 Tuan Slamet Santoso 4.125.000,00

3 Tuan Budi Lelono 3.300.000,00

4 UD. Gemah Ripah 8.250.000,00

5 Toko Jaring Mas 12.375.000,00

Jumlah 33.000.000,00

2. Piutang Karyawan sebesar Rp10.000.000,00 adalah piutang Bapak Tukijo pada

tanggal 4 Nopember 2007.

3. Persediaan Barang Jadi sebesar Rp25.170.000,00 merupakan persediaan genting

sebanyak 30.000 buah @ Rp839,00.

4. Persekot Asuransi sebesar Rp12.000.000,00 merupakan asuransi kekayaan perusahaan selama 1 tahun terhitung 1 Juni 2007.

5. Persekot PPN sebesar Rp3.600.000,00 merupakan PPN Masukan bulan Desember

2007 yang dapat digunakan sebagai kredit pajak atas utang PPN bulan ini.

6. Persekot PPh sebesar Rp128.000.000,00 merupakan PPh pasal 25 selama 11 bulan

@ Rp32.000.000,00.

7. Utang Dagang sebesar Rp79.500.000,00 adalah utang kepada Pabrik Semen

(Pemasok).

8. Utang Wesel sebesar Rp100.000.000,00 adalah utang kepada Bank BAC jangka

waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 1 April 2007, dengan tingkat bunga 15%.

9. Utang Bunga sebesar Rp2.500.000,00 merupakan utang bunga atas utang wesel

kepada Bank BAC.

10. Utang PPN sebesar Rp22.500.000,00 merupakan PPN yang dipungut perusahaan

pada saat melakukan transaksi penjualan genting (PPN Keluaran).

11. Laporan Harga Produksi pada bulan Desember 2007 adalah berikut ini.

DATA PRODUKSI Unit Jumlah

Produk dalam proses (BDP) awal

Produk masuk proses bulan ini

Produk Jadi ditransfer ke Gudang

Produk akhir dalam proses (BK-70%)

40.000

200.000

218.000

22.000

240.000

240.000

Page 87: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

82

PRODUK EKUIVALEN (PE) Biaya

Konversi

Produk Jadi ditransfer ke Gudang

Produk dalam proses akhir (70%X22.000)

Jumlah

218.000

15.400

233.400

PEMBEBANAN BIAYA

Keterangan Total Biaya PE Biaya/Unit

Harga Pokok BDP Awal 31.700.000 240.000 132

Biaya ditambahkan bulan ini

Biaya Bahan Baku 99.120.000 240.000 413

Biaya Tenaga Kerja Langsung: 58.885.000 228.000 252

Biaya Overhead Pabrik: 17.345.000 228.000 76

Total Biaya Dibebankan 207.050.000 873

PERHITUNGAN BIAYA

Keterangan Total

Harga Pokok Produk selesai (218.000)

Harga Pokok BDP akhir (22.000 unit)

190.314.000

16.736.000

Total Biaya yang diperhitungkan 207.050.000

TRANSASKI SELAMA BULAN DESEMBER 2007:

1. Penjualan yang dilakukan selama bulan Desember sebesar 195.000 genting @1.500,

= Rp292.500.000,00.

2. Pembelian bahan baku selama bulan ini sebesar Rp95.070.000,00 secara kredit.

3. Pembelian bahan pembantu sebesar Rp6.010.000,00.

4. Pelunasan piutang dari debitur sebesar Rp255.750.000,00.

5. Biaya komisi penjualan sebesar Rp13.500.000,00.

6. Biaya iklan sebesar Rp750.000,00.

7. Biaya langganan koran sebesar Rp100.000,00.

8. Pelunasan utang kepada supplier Rp156.372.000,00

9. PPh 25 selama 11 bulan Rp32.000.000,00.

10. Upah karyawan langsung pabrik Rp58.885.000,00.

11. Biaya listrik sebesar Rp4.000.000,00.

12. Biaya telpon Rp1.200.000,00.

13. Biaya pemeliharaan mesin Rp600.000,00.

14. Biaya angkut penjualan Rp600.000,00.

15. Biaya servis kendaraan kantor Rp125.000,00.

16. Biaya servis komputer Rp400.000,00.

17. Deviden diambil bulan ini sebesar Rp10.000.000,00.

18. Gaji mandor pabrik Rp2.875.000,00.

19. Gaji bagian administrasi dan umum Rp6.000.000,00.

Page 88: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

83

20. Dipakai bahan baku selama bulan ini Rp99.120.000,00.

21. Dipakai bahan pembantu sebesar Rp4.920.000,00.

22. Biaya depresiasi bangunan, mesin, kendaraan, dan alat kantor.

23. Biaya asuransi.

24. Biaya bunga wesel.

KASUS 1: KLASIFIKASI BIAYA, PERILAKU BIAYA, HARGA POKOK

PRODUKSI, DAN LABA RUGI ASORPTION COSTING

Berdasar informasi dan transaksi di atas, Saudara sebagai asisten akuntan manajemen

internal perusahaan diminta:

1. Pisahkan biaya-biaya tersebut di atas menjadi biaya tetap, biaya variabel, maupun

biaya semi variabel dan manakah biaya-biaya tersebut yang termasuk biaya

produksi dan biaya nonproduksi!

2. Hitung berapa besar alokasi/distribusi biaya depresiasi, biaya asuransi dan biaya

listrik ke masing-masing bagian (bagian produksi, bagian administrasi dan umum,

dan bagian penjualan) dan hitung juga utang bunga wesel untuk bulan Desember

2007!

3. Hitung berapa besar biaya produksi, harga pokok produksi dan harga pokok

penjualan untuk bulan Desember, bila persediaan akhir barang dalam proses sebesar

Rp16.736.000,00 dan persediaan akhir barang jadi sebesar Rp46.269.000,00!

4. Buatlah penghitungan laba rugi untuk bulan Desember dengan format absorption

(full) costing!

KASUS 2: VARIABLE COSTING DAN CVP ANALYSIS

Mengacu pada informasi PT Solo Mandiri dan penyelesaian kasus 1 di atas, Saudara

diminta:

1. Hitung berapa jumlah biaya variabel dan biaya tetap baik biaya produksi dan biaya

nonproduksi, bila ada jenis biaya semi variabel, dimasukkan kedalam kelompok

biaya variabel!

2. Buatlah penghitungan laba rugi untuk bulan Desember dengan format variable

costing!

3. Berapa rupiah dan berapa unit yang harus dijual perusahaan dalam keadaan BEP

(break-even point)!

4. Berapa besarnya margin of safety dan operating leverage pada bulan Desember!

5. Bila penjualan pada bulan Januari 2008 dapat meningkat sebesar 10%, berapa laba

perusahaan pada bulan Januari 2008!

Page 89: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

84

KASUS 3: STANDARD COSTS DAN FLEXIBLE BUDGETS

Disamping perusahaan melakukan pembukuan dengan akuntansi komersial seperti pada

umumnya, PT Solo Mandiri pada bulan ini mencoba melakukan pengendalian biaya

dengan membuat biaya standar. Kartu biaya standar yang ditetapkan perusahaan adalah

berikut ini:

Biaya Standar untuk satu unit produk

(1 )

Kuantitas

atau jam

standar

(2)

Harga atau tarif

standar

(1) × (2)

Biaya

standar

Bahan baku ………………………….. 0.8 unit 500 per unit 400

Tenaga kerja langsung……………….. 0.25 jam 1.000 per jam 250

BOP variabel ......................................... 0.25 jam 180 per jam 45

BOP tetap…………….. ......................... 0.25 jam 160 per jam 40

Total biaya standar per unit ................... 735

Pada bulan ini dihasilkan 218.000 unit genting, dengan biaya bahan baku sebesar

Rp99.120.000, tenaga kerja langsung Rp58.885.000, BOP variabel Rp8.720.000, dan BOP tetap

sebesar Rp 8.625.000, dengan jumlah jam tenaga kerja selama 54.400 jam. BOP dibebankan ke

produk berdasar jam tenaga kerja langsung. Jam tenaga kerja normal untuk mengerjakan

sejumlah unit tersebut selama 55.400 jam (denominator).

Pada bulan Januari 2008, perusahaan memproduksi 250.000 unit, tarif BOP dan BOP aktual

yang terjadi adalah berikut ini:

No. Biaya Overhead Pabrik Tarif

BOP BOP Aktual

1 BOP variabel:

Biaya bahan pembantu 25 5.642.200

Biaya listrik 15 3.669.700

Biaya pemeliharaan mesin 5 688.000

Jumlah BOP variabel 45 9.999.900

2 BOP tetap:

Gaji mandor pabrik 2.875.000

Biaya depresiasi bangunan pabrik 2.000.000

Biaya depresiasi mesin 3.150.000

Biaya asuransi 600.000

Jumlah BOP tetap 8.625.000

Total BOP 18.642.900

Berdasar informasi dan data tersebut, diminta:

1. Buatlah analisis varian dari masing-masing biaya produksi!

2. Buatlah Laporan Kinerja BOP, bila pada bulan Januari 2008 diproduksi 250.000

unit!

Page 90: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

85

KASUS 4: ABC SYSTEMS

Akuntan manajemen PT Solo Mandiri pada bulan ini menghendaki analisis produk

menggunakan sistem ABC. Saudara sebagai asisten akuntan manajemen diminta untuk

menyiapkan perhitungan kos produk dengan menggunakan sistem ABC berdasar data

yang ada sebelumnya, dengan tambahan informasi berikut:

Pool Biaya Aktivitas pada PT Solo Mandiri

Pool Biaya Aktivitas Ukuran Aktivitas Total Aktivitas

Pesanan Konsumen Jumlah pesanan konsumen 10 konsumen

Desain Produk Jumlah desain produk 5 desain

Ukuran Pesanan Jam tenaga kerja langsung 54.400 jam TKL

Hubungan Pelanggan Jumlah pelanggan aktif 100 pelanggan

Lainnya Tidak dapat diterapkan

Jenis Biaya Jumlah Total

Departemen Produksi

Biaya bahan pembantu 4.920.000

Biaya listrik 3.200.000

Biaya pemeliharaan mesin 600.000

Gaji mandor pabrik 2.875.000

Biaya depresiasi bangunan pabrik 2.000.000

Biaya depresiasi mesin 3.150.000

Biaya asuransi pabrik 600.000

Jumlah 17.345.000

Departemen administrasi dan Umum:

Biaya langganan koran 100.000

Biaya telpon 1.200.000

Biaya servis komputer 400.000

Gaji administrasi dan umum 6.000.000

Biaya depresiasi bangunan kantor 250.000

Biaya depresiasi peralatan kantor 100.000

Biaya asuransi 200.000

Biaya bunga wesel 1.250.000

Biaya listrik 800.000

Jumlah 10.300.000

Biaya pengiriman (bisa dilacak langsung ke konsuman) 600.000

Departemen Penjualan (Pemasaran):

Biaya komisi penjualan 13.500.000

Biaya iklan 750.000

Biaya depresiasi kendaraan 1.500.000

Biaya depresiasi bangunan 250.000

Biaya servis kendaraan 125.000

Biaya asuransi 200.000

Jumlah 16.325.000

T o t a l 44.570.000

Page 91: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

86

Aktivitas

Jenis Biaya Pesanan

Konsumen

Desain

Produk

Ukuran

Pesanan

Hubungan

Pelanggan Lainnya Total

Departemen Produksi:

Biaya bahan pembantu 10% 10% 80% 0% 0% 100%

Biaya listrik 10% 15% 70% 5% 0% 100% Biaya pemeliharaan mesin 0% 10% 80% 0% 10% 100% Gaji mandor pabrik 25% 40% 20% 10% 5% 100%

Biaya depresiasi bangunan pabrik 20% 0% 60% 0% 20% 100%

Biaya depresiasi mesin 20% 0% 60% 0% 20% 100%

Biaya asuransi pabrik 20% 0% 60% 0% 20% 100%

Departemen administrasi dan Umum:

Biaya langganan koran 15% 5% 10% 30% 40% 100%

Biaya telpon 15% 5% 10% 30% 40% 100%

Biaya servis komputer 15% 5% 10% 30% 40% 100%

Gaji administrasi dan umum 15% 5% 10% 30% 40% 100%

Biaya depresiasi bangunan kantor 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Biaya depresiasi peralatan kantor 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Biaya asuransi 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Biaya bunga wesel 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Biaya listrik 30% 0% 0% 25% 45% 100%

Biaya pengiriman (bisa dilacak langsung ke

konsuman)

Departemen Penjualan (Pemasaran):

Biaya komisi penjualan 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya iklan 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya depresiasi kendaraan 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya depresiasi bangunan 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya servis kendaraan 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Biaya asuransi 20% 10% 0% 60% 10% 100%

Page 92: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

87

Pada bulan ini ada pesanan genting spesial, dengan informasi berikut ini.

1. Produk ini memerlukan 2 (dua) desain baru.

2. Pesanan sebanyak 5.000 unit, dengan 2 kali pemesanan.

3. Waktu memproduksi 0,5 jam tenaga kerja per unit, total 2.500 jam mesin.

4. Harga jual per unit sebesar Rp2.000,00.

5. Bahan baku per unit Rp455.

6. Tenaga kerja langsung per jam sebesar 1.082.

7. Biaya pengiriman untuk dua kali pemesanan sebesar Rp2,5 per unit.

Berdasar informasi tersebut, Saudara diminta menghitung kos produk dengan sistem

ABC dan membandingkan dengan penghitungan tradisional dengan tahap-tahap berikut

ini:

1. Hitung alokasi pertama (first-stage allocation) ke pool biaya aktivitas!

2. Hitung tarif aktivitas!

3. Hitung BOP ke produk dengan berdasar tarif aktivitas tersebut!

4. Lakukan analisis profitabilitas produk (marjin produk) dan analisis profitabilitas

konsumen (marjin konsumen)!

5. Buatlah komparasi penghitungan kos produk per unit , marjin produk baik berdasar

sistem ABC maupun sistem tradisional!

KASUS 5: PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU

MEMPERTAHANKAN DIVISI/SEGMEN

Pada bulan Desember 2007, ada dua divisi PT Solo Mandiri, yaitu cabang Karanganyar

dan Sragen mengalami kemunduran usaha. Berikut laba rugi bulan Desember 2007 pada

cabang Karanganyar dan Sragen:

Penghitungan Laba Rugi Divisi: Karanganyar Sragen

Penjualan ............................................................... 2.000.000 2.500.000

Dikurangi harga pokok penjualan:

Biaya produksi variabel ..................................... 480.000 500.000

BOP tetap ........................................................... 240.000 250.000

Depresiasi peralatan pabrik ............................... 100.000 150.000

Sewa pabrik ....................................................... 400.000 300.000

Harga pokok penjualan ……………………… 1.220.000 1.200.000

Laba kotor ……………………………………… 780.000 1.300.000

Dikurangi biaya operasi:

Biaya pengiriman variabel ................................. 20.000 100.000

Komisi penjualan (variabel) .............................. 300.000 500.000

Gaji manajer divisi ............................................ 400.000 400.000

Iklan produk divisi ............................................. 500.000 500.000

Biaya administrasi umum .................................. 120.000 200.000

Jumlah biaya operasi ………………………….. 1.340.000 1.700.000

Rugi operasi bersih................................................ (560.000) (400.000)

Page 93: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

88

Berdasar data di atas, saudara diminta melakukan analisis apakah kedua divisi tersebut

dihentikan atau dipertahankan, dengan analisis sebagai berikut:

1. Untuk divisi Karanganyar, buatlah analisis dengan pendekatan marjin kontribusi!

2. Untuk divisi Sragen, buatlah analisis dengan penghitungan laba rugi komparasi, bila

divisi tersebut dipertahankan dan bila divisi tersebut dihentikan!

KASUS 6: PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI

PT Solo Mandiri pada bulan Januari 2008 menghadapi dua pilihan, yaitu membeli spare

part alat cetak genting atau membuat sendiri spare part tersebut. Kebutuhan spare part

tersebut selama setahun kedepan sebanyak 100 unit. Harga spare part apabila

perusahaan membeli dari luar (supplier) seharga Rp45.000. Kos produk per unit, bila

perusahaan membuat sendiri adalah berikut ini:

Bahan baku ………………………………………. 15.000

Tenaga kerja langsung ............................................. 10.000

BOP Variabel ........................................................... 15.000

BOP Tetap … ........................................................... 10.000

Gaji supervisor umum .............................................. 8.000

Total kos produk per unit ......................................... 58.000

Dari data di atas, menurut Saudara apakah kebutuhan spare part tersebut sebaiknya

dibeli dari supplier atau dibuat sendiri?

KASUS 7: PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK

PESANAN KHUSUS

Pada bulan Januari 2008, PT Solo Mandiri memproduksi sejumlah 250.000 unit genting

dengan harga jual sebesar Rp2.500,00. Pada bulan ini ada pelanggan yang memesan

diluar produksi reguler sejumlah 50.000 genting dengan harga per unit Rp1.800,00. Kos

produk per unit adalah berikut ini:

Bahan baku Rp455

Tenaga kerja langsung 1.082

BOP variabel 45

BOP tetap per bulan 418

Kos per unit Rp2.000,00

Berdasar data tersebut, Saudara diminta untuk menganalisis dengan pendekatan marjin

kontribusi, apakah pesanan genting sebanyak 50.000 buah tersebut diterima, dengan

memperhitungkan produksi reguler, bila kapasistas produksi belum maksimal?

Page 94: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

89

KASUS 8: KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LANJUT

Pada bulan Pebruari 2008, PT Solo Mandiri memproduksi genting dan batako. Jumlah

genting yang diproduksi sebanyak 200.000 genting, sedang batako yang diproduksi

sebanyak 300.000 buah. Harga jual genting per unit sebesar Rp2.500,00 sedang harga

jual batako per unit sebesar Rp1.000,00. Biaya produksi bersama (joint cost) selama

bulan Pebruari 2008 adalah sebagai berikut:

Bahan baku Rp15.100.000

Tenaga kerja langsung 324.600.000

BOP 138.000.000

Kos produksi Rp477.700.000,00

Bila genting yang selesai diproduksi, diproses lanjut membutuhkan biaya tambahan

sebesar Rp600,00 per unit dengan harga jual Rp3.000,00, sedang untuk batako

membutuhkan biaya sebesar Rp300,00 per unit dengan harga jual Rp1.500,00. Berdasar

informasi tersebut Saudara diminta:

1. Hitung besar biaya produksi, laba rugi masing-masing produk dan kos produk per

unit pada saat split-off point untuk masing-masing produk, baik genting maupun

batako dengan memperhatikan jumlah yang diproduksi dan harga jual masing-

masing produk!

2. Keputusan apa yang Saudara ambil, apakah kedua produk tersebut dijual langsung

setelah proses produksi selesai atau diproses lanjut untuk mengoptimalkan laba

perusahaan (analisislah masing-masing produk, baik genting maupun batako)!

KASUS 9: KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PROYEK BARU

PT Solo Mandiri pada awal tahun 2008 ditawari proyek baru dari PT Kontraktor untuk

menyediakan genting istimewa selama 5 (lima tahun). Genting tersebut diproduksi setiap

tahun sebanyak 600.000 genting. Untuk memenuhi tawaran tersebut perusahaan

memerlukan investasi mesin cetak khusus seharga Rp10.000.000. Berikut pendapatan

dan biaya yang terjadi apabila proyek itu dikerjakan.

Kos peralatan . .............................................................................. Rp10.000.000

Modal kerja yang diperlukan ........................................................ 20.000.000

Perbaikan peralatan pada tahun ketiga ......................................... 3.000.000

Nilai sisa peralatan pada tahun kelima ......................................... 2.500.000

Pendapatan dan kos tahunan:

Harga jual per unit..................................................................... 3.000

Kos produk per unit .................................................................. 2.500

Biaya operasi per tahun ............................................................. 290.000.000

Pada akhir tahun kelima modal kerja ditarik sebesar 20.000.000, tingkat bunga sebesar

12% per tahun. Berdasar data tersebut, apakah tawaran proyek tersebut diterima bila

digunakan analisis dengan pendekatan net present value (NPV)!

Page 95: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

90

KASUS 10: KEPUTUSAN MEMBELI MESIN BARU ATAU MEMPERBAIKI

MESIN LAMA

Pada awal tahun 2008, PT Solo Mandiri mempertimbangkan untuk mengganti mesin

cetak dengan mesin baru atau memperbaiki mesin cetak lama untuk mengerjakan proyek

selama 5 tahun, tingkat bunga 12% per tahun. Data dan transaksi berkaitan dengan

keputusan tersebut adalah berikut ini.

Mesin baru Mesin lama

Pendapatan tahunan ................................. 1.800.000.000 1.600.000.000

Biaya operasi kas tahunan ....................... 1.790.000.000 1.592.000.000

Aliran kas masuk bersih .......................... 10.000.000 8.000.000

Investasi awal …………………………. 20.000.000 10.000.000

Nilai sisa peralatan lama skrg ………… 5.000.000

Nilai sisa akhir proyek ……………….. 2.500.000 1.000.000

Perbaikan pada tahun ketiga………….. 2.000.000 3.000.000

Berdasar data tersebut, apakah keputusan Saudara mengganti mesin cetak baru atau

memperbaiki mesin cetak yang lama dengan menggunakan net present value (NPV)

pendekatan biaya total?

KASUS 11: PERINGKATAN PROYEK INVESTASI

PT Solo Mandiri pada bulan Pebruari 2008, ditawari dua proyek untuk mensuplai

genting pada dua developer, yaitu PT Kontraktor dan PT Bangun Terus. Oleh karena

dana perusahaan terbatas, perusahaan harus memilih salah satu dari proyek tersebut.

Tingkat bunga sebesar 12%. Umur proyek bila menerima tawaran dari PT Kontraktor

selama 5 tahun, sedang PT Bangun Terus selama 4 tahun. Berikut data yang dapat

digunakan untuk menentukan keputusan mana yang harus diambil untuk dilakukan

sehubungan dengan dana yang terbatas:

PT Kontraktor PT Bangun Terus

Investasi awal …………………………. 25.000.000 15.000.000

Aliran kas masuk bersih per tahun .......... 10.000.000 6.000.000

Kos peralatan …………………………. 10.000.000 10.000.000

Perbaikan pada tahun ketiga………….. 2.000.000 3.000.000

Nilai sisa akhir proyek ……………….. 2.500.000 4.000.000

Saudara diminta untuk menganalisis kedua tawaran proyek tersebut untuk menentukan

keputusan mana yang harus diambil bila dana perusahaan terbatas (gunakan analisis net

present value (NPV) dan indeks profitabilitas proyek /project profitability index)!

Page 96: Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Bab 6: Informasi Umum dan Kasus-kasus Manajerial pada PT Solo Mandiri

91

KASUS 12: KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN METODE PAYBACK

Berdasar informasi pada kasus 11, apakah investasi untuk mengerjakan proyek dari PT

Bangun Terus akan dilakukan apabila perusahaan menghendaki payback selama 3

tahun!

KASUS 13: KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN SIMPLE RATE OF RETURN

PT Solo Mandiri pada bulan ini mencoba untuk mempertimbangkan proyek dengan

menggunakan metode simple rate of return. Tingkat bunga sebesar 12%. Berikut data

yang digunakan untuk menganalisis proyek tersebut:

Pendapatan awal tahun tahun ......................... 100.000.000

Pendapatan akhir tahun tahun ......................... 250.000.000

Biaya awal tahun ………………………….. 50.000.000

Biaya akhir tahun ............................................ 150.000.000

Investasi awal ................................................. 700.000.000

Saudara diminta menganalisis proyek tersebut diterima atau tidak dengan menggunakan

metode simple rate of return!