puisi

24
PUISI

Upload: tian-sarwoyo

Post on 13-Jan-2015

8.085 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Karya sastra puisi

TRANSCRIPT

Page 1: PUISI

PUISI

Page 2: PUISI

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis puisi

DiksiGaya bahasaRima/persajakanCitraan/imaji

Page 3: PUISI

Bandingkan dua petikan puisi ini!

Cinta datang tanpa tersangka

Sakit dari segala sakit

Bunga dari segala aroma

Keindahan dari segala rasa

Terbang dan terbanglah wahai cinta

Cari dan temukan

Tempat-tempat yang penuh dengan kasih

sayang

Page 4: PUISI

DIKSI

Diksi adalah pilihan kata yang akan digunakan dalam penulisan puisi.

Tema : keindahan laut

Kapal, ombak, sampah, biru, pohon kelapa, pasir, matahari terbenam/terbit, ikan, air, putri duyung, angin, karang, perahu, mutiara, rumput laut, pedagang, nelayan, pelabuhan, plankton, cemara, burung, dll.

Page 5: PUISI

Kriteria diksi dalam puisi Berhubungan dengan tema puisi.

Kata ‘pedagang’ tentu kurang berhubungan dengan tema ‘keindahan laut’.

Diksinya khas/unik/menarik.

Untuk menggambarkan bahwa ‘cinta terkadang bisa menyakitkan’, seorang penyair menulis ‘Dialah badai yang menghempaskan segala benteng’

Memiliki makna yang dalam/kuat.

Chairil Anwar lebih memilih kata ‘Aku’ daripada kata ‘Saya’ untuk judul puisinya karena makna kata ‘aku’ terasa lebih kuat/dalam maknanya dibandingkan kata ‘saya’.

Page 6: PUISI

Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah sebuah karya tulis (puisi, pidato, dsb.)

Secara umum, majas dibagi empat macam :

A. Majas Perbandingan

B. Majas Sindiran

C. Majas Penegasan

D. Majas Pertentangan

Page 7: PUISI

Majas Personifikasi

Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.

Contoh :

Angin berbisik menyampaikan salamku padanya.

Page 8: PUISI

Majas Metafora

Majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama.

Contoh :

Raja siang telah pergi ke peraduannya.

(raja siang = matahari)

Page 9: PUISI

Majas Hiperbola

Majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa/tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti.

Contoh :

Cintaku membara setiap melihat wajahmu.

Page 10: PUISI

Majas Litotes

Majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.

Contoh :

Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.

Page 11: PUISI

Majas Simbolik

Majas yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.

Contoh :

Melati lambang kesucian

Bunga lambang kecantikan

Page 12: PUISI

Majas Repetisi

Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.

Contoh :

Cinta adalah keindahan

Cinta adalah kebahagiaan

Cinta adalah pengorbanan

Page 13: PUISI

Majas Paralelisme

Majas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi dua :

a. Anafora

bila kata/frase yang diulang terletak di awal baris/larik.

contoh :

Kalau’lah diam malam yang kelam

Kalau’lah tenang sawang yang lapang

Kalau’lah lelap orang di lawang

Page 14: PUISI

b. Epifora

bila kata/frase yang diulang terletak di akhir baris/larik.

contoh :

Kalau kau mau, aku akan datang

Jika kau kehendaki, aku akan datang

Bila kau minta, aku akan datang

Page 15: PUISI

c. Gabungan

bila kata/frase yang diulang terletak di awal dan akhir baris sekaligus.

contoh :

Kami jemu pada lagu

Kami benci pada lagu

Kami runtuh karena lagu

Page 16: PUISI

-Awal baris (anafora)Sajak ini mengingatkan …Sajak ini melupakan …Sajak ini melupakan ….

-Tengah barissungai pergi ke laut membawa …laut pergi ke laut membawa …awan pergi ke hujan membawa …

-Dalam satu baris dan berebut menyebut nama Allah

Page 17: PUISI

Rima / Persajakan

Persamaan bunyi dalam puisi untuk menimbulkan efek irama, estetika, dan

suasana tertentu.

Page 18: PUISI

RIMA BEBAS

Rima yang tidak berpola / beraturan

Angin kencang datang dari jiwa

Air berpusar dan gelombang naik

Memukul hati kita yang telanjang

Dan menyelimuti dengan kegelapan

Rima Akhir

Page 19: PUISI

RIMA BERATURAN

Rima yang berpola / beraturan (aaaa, abab, aabb, abba, dsb).

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Page 20: PUISI

CITRAAN / IMAJI

Bayangan, khayalan, pikiran, gambaran.

Citraan berfungsi untuk menggugah perasaan,

merangsang imajinasi, dan menggugah pikiran di balik

sentuhan indera.

Page 21: PUISI

Jenis – jenis Citraan

Citraan visual (penglihatan)Citraan auditif (pendengaran)Citraan kinestetik (gerak)Citraan termal (rabaan/peraba)Citraan penciumanCitraan perasaanCitraan pencecapan (lidah)

Page 22: PUISI

DEWA TELAH MATI(Subagio Sastrowardojo)

Tak ada dewa di rawa-rawa iniHanya gagak yang mengakak malam hari

Dan siang terbang mengitari bangkaiPertapa yang terbunuh dekat kuil

-----------Baris pertama = citraan visual (tak ada)Baris kedua = citraan auditif (mengakak)Baris ketiga = citraan kinestetik (terbang) dan

penciuman (bangkai)

Baris keempat = citraan visual (dekat kuil)

Page 23: PUISI

Buatlah sebuah puisi bertema bebas dengan memperhatikan penggunaan diksi, majas, citraan, dan rimanya!

Kerjakan di buku tugas!

Page 24: PUISI

Ada Pertanyaan ???