public summary (ringkasan publik) · 2019-06-02 · koperasi karyawan intraca : 0.35% 11 komisaris...
TRANSCRIPT
PUBLIC SUMMARY
(Ringkasan Publik)
HASIL AUDIT PENILIKAN II
PHPL
PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING
Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau
Provinsi Kalimantan Utara
Oleh
Lembaga Penilai PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
2018
PROFIL PERUSAHAAN PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING
1 Organisasi / Auditee : PT. Intracawood Manufacturing
2 Lokasi : Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara
3 Alamat kantor : Kantor Pusat :
Jl. Cikini raya No. 69, Jakarta Pusat 10330
Email : [email protected]
Kantor Operasional :
Jl. Aki pingka, Kelurahan Juata Permai – Kota Tarakan 77147
4 IUPHHK : Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.335/Menhut-II/2004 tanggal 31 Agustus 2004 dengan luas 195,110 hektar
5 Hasil Penetapan Batas : Luas areal berubah menjadi 199,570.71 HA berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.103/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010
6 Akte pendirian perusahaan :
Akte Notaris Kartini Muljadi, SH tanggal 29 Juli 1988 tentang pendirian perusahaan atas nama PT Intracawood Manufacturing.
7 Sistem Silvikultur : TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan TPTII (Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif)
8 Jenis kayu yang dipanen : Meranti dan Rimba Campuran
9 Jatah Produksi Tebangan Tahunan (JPT/AAC) :
Berdasarkan dokumen RKUPHHK I :
- AAC/Etat untuk TPTI = 142,133 m3/tahun
- AAC/Etat untuk TPTII = 43,338 m3/tahun
10 Pemegang saham : PT Inhutani I : 24.78%
PT Altrak 1978 : 50.09%
PT Best Engineering Contractor & Agencies : 24.78%
Koperasi Karyawan Intraca : 0.35%
11 Komisaris : Komisari Utama : Ir. Dadang Sumbada Supardi, MM Wakil Komisaris : Murdaya Widyawimarta
Komisaris : Ir Franciscus Xaverius Budi Santoso
Komisaris : Karuna Murdaya, BSc. MSc
12 Pengurus perusahaan : Direktur Utama : Dr. Siti Hartati Murdaya
Wk Direktur Utama : Kirana Widjaja, SE
Direktur : Ir Didik Arjo Gunawan, MM
Direktur : Ir Totok Lestiyo
PROFIL LP-PHPL PT. TUV Rheinland Indonesia
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : PT TUV Rheinland Indonesia Menara Karya 10th Floor, Block X-5 Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta No. 04 tanggal 10 Agustus 2016 Notaris Anesta Chrisanti, S.H.,M.Kn. Pengesahan Menteri Menkum-ham RI Nomor AHU-AH.01.03-0071862 Tanggal 15 Agustus 2016.
4. Pengurus Lembaga Penilai PHPL : Komisaris Utama :
Ralf Scheller Komisaris : Holger Helmut Kunz DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Presiden Direktur :
I Nyoman Susila
Direktur :
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
5. Tim auditor PHPL 1. M. Jamaluddin Aa (Lead auditor dan Aspek Sosial)
2. Amin Kadeni (Auditor bidang produksi)
3. Ade Sudiana (Auditor bidang Prasyarat)
4. Estie Niswatun Arifah (Auditor bidang Ekologi)
5. Suseno Joko Suhendro ( VLK)
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi
Kehutanan
27 September 2018 Dinas
Kehutanan Propinsi Kalimantan
Utara
Pertemuan di Dinas Kehutanan di
temui Bapak Maryanto, S Hut,MP yang
terkait dengan pelaksanaan PHPL.
Pertemuan Pembukaan 26 September 2018 Ruang
Pertemuan Kantor PT
Intracawood Manufacturing
Camp sekatak.
Pertemuan pembukaan dihadiri oleh
kepala-kepala bagian di PT
Intracawood Manufacturing
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
26 sd 01 September 2018
Kantor di camp dan lapangan
yang terkait dengan uji petik
kegiatan pengelolaan hutan
produksi sescara lestari
Verifikasi dokumen dan observasi
lapangan dilakukan sesuai dengan
prinsip, kriteria, indikator dan verifier
yang telah ditetapkan dalam Perdirjen
BUK No. P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016 Jo
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
Lampiran 1.1 tentang Standard an
Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari pada IUPHHK-HA dan
Verifikasi Legalitas Kayu
Pertemuan Penutupan 30 September 2018 Pertemuan Penutupan dihadiri oleh
kepala bagian dan Lembaga Sertifikasi
PT. TUV Rheinland Indonesia
Pengambilan Keputusan 22 Oktober 2018
Ruang Meeting PT. TUV
Rheinland Indonesia
Dilakukan sesuai dengan ketentuan
Perdirjen BUK Perdirjen BUK No.
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29
April 2016 Jo
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
Lampiran 3.1 tentang Standard dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
PRASYARA
T
1.1. Kepastian
Kawasan
Pemegang
IUPHHK-HA
1.1.1. Ketersediaan
dokumen legal dan
administrasi tata batas (PP,
SK IUPHHK-
HT/RE/HT/Pedoman TBT,
Buku TBT, Peta TBT,BATB)
Baik
Tersedia dokumen legal
dan administrasi tata
batas lengkap sesuai
dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas
yang telah dilakukan
berupa Laporan TBT
dan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor:
SK.103/ Menhut-II/2010
tanggal 5 Maret 2010.
1.1.2. Realisasi tata batas
dan legitimasinya (BATB) Baik
Tata batas areal kerja
IUPHHK-HA PT
Intracawood
Manufacturing telah
direalisasikan 100% atau
temu gelang dan
ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor
SK.103/Menhut-II/2010
tanggal 5 Maret 2010
1.1.3. Pengakuan para
pihak atas eksistensi areal
IUPHHK kawasan hutan
(BATB)
Baik
Keberadaan areal kerja
IUPHHK-HA PT
Intracawood
Manufacturing telah
mendapat pengakuan
dari para pihak baik oleh
pihak Pemerintah, Unit
Manajemen lainnya dan
Masyarakat di
sekitarnya. Dan selama
periode setahun terakhir
(2017-2018) tidak terjadi
konflik batas.
1.1.4. Tindakan Perubahan
Izin dalam Hal terhadap
perubahan fungsi Kawasan
Tidak dapat diterapkan
(not applicable).
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
(apabila tidak ada
perubahan fungsi maka
verifier ini menjadi Not
Aplicable)
1.1.5. Penggunaan
kawasan di luar sektor
kehutanan (Apabila tidak
ada penggunaan kawasan
di luar sector kehutanan
maka verifier ini menjadi
Not Aplicable)
Baik
Terdapat bukti upaya
pemegang izin untuk
mendata dan melaporkan
penggunaan kawasan di
luar sektor kehutanan dan
pencegahan penggunaan
kawasan di luar sektor
kehutanan tanpa izin.
1.2. Komitmen
Pemegang
IUPHHK-HA
1.2.1. Keberadaan
dokumen visi, misi dan
tujuan perusahaan yang
sesuai dengan PHPL
Baik
PT Intracawood
Manufacturing memiliki
Visi Misi Perusahaan yang
legal dan telah sesuai
dengan kerangka
Pengelolaan Hutan Lestari
(PHL) yang mencakup
kelestarian fungsi
produksi, fungsi ekologi
dan fungsi sosial.
1.2.2. Sosialisasi visi, misi
dan tujuan perusahaan Baik
PT Intracawood
Manufacturing telah
mensosialisasikan Visi,
Misi, dan Tujuan
Perusahaan kepada
karyawan dan kepada
masyarakat desa di sekitar
areal kerja setiap
dimulainya operasional
RKT tahun berjalan
1.2.3. Kesesuaian visi, misi
dengan implementasi PHPL Sedang
Sebagian besar
implementasi
pengelolaan hutan telah
sesuai dengan visi dan
misi PHL.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
1.3. Jumlah
dan
Kecukupan
Tenaga
Profesional
Bidang
Kehutanan
pada Seluruh
Tingkatan
Untuk
Mendukung
Pemanfaatan
Implementasi
Penelitian,
Pendidikan
dan Latihan
1.3.1. Keberadaan tenaga
profesional bidang
kehutanan di lapangan
pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan sesuai
ketentuan yang berlaku
Baik
Keberadaan tenaga
profesional bidang
kehutanan di lapangan
tersedia pada setiap
bidang kegiatan
pengelolaan hutan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
1.3.2. Peningkatan
kompetensi SDM Baik
Realisasi peningkatan
kompetensi SDM >70%
dari rencana pelatihan.
1.3.3.Ketersediaan
dokumen ketenagakerjaan Baik
PT Intracawood
Manufacturing memiliki
dokumen
ketenagakerjaan lengkap
sesuai peraturan dan
perundangan yang
berlaku.
1.4. Kapasitas
dan
Mekanisme
untuk
Perencanaan
Pelaksanaan
Pemantauan
Periodik,
Evaluasi dan
Penyajian
Umpan Balik
Mengenai
1.4.1. Kelengkapan unit
kerja perusahaan dalam
kerangka PHPL
Baik
PT Intracawood
Manufacturing telah
memiliki struktur
organisasi dan job
description yang sesuai
dengan kerangka PHPL
mencakup perencanaan
hutan, pemanenan hasil
hutan, pembinaan hutan,
kelola lingkungan dan
kelola sosial.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kemajuan
Pencapaian
(Kegiatan)
IUPHHK – HA
1.4.2. Keberadaan
perangkat Sistem Informasi
Manajemen dan tenaga
pelaksana
Baik
PT Intracawood
Manufacturing telah
menerapkan sistem
informasi manajemen
(SIM), SIPUHH Online
dan sistem komunikasi
yang dilengkapi dengan
perangkat dan tenaga
pelaksananya.
1.4.3. Keberadaan SPI
/internal auditor dan
efektifitasnya
Baik
PT Intracawood
Manufacturing memiliki
Satuan Pengawas
Internal/internal auditor
(FSMA), dan dalam
menjalankan pengawasan
dan evaluasi berjalan
efektif terhadap tahapan
kegiatan di lapangan
dalam kerangka PHPL
1.4.4. Adanya tindakan
pencegahan dan perbaikan
manajemen berdasarkan
hasil monitoring dan
evaluasi
Baik
Terdapat keterlaksanaan
semua tindak koreksi dan
pencegahan manajemen
berbasis hasil monitoring
dan evaluasi
1.5.
Persetujuan
atas dasar
informasi awal
tanpa
paksaan
(PADIATAPA)
1.5.1. Persetujuan rencana
penebangan melalui
peningkatan pemahaman,
keterlibatan, pencatatan
proses dan diseminasi isi
kandungannya
Baik
Rencana Kegiatan
Tahunan (RKTUPHHK-HA)
tahun PT Intracawood
Manufacturing yang akan
mempengaruhi
kepentingan hak-hak
masyarakat setempat telah
mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal
yang memadai
1.5.2. Persetujuan dalam Baik Dalam proses
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
proses tata batas pelaksanaan tata batas
areal kerja IUPHHK-HA PT
Intracawood
Manufacturing telah
mendapatkan persetujuan
dari para pihak
1.5.3. Persetujuan dalam
proses dan pelaksanaan
CSR/CD
Baik
Dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD
PT. Intracawood
Manufacturing telah
mendapatkan persetujuan
dari para pihak
1.5.4. Persetujuan dalam
proses penetapan kawasan
lindung
Baik
Dalam proses penetapan
kawasan lindung di areal
IUPHHK-HA PT
Intracawood Manufacturing
telah mendapat
persetujuan dari para
pihak
PRODUKSI
2.1. Penataan
areal kerja
jangka
panjang
dalam
pengelolaan
hutan lestari
2.1.1. Keberadaan
dokumen rencana jangka
panjang (management plan)
yang telah disetujui oleh
pejabat yang berwenang
Baik
Terdapat dokumen
RKUPHHK/RPKH yang
sudah disetujui oleh
pejabat yang berwenang
dan disusun berdasarkan
hasil IHMB/survei
potensi/ risalah/
landscaping areal
produksi efektif yang
realistis/benar, dan tidak
dikenai peringatan terkait
pemenuhan kewajiban
RKU.
2.1.2. Kesesuaian
implementasi penataan
areal kerja di lapangan
dengan rencana jangka
panjang
Baik
(Penataan areal kerja di
lapangan (blok RKT dan
compartment/petak)
sesuai dengan
RKUPHHK).
2.1.3. Pemeliharaan batas
blok dan petak Sedang
(Berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan
dapat disimpulkan bahwa
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
/compartemen kerja pemeliharaan batas blok
dan batas petak tidak
secara seluruhnya
dilakukan PT IWM dan
dari hasil uji petik
lapangan sebagian
tanda batas blok dan
petak masih terlihat
dengan jelas di
lapangan).
2.2. Tingkat
pemanenan
lestari untuk
setiap jenis
hasil hutan
kayu utama
dan nir kayu
pada setiap
tipe ekosistem
2.2.1. Terdapat data potesi
tegakan per tipe ekosistem
yang ada (berbasis
IHMB/Survei Potensi, ITSP,
Risalah Hutan)
Baik
(Berdasarkan hasil telaah
dokumen dan verifikasi
lapangan dapat
disimpulkan bahwa PT
IWM telah memiliki data
potensi tegakan hutan
alamnya dari hasil IHMB
dan hasil ITSP 3 tahun
terakhir yang dilengkapi
jalur surveI, dan peta
penyebaran pohon).
2.2.2. Terdapat informasi
tentang riap tegakan Sedang
(Memiliki data pengukuran
riap tegakan / PUP/ untuk
semua tipe ekosistem
yang ada dan sudah
dianalisis dan kewajiban
untuk membuat minimal 1
seri PUP dalam setiap 5
(lima) tahun sudah
dipenuhi namun lokasi
PUP belum sesuai dengan
ketentuan yaitu petak PUP
dibuat pada petak
tebangan > 2 tahun
setelah penebangan
2.2.3. Terdapat perhitungan
internal/self JTT berbasis
data potensi/hasil
inventarisasi dan kondisi
kemampuan pertumbuhan
tegakan
Sedang
(Memiliki bukti upaya
melakukan analisis data
potensi dan riap
tegakan)
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
2.3.
Pelaksanaan
penerapan
tahapan
sistem
silvikultur
untuk
menjamin
regenerasi
hutan
2.3.1. Ketersediaan SOP
seluruh tahapan kegiatan
sistem silvikultur
Baik
(SOP seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur
tersedia dengan lengkap,
dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan
atau ketentuan teknis)
2.3.2. Implementasi SOP
seluruh tahapan kegiatan
sistem silvikultur
Sedang
(Terdapat implementasi
sebagian SOP tahapan
sistem silvikultur).
2.3.3. Tingkat kecukupan
potensi tegakan sebelum
masak tebang
Baik
(Berdasarkan hasil
kegiatan ITSP RKT 2018
diketahui bahwa terdapat
pohon inti dari kelompok
kayu komersial tersebar
merata ≥ 25 pohon/ha).
2.3.4. Tingkat kecukupan
potensi permudaan Baik
(Terdapat pohon induk
jenis komersial yang
menjamin ketersediaan
permudaan tingkat semai
dan terdapat permudaan
tingkat tiang dan/atau
pancang dari jenis-jenis
komersial yang tersebar
merata dalam jumlah
yang mampu menjamin
terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada
rotasi ke -3 (≥ 100
batang tiang/Ha atau
jumlah kesetaraannya
400 batang pancang/ha
2.4.
Ketersediaan
dan
penerapan
teknologi
2.4.1. Ketersediaan
prosedur pemafaatan hutan
ramah lingkungan
Baik
(Tersedia SOP
pemafaatan/pengelolaan
hutan ramah lingkungan
untuk seluruh kegiatan
pengelolaan hutan, dan
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
ramah
lingkungan
untuk
pemanfaatan
hasil huan
kayu
isinya sesuai untuk
karakteristik kondisi
setempat).
2.4.2. Penerapan teknologi
ramah lingkungan Baik
Terdapat penerapan
teknologi ramah
lingkungan pada 3 atau
lebih tahapan kegiatan
pemanenan hasil atau
pengelolaan hutan).
2.4.3. Limbah pemanfaatan
hutan minimal Sedang
Tingkat kerusakan tegakan
tinggal rata-rata untuk
semua tingkatan
permudaan/pohon 16 % -
30 %).
2.4.4. Limbah pemanfaatan
hutan minimal Baik
Berdasarkan hasil Uji
Petik Limbah
Pemanfaatan Hutan
Minimal diperoleh nilai
0,88).
2.5. Realisasi
penebangan
sesuai dengan
rencana kerja
penangan/pe
manenan/pem
an-faatan
pada areal
kerjanya
2.5.1. Keberadaan
dokumen rencana kerja
jangka pendek (RKT) yang
disusun berdasarkan
rencana kerja jangka
panjang (RKU) dan
disahkan sesuai peraturan
yang berlaku (Dinas
Prov,self approval , atau
spesifik Pemegang Hak
Pengelolaan)
Baik
(Terdapat dokumen RKT
periode tahun 2018 yang
disahkan secara mandiri
(Self Approval) dan
disusun berdasarkan
RKUPHHK Periode
Tahun 2018 s/d 2027).
2.5.2. Kesesuaian peta
kerja dalam rencana jangka
pendek dengan rencana
jangka panjang
Baik
(Terdapat peta kerja
yang menggambarkan
areal yang boleh
ditebang/
dipanen/dimanfaatkan/
ditanam/ dipelihara
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
beserta areal yang
ditetapkan sebagai
kawasan lindung).
2.5.3. Implementasi peta
kerja berupa penandaan
batas blok tebangan/
dipanen/
dimanfaatkan/ditanam/dipeli
hara beserta areal yang
ditetapkan sebagai
kawasan lindung (untuk
konservasi/buffer
zone/pelestarian plasma
nutfah/ religi/budaya/sarana
prasarana dan, penelitian
dan pengembangan)
Sedang
(Berdasarkan hasil telaah
dokumen dan
pemeriksaan lapangan
dapat dinyatakan bahwa
peta kerja rencana jangka
pendek telah
diimplementasikan di
lapangan tetapi belum
mencakup seluruh
penataan batas kawasan
lindung (realisasi 62,88%).
2.5.4. Kesesuaian lokasi,
luas, jenis dan volume
panen dengan dokumen
rencana jangka pendek
Sedang
(Realisasi volume
tebangan total dan per
kelompok jenis mencapai
69,5% (TPTI) dari rencana
tebangan tahunan dan
lokasi panen sesuai
dengan RKT tahun 2018
yang disahkan serta tidak
melebihi luas yang
direncanakan)
2.6.
Kesehatan
finansial
perusahaan
dan tingkat
investasi dan
reinvestasi
yang memadai
dan memenuhi
kebutuhan
dalam
pengelolaan
hutan,
2.6.1. Kondisi Kesehatan
Finansial Sedang
(Berdasarkan hasil
pemeriksaan dokumen
Laporan Auditor
Independen dan Laporan
Keuangan untuk Tahun-
Tahun yang berakhir 31
Desember 2017 dan
2016 yang dibuat oleh
Akuntan Publik
Hendrawinata Hanny
Erwin dan Sumargo,
Jakarta, PT IWM
mempunyai Ratio
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
administrasi,
penelitian dan
pengembanga
n, serta
peningkatan
kemampuan
sumber daya
manusia.
Likuiditas sebesar 62%
dan Ratio Solvabilitas
sebesar 65% dan
rentabilitas 2,29% positif
serta opini laporan
keuangan wajar)
2.6.2. Realisasi alokasi
dana yang cukup
berdasarkan laporan
penatausahaan keuangan
yang dibuat sesuai dengan
Pedoman Pelaporan
Keuangan Pemanfaatan
Hutan Produksi (yang
telahdiaudit oleh akuntan
publik).
Sedang
(Realisasi alokasi dana
71% atau < 80% dari
kebutuhan kelola hutan
yang seharusnya
berdasarkan laporan
penatausahaan
keuangan yang dibuat
sesuai dengan Pedoman
Pelaporan Keuangan
Pemanfaatan Hutan
Produksi (yang telah
diaudit oleh akuntan
publik).
2.6.3. Realisasi alokasi
dana yang proporsional. Sedang
(Alokasi dana untuk
seluruh bidang sebesar
27,4% atau kegiatan
kurang proporsional
(perbedaan > 20 - 50%).
2.6.4.Realisasi Pendanaan
Yg Lancar Sedang
Realisasi pendanaan
untuk kegiatan teknis
kehutanan lancar namun
belum seluruh kegiatan
sesuai dengan tata waktu
yang telah
direncanakan).
2.6.5. Modal yang
ditanamkan (kembali) ke
hutan
Sedang
(Realisasi modal kegiatan
pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan
penanaman tanah
kosong di areal
pemegang izin oleh
IUPHHK-HA sebesar
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
90,5% atau 60 - 80%,
namun penanaman
Tanah Kosong dan Lahan
Terdegradasi belum
diimplementasikan
dilapangan sesuai
dengan peraturan).
2.6.6. Realisasi kegiatan
fisik penanaman
/pembinaan hutan.
Sedang
Realisasi pelaksanaan
kegiatan pembinaan hutan
sebesar 86 % atau 60 - 80
% dari yang direncanakan,
namun penanaman Tanah
Kosong dan Lahan
Terdegradasi belum
diimplementasikan
dilapangan sesuai dengan
peraturan.
EKOLOGI
3.1.Keberada
an,
kemantapan
dan kondisi
kawasan
dilindungi
pada setiap
tipe hutan
3.1.1. Luasan kawasan
dilindungi Baik
PT IWM telah
mengalokasikan jenis dan
luas kawasan lindung
sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada
seperti RKU PT IWM
periode 2018-2027; dan
seluruhnya sesuai dengan
kondisi biofisiknya
3.1.2. Penataan kawasan
dilindungi (persentase yang
telah ditandai, tanda batas
dikenali)
Sedang
(Kawasan lindung yang
telah ditata di lapangan
51- 70% dari yang
seharusnya).
3.1.3. Kondisi penutupan
kawasan dilindungi Baik
Kondisi kawasan lindung
yang berhutan
mencakup ≥ 80%.
3.1.4. Pengakuan para
pihak terhadap kawasan
dilindungi
Sedang
Terdapat bukti
pengakuan keberadaan
kawasan lindung dari
para pihak, yaitu dari
masyarakat desa di
sekitar PT IWM, Unit
Managemen lain yang
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
berbatasan, pemerintah,
serta dari pihak internal
PT IWM sendiri. Namun,
belum semua para pihak
mengakui (mendapatkan
sosialisasi) keberadaan
kawasan lindung
tersebut, baru 3 desa
yang mendapatkan
sosialisasi dari 46 desa.
Selain itu, belum seluruh
jenis kawasan lindung
disosialisasikan pada
masyarakat desa sekitar.
3.1.5. Laporan pengelolaan
kawasan lindung hasil tata
ruang areal/land scaping
sesuai RKL/RPL.
Sedang
Laporan kegiatan
pengelolaan kawasan
lindung selama periode
setahun terakhir dilakukan
pada areal KPPN, sungai,
dan lereng >40%. Hal ini
menunjukkan bahwa
hanya sebagian kawasan
yang mendapatkan
pengelolaan
3.2.Perlindung
an dan
pengamanan
hutan
3.2.1.Ketersediaan
prosedur perlindungan yang
sesuai dengan jenis-jenis
gangguan yang ada
Baik
PT IWM mempunyai
prosedur (SOP)
perlindungan hutan
sesuai dengan potensi
gangguan yang ada,
serta diimplentasikan di
lapangan dengan baik.
3.2.2.Sarana prasarana
perlindungan gangguan
hutan
Sedang
PT IWM mempunyai
sejumlah sarana dan
prasarana (sarpras)
perlindungan hutan.
Namun, terkait sarpras
Damkarhutla
ketersediaannya belum
sesuai dengan
PermenLHK No. 32
Tahun 2016 tentang
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Pengendalian
Kebakaran Hutan dan
Lahan.
3.2.3. SDM perlindungan
hutan Sedang
PT IWM telah mempunyai
personel perlindungan
hutan, tetapi jumlah dan
kualifikasinya belum
sesuai dengan ketentuan,
yaitu personel satpam
baru tersedia 20 orang dari
33 orang yang
dipersyaratkan. Terkait
personel pengendalian
kebakaran hutan dan
lahan, jumlah regu inti
telah sesuai dengan
peraturan (6 regu inti),
tetapi belum memiliki
kompetensi di bidang
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
3.2.4. Implementasi
perlindungan gangguan
hutan (preemptif / preventif /
represif)
Sedang
PT IWM telah
mengimplementasikan
kegiatan perlindungan
hutan melalui tindakan
preemtif/preventif/represi
f, tetapi belum
melaporkan secara rutin
upaya perlindungan
hutan (laporan
pengendalian kebakaran
hutan) kepada instansi
terkait sesuai dengan
peraturan perundangan
(Peraturan Dirjen PHKA
No. P.24/IV-SET/2014
tentang Pedoman
Pelaporan Pengendalian
Kebakaran Hutan).
3.3.
Pengelolaan
3.3.1. Ketersediaan
prosedur pengelolaan dan Baik
PT IWM telah memiliki
prosedur (SOP)
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
dan
pemantauan
dampak
terhadap
tanah dan air
akibat
Pemanfaatan
hutan
pemantauan dampak
terhadap tanah & air
pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
sesuai dengan jenis
parameter lingkungan
yang terkena dampak.
3.3.2. Sarana pengelolaan
dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
Sedang
PT IWM telah
melakukan kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
dengan dukungan
sarana yang cukup
lengkap, baik tersedia
oleh PT IWM sendiri,
maupun melibatkan
pihak lain seperti
kegiatan pengujian
sampel air sungai oleh
Laboratorium Kualitas
Air, Fakultas Perikanan
& Ilmu Kelautan,
Universitas Borneo
Tarakan. Selama
periode audit penilikan
II, belum tersedia
sarana pengukuran
dampak terhadap sifat
fisik kimia tanah.
3.3.3. SDM pengelolaan
dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
Baik
PT IWM mempunyai
personel yang
bertanggung jawab
terhadap kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
dengan jumlah dan
kualifikasi sesuai dengan
ketetuan /
dipersyaratkan.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.4. Rencana dan
implementasi pengelolaan
dampak terhadap tanah dan
air (teknis sipil dan
vegetatif)
Baik
Terdapat realisasi
kegiatan pengelolaan
dampak terhadap tanah
dan air sesuai dengan
yang direncanakan
dalam RKL RPL PT IWM
Tahun 1994. Realisasi
kegiatan sudah
dilakukan secara
konsisiten dan
dicantumkan dalam
dokumen Laporan
Pelaksanaan RKL dan
RPL Semester II tahun
2017 dan semester I
tahun 2018 yang
dilaporkan kepada
instansi yang
berwenang, serta
dokumen laporan
Triwulanan Pelaksanaan
KTA tahun 2017-2018
PT IWM.
3.3.5. Rencana dan
implementasi pemantauan
dampak terhadap tanah dan
air
Sedang
Berdasarkan hasil
verifikasi dokumen,
kegiatan pemantauan
erosi, sedimentasi, dan
kualitas air telah
dilaksanakan dengan
baik meskipun belum
menunjukkan data time
series dari tahun
ketahun. Namun, selama
periode audit penilikan II
tahun 2018 ini kegiatan
pemantauan kualitas fisik
dan kimia tanah belum
dilaksanakan di
lapangan.
3.3.6. Dampak terhadap Sedang Terdapat indikasi
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
tanah dan air terjadinya dampak besar
dan penting terhadap
tanah dan air, tetapi ada
upaya dari PT IWM untuk
mengurangi/meminimalkan
dampak tersebut.
3.4.Identifikasi
spesies flora
dan fauna
yang
dilindungi
dan/atau
langka
(endangered),
jarang (rare),
terancam
punah
(threatened)
dan endemik
3.4.1. Ketersediaan
prosedur identifikasi flora
dan fauna yang dilindungi
dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan
endemik mengacu pada
perundangan yang berlaku
Sedang
PT IWM telah
mempunyai prosedur
(SOP) kegiatan
identifikasi flora fauna,
tetapi prosedur
identifikasi belum
mencakup identifikasi
seluruh jenis fauna.
Telah tersedia prosedur
identifikasi untuk jenis
tumbuhan berkayu
maupun bukan berkayu.
Namun, untuk prosedur
identifikasi jenis fauna,
baru tersedia prosedur
untuk identifikasi jenis
mamalia, burung, dan
herpetofauna. Belum
tersedia prosedur untuk
identifikasi jenis biota air
(plankton, nekton,
benthos). Prosedur
identifikasi yang ada
telah mengacu pada
peraturan yang berlaku
dan konvensi
internasional, yaitu
CITES, IUCN Redlist, PP
No.7 Tahun 1999, serta
PermenLHK
No.P.92/MENLHK/SETJ
EN/KUM.1/8/2018 (untuk
prosedur yang dibuat
setelah bulan September
2018).
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
3.4.2. Implementasi
kegiatan identifikasi Sedang
PT IWM telah
melaksanakan kegiatan
identifikasi dan
monitoring flora fauna
RTE di dalam areal
kawasan lindung
maupun areal produksi
yang kemudian
dituangkan dalam bentuk
laporan. Secara
keseluruhan, hasil
identifikasi baru
dilaksanakan untuk jenis
flora/tumbuhan berkayu
saja. Belum terdapat
implementasi identifikasi
untuk jenis tumbuhan
kantong semar dan
anggrek. Demikian juga
untuk jenis fauna, baru
dilakukan identifikasi
untuk jenis mamalia,
aves dan herpetofauna.
Belum terdapat hasil
identifikasi jenis biota air
sebagaimana yang telah
disajikan dalam
dokumen RKL-RPL
(1994) sebagai dokumen
perencanaan.
3.5.Pengelola
an flora untuk
:
1. Luasan
tertentu dari
hutan
produksi
yang tidak
terganggu,
dan bagian
yang tidak
3.5.1. Ketersedian prosedur
pengelolaan flora yang
dilindungi mengacu pada
peraturan perundangan
yang berlaku
Baik
PT IWM mempunyai
dokumen prosedur
terkait dengan
pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang
dilindungi dan / atau
langka, jarang dan
terancam punah dan
endemik yang terdapat
di areal pemegang izin.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
rusak.
2.
Perlindungan
terhadap
species flora
dilindungi
dan/atau
jarang, langka
dan Terancam
punah dan
endemik
3.5.2. Implementasi
kegiatan pengelolaan flora
sesuai dengan yang
direncanakan
Baik
PT IWM telah
melakukan pengelolaan
flora RTE melalui
pendekatan kawasan
dengan penetapan
kawasan lindung,
penataan batas,
sosialisasi dan
inventarisasi. Disamping
itu dalam kegiatan ITSP
juga dilakukan
penandaan khusus
untuk pohon lindung
yang tidak boleh
ditebang.
3.5.3. Kondisi spesies flora
dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah
dan endemik
Sedang
Selama periode audit
penilikan II, ditemukan
adanya gangguan
terhadap jenis flora
dilindungi (jenis ulin)
berupa penggesekan oleh
masyarkakat sekitar
konsesi PT IWM.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
3.6.Pengelola
an fauna
untuk:
1. Luasan
tertentu dari
hutan
produksi yang
tidak
terganggu,
dan bagian
yang tidak
rusak.
2.Perlindunga
n terhadap
species fauna
dilidungi
dan/atau
jarang,
langka,
terancam
punah dan
endemik
3.6.1.Ketersedian prosedur
pengelolaan fauna yang
dilindungi mengacu pada
peraturan perundangan
yang berlaku, dan tercakup
kegiatan perencanaan,
pelaksana, kegiatan, dan
pemantauan)
Baik
PT IWM mempunyai
dokumen SOP terkait
dengan kegiatan
pengelolaan satwa
RTE, diantaranya SOP
Monitoring Satwa dan
Tumbuhan
Langka/Dilindungi, FD-
PR/VII-005, 2 Mei 2018
(Revisi 3) dan Protokol
Pemantauan Satwa Liar
dan Tumbuhan Langka
di Wilayah Pengelolaan
Hutan.
3.6.2.Realisasi pelaksanaan
kegiatan pengelolaan fauna
sesuai dengan yang
direncanakan
Baik
PT IWM telah melakukan
kegiatan pengelolaan
satwa RTE melalui
penetapan kawasan
lindung, penataan batas
kawasan lindung,
sosilaisasi, inventarisasi,
serta pemasangan papan
informasi, himbauan dan
larangan terkait
keberadaan satwa RTE.
3.6.3. Kondisi species fauna
dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah
dan endemik
Baik
Berdasarkan hasil
interview dengan personil
satpam dan masyarakat,
diperoleh informasi
bahwa tidak terdapat
gangguan satwa RTE di
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
dalam kawasan PT IWM.
SOSIAL
4.1.Kejelasan
deliniasi
kawasan
operasional
perusahaan/p
emegang izin
dengan
kawasan
masyarakat
hukum adat
dan/atau
masyarakat
setempat
4.1.1. Ketersediaan
dokumen/ laporan
mengenai pola penguasaan
dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat, identifikasi hak-
hak dasar masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat, dan
rencana pemanfaatan SDH
oleh pemegang izin
Baik
PT IWM telah memiliki
dokumen yang lengkap
mengenai penguasaan
dan pemanfaatan
SDA/SDH identifikasi hak-
hak dasar masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat, dan
rencana pemanfaatan
SDH oleh pemegang izin
setempat yang perbaharui
setiap tahun.
4.1.2. Tersedia mekanisme
pembuatan batas kawasan
secara parsitipatif dan
penyelesaian konflik batas
kawasan
Baik
PT IWM memiliki Standard
Operating Procedure
(SOP) Tata Batas Wilayah
Desa No Doc: FD-PR/II-
006, tanggal 02 Mei 2018
Revisi 4, SOP
Penyelesaian Konflik No
Doc: FD-PR/VIII-003,
tanggal 4 Juli 2018 2018
4.1.3. Tersedia mekanisme
pengakuan hak-hak dasar
masyarakat hukum adat
dan masyarakat setempat
dalam perencanaan
pemanfataan SDH
Baik
PT IWM memiliki SOP
Tata Batas Wilayah Desa
No Doc: FD-PR/II-006,
tanggal 02 Mei 2018
Revisi 4 ,SOP
penyelesaian konflik No
FD-PR/VIII-003 Tanggal
16 Januari 2013 Rev.4,
SOP Penandaan Situs
Budaya No FD-PR/IX-
005 Tanggal 4 Juli 2018
Revisi 4, SOP Distribusi
Manfaat No. FD-PR/VII-
005 Tanggal 25 April
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
2018 Rev.4,SOP
Perjanjian sebelum
operasional No FD-
PR/VII-004 Tanggal 25
April 2018 Rev.4,SOP
Monitoring Perladangan
Masyarakat No FD-
PR/IX-006 Tanggal 4
Juni 2018 Revisi.4, SOP
Pengendalian dan
monitoring penggesekan
kayu oleh masyarakat No
FD-PR/IX-004 Tanggal 4
Juni 2018 Revisi.5, SOP
Monitoring Hasil Hutan
Non Kayu FD-PR/IX-007
tanggal 4 Juli 2018
Revisi :3 SOP Hasil
Hutan Kayu FD-PR/IX-
008 tanggal 26 April
2018 Revisi I
4.1.4. Terdapat batas yang
memisahkan secara tegas
antara kawasan/areal kerja
unit manajemen dengan
kawasan kehidupan
masyarakat
Baik
PT IWM memiliki bukti
tentang luas dan batas
kawasan yang dibuktikan
dengan tata batas wilayah
Desa Mendupo, Desa Rian
Rayo dan Desa Belayan
Ari, yang disepakati
bersama masyarakat
desa-desa tersebut dalam
Berita Acara No.
008/IWM/73100/BA-TBT
Desa/XII/2015 tanggal 11
Desember 2015, tata
batas wilayah Desa
Mendupo, dan Desa
Periuk, yang disepakati
bersama masyarakat
desa-desa tersebut dalam
Berita Acara No.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
005/IWM/73100/ BA-TBT
Desa/XII/2015 tanggal 11
Desember 2015, tata
batas wilayah Desa
Mendupo, Desa Periuk
dan Desa Rian Rayo, yang
disepakati bersama
masyarakat desa-desa
tersebut dalam Berita
Acara No.
008/IWM/73100/BA-TBT
Desa/XII/2013 tanggal 17
Desember 2015, Tahun
2017, Tata Batas Wilayah
Desa Bunau, Terindak,
Kelincaua dan Pungit
dalam berita Acara No.
003/IWM/73100/BA-TBT
Desa/VI/2017 tanggal 03
Juni 2017. Tahun 2018,
tata batas wilayah Desa
Sedulun, Kecamatan
Sesayap, Kab. Tana
Toidung, yang disepakati
bersama masyarakat
desa-desa tersebut dalam
Laporan No. 08/IWM-ADM
& KELSOS/Lap-
SBHPH/IX/2018 tanggal
13 Agustus 2018
4.1.5. Terdapat persetujuan
para pihak atas luas dan
batas areal kerja
IUPHHK/KPH
Baik
PT IWM memiliki
dokumen persetujuan
para pihak pada setiap
berita acara
pelaksanaan tata
batas yang dilakukan
antara PT IWM
dengan masyarakat.
4.2.Implement
asi tanggung
4.2.1. Ketersediaan
dokumen yang menyangkut Baik PT IWM memiliki
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
jawab sosial
perusahaan
sesuai dengan
peraturan
perundangan
yang berlaku
tanggung jawab sosial
pemegang izin sesuai
dengan peraturan
perundangan yang relevan
dokumen terkait
tanggung jawab social
seperti dokumen Revisi
Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Dalam
Hutan Alam Pada Hutan
Produksi
BerbasisInventarisasi
Hutan Menyeluruh
Berkala (IHMB) periode
tahun 2018 sd 2027,
Laporan pelaksanaan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
semester II (Januari –
Desember) Tahun
2017,Laporan
pelaksanaan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
semester I (Januari –
Juni) Tahun 2018.
4.2.2. Ketersediaan
mekanisme pemenuhan
kewajiban sosial pemegang
izin terhadap masyarakat
Baik
SOP Rekruitmen THL
masuk hutan No FD-
PR/VII-006 Tanggal 25
April 2018 Rev.2, SOP
Distribusi Manfaat No.
FD-PR/VII-005 Tanggal
25 April 2018 Rev.4, 3.
SOP Perjanjian
sebelum operasional
No FD-PR/VII-004
Tanggal 25 April 2018
Rev.4, 4. SOP
Penandaan Situs
Budaya No FD-PR/IX-
005 Tanggal 4 Juli 2018
Rev.4
4.2.3. Kegiatan sosialisasi Sedang PT IWM hanya
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
kepada masyarakat
mengenai hak dan
kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH
melakukan kegiatan
sosialisasi kepada
masyarakat terkait
dengan RKT 2017 di
Bebakun dan Sedulun
dan 2018 di desa
Belayan Ari dan Desa
Kelincauan.
4.2.4. Realisasi pemenuhan
tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat
/implementasi hak-hak
dasar masyarakat hukum
adat dan masyarakat
setempat dalam
pengelolaan SDH
Baik
PT IWM memiliki bukti
lengkap terkait realisasi
pemenuhan tanggung
jawab social seperti fee
produksi, rencana
realisasi kelola social,
kontribusi melalui speed
masyarakat, dan
kesehatan masayrakat.
4.2.5. Ketersediaan
laporan/dokumen terkait
pelaksanaan tanggung
jawab sosial pemegang izin
termasuk ganti rugi Baik
PT IWM memiliki
laporan yang lengkap
terkait pelaksanaan
tanggung jawab social
termasuk ganti rugi,
untuk peniikan II tahun
2018 tidak terdapat
ganti rugi yang
diberikan oleh PT IWM.
4.3.
Ketersediaan
mekanisme
dan
implementasi
distribusi
manfaat yang
adil antar para
pihak
4.3.1.Ketersediaan data
dan informasi masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat yang
terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas
pengelolaan SDH
PT IWM memiliki data
dan informasi yang
lengkap & jelas tentang
masyarakat setempat
seperti dokumen 3.
Dokumen
Laporan hasil
monitoring
penggesekan kayu oleh
masyarakat di areal
IUPHHK PT IWM,
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Maret 2018, dimana
disebutkan adanya
masyarakat desa
Bebakung yang
memanfaatkan jenis
kayu uiin, meranti,
bengkirai, lembasung
untuk kebutuhan
pembuatan rumahnya,
dimana disebutkan
adanya masyarakat
desa yang
memanfaatkan jenis
kayu ulin, , bengkirai, l
untuk kebutuhan
pembuatan rumahnya,
Laporan hasil
monitoring perladangan
masyarakat di areal
IUPHHK PT IWM,
September 2018,
Laporan rekapitulasi
hasil hutan non kayu
(madu hutan), oleh
masyarakat di dalam
dan disekitar areal PT
Intracawood
Manufacturing, tahun
2017 dan dokumen
Peta kawasan situs
budaya
4.3.2.Ketersediaan
mekanisme peningkatan
peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat
setempat Baik
PT IWM memiliki
mekanisme terkait
peningkatan peran
serta masyarakat
seperti SOP Distribusi
Manfaat No. FD-
PR/VII-005 Tanggal 25
April 2018 Rev.4., SOP
Rekruitmen THL masuk
hutan No FD-PR/VII-
006 Tanggal 25 April
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
2018 Rev.2. yang di
dukung dengan laporan
pelaksanaannya.
4.3.3.Keberadaan dokumen
rencana pemegang izin
mengenai kegiatan
peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi
masyarakat
Baik
PT IWM memiliki
dokumen rencana
peningkatan peran
serta ekonomi
masyarakat yang
terdapat pada laporan
RKU Berbasis IHMB
Periode Tahun 2008
S/D 2017, Dokumen
RKTUPHHK-HA tahun
2016 , Rencana Kelola
Sosial tahun 2017 dan
tahun 2018.
4.3.4.Implementasi kegiatan
peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi
masyarakat hukum adat
dan atau masyarakat
setempat oleh pemegang
izin yang tepat sasaran Sedang
PT IWM melakukan
implementasi kegiatan
peran serta aktifitas
ekonomi masyarakat
seperti pada kelola
social dukungan
operasional listrik untuk
11 desa, Rekapitulasi
Belanja Dapur Mess
Camp PT Intracawood
Manufacturing Tahun
2015 s/d Juni 2018.
4.3.5.Keberadaan
dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi
manfaat kepada para pihak
Baik
PT IWM memiliki bukti
dokumen pelaksanaan
distribusi manfaat
kepada para pihak
seperti Laporan
realisasi kelola
sosial/community
development, Berita
Acara serah terima
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
bantuan dan kuitansi
pembayaran, PBB,
PSDH, DR.
4.4.
Keberadaan
mekanisme
resolusi
konflik yang
handal
4.4.1. Tersedianya
mekanisme resolusi konflik
Baik
PT IWM memiliki
mekanisme yang
digunakan untuk
Resolusi Konflik adalah
SOP penyelesaian
konflik No FD-PR/VIII-
003 Tanggal 4 Juli 2018
Rev.7,SOP Distribusi
Manfaat No. FD-PR/VII-
005 Tanggal 25 April
2018 Rev.4,SOP
Perjanjian sebelum
operasional No FD-
PR/VII-004 Tanggal 25
April 2018 Rev.4.
4.4.2. Tersedia peta konflik
Baik
Terdapat Laporan
Pemetaan Potensi dan
Resolusi Konflik
semester I Tahun 2018
PT Intracawood
Manufacturing sesuai
dengan
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1
/2/2016 Pedoman
Pemetaan Potensi da
Resolusi Konflik
diterima Dinas
Kehutanan Provinsi
Kalimantan Utara
tanggal 01-10-2018.
Dan permasalahan
klaim terdokumentasi
sampai pada bukti
penyelesaian klaim.
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
4.4.3. Adanya kelembagaan
resolusi konflik yang
didukung oleh para pihak
Sedang
PT IWM memiliki
organisasi sumberdaya
manusia sesuai dengan
struktur organisasi
Community
Development
Departemen Manager
4.4.4. Ketersediaan
dokumen proses
penyelesaian konflik yang
pernah terjadi
Baik
PT IWM memiliki
Laporan Perkembangan
Resolusi Konflik
Dikawasan areal PT
Intracawood
Manufacturing Tahun
2013 s/d 2018 dan Berita
Acara kesepakatan
bersama dengan
masyarakat terkait terkait
klaim yang terjadi
beserta Berita Acara
Pembayaran hasil
kesepakatan bersama.
4.5.
Perlindungan,
Pengembanga
n dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Tenaga Kerja
4.5.1. Adanya hubungan
industrial
Baik
PT IWM memiliki
Keputusan Kepala
Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan
Utara Nomor
258/DTKT/SK/V/2018
tentang Pendaftaran
Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) antara
PT Intracawood
Manufacturing dengan
Wakil-wakil serikat
pekerja/Buruh PT
Intracawood
Manufacturing Kepala
Dinas Tenaga kerja dan
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Utara mulai
berlaku 01 April 2018
sd 31 Maret 2020
ditetapkan di tanjung
Selor pada tanggal 17
Mei 2018.
4.5.2. Adanya rencana dan
realisasi pengembangan
kompetensi tenaga kerja
Sedang
Terdapat SOP
Pelatihan Karyawan No
FD-PR/VIII-007
Tanggal 26 April 2018
Rev.0 yang ber-tujuan
mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan
setiap personil dan
memastikan bahwa
pelatihan yang akan
dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan,
Pada penilikan II
Terdapat rencana
pengembangan
kompetensi karyawan
dapat dilihat pada
doku-men RKT 2017
dan 2018. Terdapat
bukti pelaksanaan
training yang
diadakan/diikuti.
4.5.3. Dokumen standar
jenjang karir dan
implementasinya
Baik
PT IWM memiliki
dokumen SOP Promosi
dalam Jabatan FD-
PR/IX-009 Tanggal 17
Mei 2010 Rev.1., dan
telah diimplementasikan
sesuai dengan
dokumen Rekap
Kenaikan Golongan
tahun 2017 -2018 Divisi
Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Pengelolaan Hutan PT
Intracawood
Manufacturing
4.5.4. Adanya Dokumen
tunjangan kesejahteraan
karyawan dan
implementasinya. Baik
Terdapat dokumen
tunjangan
kesejahteraan
karyawan dan telah
diimplementasikan
seluruhnya.
Verifikasi Legalitas Kayu
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1 K.1.1 1.1.1 a. Memenuhi
Secara substansi materi verifier
pada Penilikan II ini sama dengan
materi pada Penilikan I.
Kelengkapan dan keabsahan SK
IUPHHK-HA PT. IWM dipenuhi
seluruhnya.
b. Memenuhi
Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal. Iuran
IUPHHK PT IWM telah dibayar
lunas sesuai SPP yang diterbitkan
yaitu sebesar Rp.
17.058.600.000,00 dan Rp.
1.003.659.750,00.
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
c. N.A Penggunaan kawasan yang sah
diluar kegiatan IUPHHK
P.2 K.2.1 2.1.1 a. Memenuhi
PT. IWM memiliki dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode Tahun 2008 s/d 2017 dan
RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode Tahun 2018 s/d 2027 yang dilengkapi dengan lampiran peta dan telah disetujui/disahkan oleh pejabat yang berwenang serta Dokumen RKT tahun 2017 dan RKT tahun 2018 yang dilengkapi dengan lampiran peta dan telah disetujui/disahkan oleh Direktur Utama secara self approval.
b. Memenuhi
Tersedia peta lokasi yang tidak
boleh ditebang. Lokasi tersebut
terbukti keberadaannya di
lapangan, koordinat uji petik lokasi
yang tidak boleh ditebang sesuai
dengan peta.
c. Memenuhi
Peta Lampiran RKT Tahun 2018
dan Peta RKT Tahun 2017 telah
disahkan (dicap dan
ditandatangani) oleh Ganis Canhut
Ir. Adang Hendra Sumpena
(Forestry Division Manager),
diketahui oleh Ir. Mulia Adijaya, MM
(General Manager Forestry), dan
disetujui oleh Dra. Siti Hartati
Murdaya (Direktur Utama),
verifikasi terhadap posisi Blok dan
Petak tebangan benar dan terbukti
di lapangan.
K.2.2 2.2.1 a. Memenuhi
Dokumen RKUPHHK-HA tersedia
lengkap dengan lampirannya dan
sudah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
b. NA
a. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industriTidak diverifikasi (untuk HTI)
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.3 K.3.1 3.1.1 Memenuhi
LHP dibuat dan disahkan oleh
petugas yang berwenang, hasil uji
petik LHP dengan fisik kayu yang
dilakukan di TPK Hutan Blok RKT
2018 terdapat kesesuaian, dan
Nomor batang di LHP dapat
ditemukan di lapangan
3.1.2 Memenuhi
Kayu yang diangkut dari TPK hutan
ke TPK Antara dan dari TPK Antara
ke TPK Industri dilindungi dengan
surat keterangan sahnya hasil hutan
berupa dokumen SKSHHK.
3.1.3 a. Memenuhi
Sistem penomoran kayu yang
terdapat di PT IWM sesuai dengan
nomor yang terdapat di dokumen,
sehingga kayu yang tercantum di
dokumen dapat ditelusur sampai ke
petak tebangan.
b. Memenuhi
Terdapat sistem penandaan kayu
bulat yang memungkinkan
penelusuran kayu bulat sampai ke
petak tebangan dan identitas kayu
diterapkan secara konsisten
3.1.4 Memenuhi
Terdapat dokumen SKSHHK yang
lengkap dilampiri DKB dan telah
disahkan (dibuat dan disahkan oleh
petugas yang berwenang) dan
adanya pemeriksaan pada saat
kayu diterima ditujuan berupa Daftar
Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB)
(setelah dokumen SKSHHK
dimatikan) oleh P3KB.
K.3.2 3.2.1 a. Memenuhi Dokumen SPP sesuai dengan LHP
yang disahkan, baik dari segi
kelompok jenis, volume maupun
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
tarif.
b. Memenuhi
Berdasarkan hasil pemeriksaan
terhadap dokumen Bukti Setor
PSDH dan DR, PSDH dan DR telah
dibayar lunas dan sesuai dengan
dokumen SPP.
c. Memenuhi
Dari hasil verifikasi terhadap
dokumen SPP PSDH/DR dan bukti
setor PSDH/DR, PT IWM telah
membayar PSDH/DR sesuai
dengan persyaratan ukuran dan
dibayar sesuai tarif yang berlaku.
K.3.3 3.3.1 Memenuhi Terdapat dokumen PKAPT yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
3.3.2 Memenuhi Semua kapal pengangkut kayu yang digunakan PT IWM berbendera Indonesia
K.3.4 3.4.1 Memenuhi
PT. IWM melakukan pemasangan Tanda V-Legal di dalam Label Barcode dan di Dokumen SKHHK pada kayu bulat hasil produksinya.
P.4 K.4.1 4.1.1 Memenuhi
Secara substansi materi verifier
pada Penilikan II ini sama dengan
materi pada Penilikan I. PT IWM
memiliki dokumen SEL, RKL dan
RPL yang telah disetujui oleh
Komisi Pusat AMDAL Dephut
4.1.2 a. Memenuhi
Secara substansi materi verifier
pada Penilikan II ini sama dengan
materi pada Penilikan I. Dokumen
RKL dan RPL PT IWM disusun
dengan mengacu pada dokumen
AMDAL yang ada.
b. Memenuhi
IUPHHK-HA PT IWM sudah melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap aspek-aspek yang mempunyai dampak penting sebagaimana yang dilaporkan dalam Dokumen Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester II (Juli – Desember 2017) Tahun 2017 dan Dokumen Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Lingkungan Semester I (Januari – Juni 2018) Tahun 2018
P.5 K.5.1 5.1.1 a. Memenuhi PT IWM telah memiliki prosedur K3 dan diimplementasikan dalam kegiatan operasional di lapan-gan
b. Memenuhi PT IWM menyediakan peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan peralatan tersebut ber-fungsi baik
c. Memenuhi
Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3
K.5.2 5.2.1 Memenuhi
PT. IWM memiliki Tiga Serikat
Pekerja yaitu Federasi Konstruksi
Umum dan Informal Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia (PK FKUI SBSI),
Federasi Serikat Pekerja Perkayuan
dan Perhutanan Indonesia-KSPSI
(PUK FSP KAHUT) dan Serikat
Pekerja Perkayuan Perhutanan dan
Umum Seluruh Indonesia (PUK SP
KAHUTINDO). Semua Serikat Pekerja
di PT. IWM telah terdaftar di Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja Tarakan.
5.2.2 Memenuhi
PT. Intracawood Manufacturing
memiliki Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) antara PT. Intracawood
Manufacturing dengan SP
Kahutindo, FSP. Kahut-KSPSI, PK.
FKUI SBSI Periode Tahun 2018-
2020 yang mulai berlaku tanggal 1
April 2018 s/d 31 Maret 2020
berdasarkan Keputusan Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Utara Nomor.
258/DTKT/SK/V/2018 tanggal 17
Mei 2018
5.2.3 Memenuhi PT IWM tidak mempekerjakan
tenaga kerja dibawah umur.