pu pk diesel 2 gerard

8
LABORATORIUM MOTOR BAKAR VIII. PEMBAHASAN VIII.1.PEMBAHASAN UMUM Analisa Perbandingan Sistem Suspensi Pegas Daun dan Sistem Suspensi Pneumatik Hidrolik 1. Pegas Daun ( Leaf Spring ) Pegas daun adalah pegas yang berfungsi untuk menghubungkan frame dengan axle. Dan juga sebagai bantalan penyerap goncangan yang di timbulkan oleh permukaan jalan. Biasanya pegas daun ini dipakai oleh kendaraan- kendaraan yang bermuatan besar/berat, seperti lori , pick up , dan angkot . DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Upload: gerard-antonini-duma

Post on 29-Dec-2014

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bensin

TRANSCRIPT

Page 1: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

VIII. PEMBAHASAN

VIII.1.PEMBAHASAN UMUM

Analisa Perbandingan Sistem Suspensi Pegas Daun dan

Sistem Suspensi Pneumatik Hidrolik

1. Pegas Daun ( Leaf Spring )

Pegas daun adalah pegas yang berfungsi untuk

menghubungkan frame dengan axle. Dan juga sebagai

bantalan penyerap goncangan yang di timbulkan oleh

permukaan jalan.

Biasanya pegas daun ini dipakai oleh kendaraan-

kendaraan yang bermuatan besar/berat, seperti lori ,

pick up , dan angkot .

Pegas daun ini memiliki beberapa kelebihan , yaitu :

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 2: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

1. Dapat menahan beban yang berat.

2. Porsi kekuatan menahan beban nya dapat di atur,

yaitu dengan cara menambahkan jumlah pegas daun itu

sehingga dia menjadi lebih tebal dan kuat

( berlapis - lapis ) .

3. Konstruksi nya sederhana.

Tetapi dia juga memiliki beberapa kelemahan , yaitu :

1. Tidak terlalu dapat menahan kejutan / getaran ,

kualitas menahan getarannya masih bagus pegas

koil .

2. Sistem Suspension Pneumatik dan Hidrolik

Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan

zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan

segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan

prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan], maka

tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak

bertambah atau berkurang kekuatannya Sistem Hidrolik

adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya

oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau

putaran.

Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang

memanfaatkan udara terkompressi untuk menghasilkan

efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara

terkompresi, maka pneumatik tidak dapat dipisahkan

dengan kompressor, sebuah alat yang berfungsi untuk

menghasilkan udara bertekanan tertentu.

Sistem Suspensi Pneumatik dan Hidrolik

Suspensi hydropneumatic adalah jenis sistem

suspensi otomotif, diciptakan oleh Citroën, dan

dipasang ke mobil Citroën, serta digunakan di bawah

lisensi oleh produsen mobil lain, terutama Rolls-Royce

(Silver Shadow), Maserati (Quattroporte II) dan

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 3: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Peugeot. Ini juga digunakan pada Berliet truk dan

karena baru digunakan pada mobil Mercedes-Benz. Sistem

serupa juga digunakan pada beberapa kendaraan militer.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk memberikan,

suspensi dinamis dan berkapasitas tinggi sensitif yang

menawarkan kualitas berkendara yang baik.

Pada sistem hydropneumatic, empat bola, satu di

masing-masing roda, diisi dengan nitrogen, yang

merupakan gas dan karena itu dapat dikompresi, sebagai

pegas. Bola bertindak sebagai pegas. Hubungan antara

pegas tersebut, dan bagian yang bergerak terhubung ke

roda disediakan oleh cairan, yang tidak dapat

dikompresi.

Saat mobil dimuat, gas di dalam bola dikompresi,

tetapi pompa dan reservoir cairan hidrolik

mengkompensasi perpindahan vertikal roda, memulihkan

tinggi kendaraan normal. Penanganan tetap konsisten,

apakah Anda mengemudi sendiri atau dengan muatan

maksimum.

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 4: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Perbandingan antara sistem suspensi pegas daun

dengan suspensi pneumatik hidrolik adalah suspensi

pegas daun cocok dipakai pada kendaraan bermuatan

berat karena mampu menahan berat sedangkan suspensi

pneumatik hidrolik lebih banyak dipakai pada kendaraan

seperti sedan untuk membuat kenyamanan pada penumpang

saat berkendara

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 5: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

VIII.2.PEMBAHASAN KHUSUS

1.Grafik BHP vs T

5 10 15 20 25 30 350

1

2

3

4

5

6

7

BHP vs T

T (Nm)

BHP

(kW

)

No BHP (kWatt) T (Nm)

1 2,534217168

11

2 3,958405328

18

3 5,445425319

26

4 6,366958835

32

5 7,728315164

41

Rumus mencari BHP dan T sebagai berikut

BHP = T .N9549,3

T = r.F

BHP (Break Horse Power) adalah daya kuda

efektif (kWatt) sedangkan T adalah Torsi (Nm).

Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa hubungan

antara BHP dan Torsi adalah berbanding lurus,

karena besar nilai dari BHP ditentukan dari nilai

Torsi karena T adalah variabel perkalian untuk

mencari nilai BHP

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 6: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Pada grafik T v BHP dapat kita lihat juga

bahwa semakin besar nilai T maka semakin besar

nilai BHP, artinya hubungannya berbanding lurus

sesuai dengan rumus untuk mencari BHP

2.Grafik BHP vs FC

2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.8 40

1

2

3

4

5

6

7

BHP vs FC

FC (kg/hr)

BHP

(kW

)

No BHP (kWatt) FC (kg/h)

1 2,534217168

2,256716

2 3,958405328

2,562712

3 5,445425319 2,90769

4 6,366958835

3,286957

5 7,728315164

3,978947

Rumus mencari BHP dan FC sebagai berikut

BHP = T .N9549,3

FC = V GU .10−3 .ρf .3600

w

Dari grafik diatas dapat kita lihat

perbandingan antara BHP (Break Horse Power) adalah

daya kuda efektif (kWatt) dan FC adalah konsumsi

bahan bakar (kg/h) dimana hubungannya adalah

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine

Page 7: PU PK Diesel 2 Gerard

LABORATORIUM MOTOR BAKAR

berbanding lurus. Nilai BHP semakin besar maka

semakin besar pula nilai FC.

Hal ini disebabkan karena BHP sangat

dipengaruhi oleh putaran poros, putaran poros yang

semakin tinggi akan membuat nilai BHP semakin

besar. Putaran poros yang tinggi membutuhkan

konsumsi bahan bakar yang besar pula.

DIESEL ENGINE Internal Combustion Engine