ptek99-27

7
LokakaryaFungsionalNonPeneliti1999 TEKNIKPEMBUATANKULTUR MEDIA BAKTERI YUSUFHIDAYAT DAN SUTARMA Balai PenelitianVeteriner,JI.R.E. Martadinata 30, Bogor 16114. RINGKASAN Media adalahsuatusubstansi yang terdiri daricampuranzat-zatmakanan (nutrisi) yang diperlukanuntukpertumbuhandanperkembangbiakanbakteri .Untuk menaikantekananosmosedanmenjagakeseimbanganfisikokhemis sel-selbakteri yang tumbuh,kedalam media harusditambahkan NaCL.Wadah yang digunakanpada pembuatan media dipakaialat-alatgelasdan stainless, sedangkan pH (derajat keasaman) media bisadiukurdengankertaspenunjuk, pHmeter danzatpenunjuk . Untuksterilisasi media dapatdilakukandenganuap air panasbertekanan (autoclave), uap air panas yang mengalir (steam) ataudengansaringanSeitzEK,sedangkanalat-alat gelasdisterilisasi denganudarapanaskering (oven) . Setiap batchmediayang sudah dikontrolsterilitas danmutunyaharusdisimpanpadasuhu5 °C-8°C,selamabelum/tidakdipakai . PENDAHULUAN Media adalahsuatusubstansi yang terdiri daricampuranzat-zatmakanan (nutrisi) yang diperlukanuntukpertumbuhan danperkembangbiakanjasadrenik (mikroorganisme) . Media dapatberbentukpadat, cairdan semi padat (semisolid) . Didalamlaboratoriummikrobiologi, kultur media sangatpentinguntukisolasi, pengujiansifat-sifatphisisdanbiokhemisbakteriasertauntukdiagnosa suatupenyakit . Zatmakanan yang dibutuhkanbakteripadaumumnyasangatbervariasi, dapat berbentuksenyawa-senyawaorganiksederhanaatausenyawa-senyawaorganik komplek (majemuk).Untukmenumbuhkanbakteripadatanahcukupdenganmempergunakan senyawaorganiksederhana, tetapibakteri patogenmembutuhkan media'yang mengandungekstrakdagingbagipertumbuhandanperkembangbiakannya .Ekstrak dagingmengandungantara lain : asam-asam amino danpepton(SupardanIbrohim, 1981) . Peptonadalahsebagaisumber/persediaan nitrogen bagipertumbuhanbakteri, mudahlarutdalam air, tidakrusak/menggumpalpadasuhutinggidanjugaberfungsi sebagai buffer (penyangga) .Peptondapatdibuatdengan pengasamanatauhidrolisa denganenzymdari protein hewaniatau protein nabati,seperti : otot,hati,darah,susu, kasein,laktalbumin, gelatin dankacangkedelai(Cowan, 1975) . Selainmengandungzat makanan, media harusmengandungNaCLuntukmenaikantekanan osmose media . Tekananinisangatpentingbagikeseimbanganfisikokhemissuatuselbakteri yang tumbuhdalam media tersebut . Lebihdari 200 macam media tersedia dandikenal untukpembiakan, pemeliharaandanidentifikasibakteri, namundemikiantidaksemua media dapat mendorongpertumbuhan bakteri . Adabakteritertentu yang memerlukan . media 149

Upload: bachtiar-adi

Post on 17-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sdsd

TRANSCRIPT

  • Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    TEKNIK PEMBUATAN KULTUR MEDIA BAKTERI

    YUSUF HIDAYAT DAN SUTARMA

    Balai Penelitian Veteriner, JI.R.E. Martadinata 30, Bogor 16114.

    RINGKASAN

    Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan

    (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri . Untuk

    menaikan tekanan osmose dan menjaga keseimbangan fisikokhemis sel-sel bakteri yang

    tumbuh, kedalam media harus ditambahkan NaCL. Wadah yang digunakan pada

    pembuatan media dipakai alat-alat gelas dan stainless, sedangkan pH (derajat keasaman)

    media bisa diukur dengan kertas penunjuk, pH meter dan zat penunjuk . Untuk sterilisasi

    media dapat dilakukan dengan uap air panas bertekanan (autoclave), uap air panas yang

    mengalir (steam) atau dengan saringan Seitz EK, sedangkan alat-alat gelas disterilisasi

    dengan udara panas kering (oven) . Setiap batch media yang sudah dikontrol sterilitas

    dan mutunya harus disimpan pada suhu 5C-8C, selama belum/tidak dipakai .

    PENDAHULUAN

    Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan

    (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan jasad renik

    (mikroorganisme) . Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat (semi solid) .

    Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk isolasi,

    pengujian sifat-sifat phisis dan biokhemis bakteria serta untuk diagnosa suatu penyakit .

    Zat makanan yang dibutuhkan bakteri pada umumnya sangat bervariasi, dapat

    berbentuk senyawa-senyawa organik sederhana atau senyawa-senyawa organik komplek

    (majemuk). Untuk menumbuhkan bakteri pada tanah cukup dengan mempergunakan

    senyawa organik sederhana, tetapi bakteri patogen membutuhkan media' yang

    mengandung ekstrak daging bagi pertumbuhan dan perkembang biakannya. Ekstrak

    daging mengandung antara lain : asam-asam amino dan pepton (Supar dan Ibrohim,

    1981) . Pepton adalah sebagai sumber/persediaan nitrogen bagi pertumbuhan bakteri,

    mudah larut dalam air, tidak rusak/menggumpal pada suhu tinggi dan juga berfungsi

    sebagai buffer (penyangga) . Pepton dapat dibuat dengan pengasaman atau hidrolisa

    dengan enzym dari protein hewani atau protein nabati, seperti : otot, hati, darah, susu,

    kasein, laktalbumin, gelatin dan kacang kedelai (Cowan, 1975) . Selain mengandung zat

    makanan, media harus mengandung NaCL untuk menaikan tekanan osmose media .

    Tekanan ini sangat penting bagi keseimbangan fisikokhemis suatu sel bakteri yang

    tumbuh dalam media tersebut .

    Lebih dari 200 macam media tersedia dan dikenal untuk pembiakan,

    pemeliharaan dan identifikasi bakteri, namun demikian tidak semua media dapat

    mendorong pertumbuhan bakteri . Ada bakteri tertentu yang memerlukan . media

    149

  • TAHAPAN PEMEMBUAT MEDIA

    Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    spesifik/khusus untuk pertumbuhannya . Menurut jenis dan kegunaannya media dapat

    dikelompokan sebagai berikut : media dasar, media penyubur, media selektif, media

    disferensial dan media yang mengandung karbohidrat .

    Unit Media Balai Penelitian Veteriner Bogor dalam penyiapan kebutuhan media

    untuk penelitian bakteriologi khususnya yang bersifat umum, dilakukan tahapan-tahapan

    sebagai berikut : penimbangan, penggunaan bahan pelarut dan wadah, pengukuran

    derajat keasaman (pH), pengisian dan sterilisasi, kontrol sterilitas dan uji pertumbuhan

    serta penyimpanan .

    Tulisan ini disajikan sebagai informasi cara membuat kultur media bakteri

    secara umum .

    Penimbangan, penggunaan pelarut dan wadah

    Media yang akan dibuat selain yang siap pakai, artinya untuk membuatnya

    tinggal menimbang dengan jumlah tertentu kemudian melarutkannya, ada pula yang

    harus diramu dengan komposisi yang ditentukan (Anonymous, 1982 dan 1994) .

    Timbangan yang praktis dipakai adalah timbangan "top loading" Sartorius yang

    mempunyai angka 2 atau 3 desimal (2 atau 3 angka dibelakang koma) .

    Untuk menghindari adanya bahan-bahan yang dapat mempengaruhi kelarutan

    (solubilitas) zat yang digunakan, merubah warna media jika kena panas, meracuni

    (bakterisidal) atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam pembuatannya

    digunakan air suling (aquadest) sebagai pelarutnya . Sedangkan untuk wadah tempat

    melarutkan, jika jumlahnya sedikit dipakai alat-alat gelas seperti erlenmeyer atau gelas

    piala, jika pembuatannya dengan jumlah banyak dipakai ember yang terbuat dari

    stainless . Wadah dari tembaga atau seng tidak digunakan untuk menghindari terjadinya

    kelarutan pada kedua metal tersebut, karena keduanya diketahui mudah teroksidasi dan

    korosif. Jumlah sekecil apapun dari kedua metal ini jika terlarut dalam media akan

    bersifat sebagai bakterisidal (Collin dan Patricia, 1987) .

    Pengukuran derajat keasaman (pH)

    Pengukuran derajat keasaman atau eksponen hidrogen (pH) media sangat

    penting. Jika terlalu asam atau basa, maka pertumbuhan bakteri akan dihambat . Hampir

    semua bakteri tumbuh pada media pH 7 .00 - 7 .50, dan hanya beberapa saja yang

    tumbuh pada media yang pH nya dibawah 7 .0, misalnya Mycobakterium, yaitu bakteri

    tahan asam yang tumbuh pada media pH 6 .8 . Pengukuran pH hendaknya dilakukan

    pada suhu kamar, untuk menghindari penyimpangan/kesalahan . Pengukuran bisa

    dilakukan dengan : kertas penunjuk (indikator), pH meter elektrik dan zat penunjuk .

    Untuk memperoleh pH media yang kehendaki, jika terlalu rendah dipakai tetesan larutan

    NaOH I N, sebaliknya jika terlalu tinggi diturunkan dengan tetesan larutan HCL' 1 N .

    Zat penunjuk dipakai khususnya pada media diferensial yang mengandung

    karbohidrat atau unsur karbon lain, digunakan untuk mempelajari sifat-sifat bakteri .

    Jika penunjuk yang dipakai adalah phenol red, maka warna media adalah merah, karena

    pH 7 .0 - 7.5 . Kemudian jika terjadi fermentasi karbohidrat oleh bakteri, maka media

    1 50

  • Lokakarva Fungsional Non Pene lai 1999

    akan berubah menjadi asam, pH nya akan turun yang menyebabkan warna . media

    berubah menjadi kuning . Bermacam-macam zat penunjuk yang biasa dipakai serta jarak

    perubahan warnanya dapat dilihat pada Tabel 1 .

    Pengisian dan Sterilisasi

    Pengisian media yang sudah diukur pH nya kedalam tabung/botol sebaiknya

    jangan terlalu penuh untuk menghindari tumpah atau pecah jika disterilkan .. Untuk

    bentuk padat yang mengandung 2% agar-agar atau bentuk semi solid yang mengandung

    0,2% - 0,5% agar-agar, sehelum diisikan harus dipanaskan dahulu supaya agarnya larut

    dan homogen. Sedangkan untuk pembuatan media agar plat . dimasukan kedalam

    erlenmeyer yang kemudian ditutup dengan kapas/alumunium foil .

    Media dalam tabung, botol atau erlenmeyer, kemudian disterilkan dengan uap

    air jenuh bertekanan (autoclave) . Pada proses ini ada hubungan antara suhu yang

    diinginkan dengan tekanan uap airnya (Tabel 2) . Dengan sterilisasi sel-sel vegetatif dan

    spora bakteri akan mati . Jika media tersebut mengandung bahan-bahan yang tidak bisa

    disterilkan dengan autoclave, dapat disterilkan dengan uap air yang mengalir, suhunya

    100C (steam) . Lama sterilisasi dengan steam bervariasi antara 10 - 30 menit,

    tergantung bahan yang disteril, media yang mengandung selenit atau tetrationat cukup

    10 menit, dan untuk karbohidrat 30 menit (Cowan, 1975) . Untuk mensterilkan bahan-

    bahan yang tidak tahan terhadap panas, misal serum, beberapa macam vitamin

    dilakukan sterilisasi dengan menggunakan saringan, yaitu mengunakan kertas saring

    ashes (SEITZ EK), dengan bantuan pompa vakum yang bisa menyedot atau menekan

    udara. Sedangkan untuk mensterilkan alat-alat gelas, dipakai sterilisasi panas kering(hot

    air open), suhunya 160C selama I jam atau 170C selama 40 menit (Collin dan

    Patricia, 1987) . Pada pengisian kedalam cawan-cawan petri dilakukan secara aseptik

    didalam "biohazard" atau dekat nyala api bunsen untuk menghindari kontaminan dari

    udara. Pada pembuatan media agar slope (agar miring), media dalam tabung/botol yang

    masih panas/cair dimiringkan dan diganjal dengan tabung kaca, lalu diatur sedemikian

    sehingga ujung media tidak terlalu dekat dengan leher botol/tabung . Pengisian media

    kedalam tabung/botol dan cawan petri yang biasa digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 .

    Kontrol sterilitas, uji pertumbuhan dan penyimpanan

    Setiap batch media yang dibuat sebelum digunakan harus dikontroldahulu

    sterilitasnya, yaitu dengan menyimpan didalam inkubator pada suhu37"C selama 24

    jam . Media yang terkontaminasi harus dibuang .

    Beberapa sampel media yangsudah dikontrol sterilitasnya diuji pertumbuhannya

    dengan bakteri yang cocok untuk penggunaan media tersebut, misal untuk media agar

    Brilian green (BRG) digunakan bakteri Salmonella, dan untuk agar Mac Conkey (MCC)

    digunakan bakteri E.coli . Media yang baik adalah apabila media BRG dengan

    pertumbuhan Sabnonella harus berubah warna menjadi merah, dan media MCC dengan

    pertumbuhan E.coli harus berubah menjadi merah .

    1 5 1

  • Media-media yang sudah dikontrol sterilitas dan uji pertumbuhannya selaina

    belum digunakan harus disimpan didalam lemari pendingin (cool room) suhu 5"C-8C .

    Beberapa contoh media siap pakai dapat dilihat pada gambar 1 .

    st)It)1b1ttlit)111 t .

    -SC At1141I1)141fJ111It110110f4I1)It)14I4 t t)tt

    4h1-0101t1 4 44 4)a01uIt11-04t)1 0 I01 411414 . Of t)It) 1

    0It 1 f utt01014 1

    )ttIIU4t 014441141-14)4)14110Ift11I1

    . 01to1411t,It

    1II I tkoIt)Ift1U ,09t)ft

    4-04.4101t,14-)4it11)141110f

    OI1)141f011)11 14 , ifIIt1It114If)tt)90lh 0

    01ft10a41410a4 , 04 .144t' 111014014111VIt 111014111)141It4otoatiIV1o

    .4f-Oft

    4,04 )01 1164)14)44ttz011)t4.04 . 01 1 )a1110141of , it II IIt01014 .14

    ,90u 8 01f.1

    0 4- 14-2W.e10a004- .04 t)10 f411 4 , I114 04t01t111114

    ,11

    . 0Ito9t)I(I 01 . 04 I ft

    V ,Z1146414f , 0411114

    1

    14114 1,tiIIt0140a41

    11'6 1 .bItIIt14 . 4 . 60

    9 t0

    i i11f )i113401 1 t11114 , 11)14 , 14 to

    I111111fl-I6to9toIt)ttt O f . 0tt

    f0ft) 9412 4 0 441111 t/ 441(t1 0 1t11411 . II If) ftott)4 , 1t , 0010a01 0 1

    s1)t04.14 )t u114 ,- 11 . 1410411t ,04of0 411t)It)1f .,04(Itfle(0C . 0' . 10t

    404)1ut1 ---e014,

    44 844 11 1 1411,1414 41016)9 4 . It 1 9

    01t)I

    )It1auaa.ii ))4

    4ttlN

    tAI4

    1 . :,,11)

    t11n

    f

    f

    O

    a ti a (I 14),

    152

    Lokakarva Fungsionu Non Penelitt 1999

    Gambar 1 . Contoh media siap pakai

    KEMUNGKINAN KESALAHAN YANG BISA TERJADI

    Kesalahan pertama kemungkinan dalam penimbangan, pencampuran bahan,

    penggunaan bahan yang salah serta pengukuran keasaman (pH) media . Kesalahan

    selanjutnya yang bisa terjadi antara lain adalah

    Berkurangnya kapasitas pertumbuhan : disebabkanoleh sterilisasi

    berlebihan (over sterilisasi), pencairan yang berulang dari media padat,

    tercampur dengan garam-garam logam, dan salah penggunaan moralitas

    larutan yang dapat merubah pH .

    Penyusutan kekentalan : disebabkan oleh sterilisasi berlebihan, hidrolisis

    media yang mengandung agar karena pH rendah, dan pencairan berulang

    dari media padat .

    f 1 f))1U11't. .)40)1141)1a4' .41 11 4 041 1 -11141F 4191t01

    ltHtOS41t t)tt14L, t

    t)t to 41

    1) 1 , , 14' . t1014- . 4It

    11i4H"tf 4 ) 1t)

    '14

    ''S

    141))1'4L

    f to 1 tt

    ' 1t(0 9 00 9

    1 00 :,- )e t 10, 0 00, 1011 , .04W fv)

  • Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    Warna menjadi keruh (gelap) : disebabkan oleh sterilisasi berlebihan akibat

    terjadi karamelisasi karbohidrat (gula-gula), dan pemanasan yang tidak merata .

    Perubahan pH : disebabkan oleh sterilisasi berlebihan, pencampuranyang tidak

    merata (homogen), hidrolisis dari bahan-bahan yang dipakai, menggunakan wadah yang

    bersifat alkali, dan pemanasan berulang .

    Pengendapan : disebabkan oleh sterilisasi berlebihan, pemanasanmedia agar

    yang terlalu lama dengan temperatur tinggi, dan bahan-bahanyang dipakai tidak sesuai .

    KESIMPULAN

    Dalam pembuatan kultur media yang perlu diperhatikan adalah

    1 . Mengandung zat-zat makanan (nutrisi) yang bisadipergunakan untuk

    pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri .

    2 . Mempunyai tekanan osmosis/tegangan permukaan dan derajat keasamari(pH)

    yang sesuai .

    3 . Tidak mengandung zat-zat penghambat/inhibitor dan bakterisidal.

    4 . Steril .

    DAFTAR BACAAN

    ANONYMOUS 1994 . Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for

    Microbiological and Clinical Laboratory Procedures . Tenth edition . Detroit,

    Michigan USA .

    ANONYMOUS 1982. The Oxoid Manual of Culture Media, Ingredients and other

    Laboratory Service, Fifth edition . Basingstoke - England .

    COLLIN.CH and PATRICIA M.LYNE 1987 Microbiological Method, Fifth edition .

    Butterworths, London .

    COWAN ST 1975, Cowan and Steel's Manual for identification of medical bacteria .

    Second edition, Cambridge University Press . Cambridge .

    SUPAR dan IBROHIM 1981 . Kultur Media dan Cara Pembuatannya . Balai Penelitian

    Penyakit Hewan Bogor .

    1 5 3

  • 154

    Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    Lampiran I

    Tabel 1 . Zat penunjuk yang biasa dipakai untuk pembuatan kultur media

    bakteri ')

    ") Surnber Cowan 1975 ") 30 nil NaOH I N x"x)

    10 ml larutan penunjuk untuk 1 liter media

    Tabel 2 . Hubungan antara suhu dan tekanan uap air jenuh pada sterilisasi

    dengan autoclave ')

    '' Sumber : Cowan 1975 Keterangan : 1 lb 454 gram

    Suhu ( C) Tekanan uap air Waktu Sterilisasi

    (menit)kg/cm2 Win'

    100 0 0 -

    105 0,20 2,8 30

    110 0,43 6,1 25

    115,5 0,72 10,2 20

    121 1,06 15,0 15

    127 1,50 21,2 6

    134,5 2,11 30 2

    Penunjuk

    Konsen

    trasi

    (%) xx )

    Penambahan

    NaOH 0,05

    N per gram

    penunjuk (ml)

    Pelarut

    Jarak pH

    Perubahan warna

    asam ke basa

    -Methyl red 0,2 - alkohol 50% 4,2-6,3merah - kuning

    - Andrade's 0,5 30 "1 air 5 - 8merah muda -

    kuning (pink)

    -Litmus 2,5 - alkohol 40% 5 - 8merah - biru

    Bromcresol

    purple

    0,2 37 air/alkohol 50 % 5,2-6,8kuning - unggu

    Bromthimol blue 0,2 32 air/alkohol 50 % 6,0-7,6Kuning - biru

    Neutral red 0,1 - air/alkohol 50% 6,8-8,0Merah - kuning

    Phenol red 0,2 57 air6,8-8,4

    Kuning - merah

  • Lampiran 2.

    Tabel 3 . Pengisian kultur media kedalam botol, tabung clan cawan petri

    Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    Keterangan : Bentuk padat dalam tabung/botol untuk pembuatan media agar slope/agarmiring

    155

    Alat gelas

    Spesifikasi Isi Media (ml)

    Tinggi

    (cm)

    Diameter

    (cm)

    Isi

    (MI)

    Cair Semi

    Solid

    Padat

    Tabung 10 1,20 8 5 5 4

    12,50 1,50 17 8,50 8,50 7 .

    15 1,50 2110 10 8

    10 1,00 7 3,50 3,50 2,50

    Botol

    - MacCartney 8 2,50 2412 12 10

    - Universal 9 2,60 3013 13 10,50

    - Universal 7.20 2,70 30 14 -12

    - Bijou 4,80 2,00 6,50 3 32,50

    -Bijou6,50 2,30 15,50 7 - 6

    -Roux 26,50 - 1100 - -150

    Cawan petri 1,40 9,00 62,50 - -15 - 20

    1,20 6,50 35 - -12- 15

    1,60 11,50 125 - -25 - 30

    1,50 10,00 100 - - 20-25

    I

    page 1page 2page 3page 4ptek99-27a.pdfpage 1

    ptek99-27b.pdfpage 1

    ptek99-27b.pdfpage 1