pt bank harda internasional tbk · surat keputusan direktur perizinan dan informasi perbankan no....
TRANSCRIPT
PT Bank Harda Internasional Tbk
Laporan Keuangan tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, serta periode-periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2019 DAN 31 DESEMBER 2018 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
Daftar isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan…………………………………………… 1 - 2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain……..… 3
Lapoaran Perubahahan Ekuitas…………….…………………..…. 4
Laporan Arus Kas…………………………………..…….…………. 5
Catatan atas Laporan Keuangan…………………………….……. 6 - 80
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2018 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1
Catatan 31 Maret 2019 31 Desember 2018
ASET
Kas 3d,5,35 14,050,225,600 15,411,177,800
Giro pada Bank Indonesia 3d,3h,3i,3m,6,35 60,832,250,599 111,310,279,599
Giro pada Bank Lain 3d,3h,3i,3m,7,35 12,916,212,427 9,199,027,383
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 3d,3h,3j,3m,8,35 337,400,000,000 244,168,416,404
Efek - Efek 3d,3h,3k,3m,9a,35 91,084,828,395 91,337,427,315
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 3j,3m,9b,35 - -
Kredit yang diberikan
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp. 29,356,839,154 pada tanggal
31 Maret 2019 dan Rp 28,853,472,605 3c,3d,3h,3l,3m
pada tanggal 31 Desember 2018 10,30,35
Pihak berelasi 31,311,353,353 31,053,976,952
Pihak ketiga 1,455,075,480,297 1,501,217,718,076
Kredit yang diberikan - bersih 1,486,386,833,650 1,532,271,695,028
Pendapatan bunga yang masih akan diterima 3c,3d,3h,3m,3w, 11,30,35
14,412,706,076 16,420,349,756
Biaya dibayar dimuka 3q,12 14,540,150,755 11,321,051,926
Uang muka 13 13,099,860,000 -
Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 25,083,431,521 pada tanggal
31 Maret 2019 dan Rp 24,598,033,064
pada tanggal 31 Desember 2018 3m,3n,14 34,011,847,512 34,368,921,424
Aset pajak tangguhan - bersih 3z,19c 4,398,886,995 4,243,225,824
Aset tak berwujud - bersih 3o,15 4,325,017,909 4,611,355,795
Aset lain-lain - bersih3d,3h,3m,3p,3r,
16,19d,35199,693,890,608 189,509,635,264
JUMLAH ASET 2,287,152,710,526 2,264,172,563,518
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2018 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2
Catatan 31 Maret 2019 31 Desember 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 3e,3h,3s,35 15,924,514,369 1,468,519,957
Simpanan nasabah 3c,3e,3h,3t,17,30,35
Pihak berelasi 7,597,888,228 14,087,081,498
Pihak ketiga 1,623,272,715,107 1,630,840,286,634
Jumlah 1,630,870,603,335 1,644,927,368,132
Simpanan dari pihak lain 3c,3e,3h,3u,18,30,35
Pihak berelasi 2,638,260,298 3,426,801,231
Pihak ketiga 253,331,733,165 243,169,442,940
Jumlah 255,969,993,463 246,596,244,171
Utang pajak 3z,19 2,179,661,921 2,340,666,600
Pendapatan diterima dimuka 3w 76,995,164 94,533,318
Bunga yang masih harus dibayar 3c,3e,3w,20,30,35 6,452,361,719 6,578,974,558
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3v,21 23,958,553,845 23,335,909,162
Liabilitas lain-lain 3e,3h.22,35 5,318,796,306 2,348,210,719
JUMLAH LIABILITAS 1,940,751,480,122 1,927,690,426,617
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar -10,000,000,000 saham
dengan nilai nominal Rp 100 per saham
pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018
Modal ditempatkan dan disetor
4,184,431,795 saham dengan nilai
nominal Rp 100 per saham
pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 2 418,443,179,500 418,443,179,500
Tambahan modal disetor 23 30,292,149,898 30,292,149,898
Dana setoran modal 23 - -
Surplus revaluasi aset tetap 3n,14 22,479,859,065 22,479,859,065
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 3v,3z,19,21 1,360,376,111 1,360,376,111
Saldo laba 23
Ditentukan penggunaannya 2,000,000,000 2,000,000,000
Tidak ditentukan penggunaannya (128,174,334,170) (138,093,427,673)
JUMLAH EKUITAS 346,401,230,404 336,482,136,901
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,287,152,710,526 2,264,172,563,518
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
Catatan 31 Maret 2019 31 Maret 2018
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga 3c,3w,3x,24,30 54,603,446,171 56,719,792,975
Beban bunga 3c,3w,3x,25,30,32 (31,086,828,467) (30,962,303,708)
Pendapatan bunga - bersih 23,516,617,704 25,757,489,267
Pendapatan operasional lainnya
Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 3b - 180,000
Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih 3x 271,396,139 316,380,968
Pendapatan administrasi dan denda 3y 1,238,679,560 892,908,877
Keuntungan (kerugian) MTM 3k - -
Keuntungan penjualan efek-efek 3k - -
Lain-lain - besih 3y,28 11,889,078,411 88,953,550
Jumlah pendapatan operasional lainnya 13,399,154,110 1,298,423,395
Pembentukan cadangan kerugian penurunan 3m,26
nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (503,366,551) (355,701,578)
Beban operasional lainnya:
Umum dan administrasi 3c,27a,30 (10,199,173,958) (8,869,026,072)
Tenaga kerja 3c,27b,30 (16,342,525,656) (15,978,714,965)
Jumlah beban operasional lainnya (26,541,699,614) (24,847,741,037)
LABA( RUGI) OPERASIONAL - BERSIH 9,870,705,649 1,852,470,047
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL BERSIH
Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 3n,14 1,965,000 8,948,000
Keuntungan (kerugian) atas penjualan
agunan yang diambil alih 3p,16 (102,060,000) (255,974,900)
Lainnya - bersih (7,178,316) 65,531,360 PENDAPATAN(BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH
(107,273,316) (181,495,540)
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 9,763,432,333 1,670,974,507
Manfaat (beban) pajak: 3z,19b 155,661,170 (699,610,421)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 9,919,093,503 971,364,086
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAKPos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Surplus revaluasi aset tetap 3n,3z,14,19c - - Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 3v,3z,19c,21 - -
JUMLAH PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK - -
JUMLAH PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 9,919,093,503 971,364,086
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 3aa,29 9.64 1.00
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Saldo per 31 Desember 2017 401,500,000,000 15,905,955,398 13,500,000,000 22,628,632,940 (52,646,657) 2,000,000,000 (15,148,485,110) 440,333,456,571
Dana setoran modal 23 - - - - - - - -
Laba periode berjalan - - - - - - 971,364,086 971,364,086
Penghasilan komprehensif lain - bersih - - - - - - - -
Saldo per 31 Maret 2018 401,500,000,000 15,905,955,398 13,500,000,000 22,628,632,940 (52,646,657) 2,000,000,000 (14,177,121,024) 441,304,820,657
Dana setoran modal 2 16,943,179,500 14,386,194,500 (13,500,000,000) - - - - 17,829,374,000
Laba periode berjalan - - - - - - (124,114,671,818) (124,114,671,818)
Tranfer ke saldo laba - - - - - - 198,365,167 198,365,167
Penghasilan komprehensif lain - bersih 3,19,21 - - - (148,773,875) 1,413,022,768 - - 1,264,248,893
Saldo per 31 Desember 2018 418,443,179,500 30,292,149,898 - 22,479,859,065 1,360,376,111 2,000,000,000 (138,093,427,675) 336,482,136,899
Dana setoran modal 23 - - - - - - - -
Laba periode berjalan - - - - - - 9,901,589,851 9,901,589,851
Penghasilan komprehensif lain - bersih - - - - - - - -
Saldo per 31 Maret 2019 418,443,179,500 30,292,149,898 - 22,479,859,065 1,360,376,111 2,000,000,000 (128,191,837,824) 346,383,726,750
Jumlah EkuitasCatatan
Modal ditempatkan dan
disetor penuh Dana setoran
modal Surplus revaluasi
aset tetap
Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
Saldo laba
Tambahan modal disetor
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5
Catatan 31 Maret 2019 31 Maret 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPendapatan bunga yang diterima 56,611,089,848 58,567,185,590
Beban bunga yang dibayar (31,213,441,305) (30,851,744,479)
Pendapatan operasional lainnya 1,096,661,668 942,541,817
Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan 179,125,891 -
Laba selisih kurs - bersih - 180,000
Beban tenaga kerja (15,719,880,973) (16,368,587,927)
Beban administrasi dan umum (9,397,678,742) (8,213,313,587)
Beban non-operasi - bersih (109,238,315) (190,443,541)
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum
perubahan aset dan liabilitas operasi 1,446,638,072 3,885,817,873
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada BI dan bank lain -
Efek-efek (14,800,000,000) -
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 252,598,921 15,402,139,554
Kredit yang diberikan - (29,211,900,000)
Biaya dibayar dimuka 45,884,861,377 78,329,731,941
Uang muka (3,219,098,829) (9,205,182,343)
Pajak dibayar dimuka (13,099,860,000) -
Aset lain-lain 12,635,744,656 47,093,709,990
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Simpanan
Giro (4,872,504,074) (13,410,323,635)
Tabungan 1,497,195,059 8,476,027,616
Deposito berjangka (1,307,706,489) (36,232,511,905)
Utang pajak (161,004,680) 1,536,423,752
Liabilitas lain-lain 17,409,041,846 (19,179,760,920)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi 41,665,905,859 47,484,171,923
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembelian aset tetap 14 (158,083,420) (106,291,800)
Penjualan aset tetap 14 1,965,000 8,948,000
Pembelian aset takberwujud 15 - -
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas investasi (156,118,420) (97,343,800) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan modal disetor 23 - -
Penerimaan penerbitan saham melalui 23
penawaran umum perdana - bersih - -
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
pendanaan - - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 41,509,787,439 47,386,828,123 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 368,888,901,187 334,823,302,096
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 410,398,688,626 382,210,130,219
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas 5 14,050,225,600 13,282,148,400
Giro pada Bank Indonesia 6 60,832,250,599 93,288,987,148 Giro pada bank lain 7 12,916,212,427 20,055,895,043
Penempatan pada Bank Indonesia 8 322,600,000,000 255,583,099,628
Jumlah kas dan setara kas 410,398,688,626 382,210,130,219
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
6
a. UMUM
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum
PT Bank Harda Internasional Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 dari Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris, di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-895.HT. 01.01.TH.93 tanggal 10 Pebruari 1993 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret 1993, Tambahan No. 1316. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 13 Agustus 2018 yang dibuat dihadapan notaris Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penambahan modal disetor melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 169.431.795 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 per saham atau sebesar Rp 33.886.359.000 dan perubahan komposisi pemegang saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0232858 tanggal 15 Agustus 2018 dan No. AHU-AH.01.03-0232860 tanggal 15 Agustus 2018. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, tujuan Bank adalah melakukan usaha perbankan dengan melaksanakan kegiatan usaha antara lain menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, dan membeli melalui pelelangan agunan sesuai maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. 455/KMK.07/1994 tanggal 8 September 1994. Selain usaha perbankan umum, Bank juga melakukan usaha sebagai pedagang valuta asing sesuai dengan Surat Izin No. 29/56/UOPM tanggal 20 Desember 1996 dari Urusan Operasi Pengendalian Moneter Bank Indonesia, yang telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 tanggal 24 Desember 2003. Induk perusahaan Bank adalah PT Hakimputra Perkasa yang juga merupakan pemegang saham mayoritas dari Bank. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan K.H. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat No. 9/1163/DPNP/Prz tanggal 21 Nopember 2008. Bank saat ini mempunyai 9 (sembilan) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2 (dua) Kantor Kas.
b. Penawaran Umum Saham Bank
Pada tanggal 31 Juli 2015, Bank memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan suratnya No. S-346/D.04/2015 untuk melakukan penawaran umum saham perdana sejumlah 800.000.000 lembar saham biasa atas nama dan dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) setiap lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 125 (angka penuh) setiap saham. Termasuk didalam jumlah saham umum perdana kepada masyarakat adalah saham yang telah dialokasikan sehubungan dengan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation, “ESA”) sejumlah 1.270.000 lembar saham berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 024/SK-DIR/V/2015. Pada tanggal 12 Agustus 2015, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
7
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi,
Divisi Audit Internal dan Karyawan Kunci Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019
Dewan Komisaris: Komisaris Utama / Independen Bernardus Dwibyantoro Komisaris Novita Hakim Komisaris Independen Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Dewan Direksi: Direktur Utama Barlian Halim Direktur Harry Abbas Direktur David Fisher Kusnadi Direktur Yohanes
Komite Audit: Ketua Bernardus Dwibyantoro Anggota Slamet Agus Pramono Anggota Ignatius Sri Mulyanto
Komite Pemantau Risiko: Ketua Bernardus Dwibyantoro Anggota Slamet Agus Pramono Anggota Ignatius Sri Mulyanto
Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Anggota Novita Hakim Anggota Mariawati Tjitradinata
31 Desember 2018
Dewan Komisaris: Komisaris Utama / Independen Bernardus Dwibyantoro Komisaris Novita Hakim Komisaris Independen Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
8
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi,
Divisi Audit Internal dan Karyawan Kunci (lanjutan)
31 Desember 2018
Dewan Direksi: Direktur Utama Barlian Halim
Direktur Harry Abbas
Direktur David Fisher Kusnadi
Direktur Yohanes
Komite Audit: Ketua Bernardus Dwibyantoro
Anggota Slamet Agus Pramono
Anggota Ignatius Sri Mulyanto
Komite Pemantau Risiko: Ketua Bernardus Dwibyantoro
Anggota Slamet Agus Pramono
Anggota Ignatius Sri Mulyanto
Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Anggota Novita Hakim
Anggota Mariawati Tjitradinata
Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah Wan Maraden Sinaga. Sekretaris Perusahaan Bank pada 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah Barlian Halim. Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 PT Bank Harda Internasional Tbk memiliki 393 dan 397 karyawan (data tidak diaudit).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
9
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2018)
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018.. SAK revisi termasuk pengesahan amandemen yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
- Amandemen PSAK 2, Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen PSAK 2 ini
mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.
- Amandemen PSAK 46, Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan
timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan keduanya.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang memadai.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut.
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2019)
- Amendemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program, berlaku efektif 1 Januari 2019
Amendemen PSAK 24 memberikan panduan yang lebih jelas bagi entitas dalam mengakui biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian penyelesaian, biaya jasa kini dan bunga neto setelah adanya amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program karena menggunakan asumsi aktuarial terbaru (sebelumnya menggunakan asumsi akturial pada awal periode pelaporan tahunan). Selain itu, Amendemen PSAK 24 juga mengklarifikasi bagaimana persyaratan akuntansi untuk amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program dapat mempengaruhi persyaratan batas atas aset yang terlihat dari pengurangan surplus yang menyebabkan dampak batas atas aset berubah
- PSAK 71, Instrumen Keuangan, yang diadopsi dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan
dini diperkenankan.
PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan, dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen resiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
10
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (lanjutan) b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2019) (lanjutan)
- PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15, berlaku efektif 1 Januari
2020 dengan penerapan dini diperkenankan PSAK ini adalah standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang merupakan hasil dari joint project antara Dewan Standar Akuntansi Internasional dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat, mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan.
- PSAK 73, Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan. PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right of use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai rendah.
- ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing
- ISAK 34, Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan. ISAK ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memberikan panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan.
SAK amandemen yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Bank telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Bank atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan, yaitu sebagai berikut: a. Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2012) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
11
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
a. Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) sebagai mata uang fungsional. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: penerapan kebijakan akuntansi, nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 4.
b. Penjabaran mata uang asing
i. Mata uang pelaporan dan fungsional Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran kedalam Rupiah pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
31 Maret 2019 31 Desember 2018 1 Dollar Amerika Serikat/RP
14.240
14.380
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
12
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan PSAK 7 (Revisi 2010) dan PSAK No. 7 (penyesuaian 2015) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak
dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga; v. Imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Bank atau entitas yang terkait dengan Bank
pelapor. Jika Bank adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Bank;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Aset keuangan
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
d. Aset keuangan (lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi atau premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atau penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Kategori instrument keuangan Golongan (ditentukan oleh Bank)
Subgolongan
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Setoran jaminan
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
d. Aset keuangan (lanjutan)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
e. Liabilitas keuangan
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung Liabilitas keuangan
Liabilitas dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Klasifikasi
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Kategori instrument keuangan
Golongan (ditentukan oleh Bank
Subgolongan
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Safe deposits box
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
e. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substantial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substantial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi.
f. Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: (i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut
sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar oleh Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba rugi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus di amortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
g. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan. Hal yang berkekuatan hukum harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan di dalam situasi bisnis yang normal, perisitiwa kegagalan atau kebangkrutan dari entitas atas seluruh pihak lawan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
h. Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Bank memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
i. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
j. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
k. Efek-efek
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
l. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d). Restrukturisasi kredit meliputi adanya pemberian grace period, perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
l. Kredit yang diberikan
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah deposito berjangka, tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang. Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (secondary source of credit repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur adalah sebagai berikut: a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit; c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh
dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan
membayar.
m. Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan;
atau d. penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya
perolehannya.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 3.000.000.000 untuk tahun 2018 dan 2017 serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika kredit yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Bank menerapkan statistical model analysis method, dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif: Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin
menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai aset non-keuangan Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi. Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut. Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan. Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui. Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).
n. Aset tetap Aset tetap yang dimiliki oleh Bank digunakan seluruhnya untuk operasional Bank. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari modal biaya menjadi model revaluasi, masing-masing sejak Desember 2014 dan Desember 2015. Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai yaitu setiap lima tahun sekali untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan diakui pada pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
n. Aset tetap (lanjutan)
Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Masa manfaat tahun % per tahun Bangunan 5 - 20 20 - 5 Kendaraan 5 20 Inventaris dan peralatan kantor 1 - 10 100 - 10 Instalasi dan renovasi bangunan 1 - 10 100 - 10
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Untuk semua aset tetap, Bank menetapkan nilai residu “nihil” untuk perhitungan penyusutan. Bank menerapkan ISAK 25, bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
o. Aset tak berwujud Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank. Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
o. Aset tak berwujud (lanjutan)
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah lima hingga sepuluh tahun. Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
p. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) dan disajikan dalam akun “Aset lain-lain” dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Biaya pemeliharaan yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi agunan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih dan kerugiannnya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih.
q. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
r. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri, selain agunan yang diambil alih. Termasuk dalam aset lain-lain adalah agunan yang diambil alih, penetapan pajak dalam proses banding, setoran jaminan, pajak dibayar dimuka, penyelesaian kredit, uang muka konsultan/profesional, persediaan buku barang cetakan dan materai, dan lain-lain.
s. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 3e).
t. Simpanan nasabah Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
u. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan deposito berjangka. Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif (Catatan 3e).
v. Imbalan pasca-kerja
Bank mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 dan PSAK 24 (Penyesuaian 2016), Imbalan Kerja. Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang. Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut: 1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi; 2. Bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto pada
awal periode diakui dalam laporan laba rugi; 3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari:
- keuntungan dan kerugian aktuarial; - imbal balik aset program; - setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga
neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. Pengukuran liabilitas (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai kini liabilitas imbalan pasti Bank dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan liabilitas akhir Hal ini mensyaratkan Bank untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus. Biaya jasa lalu adalah perubahan liabilitas imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang timbul sebagai akibat dari perubahan pengaturan program dalam periode kini (yaitu memperkenalkan perubahan program atau mengubah imbalan yang akan dibayar, atau kurtailmen yang secara signifikan mengurangi jumlah pekerja yang disertakan). Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi. Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, liabilitas imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun Bank tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
w. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d). Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Seluruh penerimaan kas atas kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Pengakuan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dihentikan pada saat kredit tersebut diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Pendapatan bunga dari kredit yang diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
x. Provisi dan komisi
Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian (pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Pendapatan dan beban provisi atau komisi lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu tertentu ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
y. Pendapatan dan beban operasional lainnya Seluruh pendapatan dan beban operasional lainnya diakui pada pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
z. Pajak penghasilan Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk akun yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan akun tersebut diakui di penghasilan komprehensif lain. Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal Pajak penghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
aa. Laba (rugi) per saham dasar
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa Bank dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
bb. Beban emisi saham Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun ”Tambahan Modal Disetor-Neto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan.
cc. Pembayaran berbasis saham Karyawan Bank menerima remunerasi dalam bentuk pembayaran berbasis saham, dimana karyawan memberikan jasa sebagai imbalan untuk instrumen ekuitas (transaksi yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas). Suatu pembayaran berbasis saham kepada karyawan menjadi vested ketika telah menjadi hak karyawan. Kondisi vesting adalah kondisi yang menentukan apakah Bank menerima jasa yang memberikan hak kepada karyawan untuk menerima kas, aset lain atau instrumen ekuitas Bank, dalam perjanjian pembayaran berbasis saham. Untuk memenuhi kondisi memiliki dalam pembayaran berbasis saham, hak karyawan untuk menerima kas, aset lain atau instrumen ekuitas Bank menjadi vested jika hak karyawan tidak lagi bergantung kepada kondisi vesting. Pemberian atas instrumen ekuitas yang telah vested secara seketika dikarenakan jasa yang telah diberikan oleh karyawan dibebankan secara penuh pada tanggal pemberian (grant date). Setelah suatu transaksi yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas telah vested, Bank tidak melakukan penyesuaian atas biaya yang telah diakui, meskipun instrumen yang menjadi subjek dari transaksi kemudian menjadi hangus.
dd. Informasi segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen geografis sesuai kebijakan pelaporan internal Bank. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
25
4. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 33).
Sumber utama ketidakpastian estimasi
a. Imbalan pasca-kerja karyawan
Nilai kini atas imbalan pasca-kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi nilai tercatat atas imbalan kerja karyawan Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan (Catatan 20).
b. Estimasi masa manfaat aset tetap Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor- faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap Estimasi masa manfaat dan nilai aset tetap masing-masing diungkapkan pada Catatan 3n dan 13.
c. Aset dan liabilitas pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18d.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
26
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
d. Penurunan nilai aset non-keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Bank. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap, aset takberwujud dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 13, 14 dan 15.
e. Revaluasi aset tetap
Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut antara lain: nilai, harga, nilai pasar, biaya reproduksi dan penggunaan terbaik dan tertinggi. Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi (Catatan 13).
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
a. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu. Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 3d).
b. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Kondisi spesifik pihak lawan yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko (Catatan 10).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
27
5. KAS
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rupiah
Khasanah 13,918,632,450 15,354,612,600
Teller 108,893,150 19,715,200 ATM 22,700,000 36,850,000
Jumlah 14,050,225,600 15,411,177,800
Cash in Safe, Cash in Transit dan Cash in ATM diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (pihak ketiga) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp.25.000.000.000, 8.525.000.000 dan 100.000.000 untuk periode 31 Maret 2019. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari resiko tersebut.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rupiah
Giro pada Bank Indonesia 60,832,250,599 111,310,279,599
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diganti dengan PBI No. 20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 serta Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018, Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Giro Wajib Minimum (GWM) Utama Bank masing-masing sebesar 6,55% dan 6,55% untuk mata uang Rupiah, serta Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder Bank masing-masing sebesar 6,04% dan 5,62%. Berdasarkan PBI No. 20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, istilah GWM Sekunder berubah menjadi Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR) berubah menjadi Rasio Intermediasi Makro Prudensial (RIM). GWM LFR dan RIM ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsetif atas dengan selisih antara LFR, RIM bank dan RIM target, dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM insentif. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
28
7. GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan mata uang
31 Maret 2019 31 Desember 2018
RupiahPT Bank Central Asia Tbk 8,914,527,464 5,131,453,700
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah - Slamet Riyadi 1,081,505,841 540,453,875
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 803,067,777 951,597,412
PT Maybank Indonesia Tbk
(dahulu PT Bank Internasional
Indonesia Tbk) 730,625,262 736,301,516
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 486,661,149 851,895,866
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur TBK - Surabaya 458,971,001 363,724,656
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 440,853,933 623,600,358
Jumlah 12,916,212,427 9,199,027,383
b. Berdasarkan kolektibilitas
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku, seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 diklasifikasikan lancar.
a. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak berelasi.
7. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
c. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak berelasi.
d. Cadangan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
e. Tingkat suku bunga rata-rata
Tingkat suku bunga rata-rata giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018 Rupiah
0 - 1.5%
0 - 1.5%
f. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
29
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Maret 2019 31 Desember 2018
RupiahBI - Deposit Facility 284,000,000,000 159,976,673,469
BI - Term Deposit - 49,991,742,935
Call Money 10,000,000,000 -
Bank Lain - Term Deposit
BPR 43,400,000,000 34,200,000,000
Jumlah 337,400,000,000 244,168,416,404
b. Berdasarkan kolektibilitas
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 diklasifikasikan sebagai lancar.
c. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi.
d. Berdasarkan jatuh tempo
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rupiah
Sampai dengan 1 bulan 300,000,000,000 216,768,416,404
Lebih dari 1 bulan 37,400,000,000 27,400,000,000
Jumlah 337,400,000,000 244,168,416,404
e. Cadangan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
30
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
f. Tingkat suku bunga rata-rata
Tingkat suku bunga rata-rata penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut :
31 Maret 2019 31 Desember 2018 Rupiah
5.58%
5.72%
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang dijaminkan.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
9. A. EFEK-EFEK
31 Maret 2019 31 Desember 2018
a. Dimiliki hingga jatuh tempo - -
Jumlah 91,084,828,395 91,337,427,315
a. Dimiliki hingga jatuh tempo
Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas:
Lancar Macet JumlahEfek-efek dimiliki
hingga jatuh tempo
Rupiah
Obligasi pemerintah 86,000,000,000 5,084,828,395 91,084,828,395 - 91,084,828,395
Obligasi korporasi - - - - -
Jumlah 86,000,000,000 5,084,828,395 91,084,828,395 - 91,084,828,395
31 Maret 2019
Nilai Nominal Bunga yang
belum diamortisasi
Nilai tercatat
Lancar Macet JumlahEfek-efek dimiliki
hingga jatuh tempo
Rupiah
Obligasi pemerintah 86,000,000,000 5,150,889,734 91,150,889,734 - 91,150,889,734
Obligasi korporasi 186,537,581 - 186,537,581 - 186,537,581
Jumlah 86,186,537,581 5,150,889,734 91,337,427,315 - 91,337,427,315
Nilai Nominal Bunga yang
belum diamortisasi
Nilai tercatat
31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
31
9. A. EFEK-EFEK (lanjutan)
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Efek-efek dimiliki hingga
jatuh tempo s/d 3 bulan - -
lebih dari 3-12 bulan - -
Lebih dari 12 bulan 91,084,828,395 91,337,427,315
Jumlah 91,084,828,395 91,337,427,315
Berdasarkan efek-efek pemerintah dan bukan pemerintah:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Efek-efek pemerintah 91,084,828,395 91,150,889,734
Efek-efek bukan pemerintah - 186,537,581
Jumlah 91,084,828,395 91,337,427,315
Berdasarkan pihak berelasi:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi - -
Pihak ketiga 91,084,828,395 91,337,427,315
Jumlah 91,084,828,395 91,337,427,315
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut:
No. Series Nominal (Rp)
Tingkat suku bunga per tahun
(%)
Nilai tercatat (Rp) Tanggal jatuh tempo Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku SUN FR0046 10,000,000,000 9.50 9,915,635,607 15 July, 2023 6 bulan
bunga tetap SUN FR0046 10,000,000,000 9.50 9,861,717,221 15 July, 2023 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 9,977,586,681 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0040 1,000,000,000 11.00 997,878,018 16 September, 2025 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 11,094,053,242 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 11,094,114,621 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 10,719,352,136 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0052 10,000,000,000 10.50 11,371,672,027 15 August, 2030 6 bulan
SUN FR0052 10,000,000,000 10.50 11,268,870,651 15 August, 2030 6 bulan
SUN FR0061 5,000,000,000 7.00 4,783,948,191 15 May, 2022 6 bulan
Jumlah 86,000,000,000 91,084,828,395
31 Maret 2019
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
32
9. A. EFEK-EFEK (lanjutan)
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut (lanjutan):
No. Series Nominal (Rp)
Tingkat suku bunga per tahun
(%)
Nilai tercatat (Rp) Tanggal jatuh tempo Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku SUN FR0046 10,000,000,000 9.50 9,913,098,695 15 July, 2023 6 bulan
bunga tetap SUN FR0046 10,000,000,000 9.50 9,856,736,848 15 July, 2023 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 9,977,324,862 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0040 1,000,000,000 11.00 998,006,355 16 September, 2025 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 11,114,580,820 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 11,114,643,463 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0047 10,000,000,000 10.00 10,732,506,572 15 February, 2028 6 bulan
SUN FR0052 10,000,000,000 10.50 11,389,115,291 15 August, 2030 6 bulan
SUN FR0052 10,000,000,000 10.50 11,284,873,415 15 August, 2030 6 bulan
SUN FR0061 5,000,000,000 7.00 4,770,003,413 15 May, 2022 6 bulan
Jumlah 86,000,000,000 91,150,889,734
31 Desember 2018
Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat adalah sebagai berikut:
Peringkat Suku bunga Nilai nominal Nilai tercatat
Nihil - -
Jumlah - -
Peringkat Suku bunga Nilai nominal Nilai tercatat
Efek Beragun Aset Danareksa
BTN 03 (EBA Kelas A) idAA 7.75 186,537,581 186,537,581
Jumlah 186,537,581 186,537,581
31 Maret 2019
31 Desember 2018
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
b. Berdasarkan kolektibilitas Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 diklasifikasikan lancar.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
33
9. A. EFEK-EFEK (lanjutan)
c. Jangka waktu dan tingkat suku bunga rata-rata efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Jangka waktu
Obligasi pemerintah 8 - 20 tahun 8 - 20 tahun
Obligasi korporasi - 8 tahun
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Tingkat bunga rata-rata pertahun
Obligasi pemerintah 9,80% 9,80%
Obligasi korporasi - 7,75%
d. Cadangan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
e. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak ada efek-efek yang dijaminkan.
9. B. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
Bank memiliki transaksi reverse repo dengan Bank Indonesia sebagai berikut.
Pihak Penjual Jenis Efek
Jaminan Tanggal Dimulai
Tanggal jatuh tempo
Tingkat suku Bunga
Nilai Tercatat
- - - - - -
Pihak Penjual Jenis Efek
Jaminan Tanggal Dimulai
Tanggal jatuh tempo
Tingkat suku Bunga
Nilai Tercatat
- - - - - -
31 Maret 2019
31 Desember 2018
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak berelasi.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
34
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia
Jenis LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasi
Modal Kerja 25,610,765,878 - - - - 25,610,765,878
Investasi 2,407,149,867 - - - - 2,407,149,867
Konsumsi 3,336,062,887 - - - - 3,336,062,887
Jumlah 31,353,978,632 - - - - 31,353,978,632 Cadangan kerugian penurunan nilai (42,625,279) - - - - (42,625,279) Jumlah kredit yang diberikan kepada 31,311,353,353 - - - - 31,311,353,353
Pihak ketiga
Modal Kerja 973,959,145,398 17,628,417,206 - 16,433,569,405 13,594,511,272 1,021,615,643,281
Investasi 309,032,695,902 29,955,962,886 - 3,844,927,355 22,931,283,559 365,764,869,702
Konsumsi 79,900,280,536 12,139,171,678 2,577,050,588 494,237,617 1,898,440,772 97,009,181,191
Jumlah 1,362,892,121,836 59,723,551,770 2,577,050,588 20,772,734,377 38,424,235,603 1,484,389,694,174 Cadangan kerugian penurunan nilai (1,907,707,692) (411,557,685) (135,117,225) (6,948,409,684) (19,911,421,589) (29,314,213,875) Jumlah kredit yang diberikan kepada 1,360,984,414,144 59,311,994,085 2,441,933,363 13,824,324,693 18,512,814,014 1,455,075,480,299
Jumlah - bersih 1,392,295,767,497 59,311,994,085 2,441,933,363 13,824,324,693 18,512,814,014 1,486,386,833,652
Jenis LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasi
Modal Kerja 25,244,854,812 - - - - 25,244,854,812
Investasi 2,769,891,713 - - - - 2,769,891,713
Konsumsi 3,081,396,807 - - - - 3,081,396,807
Jumlah 31,096,143,332 - - - - 31,096,143,332 Cadangan kerugian penurunan nilai (42,166,380) - - - - (42,166,380) Jumlah kredit yang diberikan kepada 31,053,976,952 - - - - 31,053,976,952
Pihak ketiga
Modal Kerja 983,240,203,165 28,784,882,014 8,163,684,799 3,964,845,012 10,654,827,946 1,034,808,442,936
Investasi 345,157,634,609 12,381,994,066 5,199,927,843 7,952,346,015 23,003,383,545 393,695,286,078
Konsumsi 91,135,848,748 6,201,896,139 407,251,165 3,346,891,174 433,408,061 101,525,295,287
Jumlah 1,419,533,686,522 47,368,772,219 13,770,863,807 15,264,082,201 34,091,619,552 1,530,029,024,301 Cadangan kerugian penurunan nilai (1,768,607,479) (1,747,754,245) (4,023,979,503) (2,838,548,877) (18,432,416,121) (28,811,306,225) Jumlah kredit yang diberikan kepada 1,417,765,079,043 45,621,017,974 9,746,884,304 12,425,533,324 15,659,203,431 1,501,217,718,076
Jumlah - bersih 1,448,819,055,995 45,621,017,974 9,746,884,304 12,425,533,324 15,659,203,431 1,532,271,695,028
31 Maret 2019
31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
35
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia
Jenis LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasiPertanian, Perburuan Dan Kehutanan - - - - - - Perikanan - - - - - - Pertambangan Dan Penggalian 16,611,548,985 - - - - 16,611,548,985 Industri Pengolahan - - - - - - Listrik, Gas Dan Air - - - - - - Konstruksi - - - - - - Perdagangan Besar Dan Eceran 375,165,941 - - - - 375,165,941 Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum - - - - - - Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi - - - - - - Perantara Keuangan 11,031,200,819 - - - - 11,031,200,819 Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan - - - - - - Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - Jasa Pendidikan - - - - - - Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial - - - - - - Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya - - - - - - Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga - - - - - - Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - Lain-lain 3,336,062,887 - - - - 3,336,062,887
Jumlah 31,353,978,632 - - - - 31,353,978,632 Cadangan kerugian penurunan nilai (42,625,279) - - - - (42,625,279) Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi 31,311,353,353 - - - - 31,311,353,353
Pihak ketigaPertanian, Perburuan Dan Kehutanan 76,657,330,033 - - - - 76,657,330,033 Perikanan 14,073,187,562 - - - - 14,073,187,562 Pertambangan Dan Penggalian 14,202,825,761 - - - 687,956,331 14,890,782,092 Industri Pengolahan 179,508,331,683 24,478,327,861 - - 539,460,519 204,526,120,063 Listrik, Gas Dan Air 3,987,672,238 - - - - 3,987,672,238 Konstruksi 25,137,596,642 - - 1,619,383,479 - 26,756,980,121 Perdagangan Besar Dan Eceran 547,824,991,683 16,852,233,083 - 11,027,758,097 6,440,039,217 582,145,022,080 Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 214,520,436,176 - - 130,234,718 21,763,048,648 236,413,719,542 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 32,045,250,152 - - - 800,000,000 32,845,250,152 Perantara Keuangan 49,044,255,559 - - - - 49,044,255,559 Real Estate, Usaha Persewaan, Dan 111,011,168,931 4,838,519,962 - 7,501,120,466 565,977,417 123,916,786,776 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - Jasa Pendidikan 6,431,405,453 - - - - 6,431,405,453 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 162,311,734 - - - 1,509,599,535 1,671,911,269 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya 8,385,077,693 1,415,299,186 - - 4,219,713,164 14,020,090,043 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga - - - - - - Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - Lain-lain 79,900,280,536 12,139,171,678 2,577,050,588 494,237,617 1,898,440,772 97,009,181,191
Jumlah 1,362,892,121,836 59,723,551,770 2,577,050,588 20,772,734,377 38,424,235,603 1,484,389,694,174 Cadangan kerugian penurunan nilai (1,907,707,692) (411,557,685) (135,117,225) (6,948,409,684) (19,911,421,589) (29,314,213,875) Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga 1,360,984,414,144 59,311,994,085 2,441,933,363 13,824,324,693 18,512,814,014 1,455,075,480,299
Jumlah - bersih 1,392,295,767,497 59,311,994,085 2,441,933,363 13,824,324,693 18,512,814,014 1,486,386,833,652
31 Maret 2019
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
36
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
Jenis LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasiPertanian, Perburuan Dan Kehutanan - - - - - - Perikanan - - - - - - Pertambangan Dan Penggalian 15,648,580,310 - - - - 15,648,580,310 Industri Pengolahan - - - - - - Listrik, Gas Dan Air - - - - - - Konstruksi - - - - - - Perdagangan Besar Dan Eceran 590,724,964 - - - - 590,724,964 Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum - - - - - - Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi - - - - - - Perantara Keuangan 11,775,441,251 - - - - 11,775,441,251 Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan - - - - - - Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - Jasa Pendidikan - - - - - - Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial - - - - - - Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya - - - - - - Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga - - - - - - Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - Lain-lain 3,081,396,807 - - - - 3,081,396,807
Jumlah 31,096,143,332 - - - - 31,096,143,332 Cadangan kerugian penurunan nilai (42,166,380) - - - - (42,166,380) Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi 31,053,976,952 - - - - 31,053,976,952
Pihak ketigaPertanian, Perburuan Dan Kehutanan 76,745,970,218 - - - - 76,745,970,218 Perikanan 14,278,146,844 - - - - 14,278,146,844 Pertambangan Dan Penggalian 15,316,884,771 - - - 687,956,331 16,004,841,102 Industri Pengolahan 211,092,682,937 644,741,289 - 8,017,638,229 539,460,519 220,294,522,974 Listrik, Gas Dan Air 4,252,981,066 - - - - 4,252,981,066 Konstruksi 26,698,629,079 902,608,291 1,619,383,479 - 192,916,131 29,413,536,980 Perdagangan Besar Dan Eceran 529,764,435,018 28,881,015,647 4,562,981,562 905,981,369 16,055,570,093 580,169,983,689 Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 215,162,391,177 80,411,897 - - 12,087,860,874 227,330,663,948 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 32,297,672,308 325,844,920 - - 800,000,000 33,423,517,228 Perantara Keuangan 59,907,684,611 - - - - 59,907,684,611 Real Estate, Usaha Persewaan, Dan 112,816,958,260 9,220,134,640 496,816,668 - 565,977,417 123,099,886,985 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - Jasa Pendidikan 17,934,277,387 - - - - 17,934,277,387 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 167,555,001 - - - 1,508,912,962 1,676,467,963 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya 11,961,569,097 1,112,119,396 6,684,430,933 2,993,571,429 1,219,557,164 23,971,248,019 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga - - - - - - Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - Lain-lain 91,135,848,748 6,201,896,139 407,251,165 3,346,891,174 433,408,061 101,525,295,287
Jumlah 1,419,533,686,522 47,368,772,219 13,770,863,807 15,264,082,201 34,091,619,552 1,530,029,024,301 Cadangan kerugian penurunan nilai (1,768,607,479) (1,747,754,245) (4,023,979,503) (2,838,548,877) (18,432,416,121) (28,811,306,225) Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga 1,417,765,079,043 45,621,017,974 9,746,884,304 12,425,533,324 15,659,203,431 1,501,217,718,076
Jumlah - bersih 1,448,819,055,995 45,621,017,974 9,746,884,304 12,425,533,324 15,659,203,431 1,532,271,695,028
31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
37
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
c. Berdasarkan jangka waktu
Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit :
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Sampai dengan 1 tahun 783,169,799,213 804,906,540,756
Lebih dari 1 - 2 tahun 19,083,273,257 15,932,551,797
Lebih dari 2 - 5 tahun 321,400,009,355 330,171,872,948
Lebih dari 5 tahun 392,090,590,981 410,114,202,132
Jumlah 1,515,743,672,806 1,561,125,167,633
Cadangan kerugian penurunan nilai (29,356,839,154) (28,853,472,605)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih 1,486,386,833,652 1,532,271,695,028
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Sampai dengan 1 tahun 806,430,298,337 831,474,716,669
Lebih dari 1 - 2 tahun 69,518,372,289 80,318,044,123
Lebih dari 2 - 5 tahun 327,642,293,240 323,041,058,552
Lebih dari 5 tahun 312,152,708,940 326,291,348,289
Jumlah 1,515,743,672,806 1,561,125,167,633
Cadangan kerugian penurunan nilai (29,356,839,154) (28,853,472,605)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih 1,486,386,833,652 1,532,271,695,028
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: a. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi (Catatan 29) pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar 13.03% dan 13,08%, sedangkan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar 12,33% dan 12,35%,
b. Kredit yang direstrukturisasi oleh Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, masing-masing
adalah sebagai berikut:
LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain *) 21,440,140,123 10,516,126,273 - 1,679,104,387 12,752,569,018 46,387,939,801
LancarDalam Perhatian
KhususKurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain *) 21,785,936,672 12,303,778,566 1,619,383,479 65,292,214 13,187,748,917 48,962,139,848
31 Maret 2019
31 Desember 2018
*) Skema restrukturisasi lain-lain terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
38
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut (lanjutan):
c. Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat
kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain.
d. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian kredit yang mengalami penurunan nilai menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan - -
Perikanan - -
Pertambangan Dan Penggalian 687,956,331 687,956,331
Industri Pengolahan 539,460,519 8,557,098,748
Listrik, Gas Dan Air - -
Konstruksi 1,619,383,479 1,812,299,610
Perdagangan Besar Dan Eceran 17,467,797,314 21,524,533,024 Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 21,893,283,366 12,087,860,874 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 800,000,000 800,000,000
Perantara Keuangan - - Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 8,067,097,883 1,062,794,085 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib - -
Jasa Pendidikan - -
Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 1,509,599,535 1,508,912,962 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya 4,219,713,164 10,897,559,526 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga - - Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - -
Lain-lain 4,969,728,977 4,187,550,400
Jumlah 61,774,020,568 63,126,565,560
Cadangan kerugian penurunan nilai (26,994,948,498) (25,294,944,501)
Jumlah kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi 34,779,072,070 37,831,621,059
e. Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018 masing-masing adalah sebesar 29,29% dan 30,27%.
f. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018, rasio Non Performing Loans (NPL) gross dan net masing-
masing sebesar 4,08% dan 2,29% serta 3,76% dan 2,78%.
g. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
39
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut (lanjutan):
h. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Saldo awal tahun 28,853,472,605 21,140,078,631
Pembentukan tahun berjalan (catatan 26)
503,366,549 113,916,991,607
Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih
- -
Penghapusan selama tahun berjalan
- (106,203,597,633)
Saldo akhir tahun 29,356,839,154 28,853,472,605
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai.
i. Klasifikasi kredit yang mengalami penurunan nilai, kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai dan kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Kredit yang mengalami penurunan nilai *) 41,082,629,089 36,734,144,434 Cadangan kerugian penurunan nilai individual (24,875,302,116) (23,140,607,144)
Sub jumlah 16,207,326,973 13,593,537,290
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai **) - -
Sub jumlah - bersih - -
Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai ***) 1,474,661,043,717 1,524,391,023,199 Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif (4,481,537,038) (5,712,865,461)
Sub jumlah 1,470,179,506,679 1,518,678,157,738
Saldo akhir 1,486,386,833,652 1,532,271,695,028
*) Termasuk dalam kategori “kredit yang mengalami penurunan nilai” adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet yang dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual. **) Termasuk dalam kategori “kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai” adalah kredit dengan kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet yang tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. ***) Termasuk dalam kategori “kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai” adalah keseluruhan kredit dengan kolektibilitas lancar serta kredit dengan kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet yang dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
40
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut (lanjutan):
j. Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangan kerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara
individual dan kolektif pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Kredit dengan penurunan secara individual 41,082,629,089 36,734,144,434 Penurunan nilai individual (24,875,302,116) (23,140,607,144)
Sub jumlah 16,207,326,973 13,593,537,290 Kredit dengan penurunan secara kolektif 1,474,661,043,717 1,524,391,023,199 Penurunan nilai kolektif (4,481,537,038) (5,712,865,461)
Sub jumlah 1,470,179,506,679 1,518,678,157,738
Saldo akhir 1,486,386,833,652 1,532,271,695,028
11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian pendapatan bunga yang masih akan diterima adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Kredit yang diberikan 12,976,198,656 13,087,146,645
Efek-efek dan penempatan pada bank lain
1,436,507,420 3,333,203,111
Jumlah 14,412,706,076 16,420,349,756
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Sewa gedung 7,813,782,385 8,542,296,259
Pemeliharaan Piranti Lunak 3,172,940,461 1,420,849,592
Asuransi & Premi Penjaminan LPS 1,351,703,601 23,458,041
Jasa Konsultan / Profesional 414,217,436 190,666,670
Annual Fee 267,000,996 -
Iklan dan promosi 239,161,690 95,276,002
Pendidikan & Pelatihan 100,388,200 -
Lainnya 1,180,955,986 1,048,505,362
Jumlah 14,540,150,755 11,321,051,926
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
41
13. UANG MUKA
Akun ini merupakan uang muka atas pembayaran biaya lelang atas barang yang disita perusahaan. 14. ASET TETAP
Tanah Bangunan Renovasi
bangunan atau instalasi
Kendaraan Peralatan kantor Jumlah
Saldo 1 Januari 2019 22,337,500,000 8,196,500,000 12,822,620,649 440,337,000 15,169,996,838 58,966,954,487
Penambahan - - 26,570,500 13,555,000 117,957,920 158,083,420
Pelepasan - - - (7,200,000) (22,560,875) (29,760,875)
Reklasifikasi - - - - - -
Surplus revaluasi - - - - - -
Saldo 31 Maret 2019 22,337,500,000 8,196,500,000 12,849,191,149 446,692,000 15,265,393,883 59,095,277,032
Akumulasi penyusutan:
Saldo 1 Januari 2019 - 1,263,627,083 10,792,602,792 380,955,266 12,160,847,922 24,598,033,063
Penambahan - 102,456,250 135,732,198 14,251,267 262,717,617 515,157,332
Pelepasan - - - (7,200,000) (22,560,875) (29,760,875)
Reklasifikasi - - - - -
Saldo 30 September 2018 - 1,366,083,333 10,928,334,990 388,006,533 12,401,004,664 25,083,429,520
22,337,500,000 6,830,416,667 1,920,856,159 58,685,467 2,864,389,219 34,011,847,512
Tanah Bangunan Renovasi
bangunan atau instalasi
Kendaraan Peralatan kantor Jumlah
Saldo 1 Januari 2018 22,337,500,000 8,196,500,000 12,938,953,955 440,337,000 14,705,431,588 58,618,722,543
Penambahan - - 1,458,783,190 - 2,005,416,378 3,464,199,568
Pelepasan - - (1,575,116,496) - (1,540,851,128) (3,115,967,624)
Reklasifikasi - - - - - -
Surplus revaluasi - - - - - -
Saldo 31 Desember 2018 22,337,500,000 8,196,500,000 12,822,620,649 440,337,000 15,169,996,838 58,966,954,487
Akumulasi penyusutan:
Saldo 1 Januari 2018 - 853,802,083 11,950,939,948 317,181,074 12,814,639,863 25,936,562,968
Penambahan - 409,825,000 416,779,340 63,774,192 886,487,187 1,776,865,719
Pelepasan - - (1,575,116,496) - (1,540,279,128) (3,115,395,624)
Reklasifikasi - - - - -
Saldo 31 Desember 2018 - 1,263,627,083 10,792,602,792 380,955,266 12,160,847,922 24,598,033,063
22,337,500,000 6,932,872,917 2,030,017,857 59,381,734 3,009,148,916 34,368,921,424 Jumlah tercatat 31 Desember 2018
31 Maret 2019
Kepemilikan langsung jumlah tercatat bruto:
Jumlah tercatat 31 Maret 2019
31 Desember 2018
Kepemilikan langsung jumlah tercatat bruto:
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp.515.157.331 dan Rp.413.924.598 (Catatan 27a). Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Hasil penjualan aset tetap 1,965,000 8,948,000
Nilai buku - -
Jumlah 1,965,000 8,948,000
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
42
14. ASET TETAP (lanjutan)
Tanah dan bangunan jika dicatat pada harga perolehan, nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Nilai perolehan - tanah 2,959,600,000 2,959,600,000
Nilai perolehan - bangunan 6,517,521,650 6,517,521,650
Jumlah nilai perolehan - tanah dan bangunan
9,477,121,650 9,477,121,650
Akumulasi penyusutan - bangunan (3,954,439,588) (3,954,439,588)
Jumlah nilai buku - tanah dan bangunan 5,522,682,062 5,522,682,062
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset selain tanah dan bangunan jika diukur menggunakan nilai wajar. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2035. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi FPG Indonesia dan PT Asuransi Umum Mega dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp.24.492.896.216 untuk periode 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018. Perusahaan asuransi tersebut merupakan pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian. Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Bank.
15. ASET TAKBERWUJUD
Aset tak berwujud pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 terdiri dari:
1 Januari 2019 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Maret 2019
Harga perolehanPerangkat lunak 9,954,198,854 - - - 9,954,198,854
Jumlah 9,954,198,854 - - - 9,954,198,854 Akumulasi amortisasi
Perangkat lunak 5,342,843,059 286,337,886 - - 5,629,180,945
Jumlah 5,342,843,059 286,337,886 - - 5,629,180,945
Jumlah tercatat - bersih 4,611,355,795 4,325,017,909
31 Maret 2019
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
43
15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
Aset tak berwujud pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 terdiri dari (lanjutan) :
1 Januari 2018 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2018
Harga perolehanPerangkat lunak 9,063,198,854 891,000,000 - - 9,954,198,854
Jumlah 9,063,198,854 891,000,000 - - 9,954,198,854 Akumulasi amortisasi
Perangkat lunak 4,303,824,847 1,039,018,212 - - 5,342,843,059
Jumlah 4,303,824,847 1,039,018,212 - - 5,342,843,059
Jumlah tercatat - bersih 4,759,374,007 4,611,355,795
31 Desember 2018
Aset tak berwujud diamortisasi selama 5-10 tahun. Beban amortisasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp.286.337.886 dan Rp.241.787.886 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 27a).
16. ASET LAIN-LAIN
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Agunan yang diambil alih 170,669,396,670 162,493,396,670 Penetapan pajak dalam proses banding -bersih (catatan 19c)
19,157,480,019 18,435,167,826
Uang muka pajak 417,000,000 417,000,000
Setoran jaminan 5,823,810,000 5,823,810,000
Penyelesaian kredit - - Persedian buku, barang cetakan dan materai
891,834,173 944,514,328
Uang muka konsultan/profesional - -
Lain-lain 2,735,693,746 1,397,070,440
Dikurangi :Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan
(1,324,000) (1,324,000)
Jumlah - bersih 199,693,890,608 189,509,635,264
Setoran jaminan terdiri atas deposit ATM ALTO, ATM PRIMA, deposit jaringan telepon, dan deposit sewa. Lainnya terdiri atas tagihan ATM, penyelesaian kredit dan nasabah serta lainnya. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan berupa tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
44
16. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
Rincian keuntungan (kerugian) penjualan agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Hasil penjualan agunan yang diambil alih
21,709,940,000 21,227,375,100
Nilai buku 21,812,000,000 21,483,350,000 Keuntungan (kerugian ) penjulan agunan yang diambil alih (102,060,000) (255,974,900)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Saldo awal tahun 1,324,000 1,324,000
Pembentukan (pemulihan) selama tahun berjalan (catatan 26)
- -
Pengurangan selama tahun berjalan - -
Saldo akhir tahun 1,324,000 1,324,000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
17. SIMPANAN NASABAH
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi 7,597,888,228 14,087,081,498
Pihak ketiga 1,623,272,715,107 1,630,840,286,634
Jumlah 1,630,870,603,335 1,644,927,368,132
Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Giro 210,641,147,583 211,412,489,299
Tabungan 119,338,047,817 117,840,852,760
Deposito berjangka 1,300,891,407,935 1,315,674,026,073
Jumlah 1,630,870,603,335 1,644,927,368,132
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
45
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
a. Giro terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi 3,785,387,632 9,525,045,979
Pihak ketiga 206,855,759,951 201,887,443,320
Jumlah 210,641,147,583 211,412,489,299
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah 3.00% 3.00%
Tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
b. Tabungan terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi
Tabungan Super 968,865,564 1,106,743,090
Tabungan Harda 85,261,885 118,109,469
Tabunganku 6,930,449 3,074,346
Tabungan Super plan 257,768,944 237,585,535
Tabungan Escrow 252,015 251,786
Jumlah pihak berelasi 1,319,078,857 1,465,764,226
Pihak ketiga
Tabungan Super 80,595,806,277 77,991,789,637
Tabungan Harda 4,890,864,158 5,278,244,578
Tabunganku 4,743,040,519 5,667,381,860
Tabungan Super plan 25,050,294,317 24,532,365,126
Tabungan Escrow 2,738,963,689 2,905,307,333
Jumlah pihak ketiga 118,018,968,960 116,375,088,534
Jumlah Tabungan 119,338,047,817 117,840,852,760
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah 2.75% 2.75%
c. Deposito berjangka terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi 2,493,421,739 3,096,271,293
Pihak ketiga 1,298,397,986,196 1,312,577,754,780
Jumlah 1,300,891,407,935 1,315,674,026,073
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
46
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
c. Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan):
Perincian deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi
< 1 bulan - -
1 bulan 2,493,421,739 3,096,271,293
3 bulan - -
6 bulan - -
Jumlah pihak berelasi 2,493,421,739 3,096,271,293
Pihak ketiga
< 1 bulan - 1,750,000,000
1 bulan 991,525,354,855 993,781,399,872
3 bulan 225,865,666,364 226,600,583,202
6 bulan 33,184,215,469 42,763,194,518
12 bulan 47,822,749,508 47,682,577,189
Jumlah pihak ketiga 1,298,397,986,196 1,312,577,754,781
Jumlah 1,300,891,407,935 1,315,674,026,074
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pihak berelasi
Sampai dengan 1 bulan 2,493,421,739 3,096,271,293
Lebih dari 1 - 3 bulan - -
Lebih dari 3 - 6 bulan - -
Jumlah pihak berelasi 2,493,421,739 3,096,271,293
Pihak ketiga
Sampai dengan 1 bulan 1,085,637,942,355 1,083,656,107,745
Lebih dari 1 - 3 bulan 168,122,825,460 171,013,339,182
Lebih dari 3 - 6 bulan 21,469,237,876 38,495,748,945
Lebih dari 6 - 12 bulan 23,167,980,505 19,412,558,909
Jumlah pihak ketiga 1,298,397,986,196 1,312,577,754,781
Jumlah 1,300,891,407,935 1,315,674,026,074
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah 7.25% 7.25%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp.223.610.263.461 dan Rp 249.209.268.434.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
47
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain berdasarkan mata uang dan pihak berelasi terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rupiah
Pihak berelasi
Giro 638,260,298 1,426,801,231
Deposito 2,000,000,000 2,000,000,000
Jumlah pihak berelasi 2,638,260,298 3,426,801,231
Pihak ketigaGiro 43,106,556,622 46,419,178,047
Call Money - -
Deposito 210,225,176,543 196,750,264,893
Jumlah pihak ketiga 253,331,733,165 243,169,442,940
Jumlah 255,969,993,463 246,596,244,171
Deposito berdasarkan jangka waktu terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Deposito1 bulan 152,109,086,595 157,232,914,751
3 bulan 58,116,089,948 33,417,350,142
6 bulan 2,000,000,000 4,100,000,000
12 bulan - 4,000,000,000
Jumlah 212,225,176,543 198,750,264,893
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Giro 3.00% 3.00%
Deposito 7.75% 7.75%
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (Rupiah) :
Tidak ada simpanan dari bank lain yang diblokir dan/atau dijadikan jaminan kredit dan transaksi/fasilitas perbankan lainnya pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
48
19. PERPAJAKAN
a. Utang pajak
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pajak penghasilan & PPNPasal 4 (2) 1,612,231,044 1,746,722,958
Pasal 21 502,135,268 582,165,381
Pasal 25 - -
Pasal 23 59,788,854 8,147,700
PPN 5,506,755 3,630,561
Jumlah 2,179,661,921 2,340,666,600
b. Beban pajak Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Pajak kini - -
Pajak tangguhan 155,661,170 (699,610,421)
Jumlah 155,661,170 (699,610,421)
c. Surat Ketetapan Pajak Pemeriksaan pajak tahun 2015 dan 2016 Pada tanggal 19 Maret 2018, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2015 dan 2016 yang menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan badan pasal 29, pajak penghasilan pasal 21, pasal 23 dan pasal 4 ayat 2 serta pajak pertambahan nilai barang dan jasa dengan jumlah sebesar Rp.12.835.399.546, yang terdiri dari:
No. Jenis pajak No.SKPKB Jumlah1 PPh Badan 00003/206/15/046/18 3,171,880,170
00022/206/16/046/18 8,528,233,470
2 PPh Pasal 21 00003/201/15/046/18 64,983,282
00034/201/16/046/18 49,493,381
3 PPh Pasal 23 00092/203/16/046/18 55,860,939
4 PPh Pasal 4 ayat 2 00007/240/15/046/18 214,448,304
5 PPN Barang dan Jasa 00113/207/16/046/18 655,500,000
00125/107/16/046/18 95,000,000
12,835,399,546
Setelah melakukan evaluasi atas Surat Ketetapan Pajak tersebut dan walaupun Bank tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank telah membayar seluruh kekurangan pembayaran pajaknya pada tanggal 14 Mei 2018. Pada tanggal 9 Juli 2018, Bank telah mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak terkait kekurangan pembayaran atas pajak penghasilan badan pasal 29, pajak penghasilan pasal 23, pasal 4 ayat 2 dan pajak pertambahan nilai barang dan jasa tersebut. Pajak kurang bayar tersebut dicatat pada bagian aset lain-lain (Catatan 16).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
49
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Pemeriksaan pajak tahun 2015 dan 2016 (lanjutan)
Pada tanggal 11 Oktober 2018, Bank menerima Himbauan Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahun Pajak 2017 No. SP2DK-1169/WPJ.21/KP-06/2018 yang menetapkan kurang bayar sebesar Rp 5.599.768.280. Bank telah membayar seluruh kekurangan pembayaran pajaknya pada tanggal 25 Oktober 2018. Bank juga mencatat pembayaran tersebut sebagai penetapan pajak dalam proses banding pada aset lain lain (Catatan 16). Sehubungan dengan keberatan yang diajukan Bank, belum terdapat tanggapan dari Direktorat Jenderal Pajak.
d. Pajak tangguhan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
31 Desember 2018
Koreksi Dibebankan
(dikreditkan) ke laba rugi
Dibebankan (dikreditkan)
ke penghasilan
komprehensif lain
31 Maret 2019
Penyusutan, penurunan nilai dan surplus revaluasi aset tetap
(1,862,060,067) - - - (1,862,060,067)
Liabilitas imbalan pasca kerja
6,105,285,891 - 155,661,171 - 6,260,947,062
Beban cadangan lainnya - - - - - Rugi fiskal - - - - -
Jumlah 4,243,225,824 - 155,661,171 - 4,398,886,995
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
31 Desember 2017
Koreksi Dibebankan
(dikreditkan) ke laba rugi
Dibebankan (dikreditkan)
ke penghasilan
komprehensif lain
31 Desember 2018
Penyusutan,penurunan nilai dan surplus revaluasi aset tetap
(1,862,060,067) - - - (1,862,060,067)
Liabilitas imbalan pasca kerja
5,507,915,816 - 597,370,075 - 6,105,285,891
Beban cadangan lainnya - - - - - Rugi fiskal 3,366,817,385 - (3,366,817,385) - -
Jumlah 7,012,673,134 - (2,769,447,310) - 4,243,225,824
31 Maret 2019
31 Desember 2018
Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat dipulihkan ditahun-tahun mendatang.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
50
20. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah dan bank lain. Rincian bunga yang masih harus dibayar pada 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Deposito 6,452,361,719 6,578,974,558
Jumlah 6,452,361,719 6,578,974,558
21. LIABILITAS IMBALAN PASCA–KERJA
Bank memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan atau telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 tahun sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tertanggal 25 Maret 2003. Dasar perhitungan manfaat Undang-Undang Ketenagakerjaan ini menggunakan gaji pokok terkini. Imbalan tersebut tidak didanai. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 275 karyawan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018. Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini didasarkan pada laporan penilaian aktuaria yang diperoleh dari PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 27 Desember 2018 untuk 31 Desember 2018. Beban liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Biaya jasa kini 1,383,000,000 1,068,900,000
Biaya bunga - -
Biaya jasa lalu - -
Provisi untuk kelebihan pembayaran - -
Jumlah 1,383,000,000 1,068,900,000
Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Saldo awal nilai kini liabilitas 23,335,909,162 22,031,986,726
Biaya jasa kini 1,383,000,000 2,985,636,620
Biaya bunga - 1,428,050,838
Biaya jasa lalu - 26,349,085
Pembayaran selama tahun berjalan (760,355,317) (1,252,083,750)
(keuntungan) kerugian aktuarial yang timbul dari: - asumsi keuangan - (2,269,561,028)
- asumsi pengalaman - 385,530,671
Jumlah 23,958,553,845 23,335,909,162
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
51
21. LIABILITAS IMBALAN PASCA–KERJA (lanjutan)
Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji. Risiko Suku Bunga Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program. Risiko Tingkat Kenaikan Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 8,40% Tingkat kenaikan gaji : 5,00% Tingkat kemungkinan cacat : 10,00% Tingkat kematian : TMI - 2011 dengan perbaikan Tingkat pengunduran diri : 0,10% 20-29 tahun 0,05% 30-39 tahun 0,03% 40-44 tahun 0,02% 45-49 tahun 0,01% 50-54 tahun Usia pensiun normal : 55 tahun
22. LIABILITAS LAIN-LAIN
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Safe Deposit Box 1,014,500,000 1,011,350,000
Lain-lain 4,304,296,306 1,336,860,719
Jumlah 5,318,796,306 2,348,210,719
Rincian liabilitas lain-lain merupakan cadangan biaya pendidikan dan pelatihan yang belum dibebankan.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
52
23. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR
Komposisi pemegang saham Bank dan masing-masing kepemilikannya pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Jumlah lembar saham
Persentase kepemilikan
Jumlah nilai saham
PT Hakimputra Perkasa 3,084,461,000 75.14% 308,446,100,000
Kwee Sinto 158,459,700 3.95% 15,845,970,000 Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) 941,511,095 20.91% 94,151,109,500
Jumlah 4,184,431,795 100.00% 418,443,179,500
Jumlah lembar saham
Persentase kepemilikan
Jumlah nilai saham
PT Hakimputra Perkasa 3,084,461,000 75.14% 308,446,100,000
Kwee Sinto 158,459,700 4.93% 15,845,970,000 Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) 941,511,095 19.93% 94,151,109,500
Jumlah 4,184,431,795 100.00% 418,443,179,500
31 Maret 2019
31 Desember 2018
Pada tanggal 6 Januari 2017 dan 27 Maret 2017, PT Hakimputra Perkasa menyetor uang muka setoran modal masing-masing sebesar Rp 25.000.000.000 dengan jumlah yang disetor adalah Rp 50.000.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 4 Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan telah diubah sebagai berikut: Meningkatkan modal disetor melalui mekanisme non-HMETD yang semula Rp 365.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 401.500.000.000 yang diambil bagian oleh PT Hakimputra Perkasa sebesar Rp 36.500.000.000 atau sebanyak 365.000.000 saham;
Berdasarkan peningkatan modal tersebut maka susunan pemegang saham sebagai berikut:
- PT Hakimputra Perkasa sebanyak 3.016.961.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 301.696.100.000
- Kwee Sin To sebanyak 198.039.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 19.803.900.000;
- Masyarakat sebanyak 800.000.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 80.000.000.000.
Peningkatan modal disetor tersebut menggunakan uang muka setoran modal yang diterima di awal tahun 2017, sehingga sisa uang muka setoran modal menjadi Rp 13.500.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0163943 tanggal 21 Agustus 2017. Pada tanggal 14 Juli 2017, peningkatan modal saham tersebut telah disetujui oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Saham Tambahan Melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) No. S-03820/BEI.PP3/07-2017
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
53
23. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
Pada tanggal 21 November 2017, peningkatan modal saham tersebut telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Pencatatan Penambahan Modal Disetor Bank No. SR-60/PB-333/2017. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 13 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan telah diubah sebagai berikut: Meningkatkan modal disetor melalui mekanisme HMETD yang semula Rp 401.500.000.000 menjadi sebesar Rp
418.443.179.500 yang diambil bagian oleh PT Hakimputra Perkasa dan masyarakat sebesar Rp 33.886.359.000 atau sebanyak 169.431.795 saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham.
Berdasarkan perubahan modal tersebut maka susunan pemegang saham sebagai berikut:
- PT Hakimputra Perkasa sebanyak 3.084.461.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 308.446.100.000;
- Masyarakat sebanyak 1.099.970.795 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 109.997.079.500.
Peningkatan modal oleh PT Hakimputra Perkasa sebagian menggunakan sisa uang muka setoran modal yang diterima di tahun 2017 sebesar Rp 13.500.000.000. Akta tersebut telah telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0232860 dan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0232858 masing-masing tanggal 15 Agustus 2018. Pada tanggal 22 Juni 2018, peningkatan modal saham tersebut telah disetujui oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan surat Persetujuan Pencatatan Saham Tambahan Melalui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) No. S-03564/BEI.PP3/06.2018 Pada tanggal 27 September 2018, peningkatan modal saham tersebut telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Pencatatan Penambahan Modal Disetor Bank No. SR-44/PB-333/2018. Tambahan modal disetor sehubungan dengan penawaran umum dan penambahan modal disetor Bank setelah dikurangi biaya emisi saham adalah sebagai berikut:
Agio saham Biaya emisi saham Jumlah
Pengeluaran 800.000.000 saham melalui penjualan saham Bank pada penawaran umum tahun 2015
20,000,000,000 3,769,769,602 16,230,230,398
Pengeluaran 365.000.000 saham melalui penambahan saham tanpa HMETD tahun 2017
- 324,275,000 (324,275,000)
Pengeluaran 169.431.795 saham melalui penambahan saham dengan HMETD tahun 2018
16,943,179,500 2,556,985,000 14,386,194,500
36,943,179,500 6,651,029,602 30,292,149,898
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
54
24. PENDAPATAN BUNGA
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Pendapatan bunga terdiri dari :Kredit yang diberikan 48,429,837,454 50,296,604,917
Penempatan pada Bank Indonesia 3,136,369,575 1,714,570,921
Efek-efek 2,026,706,093 3,035,782,084
Penempatan pada Bank lain 1,010,533,049 1,672,835,053
Jumlah 54,603,446,171 56,719,792,975
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada 31 Maret 2019 dan 2018, masing-masing sebesar Rp.1.042.554.532 dan Rp.955.002.884.
25. BEBAN BUNGA
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Beban bunga terdiri dari :Deposito berjangka 27,277,687,118 27,677,274,852
Giro 2,063,688,720 1,452,683,531
Tabungan 794,480,220 810,342,489
Premi penjaminan simpanan (catatan 32)
950,972,409 1,017,113,947
Call money - 4,888,889
Jumlah 31,086,828,467 30,962,303,708
Jumlah beban bunga dari pihak berelasi pada 31 Maret 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp.123.947.985 dan Rp.193.712.217.
26. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET
NON-KEUANGAN
Rincian pemuliuhan (pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit (catatan 10)
503,366,551 355,701,578
Pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih (catatan 16)
-
Jumlah 503,366,551 355,701,578
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
55
27. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Akun ini terdiri dari:
Umum dan administrasi 10,199,173,958 8,869,026,072
Tenaga kerja 16,342,525,656 15,978,714,965
Jumlah 26,541,699,614 24,847,741,037
a. Beban Umum dan Administrasi
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Sewa 2,282,351,087 2,226,018,842
Jasa penyedia tenaga kerja 1,643,612,365 1,493,971,078
Jasa lintas Arta & CBS 1,085,355,572 812,115,901
Pendidikan dan pelatihan 900,320,000 750,000,000
Lain-lain 534,290,689 35,233,570
Penyusutan aset tetap (Catatan 14) 515,157,331 413,924,598
Jasa profesional 433,440,712 69,873,338
Keamanan 402,567,650 399,545,045
Biaya administrasi, BI, dan bank lain 393,658,304 387,271,048
Telepon, listrik, dan air 393,048,896 415,381,492
Keperluan kantor 328,429,753 401,685,634
Pemeliharaan dan perbaikan 321,713,637 93,218,866 Amortisasi aset tak berwujud (Catatan 15)
286,337,886 241,787,886
Transportasi 242,986,481 222,953,006
Cetakan, materai, dan benda pos 113,288,999 94,396,836
Keperluan rumah tangga 63,482,857 58,134,914
Perjalanan dinas 58,925,719 132,639,497
Iklan dan promosi 53,754,783 89,437,675
Asuransi 45,489,564 34,690,580
Penyelesaian kredit 42,092,003 472,418,651
Sumbangan 39,031,000 15,150,000
Pajak 14,838,670 9,177,615
Pengurusan surat izin 5,000,000 -
Jumlah 10,199,173,958 8,869,026,072
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
56
27. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan)
b. Beban Tenaga Kerja
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Gaji dan tunjangan 12,070,469,701 12,044,381,977
Beban imbalan kerja (Catatan 20) 1,383,000,000 1,068,900,000
Tunjangan hari raya 999,000,000 963,000,000
Tunjangan uang makan/transport 793,700,001 801,166,666
Tunjangan ASTEK 653,874,053 603,851,994
Tunjangan premi asuransi 301,913,797 372,970,917
Tunjangan kesehatan 78,904,600 53,085,000
Lembur 28,964,075 32,142,563
Tunjangan teller 22,471,429 22,557,148
Rekreasi dan olahraga 9,513,000 9,520,000
Biaya pegawai lainnya 715,000 2,538,700
Tunjangan pakaian seragam - 4,600,000
Jumlah 16,342,525,656 15,978,714,965
28. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL – BERSIH
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Akun ini terdiri dari:Keuntungan penjualan aset tetap - bersih (catatan 14)
1,965,000 8,948,000
Keuntungan (kerugian) atas penjualan agunan yang diambil alih (catatan 16)
(102,060,000) (255,974,900)
Pendapatan (beban) lainnya - bersih (7,178,316) 65,531,360
Jumlah (107,273,316) (181,495,540)
29. LABA PER SAHAM DASAR
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan
4,085,596,581 3,893,333,333
Laba (rugi) bersih 9,901,589,849 971,364,086 Laba (rugi) bersih per saham dasar 9.69 1.00
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
57
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat Hubungan Berelasi Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Pihak hubungan berelasi Sifat hubungan berelasi Transaksi
PT Hakimputra Perkasa Dana setoran modal
Simpanan
Beban bunga
Kwee Sinto Pemegang saham akhir Dana setoran modal
PT Alter Abadi Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Kredit
akhir yang sama Pendapatan bunga
PT Asean Motor International Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpanan
pemegang saham akhir yang sama Beban bungaBeban sewa tanah & gedungBeban keamanan & kebersihan
PT Asia Putra Perkasa Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT BPR Cahaya Wiraputra Anak perusahaan dari perusahaan Simpananinduk Beban bunga
BPR Varia Central Artha Anak perusahaan dari perusahaan Simpananinduk Beban bunga
PT Hakim Putra Sejati Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
Perhimpunan Inti Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
Perhimpunan Minan Indonesia Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
Perhimpunan Musim Semi Dimiliki dan dikendalikan oleh SimpananAbadi Indonesia pemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Varia Inti Sekuritas Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
Pemegang saham akhir atau perusahaan induk
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
58
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Pihak hubungan berelasi Sifat hubungan berelasi Transaksi
PT Varia Inter Perkasa Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Tri Satria Indah Motor Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpanankeluarga dari pemegang saham Beban bungaakhir yang sama
PT Varia Intra Finance Dimiliki dan dikendalikan oleh Kreditpemegang saham akhir yang sama Pendapatan Bunga
SimpananBeban bunga
PT Jolael Wahana Abadi Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Nippindo Kaolin Abadi Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Subang Perkasa Industrial Park Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Jolael Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Bintang Binamitra Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpanankeluarga dari pemegang saham Beban bungaakhir yang sama
PT Kaolin Belitung Utama Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
PT Kaolin Sakti Perkasa Dimiliki dan dikendalikan oleh Simpananpemegang saham akhir yang sama Beban bunga
Perseorangan Komisaris KreditDireksi Pendapatan bungaPejabat Eksekutif SimpananKeluarga Beban bunga
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
59
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi pihak berelasi
31 Maret 2019 31 Desember 2018
AsetKredit yang diberikan (catatan 10) 31,311,353,353 31,053,976,952
Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi
31,311,353,353 31,053,976,952
Persentase dari total aset 1.37% 1.37%
Liabilitas
Simpanan nasabah (catatan 17)
Giro 3,785,387,632 9,525,045,979
Tabungan 1,319,078,857 1,465,764,226
Deposito 2,493,421,739 3,096,271,293
Simpanan dari bank Lain (catatan 18) 2,638,260,298 3,426,801,231 Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak berelasi 10,236,148,526 17,513,882,729
Persentase dari total liabilitas 0.54% 0.93%
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Pendapatan bunga ( catatan 23) 1,042,554,532 955,002,884
Persentase dari total pendapatan bunga 1.91% 1.68%
Beban bunga (catatan 24) 123,947,985 193,712,217
Persentase dari total beban bunga 0.40% 0.63%
Beban operasional lainnyaBeban sewa tanah dan gedung 925,698,778 927,829,360 Beban keamanan dan kebersihan 360,337,150 351,773,245
Jumlah beban operasional lainnya yang terkait dengan pihak berelasi 1,286,035,928 1,279,602,605 Persentase dari total beban operasional lainnya 4.85% 5.15%Keuntungan penjualan tanah dan bangunan - - Persentase dari total pendapatan non-operasional - -
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
60
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi pihak berelasi Rincian gaji, tunjangan dan bonus atas Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut:
Jumlah Pejabat
Gaji Tunjangan Bonus Jumlah
Komisaris 3 429,000,000 180,000,000 - 609,000,000 Direksi 4 945,000,000 348,000,000 - 1,293,000,000 Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi 3 187,500,000 14,700,000 - 202,200,000
Jumlah 10 1,561,500,000 542,700,000 - 2,104,200,000
Jumlah Pejabat
Gaji Tunjangan Bonus Jumlah
Komisaris 3 405,000,000 348,750,000 - 753,750,000 Direksi 4 915,000,000 775,500,000 - 1,690,500,000
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi 3 173,000,000 76,200,000 - 249,200,000
Jumlah 10 1,493,000,000 1,200,450,000 - 2,693,450,000
31 Maret 2019
31 Maret 2018
Jumlah pesangon pemutusan kontrak kerja kepada manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.847.620.257. Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Sewa Menyewa No. 8 tanggal 9 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan notaris Petrus Suandi Halim, S.H., notaris, di Jakarta, antara Rachman Hakim dengan PT Bank Harda Internasional Tbk, kedua belah pihak telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas sebidang tanah dan bangunan berlantai 4 yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat. Biaya sewa untuk perpanjangan sewa tersebut adalah sebesar Rp 350.000.000 per tahun atau Rp 1.750.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun. Perjanjian ini berlangsung selama 5 tahun, terhitung sejak tanggal 20 Maret 2016 sampai dengan tanggal 19 Maret 2021. Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 01 tanggal 1 Maret 2018 yang dibuat di hadapan notaris Sheila Ersan Sugito, SH,MKn, notaris, di Tangerang Selatan, antara PT Asean Motor International dengan PT Bank Harda Internasional Tbk, kedua belah pihak telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas gedung yaitu ruangan di dalam gedung yang terletak di lantai 1 (satu), lantai 2 (dua), dan lantai 3 (tiga) yang beralamat di Jl. Kyai Haji Samanhudi No. 10, Jakarta Pusat. Perjanjian ini berlangsung selama 5 tahun, terhitung sejak tanggal 9 Desember 2017 sampai dengan tanggal 9 Desember 2022. Untuk tahun 2018, biaya sewa sebesar Rp.243.702.500 per bulan dan biaya service charge/maintenance sebesar Rp.103.526.742 per bulan. Untuk tahun 2019 sampai dengan 2022, biaya sewa sebesar Rp.249.370.000 per bulan dan biaya service charge/maintenance sebesar Rp.105.935.500 per bulan.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
61
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Akun-akun di bawah ini dicatat didalam laporan posisi keuangan ekstra-komtabel (off-balance sheet):
31 Maret 2019 31 Desember 2018
KomitmenLiabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(140,434,310,723) (148,775,205,095)
Liabilitas komitmen - bersih (140,434,310,723) (148,775,205,095)
KontinjensiTagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2,796,379,170 2,450,572,215
Jumlah tagihan kontinjensi 2,796,379,170 2,450,572,215
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang diberikan (200,000,000) (200,000,000)
Jumlah liabilitas kontinjensi (200,000,000) (200,000,000)
Tagihan (liabilitas) kontinjensi - bersih 2,596,379,170 2,250,572,215
Kredit hapus buku 161,382,259,633 173,181,385,523 Jumlah komitmen dan kontinjensi - bersih 23,544,328,080 26,656,752,643
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Bank memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang berelasi sebesar Rp.1.413.616.760 dan Rp.2.503.313.713. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal 9 Januari 2019, tingkat bunga penjaminan periode 13 Januari 2019 sampai dengan 14 Mei 2019 untuk simpanan di Bank Umum adalah 7,00% untuk mata uang Rupiah dan 2,25% untuk mata uang asing. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp.950.972.409 dan Rp.1.017.113.947 (Catatan 25).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
62
33. INFORMASI SEGMEN
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen Bank tidak dikelompokkan per segmen usaha, dan hanya dikelompokkan berdasarkan segmen geografis. Bank melaporkan segmen berdasarkan daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan lainnya. Berikut adalah informasi segmen geografis Bank:
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Banten Lainnya Jumlah
Pendapatan bunga - bersih 15,607,698,285 1,064,518,672 5,032,363,594 748,840,011 1,063,197,142 23,516,617,704
Laba operasional -bersih 5,705,940,347 1,019,956,095 3,660,148,933 293,983,752 (826,827,132) 9,853,201,995
Pendapatan (beban) non-operasional - bersih
1,213,331,011 404,795,820 (1,904,044,776) (327,488,667) 506,133,296 (107,273,316)
Laba tahun berjalan 7,074,932,528 1,424,751,915 1,756,104,157 (33,504,915) (320,693,836) 9,901,589,849
INFORMASI LAINNYA
ASETKas 9,718,666,600 1,296,555,600 806,919,050 273,143,200 1,954,941,150 14,050,225,600
Giro pada Bank Indonesia 60,832,250,599 - - - - 60,832,250,599
Giro pada bank lain 9,251,376,637 458,971,001 1,081,505,841 - 2,124,358,948 12,916,212,427 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
337,400,000,000 - - - - 337,400,000,000
Efek-efek 91,084,828,395 - - - - 91,084,828,395
Kredit - bersih 1,008,530,795,615 82,385,584,435 263,547,818,549 19,602,708,824 112,319,926,227 1,486,386,833,650 Pendapatan bunga yang masih akan diterima
10,661,155,241 694,160,106 2,056,053,654 217,882,309 783,454,766 14,412,706,076
Biaya dibayar dimuka 10,197,749,004 2,297,217,977 390,134,518 - 1,655,049,256 14,540,150,755
Uang muka pajak - - - - - -
Aset tetap - bersih 19,232,352,296 1,323,015,008 5,114,848,975 6,608,042,817 1,733,588,416 34,011,847,512
Aset pajak tangguhan 4,398,886,995 - - - - 4,398,886,995
Aset tak berwujud 4,325,017,909 - - - - 4,325,017,909
Aset lain-lain 163,174,540,766 20,387,460,108 6,479,466,866 1,552,342,154 8,100,080,714 199,693,890,608
Jumlah aset 1,728,807,620,057 108,842,964,235 279,476,747,453 28,254,119,304 128,671,399,477 2,274,052,850,526
LIABILITASLiabilitas segera 15,419,602,222 2,170,161 500,291,986 - 2,450,000 15,924,514,369
Simpanan nasabah 1,294,630,661,128 36,820,796,517 160,080,407,870 27,338,793,761 111,999,944,059 1,630,870,603,335
Simpanan dari Bank Lain 75,087,375,551 93,921,715,123 41,859,086,594 - 45,101,816,195 255,969,993,463
Utang pajak 1,849,423,227 37,665,741 177,016,979 10,421,379 105,134,595 2,179,661,921
Pendapatan diterima dimuka 53,762,150 2,187,501 - 750,000 20,295,513 76,995,164
Bunga yang masih harus dibayar
4,632,901,530 536,807,761 737,368,484 32,468,934 512,815,010 6,452,361,719
Liabilitas imbalan pasca-kerja 23,958,553,845 - - - - 23,958,553,845
Liabilitas lain-lain 4,936,253,706 15,719,200 7,744,000 4,299,400 354,780,000 5,318,796,306
Jumlah liabilitas 1,420,568,533,359 131,337,062,004 203,361,915,913 27,386,733,474 158,097,235,372 1,940,751,480,122
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Banten Lainnya Jumlah
Pendapatan bunga - bersih 19,636,090,952 1,504,845,683 1,651,853,091 1,149,190,940 1,815,508,601 25,757,489,267
Laba operasional -bersih 694,727,265 260,723,216 402,660,060 591,074,108 (96,714,602) 1,852,470,047 Pendapatan (beban) non-operasional - bersih
402,680,472 (267,477,250) 419,001,508 (881,736,097) 146,035,827 (181,495,540)
Laba tahun berjalan 397,797,316 (6,754,034) 821,661,568 (290,661,989) 49,321,225 971,364,086
INFORMASI LAINNYA
ASETKas 9,307,118,350 931,790,950 923,546,800 377,814,000 1,741,878,300 13,282,148,400
Giro pada Bank Indonesia 93,288,987,148 - - - - 93,288,987,148
Giro pada bank lain 16,848,315,074 25,000,000 1,031,035,974 - 2,151,543,995 20,055,895,043 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
255,583,099,628 - - - - 255,583,099,628
Efek-efek 137,501,730,662 - - - - 137,501,730,662
Kredit - bersih 1,222,988,391,904 101,519,448,793 147,490,329,719 44,257,887,090 123,370,979,825 1,639,627,037,331 Pendapatan bunga yang masih akan diterima
12,848,377,518 894,059,515 951,052,196 423,751,351 880,453,811 15,997,694,391
Biaya dibayar dimuka 17,117,811,576 2,886,779,725 607,946,704 - 2,708,030,824 23,320,568,829
Uang muka pajak - - - - - -
Aset tetap - bersih 19,483,543,731 113,847,736 5,057,269,511 6,692,701,088 1,026,285,239 32,373,647,305
Aset pajak tangguhan 6,313,062,713 - - - - 6,313,062,713
Aset tak berwujud 4,517,586,121 - - - - 4,517,586,121
Aset lain-lain 123,666,184,375 15,227,234,294 3,832,201,756 4,529,130,156 9,595,509,738 156,850,260,319
Jumlah aset 1,919,464,208,800 121,598,161,013 159,893,382,660 56,281,283,685 141,474,681,732 2,398,711,717,890
31 Maret 2019
31 Maret 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
63
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Berikut adalah informasi segmen geografis Bank (lanjutan):
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Banten Lainnya Jumlah
LIABILITASLiabilitas segera 3,109,151,831 2,425,890 245,959 - 6,229,334 3,118,053,014
Simpanan nasabah 1,377,553,514,420 79,070,737,176 154,023,149,524 11,183,610,746 115,410,910,409 1,737,241,922,275
Simpanan dari Bank Lain 53,096,773,726 46,835,019,796 29,628,231,931 - 44,174,886,825 173,734,912,278
Utang pajak 3,654,198,436 198,147,470 157,189,950 12,366,713 394,350,700 4,416,253,269
Pendapatan diterima dimuka 8,169,318,942 9,027,782 - 375,000 131,999,329 8,310,721,053
Bunga yang masih harus dibayar
5,013,812,098 386,165,599 595,928,013 27,473,037 534,141,337 6,557,520,084
Liabilitas imbalan pasca-kerja 21,642,113,764 - - - - 21,642,113,764
Liabilitas lain-lain 3,984,772,496 9,633,000 11,268,000 6,258,000 367,570,000 4,379,501,496
Jumlah liabilitas 1,476,223,655,713 126,511,156,713 184,416,013,377 11,230,083,496 161,020,087,934 1,959,400,997,233
31 Maret 2019
34. MANAJEMEN RISIKO
Kerangka Manajemen Risiko Bank menerapkan manajemen risiko terpadu dan komprehensif sehingga mampu mendukung pencapaian target kinerja dan menjaga kelangsungan usaha. Strategi manajemen risiko yang proaktif akan meningkatkan efektifitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (Return on Equity) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Bank telah memperhatikan cakupan penilaian penerapan manajemen risiko melalui profil risiko Bank baik penilaian inherent risk maupun penilaian kualitas penerapan manajemen risiko serta menyesuaikan setiap indikator penilaian sesuai dengan peraturan yang baru dengan menggunakan konsep Risk Based Bank Rating (RBBR). Berdasarkan self-assessment yang dilakukan Bank selama periode tahun 2018, secara keseluruhan, tingkat profil risiko yang dihadapi Bank adalah pada peringkat komposit 3 (tiga). Berbagai upaya untuk mempertahankan penilaian pada peringkat komposit 3 (tiga) terus dilakukan terutama perbaikan dan evaluasi pada empat kategori risiko utama yang dihadapi Bank, disamping risiko lainnya. Keempat risiko utama yang dihadapi Bank adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dengan melibatkan semua unsur dalam Bank dimana Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai kompleksitas dan profil risiko Bank serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank. Mekanisme pengelolaan risiko secara day to day dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko yang merupakan aturan acuan dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank yang meliputi kebijakan, strategi, organisasi, sistim informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru, Business Continuity Plan (BCP). Untuk menjamin tercapainya praktik manajemen risiko terbaik pada Bank, kontribusi dari Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit dinilai memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko memiliki tanggung jawab dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko pada perusahaan, sedangkan Komite Audit bertanggung jawab dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan audit, pengendalian proses internal, dan pelaporan keuangan. Kedua komite pendukung Dewan Komisaris tersebut berperan sebagai organ komplementer bagi satu sama lain dalam hal melakukan pengawasan pada Bank, tetapi keduanya memiliki tanggung jawab di ranah yang berbeda.
Manajemen Risiko Aset dan Liabilitas
Manajemen Aset/Liabilitas adalah serangkaian tindakan dan prosedur yang dirancang untuk mengontrol posisi keuangan, dalam mendukung dan membantu pelaksanaan tugas direksi dalam memelihara struktur neraca yang kuat, Bank telah membentuk Asset and Liability Committee (ALCO) yang diketuai oleh Direktur Utama (merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari 2 (dua) orang Direktur, Kepala Divisi Treasuri, Kepala Divisi Kredit dan Marketing, Kepala Divisi Operasional, Pimpinan Kantor Pusat Operasional, Pimpinan Cabang, dan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
64
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Manajemen Risiko Aset dan Liabilitas (lanjutan) ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengusulkan, dan menetapkan strategi pendanaan dan investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga, dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan mengalokasikan dana pada aset produktif secara hati-hati. Proses pengelolaan aset dan liabilitas Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, yield curve, nilai tukar valuta asing terhadap rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Kajian tersebut oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dilaporkan kepada Asset and Liability Committee (ALCO). ALCO kemudian akan menentukan strategi bisnis dalam penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi, kebijakan dan pengalokasian dana, evaluasi kewajiban-kewajiban Bank, pemantauan laba bank yang telah dicapai serta memonitor posisi likuiditas. Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya. Bank melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun strategi dan kerangka kerja serta menjalankan upaya mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, retail, komersial, maupun konsumsi, penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga. Untuk menjaga agar kualitas kredit Bank tetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Retail, Komersial, dan Konsumsi) maupun portofolio kredit secara keseluruhan. Sistem pengukuran profil risiko debitur, prosedur, sistem manajemen risiko, system data base dan organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan penekanan kepada penerapan prinsip “empat mata” (four eyes principle) dimana keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit. Bank juga membentuk Komite Kredit untuk membantu Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenangnya melalui Rapat Komite Kredit atau Surat Edaran Direksi. Fungsi pokok Komite Kredit adalah: 1. Memastikan bahwa seluruh aspek telah memenuhi prinsip pemberian kredit yang sehat sesuai dengan Pedoman
Kebijakan Perkreditan Bank; 2. Memastikan bahwa kredit yang diberikan tidak melanggar prinsip kehati-hatian; 3. Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan dapat dilunasi pada saat jatuh tempo berdasarkan analisis terhadap
permohonan yang diajukan oleh Calon Debitur; 4. Memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit setelah memperoleh informasi yang cukup dari
pengusul; dan 5. Memberikan persyaratan tertentu (jika dipandang perlu) sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit yang
mungkin akan timbul. Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisis stress testing secara berkala terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Stress testing bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada “stressful condition” sehingga Bank dapat membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan “contingency plan”. Dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank sangat memperhatikan hal-hal yang meliputi sumber daya manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang diberikan, monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi Non Performing Loans (NPL) melakukan penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah, melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator aspek risiko dan kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles, mengintensifkan rapat komite pemutus kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar, dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
65
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan) Selama tahun 2018, terdapat pemberian kredit kepada pihak tidak terkait yang mrelampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko kredit Bank berada pada peringkat 3. a. Eksposur Maksimum Terhadap Risiko Kredit
Dalam aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi yang diterbitkan terjadi atau terealisasi. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan (on-balance sheet) dan rekening administratif (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Laporan Posisi KeuanganGiro pada Bank Indonesia 60,832,250,599 111,310,279,599
Giro pada Bank lain 12,916,212,427 9,199,027,383 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 337,400,000,000 244,168,416,404
Aset keuangan untuk diperdagangkan - -
Efek-efek untuk tujuan Investasi 91,084,828,395 91,337,427,315
Reverse Repo Bank Indonesia - -
Kredit yang diberikan - bersih 1,486,386,833,650 1,532,271,695,028
Jumlah 1,988,620,125,071 1,988,286,845,729
Rekening AdministratifBank Garansi yang diterbitkan 200,000,000 200,000,000
Jumlah 200,000,000 200,000,000
b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri, dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kredit. Tabel di bawah ini adalah Konsentrasi Kredit Bank yang menggambarkan pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi dan tujuan penggunaan kredit.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
66
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan) b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit (lanjutan)
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Rp % Rp %
Sektor Ekonomi:Pertanian.perburuan dan kehutanan 76,657,330,033 5.06 76,745,970,218 4.92
Perikanan 14,073,187,562 0.93 14,278,146,844 0.91
Pertambangan 31,502,331,077 2.08 31,653,421,412 2.03
Industri pengelolaan 204,526,120,063 13.49 220,294,522,974 14.11
Listrik, gas dan air 3,987,672,238 0.26 4,252,981,066 0.27
Konstruksi 26,756,980,121 1.77 29,413,536,980 1.88
Perdagangan 582,520,188,021 38.43 580,760,708,653 37.20 Penyediaan akomodasi dan makan minum
236,413,719,542 15.60 227,330,663,948 14.56
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
32,845,250,152 2.17 33,423,517,228 2.14
Perantara keuangan 60,075,456,378 3.96 71,683,125,862 4.59 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
123,916,786,776 8.18 123,099,886,985 7.89
Jasa pendidikan 6,431,405,453 0.42 17,934,277,387 1.15
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,671,911,269 0.11 1,676,467,963 0.11
Jasa kemasyarakatan 14,020,090,043 0.92 23,971,248,019 1.54
Lain-lain 100,345,244,078 6.62 104,606,692,094 6.70
Jumlah 1,515,743,672,806 100.00 1,561,125,167,633 100.00
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan jenis penggunaan kredit adalah sebagai berikut:
Rp % Rp %
Jenis penggunaan
Modal kerja 1,047,226,409,159 69.09 1,060,053,297,748 67.90
Investasi 368,172,019,569 24.29 396,465,177,791 25.40
Konsumsi 100,345,244,078 6.62 104,606,692,094 6.70
Jumlah 1,515,743,672,806 100.00 1,561,125,167,633 100.00
31 Maret 2019 31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
67
33. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan) b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit (lanjutan)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank berdasarkan pihak lawan, sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai:
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia
Bank Perorangan Jumlah
Laporan Posisi KeuanganGiro pada Bank Indonesia - 60,832,250,599 - - 60,832,250,599
Giro pada Bank lain - - 12,916,212,427 - 12,916,212,427 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - 284,000,000,000 53,400,000,000 - 337,400,000,000 Aset keuangan untuk diperdagangkan - - - - - Reverse Repo Bank Indonesia - - - Efek-efek untuk tujuan investasi - 91,084,828,395 - - 91,084,828,395
Kredit yang diberikan 933,015,835,537 - - 582,727,837,267 1,515,743,672,804 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 7,579,686,564 1,271,355,230 165,545,860 5,396,118,422 14,412,706,076
Setoran Jaminan 5,823,810,000 - - - 5,823,810,000
Jumlah 946,419,332,101 437,188,434,224 66,481,758,287 588,123,955,689 2,038,213,480,301
Dikurangi :Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 8,981,344,976 - 5,231 20,375,488,947 29,356,839,154
Jumlah - bersih 937,437,987,125 437,188,434,224 66,481,753,056 567,748,466,742 2,008,856,641,147
Rekening Administratif
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 57,356,079,955 - - 83,078,230,768 140,434,310,723 Bank Garansi yang diterbitkan - - - 200,000,000 200,000,000 Jumlah Rekening Administratif 57,356,079,955 - - 83,278,230,768 140,634,310,723
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia
Bank Perorangan Jumlah
Laporan Posisi KeuanganGiro pada Bank Indonesia - 111,310,279,599 - - 111,310,279,599
Giro pada Bank lain - - 9,199,027,383 - 9,199,027,383 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - 209,968,416,404 34,200,000,000 - 244,168,416,404 Aset keuangan untuk diperdagangkan - - - - - Reverse Repo Bank Indonesia - - - - - Efek-efek untuk tujuan Investasi 186,537,581 91,150,889,734 - - 91,337,427,315 Kredit yang diberikan 938,444,459,113 - 11,711,490,736 610,969,217,784 1,561,125,167,633 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 7,472,198,595 3,237,041,336 153,255,840 5,557,853,985 16,420,349,756
Setoran Jaminan 5,823,810,000 - - - 5,823,810,000
Jumlah 951,927,005,289 415,666,627,073 55,263,773,959 616,527,071,769 2,039,384,478,090
Dikurangi :Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 9,353,864,817 - 17,327,983 19,482,279,805 28,853,472,605
Jumlah - bersih 942,573,140,472 415,666,627,073 55,246,445,976 597,044,791,964 2,010,531,005,485
Rekening Administratif
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 63,252,442,114 - 394,827,488 85,127,935,493 148,775,205,095 Bank Garansi yang diterbitkan - - - 200,000,000 200,000,000 Jumlah Rekening Administratif 63,252,442,114 - 394,827,488 85,327,935,493 148,975,205,095
31 Maret 2019
31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
68
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
c. Analisis Risiko Kredit Aset Keuangan yang Mengalami Penurunan Nilai Secara Individual Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang signifikan secara individual dan telah terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai individual telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut. Sesuai kebijakan internal Bank, kredit yang ditentukan sebagai signifikan secara individual adalah kredit yang diberikan kepada debitur-debitur segmen komersial. Aset Keuangan yang Tidak Signifikan Secara Individual dan Penurunan Nilainya Dinilai Secara Kolektif Aset keuangan yang nilainya tidak signifikan secara individual adalah kredit dan piutang yang diberikan oleh Bank kepada debitur-debitur segmen ritel yaitu debitur kredit Usaha Mikro dan Kecil (UMK), kredit pembiayaan konsumen (termasuk kredit pembiayaan bersama), dan kredit pemilikan dan perbaikan rumah. Bank menentukan penurunan nilai aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan secara kolektif, dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Nilai tercatat aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai secara kolektif yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp.20.702.315.580 dan Rp.26.411.679.128. Aset Keuangan yang Lewat Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai Termasuk dalam aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dan telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko yang serupa, untuk menilai penurunan nilainya secara kolektif atas kerugian yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan (incurred but not yet reported).
d. Agunan Bank memiliki kebijakan bahwa setiap kredit yang diberikan harus dicover dengan agunan (Collateral Base), baik berupa barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak dengan nilai yang memadai dan dilakukan pengikatan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kredit tanpa agunan hanya dapat diberikan untuk kredit berupa Kredit Sindikasi, Kredit Multi Fungsi, dan Jenis Kredit lainnya berdasarkan Keputusan Direksi atau Komite Kredit. Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima Bank. Bank membedakan jenis agunan berdasarkan likuiditas dan keberadaan agunan menjadi agunan solid dan non-solid. Agunan solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif tinggi dan/atau keberadaannya tetap (tidak berpindah-pindah tempat) seperti cash collateral dan tanah/bangunan, sehingga dapat segera dicairkan atau diambil alih oleh Bank pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk dalam kategori bermasalah. Agunan non-solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif rendah dan/atau keberadaannya tidak tetap (berpindah-pindah tempat) seperti kendaraan bermotor, mesin, persediaan, piutang, dan lain-lain.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
69
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
d. Agunan (lanjutan) Rincian dari aset keuangan dan non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan yang dimiliki, yang disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih di akun aset lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rumah Tinggal 70,702,906,128 74,146,906,128
Rumah Toko 40,138,173,200 28,518,173,200
Hotel 24,146,751,227 24,146,751,226
Tanah 23,138,700,458 23,138,700,458
Gudang 10,782,427,410 10,782,427,410
Properti komersial lainnya 1,759,114,247 1,759,114,248
Kendaraan - -
Nilai wajar 170,668,072,670 162,492,072,670
Pada umumnya, Bank tidak menggunakan agunan non-kas yang diambil alih untuk keperluan operasional sendiri. Realisasi agunan yang diambil-alih dilakukan dalam rangka penyelesaian kredit.
e. Efek-efek Untuk Tujuan Investasi Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit aset keuangan untuk tujuan investasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Surat berharga pemerintah
Investment Grade 91,084,828,395 91,150,889,734
Surat berharga korporasi
Investment Grade - 186,537,581
Nilai wajar 91,084,828,395 91,337,427,315
Risiko Pasar
Risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang merugikan Bank.
a. Risiko Tingkat Suku Bunga
Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan dari nasabah, sedangkan aset Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, efek-efek untuk tujuan investasi, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
70
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar (lanjutan)
a. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Bank melakukan pengukuran IRRBB (Interest Rate Risk in the Banking Book) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap EVE (Economic Value of Equity) dan NII (Net Interest Income) dengan menghitung gap antara RSA (Rate Sensitive Asset) dan RSL (Rate Sensitive Liabilities). Banking book adalah semua aset keuangan/posisi lainnya yang tidak termasuk dalam trading book. Untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading book, Bank menggunakan metode standar Bank Indonesia untuk perhitungan pelaporan KPMM Bank. Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dari nasabah berdasarkan kondisi pasar dan persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga simpanan pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka bersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya pendanaan GWM). Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrument keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku, baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas keuangan Bank (tidak untuk tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
< 3 bulan > 3 bulan < 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Aset KeuanganGiro pada Bank Indonesia - - - - - 60,832,250,599
Giro pada Bank lain 12,916,212,427 - - - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - - 322,600,000,000 14,800,000,000 - - Efek-efek untuk tujuan Investasi - - - - 91,084,828,395 -
Kredit 217,477,365,207 1,298,266,307,598 - - - -
Jumlah aset keuangan 230,393,577,634 1,298,266,307,598 322,600,000,000 14,800,000,000 91,084,828,395 60,832,250,599
Liabilitas KeuanganSimpanan dari nasabah 319,063,256,334 - 1,256,254,189,554 44,637,218,381 - 10,915,939,066 Simpanan dari bank-bank lain 43,744,816,920 - 212,225,176,543 - - -
Jumlah liabilitas keuangan 362,808,073,254 - 1,468,479,366,097 44,637,218,381 - 10,915,939,066
Gap repricing suku bunga (132,414,495,620) 1,298,266,307,598 (1,145,879,366,097) (29,837,218,381) 91,084,828,395 49,916,311,533
31 Maret 2019
Suku bunga mengambang Suku Bunga tetap Tidak dikenakan bunga
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
71
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar (lanjutan)
a. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas keuangan Bank (tidak untuk tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
< 3 bulan > 3 bulan < 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Aset KeuanganGiro pada Bank Indonesia - - - - - 111,310,279,599
Giro pada Bank lain 9,199,027,384 - - - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - - 244,168,416,405 - - - Efek-efek untuk tujuan Investasi - - - - 91,337,427,315 -
Kredit 228,706,121,808 1,332,419,045,824 - - - -
Jumlah aset keuangan 237,905,149,192 1,332,419,045,824 244,168,416,405 - 91,337,427,315 111,310,279,599
Liabilitas KeuanganSimpanan dari nasabah 318,337,402,992 - 1,257,765,718,219 57,908,307,854 - 10,915,939,066 Simpanan dari bank-bank lain 47,845,979,278 - 188,650,264,893 10,100,000,000 - -
Jumlah liabilitas keuangan 366,183,382,270 - 1,446,415,983,112 68,008,307,854 - 10,915,939,066
Gap repricing suku bunga (128,278,233,078) 1,332,419,045,824 (1,202,247,566,707) (68,008,307,854) 91,337,427,315 100,394,340,533
Suku bunga mengambang Suku Bunga tetap Tidak dikenakan bunga
31 Desember 2018
b. Analisis Sensitivitas
Berdasarkan laporan repricing gap, Bank melakukan analisis sensitivitas terhadap setiap perubahan (naik atau turun) suku bunga secara paralel sebesar 1% (satu persen), dengan asumsi: perubahan suku bunga komponen aset sama besar dengan perubahan suku bunga komponen liabilitas; dan perubahan yang sama besar untuk setiap jangka waktu pada yield curve (parallel yield curve movement). Analisis sensitivitas ini dilakukan secara berkala setiap bulan untuk kepentingan ALCO. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan bunga bersih:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Penurunan pendapatan bunga bersih karena kenaikan suku bunga 1% secara paralel
(7,866) (8,580)
Kenaikan pendapatan bunga bersih karena penurunan suku bunga 1% secara paralel
7,866 8,580
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Pemantauan atas eksposur bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) dengan melakukan kontrol (Asset and Liability Management (ALMA)) atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko pasar Bank berada pada peringkat 2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
72
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch struktur aset dan liabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo dengan menjaga dan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, penyediaan dana dalam rangka pemberian kredit, pemenuhan kebutuhan likuiditas operasional dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo. Pengelolaan likuiditas Bank dilakukan dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary Reserve), dan Cadangan Tertier (Tertiary Reserve) sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Treasuri. Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas, maturity profile, dan rasio likuiditas. Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress testing untuk rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal. Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Funding Ratio (LFR) sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali. Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko likuiditas Bank berada pada peringkat 3. Tabel berikut menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual:
Nilai tercatatSampai dengan 1
bulan> 1 - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 - 5 tahun
Liabilitas keuanganSimpanan nasabah 1,630,870,603,335 1,391,253,975,123 169,155,377,105 50,121,667,563 20,339,583,544
Simpanan bank lain 255,969,993,463 217,189,065,009 38,780,928,454 - - Bunga yang masih harus dibayar 6,452,361,720 6,452,361,720 - - -
Liabilitas lain-lain 1,014,500,000 - - - 1,014,500,000
Jumlah 1,894,307,458,518 1,614,895,401,852 207,936,305,559 50,121,667,563 21,354,083,544
Rekening AdministratifFasilitas nasabah yang belum digunakan 140,434,310,723 19,665,726,532 25,181,620,171 95,586,964,020 - Bank Garansi yang diterbitkan 200,000,000 - 150,000,000 50,000,000 -
Jumlah 140,634,310,723 19,665,726,532 25,331,620,171 95,636,964,020 -
Nilai tercatatSampai dengan 1
bulan> 1 - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 - 5 tahun
Liabilitas keuanganSimpanan nasabah 1,644,927,368,131 1,390,068,791,642 172,140,858,316 63,174,275,600 19,543,442,573
Simpanan bank lain 246,596,244,171 217,578,099,992 18,918,144,179 10,100,000,000 - Bunga yang masih harus dibayar 6,578,974,557 6,578,974,557 - - -
Liabilitas lain-lain 1,011,350,000 - - - 1,011,350,000
Jumlah 1,899,113,936,859 1,614,225,866,191 191,059,002,495 73,274,275,600 20,554,792,573
Rekening AdministratifFasilitas nasabah yang belum digunakan 148,775,205,095 3,114,486,348 30,879,945,155 114,454,595,267 326,178,325 Bank Garansi yang diterbitkan 200,000,000 50,000,000 - 150,000,000 -
Jumlah 148,975,205,095 3,164,486,348 30,879,945,155 114,604,595,267 326,178,325
31 Maret 2019
31 Desember 2018
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
73
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018:
Klaisifikasi Saldo Lain-lainSampai dengan 1
tahun> 1 - 2 tahun > 2- 5 tahun > 5 tahun
Aset KeuanganKas 14,050,225,600 - 14,050,225,600 - - - Giro pada Bank Indonesia 60,832,250,599 - 60,832,250,599 - - -
Giro pada Bank lain 12,916,212,427 - 12,916,212,427 - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 337,400,000,000 - 337,400,000,000 - - -
Efek-efek 91,084,828,395 - - - 24,561,301,019 66,523,527,376 Reverse Repo Bank Indonesia - - - - - -
Kredit - bersih 1,486,386,833,651 - 797,396,466,449 69,399,840,342 324,064,412,980 295,526,113,880 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 14,412,706,077 14,412,706,077 - - - -
Aset lain-lain 3,822,130,000 3,822,130,000 - - - -
Jumlah aset 2,020,905,186,749 18,234,836,077 1,222,595,155,075 69,399,840,342 348,625,713,999 362,049,641,256
LiabilitasLiabilitas segera 15,924,514,369 - 15,924,514,369 - - -
Giro 210,641,147,583 - 210,641,147,583 - - -
Tabungan 119,338,047,817 - 119,338,047,817 - - -
Deposito berjangka 1,300,891,407,935 - 1,300,891,407,935 - - -
Simpanan dari Bank lain 255,969,993,463 - 255,969,993,463 - - - Bunga yang masih harus dibayar 6,452,361,719 - 6,452,361,719 - - -
Liabilitas lain-lain 1,014,500,000 1,014,500,000 - - - -
Jumlah liabilitas 1,910,231,972,886 1,014,500,000 1,909,217,472,886 - - -
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih 110,673,213,863 17,220,336,077 (686,622,317,811) 69,399,840,342 348,625,713,999 362,049,641,256
Klaisifikasi Saldo Lain-lainSampai dengan 1
tahun> 1 - 2 tahun > 2- 5 tahun > 5 tahun
Aset KeuanganKas 15,411,177,800 - 15,411,177,800 - - - Giro pada Bank Indonesia 111,310,279,599 - 111,310,279,599 - - -
Giro pada Bank lain 9,199,027,384 - 9,199,027,384 - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 280,168,416,405 - 280,168,416,405 - - -
Efek-efek 91,337,427,315 - - - 24,726,376,537 66,611,050,778 Reverse Repo Bank Indonesia - - - - - -
Kredit - bersih 1,532,271,695,027 - 821,954,806,454 78,952,881,477 321,090,774,687 310,273,232,409 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 16,420,349,753 16,420,349,753 - - - -
Aset lain-lain 3,822,130,000 3,822,130,000 - - - -
Jumlah aset 2,059,940,503,283 20,242,479,753 1,238,043,707,642 78,952,881,477 345,817,151,224 376,884,283,187
LiabilitasLiabilitas segera 1,468,519,956 - 1,468,519,956 - - -
Giro 211,412,489,299 - 211,412,489,299 - - -
Tabungan 117,840,852,759 - 117,840,852,759 - - -
Deposito berjangka 1,315,674,026,073 - 1,315,674,026,073 - - -
Simpanan dari Bank lain 246,596,244,171 - 246,596,244,171 - - - Bunga yang masih harus dibayar 6,578,974,556 - 6,578,974,556 - - -
Liabilitas lain-lain 1,011,350,000 1,011,350,000 - - - -
Jumlah liabilitas 1,900,582,456,814 1,011,350,000 1,899,571,106,814 - - -
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih 159,358,046,469 19,231,129,753 (661,527,399,172) 78,952,881,477 345,817,151,224 376,884,283,187
31 Maret 2019
Jatuh tempo
31 Desember 2018
Jatuh tempo
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
74
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal (kebijakan dan sistem dan prosedur), kesalahan sistem, kesalahan manusia, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank. Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko operasional Bank berada pada peringkat 3. Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA) pada seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai langkah pertahanan awal (first line of defense) dalam mengidentifikasi dan mengukur secara independent risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penetuan langkah-langkah perbaikan atau rencana tindak lanjut kedepan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan pengimplementasian kebijakan/prosedur, pengawasan, pengkajian, dan melakukan pemantauan proses manajemen risiko sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko dengan mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko. Hal itu dilakukan pula dengan memanfaatkan hasil penilaian terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Risiko Lainnya
1. Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan akibat Bank tidak mematuhi ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal. Satuan kerja kepatuhan telah melaksanakan pengkajian dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundangan-undangan dan ketentuan lain yang berlaku meliputi tindakan:
Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank, tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan
dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai manajemen risiko bagi bank umum;
Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2019, profil risiko kepatuhan Bank berada pada peringkat 2.
2. Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain berupa
tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sah kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum melalui:
Peninjauan secara berkala dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank
dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum
Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada
setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan.
Untuk periode 31 Maret 2019, profil hukum Bank berada pada peringkat 2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
75
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Lainnya (lanjutan) 3. Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktor-faktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan Bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank serta seluruh aktivitas perbankan.
Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko reputasi Bank berada pada peringkat 2.
4. Risiko stratejik adalah risiko antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak
tepat, pengambilan keputusan rencana bisnis yang tidak tetap atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-komite yang telah dibentuk serta memantau realisasi rencana strategis dengan membandingkan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang akan diambil masih dalam batas toleransi.
Untuk periode 31 Maret 2019, profil risiko stratejik Bank berada pada peringkat 3.
35. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Diukur pada nilai wajar melalui
Laporan Laba atau Rugi
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Dimiliki hingga jatuh tempo
Liabilitas keuangan diamortisasi
Total nilai tercatat Total nilai wajar
AsetKas - 14,050,225,600 - - 14,050,225,600 14,050,225,600
Giro pada Bank Indonesia - 60,832,250,599 - - 60,832,250,599 60,832,250,599
Giro pada Bank lain - 12,916,212,427 - - 12,916,212,427 12,916,212,427 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - 337,400,000,000 - - 337,400,000,000 337,400,000,000
Efek-efek: - - Dimiliki hingga jatuh tempo - - 91,084,828,395 - 91,084,828,395 91,084,828,395 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi - - - - - -
Reverse repo Bank Indonesia - - - - - -
Kredit yang diberikan - 1,515,743,672,806 - - 1,515,743,672,806 1,515,743,672,806 Pendapatan bunga yang masih akan diterima - 14,412,706,076 - - 14,412,706,076 14,412,706,076
Aset lain-lain - 5,823,810,000 - - 5,823,810,000 5,823,810,000
Jumlah aset keuangan - 1,961,178,877,508 91,084,828,395 - 2,052,263,705,903 2,052,263,705,903
Liabilitas
Liabilitas segera - - - 15,924,514,369 15,924,514,369 15,924,514,369
Simpanan dari nasabah - - - - - -
Giro - - - 210,641,147,583 210,641,147,583 210,641,147,583
Tabungan - - - 119,338,047,817 119,338,047,817 119,338,047,817
Deposito - - - 1,300,891,407,935 1,300,891,407,935 1,300,891,407,935
Simpanan dari Bank lain - - - 255,969,993,463 255,969,993,463 255,969,993,463 Bunga yang masih harus dibayar - - - 6,452,361,719 6,452,361,719 6,452,361,719
Liabilitas lain-lain - - - 5,318,796,306 5,318,796,306 5,318,796,306
Jumlah liabilitas keuangan - - - 1,914,536,269,192 1,914,536,269,192 1,914,536,269,192
31 Maret 2019
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
76
35. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Diukur pada nilai wajar melalui
Laporan Laba atau Rugi
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Dimiliki hingga jatuh tempo
Liabilitas keuangan diamortisasi
Total nilai tercatat Total nilai wajar
AsetKas - 15,411,177,800 - - 15,411,177,800 15,411,177,800
Giro pada Bank Indonesia - 111,310,279,599 - - 111,310,279,599 111,310,279,599
Giro pada Bank lain - 9,199,027,383 - - 9,199,027,383 9,199,027,383 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - 244,168,416,404 - - 244,168,416,404 244,168,416,404
Efek-efek: - - Dimiliki hingga jatuh tempo - - 91,337,427,315 - 91,337,427,315 91,337,427,315 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi - - - - - -
Reverse repo Bank Indonesia - - - - - -
Kredit yang diberikan - 1,561,125,167,633 - - 1,561,125,167,633 1,561,125,167,633 Pendapatan bunga yang masih akan diterima - 16,420,349,756 - - 16,420,349,756 16,420,349,756
Aset lain-lain - 5,823,810,000 - - 5,823,810,000 5,823,810,000
Jumlah aset keuangan - 1,963,458,228,575 91,337,427,315 - 2,054,795,655,890 2,054,795,655,890
LiabilitasLiabilitas segera - - - 1,468,519,957 1,468,519,957 1,468,519,957
Simpanan dari nasabah - - - - - -
Giro - - - 211,412,489,299 211,412,489,299 211,412,489,299
Tabungan - - - 117,840,852,760 117,840,852,760 117,840,852,760
Deposito - - - 1,315,674,026,074 1,315,674,026,074 1,315,674,026,074
Simpanan dari Bank lain - - - 246,596,244,171 246,596,244,171 246,596,244,171 Bunga yang masih harus dibayar - - - 6,578,974,558 6,578,974,558 6,578,974,558
Liabilitas lain-lain - - - 2,348,210,719 2,348,210,719 2,348,210,719
Jumlah liabilitas keuangan - - - 1,901,919,317,538 1,901,919,317,538 1,901,919,317,538
31 Desember 2018
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut: Aset keuangan Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar. Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa. Liabilitas keuangan Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
77
35. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Hirarki nilai wajar PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak
dapat diobservasi) (tingkat 3). Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
Jumlah tercatat Level1 Level 2 Jumlah
AsetKas 14,050,225,600 - 14,050,225,600 14,050,225,600
Giro pada Bank Indonesia 60,832,250,599 - 60,832,250,599 60,832,250,599
Giro pada Bank lain 12,916,212,427 - 12,916,212,427 12,916,212,427 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 337,400,000,000 - 337,400,000,000 337,400,000,000
Efek-efek: -
Dimiliki hingga jatuh tempo 91,084,828,395 91,084,828,395 - 91,084,828,395 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - -
Kredit yang diberikan 1,515,743,672,804 - 1,515,743,672,804 1,515,743,672,804 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 14,412,706,076 - 14,412,706,076 14,412,706,076
Aset lain-lain 5,823,810,000 - 5,823,810,000 5,823,810,000
Jumlah aset keuangan 2,052,263,705,901 91,084,828,395 1,961,178,877,506 2,052,263,705,901
LiabilitasLiabilitas segera 15,924,514,369 - 15,924,514,369 15,924,514,369
Simpanan dari nasabah 1,630,870,603,335 - 1,630,870,603,335 1,630,870,603,335
Simpanan dari Bank lain 255,969,993,463 - 255,969,993,463 255,969,993,463 Bunga yang masih harus dibayar 6,452,361,719 - 6,452,361,719 6,452,361,719
Liabilitas lain-lain 1,014,500,000 - 1,014,500,000 1,014,500,000
Jumlah liabilitas keuangan 1,910,231,972,886 - 1,910,231,972,886 1,910,231,972,886
31 Maret 2019
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
78
35. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Hirarki nilai wajar (lanjutan)
Jumlah tercatat Level1 Level 2 Jumlah
AsetKas 15,411,177,800 - 15,411,177,800 15,411,177,800
Giro pada Bank Indonesia 111,310,279,599 - 111,310,279,599 111,310,279,599
Giro pada Bank lain 9,199,027,383 - 9,199,027,383 9,199,027,383 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 244,168,416,404 - 244,168,416,404 244,168,416,404
Efek-efek: -
Dimiliki hingga jatuh tempo 91,337,427,315 91,337,427,315 - 91,337,427,315 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - -
Kredit yang diberikan 1,561,125,167,633 - 1,561,125,167,633 1,561,125,167,633 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 16,420,349,756 - 16,420,349,756 16,420,349,756
Aset lain-lain 5,823,810,000 - 5,823,810,000 5,823,810,000
Jumlah aset keuangan 2,054,795,655,890 91,337,427,315 1,963,458,228,575 2,054,795,655,890
LiabilitasLiabilitas segera 1,468,519,957 - 1,468,519,957 1,468,519,957
Simpanan dari nasabah 1,644,927,368,132 - 1,644,927,368,132 1,644,927,368,132
Simpanan dari Bank lain 246,596,244,171 - 246,596,244,171 246,596,244,171 Bunga yang masih harus dibayar 6,578,974,558 - 6,578,974,558 6,578,974,558
Liabilitas lain-lain 1,011,350,000 - 1,011,350,000 1,011,350,000
Jumlah liabilitas keuangan 1,900,582,456,818 - 1,900,582,456,818 1,900,582,456,818
31 Desember 2018
Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto, digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan
lainnya.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
79
36. RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
Sejak tanggal 2 Februari 2016, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 dan No. 34/POJK.03/2016 dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisis dalam dua tier sebagai berikut: Modal inti (tier 1) yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan (AT-1). Modal inti utama terdiri dari
modal diterbitkan dan disetor penuh dan cadangan tambahan modal. Cadangan tambahan modal terdiri dari faktor penambah yang terdiri dari agio saham biasa, cadangan umum, dana setoran modal, laba tahun-tahun lalu, laba tahun berjalan, serta penghasilan komprehensif lainnya berupa selisih lebih penjabaran laporan keuangan, potensi keuntungan yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan saldo surplus revaluasi aset tetap. Cadangan tambahan modal juga terdiri dari faktor pengurang yang terdiri dari selisih kurang penjabaran laporan keuangan, potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif, serta selisih kurang antara jumlah penyesuaian terhadap valuasi dari instrumen keuangan dalam Trading Book dan jumlah penyesuaian berdasarkan standar akuntansi keuangan.
Modal inti utama harus diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa: aset pajak tangguhan, goodwill, aset takberwujud lainnya, kerugian atas pengukuran kembali program pensiun manfaat pasti, eksposur sekuritisasi aset dan penyertaan
Modal inti tambahan dapat berbentuk antara lain: saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi, dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta
cadangan umum (PPA) atas aset produktif sesuai ketentuan OJK
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku. Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut: 8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1. 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2. 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3. 11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 4. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Modal Inti (Tier 1) 305,858 381,131
Modal pelengkap (Tier 2) 12,707 13,561
Jumlah modal inti dan pelengkap 318,565 394,692
Jumlah Aset Tertimbang Menurut RisikoRisiko kredit 1,648,996 1,755,635
Risiko kredit dan pasar 1,648,996 1,755,635
Risiko kredit, pasar dan operasional 1,857,798 1,958,342
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Rasio CET 1 16.46% 19.46%
Rasio Tier 1 16.46% 19.46%
Rasio Tier 2 0.68% 0.69%
Rasio total 17.15% 20.15%Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 10,00% - 11,00% 10,00% - 11,00%
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dan periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________
80
37. INFORMASI PENTING LAINNYA
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Rasio Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LFR)
92.94% 95.93%
Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit
4.08% 3.76%
Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit - bersih
2.29% 2.78%
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
85.49% 96.81%
Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif
3.16% 3.29%
Rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata aset (ROA)
1.72% 0.27%
Rasio laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE)
13.17% 1.01%
Keuntungan bunga bersih 5.15% 5.13%
38. TRANSAKSI NON KAS
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Penghapusbukuan kredit yang diberikan - 106,203,597,633
39. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 22 April 2019.