psikologi persepsi susila hendri

10
© SUSILA HENDRI

Upload: susila-hendri

Post on 15-Jun-2015

2.470 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi persepsi susila hendri

© SUSILA HENDRI

Page 2: Psikologi persepsi susila hendri

© SUSILA [email protected]

Page 3: Psikologi persepsi susila hendri

Psikologi berasal dari bahasa yunani psyche ( jiwa ). Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan manusia, bagaimana manusia dalam berfikir sangat berperan besar dalam kejiwan-nya.

Ilmu Psikologi tentu saja tidak berlaku pada hewan, hewan tidak memiliki akal jika ada hewan yang dapat berghitung atau melakukan hal-hal yang dilakukan manusia itu hanya latihan berulang sampai hewan-hewan tersebut menghafal latihan tsb. Sedangakan persepi, persepsi adalah apa yang manusia simpulkan dari hasil pemikiran mereka atau dari apa yang mereka lihat. Manusia tentu saja tidak dapat menyimpulkan sesuatu yang sama sekali belum pernah mereka tahu atau yang belum pernah mereka lihat.

Begitu juga dengan pemikiran mereka, manusia berfikir sesuai dengan apa yang sudah mereka ketahui sebelumnya atau dari sekumpulan cerita dari masa lalu mereka yang terekam dalam memori otaknya, kemudian mereka mencoba menyimpulkan apa yang mere-ka lihat atau apa yang mereka pikirkan.

Sering kita temui setiap orang dalam mengkap sebuah permasalahan itu berbeda-beda tanggapan, hal itu erat di pengaruhi karena mereka memiliki latar pemikiran yang berbeda-beda di masa lalu. Celah itu lah yang biasa di manfaatkan oleh seorang illusionis untuk mem-pengaruhi pemikiran mereka.

PSIKOLOGI PERSEPSI

Page 4: Psikologi persepsi susila hendri

Dalam dunia Sulap atau illusionis sering kita dengar kata sugesti bagaimana seorang illusionis mensugesti atau menghipnotis seseorang untuk melakukan hal yang di luar pikirannya. Mereka para illusionis menggu-nakan ilmu psikologi untuk mensugesti dasar pemikiran atau kejiwaan seseorang untuk melakukan hal yang di luar pemikirannya.

Misalnya seorang illusionis mensugesti se-orang pecandu rokok agar berhenti merokok, jika dalam memori otak mereka (perokok) bahwa rokok itu enak dan membuat tenang itu hanya sebatas lingkaran pemikiran mere-ka. Mereka perokok tidak bisa keluar dari pe-mikiran itu karena yang mereka tahu bahwa rokok itu nikmat. Namun hasilnya seorang il-lusionis berhasil mensugesti kejiwaan mereka (perokok) agar berhenti merokok bahwa rokok tidak enak. Disini bisa kita ambil makna bahwa sebenarnya letak pemikiran manusia bukan hanya sebatas pemikiran dalam otak bahwa sebenarnya letak dasar pemikiran manusia ada pada kejiwaannya.

MAGIC, PSIKOLOGI DAN SUGESTI

FOKUS

“ Jika dalam memori otak mereka (perokok) bahwa rokok itu enak dan membuat tenang itu hanya sebatas lingkaran pemikiran mereka. Mereka perokok tidak bisa keluar dari pemikiran itu karena yang mereka tahu bahwa rokok itu nikmat “

Dalam tugas analisa psikologi persepsi ini saya akan menjelaskan peranan ilmu psikologi dalam dunia periklanan. Peran besar psikologi dalam sebuah iklan, bagaimana sebuah iklan mencoba untuk mempengaruhi pemikiran si target audience dalam menangkap iklan tersebut.

Dalam dunia periklanan sekarang ini, iklan yang hanya sekedar menjual tidak lah cukup. Iklan seperti itu sudah terlalu men-jamur. Sudah berabad-abad sejak televisi di temukan iklan yang kita lihat sekarang masih sama dengan iklan ratusan tahun yang lalu. Bahkan banyak penikmat televisi sudah terlalu geram dengan beberapa iklan yang berteriak-teriak seperti halnya pedagang sayur di pasar

Page 5: Psikologi persepsi susila hendri

Iklan sangat berperan besar di era mod-ern ini. Hampir setiap hari dimanapun kita berada. kita selalu bertemu dengan iklan, setelah bangun tidur sampai tidur lagi kita selalu di suguhkan dengan iklan-Iklan di berbagai tempat dan media. Di negera berkembang seperti Indonesia iklan tak luput dari mereka pelaku industri. Seiring dengan berkembangnya negara semakin banyak bermunculan industri-in-dustri besar maupun kecil. Mereka ( pelaku industri ) tentu saja perlu agar produknya di ketahui masayarakat, bagaimana caranya ? salah satunya adalah dengan beriklan. Para pelaku industri tersebut perlu mem-buat iklan agar produk mereka di ketahui.

Belakangan membuat iklan yang hanya di ketahui/menjual tidaklah cukup khu-susnya untuk sebuah produk besar. Perlu dilakukan pendekatan lebih intensif kepada target audience. Bagaimana perlu untuk membuat sebuah iklan kita harus memaha-mi target audience-nya apa yang mereka suka, apa kebiasaan, apa kegiatan mereka dsb. Dalam hal ini jelas di perlukan ilmu psikologi untuk memahami mereka ( target audience).

Di indonesia sebenarnya banyak sekali iklan-iklan kreatif seperti iklan kit-kat, opera-tor celllular 3, condom fiesta, Mc Donald dll. Namun dari sekian banyak iklan-iklan kreatif jika di suruh memilih iklan apa yang paling kreatif kebanyakan orang termasuk saya juga akan lebih memilh iklan rokok sebagai iklan yang kreatif.

“ Fenomena yang aneh bahwa Iklan rokok kreatif cuma ada di Indonesia coba lihat di Singapura, Amerika atau Inggris jangankan iklan rokok kreatif, iklan rokok pun hampir tidak ada.”

Di balik keterbatasan peraturan yang ketat tentang iklan rokok, dimana tidak boleh menampilkan gambar orang yang sedang merokok, justru hal tersebut membuat iklan rokok mampu menyetuh hati para kon-sumennya. Tidak ada peraturan-peraturan yang mengikat sebuah biro iklan untuk membuat iklan rokok, mereka di bebaskan berkreasi seliar, sekreatif mungkin, ting-gal menonjolkan sisi menarik yang ingin di tonjolkan produk tersebut.

Kebanyakan dari iklan rokok hampir mirip seperti film pendek itu bukan iklan itu adalah film pendek yang bercerita coba bandingkan dengan iklan-iklan yang terlalu berjualan, mengurui atau yang teriak-teriak seperti pedagang di pasar. Di Indonesia iklan rokok seakan mempunyai pangsa pasar tersendiri dimana iklan-iklan rokok selalu di tunggu-tunggu kelanjutannya.

IKLAN

IKLAN KREATIF

Page 6: Psikologi persepsi susila hendri

Seperti yang pernah ditulis Djito Kasilo dalam bukunya Komunikasi Cinta, Menembus G-spot Para Konsumen. Dalam upaya untuk merayu para konsumen perlu di lakukan pendekatan yang intensif, pendekatan melalui cinta seperti halnya bagaimana kita merayu seseorang yang kita sukai. Begitu juga dengan sebuah iklan, bagaimana seorang praktisi iklan bisa memikat hati para target audience.

PSIKOLOGI PERSEPSI > TEORI GESTALT > IKLAN KREATIF

Gestalt merupakan sebuah teori psikologi yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengelompokkan apa dia lihat disekitarnya menjadi suatu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Gestalt menjelas-kan bagaimana secara psikologi seseorang mencerna apa yang dilihatnya. Dengan me-mahami prinsip kerja kecenderungan persepsi visual manusia melalui Gestalt.

Di jelaskan bahwa dalam teori gestalt ber-hubungan erat dengan pola pikir, hubungan dan kemiripan.Dalam teori gestal seseorang cenderung menyimpulkan sebuah persoalan sesuai dengan pola, hubungan dan kemiripan dengan apa yang sedang ia pikirkan walaupun kadang apa yang mereka pikirkan belum tentu benar dengan jawaban persoalan tersebut. Intinya dalam teori gestalt seseorang cend-erung menyimpulkan sebuah permasalahan yang dimana permasalahan tersebut bermakna ganda atau berbicara dua arah.

TEORI GESTALT

“ Teori gestalt berhubungan erat dengan pola pikir, hubungan dan kemiripan “

Page 7: Psikologi persepsi susila hendri

TEORI GESTALT PADA IKLAN A MILD

( Iklan 1 )

( Iklan 2 )

Page 8: Psikologi persepsi susila hendri

Salah satu contoh iklan yang sering menggunakan teori gestalt adalah iklan rokok A Mild. Iklan A Mild adalah salah satu iklan rokok yang kreatif dari sekian banyak iklan-iklan rokok kreatif lainnya. Iklan a mild sering memakai jorgan-jorgan atau kata-kata yang unik seperti iklan diatas “ Siang dipendam Malam Balas Dendam”. Selain kalimat tersebut sebenarnya tidak berhubun-gan sama sekali dengan rokok atau kegiatan setelah atau sebelum merokok juga iklan tersebut bersifat ambigu berbicara dua arah, disatu sisi bisa di bilang beriklan tapi di sisi lain bisa di bilang tidak, tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. Namun disitulah menariknya konsumen akan menyimpulkan sendiri apa maksud dari iklan tersebut, mereka akan bertanya-tanya maksud dari iklan tersebut.

Tidak jarang pula iklan-iklan a mild menjadi perbincangan hangat saat ngopi atau bersantai mereka mencoba menebak makna dari iklan tersebut. Bahkan jargon pada iklan A mild sering menjadi sebuah trendsetter dalam kehidupan sehari-hari, misalnya :

Rudi bertanya kepada Andi. Rudi : kenapa kamu bisa-bisanya ngga iku ujian ? Andi : Tanya kenapa ?

Nah di situ dimana iklan A Mild mempunyai kekuatan yang kuat untuk menghipnotis atau mempengaruhi para konsumennya.

Iklan A Mild memang sering menampilkan (art) berhubungan dengan anak-anak muda dalam iklannya, juga dengan kalimat (copy) yang lebih bersifat blak-blakan seperti halnya kalimat yang sering di gunakan anak muda. Karena memang segmentnya di tunjukkan oleh anak muda.

Iklan a mild dengan ambiguitasnya terutama dalam pemilihan kalimat (copy) sangat menarik, mungkin butuh ratusan jam terbang bagi seorang awam untuk membuat kalimat seperti yang ada pada iklan-iklannya. Disini kita lihat bagaimana kekuatan sebuah kalimat (copy) sangat kuat, jika kita benar-benar mengamati maksud visual juga kalimatnya seakan kalimatnya berteriak lebih kencang dari visualnya. Dimana kalimat pada seperti pada iklan di atas seakan menggambarkan lebih dari visualnya.

Kita lihat gambar diatas, sekumpulan makanan kemudian ada kalimat “siang di pendam kalo malam balas dendam”, Realitanya mungkin benar seakan seperti itu diet yang sudah di ren-canakan dari pagi sampai siang ternyata tak mampu dipertahankan ketika masuk jam malam. Kita menahannya dari pagi sampai siang namun pada malam harinya kita me-lahap habis semuanya. Mungkin seperti itu yang ingin coba di gambarkan visualnya. Namun jika kita ber-fikir lagi tidaklah demikian pesan yang ingin disampaikan iklan tersebut, tidak sesederhana itu. Coba perhatikan bagaimana dengan copynya, pada iklan tersebut copy seakan ingin berlari dari visual-nya, berbicara lebih jauh.

IKLAN A MILD

Kalo Siang Dipendam Kalo Malam Balas Dendam, Dengan Ambiguitasnya ( berbicara dua arah ) iklan A Mild mengajak para konsumennya untuk menebak-nebak apa mak-sud dari iklannya.

Page 9: Psikologi persepsi susila hendri

Coba kita tengok budaya jawa/indonesia tentang menghormati atau saling menghargai antar sesama ( yang sangat salah diartikan penyampaiannya oleh guru-guru kita di SD). Budaya tersebut seakan membuat kita ( masyarakat Indonesia ) hanya menjadi tak lebih dari patung berjalan, hal itu membuat kita tidak bisa berbicara secara terbuka berbicara blak-blakan ten-tang apa yang kita rasakan. Kita lebih di arahkan dimana lebih baik mengumpatnya dalam hati dari pada harus mengungkapkannya dan melukai persaan lawan bicara, namun di belakang kita sering meluapkan emosi yang di tahan sedari tadi. Mungkin itu copy yang coba ingin di gambarkan menurut saya lebih dari sekedar visualnya yang lebih tertuju ke konsumtif agar pesan mudah di tangkap kalangan tertentu.

Ini adalah iklan yang cerdas dimana kekuatan copy yang hanya terdiri 5 kata seakan berbicara atau mengabarkan seluruh pelosok Indonesia.

HUBUNGANNYA DENGAN BERIKLAN ?

Saya tidak tahu persis hubungannya iklan A Mild di atas dengan produk A Mild. Apa yang coba di tunjukkan iklan tersebut kepada target audience dengan apa hubungannya dengan produk rokok A Mild, biarlah A Mild sendiri yang menjawabnya.

KESIMPULANNYA...

Dari iklan a mild di atas dapat disimpulkan bahwa teori gestalt sangat berguna pada dunia periklanan, agar bisa menciptakan sebuah iklan kreatif. Walaupun iklan kreatif tidak harus sesuai dengan teori gestalt. Tapi dari kesimpulan iklan di atas untuk saat ini ukuran sebuah iklan kreatif bisa di bilang dengan menggunakan teori gestalt.

Mengapa iklan a mild diatas bisa di sebut menggunakan teori gestalt. Seperti yang sudah di sebutkan teori gestalt berhubungan erat dengan kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Seperti halnya iklan a mild diatas iklan tersubut mencakup hal-hal tersebut pola, hubungan, dan kemiripan.

Iklan tetaplah fungsinya sebagai sebuah iklan bukan sebuah propaganda yang hanya meny-ampaikan sebuah ide. Iklan A Mild di atas juga tetap ingin menjual produknya, merayu konsumen agar produknya laris di pasaran. Yang jadi perbedaan dengan sebagian iklan lain adalah cara penyampaiannya. Iklan a mild di atas tidak secara gamblang ingin menjual produknya, menunjukkan apa keunggulannya di banding produk pesaingnya. Mereka melaku-kan pendekatan yang intensif kepada target audience dengan berpegang pada teori gestalt.

Page 10: Psikologi persepsi susila hendri

DAFTAR PUSTAKA

Djito Kasilo. Komunikasi Cinta : Menembus G-spot Konsumen Indonesia

Budiman Hakim. Lanturan Tapi Relevan : Dasar-Dasar Kreatif Periklanan

Gogor Bangsa. http://www.gogorbangsa.wordpress.com

Desain Studio. http://desainstudio.com