psikologi pendidikan

16
PSIKOLOGI PENDIDIKAN TUGAS MAKALAH PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR OLEH : RAHMAT RIMANSAH (14073030/2014) ARNOL ARONE (14052053/2014) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Upload: rahmat-rimansah

Post on 22-Jul-2015

428 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TUGAS MAKALAH

PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR

OLEH :

RAHMAT RIMANSAH (14073030/2014)

ARNOL ARONE (14052053/2014)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami

bisa menyelesaikan makalah psikologi pendidikan tentang “Peranan kreativitas

dalam belajar”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan

dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah

kami presentasikan, juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan

buat pembaca agar lebih memahami pengertian, pandangan, dan proses

kreativitas.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua anggota kelompok yang telah membantu dan memberikan sumbangan

pemikirannya hingga makalah ini tersusun.

Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat

jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari

pembaca yang bersifat membangun.

Padang, September 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN............................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Tujuan...................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Pengertian Kreativitas...........................................................................2

B. Ciri-ciri kreativitas................................................................................5

C. Tahap Berkembangnya Kreativitas.......................................................8

D. Factor-faktor yang menunjang kreativitas............................................9

E. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik

Dalam Proses Pembelajaran..........................................................................................................

10

BAB III. PENUTUP

12

A. Kesimpulan..........................................................................................................

12

B. Saran..........................................................................................................

12

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah

untuk diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi

yang belum terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas

itu harus menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan

bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah hidup

keseharian yang melingkupi dan membelitnya.

Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu

yang baru, baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain.

Kreativitas itu berhubungan penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal.

Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan

suatu masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi

sesuatu yang baru. Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang

dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah, itu adalah tinjauan kreatifitas bagi

orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri dengan definisi-definisi.

Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagi

orang-orang ahli. Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya

Kreatifitas, dia mengartikan kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan

khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal,

sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini antara lain :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan

2. Menambah pengetahuan tentang kreativitas

3. Memberi pengetahuan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada

peserta didik.

1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreatifitas

Kreatifitas kaitannya erat dengan imajinasi, karena kreatifitas

mengembangkan daya fikir, daya fantasi yang sifatnya intelektual. pengertian

kreatifitas menurut KBBI berarti hasil dari kemampuan mencipta. dengan daya

imajinasi seseorang dapat menciptakan buah fikir yang ada kaitannya dengan

kebutuhan hidup manusia. untuk mengembangkan pribadi dan intelektual manusia

perlu memiliki pengetahuan dan kreatifitas.

Menurut TORRANCE (1962), kreatifitas dapat didefinisikan secara

inklusif, yaitu meliputi semua usaha produktif yang unik dari individu. dengan

kata lain kreatifitas dapat diartikan sebagai pola berfikir yang timbul secara

spontan dan imajinatif, yang bercirikan hasil artistik, penemuan ilmiah, dan

penciptaan mekanik. dalam proses kreatifitas ada dua pandangan yaitu:

1. Pandangan Asosiasi

Menyatakan bahwa kreatifitas menyangkut pembentukan asosiasi

stimulus-respons. jadi pandangan ini menekankan pada asosiasi yang

dipelajari sebelumnya yang dihidupkan kembali kemudian dirangkaikan.

2. Pandangan Kognitif

Menyatakan bahwa kreatifitas melibatkan penggabungan gagasan

dan informasi dalam cara baru yang berbeda. jadi pandangan ini

menekankan bahwa analisis kognitif kreatifitas tidak semata-mata pada

asosiasi yang luar biasa tetapi pada gagasan baru yang bermakna.

contohnya ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berfikir luwes atau

fleksibel, ketrampilan berpikir orisional, ketrampilan merinci atau

mengelaborasi serta ketrampilan menilai.

Proses kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu.

tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu

2

3

proses kreatif itu sedang berlangsung dan dapat diamati adalah gejalanya

berupa prilaku yang ditampilkan oleh individu.

Menurut Wallas (1991), menemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu :

1. Persiapan (Preparation)

Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau

data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba

memikirkan berbagai alternative pemecahan masalah terhadap masalah

yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang

dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada tahap ini belum

ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai

alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan

perkembangan kemampuan divergen.

2. Inkubasi (incubation)

Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam

prasadar. individu seolah-olah melepaaskan diri untuk sementara waktu

dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya

secara sadar melainkan mengendapannya dalam alam prasadar. proses

inkubasi ini dapat berlangsung lama( berhari-hari atau bahkan bertahun)

dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) kemudian timbul inspirasi atau

gagasan untuk pemecahan masalah.

3. Iluminasi (illumination)

Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada

tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini

timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar

pada tahap inkubasi.

4. Verifikasi (Verification)

Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan

konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini

pemikiran divergen harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja.

penerimaan secara total harus diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh

4

pemikiran logis. keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi

harus diikuti oleh pengujian terhadap realitas. jadi pada tahap preparation,

incubation, dan illumination adalah proses berfikir divergen yang

menonjol maka dalam tahap verification yang lebih menonjol adalah

proses berpikir konvergen.

Guilford (1967) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan

kemampuan berfikir convergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan

kemampuan seseorang untuk berfikir divergen. Berfikir convergen proses berfikir

didasari oleh berbagai hal menuju kesatu hal/kesimpulan, sedangkan berfikir

divergen adalah kemampuan berfikir yang berasal dari satu persoalan atau satu hal

menuju berbagai hal.

Kreatifitas juga dapat ditinjau dari 4 aspek, yaitu :

1. Kreativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu

dalam interaksi dengan lingkungannya. setiap anak mempunyai bakat

kreatif, namun masing-masing dalam bidang dan kadar yang berbeda-

beda. kreativitas sebagai kemampuan berfikir meliputi kelancaran,

kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi.

a. Kelancaran disini berkaitan dengan kemampuan untuk

membangkitkan sejumlah besar ide-ide, dengan hal tersebut akan

semakin besar kesempatan untuk menemukan ide-ide yang baik.

b. Orisinalitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide luar biasa,

memecahkan problem dengan cara yang luar biasa atau menggunakan

hal-hal atau situasi yang luar biasa. individu yang kreatif membuahkan

tanggapan yang luar biasa, membuat asosiasi jarak jauh dan

membuahkan tanggapan yang cerdik serta mempunyai gagasan yang

jarang dimiliki oranglain.

c. Elaborasi adalah kemampuan menyatakan pengarahan ide secara

terperinci untuk mewujudkan ide secara terperinci untuk mewujudkan

ide jadi kenyataan.

2. Pendorong menunjuk pada perlunya dorongan dari dalam individu

5

(berupa minat, hasrat, dan motivasi) dan dari luar (keluarga, sekolah,

masyarakat) agar bakat kreatif dapat diwujudkan. Sehubungan dengan

hal ini pendidik diharapkan dapat member dukungan, perhatian, serta

sarana prasarana yang diperlukan.

3. Kreatifitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada

anak usia prasekolah hendaknya kreatifitas sebagai proses yang

diutamakan, dan jangan terlalu cepat mengharapkan produk kreatif yang

bermakna dan bermanfaat. jika pendidik terlalu cepat menuntut produk

kreatif yang memenuhi mutu tertentu, hal ini akan mengurangi

kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi.

4. Kreatifitas sebagai produk merupakan suatu ciptaan baru yang bermakna

bagi individu dan atau bagi lingkungannya. Pada seorang anak, hasil

karyanya sudah dapat disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia belum

pernah membuat itu sebelumnya dan ia tidak meniru atau mencontoh

pekerjaan orang lain. dan yang penting produk kreatifitas anak perlu

dihargai agar ia merasa puas dan tetap bersemangat dalam berkreasi.

Kegiatan kreatif ini bertujuan membentangkan alam pikiran dan perasaan

anak, menjangkau masa lalu, dan masa depan, menantang maka

menjajaki bidang-bidang baru, memikirkan hal-hal baru yang belum

terpikir sebelumnya, mengantisipasi akibat-akibat dari hipotesis,

menggunakan daya imajinasi dan firasatnya dalam memecahkan

masalah.

B. Karakteristik Individu Kraetif

Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan

prilaku yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan

prilaku yang kreatif digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini :

Menurut Roger ( dalam Utami Munandar, 2004) ada tiga kondisi dari pribadi

kreaif :

6

1. Keterbukaan terhadap pengalaman

2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi

seseorang (internal locus of evalution) dan

3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-

konsep

Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (979); Utami Munandar (2004); Conny

Semiawan (1984); Cohen (1976); Siegelman (1973) mengungkapkan beberapa

ciri orang kreatif antara lain :

1. Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja

2. Suka pada pekerjaan yang menantang

3. Cukup kuat memusatkan perhatian

4. Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif

5. Lebih sensitive terhadap keadaan orang lain

6. Tidak banyak terikat pada kelompoknya

7. Mampu memunculkan ide-ide yang aneh

8. Terbuka terhadap ide-ide/penemuan baru

9. Fleksibel//tidak kaku

10. Memiliki konsep diri positif

Menurut Utami Munandar (2004) prilaku kreatif tidak hanya memerlukan

kemampuan berfikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap

kreatif (aktif) pada saat sikap kreatif dioprasionalkan.

Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas),

sebagai berikut:

1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa

untuk memecahkan suatu masalah.

2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan

berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.

3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan

ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.

4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah

sebagai tanggapan suatu situasi

7

Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif

meliputi ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang

berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir adalah :

1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan,

jawaban , penyelesaian masalah atau pertanyaan.

2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang berbeda.

3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang

baru, unik, dan asli.

4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan

mengembangkan, memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu

gagasan sehingga menjadi lebih menarik.

5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan

penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana,

atau suatu tindakan itu bijaksana atau tidak.

Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap

atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:

1. Rasa ingin tahu

2. Bersifat imajinatif

3. Merasa tertantang oleh kemajemukan

4. Berani mengambil resiko

5. Sifat menghargai

Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang

kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang

kreatifitasnya tinggi cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung

percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif,

mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang rendah kreatifitasnya kurang

memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang bisa

mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.

8

C. Tahap perkembangan kreativitas

Kreativitas meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan

sisntetik, analisis dan praktikal. Kemampuan sisntetik mampu membangkitkan ide

baru dan menarik, seringkali seorang kreatif memiliki partikel berfikir sintetik

yang bagus menghubungkan hal satu dengan hal lain dengan spontan. Tipikal

kemampuan analisis mempertimbangkan berfikir kritik, keterampilan analisis dan

ide evaluasi. Setiap orang kreatif memiliki ide menganalisis peristiwa baik dan

buruk. Kemampuan mengembangkan analisis pikirannya memungkinkan

mengembangkan ide jelek menjadi bagus menggunakan kemampuan analisis

mengeluarkan implikasi ide kreatif dan tes. Kemampuan praktikal ialah

kemampuan menerjemahkan teori kepraktek dan ide-ide abstrak kepada

kecakapan praktikal.

Potensi kreatif berkembang melalui beberapa tahap sebagai berikut :

1. Tahap persiapan yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah

yang dihadapi

2. Tahap konsentrasi (concentration) yaitu berfikir sepenuhnya tentang

masalah tersebut

3. Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan sejenak

dengan cara santai sejenak

4. Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu

ide/gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi

5. Ferifikasi/produksi yaitu tahap berakhir mulai memecahkan masalah

tersebut dan mulai merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahap perkembangan kreativitas

diantaranya:

1. Tahap prekonvensional (Preconventional phase)

Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu

menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya,

yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan.

9

Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan

batasan dari luar.

2. Tahap konvensional (Conventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini

kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada

sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini

kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.

3. Tahap poskonvensional (Postconventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada

tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang

telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai

konvensional yang ada di lingkungan.

D. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas

Mengenai factor apa saja yang dapat mempengaruhi berkembangnya

kreativitas seseorang, berikut ini David Campble ( dalam Mangunharjdono, 1986)

menjelaskan adanya beberapa factor yang mempengaruhi, yaitu :

1. Faktor genetik

2. Adanya keterbukaan dalam keluarga

3. Adanya kebebasan psikologis

4. Kehidupan yang reing berpindah-pindah

5. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat

6. Keberanian dalam mengambil resiko

10

E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran

Menurut Clark (1979) dan Roger yang dikutip oleh Munandar (2004),

untuk mengembangkan kreatifitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman

dan kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik harus mengusahakan :

1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan

keterbatasannya

2. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam

3. Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak

4. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi)

terhadap pemikiran anak

Menurut David Campble ( dalam Mangunhardjono, 1986) guru yang

memiliki kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan

kreatifitas anak :

1. Bersifat mengasuh/membimbing

2. Suka bersifat informal

3. Memiliki persiapan mengajar yang matang

4. Tidak terikat pada buku mata pelajaran saja

5. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan

6. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif

7. Tidak terlalu pasti

Menurut Umi Munandar (2004) ada strategi 4P (Pribadi, Pendorng, Proses

dan Produk) dalam mengemabangkan kreatifitas, yaitu :

11

1. Pribadi

Kreatifitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu

dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan atau produk

kreatif adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut.

2. Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud bilamana ada dukungan dari

lingkungan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal)

untuk menghasilkan sesuatu.

3. Proses

Anak/siswa perlu diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas

dan diberi fasilitas yang diperlukan. Kurikulum yang terlalu padat

mengakibatkan siswa tidak ada peluang untuk melakukan kegiatan kreatif,

dan jenis pekerjaan yang monoton tidak menunjang bagi siswa untuk

mengungkapkan dirinya secara kreatif.

4. Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk

kreatif yang bermakna yaitu kondisi pribadi dan kondisi lingkungan.

Kedua kondisi tersebut seberapa jauh mampu menimbulkan kegiatan

kreatif dan menghasilkan suatu produk kreatif.

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwa

sebenarnya setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan

setiap bakat yang dimiliki, dan faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Tugas kita sebagai seorang guru (calon pendidik) adalah

membantu siswa dan mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode

pembelajaran yang efektif dan disenangi oleh siswa sehingga siswa mampu

berkembang dalam berfikir maupun dalam mengesplor bakat dan minat yang

dimiliki.

B. SARAN

Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to nature dapat

membantu siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru

diharapkan setiap harinya mampu membuat ide-ide yang berbeda untuk

melakukan pengajaran pada anak didiknya.

12

DAFTAR PUSTAKA

Eson, M.E (1972) Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston,

Inc . Part 2 and 3.

http://google.com/psikologikreatif?https.html.com

http://kreatifitaspadaanaksekolahdasar.googlesearching.com

http://cirikreatifitas.google??!!.com

http://searchdefinisikreatif//google.com

Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP

UNP