psikologi komunikasi - modul 5.pptx

18
PERSEPSI TENTANG ORANG DAN ATRIBUSI MODUL 5

Upload: api-279231782

Post on 17-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PERSEPSI TENTANG ORANG DAN ATRIBUSIMODUL 5

KEGIATAN BELAJAR 1 - INFERENSI SOSIALPersepsi ObjekPersepsi InterpersonalStimuli ditangkap pancaindra melalui benda-benda fisikStimuli sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan pihak ketigaMenanggapi sifat-sifat luar objek tersebutMencoba memahami apa yang tidak ditangkap oleh alat indra kitaTidak ada reaksi emosionalAda reaksi emosionalRelatif tetapCenderung berubah

Inferensi sosial : mengerti apa yang kita pelajari tentang orang atau orang-orang lain.

Kita mendengar nama-nama atau gambaran tentang seseorang sebelum kita berjumpa dengan mereka.

Proses : mengumpulkan data sosial (informasi sosial, penampilan fisik, isyarat-isyarat non-verbal, dan tindakan-tindakan orang lain).

Inferensi sosial bersumber dari 4 hal berikut :

Informasi sosialManusia adalah makhluk pengolah informasi.Manusia membutuhkan informasi sebagai cara manusia sebagai makhluk sosial untuk bertahan hidup.Beberapa bentuk informasi sosial :Trait (sifat, pembawaan) suatu generalisasi tentang sikap seseorang.Nama memiliki asosiasi dengan sejumlah kualitas.Stereotype : satu generalisasi tentang kelompok tertentu yang dianggap sebagai suatu kebenaran.Efek stereotype :simplifikasi dan social judgementoversimplifikasi dan prejudice

PenampilanDont judge a book by its coverBeberapa hal yang perlu diperhatikan dari penampilan :Daya tarik fisik penting dalam berinteraksi.Efek yang timbul :Halo effect : apabila kita mengetahui seseorang memiliki satu sifat, maka kita beranggapan bahwa ia memiliki sifat-sifat tertentu yang terkait dengan sifat sebelumnya.The physical attractiveness stereotype (stereotype daya tarik fisik) : kelompok masyarakat tertentu memiliki standar tentang apa atau siapa yang disebut berpenampilan terbaik.Stigma : label-label sosial buruk yang diberikan pada sesuatu.Stigma dapat menjadi sumber prasangka sosial (penjauhan diri, diskriminasi).

Petunjuk non-verbalEkspresi wajah menampilkan suasana hati dan emosi seseorang.Kontak mata keintiman hubungan, menunjukkan ekspresi dan perhatian tertentu.Gesture gerakan tubuh.Suara cara kita menggunakan bahasa (yang tertulis maupun yang terucapkan) disebut paralanguage.TindakanManusia fokus dan memberi perhatian pada bagaimana cara seseorang bertindak terhadap orang lain.

Tiga jenis proses yang terjadi ketika menerapkan persepsi interpersonal :Pembentukan konsep sosialKonsep sosial : kategori-kategori atau kelompok kualitas yang membantu kita berpikir tentang manusia di sekitar kita.Konsep sosial terbentuk melalui :Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi.Belajar asosiasi, peneguhan, dan pengujian hipotesis.Bahasa bahasa membentuk konsep dan juga makna atau arti katanya.

Konsep yang sudah terbentuk labeling.

Kriteria terciptanya labeling :Melalui kemiripan atau kesamaan : saat pengalaman sosial yang baru dialami memiliki kemiripan elemen dengan pengalaman terdahulu, label yang sudah ada bisa muncul.Motivasi bisa mengakibatkan bias pada impresi terhadap seseorang.Konteks perilaku yang sama di koteks yang berbeda menimbulkan makna yang juga berbeda.

Pengorganisasian kesanManusia mengorganisasikan kesan berdasarkan proses tertentu ada proses kognitif.Strategi untuk mengorganisasikan kesan :

Centrality karakter sentral : salah satu yang memberikan konteks tambahan untuk pembentukan kesan.Primacy versus recency urutan informasi yang diterima seseorang dapat mempengaruhi kesan yang terbentuk.Saliance : hal-hal yang paling dapat dilihat atau diketahui (noticeability). Hal ini dikarenakan adanya kejelasan (brightness), keras tidaknya suara (noisiness), gerakan (motion), dan kebaruan (novelty).

Pengolahan informasi sosialInformasi sosial yang diperoleh menjadi dasar untuk bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sosialnya.Dua proses yang dilakukan :

Impression integration : mengintegrasikan berbagai kesan dan makna yang berbeda terhadap seseorang.Strategi dalam mengintegrasikan kesan-kesan tersebut : evaluasi, averaging, consistency, dan positivitySocial judgement : membuat keputusan sosial sebelum bertindak.Penerapan dari penilaian sosial : personality dan deception.

KEGIATAN BELAJAR 2 - ATRIBUSIAtribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak.Manusia melakukan atribusi karena adanya kecenderungan manusia untuk menjelaskan segala sesuatu (ada sifat ilmuwan pada manusia), termasuk apa yang ada di balik perilaku orang lain.

Bagaimana kita bisa tahu seseorang benar-benar bertindak sesuai perasaan hatinya ?Kita harus tahu benar bahwa tidak ada faktor eksternal dari dirinya yang membuatnya mampu melakukan satu tindakan tertentu.Harapan atau dugaan yang kita miliki tentang perilaku seseorang berdasarkan informasi yang telah kita miliki tentang orang itu.Jika seseorang berperilaku sesuai dan konsisten dengan skema itu, kita akan percaya bahwa hal itu terjadi karena sesuatu dalam dirinya dispositionally caused.Namun, ketika sikapnya berbeda, kita akan percaya bahwa itu karena situasi yang mendukungnya situationally caused.

Naive psychology : orang tidaklah memerlukan suatu analisis psikologi yang mendalam tentang motivasi seseorang melakukan suatu hal.Dimensi untuk menilai perilaku seseorang :Atribusi internal dan atribusi eksternal.Faktor yang stabil (stable, tetap) dan faktor yang tidak stabil (unstable, tidak tetap).Faktor yang dapat dikendalikan (controllable) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable).Efek faktor tersebut bersifat spesifik atau umum (global).

TEORI-TEORI ATRIBUSICorrespondent inference theory (teori penyimpulan terkait)Teori ini berfokus pada orang yang dipersepsikan.Atribusi dilihat sebagai suatu hal yang stabil dan merupakan disposisi internal.Causal analysis theory (teori analisis kausal)Dasar dari teori ini adalah akal sehat (common sense) dan berfokus pada atribusi internal dan eksternal.Suatu perilaku seseorang bisa menimbulkan perilaku lain sebagai sebab-akibatnya.

Beberapa hal yang membuat seseorang mencari penyebab terjadinya sesuatu :Kejadian yang tidak terdugaKejadian negatif motivasi hedonik (hedonic motives)Kejadian ekstremSikap ketergantungan kita lebih tertarik mencari alasan dari tindakan orang yang berpengaruh dalam kehidupan kita.Mempertahankan skemata.Tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menetapkan atribusi internal atau eksternal :Konsensus : cenderung dilakukan oleh semua orang pada situasi yang samaKonsistensi : cenderung melakukan perilaku yang sama di masa lalu dalam situasi yang samaDistingsi atau kekhasan : cenderung melakukan perilaku yang sama di masa lalu dalam situasi yang berbedaBila ketiga hal di atas tinggi atribusi eksternal

BIAS-BIAS DALAM ATRIBUSI (ATTRIBUTIONAL BIASES)Bias kognitif (cognitive biases)Atribusi merupakan suatu proses yang rasional dan logis namun manusia jarang menggunakan logikanya.Aspek yang diperhatikan :Saliance : segala hal yang terlihat menonjol (saliance) akan dianggap sebagai penyebab dominan dari suatu hal.Memberikan atribusi lebih pada disposisi (overattributing to dispositions) : menjelaskan perilaku seseorang melalui disposisinya kesalahan atribusi yang mendasar (the fundamental attribution error).Pelaku vs pengamat (actors vs observers) : pihak pengamat akan terus memperhatikan aspek disposisi sebagai penyebab suatu kejadian, sementara para pelaku akan memperhatikan aspek situasionalnya.

Bias motivasi (motivational biases)Muncul dari usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kepentingan dan motivasi mereka.Pengutamaan diri sendiri (self-serving bias) : setiap orang cenderung untuk membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.

ATRIBUSI TENTANG DIRI (SELF)Orang memiliki persepsi berdasarkan kondisi internalnya sendiri.Pendekatan ini memberikan pemahaman tentang persepsi diri mengenai sikap, motivasi, dan emosi.

SikapKetika kita berperilaku di situasi di mana tidak ada tekanan eksternal yang kuat, kita berasumsi ekspresi kita merupakan sikap diri kita yang sebenarnya atribusi internal.Saat terdapat tekanan eksternal yang kuat bagi kita untuk melakukan sesuatu atribusi eksternal.MotivasiMelakukan sesuatu karena ada imbalan tinggi atribusi eksternal.Melalukan sesuatu yang sama dengan imbalan yang lebih rendah atribusi internal.EmosiPersepsi dari emosi kita tergantung dari :Derajat rangsangan psikologis yang dialamiLabel kognitif yang digunakan