psikolinguistik

20
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Upload: shabarina

Post on 16-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikolingustik dalam pengajaran

TRANSCRIPT

Page 1: psikolinguistik

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Page 2: psikolinguistik

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK

Disusun oleh:Kelompok : 2 / 7D

 Aditya Apriliani

(102160692)Aprilliyanti

(102160695) Eka Desy Budiastuti

(102160698)Eko Sulistiyanto

(102160701)Ngatiatus Sa’diyah

(102160714)

Page 3: psikolinguistik

A. Psikologi dalam Linguistik

Wilhelm Von Humboldt (1767-1835)

Pakar linguistik berkebangsaan Jerman ini mengkaji hubungan bahasa (linguistik) dengan pemikiran manusia (psikologi) dengan membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-bangsa penutur bahasa itu.

Page 4: psikolinguistik

Ferdinan de Saussure (1858-1913)

Pakar linguistik berkebangsaan Swiss memperkenalkan tiga istilah tentang bahasa yaitu langage (bahasa pada umumnya yang bersifat abstrak), langue (bahasa tertentu yang bersifat abstrak) dan parole (bahasa sebagai tuturan yang bersifat konkret).

Page 5: psikolinguistik

Edward Sapir (1884-1939)

Pakar linguistik dan antropologi Amerika ini mengungkapkan bahwa psikologi dapat memberikan dasar ilmiah yang kuat dalam pengkajian bahasa. Beliau mencoba mengkaji hubungan bahasa (lingustik) dan pemikiran (psikologi), dari kajian tersebut beliau berkesimpulan bahwa bahasa, terutama strukturnya, merupakan unsur yang menentukan struktur pemikiran manusia.

Page 6: psikolinguistik

Leonard Bloomfield (1887-1949)

Pakar linguistik bangsa Amerika ini dalam menganalisis bahasa dipengaruhi oleh dua aliran psikologi yang saling bertentangan, yaitu mentalisme dan behaviorisme. Beliau berpendapat bahwa berbahasa dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa, terutama sebagai penjelmaan dari adanya tekanan emosi yang sangat kuat.

Page 7: psikolinguistik

Otto Jespersen

Pakar linguistik berkebangsaan Denmark menganalisis bahasa menurut psikologi mentalistik yang juga sedikit berbau behavioristik. Jespersen berpendapat bahwa bahasa bukanlah satu wujud dalam pengertian satu benda seperti sebuah meja atau seekor kucing, melainkan merupakan satu fungsi manusia sebagai lambang-lambang di dalam otak yang melambangkan pikiran atau yang membangkitkan pikiran itu.

Page 8: psikolinguistik

B. Linguistik dalam Psikologi

John Dewey (1859-1952)

Pakar psikologi dari Amerika, seorang empirisme murni. Beliau mengkaji bahasa dan perkembangannya dengan menafsirkan analisi linguistik bahasa kanak-kanak berdasarkan prinsip-prinsip psikologi. Umpamanaya, beliau menyarankan agar penggolongan psikologi akan kata-kata yang diucapkan kanak-kanak dilakukan berdasarkan makna seperti yang dipahami kanak-kanak, dan bukan seperti yang dipahami orang dewasa dengan bentuk-bentuk dan tata bahasa orang dewasa.

Page 9: psikolinguistik

Karl Büchler

Pakar psikologi Jerman menyatakan dalam bukunya Sprach Theorie (1934), bahwa bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi, yaitu:

Kungabe (kemudian disebut Ausdruck) adalah tindakan komunkatif yang diwujudkan dalam bentuk verbal.

Appell (sebelumnya disebut Auslosung) adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain.

Darstellung adalah penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan.

Page 10: psikolinguistik

Wundt (1832-1920)

Ahli psikologi asal Jerman, orang yang pertama yang mengembangkan secara sistematis teori mentalistik bahasa. Beliau menyatakan bahwa bahasa adalaha alat untuk melahirkan pikiran. Wundt berpendapat bahwa pada mulanya bahasa lahir dalam bentuk gerak-gerik yang dipakai untuk melahirkan perasaan-perasaan yang sangat kuat secara tidak sadar. Disamping itu, Wundt juga dikenal sebagai pengembang teori performansi bahasa (language performance) yang didasarkan pada analisis psikologi, yang terdiri dari dua aspek yaitu: Fenomena luar yang berupa citra bunyi Fenomena dalam yang berupa rentetan pikiran Interaksi anatara fenomena luar dan fenomena dalam

akan dapat dipahami dengan lebih baik melalui pengkajian struktur bahasa, karena fenomena tersebut tergantung pada fenomena linguistik (bahasa).

Page 11: psikolinguistik

Watson (1878-1958)

Ahli psikologi behaviorisme berkebangsaan Jerman ini menempatkan perilaku atau kegiatan berbahasa sama dengan perilaku atau kegaitan lainnya, seperti makan, berjalan dan melompat. Pada mulanya Watson hanya menghubungkan perilaku berbahasa yang implisit, yakni yang terjadi di dalam pikiran, dengan yang eksplisit yakni yang berupa tuturan.

Page 12: psikolinguistik

Weiss

Ahli psikologi behaviorisme asal Amerika ini mengakui adanya aspek mental dalam bahasa. Namun, karena wujudnya tidak memiliki kekuatan bentuk fisik, maka wujudnya itu sukar dikaji atau ditunjukkan. Oleh karena itu, Weiss lebih cenderung mengatakn bahwa bahasa itu sebagai satu bentuk perilaku apabila seseorang menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosialnya.

Page 13: psikolinguistik

Kerjasama Psikologi dan Linguistik

Kerjasama secara langsung anatara disiplin linguistik dan psikologi sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1860, yaitu oleh Heyman Steinthal, seorang ahli psikologi yang beralih menjadi ahli linguistik, dan Moritz Lazarus seorang ahli lionguistik yang beralih menjadi ahli psikologi dengan menerbitkan jurnal berjudul Zeitschrift für Volkerpsychologie und Sprach Wissenschaft (jurnal psikologi sosial dan linguistik).

Page 14: psikolinguistik

.....Dasar-dasar psikolinguistik menurut beberapa pakar di dalam buku yang disunting oleh Osgood dan Sebeok di atas adalah sebagai berikut: Psikolinguistik adalah satu teori linguistik

berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai sebuah sistem elemen yang saling berhubungan erat.

Psikolinguistik adalah satu teori pembelajaran (menurut teori behaviorisme) berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai satu sistem tabiat dan kemampuan yang menghubungkan isyarat dengan perilaku.

Psikolinguistik adalah satu teori informasi yang menganggap bahasa sebagai sebuah alat untuk menyampaikan suatu benda.

Page 15: psikolinguistik

Psikolinguistik dalam disiplin mandiri

Secara formal kelahiran psikolinguistik ditandai dengan dibukanya satu program khusus psikolinguistik pada tahun 1953 oleh R. Brown. Sarjana pertama (Ph. D.) yang dihasilakan oleh pragram ini adalah Eric Lenneberg, yang kemudian sangat besar peranannya dalam bidang psikolinguistik. Dalam periode ini nama-nama seperti Leshley, Lenneberg, Osgood, Skinner, chomsky, dan Miller patut diketengahkan.

Page 16: psikolinguistik

.....Pada awal perkembangannya, psikolinguistik sangat berbau neobehaviorisme terutama yang mencoba menerangkan bahasa menurut kerangka Stimulus-Respons yang tidak mentalis. Namun, definisi baru psikolingusiti telah mencerminkan perkembangan baru yang bersifat mentalis dan mencoba menerangkan hakikat rumus-rumus yang abstrak yang dihipotesiskan, dan diuji sebagai akibat sifat asal atau predisposisi biologi manusia untuk memperoleh bahasa.

Page 17: psikolinguistik

Tiga Generasi dalam Psikolinguistik

Psikolinguistik Generasi Pertama

Psikolinguistik generasi pertama adalah psikolinguistik dengan para pakar yang menulis artikel yang berjudul Psycholinbguistics: A Survey of Theory and Research Problems yang disunting oleh Charles Osgood dan Thomas Sebeok. Titik pandang mereka berkaitan erat dengan neobehaviorisme/ behaviorisme. Teori-teori ini mengidentifikasikan bahasa sebagai satu sistem respons yang langsung dan tidak langsung terhadap stimulus verbal atau nonverbal. Orientasi stimulus respons (aksi-reaksi; atau rangsangan-balasan) ini adalah orientasi psikologi.

Page 18: psikolinguistik

Psikolinguistik Generasi Kedua

Tokoh utama psikolinguistik generasi kedua adalah Noam Chomsky dan George Miller. Psikolinguistik generasi kedua berpendapat bahwa dalam proses berbahasa bukanlah butir-butir bahasa yang diperoleh, melaikan kaidah dan sistem kaidahlah yang diperoleh. Di sini orientasi psikologis telah digantikan dengan orientasi linguistik.

Page 19: psikolinguistik

Psikolinguistik Generasi Ketiga

Ciri-ciri psikolinguistik generasi ketiga ini adalah sebagai berikut. Orientasi mereka kepada psikologi, tetapi

buka psikologi perilaku. Keterlepasan mereka dari kerangka

“psikolinguistik kalimat’ dan keterlibatan dalam psikolinguistik yang berdasarkan situasi dan konteks.

Adanya satu pergeseran dari analisis mengenai proses ujaran yang abstrak (atau persepsinya) ke satu analisis psikologi mengenai komunikasi dan pikiran.

Page 20: psikolinguistik

Maturnuwun

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.