ihwal psikolinguistik

29
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP

Upload: laevy-farharahay

Post on 26-Jun-2015

664 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

PENGERTIAN &

RUANG LINGKUP

Page 2: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Pada mulanya istilah untuk psikolinguistik adalah linguistic psychology(psikologi linguistik) dan ada pula yang menyebutnya sebagai psychology oflanguage (psikologi bahasa). Kemudian sebagai hasil kerja sama yang lebihterarah dan sistematis, lahirlah satu ilmu baru yang kemudian disebut sebagaipsikolinguistik (psycholinguistic).

Secara etimologis “psikolinguistik” berasal dari dua kata, yakni psikologi danlinguistik.

Psikologi ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan cara mengkajihakikat stimulus, hakikat respon, dan hakikat proses-proses pikiran sebelumstimulus atau respon itu terjadi.

Linguistik i1mu yang mempelajari hakikat bahasa, struktur bahasa,bagaimana bahasa itu diperoleh, bagaimana bahasa itu bekerja, danbagaimana bahasa itu berkembang.

Psikolinguistik ilmu yang menguraikan proses-proses psikologis yang terjadiapabila seseorang menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yangdidengarnya waktu berkomunikasi serta bagaimana kemampuan berbahasadiperoleh manusia (Simanjuntak, 1987: 1).

Page 3: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Psikolinguistik merupakan bidang studi yang menghubungkan psikologidengan linguistik.

Tujuan utama seorang psikolinguis ialah menemukan struktur danproses yang melandasi kemampuan manusia untuk berbicara danmemahami bahasa. Psikolinguis tidak tertarik pada interaksi bahasaantara para penutur bahasa. Yang mereka kerjakan terutama ialahmenggali apa yang terjadi dalarn individu yang berbahasa (Aitchison,1984)

Secara teoretis, tujuan utama psikolinguistik ialah mencari satu teoribahasa yang tepat dan unggul dari segi linguistik dan psikologi yangmampu menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan katalain, psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa danbagaimana struktur ini diperoleh dan digunakan pada waktu bertuturdan memahami kalimat-kalimat (ujaran-ujaran) bahasa.

Page 4: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Secara praktis, psikolinguistik mencoba menerapkan pengetahuanlinguistik dan psikologi pada masalah-masalah seperti pengajaran danpembelajaran bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membacalanjut, kedwibahasaan, penyakit bertutur seperti afasia, gagap dansebagainya, komunikasi, pikiran manusia, dialek-­dialek, pijinisasi dankreolisasi, dan masalah-masalah sosial lain yang menyangkut bahasaseperti bahasa dan pendidikan, bahasa dan pembangunan bangsa.

Psikolinguistik adalah ilmu antardisiplin yang dilahirkan sebagai akibatadanya kesadaran bahwa kajian bahasa merupakan sesuatu yang sangatrumit. Dengan demikian, satu disiplin ilmu saja tidaklah dapat dan tidakmampu menerangkan hakikat bahasa. Kerjasama antardisiplin semacamitu tidaklah merupakan hal yang baru dalam bidang ilmu. Ilmuantardisiplin yang lain telah lama ada seperti neuropsikologi,sosiolinguistik, psikofisiologi, psikobiologi, psikofarmakologi, dansebagainya.

Page 5: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Di Amerika Serikat psikolinguistik pada umumnya dianggap cabang linguistik. Di Prancis pada tahun 60-an psikolinguitik pada umumnya dikembangkan oleh

pakar psikologi sehingga menjadi cabang psikologi. pakar Di Inggris psikolinguistik semula dikembangkan oleh linguistik yang bekerja sama

dengan para pakar dalam bidang psikologi dari Inggris dan Amerika Serikat. Di Rusia psikolinguistik dikembangkan oleh pakar linguistik di Institut Linguistik

Moskow. Di Rumania kebanyakan pakar beranggapan bahwa psikolinguistik merupakan

disiplin ilmu yang berdiri sendiri sekalipun peranannya banyak di bidanglinguistik.

Karena psikolinguistik telah menjadi disiplin ilmu tersendiri yang otonom makaseorang pakar psikolinguistik harus memiliki pengetahuan yang seimbang antaralinguistik murninya dan pengetahuan psikologinya.

Psikolinguistik telah mempunyai teori, pendekatan dan kaidah atau prosedurtersendiri dalam memecahkan persoalan-persoalan psikolinguistik.

Page 6: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah bahasa itu bawaan ataukah hasilbelajar? Apakah ciri-ciri bahasa manusia itu? Unsur-unsur apa sajakahyang tercakup dalarn bahasa itu?

Bagaimanakah bahasa itu ada dan mengapa ia harus ada? Di manakahbahasa itu berada dan disimpan?

Bagaimanakah bahasa pertama (bahasa ibu) itu diperoleh oleh seoranganak? Bagaimana bahasa itu berkembang? Bagaimana bahasa kedua itudipelajari? Bagaimana seseorang menguasai dua, tiga bahasa, atau lebih?

Bagaimana kalimat dihasilkan dan dipahami? Proses apa yangberlangsung dalam otak waktu seseorang berbahasa?

Bagaimana bahasa itu tumbuh, berubah, dan mati? Bagaimana suatudialek muncul dan berubah menjadi bahasa yang baru?

Bagaimana hubungan bahasa dengan pikiran manusia? Bagaimanapengaruh kedwibahasaan terhadap pikiran dan kecerdasan seseorang?

Mengapa seseorang menderita afasia? Bagaimana mengobatinya? Bagaimana bahasa itu sebaiknya diajarkan supaya benar-benar dapat

dikuasai dengan baik oleh pembelajar bahasa?

Page 7: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

1. Masalah pemerolehan Apakah manusia memperoleh bahasa karena dia dilahirkan dengandilengkapi pengetahuan khusus tentang kebahasaan? Atau mereka dapatbelajar bahasa karena mereka adalah binatang yang sangat pintarsehingga mampu memecahkan berbagai macam masalah?

2. Hubungan antara pengetahuan bahasa dan penggunaan bahasa Linguis sering menyatakan bahwa dirinya adalah orang yangmemerikan representasi bahasa internal seseorang (pengetahuanbahasanya). Ia kurang tertarik untuk memerikan bagaimana penuturmenggunakan bahasanya. Kemudian bagaimanakah hubungan antarapenggunaan dengan pengetahuan bahasa tersebut? Seseorang yangbelajar bahasa melakukan tiga hal:

(a) Memahami kalimat atau dekode > penggunaan bahasa(b) Menghasilkan kalimat atau enkode > penggunaan bahasa(c Menyimpan pengetahuan bahasa > pengetahuan bahasa

Page 8: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Linguis lebih tertarik pada butir © daripada butir (a) dan (b). Apa yangperlu diketahui seseorang psikolinguis ialah sebagai berikut: benarkahmengasumsikan bahwa tipe tata bahasa yang disampaikan oleh linguissesungguhnya mencerminkan pengetahuan individual yangterinternalisasikan tentang bahasanya? Bagaimanakah pengetahuan itudigunakan ketika seseorang menghasilkan tuturan (berenkode) ataumemahami tuturan (berdekode)?

3. Menghasilkan dan memahami tuturanDengan mengasurnsikan bahwa penggunaan bahasa tidak berbedadengan pengetahuan bahasa, apakah sesungguhnya yang terjadi ketikaseseorang itu menghasilkan tuturan (berenkode) atau memahamitutauran (berdekode)? Tiga pertanyaan itulah yang dikaji dalampsikolinguistik dengan mempertimbangkan empat tipe bukti, yakni:(a) komunikasi binatang(b) bahasa anak-anak(c) bahasa orang dewasa yang normal(d) tuturan disfasik (orang yang terganggu tuturannya).

Page 9: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Psikolinguistik Perkembangan

Psikolinguistik Sosial

Psikolinguistik Pendidikan

Neuropsikolinguistik

Psikolinguistik Eksperimental

Psikolinguistik Terapan

Page 10: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

1. Psikolinguistik Teoretis (Theoretical Psycholinguistic)

Psikolingistik teoretis berbicara tentang hal-hal yang berkaitan denganteori bahasa, misalnya tentang hakikat bahasa, ciri bahasa manusia, teorikompetensi dan performansi (Chomsky) atau teori langue dan parole(Saussure), dan sebagainya.

2. Psikolinguistik Perkembangan (Development Psycholinguistic)

Psikolinguistik perkembangan berbicara tentang pemerolehan bahasa,misalnya berbicara tentang teori pemerolehan bahasa, baik pemerolehanbahasa pertama maupun bahasa kedua, peranti pernerolehan bahasa(language acquisition device), periode kritis pernerolehan bahasa, dansebagainya.

3. Psikolinguistik Sosial (Social Psycholinguistic)

Psikolinguistik sosial sering juga disebut sebagai psikososiolinguistikberbicara tentang aspek-aspek sosial bahasa, misalnya, sikap bahasa,akulturasi budaya, kejut budaya, jarak sosial, periode kritis budaya,pajanan bahasa, pendidikan, lama pendidikan, dan sebagainya.

Page 11: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

4. Psikolinguistik Pendidikan (Educational Psycholinguistic)

Psikolinguistik pendidikan berbicara tentang aspek-aspek pendidikansecara umurn di sekolah, terutama mengenai peranan bahasa dalampengajaran bahasa pada umumnya, khususnya dalarn pengajaranmembaca, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpidato, danpengetahuan mengenai peningkatan berbahasa dalam memperbaikiproses penyampaian buah pikiran.

5. Neuropsikolinguistik (Neuropsycholinguistic)

Neuropsikolinguistik berbicara tentang hubungan bahasa dengan otakmanusia. Misalnya, otak sebelah manakah yang berkaitan dengankemampuan berbahasa? Saraf-saraf apa yang rusak apabila seserorangterkena afasia Broca dan saraf manakah yang rusak apabila terkena afasiaWernicks? Apakah bahasa itu memang dilateralisasikan? Kapan terjadilateralisasi? Apakah periode kritis itu memang berkaitan dengankelenturan saraf-saraf otak?

Page 12: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

6.Psikolinguistik Eksperimental (Experimental Psycholinguistic)

Psikolinguistik eksperimental berbicara tentang eksperimen-eksperimendalam semua bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku berbahasa.

7. Psikolinguistik Terapan (Applied Psycholinguistic)

Psikolinguistik terapan berbicara tentang penerapan temuan-temuankeenam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang-bidangtertentu, seperti psikologi, linguistik, berbicara dan menyimak,pendidikan, pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca,neurologi, psikiatri, komunikasi, kesusastraan, dan lain-lain.

Page 13: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Pada masa lampau ada dua aliran yang sangat berpengaruh terhadapperkembangan psikologi dan linguistik. Aliran yang pertama adalahaliran empirisme yang erat berhubungan dengan psikologi asosiasi.Aliran ini cenderung mengkaji bagian-bagian yang membentuk suatubenda sampai ke bagian-bagiannya yang paling kecil dan mendasarkankajiannya pada faktor-faktor luar yang langsung dapat diamati. Aliran inisering disebut sebagai bersifat atomistik dan sering dikaitkan denganasosianisme dan positivisme.

Aliran yang kedua adalah rasionalisme yang cenderung mengkajiprinsip-prinsip akal yang bersifat batin dan faktor bakat atau pembawaanyang bertanggung jawab mengatur perilaku manusia. Aliran ini mengkajiakal sebagai satu kesatuan yang utuh dan menganggap batin atau akal inisebagai faktor yang penting untuk diteliti guna memahami perilakumanusia. Oleh sebab itu, aliran ini dianggap bersifat holistik.

Page 14: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Wilhelm von Humbold, seorang ahli linguistik jerman yang pada awalabad 19 telah mencoba mengkaji hubungan bahasa dengan pikiran. VonHumbold memperbandingkan tata bahasa dari bahasa yang berbeda danmemperbandingkan perilaku bangsa penutur bahasa itu. Hasilnyamenunjukkan bahwa bahasa menentukan pandangan masyarakatpenuturnya. Pandangan Von Humbold itu sangat dipengaruhi oleh aliranrasionalisme yang menganggap bahasa bukan sebagai satu bahan yangsiap untuk dipotong-potong dan diklasifikasikan seperti anggapan aliranempirisme. Tetapi, bahasa itu merupakan satu kegiatan yang mempunyaiprinsip sendiri dan bahasa manusia merupakan variasi dari satu tematertentu.

Pada awal abad 20 Ferdinand de Saussure (1964) seorang ahli linguistikbangsa Swis telah berusaha menjelaskan apa sebenarnya bahasa itu danbagaimana keadaan bahasa itu di dalam otak (psikologi). Diamemperkenalkan konsep penting yang disebutnya sebagai langue(babasa), parole (bertutur) dan langage (ucapan). De Saussure menegaskanbahwa objek kajian linguistik adalah langue, sedangkan parole adalahobjek kajian psikologi. Hal itu berarti bahwa apabila kita ingin mengkajibahasa secara tuntas dan cermat, selayaknya kita menggabungkan keduadisiplin ilmu itu karena pada dasarnya segala sesuatu yang ada padabahasa itu bersifat psikologis.

Page 15: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Sapir seorang sarjana linguistik dan antropologi Amerika awal abadke-20 telah mengikutsertakan psikologi dalam kajian bahasa. MenurutSapir, psikologi dapat memberikan dasar yang kuat bagi kajian bahasa.Sapir juga telah mencoba mengkaji hubungan bahasa dengan pikiran.Simpulannya ialah bahasa itu mempengaruhi pikiran manusia.Linguistik menurut Sapir dapat memberikan sumbangan penting bagipsikologi gestalt dan sebaliknya, psikologi gestalt dapat memberikansumbangan bagi linguistik.

Pada awal abad ke-20, Bloomfield, seorang linguis dari Amerika Serikatdipengaruhi oleh dua buah aliran psikologi yang bertentangan dalammenganalisis bahasa. Pada mulanya ia sangat dipengaruhi oleh psikologimentalisme dan kemudian beralih pada psikologi behaviorisme. Karenapengaruh mentalisme, Bloomfield berpendapat bahwa bahasa itumerupakan ekspresi pengalaman yang lahir karena tekanan emosi yangyang sangat kuat. Karena tekanan emosi yang kuat itu, misaInya,munculnya kalimat seruan.

Misalnya:Aduh, sakit, Bu!Kebakaran, kebakaran, tolong, tolong!Copet, copet!Awas, minggir!

Page 16: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Karena seseorang ingin berkomunikasi, muncullahkalimat-kalimat deklaratif. Misalnya: Ibu sedang sakit hari ini.Ayah sekarang membantu ibu didapur. Banyak karyawan bankyang terkena PHK. Para buruh sekarang sedang berunjukrasa.Karena keinginan berkomunikasi itu bertukar menjadipemakaian komunikasi yang sebenarnya, maka mucullah kalimatyang berbentuk pertanyaan.Misalnya:Apakah Ibu sakit?Siapakah presiden keempat Republik Indonesia?Mengapa rakyat Indonesia telah berubah menjadi rakyat yangmudah marah?Apa arti likuidasi?Tahukah Anda makna lengser keprabon?

Sejak tahun 1925, Bloomfield meninggalkan mentalisme danmulai menggunakan behaviorisme dan menerapkannya ke dalamteori bahasanya yang sekarang terkenal dengan nama linguistikstruktural atau linguistik taksonomi.

Page 17: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Jespersen, seorang ahli linguistik Denmark terkenal telah menganalisis bahasa darisudut pandang mentalisme dan yang sedikit berbau behaviorisme. Menurutjespersen, bahasa bukanlah sebuah entitas dalam pengertian satu benda sepertiseekor anjing atau seekor kuda. Bahasa merupakan satu fungsi manusia sebagaisimbol di dalam otak manusia yang melambangkan pikiran atau membangkitkanpikiran. Menurut Jespersen, berkomunikasi harus dilihat dari sudut perilaku (jadi,bersifat behavioris). Bahkan, satu kata pun dapat dibandingkan dengan satukebiasaan tingkah laku, seperti halnya bila kita mengangkat topi.

Di samping ada tokoh-tokoh linguistik yang mencoba menggunakan psikologidalam bekerja, sebaliknya ada ahli psikologi yang memanfaatkan atau mencobamenggunakan linguistik dalam bidang garapannya, yakni psikologi. John Dewey,misalnya, seorang ahli psikologi Amerika Serikat yang dikenal sebagai peloporempirisme murni, telah mengkaji bahasa dan perkembangannya dengan caramenafsirkan analisis linguistik bahasa kanak-kanak berdasarkan prinsip-prinsippsikologi. Dewey menyarankan, misaInya, agar penggolongan psikologi kata-katayang diucapkan anak-anak dilakukan berdasaran arti kata-kata itu bagianak-anak dan bukan bukan berdasarkan arti kata-kata itu menurut orangdewasa dengan bentuk tata bahasa orang dewasa. Dengan cara ini berdasarkanprinsip-prinsip psikologi, akan dapat ditentukan perbandingan antara kata kerjabantu dan kata depan di satu pihak dan kata benda di pihak lain. Jadi, dengandemikian kita dapat menentukan kecenderungan pikiran (mental) anak yangdihubungkan dengan perbedaan-perbedaan linguistik itu.- Kajian seperti itumenurut Dewey akan memberikan bantuan yang besar pada psikologi padaumumnya.

Page 18: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Wundt, seorang ahli psikologi Jerman yang terkenal sebagai pendukungteori apersepsi dalam psikologi menganggap bahwa bahasa itu sebagaialat untuk mengungkapkan pikiran. Wundt merupakan ahli psikologipertama yang mengembangkan teori mentalistik secara sisternatis dansekarang dianggap sebagai bapak psikolinguistik klasik. MenurutWundt, bahasa pada mulanya lahir dalam bentuk gerak-gerik yangdipakai untuk mengungkapkan perasaan-perasaan yang sangat kuatsecara tidak sadar. Kemudian terjadilah pertukaran antara unsur-unsurperasaan itu dengan unsur-unsur mentalitas atau akal. Komponen akalitu kemudian diatur oleh kesadaran menjadi alat pertukaran pikiranyang kemudian terwujud menjadi bahasa. Jadi, menurut Wundt, setiapbahasa terdiri atas ucapan-ucapan bunyi atau isyarat-isyarat lain yangdapat dipahami menembus pancaindera yang diwujudkan oleh gerakanotot untuk menyampaikan keadaan batin, konsep-konsep,perasaan-perasaan kepada orang lain. Menurut Wundt satu kalimatmerupakan satu kejadian pikiran yang mengejawantah serentak. jika kitaperhatikan maka terdapat keselarasan antara teori evolusi Darwindengan teori mentalisme bahasa Wundt itu.

Page 19: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Teori performansi bahasa yang dikembangkan Wundt itu didasarkanpada analisis psikologis yang dilakukannya yang terdiri atas dua aspek,yakni (1) fenomena fisis yang terdiri atas produksi dan persepsi bunyi,dan (2) fenomena batin yang terdiri atas rentetan pikiran. jelaslah bahwaanalisis Wundt terhadap hubungan fenomena batin dan fisis itu bagipsikologi pada umumnya bergantung pada fenomena linguistik. Itulahsebabnya Wundt berpendapat bahwa interaksi di antara fenomena batindan fenomena fisis itu akan dapat dipahami dengan lebih baik melaluikajian struktur bahasa.

Titchener, seorang ahli psikologi bangsa Inggris yang menjadi rakyatAmerika menggambarkan dan menyebarluaskan ide Wundt itu diAmerika Serikat yang kemudian terkenal dengan psikologi kesadaranatau psikologi introspeksi. Pengenalan dan pen-yebaran teori introspeksiitu kemudian telah mencetuskan satu revolusi psikologi di AmerikaSerikat dengan berkembangnya teori behaviorisme di mana kesadarantelah disingkirkan dari psikologi dan dari kajian bahasa.

Page 20: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Pillsbury dan Meader, ahli psikologi mentalisme Amerika Serikat telah mencobamenganalisis bahasa dari sudut psikologi. Analisis, kedua sarjana psikologi itusangat baik ditinjau dari segi perkembangan neuropsikolinguistik dewasa ini.Menurut Pillsbury dan Meader bahasa adalah satu alat untuk menyampaikanpikiran, termasuk gagasan, dan perasaan. Mengenai perkembangan bahasa,Meader mengatakan bahwa manusia mula-mula berpikir kemudianmengungkapkan pikirannya itu dengan kata-kata dan terjemahan. Untukmemahaminya, diperlukan pengetahuan tentang bagaimana kata-katamewujudkan dirinya pada kesadaran seseorang, bagaimana kata-kata itudihubungkan dengan ide-ide jenis lain yang bukan verbal. juga bagaimana ide-ideitu muncul dan terwujud dalam bentuk imaji-imaji, bagaimana gerakan ucapanitu dipicu oleh ide itu dan akhirnya bagaimana pendengar atau pembacamenerjemahkan kata-kata yang didengarnya atau kata-kata yang dilihatnya kedalam pikirannya sendiri. Tampaklah dalam pola pikir Meader itu terdapatkeselarasan antara tujuan psikologi mental dengan tujuan linguistik seperti yangdikembangkan oleh Chomsky.

Watson, seorang ahli psikologi behaviorisme Amerika Serikat telah menempatkanperilaku bahasa pada tingkatan yang sama dengan perilaku manusia yang lain.Jlagi~,Watson, perilaku bahasa itu sama saja dengan sistem otot saraf yang beradadalam kepala, leher, dan bagian dada manusia. Tujuan utama Watson padamulanya adalah menghubungkan perilaku bahasa yang implisit, yaitu pikirandengan ucapan yang tersurat, yaitu bertutur. Akhirnya Watson men-yelaraskanperilaku bahasa itu dengan kerangka respon yang dibiasakan menurut teoriPavlov. Menurut penyelarasan itu kata-kata telah diperlakukan sebagai penggantibenda­benda yang telah tersusun di dalam satu sisi respon yang dibiasakan.

Page 21: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Buhler seorang ahli psikologi jerman mengatakan bahwa bahasa manusiamempunyai tiga fungsi yaitu ekspresi, evokasi, dan representasi. lamenganggap definisi bahasa yang diberikan Wundt agak berat sebelah.Mewnurut Buhler, ada lagi fungsi bahasa yang sangat berlainan yangtidak dapat dimasukkan ke dalam gerakan ekspresi, yaitu koordinasiatau penydarasan. jadi, satu nama dikoordinasikan (diselaraskan)dengan isi atau kandungan makna. Dengan den-iikian Buhlermendefiniskan bahasa menurut fungsinya.

Weiss, juga seorang ahli psikologi behaviorisme Amerika yang terkenalda sealiran dengan Watson telah menggambarkan kerja sama yang eratantara psikologi dan linguistik. Telah terjadi kontak melalui mediaartikel antara Weiss dengan Bloomfield dan Sapir. Weiss mengakuiadanya aspek mental bahasa, tetapi karena aspek mental itu bersifatabstrak (tanwujud) sukarlah untuk dikaji atau didemontrasikan. Olehsebab itu, Weiss menganggap bahwa bahasa itu sebagai wujud perilakuapabila seseorang itu menyesuaikan dirinya dengan lingkungansosialnya. Sebagai suatu bentuk perilaku bahasa itu memiliki ciri-ciribiologis, fisiologis, dan sosial. Sebagai alat ekspresi, bahasa itu memilikitenaga mentalitas.

Page 22: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Weiss merupakan seorang tokoh yang merintis jalan ke arah lahirnyadisiplin psikolinguistik. Dialah yang telah berjasa mengubah pikiranBloomfield dari penganut mentalisme menjadi penganut behaviorismedan menjadikan linguistik Amerika pada tahun 50-an berbaubehaviorisme. Menurut Weiss, tugas seorang psikolinguis sebagaipeneliti yang terlatih dalam dua disiplin ilmu, yakni psikologi danlinguistik adalah sebagai berikut.

Menjelaskan bagaimana perilaku bahasa menghasilkan satu alampengganti untuk alarn nyata yang secara praktis tidak dibatasi olehwaktu dan tempat.Menunjukkan bagaimana perilaku bahasa itu mewujudkan sejenisorganisasi sosial yang dapat ditandai sebagai sekumpulan organisasikecil yang banyak.Menerangkan bagaimana menghasilkan satu bentuk organisasi dan didalam organisasi itu pancaindera dan otot-otot seseorang dapatditempatkan agar dapat dipakai dan dimanfaatkan oleh orang lain.Menjelaskan bagaimana perilaku bahasa menghasilkan satu bentukperilaku yang menjadi fungsi setiap perisstiwa di alam ini yang telahterjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi, di masa depan.

Page 23: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Kantor, seorang ahli psikologi behaviorisme Amerika mencoba meyakinkanahli-ahli linguistik di Amerika bahwa kajian bahasa tidaklah menjadi monopoliahli linguistik. la mencela keras beberapa ahli filologi yang selalu berteriak agarahli psikologi keluar dari kajian bahasa yang menurut ahli filologi tersebut bukanbidang garapan ahli psikologi. Menurut Kantor, bahasa merupakan bidanggarapan bersama yang dapat dikaji baik olch ahli psikologi maupun oleh ahlibahasa. Kantor mengkritik psikologi mentalisme yang menurut dia psikologisemacam itu tidak mampu menyumbangkan apa-apa kepada linguistik dalarnmengkaji bahasa. Bahasa tidak boleh dianggap sebagai alat untuk menyampaikanide, keinginan, atau perasaan dan bahasa bukanlah alat fisis untuk proses mental.Bahasa merupakan perilaku seperti perilaku manusia yang lain.

Caroll, seorang ahli psikologi Amerika Serikat yang sekarang merupakan salahsatu tokoh psikolinguistik modern telah mencoba mengintegrasikan fakta-faktayang ditemukan oleh linguistik murni seperti unit ucapan, keteraturan, kadarkejadian dengan teori psikologi pada tahun 40-an. Kemudian ia mengembangkanteori simbolik, yakni teori yang mengatakan bahwa respon kebahasaan haruslebih dulu memainkan peranan dalam keadaan isyarat sehingga sesuatumenjelaskan sesuatu yang lain dengan perantaraan. Keadaan isyarat itu haruslahsedemikian rupa sehingga organisme dengan sengaja bermaksud agar organismelain memberikan respon kepada isyarat itu sebagai satu isyarat. Dengandemikian, respon itu haruslah sesuatu yang dapat dilahirkan baik secara langsungmaupun tidak langsung oleh mekanisme-mekanisme.

Page 24: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Para ahli linguistik dan psikologi yang dibicarakan di atas telah mencobamerintis hubungan atau kerja sama antara psikologi dan linguistik.Sebenarnya kerja sama benar-benar antara ahli psikologi dan linguistikitu telah terjadi sejak tahun 1860, yaitu ketika Heyman Steinhal, seorangahli psikologi bertukar menjadi ahli linguistik dan Moritz Lazarusseorang ahli linguistik yang bertukar menjadi ahli psikologi. Merekaberdua menerbitkan jurnal yang khusus memperbincangkan psikologibahasa dari sudut psikologi dan linguistik. Steinhal mengatakan bahwailmu psikologi tidaklah mungkin hidup tanpa ilmu bahasa.

Pada tahun 1901, di Eropa Albert Thumb seorang ahli linguisstik telahbekerja sama dengan seorang ahli psikologi Karl Marbe untukmenerbitkan buku. yang kemudian dianggap sebagai bukupsikolinguistik pertama yang diterbitkan, tentang penyelidikaneksperimental mengenai dasar-dasar psikologi pembentukan analogipertuturan. Kedua sarjana itu menggunakan kaidah-kaidah psikologieksperimental untuk meneliti hipotesis-hipotesis linguistik. Hal itumenunjukkan kukuhnya disiplin psikolinguistik. Salah satu hipotesisyang mereka teliti kebenarannya adalah keadaan satu rangsangan katacenderung berhubungan dengan satu kata lain apabila kedua-duanyatermasuk ke dalam kategori yang sama; kata benda berhubungandengan kata benda yang lain; kata sifat berhubungan dengan kata sifatyang lain.

Page 25: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Di Amerika Serikat usaha ke arah kerja sama secara langsung antara,ahli linguistik dengan ahli psikologi dirintis oleh Social Science ResearcbCouncil yang menganjurkan diadakannya seminar antara ahli psikologidan linguistik secara bersama-sama. Osgood (ahli psikologi), Sebeok(ahli linguistik) dan Caroll (ahli psikologi) mengadakan seminarbersama-sama dan hasilnya terbitlah buku psikolinguistik y~pg keduayang berjudul Psycbolinguistic, a survey of tbeory and researcb problems~pada tahun 1954 yang disunting olch Osgood dan Sebeok. Meskipundemikian, nama disiplin baru psikolinguistik itu muncul bukan karenaseminar itu, karena sebenarnya Pronko pada tahun 1946 telahmemberikan ulasan tentang psikolinguistik dengan teknik-teknikpenyelidikannya.

Psikolinguistik benar-benar dianggap sebagai disiplin baru, sebagai ilmutersendiri pada tahun 1963, yaitu ketika Osgood menulis satu artikeldalam jurnal American Psycbology yang berjudul On understanding andcreating sentences. Dalam tulisan itu, Osgood menjelaskan teori barudalam behaviorisme yang dikenal dengan neobehaviorisme yangdikembangkan oleh Mowrer, yakni seorang ahli psikologi yang sangatberminat untuk mengkaji bahasa. Pandangan Osgood itu kemudianterkenal dengan teori mediasi yaitu suatu usaha mengkaji peristiwabatin yang menengahi stimulus dan respon yang dianggap oleh Skinnersebagai usaha untuk memperkukuh peranan akal ke dalam psikologiyang oleh kaurn behaviorisme dianggap tidak ilmiah karena peristiwaitu tidak dapat diamati secara langsung.

Page 26: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Teori Osgood yang disebut sebagai teori mediasi itu telah dikritikhabis-habisan oleh Skinner yang menuduhnya sebagai pakaryang mencoba mempertahankan mentalisme yang sebelumnyatelah disingkirkan oleh behaviorisme. Osgood merasakankekuatan teorinya itu dengan dukungan Lenneberg, yangmerupakan produk pertama mahasiswa yang digodok olehpsikolinguistik. Lenneberg berpendapat bahwa manusiamemiliki kecenderungan biologis yang khusus untukmemperoleh bahasa yang tidak dimiliki oleh hewan. AlasanLenneberg untuk membuktikan hal itu adalah sebagai berikut.

(1) terdapatnya pusat-pusat yang khas dalarn otak manusia;(2) perkembangan bahasa yang sama bagi semua bayi;(3) kesukaran yang dialami untuk menghambat pertumbuhan

bahasa pada manusia;(4) bahasa tidak mungkin diajarkan kepada makhluk lain;(5) bahasa itu memiliki kesemestaan bahasa (language universal).

Page 27: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Miller pada tahun 1965 memastikan bahwa kelahiran disiplin barupsikolinguistik tidak dapat dielakan lagi. Menurut Miller, tugaspsikolinguistik adalah menguraikan proses psikologis yang terjadiapabila seseorang itu menggunakan kalimat. Pendapat Miller itu sangatberorientasi pada mentalisme Chomsky dan teori Lenneberg, sedangkanOsgood dan Sebeok masih berbau neobehaviorisme. Miller dengan tegasmenolak pendapat Osgood dan Sebeok yang banyak mendasarkan padaprinsip mekanis pembelajaran menurut behaviorisme. Millermemperkenalkan teori linguistiknya Chomsky kepada pakar psikologi.Miller juga mengkritik pakar psikologi yang terlalu mengandalkankajian makna. Namun, perkembangan psikolinguistik pada awal abadke-20 itu memang masih didominasi oleh psikologi behaviorismemaupun neo-behaviorisme.

Page 28: IHWAL PSIKOLINGUISTIK

Teori psikolinguistik secara radikal setidak-tidaknya meng-alami lima perubahan arahsetelah ia berdiri sendiri sebagai disiplin ilmu tersendiri pada tahun lima puluhan(Titone, 1981). Perubahan itu dapat disarikan sebagai berikut.

Periode I

Selama tahun lima puluhan teori psikolinguistik dipengaruhi oleh pandangan teoribehavioristik seperti Skinner dan oleh teori taksonomi struktural seperti Bloomfield.

Periode 2

Selama tahun enam puluhan dan awal tahun tujuh puluhan pandangan mentalistikkognitivis dari transformasionalis seperti Chomsky mendominasi semua aspekpsikolinguistik.

Periode 3

Perubahan tekanan pada periode ini menuju ke arah pragmatik komunikatif.

Aspek bahasa dalam lingkaran teori transformasional secara mendalam masihmempengaruhi teori psikolinguistik dan pengajaran bahasa kedua pada tahun tujuhpuluhan.

Periode 4

Pada akhir dekade terakhir pandangan pragmatik atau sosiolinguistik menjadi arusutama pada periode ini.

Periode 5

Pada tahun-tahun terakhir diusulkan model integratif yang terdiri atas komponenbehavioral dan kognitif serta ciri kepribadian.

Page 29: IHWAL PSIKOLINGUISTIK