psikiatri m1

5
PERAN OTAK DALAM PERILAKU MANUSIA Neurotransmiter: 1. Sintesis di neuron 2. Di prasinap 3. Obat eksogen mirip neurotransmitter endogen efeknya 4. Ada mekanisme untuk menghilangkannya Jenis: 1. Amin biogenic (dopamine, norepinefrin, epinefrin > katekolamin < tirosin, serotonin > indolamin < tritofan) 2. Asam amino (glutamate > eksitasi, GABA > inhibisi) 3. Peptida (pembantu neurotransmitter lain) Efek Opioid endogen > stress, sakit, mood Zat P > Huntington, demensia, mood Neurotensin > skizofren Kolesistokinin > skizofren, ggn makan Somatostatin > Huntington, demensia Vasopressin, oksitosin > mood Dopamin 1. Traktus mesokorteks > motifasi, konsentrasi, tujuan, fungsi eksekutif Penurunan > ggn kognitif, motorik, hedonia 2. Mesolimbik > emosi, belajar, penguatan Peningkatan > skizofren 3. Nigrostriatal > motorik Gangguan > EPS 4. Tuberoinfundibular Gangguan > hiperprolaktinemia Dopamin-obat > antagonis D2 > up-regulasi reseptor > tardive disneksia Dopamin-psikopatologi > hambat > antipsikotik, preangsang jangka panjang > skizofren Norepinefrin-obat > hambat re uptake nor, hambat monoaminoksidase (MAOI) Norepinefrin-psikopatologi > antidepresan Serotonin-psikopatologi > rendah = depresi, tinggi = mania

Upload: rizky-rachmat-kurniawan

Post on 12-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkcbj,wajk.dw

TRANSCRIPT

PERAN OTAK DALAM PERILAKU MANUSIA

Neurotransmiter:1. Sintesis di neuron2. Di prasinap3. Obat eksogen mirip neurotransmitter endogen efeknya4. Ada mekanisme untuk menghilangkannyaJenis:1. Amin biogenic (dopamine, norepinefrin, epinefrin > katekolamin < tirosin, serotonin > indolamin < tritofan)2. Asam amino (glutamate > eksitasi, GABA > inhibisi)3. Peptida (pembantu neurotransmitter lain)Efek Opioid endogen > stress, sakit, mood Zat P > Huntington, demensia, mood Neurotensin > skizofren Kolesistokinin > skizofren, ggn makan Somatostatin > Huntington, demensia Vasopressin, oksitosin > mood

Dopamin1. Traktus mesokorteks > motifasi, konsentrasi, tujuan, fungsi eksekutifPenurunan > ggn kognitif, motorik, hedonia2. Mesolimbik > emosi, belajar, penguatanPeningkatan > skizofren3. Nigrostriatal > motorikGangguan > EPS4. TuberoinfundibularGangguan > hiperprolaktinemiaDopamin-obat > antagonis D2 > up-regulasi reseptor > tardive disneksiaDopamin-psikopatologi > hambat > antipsikotik, preangsang jangka panjang > skizofrenNorepinefrin-obat > hambat re uptake nor, hambat monoaminoksidase (MAOI)Norepinefrin-psikopatologi > antidepresanSerotonin-psikopatologi > rendah = depresi, tinggi = maniaAsetilkolin (buat demensia)-obat > kelainan motorik karena obat antipsikotik, luas>konfusi,delirium

HistaminGlutamat-psikopatologi > kelebihan = eksotoksisitasGABA-psikopatologi > kecemasan, konvulsi

Sumbu Hormonal Tertentu1. Adrenal = CRH (hipotalamus), ACTH (hipofisis), kortisol2. Tiroid = TRH, TSH, tiroid3. GH = GHRH, GHRIH, GH4. Prolaktin = PRF, PRIF, prolaktin5. Melatonin = buat saat gelap

Neurotransmiter-imunNorepinefrin, -endorfin, metenkephalin, dan kortisol

KEPRIBADIAN Gangguan : Menurut Kurt Schneider : seseorang yang menyukarkan dan merugikan dirinya sendiri dan orang lain (masyarakat) karena sifat sifat kepribadiannya KlasifikasiA. Paranoid, skizotipal, schizoid (aneh eksentrik)B. Antisocial, ambang, histrionic, narsistik (tampak dramatic, emosional)C. Ggn menghindar, dependen, obesif kompulsif

Paranoid Kepekaan kegagalan, penolakan Menyimpan dendam Persabahatan = permusuhan Kecurigaan berulang Merasa dirinyaa pentingSkizoid Dingin, afek datar Tidak peduli pujian, kecaman Kurang tertarik menjalin hubungan Menyendiri Tidak sensitive keadaan sekitar (norma, dkk)Skizotipial Keyakinan aneh Perspeksi tak lazim Pikiran dan bicara aneh Ide paranoid Penampilan aneh Kecemasan social tinggiDisosial Tidak peduli perasaan orang lain Tidak peduli norma, peraturan, kewajiban Mudah frustasi, agresif Tidak belajar dari pengalaman, menyalahkan orang lainEmosional tak stabil Impulsive, ketidakstabilan afek Cepat marah, marah hebatHistrionik Emosi dramatisir Mudah dipengaruhi Mencari kepuasan dg apresiasi org dan menjadi pusat perhatian Terlalu mementingkan daya tarik fisik Egosentris, mudah tersinggungNarsistik Kepentingan diri besar Yakin dirinya khusus Kebanggaan berlebihan Empati Sering iri, sombongAnakastik Ragu, perfeksionisCemas menghindar Tegang, takut Meraga gamampu Khawatir berlebihanDependen Keputusan penting diambil orang lain Kebutuhan sendiri lbh rendah daripada orang dia bergantungPasif agresif (minimal ada 4): Secara pasif menolak tugas sosial dan pekerjaan rutin Mengeluh tidak mengerti dan tidak dihargai orang lain Cemberut dan argumentatif Tanpa alasan mengkritik atasan Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian Suara diperkeras dan keluhan terus menerus Berganti ganti antara permusuhan dan perasaan berdosaTatalaksana Psikoterapi (disesuaikan dengan kondisi pasien) Farmakoterapi : Anti cemas Anti depresi Anti psikotik Anti mania

PEMERIKSAAN PSIKIATRIFungsi wawancara:1. Menilai inti masalah2. Mempererat hubungan3. Menyampaikan informasi dan terapiTahap1. Introduksi2. Keluhan utama (biarkan pasien cerita, dengarkan, amati, respon)3. Pengembangan (riwayat psikiatri, gali keluhan utama, pertanyaan terbuka)4. Pemeriksaan (memastikan, pertanyaan tertutup)5. Pemeriksaan fisik neurologic6. Penutup (resume, terapi)Skema1. Identitas2. Keluhan utama3. Data dasar (RPS)4. Factor premorbid (kelakuan sebelum sakit)5. Pemeriksaan fisik neurologic6. DD > WDx7. Terapi8. Monitoring9. PrognosisGAngguan1. Kesadaran2. Ingatan3. Afek emosi4. Orientasi5. Psikomotor6. Berpikir7. Persepsi Diagnosis1. F0 = mental organic, simptomatikF1 = gangguan mental dan perilaku akibat psikoaktif2. F2 = skizo, waham3. F3 = suasana perasaan4. F4 = neurotic, somatoform, stress5. F5 = gangguan fisiologis & fisik6. F6 = kepribadian dewasa7. F7 = retardasi mental8. F8 = perkembangan psikologis9. F9 = perilaku dan emosional anak dan remaja10. Z = kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis