prosiding - erepo.unud.ac.id
TRANSCRIPT
Infrastruktur Indonesia yang Berkualitas”
Penerbit PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Didukung oleh:
PROSIDING Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 (KoNTekS 12) Penerapan Teknologi Prioritas dalam Rangka Mewujudkan Infrastruktur Indonesia yang Berkualitas
Susunan Panitia
Ketua : Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D.
Sekretaris : Dr.Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng.
Reviewer
Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Prof. Dr. Ir. Han Ay Lie, M.Eng. (Universitas Diponegoro)
Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D. (Institut Teknologi Bandung)
Ir. A. Koesmargono, MCM., Ph.D. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr.Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr. Ir. Dwijoko Ansusanto, M.T., (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr.-Ing. Jack Wijayakusuma (Universitas Pelita Harapan)
I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D. (Universitas Udayana)
A.P. Candra Dharmayanti, S.T., M.Sc., Ph.D. (Universitas Udayana)
Dr. Ir. Anissa Maria Hidayati, M.T., (Universitas Udayana)
Gede Pringgana, S.T., M.T., Ph.D. (Universitas Udayana)
Dr. Mawiti Infantri Yekti, S.T., M.T. (Universitas Udayana)
Dr. Niken Silmi Suryandari, S.T., M.T. (Universitas Sebelas Maret)
Dr. Ir. Rintis Hadiani, M.T. (Universitas Sebelas Maret)
Ir. Sugeng Wijanto, M.Eng., Ph.D. (Universitas Trisakti)
Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, M.T. (Institut Teknologi Nasional)
Yessi Nirwana Kurniadi, S.T., M.T., Ph.D. (Institut Teknologi Nasional)
Dr. Ir. Wati Asriningsih Pranoto, M.T. (Universitas Tarumanagara)
Dr. Widodo Kushartomo, S.Si., M.Si. (Universitas Tarumanagara)
Editor
Oktoditya Ekaputra
ISBN: 978-602-60286-1-7
Telp.: 0274-487711 ext.: 2162
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. vii
EFFECT OF WATER AND CEMENT CONTENT TOWARDS PERMEABILITY OF CEMENT
TREATED CLAY .......................................................................................................................................... GT - 1
Vareskyu Khilgiya Budiman, Luky Handoko , Sumiyati Gunawan, and John Tri Hatmoko
ANALISA STABILITAS TURAP (SHEET PILE) PADA LAPISAN TANAH LUNAK (STUDI
KASUS STRUKTUR TURAP TAMBAK LOROK SEMARANG) ............................................................. GT - 7
Faisal Estu Yulianto
KOHESIF DI WATES DIY ............................................................................................................................ GT - 15
Sumiyati Gunawan, Agatha Padma Laksitaningtyas, dan Elia Yosafat Olla
CBR DAN KUAT TEKAN BEBAS TANAH DASAR JALAN RAYA YANG DISTBILISASI
DENGAN KAPUR DAN BAUKSIT ............................................................................................................. GT - 25
Hendra Suryadharma , Husin, dan Bun Hiong
ASSESSMEN KERUSAKAN PERMUKAAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI BERDASARKAN
DATA UJI SPT .............................................................................................................................................. GT - 35
John Tri Hatmoko dan Hendra Suryadharma
KONDISI GEOLOGI DAN INFILTRASI TERHADAP ANCAMAN GERAKAN TANAH PADA
BATUAN VULKANIK DI KALDERA GUNUNG BATUR ........................................................................ GT - 45
I Nengah Sinarta dan A.A. Gede Sumanjaya
PERBAIKAN PONDASI TIANG STRUKTUR FACE FENDER DENGAN METODE PONDASI
AKAR KETAPANG TIRUAN .................................................................................................................... GT - 53
Sulardi
RAWA PENING) ........................................................................................................................................... GT - 59
Erwin Harris Saputra, Lie Sanders Deckcrealy K, Djoko Suwarno, dan Budi Setiyadi
ANALISIS DEBIT REMBESAN DI BAWAH TUBUH BENDUNG DENGAN PENDEKATAN
METODE GRAFIS DAN NUMERIK ............................................................................................................ GT - 67
Indra Noer Hamdhan, Fauziah Fitriani Iskandar, dan Gibral Maulana
PERBAIKAN TANAH DASAR KONSTRUKSI JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
PERKUATAN GEOTEKSTIL ..................................................................................................................... GT - 77
SUMUR RESAPAN RUMAH TANGGA UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN ASRI ............................. GT - 85
I Nyoman Aribudiman, I Wayan Redana, dan Gede Arya Yudi Bhaskara Dananjaya
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR BERPOTENSI LIKUIFAKSI PADA PUMICE TERHADAP
NILAI RASIO TEKANAN AIR PORI ........................................................................................................... GT - 95
Muhajirah, Ahmad Rifa’i dan Agus Darmawan Adi
xiv
PROGRAM @RISK (STUDI KASUS DI KABUPATEN BADUNG BALI) .............................................. MK - 221
Ni Komang Armaeni dan I Putu Ari Sanjaya
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
GEDUNG ...................................................................................................................................................... MK - 231
I.A. Rai Widhiawati
KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI INDUSTRI KONSTRUKSI ............ MK - 237
Anak Agung Diah Parami Dewi dan Mayun Nadiasa
ANALISIS OPTIMASI PERCEPATAN DURASI PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
OLAHRAGA JAYATA BOLU DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS ........................................ MK - 243
Parea R. Rangan, Jacob Bokko, Harni E. Tarru, Henrianto Masiku dan Panca Mawa’ Ratu
IDENTIFIKASI KONDISI DAN KEBUTUHAN BIAYA BANTUAN REHABILITASI RUMAH
TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN MOROWALI ........................................................................... MK - 251
Mastura Labombang, Fahirah F dan Aritman
HUBUNGAN ANTARA USIA DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA SITE ENGINEER
DAN SITE MANAGER DI YOGYAKARTA ................................................................................................ MK - 257
Nectaria Putri Pramesti
KONSTRUKSI GEDUNG MULTIGUNA ................................................................................................... MK - 265
Edison Hatoguan Manurung dan Mardiaman
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN
GALIAN TANAH ......................................................................................................................................... MK - 275
ANALISIS KOMPOSISI PENGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN
BUMI RAKATA ASRI CILEGON ............................................................................................................... MK - 283
Andi Maddeppungeng dan Emira Rendini
KAJIAN ALTERNATIF KOMBINASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH DI
APARTEMEN TAMANSARI ISWARA BEKASI ...................................................................................... MK - 289
Katarina Rini Ratnayanti dan Nur Laeli Hajati
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BATU BATA RINGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS MADURA ............................................................ MK - 299
Dedy Asmaroni dan Moh. Abdus Syukur
POLA UMUM RANTAI PASOK PENGADAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN .................................................................................................................................................. MK - 309
KINERJA MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA: STUDI KASUS
GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA ....................................................................... MK - 319
I Nyoman Adi Nugraha Katulistiwa dan Harijanto Setiawan
PERUBAHAN PENGGUNAAN MATERIAL PLAT LANTAI BETON BERTULANG DISEBABKAN
PERBEDAAN ZONASI GEMPA ................................................................................................................. MK - 327
Mubarak, Abdullah, Medyan Riza dan Yulia Hayati
ANALISIS BREAK EVEN POINT ANTARA PENGGUNAAN TOWER CRANE DENGAN
CONCRETE PUMP PADA PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI BETON .............................. MK - 335
I Wayan Yansen, Dewa Ketut Sudarsana dan Made Dwiki Semaraditya Permana Wirya
[email protected]
Highlight
ISBN: 978-602-60286-1-7 MK - 231
PADA PROYEK GEDUNG
I.A. Rai Widhiawati
Email: [email protected]
konstruksi gedung. Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung, keselamatan dan kesehatan
kerja harus diperhatikan. K3 adalah upaya untuk mencegah atau meminimalisir potensi bahaya dan
risiko kecelakaan kerja. Pada perusahaan kontraktor gred 4 dan gred 5 sering tidak memasukkan biaya
K3 dalam biaya pelaksanaan sehingga dilakukan analisis mengenai penerapan K3 dan faktor yang
memberikan pengaruh paling besar terhadap penerapan K3 pada proyek konstruksi gedung di
Kabupaten Badung. Data sekunder yang diperlukan meliputi nama proyek yang dikerjakan oleh
perusahaan kontraktor gred 4 dan gred 5 yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, dan
Dinas Perizinan Kabupaten Badung. Data primer diperoleh langsung dengan cara menyebarkan
kuesioner ke 30 proyek yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor tersebut. Setelah data hasil
kuesioner didapat, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian data dianalisis untuk
memperoleh pemecahan masalah. Dari hasil pengujian hipotesis deskriptif diperoleh bahwa penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek gedung di Kabupaten Badung termasuk belum baik.
Hasil Perhitungan regresi dan korelasi ganda didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap
penerapan K3 pada proyek gedung di Kabupaten Badung terdapat hubungan yang kuat yaitu sebesar
0,6914 dan koefisien determinasi sebesar 0,4781 yang menunjukan penerapan K3 pada proyek gedung
di Kabupaten Badung sebesar 47,81 % ditentukan oleh 3 faktor yaitu faktor sistem manajemen,
pelaksanaan, dan pengawasan, sedangkan 52,19 % ditentukan oleh faktor lain. Dari hasil perhitungan
sumbangan relatif faktor yang memberikan sumbangan terbesar adalah faktor pelaksanaan sebesar
55,861 %.
1. PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu ilmu yang terkait dengan upaya atau usaha untuk mencegah
atau meminimalisir risiko kecelakaan. Tujuan K3 adalah untuk mencegah atau meminimalisir risiko kecelakaan di
lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
Kecelakaan kerja sering terjadi akibat kurang dipenuhinya persyaratan pada pelaksanaan K3. Dalam hal ini pemerintah
mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja melalui peraturan. Penerapan K3 pada
proyek gedung di Kabupaten Badung khususnya kontraktor dengan kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10
milyar tidak memasukan K3 dalam biaya pelaksanaan proyeknya. Oleh karena itu di lakukan penelitian ini, dan
diharapkan dapat mengetahui bagaimana penerapan K3 pada proyek gedung di Kabupaten Badung, dan untuk
mengetahui faktor apakah yang memberikan pengaruh terbesar terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada proyek gedung di Kabupaten Badung.
2. MATERI DAN METODE
kecelakaan ataupun bahaya yang mungkin bisa terjadi dalam proses pembangunan konstruksi gedung yaitu:
1. Pakaian kerja digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari material bangunan yang bisa melukai.
2. Sepatu kerja digunakan untuk melindungi bagian kaki dari benda tajam dan juga sebagai penghambat listrik ketika
ada kabel yang terbuka.
3. Kaca mata kerja digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu atau serpihan besi yang berterbangan di
tiup angin.
4. Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari material bangunan yang dapat melukai tangan.
MK - 232
ISBN: 978-602-60286-1-7
5. Helm proyek digunakan untuk melindungi kepala dari material konstruksi yang jatuh menimpa bagian kepala.
Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan
masalah tersebut bisa berupa pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau
variabel mandiri (deskripsi).
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak dapat membuat perbandingan atau
hubungan. Uji yang digunakan adalah uji satu pihak dan menggunakan uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan
bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) “lebih besar (>)”
(Sugiyono, 2011). Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah:
n
S
(1)
Untuk menentukan kategori baik dan belum baik terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum
dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Skor jawaban
Interval Tingkat Intensitas Kriteria Penerapan
20%-< 36% Sangat tidak baik
Belum baik 36%-<52% Tidak baik
52%-<68% Cukup baik
68%-<84% Baik Baik
84%-<100% Sangat baik
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 (2)
Analisis Korelasi Ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakannya
dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi (Sugiyono, 2011).
2
Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,000
Sangat Rendah
Setelah mendapatkan besarnya nilai R, selanjutnya mencari besarnya nilai R2 (Koefisien determinasi)
Koefisien determinasi = R2 (4)
%100x JKreg
MK - 233
ISBN: 978-602-60286-1-7
Dalam munculnya setiap penelitian, sumber inspirasi atau hal permasalahan yang akan dibahas haruslah dipikirkan
terlebih dahulu. Dalam penelitian ini yang menjadi ide adalah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
proyek gedung di Kabupaten Badung khususnya kontraktor dengan kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10
milyar tidak memasukan K3 dalam biaya pelaksanaan proyeknya. Dalam penelitian ini diambil 3 faktor yang
mempengaruhi K3, yaitu: faktor sistem manajemen, faktor pelaksanaan dan faktor pengawasan.
Penelitian ini membutuhkan 2 data yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari pihak lain yaitu data nama proyek yang di dapatkan dari Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, dan Dinas
Perizinan Kabupaten Badung untuk proyek konstruksi pemerintah maupun swasta. Data primer adalah data yang
didapatkan secara langsung yaitu melalui kuesioner yang dijawab oleh responden. Responden untuk kuesioner faktor
sistem manajemen adalah direktur perusahaan kontraktor, responden untuk kuesioner faktor pelaksanaan adalah
pelaksana proyek, dan responden untuk kuesioner faktor pengawas adalah pengawas proyek.
Dalam penentuan jumlah sampel penelitian ini, digunakan data proyek gedung pemerintah maupun swasta di
Kabupaten Badung. Kemudian dipilih dengan menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu merupakan proyek
konstruksi gedung periode tahun 2015-2017 dan kontraktor kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10 milyar.
Menurut Gay dan Diehl 1996, untuk penelitian korelasional sampel minimal adalah 30.
Untuk mengetahui kelayakan kuesioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrument dengan menggunakan
rumus korelasi Pearson dengan persamaan:
2222
hitung
)Y(Y.n.)X(X.n
Setelah kuesioner diuji, hasilnya adalah valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis deskriptif.
Langkah awal adalah asumsi terhadap permasalahan, yaitu jika H0 ≤ 68 % rata-rata skor ideal termasuk belum baik
dan Ha > 68 % rata-rata skor ideal termasuk baik. Setelah dilakukan pengujian hipotesis deskriptif, selanjutnya
dilakukan analisis data dengan menggunakan metode regresi. Analisi regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana
variabel terikat dapat diprediksi melalui variabel bebas secara individual. Analisis data regresi ganda dilakukan untuk
mengetahui bagaimana hubungan fungsional antara faktor sistem manajemen, faktor pelaksanaan, dan faktor
pengawasan. Setelah dilakukan analisis data menggunakan metode regresi, selanjutnya dilakukan analisis data dengan
menggunakan metode korelasi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat dan seberapa besar
variabel yang diambil terhadap variabel yang tidak diambil. Perhitungan sumbangan relatif dilakukan untuk
mengetahui faktor apa yang memberi pengaruh terbesar dalam penerapan K3 pada proyek gedung.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kategori kontraktor sebagai responden ditetapkan mengacu pada data yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Dinas
Pendidikan, dan Dinas Perizinan Kabupaten Badung yaitu data nama proyek gedung yang dikerjakan oleh kontaktor
gred 4 dan 5. Adapun jumlah populasi adalah kontraktor gred 4 sebanyak 20 proyek dan kontraktor gred 5 sebanyak
13 proyek, maka jumlah populasi sebanyak 33 proyek. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30 proyek
gedung. Berikut perhitungan alokasi sampel secara proporsional :
Gred 4 = 20 / 33 x 30 = 18,1 18
Gred 5 = 13 / 33 x 30 = 11,8 12
Maka sampel diambil sebanyak 30 proyek yang terdiri dari 18 proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 4 dan 12
proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 5.
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan diperoleh hasilnya selanjutnya dilakukan pengujian kuesioner yang
bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau keandalan kuesioner dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas
instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah item-item pertanyaan yang dibuat mampu
mengungkapkan hal-hal yang sedang diteliti. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item
pertanyaan yang dibuat memiliki jawaban yang konsisten dan apakah dapat digunakan berkali-kali. Jika tingkat
reliabilitas instrumen lebih besar dari 0,7 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya (IKIP PGRI
Bojonegoro, 2013). Dalam teknik belah dua, setelah data dibagi menjadi dua bagian ganjil dan genap, di hitung
masing-masing total bagian setelah itu hasil total dari bagian genap dan ganjil ini akan di korelasikan dengan
menggunakan rumus korelasi Pearson. Hasil perhitungan uji kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 sampai tabel 6.
MK - 234
ISBN: 978-602-60286-1-7
Item
Valid /
Tidak
Valid
Dari perhitungan uji validitas untuk kuesioner faktor sistem manajemen, menunjukan bahwa pertanyaan 1 sampai 10
untuk faktor sistem manajemen dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor
sistem manajemen ada nilai ekstrim sebesar 0,6834793. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 3,
dimana pertanyaan tersebut berbunyi “ Apakah di proyek anda terdapat organisasi K3 “.
Tabel 4. Uji Validitas Faktor Pelaksanaan
Item
Valid /
Tidak
Valid
faktor pelaksanaan dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor pelaksanaan
ada nilai ekstrim sebesar 0,73054. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 7, dimana pertanyaan
tersebut berbunyi “ Apakah semua lantai yang terbuka, sisi tangga yang terbuka, semua galian dan lubang yang
dianggap berbahaya telah diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat “.
Tabel 5. Uji Validitas Faktor Pengawasan
Item
Valid /
faktor pengawasan dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor pengawasan
MK - 235
ISBN: 978-602-60286-1-7
ada nilai ekstrim sebesar 0,561216. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 1, dimana pertanyaan
tersebut berbunyi “ Apakah manajemen proyek anda memastikan bahwa setiap pekerja menjalankan tugas yang
kompeten pada pendidikan dasar mereka kuasai “.
Tabel 6. Uji Reliabilitas
termasuk belum baik
termasuk sudah baik
=-13,52 : 0,7867 = -17,185
Berdasarkan tabel t menggunakan uji satu pihak, taraf signifikasi (α) = 0,05, dk = n-1 = 30-1 = 29 diperoleh ttabel =
1,699
Kriteria pengujian satu pihak untuk pihak kanan : Jika thitung ≤ + ttabel, maka Ho gagal ditolak. Hasil perhitungan
didapatkan bahwa thitung (-17,185) < ttabel (+ 1,699), sehingga Ho gagal ditolak.
Kedudukan thitung dan ttabel dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Grafik normal Penerapan K3
Persamaan (2) regresi ganda:
Dimana:
a = Nilai konstan
b = Koefisien regresi
Dari hasil perhitungan persamaan regresi ganda didapatkan persamaan sebagai berikut :
Y = 0,562 + 0,0196X1 + 0,04667X2 + 0,04081X3
Dari persamaan diatas Y akan naik apabila X1, X2, X3 naik yang artinya penerapan K3 pada proyek gedung di
kabupaten badung akan meningkat apabila faktor sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan ditingkatkan.
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus (3) didapatkan R = 0,6914
Koefisien determinasi = R2
R2 = 0,69142 = 0,4781
Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat hubungan kuat antara variabel terikat yaitu faktor faktor sistem manajemen,
pelaksanaan, dan pengawasan besarnya 0,6914. Koefisien determinasinya menunjukkan bahwa 47,81 % ditentukan
oleh faktor sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan sedangkan 52,19 % ditentukan oleh faktor lain.
Sumbangan relatif tiap-tiap faktor adalah :
1. Faktor X1 (Sistem Manajemen)
SR X1% = (0,02744 / 0,25633) x 100%
= 10,705 %
= 55,861 %
= 33,434 %
Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pelaksanaan X2 = 55,861 % memberikan pengaruh
terbesar.
Berikut kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 4 dan 5 di Kabupaten Badung kurang memahami atau menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
2. Faktor pelaksanaan merupakan penyumbang terbesar terhadap penerapan K3 sebesar 55,861% dan faktor sistem
manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan memberi pengaruh terhadap penerapan K3 sebesar 47,81% dan 52,19%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasan, Iqbal. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta.
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Nuansa Aulia, Bandung.
Ridwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta, Bandung.
Rozak, Abdul. (2012). Pengantar Statistika. Intimedia, Malang.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Susanto. (2009). Peralatan Standar Proyek Konstruksi. https://masopik.wordpress.com/2009/02/03/peralatan-
standar-k3-di-proyek Diakses pada 3/10/2015.
Penerbit PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Didukung oleh:
PROSIDING Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 (KoNTekS 12) Penerapan Teknologi Prioritas dalam Rangka Mewujudkan Infrastruktur Indonesia yang Berkualitas
Susunan Panitia
Ketua : Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D.
Sekretaris : Dr.Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng.
Reviewer
Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Prof. Dr. Ir. Han Ay Lie, M.Eng. (Universitas Diponegoro)
Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D. (Institut Teknologi Bandung)
Ir. A. Koesmargono, MCM., Ph.D. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr.Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr. Ir. Dwijoko Ansusanto, M.T., (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Dr.-Ing. Jack Wijayakusuma (Universitas Pelita Harapan)
I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D. (Universitas Udayana)
A.P. Candra Dharmayanti, S.T., M.Sc., Ph.D. (Universitas Udayana)
Dr. Ir. Anissa Maria Hidayati, M.T., (Universitas Udayana)
Gede Pringgana, S.T., M.T., Ph.D. (Universitas Udayana)
Dr. Mawiti Infantri Yekti, S.T., M.T. (Universitas Udayana)
Dr. Niken Silmi Suryandari, S.T., M.T. (Universitas Sebelas Maret)
Dr. Ir. Rintis Hadiani, M.T. (Universitas Sebelas Maret)
Ir. Sugeng Wijanto, M.Eng., Ph.D. (Universitas Trisakti)
Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, M.T. (Institut Teknologi Nasional)
Yessi Nirwana Kurniadi, S.T., M.T., Ph.D. (Institut Teknologi Nasional)
Dr. Ir. Wati Asriningsih Pranoto, M.T. (Universitas Tarumanagara)
Dr. Widodo Kushartomo, S.Si., M.Si. (Universitas Tarumanagara)
Editor
Oktoditya Ekaputra
ISBN: 978-602-60286-1-7
Telp.: 0274-487711 ext.: 2162
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. vii
EFFECT OF WATER AND CEMENT CONTENT TOWARDS PERMEABILITY OF CEMENT
TREATED CLAY .......................................................................................................................................... GT - 1
Vareskyu Khilgiya Budiman, Luky Handoko , Sumiyati Gunawan, and John Tri Hatmoko
ANALISA STABILITAS TURAP (SHEET PILE) PADA LAPISAN TANAH LUNAK (STUDI
KASUS STRUKTUR TURAP TAMBAK LOROK SEMARANG) ............................................................. GT - 7
Faisal Estu Yulianto
KOHESIF DI WATES DIY ............................................................................................................................ GT - 15
Sumiyati Gunawan, Agatha Padma Laksitaningtyas, dan Elia Yosafat Olla
CBR DAN KUAT TEKAN BEBAS TANAH DASAR JALAN RAYA YANG DISTBILISASI
DENGAN KAPUR DAN BAUKSIT ............................................................................................................. GT - 25
Hendra Suryadharma , Husin, dan Bun Hiong
ASSESSMEN KERUSAKAN PERMUKAAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI BERDASARKAN
DATA UJI SPT .............................................................................................................................................. GT - 35
John Tri Hatmoko dan Hendra Suryadharma
KONDISI GEOLOGI DAN INFILTRASI TERHADAP ANCAMAN GERAKAN TANAH PADA
BATUAN VULKANIK DI KALDERA GUNUNG BATUR ........................................................................ GT - 45
I Nengah Sinarta dan A.A. Gede Sumanjaya
PERBAIKAN PONDASI TIANG STRUKTUR FACE FENDER DENGAN METODE PONDASI
AKAR KETAPANG TIRUAN .................................................................................................................... GT - 53
Sulardi
RAWA PENING) ........................................................................................................................................... GT - 59
Erwin Harris Saputra, Lie Sanders Deckcrealy K, Djoko Suwarno, dan Budi Setiyadi
ANALISIS DEBIT REMBESAN DI BAWAH TUBUH BENDUNG DENGAN PENDEKATAN
METODE GRAFIS DAN NUMERIK ............................................................................................................ GT - 67
Indra Noer Hamdhan, Fauziah Fitriani Iskandar, dan Gibral Maulana
PERBAIKAN TANAH DASAR KONSTRUKSI JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
PERKUATAN GEOTEKSTIL ..................................................................................................................... GT - 77
SUMUR RESAPAN RUMAH TANGGA UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN ASRI ............................. GT - 85
I Nyoman Aribudiman, I Wayan Redana, dan Gede Arya Yudi Bhaskara Dananjaya
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR BERPOTENSI LIKUIFAKSI PADA PUMICE TERHADAP
NILAI RASIO TEKANAN AIR PORI ........................................................................................................... GT - 95
Muhajirah, Ahmad Rifa’i dan Agus Darmawan Adi
xiv
PROGRAM @RISK (STUDI KASUS DI KABUPATEN BADUNG BALI) .............................................. MK - 221
Ni Komang Armaeni dan I Putu Ari Sanjaya
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
GEDUNG ...................................................................................................................................................... MK - 231
I.A. Rai Widhiawati
KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI INDUSTRI KONSTRUKSI ............ MK - 237
Anak Agung Diah Parami Dewi dan Mayun Nadiasa
ANALISIS OPTIMASI PERCEPATAN DURASI PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
OLAHRAGA JAYATA BOLU DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS ........................................ MK - 243
Parea R. Rangan, Jacob Bokko, Harni E. Tarru, Henrianto Masiku dan Panca Mawa’ Ratu
IDENTIFIKASI KONDISI DAN KEBUTUHAN BIAYA BANTUAN REHABILITASI RUMAH
TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN MOROWALI ........................................................................... MK - 251
Mastura Labombang, Fahirah F dan Aritman
HUBUNGAN ANTARA USIA DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA SITE ENGINEER
DAN SITE MANAGER DI YOGYAKARTA ................................................................................................ MK - 257
Nectaria Putri Pramesti
KONSTRUKSI GEDUNG MULTIGUNA ................................................................................................... MK - 265
Edison Hatoguan Manurung dan Mardiaman
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN
GALIAN TANAH ......................................................................................................................................... MK - 275
ANALISIS KOMPOSISI PENGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN
BUMI RAKATA ASRI CILEGON ............................................................................................................... MK - 283
Andi Maddeppungeng dan Emira Rendini
KAJIAN ALTERNATIF KOMBINASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH DI
APARTEMEN TAMANSARI ISWARA BEKASI ...................................................................................... MK - 289
Katarina Rini Ratnayanti dan Nur Laeli Hajati
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BATU BATA RINGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS MADURA ............................................................ MK - 299
Dedy Asmaroni dan Moh. Abdus Syukur
POLA UMUM RANTAI PASOK PENGADAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN .................................................................................................................................................. MK - 309
KINERJA MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA: STUDI KASUS
GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA ....................................................................... MK - 319
I Nyoman Adi Nugraha Katulistiwa dan Harijanto Setiawan
PERUBAHAN PENGGUNAAN MATERIAL PLAT LANTAI BETON BERTULANG DISEBABKAN
PERBEDAAN ZONASI GEMPA ................................................................................................................. MK - 327
Mubarak, Abdullah, Medyan Riza dan Yulia Hayati
ANALISIS BREAK EVEN POINT ANTARA PENGGUNAAN TOWER CRANE DENGAN
CONCRETE PUMP PADA PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI BETON .............................. MK - 335
I Wayan Yansen, Dewa Ketut Sudarsana dan Made Dwiki Semaraditya Permana Wirya
[email protected]
Highlight
ISBN: 978-602-60286-1-7 MK - 231
PADA PROYEK GEDUNG
I.A. Rai Widhiawati
Email: [email protected]
konstruksi gedung. Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung, keselamatan dan kesehatan
kerja harus diperhatikan. K3 adalah upaya untuk mencegah atau meminimalisir potensi bahaya dan
risiko kecelakaan kerja. Pada perusahaan kontraktor gred 4 dan gred 5 sering tidak memasukkan biaya
K3 dalam biaya pelaksanaan sehingga dilakukan analisis mengenai penerapan K3 dan faktor yang
memberikan pengaruh paling besar terhadap penerapan K3 pada proyek konstruksi gedung di
Kabupaten Badung. Data sekunder yang diperlukan meliputi nama proyek yang dikerjakan oleh
perusahaan kontraktor gred 4 dan gred 5 yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, dan
Dinas Perizinan Kabupaten Badung. Data primer diperoleh langsung dengan cara menyebarkan
kuesioner ke 30 proyek yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor tersebut. Setelah data hasil
kuesioner didapat, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian data dianalisis untuk
memperoleh pemecahan masalah. Dari hasil pengujian hipotesis deskriptif diperoleh bahwa penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek gedung di Kabupaten Badung termasuk belum baik.
Hasil Perhitungan regresi dan korelasi ganda didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap
penerapan K3 pada proyek gedung di Kabupaten Badung terdapat hubungan yang kuat yaitu sebesar
0,6914 dan koefisien determinasi sebesar 0,4781 yang menunjukan penerapan K3 pada proyek gedung
di Kabupaten Badung sebesar 47,81 % ditentukan oleh 3 faktor yaitu faktor sistem manajemen,
pelaksanaan, dan pengawasan, sedangkan 52,19 % ditentukan oleh faktor lain. Dari hasil perhitungan
sumbangan relatif faktor yang memberikan sumbangan terbesar adalah faktor pelaksanaan sebesar
55,861 %.
1. PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu ilmu yang terkait dengan upaya atau usaha untuk mencegah
atau meminimalisir risiko kecelakaan. Tujuan K3 adalah untuk mencegah atau meminimalisir risiko kecelakaan di
lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
Kecelakaan kerja sering terjadi akibat kurang dipenuhinya persyaratan pada pelaksanaan K3. Dalam hal ini pemerintah
mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja melalui peraturan. Penerapan K3 pada
proyek gedung di Kabupaten Badung khususnya kontraktor dengan kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10
milyar tidak memasukan K3 dalam biaya pelaksanaan proyeknya. Oleh karena itu di lakukan penelitian ini, dan
diharapkan dapat mengetahui bagaimana penerapan K3 pada proyek gedung di Kabupaten Badung, dan untuk
mengetahui faktor apakah yang memberikan pengaruh terbesar terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada proyek gedung di Kabupaten Badung.
2. MATERI DAN METODE
kecelakaan ataupun bahaya yang mungkin bisa terjadi dalam proses pembangunan konstruksi gedung yaitu:
1. Pakaian kerja digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari material bangunan yang bisa melukai.
2. Sepatu kerja digunakan untuk melindungi bagian kaki dari benda tajam dan juga sebagai penghambat listrik ketika
ada kabel yang terbuka.
3. Kaca mata kerja digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu atau serpihan besi yang berterbangan di
tiup angin.
4. Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari material bangunan yang dapat melukai tangan.
MK - 232
ISBN: 978-602-60286-1-7
5. Helm proyek digunakan untuk melindungi kepala dari material konstruksi yang jatuh menimpa bagian kepala.
Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan
masalah tersebut bisa berupa pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau
variabel mandiri (deskripsi).
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak dapat membuat perbandingan atau
hubungan. Uji yang digunakan adalah uji satu pihak dan menggunakan uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan
bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) “lebih besar (>)”
(Sugiyono, 2011). Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah:
n
S
(1)
Untuk menentukan kategori baik dan belum baik terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum
dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Skor jawaban
Interval Tingkat Intensitas Kriteria Penerapan
20%-< 36% Sangat tidak baik
Belum baik 36%-<52% Tidak baik
52%-<68% Cukup baik
68%-<84% Baik Baik
84%-<100% Sangat baik
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 (2)
Analisis Korelasi Ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakannya
dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi (Sugiyono, 2011).
2
Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,000
Sangat Rendah
Setelah mendapatkan besarnya nilai R, selanjutnya mencari besarnya nilai R2 (Koefisien determinasi)
Koefisien determinasi = R2 (4)
%100x JKreg
MK - 233
ISBN: 978-602-60286-1-7
Dalam munculnya setiap penelitian, sumber inspirasi atau hal permasalahan yang akan dibahas haruslah dipikirkan
terlebih dahulu. Dalam penelitian ini yang menjadi ide adalah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
proyek gedung di Kabupaten Badung khususnya kontraktor dengan kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10
milyar tidak memasukan K3 dalam biaya pelaksanaan proyeknya. Dalam penelitian ini diambil 3 faktor yang
mempengaruhi K3, yaitu: faktor sistem manajemen, faktor pelaksanaan dan faktor pengawasan.
Penelitian ini membutuhkan 2 data yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari pihak lain yaitu data nama proyek yang di dapatkan dari Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, dan Dinas
Perizinan Kabupaten Badung untuk proyek konstruksi pemerintah maupun swasta. Data primer adalah data yang
didapatkan secara langsung yaitu melalui kuesioner yang dijawab oleh responden. Responden untuk kuesioner faktor
sistem manajemen adalah direktur perusahaan kontraktor, responden untuk kuesioner faktor pelaksanaan adalah
pelaksana proyek, dan responden untuk kuesioner faktor pengawas adalah pengawas proyek.
Dalam penentuan jumlah sampel penelitian ini, digunakan data proyek gedung pemerintah maupun swasta di
Kabupaten Badung. Kemudian dipilih dengan menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu merupakan proyek
konstruksi gedung periode tahun 2015-2017 dan kontraktor kualifikasi gred 4 dan 5 dengan nilai proyek ≤ 10 milyar.
Menurut Gay dan Diehl 1996, untuk penelitian korelasional sampel minimal adalah 30.
Untuk mengetahui kelayakan kuesioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrument dengan menggunakan
rumus korelasi Pearson dengan persamaan:
2222
hitung
)Y(Y.n.)X(X.n
Setelah kuesioner diuji, hasilnya adalah valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis deskriptif.
Langkah awal adalah asumsi terhadap permasalahan, yaitu jika H0 ≤ 68 % rata-rata skor ideal termasuk belum baik
dan Ha > 68 % rata-rata skor ideal termasuk baik. Setelah dilakukan pengujian hipotesis deskriptif, selanjutnya
dilakukan analisis data dengan menggunakan metode regresi. Analisi regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana
variabel terikat dapat diprediksi melalui variabel bebas secara individual. Analisis data regresi ganda dilakukan untuk
mengetahui bagaimana hubungan fungsional antara faktor sistem manajemen, faktor pelaksanaan, dan faktor
pengawasan. Setelah dilakukan analisis data menggunakan metode regresi, selanjutnya dilakukan analisis data dengan
menggunakan metode korelasi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat dan seberapa besar
variabel yang diambil terhadap variabel yang tidak diambil. Perhitungan sumbangan relatif dilakukan untuk
mengetahui faktor apa yang memberi pengaruh terbesar dalam penerapan K3 pada proyek gedung.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kategori kontraktor sebagai responden ditetapkan mengacu pada data yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Dinas
Pendidikan, dan Dinas Perizinan Kabupaten Badung yaitu data nama proyek gedung yang dikerjakan oleh kontaktor
gred 4 dan 5. Adapun jumlah populasi adalah kontraktor gred 4 sebanyak 20 proyek dan kontraktor gred 5 sebanyak
13 proyek, maka jumlah populasi sebanyak 33 proyek. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30 proyek
gedung. Berikut perhitungan alokasi sampel secara proporsional :
Gred 4 = 20 / 33 x 30 = 18,1 18
Gred 5 = 13 / 33 x 30 = 11,8 12
Maka sampel diambil sebanyak 30 proyek yang terdiri dari 18 proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 4 dan 12
proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 5.
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan diperoleh hasilnya selanjutnya dilakukan pengujian kuesioner yang
bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau keandalan kuesioner dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas
instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah item-item pertanyaan yang dibuat mampu
mengungkapkan hal-hal yang sedang diteliti. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item
pertanyaan yang dibuat memiliki jawaban yang konsisten dan apakah dapat digunakan berkali-kali. Jika tingkat
reliabilitas instrumen lebih besar dari 0,7 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya (IKIP PGRI
Bojonegoro, 2013). Dalam teknik belah dua, setelah data dibagi menjadi dua bagian ganjil dan genap, di hitung
masing-masing total bagian setelah itu hasil total dari bagian genap dan ganjil ini akan di korelasikan dengan
menggunakan rumus korelasi Pearson. Hasil perhitungan uji kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 sampai tabel 6.
MK - 234
ISBN: 978-602-60286-1-7
Item
Valid /
Tidak
Valid
Dari perhitungan uji validitas untuk kuesioner faktor sistem manajemen, menunjukan bahwa pertanyaan 1 sampai 10
untuk faktor sistem manajemen dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor
sistem manajemen ada nilai ekstrim sebesar 0,6834793. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 3,
dimana pertanyaan tersebut berbunyi “ Apakah di proyek anda terdapat organisasi K3 “.
Tabel 4. Uji Validitas Faktor Pelaksanaan
Item
Valid /
Tidak
Valid
faktor pelaksanaan dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor pelaksanaan
ada nilai ekstrim sebesar 0,73054. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 7, dimana pertanyaan
tersebut berbunyi “ Apakah semua lantai yang terbuka, sisi tangga yang terbuka, semua galian dan lubang yang
dianggap berbahaya telah diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat “.
Tabel 5. Uji Validitas Faktor Pengawasan
Item
Valid /
faktor pengawasan dinyatakan valid karena r hitungnya > 0,361. Dalam perhitungan uji kuesioner faktor pengawasan
MK - 235
ISBN: 978-602-60286-1-7
ada nilai ekstrim sebesar 0,561216. Nilai Ekstrim tersebut berada pada item pertanyaan no 1, dimana pertanyaan
tersebut berbunyi “ Apakah manajemen proyek anda memastikan bahwa setiap pekerja menjalankan tugas yang
kompeten pada pendidikan dasar mereka kuasai “.
Tabel 6. Uji Reliabilitas
termasuk belum baik
termasuk sudah baik
=-13,52 : 0,7867 = -17,185
Berdasarkan tabel t menggunakan uji satu pihak, taraf signifikasi (α) = 0,05, dk = n-1 = 30-1 = 29 diperoleh ttabel =
1,699
Kriteria pengujian satu pihak untuk pihak kanan : Jika thitung ≤ + ttabel, maka Ho gagal ditolak. Hasil perhitungan
didapatkan bahwa thitung (-17,185) < ttabel (+ 1,699), sehingga Ho gagal ditolak.
Kedudukan thitung dan ttabel dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Grafik normal Penerapan K3
Persamaan (2) regresi ganda:
Dimana:
a = Nilai konstan
b = Koefisien regresi
Dari hasil perhitungan persamaan regresi ganda didapatkan persamaan sebagai berikut :
Y = 0,562 + 0,0196X1 + 0,04667X2 + 0,04081X3
Dari persamaan diatas Y akan naik apabila X1, X2, X3 naik yang artinya penerapan K3 pada proyek gedung di
kabupaten badung akan meningkat apabila faktor sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan ditingkatkan.
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus (3) didapatkan R = 0,6914
Koefisien determinasi = R2
R2 = 0,69142 = 0,4781
Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat hubungan kuat antara variabel terikat yaitu faktor faktor sistem manajemen,
pelaksanaan, dan pengawasan besarnya 0,6914. Koefisien determinasinya menunjukkan bahwa 47,81 % ditentukan
oleh faktor sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan sedangkan 52,19 % ditentukan oleh faktor lain.
Sumbangan relatif tiap-tiap faktor adalah :
1. Faktor X1 (Sistem Manajemen)
SR X1% = (0,02744 / 0,25633) x 100%
= 10,705 %
= 55,861 %
= 33,434 %
Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pelaksanaan X2 = 55,861 % memberikan pengaruh
terbesar.
Berikut kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor gred 4 dan 5 di Kabupaten Badung kurang memahami atau menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
2. Faktor pelaksanaan merupakan penyumbang terbesar terhadap penerapan K3 sebesar 55,861% dan faktor sistem
manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan memberi pengaruh terhadap penerapan K3 sebesar 47,81% dan 52,19%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasan, Iqbal. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta.
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Nuansa Aulia, Bandung.
Ridwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta, Bandung.
Rozak, Abdul. (2012). Pengantar Statistika. Intimedia, Malang.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Susanto. (2009). Peralatan Standar Proyek Konstruksi. https://masopik.wordpress.com/2009/02/03/peralatan-
standar-k3-di-proyek Diakses pada 3/10/2015.