proses pencegahan tawuranmassa di kalangan...

71
PROSES PENCEGAHAN TERHADAP TINDAKAN TAWURANMASSA DI KALANGAN REMAJA PADA TAHUN 2012-2014 (STUDI KASUS POLSEK TANJUNG BREBES) SKRIPSI SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH NUROKHMAN NIM:11340183 PEMBIMBING: 1. MANSUR, S. Ag, M.Ag. 2. ISWANTORO, S.H. M.H. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: lehanh

Post on 05-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

PROSES PENCEGAHAN TERHADAP TINDAKAN TAWURANMASSA

DI KALANGAN REMAJA PADA TAHUN 2012-2014

(STUDI KASUS POLSEK TANJUNG BREBES)

SKRIPSI

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM

OLEH

NUROKHMAN

NIM:11340183

PEMBIMBING:

1. MANSUR, S. Ag, M.Ag.2. ISWANTORO, S.H. M.H.

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

ii

ABSTRAK

Tawuran merupakan bentuk dari kekerasan antar kelompok atau gengdalam kehidupan masyarakat. Tawuran dapat menyebabkan korban luka hinggakematian. Kejahatan tawuran massa merupakan bentuk dari kejahatan kekerasanyang terjadi di Indonesia khususnya di wilayah Tanjung. Secara kriminologisamatlah memprihatinkan dan tentu saja harus ditemukan penyebabnya sertasolusinya, karena biasanya yang menjad ikorban adalah masyarakat itu sendiri.Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya dampak negatif darikeluarga, pendidikan dan lingkungan yang dapat membawa remaja berkonflikdengan hukum. Dalam berkonflik dengan hukum, tentunya tidak lepas daripengawasaan orang tua, maupun lingkungan dan Polisi sebagai penegak hukum.Hal ini dikarenakan polisi memiliki tugas sebagai agen penegak hukum dan jugasebagai pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka permasalahan yang akan dijawabdalam penelitian ini adalah terkait bagaiman proses penyidikan dan pencegahanterhadap tindakan tawuran massa di wilayah hukum Tanjung. Oleh karena itu,untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini termasuk penelitianlapangan (field research), dengan jenis kualitatif yang merupakan suatu penelitiandimana data hukum sekunder meliputi bahan hukum primer, bila perlu bahanhukum tersier. Data primer pada dasarnya adalah data normatif terutama yangbersumber dari perundang-undangan dan teknik dalam pengumpulan datamenggunakan beberapa teknik yaitu observasi, interview dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa proses pencegahanterhadap tindakan tawuran massa di Polsek Tanjung, dengan langkah awalmelakukan penyuluhan disetiap instansi (sekolah) dan masyarakat. Upayaprefentif dilakukan dengan maksud mencegah terjadinya kejahatan yangmeresahkan masyarakat, sedangkan upaya penyidikan tujuannya agar dibawakepengadilan dan dijatuhi hukum yang setimpal (jikaterbukti). Tindakan represifdimaksudkan untuk memulihkan keadaan yang gonjang-ganjing akibat perilakutindakan tawuran, sedangkan proses pencegahan tindakan tawuran massa diwilayah Polsek Tanjung, telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 2Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan digabungkanketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem PeradilanPidana Anak. Sedangkan faktor-faktor penyebab munculnya problematika yuridisternyata dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor hukum, faktor penegakanhukum dan lain sebagainya.

Page 3: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 4: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 5: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 6: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 7: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

vii

MOTTO

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki

maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka

sesungguhnya akan kami berikan kehidupan yang baik. Dan

sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan

pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. An-Nahl (16):97)

Page 8: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

viii

PERSEMBAHAN

Ayahanda H. Taslim dan ibunda Hj. Syarifah yang telah memberikan

motifasi, spirit serta doanya yang begitu berarti bag istudi saya dan

selesainya skripsi ini.

Kakaku Al-limah Al-firoh, Al-yudin, Rohadi, S.Thi, S.H, M.Hum,

Nurhayati, Caswito, S.H.I, M.H.I, Fatoni, S.H

Kekasih saya Maslihatun Ni’mah, S.Si pelita hatiku yang telah memberiku

semangat.

Almamaterku, terimakasih atas bimbingan dan pelajaran yang telah

diberikan, hingga aku menjadi seperti ini.

Terimakasih kepada prodi dan segenap jajarannya.

Teman-teman IMMAN Cabang Yogyakarta yang memberikan motivasi

sehingga terselesainya skripsi ini.

Teman-teman KPMDB Cabang Yogyakarta yang memberikan motivasi

sehingga terselesainya skripsi ini.

Teman-teman Ilmu Hukum yang telah banyak membantu spiritnya serta

doa dari teman-teman.

Page 9: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحیم

الذي علّم بالقلم علّم اإلنسان ما لم یعلم والصالة والسالم على خیر االنام الحمد

وعلى آلھ وصحبھ والتابعین ومن تبعھم باحسان إلى آخر الزمان

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberi rakhmat dan pertolongan Nya sehinga penyusun dapat menyelesaikan

sekripsi dengan judul “PROSES PENCEGAHAN TERHADAP TINDAKAN

TAWURAN MASSA DI KALANGAN REMAJA PADA TAHUN 2012-2014

(STUDI KASUS POLSEK TANJUNG BREBES)”.

Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para

sahabat, keluarga, dan umat Nya yang senantiasa melaksanakan sunahnya dan

berpegang teguh pada nilai-nilai islam sampai akhir nanti.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran

beberapa pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan pengarahan.

Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati penyusun menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.MACHASIN. M.A Selaku PGS. Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2. Dr. Syafiq Mahmada Hanafi. M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 10: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

x

3. Bapak Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. Selaku ketua Program studi Ilmu

Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Faisal Lukman Hakim. S.H., M.Hum. Selaku sekertaris Program Studi

Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Bapak Mansur, S.Ag. M.Ag. Selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan

kebijaksanaan yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang

tidak henti-hentinya disela-sela kesibukanya.

6. Bapak Iswantoro, S.H., M.H. selaku pembimbing II yang penuh kesabaran

dan kebijaksanaan yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan

yang tidak henti-hentinya disela-sela kesibukanya.

7. Segenap jajaran prodi dan karyawan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

8. Bapak, Ibu, Kakak di rumah yang selalu memberikan motifasi dan

dukungannya secara material dan moral dengan segala kasih sayangnya.

9. Bapak AKP Supriyadi, S.H. Selaku kapolsek tanjung dan segenap jajaranya

yang telah banyak membantu dalam proses penelitian skripsi.

10. Sahabat-sahabt ilmu hukum angkatan 2011, teman-teman IMMAN cabang

Yogyakarta, KPMDB cabang Yogyakarta dan teman-teman KKN bersama

kalian aku temukan arti sahabat .

11. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah

meberikan doa, bantuan dan dorongan sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Page 11: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

xi

Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu

memberikan kontribusi keilmuan terutama dalam ilmu hukum. Tidak lupa kepada

semua pihak, semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima oleh Allah SWT.

dan mendapatkan balasan dari-Nya. Amin.

Yogyakarta, 20 mei 2015

Penyusun

NurokhmanNIM.11340183

Page 12: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. .. viii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 5

D. Telaah Pustaka ............................................................................ 6

E. Kerangka Teoritik ....................................................................... 7

F. Metode Penelitian ....................................................................... 12

G. Sistematika Pembahasan............................................................. 16

BAB II TINJAUAN UMUM UPAYA POLRI DALAM PROSES

PENCEGAHAN TINDAKAN TAWURAN MASSA…………………... .. 17

A. Tawuran Massa ............................................................................ 17

1. Pengertian Tawuran Massa .................................................... 17

2. Faktor Penyebab Tawuran ..................................................... 20

Page 13: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

xv

3. Dampak Tawuran Massa ....................................................... 24

B. Polri.............................................................................................. 28

1. Pengertian Polri, Fungsi dan Tugas Polri .............................. 28

2. Kewenangan Polri .................................................................. 35

3. Visi dan Misi Polri ................................................................. 45

BAB III UPAYA POLRI DALAM PROSES PENCEGAHAN TINDAKAN

TAWURAN MASSA DI KECAMATAN TANJUNG BREBES. 47

A. Gambaran Umum Polsek Tanjung Brebes................................... 47

B. Upaya Polsek Dalam Proses Pencegahan TindakanTawuran Massa

Di Kecamatan Tanjung Brebes ................................................... 57

1. Proses PenyidikanTindakanTawuran Massa.......................... 59

2. Proses PencegahanTindakanTawuranMassa ......................... 64

BAB IV ANALISIS UPAYA POLSEK TANJUNG DALAM PROSES

PENCEGAHAN TINDAKAN TAWURAN MASSA ................................. 66

A. Analisis Proses Penyidikan Tindakan Tawuran Massa Oleh Polsek

Tanjung Brebes ............................................................................ 66

B. Analisis Upaya Polsek Tanjung Brebes dalam Proses Pencegahan

Tindakan Tawuran Massa ............................................................ 73

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 78

A. Kesimpulan .................................................................................. 78

B. Saran ............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I Protap Nomor I/X/2010 Tentang Penanggulangan anarki.................. 58

Tabel II Data Tabel Perisitiwa Akibat Tawuran Massa 2012......................... 66

Tabel II Data Tabel Perisitiwa Akibat Tawuran Massa 2013......................... 67

Tabel II Data Tabel Perisitiwa Akibat Tawuran Massa 2014......................... 67

Tabel III Jenis Tindak Pidana Akibat Tindakan Tawuran Yang Ada di Wilayah

Hukum Polsek Tanjung..................................................................... 67

Page 15: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar3.1 Struktur Organisasi Polsek Tanjung Brebes Tahun 2014............ 56

Gambar 3.2 Pelaksanaan Proses Penanganan Tindak Pidana Polsek Tanjung 61

Page 16: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tawur (Tawuran) merupakan perkelahian beramai-ramai (perkelahian

secara masal)1 yang sering dilakukan pada sekelompok remaja seolah-olah sudah

tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing dalam telingan kita.

Tawuran merupakan bentuk dari kekerasan antar kelompok (geng) dalam

kehidupan masyarakat, tawuran dapat menyebabkan korban luka hingga kematian,

kejahatan tawuran massa merupakan bentuk dari kejahatan kekerasan yang terjadi

di Indonesia khususnya di wilayah Tanjung. Secara kriminologis amatlah

memprihatinkan dan tentu saja harus ditemukan penyebabnya serta solusinya,

karena biasanya yang menjadi korban adalah masyarakat itu sendiri.

Tawuranmassa merupakan persoalan kehidupan manusia dan dalam setiap

kasus tawuran massapasti memiliki dampak, karena pada dasarnya tawuranmassa

akan menimbulkan dampak secara individu maupun kelompok/instansidi

masyarakat, adapun dampak-dampak yang terjadi akibat tawuranmassa adalah

sebagai berikut2:

1. Aksi tawuran massa cenderung merusak dan sulit dikendalikan sehingga akan

menimbulkan kerugian secara materiil maupun secara psikologis masyarakat.

Kerugian secara materiil dapat berupa terbakarnya/rusaknya fasilitas/bangun

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989) hlm, 909

2 Arri Vavir, “kerusuhan massa sebagai perilaku menyimpang masyarakat dapat dijumpaidi http://arriwp97.blogspot.com di akses 01 juni 2014 jam 16:32 WIB

1

Page 17: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

2

perkantoran, pusat perbelanjaan/pertokoan dan lain-lain, sehingga dapat

mengacaukan stabilitas.

2. Akibat adanya tawuran massa akan mempengaruhi terhadap kredibilitas aparat

pemerintah dimata masyarakat. Pemerintah sebagai penguasa cenderung

dianggap sebagai penghambat kebebasan dan melakukan tindakan pemaksaan

masyarakat sehingga menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat. Dalam

kehidupan sosial politik sudah jelas bahwa bagaimana kecilnya masalah yang

timbul terutama yang berkaitan dengan terganggunya hubungan pemerintah

dengan masyarakat akan dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk

mendiskreditkan pemerintah sehingga timbul konflik antara pemerintah

dengan masyarakat.

3. Berdampak Internasional yaitu timbulnya rasa ketakutan dan kekhawatiran

orang asing untuk datang ke Indonesia baik dalam rangka usaha maupun

pariwisata sehingga mempersulit dalam usaha pengembangan ekonomi

nasional karena masyarakat Internasional ragu untuk menanamkan modalnya

di Indonesia dengan alasan keamanan.

Tawuran massa yang terjadi bila dibiarkan atau tidak ditangani dengan

tepat, maka akan berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan nasional yang

sangat mengerikan dan menimbulkan kekacauan, ketidaknyamanan,

ketidaktertiban dan sangat meresahkan bagi masyarakat. Adapun tawuran massa

yang seringkali meresahkan masyarakat adalah tawuranmassa dalam

demontrasipelajar dan mahasiswa,suporter sepak bola dan tawuran akibat konser

musik.Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif

Page 18: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

3

yang dilakukan oleh para remaja, hal ini seolah-olah sudah menjadi bukti nyata

bahwa remajapun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis.

Perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian

atau tawuran itu sendiri, tetapi juga orang lain yang tidak terlibat secara langsung.

Padakonteks pencegahan dan penanggulangan tawuran massaharus dilakukan

dengan “pendekatan integral”, ada keseimbangan sarana “penal” dan

“nonpenal”.Kecamatan Tanjung adalah kecamatan yang mempunyai wilayah yang

luas, dengan kehidupan yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam

profesi didalamnya. Sementara alternatif budaya hiburan yang digemari dan

pertunjukan yang diminati adalah hiburan organ tunggal.Namun seiring

perkembangan zaman musik organ tunggal kemudiam dianggap sebagai event

yang rentan terjadinya tawuranmassa.

Tawuranmassayang kerap terjadi akibat organ tunggal di Kecamatan

Tanjung Brebes seringkali meresahkan masyarakat sekitar. Penyebabnya bukan

karena musik organ tunggalnya, akan tetapi pribadi yang kemudian tidak bisa

menahan diri pada saat menonton pergelaran tersebut. Adanya hal tersebut penulis

mengira penyebab tawuran massa dikarenakan kurangnya pengamanan dan

pengawasan dari Polisi. Polisi hanya diam dan kurang tegas dalam menangani

kasus tawuran massa, karena tawuran massa adalah tangungjawab Polisi.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana(KUHAP) ditentukan

bahwa penyidik adalah Pejabat Polri atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu

yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan

yang dimonopoli oleh Polri itu sendiri, begitupun Pejabat Pegawai Negeri Sipil

Page 19: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

4

(PPNS), karena hanya PPNS tertentu dalam bidang keahlian tertentu dan dengan

kewenangan yang diberikan kepadanyalah ia dapat bertindak sebagai penyidik

tentunya dalam tindak pidana tertentu pula3. Sedikit berbeda dalam perkara tindak

pidana yang dilakukan oleh anak, karena secara khusus berlaku Undang-undang

No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Secara umum dapat

kita tinjau proses penyidikan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak

sebagai berikut:4

1. Penyidikan.

2. Penangkapan.

3. Penahanan.

4. Proses penyidikan yang wajib dirahasiakan.

5. Proses penydikan yang berumur 12 Tahun.

6. Proses penyidikan wajib menggunakan diversi.

Ketentuan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Undang-undang

ini memberikan perlakuan khusus terhadap anak,dalam arti harus ada pemisahan

perlakuan terhadap anak dan perlakuan terhadap orang dewasaatau terhadap

anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam perkara koneksitas.

Kepolisianbukan hanya sekedar menjadi penyidik setelah kasus terjadi, akan

tetapi juga memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya tindak pidana

dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana yang diatur oleh Pasal 13 dan

14 di bidang proses pidana.

3 Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

4 Undang-undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Page 20: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

5

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk menulis

penulisan hukum dengan judul:PROSES PENCEGAHAN TERHADAP

TINDAKAN TAWURAN MASSA DI KALANGAN REMAJA PADA TAHUN

2012-2014 (STUDI KASUS DI POLSEK TANJUNG BREBES)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, ada hal yang

menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, yang kemudian dapat dirumuskan

permasalahan sebagaimana berikut:

1. Bagaimana proses penyidikan yang dilakukan Polsek Tanjung terhadap

tindakan tawuran massa?

2. Bagaimana langkah-langkah Polsek Tanjung mengenai tindakan pencegahan

tawuran massa?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses penyidikan tindakan tawuran massa yang dilakukan

remaja di wilayah Polsek Tanjung.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah Polsek Tanjung terhadap pencegahan dan

tindakan tawuran massa yang dilakukan remaja.

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Kegunaan teoritis

1. Secara teoritis, penyusun berharap karya tulis ilmiah ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan landasan teoritis bagi perkembangan ilmu hukum

pada umumnya, dan dapat memberikan informasi mengenai pengertian

penydikan menurut peraturan perundang-undang, KUHAP dan UU No 11

tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Page 21: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

6

2. Memberikan sumbangsi pemikiran terhadap kebijakan non penal dalam

hukum pidana

b. Kegunaan Praktis

Memberikan pemahaman kepada penulis khususnya mahasiswa dan

masyarakat luas mengenai upaya penegakan hukum tindak pidana terhadap

tawuran massa remaja serta bentuk perlindungan yang diberikan oleh kepolisian

kepada korban tindak pidana yang dilakukan oleh remaja semakin meningkat saat

ini.

D. Telaah Pustaka

Berdasarkan telaah pustaka yang penulis telusuri ada beberapa pustaka

yang membahas hukum pidana anak diantaranya yang ditulis olehWagianti

Soetodjo, hukum pidana anak.5, buku ini secara umum menjelaskan hukum

pidana anak kedalam kepemahaman studi hukum anak,gejala dan timbulnya

kenakalan anak serta batas usia pemidanaan anak, pendekatan yuridis, prosedur

pemeriksaan anak dan hak–hak anak atas perlindungan hukum

Pembahasan mengenai proses penyidikan terhadap tindak pidana yang

dilakukan oleh remaja dalam tataran skripsi sebelumnya penulis berhasil

menemukan yakni skripsi yang disusun oleh Fatoni dengan judul Proses

Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Anak Di Polres Brebes Pada Tahun 2011-

2012.6 Pembahasan skripsi ini memang lebih pada proses penyidikan oleh

kepolisian terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum

Polres Brebes.

5Wagianti Soetodjo, Hukum PidanaAnak, (Bandung:Refika Aditama, 2010), hlm. 436Fatoni, Proses Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Anak Di Polres Brebes pada Tahun

2011-2012, Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2013.

Page 22: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

7

Skripsi yang disusun Didit Ponco Nur Hari Yadi dengan judul Peran Polri

Dalam Mencegah Dan Menanggulangi Kerusuhan Massa Dalam Musik (Studi

Kasus Polresta Malang),7 dan skripsi yang disusun Mustofa yang berjudul Upaya

Polri Dalam Mencegah Dan Menangulangi Kerusuhan Massa Akibat Konser

Musik Organ Tunggal Di Kecamatan Tanjung, Brebes8, dalam tataran skripsi

yang disusun oleh Didit Ponco Nur Hari Yadi dan Mustofa ini lebih ke

pencegahan dan penanggulangan kekerasan dalam musik.

Adapun posisi penulis dalam skripsi adalah berbeda dari skripsi-skripsi

yang disebutkan diatas.Disini penulis akan lebih banyak membahas tentang

Proses Pencegahan Tindakan Tawuran Massa Di Kalangan Remaja (Studi Kasus

Polsek Tanjung, Brebes), yang melawan hukum terhadap kepentingan penyidikan

dan hak-hak anak remaja yang berhadapan dengan hukum.

E. Kerangka Teoritik

Pertama-tama,perlu digaris bawahi bahwa penegakan hukum ini sangatlah

penting dalam menangani tindak pidana yang dilakukan oleh remaja. Oleh karena

itu penulispun mencoba mengakaji sedikit tentang kriminologi, penegakan hukum

yang dilakukan oleh penegak hukum yaitu kepolisian.

Perkembangan hukum harus mencerminkan situasi, kondisi dan perbuatan

zaman dan tentunya adanya perubahan secara dinamis. Berbicara mengenai

7Didit ponco Nur hari yadi, Peran Polri Dalam Mencegah dan Menanggulangi KerusuhanMassa dalam Musik (Studi Kasus Polresta Malang), skripsi Fakultas Hukum UniversitasMuhammadiyah Malang: 2007.

8Mustofa, Upaya Polri Dalam Mencegah Dan Menanggulangi Kerusuhan Massa AkibatKonser Musik Organ Tunggal Di Kecamatan Tanjung, Brebes, Skripsi Mahasiswa UIN SunanKalijaga 2013.

Page 23: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

8

hukum pada dasarnya berbicara substansi hukum yakni keadilan.Dimata hukum

semua manusia sama tidak memandang status sosial manusia itu sendiri,

membahas hak remaja yang berperkara pidana atau terlibat langsung. Tentu

hukum tidak hanya berjalan pada tataran yuridis formal saja, yakni terbatas tulisan

aturan–aturan hukum yang berlaku namun yang terpenting lagi adalah

memperhatikan keadilan serta masa depan remaja pada lingkungan sosial itu

sendiri.

Dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang dimaksud dengan

pengertian penyidikan yaitu9:

1. Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat

pegawai sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang

untuk melakukan penyidikan.

2. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut

cara yang diatur dalam Undang-undang ini untuk mencari serta

mengumpulkan bukti yang itu membuat terang tentang tindak pidana

yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya

Menurut Pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak10:

1. Sisem peradilan pidana anak adalah keseluruhan proses penyelesaian

perkara anak yang berhadapan dengan hukum, mulai tahap penyelidikan

sampai dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana.

9Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

10 Undang–undang No.11 Tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Page 24: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

9

2. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik

dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana dan anak yang

menjadi saksi tindak pidana.

3. Anak yang berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut anak adalah

anak yang berusia 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga

melakukan tindak pidana.

Sebenarnya mengenai peraturan perundang–undangan mengenai proses

penyidikan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak ini berdasarkan UU

No 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak tidak jauh beda dengan UU No.11

tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, namun ada sedikit

penambahan di UU No.11 tahun 2012

Pasal 261) Penyidikan terhadap anak nakal, dilakukan oleh penyidik yang

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian RepublikIndonesia atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala KepolisianRepublik Indonesia.

2) Pemeriksaan terhadap anak korban atau anak saksi dilakukan oleh penyidiksebagaimana yang dimaksud ayat (1).

3) Syarat-syarat untuk dapat ditetapkan sebagai penyidik sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) adalah:a) Telah berpengalaman sebagai penyidik tindak pidana yang dilakukan oleh

orang dewasa;b) Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami masalah anak.c) Telah mengikuti pelatihan teknis tentang peradilan anak.

4) Dalam hal belum terdapat penyidikan yang memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (3), tugas penyidikan dilaksanakan olehpenyidik yang melakukan tugas penyidikan tindak pidana yang dilakukan olehorang dewasa. Penjelasan Pasal 26 ayat (1) cukup jelas ayat (2) cukup jelasayat (3) huruf a, cukup jelas. Huruf b yang dimaksud dengan “mempunyaiminat, perhatian, dedikasi dan memahami masalah anak” adalah memahami:1). Pembinanaan meliputi pola asuh keluarga, pola pembinaan sopan santun,disiplin anak, serta melaksanakan pendekatan secara efiktif, afektif, dansimpatik. 2). Pertumbuhan dan perkembangan anak. 3). Berbagai tata nilaiyang hidup di masyarakat yang mempengaruhi kehidupan anak. Huruf c.cukup jelas ayat (4) ketentuan ini dimaksudkan agar penyidikan tetap dapat

Page 25: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

10

dilaksanakan walaupun di daerah yang bersangkutan belum ada penunjukanpenyidikan.

Pasal 271) Dalam melakukan penyidikan terhadap anak nakal, penyidik wajib meminta

pertimbangan atau saran dari Pembimbing Kemasyarakatan, setelah tindakpidana dilaporkan atau diadukan.

2) Dalam melakukan penyidikan terhadap anak nakal, penyidik wajib memintapertimbangan atau saran dari Pembimbing Kemasyarakatan, dan apabila perlujuga dapat meminta pertimbangan atau saran dari ahli pendidikan, ahlikesehatan jiwa, ahli agama, atau petugas kemasyarakatan lainnya.

3) Dalam hal melakukan pemeriksaan terhadap anak korban dan anak saksi,penyidik wajib meminta laporan sosial dari pekerja sosial profisional atautenaga kesejahteraan sosial setelah tindak pidana dilaporkan atau diadukan.Penjelasan Pasal 27 (1) cukup jelas (2) cukup jelas (3) cukup jelas.11

Pasal 28Hasil penelitian kemasyarakatan wajib diserahkan oleh Bapas kepada penyidikdalam waktu paling lama 3X24 (tiga kali dua puluh empat) jam setelahpermintaan penyidik. Penjelasan Pasal 28 cukup jelas

Pasal 291) Penyidik wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari

setelah penyidikan dimulai2) Proses diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lama

30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya diversi3) Dalam hal proses diversi berhasil mencapai kesepakatan, penyidik

menyampaikan berita acara diveri beserta kesepakatan diversi kepada ketuapengadilan negeri untuk dibuat penetapan.

4) Dalam hal diversi gagal, penyidik wajib melanjutkan penyidikan danmelimpahkan perkara ke penuntut umum dengan melampirkan berita acaradiversi dan laporan penelitian masyarakat. Penjelasan Pasal 29 ayat (1) cukupjelas (2) cukup jelas (3) cukup jelas (4) ketentuan ini dimaksudkan agarpemeriksaan pada tahap selanjutnya mengetahui ada tidaknya upaya dansebab gagalnya diversi.

Menurut Romli atmasasmita, kekerasan jika dikaitkan dengan kejahatan,

maka kekerasan sering merupakan pelengkap dari kejahatan itu sendiri. Bahkan,

kekerasan telah membentuk ciri tersendiri dalam khasanah tentang studi

kejahatan. Semakin menggejala dan menyebar luas frekuensi kejahatan yang

11 R.soeroso,Hukum Acara khusus ,(Jakarta: Sinar Grafik, 2010), hlm 4-5

Page 26: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

11

diikuti dengan kekerasan dalam pelajar, maka semakin tebal keyakinan

masyarakat akan penting dan seriusnya kejahatan semacam ini.12Definisi ini

menunjukkan bahwa kekerasan atau violence harus terkaitdengan pelanggaran

terhadap Undang-undang dan akibat dari perilaku kekerasan itu menyebabkan

kerugian nyata fisik bahkan kematian. Maknanya jelas bahwa kekerasan harus

berdampak pada kerugian pada pihak tertentu baik orang maupun barang.

Menurut Sudarto, suatu kebijakan penanggulangan kejahatan apabila

menggunakan upaya penal, maka penggunaanya sebaiknya dilakukan dengan

lebih hati-hati,cermat, hemat, selektif dan limitatif. Penyusunan suatu perundang-

undangan yang mencantumkan ketentuan pidana haruslah memperhatikan

beberapa pertimbangan kebijakan sebagai berikut :13

1. Penggunaan hukum pidana harus memperhatikan tujuan pembangunan

nasional, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata

materiil spiritual berdasarkan Pancasila; sehubungan dengan ini maka

(penggunaan) hukum pidana bertujuan untuk menanggulangi kejahatan dan

mengadakan pengugeran terhadap tindakan penanggulangan itu sendiri, demi

kesejahteraan dan pengayoman masyarakat.

2. Perbuatan yang diusahakan untuk dicegah atau ditanggulangi dengan

hukum pidana harus merupakan perbuatan yang tidak dikehendaki, yaitu

perbuatanyang mendatangkan kerugian (materiil dan atau spiritual) atas

masyarakat.

12Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Krimonologi, (Bandung: RafikaAditama, 2007), hlm. 63.

13Sudarto, Hukum Dan Hukum Pidana, (Bandung: Sinar Grafika, 1981), hlm. 44-48.

Page 27: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

12

3. Penggunaan hukum pidana harus memperhitungkan prinsip biaya dan hasil

(cost and benefit principle).

4. Penggunaan hukum pidana harus memperhatikan kapasitas atau kemampuan

daya kerja dari badan-badan penegak hukum, yaitu jangan sampai ada

kelampauan beban tugas (overbelasting).

F. Metode Penelitian

Suatu kegiatan ilmiah agar lebih terarah dan rasional memerlukan suatu

metode yang sesuai dengan obyek yang dibicarakan, sebab metode pada dasarnya

cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yaitu memecahkan

masalah.14Penelitian merupakan suatu proses dari kegiatan mengumpulkan,

mengolah, menyajikan dan menganalisis suatu masalah peristiwa, untuk

memproleh kajian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maka

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field reseach), dengan

jenis kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati,

Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang tersebut dalam bahasanya dan penelitiannya.15

14 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : UGM Press, 2007),hlm. 65

15 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 92

Page 28: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

13

2. Sumber Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dataprimer yang meliputi

bahan hukum sekunder, bila perlu bahan hukum tersier, data primer pada dasarnya

adalah data normatif terutama yang bersumber dari perundang-undangan.16

a) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan

mengikat secara umum (perundang-undangan) atau mempunyai kekuatan

mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan(kontrak, konvensi, dokumen hukum

dan putusan hakim),17bahan penelitian ini terdiri dari beberapa perundang-

undangan:

1. Undang-undang No 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum

Pidana.

2. Undang-undang No2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia

3. Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- undang Hukum

Acara Pidana.

4. Undang-undang No 11 Tahun 2012 tentang Undang-undang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

b) Bahan sekunder

Bahan hukum sekunder, yaitu: bahan hukum yang memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer (buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum,

dan media cetak atau elektronik).

16Ibid, hlm.15117ibid, hlm. 82

Page 29: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

14

c) Bahan Hukum tersier

Bahan hukum tersier, yaitu: bahan hukum yang memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, (Rancangan Undang-

undang, kamus hukum, dan ensiklopedia).

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik yaitu

observasi, interview, dan dokumentasi, Metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menganalisis data ini adalah data sekunder yaitu studi

kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku, Undang-undang, KUHP,

KUHAP.18

1) Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada obyek penelitian,19selajutnya observasi berfungsi sebagai

explorasi dan hasil ini dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang

masalahnya serta mendapatkan petunjuk-petunjuk cara memecahkannya,20hal

tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung fenomena-fenomena yang

terjadi terhadap tindakan pidana tawuran yang dilakukan oleh anak dibawah

umur.

2) Interview (Wawancara)

18Ibid, hlm. 8219 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, hlm.10620 S. Nasution, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm. 106

Page 30: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

15

Salah satu alat untuk mendapatkan data dengan menggunakan teknik

wawancara, teknik ini sebagai alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.21

3) Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan dokumentasi ini diharapkan bermanfaat

untuk menguji,menafsirkan,dan bahkan untuk meramalkan selain itu dokumen

juga bermanfaat sebagai bukti untuk suatu pengujian,22selanjutnya penulis

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dan lainnya yang behubungan

dengan masalah penelitian.23

4) Metode Analisa Data

Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah analisis data,analisis

data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja,namun ini belum dapat dipakai untuk menyusun suatu

konstruksi deskriptif fakta,kemudian untuk menganalisa data yang diperoleh,

penulis menggunakan metode deskriptif analisis artinya data yang berupa ucapan,

tulisan dan perilaku yang dapat diperoleh dalam penelitian dilaporkan secara

kualitatif untuk memperoleh kesimpulan.24

21 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 179

22 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1991) hlm. 161

23Ibid, hlm. 16124 Robert Bodan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 80

Page 31: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

16

G. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih mempermudah dalam memahami dan membahas

permasalahan yang diteliti, maka penulis membuat sistematika pembahasan

sebagai berikutPenulisan skripsi ini terdiri dari 5 Bab yang terdiri dari:

BAB Pertama. Akan diuraikan tentang pendahuluan yang meliputi: latar

belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian,

telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB Kedua Tinjauan umum upaya Polri dalam proses pencegahan

tindakan tawuran massa yang meliputi: tawuran massa dan Polri.

BAB Ketiga Upaya Polri dalam proses pencegahan tindakan tawuran

massa di Kecamatan Tanjung Brebes yang meliputi: gambaran umum Polsek

Tanjung Brebes dan upaya polsekdalam proses pencegahan tindakantawuran

massa diKecamatan Tanjung Brebes

BAB Empat Analisisupaya Polsek tanjung dalam proses pencegahan

tindakan tawuran massa yang meliputi: analisis proses penyidikan tindakan

tawuran massa oleh Polsek Tanjung Brebes dan analisis upaya Polsek Tanjung

Brebes dalam proses pencegahan tindakan tawuran massa.

BAB Lima Merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan dan

saran, kesimpulan berisi ringkasan dari serangkaian pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, sedangkan saran berisi masukan-masukan yang penulis harapkan

demi masa depan generasi muda agar terhindar dari adanya tindak pidana yang

dilakukan oleh remaja di wilayah Tanjung.

Page 32: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

17

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah dibahas dan dianalisis dengan menggunakan

Protap No I/X/2010 tentang Penanggulangan anarki dan Undang-undang No 02

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia serta Undang-Undang

No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal yang terkait yang diantaranya adalah:

1. Upaya-upaya yang dilakukan Polsek Tanjung dalam menangani tindakan

tawuran massa, Polsek Tanjung Brebes yaitu:

a. Sesuai dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang hukum acara

pidana, menjelaskan bahwa penyidikan adalah serangkaian tindakan

penyidik dalam menurut cara yang diatur dalam Undang-undang ini untuk

mencari serta mengumpulkan bukti itu membuat terang suatu tindak

pidana terjadi guna untuk menemukan tersangkanya. Sejalan berlakunya

Undang-undang No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

telah dipertegas bahwa penyidikan terhadap perkara pidana yang

pelakunya anak-anak dilakukan oleh pejabat Polri.

b. Upaya pencegahan tindakan tawuran massa dilakukan Polsek Tanjung

Brebes adalah melakukan penyuluhan serta himbauan kepada masyarakat

agar lebih ketat dalam mengawasi anaknya.

78

Page 33: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

18

2. mengenai proses pencegahan tindakan tawuran massa sudah sesuai dengan

ketentuan peraturan prosedur tetap No I/X/2010 tentang Penanggulangan

Anarki dan Undang-undang No 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia, dengan digabungkannya Undang-undang No 11 tahun

2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan bahwasanya upaya Polsek

Tanjung Brebes dalam mencegah tindakan tawuran massa maka penulis

memberikan saran:

a. Bagi Polsek Tanjung Brebes

1. Lebih memperketat dalam melakukan sosialisasi para remaja agar tidak

terjadi tindakan tawuran massa yang akan datang.

2. Lebih tegas dalam mengamankan tindakan tawuran massa.

3. Tidak menerima dana.

4. Penambahan aparat personil kepolisian.

b. Bagi masyarakat

1. Masyarakat harus memperhatikan keadaan sekitar agar tidak terjadi

tindakan tawuran massa yang dilakukan remaja.

2. Masyarakat harus sadar bahwa keamanan dan ketertiban adalah

tanggungjawab bersama, untuk meciptakan keamanan, ketertiban dan

kedamaian.

3. Masyarakat memberikan pemahaman tentang pentingnya silaturohmi

79

Page 34: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

19

4. Masyarakat harus lebih memperhatikan anaknya dengan diajarkan hal-hal

yang positif serta mengembangkan bakat anaknya.

80

Page 35: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

20

DAFTAR PUSTAKA

A. UNDANG-UNDANG :

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) No.1 Tahun 1946 Tentang Hukum

Pidana.

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) No. 8 Tahun 1981

Tentang Hukum Acara Pidana

Undang–undang No11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak

Undang-Undang No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia

B. HUKUM

Atmasasmita, Romli. 2007. Teori dan Kapita Selekta Krimonologi. Bandung:

Rafika Aditama.

Bodan, Robert. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial. Surabaya: Usaha Nasional.

Fatoni. 2013. Proses Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Anak Di Polres Brebes

pada Tahun 2011-2012.Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Kelana, Momo. 1994. Hukum Kepolisian. Jakarta: Grasindo.

Khoidin, Muhammad & Sadjijono.2007. Mengenal Figur Polisi Kita. Yogyakarta:

Laksbang Mediatama.

Moleong, Lexy J. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

81

Page 36: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

21

Mustofa, 2013. Upaya Polri Dalam Mencegah Dan Menangulangi Kerusuhan

Massa Akibat Konser Musik Organ Tunggal Di Kecamatan Tanjung

Brebes. Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga.

Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM

Press.

Nur hariyadi, Didit ponco. Peran Polri Dalam Mencegah Dan Menangulangi

Kerusuhan Massa Dalam Musik (Studi Kasus Polresta Malang). Skripsi

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah. Malang: Universitas

Muhammadiyah

Rahardi, Pudi. 2007. Hukum Kepolisian. Surabaya: Laksbang Mediatama.

Rahardjo, Satjipto. 2009. Penegakan Hukum Suatu Tujuan Sosiologis.

Yogyakarta: Ganta publising.

Sadjijono, 2006. Hukum Kepolisian Perspektif Kedudukan dan Hubunganya

dalam Hukum Administrasi. Yogyakarta: Laksbang PRESSIndo .

Soerodibroto R.soenarto. 2006. KUHP dan KUHAP. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Soeroso, R. 2010. Hukum Acara Khusus. Jakarta: Sinar Grafika.

Soetodjo, Wagianti. 2010. Hukum Pidana Anak. Bandung: Refika Aditama.

S. Nasution. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.Soerodibroto, R.

Sudarto, 1981. Hukum Dan Hukum Pidana. Bandung: Sinar Grafika.

82

Page 37: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

22

Susan, Novri. 2009. Sosiologoi Konflik dan Isu-isu Kontemporer. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1989.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wibowo, Adhi. 2001. Perlindungan Hukum Bagi Korban Amuk Massa, Tesis

Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Diponogoro. Semarang:

Universitas Diponogoro

Zaman, A Qomaru. 2008. Kerusuhan Massa di Surabaya Tahun 2001: Sebuah

Gerakan Sosial Khas Kaum Santri Tradisional, Jurnal Wahana, vol.5

Juni 2008.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

C. LAIN-LAIN

http://depsos.go.id

http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/09/contoh-kenakalan-remaja.diakses

pada tgl 25-11-2013 pada pukul 09:30.

http://blogspot.com diakses pd tgl 05-12-2014 jam 09:46 WIB

Vavir Arri, “kerusuhan massa sebagai perilaku menyimpang masyarakat dapat

dijumpai di http://arriwp97.blogspot.com . di akses 01 juni 2014 jam

16:32 WIB

PROTAP No I/X/2010 Tentang Penanggulangan Anarki

Sumber Data Dari Polsek Tanjung Brebes

Sumber data polsek Tanjung Brebes tahun 2012-2014

83

Page 38: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

23

Wawancara Kapolsek Tanjung Brebes jam 10:00 WIB Tanggal 22November 2014.

Wawancara Kapolsek Tanjung Brebes jam 12:35 WIB Tanggal 25 November

2014.

Wawancara AIPDA Afik Maswan jam 11:50 WIB Tanggal 24 November 2014

Wawancara AIPTU. YONO Tanjung Brebes Jam 10:00 Wib Tanggal 20

November 2014.

84

Page 39: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

24

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 40: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

25

PERTANYAAN WAWANCARA TERHADAP KAPOLSEK TANJUNG

1. Bagaimana pendapat polsek tanjung terkait tawuran massa yang dilakukan

remaja di kecamatan Tanjung Brebes?

2. Tindakan apa yang dilakukan polsek Tanjung ketika terjadi tawuran

massa?

3. Apakah proses penyidikan menggunakan SPPA UU No.11 Tahun 2012

4. Bagaimana upaya polri dalam proses pencegahan tindakan tawwuran

massa ?

5. Bagaiman menangani Tawuran yang tidak bisa ditangani oleh polsek

Tanjung Brebes, apa yang dilakukan Polsek Tanjung Brebes?

Page 41: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

26

NOTULEN KERJA

1. Waktu

2. Tempat

3. Kegiatan

4. Pembicara

5. Peserta

6. Hasil yang di capai

:

:

:

:

:

:

Hari Selasa, tanggal 30 September 2014 pukul09.00 Wib s/d 10.30 wib.

Aula SMA Negeri 1 Tanjung

Pembinaan dan penyuluhan kenakalan Remaja diSekolah - sekolah.

1. Kapolsek Tanjung AKP SUPRIYADI, S.H.2. Kanit Binmas AIPDA AFIK MASWAN.

1. Guru SMA Negeri 1 Tanjung.2. Siswa dan Siswi kelas 11 SMA Negeri 1

Tanjung.

Dengan adanya Penyuluhan tentang kenakalan Remajadi lingkungan sekolah di harapkan kepada para siswa –siswi agar dapat belajar dengan baik, mentaati peraturandilingkungan sekolah, di masyarakat dan meningkatkanketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehinggadapat meneruskan sekolahnya ke jenjang yang lebihtinggi dengan prestasi sesuai yang di harapkan oleh paraorang tua, guru dan siswa itu sendiri guna mencapaicita-cita yang diinginkannya di hari esok.

Tanjung, 30 September 2014

KANIT BINMAS POLSEK TANJUNG

AFIK MASWAN

AIPDA NRP 74120210

Page 42: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

27

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. DAN GURU PEMBINA

MEMBERIKAN ARAHAN DAN PEMBINAAN KEPADA PARA PELAJAR SISWA-SISWI

TENTANG KENAKALAN REMAJA DI AULA SMA NEGERI 1 TANJUNG

Page 43: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

28

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. MENERANGKAN TENTANG ARTI

KENAKALAN REMAJA YANG TIDAK ADA KEGUNAAN DI DALAM KEHIDUPAN

BAIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH MAUPUN DI DALAM BERMASYARAKAT

Page 44: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

29

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

TANYA JAWAB ANTARA KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H.

DAN SISWA – SISWI SMA NEGERI 01 TANJUNG

Page 45: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

30

NOTULEN KERJA

1. Waktu

2. Tempat

3. Kegiatan

4. Pembicara

5. Peserta

6. Hasil yang di capai

:

:

:

:

:

:

Hari Selasa, tanggal 14 Oktober 2014 pukul 09.00Wib s/d 10.30 wib.

Aula SMP Negeri 1 Tanjung.

Pembinaan dan penyuluhan kenakalan Remaja diSekolah – sekolah tingkat SLTP.

1. Kapolsek Tanjung AKP SUPRIYADI, S.H.2. Kanit Binmas AIPDA AFIK MASWAN.

1. Guru SMP Negeri 1 Tanjung.2. Siswa dan Siswi kelas 8 Tanjung

Dengan adanya Penyuluhan tentang kenakalan Remajadi lingkungan sekolah di harapkan kepada para siswa –siswi dapat belajar dengan baik, mencegah kenakalanremaja yang dapat mengganggu dalam belajar danmentaati peraturan dilingkungan sekolah serta dimasyarakat dan meningkatkan ketakwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa sehingga dapat meneruskansekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi dengan prestasisesuai yang di harapkan oleh para orang tua, guru dansiswa itu sendiri guna mencapai cita-cita yangdiinginkannya di hari esok.

Tanjung, 14 Oktober 2014

KANIT BINMAS POLSEK TANJUNG

AFIK MASWAN

AIPDA NRP 74120210

Page 46: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

31

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. DAN GURU PEMBIMBING SMP N 1

TANJUNG MEMBERIKAN ARAHAN DAN PEMBINAAN KEPADA PARA PELAJAR

SISWA-SISWI TENTANG KENAKALAN REMAJA DI AULA SMP Negeri 1 TANJUNG

Page 47: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

32

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

TANYA JAWAB ANTARA KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. DENGAN

PARA SISWA – SISWI SMP Negeri 1 TANJUNG

Page 48: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

33

POLRI DAERAH JAWA TENGAH

RESOR BREBES

SEKTOR TANJUNG

Jalan Cemara 443 Tanjung Brebes

KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. DAN GURU PEMBIMBING SMP N 1

TANJUNG MEMBERIKAN ARAHAN DAN PEMBINAAN KEPADA PARA PELAJAR

SISWA-SISWI TENTANG KENAKALAN REMAJA DI AULA SMP Negeri 1 TANJUNG

TANYA JAWAB ANTARA KAPOLSEK TANJUNG AKP SUPRIYADI, S.H. DENGAN

Masyarakat tanjung kabupaten brebes

Page 49: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

34

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

FKPM DESA KEMURANGWETANKECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

ANGGARAN DASARVISI DAN MISI FKPM1. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Rasa

Nyaman.2. Pemersatu segenap Elemen yang ada dalam masyarakat3. Sebagai Wadah Penghubung Antar Masyarakat dengan

Kepolisian.

BAB INAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN

Pasal 11. Organisasi Masyarakat ini bernama: Forum Kemitraan Polisi

dan Masyarakat–Desa Kemurangwetan (FKPM DesaKemurangwetan).

2. FKPM–Desa Kemurangwetan di bentuk berdasarkan SuratKeputusan KAPOLRI No.Skep/737/X/2005 Tanggal 13Oktober 2005 tentang Kebijakan dan Setrategi PenerapanModel Perpolisian Masyarakat dalam penyelenggaraan TugasPolri.

3. FKPM–Desa Kemurangwetan berkedudukan dan bersekretariatdalam wilayah Desa Kemurangwetan Kecamatan TanjungKabupaten Brebes.

BAB IIAZAZ

Pasal 2Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetanberazazkan PANCASILA dan UUD 1945.

Pasal 3MAKSUD DAN TUJUAN FKPM1. Upaya peran aktiv dan partisipasi masyarakat dalam

membantu Pemerintah khusus dalam bidang KAMTIBMAS.2. Sebagai wadah alternatif Masyarakat bersinerji dengan

Kepolisian dalam kerjasama menjaga rasa damai dan tentram.

Page 50: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

35

BAB IIIRAPAT PENGURUS

Pasal 4Kedaulatan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – DesaKemurangwetan ditangan Rapat Pengurus.

BAB IVSIFAT DAN FUNGSI

Pasal 5Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetanbersifat Organisasi Masyarakat.Pasal 6Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetansebagai Lembaga Pengabdian Masyarakat.

BAB VPENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN

1. Mengadakan pendidikan, pelatihan dan pengembanganSumber Daya Manusia.

2. Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembagaatau instansi Pemerintah maupun Swasta.

3. Menjalankan usaha Perekonomian dan Jasa.4. Menjalankan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan

dengan Maksud dan Tujuan Forum Kemitraan Polisi danMasyarakat – Desa Kemurangwetan.

BAB VIKEANGGOTAAN

Pasal 8Keanggotaan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – DesaKemurangwetan terdiri dari :

a. Anggota Poengurus adalah orang-orang yang menjadiPengurus Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – DesaKemurangwetan yang selanjutnya disebut Badan Pengurus.

b. Anggota Biasa adalah orang-orang yang diterima sebagaianggota dan dimandati oleh Badan Pengurus ForumKemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetan.

c. Anggota Kehormatan adalah orang-orang yang diterimasebagai anggota dan dimandati oleh Badan Pengurus untukmenjadi anggota Badan Pembina dan Badan Penasehat.

BAB VIIHAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9Hak dan Kewajiban anggota diatur dalam Anggaran RumahTangga.

Page 51: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

36

BAB VIIISTRUKTUR ORGANISASI

Pasal 101. Setruktur organisasi terdiri dari :

a. Badan Pembina.b. Badan Penasehat.c. Badan Pengurus.

2. Badan Pengurus terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris,Bendahara dan Koordinator masing – masing merangkapanggota.

BAB IXKEWAJIBAN DAN KEKUASAAN BADAN PENGURUS

Pasal 11Kewajiban dan Kekuasaan Badan Pengurus diatur dalamAnggaran Rumah Tangga.

BAB XWEWENANG BADAN PEMBINA DAN BADAN PENASEHAT

Pasal 12Wewenang Badan Pembina dan Badan Penasehat adalahmemberikan nasehat-nasehat baik diminta ataupun tidak, sesuaidengan jiwa dan semangat Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga kepada Badan Pengurus.

BAB XIKEUANGAN

Pasal 13Keuangan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat – DesaKemurangwetan bersumber dari iuran anggota, usaha-usaha yangsah dan halal serta bantuan-bantuan yang tidak mengikat.

BAB XIIMUSYAWARAH

Pasal 14Forum pengambilan keuputusan Forum Kemitraan Polisi danMasyarakat – Desa Kemurangwetan melalui musyawarah BadanPengurus yang dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam tigabulan.

Page 52: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

37

BAB XIIITATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 151. Musyawarah dan pengambilan keputusan di pandang sah,

apabila di hadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlahanggota pengurus.

2. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarahmufakat.

3. Apabila keputusan tak dapat dilakukan dengan musyawarahmufakat, maka diadakan pengambilan suara (voting) dimanakeputusan diambil berdasarkan suara terbanyak atau diambilsuara sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah pengurus yanghadir.

BAB XIVPEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 161. Pembubaran organisasi Forum Kemitraan Polisi dan

Masyarakat – Desa Kemurangwetan oleh Rapat BadanPengurus dengan ketentuan sekurang-kurangnya harusdihadiri 2/3 anggota pengurus.

2. Kekayaan dan segala kewajiban Forum Kemitraan Polisi danMasyarakat – Desa Kemurangwetan setelah dibubarkan akanditinjau kembali.

BAB XVPENUTUP

Pasal 171. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan

ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.2. Anggran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tak

akan ditinjau kembali kecuali terdapat kekeliruan didalamnya.

DITETAPKAN DI: DesaKemurangwetanPADA TANGGAL: 27 Agustus 2014

BADAN PENGURUSFORUM KEMITRAAN PERPOLISIAN MASYARAKAT – DESA

KEMURANGWETAN

KETUA

..........................

SEKRETARIS

............................

Page 53: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

38

ANGGARAN RUMAH TANGGA

3 (Tiga) Cipta Anggota Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat.

1. Cipta Rasa Aman dan Damai pada DIRI SENDIRI2. Cipta Rasa Aman dan Damai pada KELUARGA3. Cipta Rasa Aman dan Damai pada LINGKUNGAN

BAB ISAYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 11. Bersedia menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tanggaserta ketentuan-ketentuan lainnya dalam ForumKemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetan.

Pasal 21. Ketua Rukun Warga dan Perangkatnya.2. Ketua Rukun Tetangga dan Perangkatnya.3. Tokoh Masyarakat.

Pasal 31. Bukan anggota organisasi terlarang oleh Hukum Negara

Republik Indonesia.2. Bukan anggota organisasi yang bertujuan sama dengan Forum

Kemitraan Polisi dan Masyarakat – Desa Kemurangwetan.

BAB IIPENERIMAAN

PASAL 4

Penerimaan Anggota dilaksanakan oleh Badan Pengurus.

BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN

1. Anggota berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usulatau saran.

2. Anggota berhak memilih dan dipilih dalam pembentukanpengurus.

3. Anggota berhak membela diri.

Pasal 51. Anggota berhak mendapat pembagian Hasil Usaha.2. Pembagian Hasil Usaha sesuai Keputusan Badan Pengurus.

Page 54: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

39

Pasal 61. Anggota berkewajiban Tunduk dan Patuh pada segenap

perangkat atau organisasi.2. Anggota berkewajiban memiliki keterikatan formal dan moral

organisasi dan pengembangan.

Pasal 7Badan Pengurus berkewajiban dan berwenang mengelola aktivitaskeseharian dan segala keputusan organisasi.

BAB IVMUSYAWARAH BADAN PENGURUS

Pasal 81. Badan Pengurus berkewajiban mengadakan musyawarah

sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan atau setiapwaktu jika dianggap perlu.

2. Musyawarah Badan Pengurus dipimpin oleh ketua ataupengurus lainnya sesuai jabatannya.

3. Semua hasil musyawarah Badan Pengurus akan menjadilaporan pertanggung jawabannya di kemudian hari.

BAB VTAHUN BUKU

Pasal 9Tahun buku dimulai tanggal satu januari setiap tahun dan ditutup setiap akhir tahun.

BAB VITATA CARA PEMBERIAN SANKSI DAN PEMBELAAN

Pasal 101. Setiap anggota yang dianggap dan terbukti melanggar

peraturan yang ditetapkan dalam Forum Kemitraan Polisi danMasyarakat – Desa Kemurangwetan akan diberikan sanksidengan tingkat pelanggarannya.

2. Tata cara pemberian sanksi adalah sebagai berikut :a. Di berikan teguran BIASA.b. Di berikan teguran TERTULIS.c. Di berikan SURAT PEMECATAN.

3. Setiap anggota yang dikenakan sanksi pemecatan berhakmelakukan pembelaan diri.

4. Pembelaan diri dapat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan.

Page 55: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

40

5. Dalam keadaan luar biasa Badan Pengurus dapat melakukanpemecatan tanpa peringatan.

BAB VIIKETENTUAN KHUSUS

Pasal 11Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga iniakan diatur dalam aturan atau ketetapan khusus lainnya.

Pasal 12Segala aturan atau ketetapan khusus Forum Kemitraan Polisi danMasyarakat – Desa Kemurangwetan mendapat persetujuan BadanPengurus.

BAB VIIIPENUTUP

Pasal13Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak di tetapkan dan tidakakan ditinjau kembali kecuali terdapat kekeliruan di dalamnya.

DITETAPKAN DI : DesaKemurangwetanPADA TANGGAL : 27 Agustus2014

BADAN PENGURUSFORUM KEMITRAAN PERPOLISIAN MASYARAKAT – DESA

KEMURANGWETAN

KETUA

........................

SEKRETARIS

..........................

Pembina : KASAT BINMAS POLRES BREBESCAMAT TANJUNGKAPOLSEK TANJUNGDANRAMIL 04 TANJUNG

Penasehat : BHABINKAMTIBMAS DESA LUWUNGBATABABINSA DESA LUWNGBATAKEPALA DESA LUWUNGBATAKANIT BINMAS POLSEK TANJUNG

Page 56: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 57: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 58: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 59: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 60: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 61: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 62: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 63: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 64: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 65: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 66: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 67: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 68: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 69: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 70: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada
Page 71: PROSES PENCEGAHAN TAWURANMASSA DI KALANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/20782/1/11340183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR...proses pencegahan terhadap tindakan tawuranmassa di kalangan remaja pada

Curriculum Vitae

Nama : Nurokhman

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 02 Agustus 1993

Alamat : Ds. Pengaradan 001/004 Kec. Tanjung. Kab Brebes

No. HP : 089501112143 / 087838117780

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

JENJANG NAMA SEKOLAH TAHUN LULUS

SD SDN pengaradan II 2005 MTs Babakan ciwaringin cirebon 2008 SMA SMA N 1 Tanjung, Brebes 2011 UIN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016