kelahiran di kalangan remaja

7/21/2019 Kelahiran Di Kalangan Remaja

1/27

DISAMPAIKAN OLEH :

JATIE K. PUDJIBUDOJO

PADA:

SEMINAR REMAJA BERKUALITAS, INDONESIA SEJAHTERA

MERCURE GRAND MIRAMA HOTELKAMIS, 12 JUNI 2014

1


2/27

2

Dimulaidengan Pubertas, yaitu proses

Mengarah pada kematangan

seksual/kemampuan berproduksi. Dimulai 11-12 sampai dengan usia 20-an

Transisi masa kanak-kanak dan masa dewasa

Mengandung perubahan besar fisik, kognitifdan psikososial


3/27

3

1) Idealisme dan Kekritisan

2) Argumentatif3) Ragu-ragu

4) Hipokrit

5) Kesadaran Diri ( Imaginary Audience

and Personal Fable)


4/27

4

1) Identity Achievement (Krisis mengarah

pada komitmen)

2) Foreclosure (Komitmen tanpa krisis)

3) Moratorium (Krisis tanpa komitmen)

4) Identity Diffusion (Tidak ada komitmen,

tidak ada komitmen, tidak ada krisis)


5/27

5

o Terjadinya dan sifat dasar kehamilan pada

remaja

o Konsekuensi kehamilan pada remaja

o Faktor kognitif dalam kehamilan pada remaja

o Remaja sebagai orang tua

o Menurunkan tingkat kehamilan pada remaja


6/27

6

Perkawinan adalah Ikatan Lahir Batin

antara Pria dan Wanita sebagaiSuami Istri dengan Tujuan

Membentuk Keluarga (Rumah

Tangga) Bahagia, Kekal BerdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa


7/27

7

o Tahun-tahun Awal Perkawinan

(The Early Years)

o Tahun-tahun Pertengahan Perkawinan

(The Middle Years)

o Tahun-tahun Kematangan Perkawinan

(The Mature Years)


8/27

8

o Jumlah anak

o Kesamaan latar belakang

o Usia waktu perkawinan

o Alasan perkawinan

o Saat pasangan jadi orang tua

o Status ekonomi

o Model orang tua


9/27

9

o Komunikasi

o Penyesuaian diri dengan pasangan

o Penyesuaian keuangan

o Penyesuaian keluarga masing-masing

pasangano Saling pengertian yang menumbuhkan saling

menghormati dan menghargai


10/27

HASIL PENELITIAN

TENTANGFAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI WANITA

MELAHIRKAN PADA USIA15 19 TAHUN

10


11/27

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010, terlihatbahwa perempuan dengan usia 10-59 tahun, sebanyak 41,9%

menikah pada usia 15-19 tahun, sedangkan untuk yang

menikah kurang dari 14 tahun sebanyak 4,8%, nampak

bahwa di Indonesia perempuan cukup besar yang menikah

pada kisaran usia 15-19 tahun.11


12/27

Berdasarkan data

UNICEF tahun 2011,

diketahui bahwa

Indonesia merupakannegara dengan nilai

persentase yang cukup

tinggi di dunia dan

tertinggi kedua di

ASEAN, terkait dengan

pernikahan di usia

remaja.

12


13/27

Laporan pendahuluan hasil Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) 2012 memperlihatkan, meski

angka kelahiran di kalangan wanita usia15-19 tahun menurun dibandingkan

dengan tahun 2007, yaitu 52 kelahiran

menjadi 48 kelahiran per 1000, namun

untuk wilayah perkotaan mengalamikenaikan dari 26 kelahiran menjadi 32

kelahiran per 1000.

13


14/27

PERNIKAHANdan

KEPEMILIKAN ANAK

14


15/27

Semua kota memiliki distribusi usia yang hampirsama, persentase terbesar di usia 18 tahun

15


16/27

Semua kota memiliki distribusi usia yang hampirsama, persentase terbesar di usia 19 tahun

16


17/27

FAKTOR-FAKTORYang MempengaruhiWanita Melahirkan Pada

Usia 15-19 Tahun

17


18/27

18

KUPANG

Kebutuhan Psikologi: Kebutuhan akan

rasa tenang dan nyaman

Kebutuhan Material: Jaminan Finansial

Kebutuhan Seksual: Kebutuhan biologisyang sulit dikendalikan

PALEMBANGKebutuhan Psikologi: Kebutuhan akan

rasa tenang dan nyamanKebutuhan Material: Jaminan Finansial

Kebutuhan Seksual: Kebutuhan untuk

menyalurkan hasrat seksual

BANDUNG

Kebutuhan Psikologi: Kebutuhan akan

rasa tenang dan nyaman


Kebutuhan Seksual: Kebutuhan untukmenyalurkan hasrat seksual

PONTIANAKKebutuhan Psikologi: Saat tua anak

sudah dewasa


Kebutuhan Seksual: Kebutuhan biologis

yang sulit dikendalikan

FAKTOR

INTERNAL


19/27

19

KUPANGFaktor Sosial Budaya: Pasangan telah

memiliki pekerjaan

Faktor Lingkungan: Hamil sebelum

menikah

Faktor Teknologi: Pengaruh Handphone

PALEMBANGFaktor Sosial Budaya: Pasangan telah

memiliki pekerjaan

Faktor Lingkungan: Banyak kesempatan

untuk melakukan hub seks


BANDUNGFaktor Sosial Budaya: Pasangan telah

memiliki pekerjaan

Faktor Lingkungan: Berpacaran telah

lebih dari satu tahun


PONTIANAKFaktor Sosial Budaya: Pasangan telah

memiliki pekerjaan

Faktor Lingkungan: Berpacaran telah

lebih dari satu tahun


FAKTOR

EKSTERNAL


20/27

KESIMPULAN

20


21/27

o Secara umum persentase terbesar usia responden padasaat melahirkan pada usia 19 tahun

o Sebagian besar wanita yang melahirkan pada usia 15-19

tahun telah menikah (94,3%) dan mayoritas menikah pada

usia 18 tahun dengan pasangan mayoritas berusia 20

tahun

o Alasan menikah secara umum karena keinginan sendiri

dan karena hamil sebelum menikah, sedangkan alasan

yang lain karena keinginan orang tua, pengaruh media

massa , kurang pengendalian diri, kurang perhatian orang

tua dan agar jarak usia anak dan orang tua tidak jauh,

supaya sempurna sebagai perempuan

21


22/27

o Faktorfaktor internal yang mempengaruhi responden

melahirkan pada usia 15-19 tahun adalah :

o Kebutuhan Material : jaminan finansial, penerus warisan

keluarga

o Kebutuhan Seksual : kurang dapat mengendalikan diri,

kebutuhan biologiso Kebutuhan Psikologis: saat tua anak sudah dewasa, penghargaan

dari lingkungan, kebutuhan rasa tenang (ada yang menguruswaktu sakit, ada yang mendoakan saat meninggal, untuk

keharmonisan rumah tangga), supaya sempurna jadi perempuan

22


23/27

o Faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi responden

melahirkan pada usia 15-19 tahun adalah :

o Faktor Sosial Budaya : kondisi keuangan mertua cukup baik,

pasangan sudah memiliki pekerjaan dan sudah mapan, adat

kebiasaan untuk menikah muda, tuntunan agama, karena sudah

pacaran cukup lamao Faktor Teknologi : pengaruh handphone dan internet

o Faktor Lingkungan : hamil sebelum menikah, pengaruh temanmenikah muda, kurang informasi tentang kesehatan reproduksi

o Pemaknaan anak lebih pada nilai sosial , seperti

sempurna sebagai perempuan, anaka sebagai penerusketurunan, anak bisa mendekatkan hubungan dengan

pasangan dan mertua.

o Khusus kota Bandung pemaknaan anak lebih pada nilai

ekonomis (anak sebagai investasi)

23


24/27

o Di empat kota penelitian pemaknaan anak rendah padanilai psikologis

o Terkait pengetahuan kesehatan reproduksi masih dangkal

dan salah pemahaman

o

Terkait sikap terhadap pernikahan dan melahirkan di usiamuda, sebagian besar responden tidak mendukung,

karena mereka tahu lebih banyak resiko negatifnya

o Pengetahuan mengenai KB, sebagian besar responden

tahu dari televisi, yaitu mengenai dua anak cukup dan

ayo ikut KB, sedangkan iklan mengenai Pendewasaan usiaPerkawinan dan alat kontrasepsi kurang diketahui oleh

responden

24


25/27

25


26/27

o Benokraitis, N.V. (2011). Marriages and Families : Changes,

Choices, and Constrain, Seventh edition. New York : Pearson

Education, Inc.

o Hurlock E.B, 1994. Developmental Psychology, 5thEd. New York :

The Mc Graw Hill, Inc.

o Kohlmann (2002). Fertility and Cross Culture View : The Value of

Children Reconsidered. Max Planck, Institute for Demographic

Research, Germany.

o Papalia D.E., Old S.W, Feldman R.D, 2008. Human Development

9th

Ed. New York : The Mc Graw Hill, Inc.o Santrock, J.W. (2003). Adolescence (6thedition). Alih bahasa:

Adelar S.B. & Saragih S. Jakarta: Erlangga.

o Saxton, L. (1986). The Individual, Marriages, and The Family.

Sixth Edition. California : Wadsworth Publishing Company, Inc

26


27/27

27

kelahiran di kalangan remaja

Documents