proses manufaktur

5

Click here to load reader

Upload: istna-nisa-khasanah

Post on 20-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sejarah proses maufaktur dan perkembangan manufaktur kayu di Indonesia

TRANSCRIPT

Industri Manufaktur Indonesia dalam Menghadapi AEC 2015

Istna Nisa [email protected]

I. Latar BelakangDi zaman sekarang ini, tidak ada manusia yang tidak memiliki kebutuhan. Manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan akan produk karena manusia memiliki kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, dan papan. Dalam memenuhi kebutuhan akan makanan dan pakaian yang meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah manusia maka dalam memenuhi permintaan produk tersebut suatu perusahaan membutuhkan suatu sistem yang mengatur tentang produksi suatu barang yang diproduksi secara massal. Produksi secara massal ini merupakan suatu contoh proses manufaktur.Proses manufaktur sendiri memiliki arti yaitu proses merubah bahan baku menjadi barang jadi. Proses ini diperlukan karena semakin terbatasnya tenaga manusia sehingga diciptakan suatu mesin yang membantu manusia dalam membuat suatu produk.Berkembangnya mesin-mesin perkakas dan daya saing industri yang semakin kompetitif membuat proses manufaktur diperlukan demi terciptanya produk yang dapat berkompetisi dan memenuhi permintaan pasar. Proses manufaktur termasuk didalamnya perancangan produk, pemilihan bahan, dan proses-proses lain yang dibutuhkan dalam pebuatan suatu produk tersebut. Dalam proses manufaktur kita akan mengetahui metode mana yang paling baik digunakan dalam memproduksi produk sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan penggunaan input dan tenaga manusia.

II. Perkembangan Industri Manufaktur GlobalProses manufaktur telah lama dikenal manusia namun prosesnya tidak serumit seperti saat ini. Seiring dengan kehidupan manusia yang semakin kompleks dan terbatasnya tenaga manusia, manusia menggunakan beberapa teknik dan peralatan dalam membuat suatu produk yang digunakan. Dalam proses pembuatan produk yang berbahan baku seperti logam terdapat beberapa teknik yang telah dikenal oleh manusia purba diantaranya yaitu teknik a cire perdue (cetakan lilin) dan bivalve (cetakan setangkap). Manufaktur tidak lepas kaitannya dengan peristiwa Revolusi Industri yang terlahir melalui mesiun uap yang diciptakan James Watt. Pada akhir abad 18, Revolusi Industri pertama terjadi di Inggris yang membuat Inggris menjadi negara yang terdepan dalam industri manufaktur serta menguasai perekonomian dunia. Sebelum Revolusi Industri, mesin-mesin yang awalnya dioperasikan dengan tenaga hewan digantikan oleh mesin bertenaga uap. Setelah revolusi industri, suatu produk diproduksi secara massal dengan tujuan untuk tercapainya efisiensi dan efektivitas. Sistem produksi massal bermula dari Inggris dan Eropa lalu berkembang ke pelosok dunia. Sistem produksi massal mendorong industri untuk membuat suatu produk yang terdiri dari berbagai macam komponen atau yang disebut dengan interchangeable.Pada tahun 1900an terciptanya Perang Dunia yang mendorong industri persenjataan untuk memproduksi senjata dengan teknologi tinggi dan canggih. Pada abad 20 ini dikenal dengan nama Revolusi Industri 2, revolusi industri ini berfokus pada teknologi. Penemuan komputer mendukung industri manufaktur sebab dikembangkannya sistem komputer yang dikenal dengan nama Computer Integrated Manufacturing (CIM). Sistem ini mendukung terciptanya proses manufaktur yang cepat sehingga dapat menekan biaya pengeluaran dan juga meningkatkan daya saing antar perusahaan yang membuat produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baikdengan harga yang murah. Penemuan robot membuat penggunaan tenaga manusia dalam industri berkurang.

Istna Nisa Khasanah I 1 I Proses ManufakturIndustri manufaktur global tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ekonomi global.Bila perekonomian global baik maka akan meningkatkan perkembangan industri manufaktur. Hal ini disebabkan investasi dalam industri manufaktur yang meningkat sehingga teknologi dalam proses manufaktur tersebut yang semakin canggih serta permintaan besar dari masyarakat yang membuat kuantitas produksi massal bertambah sehingga meningkatkan persaingan dalam perdagangan global. Persaingan ini akan menguntungkan untuk masyarakat karena akan mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga murah. Akan tetapi tidak banyak suatu negara yang dapat menjadi pemenang dalam kompetisi ini. Mayoritas hanya negara maju yang dapat berkompetisi sedangkan negara berkembang dianggap masih belum mampu.

III. Perkembangan Industri Manufaktur Kayu di IndonesiaDalam persaingan global dewasa ini, negara berkembang masih belum dapat bersaing di dalamnya. Negara maju didominasi oleh negara dengan sumber daya alam yang tidak melimpah sedangkan negara berkembang seperti Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal ini disebabkan sumber daya alam yang melimpah tersebut tidak diimbangi oleh teknologi yang canggih dan manusia yang kurang berkompeten dalam menangani produksi. Indonesia menempati peringkat 6o dari 72 negara dalam Indeks Pencapaian Teknologi. Banyak hasil alam Indonesia yang langsung dijual kepada pihak asing tanpa melalui proses terlebih dahulu sehingga harga yang dibeli oleh pihak asing adalah harga yang sangat murah dan tidak sebanding dengan harga setelah perusahaan asing memproses dan menjualnya kembali. Contoh nyata yaitu kayu gelomdongan. Akan tetapi pemerintah menyadari hal tersebut dan mengeluarkan Surat Keputusan Empat Menteri pada 1981 yang mengatur bahwa sebelum diekspor kayu harus berbentuk minimal kayu lapis guna meningkatkan nilai tambah. Keputusan ini membuat banyaknya pabrik pengolahan kayu yang bermunculan dan meningkatkan devisa negara. Akan tetapi krisis moneter 1997 memberikan imbas tidak hanya perekonomian melainkan juga industry manufaktur karena kurangnya investasi.Seiring dengaan perkembangan zaman, pengolahan kayu tidak sebatas kayu lapis tetapi juga furniture. Di Indonesia banyak terdapat UKM dan perusahaan besar yang bergerak di bidang furniture. Contoh perusahaan besar tersebut adalah Olympic. Perbedaan mendasar yaitu UKM produksinya tidak massal dan masih banyaknya tenaga manusia yang digunakan tidak seperti perusahaan besar yang menggunakan tenaga manusia hanya pada pengoperasian mesin dsbnya. Proses produksi di Olympic yaitu wrapping, cutting, shaping, edge banding, boring, finishing, dan packing dengan teknologi tinggi dan sistem otomatis sehingga menghasilkan produk yang lebih rapi dan presisi. Pada awalnya foil dilekatkan dengan panel (wrapping), lalu dipotong sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Boring diperlukan untuk membuat lubang dalam melekatkan sambungan pin dan sekrup. Agar rapi, pinggiran panel diberi lapisan dengan edge banding. Setelah semua selesai, panel pun dibersihkan dari debu dan kotoran lalu dikemas dalam kardus. Saat ini, industry kayu mengalami penurunan disebabkan adanya pembatasan pengambilan kayu gelondongan dari hutan. Industri manufaktur kayu pun kurang mendapatkan supply bahan baku padahal seperti kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan hutan terbesar di dunia. Hal ini menyulitkan industry manufaktur kayu di persaingan global karena banyaknya produk furniture dan kayu lapis dari luar negeri yang harganya lebih murah.

IV. Kesimpulan

Istna Nisa Khasanah I 2 I Proses ManufakturIndustri manufaktur berkembang seiring perkembangan kebutuhan manusia. Proses manufaktur digunakan dalam memenuhi kebutuhan manusia yag beragam karena merubah bahan mentah menjadi produk.Proses manufaktur pun mengalami perubahan baik teknologi yang semakin canggih dan tenaga manusia yang dibutuhkan semakin sedikit. Perkembangan proses manufaktur tidak merata di semua negara, hanya negara maju dengan teknologi tinggi yang dapat bersaing di persaingan global.Indonesia sebagai negara berkembang yang kaya akan sumberdaya alam dan manusia belum dapat bersaing di persaingan global. Seperti yang kita tahu AEC 2015 dapat menjadi peluang ataupun ancaman untuk Indonesia. Perlu adanya kerjasama dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat agar Indonesia siap dalam menghadapi AEC 2015.

Istna Nisa Khasanah I 3 I Proses Manufaktur

ReferensiI. 2014, Perlambatan Ekonomi Global Bayangi Industri Manufaktur, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, diakses pada 22 Februari 2014,II. 2012, Laju Pertumbuhan Sektor Manufaktur Semakin Cepat, World Bank, 10 Oktober 2012, diakses pada 22 Februari 2014,III. 2011, Pertumbuhan Industri Manufaktur Kecil Menengah Meningkat, Investor.co.id, 1 Agustus 2011, diakses pada 22 Februari 2014,IV. 2009, Tentang Pabrik, Olympic Furniture, 26 September 2009, diakses pada 23 Februari 2014, http://olympicfurniture.blogspot.com/2009/09/tentang-pabrik.htmlV. 2013, Manufaktur Indonesia Terkuat di Asean, Media Manufaktur Industri, 18 Juli 2013, diakses pada 22 FebruarI 2014,

Istna Nisa Khasanah I 4 I Proses Manufaktur