modul prakt proses manufaktur

42
  1 MODUL PRAKTIKUM P R O S E S M A N U F A K T U R LABORATORIUM / BENGKEL T E K N O L O G I M E K A N I K JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

Upload: arif-d-rahman-hakim

Post on 04-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

prosman

TRANSCRIPT

  • 1

    MODUL PRAKTIKUM

    P R O S E S M A N U F A K T U R

    LABORATORIUM / BENGKEL

    T E K N O L O G I M E K A N I K

    JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014

  • 2

    PEMBUATAN KOMPONEN MESIN

    MENGGUNAKAN MESIN PERKAKAS POTONG

    I. PENDAHULUAN

    Pembuatan bentuk pada benda kerja secara umum dapat dilakukan dengan cara :

    a. Proses deformasi plastik, dimana volume dan massa logam tetap dan logam bergerak

    dari suatu bagian ke bagian lain.

    b. Menghilangkan bagian-bagian logam atau proses pemesinan, dimana bagian-bagian

    logam dihilangkan untuk memperoleh bentuk yang di inginkan.

    Proses pemesinan menggunakan mesin perkakas potong adalah suatu alat atau

    mesin dimana daya yang diberikan digunakan untuk mendeformasikan dan selanjutnya

    memotong material ke bentuk dan ukuran produk yang diinginkan. Dalam proses

    pemotongan ini mesin diberi alat bantu potong yang disebut pahat potong (cutting tool).

    Pemotongan logam akan menimbulkan geram (chip) sebagai akibat gerak potong (cutting

    movement) dan gerak makan (feed movement), yang masing-masing gerak dapat

    dilakukan oleh benda kerja dan/atau perkakas potong serta kombinasinya. Diantara mesin-

    mesin produksi, mesin perkakas potong adalah mesin yang mempunyai paling banyak

    kemampuan dan hampir semua produk yang harus dibentuk dapat dilakukan dengan mesin

    ini. Mesin perkakas potong karena kemampuannya merupakan induk dari mesin lainnya,

    menjadikan industri mesin perkakas potong induk dari segala industri.

    Klasifikasi mesin perkakas potong berdasarkan prinsip kerja terdiri atas tiga jenis :

    1. Mesin perkakas konvernsional

    Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan geram dan

    sementara itu permukaan benda kerja secara bertahap akan terbentuk menjadi komponen

    yang dikehendaki. Pahat tersebut dipasangkan pada suatu jenis mesin perkakas dan dapat

    merupakan salah satu dari berbagai jenis pahat/perkakas potong disesuaikan dengan cara

    pemotongan dan bentuk akhir dari produk. Dikatakan mesin perkakas konvensional karena

    sebagian besar penanganan pemesinan kecuali saat proses pemesinan berjalan di lakukan

    oleh operator. Pembagian mesin mesin perkakas konvensional meliputi ;

  • 3

    a. Mesin bubut (lathe)

    b. Mesin gurdi (drilling machine)

    c. Mesin sekrap (shaping, planning machine)

    d. Mesin freis (milling machine)

    e. Mesin gergaji (sawing machine)

    f. Mesin koter (boring machine)

    g. Mesin parut (broaching machine)

    h. Mesin gerinda (grinding machine)

    2. Mesin perkakas non konvensional

    Mesin perkakas non konvensional prinsip pemotongannya tidak menggunakan

    pahat seperti pada mesin perkakas konvensional. Cara pemesinannya memanfaatkan arus

    litrik baik untuk pengikisan benda kerja maupun sebagai media penghasil reaksi kimia.

    Jenis mesin perkakas konvensional diantaranya :

    a. ECM (Electro Chemical Machining)

    b. EDM (Electro Discharge Machining) dan Wire Cut

    c. CHM (Chemical Milling)

    d. Laser Beam

    e. dll

    3. Mesin perkakas CNC (Computer Numericaly Control)

    Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas konvensional yang tambahkan

    komputer sebagai pengontrol proses pemesinan. Mesin perkakas potong yang umumnya

    dikembangkan menjadi mesin perkakas CNC adalah mesin bubut, mesin freis dan mesin

    gerinda otomatis.

    Klasifikasi proses pemesinan menurut jenis gerakan relatif pahat/perkakas potong terhadap

    benda kerja ditunjukkan tabel dibawah ini.

  • 4

    Tabel 1. Klasifikasi proses pemesinan menurut jenis gerakan relatif pahat/perkakas

    potong terhadap benda kerja.

  • 5

    II. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM

    Kegiatan praktikum yang dilakukan diharapkan mendapatkan pengetahuan dan

    pengalaman dalam hal :

    a. Persiapan permesinan (machinery) dan proses pemesinan (machining).

    b. Prinsip pembuatan benda kerja menggunakan mesin perkakas potong.

    c. Mesin perkakas potong yang digunakan untuk membuat benda kerja yang

    diinginkan.

    d. Persiapan mesin perkakas potong (set-up mesin).

    e. Kontrol kualitas benda kerja hasil pemesinan.

    f. Memahami kelebihan dan kekurangan dari pembuatan benda kerja dengan mesin

    perkakas potong.

    III. PERATURAN PRAKTIKUM

    1. Praktikan diwajibkan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.

    2. Praktikan harus bersikap sopan, hormat dan mematuhi tata tertib yang berlaku di

    Lab/Bengkel Teknologi Mekanik.

    3. Praktikan dilarang merokok di dalam Lab/Bengkel dan berpakaian yang sopan dan

    pantas (dilarang memakai kaos oblong dan/atau sandal).

    4. Sebelum memakai alat-alat, praktikan harus mengajukan bon peminjaman kepada

    Teknisi atau Asisten dan dikembalikan segera setelah selesai praktikum.

    5. Sebelum praktikum, setiap praktikan harus mengerjakan tugas sebelum praktikum.

    6. Untuk menghindari kecelakaan atau kerusakan mesin/alat jangan menjalankan

    mesin/alat bila belum tahu cara pengoperasiannya atau tanpa panduan dari

    Asisten/Instruktur.

    7. Setelah praktikum peserta wajib membersihkan/merapikan mesin dan alat-alat yang

    telah dipakai.

    8. Laporan paling lambat dikumpul 2 x 24 jam setelah praktikum dari masing-

    masing topik.

    9. Laporan harus ditulis tangan (kecuali foto/gambar mesin, alat, dan lain-lain yang

    dengan ditentukan oleh Asisten/Instruktur) dengan rapi sesuai format yang

    diberikan (Terlampir).

  • 6

    IV. KEGIATAN PRAKTIKUM

    Kegiatan praktikum dikenalkan konsep pembuatan benda kerja menggunakan

    proses kerja bangku, pengelasan menggunakan las listrik, proses bubut, proses gurdi,

    proses sekrap dan proses freis.

    V. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

    Tugas sebelum praktikum ditentukan secara lisan atau tertulis oleh

    Asisten/Instruktur dengan batas waktu maksimum 20 menit sebelum praktikum dimulai.

    VI. ISI/FORMAT LAPORAN SETELAH PRAKTIKUM

    Bentuk laporan setelah praktikum harus mencakup komponen sebagai berikut :

    a. Cover depan (terlampir)

    b. Pendahuluan (teori dan komponen penunjang dari jenis praktikum yang dibahas)

    c. Tujuan praktikum

    d. Bahan dan Alat yang digunakan (lengkapi dengan spesifikasi)

    e. Langkah kerja/prosedur

    f. Penyelesaian setelah praktikum

    g. Kesimpulan

    h. Daftar pustaka

    i. Lampiran (Kelengkapan bagi laporan yang dianggap perlu)

    Catatan :

    Laporan setelah praktikum menggunakan ukuran kertas HVS A4 dengan cover

    depan dan isi laporan seperti terlampir.

  • 7

    PRAKTIKUM 1

    P R O S E S B U B U T

    1. Teori Dasar

    Proses bubut (turning) merupakan suatu proses pembentukan benda kerja yang cara

    pemotongannya dilakukan dengan memutar benda kerja dan pahat yang menyentuh benda

    kerja yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja dan

    membentuk kontur tertentu (berbentuk silindris atau konis). Gerakan memutar dari benda

    kerja disebut gerak potong (cutting) dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak

    pemakanan (feeding).

    Mesin bubut terdiri atas kepala tetap dan meja yang berupa rel (guide ways). Di

    dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar

    poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja yang dicekam oleh

    pencekam/ragum. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil bergerak arah

    memanjang (eretan melintang/longitudinal) dan arah transvers (eretan kedepan/belakang)

    yang membawa dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari

    motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

    Berikut bentuk mesin bubut dan nama komponen-komponen utamanya.

    Gambar 1. Mesin bubut (Lathe machine)

  • 8

    Gambar 2. Bagian-bagian utama dari mesin bubut

    2. Tujuan Praktikum

    Peserta praktikum diharapkan dapat :

    a. Mengetahui konstruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja

    menggunakan mesin bubut.

    b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan menggunakan mesin bubut.

    c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan

    proses tertentu.

    d. Mengetahui parameter proses pada proses bubut dan cara menentukan parameter

    tersebut pada mesin bubut.

    e. Memahami gerak relative antara pahat dengan benda kerja dan terbentuknya geram.

    3. Peralatan

    a. Bahan

    Benda kerja yang digunakan dari jenis material poros aluminium dan baja lunak

    serta cairan pendingin (coolant).

  • 9

    b. Peralatan

    - Jangka sorong - Kunci pahat

    - Pahat - Kunci chuck

    - Pahat alur - Kuas

    - Drill chuck-center drill

    4. Pelaksanaan

    A. Persiapan proses bubut

    a. Pastikan dan tanyakan kepada Asisten/Instruktur mesin bubut yang akan

    digunakan untuk praktikum.

    b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang akan digunakan kepada petugas dan

    periksa bahwa peralatan yang akan dipinjam benar-benar dalam keadaan baik.

    Kartu peminjaman harus ditanda tangani oleh petugas dan praktikan.

    B. Persiapan mesin

    Persiapan mesin untuk siap digunakan untuk pemesinan dilakukan dengan

    melaksanakan kegiatan berikut (beri tanda pada kotak untuk instruksi yang telah

    dipahami) :

    a. Pengecekan kondisi mesin, setiap akan bekerja pada mesin dianjurkan untuk

    tidak mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.

    b. Pemasangan benda kerja pada chuck dan mengencangkan kembali menggunakan

    kunci chuck dengan posisi self-centering.

    c. Menggunakan kunci pahat untuk melonggarkan baut pada tool post. Pemasangan

    pahat pada posisi lazim, mengencangkan baut pada kondisi aman.

    d. Pemilihan putaran spindel mesin bubut yang akan digunakan.

    C. Proses meratakan permukaan (facing)

    Peserta praktikum mengetahui cara penentuan parameter proses dan proses proses

    pembubutan facing yang benar.

    a. Pemosisian pahat diatur setinggi sumbu benda kerja dan posisi ujung pahat

    hampir menyentuh ujung benda kerja.

    b. Pemilihan kedalaman potong dapat diatur pada skala yang terdapat pada tuas A

    dan gerak makan diatur pada skala yang terdapat pada tuas B.

    c. Pelaksanaan proses pembubutan dengan memajukan pahat arah X untuk feeding.

  • 10

    Gambar 3. Posisi pahat dan arah gerak makan proses facing

    D. Proses reduksi diameter

    Peserta praktikum mengetahui cara menentukan parameter proses dan proses

    reduksi yang benar.

    a. Pemakanan searah sumbu Z dari benda kerja.

    b. Pemilihan putaran spindel pada gambar 4.

    c. Pemilhan kedalaman potong pada skala pada tuas B (gambar 3).

    d. Pemilihan gerak makan (feeding).

    e. Point 2, 3, dan 4 pemilihannya berdasarkan kondisi pemotongan, benda kerja

    dan pahat serta sesuai dengan mesin yang digunakan.

    f. Pelaksanaan proses pengasaran beberapa tahap dan terakhir pelaksanaan proses

    penghalusan.

    Gambar 4. posisi pahat dan arah gerak makan proses bubut silindris

  • 11

    E. Proses Pembuatan alur

    Peserta praktikum mengetahui cara penentuan parameter proses dan proses

    pembuatab alur yang benar.

    a. Penggatian pahat dengan pahat untuk membuat alur dan pemasangannya dengan

    posisi lazim.

    b. Pemosisian pahat diatur setinggi sumbu b. kerja dan posisi ujung pahat hampir

    menyentuh ujung benda kerja, alur dibuat di posisi dekat spindel.

    c. Pemilhan putaran spindel.

    d. Pemilihan gerak makan (feeding).

    e. Proses pembubutan dilakukan secara bertahap dengan gerakan pahat searah

    sumbu X.

    Gambar 5. Posisi pahat dan arah gerak makan pembuatan alur

    5. Tugas setelah Praktikum

    a. Gambarkan dan jelaskan bagian-bagian utama mesin bubut !

    b. Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang

    digunakan untuk praktikum :

    Merek mesin bubut :

    Buatan (Negara) :

    Daya motor (W) :

    Putaran spindel yang ada, dan sebutkan

    putaran yang digunakan (rpm)

    :

    Gerak makan yang ada, dan sebutkan

    gerak makan yang digunakan (mm/put.)

    :

  • 12

    Material benda kerja :

    Material pahat :

    c. Sebutkan proses apa saja yang dapat dikerjakan dengan mesin bubut !

    d. Gambarkan dan jelaskan gerak relatif (gerak potong dan gerak makan) antara

    pahat dan benda kerja !

    e. Sebutkan jenis pahat yang biasa digunakan pada mesin bubut !

    f. Tuliskan nama dan fungsi dari komponen mesin bubut yang digunakan pada

    praktikum dengan lengkap !

    g. Jelaskan mengenai jenis proses bubut yang telah dilakukan dan kegunaannya !

    h. Hitung kecepatan potong dan kecepatan pemakanan yang diperlukan untuk

    mereduksi permukaan silinder pada praktikum yang dilakukan. Jelaskan

    bagaimana mengatur susunan tuas bagi kedua parameter tersebut !

    i. Kesimpulan dan saran :

    Kesimpulan dan saran untuk praktikum proses bubut :

  • 13

    LEMBAR KERJA

    MODUL PROSES BUBUT

    Data Praktikan :

    N a m a : NIM / Kelompok :

    Hari / Praktikum : Jam Praktikum : Jurusan/Universitas :

    Peminjaman Peralatan :

    Nama Alat

    Ju

    mla

    h

    Kondisi Alat dalam

    Keadaan Baik () Tanda Tangan

    Pinjam 1

    Kembali 2

    Pinjam Kembali

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Catatan Asisten/Instruktur:

    1)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Praktikan 2)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Teknisi/Petugas

  • 14

    PRAKTIKUM 2

    P R O S E S F R E I S

    1. Teori Dasar

    Proses freis (milling) adalah proses pembuatan benda kerja menggunakan alat

    potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses pemakanan (feeding) dengan

    mata potong yang banyak proses pemesinan lebih cepat dan permukaan yang lebih halus

    dari proses bubut. Permukaan yang dimesin dapat berbentuk datar, menyudut, atau

    melengkung.

    Dua jenis utama pahat freis, yaitu pahat freis selubung (slab milling cutter) dan

    pahat freis muka (face milling cutter). Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan dikenal

    dua macam cara proses freis yaitu mengefreis datar (slab milling) dengan sumbu putaran

    pahat freis selubung sejajar permukaan benda kerja. Kedua mengefreis tegak (face milling)

    dengan sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus permukaan benda kerja.

    Baik pada proses freis selubung (slab milling) maupun freis muka (face milling)

    cara mengefreis ada dua macam yaitu mengefreis naik (up milling/conventional milling)

    dan mengefreis turun (down milling). Berikut gambar jenis mesin freis, jenis proses yang

    dilakukannya dan pahat yang biasa digunakan.

    Gambar 1. Mesin frais turret vertikal

  • 15

    Gambar 2. Jenis Mesin Freis (vertikal dan horisontal) dan komponennya

    Alur kantong Perataan Pembuatan alur-T

    Gambar 3. Contoh proses pemesinan menggunakan mesin freis

    Gambar 4. Jenis pahat yang umum digunakan dalam proses freis

  • 16

    Gambar 5. Jenis pahat freis dan proses freis

    2. Tujuan Praktikum

    Peserta praktikum diharapkan dapat :

    a. Mengetahui kontruksi, cara kerja dan pengoperasian mesin freis serta aspek

    keselamatan kerja

    b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan pada mesin freis.

    c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan

    proses tertentu.

    d. Mengetahui parameter proses pada proses freis dan cara menetukan parameter

    tersebut pada mesin freis.

    3. Peralatan

    a. Benda Kerja

    Benda kerja dapat diambil dari jenis aluminium maupun baja lunak (tergantung dari

    material yang tersedia).

    b. Peralatan

    - Jangka sorong. - Ragum

    - Pahat freis ujung (end mill). - Mistar baja

    - Pahat freis selubung (slab mill). - Kunci pahat

    - Kuas - Kunci pahat

    4. Pelaksanaan

    Persiapan Proses Freis

    a. Pastikan dan tanyakan kepada asisten mesin freis mana yang akan digunakan.

  • 17

    b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada petugas

    dan periksa dengan teliti bahwa peralatan dalam keadaan baik.

    c. Minta benda kerja yang akan dipakai untuk pratikum kepada petugas.

    Persiapan mesin, pemasangan pahat dan benda kerja

    Peserta praktikum mengetahui komponen-komponen mesin freis berserta fungsinya

    dan mengetahui bagaimana menyiapkan mesin, pemasangan pahat freis yang benar

    pada mesin freis.

    Langkah-langkah yang dilakukan :

    1. Pengecekan kondisi mesin dan dipastikan mesin dalam keadaan baik. Setiap akan

    bekerja pada mesin dianjurkan untuk tidak mencoba sebelum menguasai cara

    pengoperasiannya.

    2. Pemasangan pahat freis horizontal pada poros pemegang pahat (arbor) dari mesin

    freis horizontal.

    3. Pemasangan pahat freis vertikal pada kepala putar (rotary head) dari mesin freis

    vertikal.

    Proses freis naik dan freis turun

    a. Pemasangan ragum pencekam benda kerja pada meja mesin freis horizontal.

    b. Peletakan paralel blok dalam rahang ragum dan tempatkan benda kerja di atas

    paralel blok. Benda kerja diposisikan lebih tinggi dari posisi atas rahang ragu dan

    kencangkan rahang ragum untukmemegang benda kerja pada kondisi yang aman

    (gambar 11).

    c. Pemosisian pahat dengan benda kerja untuk memudahkan langkah proses

    pemotongan.

    d. Pemilihan tinggkatan putaran spindel sesuai dengan step yang diinginkan.

    e. Pemilihan kecepatan makan (gerak meja) yang diinginkan.

    f. Kedalaman potong diatur dengan cara menaikan meja.

    g. Pelaksanaan proses freis naik, dimana arah kecepatan potong berlawanan dengan

    arah gerakan benda kerja (gambar 12).

  • 18

    h. Lakukan proses freis turun, dimana arah kecepatan potong searah dengan arah

    gerakan benda kerja (gambar 12).

    Gambar 6. Pencekaman benda kerja pada ragum di mesin freis

    Gambar 7. Proses freis naik dan freis turun

    Proses Pembuatan Alur

    a. Pemasangan ragum pada meja mesin freis vertikal.

    b. Peletaka paralel blok dan benda kerja secara bersusun diantara dua rahang ragum.

    Posisikan benda kerja lebih tinggi dari posisi rahang ragum dan cekam dengan

    kondisi aman

    c. Pemosisian pahat dan benda kerja.

    d. Pemilihan tingkatan putaran spindel.

    e. Pemilihan kecepatan makan.

    f. Kedalaman potong diatur dengan cara menaikan meja.

    g. Pelaksanaan proses pemotongan.

  • 19

    5. Tugas setelah Praktikum

    a. Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang

    digunakan untuk praktikum :

    Merek mesin bubut :

    Buatan (Negara) :

    Daya motor (W) :

    Putaran spindel yang ada, dan sebutkan

    putaran yang digunakan (rpm)

    :

    Gerak makan yang ada, dan sebutkan

    gerak makan yang digunakan (mm/put.)

    :

    Material benda kerja :

    Material pahat :

    b. Sebutkan pembagian dan jenis mesin freis, lengkapi dengan gambar (foto) !

    c. Jelaskan mengenai proses freis naik dan freis turun ! Apa kelebihan dan

    kekurangan pada setiap proses tersebut?

    d. Gambarkan pahat-pahat yang digunakan pada pratikum yang dilakukan !

    e. Jelaskan cara pemasangan ragum dan benda kerja pada mesin freis !

    f. Apa bedanya geram yang terbentuk dari proses freis dengan proses bubut ?

    g. Kontur benda kerja yang bagaimana saja yang biasa dibuat menggunakan mesin

    freis ?

    h. Kesimpulan dan saran :

    Kesimpulan dan saran untuk praktikum proses freis :

  • 20

    LEMBAR KERJA

    MODUL PROSES FREIS

    Data Praktikan :

    N a m a : NIM / Kelompok :

    Hari / Praktikum : Jam Praktikum : Jurusan/Universitas :

    Peminjaman Peralatan :

    Nama Alat

    Ju

    mla

    h

    Kondisi Alat dalam

    Keadaan Baik () Tanda Tangan

    Pinjam 1

    Kembali 2

    Pinjam Kembali

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Catatan Asisten/Instruktur:

    1)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Praktikan 2)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Teknisi/Petugas

  • 21

    PRAKTIKUM 3

    P R O S E S G U R D I

    1. Teori

    Proses gurdi (drilling) adalah proses pembuatan lubang dengan menggunakan pahat

    yang disebut twist drill. Proses ini diasa dikenal dengan istilah proses bor. Proses bor

    (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan

    batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi, tetapi bisa dengan

    mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Kalau pada proses gurdi jumlah mata potong

    adalah 2 buah. Sementara itu pada proses bor jumlah mata potongnya satu atau

    menyesuaikan pahat pada mesin yang digunakan.Proses bor tidak bias terlaksana kalau

    tidak dilakukan proses gurdi dahulu.

    Pada proses gurdi geram harus keluar melalui alur helix pahat gurdi ke luar lubang.

    Ujung pahat menempel pada benda kerja yang terpotong, sehingga proses pendinginan

    menjadi relatif sulit. Proses pendinginan biasanya dilakukan dengan menyiram benda kerja

    yang dilubangi dengan cairan pendingin, disemprot dengan cairan pendingin, atau cairan

    pendingin dimasukkan melalui lubang di tengah mata pahat.

    Gambar 1. Mesin gurdi jenis radial dan turret

  • 22

    2. Tujuan Praktikum

    Peserta praktikum dapat :

    a. Mengetahui kontruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja

    mesin dari proses gurdi.

    b. Mengetahui parameter proses dan cara menentukan parameter tersebut pada mesin

    gurdi.

    c. Memahami gerak relatif antara pahat dengan benda kerja dan terbentuknya geram.

    d. Mengetahui alat bantu yang diperlukan.

    3. Bahan dan Peralatan

    a. Bahan

    Material benda kerja untuk praktikum adalah balok baja atau aluminium.

    b. Peralatan

    - Jangka sorong - Pencekam

    - Pahat Centering - Pahat Drilling

    - Pahat Reaming - Pahat Tapping + Pemegang pahat

    - Pahat Counterboring - Pahat Countersinking

    - Pelat parallel - Kuas

    - Kaca mata pengaman - Penggaris besi & penggores

    4. Pelaksanaan

    A. Persiapan Proses Gurdi

    a. Pastikan dan tanyakan kapada asisten mesin gurdi mana yang akan digunakan.

    b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada petugas

    dan periksa dengan teliti bahwa peralatan yang dipinjamkan benar-benar dalam

    keadaan baik.

    c. Kartu peminjaman harus ditandatangani oleh petugas.

    B. Persiapan Mesin, Pemasangan Pahat dan Benda Kerja

    Peserta mengetahui komponen-komponen mesin gurdi beserta fungsinya dan

    mengetahui bagaimana menyiapkan mesin, pemasangan benda kerja, peralatan bantu

    dan parameter proses permesinan yang benar.

    Langkah-langkah yang dilakukan :

  • 23

    a. Tandai permukaan benda kerja dengan menggunakan penggaris dan penggores

    sesuai dengan gambar kerja.

    b. Pengecekan kondisi mesin, setiap akan bekerja pada mesin dianjurkan untuk tidak

    mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.

    c. Melonggarkan chuck dengan menggunakan kunci chuck. Pasang jenis pahat yang

    sudah ditentukan dan mengencangkan kembali menggunakan kunci chuck dengan

    posisi self-centering.

    d. Memasang benda kerja pada pencekam (ragum tangan).

    C. Proses pada Mesin Gurdi

    Proses centering lubang :

    a. Pemasangan center drill pada drill chuck.

    b. Memasang benda kerja pada pencekam (ragum).

    c. Memilih kecepatan spindel sesuai dengan kondisi kerja yang akan dilakukan.

    d. Melubangi benda kerja pada titik yang diinginkan, tepatkan ujung center pada

    lokasi pengeboran dan biarkan benda kerja memposisikan sendiri terhadap drill

    point.

  • 24

    e. Meneruskan pengurdian hingga setengah bagian konus center drill masuk kedalam

    benda kerja.

    f. Mengulangi proses diatas untuk setiap akan membuat lubang.

    Gambar 2. Proses centering dan proses gurdi (drilling)

    Proses melubangi (drilling) benda kerja :

    a. Menandai lubang dengan center drill seperti yang sudah dilakukan pada proses

    diatas.

    b. Memasang pahat gurdi dengan ukuran yang sesuai pada drill chuck.

    c. Memilih kecepatan spindel gurdi sesuai dengan mesin ukuran pahat gurdi dan

    material benda kerja akan dikerjakan.

    d. Mengecangkan klem pada pencekam atas meja kerja mesin.

    e. Memasang dan cekam benda kerja pada pencekam yang telah dipasang.

    f. Mengatur posisi meja kerja hingga lokasi lubang yang telah dibuat dengan center

    drill, tepat dibawah pahat gurdi.

    g. Mengatur kedalaman pemotongan sesuai dengan mesin yang digunakan.

    h. Mulai penggurdian lubang yang diinginkan.

    i. Sesekali naikan pahat gurdi dan alirkan cairan pendingin selama proses

    penggurdian.

    j. Memberikan tekanan secukupnya selama proses penggurdian berlangsung.

    Proses membuat ulir dalam (tapping) :

    a. Membuat lubang dengan standar pelubangan sendiri seperti cara-cara diatas.

  • 25

    b. Memasang (jepit) pahat tap no.1 pada pemegang pahat tap.

    c. Memulai pengetapan dengan tekanan dalam arah aksial supaya pahat tap memotong

    (bitting) atau membuat ulir.

    d. Memberikan cairan pendingin dan memutar beberapa kali pahat tap.

    e. Memeriksa dengan penyiku apakah pahat tap tegak lurus lubang.

    f. Jika kedudukan pahat tap miring, hal ini dapat diperbaiki dgn. memberikan tekanan

    ringan pada bagian yang berlawanan sambil pemegang pahat tap tetap diputar.

    g. Setelah kedudukan/posisi pahat tap baik, dianjurkan untuk sering memutar pahat

    tap dengan setengah putaran kearah sebaliknya untuk memotong geram-geram.

    Untuk proses pengetapan yang dalam dianjurkan untuk memutar kembali pahat tap

    sampai keluar untuk menghilangkan geram.

    h. Memeriksa lagi dengan penyiku apakah pahat tap masih segaris dengan lubang

    (tegak lurus) kalau tidak maka lakukan langkah point f.

    i. Melanjutkan pengetapan pahat no.2 dan pahat no.3 sampai selesai

    Gambar 3. Proses tapping

    .

    5. Tugas setelah Praktikum

    a. Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang

    digunakan untuk praktikum :

    Merek mesin gurdi :

  • 26

    Buatan (Negara) :

    Daya motor (W) :

    Putaran spindel yang ada, dan sebutkan

    putaran yang digunakan (rpm)

    :

    Material benda kerja :

    Material pahat :

    b. Apa perbedaan antara proses gurdi (drilling) dengan proses borring ?

    c. Sebetkan jenis mesin gurdi dan fungsi utamanya !

    d. Selain dimensi gurdi sendiri, apakah proses gurdi dapat dilakukan dimesin

    perkakas lainnya? Bila dapat dilakukan maka sebutkan mesin perkakas apa saja

    yang dapat melakukannya !

    e. Mengapa pahat tab biasanya terdiri atas 3 jenis pahat dalam 1 set proses tapping ?

    f. Jika ingin membuat suatu produk yang menandai dasarnya terbentuknya balok

    dengan proses gurdi untuk membuat lubang dan proses freis untuk meratakan

    keenam sisinya, maka pilih urutan proses yang benar! Jelaskan!

    g. Kesimpulan dan saran :

    Kesimpulan dan saran untuk praktikum proses gurdi :

  • 27

    LEMBAR KERJA

    MODUL PROSES GURDI

    Data Praktikan :

    N a m a : NIM / Kelompok :

    Hari / Praktikum : Jam Praktikum : Jurusan/Universitas :

    Peminjaman Peralatan :

    Nama Alat

    Ju

    mla

    h

    Kondisi Alat dalam

    Keadaan Baik () Tanda Tangan

    Pinjam 1

    Kembali 2

    Pinjam Kembali

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Catatan Asisten/Instruktur:

    1)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Praktikan 2)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Teknisi/Petugas

  • 28

    PRAKTIKUM 4

    P R O S E S S E K R A P 1. Teori Dasar

    Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau mesin serut adalah

    suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak balik secara vertikal maupun

    horizontal. Gerak bolak-balik berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja

    sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan

    bidang bidang yang rata, cembung, cekung, beralur (alur pasak, alur-V, alur ekor burung),

    dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring.

    Gambar 1. Beberapa contoh hasil proses sekrap

    Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana, biasanya digunakan dalam ruang

    alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah untuk

    prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap

    tidak terlalu memerlukan perhatian atau konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan

    penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain

    itu ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting (slotter). Proses

    sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap datar/horisontal (shaper) dilakukan untuk benda

    kerja yang relatif kecil dan plannerr untuk benda kerja yang besar.

  • 29

    Gambar 2. Mesin sekrap datar (shaper), vertikal (slotter), planner

  • 30

    2. Tujuan Praktikum

    a. Mengetahui kontruksi, cara kerja, pengoperasian dan aspek keselamatan kerja

    mesin dari proses sekrap.

    b. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan pada mesin sekrap.

    c. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan

    proses tertentu.

    d. Mengetahui parameter proses dan cara menentukan parameter tersebut pada mesin

    sekrap.

    e. Memahami gerak relatif antara pahat degan benda kerja dan terbentuknya geram.

    f. Mengetahui alat bantu yang diperlukan.

    3. Bahan dan Peralatan

    a. Bahan

    Material yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan balok baja lunak atau

    aluminium

    b. Peralatan

    - Jangka sorong - Penggores

    - Palu plastik - Kuas

    - Pahat - Penyiku

    4. Pelaksanaan

    A. Persiapan Proses Sekrap

    a. Pastikan dan tanyakan kepada asisten mesin yang akan digunakan.

    b. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk praktikum kepada

    petugas dan periksa dengan teliti bahwa peralatan yang dipinjamkan benar

    benar dalam keadaan baik.

    c. Kartu peminjam harus di tandatanggani oleh petugas dan praktikan.

  • 31

    B. Persiapan Mesin, Pemasangan Pahat dan Benda Kerja

    Peserta mengetahui komponen-komponen mesin sekrap berserta fungsinya dan

    mengetahui bagaimana menyiapkan mesin, pemasangan benda kerja, peralatan

    bantu dan pemilihan parameter proses pemesinan yang benar.

    Langkah-langkah yang dilakukan :

    a. Pengecekan kondisi mesin, setiap akan berkerja pada mesin dianjurkan untuk

    tidak mencoba sebelum menguasai pengoperasiannya.

    b. Memasang ragum pada meja mesin sekrap.

    c. Mengukur dimensi benda kerja sebelum diproses dan memasangnya pada ragum

    (pencekam), pada bagian salah satu sisi sampingnya diberikan alas batang

    silinder.

    d. Memasang pahat pada tool post.

    Gambar 3. Pemasangan benda kerja

    Prosedur pengoperasian mesin sekrap :

    a. Memeriksa panjang langkah ram dengan memutar stroke regulator shaft

    menggunakan kunci pemutar ddan mengatur panjang langkah sesuai dengan yang

    diinginkan dengan memutar pengunci posisi ram sperti terlihat pada gambar 1.

    b. Menghidupkan motor penggerak dengan menekan tombol start yang ada pada

    panel mesin.

  • 32

    c. Menghubungkan kopling melalui handel IN OUT pada mesin, mengatur

    posisi gigi melalui handel pengatur gigi dan mengatur range kecepatan melalui

    handel range.

    d. Memilih besarnya tingkatan langkah per menit sesuai dengan jenis pahat dan

    benda kerja.

    e. Memasukkan pena rachet dalam gigi rachet maka meja akan bergeser ke arah kiri,

    perhatikan langkah ram terhadap pergeseran meja. Meja harus bergeser sewaktu

    ram meluncur ke belakang. Meja berhenti bergerak bila pena rachet dilepas.

    f. Menyetel besarnya pergeseran meja (feeding) dengan mengendorkan baut

    pengunci. Bila baut pengunci digeser menjauhi titik pusat maka feeding semakin

    besar

    Gambar 4. Pena rachet

    Proses meratakan permukaan (facing)

    Langkah-langkah :

    a. Setelah mengikuti urutan langkah, memasang pahat kasar pada tool post.

    b. Menjalankan mesin sekrap dengan menekan tombol start pada panel mesin.

    c. Menyentuhkan pahat pada permukaan benda kerja dan menyetel skala eretan pahat

    pada skala nol.

    d. Menurunkan pahat sebesar kedalaman potong yang diinginkan.

    e. Melakukan pemotongan sampai permukaan rata.

    f. Melepaskan benda kerja dari pencekaman lalu mengamati permukaan benda kerja

    setelah dilakukan proses sekrap.

  • 33

    g. Pasang kembali benda kerja pada ragum dengan posisi diputar 90o dari posisi awal.

    Bagian bawah benda kerja tetap ditumpu dengan parallel pad dan sisi sampingnya

    ditumpu dengan batang silinder.

    h. Mengulangi lagi proses sekrap permukaan di atas sampai seluruh permukaan rata

    benda kerja menjadi balok benar-benar siku.

    Gambar 5. Setting benda kerja

    Proses membuat alur (slotting)

    Langkah-langkah :

    a. Mengukur dimensi benda kerja yang akan dibuat alur (slot).

    b. Menandai posisi alur yang akan dibuat.

    c. Memasang benda kerja pada pencekam (ragum).

    d. Memasang pahat sekrap untuk pembuatan alur pada tool post.

    e. Menetukan jumlah langkah per menit dan menjalankan mesin

    f. Menyentuhkan pahat pada permukaan benda kerja dan menyetel skala eretan pada

    posisi nol.

    g. Melakukan proses sekrap alur dimana gerak makan menurun tidak boleh

    kesamping.

    h. Mengeser benda kerja ke samping kanan bila lebar pahat lebih kecil dari pada lebar

    alur yang dibuat dan melakukan pemotongan menurun.

    i. Selanjutnya mengeser benda kerja ke samping kiri hingga posisi lebar alur sesuai

    dengan posisi pahat danmelakukan pemotongan hingga selesai.

    j. Mengamati dan mengukur benda kerja setelah dilakukan proses pemesianan.

  • 34

    Gambar 7. Posisi pemotongan

    5. Tugas setelah Praktikum

    a. Lengkapi daftar berikut tentang informasi mesin, pahat dan benda kerja yang

    digunakan untuk praktikum :

    Merek mesin gurdi :

    Buatan (Negara) :

    Daya motor (W) :

    Putaran spindel yang ada, dan sebutkan

    putaran yang digunakan (rpm)

    :

    Material benda kerja :

    Material pahat :

    b. Sebutkan kontruksi utama mesin sekrap (shaping) beserta fungsi tiap-tiap

    bagiannya !

    c. Apa perbedaan mesin sekrap (shaping) dengan mesin sekrap meja (planning) ?

    d. Sebutkan kontur yang bagaimana yang biasa dibuat menggunakan mesin sekrap ?

    e. Mengapa pada langkah maju lebih lambat dari pada langkah mundur?

    f. Bagaimana cara pencekaman benda kerja untuk proses peralatan permukaan ?

    Jelaskan dengan gambar ?

    g. Kesimpulan dan saran :

    Kesimpulan dan saran untuk praktikum proses gurdi :

  • 35

    LEMBAR KERJA

    MODUL PROSES SEKRAP

    Data Praktikan :

    N a m a : NIM / Kelompok :

    Hari / Praktikum : Jam Praktikum : Jurusan/Universitas :

    Peminjaman Peralatan :

    Nama Alat

    Ju

    mla

    h

    Kondisi Alat dalam

    Keadaan Baik () Tanda Tangan

    Pinjam 1

    Kembali 2

    Pinjam Kembali

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Catatan Asisten/Instruktur:

    1)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Praktikan 2)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Teknisi/Petugas

  • 36

    PRAKTIKUM 5

    LATIHAN KERJA BANGKU

    LAS LISTRIK DAN ALAT GERINDA TANGAN 1. Teori Dasar

    A. Latihan Kerja Bangku

    Kerja bangku merupakan pekerjaan perbengkelan yang kerjakan secara manual

    menggunakan alat-alat sederhana untuk membuat atau proses penyelesaian suatu

    komponen atau alat. Peralatan yang digunakan untuk kerja bangku biasanya berupa

    gergaji tangan, gerinda tangan, kikir, amplas, sikat kuningan, ragum, dan lain-lain.

    Pada kerja bangku harus diperhatikan cara posisi yang tepat untuk melakukan

    kegiatan.

    B. Latihan Las Listrik

    Pengelasan adalah proses penyambungan material (biasanya logam) dengan

    menggunakan energi panas sehingga menjadi satu dengan atau tanpa tekanan.

    Sambungan las adalah pertemuan dua tepi atau permukaan benda yang disambung

    dengan proses pengelasan.

    Gambar 1. Mekanisme pengelasan

  • 37

    Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian

    benda logam :

    a. Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan disambung

    diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua ujungnya.

    b. Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambung

    membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.

    c. Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung saling

    menumpang (overlapping) satu sama lainnya.

    d. Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain

    dan membentuk huruf T yang terbalik.

    e. Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang

    akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan

    yang sejajar tersebut.

    Gambar 2. Lima jenis sambungan yang biasa digunakan dalam proses pengelasan

    C. Latihan Menggerinda dengan Mesin Gerinda Tangan

    Proses menggunakan mesin gerinda tangan biasanya untuk proses finishing atau

    membentuk kontur sederhana seperti chamfer pada komponen yang sedang dimesin.

    Untuk menjaga keamanan mata, pada pelaksanaan penggerindaan sebaiknya

    menggunakan kaca mata pelindung untuk menghindari geram ke mata.

  • 38

    1. Tujuan Praktikum

    a. Peserta mengetahui jenis-jenis peralatan kerja bangku.

    b. Peserta dapat menggunakan peralatan kerja bangku.

    c. Peserta mampu memilih alat kerja bangku yang dipakai dalam proses kerja bangku.

    d. Melakukan penyambungan logam dengan cara pengelasan kemudian

    menghaluskan permukaan lasan dengan menggunakan mesin gerinda.

    e. Mampu melakukan proses gerinda tangan untuk membuat chamfer pada

    benda kerja.

    2. Bahan dan Peralatan

    Bahan untuk praktikum :

    Material untuk kerja bangku dan las digunakan baja lunak berupa balok , baja strip

    ataupun baja profil

    Peralatan yang digunakan :

    - Mistar baja - Peralatan Las

    - Gergaji tangan - Gerinda tangan

    - Kikir - Penggores

    - Sikat kuningan - Palu plastik

    - Kacamata pengaman

    3. Pelaksanaan

    Persiapan latihan

    a. Persiapan peralatan kerja bangku yang diperlukan kepada petugas.

    b. Minta benda kerja kepada petugas.

    A. Latihan menggergaji dengan tangan :

    a. Mampu mengeset tinggi relatif ragum, terhadap tinggi tubuh.

    b. Mampu memilih daun gergaji secara benar.

    c. Mampu menyetel ketegangan setelan daun gergaji tangan.

    d. Mampu mengatur posisi tubuh, kaki dan tangan dengan melakukan proses gergaji

    tangan dengan benar.

  • 39

    Gambar 1. Posisi menggergaji

    Prosedur Latihan :

    a. Perkiraan tinggi ragum apakah sudah sesuai dengan tinggi badan anda.

    b. Tentukan posisi yang akan dipotong pada benda kerja dengan mengukurnya

    menggunakan mistar baja sesuai panjang yang diinstruksikan oleh asisten.

    c. Beri tanda posisi berupa goresan dengan penggores pada garis yang akan

    dipotong.

    d. Cekam benda kerja pada ragum, usahakan bagian yang bebas sependek mungkin

    dan posisi garis gores cukup dekat dengan sisi ragum.

    e. Sebelum menggergaji, daun gergaji harus ditegangkan terlebih dahulu dengan

    mengencangkan mur kupu-kupu diujung daun gergaji.

    f. Atur posisi telapak kaki kiri dan kanan dengan benar.

    g. Pegang gergaji dengan tangan kiri dan kanan dengan benar

    h. Sebelum memulai pemotongan, buatlah alur disisi ujung benda kerja.

    i. Letakkan gergaji pada alur tersebut dan miringkan kedepan sekitar 30o.

    j. Usahakan paling sedikit ada dua atau tiga mata potong.

    k. Atur posisi tubuh dengan benar.

    l. Gerakkan gergaji dengan lurus dan kuat, naikkan sedikit gergaji pada waktu

    bergerak kebelakang.

    m. Lakukan proses penggergajian dengan irama yang benar.

    n. Setelah selesai, kendorkan daun gergaji dengan mengendorkan mur kupu-kupu.

  • 40

    B. Latihan menggerinda dengan tangan

    Mampu melakukan proses gerinda tangan untuk membuat chamfer pada benda

    kerja.

    Prosedur Latihan :

    a. Pakai/kenakan kacamata pengaman untuk menghindari masuknya geram ke

    mata.

    b. Persiapkan peralatan gerinda tangan yang digunakan.

    c. Lakukan pembuatan chamfer pada benda kerja yang diberikan/ditentukan

    oleh asisten, dengan membuat kemiringan bidang 45o.

    d. Setelah selesai matikan peralatan gerinda tangan.

    C. Latihan Mengkikir :

    Sasaran :

    a. Mampu memilih kikir dengan benar.

    b. Mampu melakukan proses mengkikir dengan benar.

    c. Mampu membersihkan kikir menggunakan sikat kuningan.

    Prosedur Latihan

    a. Cekam benda kerja dengan ragum.

    b. Atur posisi tubuh, sesuaikan dengan arah pengkikiran.

    c. Pegang kikir dengan tangan kiri dan kanan dengan benar.

    d. Atur posisi tubuh dengan benar.

    e. Lakukan proses pengkikiran pada permukaan benda kerja yang telah

    mengalami proses penggerindaan dengan tangan.

    Gambar 2. Posisi mengkikir

  • 41

    D. Latihan Mengelas

    Tanyakan kepada asisten bentuk yang akan dilas. Satu contoh yang

    dapat dilakukan adalah penyambungan untuk berbagai kampuh yang

    ada :

    a. Potong benda kerja sesuai dengan kebutuhan.

    b. Buat kampuh pada benda yang akan dilas.

    c. Bersihkan permukaan yang akan dilas dengan sikat kawat.

    d. Atur tegangan mesin las sesuai dengan jenis elektroda dan tebal

    pelat yang akan dilas dan lakukan pengelasan.

    e. Lakukan penggerindaan untuk menghaluskan permukaan hasil las.

    4. Tugas setelah Praktikum

    a. Sebutkan macam-macam jenis kikir !

    b. Sebutkan jenis-jenis gergaji dan perbedaannya?

    c. Bagaimana cara memperbaiki gerinda yang aus?

    d. Sebutkan cara mengkikir menurut standar ISO?

    e. Gambarkan secara skematik dua jenis ragum yang ada!

    f. Dapatkah proses pemotongan dilakukan dengan gerinda, misalkan memotong pipa

    sampai putus? Jelaskan!

    g. Terangkan dengan gambar kegunaan proses gerinda selain untuk menghaluskan

    permukaan, minimal 2 proses!

    h. Selain untuk penyambungan, sebutkan kegunaan proses las !

    i. Kesimpulan dan saran :

    Kesimpulan dan saran untuk praktikum proses gurdi :

  • 42

    LEMBAR KERJA

    MODUL LATIHAN KERJA BANGKU

    PROSES LAS DAN GERINDA TANGAN

    Data Praktikan :

    N a m a : NIM / Kelompok :

    Hari / Praktikum : Jam Praktikum : Jurusan/Universitas :

    Peminjaman Peralatan :

    Nama Alat

    Ju

    mla

    h

    Kondisi Alat dalam

    Keadaan Baik () Tanda Tangan

    Pinjam 1

    Kembali 2

    Pinjam Kembali

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Praktikan :

    ...

    Petugas :

    ...

    Catatan Asisten/Instruktur:

    1)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Praktikan 2)

    Pengisian/pengecekan dilakukan oleh Teknisi/Petugas