proses afiksasi dalam bahasa angkola / mandailinglibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · kata...

47
PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILING KARYA ILMIAH DIKERJAKAN O L E H DRS. IRWAN NIP. 131 925 646 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA DAERAH MEDAN 2006

Upload: dangdat

Post on 10-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILING

KARYA ILMIAH

DIKERJAKAN

O

L

E

H

D R S . I R W A N NIP. 131 925 646

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA DAERAH M E D A N

2 0 0 6

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 2: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

Karya Ilmiah ini diberi judul “Proses Afiksasi Dalam Bahasa Angkola /

Mandailing”.

Dalam menyusun Karya Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan-

kesulitan, namun berkat bantuan dari semua pihak, akhirnya dapat diselesaikan juga.

Akhirnya penulis mengharapkan kritik-kritik dan saran demi penyempurnaan

Karya Ilmiah ini.

Medan, Desember 2006

Penulis,

D r s . I R W A N NIP. 131 925 646

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 3: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

BAB I

PENDAHULUAN

Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri yang dipelihara oleh

rakyatnya dengan baik-baik (misalnya bahasa Jawa, Sunda, Madura dan sebagainya)

bahas-bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara.

Bahasa-bahasa itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang

hidup. Penjelasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 36 di atas

sungguh mengingatkan kita tentang satu lambang kebanggaan daerah dan lambang

identitas daerah yang perlu dikembangkan, karena hal tersebut adalah salah satu

unsur kebudayaan Indonesia yang hidup.

Bahasa daerah di samping unsur budaya seperti yang disebutkan di atas, juga

penting untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia

sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara, yang dimiliki semua masyarakat

Indonesia, lebih menantikan kehadiran perbendaharaan kata, dari bahasa-bahasa

Daerah daripada dari Bahasa asing, oleh karena itu penginventarisasian dan

penelitian-penelitian bahasa-bahasa daerah yang ada di nusantara sangat diperlukan.

Bahasa Angkola/Mandailing adalah salah satu bahasa yang ada di nusantara.

Bahasa Angkola/Mandailing merupakan bahasa penghubung. Pemakainya hampir di

seluruh lapisan masyarakat seperti : pengetua-pengetua adat, pedagang, pengusaha,

bahkan dalam dunia pendidikanpun bahasa Angkola/Mandailing ini masih

dipergunakan sebagai bahasa pengantar sampai kelas III Sekolah Dasar.

Mengingat hal di atas maka penulis pada kesempatan ini ingin mencoba

menganalisis afiksasi yang ada dalam bahasa Angkola/Mandailing.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 4: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

BAB II

PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILING

2.1. Pengertian Afiks

Ramlan (1983 : 48) mengatakan afiks adalah suatu satuan gramatik terikat yng

di dalam suatu kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain

untuk membentuk kata atau pokok kata baru, setiap afiks berupa satuan terikat,

artinya dalam tuturan biasa tidak dapat berdiri sendiri dan secara gramatik selalu

melekat pada satuan l ain. Misalnya, pada kata minuman. Kalau ini terdiri dari dua

unsur, yaitu minum merupakan kata, dan –an merupakan satuan terikat. Maka

morfem –an merupakan afiks, karena dapat ditentukan bahwa –an mempunyai

kemampuan melekat pada satuan-satuan lain.

2.2. Jenis Afiks

Seperti yang tersebut di atas jenis afiks dalam bahasa Angkola/Mandailing

dapat dibedakan atas empat bagian yaitu :

a. Prefiks yaitu afiks yang diletakkan di awal kata dasar. Prefiks yang terdapat di

dalam bahasa Angkola / Mandailing yaitu : Prefiks / mar- / , / man - / , / di- / , /

pa- / , / paN / , / par- / , / sa- / , / san- / um- /.

b. Infiks

Infiks yaitu penyisipan afiks di dalam kata dasar yang termasuk infiks dalam

bahasa Angkola/Mandailing yaitu :

/ -in- / , / -um- /

c. Sufiks

Sufiks yaitu afiks yang diletakkan di belakang kata dasar. Sufiks dalam bahasa

Angkola / Mandailing yaitu :

/ -i / , / -on / , / -an / , / -hon /

d. Konfiks

Konfiks yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, satu di awal kata dasar dan

diakhir kata dasar dan berfungsi sebagai satu morfem.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 5: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2.3. Prefiks Dalam Bahasa Angkola / Mandailing

2.3.1. Prefiks / mar-/

a. Bentuk

Prefiks / mar- / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal vokal dan

konsonan, maka / mar- / tidak mengalami perubahan.

Contoh :

/ mar- / + lojong ‘hari’ → marjolong ‘berlari’

/ mar- / + aek ‘air’ → maraek ‘berair’

/ mar- / + ubat ‘obat’ → marubat ‘berobat ’

/ mar- / + tenju ‘tinju’ → martenju ‘bertinju’

b. Distribusi

Prefiks / mar- / dapat melekat pada :

1. Kata Benda

Contoh :

/ mar- / + goar ‘nama’ → margoar ‘bernama’

/ mar- / + pira ‘telur’ → marpira ‘bertelur’

2. Kata Kerja

Contoh :

/ mar- / + suan ‘tanam’ → marsuan ‘bertanam’

/ mar- / + etong ‘hitung’ → maretong ‘berhitung’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ mar- / + rara ‘merah’ → marrara ‘menjadi merah’

/ mar- / + bontar ‘putih’ → marbontar ‘menjadi putih’

4. Kata Bilangan

Contoh :

/ mar- / + onom ‘enam’ → maronom ‘berenam’

/ mar- / + sada ‘satu’ → marsada ‘bersatu’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 6: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Prefiks / mar- / pada umumnya berfungsi untuk membentuk kata kerja

Contoh :

/ mar- / + kobar ‘kata’ → markobar ‘berkata’

/ mar- / + suan ‘tanam’ → marsuan ‘bertanam’

d. Nosi / Arti

Prefiks / mar- / mempunyai nosi sebagai berikut :

1. Menyatakan saling berbalasan

Contoh :

/ mar- / + alo ‘lawan’ → maralo ‘saling berlawanan’

/ mar- / + tenju ‘tinju’ → martenju ‘meninju’

2. Mengusahakan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + hauma ‘ladang’ → marhauma ‘mengusahakan ladang’

/ mar- / + tobat ‘kolam ’ → martobat ‘mengusahakan kolam’

3. Mempunyai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + hepeng ‘uang’ → marhepeng ‘mempunyai uang’

/ mar- / + saba ‘sawah’ → marsaba ‘mempunyai sawah’

4. Memperoleh atau menghasilkan apa yang tersebut pada kata dasar

Contoh :

/ mar- / + pira ‘telur’ → marpira ‘menghasilkan telur’

/ mar- / + anak ‘anak → maranak ‘memperoleh anak’

5. Memakai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + sabun ‘sabun’ → marsabun ‘memakai sabun’

/ mar- / + suri ‘sisir’ → marsuri ‘memakai sisir’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 7: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

6. Menjadikan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + hunik ‘kuning’ → marhunik ‘menjadi kuning’

/ mar- / + rara ‘merah’ → marrara ‘menjadi merah’

7. Menyatakan meminta bantuan kepada apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + datu ‘dukun’ → mardatu ‘meminta bantuan dukun’

/ mar- / + guru ‘guru’ → marguru ‘meminta bantuan guru’

8. Menyatakan dikenai oleh apa yang tersebut pada kata dasar

Contoh :

/ mar- / + alogo ‘angin’ → maralogo ‘dikenai angin ’

/ mar- / + aek ‘air’ → maraek ‘dikenai air’

9. Menyatakan perbuatan yang tidak berobjek

Contoh :

/ mar- / + ende ‘nyanyi’ → marende ‘bernyanyi’

/ mar- / + lange ‘renang’ → marlange ‘berenang’

10. Berada dalam keadaan seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar- / + umma ‘cium’ → marumma ‘dalam keadaan ciuman’

/ mar- / + sompit ‘sampit’ → marsompit ‘dalam keadaan sempit’

2.3.2. Prefiks / ma- /

a. Bentuk

Prefiks / ma- / tidak mengalami perubahan bentuk, bila melekat pada bentuk

dasar berupa kata sifat.

Contoh :

/ ma- / + hiang ‘kering’ → mahiang ‘mengering’

/ ma- / + tapor ‘pecah’ → matapor ‘memecah’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 8: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

b. Distribusi

Prefiks / ma- / hanya dapat melekat pada kata sifat

Contoh :

/ ma- / + godang ‘besar’ → magodang ‘membesar’

/ ma- / + lungun ‘rindu’ → malungun ‘menjadi rindu’

c. Fungsi

Prefiks / ma- / berfungsi mengubah kata sifat menjadi kata kerja

Contoh :

/ ma- / + tapor ‘pecah’ → matapor ‘memecah’

/ ma- / + godang ‘besar’ → magodang ‘menjadi besar’

d. Nosi / Arti

Prefiks / ma- / mempunyai arti membuat jadi seperti apa yang tersebut pada

bentuk dasar.

Contoh :

/ ma- / + lomlom ‘hitam’ → malomlom ‘menjadi hitam’

/ ma- / + menek ‘kecil’ → mamenek ‘menjadi kecil’

2.3.3. Prefiks / MaN- /

a. Bentuk

1. Prefiks / maN- / bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan / p

/ dan / b / maka prefiks / maN- / berubah menjadi / mam- / sedang fonem / p /

luluh.

Contoh :

/ maN- / + baen ‘jadi’ → mambaen ‘menjadi’

/ maN- / + pangkur ‘cangkul’ → mamangkur ‘mencangkul’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 9: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / k / , / k / , / g /, maka prefiks / maN- / berubah menjadi / mang- /

sedang fonem / h / berubah menjadi / k /.

Contoh :

/ maN- / + hurang ‘kurang’ → mangkurang ‘mengurang’

/ maN- / + kurondo ‘tandu’ → mahkurundo ‘menandu’

/ maN- / + garar ‘bayar’ → manggarar ‘membayar’

3. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / j / , / d/ , / c /, maka prefiks / maN- / berubah menjadi / man- /.

Contoh :

/ maN- / + jait ‘jahit’ → manjait ‘menjahit’

/ maN- / + dahop ‘peluk’ → mandahop ‘memeluk’

/ maN- / + cukur ‘cukur’ → mancukur ‘mencukur’

4. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / l / , dan / r / maka prefiks / maN- / berubah menjadi / manga- /.

Contoh :

/ maN- / + liang ‘lubang’ → mangaliang ‘membuat lubang’

/ maN- / + ramban ‘lempar’ → mangaramkan ‘melempar’

5. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / t / , maka prefiks / maN- / berubah menjadi / maN- / sedangkan

fonem awal tersebut luluh.

Contoh :

/ maN- / + tangko ‘curi’ → manangko ‘mencuri’

/ maN- / + tutung ‘ bakar’ → mamutung ‘membakar’

6. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / s / , maka prefiks / maN- / berubah menjadi / many- / sedang fonem

awal / s / luluh.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 10: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Contoh :

/ maN- / + sabun ‘sabun’ → manyabun ‘menyabun’

/ maN- / + suan ‘tanam’ → manyuan ‘menanam’

7. Prefiks / maN- / bila melekat pada bentuk kata dasar yang berfonem awal

konsonan / a / , / i / , / u / , / e / , / o / maka prefiks / maN- / berubah menjadi /

many- /.

Contoh :

/ maN- / + ae ‘derita’ → mangae ‘menderita’

/ maN- / + ido ‘minta’ → mangido ‘meminta’

/ maN- / + ungkap ‘ buka’ → mangungkap ‘membuka’

/ maN- / + elek ‘bujuk’ → mangelek ‘membujuk’

/ maN- / + ombun ‘embun’ → mangombun ‘mengembun’

b. Distribusi

Prefiks / maN- / dalam bahasa Angkola / Mandailing dapat melekatpada:

1. Kata Kerja

Contoh :

/ maN- / + suan ‘tanam’ → manuan ‘menanam’

/ maN- / + tutung ‘bakar’ → manutung ‘membakar’

2. Kata Benda

Contoh :

/ maN- / + sapu ‘sapu’ → menyapu ‘menyapu’

/ maN- / + same ‘bibit’ → menyame ‘membibit’

c. Fungsi

Prefiks / maN- / pada umumnya adalah membentuk kata kerja aktif

Contoh :

/ maN- / + gotap ‘potong’ → manggotap ‘memotong’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 11: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

/ maN- / + suan ‘tanam’ → manyuan ‘menanam’

/ maN- / + sapu ‘sapu’ → manyapu ‘menyapu’

d. Nosi / Arti

Prefiks / maN- / mempunyai arti sebagai berikut :

1. Melakukan suatu perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ maN- / + basu ‘cuci’ → mambasu ‘mencuci’

/ maN- / + jemur ‘jemur’ → manjemur ‘menjemur’

2. Menuju ke suatu tempat seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar.

Contoh :

/ maN- / + topi ‘tepi’ → manopi ‘menuju ke tepi’

/ maN- / + tonga ‘tengah’ → mangonga ‘menuju ke tengah’

3. Membubuhkan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ maN- / + paku ‘paku’ → mamaku ‘membubuhkan paku’

/ maN- / + tarup ‘atap’ → manarup ‘membubuhkan atap’

4. Menjadikan lebih seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ maN- / + layoh ‘lemah’ → mangalayoh ‘menjadi lemah’

/ maN- / + landig ‘licin’ → mangalandit ‘menjadi licin’

5. Bekerja dengan menggunakan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ maN- / + sapu ‘sapu’ → menyapu ‘ bekerja dengan

menggunakan sapu’

/ maN- / + pangkur ‘cangkul’ → mamangkur ‘ bekerja dengan

menggunakan

cangkul’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 12: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2.3.4. Prefiks / tar- /

a. Bentuk

1. Prefiks / tar- / bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal fonem vokal

maupun konsonan tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh :

/ tar- / + onom ‘enam’ → taronom ‘masing-masing enam’

/ tar- / + ayak ‘kejar’ → torayah ‘terkejar’

/ tar- / + dege ‘pijak’ → tardege ‘terpijak’

/ tar- / + malo ‘pandai’ → tarmalo ‘terpandai’

b. Distribusi

Prefiks / tar- / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ tar- / + dege ‘pijak’ → tardege ‘terpijak’

/ tar- / + jou ‘panggil’ → tarjou ‘terpanggil’

2. Kata Benda

Contoh :

/ tar- / + pangkur ‘cangkul’ → tarpangkur ‘tercangkul’

/ tar- / + sapu ‘sapu’ → tarsapu ‘tersapu’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ tar- / + mokmok ‘gemuk’ → tarmokmok ‘tergemuk’

/ tar- / + jeges ‘cantik’ → tarjeges ‘tercantik’

c. Fungsi

Prefiks / tar- / berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 13: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / tar- / adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan tidak sengaja

Contoh :

/ tar- / + tiham ‘tikam’ → tartiham ‘tertikam’

/ tar- / + dege ‘pijak’ → tardege ‘terpijak’

2. Menyatakan kesanggupan

Contoh :

/ tar- / + oban ‘ bawa’ → taroban ‘dapat dibawa’

/ tar- / + ayak ‘ kejar’ → tarayak ‘dapat dikejar’

3. Menyatakan sampai ke …

Contoh :

/ tar- / + darat ‘darat’ → tardarat ‘sampai ke darat’

/ tar- / + topi ‘tepi’ → tartopi ‘sampai ke tepi’

4. Masing-masing memperoleh sebanyak yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ tar- / + dua ‘dua’ → tardua ‘masing-masing’

/ tar- / + tolu ‘tiga’ → tartolu ‘masing-masing tiga’

5. Menyatakan tingkat perbandingan lebih (superlatif)

Contoh :

/ tar- / + menek ‘kecil’ → tarmenek ‘lebih kecil’

/ tar- / + lomlom ‘hitam’ → tarlomlom ‘lebih hitam’

2.3.5. Prefiks / pa- /

a. Bentuk

Prefiks / pa- / tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal vokal maupun konsonan.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 14: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Contoh :

/ pa - / + landit ‘licin’ → palandit ‘licinkan’

/ pa - / + jeges ‘cantik’ → pajeges ‘percantik’

/ pa - / + embun ‘embun’ → paolam ‘embunkan’

/ pa - / + onom ‘enam’ → paomon ‘buat jadi enam’

b. Distribusi

Prefiks / pa- / dapat melekat pada bentuk dasar

1. Kata Benda

Contoh :

/ pa - / + ombun ‘embun’ → paombun ‘embunkan’

2. Kata Sifat

Contoh :

/ pa - / + jeges ‘cantik’ → pajeges ‘cantikkan’

/ pa - / + lomlom ‘hitam’ → palomlom ‘hitamkan’

c. Fungsi

1. Kata Kerja

Prefiks / pa- / berfungsi untuk membentuk kata kerja

Contoh :

/ pa - / + sada ‘satu’ → pasada ‘buat jadi satu’

/ pa - / + lomlom ‘hitam’ → palomlom ‘hitamkan’

2. Kata Bilangan

Contoh :

/ pa - / + sada ‘satu’ → tpasada ‘buat jadi satu’

/ pa - / + tolu ‘tiga’ → patolu ‘buat jadi tiga’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 15: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / pa- / adalah m elakukan pekerjaan yang

diperintahkan orang lain

Contoh :

/ pa - / + ombun ‘embun’ → paombun ‘embunkan’

/ pa - / + sada ‘satu’ → pasada ‘buat jadi satu’

2.3.6. Prefiks / di- /

a. Bentuk

Prefiks / di- / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal vokal maupun

konsonan maka prefiks / di / tidak mengalami perubahan.

Contoh :

/ di - / + elek ‘bujuk’ → dielek ‘dibujuk’

/ di - / + ayak ‘kejar’ → diayak ‘dikejar’

/ di - / + lehen ‘beri’ → dilehen ‘diberi’

/ di - / + tangko ‘curi’ → ditangko ‘dicuri’

b. Distribusi

Prefiks / di- / dapat melihat pada bentuk dasar

1. Kata Benda

Contoh :

/ di - / + handang ‘pagar’ → dihandang ‘dipagar’

/ di - / + sapu ‘sapu’ → disapu ‘disapu’

2. Kata Kerja

Contoh :

/ di - / + tutung ‘bakar’ → ditutung ‘dibakar’

/ di - / + ligi ‘lihat’ → diligi ‘dilihat’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 16: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Prefiks / di- / berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif

Contoh :

/ di - / + suru ‘suruh’ → disuru ‘disuruh’

/ di - / + dege ‘pijak’ → didege ‘dipijak’

d. Nosi

Nosi / arti yang didukung oleh prefiks / di- / adalah dikenai tindakan

Contoh :

/ di - / + ponggol ‘potong’ → diponggol ‘dikenai tindakan

potong’

/ di - / + dege ‘pijak’ → didege ‘dipijak’ dikenai

tindakan pijak

2.3.7. Prefiks / paN - /

a. Bentuk

1. Prefiks / paN - / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal / b / , /

p / maka prefiks / paN- / berubah menjadi / pam- /.

Contoh :

/ paN - / + basu ‘basuh’ → pembasu ‘pembasuh’

/ paN - / + pangkur ‘cangkul’ → pamangkur ‘pencangkul’

2. Prefiks / paN - / berubah menjadi / pang / bila melekat pada bentuk dasar

yang berfungsi awal vokal dan konsonan / g- /.

Contoh :

/ paN - / + umman ‘cium’ → pengumma ‘pencium’

/ paN - / + elek ‘bujuk’ → pangelek ‘pembujuk’

/ paN - / + garar ‘bayar’ → panggarar ‘pembayar’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 17: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Prefiks / paN - / berubah menjadi / pang- / , bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / h / dengan catatan fonem / h / berubah menjadi fonem

/ k /

Contoh :

/ paN - / + hihir ‘kikir’ → pangkikir ‘pengkikir’

/ paN - / + hobar ‘bicara’ → pangkobar ‘pembicara’

/ paN - / + garar ‘bayar’ → panggarar ‘pembayar’

4. Prefiks / paN - / berubah menjadi / pang- / , bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / h / dengan catatan fonem / h / berubah menjadi fonem

/ k /

Contoh :

/ paN - / + suri ‘sisir’ → panyuri ‘penyisir’

/ paN - / + suah ‘tanam’ → panyuan ‘penanam’

5. Prefiks / paN - / berubah menjadi / pan- / , bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / c / , / d / , / j /, dan / t /

Contoh :

/ paN - / + cukur ‘cukur’ → pancukur ‘pencukur’

/ paN - / + duda ‘tumbuk’ → panduda ‘penumbuk’

/ paN - / + jomak ‘cakar’ → panjomak ‘mencakar’

/ paN - / + tapor ‘pecah’ → panapor ‘pemecah’

6. Prefiks / paN - / berubah menjadi / pang / , bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / k / , fonem / k / , luluh

Contoh :

/ paN - / + kopi ‘kopi’ → pangopi ‘peminum kopi’

/ paN - / + kiskis ‘geruk’ → pangiskis ‘panggaruk’

b. Distribusi

Prefiks / paN - / dapat melekat pada :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 18: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

1. Kata Kerja

Contoh :

/ paN - / + tangko ‘curi’ → panangko ‘pencuri’

/ paN - / + elek ‘bujuk’ → pangelek ‘pembujuk’

2. Kata Benda

Contoh :

/ paN - / + sapu ‘sapu’ → panyapu ‘penyapu’

/ paN - / + suan ‘tanam’ → panyuan ‘penanam’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ paN - / + biar ‘takut’ → pambiar ‘penakut’

c. Fungsi

Prefiks / paN - / berfungsi untuk membentuk kata benda

Contoh :

/ paN - / + elek ‘bujuk’ → pangelek ‘membujuk’

/ paN - / + cukur ‘cukur’ → pancukur ‘pencukur’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / paN- / adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan cara melakukan seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ paN - / + jomak ‘cakar’ → panjomak ‘cara mencakar’

/ paN - / + suri ‘sisir’ → panyuri ‘cara menyisir’

2. Menyatakan alat

Contoh :

/ paN - / + cukur ‘cukur’ → pancukur ‘alat mencukur’

/ paN - / + garar ‘bayar’ → panggarar ‘alat membayar’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 19: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Melakukan pekerjaan seperti yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ paN - / + tangko ‘curi’ → panangko ‘yang mencuri’

/ paN - / + ayak ‘kejar’ → pangayak ‘yang mengejar’

2.3.8. Prefiks / par - /

a. Bentuk

1. Prefiks / par - / tidak mengalai perubahan walaupun melekat pada bentuk

dasar yang berfonem awal vokal maupun konsonan.

Contoh :

/ par - / + tolu ‘tiga’ → partolu ‘pertiga’

/ par - / + buro ‘buru’ → parburu ‘pemburu’

/ par - / + abit ‘haju’ → parabit ‘memakai baju’

/ par - / + onom ‘enam’ → paronom ‘perenam’

b. Distribusi

Prefiks / par - / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ par - / + buru ‘buru’ → parburu ‘pemburu’

/ par - / + suan ‘tanam’ → parsuan ‘penenam’

2. Kata Benda

Contoh :

/ par - / + huta ‘kampung’ → parhuta ‘orang yang tinggal

di kampung’

/ par - / + abit ‘baju’ → parabit ‘cara memakai baju’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 20: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Kata Bilangan

Contoh :

/ par - / + sada ‘satu’ → parsada ‘persatu’

/ par - / + dua ‘dua’ → pardua ‘perdua’

4. Kata Sifat

Contoh :

/ par - / + ngali ‘dingin’ → parngali ‘dinginkan’

/ par - / + menek ‘kecil’ → parmenek ‘kecilkan’

c. Fungsi

Prefiks / par - / berfungsi untuk kata benda dan kata kerja

Contoh :

/ par - / + buru ‘buru’ → parburu ‘pemburu’

(Kata Kerja)

/ par - / + hatoban ‘budak’ → parhatoban ‘perbudak’

(Kata Kerja)

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / pariwisata- / adalah :

1. Membuat Jadi

Contoh :

/ par - / + tolu ‘tiga’ → partolu ‘membuat jadi tiga’

/ par - / + dua ‘dua’ → pardua ‘membuat jadi dua’

2. Menyatakan sifat seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par - / + ibo ‘iba’ → paribo ‘mempunyai sifat iba’

/ par - / + lupa ‘lupa’ → parlupa ‘mempunyai sifat lupa’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 21: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Menyatakan cara

Contoh :

/ par - / + hobar ‘bicara’ → parkobar ‘cara berbicara’

/ par - / + dalam ‘jalan’ → pardalan ‘cara berjalan’

4. Menyatakan tingkat perbandingan lebih dan paling

Contoh :

/ par - / + jolo ‘muka’ → parjolo ‘lebih muka’

/ par - / + toru ‘bawah’ → partoru ‘paling bawah’

5. Menyatakan biasa melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan benda

yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par - / + ladang ‘ladang’ → parladang ‘yang biasa

mengerjakan ladang’

/ par - / + saba ‘sawah’ → parsada ‘yang biasa

mengerjakan sawah’

6. Menjadikan / menganggak sebagai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par - / + anak ‘anak’ → paranal ‘menjadikan sebagai

anak’

/ par - / + kudo ‘kuda’ → parkudo ‘menganggap sebagai

kuda’

7. Menyatakan orang yang tinggal di

Contoh :

/ par - / + huta ‘kampung’ → parhuta ‘orang yang tinggal di

kampung’

/ par - / + kota ‘kota’ → parkota ‘orang yang tinggal di

kota’

8. Menyatakan tiap-tiap :

Contoh :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 22: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

/ par - / + uku ‘kepala’ → parulu ‘tiap-tiap kepala’

/ par - / + bagas ‘rumah’ → parbagas ‘tiap-tiap rumah’

2.3.9. Prefiks / sa - /

a. Bentuk

Prefiks / sa - / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal vokal

maupun konsonan tetapi mengalami perubahan.

Contoh :

/ par - / + incat ‘tinggi’ → saincat ‘setinggi’

/ par - / + imur ‘umur’ → seumur ‘seumur’

/ par - / + godang ‘besar’ → sagodang ‘sebesar’

/ par - / + dalam ‘jalan’ → sadakan ‘sejalan’

b. Distribusi

Prefiks / sa - / dapat melekat pada :

1. Kata Benda

Contoh :

/ par - / + bulan ‘bulan’ → sabulan ‘sebulan’

/ par - / + huta ‘kampung’ → sahata ‘sekampung’

2. Kata Kerja

Contoh :

/ par - / + dalan ‘jalan’ → sadalan ‘sejalan’

/ par - / + horja ‘kerja’ → sahorja ‘sekerja’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ par - / + incat ‘tinggi’ → saincat ‘setinggi’

/ par - / + godang ‘besar’ → sagodang ‘sebesar’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 23: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Prefiks / sa - / tidak mengubah kelas kata

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / sa- / adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan arti sama

Contoh :

/ sa - / + kayo ‘kaya’ → sakayo ‘sama kaya’

/ sa - / + pondok ‘pendek’ → sapondok ‘sependek’

2. Menyatakan arti satu

Contoh :

/ sa - / + poken ‘minggu’ → sapoken ‘seminggu’

/ sa - / + bagas ‘rumah’ → sabagas ‘satu rumah’

2.3.10. Prefiks / saN - /

a. Bentuk

1. Prefiks / saN - / berubah menjadi / san- / bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / d / , / j / , / c / , / t /

Contoh :

/ saN - / + duda ‘tumbuk’ → sanduda ‘sekali tumbuk’

/ saN - / + jomak ‘cakar’ → sanjomak ‘sekali cakar’

/ saN - / + cukur ‘cukur’ → sancukur ‘sekali cukur’

/ saN - / + tenju ‘tinju’ → santenju ‘sekali tinju’

2. Prefiks / saN - / berubah menjadi / sam- / bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / b / , / b / .

Contoh :

/ saN - / + basu ‘cuci’ → sambasu ‘sekali cuci’

/ saN - / + poro ‘peras’ → samporo ‘sekali peras’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 24: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Prefiks / saN - / berubah menjadi / sang - / bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal vokal dan konsonan / g / .

Contoh :

/ saN - / + etong ‘hitung’ → sanyetong ‘sekali hitung’

/ saN - / + umma ‘cium’ → sanggomma ‘sekali cium’

/ saN - / + inum ‘minum’ → sanginum ‘sekali minum’

/ saN - / + gotap ‘potong’ → sanggotap ‘sekali potong’

4. Prefiks / saN - / berubah menjadi / san - / bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / s / , dan fonem / s / berubah menjadi / c /.

Contoh :

/ saN - / + sibak ‘koyak’ → sancibak ‘sekali koyak’

/ saN - / + suan ‘tanam’ → sanbuan ‘sekali tanam’

5. Prefiks / saN - / berubah menjadi / sal - / apabila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem awal / l / .

Contoh :

/ saN - / + lompit ‘lipat’ → salompit ‘sekali lipat’

/ saN - / + lumpat ‘lompat’ → sallumpat ‘sekali lompat’

b. Distribusi

Prefiks / saN - / dapat melekat pada kata :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ saN - / + sipak ‘sepak’ → sancipak ‘sekali sepak’

/ saN - / + basu ‘cuci’ → sanbasu ‘sekali cuci’

2. Kata Benda

Contoh :

/ saN - / + batu ‘batu’ → sanbatu ‘sebesar batu’

/ saN - / + sapu ‘sapu’ → sansapu ‘sekali sapu’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 25: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Prefiks / saN - / tidak merubah kelas kata

Contoh :

/ saN - / + etong ‘hitung’ → sambatu ‘sebesar batu’

(kata benda) (kata kerja)

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / saN- / adalah :

1. Mengatakan arti sekali seperti yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ saN - / + bola ‘belah’ → sambola ‘sekali belah’

/ saN - / + suan ‘tanam’ → santanam ‘sekali tanam’

2. Mengatakan arti sebesar seperti yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ saN - / + batu ‘batu’ → sambatu ‘sebesar batu’

2.3.11. Prefiks / um - /

a. Bentuk

Prefiks / um - / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal vokal

dan konsonan tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh :

/ um - / + otik ‘sedikit’ → ummotik ‘lebih sedikit’

/ um - / + arga ‘mahat’ → ummarga ‘lebih mahal’

/ um - / + lomlom ‘hitam’ → umlomlom ‘lebih hitam’

/ um - / + malo ‘pintar’ → ummalo ‘lebih pintar’

b. Distribusi

Prefiks / um - / hanya dapat melekat pada kata sifat / keadaan.

Contoh :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 26: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

/ um - / + denggan ‘baik’ → umdenggan ‘lebih baik’

/ um - / + bolak ‘luas’ → umbolak ‘lebih luas’

/ um - / + arga ‘mahal’ → ummarga ‘lebih mahal’

c. Fungsi

Prefiks / um - / tidak mengubah kelas kata

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh prefiks / um - / adalah menyatakan tingkat

perbandingan lebih.

Contoh :

/ um - / + jenges ‘cantik’ → umjeges ‘lebih cantik’

/ um - / + menek ‘kecil’ → ummenek ‘lebih kecil’

/ um - / + godang ‘banyak’ → umgodang ‘lebih banyak’

2.4. Infiks

Infiks adalah suatu imbuhan yang melekat di tengah kata

2.4.1. Infiks / um - /

a. Bentuk

Infiks / um - / tidak mengalami perubahan bentuk walaupun melekat pada

bentuk dasar yang berfonem vokal maupun konsonan.

Contoh :

/ um - / + loja ‘capek’ → lumoja ‘lebih capek’

/ um - / + sunang ‘senang’ → sumonang ‘lebih senang’

b. Distribusi

Infiks / um - / hanya dapat melekat pada kata sifat

Contoh :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 27: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

/ um - / + hancit ‘sakit’ → humancit ‘lebih sakit’

/ um - / + godang ‘besar’ → gumodang ‘lebih besar’

c. Fungsi

Infiks / um - / tidak merubah kelas kata

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh infiks / -um- / adalah menyatakan tingkat perbandingan

lebih.

Contoh :

/ um - / + godang ‘besar’ → gumodang ‘lebih besar’

/ um - / + hancik ‘sakit’ → humancit ‘lebih kecil’

2.4.2. Infiks / -in - /

a. Bentuk

Infiks / -in - / tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada bentuk dasar

yang berfonem vokal maupun konsonan.

Contoh :

/ -in - / + surat ‘surat’ → sinurat ‘ditulis’

/ -in - / + suan ‘tanam’ → sinuan ‘ditanam’

b. Distribusi

Infiks / -in - / hanya dapat melekat pada kata kerja

Contoh :

/ -in - / + suan ‘tanam’ → sinuan ‘ditanam’

/ -in - / + buat ‘ambil’ → binuat ‘diambil’

c. Fungsi

Infiks / -in - / membentuk kata kerja pasif

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 28: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh infiks / -in- / adalah menyatakan yang di seperti apa

yang tersebut pada bentuk dasar.

Contoh :

/ -in - / + buat ‘ambil’ → binuat ‘yang diambil’

/ -in - / + surat ‘tulis’ → sinurat ‘yang ditulis’

2.5. Sufiks (Akhiran)

Sufiks adalah suatu imbuhan yang melekat di belakang kata dasar.

2.5.1. Sufiks / -i /

a. Bentuk

Sufiks / -i / bila melekat pada bentuk dasar yang berakhir dengan vokal maupun

konsonan tidak mengalami perubahan

Contoh :

Sira ‘garam’ + / -i / → sirai ‘garami’

inum ‘minum’ + / -i / → inumi ‘minumi’

garar ‘bayar’ + / -i / → garari ‘bayari’

b. Distribusi

Sufiks / -i / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

jalang ‘salam’ + / -i / → jalangi ‘salami’

duda ‘tumbuk’ + / -i / → dudai ‘tumbuki’

2. Kata Benda

Contoh :

sira ‘garam’ + / -i / → sirami ‘garami’

batu ‘batu’ + / -i / → batui ‘batui’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 29: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Kata Sifat

Contoh :

godang ‘besar’ + / -i / → godangi ‘besari’

menek ‘kecil + / -i / → meneki ‘kecili’

4. Kata Bilangan

Contoh :

dua ‘dua’ + / -i / → duai ‘duai’

tolu ‘tiga’ + / -i / → tolui ‘tigai’

c. Fungsi

Sufiks / -i / berfungsi untuk membentuk kata kerja

Contoh :

sira ‘garam’ + / -i / → sirai ‘garami’ (K. Kerja)

(Kata Benda)

onom ‘enam’ + / -i / → onomi ‘enomi’ (K. Kerja)

(Kata Bilangan)

lomlom ‘hitam’ + / -i / → lomlomi ‘hitami’ (K. Sifat)

(Kata Sifat)

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh sufiks / -i / adalah sebagai berikut :

1. Memberikan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

ubat ‘obat‘ + / -i / → ubati ‘memberi obat’

pupuk ‘pupuk’ + / -i / → pupuki ‘memberi pupuk’

2. Menyuruh melakukan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

pangan ‘makan‘ + / -i / → pangani ‘menyuruh memakan’

suan ‘tanam + / -i / → menyuruh ‘menanam’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 30: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

3. Mengeluarkan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

kulit ‘kulit‘ + / -i / → kuliti ‘mengeluarkan kulit’

imbulu ‘bulu’ + / -i / → imbului ‘mengeluarkan bulu’

4. Menyatakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang

Contoh :

duda ‘tumbuk‘ + / -i / → dudai ‘berulang-ulang ditumbuk’

tenju ‘tinju’ + / -i / → tenjui ‘berulang-ulang ditinju’

5. Dikerjakan dengan tenaga seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

dua ‘dua‘ + / -i / → duai ‘dikerjakan dengan tenaga dua

orang’

tolu ‘tiga’ + / -i / → tolui ‘dikerjakan dengan tenaga tiga

orang’

6. Menyebabkan jadi seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar.

Contoh :

golap ‘gelap‘ + / -i / → golapi ‘menyebabkan jadi gelap’

lomlom ‘hitam + / -i / → lomloni ‘menyebabkan jadi hitam’

2.5.2. Sufiks / -an /

a. Bentuk

Sufiks / -an / tidak mengalami perubahan bentuk walaupun melekat pada bentuk

dasar yang berakhir fonem vokal maupun konsonan

Contoh :

basu ‘cuci’ + / -an / → basuan ‘cucian’

juguk ‘duduk’ + / -an / → jugukan ‘tempat duduk’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 31: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

b. Distribusi

Sufiks / -an / dapat melekat pada kata dasar.

1. Kata Kerja

Contoh :

garar ‘bayar’ + / -an / → gararan ‘yang akan dibayar’

surat ‘tulis’ + / -an / → suratan ‘tempat menulis’

2. Kata Sifat

Contoh :

menek ‘kecil’ + / -an / → menekan ‘lebih kecil’

bolak ‘luas’ + / -an / → bolakan ‘lebih luas’

c. Fungsi

Sufiks / -an / berfungsi untuk membentuk kata benda

Contoh :

garar ‘bayar’ + / -an / → gararan ‘yang akan dibayar’

basu ‘cuci’ + / -an / → basuan ‘cucian’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh sufiks / -an / adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan arti yang akan di ….. seperti apa yang tersebut pada bentuk

dasar.

Contoh :

garar ‘bayar’ + / -an / → gararan ‘yang akan dibayar’

basu ‘cuci’ + / -an / → basuan ‘yang akan dicuci’

2. Menyatakan arti lebih.

Contoh :

bagas ‘dalam’ + / -an / → bagasan ‘lebih dalam’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 32: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

lomlom ‘hitam’ + / -an / → lomlonan ‘lebih hitam’

3. Menyatakan tempat seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

podom ‘tidur’ + / -an / → podoman ‘tempat tidur’

surat ‘tulis’ + / -an / → suratan ‘tempat menulis’

2.5.3. Sufiks / -on /

a. Bentuk

Sufiks / -on / tidak mengalami perubahan bentuk baik melekat pada bentuk dasar

yang berakhir fonem vokal maupun konsonan

Contoh :

ngali ‘dingin’ + / -on / → ngalion ‘menderita dingin’

sipak ‘sepak’ + / -on / → sipakon ‘yang disepak’

b. Distribusi

Sufiks / -on / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

duda ‘tumbuk’ + / -on / → dudaon ‘yang ditumbuk’

umma ‘cium’ + / -on / → ummaon ‘yang dicium’

2. Kata Benda

Contoh :

asom ‘asam’ + / -on / → asomon ‘yang diasami’

sira ‘garam’ + / -on / → siraon ‘yang digarami’

3. Kata Sifat

Contoh :

ngali ‘dingin’ + / -on / → ngalion ‘kedinginan’

siramilas ‘panas’ + / -on / → milason ‘kepanasan’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 33: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Sufiks / -on / berfungsi untuk membentuk kata benda

Contoh :

pangan ‘makan’ + / -on / → panganan ‘makanan’

milas ‘panas’ + / -on / → milason ‘kepanasan’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh sufiks / -on / adalah sebagai berikut :

1. Menderita apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

ngali ‘dingin’ + / -on / → ngalion ‘menderita dingin’

kurap ‘kurap’ + / -on / → kurapan ‘menderita kurap’

2. Mengeluarkan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

hodok ‘keringat’ + / -on / → hodokon ‘mengeluarkan keringat’

nana ‘nanah’ + / -on / → nanaon ‘mengeluarakan nanah’

3. Menyatakan yang di …. Seperti apa yang tesebut pada bentuk dasar

Contoh :

tangko ‘curi’ + / -on / → tangkoon ‘yang dicuri’

duda ‘tumbuk’ + / -on / → dudaon ‘yang ditumbuk’

2.5.4. Sufiks / -hon /

a. Bentuk

Sufiks / -hon / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem akhir vokal

maupun konsonan tidak mengalami perubahan.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 34: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Contoh :

dua ‘dua’ + / -hon / → duahon ‘duakan’

suri ‘sisir’ + / -hon / → surihon ‘sisirkan’

godang ‘besar’ + / -hon / → godanghon ‘besarkan’

b. Distribusi

Sufiks / -hon / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

buat ‘ambil’ + / -hon / → buathon ‘ambilkan’

suan ‘tanam’ + / -hon / → suanhon ‘tanamkan’

2. Kata Benda

Contoh :

pangkur ‘cangkul’ + / -hon / → pangkurhon ‘cangkulkan’

tenju ‘tinju’ + / -hon / → tenjuhon ‘tinjukan’

2.5.5. Sufiks / -hon /

a. Bentuk

Sufiks / -hon / bila melekat pada bentuk dasar yang berfonem akhir vokal

maupun konsonan tidak mengalami perubahan.

Contoh :

dua ‘dua’ + / -hon / → duahon ‘duakan’

suri ‘sisir’ + / -hon / → surihon ‘sisirkan’

abit ‘kain’ + / -hon / → abithon ‘memakai kain’

godang ‘besar’ + / -hon / → godanghon ‘besarkan’

b. Distribusi

Sufiks / -hon / dapat melekat pada :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 35: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

1. Kata Kerja

Contoh :

buat ‘ambil’ + / -hon / → buathon ‘ambilkan’

suan ‘tanam’ + / -hon / → suanhon ‘tanamkan’

2. Kata Benda

Contoh :

pangkur ‘cangkul’ + / -hon / → pangkurkan ‘cangkulkan’

tenju ‘tinju’ + / -hon / → tenjukan ‘tinjukan’

3. Kata Bilangan

Contoh :

lima ‘lima’ + / -hon / → limahon ‘limakan’

dua ‘dua’ + / -hon / → duahon ‘duakan’

4. Kata Sifat

Contoh :

menek ‘kecil’ + / -hon / → menekhon ‘kecilkan’

bolak ‘luas’ + / -hon / → bolakhon ‘luaskan’

c. Fungsi

Sufiks / -hon / berfungsi untuk membentuk kata kerja.

Contoh :

milas ‘panas’ + / -hon / → milashon ‘panaskan’

pangkur ‘cangkul’ + / -hon / → pangkurkan ‘cangkulkan’

dua ‘dua’ + / -hon / → duahon ‘duakan’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh sufiks / -hon / adalah sebagai berikut :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 36: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

1. Membuat jadi seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

bontar ‘putih’ + / -hon / → bontarhon ‘putihkan’

menek ‘kecil’ + / -hon / → menekhon ‘kecilkan’

2. Mengeluarkan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

ijur ‘ludah’ + / -hon / → ijurhon ‘mengeluarkan ludah’

muta ‘muntah’ + / -hon / → mutahon ‘mengeluarkan muntah’

3. Memasukkan ke …. apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

botol ‘botol’ + / -hon / → botolhon ‘masukkan ke botol’

goni ‘goni’ + / -hon / → gonihon ‘masukkan ke goni’

4. Memakai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

tali ‘tali’ + / -hon / → talihon ‘memakai tali’

baju ‘baju’ + / -hon / → bajuhon ‘memakai baju’

5. Menyuruh melakukan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

gual ‘pukul’ + / -hon / → gualhon ‘pukulkan’

tenju ‘tinju’ + / -hon / → tenjuhon ‘tinjukan’

2.6. Konfiks (Simulfiks)

Konfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih bersama-sama

membentuk satu kesatuan arti.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 37: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2.6.1. Konfiks / mar – hon /

a. Bentuk

Konfiks / mar-hon / tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh :

/ mar – hon / + anggi ‘adik’ → maraggihon ‘beradikkan’

/ mar – hon / + goar ‘nama’ → margoarhon ‘bernamakan’

b. Distribusi

Konfiks / mar-hon / hanya dapat melekat pada kata benda.

Contoh :

/ mar – hon / + amang ‘ayah’ → maramanghon ‘berayahkan’

/ mar – hon / + goar ‘nama’ → margoarhon ‘bernamakan’

c. Fungsi

Konfiks / mar-hon / berfungsi untuk membentuk kata kerja.

Contoh :

/ mar – hon / + balok ‘batas’ → marbalokhon ‘berbataskan’

/ mar – hon / + anggi ‘adik’ → maranggihon ‘beradikan’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh konfiks / mar-hon / adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai sebagai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar – hon / + iang ‘ibu’ → marinanghon ‘mempunyai sebagai ibu’

/ mar – hon / + anak ‘anak’ → maramakhon ‘mempunyai sebagai anak’

2. Memakai sebagai apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 38: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

/ mar – hon / + senjato ‘senjata’ → marsenjatahon ‘memakai sebagai

senjata’

/ mar – hon / + balok ‘batas’ → marbalokhon ‘memakai sebagai

batas’

2.6.2. Konfiks / ha – an /

a. Bentuk

Konfiks / ha-an / tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada kata dasar.

1. Kata Kerja

Contoh :

/ ha – an / + godang ‘besar’ → hagodangan ‘kebesaran’

/ ha – an / + kehe ‘pergi’ → hakehean ‘kepergian’

2. Kata Benda

Contoh :

/ ha – an / + udan ‘hujan’ → haudanan ‘kehujanan’

/ ha – an / + datu ‘dukun’ → hadatuan ‘kedukunan’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ ha – an / + sonang ‘senang’ → hasonangan ‘kesenangan’

/ ha – an / + godang ‘besar’ → hagodangan ‘kebesaran’

b. Distribusi

Konfiks / ha – an / hanya dapat melekat pada kata benda.

c. Fungsi

Konfiks / ha - an / mempunyai fungsi sebagai berikut :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 39: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

1. Sebagai pembentuk kata benda

Contoh :

/ ha – an / + jeges ‘cantik’ → hajengesan ‘kecantikan’

/ ha – an / + godang ‘besar’ → hagodangan ‘kebesaran’

2. Sebagai pembentuk kata kerja pasif

Contoh :

/ ha – an / + ro ‘datang’ → haroan ‘kedatangan’

/ ha – an / + kehe ‘pergi’ → hakehean ‘kepergian’

d. Nosi / Arti

1. Arti yang didukung oleh konfiks / ha - an / adalah sebagai berikut :

Contoh :

/ ha – an / + raja ‘raja’ → harajaan ‘tempat kerajaan’

/ ha – an / + bincar ‘terbit’ → habincaran ‘tempat terbit’

2. Menyatakan mengalami / menderita apa yang tersebut pada bentuk dasar.

Contoh :

/ ha – an / + milas ‘panas’ → hamilasan ‘kepanasan’

/ ha – an / + hurang ‘kurang’ → hahurangan ‘kekurangan’

3. Menyatakan hal

Contoh :

/ ha – an / + otu ‘bodoh’ → haotoan ‘kebodohan’

/ ha – an / + sonang ‘senang’ → hasonangan ‘kesenangan’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 40: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2.6.3. Konfiks / par – an /

a. Bentuk

Konfiks / par - an / tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada kata

dasar.

Contoh :

/ par – an / + etong ‘hitung’ → paretongan ‘perhitungan’

/ par – an / + saba ‘sawah’ → parsabaan ‘persawahan’

/ par – an / + mayam ‘main’ → parmayaman ‘permainan’

b. Distribusi

Konfiks / par – an / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ par – an / + mayam ‘main’ → parmayaman ‘permainan’

/ par – an / + atong ‘hitung’ → paretongan ‘perhitungan’

2. Kata Benda

Contoh :

/ par – an / + huta ‘kampung’ → parhutaan ‘perkampungan’

/ par – an / + saba ‘sawah’ → parsabaan ‘persawahan’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ par – an / + dame ‘damai’ → pardamean ‘perdamaian’

/ par – an / + porang ‘perang’ → parporangan ‘peperangan’

4. Kata Bilangan

Contoh :

/ par – an / + sada ‘satu’ → parsadaan ‘persatuan’

/ par – an / + tolu ‘tiga’ → partoluan ‘pertigaan’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 41: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

c. Fungsi

Konfiks / par - an / berfungsi untuk mengubah kelas kata kerja dan kata bilangan

menjadi kata benda.

Contoh :

/ par – an / + etong ‘hitung’ → paretongan ‘perhitungan’

(Kata Kerja) (Kata Kerja)

/ par – an / + geser ‘geser’ → pargeseran ‘pergeseran’

(Kata Kerja) (Kata Kerja)

/ par – an / + sada ‘satu’ → parsadaan ‘persatuan’

(Kata Bilangan) (Kata Bilangan)

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh konfiks / par - an / bila melekat pada bentuk dasar adalah

sebagai berikut :

1. Menyatakan hal apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par – an / + dame ‘damai’ → pardamean ‘perdamaian’ hal damai

/ par – an / + porang ‘perang’ → parporangan ‘peperangan’ hal perang

2. Menyatakan golongan seperti yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par – an / + inang ‘ibu’ → parinangan ‘golongan ibu-ibu’

/ par – an / + ompung ‘kakek’ → parompungan ‘golongan kakek-kakek’

3. Menyatakan yang di …. apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par – an / + dangol ‘sedih’ → pardangolan ‘yang disedihkan’

/ par – an / + hancit ‘sakit’ → parhancitan ‘yang disakitkan’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 42: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

4. Menyatakan tempat yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ par – an / + mayam ‘main’ → parmayaman ‘permainan’ /tempat bermain

/ par – an / + saba ‘sawah’ → parsabaan ‘persawahan’

5. Menyatakan hasil

Contoh :

/ par – an / + etong ‘hitung’ → paretongan ‘hasil berhitung’

/ par – an / + hali ‘kali’ → parhalian ‘hasil perkalian’

6. Menyatakan alat

Contoh :

/ par – an / + basu ‘suci’ → parbasuan ‘alat untuk mencuci’

/ par – an / + hosa ‘naspas’ → parhosaan ‘alat pernafasan’

2.6.4. Konfiks / paN – an /

a. Bentuk

Konfiks / paN - an / mengalami perubahan bentuk bila melekat pada kata dasar.

Contoh :

/ paN – an / + suan ‘tanam’ → panuanan ‘tempat menanam’

/ paN – an / + gadis ‘jual’ → panggadisan ‘penjualan’

/ paN – an / + buat ‘ambil’ → pambuatan ‘pengambilan’

b. Distribusi

Konfiks / paN – an / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ paN – an / + tutung ‘bakar’ → panutungan ‘pembakaran’

/ paN – an / + jomur ‘jemur’ → panjomuran ‘tempat menjemur’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 43: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

2. Kata Benda

Contoh :

/ paN – an / + guru ‘guru’ → pangguruan ‘tempat berguru’

/ paN – an / + tortor ‘tari’ → panortoran ‘tempatmenari’

3. Fungsi

Contoh :

/ paN – an / + gadis ‘jual’ → panggadisan ‘penjualan’

/ paN – an / + goar ‘nama’ → panggoaran ‘penamaan’

c. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh konfiks / paN - an /

1. Menyatakan hal

Contoh :

/ paN – an / + goar ‘nama’ → panggoaran ‘penamaan’ hal memberi nama

/ paN – an / + tebus ‘beli’ → panabusan ‘pembelian’ hal pembelian

2. Menyatakan tempat

Contoh :

/ paN – an / + tutung ‘bakar’ → panutungan ‘tempat membakar’

/ paN – an / + jomur ‘jemur’ → panjomuran ‘tempat menjemur’

2.6.5. Konfiks / mar – an /

a. Bentuk

Konfiks / mar - an / tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada bentuk

dasar.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 44: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Contoh :

/ mar – an / + ro ‘datang’ → marroan ‘berdatangan’

/ mar – an / + tangis ‘tangis’ → martangisan ‘bertangisan’

/ mar – an / + lumpat ‘lompat’ → parlumpatan ‘berlompatan’

b. Distribusi

Konfiks / mar – an / dapat melekat pada :

1. Kata Kerja

Contoh :

/ mar – an / + kehe ‘pergi’ → markehean ‘kepergian’

/ mar – an / + lojong ‘lari’ → marlojongan ‘berlarian’

2. Kata Benda

Contoh :

/ mar – an / + muta ‘muntah’ → marmuntahan ‘bermuntahan’

3. Kata Sifat

Contoh :

/ mar – an / + bucuk ‘busuk’ → marbucukan ‘berbusukan’

/ mar – an / + lomlom ‘hitam’ → marlomloman ‘berhitaman’

c. Fungsi

Konfiks / mar – an / berfungsi untuk membentuk kata kerja

Contoh :

/ mar – an / + ro ‘datang’ → marroan ‘berdatangan’

/ mar – an / + bucuk ‘busuk’ → marbucukan ‘berbusukan’

d. Nosi / Arti

Arti yang didukung oleh konfiks / mar - an / adalah sebagai berikut :

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 45: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

1. Menyatakan arti saling

Contoh :

/ mar – an / + tangis ‘tangis’ → martangisan ‘saling menangis’

/ mar – an / + jalang ‘salam’ → marjalangan ‘saling bersalaman’

2. Menyatakan menderita

Contoh :

/ mar – an / + hancit ‘sakit’ → marhancitan ‘pada sakit’

/ mar – an / + miang ‘kurus’ → marniangan ‘pada kurus’

3. Menyatakan dalam keadaan apa yang tersebut pada bentuk dasar

Contoh :

/ mar – an / + dabu ‘jatuh’ → mardabuan ‘pada berjatuhan’

/ mar – an / + habang ‘terbang’ → marhabangan ‘beterbangan’

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 46: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa bahasa Angkola /

Mandailing ditemukan proses afiksasi. Adapun proses afiksasi yang terdapat dalam

bahasa Angkola / Mandailing adalah sebagai berikut :

a. Prefiks (awalan) terdiri dari 11 buah yaitu :

1. / mar - / 7. / paN - /

2. / ma - / 8. / par - /

3. / maN - / 9. / sa - /

4. / tar - / 10. / saN - /

5. / pa - / 11. / um - /

6. / di - /

b. Infiks (sisipan) terdiri dari dua buah yaitu :

1. / in - /

2. / um - /

c. Sufiks (akhiran) terdiri dari empat buah yaitu :

1. / -i / 3. / -on /

2. / -an / 4. / hon /

d. Konfiks terdiri dari lima buah yaitu :

1. / mar - hon / 3. / paN - an /

2. / ha - an / 4. / mar - an /

3.2. Saran

a. Supaya penelitian tentang bahasa Angkola / Mandailing lebih ditingkatkan

lagi, baik penelitian bahasa, Sastra dan Budayanya agar jangan punah begitu

saja.

b. Perlu penyebaran buku-buku yang menulis tentang bahasa Angkola /

Mandailing

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007

Page 47: PROSES AFIKSASI DALAM BAHASA ANGKOLA / MANDAILINGlibrary.usu.ac.id/download/fs/07003489.pdf · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

DAFTAR BACAAN

Koraf, Gorys. 1982. Tata Bahasa Indonesia Untuk SLTA. Nusa Indah : Ende Flores.

Samsuri, 1982. Analisis Bahasa, Erlangga : Jakarta.

Ramlan, M. 1983. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. CV. Karyono : Yogyakarta.

Verhaar, J.W.M. 1981. Pengantar Lingustik. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.

Siregar, Ahmad Samin. 1973. Suatu Uraian Tentang Morfem Bahasa Batak Angkola / Mandailing. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, Medan.

Proses Afiksasi dalam Bahasa Angkola/ Mandailing, 2006 USU Repository © 2007