prosedur temu kembali arsip buku tanah di kantor...

130
PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor Pertanahan Kota Depok Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: AUDINA GITA PURNAMASARI NIM: 1112025100078 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H / 2019M

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH

Di Kantor Pertanahan Kota Depok

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

AUDINA GITA PURNAMASARI

NIM: 1112025100078

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H / 2019M

Page 2: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH

DI KANTOR PERTANAHAN KOTA DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Audina Gita Purnamasari

NIM: 1112025100078

di bawah bimbingan

Nuryudi, MLIS

NIP. 19670912 199903 1 002

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H / 2019M

Page 3: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)
Page 4: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)
Page 5: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

i

ABSTRAK

Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078). Prosedur Temu Kembali

Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok. Skripsi di bawah

bimbingan Nuryudi, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana terciptanya arsip buku tanah

dan prosedur penemuan kembali arsip buku tanah dan kendala yang dihadapi oleh

Kantor Pertanahan Kota Depok dalam menemukan kembali arsip buku tanah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Teknik pengambilan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara,

kajian pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa proses terciptanya arsip buku tanah dimulai dari pendaftaran

hak atas tanah dan pembuatan sertifikat hingga terbitnya arsip buku tanah. Untuk

penyimpanan arsip buku tanah Kantor Pertanahan Kota Depok menggunakan

sistem penyimpanan geografis yaitu dengan menggunakan nama tempat dan

nomor hak. Proses temu kembali arsip buku tanah masih dilakukan secara manual

dengan menggunakan slip permintaan beserta dengan nota dinas yang dikirim dari

sub-sub seksi ke bagian ruang arsip untuk dicarikan arsip buku tanah yang

dibutuhkan sesuai dengan nomor hak dan nama tempat yang tertera pada slip

permintaan. Dalam proses penemuan kembali arsip buku tanah di Kantor

Pertanahan Kota Depok terdapat kendala, diantaranya yaitu: ruang penyimpanan

dan waktu menemukan kembali arsip buku tanah yang hilang dan terselip yang

cukup lama.

Kata kunci: Arsip, Arsip Buku Tanah, Temu kembali.

Page 6: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kelancaran dalam

penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah

membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, serta mengarahkan dan

membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan

skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus

meluangkan waktunya untuk membantu penulis. Maka penulis menyampaikan

terima kasih khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi FAH UIN Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi FAH UIN Jakarta.

4. Bapak Nuryudi, MLIS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan

sabar membimbing, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Page 7: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

iii

5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing akademik penulis yang

membantu, dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Heni Ristiani, S.E., M.M., selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kantor Pertanahan Kota Depok yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian disana. Bapak Freddy Dewanata, S.E., S.H., selaku

Kepala Urusan Keuangan dan BMN yang telah memberikan arahan dan

meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Kodarin selaku Kepala Arsip Buku Tanah Kantor Pertanahan Kota

Depok yang telah meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu

penyusunan skripsi ini.

8. Serta segenap pegawai Kantor Pertanahan Kota Depok yang tidak bisa

penulis sebutkan namanya, terima kasih telah mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah

memberikan banyak ilmu yang bermanfaat dan berbagai pengalaman

profesi untuk masa depan penulis.

10. Kedua Orang Tua Ayahanda Ngatiman dan Ibunda Musini. Terimakasih

telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril, dan materil

serta limpahan kasih sayang kepada penulis, serta adik penulis tersayang

Firman Dwi Prasetyo.

11. Teman dan Sahabat penulis, JIP UIN 2012 Henti Lesviani, Fifit Fitriyani,

Eriza Anindy, Santi Puspita Dewi, Anita Aditya, Annisa Rahmawati, Siti

Sulthonah, Dede Nurfiyani, Gita Dwi Noviyanti, Adelia Rachma dan

Page 8: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

iv

Berlin Rizky, yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan 2012, khususnya kelas IP

C 2012 yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

13. Kakak dan adik kelas yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang

selalu memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

14. Terima kasih kepada teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) KKN

LENSA 2015 Ijal, Akmal, Nida, Aya, Ayu, Lala, Ulfa, Lia, Septian, Putra,

iwan, pai dan fajri yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan

skripsinya. Sukses untuk kalian semua. :D

Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian

selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT. Membalas kebaikan

semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya.

Jakarta, Maret 2019

Audina Gita Purnamasari

Page 9: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6

D. Definisi Istilah .............................................................................................. 7 E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 10

A. Arsip ........................................................................................................... 10

1. Definisi Kearsipan ................................................................................ 10 2. Peran dan Fungsi Kearsipan ................................................................. 15 3. Siklus Hidup Arsip Dinamis ................................................................. 18

4. Arsip Vital ............................................................................................ 20 5. Stock Opname ...................................................................................... 28

B. Pendaftaran Tanah ...................................................................................... 28 1. Pengertian Sertifikat ............................................................................. 30 2. Tujuan Pembuatan Sertifikat ................................................................ 31

3. Isi Sertifikat .......................................................................................... 32

4. Bagian Buku Tanah .............................................................................. 34 5. Mekanisme Pembuatan Sertifikat ......................................................... 38

C. Temu Kembali ............................................................................................ 43

1. Tujuan dan Fungsi Temu Kembali ....................................................... 46 D. Proses Temu Kembali ................................................................................ 48

E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 55

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 55 B. Sumber Data ............................................................................................... 56

1. Data Primer ........................................................................................... 57 2. Data Sekunder ...................................................................................... 57

C. Informan ..................................................................................................... 57

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 58 E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 59

F. Teknik Penguji Keabsahan Data ................................................................ 60 G. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 62

A. Profil Kantor Pertanahan Kota Depok ....................................................... 62 1. Sekilas Kantor Pertanahan Kota Depok ............................................... 62

Page 10: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

vi

2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Depok ..................................... 62

3. Fungsi Kantor Pertanahan Kota Depok ................................................ 64 4. Sebelas (11) Agenda Kebijakan dan Empat (4) Prinsip Kantor

Pertanahan Kota Depok ........................................................................ 65 5. Arti Lambang atau Logo Kantor Pertanahan Kota Depok ................... 67 6. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Depok ............................ 69

7. Letak Geografis .................................................................................... 70 B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 70

1. Terciptanya Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok. .... 70 2. Prosedur Temu Kembali Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota

Depok. .................................................................................................. 77

3. Kendala yang Dialami Kantor Pertanahan Kota Depok Dalam Temu

Kembali Arsip Buku Tanah .................................................................. 82

C. Pembahasan ................................................................................................ 87 1. Terciptanya Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok. .... 87 2. Prosedur Temu Kembali Arsip Buku Tanah Pada Kantor Pertanahan

Kota Depok ........................................................................................... 92

3. Kendala yang Dialami Kantor Pertanahan Kota Depok Dalam Temu

Kembali Arsip Buku Tanah .................................................................. 94

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 96

A. Kesimpulan ................................................................................................ 96 B. Saran ........................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 99

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Arsip Dinamis………………………………. 23

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian……………………………………………..... 62

Tabel 4.1 Makna lambang Kantor Pertanahan Kota Depok…........... 68

Page 12: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus hidup arsip dinamis.............................................................. 19

Gambar 2.2 Halaman satu pada sertifikat………………………………........... 35

5 Gambar 2.3 Halaman satu pada buku tanah…………………………………. 36

Gambar 2.4 Halaman dua pada buku tanah…………….…………………….. 37

Gambar 2.5 Halaman tiga pada buku tanah………………………………….. 38

Gambar 2.6 Halaman empat pada buku tanah………………………………… 39

Gambar 4.1 Arti lambang kantor pertanahan kota depok.................................. 68

Gambar 4.2 Struktur organisasi.......................................................................... 70

Gambar 4.3 Nota Dinas....................................................................................... 82

Gambar 4.4 Berita acara...................................................................................... 85

Gambar 4.5 Penyimpanan arsip buku tanah berdasarkan kecamatan…………. 90

Gambar 4.6 Penyimpanan arsip buku tanah berdasarkan perkelurahn………... 90

Gambar 4.7 Flowchart permintaan pencarian arsip............................................ 94

Page 13: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arsip mempunyai peran penting dalam kelangsungan hidup organisasi

baik organisasi pemerintah maupun swasta. Manfaat arsip bagi suatu

organisasi antara lain berisi informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan juga data dijadikan sebagai alat bukti bila terjadi masalah dan juga

dapat dijadikan pertanggung jawaban manajemen serta dapat dijadikan alat

transparansi birokrasi. Arsip juga merupakan suatu informasi yang memiliki

kekuatan hukum, karena arsip merupakan informasi terekam atas pelaksanaan

tugas, fungsi dan aktivitas setiap lembaga penciptanya. Arsip sangat

signifikan dalam menjawab keinginan masyarakat untuk menciptakan

transparansi dan akuntabilitas kinerja, sehingga mempercepat perwujudan

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan ke

pemerintahan yang baik (good government).1

Bagi suatu organisasi, arsip merupakan sebagai bukti, sumber

informasi dan pusat ingatan dari setiap organisasi, apabila arsip yang dimiliki

oleh organisasi kurang baik pengelolaannya, maka akibatnya akan

mempengaruhi tingkat reputasi suatu organisasi, sehingga organisasi yang

bersangutan akan mengalami hambatan dalam pencapaian tujuan. Arsip

dikatakan sebagai sumber ingatan bagi suatu organisasi, ialah karena arsip

menampung beraneka ragam bahan informasi yang berguna. Bahan informasi

1Kementerian Perdagangan “Pedoman Pengelolaan Arsip Inaktif Kementerian Perdagangan”

(Jakarta: Biro Umum Kementerian Perdagangan, 2011) h.1

Page 14: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

2

yang penting harus selalu di ingat, dan saat diperlukan harus dengan cepat,

tepat dan dapat disiapkan setiap saat, dalam rangka membantu memperlancar

pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan dalam

manajemen arsipnya. Salah satu cara pengolahannya ialah dengan melakukan

kegiatan pengelolaan. Ketika arsip benar dalam pengolahannya yakni agar

mudah di temukan kembali saat arsip tersebut dibutuhkan di kemudian hari.

Dari penjelasan diatas sama dengan definisi arsip menurut Undang-

Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, disebutkan bahwa arsip

adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga

pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan

perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Agar arsip tersebut dapat di pergunakan secara efekif dan efisien

oleh suatu instansi, maka diperlukan adanya manajemen arsip yang baik.2

Peranan arsip sangat penting dalam suatu unit organisasi tanpa

terkecuali pada Kantor Pertanahan Kota Depok yang merupakan unit

organisasi tingkat Kabupaten atau Kota yang berada pada naungan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional yang

mempunyai tugas pokok di bidang pelayanan pertanahan yang bersinggungan

dengan masalah Kearsipan. Karena Arsip lebih dari sekedar berisi data, yang

merupakan bukti dari tindakan dan keputusan. Untuk dianggap sebagai arsip,

2Kementerian Perdagangan “Pedoman Pengelolaan Arsip Inaktif Kementerian Perdagangan”

(Jakarta: Biro Umum Kementerian Perdagangan, 2011) h.1 2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan pasal 1 ayat

2

Page 15: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

3

yakni mampu memberikan fakta secara apa adanya tanpa ada unsur rekayasa

informasi. Suatu arsip yang memiliki atribut ini disebut arsip yang lengkap.

Namun demikian, agar dapat dijadikan bukti, arsip, arsip tidak hanya harus

lengkap, tetapi juga dapat diakses, dan keakuratan informasi yang terkandung

didalam arsip dapat dipertanggungjawabkan karena pada dasarnya

karakteristik arsip ialah bersifat legal, otentik dan tidak dapat diganggu

gugat.3

Pengelolaan arsip merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu

institusi. Arsip yang dihasilkan oleh Kantor Pertanahan ialah Buku Tanah.

Buku tanah dikategorikan sebagai arsip apabila dilihat dari aspek hukum

karena arsip merupakan rekaman kegiatan layanan pertanahan dari petugas di

kantor pertanahan.

Arsip buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat

data yuridis maupun fisik suatu obyek pendaftaran yang sudah ada haknya.4

Arsip buku tanah merupakan bagian dari bukti pertanggung jawaban Kantor

Pertanahan kepada pelayanannya. Arsip buku tanah ini dapat digolongkan

dalam arsip vital yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi

kelangsungan operasional pencipta arsip tidak dapat diperbaharui, dan tidak

dapat tergantikan apabila rusak atau hilang, namun arsip buku tanah juga

dapat digolongkan dalam arsip aktif karena frekuensi penggunannya tinggi

dan, atau secara terus-menerus, oleh karena itu pengelolaan arsip buku tanah

harus sesuai dengan ketentuan, petunjuk, dan pedoman kearsipan. Namun hal

3Musrifah,”Proteksi Arsip Vital Pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di Yogtakarta”

Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, Universitas Tanjungpura,V.4 No.2 (Desember 2016): h.

136 4Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 19 tentang Pendaftaran Tanah

Page 16: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

4

yang menjadi pertimbangan umum adalah kecepatan penemuan kembali arsip

yang dibutuhkan dan akan disajikan kepada pengguna arsip.

Temu kembali informasi dan temu kembali arsip memiliki persamaan

dasar dalam langkah-langkah temu kembali informasi, namun tetap memiliki

perbedaan prosedur-prosedurnya. Sasaran utama dari temu kembali arsip

ialah menyediakan akses dengan cepat ke informasi yang dibutuhkan untuk

orang yang tepat, serta membangun prosedur yang efisien untuk proses

keluarnya arsip dari tempat penyimpanan dan mengawasi pengembalian arsip

ke file penyimpanan. Bahwa temu kembali informasi bertujuan untuk

menyediakan dan mengumpulkan informasi bagi pengguna sebagai

permintaan kebutuhan pengguna. Tetapi jika terjadinya penumpukan arsip

tentu akan menimbulkan masalah lainnya diantaranya ialah tempat, waktu

dan tenaga. Selain itu arsip yang kacau dapat mempersulit dalam penemuan

kembali arsip yang dibutuhkan oleh pengguna jika sewaktu-waktu akan

digunakan.

Kantor Pertanahan Kota Depok merupakan instansi pemerintah yang

bertugas di bidang pelayanan pertanahan yang bersentuhan langsung dengan

pengelolaan kearsipan dan kegiatan seperti Pengukuran, Pemetaan,

Penatagunaan tanah, dan Penetapan hak atas tanah. Dari data yang dimiliki

oleh Kantor Pertanahan Kota Depok bahwa permintaan buku tanah yang

diperlukan sekitar 200-300 perharinya. Hal ini menimbulkan sibuknya di

ruang kearsipan karena permintaan buku tanah untuk keperluan pengecekan

sertifikat, peralihan hak dan lain sebagainya. Untuk itu ruang kearsipan

Page 17: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

5

dituntut untuk dapat menemukan kembali arsip buku tanah dengan cepat

dengan kurun waktu sekitar 1-5 menit.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara pegawai kearsipan

dikatakan adanya masalah dalam penemuan kembali arsip buku tanah

dikarenakan ruangan yang sempit dan banyaknya arsip yang diletakkan pada

sisi bawah rak arsip dan pada meja kerja, maka hal tersebut memakan waktu

lebih dari 10 menit ketika mengambil buku tanah. Kemudian ruang arsip

buku tanah dan warkah yang dijadikan satu yang seharusnya terpisah

dikarenakan terbatasnya ruang menyebabkan ruangan menjadi tidak

maksimal untuk digunakan.

Melihat kondisi permasalahan seperti yang sudah dijelaskan dapat

dikatakakan bahwa penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

prosedur temu kembali arsip buku tanah yang dilakukan di Kantor Pertanahan

Kota Depok sehingga dapat dengan mudah ditemukan kembali, guna

memberikan pelayanan. Untuk itu skripsi ini berjudul “Prosedur Temu

Kembali Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis merumuskan masalah yang

akan dijadikan objek penelitian, yaitu:

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang

telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti membatasi

masalah mengenai prosedur temu kembali arsip buku tanah di Kantor

Pertanahan Kota Depok. Yaitu, dimana peneliti membahas secara

Page 18: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

6

mendalam tentang prosedur temu kembali dan bagaimana cara untuk

menemukan arsip dengan cepat dan sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,

maka rumusan masalah ini adalah:

a. Bagaimana terciptanya arsip buku tanah yang ada di Kantor

Pertanahan Kota Depok?

b. Bagaimana Prosedur temu kembali Arsip Buku Tanah yang dilakukan

oleh Kantor Pertanahan Kota Depok?

c. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kota Depok

dalam melakukan temu kembali arsip buku tanah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun beberapa tujuan serta manfaat yang akan penulis bahas

diantaranya ialah:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui terciptanya arsip buku tanah yang ada di Kantor

Pertanahan Kota Depok.

b. Untuk mengetahui prosedur temu kembali arsip yang dilakukan oleh

Kantor Pertanahan Kota Depok.

c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan

Kota Depok dalam melakukan temu kembali arsip.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi instansi

Page 19: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

7

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan saran

untuk Kantor Pertanahan Kota Depok dalam temu kembali arsip.

b. Bagi akademis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dalam bidang mengenai

prosedur temu kembali. Dan dapat diharapkan penelitian ini dapat

menjadi tambahan referensi untuk menambah wawasan, pengetahuan

dan keilmuan tentang temu kembali arsip.

c. Bagi penulis

Berguna untuk mengetahui bagaimana prosedur temu kembali arsip

yang digunakan dan bagaimana cara menemukan kembali, serta

dapat menerapkan teori selama ini saat ketika peneliti terjun

langsung ke dunia kerja.

D. Definisi Istilah

1. Arsip

Arsip adalah setiap catatan (record atau warkat) yang tertulis, tercetak,

atau ketikan dalam bentuk huruf, angka, atau gambar yang mempunyai

arti atau tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang

terekam pada kertas,kertas fim, media komputer, dan lain-lain yang

disimpan menurut suatu aturan sehingga apabila diperlukan dapat

ditemukan dengan mudah.

2. Sistem Kearsipan

Sistem pengarsipan atau sistem kearsipan adalah cara pengaturan atau

penyimpanan arsip secara logis dan sistematis dengan memakai abjad,

numerik atau nomor, huruf ataupun kombinasi huruf dan nomor sebagai

Page 20: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

8

identitas arsip yang terkait. Sistem ini dibuat untuk mempermudah dalam

penyimpanan dan penemuan kembali arsip.

3. Buku Tanah

Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data

yuridis maupun fisik suatu obyek pendaftaran yang sudah ada haknya.

4. Temu Kembali

Temu balik arsip adalah salah satu hal yang sangat penting dalam tugas

bidang kearsipan, yang harus bisa ditemukan dengan cepat, tepat dan

akurat.5

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini penulis akan menguraikan

secara sistematis bab per bab yang terdiri dari 5 bab, yang mana setiap bab

akan membahas secara rinci bagian-bagian yang akan dipaparkan. Dengan

rincian sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini memuat argumen-argumen seputar penelitian. Meliputi

latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika penelitian.

Bab II: Tinjauan Literatur

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang sesuai dengan

topik penelitian organisasi yang dijadikan lokasi penelitian dan

sejumlah variabel penelitian yang sesuai. Meliputi, definisi

5Isnania Khusnul Khotimah dan Marlini,”Temu Balik Arsip di Pusat Arsip Balai Bahasa

Padang” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Universitas Negeri Padang,V, No 1-1

(September 2012): h. 419.

Page 21: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

9

kearsipan, pendaftaran tanah, temu kembali arsip, dan penelitian

terdahulu.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai jenis metode dan pendekatan

penelitian yang penulis gunakan, hal-hal yang berkaitan dengan

temu kembali Arsip Vital, Kantor Pertanahan Kota Depok sebagai

objek penelitian dengan segala aspeknya.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang profil Kantor Pertanahan Kota Depok.

Terdiri dari penjelasan lebih lanjut dari teknik pengambilan

informan dan kriteria-kriteria yang ditetapkan, tahapan penelitian,

penjelasan tentang informan, hasil penelitian berupa lampiran

hasil wawancara, kemudian diakhiri dengan pembahasan yang di

sesuaikan guna menjawab tujuan penelitian.

Bab V: Penutup

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian. Meliputi penarikan

kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran. Baik

kesimpulan dan saran wajib berupa jawaban dari tujuan

penelitian, yang diulas secara singkat dan padat.

Page 22: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Arsip

1. Definisi Kearsipan

Istilah arsip bisa mengandung berbagai macam pengertian. Pendefinisan

arsip dapat dipengaruhi oleh segi peninjauan sudut pandang, dan atau

pembatasan ruang lingkupnya. Akan tetapi, untuk memahami arti dasar arsip

perlu terlebih dahulu mengetahui berdasarkan etimologi atau asal-usul katanya.

Arsip yang kita kenal sebenarnya berasal dari bahasa Yunani Arche kemudian

kata itu berubah menjadi “Archea” dan lama kelamaan mengalami perubahan

menjadi Archeon. Arche berarti permulaan, juga berarti jabatan atau fungsi

atau kekuasaan peradilan. Archea berarti dokumen atau catatan mengenai

masalah pemerintahan. Sedangkan archeon berarti balai Kota.6

Menurut Anon Mirmani dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Kearsipan, Arsip dapat didefinisikan sebagai

a. Dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh

seseorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan

dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya.

b. Gedung atau bagian dari gedung (bangunan) di mana bahan-bahan atau

materi kearsipan disimpan; juga dikenal dengan nama penyimpanan

kearsipan,

6Martono, “Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan” (Jakarta: Karya Utama, Cetakan IV

1985) h.107

Page 23: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

11

c. Lembaga atau program yang bertanggung jawab untuk seleksi, pengadaan,

pengawetan dan membuat ketersediaan materi-materi kearsipan; juga

dikenal dengan nama lembaga kearsipan; institusi kearsipan atau program

kearsipan.

Ketiga definisi tersebut dikemukakan SAA (society of American

Archivist) dalam glossarynya. Dari definisi tersebut, arsip diartikan sebagai

dokumen, tempat menyimpan dokumen dan lembaga yang bertanggung jawab

mengelola dokumen atau menyelenggarakan program kearsipan. Arsip

merupakan bagian integral dari organisasi dan manajemen sebagai sumber dan

bahan bukti yang nyata, benar dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan

pada umumnya dan penyelenggaraan pemerintahan Negara pada khususnya,

baik dimasa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.7

Arsip ialah “surat yang disimpan untuk kemudian diambil atau

diketemukan kembali bila diperlukan.” Kemampuan menyimpan arsip dengan

baik dengan sistem penyimpanan sistematis sangat penting, karena dengan

temu kembali yang sistematis tersebut sebuah arsip segera dapat disimpan dan

mudah untuk ditemukan kembali.8 Dan arsip merupakan sumber informasi dan

sumber penelitian didalam proses administrasi Negara melalui suatu sistem

kerja yang berdaya guna dan berhasil guna.9 Oleh karenanya Arsip Sebagai

7SAA (Society of American Archivist) dalam glossarynya, dalam Anon Mirmani, “Pengantar

Kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010) h. 7 8Moekijat, “1989”, dalam anon mirmani, “pengantar kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka,

2014) h.9 9Departemen Perdagangan, “Pedoman Tata Kearsipan Departemen Perdagangan” (Jakarta:

Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal, 2005) h.1

Page 24: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

12

suatu “investment Administration” harus dikelola sebaik mungkin, baik yang

ditingkat pusat maupun yang berada di tingkat daerah.10

Arsip bukan hanya berarti kertas saja, tetapi dapat berarti naskah,

buku, foto, film, mikrofilm, rekaman suara, gambar peta, gambar bagan dan

dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau

salinan serta dengan segala macam penciptaanya dan dihasilkan atau diterima

oleh suatu organisasi atau badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi,

prosedur pekerjaan, atau kegiatan pemerintah lainnya atau karena pentingnya

informasi yang terkandung di dalamnya.11

Arsip (record) dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan

sebagai “warkat”, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai setiap

catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat

keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun

peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang (itu) pula”.12

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1 ayat a dan ayat b, menetapkan bahwa

yang dimaksud dengan arsip adalah:

1) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara

dan Badan-Badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam

keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan

kegiatan pemerintahan.

10Kementerian Perdagangan, “Pedoman Klasifikasi Arsip Fasilitatif Kementerian Perdagangan”

(Jakarta: Biro Umum Kementerian Perdagangan, 2011) h.1 11Sedarmayanti, ”Tata Kearsipan” (Bandung: Penerbit Mandar Maju, 2008) h.32 12Basir Barthos, “Manajemen Kearsipan” (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.1

Page 25: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

13

2) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan Swasta atau

perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

Selain dari pengertian di atas, arsip dapat diartikan pula sebagai suatu

badan (agency) yang melakukan segala kegiatan pencatatan penanganan,

penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat atau warkat-warkat yang

mempunyai arti penting baik ke dalam maupun ke luar, baik yang menyangkut

soal-soal pemerintahan maupun non-pemerintahan, dengan menerapkan

kebijaksanaan dan sistem tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.13

Menurut Saiman Arsip adalah setiap catatan (record atau warkat) yang

tertulis, tercetak atau ketikan dalam bentuk huruf, angka atau gambar yang

mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi,

yang terekam pada kartu (kartu, formulir), kertas film (slide, film-strip, mikro-

film), media komputer (pita tape, piringan, rekaman, disket) kertas foto kopi

dan lain sebagainya.14

Hampir senada dengan definisi diatas ialah definisi arsip menurut

International Standards Organization (ISO) 15489-1. Di bawah entri rekod,

arsip memiliki pengertian sebagai “Information created, received, and

maintained as evidence and information by an organization or person, in

pursuance of legal obligation orin the transaction of business” yang artinya

13Basir Barthos, “Manajemen Kearsipan” (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.2 14Saiman, “Manajemen Sekretaris” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002) h.103

Page 26: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

14

informasi yang dibuat, diterima dan dipelihara sebagai bukti dan informasi

oleh organisasi atau orang menurut kewajiban hokum Orin transaksi bisnis.15

Tak hanya itu Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang

Kearsipan disebutkan bahwa penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk:

a. Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga

Negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan organisasi

politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta ANRI sebagai

penyelenggara kearsipan nasional;

b. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat

bukti yang sah;

c. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan

arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Menjamin perlindungan kepentingan Negara dan hak-hak keperdataan

rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan

terpercaya;

e. Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem

yang komprehensif dan terpadu;

f. Menjamin keselamatan asset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,

politik, budaya, dan jati diri bangsa; dan

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan

pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.16

15Read-smith, Judith., & ginn, Mary Lea., “Records Management” 9ed. (Mason, Ohio: South-

Western, 2011) h. 4 16 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan Pasal 3

Page 27: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

15

2. Peran dan Fungsi Kearsipan

Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya

organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi

organisasi.17 Arsip bukan hanya berupa kumpulan kertas dan dokumen saja,

tetapi lebih dari itu, arsip memiliki arti dan peranan yang besar dalam

organisasi,18 akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kertas itu dapat

memberikan informasi.

Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang

cukup besar terhadap kearsipan. Sebagai sumber informasi, maka arsip dapat

membantu mengingatkan dalam rangka pengambilan keputusan secara cepat dan

tepat mengenai sesuatu masalah. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa

peranan arsip adalah sebagai:

a. Alat utama ingatan organisasi.

b. Bahan atau alat pembuktian (bukti otentik).

c. Bahan dasar perencanaan dan pengambilan keputusan.

d. Barometer kegiatan suatu organisasi mengingat setiap kegiatan pada

umumnya menghasilkan arsip

e. Bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.19

Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi

pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan, oleh sebab itu

untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada

17I.G., Wursanto, “Manajemen Kepegawaian” jilid 2. (Yogyakarta: Kanisius, 1989) h.12 18Donni juni Priansa, Agus Garnida, Muhtarudin, ”Manajamen Perkantoran Efektif, Efisien, dan

Profesional” (Bandung: Alfabeta, 2013) h.156 19Sedarmayanti, “Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern” (Bandung: Mandar

Maju, 2015) h.43

Page 28: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

16

sistem dan prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan.20 Dan peranannya

sebagai “pusat ingatan”, sebagai sumber informasi dan sebagai alat pengawasan

yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan

perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijaksanaan,

pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan

pengendalian setepat-tepatnya.

Pada pasal 3 Undang-Undang No.7 Tahun 1971, antara lain dirumuskan

bahwa “tujuan” kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan per-

tanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan

pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan.21

“Menurut Widjaya (1999) dalam Donni Juni, menyatakan bahwa tujuan

dari kearsipan adalah: a) Menyimpan surat dengan aman dan mudah

selama diperlukan; b) Menyiapkan surat setiap kali saat diperlukan; dan c)

Mengumpulkan bahan-bahan yang mempunyai sangkut paut dengan suatu

masalah yang diperlukan sebagai pelengkap. Lebih lanjut Martono (1994)

dalam Donni Juni mengemukakan bahwa tujuan kearsipan adalah: a)

menyediakan warkat bila diperlukan; b) menghindari pemborosan waktu

dalam mencari warkat yang diperlukan; c) mengumpulkan warkat-warkat

yang mempunyai hubungan antara satu dengan lainnya; d) menghemat

tempat penyimpanan; e) mengamankan warkat-warkat yang penting baik

dari bahaya pencurian atau kebakaran; dan f) menjaga kerahasiaan jika

warkat benar-benar perlu dirahasiakan.”22

Kearsipan bagi organisasi merupakan penunjang bagi kelancaran kegiatan

operasional. Melalui kearsipan informasi dan data otentik dapat diperoleh

dengan cepat dan tepat. Perjalanan organisasi dapat dilihat dari data-data atau

20Agus sugiarto dan teguh wahyono “manajemen kearsipan modern dari konvensional ke basis

komputer” (Yogyakarta: Gava Media, 2015) h.2 21Basir Barthos, “Manajemen Kearsipan” (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.3 22Widjaya (1999), dalam Donni Juni Priansa, “Manajemen Perkantoran Efektif, efisien, dan

Profesional” (Bandung: Universitas Alfabeta, 2013) h.160

Page 29: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

17

arsip yang tersimpan. Oleh karena itu, kearsipan yang baik harus dilaksanakan

dengan baik juga fungsi kearsipan yaitu:

1. Alat penyimpanan warkat;

2. Alat bantu perpustakaan, khususnya pada organisasi besar yang

menyelenggarakan sistem sentralisasi;

3. Alat bantu bagi pimpinan dan manajemen dalam mengambil keputusan;

4. Alat perekam perjalanan organisasi;

5. Mengefektifkan dan mengefisienkan pekerjaan;

6. Alat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi

7. Alat untuk memberikan keterangan yang diperlukan bagi yang

membutuhkan data;

8. Sumber informasi peristiwa dan kegiatan yang terjadi dikantor.23

Dari segi fungsinya, arsip terbagi atas berikut ini:

a. Arsip dinamis yang digunakan secara langsung dalam perencanaan,

pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, atau

digunakan secara langsung dalam administrasi Negara. Arsip dinamis

disebut juga dengan arsip dinamis semiaktif bila digunakan sekali setiap

bulan.24

23Donni Juni Priansa, “Manajemen Perkantoran Efektif, efisien, dan Profesional” (Bandung:

Universitas Alfabeta, 2013) h.158 24Sulistiyo-Basuki, “Manajemen Arsip Dinamis: Pengantar Memahami dan Mengella Informasi

dan Dokumen” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003) h. 17

Page 30: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

18

b. Arsip statis yang tidak digunakan secara langusng dalam perencanaan,

pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya,

ataupun penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara.25

Arsip menurut fungsinya terbagi atas arsip dinamis dan arsip statis. Arsip

dinamis artinya dokumen yang masih digunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kegiatan sebuah badan. Arsip

dinamis atau record yang secara langsung dan terus-menerus diperlukan dan

digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari-hari serta masih dikelola

oleh unit pengolah ini disebut dengan arsip aktif sedangkan yang sudah tidak

lagi digunakan untuk kepentingan sehari-hari, dan tidak terus menerus diperukan

dan digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari-hari kemudian

disimpan dan statusnya menjadi arsip dinamis inaktif atau yang di sebut dengan

arsip inaktif.26

3. Siklus Hidup Arsip Dinamis

Arsip dinamis merupakan arsip yang disimpan permanen karena

pertimbangan historis, administratif, hukun dan ilmu pengetahuan. Untuk

memudahkan pemahaman tersebut arsip dinamis memiliki Lima tahapan siklus

hidup (life cycle) Proses tersebut di atas dapat diilustrasikan seperti Gambar 1.

25Sulistiyo-Basuki, “Pengantar Ilmu Kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014) h. 4 26Basir Barthos, “Manajemen kearsipan: untuk lembaga negara, swasta dan perguruan tinggi”

(Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 4

Page 31: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

19

Gambar 2.1. Outline siklus hidup arsip dinamis menurut sulistyo basuki 27

Tahap pertama merupakan tahap penciptaan. Pembuatan arsip dinamis

dan informasi serta data dari komputer. Tahapan kedua ialah awal siklus hidup

yakni penilaian arsip dinamis untuk menentukan persyaratan retensi, tahapan

ketiga merupakan tahap penggunaan aktif dengan jangkauan waktu beberapa

hari hingga tahunan. Pada tahap ini pemakai sering menggunakan arsip dinamis

serta memerlukan akses cepat untuk menemukannya. Tahap keempat ialah

penggunaan inaktif atau semi-aktif pada tahapan ini pemakaian arsip dinamis

sudah jarang atau tidak mungkin tidak akan dipakai lagi sehingga menjadi

inaktif. Oleh karena itu, arsip tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan

seperti unit kearsipan atau pusat arsip dinamis (record center). Dan biasanya

pada tahapan ini arsip inaktif hanya disimpan sebagai alasan hukun atau karena

kebutuhan rujukan. Tahapan terakhir dari arsip dinamis ialah penyusutan atau

pemusnahan, ialah suatu tindakan yang di ambil berkenaan dengan masa

27Sulistiyo-Basuki, “Pengantar Ilmu Kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014) h. 10

Penciptaan arsip

Distribusi arsip

Penggunaan arsip

Penyimpanan Arsip Inaktif-

Semiaktif

Penyusutan dan pemusnahan

arsip

Page 32: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

20

habisnya “masa simpan” arsip yang telah ditentukan oleh perundang-undangan,

peraturan atau prosedur administratif.

4. Arsip Vital

Arsip dinamis vital atau vital records adalah arsip dinamis yang penting

bagi kegiatan badan korporasi. Arsip dinamis vital disebut juga arsip dinamis

kelas 1. Arsip dinamis vital berwujud berbagai media seperti kopi makas (hard

copy), media magnetis, mikro bentuk atau bentuk mikro (microform), atau

cakram optic. Arsip dinamis vital dapat berupa arsip dinamis aktif maupun

inaktif. Apa pun bentuk medianya maupun tingkat hidupnya, informasi yang

terekam dalam arsip dinamis vital diperlukan dami kelangsungan hidup badan

koporasi.28

Salah satu bagian inventarisasi arsip dinamis ialah identifikasi arsip

dinamis vital. Selama proses penaksiran (appraisal) hanya arsip dinamis yang

mutlak dan perlu bagi kelangsungan kegiatan badan korporasi saja yang dipilih

sebagai arsip dinamis vital.29

Demi kelangsungan hidup organisasi arsip vital memiliki ciri-cirinya, adapun

ciri-ciri dari arsip vital sebagai berikut:30

a. Bila terjadi kesalahan dalam pengelolaan akan menjadikan setiap kegiatan

mengalami kemacetan

28Sulistyo-Basuki, “Manajemen Arsip Dinamis:Pengantar Memahami dan Mengelola Informasi

dan Dokumen” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003) h.229 29Sulistyo Basuki, “Manajemen Arsip Dinamis: Pengantar Memahami dan Mengelola Informasi

dan Dokumen” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003) h.231 30Menurut ANRI (2001), dalam Dwiajeng Novianti, “Pengelolaan Arsip Vital Sertifikat Tanah

dengan Model Kontinum Dokumen di Kantor Pertanahan Kota Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan,

Vol. 6, No. 3. (2017) h. 3

Page 33: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

21

b. Bila terjadi kesalahan dalam penggunannya dalam setiap kegiatan akan

menyebabkan hambatan dan tidak lancar

c. Apabila terjadi kerusakan atas arsip vital, maka tidak dapat diganti lagi

d. Arsip vitasl senantiasa berkaitan dengan masalah-masalah kebijakan yang

menetukan.

e. Kerusakan dan kehilangan arsip vital ini memaksa organisasi atau

perusahaan akan menghentikan kegiatannya.

Selain itu National Archives and Record Administration juga

menjelaskan arsip vital sebagai arsip yang harus dikelola karena memliki

fungsi vital, yaitu:

a. Memuat informasi dengan informasi itu, yaitu sebuah organisasi dapat

memulai kembali atau melanjutkan operasional dalam keadaan terkena

bencana atau dalam situasi darurat.

b. Memuat informasi tentang hak-hak individu seperti akta notaries, dokumen-

dokumen pengadilan, dan surat gadai.

c. Memuat informasi tentang wewenang hak, dan tanggung jawab sebuah

organisasi secara hukum.

Arsip vital di klasifikasi lagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan nilai

gunanya. Secara umum, pengklasifikasian dibagi menjadi 4 pada table 2.1

dibawah ini yakni:31

31Sulistyo-Basuki, “Manajemen Arsip Dinamis:Pengantar Memahami dan Mengelola Informasi

dan Dokumen” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003) h.231

Page 34: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

22

Table 2.1 Klasifikasi Arsip Dinamis

Kelas Definisi Contoh

Saran

Pengama-

nan

Kelas 1

(Vital)

Arsip dinamis yang yang sangat

penting bagi kelangsungan hidup

badan korporasi, arsip dinamis ini

tidak dapat diganti dengan arsip

dinamis lain karena bukti

kepemilikan, status hukum, dan

status keuangan, arsip dinamis vital

umumnya disimpan di tempat

penyimpanan arsip dinamis aktif

Tagihan

inventaris

kontrak materi

kreatif,

dokumentasi

penelitian, hak

cipta dan

paten,

perjanjian

kerja sama.

Lemari

tahan api

Kelas 2

(penting)

Arsip dinamis ini yang diperlukan

untuk kelangsungan hidup badan

korporasi. Walaupun arsip dinamis

ini dapat diganti atau direproduksi

namun memerlukan biaya serta

waktu. Arsip dinamis penting dapat

disimpan di penyimpanan arsip

dinamis aktif dan inaktif,

Tagihan,

pengarahan

daftar gaji

Lemari Besi

Kelas 3

(bermanfaa

t)

Arsip dinamis yang dibutuhkan

demi kelangsungan operasi badan

korporasi. Walaupun arsip dinamis

ini tergantikan namun

kehilangannya akan menyebabkan

kemandegan sementara.

Pernyataan

bank,

korespondens

Filling

cabinet

Kelas 4

(tidak

penting)

Arsip dinamis yang tidak memiliki

nilai dimusnahkan

Permintaan

yang sudah

dijawab, iklan

pengumuman

Gunakan

kemudian

musnahkan.

Page 35: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

23

1) Pemeliharaan Arsip Vital

Fase pemeliharaan dan penggunaan arsip vital meliputi pencatatan,

pengolahan, penyebaran, dan pemeliharaan. Pada fase ini, arsip vital

rentan mengalami kehilangan, kerusakan, dan kebocoran informasi

yang terkandung di dalamnya ke pihak-pihak yang tak berhak

mengaksesnya. Maksud dan tujuan dari pemeliharaan arsip vital ialah

sebisa mungkin menjaga isi informasi yang terkandung di dalamnya

dapat dijaga kerahasiannya atau tidak diketahui oleh pihak yang

berkepentingan maupun yang tidak berkepentingan, selanjutnya

menghindarkan gangguan fisik arsip dari pengaruh lingkungan antara

lain bahaya kebakaran, bahaya kebanjiran, serta gangguan fisik dari

arsip itu sendiri atau manusia itu sendiri. Dan yang terakhir menjamin

daya tahan atau keawetan fisik arsip berupa: lembaran-lembaran-

lemabran, formulir-formulir, naskah-naskah dari gangguan kerusakan

sehingga arsip tersebut dapat dibaca informasinya. Pemeliharaan arsip

merupakan kegiatan membersihkan arsip secara rutin untuk mencegah

kerusakan akibat beberapa sebab seperti:32

a. Faktor internal

Secara langsung adalah kerusakan pada kertas itu sendiri, antara

lain mempergunakan kertas, tinta, mesin tik maupun alat-alat tulis

lainnya yang kurang baik menimbulkan reaksi kimia dan naskah

arsipnya cepat rusak.

32Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia no 8 tahun 2009

tentang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia h. 150-151

Page 36: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

24

1. Kertas yang digunakan untuk arsip harus kertas yang

mempunyai kualitas tinggi agar daya tahan terhadap reaksi

kimia dan arsip itu tahan lama.

2. Penggunaan tinta atau karbonik yang merupakan alat tulis

pokok pada setiap lembaran arsip mempunyai sistem penyerap

yang kekal tidak mudah luntur kena udara yang lembab.

3. Lem yang digunakan untuk perekat yang tahan lama dan tidak

menimbulkan kerusakan kertas yaitu perekat sintetis yang

mengandung acetate.

b. Faktor eksternal

Penyebab kerusakan arsip karena gangguan yang secara tidak

langung dari sistem lingkungan seperti: tempat penyimpanan,

udara ruangan, sinar matahari, dan debu. Sedangkan yang

langsung antara lain jamur, rayap, ngengat, kecoak, tikus dan

sebagainya serta sistem lain seperti banjir, kebakaran dan

kerusakan lain akibat ulah manusia itu sendiri baik yang sengaja

maupun tidak.

1. Tempat penyimpanan arsip, peralatan yang dipergunakan harus

tahan terhadap udara dingin tidak cepat berkarat seperti rak

baja atau rak kayu. Jarak antara ran dan lantai minimal 6 inci,

agar mudah membersihkan kotoran di lantai dan terhindar dari

genangan air hujan.

2. Kondisi arsip terhadap kelembaban udara maupun panas udara

dalam ruangan yang tidak konstan akan menyebabkan

Page 37: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

25

kerusakan arsip. Penggunaan AC (Air Conditioner) dalam

ruang arsip sangatlah penting dan mutlak. Karena AC dapat

memungkinkan pengontrolan udara secara baik. Penggunaan

AC ini juga dapat mencegah hama-hama kertas, baik yang

disebabkan oleh faktor-faktor biologis, fisik kimiawi.

Penggunaan AC disamping untuk mengontrol suhu udara juga

berfungsi untuk mengontrol kelembaban dan kebersihan udara.

Temperatur udara bagi daerah tropis yang paling ideal adalah

22 sampai 25 Celcius (C) ; (65 sampai 75 Fahrenheit (F) dan

kelembaban antara 45 sampai 55% R.H. (Relative

Humidity=kelembaban relative) untuk membersihkan udara

yaitu dengan menghalau gas-gas penghisap debu yang

terkandung di udara AC harus dipasang terus-menerus 24 jam,

karena pemasangan–pemasangan yang tidak tetap hanya akan

merusak kertas saja. Perlu dipasang alat untuk mengetahui atau

mengukur kelembaban ialah termohigrometer. Hal ini perlu

pendingin kamar dengan AC yang tetap continue, serta tidak

menggunakan penerangan listrik yang terlalu panas, hingga

panasnya akan mempengaruhi penyimpanan arsip di file

penyimpanan. Sinar matahari dengan sinar ultra violet yang

terlalu banyak di ruangan arsip maka warna arsip akan cepat

coklat dan tintanya luntur ini akibat dari axidetic, di dalam

kertas.

Page 38: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

26

3. debu yang terbawa angin melalui pintu maupun melalui

lubang-lubang angin juga akan merusak kertas-kertas arsip itu

4. Karena temperature udara yang lembab, maka akan tumbuh

jamur pada tempat penyimpanan bahkan merusak langsung

arsip itu

5. Rayap, ngengat, kutubuku, procids (semacam kutu buku),

merupakan serangga yang dapat merusak fisik arsip-arsip

secara langsung dan yang paling rakus terhdap berkas ialah

kutu buku

6. Ngengat yang sering merusakkan kertas, bisasanya terdapat

pada dinding yang basah. Jika kertas arsip selalu bersentuhan

dengan dinding yang lembab akan mudah dirusak dengan

ngengat.

2) Metode Perlindungan Arsip Vital

Untuk melindungi arsip-arsip vital pada umumnya terdapat beberapa

metode yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:33

1. Dengan memencarkan salinan arsip vital baik di luar ataupun di

dalam perusahaan. Pada urusan bisnis biasa, akan menyimpan

arsip vital pada beberapa tempat untuk digunakan sebagai

referensi. Dasar pemikiran dari metode tersebut ialah bahwa pada

saat terjadi serangan tidak mungkin semua salinan arsip tersebut

yang disimpan pada lokasi yang berbeda akan musnah dalam saat

yang bersamaan. Sehingga tidak perlu ada perlindungan

33Boedi Martono, “Penyusutan dan Penanganan Arsip Vital dalam Manajemen

Kearsipan” (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994) h.86-87

Page 39: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

27

tambahan. Dengan kata lain, tidak mungkin terjadi bahwa semua

tempat penyimpanan arsip tersebut akan hancur semuanya pada

saat yang bersamaan

2. Membuat duplikat untuk tujuan perlindungan dan disimpan pada

lokasi perusahaan yang tempatnya berlainan. Dasar pemikiran

metode ini kedua ini sama sebagaimana metode yang pertama.

Pada beberapa perusahaan rencana pemencar ini termasuk pula

mendirikan fasilitas tempat penyimpanan khusus, yaitu untuk

menyimpan arsip vital (pusat arsip vital). Jika arsip vital; tersebut

telah memenuhi kebutuhan utamanya, salah satu salinannya

disimpan pada tempat lain.

3. Menyimpan pada ruangan khusus atau alamari besi.

Pernlindungan terhadap bencana alam seperti gempa bumi,

kebakaran, banjir dan sebagainya dapat dilakukan dengan

menyimpan pada ruangan khusus atau alamari besi. Namun untuk

arsip microfilm, berbahaya menyimpan pada almari besi sebab

apabila terjadi kebakaran uap akan menaikkan suhu di dalam

ruangan sehingga sama dengan suhu di luar ruangan sehingga

akan melemahkan (meleleh) microfilm, dan memisahkan emulsi

dari dasar microfilm selulosa asetat, sehingga menyebabkan

microfilm rusak. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, perlu

dibuatkan salinannya dan disimpan pada tempat lain.

4. Sedangkan untuk bahan kerja dapat menggunakan salinanya.

Untuk melindungi arsip vital tata cara atau metode serta

Page 40: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

28

perlatannya berbeda degan perlindungan terhadap arsip penting

dan arsip vital persyaratan utama adalah keamanan yang baik

terhadap fisik arsip maupun informasinya. Filing cabinet atau alat,

banjir, kebakaran, pencurian dan kerusakan lainnya seperti

bencana alam.

5. Stock Opname

Stock Opname merupakan bentuk kegiatan untuk melakukan

penghitungan ulang koleksi dan bertujuan untuk mengetahui jumlah riil

atau nyata koleksi. Stock Opname penting dilaksanakan untuk melakukan

control, sehingga Instansi dapat memantau dan mengetahui asset yang

dimiliki. Dengan dilaksanakannya kegiatan stock opname koleksi secara

menyeluruh maka akan diperoleh laporan riil koleksi badan yang akan

dijadikan bahan pertimbangan pengembangan koleksi selanjutnya.

Mengingat pentingnya peran stock opname dalam pengembangan kolesi

yang sesuai dengan kebijakan instansi dan kebutuhan pemustaka.34

B. Pendaftaran Tanah

Setiap macam hak atas tanah wajib di daftarkan dan disertifikatkan

pada kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang

berkantor di setiap kabupaten dan daerah kota, demikian kurang lebih pesan

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pasal 19 atau UU RI no.5 Tahun

1960. Diadakanya pendaftaran tanah di Indonesia adalah dalam upaya

menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan hukum, dalam

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 1 pendaftaran tanah

34Eke Wince, “Kajian Pentingnya Stock Opname dalam Pengembangan Koleksi

Perpustakaan”. Tik Ilmeu: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Infrormasi, vol 1. No 1, 2017:79-88, h.1

Page 41: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

29

merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus

menerus berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan,

pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis,

dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-

satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebanninya.35

Di Negara yang telah maju (developed countries) maupun Negara

yang belum maju (less developed) program-program atau proyek-proyek

administrasi pertanahan seperti penerbitan sertifikat hak-hak atas tanah yang

merupakan tugas pemerintah tersebut memberikan dampak positif pada

sosial-ekonomi baik kepada Negara maupun pada pemilik tanah. Sejak zaman

pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Namun nenek moyang kita ternyata

telah mengenal dengan apa yang disebut Pendaftaran Tanah (recht cadastral

atau cadaster), yang artinya pendaftaran tanah yang bertujuan memberikan

jaminan kepastian hukum.36 Dan dapat dikatakan hanya tanah-tanah milik

(eigendom)37 yakni hanya orang-orang Belanda sajalah yang didaftarkan dan

disertifikatkan.38

Dalam mendapatkan sertifikat hak milik untuk pertama kalinya dan

tanah-tanah tersebut belum pernah didaftarkan ada dua cara yang bisa

dilakukan, adapun caranya yaitu:

35Boedi Harsono, “Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum

Tanah” (Jakarta: Djambatan, 2002) h.520 36Widhihandoko, “Konsep Ideal: Pengertian, Asas, Tujuan dan Manfaat Pendaftaran

Tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997,” artikel diakses pada 20 Mei 2018

dari http://widhihandoko.com/?p=633 pukul 20.00 37Sarman P sagala, “Jenis-jenis Surat Tanah Sebagai Bukti Penguasaan Atas Tanah,”

artikel diakses pada 20 Mei 2018 dari https://omtanah.com/2016/06/09/jenis-jenis-bukti-

penguasaan-tanah/ pukul 20.00. 38Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.3

Page 42: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

30

1. Sporadik39

Pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa

obyek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu

desa atau kelurahan secara individual atau massal. Yakni inisiatif

datang dari seseorang yang ingin mendaftarkan tanahnya sebagai

pemohon sertifikat.

2. Sistematik

Pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak

yang meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar

dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan. Yakni

inisiatif datang dari Kantor Pertanahan, mereka datang mengunjungi

lokasi yang akan didaftarkan tanahnya.

Sedangkan tujuan dari pendaftaran tanah yakni untuk menghimpun

dan menyediakan informasi yang lengkap mengenai bidang-bidang tanah

dipertegas dengan dimungkinkannya menurut Peraturan Pemerintah ini

pembukuan bidang-bidang tanah yang data fisik dan atau data yuridisnya

belum lengkap atau masih disengketakan, walaupun untuk tanah-tanah yang

demikian belum dikeluarkan sertifikat sebagai tanda bukti haknya.

1. Pengertian Sertifikat

Sertifikat merupakan tanda bukti hak atas tanah, suatu pengakuan

dan penegasan dari Negara terhadap penguasaan tanah secara perorangan

atau bersama atau badan hokum yang namaya ditulis didalamnya dan

sekaligus menjelaskan lokasi, gambar, ukuran dan batas-batas bidang

39Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah no 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 11 dan

12

Page 43: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

31

tanah tersebut. Dalam bahasa inggris sertifikat hak atas tanah disebut

dengan title deed, sedangkan penguasaan hak atas tanah biasa disebut land

tenure, pemilikan atas tanah biasa disebut land ownership, dan bidang

tanah sering disebut dengan parcel atau plot. Sertifikat sendiri dalam

terminology atau “bahasa resmi” hukum-hukum keagrariaan ditulis

sertifikat.40

Dalam definisi lainnya sertifikat merupakan surat tanda bukti hak

sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak

atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik satuan rumah susun

dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku

tanah yang bersangkutan.41

2. Tujuan Pembuatan Sertifikat

Dalam pasal 3 Peraturan Pemerinatah no.24 Tahun 1997 tujuan

pembuatan sertifikat sama halnya seperti tujuan dari pendaftaran tanah,

diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hokum

kepada pemegang hak aatas suatu bidang tanah, satuan rumah

susun dan hak-hak yang terdaftar agar dengan mudah dapat

membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

b. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat

memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan

40Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.29 41Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah no 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 20

Page 44: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

32

hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan satuan rumah

susun yang sudah terdaftar. Dan point yang terakhir yaitu

c. Untuk terselenggaranya tata tertib administrasi pertanahan.

3. Isi Sertifikat

Sertifikat tanah hak milik wajib berisikan dua bagian utama yaitu

Buku Tanah dan Surat ukur. Sedangkan Sertifikat hak milik atas satuan

rumah susun harus berisikan empat bagian utama yaitu:

a) Salinan buku tanah

b) Salinan surat ukur atas tanah hak bersama

c) Gambar denah tingkat rumah susun yang bersangkutan yang

menunjukkan satuan rumah susun yang dimiliki

d) Pertelaan atau uraian mengenai besarnya hak milik atas bagian

bersama, benda bersama dan tanah bersama yang bersangkutan.

Semua bagian-bagian dari sertifikat-sertifikat tersebut ada arsipnya

dan dipelihara baik-baik dikantor pertanahan. Dapat disimpulkan bahwa isi

sertifikat tak lain dan tak bukan adalah buku tanah dan surat ukur yang

dijadikan satu buku dan disampul (sampul luar berwarna hijau, ukuran

kwarto) menjadi sebuah dokumen dan diberi judul “SERTIPIKAT”.

Sedangkan isi sertifikat hak milik atas satuan rumah susun masih harus

ditambah lagi dengan gambar denah dan uraian hak pemilik sertifikat atas

tanah atau bagian atau benda bersama.42

Pada halaman satu isi Buku Tanah dengan sendirinya menjadi

halaman pertama isi sertifikat. Halaman satu Buku Tanah itu sendiri

42Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.30-31

Page 45: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

33

berwarna hijau yang sedikit lebih tua daripada warna hijau sampul

sertifikat, juga ukuran kwarto.43 Sampul sertifikat berwarna hijau muda,

ukuran 21cm x 28cm atau ukuran kwarto, bertuliskan dalam huruf-huruf

kapital warna hitam: “BADAN PERTANAHAN NASIONAL” pada

bagian atas, kemudian bawahnya ada gambar lambang Negara RI yaitu

Burung Garuda, kemudian “SERTIPIKAT (TANDA BUKTI HAK)” atau

“SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN” pada

bagian tengah, selanjutnya “KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN

atau KOTAMADYA…….” pada bagian bawah, dan paling bawah kanan

terdapat nomor sertifikat yang menempati sederetan kotak-kotak kecil.

Nomor Sertifikat (sama dengan nomor Buku Tanah), terdiri dari 14

angka. Misalnya nomor sertifikat tersebut adalah 10.15.22.05.1.02324. dua

angka pertama (10) ialah nomor kode Provinsi (Jawa Barat), dua angka

kedua yakni (15) adalah nomor kode Kabupaten atau Kota (yaitu kota

Bandung), dua angka ketiga ialah (22) adalah nomor kode Kecamatan

(yaitu kecamatan Ujung Berung), dua angka keempat ialah (05) adalah

nomor kode Kelurahan atau Desa (yaitu Kelurahan Kesanggrahan), satu

angka kemudian yaitu (1) adalah nomor kode nama atau macam hak (yaitu

Hak Milik), dan lima angka terakhir adalah nomor hak yaitu (02324)44.

43Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.32 44Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.33

Page 46: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

34

Gambar 2.2 Contoh halaman satu pada sertifikat.45

4. Bagian Buku Tanah

Buku tanah merupakan dokumen yang menegaskan data keabsahan

penguasaan atau kepemilikan hak si pemegang sertifikat dan data

keabsahan obyektif bidang tanah yang dikuasai atau dimiliki si

pemegang sertifikat.

Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat

data yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada

haknya.46 Buku tanah dapat digolongkan ke dalam arsip aktif yang

frekuensi dan penggunaannya tinggi dan dapat dipergunakan secara terus

menerus. Buku Tanah terdiri dari empat halaman ukuran kwarto (21cm x

28cm), namun bisa ditambah apabila halaman terakhir sudah terisi

penuh.47

45Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.49 46Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah no 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 19 47Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.34

Page 47: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

35

a. Halaman Satu

Halaman satu ini berwarna hijau, menggunakan garis pinggir warna

hitam. Pada bagian paling atas bertuliskan warna hitam BADAN

PERTANAHAN NASIONAL, kemudian di bawahnya lambang

Negara RI gambar Burung Garuda, selanjutnya berturut-turut tulisan:

SERTIPIKAT, HAK: MILIK…. No: contoh 0234, PROPINSI:

contoh JAWA BARAT, KOTAMADYA: contoh BANDUNG,

KECAMATAN: contoh UJUNG BERUNG, KELURAHAN: contoh

PESANGGRAHAN, dan seterusnya. Hingga paling bawah adalah

nomor Buku Tanah (nomor buku tanah sama dengan nomor

sertifikat) semisal 10.15.22.05.1.02324 yang sudah dijelaskan

sebelumnya.

Gambar 2.3 Contoh halaman satu pada buku tanah48

48Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.63

Page 48: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

36

b. Halaman Dua

Judul pada halaman dua buku tanah ini diberi judul yaitu

PENDAFTARAN PERTAMA, maksudnya adalah pendaftaran

tanah pertama kali yaitu hasil proses cara pendaftaran tanah

secara Sistematik ataupun Sporadik. Pada halaman dua ini

berisikan daftar data yuridis dan data fisik.49

Gambar 2.4 Contoh halaman dua pada buku tanah50

c. Halaman Tiga

Format data dalam halaman tiga buku tanah untuk keempat

contoh sertifikat nyaris sama berjudul PENDAFTARAN

PERALIHAN HAK, PEMBEBANAN DAN PENCATATAN,

yang di isi oleh Kepala Kantor Pertanahan.

49Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.35 50Joyce Meilanita, “Status Kepemilikan Tanah,” artikel diakses pada 13 Mei 2018 dari

https://www.arsitag.com/article/status-kepemilikan-tanah pukul 20.00.

Page 49: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

37

Gambar 2.5 Contoh Halaman tiga pada buku tanah51

d. Halaman Empat

Selanjutnya halaman empat yakni sama dan sejenis dengan

halaman tiga, halaman empat hanya boleh diisi apabila halaman

tiga sudah terisi penuh, dan seandainya halaman empat pun

sudah penuh maka bisa ditambahkan halaman lima dan

seterusnya yang fungsinya adalah sama.contoh dibawah ini

adalah gambar halaman 4 yang sejenis dengan halaman tiga.

51Herman Hermit, “Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan

Tanah Pemda” (Bandung: Mandar Maju, 2004) h.51

Page 50: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

38

Gambar 2.6 Contoh halaman empat pada buku tanah.

5. Mekanisme Pembuatan Sertifikat

Untuk mendapatkan sertifikat pada proses pendaftaran tanah

terdapat dua mekanisme pendaftaran yang biasa dilakukan di Kantor

Pertanahan, mekanisme tersebut disusun dengan logika masukan-proses-

keluaran (input-process-output). Masukan merupakan kondisi awal,

misalnya adanya permohonan sertifikat dari pemilik tanah. Proses

merupakan kegiatan-kegiatan berurutan setelah menerima masukan.

Sedangkan keluaran merupakan hasil sementara ataupun hasil akhir

setelah kegiatan-kegiatan dalam proses dilaksanakan.

1) Mekanisme Pelayanan Front Office

Kegiatan front office meliputi kegiatan loket pelayanan,

berfungsi memberikan pelayanan informasi, administrasi, pengaduan

dan pelayanan keuangan. Semua bentuk pelayanan pertanahan

Page 51: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

39

dilayani melalui loket oleh petugas loket (front office). Mekanisme

pelayanan front office dapat dijelaskan melalui urutan berikut:52

1. Permohonan pendaftaran tanah atau sertifikat oleh masyarakat

baik secara individu ataupun massal yang ditujukan kepada

Kepala Kantor Pertanahan.

2. Permohonan diatas disertai dengan berkas-berkas yang

menunjukan bukti kepemilikan atau penguasaan tanah.

Berkas dimaksud cukup salah satu atau beberapa dari surat-surat yang

membuktikan kepemilikan tanah diantaranya:

a. Petuk Pajak bumi.

b. Akta yang dibubuhi tanda kesaksian oleh Kepala Adat, Lurah atau

Kepala Desa yang berisikan pernyataan pemindahan hak dari si A

kepada B yang dibuat “di bawah tangan”.

c. Akta PPAAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) yang berisikan

pemindahan hak atas tanah dari si A kepada B.

d. Surat Keterangan Riwayat Tanah yang dibuat oleh Kantor

Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.

e. Groose akta hak Eigendom, berisikan pernyataan pejabat

keagrariaan yang berwenang bahwa tanah Eigendom tersebut

telah dikonversi menjadi hak milik.

52Indra Gumilar, “Sertipikat,” artikel diakses pada 13 Mei 2018 dari

https://eleveners.wordpress.com/2010/05/22/sertipikat/ pukul 20.00.

Page 52: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

40

f. Surat Keputusan Pejabat Keagrariaan yang berwenang yang

berisikan pernyataan pemberian hak miik dari Negara atau

Pemerintah kepada anda.

g. Risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang,

berisikan pernyataan bahwa anda telah memenangkan lelang atas

sebidang tanah yang diselenggarakan oleh Badan Utang Piutang

Negara atau BPUN.

h. Surat Penunujukan kavling tanah pengganti tanah yang diambil

oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Ditambah dengan:

1) Fotokopi KTP

2) Tanda lunas PBB tahun terakhir

3) Tanda lunas Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan jika

tanah dan bangunannya bernilai lebih dari Rp.30 juta dan tanah

tersebut bukan warisan.

Dokumen-dokumen yang telah disebutkan diatas merupakan alat

pembuktian data yuridis dan data fisik bidang tanah dalam rangka

pendaftaran tanah termasuk penerbitan sertifikat. Apabila dokumen-

dokumen tersebut telah digunakan untuk dasar pendaftaran tanah atau

penerbitan sertifikat maka dokumen-dokumen tersebut dinamakan

warkah. Yakni dokumen yang disimpan dan dipelihara dengan baik

oleh Kantor Pertanahan.

Page 53: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

41

1. Berkas pendaftaran yang lengkap akan diproses di bagian Entri

Data Permohonan (baik itu permohonan pendaftaran tanah

ataupun permohonan pekerjaan pengukuran) kemudian dicetak

SPS (Surat Permohonan Sertifikat) dan surat tanda terima berkas

untuk diserahkan kepada pemohon.

2. Pemohon menerima SPS dan tanda terima berkas kemudian

melakukan pembayaran kepada bendahara khusus di loket

penerimaan.

Pembayaran tersebut dilakukan untuk membayar biaya pengukuran

bidang tanah yang besarnya sesuai dengan tarif yang telah ditentukan

berdasarkan kelas luas tanah.

2) Mekanisme Pelayanan Back Office

Pada tahap ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

pegawai bagian Kantor Pertanahan yang bertugas untuk

menyelesaikan permintaan pemohon dalam melakukan identifikasi,

pengukura, pemetaan dan memeriksa risalah data yuridis untuk

pembuatan sertifikat.

Dibawah ini ialah skema dari mekanisme dari back office yang

merupakan kegiatan akhir atau proses untuk mendapatkan sertifikat.

Mekanisme tersebut dapat dijelaskan melalui urutan berikut:

1. Mencari Peta Dasar Pendaftaran Tanah daerah yang akan diukur

bidang persilnya.

Page 54: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

42

Peta Dasar Pendaftaran Tanah adalah peta yang memuat titik-titik

dasar teknik dan unsur-unsur geografis, seperti sungai, jalan,

bangunan dan batas fisik bidang-bidang tanah.

2. Spesifikasi Teknis Peta Pendaftaran

Elemen utama pada peta-peta dasar pendaftaran tanah adalah:

a) Sistem proyeksi

b) Skala peta yang digunakan

c) Sistem penomoran lembar peta

d) Ukuran muka peta adalah (50 x 50)cm

e) Ukuran grid (5cm)

Elemen tambahan diantaranya:

a) Peta garis (tidak dalam bentuk peta foto)

b) Digunakan peta garis, karena:

a. Kita akan menentukan batas-batas bidang tanah

b. Mempermudah dalam updating pada peta pendaftaran

misalnya penetapan batas tanah

c. Hitam putih atau tidak berwarna

Peta pendaftaran tanah memiliki skala besar, adapun skala yang

digunakan:

3. Untuk wilayah perkotaan 1 : 1000 sampai dengan skala 1 : 2000

4. Untuk wilayah pedesaan 1 : 5000

5. Untuk wilayah kehutanan 1 : 10000

Pengukuran dan penetapan titik-titik Dasar Teknik oleh seksi

Pengukuran dan Pendaftaran Tanah (P2T).

Page 55: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

43

Pengukuran dan Pemetaan yang dimaksud dilaksanakan bidang demi

bidang dengan satuan wilayah desa atau kelurahan. Sebelum

dilaksanakan pengukuran, batas-batas tanah harus dipasang tanda

batas dan ditetapkan batas-batasnya melalui asas kontradiksi

delimitasi (dihadiri dan disetujui oleh pemilik tanah yang letaknya

berbatasan langsung) dengan bidang tanah dimaksud.

a. Pengolahan data ukuran dan hitungan koordinat

b. Pengeplotan bidang tanah pada peta dasar hingga pembuatan

gambar ukur bidang-bidang tanah oleh P2T

c. Pembuatan peta pendaftaran tanah yang diturunkan dari gambar

ukur yang telah dibuat.

d. Risalah Penelitian Data Yuridis dan Penetapan Batas serta

Pengesahannya oleh Kepala Kantor Pertanahan

e. Pengumuman serta mempublikasikan Data Fisik dan Data Yuridis

bidang tanah dan peta bidang tanah selama 60 hari di Kantor

Pertanahan dan Kantor Kepala Desa atau Kelurahan ataupada

sebuah Harian Umum seempat atau dilokasi tanah tersebut atas

biata pemohon.

Penerbitan Sertifikat, Buku Tanah dan Surat Ukur yang dikutip dari

peta pendaftaran tanah.

C. Temu Kembali

Arsip yang telah disimpan pada berbagai bentuk media penyimpanan

suatu waktu juga dibutuhkan kembali, apakah itu untuk pengambilan

keputusan atau kepentingan lainnya oleh sebuah organisasi. Agar arsip-arsip

Page 56: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

44

dapat dengan mudah dan cepat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu

diperlukan, terpelihara, dan terawat dengan baik sehingga tidak mudah rusak

dan hilang, maka pengurusan atau pengaturan arsip itu hendaknya

mempergunakan suatu sistem.53 Dalam kegiatan temu kembali kegiatan

berfokus pada proses yang terlibat di dalam representasi, media

penyimpanan, mencari dan menemukan informasi yang relevan dari

informasi yang diinginkan oleh pengguna.54

Istilah 'pencarian informasi' diciptakan pada tahun 1952 dan

mendapatkan popularitas di komunitas riset sejak tahun 1961 sampai

sekarang. Pada saat itu fungsi pengorganisasian pencarian informasi

dipandang sebagai kemajuan besar di perpustakaan yang tidak lagi hanya

gudang buku, tetapi juga tempat dimana informasi yang mereka pegang di

katalogkan dan diindeks.55 Temu kembali informasi merupakan suatu metode

untuk menemukan kembali data tidak terstruktur yang tersimpan pada

sekumpulan dokumen, kemudian menyediakan informasi mengenai subyek

yang dibutuhkan.

Penemuan kembali arsip berawal dari proses peminjaman arsip ketika

dibutuhkan oleh organisasi atau perorangan yang membutuhkannya.

Ketepatan dan kecepatan proses temu kembali arsip yang dibutuhkan

tergantung dari sistem pengelolaan yang dilakukan baik dari segi sistem

penataan, sistem penyimpanan dan temu kembali yang telah digunakan.

53I.G., Wursanto, “Kearsipan 1” (Yogyakarta: Kanisius, 1991) hal.20 54Sultan Kharisma Putra dan Mecca Arfa, “Analsis Pengelolaan Arsip Kepegawaian

Dalam Proses Temu Kembali Arsip di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang”. Jurnal Ilmu

Perpustakaan, vol 5. No 3, Agustus 2016:13-22, h.16 55Chowdhury G. G., “Introduction to Modern Information Retrieval” 3ed. (7 Ridgmount

Street, London: Facet Publishing, 2010) h. 1

Page 57: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

45

Menurut Martono ketepatan dan kecepatan dalam mennemukan

kembali arsip akan sangat bergantung dari beberapa hal sebagaimana berikut

ini:56

1. Kejelasan materi yang diminta oleh pengguna

2. Ketepatan sistem pemberkasan yang digunakan dalam pemberkasan

jenis-jenis arsip.

3. Ketepatan dan kemantapan sistem indeks (baik sistem manual maupun

mekanik).

4. Ketepatan dan kemantapan sistem klasifikasi

5. Tersedianya tenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

memadai.

Dari beberapa penjelasan diatas, definisi lainnya dari temu kembali

seperti yang diungkapkan oleh Judith read dan Mary lea, Ginn adalah,

“Retrieval is the process of locating and removing a record or

file from storage. It is also the action of recovering information on a

given subject from stored records. Or accessing information from

stored data on a computer system”.

Yang artinya temu kembali merupakan proses untuk menemukan dan

mengeluarkan rekaman atau file dari penyimpanan, hal ini juga merupakan

tindakan untuk memulihkan informasi pada subjek tertentu dari arsip yang

tersimpan, atau mengakses informasi dari data yang tersimpan di sistem

komputer dan tempat penyimpanan arsip.57

56Boedi Martono, “Penataan Berkas dalam Manajemen Kearsipan” (Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1994) h.67 57Read-smith, Judith., & Ginn, Mary Lea., “Records Management” 9ed. (Mason, Ohio:

South-Western, 2011) h. 212-213

Page 58: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

46

Tujuan yang utama dalam penemuan kembali arsip atau disebut pula

“penemuan kembali arsip” (record retrieval) adalah menemukan informasi

yang terkandung dalam surat atau arsip tersebut, jadi bukan sistem semata-

mata menemukan arsipnya. Penemuan kembali sangat erat hubungannya

dengan sistem penyimpanan (filing system) yang kita pergunakan.58

Titik berat dari kearsipan adalah pada segi penemuan kembali, bukan

pada penyimpanannya. Informasi yang tertulis atau terekam dalam berbagai

media disimpan untuk kemungkinan dipergunakan pada waktu yang akan

datang. Menyimpan informasi dengan baik adalah penting, sedang

menemukan kembali dengan segera adalah vital.59 Masalah pencarian arsip

kembali berarti mencari dokumen tertentu dalam berkas penataan dan

dokumen yang dicari adalah mengandung informasi yang diperlukan.60 Selain

itu kinerja temu belik arsip diukur dengan dua ukuran yaitu perolehan (recall)

dan ketepatan (precision) yang mana ukuran diproleh dengan mengetahui

jumlah dokumen relevan yang ditemu beliknya dengan jumlah dokumen

relevan, yang mana perolrhan tersebut pada hakekatnya mengukur seberapa

jauh keberhasilan temu balik dalam menemu balikan dokumen.61

1. Tujuan dan Fungsi Temu Kembali

Tujuan dari sebuah pencarian informasi adalah untuk

memungkinkan pengguna menemukan informasi yang relevan dari

kumpulan dokumen yang terorganisir. Sebenarnya, sebagian besar sistem

58Hadi Abubakar, “Pola Kearsipan Modern” (Jakarta: Djambatan, 1985) h.74 59Agus sugiarto dan teguh wahyono “manajemen kearsipan modern dari konvensional ke

basis komputer” (Yogyakarta: Gava Media, 2015) h.2 60Martono, “Rekod Manajemen dan Filing dalam Praktek Perkantoran Modern” (Jakarta:

Karya Utama, Cetakan VI 1997) h.47 61Sulistyo-Basuki, “Manajemen Arsip Dinamis:Pengantar Memahami dan Mengelola

Informasi dan Dokumen” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003) h.144

Page 59: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

47

pencarian informasi bisa benar-benar berbicara dalam sistem

pengambilan dokumen, karena dirancang untuk mengambil informasi

mengenai keberadaan (ada atau tidaknya) dokumen yang relevan dengan

pertanyaan pengguna.

Dalam pengelolaan arsip, kegiatan penemuan kembali arsip

didasarkan pada adanya permintaan dari pengguna. Ketepatan dan

kelengkapan mendapatkan arsip sangat tergantung pada sistem

pemberkasan yang digunakan.62 Temu kembali dibuat untuk menemukan

kembali dokumen dan arsip yang dibutuhkan oleh pengguna, dokumen

dan arsip yang ditemukan ini harus sesuai dengan informasi yang benar

untuk pengguna yang tepat.

Dengan demikian, temu kembali bertujuan untuk mengumpulkan

dan mengelola arsip dalam satu atau lebih bidang subjek untuk diberikan

kepada para pengguna.

Berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan

pengguna di sisi lain, temu kembali berperan untuk:

1. Menganalisis isi sumber informasi yang diberikan pengguna.

2. Mencocokkan hasil dari menemubalikkan dokumen yang pengguna

cari.63

Menurut Chowdhury dalam bukunya mengemukakan bahwa temu

kembali memiliki 7 fungsi sebagai berikut:64

62Sultan Kharisma Putra, Mecca Arfa., “Analisis Pengelolaan Arsip Kepegawaian Dalam

Proses Temu Kembali Arsip di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang”. Jurnal Ilmu

Perpustakaan, vol 5. No 3, Agustus 2016:181-190, h.187 63Chowdhury G. G., “Introduction to Modern Information Retrieval” 3ed. (7 Ridgmount

Street, London: Facet Publishing, 2010) h. 6

Page 60: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

48

a. Mengidentifikasi arsip sesuai dengan permintaan pengguna.

b. Menganalisis isi dari arsip-arsip yang ada

c. Menggambarkan isi, hasil dari analisis dengan cara yang

memungkinkan untuk mencocokkan permintaan pengguna

d. Menganalisis permintaan pengguna dan mewakili mereka dalam

bentuk yang dapat mencocokkan permintaan tersebut.

e. Mencocokkan pernyataan pencarian dengan database yang

tersimpan.

f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan. Berdasarkan

permintaan yang diberikan oleh pengguna.

D. Proses Temu Kembali

Untuk dapat dilakukan penemuan kembali ada cara yang perlu

diperhatikan oleh juru arsip. Sebelum mencari ketempat penyimpanan maka

prosedur menemukan arsip hendaknya diikuti yakni:

1. Mencatat caption atau subyek warkat yang akan dicari

2. Meneliti kartu pinjam

3. Memperhatikan kartu penunjuk silang kalau itu ternyata warkat disimpan

di dua tempat.

4. Meneliti apakah warkat yang dibutuhkan untuk dicari masih dalam proses

5. Meneliti apakah record yang dibutuhkan sudah dikirim Jika segala

sesuatunya sudah dikerjakan maka barulah prosedur terakhir mencari

ketempat penyimpanan.

6. Mencari pada folder dalam filing cabinet atau rak penyimpanan.

64Chowdhury G. G., “Introduction to Modern Information Retrieval” 3ed. (7 Ridgmount

Street, London: Facet Publishing, 2010) h. 6-7

Page 61: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

49

Sudah tentu kecermatan penggunaan sistem penyimpanan serta

pengaturan yang sistematis teratur akan memudahkan kembali pencarian

arsip. Akan tetapi dapatlah dikirakan bahwa mencari kembali pada umumnya

lebih sulit dari pada kerja penyimpanan.65 Penemuan kembali arsip dapat

dilakukan dengan mudah dan cepat, sedarmayanti mengemukakan beberapa

faktor yang menunjang dan perlu diperhatikan atau dipenuhi dalam rangka

memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip diantaranya adalah:

1. Melakukan kegiatan menghimpun, mengklasifikasi, menyusun,

menyimpan dan memelihara arsip berdasarkan sistem yang berlaku, baik

arsip yang bersifat kedinasan maupun arsip pribadi pimpinan.

2. Dalam menciptakan suatu sistem penataan arsip yang baik, hendaknya

diperhatikan atau dipenuhi beberapa faktor penunjang, antara lain adalah:

a) Kesederhanaan

b) Ketepatan menyimpan arsip

c) Memenuhi persyaratan ekonomis

d) Menjamin keamanan

e) Penempatan arsip

f) System yang digunakan harus fleksibel

g) Petugas arsip yang perlu memahami bidang kearsipan.

3. Unit arsip perlu menyelenggarakan penggandaan dan melayani

peminjaman arsip dengan sebaik-baiknya.

4. Mencatat dan menyimpan pidato serta peristiwa penting yang terjadi

setiap hari, lengkap dengan tanggal kejadiannya, agar dapat dijadikan alat

65Martono, “Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan” (Jakarta: Karya Utama,

Cetakan IV 1985) h.155

Page 62: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

50

bantu untuk menemukan atau mempertimbangkan kembali bila sewaktu-

waktu diperlukan.

5. Mengadakan pengontrolan srsip secara periodic agar dapat memahami

seluruh media informasi yang ada dan mengajukan saran untuk

mengadakan penyusutan serta pemusnahan bila perlu.

Menurut Read-smith sebuah arsip atau informasi yang terdapat

didalamnya dapat ditemu kembalikan dengan tiga cara yaitu:66

1. Secara manual. Yakni petugas mendatangi ke ruang penyimpanan dan

secara langsung melakukan pengambilan arsip yang diperlukan tanpa

perantara.

2. Secara mekanis. Petugas menggunakan remote atau tombol yang benar

untuk memutar rak yang dapat dipindah ke lokasi dimana arsip itu

berada. Lalu mengeluarkan arsip secara manual atau mencatat informasi

dari dalam arsip.

3. Secara elektronik. Yakni petugas menggunakan komputer untuk

mengakses dan menemukan arsip. Sementara arsip tersebut tidak perlu

dipindahkan dari tempat penyimpanan, karena informasi isi arsip tersebut

dapat ditampilkan dalam layar komputer.

Selain dari cara 3 langkah dalam temu kembali yang dibahaas sebelumnya

Langkah-langkah untuk Temu kembali Arsip menurut Read-smith

diantaranya:67

66Read-smith, Judith., & ginn, Mary Lea., “Records Management” 9ed. (Mason, Ohio:

South-Western, 2011) h. 213 67Read-smith, Judith., & ginn, Mary Lea., “Records Management” 9ed. (Mason, Ohio:

South-Western, 2011) h. 213

Page 63: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

51

1. Menerima permohonan pencarian arsip atau permintaan arsip dari

pengguna,

2. Dalam hal ini pengguna arsip atau petugas akan menyiapkan form

pencarian arsip. Ditambahkan oleh DIKTI dan ANRI,68 bahwa

permohonan pencarian arsip atau pelayanan informasi arsip dapat

dilaksanakan melalui lisan, tertulis, maupun telepon.

3. Memeriksa indeks arsip yang dimiliki oleh pusat arsip untuk mengetahui

lokasi arsip yang dicari. Indeks merupakan daftar yang berisi data arsip

yang dimiliki oleh lembaga kearsipan, yang dapat berbentuk daftar arsip

pada buku atau table pada database komputer, atau bisa juga disebut

dengan daftar pertelaan arsip.69 Sebelum melakukan pencarian arsip, dan

arsip apa yang akan dicari, kemudian dicari serie dari arsip tersebut. Hal

tersebut dikuatkan oleh Williams,70 yang menyatakan bahwa, setiap

koleksi arsip harus memiliki nomor penambahan arsip yang unik, tempat

penyimpanan, uraian singkat mengenai asal-usul pencipta arsip, isi arsip,

waktu pembuatan dan jumlah arsip (kuantitas). Karena hal tersebut yang

nantinya berguna sebagai pedoman menemukan arsip yang diperlukan.

4. Melakukan pencarian arsip atau seri arsip dalam boks (map yang

menyimpan arsip) yang terdapat dalam mobile file atau depo arsip di

lembaga kearsipan

68Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia, “Bahan

Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis: Manajemen Arsip Inaktif” (Jakarta:

Dinas Pendidikan, 2002) h.27 69Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia, “Bahan

Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis: Manajemen Arsip Inaktif” (Jakarta:

Dinas Pendidikan, 2002) h.28 70Caroline William, “Managing Archives”(oxford, England: Chandos Publishing, 2006)

h. 71

Page 64: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

52

5. Menemukan arsip atau seri arsip pada tempatnya

6. Memindahkan arsip tersebut dari tempat penyimpanan

7. Mengeluarkan arsip yang dibutuhkan pengguna, kemudian memasukkan

out indicator (tanda arsip keluar) pada tempat dimana arsip yang

dibutuhkan sebelumnya berada, dengan sebelumnya diisi dengan data

arsip dan peminjam arsip tersebut. Terdapat 3 hal yang dibutuhkan saat

arsip dikeluarkan dari boksnya yaitu out indicator yang berfungsi untuk

menunjukkan arsip yang tengah keluar dari tempat penyimpanan, map

untuk membawa arsip yang dipinjam keluar, dan daftar arsip keluar.

Menurut DIKTI dan ANRI,71 kegiatan mengeluarkan arsip dari tempat

penyimpanan disebut juga dengan charge out procedure.

8. Memberikan arsip atau salinan arsip yang dibutuhkan pada pengguna.

Untuk arsip yang bersifat tertutup, foto copy arsip dilakukan oleh petugas

untuk menjamin keamanan arsip yang bersangkutan.

9. Pengawasan peminjaman arsip. Dijelaskan oleh DIKTI dan ANRI,72

tujuan dari pengawasan atau pengendalian arsip adalah untuk

mengamankan baik fisik maupun informasi arsip. Sehingga, dapat

dimonitor sejauh mana arsip tersebut beredar hingga arsip harus kembali

ke tempat penyimpanan.

10. Menerima arsip untuk disimpan kembali

71Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia, “Bahan

Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis: Manajemen Arsip Inaktif” (Jakarta:

Dinas Pendidikan, 2002) h.28 72Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia, “Bahan

Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis: Manajemen Arsip Inaktif” (Jakarta:

Dinas Pendidikan, 2002) h.28

Page 65: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

53

Melakukan penyimpanan kembali arsip dan mengeluarkan atau

menghapus out indicator dari tempat penyimpanannya. Kemudian memberi

keterangan bahwa arsip yang dipinjam tersebut telah kembali pada daftar

arsip keluar. Penandaan pada daftar arsip keluar berfungsi guna mencegah

kesalahpahaman di kemudian hari.73

E. Penelitian Terdahulu

1. Efektifitas temu kembali SIKD TIK 2.0 sebagai sistem temu kembali

arsip dinamis, Pifi Lutfiani, Universitas Indonesia, 2012.

Skripsi tersebut membahas tentang efektifitas temu kembali arsip dengan

sistem SIKD TIK 2.0 yang dibuat ANRI untuk diaplikasikan di seluruh

lembaga-lembaga pemerintah. Dan pengelolaan arsip dinamis melalui

SIKD TIK 2.0. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

2. Sistem temu kembali arsip: studi kasus koleksi film di sinematek

Indonesia, Eka Ni'matussholikhah, Universitas Indonesia, 2010

Skripsi ini membahas mengenai sistem temu kembali arsip film yang

dilaksanakan di Sinematek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil studi ini

menyarankan bahwa Sinematek Indonesia perlu memperbaharui sistem

temu kembali arsip film yang diterapkan.

3. Proses temu kembali arsip vital izin mendirikan bangunan di Kantor

Arsip daerah Kota Tangerang, Vilianty Rizki Utami, Universitas

Indonesia, 2013.

73Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia, “Bahan

Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis: Manajemen Arsip Inaktif” (Jakarta:

Dinas Pendidikan, 2002) h.28

Page 66: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

54

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui proses temu kembali

arsip vitas IMB, penyebab tidak ditemukannya arsip vital IMB di KAD

Kota Tangerang serta hubungan KAD dengan lembaga pencipta arsip

vital tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan

metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa

kurangnya advokasi arsip, kurangnya keamanan akses arsip, arsip vital

yang tidak lengkap saat di serahkan dari lembaga pencipta dan tidak

dibuatnya daftar pencarian arsip vital yang belum diserahkan oleh

lembaga pencipta.

Page 67: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam menggali informasi mengenai prosedur temu kembali arsip

Kantor Pertanahan Kota Depok, perlu pemahaman dan analisis yang

mendalam, yang tidak dapat disaring dengan metode penelitian kuantitatif.

Maka jenis penelitian ini merupakan deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian tentang fenomena

sosial tertentu dengan menganalisa dan menginterpretasikan data yang ada

dan penelitian yang mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa

adanya,74 yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai

kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada.75

Sementara pendekatan Penelitian yang peneliti ambil berupa metode

penelitian kualitatif, yang dilakukan secara intensif, dimana peneliti ikut

berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi di

lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.76

Menurut Denzin dan Lincoln menegaskan bahwa penelitian kualitatif

ditujukan untuk mendapatkan pemahaman yang mendasar melalui

74Prasetya Irawan, “Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis

Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula”, (Jakarta: STIA-LAN, 2004), h.60. 75Burhan Bungin, “Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),

cet. Ke-3, h. 68 76Menurut Erickson dalam Susan Stainback, dalam Sugiyono, “Memahami Penelitian

Kualitatif”, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. Ke-7, h. 10

Page 68: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

56

pengalaman first-hand yakni harus terjun langsung dan harus mengenal

sebyek penelitian yang bersangkutan secara personal dan tanpa perantara.77

Mack, dkk. Mengatakan bahwa “Qualitative research is a type of

scientific research”. Dalam pengertian umum, Scientific research

(penelitian ilmiah) terdiri dari investigasi yang: 1) Mencari Jawaban

terhadap suatu pertanyaan; 2) Secara sistematis menggunakan

seperangkat prosedur yang telah ditetapkan untuk menjawab

pertanyaan; 3) Mengumpulkan fakta; 4) Menghasilkan temuan yang

tidak ditentukan sebelumnya; 5) Menghasilkan temuan yang dapat

diaplikasikan di luar lokasi penelitian.”78

Selanjutnya Mack, dkk., mengatakan bahwa penelitian kualitatif

Sharing dengan karakteristik diatas dan sebagai tambahan bahwa penelitian

kualitatif mencari pemahaman terhadap masalah atau topic penelitian tertentu

dari perspektif penduduk local yang terlibat di dalamnya.79

Salah satu ciri khas penelitian kualitatif adalah dengan melakukan

wawancara. Maka, peneliti akan mengumpulkan data dengan melaksanakan

suatu wawancara, dimana informan dipersilahkan berbicara secara terbuka

tentang suatu topik secara spesifik melalui pertanyaan-pertanyaan khusus

yang peneliti berikan.80

B. Sumber Data

Adapun yang menjadi data primer dan sekunder dalam penelitian ini adalah:

77Menurut Denzin dan Lincoln (1994), dalam Haris Herdiansyah, “Metodologi Penelitian

Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu Sosial”, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 7 78Menurut Mack,dkk., dalam Muslim Salam, Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif

Menggugat Doktrin Kuantitaf, (Makassar: Masagena Press, 2011), h. 28. 79Mack, dkk., Qualitative Research Methods: A Data Collector’s Field Guide: Research

Triangle Park, North Carolina,USA (Online Paper): Family Health International & USAID, 2005

h.1. 80Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali

Pers. 2008). h.27

Page 69: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

57

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa adanya perantara

atau langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini, sumber data peneliti

diperoleh langsung dari lembaga yang peneliti pilih baik dokumen

maupun informasi dari wawancara dan observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya yakni data tersebut dapat diperoleh dari perpustakaan dan

internet, dengan membaca buku, karya tulis orang lain, artikel–artikel,

atau jurnal.81 Data sekunder merupakan data mendukung data primer

untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan.

C. Informan

Informan ialah orang yang dijadikan sumber data yang bertujuan untuk

mendapatkan sebuah sumber informasi terhadap suatu penelitiaan, Prosedur

pemilihan informan untuk kategori arsiparis yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah secara purposive sampling, yakni pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili

objek yang akan diteliti.82 Penelitian ini mengambil sebanyak 3 Informan

yakni, yang sesuai dengan penelitian ini diantaranya ialah bapak kodarin

kepala arsip Kantor Pertanahan Kota Depok, informan yang kedua ialah

81Irawan Prasetya, “Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis”

(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.87. 82Sofian Effendi, “Metode Penelitian Survei”, (Jakarta: LP3ES, 2012), h.172

Page 70: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

58

bapak supandi seorang staff kearsipan serta seorang pegawai dari Kantor

Pertanahan Kota Depok.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:

a. Wawancara

Yakni Untuk membantu proses pengumpulan data dengan

tanyajawab langsung wawancara yang dilakukan kepada para responden

ialah wawancara tidak terstruktur memungkinkan kepada responden yang

kurang dapat mengekspresikan diri guna untuk memperoleh data yang

optimal. Dan bila itu terjadi maka pewawancara dapat memodifikasi

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para responden.

Wawancara ini dilakukan kepada arsiparis dan pegawai bersangkutan

yang mengurus temu kembali arsip di Kantor Pertanahan Kota Depok,

dengan sumber yang terkait mengenai topik prosedur temu kembali arsip.

b. Kajian Pustaka

Studi Pustaka yang peneliti lakukan adalah dengan mencari

informasi melalui media cetak dan elektronik. Studi pustaka media cetak

dengan mengunjungi perpustakaan, sementara studi pustaka elektronik

dengan mencari data melaui internet dan artikel-artikel serta database

online yang di miliki perpustakaan.

c. Dokumentasi

Data-data yang diperoleh akan peneliti dokumentasikan pada

media elektronik, yaitu file yang disimpan pada laptop dan copy file

pada flashdisk. Sementara data tercetak akan di dokumentasikan dalam

Page 71: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

59

bentuk print out dan fotokopi print out. Baik sumber-sumber catatan

keseharian, biografi, kebijakan dan peraturan peraturan yang ada di

Kantor Pertanahan kota Depok.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis secara langsung mendeskripsikan data

yang diperoleh dari lapangan dan informan. Yakni setelah melakukan

wawancara dan observasi secara langsung. Data yang penulis peroleh akan

penulis olah dan di saring secara langsung untuk di deskripsikan dalam

skripsi ini. Analisis data yang di lakukan yaitu:

a. Reduksi Data

Menganalisa data yang diperoleh oleh peneliti apakah informasi

yang didapatkan peneliti relevan. Jika informasi yang peneliti dapatkan

maka informasi tersebut tidak relevan, dan informasi tersebut tidak dapat

digunakan.

b. Penyajian Data

Hasil dari reduksi yang penulis dapatkan dalam bentuk deskriptif

yaitu naratif, yaitu dengan menguraikan kembali informasi yang telah

didapatkan dengan apa adanya tanpa melebihkan dan mengurangi

informasi yang penulis dapatkan.

c. Penarikan Kesimpulan

Informasi yang didapatkan oleh peneliti nantinya akan dibuatkan

kesimpulan dan diuraikan dalam bentuk naratif. Dengan jelas tujuan dan

masalah.

Page 72: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

60

F. Teknik Penguji Keabsahan Data

Merupakan teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data

hasil penelitian kualitatif, dalam penelitian ini yakni dengan meningkatkan

kredibilitas atau validitas internal, dengan triangulasi sebagai berikut:

1. Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data, atau

mengecek keabsahan temuan penelitian, yakni dapat dilakukan dengan

menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data yang sama.

Dengan demikian triangulasi bukan bertujuan mencari kebenaran, tapi

meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang

dimilikinya.

2. Triangulasi data

Menggunakan berbagai sumber data untuk pengecekan ulang

wawancara, seperti hasil wawancara dan hasil observasi.

3. Triangulasi Teori

Penggunaan teori yakni untuk memastikan bahwa data yang

dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penellitian ini, dari beberapa

teori yang telah dijelaskan di BAB II untuk dipergunakan dan menguji

terkumpulnya data.83

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pertanahan Kota Depok yang

terletak di Jalan Jl. Boulevard Sektor Anggrek Kantor Pertanahan Kota

Kembang, Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413. Waktu

83Bachtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian

Kualitatif,” Jurnal Teknologi Pendidikan 10 no.1 (2010): h.56-57

Page 73: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

61

penelitian di lakukan mulai dari bulan Juli s/d November 2018. Lokasi dipilih

dengan Pertimbangan Letak geografis dan praktisi seperti waktu dan tenaga,

dan perihal kesesuaian dengan penelitian yang hendak diteliti.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Tahun 2016-2019

Oktober

-

Desemb

er

Jan-

Agust

us

Sep-

Juli

Agustus-

Desember

Des-mei

1

Observasi Awal

dan Penyerahan

Proposal Skripsi

dan Dosen

Pembimbing

2

Pelaksanaan

Bimbingan

Skripsi

3 Pengumpulan

Literatur Skripsi

4

Pelaksanaan

Penelitian

Observasi dan

Wawancara

5 Analisis Data

Penelitian

6 Penyerahan

Skripsi

7 Sidang Skripsi

Page 74: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kantor Pertanahan Kota Depok

1. Sekilas Kantor Pertanahan Kota Depok

Depok dipecah pada tahun 1999 pada tanggal 29 April 1999, dan

baru disahkan pada tanggal 16 November 1999, di tanggal yg sama di

bentuklah BPN atau Kantor Pertanahan Kota Depok dan masih

menumpang di Kantor Pertanahan Kota Bogor. Pada bulan Januari tahun

2000 Kantor Pertanahan Kota Depok menempati alamat di Depok 2 Kota

Kembang hingga Sekarang.

Kantor Pertanahan Kota Depok atau Badan Pertanahan Nasional

(BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh kepala.

Kantor Pertanahan Kota Depok mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.84

2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Depok

Dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi,

Kantor Pertanahan Kota Depok memiliki visi misi sebagai berikut:

Visi Kantor Pertanahan Kota Depok yaitu menjadi lembaga yang

mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar

84Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Pasal 1dan 2

Page 75: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

63

kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem

kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

Sedangkan misi Kantor Pertanahan Kota Depok adalah:

1. Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan

pertanahan untuk:

2. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan

pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

3. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan

bermartabat dalam kaitannya dengan Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T).

4. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan

mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di

seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem

pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik

dan perkara di kemudian hari.

5. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi

yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan

masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,

semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan

aspirasi rakyat secara luas.

Page 76: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

64

3. Fungsi Kantor Pertanahan Kota Depok

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor

Pertanahan Kota Depok menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan.

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.

c. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang

pertanahan.

d. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.

e. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan

di bidang pertanahan.

f. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian

hukum.

g. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.

h. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan

wilayah-wilayah khusus.

i. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan atau milik

Negara atau daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

j. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.

k. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.

l. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan

program di bidang pertanahan.

m. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.

n. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik

di bidang pertanahan.

Page 77: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

65

o. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.

p. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.

q. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di

bidang pertanahan.

r. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.

s. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan

bidang pertanahan.

t. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang,

dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

u. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

4. Sebelas (11) Agenda Kebijakan dan Empat (4) Prinsip Kantor

Pertanahan Kota Depok

Badan Pertanahan Nasional memiliki 11 Agenda Kebijakan adapun

beberapa Agenda Kebijakan BPN RI ialah sebagai berikut:

1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan

Nasional.

2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta

sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia.

3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship).

4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban

bencana alam dan daerah-daerah konflik.

Page 78: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

66

5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan

konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.

6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS),

dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.

7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan

pemberdayaan masyarakat.

8. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar.

9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-

undangan Pertanahan yang telah ditetapkan.

10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.

11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan

Pertanahan.

Diawali dari tahun 2005, pertanahan nasional dibangun dan

dikembangkan atas dasar empat (4) prinsip pengelolaan:

1. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada

kesejahteraan masyarakat,

2. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keadilan

penguasaan dan pemilikan tanah,

3. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada

keberlanjutan sistem kemasyarakatan dan Kebangsaan Indonesia,

4. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada harmoni

sosial.

Page 79: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

67

5. Arti Lambang atau Logo Kantor Pertanahan Kota Depok

Gambar 4.1

Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan

gambar dan tulisan terdiri dari:

Tabel 4.1 Makna lambang Kantor Pertanahan 85

Gambar Keterangan Makna Penjelasan

4 Butir

Padi

Kemakmuran dan

Kesejahteraan

Memaknai atau melambangkan 4 tujuan

penataan pertanahan yang telah

dilakukan Kantor Pertanahan RI yaitu:

Kemakmuran

Keadilan

Keberlanjutan, dan

Harmoni Sosial

Lingkaran

Sumber

kehidupan

manusia

Melambangkan wadah atau area untuk

berkarya bagi Kantor Pertanahan RI

yang berhubungan langsung dengan

unsure-unsur yang ada di dalam bumi

yang meliputi Tanah, Air dan Udara

Sumbu Poros

keseimbangan

3 Garis Lintang dan 3 Garis Bujur

memaknai atau melambangkan pasal 33

ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945

yang mendasari lahirnya Undang-

Undang Pokok Agraria (UUPA) No.5

Tahun 1960

11 Bidang

Grafis

Bumi

11 agenda yang

akan dan telah

dilakukan Kantor

Pertanahan RI

11 bidang bumi memaknai atau

melambangkan

Warna Coklat melambangkan

bumi, alam raya dan cerminan

dapat dipercaya dan teguh.

85Kantor Pertanahan Kota Depok, “ Sekilas Tentang Kami,” artike diakses pada 20 Mei

2018 dari http://kot-depok.atrbpn.go.id/Tentang-Kami/Sekilas.aspx

Page 80: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

68

Warna Kuning Emas

melambangkan kehangatan,

pencerahan, intelektual dan

kemakmuran.

Warna abu-abu melambangkan

kebijaksanaan, kedewasaan serta

keseimbangan

Page 81: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

69

6. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Depok

Page 82: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

70

7. Letak Geografis

Kantor Pertanahan Kota Depok Terletak di Jl. Boulevard Kota

Kembang, Sektor Anggrek, Kalimulya, Cilodong, Kalimulya, Cilodong,

Kota Depok, Jawa Barat 16413

B. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang akan dibahas mengenai

prosedur temu kembali arsip buku tanah. Penelitian ini dilakukan dengan

proses wawancara dan observasi. Selain melakukan observasi dan wawancara

peneliti juga akan melakukan analisis kajian pustaka dari sumber-sumber

yang terkait dengan prosedur temu kembali arsip buku tanah. Adapun hasil

penelitian yang peneliti peroleh, sebagai berikut:

1. Terciptanya Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok.

a Pembuatan sertifikat dan terciptanya arsip buku tanah

1) Pembuatan Sertifikat

Proses pertama dalam pengelolaan arsip buku tanah

adalah pembuatan dan pendaftaran sertifikat hingga terbitnya

buku tanah. Terciptanya arsip buku tanah terjadi karena adanya

data-data pemohon pada saat pendaftaran sertifikat untuk

pertama kalinya, sebagai mana yang diungkapkan seperti hasil

wawancara sebagai berikut:

“…kalau pengakuan awalnya sama daftar

terima sps (Surat Pengantar Setor) bayar serahkan

dengan tanda bukti bayar ganti dengan tanda terima. Ini

pada saat proses setelah pendaftarannya itu yang ribet

banyak. Kenapa banyak karena namanya pengakuan ini

pertama kali pendaftaran belum ada apa-apa itu pun

Cuma punya AJB, KTP, dan PBB dan sebagainya.

Page 83: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

71

Belum ada sertifikat ini yang disebut pengakuan atau

permohonan sertifikat pertama kali…”86

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis

pembuatan sertifikat dan pendaftaran tanah merupakan bagian

dari prosedur pelayanan kantor pertanahan. Terjadinya arsip

buku tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok yakni adanya

pemohon yang mendaftarkan tanahnya untuk pertama kali, ada 6

jenis hak yang dapat didaftarkan yakni diantaranya Hak Milik,

Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Wakaf, Hak Pengelolaan dan

Hak Satuan Rumah Susun. Untuk pendaftaran sertifikat pertama

kali mengisi formulir pendaftaran dengan data diri lengkap

meliputi Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat, No. telepon dan

lain sebagainya. Data tersebut di input ke sistem komputer

Kantor Pertanahan yaitu KKP.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pendaftaran sertifikat

pertama kali secara lengkap berikut wawancara di bawah ini:

“…kan tadi proses awalnya dari proses

pendaftaran nah.. sekarang proses setelah

pendaftarannya

1. Setelah kelengkapan berkas dari warkah diengkapi,

kemudian didaftarkan 2. Pemohon menerima SPS (Surat Perintah Setor) yang

merupakan kewajiban pemohon kepada atau membayar ke

kas Negara sebesar nominal yang tertera

3. Setelah membayar (kwitansi) ditukar dengan tanda terima

dokumen (penyerahan kelengkapan berkas atau warkah) 4. Petugas loket menyerahkan berkas tersebut ke bagian atau

pengolah data 5. Pengolah data selanjutnya membuat surat tugas yang

ditandatangani oleh bagian tata usaha

86Wawancara Pribadi dengan Joni Zulkarnaen, Depok, 27 Agustus 2018

Page 84: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

72

6. Selajutnya berkas dikelola oleh:

a. Panitia Pengelola atau pendaftaran yang bertugas meneliti

kelengkapan dan melengkapi data-data yang kurang

lengkap dengan cara mengadakan peninjauan lapangan

secara langsung atau mencari data atau kroscek ke

kelurahan

b. Mengadakan pertemuan dengan anggota panitia lainnya

untuk menyamakan persepi atau mendapatkan data

seakurat mungkin atas dasar kesepakatan. c. Kesepakatan dituangkan dalam bentuk surat Keputusan

ketua Panitia.

7. Setelah dilakukan pengukuran yang disaksikan oleh

tetangga yang berbatasan dengan ditandatanganinya

persetujuan gambar hasil ukur 8. Hasil ukur dituangkan dalam bentuk surat ukur. 9. Panitia Pengelola pendaftaran menyiapkan data-data yang

diperlukan sesuai dengan surat permohonan atau lembar

permohonan 10. Tim pengolah setelah itu mengumumkan kebenaran atau

berkas keabsahan tersebut melalui lembar pengumuman

yang ditempel di kantor pertanahan atau pun di kelurahan

di mana lokasi tanah berada selama setidak-tidaknya 2

bulan 11. Setelah tidak ada penyanggahan atau keberatan dari pihak

lain atas diterbitkannya sertipikat tersebut (bidang tanah

yang dimohon) maka diterbitkanlah bidang tanah tersebut

berbentuk sertipikat…”

b Penyimpanan Arsip Buku Tanah

Kegiatan penyimpanan arsip merupakan kegiatan yang bersifat

menyusun, mengatur dan menata semua jenis arsip dalam bentuk

tatanan yang sistematis dan logis agar dapat ditemukan kembali

dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

Penyimpanan arsip yang dilakukan oleh kantor pertanahan

kota depok dengan lemari besi, arsip buku tanah disimpan di dalam

album lalau ditata rapih sesuai dengan jenis buku tanah, urutan

nomor hak, dan nama kelurahan. Penyimpanan arsip vital kantor

pertanahan diperoleh hasil wawancara sebagai berikut:

Page 85: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

73

“…untuk simpen buku tanahnya si kita simpen dalem

album buku tanah ya yang ada di rak-rak besi sana.. tuh bisa

diliat kan disimpennya.. ada yang rak besi sebelah kiri ada

yang disimpen di rak besi kanan.. nah itu tuh bedanya kalo

yang sebelah kanan belom dipecah disimpannya juga

perkecamatan nah kalo yang sebelah kiri yang itu, itu udah

dipecah.. semua udah disimpen sesuai nama kelurahan sama

kecamatan sama nomor haknya juga yang dipinggir-pinggir

albumnya sana itu…”87

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sistem

penyimpanan yang digunakan dalam pengelolaan arsip vital di

kantor pertanahan kota depok menggunakan sistem penyimpanan

berdasarkan wilayah atau daerah (geographical filling system).

1) Azas Penyimpanan

Organisasi atau lembaga dapat menggunakan beberapa azas

penyimpanan arsip vital berdasarkan besar atau kecil suatu

organisasi atau lembaga tersebut. Azas penyimpanan

sebaiknya tersusun rapi dengan begitu arsip vital yang

disimpan tidak hilang atau diletakkan begitu saja, dengan

metode yang benar dalam penyimpanan arsip kantor

pertanahan.

Berdasarkan observasi, kantor pertanahan kota depok

merupakan instansi pemerintah yang bertugas di bidang

pelayanan pertanahan yang bersentuhan langsung dengan

pengelolaan kearsipan dan kegiatan seperti Pengukuran,

Pemetaan, Penatagunaan tanah, dan Penetapan hak atas tanah.

Sehingga arsip mengenai pertanahan khususnya arsip buku

87Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018

Page 86: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

74

tanah disimpan dalam satu unit terpusat. Sehingga, azas

penyimpanan yang digunakan pada kantor pertanahan kota

depok adalah azas sentralisasi. hal ini sesuai dengan teori

menurut Sulistyo Basuki, Azas sentralisasi adalah azas yang

digunakan oleh organisasi untuk menyimpan arsip dinamis

dalam satu unit kerja secara terpusat. 88

c Pemeliharaan Arsip Buku Tanah

Upaya untuk pemeliharaaan arsip ditujukan untuk

melindungi, dan menjaga kerahasiaan data dan informasi arsip, serta

mengambil tindakan-tindakan untuk menyelamatkan fisik arsip,

disamping menjamin keberlangsungan hidup arsip dari kemusnahan.

Pemeliharaan arsip buku tanah di kantor pertanahan kota

depok menurut salah satu dari staf kearsipan ialah dengan menyusun

buku tanah dalam album yang sudah diberi nomor yakni dari 1-100

dan seterusnya. Yang bertujuan agar album buku tanah dan buku

tanah di dalamnya rapi dan mudah dalam penemuannya. Dalam

aspek ini pemeliharaan buku tanah kantor pertanahan dalam

mengelola arsip buku tanah sebagaimana hasil wawancara yang

tertera di bawah ini:

“…cara kita memelihara buku tanah itu biasanya

menyusun dari 1-100, buku tanah itu dimasukkan ke dalam

album. Di mulai dari 1 taukan albumnya, itu juga disini

pemeliharaan juga jarang. Paling disini kita bersih-bersih

ruangan aja sama cara khusus pemeliharaannya ya itu tadi

disini paling menyusun gini aja seperti ini ni masukin album-

album gitu doang tinggal khusus disini belum. Kalo tempat

88Sulistyo-Basuki, “Pengantar Kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996) h.62

Page 87: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

75

lainkan udah oke kalo disini belum. Di BPN-BPN yang lain

kan sudah kalo disini baru masuk album aja…”89

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh kepala ruang arsip

buku tanah dalam pemeliharaan buku tanah sebagaimana hasil

wawancara berikut ini:

“…cara pemeliharaanya ya meliharanya itu disimpan

lalu setiap berapa tahun diadakan penyemprotan hama apa

namanya atau apa si ya fumigasi…”90

Dalam wawancara diatas diketahui bahwa kantor pertanahan

kota depok juga melakukan pemeliharaan arsip buku tanah dengan

cara 5 tahun sekali, dijelaskan juga bahwa jika arsip yg disimpan

terlalu lama juga akan dilakukan setahun sekali untuk fumigasi

“…ya kalo itu si harusnya si 5 tahun sekali kalo perlu

ada ininya tergantung ininya barang-barang arsip kalo

barang-barang arsip itu udah terlalu lama ya setahun sekali

yang masih baru-baru ya paling lima tahun sekali…”91

Di dalam peraturan menteri agraria no 3 tahun 1997 pasal

169 menjelaskan bahwa pemeliharaan buku tanah Hak Milik, Hak

Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Milik Satuan Rumah Susun, dan

Tanah Wakaf sisusun menurut jenis hak dengan satuan wilayah desa

atau kelurahan. Serta buku tanah Hak Pengelolaan dan Hak Guna

Usaha disusun menurut jenis hak dengan satuan wilayah kabupaten

atau kotamadya, dan semua buku tanah disimpan dalam tempat yang

aman dan terlindung.

89Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 90Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 91Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 88: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

76

d Penyusutan dan Pemusnahan Arsip Buku Tanah

Kegiatan penyusutan dan pemusnahan adalah tahap terakhir

dalam pengelolaan arsip. Mengenai kegiatan penyusutan dan

pemusnahan, penulis memperoleh hasil wawancara sebagai berikut:

“…o..buku tanah itu tidak bisa dimusnahkan karena

dia selalu hidup dan jikadi musnahkan atau di susutkan nanti

nyarinya lagi kan susah kalo seperti ini.. Jadi tidak bisa

dimusnahkan. Jadi buku tanah itu kita bener-bener rawat

tidak boleh keluar atau informasi-pun apapun itu kita tidak

bisa. Jadi kita ngerawatnya harus harus bener-bener jadi

tidak bisa dimusnahkan JIKA tanah kena TOL tetep disini

dimasukkin ke album. Tetep tidak bisa dimusnahkan. Dapat

diperlukan tidak? Sudah tidak diperlukan lagi, buku

tanahnya tetep disini dia di album banyak yang dimatikan

disini. Kenapa masih disimpan? Karena takutnya nanti

dikemudian harinya ada kesalahan apa bisa dilihat lagi

disini…”92

Hal senada juga diungkapkan oleh staf pegawai kearsipan

yang lain, yaitu:

“…buku tanah tidak bisa dimusnahkan, tidak bisa

dimusnahkan karena riwayat tanah…”93

Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan penyusutan arsip

buku tanah pada kantor pertanahan kota depok tidak pernah

dilaksanakan karena arsip buku tanah yang bersifat aktif dan vital

seerta memiliki informasi di dalamnya membuatnya sewaktu-waktu

dapat diperlukan meskipun sudah tersimpan selama bertahun-tahun.

92Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 93Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 89: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

77

2. Prosedur Temu Kembali Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan

Kota Depok.

a Prosedur Penemuan Kembali Arsip Buku Tanah

Arsip dapat dikatakan berguna manakala dapat dengan cepat

dan tepat ditemukan bila dibutuhkan, untuk itulah pentingnya

pengelompokan terhadap arsip-arsip tersebut agar dapat ditemukan

dengan mudah untuk mendukung kegiatan bisnis organisasi.94 Dari

pernyataan informan dapat ditarik kesimpulan bahwa pencarian arsip

dapat dilakukan secara manual yang penulis peroleh dari hasil

observasi dan wawancara sebagai berikut:

“…secara manual kalo menurut saya pencarian gini

mba kita nyarimisalnya ada orang minta pengecekkan ya ini

pengecekannya.. Orang ngecek dari sana, dari ruang

pelayanan dan loket pengecekkan kaya gini ni kitaterima list

atau daftar nomor terus kita yang di ruang arsip nyari ke

dalem rak sama album buku tanahnya.. nyari album-

peralbum kita cari-cari sampai dapet buku tanah seperti

ini….”95

“…pencarian secara manual ya.. kalo menurut saya

pencarian secara manual itu mencari langsung ke raknya

mba.. Sebelum nyari ke raknya kita terima permintaan

peminjaman buku tanah setelah di list baru deh ke raknya

dan di catat dibuku pengebonan…”96

Berdasarkan wawancara dengan informan pencarian arsip

buku tanah pada Kantor Pertanahan Kota Depok yakni dengan cara

manual dan tidak menggunakan komputer dan langsung masuk ke

rak arsip, sebelum masuk ke ruang arsip data yang diperlukan dalam

pencarian buku tanah yaitu membuat daftar nomor hak dan nama

94International Standar Organization ISO (15489-1). Information and Documentation,

Record Management. (2001) 95Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 96Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018

Page 90: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

78

kelurahan atau nama desa yang dicari barulah masuk ke ruang arsip

dan dicatat dalam buku pengebonan.

Untuk menemukan arsip buku tanah kantor pertanahan kota

depok diperlukan pencarian yang membutuhkan waktu singkat, yaitu

dengan cara sederhana yakni dengan membuat daftar nomor hak buku

tanah dan nama desa. Seperti hasil wawancara berikut ini.

“…buat nemuinnya itu sih ga lama paling kurang dari

satu menit ya kita dapet buku tanahnya. Satu menit selesai

seperti ini kan yang dicari kalo buku tanahnya udah standby di

album tidak sampai lima menit…”97

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf kearsipan lainnya,

Sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“…buku tanah, tergantung kalo barangnya sudah ada

satu menit setengah menit jadi ketemu kalo ada barangnya

kalo langsung ke buku tanah gitu biasanya pake nomor aja

kita nomor ini (M) kita cari sama nama desa. Nomor ini kita

cari sama desa misalnya pondok petir yang kita liat nomornya

aja sama desa…”98

Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan kembali arsip buku

tanah tidaklah lama dan tidak menghabiskan banyak waktu bermenit-

menit. Akan tetapi dalam menemukannya akan mudah apabila buku

tanah sudah ada pada tempatnya yaitu album buku tanah.

b Tata Cara Pengambilan dan Peminjaman Arsip Buku Tanah

Penemuan kembali arsip buku tanah berdasarkan permintaan

yang sesuai dari bagian pengecekan, pengolahan, dan peralihan hak,

yang dikirimkan ke ruang arsip untuk pengambilan dan pencarian

97Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 98Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 91: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

79

buku tanah. Pengambilan buku tanah dari ruang penyimpanan tidak

dapat dilakukan dengan bebas, sebagaimana hasil wawancara berikut:

“… ya petugas arsip, pegawai di luar kearsipan tidak

boleh…”99

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai kearsipan

lainnya seperti hasil wawancara berikut ini:

“…hanya kita pegawai arsip saja yang boleh. …”100

Sedangkan pendekatan khusus dalam temu kembali buku tanah

di kantor pertanahan kota depok menggunakan nomor hak dan nama

kelurahan atau desa. Seperti hasil wawancara berikut ini:

“…memakai nomor Hak dan Kelurahan…”101

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai kearsipan

lainnya sebagaimana seperti wawancara berikut ini:

“…kalo langsung ke buku tanah biasanya pake nomor

aja cari samanama desa misalnya Pondok Petir yang kita liat

nomornya aja sama desa…”102

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara untuk pendekatan

khusus dalam pencarian buku tanah rata-rata pegawai kearsipan

menggunakan nomor hak dan nama kelurahan, tak hanya itu buku

tanah juga disimpan di dalam album buku tanah yang sudah tersusun

berdasarkan nomor yang tertera pada punggung album buku tanah

yang memudahkan pegawai kearsipan untuk mencari dan menemu

kembalikan buku tanah ke albumnya.

99Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 100Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 101Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 102Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018

Page 92: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

80

Ada cara tertentu dalam peminjaman buku tanah diperoleh

hasil wawancara berikut ini:

“…jadi kalo orang pinjem ya.. ya udah pakai surat

biasanya atau nota dinas biasanya gitu ya atau peminjaman

dari depan itu mau ada Roya atau apa atau Balik Nama itu

melalui prosedur atau khusus peminjaman nanti baru kita

carikan disini buku tanahnya. Yang penting harus ada

suratnya dari pimpinan lah gitu. Itu yang di nomor-nomor di

buku-buku panjang besar yang di rak ya itu untuk

pengebonan, untuk Roya, untuk peningkatan Hak dan

Milik…”103

Berdasarkan wawancara dengan informan, pengambilan dan

peminjaman buku tanah pada Kantor Pertanahan Kota Depok harus

mengikuti prosedur, yakni hanya dapat dilihat di lingkungan kantor

pertanahan dan tidak boleh dibawa pulang. Hal ini dilakukan semata

untuk menjaga kerahasian isi dari buku tanah tersebut. Hal yang sama

juga diungkapkan oleh pegawai kearsipan lainnya dalam peminjaman

buku tanah:

“…ada permohonan dari masing-masing seksi ada

surat permohonan terus bentuknya nota dinas dari seksi lain

ke seksi ke bagian arsip. Nota dinas dari seksi lain ke bagian

pendaftaran. Semua dari luar bagian pakai nota dinas setelah

titah pokoknya itu kan permohonnanya setelah dapet kita cari

kita kasih dengan catat di buku itu…”104

Berdasarkan jawaban para informan, untuk peminjaman dan

pengambilan buku tanah ialah memakai nota dinas terlebih dahulu.

103Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 104Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 93: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

81

Gambar 4.3 Nota Dinas Kantor Pertanahan Kota depok

Setelah mendapatkan pesan berupa nota dinas dari masing-

masing bagian, petugas arsip mengambil buku tanah dari album buku

tanah sesuai dengan permintaan yang ada di nota dinas yang dikirim

dari bagian BN atau Pendaftaran setelah itu buku tanah yang akan

dipinjam dicatat melalui buku ekspedisi yang isinya terdiri dari nomor

urut, Nomor Hak, Nama kelurahan atau Desa atau Kecamatan, Jenis

Hak, Tanggal Peminjaman, Tanggal Kembali dan Tanda Tangan.

Setelah itu buku tanah diantarkan dan di bawa menuju ke ruangan

yang meminjam buku tanah. Saat buku tanah sedang keluar atau saat

dipinjam nota dinas akan disimpan di ruang arsip sampai buku tanah

kembali dari peminjaman.

Selain dicatat di buku ekspedisi, catatan mengenai buku tanah

di ruang arsip juga dicatat didalam sistem komputer pertanahan. Hal

Page 94: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

82

ini bertujuan untuk memperbaharui atau perubahan data lama ke data

yang baru.

3. Kendala yang Dialami Kantor Pertanahan Kota Depok Dalam Temu

Kembali Arsip Buku Tanah

Rumusan masalah ketiga dari skripsi ini yaitu untuk mengetahui

kendala dalam temu kembali arsip buku tanah di ruang arsip Kantor

Pertanahan Kota Depok, sebagai berikut:

a Ruang Arsip

Kendala yang dialami oleh kantor pertanahan kota depok

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“…tempatnya aja ini yang sempit, jadi yang

membuat kita bingung sempit naro kertas itu kan, warkah

dari mana-mana dari BN (Balik Nama) dari Roya dari HT

(Hak Tanggungan) itu kan kesini semua. Kendalanya Cuma

itu aja tempatnya yang kurang memungkinkan. Tempatnya

berapa kali berapa meter ya waduh kurang tau itu. Engga

tau sih kalo 200 X 200. Kayaknya engga ya kurang lebih

segitulah 200 meter…”105

Hal senada juga diungkapkan oleh pegawai staff kearsipan lainnya:

“…kendalanya kalo untuk sementara karena memang

lagi susah ruangannya sempit itu...”106

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari jawaban di

atas, kendala yang dihadapi oleh kantor pertanahan kota depok

dalam temu kembali arsip buku tanah ialah ruangan yang sempit dan

tidak terlalu luas, menjadikan akses keluar masuk ruangan sangat

sulit mengetahui banyaknya warkah-warkah yang terletak di pinggir

bawah.

105Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 106Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 95: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

83

b Hilang dan Terselipnya Arsip Buku Tanah

Kendala lainnya dalam temu kembali arsip buku tanah di

kantor pertanahan kota depok ialah tak ditemukannya buku tanah

saat pengecekan sertifikat dari pemohon atau pada saat akan

dipinjamnya buku tanah ke bagian ruang yg lain, hilangnya buku

tanah atau adanya kekeliruan data ataupun isi didalamnya sobek.

Seperti wawancara berikut ini:

“…kekeliruan data bikin berita acara data

pemandunya harus disiapkan. Data seperti apa seperti data

pemisahan sesuai dengan hak yang ada di buku tanah seperti

hak milik atau balik nama…”107

Berdasarkan wawancara di atas kekeliruan data pada buku

tanah akan dibuatkan berita acara dari kantor pertanahan kota depok,

buku tanah yang akan diperbaiki akan disamakan dengan salinannya

jika salinannya tak ada perbedaan data. Tak hanya kekeliruan data

pada buku tanah yang dibuatkan berita acara tetapi juga buku tanah

yang tak dapat ditemukan baik asli maupun salinanya.

“…oo gitu ya.. biasanya kita buatkan buku tanah

pengganti,dibuatkan berita acara dulu,baru dibuatkan

pengganti buku tanah gitu...”108

107Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 108Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018

Page 96: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

84

Gambar. 4.3 Berita Acara Kantor Pertanahan Kota Depok

Berdasarkan wawancara dengan informan apabila buku tanah

yang lama ditemukan yang akan dipakai tetap buku tanah

penggantinya, berikut wawancara di bawah ini

“…paling tetap penggantinya yang kita pakai, yang

lama di campurkan di situ dulu hanya penggantinya yang

dipakai. Atau ada yang di gabungkan yang baru. Paling

digabungkan aja biar dipake lagi dipake yang baru…”109

Hal senada juga diungkapkan oleh Pegawai kearsipan lainnya

yaitu:

“…Tetep pengganti dengan catatan dibikin berita

acara…”110

Berdasarkan wawancara dengan informan di atas buku tanah

yang hilang ataupun terselip yang tidak dapat ditemukan kembali

109Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 110Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018

Page 97: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

85

akan tetap dibuatkan berita acara sekalipun ada kekeliruan data di

dalam buku tanah maupun salinannya.

“…carinya ya.. kita salah taruh aja. Salah simpen.

Mungkin bisa aja kelipat begini apa buku satu kita masukin

kemana. Misalnya masuk pondok petir yang seharusnya

masuk ke cinere kan susah nyarinya...”111

Hal serupa juga di ungkapkan oleh pegawai kearsipan kantor

pertanahan kota depok, yaitu:

“…kalau salah satu yang di cari sulit jika ada yang

terselip misalnya salah masuk nomornya…”112

Berdasarkan jawaban wawancara diatas, hilangnya buku

tanah dikarenakan terselip atau masuk pada album yang tidak sesuai

dengan nomor hak dan nama kelurahan atau kecamatan pada buku

tanah tetapi adapula hilang dan terselip karena dipinjam tanpa

catatan seperti wawancara berikut ini.

“…bisa jadi keselip engga ditemukan karena keselip

bisa jadi keselip bisa jadi dipinjam tanpa catatan…”113

Tak hanya salah masuk pada album biasanya adapula yang

meletakkannya di atas meja hingga tercampur dengan arsip dan map

lainnya dan lupa mengembalikan ke album buku tanah.

“…wooo… itu tadi yang pengganti.. ada itu buku

tanah keselip biasanya dapat pengganti. Kalau sertipikat

hilang: yaaa.. sertipikat ilang juga biasanya yang punya

sertipikat ya, kalo buku tanah juga sering si. Tapi si

penggantinya yang si pemegang sertipikat ini istilahnya

dicopi di buatkan di cap untuk bikin buku tanah...”114

111Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 112Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 113Wawancara pribadi dengan Kodarin, Depok, 27 Agustus 2018 114Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018

Page 98: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

86

Berdasarkan wawancara diatas jika yang hilang adalah

sertifikat yakni salinannya dari buku tanah dalam penggantiannya

tersebut ternyata sertifikat yang diserahkan kepada Kepala Kantor

Pertanahan setempat tidak sesuai datanya dengan buku tanah yang

ada pada Kantor Pertanahan maka buku sertifikat ditahan untuk

proses lebih lanjut dan permohonan penggantian harus ditolak.

Namun kalau datanya cocok, maka cukup di isi saja pada blanko

yang ada hanya diberikan nomor yang baru dan tidak perlu diadakan

pengukuran kembali.115 Dalam pencarian buku tanah yang hilang

dan terselip kantor pertanahan kota depok memiliki jangka waktu

dalam mencari dan menemukan buku tanah yang hilang dan terselip,

sebagaimana hasil wawancara berikut:

“…iya ada jangka waktunya berapa hari ya 3 bulan

kalau tidak salah. Jika 3 bulan engga ketemu-ketemu juga

kembali kita bikinkan buku tanah pengganti…”

Pada wawancara selanjutnya penulis sempat bertanya pada

informan ada berapa banyak buku tanah yang hilang atau terselip

dan dipinjam tanpa catatan seperti wawancara berikut ini:

“…kalo hilang ya.. banyaknya engga ngerti juga

masalahnya banyak ni sekarang-sekarang ini,Itu map-map

biru yg itu buku tanahnya belum ketemu itu entah kemana

larinya, tapi disenderin di situ dulu kalo memang itu ya

pengganti buku tanah tapi nanti 3 bulan kalo tidak ketemu

juga. Terus kita cari kemana-mana disekitar sini ada yang

di pinjem SKT, ada yg dibon sama siapa gitu, kalo dibon di

ruangannya ada kita belom bisa bikin. Di cari sekitar sini

115Pasal 3, 4 dan 5 Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor

10 Tahun 1993 tentang Tata Cara Penggantian Sertipikat Hak Atas Tanah dalam Boedi Harsono,

“Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah” (Herman Hermit,

“Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan Tanah Pemda” (Bandung:

mandar Maju, 2004) h.150

Page 99: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

87

engga ada juga di album engga ada juga baru dibuatkan

berita acara…”116

C. Pembahasan

1. Terciptanya Arsip Buku Tanah di Kantor Pertanahan Kota Depok.

a Pembuatan sertifikat dan terciptanya arsip buku tanah

Pembuatan dan penciptaan merupakan tahap awal dalam

pengelolaan arsip dinamis. Arsip dinamis vital yang tercipta dari

unit pendaftaran dan unit pengolah yaitu: pembuatan atau

pendaftaran sertifikat pertama kali, dan peralihan hak, surat masuk

dan surat keluar. Serta arsip tercipta berdasarkan dari tiap unit

pengolah. Arsip dinamis dalam penciptaan mempunyai tanggung

jawab utama untuk mengelola rekod dan disimpan oleh unit kerja

penciptanya.117

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, arsip yang

paling sering diciptakan oleh kantor pertanahan kota depok adalah

sertifikat dan buku tanah yang berupa dokumen dalam bentuk daftar

yang memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftraran

tanah yang sudah ada haknya.118 Tak hanya buku tanah dan sertifikat

saja, jenis arsip yang dihasilkan dan disimpan di kantor pertanahan

kota depok diantaranya seperti arsip warkah, arsip surat ukur, arsip

gambar ukur, peta pendaftaran, arsip peta tematik lainnya arsip

kepegawaian dan arsip keuangan.

116Wawancara pribadi dengan Supandi, Depok, 27 Agustus 2018 117Patricia Wallace, “Record Management: Integrated Information System” (Englewood

Cliff, NJ: Prentince Hall, 1992) H.4 118Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah no. 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 19

Page 100: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

88

Adapun pencatatan penerimaan arsip yakni penerimaan

dokumen pendaftaran tanah untuk diarsipkan di ruang penyimpanan

kantor pertanahan setelah permohonan penerbitan sertifikat selesai,

oleh Sub Seksi Pendaftaran Hak dengan melakukan pembukuan

semua arsip dengan susunan berdasakan nomor hak dan kode nama

desa dan kecamatan. Kemudian arsip tersebut langsung dimasukan

kedalam ruang penyimpanan sesuai dengan bundel dan letak

penyimpanan dalam lemari arsip berdasarkan nomor hak dan nama

desa atau kecamatan.119

b Penyimpanan Arsip Buku Tanah

Asas penyimpanan arsip vital pada kantor pertanahan kota

depok menggunakan asas sentralisasi. Asas sentralisasi adalah asas

yang digunakan oleh organisasi untuk menyimpan arsip dinamis satu

unit kerja secara terpusat. Semua arsip dinamis disimpan di pusat

penyimpanan, bagi unit bawahan yang ingin menggunakan arsip

dinamis, dapat menghubungi pusat rekod (record center).120

Berdasarkan hasil wawancara mengenai sistem penyimpanan

arsip dinamis vital, sistem penyimpanan yang digunakan oleh ruang

arsip kantor pertanahan kota depok adalah sistem penyimpanan

berdasarkan wilayah. Sistem penyimpanan wilayah adalah sistem

penyimpanan arsip dinamis berdasarkan wilayah atau daerah.

119Herru Nurrachman, Marlini, “Analisis Prosedur Penyimpanan Dan Penglolaan Arsip

Surat Ukur Tanah Di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pesisir Selatan”. FBS Universitas

Negeri Padang: Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, vol 7. No 2, Desember 2018,

Seri A, h.8 120 Sulistyo-Basuki, “Pengantar Kearsipan” (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996) h.62

Page 101: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

89

Namun ada sedikit perbedaan dalam penyimpanan arsip buku tanah

yang dilakukan ruang arsip kantor pertanahan seperti pemisahan rak

yang disusun berdasarkan kecamatan dan perkelurahan, yang dimana

rak berdasarkan susunan kecamatan ialah belum dipecah sedangkan

rak dengan susunan perkelurahan sudah dipecah. Dari temuan ini,

mengindikasikan bahwa: sistem penyimpanan yang diterapkan ruang

arsip kantor pertanahan kota depok sudah cukup baik mengingat

penyimpanan yang dilakukan sudah tersusun dengan rapi.

Gambar 4.4 Penyimpanan arsip buku tanah berdasarkan kecamatan

Gambar 4.5 Penyimpanan arsip buku tanah berdasarkan perkelurahan

Page 102: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

90

c Pemeliharaan Arsip Buku Tanah

Menurut Sugiarto A dan Wahyona T Dalam melakukan

pemeliharaan arsip, usaha yang dapat dilakukan dalam penjagaan

arsip agar kondisi fisiknya tidak rusak selama masih mempunyai

nilai guna.121 Pemeliharaan arsip dapat mempertimbangkan ruang

penyimpanan dan pengaturan suhu ruangan. Ruangan penyimpana

arsip sebaikanya jangan terlalu lembab harus terang dan

menggunakan penerangan alam (sinar matahari), ada ventilasi

secukupnya, bebas dari kemungkinan terjadinya: kebakaran, banjir,

dan serangga, terpisah dari ruangan-ruangan kantor yang lain, dan

disesuaikan dengan bentuk arsip yang disimpan. Untuk

menghindarkan arsip dari gangguan serangga, bisa dilakukan

dengan fumigasi. Fumigasi merupakan salah satu tindakan yang

bertujuan mencegah, mengobati dan mensterilkan arsip.122

sedangkan temperature udara bagi daerah tropis yang paling ideal

untuk pengaturan suhu ruangan arsip ialah berkisar antara 22°C

sampai 25°C (65°F sampai dengan 75°F), dengan kelembaban udara

sekitar 45 sampai 55% atau 50° dan 65°, jika kelembaban melebihi

65° akan mengakibatkan kelapukan pada arsip.123

Usaha yang telah dilakukan oleh Ruang Kearsipan Kantor

Pertanahan Kota Depok, seperti: sarana menggunakan AC, lalu

untuk mencegah kelembapan diletakkan kipas angin pada tengah-

121Sugiarto A., dan Wahyona T, “Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

basis komputer” (Yogyakarta: Gava Media, 2015) h.71 122Yayan Daryana, “Konsep Dasar Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip” (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2014) h.10 123Basir Barthos, “Manajemen Kearsipan” (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.56

Page 103: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

91

tengah langit, lalu ada pewangi ruangan dan kamper untuk

mencegah bau yang kurang sedap serta mencegah tikus atau

serangga lainnya. Tak hanya itu usaha lainnya dalam pemeliharaan

arsip buku tanah yakni selalu memasukkan arsip buku tanah ke

dalam album jika album buku tanah telah kembali dari peminjaman,

Serta selalu membersihkan mobile file buku tanah. Kantor

pertanahan juga pernah melakukan fumigasi sekitar 5 tahun yang

lalu dan dilakukan karena banyaknya buku tanah yang sudah lama

tersimpan.

d Penyusutan dan Pemusnahan Arsip Buku Tanah

Salah satu dari kegiatan pengelolaan arsip adalah melakukan

pengurangan atau penyusutan arsip, dengan adanya penyusutan arsip

maka diharapkan dapat menghemat atau menghindari adanya

pemborosan ruangan, tenaga dan biaya serta peralatan pengelolaan.

Penyusutan arsip dilakukan dengan cara menggolongkan surat-surat

yang ada maksud menggolongkan surat-surat yaitu dilihat apakah

arsip yang ada masih mempunyai nilai guna atau tidak berguna.

Berdasarkan wawancara, kegiatan penyusutan dan

pemusnahan arsip buku tanah pada kantor pertanahan kota depok

tidak pernah dilakukan. Karena arsip buku tanah tidak bisa

dimusnahkan dikarenakan memiliki nilai yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup organisasi dan pelaksanaan sistem pelayanan

pertanahan di kantor pertanahan kota depok.

Page 104: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

92

2. Prosedur Temu Kembali Arsip Buku Tanah Pada Kantor

Pertanahan Kota Depok

Temu kembali arsip merupakan salah satu unsur penting dalam

pengelolaan arsip. Arsip akan berguna ketika dapat digunakan kembali

dan dapat ditemukan dalam waktu yang cepat. Efisiensi waktu yang

dimiliki pengguna merupakan salah satu pertimbangan dalam kecepatan

dan ketepatan menemukan arsip.124

Penelusuran atau temu kembali informasi merujuk pada proses,

metode, dan prosedur yang digunakan dalam memperoleh informasi

terekam secara selektif dari suatu file data. Dalam bidang perpustakaan

dan arsip, penelusuran biasanya digunakan untuk mencari suatu bahan

yang sudah diketahui atau informasi pada subjek khusus, sedangkan

istilah file biasanya berupa catalog, indeks, sistem penyimpanan dan

temu kembali informasi berbasis kompuer seperti catalog terpasang

(online) atau database bibliografi.125

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi temu kembali dan

pencarian arsip buku tanah dilakukan secara manual dengan adanya

permohonan peminjaman dari pemohon dan sub unit. Pencarian arsip

buku tanah dilakukan dengan cara mencatat nomor hak dan kelurahan

untuk pengecekan sertifikat seperti flowchart berikut ini

124Anggaraini Ika Puspita “Otomasi Arsip Universitas Diponegoro Sebagai Sarana

Sistem Temu Balik Arsip Studi kasus di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Diponegoro”. FIB Universitas Diponegoro Semarang: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Peminatan

Kearsipan, Januari 2014, h.7 125Agus Rifai, “Konsep Dasar Penelusuran Literatur dan Temu Kembali Informasi”

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2014) h.16

Page 105: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

93

Gambar 4.6: Flowchart Permintaan Pencarian (Pengecekan Sertifikat) dari Pemohon

Sebelum dilakukan pencarian arsip buku tanah, dilakukan

permohonan pengecekan atau peminjaman buku tanah yakni dari

pemohon mengajukan permohonan pengecekan sertifikat, pengecekan

sertifikat tanah di kantor pertanahan kota depok tidaklah sulit. Hanya

dengan membawa sertifikat asli dan fotokopi sertifikat tanah ke Kantor

Pertanahan untuk diajukan ke bagian loket dan kemudian membayar

Mulai

Permohonan

pengumpulan

data nomor hak

dan nomor

kelurahan

Penyerahan

Informasi yang

dimohon

Penelusuran

pencarian data

Syarat

Lengkap

Bayar

Selesai

Tidak dapat

diproses

dokumen tidak

lengkap

Syarat

-Mengisi formulir

permohonan

-KTP

-Sertipikat

-Surat kuasa

apabila dikuasakan

Page 106: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

94

biaya sesuai standar administrasi Rp. 50-100 ribu sebagai Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNPB). Biaya administrasi itu telah diatur dalam

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 128 Tahun 2015 tentang jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak. Setelah itu, kantor pertanahan akan

mengeluarkan surat keterangan terkait status sertifikat tanah yang akan

diajukan tersebut.126 Dalam pencarian arsip buku tanah dibutuhkan waktu

sebentar dan tidak lama, itu pun jika buku tanah yang dicari mudah

ditemukan dan sudah ada pada tempatnya. Sedangkan pengambilan dan

peminjaman arsip buku tanahnya sendiri hanya seorang arsiparis yang

hanya boleh mencari dan mengambil arsip buku tanah dari album buku

tanah, peminjaman buku tanah harus disertai dengan nota dinas, sebelum

dipinjam buku tanah juga dicatat dalam buku ekspedisi untuk

menandakan buku tanah mana saja yang sedang dalam peminjaman

hingga buku tanah kembali dari peminjaman.

3. Kendala yang Dialami Kantor Pertanahan Kota Depok Dalam Temu

Kembali Arsip Buku Tanah

Dalam melakukan temu kembali arsip buku tanah, terkadang

terdapat kendala yang dihadapi oleh organisasi atau lembaga. Kendala

dalam temu kembali arsip buku tanah antara lain: ruang penyimpanan

yang semakin menyempit, seperti fasilitas penyimpanan yakni rak

(mobile file) dan album buku tanah serta warkah yang sudah tidak dapat

menampung jumlah arsip yang terus bertambah. Lalu sulitnya

126Imbawan Sanusi, “BPN Persilahkan Masyarakat Cek keabsahan Sertifikat,” artikel

diakses pada 20 Januari 2019 dari http://www.beraunews.com/hukum-kriminal/230-bpn-

persilahkan-masyarakat-cek-keabsahan-sertifikat pukul 20.00

Page 107: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

95

menemukan kembali arsip yang sudah lama tersimpan. Berdasarkan

wawancara ada kendala yang dihadapi Ruang Kearsipan Kantor

Pertanahan Kota Depok dalam melakukan temu kembali arsip buku

tanah, yaitu: ruang penyimpanan yang semakin menyempit, dikarenakan

banyaknya arsip warkah yang belum dimusnahkan, dan baru bisa

dimusnahkan jika sudah 10 tahun sekali dan sudah di digitalkan. Hilang

dan terselipnya arsip buku tanah.

Yaitu ruang penyimpanan yang semakin menyempit, dan sulitnya

akses keluar masuk dikarenakan ruang kearsipan yang sudah tidak dapat

menampung jumlah arsip buku tanah dan warkah yang terus bertambah,

dikarenakan sehingga ada beberapa arsip yang mau tidak mau di bawa ke

pusatnya yakni Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat yang terletak

di Bandung. Permohonan untuk memperbesar ruang kearsipan sudah

dilakukan oleh kepala arsip tapi belum terealisasi dikarenakan masalah

kendala anggaran dana. Kendala lainnya yang ada di kantor pertanahan

kota depok ini yakni seringnya buku tanah hilang atau terselip ketika saat

peminjaman dan pengembalian maupun pengecekkan sertifikat.

Page 108: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa temu kembali arsip buku tanah di

Ruang Kearsipan Kantor Pertanahan Kota Depok sebagai berikut:

a. Terciptanya arsip buku tanah terdiri dari prosedur pembuatan sertifikat

dan pendataan tanah oleh pegawai dan pejabat pertanahan Kantor

Pertanahan Kota Depok. Arsip buku tanah tercipta dari kegiatan

layanan publik yaitu permohonan pembuatan sertifikat tanah oleh

Kantor Pertanahan Kota Depok setiap hari dari tahapan pembuatan

sertifikat tanah akan menghasilkan arsip warkah. Secara otomatis arsip

akan mendapatkan datanya dari tahapan proses pembuatan sertifikat

tanah. Sistem penyimpanan arsip buku tanah yang digunakan oleh

Kantor Pertanahan Kota Depok menggunakan sistem wilayah atau

geografis, hal tersebut sudah baik karena sesuai dengan karakteristik

arsip yang disimpan.

b. Proses temu kembali arsip buku tanah dilakukan secara manual dengan

menggunakan slip permintaan yang dikirim dari beberapa unit Kantor

Pertanahan Kota Depok untuk dicarikan buku tanah yang dibutuhkan

sesuai dengan nomor hak dan nama kelurahan yang ada pada slip

permintaan tersebut. Serta Azas penyimpanan yang digunakan oleh

Kantor Pertanahan Kota Depok ialah azas sentralisasi dimana

Page 109: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

97

pengelolaan arsip dilakukan pada satu unit kantor pertanahan kota

depok.

c. Dalam temu kembali arsip buku tanah di Kantor Pertanahan terdapat

kendala, yakni ruang penyimpanan yang sempit sehingga untuk akses

keluar masuk menjadi agak sulit dan waktu dalam menemukan kembali

arsip buku tanah yang cukup lama jika terselip atau hilang Namun

karena adanya penggabungan antara arsip buku tanah dan arsip warkah

yang seharusnya terpisah dijadikan satu dikarenakan terbatasnya

ruangan dan menyebabkan ruangan tidak memungkinkan untuk

digunakan. sehingga membuat pelayanan pengecekkan sertifikat dan

peminjaman dalam kantor pertanahan menjadi sedikit lama

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan, penulis ingin memberikan

beberapa saran mengenai temu kembali arsip buku tanah di Kantor

Pertanahan Kota Depok, sebagai berikut:

1. Untuk mempermudah temu kembali arsip buku tanah diharapkan kantor

pertanahan kota depok memperbaiki system pengelolaan kearsipan,

dimana arsip buku tanah dan arsip warkah seharusnya dipisahkan.

2. Diharapkan kantor pertanahan kota depok dapat mengembangkan

aplikasi peminjaman dan pengembalian arsip buku tanah dari aplikasi

yang sudah ada yaitu KKP (Komputerisasi Kantor Pertanahan), untuk

memudahkan akses dalam peminjaman dan pengembalian buku tanah,

aplikasi peminjaman juga memuat nama para pegawai yang akan

meminjam arsip dan nama arsiparis buku tanah dan tetap disertai

Page 110: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

98

dengan tanda. Ada buku ekspedisi yakni tanda tangan pegawai yang

meminjam buku tanah secara manual.

3. Untuk menghemat ruangan penyimpanan arsip sebaiknya kantor

pertanahan kota depok melakukan pemusnahan dan melakukan

digitalisasi warkah sehingga dapat mempercepat akses data.

Page 111: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

DAFTAR PUSTAKA

ANRI (2001) dalam Dwiajeng Novianti, Pengelolaan Arsip Vital Sertifikat Tanah

dengan Model Kontinum Dokumen di Kantor Pertanahan Kota Semarang,

Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 6, No. 3. (2017).

Abubakar, Hadi. Pola Kearsipan Modern. Jakarta: Djambatan, 1985.

Barthos, Basir. Manajemen kearsipan: untuk lembaga negara, swasta dan

perguruan tinggi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

____________. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009, cet. Ke-3.

Chowdhury, G.G. “Introduction to Modern Information Retrieval” 2ed.7

Ridgmount Street, London: Facet Publishing, 2010.

_______________ “Introduction to Modern Information Retrieval” 3ed.7

Ridgmount Street, London: Facet Publishing, 2010.

Denzin, dan Lincoln. 1994, dalam Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian

Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Departemen Perdagangan, Pedoman Tata Kearsipan Departemen Perdagangan.

Jakarta: Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal, 2005.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi & Arsip Nasional Republik Indonesia,

Bahan Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen arsip Dinamis:

Manajemen Arsip Inaktif. Jakarta: Dinas Pendidikan, 2002.

Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:

Rajawali Pers. 2008

Erickson, dalam Susan Stainback, dalam Sugiyono, “Memahami Penelitian

Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012, cet. Ke-7.

Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan

Hukum Tanah. Jakarta: Djambatan, 2002.

Hermit, Herman. Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara

dan Tanah Pemda.Bandung: Mandar Maju, 2004.

Page 112: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Ika Puspita, Anggaraini “Otomasi Arsip Universitas Diponegoro Sebagai Sarana

Sistem Temu Balik Arsip Studi kasus di Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Diponegoro”. FIB Universitas Diponegoro Semarang:

Jurnal Ilmu Perpustakaan, Peminatan Kearsipan, Januari 2014.

ISO 15489-1: 2001.Information and Documentation - Record Management.

Kantor Pertanahan Kota Depok, “Sekilas Tentang Kami” Profile http://kot-

depok.atrbpn.go.id/Tentang-Kami/Sekilas.aspx. Diakses pada 20 Mei 2018

Kementerian Perdagangan Pedoman Pengelolaan Arsip Inaktif Kementerian

Perdagangan. Jakarta: Biro Umum Kementerian Perdagangan, 2011.

______________________Pedoman Klasifikasi Arsip Fasilitatif Kementerian

Perdagangan.Jakarta: Biro Umum Kementerian Perdagangan, 2011.

Kharisma Putra, Sultan dan Mecca Arfa, “Analsis Pengelolaan Arsip

Kepegawaian Dalam Proses Temu Kembali Arsip di Badan Kepegawaian

Daerah Kota Semarang”. Jurnal Ilmu Perpustakaan, vol 5. No 3, Agustus

2016:13-22.

Mack, dkk., dalam Muslim Salam, Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif

Menggugat Doktrin Kuantitif, Makassar: Masagena Press, 2011.

Mack, dkk., Qualitative Research Methods: A Data Collector’s Field Guide:

Research Triangle Park, North Carolina, USA (Online Paper): Family

Health International & USAID, 2005.

Martono. Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan. Jakarta: Karya Utama,

Cetakan IV 1985.

Martono. Rekod Manajemen dan Filing dalam Praktek Perkantoran Modern.

Jakarta: Karya Utama, Cetakan VI 1997.

Moekijat. 1989. Dalam anon mirmani, pengantar kearsipan. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2014.

Nurrachman, Herru dan Marlini. “Analisis Prosedur Penyimpanan Dan

Penglolaan Arsip Surat Ukur Tanah Di Badan Pertanahan Nasional

Kabupaten Pesisir Selatan”. FBS Universitas Negeri Padang: Jurnal Ilmu

Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, vol 7. No 2, Desember 2018, Seri A.

Novianti, Dwiajeng. “Pengelolaan Arsip Vital Sertifikat Tanah dengan Model Kontinum

Dokumen di Kantor Pertanahan Kota Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol.

6, No. 3. 2017.

Page 113: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Patricia Wallace, “Record Management: Integrated Information System”

Englewood Cliff, NJ: Prentince Hall, 1992.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia no 8 tahun 2009

tentang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan di Lingkungan Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia.

Prasetya, Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan

praktis.Jakarta: STIA-LAN, 1999.

______________. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan

Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula.

Jakarta: STIA-LAN, 2004.

Priansa, Donni Juni. Manajemen Perkantoran Efektif, efisien, dan Profesional.

Bandung: Universitas Alfabeta, 2013

Read-smith, dkk. “Records Management” 9ed.Mason, Ohio: South-Western, 2011.

Rifai, Agus. “Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Informasi

Pemakai”. Al Maktabah, vol 4. No 1, April 2002:13-22.

Rifai, Agus. Konsep Dasar Penelusuran Literatur dan Temu Kembali Informasi.

Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

Sagala, Sarman P. “Jenis-jenis Surat Tanah Sebagai Bukti Penguasaan Atas

Tanah,”https://omtanah.com/2016/06/09/jenis-jenis-bukti-penguasaan-

tanah/. Artikel diakses pada tanggal 20 Mei 2018.

Saiman, Manajemen Sekretaris. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Sanusi, Imbawan. “BPN Persilahkan Masyarakat Cek keabsahan Sertifikat,”

http://www.beraunews.com/hukum-kriminal/230-bpn-persilahkan-

masyarakat-cek-keabsahan-sertifikat.Diakses pada 20 Januari 2019

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern.

Bandung: Mandar Maju, 2015.

___________. Tata Kearsipan. Bandung: Penerbit Mandar Maju, 2008.

Sugiarto, Agus dan wahyono, teguh. manajemen kearsipan modern dari

konvensional ke basis komputer. Yogyakarta: Gava Media, 2015.

Page 114: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Sulistiyo-Basuki, Manajemen Arsip Dinamis: Pengantar Memahami dan

Mengelola Informasi dan Dokumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003.

______________. Pengantar dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.

______________. Pengantar Ilmu Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

________________. Pengantar Kearsipan Jakarta: Universitas Terbuka, 1996

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan

Widhihandoko. Konsep Ideal: Pengertian, Asas, Tujuan dan Manfaat

Pendaftaran Tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997.

http://widhihandoko.com/?p=633.Artikel diakses pada tanggal 20 Mei 2018.

Widjaya. (1999). dalam Donni Juni Priansa. Manajemen Perkantoran Efektif,

efisien, dan Profesional. Bandung: Universitas Alfabeta, 2013.

William, Caroline. “Managing Archives”, oxford, England: Chandos Publishing,

2006.

Wince, Eke. “Kajian Pentingnya Stock Opname dalam Pengembangan Koleksi

Perpustakaan”. Tik Ilmeu: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Infrormasi, vol 1.

No 1, 2017:79-88.

Wursanto Ig. Manajemen Kepegawaian. Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius, 1989.

Yayan Daryana. Konsep Dasar Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2014.

Page 115: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

LAMPIRAN

Page 116: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Hasil Wawancara

Informan : Joni Zulkarnaen, Kodarin dan Supandi

Tempat : Ruang Arsip Buku Tanah Kantor Pertanahan Kota Depok

No Pertanyaan Jawaban Tema Narasumber Keterangan

1.

Bagaimana proses

terjadinya Arsip buku

tanah atau sertifikat?

Kalua pengakuan awalnya sama daftar

terima sps (Surat Pengantar Setor) bayar

serahkan dengan tanda bukti bayar ganti

dengan tanda terima. Ini pada saat proses

setelah pendaftarannya itu yang ribet

banyak. Kenapa banyak karena namanya

pengakuan ini pertama kali pendaftaran

belum ada apa-apa itu pun Cuma punya

AJB, KTP, dan PBB dan sebagainya.

Belum ada sertifikat ini yang disebut

pengakuan atau permohonan sertifikat

pertama kali

Pembuata

n sertifikat

Joni

Zulkarnaen,

18 September

2018.

Pendaftaran tanah

pertama kali untuk

pembuatan sertifikat hak

milik

2. Rata-rata dalam 1 tahun

berapa banyak arsip buku

tanah yang diciptakan oleh

kantor Pertanahan Kota

Ribuan. dalam setahun itu sudah jutaan

itu, satu album itu 100 atau 99 buku tanah

sekarang 1 keluarahan ada berapa ratus

album mungkin sudah ribuan

Berapa

Arsip

Buku

Tanah

yang ada.

Joni

Zulkarnaen,

18 September

2018

Arsip buku tanah yang

diciptakan kantor

pertanahan bertambah

setiap tahunnya.

Page 117: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Depok?

3.

Bagaimana cara

pemeliharaan Arsip Buku

tanah? Apakah ada cara

khusus agar Arsip Buku

Tanah dapat terjaga

pemeliharaanya?

Cara kita memelihara buku tanah itu

biasanya menyusun dari 1-100, buku

tanah itu dimasukkan ke dalam album. Di

mulai dari 1 taukan albumnya, itu juga

disini pemeliharaan juga jarang. Paling

disini kita bersih-bersih ruangan aja sama

cara khusus pemeliharaannya ya itu tadi

disini paling menyusun gini aja seperti ini

ni masukin album-album gitu doang

tinggal khusus disini belum. Kalo tempat

lain kan udah oke kalo disini belum. Di

BPN-BPN yang lain kan sudah kalo

disini baru masuk album aja

Pemelihar

aan buku

tanah

Supandi, 18

September

2018

Ruang arsip buku tanah

harus selalu dibersihkan

setiap waktu agar

terhindar dari debu dan

sarang laba-laba yang

menempel didinding

ataupun sudut ruangan.

4.

Apakah Arsip Buku Tanah

dapat dimusnahkan? Jika

iya mengapa? Jika tidak

mengapa?

Buku tanah itu tidak bisa di musnahkan

karena dia selalu hidup dan jika di

musnahkan atau di susutkan nanti

nyarinya lagi kan susah kalo seperti ini.

Jadi tidak bisa di musnahkan. Jadi buku

tanah itu kita bener-bener rawat tidak

boleh keluar atau informasi-pun apapun

itu kita tidak bisa. Jadi kita ngerawatnya

harus harus bener-bener jadi tidak bisa

dimusnahkan JIKA tanah kena TOL tetep

disini dimasukkin ke album. Tetep tidak

bisa dimusnahkan. Dapat diperlukan

tidak? Sudah tidak diperlukan lagi, buku

tanahnya tetep disini dia di album banyak

yang dimatikan disini. Kenapa masih

disimpan? Karena takutnya nanti

Penyusuta

n dan

Pemusnah

an Arsip

Buku

Tanah

Supandi, 18

September

2018

Arsip buku tak dapat

dimusnahkan karena ia

adalah vital yang

keberadaannya

merupakan syarat demi

kelangsungan hidup

organisasi

Page 118: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

dikemudian harinya ada kesalahan apa

bisa dilihat lagi disini

5.

Sejauh mana Kantor

Pertanahan melakukan

Stock Opname arsip Buku

Tanah? Dan jika tidak

pernah apakah perlu

melakukan stock opname

pada arsip Buku Tanah?

Pemeriksaan si engga ada, tidak ada

pemeriksaan hanya pendataan ulang suka

ada kalo dibutuhkan pendataan ulang.

Pendataan sesuai dengan daftar yang

tercantum di buku tanah ya semua ya

nama ya nomor ya kelurahan data,

pengecekan data

Pendataan

Ulang

Buku

Tanah

Kodarin, 18

September

2018

Selalu diadakan

pendataan ulang buku

tanah dan sesuai dengan

dta yang tercantum di

dalamnya.

6.

Bagaimana prosedur

pencarian arsip buku tanah

secara manual dan

komputerisasi?

Secara manual kalo menurut saya

pencarian gini mba kita nyari misalnya

ada orang minta pengecekan ya ini

pengecekannya. Orang ngecek dari sana,

dari ruang pelayanan dan loket

pengecekkan kaya gini ni kita terima list

atau daftar nomor terus kita yang di ruang

arsip nyari ke dalem rak sama album

buku tanahnya. nyari album-peralbum

kita cari-cari sampai dapet buku tanah

seperti ini

Temu

Kembali

Arsip

Buku

Tanah

Supandi, 18

September

2018

Temu kembali arsip

buku tanah dilakukan

secara manual.

7.

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan dalam

menemukan Arsip buku

Buku tanah, tergantung kalo barangnya

udah ada satu menit setengah menit jadi

ketemu kalo ada barangnya kalo langsung

ke buku tanah gitu biasanya pake nomor

aja kita nomor ini (M) kita cari sama

Waktu

Menemuk

an

Kembali

Arsip

Kodarin, 18

Desember

2018

Tidak perlua waktu lama

untuk menemukan

kembali arsip buku

tanah dari raknya.

Page 119: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

tanah?

nama desa. Nomor ini kita cari sama desa

misalnya pondok petir yang kita liat

nomornya aja sama desa

Buku

Tanah

8.

Siapa saja yang boleh

mencari Arsip Buku

Tanah? Apakah hanya dari

pegawai kearsipan, atau

seluruh Pegawai Kantor

boleh masuk dan mencari

arsip Buku Tanah?

ya petugas arsip, pegawai di luar

kearsipan tidak boleh

Pengambil

an Arsip

Buku

Tanah

Kodarin, 18

September

2018

Pengambilan arsip buku

tanah hanya dilakukan

oleh petugas arsip.

9.

Apakah ada pendekatan

khusus dalam prosedur

temu kembali arsip buku

tanah? Seperti penggunaan

NIK atau No Hak, selain

Nama Tempat dan Nama

Orang?

Memakai nomor Hak dan Kelurahan

Pendekata

n Dalam

Temu

Kembali

Kodarin, 18

September

2018

Dalam menemukan

kembali arsip buku

tanah dan

pengambilannya selalu

menggunakan nomor

hak dan nama Desa.

10.

Bagaimana prosedur

peminjaman Arsip Buku

Tanah? Apakah sama

seperti peminjaman arsip

pada umumnya?

Ada permohonan dari masing-masing

seksi ada surat permohonan terus

bentuknya nota dinas dari seksi lain ke

seksi ke bagian arsip. Nota dinas dari

seksi lain ke bagian pendaftaran. Semua

dari luar bagian pake nota dinas setelah

titah pokoknya itu kan permohonnanya

setelah dapet kita cari kita kasih dengan

catat di buku itu

Kodarin,

18

September

2018

Peminajaman

Arsip Buku

Tanah

Peminjaman arsip buku

tanah harus disertai

dengan nota dinas dari

masing-masing seksi

atau unit.

Page 120: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

11.

Apa kendala dari ruangan

Arsip Buku Tanah? Seperti

Penempatan lemari Arsip

Buku Tanah serta akses

masuk ke ruang Arsip

Buku Tanah?

Tempatnya aja ini yang sempit, jadi yang

membuat kita bingung sempit naro kertas

itu kan, warkah dari mana-mana dari BN

dari Roya dari HT itu kan kesini semua.

Kendalanya Cuma itu aja tempatnya yang

kurang memungkinkan. Tempatnya

berapa kali berapa meter ya waduh

kurang tau itu. Engga tau sih kalo 200 X

200. Kayaknya engga ya kurang lebih

segitulah 200 meter

Supandi,

18

September

2018

Kendala

Arsip Buku

Tanah

Kendalanya adalah

ruangannya yang sempit.

12.

Bagaimana jika Arsip yang

dicari tidak ada dan tidak

lengkap? Seperti bagian

dalam hilang, sobek atau

kekeliruan data?

Kekeliruan data bikin berita acara data

pemandunya harus disiapkan. Data

seperti apa seperti data pemisahan sesuai

dengan hak yang ada di buku tanah

seperti hak milik atau balik nama

Kodarin,

18

September

2018

Kendala

Arsip Buku

Tanah

Dibuatkan berita acara

yang sesuai dengan data

yang ada.

13.

Bagaimana kalau ternyata

Arsip Buku Tanah tak

dapat ditemukan baik asli

maupun salinannya?

Paling tetap penggantinya yang kita

pakai, yang lama di campurkan di situ

dulu hanya penggantinya yang dipakai.

Atau ada yang di gabungkan yang baru.

Paling digabungkan aja biar dipakai lagi

dipakai yang baru

Supandi,

18

September

2018

Kendala

Arsip Buku

Tanah

Buku tanah akan tetap

dapat penggantinya jika

benar-benar tidak

ketemu.

14.

Adakah contoh kasus yang

menyebabkan pencarian

Arsip dan menemukan

arsip menjadi lebih sulit?

Carinya ya kita salah taruh aja. Salah

simpen. Mungkin bisa aja kelipat begini

apa buku satu kita masukin kemana.

Misalnya masuk pondok petir yang

seharusnya masuk ke cinere kan susah

nyarinya

Supandi,

18

September

2018

Kendala

Arsip Buku

Tanah

Beberapa arsip buku

tanah disimpan tidak

pada tempatnya.

15.

Apakah ada Arsip Buku

Tanah yang benar-benar

bisa jadi keselip engga ditemukan karena

keselip bisa jadi keselip bisa jadi

dipinjam tanpa catatan

Kodarin,

18

September

Kendala

Arsip Buku

Tanah

Beberapa arsip buku

tanah terselip dan

tercampur dengan buku

Page 121: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

tidak dapat ditemukan?

Mengapa?

2018 tanah lainnya.

16.

Berapa lama jangka waktu

untuk mencari buku tanah

yang hilang?

3 bulan kalau tidak salah. 3 bulan tidak

ketemu-ketemu juga kembali kita

bikinkan buku tanah pengganti

Supandi,

18

September

2018

Temu

kembali

ArsipBuku

Tanah

Butuh waktu agak lama

dalam menemukan

kembali buku tanah

yang hilang.

Page 122: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Lampiran 1

Surat Permohonan Dosen Pembimbing

Page 123: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Lampiran 2

Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 124: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Lampiran 3

Surat Izin Penelitian

Page 125: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Lampiran 4

Surat Keterangan Izin Penelitian

Page 126: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Jakarta, 12 April 2019

Kepada Yth

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bersama ini saya

Nama Pembimbing : Nuryudi, MLIS

Nama Mahasiswa Bimbingan : Audina Gita Purnamasari

NIM : 1112025100078

Dengan ini memberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa

bersangkutan.

Judul Awal : Prosedur Sistem Temu Kembali Arsip di

Badan Pertanahan Depok.

Judul Baru : Prosedur Temu Kembali Arsip Buku Tanah

di Kantor Pertanahan Kota Depok.

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima

kasih.

Wassalam

Dosen Pembimbing Skripsi

Nuryudi, MLIS.

NIP. 19670912 199903 1 002

Page 127: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Ruang Arsip dan Tempat Pnyimpanan Arsip

Page 128: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)
Page 129: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

Contoh Buku Tanah dan Sertifikat

Page 130: PROSEDUR TEMU KEMBALI ARSIP BUKU TANAH Di Kantor …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45812... · 2019-06-24 · i ABSTRAK Audina Gita Purnamasari (NIM: 1112025100078)

BIODATA PENULIS

AUDINA GITA PURNAMASARI, Lahir di Jakarta 23

Agustus 1994, anak pertama dari dua bersaudara.

Ayahanda bernama Ngatiman dan Ibunda Musini,

bertempat tinggal di Jl. Pendowo Gg. Hj. Dugul RT.004

RW.002 No.93 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo,

Depok Jawa Barat. Pendidikan yang pernah ditempuh peneliti yakni: Sekolah

Dasar Negeri Pangkalan Jati 02 pada tahun (2000-2003) pindah sekolah dan

melanjutkan di Sekolah Dasar Negeri Krukut 01 (2003-2006), Sekolah Menengah

Pertama Gelora Depok (2006-2009), Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomika

Depok (2009-2012). Pada tahun 2012 peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

mengambil Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Peneliti pernah PKL di Kantor Pertanahan Kota Depok sebulan dan Perpustakaan

Kementerian Perdagangan Jakarta Pusat selama Sebulan. Kuliah kerja Nyata

(KKN) di Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi

Jawa Barat selama 1 bulan pada (31 Juli s/d 31 Agustus 2015).