prosedur penilaian aset negara
TRANSCRIPT
1
PROSEDUR PENILAIAN ASET NEGARA
04/12/23 2
Tujuan Penilaian Aset Publik
• Kepentingan Laporan Keuangan
• Kepentingan untuk Jual / Beli, tukar guling / ruislag, sewa menyewa
• Bangun Operasikan Transfer / Kembalikan (BOT), Bangun Transfer / Kembalikan Operasikan (BOT), Kerjasama Operasi (KSO)
• Kepentingan Pengelolaan Aset (Manajemen Aset)
• Kepentingan Informasi Eksternal
04/12/23 3
Obyek Penilaian Asset Publik
• Berdasar pencatatan pada buku akuntansi yang ada, atau yang dimiliki masing-masing unit (kementerian, badan, dinas dsb)
• Dilakukan review pengelompokan sesuai tujuan penilaian dan standar akuntansi
• Dilakukan review terhadap aspek legal, penguasaan dan/atau kepemilikan
4
KATEGORI ASSET PUBLIK SESUAI KAIDAH INTERNASIONALKATEGORI ASSET KETERANGAN
Asset Operasional Tanah yang termasuk special property Rumah Tinggal Dinas Perumahan Lainnya Bangunan Kantor Sekolah Perpustakaan Gedung Olahraga Golf Mess Museum dan Galery Bengkel Kuburan Tempat Parkir Peralatan Kendaraan Mesin Komputer Perabotan dan Peralatan Kantor
5
…… LANJUTAN
KATEGORI ASSET KETERANGAN
Asset Non Operasional
Asset Infrastruktur
Community Asset
Tanah yang akan dibangun
Komersial Property
Asset Investasi
Asset berlebih (surplus asset)
Jalan Raya
Pelabuhan / Dermaga
Jembatan
Jalan Permanen
Saluran Air
Dan Lain-lain
Halaman dan Taman
Bangunan Bersejarah
Bangunan Kesenian
Museum
Kuburan (hanya tanah)
Sumber diolah dari RICS, 1996
Asset Operasional : asset yang dipergunakan dalam operasional perusahaan / pemerintah yang dipakai secara berkelanjutan atau dan dipakai pada masa datang :
PENGERTIAN
• Dimiliki dan dikuasai / diduduki untuk digunakan / dipakai operasional / perusahaan / pemerintah
• Bukan asset khusus, jika asset khusus yang berupa prasarana dan asset peninggalan sejarah yang dikontrol oleh Pemerintah, tetapi secara fisik tidak harus dihuni untuk tujuan operasional, diklasifikasikan sebagai asset operasional.
Asset Non Operasional : asset yang tidak merupakan bagian integral dari operasional perusahaan / pemerintah dan diklasifikasikan sebagai asset berlebih . Asset-asset berlebih adalah asset non integral yang tidak dipakai untuk penggunaan secara berkelanjutan atau mempunyai potensi untuk digunakan dimasa yang akan datang, dan karena itu bersifat surplus terhadap persyaratan operasional.
7
Community Asset, sebenarnya adalah aset milik pemerintah dimana penggunaan aset tersebut secara terus menerus, umur ekonomis atau umur gunanya tidak ditetapkan dan terkait kepada pengalihan yang terbatas (tidak dapat dialihkan).
Contoh aset ini adalah, museum, kuburan, rumah ibadah dan sebagainya.
Infrastructure Asset, adalah aset yang melayani kepentingan publik yang tidak terkait, biaya pengeluaran dari aset ditentukan kontinuitas penggunaan aset bersangkutan, seperti jalan raya, jembatan dan sebagainya.
Untuk aset-aset yang termasuk Community Asset dan Infrastructure Asset, pada umumnya dapat termasuk ke dalam aset operasional yang berkualifikasi khusus.
Pemisahan Nilai Tanah dan Bangunan untuk Kepentingan SA - BMN dan LKPP
• Tanah;• Mesin dan peralatan;• Gedung dan Bangunan;• Jalan, Jaringan dan Irigasi;• Konstruksi dalam pengerjaan; dan• Asset tetap lainnya
04/12/23 8
PROSEDUR PENILAIAN
04/12/23 9
Pro
ses P
en
ilaia
nBATASAN MASALAH
Identifikasi Obyek
Penilaian
Identifikasi Status/Hak
Tanggal Penilaian
Tujuan Penilaian
Batasan & Asumsi
SURVEY PENDAHULUAN & RENCANA PENILAIANData yang Diperlukan
Sumber Data
KebutuhanTenaga Kerja
Rencana Kerja
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
DATA UMUM DATA KHUSUS
Lokasi Ekonomi Objek Penilaian Lain-lain
• Daerah• Kota• Lingkungan• Dll
• Analisa Pasar• Finansial• Pertimbangan Ekonomis • Arah Perkembangan Ekonomi
• Sertifikat, IMB• Tempat/ Kedudukan • Ciri Fisik• Finansial
• Biaya• Penjualan• Sewa• Pengeluaran
PENERAPAN TIGA PENDEKATAN
PENDEKATAN DATA PASAR PENDEKATAN BIAYA PENDEKATAN PENDAPATAN
REKONSILIASI DAN ESTIMASI AKHIR
ANALISIS DAN PENFSIRAN DATA
- Highest and Best Use - Review Pasar Properti - Penyesuaian Terhadap Pendekatan
PENYUSUNAN LAPORAN
INSPECTION CONTROL CHECK LISTPELAKSANAAN PENILAIAN TANAH DAN BANGUNAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. SEBELUM KE LOKASI
A.Kelengkapan Dokumen.
A.1. SERTIFIKAT A.2. IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN
SHGB Lihat tanggal jatuh tempo Lebih dari 1 (satu) Sertifikat.
Lakukan penggabungan gambar situasi / surat ukur. Hubungan pemilik sertifikat dengan calon debitur.
Tahun Didirikan. Luas Bangunan. IMB terakhir jika renovasi.
A.3. Gambar Bangunan.
A.4. Foto copy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir.
A.5. Gambar Situasi (site plan) jika jaminan adalah pabrik.
B. Konfirmasi Waktu Inspeksi.
2. SAAT INSPEKSI KE LOKASI
Cocokan dan catat letak serta perhatikan ukuran panjang x lebar
L E T A K BENTUK TANAH BATAS TANAH
Tusuk SateTepat.Setengah.
Tanah Sudut
Kontur TanahLihat ketinggian tanah terhadap jalan.
SegitigaTrapesiumJajaran GenjangTidak Beraturan
Bersebelahan / Berseberangan atau berjarak tertentu dengan :Rumah IbadahPompa BensinRel Kereta ApiTegangan tinggiSekolahKuburanDibawah jembatan layang
BANGUNAN PEYIMPANGAN BANGUNAN (TIDAK SESUAI IMB)
Penggunaan bangunanRincian penggunaan ruanganKlasifikasi bahan bangunanKondisi
Luas bangunanJumlah lantaiGaris Sempadan Bangunan (GSB)
PENGAMBILAN FOTO Tampak dalam untuk tiap lantai yang memperlihatkan kondisi / kelas bangunannya. Tampak depan yang memperlihatkan bagian depan jaminan, jalan muka serta lingkungan sekitarnya.
DENAH LOKASIDigambarkan akses untuk menuju ke jaminan diambil dari arah jalan utamanya sampai pada letak jaminan serta digambarkan letak dari data-data pembanding untuk rumah / ruko / pabrik yang dijual .
3. INFORMASI LAIN YANG DICARI
1. JALAN MENUJU KE LOKASI - Rusak. - Daerah sepi / terpencil. - Lewat pasar. - Jarak ke lokasi dari jalan utama yang mudah dicapai dengan kendaraan.
2. DAERAH KUMUH - Berada didalam daerah kumuh. - Berdekatan dengan daerah kumuh.
3. TERKENA BEKAS KERUSUHAN / KEBAKARAN / BANJIR
4. KOMPLEK PERUMAHAN / PERTOKOAN / PERKANTORAN / KAWASAN INDUSTRI YANG TELAH DITINGGALKAN DEVELOPERNYA - Fasilitas umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos)-nya sudah tidak terurus. - Fasilitas umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos)-nya terurus berkat kerjasama warga.
5. LINGKUNGAN KOMPLEK PERUMAHAN / PERTOKOAN / PERKANTORAN / KAWASAN INDUSTRI MASIH
SEPI - Banyak rumah yang belum / tidak dihuni. - Banyak lahan yang belum dibangun - Banyak rumah yang akan dijual
6. TIDAK MARKETABLE Disebabkan : - Letaknya jauh. - Fasilitasnya kurang. - Tidak strategis - Keamanan lingkungan
7. LUAS AREAL KOMPLEK PERUMAHAN / PERTOKOAN / PERKANTORAN / KAWASAN INDUSTRI Prosentase rumah / pabrik / ruko yang sudah dibangun.
8. PLANING / RENCANA PEMERINTAH (PERIKSA DI DINAS TATA KOTA) - Rencana pelebaran jalan. - Peruntukan. - KDB / KLB
9. MAYORITAS USAHA DISEKITARNYA / KOMERSIAL
10. KELEBIHAN LAINNYA - Hadap Timur. - Hadap Taman, dll.
CATATAN :SETIAP INFORMASI YANG DIDAPAT HARUS DICATAT DALAM LAPORAN PENILAIAN
INSPECTION CONTROL CHECK LISTPELAKSANAAN PENILAIAN MESIN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. SEBELUM KE LOKASI
A. Kelengkapan Dokumen.A.1. Invoice A.2. FakturA.3. KwitansiA.4. Lainnya : - Daftar mesin - Asuransi - Bill of Lading - Packing List
B. Konfirmasi Waktu Inspeksi.
2. SAAT INSPEKSI KE LOKASI
1. Kondisi mesin (terawat / tidak terawat)2. Catat dan cocokkan dengan Invoice / Faktur
1.Nama Mesin2.Merek / Model /Type3.Pabrik Pembuat4.Negara Pembuat5.Tahun Pembuatan6.Kapasitas7.Nomor Seri
3. Apakah mesin tersebut berdiri sendiri atau merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan
4. Perhatikan tanda-tanda khusus jika jaminan tersebut sudah dijaminkan kepada pihak lain (tanda tersebut berupa peneng berlogo perusahaan pembiayaan yang ditempel pada salah satu bagian dari mesin tersebut).
5. Mengambil gambar foto mesin yang memperlihatkan bagian utama dari mesin tersebut dan jika sudah dijaminkan ke perusahaan pembiayaan lain maka peneng yang menempel juga ikut difoto.
3. INFORMASI LAIN YANG PERLU DICARI
1. Apakah mesin tersebut memiliki nilai jual kembali yang baik.
CATATAN :SETIAP INFORMASI YANG DIDAPAT HARUS DICATAT DALAM LAPORAN PENILAIAN
PENILAIAN BARANG BERGERAK
MENENTUKAN NRC• Objek pembanding tersedia :
NRC dihitung berdasarkan biaya pembuatan/ penggantian objek penilaian dengan objek baru yang sejenis
• Objek pembanding tidak tersedia :NRC dihitung berdasarkan harga perolehan (HP)
NRC = HP x (1+0,1)n
• Jika HP tidak diperoleh :Penilai dapat menetapkan indikasi nilai objek dengan biaya pembuatan/ penggantian baru objek yang paling mendekati NRC
MENENTUKAN NILAI WAJARI = (NRC x (1-P)) x (1
– Kf)
HP mesin tik tahun 2004 sebesar Rp 1.000.000,-, dinilai tahun 2008 dengan kondisi sedang. Harga mesin tik baru Rp 1.460.000,-
I.Harga baru (NRC) : 1.460.000penyusutan : 55%keusangan : 10%I = (NRC X (1-P) x (1-Kf) = 591.300
II. Harga Perolehan : 1.000.000 Umur : 4 tahun
Penyusutan : 55% Keusangan : 10% I = (HPx(1+0,1)n)x(1-P))x (1-Kf) = 592.961
INSPECTION CONTROL CHECK LISTPELAKSANAAN PENILAIAN KENDARAAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. SEBELUM KE LOKASI
A. Kelengkapan Dokumen.
A.1. BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor)
A.2. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) untuk mengetahui Jatuh tempo pajak kendaraan
A.3. Faktur Pembelian, dikeluarkan oleh showroom dimana pertama kali mobil tersebut dibeli atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek).
A.4. Kwitansi Pembelian (jika pemilikannya tangan kedua)
A.5. Kelengkapan lainnya : - Jika mobil tersebut merupakan mobil import / build up maka harus dilengkapi dengan Formulir (Form) A, B atau C (lihat cara import-nya)
B. Konfirmasi Waktu Inspeksi.
2. SAAT INSPEKSI KE LOKASI
1. Cek fisik kendaraan (apakah terdapat cacat, penyok, lampu / kaca ada yang pecah, dll-nya).
2. Cek kondisi mesin kendaraan.
3. Cek nomor rangka, nomor mesin, nomor polisi, dan warna kendaraan serta cocokan dengan BPKB, atau STNK.
4. Untuk nomor rangka dan nomor mesin harus dilakukan pengambilan bukti gesekan nomornya dan lampirkan dalam laporan penilaiannya.
5. Pastikan bahwa emblem yang melekat adalah benar type / model dari kendaraan yang dinilai.
6. Cek perlengkapan kendaraan dan perhatikan apakah masih merupakan perlengkapan standar atau tambahan (radio, tape, ac, velg racing, ban radial, dll.).
7. Mengambil gambar foto kendaraan, terdiri dari 4 (empat) bagian :Tampak bagian depan dan samping kirTampak bagian belakang dan samping kananBagian dalam kendaraan (interior / dashboard)Mesin
3. INFORMASI LAIN YANG PERLU DICARI
1. Nilai jual kembali dari kendaraan tersebut, nilai jual yang baik maupun tidak.
CATATAN :SETIAP INFORMASI YANG DIDAPAT HARUS DICATAT DALAM LAPORAN PENILAIAN
Ilustrasi Penilaian Mobil dgn 3 Pendekatan PenilaianPendekatan Biaya
Harga mobil Toyota Sedan baru yg spesifikasi mirip pd th 2006 (VIOS 1.5) bru
Rp. 157 jt
Umur Efektif 2006 – 1996 = 10 th
Penyusutan grs lurus
(10/15) x 100% = 66,7%
Nilai Pasar th 2006?
Rp. 157 jt x (100%-66,7%)
Rp. 157 jt x 33,3% = Rp. 52.280.000
Pendekatan Perbandingan Data Pasar
I. Penawaran mobil 1995
Rp. 75.000.000 x 75%= Rp. 56.250.0000
II. Penawaran 1996 Rp. 75. 000.000 x 80%
= Rp. 60.000.000
III. Penawaran 1996 Rp. 70.000.000 x 80%
=Rp. 56.000.000
Nilai psr mbl th 1996 Rp. 57.000.000,-
Pendekatan Pendapatan
Pendapatan sewa Mobil 1 thn
Rp. 150 rb x 365 hr x 40 % =Rp. 21.900.000
Biaya operasional 40% Rp. 21.900.000 x (100%-40%)
= Rp. 13.140.000
Umur Efektif 2006 – 1996 = 10 th
Tingkat imbal balik (return) = Suku bunga kredit 25%
Rp. 13.140.000 x (1/25%) =Rp.52.560.000
Mobil
Thn 1996, Silver Metalik, Transmisi Manual, 1600cc, Stnk 10/2006, Power Window, Central Lock, Alarm,
Tape & Radio, Terawat Baik, Atas Nama Sendiri, Pemakai Langsung,
Berapa Nilai Pasar pada th 2006?
Perbandingan Penglihatan (Visual Comparison)
Laporan Sederhana (Form Report) Laporan Tertulis (Letter Report) Laporan Lengkap (Narrative Report)
23
24
ISI LAPORAN PENILAIAN
1. Alamat yang dituju2. Penugasan dan Asumsi Khusus3. Tujuan Penilaian4. Tanggal Penilaian5. Dasar Penilaian6. Asumsi-asumsi7. Identifikasi Properti dan Deskripsi8. Informasi terkait lainnya9. Opini tentang Nilai10. Tanggal Laporan11. Lampiran-lampiran
04/12/23 25