prosedur audit atas siklus penjualan barang jadi …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-s-ayu...

94
UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI PADA PT X LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana AYU ANGGITA TRIANDINI 0806351003 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JANUARI 2012 Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Upload: buitruc

Post on 02-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

UNIVERSITAS INDONESIA

PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG

JADI PADA PT X

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

AYU ANGGITA TRIANDINI

0806351003

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JANUARI 2012

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 2: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

2

Universitas Indonesia

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 3: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

3

Universitas Indonesia

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 4: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

4

Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini. Laporan magang ini dapat

penulis selesaikan berkat kesempatan, bimbingan, dorongan, dan dukungan yang

penulis dapat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada

penulis dan junjungan besar Rasulullah SAW.

2. Ibu Dini Marina, S.E., M. Comm., DEA, sebagai dosen pembimbing yang

telah berkenan memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

penulis dalam menyusun laporan magang ini.

3. KAP SW (Pak Alex, Mas Aji, Pak Hardi, dan Tim Audit PT X) yang telah

memberikan penulis kesempatan untuk magang dan atas ilmu yang penulis

dapatkan.

4. Papi dan Mama yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam

segala hal setiap waktu sampai penulis dapat menjadi seperti sekarang.

5. Rezza yang selalu mendukung dan menghibur penulis dalam keadaan

apapun.

6. Ibel, Achy, Resta yang selalu dekat di hati walaupun kami berjauhan.

7. Sahabat-sahabat di kampus : Puspita, Mimoy, Bubble, Boli, Inez, atas

segala kesenangan dan kesedihan yang dirasakan selama kuliah.

8. KPMG Intern Fellas : Oma, Laura, Ujang, Bu Haj, Cindy, Darwin,

Cacing, Cua, atas kebosanan dan keseruan yang dirasakan selama magang.

9. Teman-teman angkatan senasib seperjuangan : FEUI 2008

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 5: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

5

Universitas Indonesia

Penulis sadar bahwa laporan magang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima seluruh saran dan kritik yang membangun untuk

kesempurnaan laporan magang ini. Akhir kata, penulis berharap agar laporan

magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Depok, Januari 2012

Penulis

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 6: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

6

Universitas Indonesia

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 7: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

7

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Ayu Anggita Triandini

Program Studi : Akuntansi

Judul : Prosedur Audit atas Siklus Penjualan Barang Jadi pada PT X

Laporan magang ini membahas tentang prosedur audit siklus penjualan

barang jadi pada PT X yang bertujuan untuk mendapatkan keyakinan bahwa

siklus tersebut disajikan secara wajar. Siklus penjualan barang jadi dimulai dari

pemrosesan pesanan penjualan, pengiriman, penagihan, dan penerimaan kas.

Auditor mendesain prosedur audit yang sesuai dengan standar audit yang berlaku

di Indonesia. Hasil laporan magang ini menyimpulkan bahwa siklus penjualan

barang jadi pada PT X disajikan secara wajar.

Kata kunci :

Prosedur audit, siklus penjualan barang jadi

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 8: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

8

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Ayu Anggita Triandini

Study Program : Accounting

Title : Audit Procedures over Finished Goods Sales Cycle of PT

X

This internship report discusses the audit procedures over finished goods

sales cycle of PT X whose purpose is to assure that the cycle is fairly stated.

Finished goods sales cycle starts from sales order processing, shipping, billing,

and cash receipts. The auditor designs audit procedures in accordance with

auditing standards applicable in Indonesia. The result of this internship report

concludes that finished goods sales cycle of PT X is fairly stated.

Key Words :

Audit procedures, finished goods sales cycle

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 9: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

9

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................. ............ i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................. ............ ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................ iii

KATA PENGANTAR........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......... vi

ABSTRAK.......................................................................................... vii

DAFTAR ISI.......................................................................... ............ ix

DAFTAR TABEL............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xv

1. PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Program Magang..................... 1

1.2 Tujuan Pelaksanaan Program Magang.................................. 1

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang.............................. 2

1.4 Ruang Lingkup Program Magang......................................... 2

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang......................... 2

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Magang................................ 3

2. KONSEP DAN PENGERTIAN................................................ 5

2.1 Pendapatan............................................................................. 5

2.1.1 Definisi Pendapatan....................................................... 5

2.1.2 Pengakuan Pendapatan................................................... 5

2.1.3 Pengukuran Pendapatan................................................. 6

2.2 Piutang Usaha........................................................................ 6

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 10: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

10

Universitas Indonesia

2.2.1 Pengakuan dan Pengukuran Piutang Usaha................... 7

2.2.2 Penurunan Nilai Piutang................................................ 7

2.3 Aktivitas Siklus Penjualan dan Piutang Usaha...................... 11

2.4 Pengendalian Internal............................................................ 15

2.5 Pengauditan............................................................................ 18

2.5.1 Definisi Pengauditan...................................................... 18

2.5.2 Jenis-jenis Audit............................................................. 18

2.5.3 Tujuan Pengauditan....................................................... 19

2.5.3.1 Asersi Manajemen.......................................... 19

2.5.3.2 Tujuan Audit Terkait Transaksi...................... 22

2.5.3.3 Tujuan Audit Terkait Saldo............................ 24

2.5.3.4 Tujuan Audit Terkait Penyajian dan

Pengungkapan................................................ 26

2.5.4 Bukti Audit.................................................................... 26

2.5.5 Tahapan Audit Laporan Keuangan................................ 29

2.5.5.1 Melakukan Perencanaan dan Merancang

Desain Pendekatan Audit................................ 29

2.5.5.2 Melakukan Pengujian terhadap Pengendalian

dan Pengujian Substantif Transaksi................ 31

2.5.5.3 Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian

atas Detail Saldo............................................. 31

2.5.5.4 Menyelesaikan Audit dan Mengeluarkan

Laporan Audit................................................. 32

3. PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN

BARANG JADI PADA PT X.................................................... 33

3.1 Profil Perusahaan................................................................... 33

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 11: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

11

Universitas Indonesia

3.1.1 Profil KAP SW.............................................................. 33

3.1.1.1 Jasa Profesional yang Disediakan oleh

KAP SW......................................................... 33

3.2 Prosedur Audit atas Penjualan Barang Jadi pada PT ............ 36

3.2.1 Perencanaan Audit......................................................... 37

3.2.1.1 Memahami Proses Bisnis Penjualan, Piutang,

dan Penerimaan Kas pada PT X...................... 37

3.2.1.2 Materialitas..................................................... 42

3.2.1.3 Menetapkan Sampel........................................ 42

3.2.2 Evaluasi Pengendalian................................................... 43

3.2.2.1 Penjualan PC, Laptop, Notebook, dan

Netbook............................................................ 43

3.2.2.2 Penjualan Suku Cadang.................................. 48

3.2.2.3 Penerimaan Kas.............................................. 49

3.2.3 Pengujian Substantif atas Transaksi............................... 50

3.2.4 Melakukan Prosedur Analitis......................................... 53

3.2.5 Pengujian Substantif atas Saldo..................................... 56

3.2.6 Penyelesaian Audit......................................................... 59

3.3 Prosedur Audit atas Piutang Dagang pada PT X...................... 59

3.3.1 Membuat Lead Schedule................................................ 60

3.3.2 Membandingkan A/R Turnover dan Average Collection

Period Tahun Berjalan dengan Periode Lalu.............. 60

3.3.3 Konfirmasi Piutang Dagang........................................... 61

3.3.4 Melakukan Uji Translasi Piutang dengan Mata Uang

Asing.............................................................................. 62

3.3.5 Menganalisis Kebijakan Penghapusan Piutang dan

Penyisihan Piutang Tak Tertagih................................... 63

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 12: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

12

Universitas Indonesia

4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS........................................... 65

4.1 Analisis atas Proses Bisnis PT X........................................... 65

4.1.1 Pemrosesan Pesanan Penjualan PC, Laptop, Notebook

dan Netbook di PT X..................................................... 65

4.2 Analisis atas Prosedur Audit Penjualan Barang Jadi

KAP SW................................................................................. 66

4.2.1 Pemahaman Proses Bisnis.............................................. 66

4.2.2 Uji Pengendalian dan Pengujian Substantif atas

Transaksi........................................................................ 66

4.3 Analisis atas Prosedur Audit Piutang Dagang KAP SW....... 71

4.3.1 Evaluasi Pengendalian atas Piutang Dagang................. 71

4.3.2 Konfirmasi Piutang Dagang........................................... 71

4.3.3 Uji Translasi Piutang Mata Uang Asing........................ 72

4.3.4 Kebijakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih.................. 73

5. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 75

5.1 Kesimpulan............................................................................ 75

5.2 Saran...................................................................................... 75

5.2.1 Saran untuk PT X........................................................... 75

5.2.1 Saran untuk KAP SW.................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 77

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 13: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

13

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Piutang PT ABC.............................................. 8

Tabel 2.2 Daftar Penurunan Nilai Piutang PT ABC................... 9

Tabel 2.3 Arus Kas Pinjaman PT ABC...................................... 10

Tabel 2.4 Penurunan Nilai Piutang PT ABC.............................. 10

Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel KAP SW.......................... 43

Tabel 3.2 Pengujian Substantif atas Transaksi............................ 50

Tabel 3.2 Sambungan....................................................................... 51

Tabel 3.3 Prosedur Analitis......................................................... 53

Tabel 3.4 Beban Promosi PT X.................................................. 54

Tabel 3.5 Analisis Gross Margin................................................ 55

Tabel 3.6 Cut off Test.................................................................. 57

Tabel 3.7 Rekonsiliasi Penjualan PC, Laptop, Notebook,

dan Netbook................................................................ 58

Tabel 3.8 Rekonsiliasi Penjualan Suku Cadang........................... 59

Tabel 3.9 A/R Turnover dan Average Collection Period..,......... 61

Tabel 3.10 Uji Translasi Piutang................................................... 62

Tabel 3.11 Persentas Penyisihan Piutang Tak Tertagih................ 63

Tabel 3.12 Bad Debt Provision..................................................... 64

Tabel 4.1 Hubungan Tujuan Audit Terkait Transaksi, Kunci

Pengendalian Internal, Uji Pengendalian, dan Pengujian

Substantif atas Transaksi............................................. 67

Tabel 4.1 Sambungan (1)............................................................ 68

Tabel 4.1 Sambungan (2)............................................................ 69

Tabel 4.1 Sambungan (3)............................................................ 70

Tabel 4.2 Uji Translasi Piutang Mata Uang Asing..................... 73

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 14: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

14

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Data Flow Diagram Siklus Penjualan........................ 11

Gambar 2.2 Data Flow Diagram Pemrosesan Pesanan

Penjualan..................................................................... 13

Gambar 3.1 Tren Penjualan PT X.................................................... 56

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 15: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

15

Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lead Schedule Piutang

Lampiran 2 Daftar Tanggapan Konfirmasi

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 16: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

16

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Program Magang

Dewasa ini, lulusan perguruan tinggi di Indonesia berjumlah sangat

banyak. Di samping itu, dunia bisnis juga sedang mengalami perkembangan yang

sangat pesat. Berangkat dari hal tersebut, maka tidak mengherankan jika

persaingan di dunia kerja sangatlah ketat. Untuk mampu bersaing di dunia kerja,

lulusan perguruan tinggi harus mempunyai keterampilan dan kompetensi yang

qualified. Lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut memiliki kemampuan

akademis yang baik saja, tetapi juga dituntut memiliki kecakapan pada soft skill

lain yang berguna untuk mendukung kariernya.

Sesuai dengan misi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai

fakultas ekonomi terbaik di Indonesia yaitu untuk menghasilkan lulusan yang

mampu bersaing secara global, maka Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia menyelenggarakan program magang sebagai salah satu

pilihan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Program magang

dibentuk sebagai laboratorium latihan untuk mahasiswa dalam mempraktikkan

teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Program Magang

Program magang bertujuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah

didapat selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di

dunia kerja yang sebenarnya agar mahasiswa dapat memahami relevansi antara

teori dan praktik. Selain itu, program magang ini juga bertujuan untuk

meningkatkan soft skill mahasiswa, seperti inisiatif dalam bekerja, kedisiplinan,

ketekunan, berpikir kritis, kreatif, dan analitis, beradaptasi dan komunikasi, dll. Di

lain pihak, program magang ini juga dapat menjembatani perusahaan untuk

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 17: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

17

Universitas Indonesia

mendapatkan karyawan yang qualified dari Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Penulis melaksanakan program magang ber-sks dari tanggal 1 Juni 2011

sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011 di Kantor Akuntan Publik Siddharta &

Wijaya (KAP SW) yang merupakan afiliasi dari KPMG dan berlokasi di Wisma

GKBI, Bendungan Hilir, Jakarta. Selama program magang berlangsung, penulis

menempati posisi sebagai Associate 1 di bagian audit.

1.4 Ruang Lingkup Program Magang

Selama program magang berlangsung, penulis dilibatkan dalam

engagement team yang bertugas melakukan audit untuk laporan keuangan PT X

yang berakhir pada 30 Juni 2011. PT X adalah perusahaan yang bergerak di dalam

industri hardware komputer yang berlokasi di Jakarta. Di dalam engagement team

tersebut, penulis diberikan kesempatan untuk :

Mengerjakan kertas kerja untuk kas dan bank, pendapatan ditangguhkan,

aset tetap, pendapatan dan beban lainnya, beban operasi, aset lainnya,

utang lainnya, piutang lainnya, beban dibayar di muka, ekuitas, dan utang

dagang

Melakukan pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis

terhadap penjualan barang jadi dan piutang dagang.

Membantu Associate 2 dalam mengerjakan kertas kerja untuk penjualan

jadi dan piutang dagang.

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Penulis memilih siklus penerimaan barang jadi untuk dibahas dalam

laporan magang ini karena siklus penerimaan barang jadi dinilai cukup penting

bagi PT X mengingat jumlahnya yang cukup material. Selain itu, walaupun PT X

bergerak di bidang hardware komputer, tetapi PT X tidak bergerak di bidang

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 18: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

18

Universitas Indonesia

manufaktur, PT X hanya melakukan perdagangan barang jadi yang diimpor dari

headquarter ditambah dengan jasa layanan konsumen, seperti reparasi, dll.

Penulis akan menjelaskan prosedur audit yang dilakukan KAP SW dalam

melakukan audit atas siklus penerimaan barang jadi sehingga nantinya dapat

dilihat atau dibandingkan kelayakan dan kecukupan prosedur audit KAP SW

dengan SPAP.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Laporan magang ini terdiri dari lima bab dan terdapat lampiran yang

mendukung isi laporan magang ini, rinciannya sebagai berikut :

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang pelaksanaan program, tujuan pelaksanaan

program magang, tempat dan waktu pelaksanaan program magang, ruang

lingkup program magang, ruang lingkup penulisan program magang, dan

sistematika penulisan laporan magang.

2. Bab 2 Konsep dan Pengertian

Bab ini berisi teori-teori mengenai akuntansi, pengauditan, dan teori lain

yang relevan dalam penulisan laporan magang ini, seperti PSAK 23

tentang pendapatan.

3. Bab 3 Prosedur Audit atas Siklus Penerimaan Barang Jadi pada PT X

Bab ini berisi tentang profil KAP SW yang merupakan tempat penulis

melaksanakan program magang dan profil PT X yang merupakan klien

dari. Bagian yang paling penting dari bab ini adalah penjelasan mengenai

prosedur audit KAP SW dalam mengaudit siklus penerimaan barang jadi

pada PT X.

4. Bab 4 Pembahasan dan Analisis

Bab ini berisi tentang analisis prosedur audit yang dilakukan oleh KAP

SW apakah pengujian-pengujian yang dilakukan dinilai efektif dan juga

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 19: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

19

Universitas Indonesia

perbandingan antara teori pada BAB 2 dengan praktik sebenarnya di KAP

SW dan PT X.

5. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari laporan magang ini dan juga saran dari

penulis untuk KAP SW dan PT X.

Lampiran

Bagian ini berisi beberapa data dan atau gambar sebagai pendukung

laporan magang ini.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 20: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

20

Universitas Indonesia

BAB 2

KONSEP DAN PENGERTIAN

2.1 Pendapatan

2.1.1 Definisi Pendapatan

PSAK 23 (Revisi 2010) mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk

bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu

periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak

berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya boleh diakui jika

memang pendapatan tersebut diterima untuk perusahaan itu sendiri. Contohnya

jika perusahaan menjual barang, tentu saja penjualan tersebut akan dikenakan

PPN sebesar 10%. Pendapatan yang diterima oleh perusahaan hanya boleh diakui

sebesar 100% bukan 100% + 10% karena PPN bukan diterima untuk perusahaan

melainkan untuk pemerintah.

Terdapat dua hal yang krusial mengenai pendapatan, yaitu masalah

pengakuan dan pengukuran pendapatan.

2.1.2 Pengakuan Pendapatan

Berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), transaksi-transaksi pendapatan

dikategorisasi ke dalam beberapa jenis, yaitu penjualan barang, penjualan jasa,

pendapatan bunga, royalti, dan dividen. Oleh karena itu, kriteria-kriteria untuk

mengakui pendapatan tersebut juga berbeda. Dalam laporan magang ini, penulis

membatasi ruang lingkup hanya sebatas penjualan barang saja sehingga yang akan

dijelaskan hanyalah pengakuan pendapatan penjualan barang.

Pendapatan penjualan barang diakui pada saat :

1. Risiko dan manfaat dari barang yang dijual telah berpindah dari penjual

kepada pembelinya

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 21: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

21

Universitas Indonesia

2. Penjual tidak melakukan pengelolaan atau pengendalian atas barang

tersebut

3. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

4. Penjual akan mendapatkan manfaat ekonomi dari transaksi penjualan

tersebut

5. Biaya terkait dengan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan

andal.

Perpindahan risiko dan manfaat dari barang yang dijual tersebut sering kali

terjadi bersamaan saat barang tersebut berpindah hak milik atau penguasaan

kepada pembeli atau saat penjual telah mengirimkan barang tersebut kepada

pembeli. Namun, bukan tidak mungkin perpindahan risiko dan manfaat dari

barang yang dijual tersebut terjadi tidak bersamaan dengan berpindahnya hak

milik atau penguasaan kepada pembeli. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian atas keadaan transaksi untuk menentukan kapan risiko dan manfaat

kepemilikan barang telah berpindah tangan.

2.1.3 Pengukuran Pendapatan

PSAK 23 (Revisi 2010) menyatakan bahwa pendapatan diukur dengan

nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang

dapat diakui perusahaan biasanya sesuai dengan persetujuan antara perusahaan

antara perusahaan dengan pembeli atau konsumen. Pada umumnya, bentuk dari

imbalan tersebut adalah kas atau setara kas sehingga jumlah pendapatan adalah

jumlah kas atau setara kas yang diterima. Namun, terdapat pengecualian yaitu jika

perusahaan memberikan pembayaran bersistem kredit, maka nilai wajar dari

imbalan tersebut akan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima.

2.2 Piutang Usaha

Kieso, Weygandt, and Warfield (2011) mendefinisikan piutang sebagai

janji lisan dari pembeli untuk melakukan pembayaran atas barang dan jasa yang

telah diberikan. Piutang usaha diklasifikan ke dalam aset lancar di dalam neraca.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 22: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

22

Universitas Indonesia

Sama halnya seperti pendapatan, ada dua hal yang krusial mengenai piutang, yaitu

masalah pengakuan dan pengukuran piutang usaha.

2.2.1 Pengakuan dan Pengukuran Piutang Usaha

Pada hampir semua transaksi piutang usaha, jumlah yang diakui sebagai

piutang adalah harga pertukaran antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli.

Harga pertukaran adalah jumlah yang jatuh tempo dari debitur. Piutang usaha

diakui dengan metode basis akrual. Basis akrual adalah piutang usaha diakui pada

saat terjadinya transaksi, bukan pada saat diterimanya uang pembayaran. Piutang

diukur pada jumlah realisasi kas (cash realizable value) yang diharapkan untuk

diterima dalam bentuk tunai. Dalam menentukan jumlah realisasi kas, diperlukan

estimasi penyisihan piutang tidak tertagih yang tepat.

2.2.2 Penurunan Nilai Piutang

Berdasarkan IAS 39, perusahaan harus menghitung penurunan nilai

piutang setiap periode pelaporan. Penurunan nilai piutang diindikasikan dengan

adanya bukti obyektif bahwa telah terjadi kerugian, yaitu :

1. Pelanggan mengalami masalah keuangan yang signifikan

2. Gagal bayar

3. Renegosiasi perjanjian piutang karena kesulitan keuangan pelanggan

4. Penurunan dalam arus kas yang diharapakan dari sejumlah piutang.

Perhitungan penurunan nilai piutang dilakukan dalam dua tahap, yaitu

tahap penilaian individual dan tahap penilaian kolektif dimana perusahaan dapat

menggunakan persentase penjualan dan persentase piutang. Penjelasan dari tahap

perhitungan penurunan nilai piutang sebagai berikut :

1. Piutang individual yang jumlahnya besar harus dihitung penurunannya

secara individual juga. Apabila besar penurunan nilai piutang signifikan,

perusahaan harus segera mengakuinya. Piutang individual yang jumlahnya

kecil boleh dihitung penurunannya secara terpisah, tetapi tidak diharuskan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 23: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

23

Universitas Indonesia

2. Piutang yang penurunannya dihitung secara individual, tetapi jumlah

penurunannya tidak signifikan harus diikutsertakan ke dalam sekelompok

piutang dengan karakteristik risiko kredit yang sama untuk kemudian akan

dilakukan penilaian kolektif penurunan piutang

3. Penurunan piutang yang tidak dihitung secara individual harus dinilai

secara kolektif.

Contoh ilustrasi :

PT ABC memiliki empat pelanggan dengan piutang yang jumlahnya besar, yaitu

PT A, PT B, PT C, dan PT D. Selain itu, terdapat piutang dari pelanggan-

pelanggan lain yang jumlahnya tidak besar secara individual. PT ABC

menghitung penurunan piutang PT A, PT B, PT C, dan PT D secara individual.

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan bahwa PT A dan PT B mengalami

penurunan nilai piutang yang jumlahnya signifikan, sedangkan PT C dan PT D

penurunannya tidak signifikan. Oleh karena itu, PT ABC mengikutsertakan

piutang PT C dan PT D untuk dihitung penurunannya secara kolektif. Hasilnya

dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini dan tabel 2.2 di halaman selanjutnya :

Tabel 2.1 – Daftar Piutang PT ABC

Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)

Piutang individual dengan jumlah besar :

PT A Rp500.000.000,00

PT B Rp300.000.000,00

PT C Rp275.000.000,00

PT D Rp230.000.000,00 Rp1.305.000.000,00

Piutang lain Rp500.000.000,00

Total Rp1.805.000.000,00

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 24: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

24

Universitas Indonesia

Tabel 2.2 – Daftar Penurunan Nilai Piutang PT ABC

Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)

Dalam menghitungan penurunan nilai piutang secara individual,

perusahaan harus menghitung kerugian karena penurunan nilai piutang tersebut.

Penurunan nilai piutang ini dihitung sebagai perbedaan antara jumlah tercatat

(carrying amount) piutang tersebut dengan jumlah arus kas masa depan yang

diharapkan dan didiskontokan pada tingkat bunga efektif historis pinjaman (the

expected future cash flows discounted at the loan’s historical effective interest

rate). Contoh kasus :

Pada 31 Desember 2010, PT ABC meminjam dana dari Bank DEF sebesar

Rp1.000.000.000,00. Namun tidak lama waktu berselang, PT ABC mengakui

bahwa sedang mengalami kesulitan keuangan dan belum mampu membayar

pinjaman tersebut. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah tiga tahun dengan

tingkat bunga efektif pinjaman 10% jatuh tempo tahunan. Atas hal tersebut, Bank

DEF harus menghitung kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut. Tabel 2.3

pada halaman selanjutnya menunjukkan arus kas yang dipersiapkan oleh Bank

DEF.

Perhitungan individual :

PT A Rp100.000.000,00

PT B Rp75.000.000,00

Perhitungan kolektif :

Piutang lain Rp500.000.000,00

PT C Rp275.000.000,00

PT D Rp230.000.000,00

Total Rp1.005.000.000,00

Penurunan kolektif (5%) Rp50.250.000,00

Total Penurunan Piutang Rp225.250.000,00

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 25: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

25

Universitas Indonesia

Tabel 2.3 – Arus Kas Pinjaman PT ABC

Tanggal Arus kas kontraktual

Arus kas karena

penurunan nilai

piutang

Kerugian arus kas

31-12-2011 Rp100.000.000,00 Rp50.000.000,00 Rp50.000.000,00

31-12-2012 Rp100.000.000,00 Rp50.000.000,00 Rp50.000.000,00

31-12-2013 Rp1.100.000.000,00 Rp1.050.000.000,00 Rp50.000.000,00

Total arus kas Rp1.300.000.000,00 Rp1.115.000.000,00 Rp150.000.000,00

Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)

Tabel 2.4 – Penurunan Nilai Piutang PT ABC

Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)

Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)

Pokok Pinjaman Rp1.000.000.000,00

Dikurang :

Nilai saat ini dari pokok pinjaman Rp751.320.000,00

Rp1.000.000.000,00 dalam

3 tahun pada 10%; FV(PVF3,10%);

(Rp1.000.000.000,00 x 0.75132)

Nilai saat ini dari piutang bunga tahunan Rp124.342.500,00 Rp875.662.500,00

Rp50.000.000,00 untuk 3 tahun

pada 10%; R(PVF-OA3,10%);

(Rp50.000.000,00 x 2.48685)

Kerugian atas penurunan nilai Rp124.337.500,00

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 26: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

26

Universitas Indonesia

Jumlah arus kas penurunan piutang ditentukan oleh Bank DEF setelah

menganalisis kondisi PT ABC. Arus kas karena penurunan piutang lebih kecil dari

arus kas kontraktual. Jumlah penurunan piutang yang akan diakui sebagai

penyisihan piutang tak tertagih adalah perbedaan pokok pinjaman yaitu

Rp1.000.000.000,00 dengan nilai saat ini dari arus kas karena penurunan piutang.

2.3 Aktivitas Siklus Penjualan dan Piutang Usaha

Menurut Romney dan Steinbart (2011), siklus penjualan adalah urutan

kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, penagihan,

dan penerimaan kas. Siklus ini melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan

seperti kredit, gudang, pengiriman dengan tujuan agar penjualan yang terjadi

dapat diawasi dengan baik. Gambar 2.1 menggambarkan aktivitas yang dilakukan

dalam siklus penjualan dalam bentuk data flow diagram :

Gambar 2.1 – Data Flow Diagram Siklus Penjualan

Sumber : Romney dan Steinbart (2011)

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 27: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

27

Universitas Indonesia

1. Pemrosesan pesanan penjualan

Dalam memproses pesanan penjualan, langkah-langkah yang harus

dilakukan adalah:

a. Menerima order dari pelanggan

Pesanan pembelian dapat diterima melalui berbagai cara, surat, email,

telepon, atau melalui web. Setelah pesanan pembelian diproses perusahaan

akan menerbitkan pesanan penjualan. Pesanan penjualan memuat

informasi mengenai jenis barang yang diminta beserta jumlahnya, harga

barang tersebut, dan terms of sale.

b. Memverifikasi batas kredit

Salah satu cara yang dilakukan untuk memverifikasi batas kredit adalah

memeriksa apakah pelanggan masih mempunyai hutang beredar yang

jumlahnya besar. Jika pelanggan masih mempunyai hutang beredar yang

jumlahnya besar, maka penjualan harus ditunda atau tidak boleh dilakukan

karena akan meningkatkan risiko gagal bayar oleh pelanggan. Selain itu,

perusahaan juga harus memeriksa riwayat pembayaran kredit pelanggan,

apakah dilakukan secara tepat waktu atau sering terlambat karena jika

pembayaran sering terlambat, perusahaan harus berpikir dua kali untuk

menerima order tersebut karena berpotensi untuk mengganggu arus kas

perusahaan.

c. Memeriksa dan mempersiapkan ketersediaan barang

Setelah melakukan verifikasi batas kredit, apabila permohonan kredit

pelanggan dipenuhi karena tidak ada masalah baik dalam jumlah hutang

dan/atau waktu pembayaran, maka proses pesanan penjualan harus

dilanjutkan dengan memeriksa ketersediaan barang. Jika barang tidak

tersedia, maka perusahaan harus menginformasikan kepada pelanggan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 28: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

28

Universitas Indonesia

bahwa barang tidak tersedia menggunakan dokumen yang disebut back

order.

d. Merespon pertanyaan-pertanyaan pelanggan

Walaupun hanya sebagai aktivitas pendukung dalam pemrosesan pesanan

penjualan, respon perusahaan terhadap pertanyaan-pertanyaan pelanggan

sangatlah penting karena perlu diingat bahwa layanan konsumen yang

berkualitas adalah salah satu kunci sukses perusahaan.

Gambar 2.2 – Data Flow Diagram : Pemrosesan Pesanan Penjualan

Sumber : Romney dan Steinbart (2011)

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 29: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

29

Universitas Indonesia

2. Pengiriman barang

Jika persediaan yang diminta oleh pelanggan tersedia, maka selanjutnya

akan muncul picking ticket. Picking ticket digunakan untuk

mengidentifikasi produk dan jumlah persediaan yang akan diambil dari

gudang. Untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pergerakan persediaan,

saat ini banyak perusahaan yang telah menggunakan RFID (Radio

Frequency Identification). Dengan penggunaan RFID, label yang ada pada

persediaan dapat dengan mudahnya direkam saat persediaan keluar dari

gudang. Persediaan harus dikemas dengan benar agar saat barang

dikirimkan tidak terjadi kerusakan pada barang tersebut. Setelah proses

pengemasan, persediaan tersebut akan dikirim ke departemen pengiriman.

Departemen pengiriman harus melakukan pengecekan dengan

membandingkan jumlah persediaan yang ada dengan jumlah yang tertera

pada picking ticket dan pesanan penjualan. Setelah pengecekan tersebut

benar, maka nomor pesanan penjualan, nomor barang, dan jumlah

kuantitas dimasukkan ke dalam input online. Proses ini akan menghasilkan

dokumen slip pengemasan dan bill of lading. Salinan dari slip pengemasan

dan bill of lading ini harus disertakan dalam proses pengiriman.

3. Penagihan

Dua aktivitas utama penagihan adalah invoicing dan memperbarui data

master piutang. Invoicing adalah aktivitas pemrosesan informasi yang

meringkas informasi dari pemrosesan pesanan penjualan dan aktivitas

pengiriman. Dokumen dasar yang digunakan untuk menagih pelanggan

adalah sales invoice yang memberi tahu jumlah yang harus dibayar.

Aktivitas kedua setelah invoicing yaitu memperbarui data master piutang.

Dua tugas dasar dalam memperbarui data master piutang adalah mendebit

piutang ketika sales invoice dikirim dan mengkredit piutang ketika

pembayaran diterima.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 30: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

30

Universitas Indonesia

4. Penerimaan kas

Tahap terakhir dalam siklus penjualan adalah menerima dan memproses

pembayaran dari pelanggan.

2.4 Pengendalian Internal

Terdapat tiga tujuan perusahaan yang melatarbelakangi mereka dalam

menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu :

1. Keandalan pelaporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab dalam menyajikan laporan keuangan

beserta informasi di dalamnya yang sesuai dengan persyaratan pelaporan

yang terdapat dalam PSAK. Untuk dapat menyajikan laporan keuangan

yang andal tersebut, dibutuhkan pengendalian internal yang efektif untuk

menghindari manajemen melakukan manipulasi dalam pelaporan

keuangan.

2. Efektivitas dan efisiensi operasional

Pengendalian dalam sebuah perusahaan dapat mendorong penggunaan

sumber daya lebih efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan

perusahaan. Tujuan ini berhubungan dengan kondisi perusahaan yang

ingin ditunjukkan melalui laporan tahunan agar dapat berguna dalam

proses pengambilan keputusan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

Tujuan ini hampir sama dengan tujuan pada poin pertama. Semua

perusahaan tentu saja diwajibkan untuk mengikuti hukum dan peraturan

yang berlaku. Ada hukum dan peraturan yang tidak berhubungan dengan

akuntansi secara langsung, i.e. perlindungan lingkungan, ada juga hukum

dan peraturan yang berhubungan dengan akuntansi secara langsung, i.e.

UU PPh, UU PPN, dan fraud.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 31: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

31

Universitas Indonesia

Berdasarkan PSA 69, auditor diwajibkan untuk memahami pengendalian

internal dan mendokumentasikan pemahaman tersebut dalam setiap audit. Auditor

lebih memerhatikan pengendalian atas keandalan pelaporan keuangan dan

pengendalian atas transaksi daripada pengendalian atas efektivitas dan efisiensi

operasional karena laporan keuangan tidak akan merefleksikan PSAK dengan

benar apabila pengendalian internal atas pelaporan keuangan tersebut tidak

memadai. Pemahaman mengenai pengendalian internal selanjutnya akan menjadi

dasar auditor dalam menilai risiko pengendalian (control risk).

COSO’s Internal Control – Integrated Framework merupakan kerangka

pengendalian internal yang paling banyak diaplikasikan sekarang ini. Kerangka

ini menjelaskan lima komponen pengendalian internal, yaitu lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,

dan pengawasan. Menurut Arens et al. (2009), penjelasan dari setiap komponen

tersebut adalah :

1. Lingkungan pengendalian

Komponen ini terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang

merefleksikan seluruh sikap dari manajemen puncak, direktur, dan pemilik

entitas mengenai pengendalian internal dan pentingnya pengendalian bagi

sebuah perusahaan. Komponen lingkungan pengendalian ini juga terdiri

dari beberapa subkomponen yang dibutuhkan auditor untuk memahami

dan menilai lingkungan pengendalian, yaitu integritas dan nilai etika,

komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan direksi dan dewan

komisaris atau komite audit, filosofi manajemen dan gaya operasi, struktur

organisasi, dan kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2. Penilaian risiko

Komponen ini berupa identifikasi dan analisis manajemen atas risiko-

risiko yang relevan dalam penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan

PSAK. Auditor dapat mengetahui proses penilaian risiko manajemen

menggunakan kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 32: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

32

Universitas Indonesia

menentukan bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko yang relevan

terhadap pelaporan keuangan, bagaimana manajemen mengevaluasi

signifikansi risiko dan kemungkinan terjadinya, dan bagaimana

manajamen menentukan tindakan apa yang dibutuhkan.

3. Aktivitas pengendalian

Komponen ini dapat dikatakan bagian terkecil dari pengendalian internal.

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan

bahwa tindakan untuk menangani risiko telah dilakukan dengan baik

dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Secara umum, aktivitas

pengendalian ini dibagi ke dalam lima tipe, yaitu :

Pemisahan tugas

Otorisasi atas transaksi dan aktivitas

Dokumentasi dan pencatatan

Pengendalian fisik atas aset dan pencatatan

Pengujian independen atas kinerja

4. Informasi dan komunikasi

Tujuan dari komponen ini adalah untuk membuat, mencatat, memproses,

dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara

akuntabilitas terhadap aset yang berhubungan.

5. Pengawasan

Komponen ini dapat dikatakan adalah pengendalian dari aktivitas

pengendalian. Pengawasan adalah penilaian berkala yang dilakukan oleh

manajemen atas kualitas pengendalian internal apakah telah beroperasi

sebagaimana mestinya dan apabila dilakukan modifikasi apakah

modifikasi tersebut telah memfasilitasi perubahan yang terjadi.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 33: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

33

Universitas Indonesia

2.5 Pengauditan

2.5.1 Definisi Pengauditan

Menurut Elder, Beasley, dan Arens (2009), pengauditan adalah akumulasi

dan evaluasi bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat

kesesuaian antara informasi-informasi yang diperoleh dan kriteria-kriteria yang

ditetapkan. Pengauditan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan

independen.

Dalam mengaudit suatu perusahaan, auditor harus memeriksa segala bukti

yang ada untuk mendukung program audit tersebut. Bukti audit (audit evidence)

dapat ditemukan dalam segala bentuk. Oleh karena itu, auditor harus dapat

menentukan strategi audit yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

audit. Salah satu hal yang paling penting dalam pengauditan adalah bahwa auditor

tersebut haruslah independen untuk menjaga tingkat kepercayaan dan keyakinan

para user dari laporan keuangan.

2.5.2 Jenis-jenis Audit

Elder, Beasley, dan Arens (2009) membagi audit menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Audit operasional (operational audit)

Audit operasional bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas

dari prosedur operasi di setiap divisi dalam perusahaan. Hasil dari sebuah

operasional audit adalah rekomendasi untuk peningkatan kegiatan

operasional. Cakupan audit operasional tidak hanya terbatas pada divisi

akuntansi, tetapi juga divisi produksi, pemasaran, teknologi informasi, dll.

Secara praktik, auditor operasional lebih mirip konsultan manajemen

daripada auditor itu sendiri. Hal ini disebabkan karena kriteria atau standar

audit yang dijunjung adalah standar dari perusahaan sendiri bukan standar

audit laporan keuangan sehingga akan menjadi subjektif.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 34: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

34

Universitas Indonesia

2. Audit kepatuhan (compliance audit)

Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah suatu perusahaan

telah mengikuti, prosedur, peraturan, atau regulasi yang diatur oleh pihak

yang berwenang. Tidak seperti audit laporan keuangan yang akan

melaporkan hasil audit ke user atau BAPEPAM dalam bentuk laporan

audit, audit kepatuhan hanya akan melaporkan hasil auditnya ke

manajemen karena manajemen adalah pihak yang berkepentingan melihat

kepatuhan perusahaan atas prosedur dan regulasi yang ditetapkan.

3. Audit laporan keuangan (financial statement audit)

Jenis audit yang terakhir adalah audit laporan keuangan, audit ini yang

paling umum dilakukan oleh semua auditor dan yang akan dibahas dalam

laporan magang ini. Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan

apakah laporan keuangan dan informasi di dalamnya telah disajikan sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang dimaksud adalah GAAP

untuk negara Amerika, IFRS untuk negara-negara Uni Eropa, PSAK untuk

Indonesia, dll.

2.5.3 Tujuan Pengauditan

2.5.3.1 Asersi Manajemen

Asersi manajemen adalah penyajian yang dinyatakan oleh manajemen

mengenai transaksi, akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Asersi

manajemen berkaitan langsung dengan standar akuntansi (PSAK) karena asersi

manajemen adalah bagian dari kriteria yang manajemen gunakan untuk mencatat

dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan keuangan. Menurut PSA

07, asersi manajemen diklasifikasi menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Asersi atas transaksi dan kejadian dalam satu periode audit

2. Asersi atas saldo akun saat periode berakhir

3. Asersi atas penyajian dan pengungkapan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 35: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

35

Universitas Indonesia

Ketiga asersi ini merupakan asersi yang relevan untuk prosedur audit atas

siklus penjualan dan piutang usaha.

1. Asersi atas transaksi dan kejadian dalam satu periode audit

Keterjadian (occurrence)

Asersi ini memeriksa apakah transaksi yang tercatat dalam laporan

keuangan benar-benar terjadi selama periode akuntansi. Dalam siklus

ini, asersi ini menegaskan bahwa transaksi penjualan yang tercatat

merepresentasikan pertukaran barang atau jasa yang benar-benar

terjadi.

Kelengkapan (completeness)

Asersi ini menilai apakah semua transaksi yang seharusnya ada dalam

laporan keuangan sudah dicatat. Dalam siklus ini, asersi ini

menegaskan bahwa semua penjualan barang dan jasa yang dicatat.

Akurasi (accuracy)

Asersi ini menilai apakah saldo-saldo dari transaksi telah dicatat dalam

jumlah yang benar. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan bahwa

transaksi dicatat menggunakan harga yang benar dan penghitungannya

juga harus tepat.

Klasifikasi (classification)

Asersi ini menilai apakah transaksi telah diklasifikan ke dalam akun

yang tepat. Contoh asersi klasifikasi yang berkaitan dengan siklus ini

adalah penegasan bahwa beban gaji yang termasuk ke biaya penjualan

hanyalah beban gaji karyawan penjualan dan bukan beban gaji

karyawan administratif

.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 36: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

36

Universitas Indonesia

Pisah batas (cutoff)

Asersi ini menilai apakah transaksi-transaksi dicatat dalam periode

akuntansi yang sesuai. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan bahwa

transaksi penjualan baru akan dicatat setelah barang dikirimkan.

2. Asersi atas saldo akun saat periode berakhir

Keberadaan (existence)

Asersi ini menilai apakah akun-akun di laporan keuangan benar-benar

ada pada tanggal neraca. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan

bahwa manajemen benar dalam menyatakan saldo piutang usaha ada.

Kelengkapan (completeness)

Asersi ini menilai apakah semua akun yang seharusnya ada dalam

laporan keuangan telah diikutsertakan. Untuk siklus ini, asersi ini

mengindikasikan bahwa semua saldo piutang telah dicatat.

Valuasi dan alokasi (valuation and allocation)

Asersi ini menilai apakah jumlah setiap akun dalam laporan keuangan

telah disajikan pada nilai realisasi bersih. Untuk siklus ini, asersi ini

mengindikasikan bahwa semua saldo piutang disajikan pada nilai

realisasi bersih.

Hak dan kewajiban (right and obligations)

Asersi ini berkaitan dengan hak atas aset dan kewajiban perusahaan

pada tanggal neraca. Asersi ini tidak berlaku untuk audit atas siklus

penjualan dan piutang usaha karena piutang usaha sudah pasti

memang atas nama perusahaan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 37: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

37

Universitas Indonesia

3. Asersi atas penyajian dan pengungkapan

Keterjadian serta hak dan kewajiban (occurrence and rights and

obligations)

Asersi ini menegaskan bahwa kejadian yang diungkapkan benar-benar

terjadi dan menjadi hak atau kewajiban perusahaan.

Kelengkapan (completeness)

Asersi ini menegaskan bahwa semua pengungkapan yang disyaratkan

telah dimasukkan dalam laporan keuangan.

Akurasi dan valuasi (accuracy and valuation)

Asersi ini menegaskan bahwa semua informasi keuangan diungkapkan

secara wajar dan pada jumlah yang benar.

Klasifikasi dan dapat dipahami (classification and understandability)

Asersi ini berhubungan dengan apakah jumlah-jumlah dalam laporan

keuangan dan catatan kaki (footnotes) telah diklasifikasi secara tepat

serta penjelasan dari saldo dan pengungkapan yang berkaitan lainnya

dapat dipahami.

2.5.3.2 Tujuan Audit Terkait Transaksi

Tujuan audit terkait transaksi merupakan perimbangan dari asersi

manajemen. Hal ini dikarenakan tanggung jawab utama auditor yaitu menentukan

apakah asersi manajemen tentang laporan keuangan dapat dibenarkan. Tujuan

audit ini untuk menyediakan kerangka yang membimbing auditor dalam

mengumpulkan bukti-bukti audit yang memadai. Tujuan audit terkait transaksi

dan tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan merupakan tujuan yang

relevan untuk audit akun penjualan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 38: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

38

Universitas Indonesia

Keterjadian (occurrence)

Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas occurrence

untuk menentukan apakah transaksi-transaksi yang dicatat memang benar-

benar terjadi selama periode akuntansi.

Kelengkapan (completeness)

Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas completeness

untuk menentukan apakah semua transaksi yang seharusnya ada dalam

laporan keuangan sudah dicatat.

Akurasi (accuracy)

Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas accuracy untuk

menentukan apakah saldo-saldo dari transaksi telah dicatat dalam harga

dan kuantitas yang benar.

Pencatatan ke General Ledger (posting and summarization)

Tujuan ini juga merupakan perimbangan asersi manajemen atas accuracy

untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melakukan kesalahan saat

mem-posting transaksi dari jurnal ke general ledger. Contoh dalam siklus

penjualan yaitu auditor harus memastikan bahwa semua transaksi

penjualan dibebankan kepada customer yang benar.

Klasifikasi (classification)

Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas classification

untuk menentukan apakah transaksi telah diklasifikan ke dalam akun yang

tepat.

Waktu (timing)

Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas cutoff untuk

memastikan bahwa transaksi penjualan dicatat saat barang dikirimkan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 39: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

39

Universitas Indonesia

2.5.3.3 Tujuan Audit Terkait Saldo

Tujuan audit terkait saldo ini merupakan perimbangan auditor terhadap

asersi manajemen atas saldo akun. Ada delapan tujuan audit untuk memeriksa

saldo atas akun, yaitu :

Keberadaan (existence)

Tujuan audit ini adalah memastikan apakah jumlah yang disajikan dalam

laporan keuangan memang benar ada. Tujuan ini merupakan perimbangan

terhadap asersi manajemen atas keberadaan (existence). Tujuan audit

secara spesifik adalah piutang yang disajikan dalam neraca saldo memang

benar ada.

Kelengkapan (completeness)

Tujuan audit ini adalah memastikan apakah semua jumlah yang

seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah diikutsertakan. Tujuan

ini merupakan perimbangan terhadap asersi manajemen atas kelengkapan

(completeness). Tujuan audit secara spesifik adalah semua piutang yang

ada telah dicatat.

Akurasi (accuracy)

Tujuan audit ini adalah untuk menentukan akurasi matematis atas saldo

suatu akun. Tujuan ini merupakan perimbangan terhadap asersi

manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and allocation). Tujuan

audit secara spesifik atas jumlah saldo piutang yang disajikan telah akurat.

Klasifikasi (classification)

Tujuan audit ini adalah untuk menentukan apakah item yang terdapat

dalam daftar klien (client’s listing) telah dimasukkan ke dalam akun buku

besar (general ledger) yang tepat. Tujuan ini merupakan perimbangan

terhadap asersi manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and

allocation). Tujuan audit secara spesifik adalah daftar piutang harus

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 40: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

40

Universitas Indonesia

dipisah antara piutang jangkan pendek dengan jangka panjang dan

klasifikasi yang lain.

Pisah batas (cutoff)

Tujuan audit ini adalah untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat

dan disajikan pada periode yang tepat. Tujuan ini merupakan perimbangan

terhadap asersi manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and

allocation). Tujuan audit untuk secara spesifik adalah transaksi piutang

dicatat dan disajikan pada periode yang tepat.

Kaitan rinci (detail tie in)

Tujuan audit ini adalah untuk memastikan apakah rincian dalam daftar

disajikan dengan akurat, dijumlahkan dengan benar, dan sama dengan

yang ada di buku besar. Tujuan ini merupakan perimbangan terhadap

asersi manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and allocation).

Tujuan audit secara spesifik adalah saldo piutang yang disajikan dalam

daftar piutang individual harus sama dengan master file dan buku besar

(general ledger).

Nilai realisasi (realizable value)

Tujuan audit ini adalah untuk menentukan apakah saldo suatu akun telah

disajikan pada nilai realisasi. Tujuan ini merupakan perimbangan terhadap

asersi manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and allocation).

Tujuan audit secara spesifik adalah bahwa saldo piutang telah disajikan

pada nilai terealisasinya dengan kata lain dikurangi penyisihan piutang tak

tertagih.

Hak dan kewajiban (right and obligations)

Tujuan audit ini adalah utuk memastikan bahwa hak atas suatu aset atau

kewajiban atas suatu laibilitas memang benar milik perusahaan. Tujuan ini

merupakan perimbangan terhadap asersi manajemen atas hak dan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 41: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

41

Universitas Indonesia

kewajiban (right and obligations). Tujuan audit secara spesifik adalah

bahwa piutang-piutang yang ada memang benar milik perusahaan.

2.5.3.4 Tujuan Audit Terkait Penyajian dan Pengungkapan

Seluruh tujuan audit ini merupakan perimbangan auditor terhadap seluruh

asersi manajemen atas penyajian dan pengungkapan. Ada empat tujuan audit

terkait penyajian dan pengungkapan dan seluruhnya relevan terhadap audit atas

siklus penjualan, yaitu :

Keterjadian serta hak dan kewajiban (occurrence and rights and

obligations)

Kelengkapan (completeness)

Akurasi dan valuasi (accuracy and valuation)

Klasifikasi dan dapat dipahami (classification and understandability)

2.5.4 Bukti Audit

Untuk dapat mencapai tujuan audit, auditor harus mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti-bukti audit yang memadai untuk mendukungnya dalam

mengeluarkan pernyataan. Auditor harus memilih apa dan berapa bukti audit yang

dapat memfasilitasi prosedur audit tersebut. Berikut adalah beberapa jenis-jenis

bukti audit (Elder, Beasley, Arens, 2009), yaitu :

1. Pemeriksaan fisik (physical examination)

Pemeriksaan fisik adalah pengecekan secara langsung tentang keberadaan

suatu aset. Jenis bukti audit ini paling banyak digunakan untuk

mengonfirmasi akun aset tetap, persediaan, bisa juga kas. Pemeriksaan

fisik merupakan bukti yang cukup untuk memfasilitasi terpenuhinya tujuan

audit keberadaan (existence) dan kelengkapan (completeness), tetapi tidak

memfasilitasi tujuan audit hak dan obligasi (rights and obligations) karena

bisa saja perusahaan meminjam barang tersebut kepada pihak lain saat

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 42: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

42

Universitas Indonesia

auditor akan melakukan pemeriksaan fisik; nilai wajar (realizable value)

dan akurasi (accuracy) karena auditor kurang mampu untuk menilai

faktor-faktor kualitatif suatu barang.

2. Konfirmasi (confirmation)

Konfirmasi adalah verifikasi dari pihak ketiga yang independen secara

tertulis atau dapat juga secara lisan mengenai kebenaran suatu informasi

perusahaan yang diminta oleh auditor. Konfirmasi merupakan bukti yang

sangat terpercaya dan sering digunakan karena datang dari sumber yang

independen, tetapi memerlukan biaya yang relatif tinggi daripada jenis

bukti audit yang lain. Konfirmasi terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu

konfirmasi positif dan konfirmasi negatif. Konfirmasi positif meminta

pihak ketiga untuk merespon apapun informasinya, baik yang sesuai

menurut pihak ketigas tersebut maupun yang tidak sesuai. Di lain pihak,

konfirmasi negatif meminta pihak ketiga untuk merespon hanya ketika

informasi tidak sesuai menurut pihak ketiga tersebut. Contoh dalam audit

akun penjualan adalah meminta keterangan pembelian dari pihak pembeli.

3. Dokumentasi (documentation)

Dokumentasi adalah pemeriksaan terhadap dokumen dan pencatatan klien

untuk membuktikan kelengkapan (completeness) dan akurasi (accuracy)

atas informasi dalam laporan keuangan. Dokumentasi adalah jenis bukti

audit yang sangat sering dan sangat banyak digunakan karena biayanya

relatif murah dan ketersediaan dokumennya mudah. Contoh dalam audit

akun penjualan adalah meminta pesanan pembelian, pesanan penjualan,

dan tagihan penjualan. Dokumen terdiri dari dua jenis, yaitu : dokumen

internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal disiapkan dan

digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasional dan merupakan

rahasia perusahaan, sedangkan dokumen eksternal berasl dari pihak luar

yang mempunyai hubungan dengan klien. Tentu saja dokumen eksternal

lebih andal daripada dokumen internal karena berasal dari pihak ketiga,

tetapi apabila pengendalian internal di perusahaan klien dinilai cukup

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 43: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

43

Universitas Indonesia

bagus, maka dokumen internal juga dapat dipercaya. Prosedur yang terkait

dengan dokumentasi adalah vouching, yaitu memeriksa dokumen

pendukung atas suatu transaksi ata saldo.

4. Prosedur Analitis (analytical procedures)

Bukti audit jenis ini menggunakan perbandingan dan hubungan untuk

menilai apakah saldo akun atau data lain terlihat wajar dan sesuai dengan

perkiraan auditor. Contoh dalam audit akun penjualan adalah auditor

membandingkan gross margin tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Manfaat lain dari prosedur analitis adalah :

Memahami bisnis dan industri klien

Menilai kemampuan perusahaan untuk going concern

Mengindikasi kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan

Mengurangi pengujian audit

5. Wawancara Klien (inquiries of the client)

Wawancara merupakan jenis bukti audit yang dianggap kurang

meyakinkan karena tidak berasal dari pihak yang independen sehingga

memunculkan kecurigaan bahwa informasi yang diberikan klien saat

menjawab pertanyaan-pertanyaan auditor tidak benar. Oleh karena itu,

dibutuhkan bukti audit lain selain wawancara (corroborating evidence)

untuk mendukung hasil wawancara tersebut.

6. Rekalkulasi (recalculation)

Bukti audit ini meliputi pengecekan kembali atas perhitungan yang telah

dilakukan klien untuk menguji keakuratan (accuracy objective) atas

perhitungan matematis (footing).

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 44: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

44

Universitas Indonesia

7. Pengerjaan kembali (reperformance)

Auditor melakukan kembali prosedur-prosedur operasional yang telah

dilakukan oleh perusahaan untuk menguji prosedur akuntansi dan

pengendalian internal klien. Contoh dalam audit akun penjualan adalah

auditor melakukan kembali aging of accounts receivable.

8. Observasi (observation)

Observasi adalah pengamatan secara langsung aktivitas klien untuk

mengevaluasi aktivitas tersebut. Bukti audit jenis ini dinilai kurang andal

karena besar kemungkinan bahwa klien mengubah aktivitas menjadi lebih

baik saat auditor mengamatinya.

2.5.5 Tahapan Audit Laporan Keuangan

Berdasarkan PSA 02, tujuan dari audit laporan keuangan adalah sebagai

ekspresi opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan. Dalam rangka mencapai

tujuan tersebut, maka auditor harus dapat memperoleh bukti-bukti yang cukup

memadai dan kompeten. Agar dapat melakukan itu, auditor harus mengikuti

proses audit. Proses audit adalah metodologi pelaksanaan suatu audit untuk

menjamin bahwa bukti yang dikumpulkan sudah cukup memadai dan kompeten

sehingga seluruh tujuan audit terpenuh (Elder, Beasley, & Arens, 2009). Berikut

adalah tahapan proses audit, yaitu :

2.5.5.1 Melakukan Perencanaan dan Merancang Desain Pendekatan Audit

Pada tahap ini, auditor merancang desain program audit yang dapat

memfasilitasi perolehan bukti-bukti audit yang memadai. Dalam merancang

desain pendekatan audit, auditor harus mempertimbangkan efektivitas dan

efisiensi waktu serta anggaran yang dimiliki. Berikut adalah beberapa tahapan

yang dilakukan dalam proses perencanaan audit, yaitu :

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 45: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

45

Universitas Indonesia

a. Memahami entitas bisnis dan lingkungan industri klien

Auditor perlu untuk memahami keadaan entitas bisnis klien, seperti

pemahaman kegiatan operasional dan proses bisnis perusahaan,

pemahaman strategi dan objektif perusahaan, juga keadaan lingkungan

industri eksternal klien untuk mengukur risiko salah saji dengan akurat dan

menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari proses audit.

b. Memahami pengendalian internal dan menetapkan risiko pengendalian

Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan mengevaluasi

efektivitas pengendalian internal tersebut untuk menentukan besarnya

risiko pengendalian yang dimiliki oleh klien. Keefektifan pengendalian

internal berbanding terbalik dengan besarnya risiko pengendalian.

Pengendalian internal yang lemah memiliki risiko pengendalian yang

tinggi, sedangkan pengendalian internal yang kuat memiliki risiko

pengenalian yang rendah. Hal ini akan berpengaruh pada jumlah bukti

audit yang diperlukan dan prosedur audit yang dilakukan selama proses

audit.

Terdapat hubungan antara efektivitas pengendalian internal dengan uji

pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Apabila

pengendalian internal dinilai efektif, maka auditor harus meningkatkan uji

pengendalian untuk mendukung risiko pengendalian tersebut, tetapi

pengujian substantif dapat dikurangi. Sebaliknya, jika pengendalian

internal dinilai tidak efektif, maka auditor tidak perlu melakukan uji

pengendalian, tetapi harus melakukan uji substantif yang mendalam.

c. Menetapkan materialitas dan menilai risiko salah saji

Pemahaman atas entitas bisnis klien, lingkungan industri klien, dan

keefektifan pengendalian internal auditor berguna untuk mengukur risiko

terdapatnya salah saji pada laporan keuangan. Materialitas adalah batas

kesalahan atau salah saji pada informasi laporan keuangan yang dapat

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 46: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

46

Universitas Indonesia

mempengaruhi pertimbangan pemangku kepentingan dalam mengambil

suatu keputusan.

d. Menyusun audit program

Setelah mendapatkan pemahaman mengenai entitas bisnis klien,

lingkungan industri klien, dan keefektifan pengendalian internal klien, dan

mengukur materialitas serta risiko-risiko yang ada, auditor akan menyusun

audit program untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan audit. Audit

program menjelaskan prosedur-prosedur audit yang akan dilakukan untuk

memperoleh bukti-bukti audit yang memadai dan komprehensif serta

menjelaskan risiko-risiko yang mungkin terjadi untuk tiap akun dan

langkah apa yang efektif untuk meminimalisasi risiko tersebut.

2.5.5.2 Melakukan Pengujian terhadap Pengendalian dan Pengujian

Substantif Transaksi

Agar dapat menetapkan risiko pengendalian dengan akurat, auditor harus

menguji pengendalian internal perusahaan tersebut. Contoh uji pengendalian yang

terkait dengan siklus penjualan adalah pengecekan terhadap dokumen-dokumen

verifikasi sebelum barang-barang dikirim ke pelanggan.

Setelah melakukan pengujian terhadap pengendalian, auditor harus

melakukan pengujian substantif terhadap transaksi untuk mengevaluasi kewajaran

dan akurasi dari setiap transaksi. Contoh pengujian substantif atas transaksi yang

terkait dengan penjualan adalah membandingkan harga-harga barang dalam

invoice dengan daftar harga yang telah diotorisasi oleh klien.

2.5.5.3 Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian atas Detail Saldo

Dalam melakukan prosedur analitis, auditor harus melakukan

perbandingan dan melihat hubungan antara saldo akun untuk mengukur apakah

saldo tersebut terlihat wajar. Prosedur analitis bertujuan untuk mengidentifikasi

adanya ketidakwajaran atau perubahan yang signifikan dalam kinerja klien.

Dalam melakukan prosedur analitis, auditor dapat membandingkan rasio

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 47: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

47

Universitas Indonesia

keuangan klien, data industri, data nonkeuangan, dan data lain yang relevan pada

tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Pengujian atas detail saldo adalah prosedur yang bertujuan untuk menguji

salah saji pada saldo-saldo yang ada dalam laporan keuangan. Pengujian ini

dinilai dapat dipercaya karena bukti-bukti audit kebanyakan diperoleh dari pihak

ketiga yang independen.

2.5.5.4 Menyelesaikan Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit

Setelah auditor melakukan seluruh prosedur audit, maka auditor harus

dapat menganalisis suatu kesimpulan atau opini mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut kemudian mengeluarkan laporan audit yang formatnya telah

ditentukan dalam standar. Terdapat empat kategori laporan audit, yaitu :

Standard Unqualified

Unqualified with Explanatory Paragraph

Qualified

Adverse or Disclaimer

Namun, tetap ada dua hal yang harus ditinjau lebih lanjut, yaitu adanya

kemungkinan terdapatnya contingent liabilities dan subsequent events. Contingent

liabilities adalah kewajiban yang timbul di masa mendatang akibat suatu aktivitas

yang sudah terjadi dan nilainya tidak dapat dipastikan, sedangkan subsequent

events adalah kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca, tetapi

sebelum tanggal dikeluarkannya laporan audit.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 48: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

48

Universitas Indonesia

BAB 3

PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENERIMAAN BARANG JADI

PADA PT X

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Profil KAP SW

KAP SW merupakan afiliasi dari KPMG Internasional yang merupakan

salah satu dari KAP big four bersama PricewaterhouseCoopers, Ersnt&Young,

dan Deloitte. KAP SW didirikan tahun 1957 oleh Drs. Basuki T. Siddharta,

kemudian pada tahun 2002, divisi pajak memisahkan diri menjadi sebuah entitas

terpisah yang sekarang bernama KPMG Hadibroto. Selanjutnya pada tahun 1986,

didirikan juga sebuah perusahaan consulting bernama Siddharta Consulting yang

masih dalam satu wadah KPMG Internasional.

3.1.1.1 Jasa Profesional yang Disediakan oleh KAP SW

a. Audit

KAP SW menyediakan jasa audit independen untuk memberikan

keyakinan atas keandalan dari informasi keuangan yang disiapkan

perusahaan klien untuk digunakan oleh investor, kreditor, dan pemangku

kepentingan lainnya. Ditinjau dari segi jumlah klien, KAP SW memang

memiliki klien yang paling sedikit dibandingkan dengan KAP big four

lainnya. Hal ini dikarenakan KAP SW sangat selektif dalam memilih

klien, yaitu dengan menggunakan sistem bernama Sentinel yang akan

memudahkan in charge auditor memperoleh data-data mengenai klien

tersebut.

Jasa yang disediakan oleh lini jasa audit adalah jasa atestasi dan jasa audit

laporan keuangan. Jasa atestasi bertujuan untuk membantu klien dalam

menyelesaikan isu-isu yang spesifik. Contohnya terkadang perusahaan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 49: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

49

Universitas Indonesia

menyiapkan informasi keuangan prospektif dalam rangka mematuhi

peraturan dan kebijakan yang berlaku. Dalam hal ini, KAP SW membantu

klien untuk menerbitkan laporan berdasarkan pemeriksaan, review, atau

prosedur yang telah disetujui di luar dari persyaratan audit laporan

keuangan. Di lain pihak, jasa audit laporan keuangan bertujuan untuk

menambah kepercayaan investor kepada perusahaan klien dan

memberikan efek yang positif di pasar modal.

b. Tax

KPMG Hadibroto membangun kapabilitas manajemen pajak yang

mencakup seluruh jenis pajak, baik pajak langsung, pajak tidak langsung,

dan pajak perorangan. Terdiri dari sejumlah profesional pajak yang berasal

dari berbagai macam latar belakang yang dilengkapi oleh spesialisasi

industri, spesialisasi jasa, dan pelatihan-pelatihan sehingga dapat menjadi

penasihat yang sangat kompeten, KAP SW menyediakan layanan dalam

bidang perpajakan, seperti : pajak perusahaan, bea cukai, pajak tidak

langsung, pajak perusahaan internasional, merger & akuisisi, sengketa

pajak, layanan transfer pricing, dll.

c. Advisory

Jasa konsultasi manajemen

Siddharta Consulting membantu perusahaan klien untuk memahami

nilai utama perusahaan dan meningkatkan kinerja dengan

mengombinasikan kapabilitas teknikal dengan pengalaman industri

yang relevan. Jasa konsultasi manajemen meliputi :

o Jasa konsultasi kinerja bisnis

Menyediakan jasa yang membantu klien untuk mengidentifikasi

dan mengimplementasi kesempatan untuk peningkatan bisnis.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 50: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

50

Universitas Indonesia

o Jasa konsultasi teknologi informasi

Berfokus pada risiko inheren dalam sistem teknologi yang

digunakan untuk mendukung tujuan bisnis klien dengan membantu

mengelola risiko dan ancaman teknologi terhadap perkembangan

dan peningkatan kinerja bisnis serta menjaga integritas, keamanan,

dan kontinuitas operasional. Secara umum, dikategorisasi menjadi

kinerja dan strategi IT, konsultan proyek IT, konsultan ERP

(Enterprise Resource Planning), ketahanan bisnis dan keamanan

informasi, atestasi IT, manajemen risiko informasi, dan sourcing

advisory.

Jasa konsultasi risiko yang meliputi :

o Jasa konsultasi akuntansi

Menyediakan jasa untuk membantu klien mematuhi peraturan-

peraturan yang berlaku, memberikan saran bagaimana mereka

mengelola proses pelaporan keuangan, dan memberikan

keyakinan bahwa operasi akunting sudah sesuai dengan tujuan

bisnis. Contoh jasa-jasa yang dilayani seperti : konvergensi ke

IFRS, konsultasi mengenai IPO, transaksi lintas negara,

peningkatan kualitas proses pelaporan keuangan, dll.

o Jasa konsultasi manajemen risiko keuangan

Menyediakan jasa untuk membantu bank internasional,

perusahaan asuransi, dan perusahaan publik untuk

mengidentifikasi, menilai, mengelola, melaporkan, dan

mengurangi risiko yang mereka hadapi.

o Jasa konsultasi kepatuhan, risiko, dan internal audit (IARCS)

IARCS dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

fungsi audit internal (cosourcing dan outsourcing), program

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 51: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

51

Universitas Indonesia

manajemen risiko perusahaan, hubungan dengan pihak ketiga,

serta program keberlanjutan perusahaan.

Jasa konsultasi transaksi dan restrukturisasi yang meliputi :

o Jasa konsultasi restrukturisasi

Jasa konsultasi rekstrukturisasi membantu memanfaatkan

kesempatan bisnis baik dalam kondisi ekspansi maupun resesi

untuk menstabilkan kondisi strategis, operasional, dan

keuangan serta menghasilkan outstanding value bagi pemangku

kepentingan.

o Jasa konsultasi transaksi

Jasa konsultasi ini membantu klien merencanakan dan

menyelesaikan transaksi bisnis utama, seperti pembelian atau

penjualan aset utama, pemberlakuan merger, pemberlakuan

IPO dengan menilai dan menganalisis transaksi tersebut,

mengidentifikasi kunci, risiko, dan kesempatan utama di

dalamnya.

3.2 Prosedur Audit atas Penjualan Barang Jadi pada PT X

KAP SW melaksanakan prosedur audit berdasarkan standar pada SPAP

(Standar Profesional Akuntan Publik) dan KAM (KPMG Audit Manual). Selama

dua minggu pertama bekerja di KAP SW, penulis mengikuti training yang

diadakan untuk memahami segala hal yang dijelaskan di dalam KAM. Berikut

adalah langkah-langkah yang dilakukan KAP SW dalam melakukan audit

berdasarkan KAM :

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 52: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

52

Universitas Indonesia

3.2.1 Perencanaan Audit

3.2.1.1 Memahami Proses Bisnis Penjualan, Piutang, dan Penerimaan Kas

pada PT X

PT X adalah klien lama dari KAP SW sehingga dalam mendapatkan

pemahaman yang menyeluruh mengenai proses bisnis atau aktivitas yang relevan

terhadap siklus penjualan, piutang, dan penerimaan, KAP SW menggunakan data

audit tahun lalu. Perlu diketahui bahwa PT X memiliki lima belas distributor

untuk menjual produknya.

Dalam rangka mengenalkan produk barunya, PT X menyelenggarakan

acara yang mengundang kelima belas distributornya. Acara juga dimanfaatkan

sebagai ajang ramah tamah atau gathering dengan distributor. Pada periode tahun

berjalan, acara pengenalan produk terbaru diselenggarakan pada bulan Juli 2010

di sebuah hotel di Jakarta.

(A) Sistem XXX Pro

Dalam menjalankan aktivitas operasional, PT X menggunakan sistem yang

bernama XXX Pro. XXX Pro adalah perangkat lunak untuk enterprise resource

planning yang dirancang untuk membantu manajemen perusahaan mencapai

efisiensi dan efektivitas profesional. PT X menggunakan fungsi keuangan standar

dalam sistem XXX Pro yang terdiri dari beberapa modul:

1. Buku Besar, modul ini digunakan untuk mencatat semua transaksi

keuangan.

2. Piutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi piutang, merekam

saldo pelanggan, mendukung manajemen kredit, menghasilkan aging

schedule, dan catatan pembayaran pelanggan.

3. Hutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi hutang,

mempermudah proses hutang, mengelola dan memantau saldo hutang, dan

mengotomatisasi proses pembayaran hutang.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 53: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

53

Universitas Indonesia

4. Manajemen Kas, modul ini digunakan untuk mengelola arus kas.

5. Manajemen Biaya, modul ini digunakan melakukan analisis dan simulasi

biaya-biaya.

6. Akuntansi Logistik, modul ini digunakan untuk mencatat pemasukan atau

pengeluaran inventori yang terjadi, melacak dan memantau pengiriman

barang.

7. Penjualan, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan.

Jika sistem XXX Pro mengalami down, maka PT X akan segera

menghubungi teknisi atau contact person sistem XXX Pro dan aktivitas

operasional sementara dilanjutkan menggunakan Microsoft Excel menggunakan

data yang telah di-backup.

(B) Penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook

1. Aktivitas yang Berhubungan dengan Inisiasi dan Otorisasi Penjualan

(pemroresan pesanan penjualan) PC, Laptop, Notebook, dan Netbook

di PT X

PT X menerima pesanan pembelian dari distributor. Setelah itu divisi

logistik memeriksa ketersediaan persediaan untuk pesanan pembelian tersebut

kemudian manajer logistik akan meninjau dan mengotorisasi pesanan pembelian

tersebut.. Apabila manajer logistik menyetujui pesanan pembelian tersebut, staf

logistik memasukkan data yang ada di pesanan pembelian seperti nama

distributor, produk, dan harga penjualan ke dalam sistem XXX Pro lalu sistem

tersebut mempersiapkan proforma invoice. Barang dikemas untuk menunggu

proses pengiriman. Untuk menghindari terjadinya penggandaan proforma invoice,

maka proforma invoice tersebut harus diberi nomor.

Divisi keuangan memproses proforma invoice. Pertama-tama staf

keuangan meninjau batas kredit distributor. Apabila distributor mempunyai

piutang beredar yang melampaui batas, maka perusahaan menunda proses

penjualan. Namun, apabila distributor tidak mempunyai masalah dalam

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 54: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

54

Universitas Indonesia

piutangnya, maka staf keuangan mengeluarkan proforma invoice dan manajer

keuangan meninjau dan mengotorisasi proforma invoice. Proforma invoice ini

digunakan sebagai pesanan penjualan; setiap proforma invoice memiliki nomor

pesanan penjualan. Divisi logistik segera mempersiapkan delivery order apabila

mereka telah mengumpulkan proforma invoice/nomor pesanan penjualan.

Setelah manajer logistik meninjau dan mengotorisasi delivery order

ditinjau dan diotorisasi oleh manajer logistik, staf gudang menginformasikan

distributor apabila barang sudah dikemas dan siap untuk dikirim. Untuk barang

berkuantitas besar, barang dikirim oleh perusahaan atau melalui forwarder.

Sementara itu, untuk barang berkuantitas kecil, distributor langsung mengambil

barang tersebut di gudang perusahaan. Distributor menandatangani delivery order

saat mereka menerima barang dengan spesifikasi sesuai yang mereka minta.

Staf keuangan menerbitkan commercial invoice sementara staf pajak

menerbitkan tax invoice saat barang telah dikirimkan, hal ini sesuai dengan

kebijakan PT X yang membedakan invoice untuk keperluan keuangan dan

keperluan pajak. Selanjutnya, manajer keuangan menyetujui commercial invoice

sementara manajer pajak menyetujui tax invoice.

2. Aktivitas yang Berhubungan dengan Pencatatan dan Pemroresan

untuk Dicatat dalam General Ledger.

Saat barang diambil dari gudang, staf gudang mengklik tombol “Kirim”

pada sistem XXX Pro. Sistem tersebut secara otomatis mencatat (staf keuangan

tidak perlu melakukan pengecekan terhadap delivery order dan pencatatan jurnal):

Dr. Piutang xxx

Cr. Penjualan xxx

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 55: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

55

Universitas Indonesia

(C) Penjualan Suku Cadang

1. Aktivitas yang Berhubungan dengan Inisiasi dan Otorisasi Penjualan

Suku Cadang

Perusahaan mempunyai beberapa pusat pelayanan yang ditugaskan untuk

melakukan pelayanan purnajual (after sales service) dan penjualan suku cadang.

Apabila konsumen mempunyai masalah dengan produknya, maka konsumen

dapat memperbaiki produknya di pusat pelayanan tersebut. Saat konsumen ingin

memperbaiki produknya, konsumen mengisi formulir permintaan pelayanan.

Front line officer di pusat pelayanan kemudian memasukkan identitas konsumen

di sistem dan memberikan memo kepada konsumen untuk mengambil produk saat

produk tersebut telah selesai diperbaiki.

Teknisi memeriksa kerusakan dan menjelaskan status kerusakan tersebut

di dalam formulir permintaan pelayanan. Apabila konsumen harus mengganti

suku cadang, maka teknisi menyarankan suku cadang apa di dalam formulir

tersebut. Front line officer menginformasikan konsumen tentang status kerusakan

dan jumlah biaya yang dikenakan. Apabila konsumen menyetujui untuk

memperbaiki produknya, maka konsumen harus menandatangani memo tersebut

kemudian teknisi segera melakukan perbaikan.

Untuk penjualan suku cadang, teknisi meminta suku cadang kepada

gudang melalui sistem XXX Pro. Saat teknisi menerima suku cadang tersebut,

teknisi mengklik “Spare Part Received Module” pada sistem XXX Pro sehingga

sistem tersebut langsung memperbarui status dari suku cadang yang bersangkutan.

Apabila teknisi telah menyelesaikan perbaikan, maka kasir segera

mencetak invoice dari sistem XXX Pro. Konsumen harus langsung membayar

invoice kemudian kasir menutup transaksi tersebut.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 56: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

56

Universitas Indonesia

2. Aktivitas yang Berhubungan dengan Pencatatan dan Pemroresan

untuk Dicatat dalam General Ledger

Saat kasir menutup transaksi, sistem XXX Pro secara otomatis mencatat:

Dr. Kas xxx

Cr. Penjualan xxx

Jurnal ini berlaku untuk pembayaran kas dan kartu kredit. Pembayaran

kartu kredit tetap dicatat seperti itu karena PT X akan menerima pembayaran dari

bank penerbit kartu kredit dalam beberapa hari. Transaksi kartu kredit akan

diproses oleh clearing house yang kemudian akan menghubungi bank penerbit

untuk segera menransfer uang tunai langsung atas transaksi tersebut ke rekening

bank PT X. Hal lain yang perlu diketahui adalah setiap gerai tidak membuat

catatan penjualan karena semua aktivitas transaksi yang dilakukan tercatat

otomatis oleh sistem dan menggunakan kode yang berbeda untuk setiap gerai

sehingga nantinya dapat direkapitulasi per gerai.

(D) Penerimaan Kas

1. Aktivitas yang Berhubungan dengan Inisiasi dan Otorisasi

Penerimaan Kas

Setiap hari, staf keuangan akan memeriksa online banking untuk

memeriksa apakah terdapat penerimaan kas dari pelanggan. Jika ada, maka staf

keuangan akan melakukan pengecekan atas nama distributor dan jumlah sesuai

data yang tertera pada invoice dan melakukan konfirmasi dengan distributor

kemudian mencatat penyelesaian piutang pada sistem XXX Pro. Selain itu setiap

bulan, staf keuangan memeriksa bank statement dan memeriksa kembali apakah

ada pembayaran yang belum tercatat untuk meyakinkan keberadaan, kelengkapan,

dan akurasi penerimaan kas dari distributor.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 57: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

57

Universitas Indonesia

2. Aktivitas yang Berhubungan dengan Pencatatan dan Pemroresan

untuk Dicatat dalam General Ledger

Setelah staf keuangan memastikan perusahaan telah menerima kas untuk

penyelesaian piutang, staf keuangan memasukkan nomor-nomor invoice yang

telah dibayar ke sistem XXX Pro untuk kemudian menutup transaksi-transaksi

tersebut sehingga sistem tersebut secara otomatis mencatat penerimaan kas

sebagai berikut :

Dr. Bank xxx

Cr. Piutang xxx

3.2.1.2 Materialitas

Headquarter PT X berlokasi di Taiwan dan merupakan klien dari KPMG

Taiwan. Semua cabang X Group di berbagai negara merupakan klien dari KPMG

International di negara tersebut. KPMG Taiwan menetapkan kebijakan mengenai

materialitas untuk X Group yang disebut group materiality. Group materiality

harus diikuti oleh seluruh KPMG di berbagai negara yang mengaudit cabang dari

X Group, termasuk KAP SW (KPMG Indonesia) yang mengaudit PT X). Group

materiality yang ditentukan oleh KPMG Taiwan adalah US$1,500,000 untuk

akun-akun dalam laporan laba rugi dan US$2,500,000 untuk akun-akun dalam

neraca.

3.2.1.3 Menetapkan sampel

Tabel 3.1 di halaman berikutnya menjelaskan jumlah minimal sampel

aktivitas pengendalian atau dokumen yang harus diperiksa auditor berdasarkan

frekuensinya. Jika aktivitas pengendalian dilakukan setiap tahun atau setiap

triwulan, maka sampel yang harus diperiksa berjumlah satu. Contoh dokumen

yang terbit per tahun adalah SPT tahunan. Jumlah sampel yang diperiksa untuk

aktivitas pengendalian yang dilakukan setiap bulan atau dokumen yang terbit per

bulan seperti rekonsiliasi bank bulanan atau SPT masa adalah dua atau tiga sesuai

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 58: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

58

Universitas Indonesia

dengan risiko terkait. Beberapa contoh yang telah dijelaskan di atas adalah

aktivitas pengendalian atau dokumen yang bersifat periodik. Lain halnya dengan

aktivitas pengendalian atau dokumen yang berulang-berulang dan per harinya

berjumlah banyak seperti otorisasi penjualan, jumlah sampel yang diperiksa

adalah 25 atau 40 disesuaikan dengan risiko terkait.

Tabel 3.1 – Penentuan Jumlah Sampel KAP SW

Frequency of control activity or document

Minimum sample sizes

Risk of failure

Lower Higher

Annual 1 1

Quarterly 1 1

Monthly 2 3

Weekly 5 8

Daily 15 25

Recurring manual control or document 25 40

Sumber : KPMG Audit Manual (2010)

3.2.2 Evaluasi Pengendalian

3.2.2.1 Penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook

Setelah auditor memahami bagaimana proses bisnis siklus penjualan,

piutang, dan penerimaan kas pada PT X, auditor harus mendapatkan pemahaman

mengenai desain dan implementasi pengendalian atas proses bisnis tersebut.

Apabila desain dan implementasi pengendalian telah berjalan efektif, maka

dilakukanlah uji pengendalian. Dalam melakukan aktivitas penjualan PC, laptop,

notebook, dan netbook, PT X melakukan pengendalian-pengendalian untuk

mengurangi risiko-risiko yang mungkin akan terjadi. Implementasi pengendalian

yang dilakukan PT X dalam aktivitas penjualan PC, laptop, notebook, dan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 59: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

59

Universitas Indonesia

netbook dikategorisasi menjadi tiga tipe, yaitu : otorisasi, pemisahan tugas, dan

penomoran dokumen.

Untuk tipe pengendalian pertama yaitu otorisasi, PT X melakukan empat

aktivitas pengendalian, yaitu :

1. Peninjauan dan otorisasi pesanan pembelian oleh manajer logistik

Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer logistik ini didesain

untuk memastikan ketersediaan persediaan yang diminta berdasarkan

pesanan pembelian tersebut dan juga untuk menghindari adanya pesanan

pembelian fiktif. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan

efektif sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel pesanan

pembelian untuk memastikan bahwa manajer logistik selalu mengotorisasi

pesanan pembelian. Dari hasil observasi auditor atas sampel yang

diperiksa, sebagian besar pesanan pembelian selalu diotorisasi oleh

manajer logistik. Sebagian kecil pesanan pembelian yang tidak diotorisasi

oleh manajer logistik disebabkan oleh tidak tersedianya persediaan. Jika

persediaan yang diminta distributor tidak tersedia, maka PT X

menghubungi distributor untuk menginformasikan keadaan tersebut dan

pesanan pembelian tidak akan diproses lebih lanjut. PT X akan

mengirimkan pesanan pembelian kepada headquarter atas persediaan yang

tidak tersedia.

2. Peninjauan dan otorisasi batas kredit distributor dan proforma invoice oleh

manajer keuangan.

Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer keuangan ini didesain

untuk mencegah terjadinya kredit macet atau gagal bayar oleh distributor.

Jika terdapat distributor yang masih memiliki hutang di atas batas kredit,

maka penjualan terhadap distributor tersebut ditunda sampai distributor

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 60: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

60

Universitas Indonesia

tersebut melunasi hutang-hutangnya karena jika penjualan ke distributor

tersebut tetap dilakukan, hutang distributor tersebut akan semakin banyak

dan akan meningkatkan risiko gagal bayar yang akan menganggu arus kas

PT X. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif

sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa daftar piutang semua

distributor dan memeriksa apakah terdapat distributor yang tetap dapat

melakukan pembelian, padahal masih memiliki jumlah kredit di atas batas.

Dari hasil pemeriksaan daftar piutang distributor, auditor menemukan satu

distributor, yaitu DCX dengan jumlah kredit melewati batas yang tetap

dapat melakukan pembelian. Berdasarkan wawancara dengan klien, hal

tersebut disebabkan karena DCX merupakan distributor utama PT X, di

samping itu selisih jumlah piutang DCX dengan batas kredit hanya sebesar

Rp60,000.000,00. Persetujuan kredit ini tidak hanya diotorisasi oleh

manajer keuangan, tetapi juga oleh direktur keuangan yang memiliki

wewenang lebih tinggi dari manajer keuangan.

3. Peninjauan dan otorisasi delivery order oleh manajer logistik

Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer logistik ini didesain

untuk mencegah terjadinya kesalahan spesifikasi dan kuantitas dalam

pengiriman barang. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan

efektif sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel delivery

order untuk memastikan bahwa manajer logistik selalu mengotorisasi

delivery order. Dari hasil observasi auditor atas sampel yang diperiksa,

semua delivery order selalu diotorisasi oleh manajer logistik sehingga

kesalahan dalam spesifikasi dan kuantitas dalam pengiriman barang ke

distributor tidak pernah terjadi.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 61: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

61

Universitas Indonesia

4. Peninjauan dan otorisasi commercial invoice dan tax invoice oleh manajer

keuangan dan manajer pajak

Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer keuangan didesain

untuk mencegah kesalahan dalam jumlah tagihan yang ditagih kepada

distributor dan kesalahan dalam pencatatan di general ledger. Harga

barang harus sesuai dengan perjanjian penjualan antara distributor dan PT

X. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif sehingga

uji pengendalian dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel commercial

invoice. Dari hasil pemeriksaan auditor atas sampel yang digunakan,

manajer keuangan selalu mengotorisasi commercial invoice. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah tagihan yang ditagih kepada

distributor akurat dan sesuai dengan perjanjian penjualan antara distributor

dan PT X. Pada prosesnya, jika terdapat kesalahan jumlah tagihan,

manajer keuangan akan menginformasikan kepada stafnya mengenai hal

tersebut dan meminta stafnya untuk membetulkan kemudian manajer

keuangan akan meninjau kembali dan mengotorisasi jika sudah benar.

Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer pajak didesain untuk

memastikan bahwa segala persyaratan dalam perpajakan telah terpenuhi

dalam transaksi tersebut sehingga dapat mencegah terkenanya sanksi

pajak. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif

sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel tax invoice.

Dari hasil pemeriksaan auditor atas sampel yang digunakan, manajer pajak

selalu mengotorisasi tax invoice setelah mempelajari tax exposures atas

transaksi tersebut. Namun pada prosesnya, masalah perpajakan PT X akan

dibantu oleh KPMG Hadibroto (anggota KPMG Indonesia bidang

perpajakan).

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 62: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

62

Universitas Indonesia

Untuk tipe pengendalian yang kedua yaitu pemisahan tugas, PT X

melakukan dua aktivitas pengendalian, yaitu :

1. Pemisahan tugas antara orang yang bertanggung jawab untuk menerima

pesanan pembelian yaitu manajer logistik dan orang yang bertanggung

jawab untuk mempersiapkan dan menyetujui proforma invoice atau

pesanan penjualan yaitu manajer keuangan.

Aktivitas pengendalian ini didesain untuk memastikan bahwa barang yang

dikirimkan sesuai dengan permintaan distributor dengan harga sesuai

dengan perjanjian penjualan. Auditor menguji pengendalian ini dengan

melakukan walkthrough serta wawancara dengan manajer logistik dan

manajer keuangan untuk menjelaskan tugasnya masing-masing. Dari hasil

walkthrough, manajer logistik dan manajer keuangan memang melakukan

tugas yang terpisah, begitupun dengan hasil wawancaranya.

2. Pemisahan tugas antara orang yang bertanggung jawab untuk

mengirimkan barang yaitu staf gudang dan orang yang bertanggung jawab

untuk mempersiapkan dan menerbitkan commercial invoice dan tax

invoice yaitu staf keuangan dan staf pajak.

Aktivitas pengendalian ini didesain untuk mencegah terjadinya penjualan

fiktif atau kemungkinan manipulasi invoice. Pemisahan tugas antara staf

gudang yang bertanggung jawab untuk mengirimkan barang dengan staf

keuangan yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan menerbitkan

invoice bertujuan untuk mencegah staf gudang mengirimkan jumlah

barang yang lebih banyak daripada yang tertera di invoice untuk kemudian

sisanya disalahgunakan untuk kepentingan sendiri.

Auditor menguji pengendalian ini dengan melakukan walkthrough serta

wawancara dengan staf gudang dan staf keuangan untuk menjelaskan

tugasnya masing-masing. Dari hasil walkthrough, staf gudang dan staf

keuangan memang melakukan tugas yang terpisah, begitupun dengan hasil

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 63: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

63

Universitas Indonesia

wawancaranya. Staf gudang bertugas mengirimkan barang, sedangkan staf

keuangan bertugas mempersiapkan invoice.

Untuk tipe pengendalian yang ketiga yaitu penomoran dokumen proforma

invoice, delivery order, dan commercial invoice. Aktivitas pengendalian ini

didesain untuk mempermudah pelacakan jika terdapat dokumen yang hilang atau

mempermudah pencarian dokumen saat dibutuhkan serta untuk mencegah invoice

fiktif. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif sehingga uji

pengendalian dapat dilaksanakan. Auditor menguji pengendalian ini dengan

memeriksa sampel proforma invoice, delivery order, dan commercial invoice.

Dari hasil pemeriksaan auditor atas sampel yang digunakan, semua dokumen

proforma invoice, delivery order, dan commercial invoice telah diberi nomor

berurut sesuai kebijakan perusahaan.

3.2.2.2 Penjualan Suku Cadang

PT X melakukan pengendalian internal berbentuk otorisasi dalam aktivitas

penjualan suku cadang, yaitu otorisasi dari konsumen tentang perbaikan produk.

Setelah teknisi memberitahu konsumen tentang kerusakan apa yang terjadi atas

produknya, konsumen harus memberikan persetujuan perbaikan produknya.

Aktivitas pengendalian ini didesain untuk mencegah terjadinya miskomunikasi di

masa yang akan datang antara konsumen dengan layanan purnajual, contohnya

konsumen keberatan untuk membayar biaya perbaikan. Auditor menganggap

implementasi pengendalian ini telah cukup efektif sehingga uji pengendalian

dapat dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa memo persetujuan

perbaikan atas barang-barang yang sedang diperbaiki. Dari hasil pemeriksaan

auditor, tidak ada barang yang sedang diperbaiki yang memo persetujuan

perbaikannya tidak ditandatangani oleh konsumen. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa seluruh perbaikan barang didasarkan atas persetujuan

konsumen tersebut. Jika ada konsumen yang tidak menyetujui perbaikan barang

tersebut, maka konsumen tidak perlu menandatangani memo persetujuan

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 64: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

64

Universitas Indonesia

perbaikan barang. Konsumen dapat membawa kembali barangnya, sedangkan

memo persetujuan perbaikan tidak perlu diproses lebih lanjut.

3.2.2.3 Penerimaan Kas

Pengendalian internal yang dilakukan oleh PT X adalah melakukan cross

checking antara informasi yang didapat dari online banking dengan invoice serta

bank statement yang diterima setiap bulan dari bank. Aktivitas pengendalian ini

didesain untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi yaitu keterjadian

(occurence). PT X hanya boleh mencatat penerimaan kas apabila telah tersedia

dokumen dan bukti-bukti pendukung lain. Auditor menganggap implementasi

pengendalian ini telah cukup efektif sehingga uji pengendalian dapat

dilaksanakan.

Auditor menguji pengendalian ini dengan meminta printscreen online

banking dan bank statement kemudian memeriksa pembayaran-pembayaran yang

telah dilakukan oleh distributor. Selain itu, auditor juga memeriksa pencatatan

pembayaran-pembayaran pada modul penjualan dan piutang dalam sistem XXX

Pro. Dari hasil pemeriksaan auditor, PT X selalu mengakui penerimaan kas

apabila terdapat bukti yang mendukung. Tidak ada penerimaan kas yang tidak

didukung oleh bukti.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 65: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

65

Universitas Indonesia

3.2.3 Pengujian Substantif atas Transaksi

Tabel 3.2 – Pengujian Substantif atas Transaksi

Tujuan Audit

Terkait Transaksi

yang Ingin Dicapai

Pengendalian Internal Evaluasi Pengendalian

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Keterjadian Peninjauan dan

otorisasi pesanan

pembelian oleh

manajer logistik

Memeriksa sampel

pesanan pembelian

Vouching nomor-

nomor pesanan

penjualan

Keterjadian Peninjauan dan

otorisasi batas kredit

distributor dan

proforma invoice oleh

manajer keuangan

Memeriksa daftar

piutang semua

distributor dan

memeriksa sampel

proforma invoice

Vouching nomor-

nomor commercial

invoice

Keterjadian; akurasi Peninjauan dan

otorisasi delivery order

oleh manajer logistik

Memeriksa sampel

delivery order

Vouching nomor-

nomor delivery

order; rekalkulasi

jumlah transaksi

penjualan dalam

sistem XXX Pro

Keterjadian; akurasi Peninjauan dan

otorisasi commercial

invoice dan tax invoice

oleh manajer keuangan

dan manajer pajak

Memeriksa sampel

commercial invoice

dan tax invoice

Reviu jumlah

tagihan pada

commercial invoice

dan tax invoice;

rekalkulasi jumlah

tagihan pada

commercial invoice

dan tax invoice

Keterjadian; akurasi Otorisasi dari

konsumen tentang

perbaikan produk

Memeriksa sampel

memo persetujuan

perbaikan atas barang-

barang yang sedang

diperbaiki

Reviu modul

penjualan pada

sistem XXX Pro;

rekalkulasi jumlah

transaksi penjualan

suku cadang

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 66: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

66

Universitas Indonesia

Tabel 3.2 – Sambungan

Tujuan Audit

Terkait Transaksi

yang Ingin Dicapai

Pengendalian Internal Evaluasi Pengendalian

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Kelengkapan Penomoran dokumen

proforma invoice,

delivery order, dan

commercial invoice

Memeriksa sampel

proforma invoice,

delivery order, dan

commercial invoice

Menelusuri nomor-

nomor proforma

invoice, delivery

order, dan

commercial invoice

ke jurnal penjualan

pada sistem XXX

Pro untuk

memastikan bahwa

semua telah dicatat

Pencatatan ke buku

besar; akurasi

Melakukan cross

checking antara

informasi yang didapat

dari online banking

dengan invoice serta

bank statement yang

diterima setiap bulan

dari bank

Meminta printscreen

online banking dan

bank statement

kemudian memeriksa

pembayaran-

pembayaran yang

telah dilakukan oleh

distributor dalam

sistem XXX Pro

Menelusuri

commercial invoice

ke jurnal penjualan

dan memeriksa

jumlah, tanggal,

dan nomor invoice

tersebut; footing

jurnal dan buku

besar penerimaan

kas per bulan

Pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai

tujuan audit terkait transaksi keterjadian adalah :

1. Vouching nomor-nomor pesanan penjualan, commercial invoice, delivery

order

Pengujian substantif atas transaksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa

semua transaksi penjualan benar-benar terjadi, tidak ada penjualan yang

dicatat ganda, dan didukung dokumen yang tepat dengan otorisasi yang

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 67: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

67

Universitas Indonesia

benar. Vouching nomor-nomor delivery order juga bertujuan untuk

memastikan tidak ada penjualan tanpa pengiriman dan tidak ada

pengiriman barang untuk pelanggan fiktif.

2. Reviu jumlah tagihan pada commercial invoice dan tax invoice serta reviu

modul penjualan pada sistem XXX Pro

Pengujian substantif atas transaksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa

commercial invoice ditagih atas penjualan yang benar-benar terjadi dan

modul penjualan pada sistem XXX Pro telah mencatat penjualan suku

cadang.

Pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai

tujuan audit terkait transaksi kelengkapan adalah menelusuri nomor-nomor

proforma invoice, delivery order, dan commercial invoice ke jurnal penjualan

pada sistem XXX Pro. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua

transaksi yang didukung oleh dokumen-dokumen lengkap telah dicatat.

Pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai

tujuan audit terkait transaksi akurasi adalah :

1. Rekalkulasi jumlah transaksi penjualan dalam sistem XXX Pro

Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan saldo transaksi

penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook serta penjualan suku

cadang pada sistem XXX Pro dan juga keakuratan jumlah tagihan yang

tertera pada commercial invoice dan tax invoice.

2. Footing jurnal dan buku besar penerimaan kas per bulan

Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan pencatatan setiap

jurnal penjualan dan keakuratan saldo di buku besar berdasarkan semua

jurnal penjualan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 68: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

68

Universitas Indonesia

Pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai

tujuan audit terkait transaksi pencatatan ke buku besar adalah menelusuri

commercial invoice ke jurnal penjualan dan memeriksa jumlah, tanggal, dan

nomor invoice tersebut untuk memastikan bahwa pencatatan jurnal terlah

dilakukan dengan benar sehingga saldo di buku besar juga benar.

3.2.4 Melakukan Prosedur Analitis

Auditor melakukan prosedur analitis dengan melakukan perbandingan

saldo antara periode sebelumnya dan periode berjalan. Penjualan mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan disebabkan

peningkatan kuantitas barang yang terjual. Berdasarkan wawancara, ada dua

faktor yang menyebabkan penjualan meningkat. Pertama, karena PT X

meramalkan bahwa pada periode berjalan permintaan gadget akan semakin tinggi

sebagai dampak perubahan gaya hidup yang semakin mobile, PT X menetapkan

kebijakan untuk menggalakkan promosi dalam rangka meningkatkan penjualan.

Kedua, karena pada periode berjalan PT X memiliki distributor baru yaitu PT

GTX sehingga lengan distribusi untuk penjualan produk semakin panjang

Tabel 3.3 – Prosedur Analitis

Type of

Revenue

Client Balance Audited Balance Fluctuation

Current Year Prior Year Amount %

Sales of FG (4.345.389.852.681) (3.075.682.222.013) (1.269.707.630.668) 41,28%

Sales Other

● Spare Part (18.048.718.919) (18.354.480.051) 305.761.132 -1,67%

● Warranty (1.023.870.895) (1.146.215.846) 122.344.950 -10,67%

● Other

Service (4.226.106.243) (2.336.607.594) (1.889.498.650) 80,87%

Total Sales

Other (23.298.696.058) (21.837.303.491) (1.461.392.567) 6,69%

Total Net

Revenue (4.368.688.548.739) (3.097.519.525.504) (1.271.169.023.235) 41,04%

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 69: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

69

Universitas Indonesia

Auditor juga melihat kesesuaian dan hubungan saldo akun penjualan

dengan saldo akun lain. Pada laporan magang ini, diambil contoh beban promosi

untuk melihat kewajaran dari fluktuasi yang terjadi pada penjualan. Dapat dilihat

pada tabel 3.4 di bawah ini bahwa total beban promosi yang diambil dari kertas

kerja beban operasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setelah

melakukan inquiry dengan manajemen, didapatkan penjelasan bahwa PT X

menetapkan kebijakan untuk menggalakkan promosi dalam rangka meningkatkan

penjualan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peningkatan penjualan wajar

dan kebijakan yang diterapkan PT X telah berjalan efektif untuk meningkatkan

penjualan.

Tabel 3.4 – Beban Promosi PT X

Description Client Balance

Current Year

Audited Balance

Prior Year

Fluctuation

Amount %

Total Marketing Expense 144.927.897.876 69.981.301.404 74.946.596.473 107%

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Untuk mengevaluasi kewajaran dari transaksi penjualan PT X, auditor

melakukan analisis gross margin. Seperti yang diungkapkan dalam KAM, analisis

gross margin dimaksudkan untuk mencapai tujuan kewajaran atas penjualan dan

COGS. Auditor ingin melihat fluktuasi gross margin periode berjalan dengan

periode sebelumnya, serta melihat stabilitas tren gross margin per bulan sehingga

penjualan dan COGS pada periode berjalan dapat dikatakan wajar.

Dapat dilihat pada tabel 3.5 di halaman selanjutnya bahwa PT X

mengalami peningkatan gross profit sebesar 43%, sejalan dengan meningkatnya

penjualan. Faktor pengurang penjualan meningkat menjadi 18%, ini merupakan

bukti bahwa PT X secara intensif telah melaksanakan strategi pemasaran dalam

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 70: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

70

Universitas Indonesia

rangka meningkatkan penjualan dengan diskon, proteksi harga, dll. Sehubungan

dengan kondisi pasar netbook yang sangat kompetitif, maka PT X memutuskan

mengurangi harga produk dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas penjualan

agar profit terus bertambah. COGS mengalami peningkatan sebesar 32%, hal ini

berhubungan dengan peningkatan kuantitas penjualan yang telah dijelaskan

sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PT X mengalami

peningkatan gross margin sebesar 0.57%. Karena kuantitas penjualan meningkat,

maka gross profit mengalami peningkatan.

Tabel 3.5 – Analisis Gross Margin

Description Client Balance Audited Balance Fluctuation

Current Year Prior Year Amount %

Sales (4.368.688.548.739) (3.311.866.768.923) (1.056.821.779.816) 32%

Sales deduction 253.511.503.004 214.347.243.419 39.164.259.585 18%

Net sales (4.115.177.045.735) (3.097.519.525.504) (1.017.657.520.232) 33%

Sales deduction -5,80% -6,47%

COGS 3.797.506.284.442 2.875.911.415.070 921.594.869.372 32%

Gross Profit (317.670.761.293) (221.608.110.434) (96.062.650.860) 43%

Gross Margin 7,72% 7,15% 0,57%

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Auditor juga melakukan analisis tren penjualan PC, laptop, notebook, dan

netbook pada periode tahun berjalan dengan bantuan inquiry dengan klien. PT X

menerima stok model baru (stylish netbook) pada Agustus sehingga penjualan

meningkat pada Agustus dan September. Namun, pada bulan Oktober terjadi

penurunan penjualan yang disebabkan oleh kebijakan PT X untuk menetapkan

pengurangan/diskon harga dengan tujuan untuk menarik konsumen sebanyak-

banyaknya. Strategi tersebut dianggap berhasil karena pada bulan November,

Desember, dan Januari penjualan kembali meningkat.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 71: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

71

Universitas Indonesia

Pada bulan Februari, penjualan PC, laptop, notebook, dan netbook

menurun dikarenakan headquarter PT X tutup selama tahun baru cina yang

menyebabkan tidak adanya pengiriman barang jadi. Pada kuarter ketiga, penjualan

PT X cenderung menurun, berdasarkan inquiry dengan manajer keuangan,

penurunan ini disebabkan oleh sangat tingginya penjualan di kuarter sebelumnya.

Namun, penjualan kembali meningkat pada bulan Juni yang disebabkan oleh

berlangsungnya berlangsung liburan sekolah. Tren penjualan PT X per bulan pada

tahun 2010 dan 2011 digambarkan dalam gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1 – Tren Penjualan PT X

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

3.2.5 Pengujian Substantif atas Saldo

Sebelum melakukan pengujian substantif atas saldo, auditor melakukan

cut off test. Prosedur ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan timing yaitu

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 72: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

72

Universitas Indonesia

transaksi penjualan dicatat pada periode yang tepat. Prosedur yang dilakukan

adalah dengan meminta invoice pada tiga hari terakhir sebelum dan sesudah

tanggal cut off. Setelah itu auditor memeriksa tanggal diterimanya barang dan

tanggal pencatatan transaksi dalam jurnal apakah periode pencatatannya sudah

tepat. Berdasarkan pemeriksaan auditor dengan cut off test, transaksi penjualan PT

X dicatat pada periode yang tepat.

Tabel 3.6 – Cut Off Test

Customer Commercial Invoice Date of Delivery

GL Date Date Amount (ex. VAT) Order

PT DCX 28-Jun-10 USD 491.969,85 28-Jun-10 28-Jun-10

PT DCX 28-Jun-10 USD 492.458,40 30-Jun-10 28-Jun-10

PT DCCX 28-Jun-10 USD 492.458,40 30-Jun-10 28-Jun-10

PT DCX 28-Jun-10 USD 492.458,40 30-Jun-10 28-Jun-10

PT DCX 28-Jun-10 USD 492.458,40 30-Jun-10 28-Jun-10

PT DCCX 29-Jun-10 USD 492.458,40 29-Jun-10 29-Jun-10

PT DCCX 29-Jun-10 USD 401.382,00 29-Jun-10 29-Jun-10

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Langkah selanjutnya yang dilakukan auditor dalam mengaudit penjualan

adalah meminta semua laporan penjualan per bulan untuk periode tahun berjalan

pada PT X yang diambil dari sistem XXX Pro. Hal ini untuk mengevaluasi

akurasi dari transaksi penjualan. Perlu diingat kembali bahwa penjualan pada PT

X terdiri dari penjualan PC, laptop, notebook, dan netbook dan penjualan suku

cadang. Oleh karena itu, rekonsiliasi yang dilakukan juga harus terpisah antara

penjualan PC, laptop, notebook, dan netbook dan penjualan suku cadang. Setelah

laporan penjualan per bulan terkumpul, auditor kemudian membandingkannya

dengan saldo yang tertera di trial balance. Jika terdapat perbedaan yang besarnya

melebihi tingkat materialitas yang telah ditetapkan (materialitas untuk akun

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 73: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

73

Universitas Indonesia

penjualan yang mana merupakan akun di laporan laba rugi sebesar

US$1,500,000), maka harus ditindaklanjuti. Dapat dilihat pada tabel 3.7 bahwa

perbedaan yang terjadi untuk penjualan PC, laptop, notebook, dan netbook hanya

sebesar Rp2.150.409,00

Tabel 3.7 – Rekonsiliasi Penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook

Month Quantity Sales in IDR

July 138.991 279.670.202.006

August 169.026 323.398.469.840

September 188.380 367.356.016.418

October 206.218 308.420.693.860

November 243.202 349.172.756.160

December 278.224 379.313.849.681

January 175.719 470.165.208.136

February 223.944 404.088.722.680

March 285.450 467.737.511.067

April 165.721 330.426.603.910

May 141.371 288.064.946.133

June 175.719 377.577.023.198

Total 2.391.965 4.345.392.003.090

per TB 4.345.389.852.681

different 2.150.409 i-passed

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Saat dilakukan rekonsiliasi untuk penjualan suku cadang pada tabel 3.8 di

halaman selanjutnya, perbedaan yang terjadi sebesar Rp13.069.368,00. Kedua

perbedaan tersebut masih jauh di bawah materialitas. Oleh karena itu, tidak perlu

ada pemeriksaan lebih lanjut, auditor hanya perlu untuk bertanya ke PT X

mengapa dapat terjadi perbedaan saldo tersebut.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 74: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

74

Universitas Indonesia

Tabel 3.8 – Rekonsiliasi Penjualan Suku Cadang

Month Quantity Sales in IDR

July 2.281 1.768.229.837

August 2.381 1.859.684.848

September 1.874 1.326.693.383

October 2.489 2.129.034.044

November 2.599 1.966.140.904

December 3.044 2.117.086.418

January 3.995 2.566.440.114

February 2.916 1.773.403.746

March 3.098 2.138.834.816

April 2.755 1.948.837.532

May 2.480 1.638.216.269

June 3.270 2.053.024.780

Total 33.182 23.285.626.690

per TB 23.298.696.058

different (13.069.368) i-passed

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

3.2.6 Penyelesaian Audit

Penulis tidak ikut serta dalam tahap penyelesaian audit karena penulis

telah menyelesaikan periode magang di KAP SW.

3.3 Prosedur Audit atas Piutang Dagang pada PT X

Tahap perencanaan audit piutang seperti pemahaman proses bisnis,

penetapan materialitas, penetapan sampel, dan evaluasi pengendalian serta

pengujian substantif atas transaksi digabung dengan perencanaan audit penjualan

karena KAP SW mengganggap penjualan dan piutang dianggap proses yang tidak

dapat dipisahkan. Berikut adalah prosedur-prosedur yang dilakukan auditor dalam

mengaudit piutang usaha PT X :

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 75: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

75

Universitas Indonesia

3.3.1 Membuat Lead Schedule

Prosedur pertama yang dilakukan untuk mengaudit piutang adalah

membuat lead schedule (lampiran 1). Lead schedule dibuat untuk mencapai tujuan

audit kelengkapan, keberadaan, dan akurasi. Lead schedule terdiri dari :

1. Saldo tahun berjalan

2. Saldo periode lalu

3. Fluktuasi saldo tahun berjalan jika dibandingkan dengan periode lalu baik

kenaikan maupun penurunan dalam bentuk nominal dan persentase

perubahan tersebut.

3.3.2 Membandingkan A/R Turnover dan Average Collection Period Tahun

Berjalan dengan Periode Lalu

Prosedur ini bertujuan untuk menganalisis kewajaran kolektibilitas piutang

dan periode penagihan rata-rata perusahaan dan untuk memastikan bahwa tidak

ada perubahan yang signifikan dan material. Dapat dilihat pada tabel 3.9 pada

halaman selanjutnya bahwa A/R Turnover PT X mengalami peningkatan. Hal ini

diikuti oleh penurunan pada average collection periode dari tujuh hari pada

periode lalu menjadi empat hari pada periode tahun berjalan. Ini berarti distributor

dapat membayar hutang mereka lebih cepat dari tahun sebelumnya. Setelah

melakukan inquiry dengan klien, penyebab hal tersebut adalah karena distributor

menggunakan fasilitas kredit dari bank untuk meningkatkan kinerja kredit mereka.

Peningkatan kinerja kredit akan meningkatkan batas kredit distributor untuk tahun

depan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 76: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

76

Universitas Indonesia

Tabel 3.9 – A/R Turnover dan Average Collection Period

A/R TO Sales Collect. Period 360

Avg A/R A/R TO

Current Year Prior Year Fluctuation

Amount %

Net Sales 4.345.389.852.681 3.075.682.222.013 1.269.707.630.668 41%

A/R

Beginning 31.077.938.086 89.402.178.157 58.324.240.071 -65%

Ending 58.996.035.171 31.077.938.086 27.918.097.085 90%

Average 45.036.986.629 60.240.058.122 15.203.071.493 -25%

A/R TO 96 51 45 89%

Collect. Period 4 7 -3 -47%

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

3.3.3 Konfirmasi Piutang Dagang

Prosedur ini dilakukan untuk memenuhi tujuan audit kelengkapan,

keberadaan, akurasi, hak dan kewajiban. KAP SW mengirimkan surat konfirmasi

positif kepada distributor-distributor PT X yang memiliki piutang di atas 10% dari

total piutang PT X, yaitu PT DCX, PT VSDX, dan PT DCCX. Konfirmasi ini

bertujuan untuk memastikan saldo piutang yang dicatat oleh PT X sama dengan

saldo hutang yang dicatat oleh distributor. Setelah semua distributor mengirimkan

balasan atas konfirmasi, KAP SW akan membuat daftar tanggapan konfirmasi

(lampiran 2) yang berisi tanggapan dari setiap distributor atau saldo yang diakui

oleh distributor. Dalam daftar tanggapan konfirmasi, jumlah saldo piutang yang

diakui oleh PT X sama dengan saldo hutang yang diakui oleh distributor-

distributor. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sementara bahwa tidak ada bukti

yang menunjukkan terjadi salah saji atau kecurangan dalam piutang.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 77: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

77

Universitas Indonesia

3.3.4 Melakukan Uji Translasi Piutang dengan Mata Uang Asing

Prosedur ini dilakukan untuk menguji apakah perusahaan telah

mentranslasi piutang dengan mata uang asing dengan benar. Prosedur ini

dilakukan untuk memenuhi tujuan audit akurasi. Auditor mengumpulkan daftar

seluruh piutang yang dimiliki PT X dalam Dolar Amerika kemudian

menjumlahkannya. Total saldo piutang dalam Dolar Amerika kemudian dikalikan

menggunakan nilai tukar X Group. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

3.10 di bawah ini :

Tabel 3.10 – Uji Translasi Piutang

Currency Total Receivable Group Rate Revaluated

Amount

USD 5.453.373 8996 49.058.542.159

IDR 6.606.121.711 1 6.606.121.711

Total Revaluasi 55.664.663.870

Total per TB 55.556.466.576

108.197.294 i-passed

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Berdasarkan uji translasi piutang tersebut, terdapat perbedaan antara total

piutang yang telah ditranslasi dengan total piutang pada neraca saldo sebesar

Rp108.197.294,00. Walaupun terdapat perbedaan, tetapi perbedaan tersebut tidak

lebih besar dari materialitas yaitu US$2,500,000 sehingga tidak diperlukan

pemeriksaan lebih lanjut.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 78: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

78

Universitas Indonesia

3.3.5 Menganalisis Kebijakan Penghapusan Piutang dan Penyisihan

Piutang Tak Tertagih

PT X mematuhi kebijakan dari headquarter dalam menentukan penyisihan

piutang tak tertagih yaitu persentase piutang yang diklasifikasi berdasarkan

kategori jumlah hari keterlambatan pembayaran dari jatuh tempo. Auditor

menjumlahkan total piutang berdasarkan kategori days overdue yaitu 0-30 days

overdue, 31-60 days overdue, 61-90 days overdue, 91-180 days overdue, dan

more than 180 days overdue dari aging schedule piutang perusahaan. Total

masing-masing kategori piutang kemudian dikalikan dengan persentase kebijakan

penyisihan piutang tak tertagih.

Tabel 3.11 – Persentase Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Kategori Days overdue %

1 0-30 days 0%

2 31-60 days 20%

3 61-90 days 40%

4 91-180 days 60%

5 More than 180 days 100%

Sumber : Dokumentasi Audit KAP

Perhitungan penyisihan piutang tak tertagih yang lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 3.12 di halaman selanjutnya. Untuk analisis lebih lanjut mengenai

penyisihan piutang tak tertagih pada PT X akan penulis bahas pada bab 4.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 79: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

79

Universitas Indonesia

Tabel 3.12 – Bad Debt Provision

Category Total Receivable % Bad Debt Provision

0 - 30 days overdue 55.529.303.617 0 -

31 - 60 days overdue 354.009.821 20% 70.801.964

61 - 90 days overdue 0 40% 0

91 - 180 days overdue 48.937.983 60% 29.362.790

More than 180 days 3.631.611 100% 3.631.611

Total 55.935.883.031

103.796.365

TB Balance 103.796.365

Difference - i-passed

Sumber : Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 80: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

80

Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

4.1 Analisis atas Proses Bisnis PT X

4.1.1 Pemrosesan Pesanan Penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook di

PT X

Dalam memproses pesanan penjualan, tahapan-tahapan yang dilakukan PT

X dapat diringkas sebagai berikut :

1. Menerima order dari pelanggan

Pesanan penjualan dimulai saat PT X menerima pesanan pembelian dari

distributor. Selanjutnya pesanan pembelian akan dikirimkan kepada divisi

logistik untuk diproses lebih lanjut.

2. Memverifikasi dan mempersiapkan persediaan

Di divisi logistik, dilakukan pengecekan atas ketersediaan barang yang

diminta oleh distributor. Jika barang yang diminta tersedia, maka manajer

logistik mengotorisasi pesanan pembelian tersebut untuk kemudian

dibuatkan proforma invoice dan proses dilanjutkan ke divisi keuangan.

3. Memverifikasi batas kredit

Staf divisi keuangan kemudian melihat batas kredit distributor tersebut.

Jika distributor tersebut memiliki jumlah piutang beredar yang melampaui

batas, maka perusahaan menunda penjualan tersebut hingga distributor

tersebut membayar hutangnya. Namun, apabila tidak ada masalah, maka

penjualan dilakukan, kemudian proforma invoice diotorisasi oleh manajer

keuangan.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 81: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

81

Universitas Indonesia

Dalam hal verifikasi kredit pelanggan untuk penjualan, PT X hanya

melakukan pengecekan terhadap jumlah kredit pelanggan apakah melampaui

batas atau tidak. Akan lebih baik jika PT X juga melakukan pengecekan riwayat

pembayaran kredit pelanggan seperti yang dijelaskan oleh Arens et al. (2009). Ha

ini disebakan karena pelanggan yang sering terlambat dalam melakukan

pembayaran kredit akan berpotensi mengganggu arus kas perusahaan sehingga hal

ini pantas untuk dijadikan pertimbangan untuk melangsungkan penjualan atau

tidak.

4.2 Analisis atas Prosedur Audit Penjualan Barang Jadi KAP SW

4.2.1 Pemahaman Proses Bisnis

KAP SW menggunakan data tahun lalu untuk memahami proses bisnis PT

X karena PT X adalah klien lama dari KAP SW. Proses bisnis terdiri dari bagian-

bagian penting yang saling berhubungan, baik personil yang berada di dalam

proses tersebut, sistem yang digunakan, dll. Apabila terdapat perubahan, baik

dalam sistem yang digunakan ataupun personil yang melakukan suatu aktivitas,

maka proses bisnis tersebut kemungkinan besar juga akan berubah, baik dari segi

efektivitas, efisiensi, ataupun aktivitas pengendalian yang dilakukan. Oleh karena

itu, tidak cukup jika KAP SW hanya menggunakan data tahun tahun lalu. KAP

SW wajib melakukan pemahaman proses bisnis setiap periode audit walaupun PT

X bukan klien baru untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan wajar.

4.2.2 Uji Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Pada tabel 4.1, penulis mencoba untuk menghubungkan tujuan audit

terkait transaksi, kunci pengendalian internal, uji pengendalian, dan pengujian

substantif atas transaksi yang seharusnya dilakukan berdasarkan Arens et al.

(2009). Tabel tersebut akan memperlihatkan prosedur uji pengendalian dan

pengujian substantif yang telah dan belum dilakukan oleh KAP SW dalam

mengaudit PT X

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 82: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

82

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 – Hubungan Tujuan Audit terkait Transaksi, Kunci Pengendalian

Internal, Uji Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Tujuan Audit

Terkait

Transaksi

yang Ingin

Dicapai

Pengendalian

Internal

Evaluasi

Pengendalian Dilakukan

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Dilakukan

Keterjadian Peninjauan

dan otorisasi

pesanan

pembelian

oleh manajer

logistik

Memeriksa

sampel

pesanan

pembelian V

Vouching

nomor-nomor

pesanan

penjualan V

Peninjauan

dan otorisasi

batas kredit

distributor dan

proforma

invoice oleh

manajer

keuangan

Memeriksa

daftar piutang

semua

distributor dan

memeriksa

sampel

proforma

invoice

V

Vouching

nomor-nomor

commercial

invoice V

Peninjauan

dan otorisasi

delivery order

oleh manajer

logistik

Memeriksa

sampel

delivery order V

Vouching

nomor-nomor

delivery order V

Peninjauan

dan otorisasi

commercial

invoice dan

tax invoice

oleh manajer

keuangan dan

manajer pajak

Memeriksa

sampel

commercial

invoice dan

tax invoice V

Reviu jumlah

tagihan pada

commercial

invoice dan tax

invoice V

Otorisasi

konsumen

perbaikan

Periksa memo

persetujuan

perbaikan

V

Reviu modul

penjualan pada

sistem

V

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 83: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

83

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 – Sambungan (1)

Tujuan Audit

Terkait

Transaksi

yang Ingin

Dicapai

Pengendalian

Internal

Evaluasi

Pengendalian Dilakukan

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Dilakukan

Kelengkapan Penomoran

dokumen

proforma

invoice,

delivery

order, dan

commercial

invoice

Memeriksa

sampel

proforma

invoice,

delivery

order, dan

commercial

invoice

V

Menelusuri

nomor-nomor

proforma

invoice,

delivery order,

dan commercial

invoice ke

jurnal

penjualan untuk

memastikan

bahwa semua

telah dicatat

V

Akurasi Peninjauan

dan otorisasi

delivery order

oleh manajer

logistik

Memeriksa

sampel

delivery order

V

Rekalkulasi

jumlah

transaksi

penjualan

dalam sistem

XXX Pro

V

Peninjauan

dan otorisasi

commercial

invoice dan

tax invoice

oleh manajer

keuangan dan

manajer pajak

Memeriksa

sampel

commercial

invoice dan

tax invoice V

Rekalkulasi

jumlah tagihan

pada

commercial

invoice dan tax

invoice

V

Otorisasi

konsumen

perbaikan

Periksa memo

persetujuan

perbaikan

V

Rekalkulasi

transaksi sales V

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 84: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

84

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 – Sambungan (2)

Tujuan Audit

Terkait

Transaksi

yang Ingin

Dicapai

Pengendalian

Internal

Evaluasi

Pengendalian Dilakukan

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Dilakukan

Akurasi Melakukan

cross

checking

antara

informasi

yang didapat

dari online

banking

dengan

invoice serta

bank

statement

yang diterima

setiap bulan

dari bank

Meminta

printscreen

online

banking dan

bank

statement

kemudian

memeriksa

pembayaran-

pembayaran

yang telah

dilakukan

oleh

distributor

dalam sistem

XXX Pro

V

Footing jurnal

dan buku besar

penerimaan kas

per bulan

V

Pencatatan ke

master file

dan buku

besar

Melakukan

cross

checking

antara

informasi

yang didapat

dari online

banking

dengan

invoice serta

bank

statement

yang diterima

setiap bulan

Meminta

printscreen

online

banking dan

bank

statement

kemudian

memeriksa

pembayaran

yang telah

dilakukan

oleh

distributor

dalam sistem

V

Menelusuri

commercial

invoice ke

jurnal penjualan

dan memeriksa

jumlah, tanggal,

dan nomor

invoice tersebut V

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 85: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

85

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 – Sambungan (3)

Tujuan Audit

Terkait

Transaksi

yang Ingin

Dicapai

Pengendalian

Internal

Evaluasi

Pengendalian Dilakukan

Pengujian

Substantif atas

Transaksi

Dilakukan

Klasifikasi Klasifikasi

akun telah

diverifikasi

Memeriksa

dokumen

untuk

verifikasi

internal

X

Memeriksa

duplikat

commercial

invoice untuk

memastikan

klasifikasi akun

telah tepat

X

Waktu Delivery

order diberi

nomor

Menelusuri

nomor-nomor

delivery order

V

Membandingkan

tanggal pada

jurnal penjualan

dengan

commercial

invoice dan

delivery order

X

Arens et al. (2009) menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan audit terkait

transaksi klasifikasi, auditor menguji pengendalian dengan memeriksa dokumen

untuk verifikasi internal serta menguji detil transaksi dengan memeriksa duplikat

commercial invoice untuk memastikan klasifikasi akun telah tepat. KAP SW tidak

melakukan kedua prosedur ini dalam mengaudit PT X. Dampak dari tidak

dilakukannya evaluasi pengendalian tersebut adalah meningkatkan risiko

kesalahan klasifikasi akun penjualan perusahaan.

Dampak lain yang timbul karena tidak dilakukannya pengujian detil

transaksi tersebut adalah kesalahan dalam saldo penjualan karena keikutsertaan

transaksi lain yang bukan penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook serta

suku cadang. Contoh yang dapat diambil dalam kasus PT X, penjualan PT X

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 86: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

86

Universitas Indonesia

terdiri dari penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook serta penjualan suku

cadang. Jika uji pengendalian dan uji detil transaksi tidak dilakukan, maka

kemungkinan perusahaan mencatat penjualan aset operasi sebagai contoh atau

penjualan lain selain kedua penjualan tersebut akan meningkat dan karena

kesalahan klasifikasi tersebut, saldo penjualan menjadi overstated.

Pengujian substantif atas transaksi lainnya yang tidak dilakukan oleh KAP

SW adalah membandingkan tanggal pada jurnal penjualan dengan commercial

invoice dan delivery order untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi timing.

Dampak dari tidak dilakukannya prosedur ini adalah kesalahan perusahaan dalam

mencatat periode transaksi penjualan sehingga juga akan mengakibatkan

kesalahan saldo penjualan dalam satu periode.

4.3 Analisis atas Prosedur Audit Piutang KAP SW

4.3.1 Evaluasi Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Piutang

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab 3 bahwa KAP SW tidak

memisahkan evaluasi pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

terpisah untuk piutang dengan penjualan. Evaluasi pengendalian dan pengujian

substantif atas transaksi untuk audit atas setiap akun jauh lebih baik jika tidak

digabungkan karena walaupun akun-akun tersebut terhubung dalam satu siklus,

tetapi desain dan implementasi pengendalian atas akun piutang dan penjualan

tetaplah berbeda.

4.3.2 Konfirmasi Piutang Dagang

KAP SW menggunakan konfirmasi positif untuk memastikan jumlah

piutang PT X pada distributor. Berdasarkan literatur-literatur yang penulis

temukan, konfirmasi positif memang dinilai lebih andal daripada konfirmasi

negatif. Jika auditor mengirimkan konfirmasi negatif, kemungkinan distributor PT

X tidak membalas akan lebih besar walaupun terdapat perbedaan jumlah saldo,

apalagi jika saldo piutang yang dicatat oleh PT X lebih kecil daripada yang dicatat

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 87: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

87

Universitas Indonesia

oleh distributor tersebut. PT X sudah tepat dalam memilih konfirmasi positif

daripada konfirmasi negatif.

Namun, KAP SW hanya mengirimkan konfirmasi positif atas piutang

kepada distributor yang memiliki saldo piutang di atas 10% dari total piutang.

Jadi, hanya tiga distributor dari 15 distributor utama yang dikirimi konfirmasi

positif atas piutang oleh KAP SW. Untuk meningkatkan keyakinan atas kebenaran

saldo piutang PT X, KAP SW seharusnya mengirimkan konfirmasi positif atas

piutang kepada seluruh distributornya mengingat jumlah distributor PT X

sebenarnya juga tidaklah banyak. Karena KAP SW hanya mengirimkan

konfirmasi positif kepada tiga distributornya, maka kemungkinan terjadi

perbedaan saldo piutang yang dicatat oleh PT X dengan saldo utang yang dicatat

oleh 12 distributor lainnya akan lebih besar. Hal ini akan membuat kuraang

tercapainya tujuan audit akurasi

4.3.3 Uji Translasi Piutang Mata Uang Asing

PSAK 10 paragraf 9 menjelaskan bahwa pos aktiva dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukan

kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai

indikator yang obyektif. Di lain pihak, PT X melakukan translasi piutang mata

uang asing menggunakan kurs X Group. Kurs X Group adalah kurs yang

ditetapkan oleh headquarter.

Dalam kasus PT X, manajemen mempunyai kebijakan untuk melakukan

translasi piutang mata uang asing menggunakan kurs X Group. Oleh karena itu,

PT X belum mematuhi standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, yaitu PSAK

10. Berikut perhitungan penulis dalam translasi piutang mata uang asing PT X

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011, yaitu

8597.00 agar sesuai dengan PSAK 10.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 88: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

88

Universitas Indonesia

Tabel 4.2 – Uji Translasi Piutang Mata Uang Asing

Mata Uang Total Piutang Kurs Tengah BI Nilai Revaluasi

USD 5.453.373 8597 46.882.646.391

IDR 6.606.121.711 1 6.606.121.711

Total Revaluasi 53.488.768.103

Total per TB 55.556.466.576

(2.067.698.474) i-passed

Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa apabila translasi dihitung menggunakan

kurs tengah Bank Indonesia. Perbedaan antara total piutang yang telah ditranslasi

dengan total piutang pada neraca saldo menjadi sebesar Rp2.067.698.474,00.

Jumlah ini jauh lebih besar daripada perbedaan saldo saat translasi menggunakan

kurs X Group yang hanya Rp108.197.294,00. Namun, jumlah tersebut ternyata

masih tetap di bawah materialitas yang telah ditetapkan KAP SW.

4.3.4 Kebijakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

IAS 39 mengatur penurunan nilai piutang dalam dua tahap, yaitu penilaian

individual dan penilaian kolektif. Manajemen PT X hanya melakukan satu tahap

penilaian kolektif. Hal ini dikarenakan tidak adanya indikasi distributor yang tidak

dapat membayar piutangnya. Agar sesuai dengan IFRS, seharusnya manajemen

PT X melakukan penilaian individual terlebih dahulu. PT X diketahui memiliki 15

distributor dan jumlah distributor yang memiliki jumlah piutang besar ada tiga :

PT DCX, PT VSDX, dan PT DCCX. Hal ini dapat diketahui dari jumlah

distributor yang dikirimi konfirmasi positif yaitu distributor yang memiliki

piutang di atas 10% dari total piutang.

Idealnya, PT X harus melakukan penilaian individual atas penurunan nilai

piutang PT DCX, PT VSDX, dan PT DCCX dengan menganalisis kondisi

keuangan ketiga distributor tersebut. Jika setelah dilakukan analisis terjadi

penurunan nilai piutang secara signifikan dari ketiga distributor tersebut, maka PT

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 89: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

89

Universitas Indonesia

X harus mengakui penurunan tersebut. Namun, jika hanya satu atau dua dari tiga

distributor yang mengalami penurunan nilai piutang secara signifikan, maka

sisanya harus diikutsertakan kembali ke tahap penilaian kolektif bersama dengan

piutang 12 distributor lainnya.

Kebijakan headquarter mengenai persentase penyisihan piutang tak

tertagih berdasarkan aging schedule tetap dapat digunakan dalam penilaian

kolektif untuk 12 distributor. Untuk mendapatkan total penurunan nilai piutang

yang kemudian akan digunakan untuk besar penyisihan piutang tak tertagih,

manajemen menjumlahkan total penurunan piutang dengan penilaian individual

dan total penurunan piutang dengan penilaian kolektif.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 90: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

90

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Siklus penerimaan barang jadi pada PT X telah disajikan secara wajar

Prosedur audit atas siklus penerimaan barang jadi pada KAP SW sebagian

besar telah sesuai dengan standar audit yang berlaku di Indonesia

Auditor menggunakan data tahun lalu dalam pemahaman proses bisnis

Prosedur evaluasi pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk

penjualan dan piutang tidak dilakukan terpisah

KAP dapat menambah prosedur audit sesuai dengan risiko dan nature usaha,

contohnya dalam hal pengiriman konfirmasi positif

Kebijakan PT X dalam penyisihan piutang tak tertagih belum sesuai dengan

IFRS

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk PT X

Berdasarkan pengalaman selama terlibat dalam engagement team PT X,

penulis memberikan saran, yaitu :

PT X sebaiknya melakukan tahap penilaian individual dalam perhitungan

penurunan piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih

5.2.1 Saran untuk KAP SW

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan program magang di KAP

SW, penulis memberikan beberapa saran, yaitu :

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 91: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

91

Universitas Indonesia

KAP SW sebaiknya melakukan pemahaman atas proses bisnis PT X setiap

periode audit

KAP SW sebaiknya memisahkan evaluasi pengendalian dan pengujian

substantif atas transaksi untuk penjualan dan piutang

KAP SW sebaiknya mengirimkan konfirmasi positif kepada seluruh

distributornya

KAP SW sebaiknya menyusun kebijakan dan peraturan yang lebih jelas bagi

karyawan magang

KAP SW sebaiknya mengikutsertakan karyawan magang ke dalam lebih dari

satu engagement team agar pengalamannya menjadi lebih banyak.

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 92: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

92

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., et al. (2009). Auditing and Assurance Services-An Indonesian

Adaptation. New Jersey: Pearson Education.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. (2011). Intermediate

Accounting IFRS ed. New Jersey: John Wiley & Sons.

Romney, Marshall B., Steinbart, Paul J. (2011). Accounting Information Systems

12th

ed. New Jersey: Pearson Education.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Revisi 2010. Jakarta: IAI.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Yayasan Karya Salemba Empat.

KPMG Audit Manual, 2010.

KPMG (n.d.). 20 Oktober 2011, 13.00 WIB

http://kpmg.com/id/en/whatwedo/Pages/default.aspx

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 93: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

93

Universitas Indonesia

Lampiran 1 : Lead Schedule Piutang

Account ## Client Balance Client Balance Fluctuation

Current Year Prior Year Amount %

182-1121-00-000-000 59.229.232.229 31.171.255.459 28.057.976.770 90%

182-1121-00-000-001 11.573.900 - 11.573.900 #DIV/0!

182-1121-00-000-011 - 67.620.179 -67.620.179 -100%

182-1121-00-000-022 - 24.615.745 -24.615.745 -100%

182-1121-00-000-030 38.780.748 - 38.780.748 #DIV/0!

182-1121-00-000-033 - 357.015.029 -357.015.029 -100%

182-1121-00-000-042 4.067.850 1.986.284 2.081.567 105%

182-1121-00-000-051 8.277.663 - 8.277.663 #DIV/0!

182-1121-00-000-057 7.095.442 991.711 6.103.731 615%

182-1121-00-000-066 - 39.711.840 -39.711.840 -100%

182-1121-00-000-097 12.617.626 1.076.730 11.540.896 1072%

182-1121-00-000-120 - 756.942 -756.942 -100%

182-1121-00-000-189 43.616.133 202.330.639 -158.714.506 -78%

182-1121-00-000-192 - 42.680.730 -42.680.730 -100%

182-1121-00-000-293 - - - #DIV/0!

182-1121-00-000-336 20.205.035 40.030.788 -19.825.753 -50%

182-1121-91-000-000 15.000 114.829.115 114.814.115 -100%

182-1121-99-000-000 -276.021.753 -433.142.127 157.120.374 -36%

182-1121-99-000-001 120.900 - 120.900 #DIV/0!

182-1121-99-000-011 - -522.639 522.639 -100%

182-1121-99-000-022 - -597.929 597.929 -100%

182-1121-99-000-030 -102.446 - -102.446 #DIV/0!

182-1121-99-000-033 - -1.703.697 1.703.697 -100%

182-1121-99-000-042 -10.654 -8.622 -2.032 24%

182-1121-99-000-051 28.344 - 28.344 #DIV/0!

182-1121-99-000-057 -80.181 -64.477 -15.705 24%

182-1121-99-000-066 - -215.040 215.040 -100%

182-1121-99-000-097 102.898 -4.674 107.572 -2301%

182-1121-99-000-120 - -103.364 103.364 -100%

182-1121-99-000-189 158.403 -1.553.358 1.711.761 -110%

182-1121-99-000-192 - -177.753 177.753 -100%

182-1121-99-000-293 - - - #DIV/0!

182-1121-99-000-336 184.399 -372.240 556.639 -150%

182-1128-00-000-000 -103.796.365 -318.838.955 215.042.591 -67%

Total 58.996.035.171 31.077.938.086 27.918.097.085 90%

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012

Page 94: PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN BARANG JADI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306448-S-Ayu Anggita Triandini.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA . PROSEDUR AUDIT ATAS . SIKLUS PEN

94

Universitas Indonesia

Lampiran 2 : Daftar Tanggapan Konfirmasi

Receivable : X Bank :

Payable : Related Companies :

Shareholders : Legal :

Confimation Date : 30-06-2011 Response Date : 13-07-2011

Customer Client Amount Confirmed

Amount

Disputed

Amount

Not

Confirmed

Amount

PT DCX US$2.311.481,9

Rp831.153.800,76

US$2.311.481,9

Rp831.153.800,76 - -

PT VDSX US$1.573.648,22

Rp12.300.000,00

US$1.573.648,22

Rp12.300.000,00 - -

PT DCCX US$1.988.124,32

Rp2.702.288.400,97

US$1.988.124,32

Rp2.702.288.400,97 - -

Prosedur audit..., Ayu Anggita Triandini, FE UI, 2012