proposalhubungankekuatanotottungkai

Upload: ahmad-mubarok

Post on 03-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    1/18

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGFAKULTAS ILMU K EOLAHRAGAANSekaran Gunungpati Gedung f2. Semarang 50229

    RANCANGAN SKRIPSI

    Nama : Agus Widiarto

    NIM : 6350402045

    Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

    Fakultas : Ilmu Keolahragaan

    I. J udulHubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Kecepatan Lari Maksimal

    Dengan Hasil Tendangan Bebas Langsung Ke Gawang Menggunakan

    Kura-Kura K aki Bagian Dalam Pada Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa

    Ngadirejo Kabupaten Temanggung

    II. Alasan Pemilihan J udulIlmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang sangat pesat,

    sehingga mendorong kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan

    dan orang lebih tahu akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan. Pada

    kenyataannya ada empat dasar tujuan manusia melakukan aktivitas olahraga.

    Pertama, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan rekreasi.

    Kedua, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk pendidikan. Ketiga,

    mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan untuk mencapai

    tingkat kesegaran jasmani tertentu. Keempat, mereka yang melakukan

    kegiatan olahraga tertentu untuk mencapai prestasi yang optimal. Kegiatan

    olahraga pada hakekatnya dapat dibedakan menjadi dua aktivitasutama jika

    ditinjau dari sasarannya, yaitu kegiatan prestasi dan non prestasi.

    Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan olahraga pretasi nampak lebih

    menonjol diberbagai tingkat di Indonesia, sifat kompetitif merupakan

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    2/18

    karakteristik khas yang dimiliki oleh kegiatan olahraga prestasi, sementara itu

    kegiatan non prestasi kelihatan agak sepi dari publikasi. Sekarang pada

    umumnya masyarakat luas memberikan dukungan sangat besar kepadakegiatan umumnya dan olahraga sepak bola pada khususnya. Partispasi dan

    dukungan dari masyarakat untuk dapat mengambil bagian secara aktif

    berperan serta dalam kegiatan olahraga merupakan salah satu modal untuk

    memajukan dunia olahraga di Indonesia.

    Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat

    digemari masyarakat terutama di Indonesia. Olahraga ini dimainkan oleh

    seluruh lapisan masyarakat, baik itu anak anak, remaja, orang dewasa

    bahkan orang yang sudah tua. Klub sepak bola yang selama ini berdiri di

    dalam negeri maupun di luar negeri sangat beragam, diantara keanekaragaman

    tersebut, latar belakang klub dan sasaran prestasi nampak lebih menonjol,

    disamping itu banyak klub sepak bola yang manajemennya kurang baik

    sehingga tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini terjadi

    karena penyangga untuk menopang roda organisasi bagi klub sepak bola

    secara memadai tidak dapat terpenuhi. Adapun penyangga dana bagi

    berlangsungnya organisasi dalam hal ini klub sepak bola meliputi sumber

    daya manusia sebagai syarat operasional. Berdasarkan kenyataan yang ada,

    tidak sedikit klub sepak bola harus membubarkan diri dan tidak mampu

    bertahan dalam waktu yang lama meski sebelumnya klub sepak bola tersebut

    cukup memiliki nama besar dengan prestasi yang cukup baik.

    Sesuai dengam program pemerintah yaitu untuk membina dan

    membina seorang atlet yang berprestasi tinggi diperlukan suatu proses

    pembinaan jangka panjang dan memerlukan penanganan sejak usia dini atau

    usia anak sekolah dasar (Soegiyono, 2000 : 70).

    Hal tersebut didasarkan atas perhitungan The Golden Age atau usia

    emas puncak dari berbagai cabang olah raga dicapai sekitar umur 14 sampai

    25 tahun, dan proses pembinaan atlet untuk mencapai prestasi puncak

    dibutuhkan waktu kurang lebih 6 sampai 10 tahun. Berdasarkan teori tersebut

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    3/18

    maka orientasi pembinaan olahraga dimulai usia dini atau sekitar 6 sampai 14

    tahun.

    III.PermasalahanBerdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan yang

    diangkat dalam penelitian ini adalah :

    1. Apakah kekuatan otot tungkai mempunyai hubungan terhadap hasiltendangan bebas ?

    2. Apakah kecepatan lari mempunyai hubungan terhadap hasil tendanganbebas?

    3. Apakah kekuatan dan kecepatan lari mempunyai hubungan terhadap hasiltendangan bebas?

    IV.Penegasan IstilahBerkaitan dengan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

    dan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan penafsiran mengenai

    judul skripsi dan memperoleh gambaran yang jelas mengarah pada tujuan

    penelitian, istilah - istiIah yang perIu ditegaskan sebagai berikut :

    a. HubunganPengertian hubungan menurut (WJS Purwadarminto, 1989:369)

    adalah suatu keadaan yang saling berhubungan diartikan sama dengan

    korelasi.

    Hubungan dalam penelitian ini adalah untuk menghubungkan atau

    mencari hubungan kelentukan togok dan daya ledak oto tungkai dengan

    kemampuan menyundul bola sambil meloncat.

    b. Kekuatan Otot Tungkai

    c. Kecepatan lari

    d. Hasil tendangan bebas

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    4/18

    e. Hubungan

    V.Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

    VI.Landasan TeoriA. Hakikat Sepakbola

    Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu,

    yang mempunyai dua jenis kemampuan yang penting, yaitu kemampuan

    fisik dan kemampuan menguasai bola (Anna, A. 1985:420). Untuk

    kemampuan fisik pada dasarnya sangat mempengaruhi penampilan

    seseorang baik di dalam latihan maupun pertandingan, sehingga mutlak

    diperlIukan oleh setiap pemain. Sajoto (1988:57) mengatakan bahwa

    kondisi fisik adalah satu persyaratan yang sangat penting dalam usaha

    peningkatan prestasi seseorang atlit, bahkan dapat dikatakan sebagai

    keperluan mendasar titik tolak suatu awalan olahraga prestasi.

    Djawad (1981 :29) mengatakan bahwa untuk menjadi pemain

    sepakbola yang baik, harus mengetahui terlebih dahulu teknik-teknik dasar

    dalam permainan sepakbola.

    Berbagai teknik dasar penguasaan bola terdiri dari beberapa bagian,

    yaitu : 1) menendang bola; 2) menerima bola; 3) menggiring bola ; 4)

    merebut bola ; 5) menyundul bola ; 6) gerak tipu dengan bola; 7) lemparan

    kedalam ; dan8) teknik penjaga gawang (Depdikbud 1991/1992:65).

    Lebih jelas Sardjono (1982: 16) menjelaskan bahwa teknik-teknik

    sepakbola dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1) gerakan tanpa bola

    terdiri dari : (1) lari dan mengubah arah ; (2) melempar dan meloncat; (3)

    gerak tipu tanpa bola. 2) Teknik-teknik gerakan dengan bola, yaitu : (1)

    menendang bola; (2) menerimaa atau mengontrol. bola; (3) gerak tipu

    dengan bola; (4) merebut bola; dan (5) teknik penjaga gawang.

    B.Teknik Dasar Sepakbola

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    5/18

    Untuk dapat bermain sepakbola yang baik, pemain sepakbola harus

    dibekali dengan teknik dasar yang baik pula, biasanya pemain yang

    memiliki teknik dasar yang baik, pemain tersebut cenderung dapatbermain sepakbola dengan baik pula. Oleh karena itu penguasaan teknik

    dasar bermain sepakbola sangat penting bagi pemain sepakbola. Karena

    dalam pertandingan yang sebenarnya kualitas permainan suatu kesebelasan

    ditentukan oleh pengusaan teknik dasar.

    Seperti yang dikemukakan oleh Timo Scheunemann (2005:33),

    bahwa seorang pemain yang berkualitas harus memiliki teknik individu

    yang baik, mental yang bagus, pengertian permainan yang memadai dan

    fisik yang mendukung. Taktik tanpa menggunakan teknik merupakan

    suatu hal yang tidak mungkin, kecuali bila taktik tersebut sangat

    sederhana, seperti misalnya menutup gawang sendiri dengan menyuruh

    semua pemain berdiri didepan gawang, dan menendang bola yang datang

    sejauh-jauhnya keluar daerah pertahanan. Akan tetapi hal tersebut tidak

    mungkin dilakukan oleh seorang pemain sepakbola yang profesional.

    Sebaliknya semakin baik penguasaan bola dan semakin mudah seorang

    pemain dapat melepaskan diri dari suatu situasi yang gawat maka dengan

    demikian semakin meningkat pula mutu permainan sepakbola tersebut.

    Sepakbola pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menguasai bola

    atau untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. J ika

    teknik dasar sudah dikuasai, maka bola lebih lama berada dalam

    penguasaan. Para pemain akan lebih leluasa untuk menentukan jalannya

    pertandingan dan menjebol gawang lawan dengan mudah. Mempelajari

    dan memelihara teknik dasar sepakbola harus dilakukan selalu dan kalau

    bisa dengan mengembangkan teknik-teknik yang baru, dengan cara

    bagaimana mempermainkan bola, menumbuhkan naluri terhadap gerak

    bola, dan semua itu hanya dapat dikuasai dengan melakukan latihan-

    latihan yang tekun. Beberapa teknik-teknik dasar yang perlu dikuasai oleh

    pemain sepakbola yaitu menendang, mengontrol, menggiring, menyundul

    dan merampas serta teknik-teknik yang lainnya.

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    6/18

    Sukintaka (1982 : 73-75) mengatakan bahwa ada beberapa teknik

    dasar sepakbola yang perlu dimiliki oleh pemain sepakbola yaitu :

    1. Teknik tanpa bola (Teknik badan)Teknik tanpa bola dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

    a.Teknik lariLari dalam permainan sepakbola berbeda dengan lari

    dalam cabang atletik, langkahnya pendek-pendek dan lebih sering

    bergerak. Bentuk lari dalam permainan sepakbola antara lain

    berlari kemudian mengubah arah, berhenti, lari mundur, dan

    mendadak start lagi.

    b.Teknik melompatLompatan dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan,

    tolakan satu kaki akan lebih menguntungkan memungkinkan

    pemain melompat lebih tinggi, tapi tolakan menggunakan dua kaki

    juga penting untuk digunakan, biasanya lompatan dikombinasikan

    dengan gerakan menyundul bola.

    c. Gerakan tipu tanpa bolaGerak tipu dengan badan bagian atas dengan kaki,

    mungkin juga dengan bahu, sehingga pemain dapat menipu lawan

    dengan jalan tiba-tiba berhenti, berlari atau merubah arah yang

    dikombinasikan dengan gerak tipu badan bagian atas.

    2. Teknik dengan bolaTeknik dengan menggunakan bola dapat dibedakan menjadi beberapa

    bagian yaitu :

    a.Teknik menendang bola, meliputi menendang dengan kaki sebelahdalam, menendang dengan punggung kaki, menendang dengan

    kura-kura kaki bagian dalam, menendang dengan kura-kura kaki

    bagian luar, menendang dengan ujung sepatu dan menendang

    dengan tumit.

    b.Teknik menerima atau menghentikan bola meliputi menghentikanbola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan kaki bagian

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    7/18

    dalam, menghentikan bola dengan kura-kura (punggung) kaki,

    menghentikan bola dengan paha, menghentikan bola dengan dada

    dan menghentikan bola dengan kepala.c.Teknik menyundul bola, meliputi menyundul bola dengan sikap

    berdiri, menyundul dengan awalan dan menyundul dengan

    melompat.

    d.Teknik menggiring bola, meliputi menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar, menggiring bola dengan kura-kura kaki

    bagian dalam dan menggiring bola dengan kura-kura kaki.

    e.Teknik melempar bola, meliputi melempar bola dengan awalan danmelempar bola tanpa awalan.

    f.Teknik menipu lawan, meliputi menipu dengan menggunakanbadan bagian atas, menipu dengan menggunakan kaki dan menipu

    dengan menarik bola dengan sol sepatu.

    g.Teknik merampas bola, meliputi merampas bola dengan benturanbadan, merampas bola dengan membendung (blocking) dan

    merampas bola dengan meluncur (sliding tackle).

    h.Teknik menjaga gawang, meliputi menangkap bola yang bergulirdi tanah, menangkap bola setinggi dada, menangkap bola setinggi

    kepala atau diatasnya, memukul bola menangkap bola dengan

    melayang dan melempar bola.

    Teknik-teknik tersebut merupakan hal-hal mendasar yang harus

    dikuasai dalam permainan sepakbola, disamping hal-hal lain misalnya

    taktik-taktik dan strategi permainan yang dapat menghantarkan pada

    suatu kemenangan. Apabila dari beberapa teknik dasar tersebut

    dikuasai oleh pemain sepakbola dengan baik, maka pemain tersebut

    akan dapat bermain dengan baik pula.

    C. Kekuatan Otot TungkaiKekuatan atau strength adalah komponen fisik yang menyangkut

    kemampuan seorang atlet, pada saat mempergunakan otot-ototnya

    menerima beban dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto, 1988 : 58).

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    8/18

    Tungkai dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan Kaki (seluruh

    kaki dari pangkal paha ke bawah).

    Kekuatan otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot atausekelompok otot tungkai untuk melakukan kerja tertentu atau dalam hal

    ini adalah melakukan tendangan samping.

    D. KecepatanKecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan

    yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,

    atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang

    sesigkat-singkatnya (Harsono, 1988 : 216).

    Sedang menurut suharno, kecepatan adalah kemampuan

    organisme atlet dalam melakukan gerakan-gerakan dengan waktu yang

    sesingkat-singkatnya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya (Suharno,

    1986 : 43). Pengertian kecepatan yang lain yaitu, kecepatan adalah

    kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang sama atau sejenis

    dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

    1. Macam-Macam KecepatanMenurut Suharno (1986 : 44), macam-macam kecepatan dibagi

    menjadi tiga, yaitu :

    a. KecepatanSprintKecepatan sprint adalah kemampuan organisme atlet gerak

    kedepan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal untuk mencapai

    hasil sebaik-baiknya (Suharno, 1986 : 44-45 ).

    b. Kecepatan ReaksiKecepatan reaksi adalah kemapuan organisme atlet untuk

    menjawab suatu rangsang secepat mungkin dalam mencapai hasil

    yang sebaik-baiknya (Suharsono, 1986:4 ).

    c. Kecepatan Bergerak

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    9/18

    Kecepatan bergerak ialah kemampuan organisme atlet

    untuk bergerak secepat mungkin dalam suatu gerakan yang tidak

    terputus (Suharno, 1986 : 45).2. Faktor-faktor penentu kecepatanSecara Umum.

    Faktor-faktor penentu kecepatan secara umum adalah :

    a. Macam fibril otot yang dibawa sejak lahir (Pembawaan), fibrilberwarna putih (Phasic), baik untuk gerak kecepatan.

    b. Pengaturannervoussistem.c. Kekuatan otot.d. Kemampuan elastisite dan relaksasi suatu otot.e. Kemampuan dan disiplin atlet.

    3. Faktor-faktor penentu khusus sesuai dengan jenis kecepatan.a. Kecepatan Sprint.

    1) Tergantung kekuatan otot yang bekerja.2) Panjang tungkai atas.3) Frekwensi gerakan.4) Teknik lari yang sempurna.

    b. Kecepatan Reaksi.1) Tergantung iritabilitas dari susunan syaraf.2) Daya orientasi situasi yang dihadapi atlet.3) Ketajaman panca indra dalam menerima rangsangan.4) Kecepatan gerak dan daya ledak atlet.

    c. Kecepatan Bergerak.1) Tergantung dari kekuatan otot.2) Baik tidaknya power atau daya ledak.3) Daya koordinasi gerakan-gerakan.4) Kelincahan dan keseimbangan.5) Penguasaan tekniki gerakan yang sempurna. ( Suharno, 1986 :

    44 ).

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    10/18

    E.Tendangan BebasAda beberapa cara utama dalam menendang bola menurut Remmy Muctar

    (1992, 30) yaitu :1. Sikap tubuh keseluruhan (posisi kaki tumpu, gerakan kaki ayun, posisi

    togok dan sikap tangan)

    2. kontak antara bagian kaki dengan bola3. pandangan mata4. follow throughdalam penelitian ini, peneliti mengambil jenis tendangan dengan kaki

    kura-kura bagian dalam untuk tendangan bebas langsung ke gawang yang

    pelaksanaannya sebagai berikut :

    1. Kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola2. Kaki tendang diayun dari belakang, tenaga datang mulai dari paha3. Perkenaan bagian kaki adalah daerah batas antara kaki depan dengan

    kaki bagian dalam

    4. Tangan direntangkan untuk keseimbangan5. Pandangan mata tertuju pada bola6. Follow through dari kaku tendang

    F. HipotesisBerdasarkan pada landasan teori, maka dapat dirumuskan hipotesis,

    guna menjawab permasalahan dari penelitian ini. Adapun rumusan

    hipotesis disusun sebagai berikut :

    1. Ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan bebas2. Ada hubungan kecepatan lari terhadap hasil tendangan bebas

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    11/18

    3. Ada hubungan kekuatan dan kecepatan lari mempunyai hubunganterhadap hasil tendangan bebas

    VII. Metode PenelitianHasiI suatu penelitian yang balk apabila hasil dapat dipertanggung

    jawabkan secara ilmiah. Artinya penelitian tersebut harus didukung oleh

    proses pengambilan data, dengan menggunakan langkah-Iangkah yang

    benar.

    Penggunaan metode-metode ilmiah oleh Sutrisno Hadi (1994 : 4)

    mengatakan bahwa metode penelitian sekarang memberikan garis-garis

    yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras.

    Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari

    suatu penelitian mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Oleh

    karena itu diperlukan langkahlangkah yang tepat, antara lain :

    A. PopulasiYang diamksud Populasi oleh Suharsini Arikunto (1993 : 102)

    mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek peneltian.

    Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa

    Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung.B. Sampel dan Teknik Sampling

    Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) sampel adalah sebagian

    individu yang akan diselidiki. Teknik pengambilan sample menurut

    Suharsimi Arikunto (1996 : 120) mengatakan bahwa : "Untuk

    sekedar ancar-ancar, maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik

    diambil semua, sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi.

    Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Sepakbola

    Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung

    C. Variabel PenelitianDefinisi operasional variable adalah konsep tentang rumusan

    variable penelitian sebagai dasar pegangan dalam mengukur data.

    Adapun variable yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    12/18

    a. Variabel bebas, meliputi : kekuatan otot tungkai dan kecepatan larib. Variabel terikat adalah hasil tendangan bebas.

    D. Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan

    teknik tes dan pengukuran yaitu tes kekuatan otot tungkai, kecepatan

    dan tendangan bebas langsung ke gawang.

    E. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian untuk

    mengumpulkan data adalah:

    F. Analisis DataSetelah data diperoleh dan penjaring data, selanjutnya data

    dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik. Agar supaya data

    dapat berbicara atau mempunyai arti. Penganalisisan dengan

    menggunakan korelasi yaitu istilah statistik yang menyatakan derajat

    hubungan garis linier antara variabel dari penelitian ini terdiri atas lebih

    dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat maka

    penganalisaan data menggunakan Statistik Korelasi dua peubah.

    Sesuai dengan hipotesis yang diajukan maka dalam menganalisis

    data ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

    Sedangkan untuk langkah-langkah analisis menggunakan rumus :

    1. Mencari koefisien korelasi dua peubahRy(123) =(1-r

    2y 1) (1-r

    2y 2.1)

    Dimana :

    Ry(12) : koefisien korelasi ganda antara variable Xl, X2 dan X3secara bersama-sama dengan variable Y.

    r2y1 : korelasi parsial antara Xl dan y

    r2y2.1 : korelasi parsial antara X2 dan y

    (Sudjana, 1992: 128)

    2. Mencari Korelasi Parsial

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    13/18

    ry1.23=)1)(1( 2.13

    22.3

    2

    2.132.32.1

    rr

    rrr

    y

    yy

    ry2.31=)1)(1( 3.21

    23.1

    2

    3.213.13.2

    rr

    rrr

    y

    yy

    Dimana :

    ry1.2 : harga koefisien korelasi parsial X1

    ry2.1 : harga koefisien korelasi parsial X2

    ry1.2 : harga koefisien korelasi x1 terhadap y dengan x2

    tetap (konstan)

    ry2.1 : harga koefisien korelasi x2 terhadap y dengan x1

    tetap (konstan)

    (Sudjana, 1992 : 126).

    G. Hal-hal yang mempengaruhi PenelitianAda beberapa hal atau faktar yang dapat mempengaruhi hasil tes dan

    pengukuran dalam pengambilan data utama, yaitu faktar pendukung

    dan faktor penghambat.

    a. Faktor Pendukung1. Faktor Kesungguhan Hati

    Faktor kesungguhan hati dalam pengambilan data utama lewat

    tes dan pengukuran akan sangat mempengaruhi hasil-hasil tes.

    Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut kepada pemain

    diberi pengarahan agar berkonsentrasi penuh saat tes dan

    pcngukuran dan diberi motivasi dengan motto" Anda pasti

    bisa".

    2. Faktor Kecermatan Petugas

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    14/18

    Faktor kecermatan petugas dalam melakukan tes dan

    pengukuran Untuk mendapatkan data yang benar, sesuai

    dengan tujuannya, kepada para petugas penelitian sebelum tes

    dan pengukuran dilaksanakan diberi pengarahan tentang

    tujuan penelitian, petunjuk pelaksanaan tes, cara rnelakukan

    alat ukur, menghitung dan mencatat skor atau nilai yang

    diperoleh oleh pemain. Sehingga sebelum petugas menjalankan

    tugas dilakukan uji coba atau latihan tes dan pengukuran.

    3. Faktor Kedisiplinan PemainDisamping faktor yang telah disebutkan diatas yang tidak

    kalah pentingnya saat tes dan pengukuran adalah sikap

    kedisiplinan pemain. Hal tersebut dapat termonitor dari jumlah

    pemain yang data, ketepatan kehadiran pada hari, tanggal, jam

    dan atau lokasi pengambiian data, saat melakukan tes dan

    pengukuran pemain datang tepat waktu dan mengikuti urutan

    pelaksanaan tes dan pengukuran dengan teratur.

    4. Faktor Dukungan LembagaDukungan lembaga sepak bola yaitu Sekolah Sepakbola

    Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung ternyata

    memberikan respon yang positif dengan digunakan dan

    terselenggaranya tes dan pengukuran untuk mengetahui

    ketrampilan dasar menyundul bola sampai dimana kemajuan

    yang diperoleh Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    15/18

    Kabupaten Temanggung.

    b. FaktorPenghambat1. Faktor Kesehatan

    Faktor kesehatan adalah faktor yang mendapat perhatian

    secara khusus, sebab keadaan kesehatan tiap-tiap pemain

    sangat sukar untuk dimonitor, sehingga upaya untuk

    mendeteksi keadaan kesehatan pemain adalah dengan ja1an

    menghirnbau untuk rumah istirahat yang cukup, jangan

    melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungan variabel

    yang akan dites dan pengukuran dapat mengakibatkan sakit,

    jangan makan makanan yang kurang bermanfaat untuk

    kesehatan.

    2. Faktor Kegiatan di SSBFaktor kegiatan di SSB pelatih dimohon untuk tidak

    melakukan kegiatan khususnya sparing (latih tanding)

    Maksudnya agar pemain dapat lebih berkonsentrasi pada saat

    hari dilakukan tes dan pengukuran.

    3. Faktor TransportasiHampir semua pemain menggunakan sarana angkutan kota

    untuk menuju ke tempat peaksanaan tes. Kemungkinan akan

    terjadinya keterlambatan diantisipasikan untuk datang dengan

    menggunakan sarana angkutan yang disediakan oleh peneliti

    dengan cara berkumpul pada suatu titik dan kelompok.

    4. Faktor Cedera

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    16/18

    Mengingat bahwa pemain mempunyai usia antara 14 - 16

    tahun, dan taraf pertumbuhan fisik, sehingga otot leher dan

    otot perut dalam taraf pertumbuhan fisik, sehingga beresiko

    cidera, maka dalam pelaksanaan tes petugas diharapkan

    bersifat terampil dan tegas.

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    17/18

    DAFTAR PUSTAK A

    Abdoellah, Anna, 1985. Olahraga Untuk Pelatih, Pembina dan

    Penggemar.Jaakrta: PT. Sastra Budaya.

    Bompa, Tudar A. 1983.Theory and Methodology of Training; The Key of AthleticPeiformance. Dibique, Iowa : Hunt Publishing Company.

    Chusaei, 1976. Bimbingan Teknikdan TaktikSepakbola. Jakarta: PT. MutiaraSumber Widya.

    Depdikbud, 1991/1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Proyek Pembinaan TenagaPendidikan.

    ...............,1972. Pedoman Mengajar Olahraga, Jakarta: Dirjen Olahraga dan

    Pemuda.

    Djawad dkk, 1981. Dasar Bermain Sepakbola.Y ogyakarta ; Intan Permata. Jilidkedua.

    Harsono, 1982. Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching.Jakarta :Depdikbut.

    Luxbacher. J osef. A. 1977.Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain.Jakarta : PT.Raja Grafmdo Persada.

    Melvin H. William, 1990. Lifetime Fitness and Wellness. Dubuque. BW. C.BrownPublishers

    Richard Widdows. 1981. Sepakbola : Keterampilan, Taktik dan Fakta. Jakarta:Mereau buana.

    Sayoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik DalamOlahraga. Semarang : bahasa Press.

    Sukatamsi, 1984.Teknik Dasar Bermain Sepakbola,Solo, Tiga Serangkai.

    Sardjono. 1988. Pedoman Mengajar Permainan Sepakbola.Y ogyakarta.

  • 7/29/2019 ProposalHubunganKekuatanOtotTungkai

    18/18

    Semarang, Oktober 2007

    Peneliti

    Hendro Munarto

    NIM : 6350402060

    Mengetahui

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Kriswantoro, M.Pd Drs. Rubiyanto Hadi, M.Pd

    NIP. 131671212 NIP. 131786588

    Mengetahui / Menyetujui

    Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES

    Drs. Wahadi, M.Pd

    NIP. 131571551