proposal ta agus tri atmojo 4014030025

Upload: movealong

Post on 06-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SMK3

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR

    PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

    KESEHATAN KERJA (SMK3) PT. WIJAYA KARYA (PERSERO)

    .TBK PADA PROYEK TEACHING HOSPITAL

    Proposal ini ditujukan sebagai salah satu syarat pembuatan Tugas Akhir

    mahasiswa S1 Terapan Teknik Manajemen Konstruksi Politeknik Negeri Jakarta

    Disusun Oleh :

    Agus Tri Atmojo

    4014030025

    PROGAM STUDI MANAJEMEN KONSTRUKSI LANJUTAN

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

    2015

  • i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

    1.2 Masalah Penelitian ............................................................................................. 2

    1.2.1. Perumusan Masalah................................................................................ 2

    1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................ 2

    1.4 Manfaat penelitian .............................................................................................. 3

    1.5 Pembatasan Masalah .......................................................................................... 3

    1.6 Sistematika Penulisan......................................................................................... 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 5

    2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ............................................................ 5

    2.1.1. Pengertian ............................................................................................... 5

    2.2 Sistem Manajemen K3 ...................................................................................... 6

    2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 11

    2.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 12

    2.5 Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 13

    BAB III METODELOGI............................................................................................ 14

    3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................................... 14

    3.2 Tempat dan Waktu .......................................................................................... 14

    3.3 Variabel Operasional ................................................................................... 14

    3.3.1. Variabel Independen ............................................................................ 14

    3.3.2. Variabel Dependen ............................................................................... 15

    3.4 Tahapan Penelitian ........................................................................................... 15

    3.5 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 17

    3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 18

    3.6.1. Field Research ...................................................................................... 18

    3.6.2. Library Research .................................................................................. 18

    3.7 Analisis Data .................................................................................................... 18

  • ii

    3.7.1. Metode analisis deskriptif .................................................................... 18

    3.7.2. Metode analisis kuantitatif ................................................................... 18

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Setiap tahun ribuan kecelakaan terjadi di tempat kerja yang menimbulkan

    korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi. Menurut International

    Labour Organizatian (ILO), setiap tahun terjadi sebanyak 337 juta kecelakaan kerja

    di berbagai negara yang rnengakibatkan sekitar 3 juta orang pekerja kehilangan

    nyawa. Di Indonesia angka kecelakaan kerja juga tinggi. Menurut data dari

    Jamsostek, angka kecelakaan kerja tahun 2011 lalu mencapai 99.491 kasus. Jumlah

    tersebut rneningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

    Pada tahun 2007, tercatat 83.714 kasus, tahun 2008 sebanyak 4.736 kasus,

    tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 98.711 kasus. Data

    kecelakaan tersebut rnencakup seluruh perusahaan yang menjadi anggota

    jamsostek dengan jumlah peserta sekitar 7 juta orang atau sekitar 10 % dari

    seluruh pekerja di Indonesia. Dengan demikian, angka kecelakaan mencapai 930

    kasus untuk setiap 100.000 pekerja setiap tahun. Oleh karena itu jumlah kecelakaan

    kerja secara keseluruhan diperkirakan jauh lebih besar.

    Kerugian materi akibat kecelakaan kerja juga besar, seperti kerusakan sarana

    produksi, biaya pengobatan, dan biaya kompensasi. Selama tahun 2007,

    kompensasi kecelakaan kerja yang dikeluarkan Jamsostek mencapai Rp.165,95

    miliar. Begitu pula dengan kerugian material lainnya yang jauh lebih besar (Ramli,

    2013:4). Oleh karena itu, gerakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah

    menjadi prioritas global dan dilaksanakan di berbagai negara.Indonesia

    menempatkan aspek K3 sebagai program nasional melalui gerakan membudayakan

    K3 di berbagai sektor kegiatan pada tahun 2015.

    Sejalan dengan program tersebut, pemerintah mendorong setiap perusahaan

    menerapkan K3 di lingkungan kerjanya masing-masing, yaitu salah satu diantaranya

    melalui program Sistem Manajemen K3 (SMK3). Sistem Manajemen K3 telah

  • 2

    dikembangkan dan dilaksanakan diberbagai negara. Sistem Manajemen K3 bahkan

    telah menjadi standar global seperti OHSAS 18.001 dan sistem lainnya. Di

    lndonesia, SMK3 juga telah diterapkan bahkan telah diwajibkan oleh pemerintah

    melalui peraturan perundangan (Ramli, 2013:5)

    1.2 Masalah Penelitian

    Pada saat ini PT. Wijaya Karya (Persero) .Tbk telah menggunakan aturan

    mengenai SMK3 yang telah ditentukan oleh pemerintah mengenai sistem

    keselamatan dan kesehatan kerja. Tetapi pada kenyataan masih ada kecelakaan kerja

    yang terjadi di lapangan.

    1.2.1. Perumusan Masalah

    Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Faktor apa yang menjadi penyebab terbesar terjadinya kecelakaan kerja di

    perusahaan?

    2. Bagaimana pencapaian SMK3 yang telah diterapkan?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, dapat ditentukan

    tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui faktor penyebab terbesar terjadinya kecelakaan kerja di

    perusahaan.

    2. Mengetahui pencapaian SMK3 yang telah diterapkan.

  • 3

    1.4 Manfaat penelitian

    1. Bagi penulis

    Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kenyataan di dunia

    konstruksi dibandingkan dengan teori yang didapat di bangku kuliah khususnya

    tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

    2. Bagi perusahaan

    Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

    dan acuan bagi pihak pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan dan

    kebijakan khususnya dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja,

    guna menekan angka kecelakaan kerja.

    3. Bagi umum

    Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian yang

    berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

    1.5 Pembatasan Masalah

    Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan mendapatkan hasil yang baik

    .Maka dalam penelitian ini , peneliti hanya meneliti tentang. Bagaimana kondisi

    penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Teaching

    Hospital Proyek dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

    sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek tersebut.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Untuk kejelasan ketepatan arah pembahasan dalam tugas akhir ini maka di

    susun istematika sebagai berikut :

  • 4

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi hal-hal yang akan dibahas dalam skripsi. Bab ini berisi

    latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini menjelaskan tentang landasan teori, definisi dan penjelasan

    yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian

    terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang berhubungan

    dengan pokok pembahasan dan penelitian terdahulu serta menjadi

    dasar acuan teori yang digunakan dalam analisa penelitian ini.

    BAB III : METODOLOGI

    Bab ini berisi tentang populasi dan sampel penelitian, variabel

    penelitian dan definisi operasional, jenis dan sumber data, metode

    pengumpulan data serta metode analisis data.

    BAB IV : DATA

    BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

    2.1.1. Pengertian

    Berdasarkan pendapat Megginson (1981:364) dalam Mangkunegara (2001)

    istilah keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan.

    Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan,

    kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-

    aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran

    listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,

    penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan

    perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang

    membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan

    pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang

    disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor- faktor dalam

    lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan

    yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.

    Keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan kondisi-kondisi fisiologis-

    fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang

    disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologisfisikal meliputi penyakit-penyakit dan

    kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa atau anggota badan. Kondisi-

    kondisi psikologis diakibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan kerja ya ng

    berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang

    perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan kecenderungan untuk mudah

    putus asa terhadap hal-hal yang remeh. (Rivai, 2006).

    Kesehatan kerja menurut Darmanto (1999) merupakan spesialisasi ilmu

    kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat

  • 6

    pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun

    sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan

    yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit

    umum. Status sehat seseorang menurut Blum (1981) dalam Sugeng (2005)

    ditentukan oleh empat faktor yaitu :

    1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial budaya.

    2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan dan tingkah laku

    3. Pelayanan kesehatan, meliputi : promotif, preventif, perawatan,

    pengobatan, pencegahan kecacatan dan rehabilitasi

    4. Genetik yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.

    Keselamatan kerja menurut American Society of Safety Engineers (ASSE)

    dalam Sugeng (2005) diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk

    mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi

    kerja.

    2.2 Sistem Manajemen K3

    Secara normatif sebagaimana terdapat pada PERMENAKER no.5 Tahun

    1996 Pasal 1, dan juga tertuang dalam PP no.50 Tahun 2012 Pasal 1, Sistem

    Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem

    manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung

    jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

    pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3

    dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna

    terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

    Kemudian sebagaimana yang tertuang dalam PP no.50 Tahun 2012 Pasal 2,

    penerapan SMK3 bertujuan untuk:

  • 7

    a) Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja

    yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;

    b) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

    dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat

    pekerja/serikat buruh; serta

    c) menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk

    mendorong produktivitas.

    Tujuan sasaran SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang

    melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan

    penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

    Karena Sistem Manajemen K3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar,

    atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk

    menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya.

    Berdasarkan PP no. 50 Tahun 2012 Pasal 5, negara mewajibkan seluruh

    perusahaan menerapkan SMK3 pada perusahaannya. Klasifikasi perusahaan yang

    dimaksud adalah perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100

    (seratus) orang dan memiliki tingkat potensi bahaya yang tinggi.

    Kemudian pada pasal 6 dijelaskan bahwa penerapan SMK3 sebagaimana

    yang telah dijelaskan diatas mencakup kegiatan sebagai berikut:

    1) Penetapan kebijakan K3;

    2) Perencanaan K3;

    3) Pelaksanaan Rencana k3;

    4) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3;

    5) Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3.

  • 8

    Gambar 2.1

    Sistem model manajemen K3 (Permenaker 05/MEN/1996)

    (Sumber : Skripsi: M. Chaerul)

    Pemikiran dasar dari K3 adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para

    pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua

    bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Apabila semua

    potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan

    memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan

    proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko

    kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas. Oleh karena itu dalam

    kondisi apapun K3 wajib untuk dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan standar

    baik nasional maupun internasional.

    Untuk standar keselamatan dan kesehatan kerja internasional, stndar yang

    banyak dijadikan pedoman adalah standar OSHA. OSHA atau Occupational Safety

    and Health Administration adalah bagian dari Departemen Tenaga Kerja Amerika

    Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan, yang

    ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970. Misinya

    adalah untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, penyakit, dan

  • 9

    kematian dengan menerbitkan dan menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan

    dan keselamatan kerja.

    Ada berbagai macam materi pelatihan standar OSHA tersedia untuk

    perusahaan. Pelatihan kepatuhan OSHA dikategorikan oleh tiga jenis industri:

    konstruksi dan industri umum, industri maritim, dan kesehatan. Pedoman konstruksi

    berlaku untuk sebagian besar pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja manual

    yang berat, seperti konstruksi bangunan dan transportasi barang. Pedoman industri

    umum digunakan dalam kaitannya usaha industri kecil seperti industri rumah tangga

    hingga industri besar seperti pabrik perakitan kendaraan, pembangkit listrik,

    pertambangan, dll. Industri maritim mengacu pada setiap pekerjaan yang terjadi di

    laut, termasuk pengiriman dan pengeboran lepas pantai. Rumah sakit, klinik, dan

    kantor dokter juga harus mengikuti peraturan yang ditetapkan untuk keselamatan

    dan kesehatan kerja.

    Adapun elemen atau komponen SMK3 menurut OHSA (1999) yaitu:

    1. Kepemimpinan manajemen dan keterlibatan karyawan.

    Kepemimpinan manajemen memberikan kekuatan pendorong

    dansumber daya untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan dalam

    organisasi. Dalam program yang efektif, manajemen menganggap

    keselamatan pekerja dan kesehatan sebagai nilai fundamental.

    Keterlibatan pengusaha menyediakan sarana melalui mana pekerja

    mengungkapkan komitmen mereka sendiri untuk keselamatan dan

    kesehatan, untuk diri mereka sendiri dan sesama pekerja.

    2. Analisis tempat kerja

    Analisis tempat kerja adalah penilaian operasional, prosedur, proses,

    fisik lingkungan dan workstation individu. Melakukan analisis tempat

    kerja akan membantu dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko, dan

    akan membantu merekomendasikan dan menerapkan metode

    pengendalian bahaya. Sebuah analisis tempat kerja berarti

    bahwamanajer dan karyawan menganalisis semua kondisi tempat kerja

  • 10

    untuk mengidentifikasi dan menghilangkan bahaya yang ada atau yang

    berpotensi bahaya.

    3. Pencegahan dan kontrol terhadap bahaya

    Setelah bahaya terdeteksi, semua potensi bahaya harus dicegah,

    dikoreksi atau dikontrol. Sistem yang digunakan untuk mencegah dan

    mengendalikan bahaya meliputi:

    - Kontrol teknik

    - Pelatihan cara bekerja yang aman

    - Kontrol administrasi

    - Penyediaan alat Pelindung diri Sistem untuk melacak bahaya (alarm)

    - Preventive Maintenance Sistem (Perawatan untuk pencegahan

    bahaya)

    - Persiapan dalam situasi darurat

    - Program medis

    4. Pelatihan K3

    Pelatihan dapat membantu untuk mengembangkan pengetahuan dan

    keterampilan yang diperlukan untuk memahami bahaya tempat kerja

    dan prosedur yang aman. Isi dari program pelatihan perusahaan dan

    metode presentasi harus mencerminkan kebutuhan dan karakteristik

    tenaga kerja tertentu. Oleh karena itu, identifikasi kebutuhan

    merupakan langkah awal yang penting dalam desain pelatihan.

    Melibatkan setiap orang dalam proses pelatihan ini dan dalam ajaran

    berikutnya bisa sangat efektif.

  • 11

    Semua elemen SMK3 diatas harus diterapkan dan dikontrol implementasinya

    secara periodik, baik secara internal perusahaan maupun secara eksternal seperti

    dengan audit eksternal.

    2.3 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu mengenai Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

    yang kemudian menjadi reverensi yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

    Indra Khaidir melakukan penelitian tentang Penerapan SMK3 pada Proyek

    Gran Rubina Bussines Park Tower 1 yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan

    dengan kontraktor PT. PP (PERSERO), Tbk dalam penelitianya Indra Khaidir

    menggunakan teknik wawancara, yang ber tujuan mencegah terjadinya kecelakaan

    dalam bekerja serta mengurangi dampak lingkungan pekerjaan terhadap kesehatan

    pekerja.

    Alfiah Hasanah (2007) melakukan penelitian tentang Analisa Penerapan

    Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) pada Proyek Pembangunan Rumah

    Toko (Ruko) Cirebon dengan kontraktor PT. Koprima Shandi Prima Sejahtera

    Kontraktor (KSS) dalam penelitianya Alfiah Hasanah (2007) meggunakan metode

    deskriptif verifikatif, yang bertujuan meningkatkan produktivitas karyawan melalui

    penerapan Kesehatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

    Sherly Meyklya Sembiring dan Ir. Syahrizal, MT melakukan penelitian

    tentang EVALUASI Penerapan Sistem Manajemen Kelematan dan Kesehatan Kerja

    (SMK3) Pada Proyek Pembangunan Gedung yang berlokasi di Jln. Imam Bonjol

    Medan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dan

    analisis univariat.Kuantitatif yang bertujuan mengetahui gambaran pelaksanaan

    penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital dan

    mengetahui tingkat keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek tersebut.

    Wahyu Susihono dan Feni Akbar Rini melakukan penelitian tentang

    Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

  • 12

    Identifikasi Potensi Bahaya Kerja Studi kasus di PT. LTX Kota Cilegon- Banten

    dalam penelitianya meggunakan metode HIRA dan FTA yang bertujuan mengetahui

    nilai risiko potensi bahaya kerja dan kategori potensi bahaya kerja di perusahaan

    serta mengetahui faktor penyebab terbesar terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan.

    2.4 Kerangka Pemikiran

    Dalam penerapan SMK3, terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi oleh

    perusahaan diantaranya sebagai berikut : a).Adanya pekerja yang masih

    melanggar peraturan K3 yang telah ditetapkan oleh perusahaan; b).Adanya pekerja

    yang tidak memahami kebijaksanaan keselamatan kerja yang ditetapkan oleh

    perusahaan; c). Sarana yang sudah disediakan oleh perusahaan tidak pernah

    dijaga/dirawat dengan baik oleh pekerja.

    Keselamatan kerja juga mengupayakan agar resiko bahaya dapat

    diminimalisasi melalui teknologi pengendalian terhadap lingkungan atau tempat

    kerja serta upaya mencegah dan melindungi karyawan agar terhindar dari dampak

    negatif dalam melaksanakan pekerjaan. Keselamatan kerja diatur dalam Undang-

    undang No. 1 tahun 1970 yang ruang lingkupnya berhubungan dengan mesin,

    landasan tempat kerja, dan lingkungan kerja, serta cara mencegah kecelakaan dan

    penyakit akibat kecelakaan kerja, memberikan perlindungan kepada sumber

    sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

    Kesehatan kerja memiliki peranan yang sangat penting bagi karyawan dalam

    menjaga kesehatan baik jasmani maupun rohani baik fisik maupun mental,

    sehingga dengan kondisi Badan yang sehat maka karyawan dapat bekerja dengan

    baik sehingga aktivitas akan berjalan dengan lancar. Banyak kejadian kecelakaan

    dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat dijadikan pelajaran dan

    pengetahuan, bagaimana pentingnya pelaksanaan proyek melaksanakan hal hal

    yang berkaian dengan K3.

    Untuk pembuktian penerapan Sistem Manajemen K3 dan untuk mengatasi

    permasalahan yang dihadapi, maka perusahaan dapat melakukan audit melalui badan

  • 13

    audit yang ditunjuk pemerintah (eksternal ) atau dilakukan oleh perusahaan sendiri (

    internal)

    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis " Jika Penerapan

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) professional dan

    berkesinambungan, akan tercipta tempat kerja yang aman, efisien, produktif dapat

    mengurangi dan mengendalikan resiko bahaya kecelakaan kerja."

    2.5 Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan dari masalah pokok yang telah disebutkan sebelumnya, maka

    yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :

    1. Diduga bahwa penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan

    dan penyakit akibat kerja. dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan

    produktif.

    2. Diduga bahwa penerapan SMK3 dapat menciptakan tempat kerja yang aman,

    efisien, dan produktif.

  • 14

    BAB III

    METODELOGI

    3.1 Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian adalah suatu desain bentuk atau model suatu penelitian.

    Rancangan penelitian mempunyai peran yang sangat penting karena keberhasilan

    suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan terhadap desain ataupun modelnya.

    Subiyanto (1993:6).

    Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian survei yaitu

    penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dimana indikator

    mengenai variabel merupakan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan

    kepada responden baik secara lisan maupun tertulis.

    3.2 Tempat dan Waktu

    Penelitian ini dilakukan pada proyek Teaching Hospital yang bertempat di Jl.

    Sudjono Pusponegoro Universitas Indonesia - Depok. Sedangkan waktu yang

    digunakan untuk penelitian ini selama (x) bulan.

    3.3 Variabel Operasional

    Menurut Sugiyono (2011 : 3 dalam Temi) variabel penelitian adalah suatu

    atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

    . Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai

    berikut:

    3.3.1. Variabel Independen

    Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

    bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2011 : 4).

  • 15

    Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Sistem

    Manajemen K3 (SMK3)

    3.3.2. Variabel Dependen

    Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

    terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

    adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011 : 4). Variabel terikat yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah Proyek Teaching Hospital

    3.4 Tahapan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh mengenai pengaruh

    Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) pada Proyek Teaching Hospital.

    Secara garis besar, pada penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan

    penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut:

  • 16

    Tahapan Penelitian

    (Sumber :Arikunto 2013 : 62 dalam Temi)

    Memilih Masalah

    Memilih Masalah Studi Pendahuluan

    Studi Pendahuluan

    Merumuskan Masalah

    Merumuskan Masalah

    Merumuskan Anggapan Dasar

    Merumuskan Anggapan Dasar

    Hipotesis

    Hipotesis

    Memilih Pendekatan

    Memilih Pendekatan

    Menentukan Sumber Data

    Menentukan Sumber Data

    Menentukan Variabel

    Menentukan Variabel

    Menentukan dan Menyusun

    Instrumen

    Menentukan dan Menyusun

    Instrumen

    Mengumpulkan Data

    Mengumpulkan Data Analisis Data

    Analisis Data Menarik Kesimpulan

    Menarik Kesimpulan Menyusun Laporan

    Menyusun Laporan

  • 17

    3.5 Populasi dan Sampel

    Pada penelitian ini, populasi adalah pekerja dan staff yang bekerja pada

    perusahaan jasa konstruksi yang sedang berlangsung pada PT. Wijaya Karya

    (Persero) Tbk. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut. Sugiyono (2010:116 dalam Anhar . J). Adapun penentuan jumlah

    sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik probabilitas dengan cara

    random sampling (Metode sampel acak sederhana), yaitu dengan metode pemilihan

    sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk

    dipilih menjadi anggota sampel.Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil

    pada penelitian ini

    menggunakan rumus slovin :

    (Sumber : Prasetyo 2010 : 78)

    Dimana : n = banyaknya sampel

    N = banyaknya sampel

    e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

    pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, yaitu 0,1 atau 10 %.

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    teknik sampling secara probabilitas dengan menggunakan metode random

    sampling. Teknik sampling probabilitas dengan metode random sampling

    merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau

    kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan

    demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

  • 18

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    3.6.1. Field Research

    Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui

    penyebaran daftar pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan

    materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.

    Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya

    langsung kepada responden (Singarimbun dan Effendi, 1995:192).

    Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan wawancara dengan

    pihak pimpinan, kepala bagian, dan beberapa karyawan untuk

    mendapatkan informasi yang diinginkan

    3.6.2. Library Research

    Yaitu dengan menggunakan studi keperpustakaan dan literatur

    literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di

    mana akan didapatkan data data yang dibutuhkan oleh peneliti guna

    melengkapi hasil dari penelitian.

    3.7 Analisis Data

    3.7.1. Metode analisis deskriptif

    Menurut Sugiyono (2004:169) Analisis deskriptif adalah statistik yang

    digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

    membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.eralisasi.

    3.7.2. Metode analisis kuantitatif

    Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,

    yang menurut Sugiyono (2012:23) dikatakan metode kuantitatif karena data

    penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode

  • 19

    kuantitatif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang

    seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori

    dengan praktik, antara rencana dengan. Untuk membuktikan hipotesis yang telah

    dikemukakan, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisis sebagai berikut

    :

    1. Uji Validitas

    Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang

    telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan

    alat ukur yang digunakan dalam hal ini kuesioner. Untuk uji validitas

    diperoleh hasil dari pengujian menggunakan korelasi product moment

    antara variabel dan itemnya adalah semua nilai probabilitas (sig) di

    bawah 5% sehingga semua item pertanyaan valid (Wieke Yuni

    Christina,dkk., 2011:88 dalam Ahmad J).

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang

    digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi di dalam mengukur

    gejala yang sama. Untuk uji reliabilitas diperoleh hasil yaitu, ketujuh

    variabel yang diteliti nilai alpha variabel yang diteliti adalah reliabel

    karena memiliki alpha di atas 0,6 sehingga seluruh variabel yang

    diteliti adalah reliable dan dapat digunakan dalam tahap analisis

    berikutnya (Wieke Yuni Christina,dkk., 2011:88)

    3. Analisis Regresi Berganda

    Analisis regresi berganda yaitu suatu analisis untuk melihat

    sejauh mana pengaruh variabel budaya keselamatan dan kesehatan

    kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi. Analisis regresi

    berganda menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip

    Sugiyono (2010:277), yaitu :

    Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

  • 20

    Dimana:

    Y = Kinerja Proyek

    a = Konstanta

    b1 = Koefisien regresi dari varibel X1

    X1 = Komitmen top management

    b2 = Koefisien regresi dari varibel X2

    X2 = Peraturan dan prosedur K3

    b3 = Koefisien regresi dari variabel X3

    X3 = Komunikasi

    b4 = Koefisien regresi dari variabel X4

    X4 = Kompetensi pekerja

    b5 = Koefisien regresi dari variabel X5

    X5 = Keterlibatan pekerja

    b6 = Koefisien regresi dari variabel X6

    X6 = Lingkungan kerja

    e = Eror

    Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah

    data komputer yaitu SPSS 20.0.0 untuk menghasilakan nilai koefisien

    determinasi yang lebih akurat.

  • 21

    4. Uji Hipotesis

    1. Uji F

    Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama

    variabel independen terhadap variabel dependen.

    Jika Fhitung < Ftabel, maka independen tidak berpengaruh

    signifikan

    terhadap variabel dependen.

    Jika Fhitung > Ftabel, maka independen mempunyai hubungan

    yang

    signifikan terhadap variabel dependen.

    2. Uji T

    Menurut Sugiono (2010:366), uji T digunakan untuk menguji sendiri-

    sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X)

    dengan variabel dependen (variabel Y).

    Jika thitung > ttabel maka variabel independen mempunyai

    keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.

    Jika thitung < ttabel maka variabel independen tidak mempunyai

    keeratan hubungan yang signifikan.