panduan regresi data panel - agus tri basuki · fakultas ekonomi dan bisnis universitas...

52
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si. PANDUAN REGRESI DATA PANEL Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu ( time series) dan data silang (cross section. Menurut Agus Widarjono (2009) penggunaan data panel dalam sebuah observasi mempunyai beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan lebih menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time seriesdan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel). Hsiao (2014), mencatat bahwa penggunaan panel data dalam penelitian ekonomi memiliki beberapa keuntungan utama dibandingkan data jenis cross section maupun time series. Pertama, dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas, di mana dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang efisien. Kedua, panel data dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat diberikan hanya oleh data cross section atau time series saja. Dan Ketiga, panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section. Menurut Wibisono (2005) k eunggulan regresi data panel antara lain : Pertama. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross- section yang berulang-ulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas (multikol) antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat diperoleh

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

89 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    PANDUAN REGRESI DATA PANEL

    Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section. Menurut Agus Widarjono (2009) penggunaan data panel dalam sebuah observasi mempunyai beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan lebih menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time seriesdan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel).

    Hsiao (2014), mencatat bahwa penggunaan panel data dalam penelitian ekonomi memiliki beberapa keuntungan utama dibandingkan data jenis cross section maupun time series. Pertama, dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas, di mana dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang efisien. Kedua, panel data dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat diberikan hanya oleh data cross section atau time series saja. Dan Ketiga, panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section.

    Menurut Wibisono (2005) k eunggulan regresi data panel antara lain : Pertama. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas (multikol) antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat diperoleh

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    hasil estimasi yang lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Dan Keenam, Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.

    Model Regresi Panel dari judul diatas sebagai berikut ini:

    Y = α + b1X1it + b2X2it +…..+ e

    Keterangan:

    Y = Variabel dependen (LDR) α = Konstanta X1 = Variabel independen 1 X2 = Variabel independen 2 b(1,2…) = Koefisien regresi masing-masing variabel independen e = Error term t = Waktu i = Perusahaan

    Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

    1. Common Effect Model

    Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

    2. Fixed Effect Model

    Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

    3. Random Effect Model

    Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS)

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Gambar 1 Langkah-Langkah Penelitian Data Panel

    Ya

    Tidak

    Studi Pustaka

    (Kerangka Teori dan Studi Terdahulu)

    Identifikasi Variabel Penelitian dan Pembentukan Model

    Metode Estimasi Data Panel 1. Common Effect 2. Fixed Effect 3. Random Effect

    Pemilihan Model Regresi Data Panel 1. Uji Chow 2. Uji Lagrange Multiplier 3. Uji Hausman

    Pengolahan Data Uji Spesifikasi Model dan Uji

    Asumsi Klasik

    Estimasi Model dan Pengujian Hipotesis

    Kesimpulan dan Saran

    Memenuhi

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Data GDP, POP, KURS, GFCF, LIR, TR, TRADE dan IVA di 5 Negara ASEAN

    Tahun GDP POP Kurs GFCF LIR TR Trade IVA

    IND

    ON

    ESIA

    2000 4,121,726,241,993,900 211,540,428 8,422 1,060,872,288,362,200 18.46 99,643,790,476,190 2,944,432,464,112,750 1,967,791,836,600,200

    2001 4,271,899,954,667,000 214,448,301 10,261 1,129,749,087,480,800 18.55 190,614,200,000,000 2,981,495,922,803,340 2,021,590,172,211,700

    2002 4,464,113,041,849,300 217,369,087 9,311 1,182,784,395,845,000 18.95 215,467,500,000,000 2,637,374,038,628,250 2,107,764,749,213,200

    2003 4,677,514,123,258,600 220,307,809 8,577 1,189,884,726,120,600 16.94 249,404,313,253,852 2,507,919,080,077,860 2,186,913,010,032,200

    2004 4,912,833,962,560,100 223,268,606 8,939 1,364,599,072,554,300 14.12 283,093,000,000,000 2,935,973,057,506,130 2,273,100,844,234,100

    2005 5,192,500,538,917,800 226,254,703 9,705 1,513,164,999,669,000 14.05 312,488,056,626,926 3,322,573,914,833,110 2,380,026,639,458,400

    2006 5,478,137,490,010,100 229,263,980 9,159 1,552,460,084,009,500 15.98 343,625,377,952,311 3,103,755,304,808,870 2,486,855,317,982,500

    2007 5,825,726,531,358,900 232,296,830 9,141 1,697,209,598,268,500 13.86 374,762,699,277,696 3,194,202,162,925,520 2,604,234,878,138,900

    2008 6,176,068,457,506,700 235,360,765 9,699 1,898,942,099,974,500 13.60 658,701,000,000,000 3,616,792,130,902,920 2,701,585,275,030,700

    2009 6,461,950,710,551,600 238,465,165 10,390 1,961,482,072,067,500 14.50 619,922,000,000,000 2,940,970,850,172,160 2,798,525,931,939,900

    2010 6,864,133,100,000,000 241,613,126 9,090 2,127,840,682,000,000 13.25 723,307,000,000,000 3,205,637,598,235,500 2,936,192,400,000,000

    2011 7,287,635,300,000,000 244,808,254 8,770 2,316,359,104,097,800 12.40 873,874,000,000,000 3,656,936,354,349,880 3,122,633,400,000,000

    2012 7,727,083,400,000,000 248,037,853 9,387 2,527,728,790,484,400 11.80 980,518,000,000,000 3,831,311,903,721,210 3,288,298,000,000,000

    2013 8,156,497,800,000,000 251,268,276 10,461 2,654,375,036,700,900 11.66 1,077,310,000,000,000 3,967,106,232,237,770 3,431,080,900,000,000

    2014 8,566,271,200,000,000 254,454,778 11,865 2,775,733,579,064,600 12.61 1,145,282,928,434,310 4,116,716,178,297,760 3,577,694,800,000,000

    2015 8,976,931,500,000,000 257,563,815 13,389 2,916,601,630,562,700 12.66 1,164,554,577,386,610 3,764,719,516,265,140 3,672,595,500,000,000

    2016 8,164,934,610,302,790 260,013,489 12,935 2,542,077,573,709,210 11.56 935,748,526,661,157 4,201,921,841,339,830 3,547,268,352,813,750

    2017 8,380,512,700,553,410 263,041,350 13,343 2,612,020,756,005,150 11.13 974,202,791,298,637 4,304,178,262,152,610 3,638,770,115,628,690

    2018 8,596,090,790,804,030 266,069,210 13,751 2,681,963,938,301,090 10.69 1,012,657,055,936,110 4,406,434,682,965,400 3,730,271,878,443,630

    SIN

    GA

    PO

    RE

    2000 183,379,000,000 4,027,887 1.72 57,109,300,000 5.83 24,606,000,000 671,297,132,015 49,397,500,000

    2001 181,632,700,000 4,138,012 1.79 54,731,200,000 5.65 23,466,000,000 640,707,943,923 45,290,500,000

    2002 189,282,500,000 4,175,950 1.79 50,010,400,000 5.35 21,025,000,000 670,586,235,664 47,163,100,000

    2003 197,677,800,000 4,114,826 1.74 47,501,400,000 5.31 21,173,000,000 756,693,631,255 47,769,000,000

    2004 216,554,400,000 4,166,664 1.69 52,075,500,000 5.30 22,563,000,000 879,843,366,239 52,653,700,000

    2005 232,772,500,000 4,265,762 1.66 53,477,000,000 5.30 24,627,000,000 983,069,170,288 56,860,200,000

    2006 253,396,600,000 4,401,365 1.59 58,541,200,000 5.31 27,940,000,000 1,090,511,558,656 63,055,200,000

    2007 276,484,900,000 4,588,599 1.51 67,890,600,000 5.33 34,961,000,000 1,102,228,634,774 67,732,000,000

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Tahun GDP POP Kurs GFCF LIR TR Trade IVA

    2008 281,427,400,000 4,839,396 1.41 75,333,000,000 5.38 37,679,000,000 1,237,314,366,668 67,653,400,000

    2009 279,729,300,000 4,987,573 1.45 78,111,500,000 5.38 36,584,000,000 1,007,670,883,058 67,881,300,000

    2010 322,361,100,000 5,076,732 1.36 84,224,800,000 5.38 41,807,100,000 1,199,503,600,000 84,111,900,000

    2011 342,371,500,000 5,183,688 1.26 88,618,400,000 5.38 46,049,300,000 1,282,874,386,498 89,975,600,000

    2012 354,937,000,000 5,312,437 1.25 95,931,600,000 5.38 50,081,500,000 1,303,099,571,415 92,002,000,000

    2013 371,532,000,000 5,399,162 1.25 101,416,000,000 5.38 51,077,100,000 1,343,427,462,218 94,256,200,000

    2014 383,644,000,000 5,469,724 1.27 98,777,300,000 5.35 54,083,600,000 1,380,249,251,424 96,904,600,000

    2015 391,349,000,000 5,535,002 1.37 97,756,100,000 5.35 55,639,600,000 1,276,255,855,731 93,605,900,000

    2016 378,799,288,506 5,589,202 1.25 98,542,169,425 5.04 50,567,927,816 1,422,227,212,025 94,751,036,782

    2017 390,182,949,485 5,687,450 1.23 101,363,281,216 4.99 52,158,273,267 1,466,417,972,886 97,567,786,036

    2018 401,566,610,463 5,785,698 1.20 104,184,393,007 4.94 53,748,618,717 1,510,608,733,747 100,384,535,291

    MA

    LA

    YSIA

    2000 1,148,003,261,100 51,360,341 3.80 128,089,585,500 7.67 48,709,000,000 2,530,283,567,400 252,963,440,700

    2001 1,135,692,216,900 51,627,469 3.80 125,447,962,500 7.13 62,741,041,000 2,309,596,343,100 246,632,941,000

    2002 1,234,364,173,200 54,313,322 3.80 126,172,668,100 6.53 66,859,000,000 2,460,785,113,800 256,965,744,900

    2003 1,348,896,825,900 57,179,984 3.80 129,760,671,400 6.30 64,891,000,000 2,619,488,710,800 275,957,749,900

    2004 1,526,959,233,900 61,743,758 3.80 134,371,788,600 6.05 72,051,000,000 3,212,322,502,500 295,216,014,600

    2005 1,750,919,095,800 68,447,143 3.79 141,057,295,500 5.95 80,593,000,000 3,569,326,678,800 304,465,944,800

    2006 1,922,297,721,300 72,460,107 3.67 149,892,719,300 6.49 86,630,341,000 3,894,145,623,900 317,580,854,500

    2007 2,143,126,674,000 75,138,535 3.44 166,072,117,100 6.41 95,168,389,525 4,124,792,489,400 320,087,395,500

    2008 2,480,079,502,800 85,628,170 3.34 170,207,590,500 6.08 112,897,300,469 4,381,521,541,195 317,288,727,200

    2009 2,296,183,240,765 82,719,612 3.52 165,973,951,600 5.08 106,504,411,011 3,732,653,603,412 296,120,332,600

    2010 2,645,921,057,400 90,575,721 3.22 184,291,000,000 5.00 109,515,185,226 4,179,100,235,400 310,501,000,000

    2011 2,936,783,166,300 97,017,891 3.06 195,995,000,000 4.92 134,885,000,000 4,550,187,060,900 317,855,000,000

    2012 3,128,496,596,100 99,526,719 3.09 233,202,000,000 4.79 151,643,000,000 4,625,225,806,500 333,553,000,000

    2013 3,281,054,334,300 101,224,491 3.15 252,162,000,000 4.61 155,952,200,000 4,682,757,873,600 345,531,000,000

    2014 3,564,037,632,600 105,256,037 3.27 264,235,000,000 4.59 164,204,890,000 4,929,400,721,700 366,742,000,000

    2015 3,727,244,327,400 106,369,976 3.91 274,010,000,000 4.59 171,820,174,259 5,000,287,469,400 385,975,000,000

    2016 3,312,462,743,639 106,050,403 3.76 240,567,558,210 4.11 148,973,844,049 5,321,087,688,624 391,630,457,386

    2017 3,431,095,788,324 109,225,560 3.80 246,963,417,904 3.88 153,844,596,033 5,503,669,636,066 401,523,890,471

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Tahun GDP POP Kurs GFCF LIR TR Trade IVA

    2018 3,549,728,833,009 112,400,717 3.84 253,359,277,598 3.65 158,715,348,016 5,686,251,583,508 411,417,323,556

    PH

    ILIP

    HIN

    ES

    2000 3,580,714,144,600 77,932,247 44.19 22,780,068,912 10.91 657,897,000,000 3,750,076,902,703 1,233,773,328,500

    2001 3,684,339,740,200 79,604,541 50.99 28,241,646,217 12.40 698,603,300,000 3,644,141,422,664 1,245,634,218,900

    2002 3,818,667,014,300 81,294,378 51.60 32,665,121,487 9.14 777,180,201,653 3,911,654,622,596 1,281,633,984,300

    2003 4,008,468,654,600 82,971,734 54.20 32,518,898,694 9.47 914,844,580,454 4,082,598,605,877 1,336,430,145,900

    2004 4,276,941,311,300 84,596,249 56.04 31,791,893,213 10.08 1,032,942,517,592 4,389,960,376,553 1,406,338,222,200

    2005 4,481,279,173,600 86,141,373 55.09 32,732,240,297 10.18 1,223,016,054,876 4,386,211,041,984 1,465,272,159,600

    2006 4,716,230,536,300 87,592,899 51.31 27,782,334,454 9.78 1,313,608,090,000 4,477,628,221,117 1,532,814,099,000

    2007 5,028,287,876,800 88,965,508 46.15 27,651,234,906 8.69 1,374,438,470,000 4,355,473,236,639 1,621,226,456,600

    2008 5,237,100,460,900 90,297,115 44.32 34,110,276,561 8.75 1,493,400,000,000 3,994,978,933,960 1,699,171,312,900

    2009 5,297,239,678,000 91,641,881 47.68 31,149,659,786 8.57 1,370,973,490,000 3,474,479,880,030 1,666,600,706,000

    2010 5,701,538,990,500 93,038,902 45.11 40,997,390,701 7.67 1,613,942,200,000 4,072,010,141,559 1,859,515,257,400

    2011 5,910,201,356,700 94,501,233 43.31 42,148,492,542 6.66 1,850,017,280,000 4,001,083,182,690 1,893,950,404,200

    2012 6,305,228,000,000 96,017,322 42.23 40,341,662,592 5.68 1,908,089,229,239 4,092,057,890,248 2,031,443,000,000

    2013 6,750,631,382,800 97,571,676 42.45 51,615,050,648 5.77 2,234,672,960,446 4,066,937,408,096 2,219,068,131,300

    2014 7,170,414,383,100 99,138,690 44.40 54,322,486,994 5.53 2,104,916,011,848 4,392,838,913,938 2,391,188,162,800

    2015 7,593,828,396,600 100,699,395 45.50 62,528,463,225 5.58 2,226,639,359,382 4,786,807,132,718 2,535,795,730,900

    2016 6,709,102,527,567 102,660,095 54.71 48,133,076,269 4.38 2,046,163,554,941 5,090,859,842,252 2,180,660,780,772

    2017 6,877,076,533,656 104,218,712 55.79 49,313,829,021 3.86 2,114,772,103,119 5,213,700,151,795 2,232,595,737,294

    2018 7,045,050,539,745 105,777,329 56.86 50,494,581,774 3.35 2,183,380,651,297 5,336,540,461,339 2,284,530,693,817

    TH

    AIL

    AN

    D

    2000 5,254,390,000,000 62,693,322 40.11 1,169,038,000,000 7.83 657,897,000,000 6,373,463,864,778 1,927,493,000,000

    2001 5,435,364,000,000 63,415,174 44.43 1,190,489,000,000 7.25 698,603,300,000 6,536,987,066,250 1,972,132,000,000

    2002 5,769,578,000,000 64,136,669 42.96 1,264,207,000,000 6.88 777,180,201,653 6,633,269,000,000 2,137,333,000,000

    2003 6,184,372,000,000 64,817,254 41.48 1,423,985,000,000 5.94 914,844,580,454 7,216,719,210,212 2,330,706,000,000

    2004 6,573,325,000,000 65,404,522 40.22 1,649,896,000,000 5.50 1,032,942,517,592 8,375,209,795,797 2,498,509,000,000

    2005 6,848,605,000,000 65,863,973 40.22 1,885,491,000,000 5.79 1,223,016,054,876 9,441,069,296,356 2,629,316,000,000

    2006 7,188,838,000,000 66,174,486 37.88 1,934,759,000,000 7.35 1,313,608,090,000 9,639,280,718,938 2,766,905,000,000

    2007 7,579,558,000,000 66,353,572 34.52 1,968,711,000,000 7.05 1,374,438,470,000 9,843,810,058,786 2,949,715,000,000

    2008 7,710,356,000,000 66,453,255 33.31 2,014,697,000,000 7.04 1,493,400,000,000 10,828,190,199,033 3,017,886,000,000

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Tahun GDP POP Kurs GFCF LIR TR Trade IVA

    2009 7,653,432,000,000 66,548,197 34.29 1,795,686,000,000 5.96 1,370,973,490,000 9,098,188,909,247 2,958,856,000,000

    2010 8,227,953,000,000 66,692,024 31.69 2,003,974,000,000 5.94 1,613,942,200,000 10,429,526,413,952 3,268,640,000,000

    2011 8,296,548,000,000 66,902,958 30.49 2,101,553,000,000 6.91 1,850,017,280,000 11,520,956,231,846 3,134,519,000,000

    2012 8,896,468,000,000 67,164,130 31.08 2,326,689,000,000 7.10 1,908,089,229,239 12,256,242,432,126 3,362,631,000,000

    2013 9,136,861,000,000 67,451,422 30.73 2,303,576,000,000 6.96 2,234,672,960,446 12,129,469,377,752 3,408,964,000,000

    2014 9,211,567,000,000 67,725,979 32.48 2,248,499,000,000 6.77 2,104,916,011,848 12,155,262,559,984 3,397,938,000,000

    2015 9,472,101,000,000 67,959,359 34.25 2,354,425,000,000 6.56 2,226,639,359,382 12,010,739,741,105 3,473,353,000,000

    2016 9,581,084,527,582 70,220,299 38.03 2,239,457,166,099 4.77 2,046,163,554,941 13,100,796,034,461 3,686,402,218,541

    2017 9,821,753,731,260 70,740,037 38.40 2,271,216,203,380 4.47 2,114,772,103,119 13,514,300,617,845 3,784,104,999,890

    2018 10,062,422,934,937 71,259,775 38.77 2,302,975,240,662 4.17 2,183,380,651,297 13,927,805,201,228 3,881,807,781,239

    Sumber : Laporan Bank Dunia

    Persamaan Regresi Data Panel :

    GDP = f (POP, KURS, GFCF, LIR, TR, TRADE, IVA)

    GDPt = α0 + α1 POPt + α2KURSt +α3GFCFt + α4LIRt + α5TRt + α6 TRADEt+ α6IVAt + εt

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Ada 2 cara meregres data panel dalam program eviews, yaitu :

    1. Cara Pertama

    Cara memindah data dari excel ke eviews sebagai berikut :

    a. Buka Excell yang datanya akan kita pindah ke eviews

    b. Buka eviews

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Klik File New Workfile

    Maka akan muncul dilayar

    Pilih Dated-regular frequency

    Pilih Frequency Annual

    Dan Isi Start Date 2000

    End date 2018 tekan OK

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Pilih Object New Object

    Muncul dilayar

    Isi DATAPANEL

    Pilih Pool

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Dilayar akan muncul :

    Dan isilah

    Kemudian pilih Proc Import Pool Data (ASCI,XLS,WK?)…

    Sebanyak Negara yang

    dijadikan sampel

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Perhatikan data yang akan kita impor, file tersebut harus dalam

    keadaan tertutup. Dan yang kita ingat adalah letak data pertama

    Dan kita cari posisi file tersebut

    Klik Open

    Letak data awal yang akan di copy di kursor D3

    Pilih Excel (*.xls)

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Klik OK dan akan muncul dilayar

    Jika muncul tampilah diatas, maka upload data panel di eviews

    sukses

    Lokasi Kursor di awal data

    Tulislah semua symbol variabel yang

    dijadikan sampel data dan diakhiri

    dengan tanda tanya

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Cara melakukan regresi data panel

    Klik datapanel

    Dilayar akan muncul

    Pilih Estimate

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Isilah Variabel terikatnya dan variabel bebasnya dan diakhiri

    setiap variabel dengan tanda tanya

    Dalam meregres data panel akan dihasilkan 3 Model : 1. Model Common Effect 2. Model Fixed Effect 3. Model Random Effect

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Model Common Effect

    Karena muncul tanda E

    berarti perbedaan nilai antar

    variabel sangat besar,

    sehingga perlu kita kecilkan

    dengan model logaritma

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Setelah semua variabel kita log kan (kecuali LIR karena dalam persen)

    didapat hasil sebagai berikut :

    Menunjukan

    angka elastisitas

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Model Fixed Effect

    Hasil Regresi

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Model Random Effect

    Hasil Regresi

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Pemilihan Metode Pengujian Data Panel Uji Chow (Uji likelihood) Uji Chow merupakan uji untuk menentukan model terbaik antara Fixed Effect Model dengan Common/Pool Effect Model. Jika hasilnya menyatakan menerima hipotesis nol maka model yang terbaik untuk digunakan adalah Common Effect Model. Akan tetapi, jika hasilnya menyatakan menolak hipotesis nol maka model terbaik yang digunakan adalah Fixed Effect Model, dan pengujian akan berlanjut ke uji Hausman. Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Common Effect atau Fixed Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah: H0 : Common Effect Model atau pooled OLS H1 : Fixed Effect Model

    Uji Hausman

    Hausman test yakni pengujian untuk menentukan model Fixed Effet atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah:

    H0 : Random Effect Model H1 : Fixed Effect Model

    Jika dari hasil Uji Hausman tersebut menyatakan menerima

    hipotesis nol maka model yang terbaik untuk digunakan adalah model Random Effect. Akan tetapi, jika hasilnya menyatakan menolak hipotesis nol maka model terbaik yang digunakan adalah model Fixed Effect.

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Uji Chow

    Regres Model Fixed Effect

    Klik View Fixed/Random Effect Testing

    Hasilnya sebagai berikut :

    Karena nilai prob. 0.000 < dari nilai α = 0.05 maha Ho ditolak,

    sehingga model terbaik adalah Model Fixed Effect

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Uji Hausman

    Regres Model Random effect

    Hasil Uji Hausman

    Karena nilai prob. 0.000 < dari nilai α = 0.05 maha Ho ditolak,

    sehingga model terbaik adalah Model Fixed Effect

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Dari hasil Uji Chow dan Uji Hauman memutuskan model terbaik

    adalah Model Fixed Effect, sehingga Uji LM tidak perlu kita

    lakukan.

    Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik yang digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) meliputi uji Linieritas, Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi. Walaupun demikian, tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada setiap model regresi linier dengan pendekatan OLS (Gujarati, 2003)

    a. Uji linieritas hampir tidak dilakukan pada setiap model regresi linier. Karena sudah diasumsikan bahwa model bersifat linier. Kalaupun harus dilakukan semata-mata untuk melihat sejauh mana tingkat linieritasnya.

    b. Uji normalitas pada dasarnya tidak merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator) dan beberapa pendapat tidak mengharuskan syarat ini sebagai sesuatu yang wajib dipenuhi.

    c. Multikolinieritas perlu dilakukan pada saat regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Jika variabel bebas hanya satu, maka tidak mungkin terjadi multikolinieritas.

    d. Heteroskedastisitas biasanya terjadi pada data cross section, dimana data panel lebih dekat ke ciri data cross section dibandingkan time series.

    e. Autokorelasi hanya terjadi pada data time series. Pengujian autokorelasi pada data yang tidak bersifat time series (cross section atau panel) akan sia-sia semata atau tidaklah berarti.

    Sehingga dalam data panel cukup di uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas.

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Uji Multikolinearitas

    Salah satu asumsi regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna (no perfect multicolinearity) tidak adanya hubungan linier antara variabel penjelas dalam suatu model regresi. Istilah ini multikoliniearitas itu sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Ragner Frisch tahun 1934. Menurut Frisch, suatu model regresi dikatakan terkena multikoliniearitas bila terjadi hubungan linier yang sempurna (perfect) atau pasti (exact) di antara beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model regresi. Akibatnya akan kesulitan untuk dapat melihat pengaruh variabel penjelas terhadap variabel yang dijelaskan (Maddala, 1992: 269-270).

    Untuk menguji multikolinearitas bisa dibandingkan R kuadrat regresi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan R kuadrat regresi antar variable bebasnya. Jika R2 regresi variabel bebas terhadap variabel terikat lebih besar dari R2 regresi antar variable bebasnya, maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak mengandung multikolinearitas.

    Karena model terbaik adalah Fixed Effect Model, maka model

    inilah yang akan kita uji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik. Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R21 :

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Didapat R21 = 0.999774

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R22 :

    Didapat R22 = 0.941266

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R23 :

    Didapat R23 = 0.995060

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R24 :

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Didapat R24 = 0.999547

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R25 :

    Didapat R25 = 0.997681

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R26 :

    Didapat R26 = 0.999616

    Lakukan regres seperti dibawah ini dan lihar R27 :

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Didapat R27 = 0.964295

    R21 = 0.999774 Lebih besar

    R22 = 0.941266

    R23 = 0.995060

    R24 = 0.999547

    R25 = 0.997681

    R26 = 0.999616

    R27 = 0.964295

    Kesimpulan karena R21 > R22, R

    23, R

    24, R

    25, R

    26, R

    27 maka model fixed

    effect tidak mengandung multikolinearitas.

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Uji Heteroskedastisitas

    Heteroskedastisitas tidak merusak sifat kebiasan dan konsistensi dari penaksir OLS, tetapi penaksir tadi tidak lagi efisien yang membuat prosedur pengujian hipotesis yang biasa nilainya diragukan. Oleh karena itu jika suatu model terkena heteroskedastisitas diperlukan suatu tindakan perbaikan pada model regresi untuk menghilangkan masalah heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

    Lakukan regres terhadap model fixed effect, kemudian klik Proc

    Make Residuals

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Akan muncul dilayar

    Resid ini otomatis akan tersimpan

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Lakukan regresi ulang klik Estimate

    Gantilah Log(GDP?) dengan Log(abs(resid?)) lalu tekan OK, dan

    akan muncul dilayar

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Model diatas tidak mengandung heteroskedastisitas

    Tidak

    Signifikan

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    2. Cara Kedua

    Copy data yang ada di excel

    Dari GDP sampai IVA

    Buka Eviews

    Pilih File New Workfile

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Pilih Balanced Panel dan isi Panel specification

    Akan muncul tampilan

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Klik Quick Empty Group (Edit Series)

    Copy data di Excell

    Dan Pastekan di sini

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Sehingga muncul tampilan sebagai berikut :

    Cara Meregres dengan cara kedua ini

    Klik Proc Make Equation

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Ganti

    gdp pop kurs gfcf lir tr trade iva c

    Dengan

    log(gdp) log(pop) log(kurs) log(gfcf) lir log(tr) log(trade) log(iva)

    c

    Klik Panel Options

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Untuk Regresi Common Effeck pilih

    Dan hasil regresinya

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Untuk Regresi Fixed Effeck pilih

    Dan hasil regresinya

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Untuk Regresi Random Effeck pilih

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Dan hasil regresinya

    Untuk pemilihan Model terbaik

    Uji Chow

    Estimate Regresi Model Fixed Effect

    Pilih View Fixed/Random Effect Testing Redundan

    Fixed Effect – Likelihood Ratio

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Muncul Hasil Uji Chow

    Kesimpulan :

    Ho ditolak artinya Model Fixed Effect adalah model terpilih

    Uji Hausman

    Estimate Regresi Model Random Effect Effect

    Pilih View Fixed/Random Effect Testing Correlated

    Random Effect – Hausman Test

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Hasil Uji Hauman

    Kesimpulan :

    Ho ditolak artinya Model Fixed Effect adalah model terpilih

    Berdasarkan Uji Chow dan Uji Hausman Model Terpilih adalah

    Model Fixed Effect

    Uji Asumsi Klasik

    Uji Normalitas

    Pilih View Residual Diagnostics Histogram – Normality

    Test

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Hasil Uji Normalitas

    Karena nilai probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

    Uji Multikolinearitas

    Klik gdp pop kurs gfcf lir tr trade iva

    Kemudian klik kanan dan klik Copy

    Kemudian klik Quick Group Statistics Correlation

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Maka akan muncul

    Klik OK

    Klik Yes

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Ceck apakah ada nilai > 0.85

    Atau untuk uji multikolinearitas gunakan cara dengan membandingkan

    R2 hasil regres variabel bebas terhadap variabel dengan R2 hasil regres

    antar variabel bebasnya.

    Uji Heteroskedastisitas

    Buka hasil regresi Model Fixed Effect Model

    Pilih Proc Make Residual Series

    Akan muncul tampilan

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Pilih OK

    Kemudian klik Estimate

    Ganti

    log(gdp) log(pop) log(kurs) log(gfcf) lir log(tr) log(trade) log(iva) c

    Dengan

    log(abs(resi01)) log(pop) log(kurs) log(gfcf) lir log(tr) log(trade)

    log(iva) c

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Dan hasilnya

    Tidak signifikan

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    Hasil Analisis

    Interpretasi Regresi Data Panel Model Fixed Effect

    Variable Coefficient Std. Error

    C -2.823947 1.889121

    LOG(POP?) 0.215406*** 0.016576

    LOG(KURS?) 0.197261** 0.082540

    LOG(GFCF?) -0.095415*** 0.019391

    LIR? -0.030963*** 0.007783

    LOG(TR?) -0.035275 0.069587

    LOG(TRADE?) 0.918337*** 0.043936

    LOG(IVA?) 0.150876** 0.072395

    R-squared 0.999774

    Keterangan :

    *** signifikan pada α = 1 % ** signifikan pada α = 5 % * signifikan pada α = 10 %

    Hasil regresi tersebut dapat kita susun menjadi persamaan regresi

    sebagai berikut :

    LOG(GDP) = - 2.8239 + 0.2154 LOG(POP) + 0.1972 LOG(KURS) - 0.0309 LIR - 0.0954 LOG(GFCF) - 0.0352 LOG(TR) + 0.9183 LOG(TRADE) + 0.1509 LOG(IVA)

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Bahan Ajar Rgresi Data Panel Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics” fourth edition McGraw-Hill. New York.

    Hsiao, C. (2014). Analysis of panel data (No. 54). Cambridge university press.

    Maddala, G. S., & Lahiri, K. (1992). Introduction to econometrics(Vol. 2). New York:

    Macmillan.

    Wibisono, Y. (2005). Metode statistik. Gajah Mada University, Yogyakarta.

    Widarjono, A. (2009). Ekonometrika pengantar dan aplikasinya. Yogyakarta: Ekonisia.