proposal skripsi ok
TRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul Penelitian
HUBUNGAN ANTARA METODE MENGAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS SISWA KELAS VII MTs
AL FALAH BULUH DAKIRING SOCAH BANGKALAN
B. Latar Belakang
Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Oleh karena itu metode mengajar memiliki andil yang sangat besar dalam
kegiatan belajar mengajar. (Suryo Subroto, 1997: 43)
Metode berasal dari bahasa Greeks, metha (melalui atau melewati) dan
hodos (jalan atau cara). Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan. (Mansur dan Muhammad. 1982:1)
Menurut H. Mansur, 1996:137) Metode (metodos = jalan ke) adalan suatu
cara mengajar yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran.
Semakin baik metode yang digunakan, maka akan semakin efektif dan efisien
pula pencapaian tujuannya.
Jadi metode memegang peranan yang sangat penting, karena metode
sebagai alat komunikasi antara guru dalam menyampaikan bahan pelajaran
kepada murid. Apabila terjadi komunikasi antara guru dan murid maka
1
diharapkan tidak hanya timbul interaksi sosial biasa, melainkan interaksi yang
bersifat mendidik . sebab guru mempunyai tugas yang kompleks, tidak hanya
mengajar tetapi lebih dari itu yaitu mendidik. Oleh karena itu peranan metodologi
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya metode tidak akan
terwujud adanaya komunikasi yang bersifat mendidik antara guru dan murid.
Jadi dengan demikian “penggunaan metode yang tepat akan turut
menentukan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar”. (Depag RI,
1999/2000:4)
Dalam pengajaran Qur’an Hadits di MTs secara garis besar meliputi :
1. Bahan bacaan, hafalan dan menyalin yang terdiri dari ayat-ayat terpilih surat
Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa’, Al Maidah, Al Hujurat, Al Mujadalah,
Yunus, Lukman, An Nur, dan Az Zumar.
2. Sejarah penulisan Al Qur’an dan Hadits sejak masa Rasul sampai dengan
masa Khulafaur Rosyidin.
3. Pokok-pokok ilmu tajwid, yang meliputi teori dan penerapannya dalam setiap
kegiatan pelajaran membaca Al Qur’an.
4. Terjemahan dan kesimpulan isi kandungan Al Qur’an dan Hadits yang
berkenaan dengan keimanan, aqidah akhlaq dan pengetahuan. (Depad RI,
1994:2)
2
Mengingat ruang lingkup pengajaran Qur’an Hadits yang relatif luas,
maka jelaslah bahwa tanpa metode tidak akan tercipta komunikasi timbal balik
antara guru dan murid meskipun kita menyadari bahwa metode bukan satu-
satunya faktor yang dapat menentukan keberhasilan dalam proses belajar
mengajar (PBM), apalagi tidak ada metode pengajaran yang paling baik.
Para ahli pendidikan sejak dulu hingga kini sepakat, bahwa tidak ada
metode pengajaran yang paling baik, yang ada adalah metode yang cocok/sesuai
dengan tabiat siswa. Termasuk dalam taniat siswa ialah unsur kejiwaan, umur dan
perbedaan perorangan. (Depag RI, 1994:24)
Dalam setiap interaksi belajar mengajar ditandai sejumlah unsur yaitu : (1)
tujuan yang hendak dicapai (2) siswa dan guru (3) bahan pelajaran (4) metode (5)
penilaian. (Depag RI, 2000:3)
Diantara unsur-unsur diatas, metode merupakan unsur yang sangat
dominan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam konteks penyajian Qur’an
Hadits yang memiliki cakupan yang amat luas.
Dengan demikian masalah “metodelogi” yaitu masalah penguasaan teori
dan praktek tentang cara pendekatan yang tepat dan cermat guna mencapai tujuan
adalah merupakan faktor yang sangat menentukan. (H.A. Malik Fajar, 1998:160)
Bertitik tolak dengan pemikiran diatas maka penulis berinisiatif untuk
membahas judul “HUBUNGAN ANTARA METODE MENGAJAR DENGAN
3
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS SISWA
KELAS VII MTs AL FALAH BULUH DAKIRING SOCAH BANGKALAN”.
C. Rumusan Masalah
Agar lebih jelas dan mudah dalam memahami masalah yang terkandung di
dalam penulisan skripsi ini, maka penting sekali adanya suatu rumusan masalah.
Perumusan masalah dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Sejauh manakah pelaksanaan metode mengajar Qur’an Hadits di kelas VII
MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah Bangkalan ?
2. Adakah hubungan antara pelaksanaan metode mengajar dengan prestasi
belajar mata pelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs Al Falah Buluh
Dakiring Socah Bangkalan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah menjawab permasalahan penelitian tersenut.
Dengan demikian maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan metode mengajar Qur’an Hadits
di MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah Bangkalan.
4
2. Ingin mengetahui hubungan antara metode mengajar dengan prestasi belajar
mata pelajaran Qur’an Hadits di MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah
Bangkalan.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik. (Prof. Dr. Sugiyono,2009:64)
Menurut Prof. Dr. Suharsismi Arikunto, 1998:67) dengan mengutip
pendapat Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA. Maka hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,
maka dapat dikemukakan hipotesa sebagai berikut :
1. Bahwa metode mengajar Qur’an Hadits telah diterapkan dengan baik dikelas
VII MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah Bangkalan
5
2. Bahwa metode mengajar ada hubungannya dengan prestasi belajar mata
pelajaran Qur’an Hadits kelas VII MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah
Bangkalan
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Prof. Dr. Sugiyono,2009:38)
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti masing-masing
variabel tentang metode mengajar Qur’an Hadits (variable X1) dan variabel
tentang prestasi belajar siswa (variable X2). Variabel tentang metode mengajar
dalam penelitian diberlakukan sebagai variabel bebas (independen variabel).
Adapun indikator yang digunakan untuk menyelidiki variabel ini
adalah :
a. Pengertian metode mengajar
b. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode
mengajar
c. Beberapa metode mengajar Qur’an Hadits
6
Adapun variabel tentang prestasi belajar siswa, diperlakukan sebagai
variabel tergantung (dependen variabel) sedangkan indikator yang digunakan
adalah hasil ujian akhir semester (UAS) mata pelajaran Qur’an Hadits tahun
pelajaran 2010/2011.
2. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap judul di atas, maka perlu
di jelaskan istilah-istilah yang terdapat didalamnya. Istilah-istilah yang penulis
jelaskan hanyalah yang dimungkinkan mempunyai arti ganda. Adapun
penjelasan istilah-istilah tersebut sebagai berikut :
1. Metode Mengajar Qur’an Hadits
Metode ( ( الطريقة adalah Prosedur atau rancana menyeluruh
yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran secara teratur dan
serasi serta tidak saling bertentangan satu sama lain berdasarkan suatu
approach.
Definisi lain mengatakan, metode adalah :
7
الطريق��ة هي االتج��اه ال��ذى يتبع��ه الم��درس فى الس��بل سلوكه التعليمى مع تالميذه بع��د ان يخت��ار
ال��تى يس��لكها ويعي��د ل��ه الع��دة حيث ينبغى ل��ه ان يهيئ مادة تعليميه وينظمها ويقرر الو سائل ال��تى
ستمكنه من تبليغها للتالميذ .
“Orientasinya yang di ikuti guru dalam dalam kegiatan pembelajaran
setelah memilih cara-cara yang akan di tempuhnya dan menyiapkan
persiapan-persiapan serta materi pengajaran yang telah di atur dan
menetapkan sarana-sarana yang memungkinkannya menyampaikan materi
itu kepada murid”. (Moh. Mansur,1995:169)
Metode artinya cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai suatu maksud (di ilmu pengetahuan dsb). (W.J.S.
Poerwardarminta, 1995:649)
Definisi mengajar :
a. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya
dalam diri seorang anak.
b. Mengajar merupakan suatu usaha penyampaian kebudayaan kepada
anak didik.
c. Mengajar adalah suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak-
anak, sehingga terjadi proses belajar mengajar. (Moh. Mansyur,
1995:129)
Mengajar Qur’an Hadits berarti kegiatan menyampaikan materi ilmu
Qur’an Hadits didalam proses belajar mengajar.
2. Prestasi Belajar
8
Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan dsb), sedangkan belajar
adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat sesuatu kepandaian. (Moh.
Mansyur, 1995:129)
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwardarminta, 1995:768)
mengemukakan bahwa belajar adalah proses yang sangat kompleks yang
dipengaruhi atau ditentukan oleh banyak faktor, baik dari dalam maupun dari
luar diri orang yang bersangkutan.
Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam skripsi ini
adalah nilai prestasi siswa yang berhasil dicapai berdasarkan ujian akhir
semester (UAS) tahun pelajaran 2010/2011.
3. Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MTs
Yang dimaksud dengan mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah adalah bagian dari mata pelajaran agama Islam yang memberikan
pendidikan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Al Qur’an dan Hadits
Nabi Muhammad SAW sehingga mampu membacanya dengan fasih,
menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat-
ayat serta Hadits terpilih sebagai pendalaman dan perluasan bahan kajian dari
mata pelajaran Qur’an Hadits di MI, dan sebagai bekal untuk mengikuti
jenjang pendidikan berikutnya. (H. Amir Abyan, MA, 1997:1)
G. Asumsi
9
Asumsi atau anggapan dasar merupakan suatu keputusan yang telah
diyakini kebenarannya oleh peneliti. Seseorang yang masih ragu terhadap suatu
hal tentu tidak dapat dengan pasti menentukan asumsi.
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
landasan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. kemudian
menurut Suharsimi, Asumsi adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik. (Suharsimi Arikunto, 1990:170)
Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis mengemukakan bahwa :
1. Metode sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar
2. Prestasi belajar siswa antara yang satu dengan yang lain berbeda-beda.
(Djamarah, 1994, 24)
H. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini meliputi :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan agama
Islam pada Universitas Sunan Giri Surabaya.
2. Sebagai bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam wujud
pengembangan ilmu, penelitian dan pengabdian masyarakat.
3. Sebagai tambahan koleksi kepustakaan dari Universitas Sunan Giri Surabaya
khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara metode mengajar dengan
prestasi belajar siswa.
10
4. Sebagai tambahan pengetahuan tentang pelaksanaan metode mengajar yang
tepat dalam mata pelajaran Qur’an Hadits.
5. Sebagai bahan pemikiran guna peningkatan proses belajar mengajar Qur’an
Hadits di MTs Al Falah Dakiring Socah Bangkalan khususnya dan MTs yang
lain umumnya.
I. Prosedur dan Metode Penelitian
Bahwa berhasil atau tidaknya suatu penelitian, akan banyak dipengaruhi
oleh tepat atau tidaknya dalam usaha memilih dan menentukan metode yang
digunakan. Oleh karena itu dalam penelitian, metode merupakan salah satu faktor
yang amat penting dan menentukan.
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 1998:151) bahwa : metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya.
Metodologi penelitian pada dasarnya adalah langkah dan prosedur yang
akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi empiris guna
memecahkan permasalahan dan atau menguji hipotesis penelitian. (H. Nana
Sudjana dan H. Awal Kusumah MS, 2000:38)
Berdasarkan kutipan diatas, maka dalam kaitan ini, metode merupakan
cara kerja yang diambil oleh peneliti dalam usaha mencari, mengumpulkan dan
11
mengolah data serta menformulasikan dalam bentuk laporan atau tulisan ilmiah.
Agar penelitian yang dilakukan ini dapat memenuhi criteria ilmiah, maka cara-
cara yang digunakan dalam mengumpulkan data sampai dengan analisis data
diupayakan agar tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan atau metodologi
yang ada.
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, 2009:80) mendefinisikan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah individu-
individu yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Qur’an Hadits di MTs Al Falah Buluh Dakiring Socah Bangkalan, yang
terdiri dari guru mata pelajaran Qur’an Hadits dan individu yang menjadi
sasaran kegiatan belajar mengajar yaitu semua siswa kelas VII sebanyak
51 siswa yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas VII.A sebanyak 25
siswa dan kelas VII.B sebanyak 26 siswa serta guru Qur’an Hadits
sebanyak satu orang.
b. Sampel
12
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,1998:117)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Prof. Dr. Sugiyono, 2009:81)
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,1998:120) mengatakan :
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.
Berdasarkan pendapat diatas, maka jumlah sampel akan diambil
semua, mengingat populasi yang kuantitasnya minim yaitu sebanyak 51
siswa.
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Untuk pengumpulan data, digunakan teknik wawancara (interview) dan
dokumenter.
13
a. Wawancara
Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut.
“Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. (Prof. Dr. Sugiyono, 2009:231)
Sehubungan dengan penelitian ini, digunakan dua bentuk
wawancara yaitu wawancara terpimpin yakni wawancara dengan
menggunakan pedoman wawancara, dan wawancara bebas terpimpin
yakni wawancara yang dilakukan dengan secara bebas, akan tetapi tidak
menyimpang dari tujuan penelitian.
Wawancara terpimpin digunakan untuk memperoleh data tentang :
pengertian metode belajar, faktor yang harus dipertimbangkan didalam
memilih metode mengajar dan beberapa metode mengajar Qur’an Hadits.
Sedangkan wawancara bebas terpimpin digunakan untuk memperoleh data
tentang metode yang digunakan dalam mengajar mata pelajaran Qur’an
Hadits.
b. Teknik Dokumenter
Teknik dokumenter atau metode dokumentasi, sebagai mana
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, 1998:236) sebagai berikut :
14
“tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode dokumentasi,
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
transkip, buku surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka teknik dokumenter yang
dimaksudkan dalam penelitian ini ialah suatu cara untuk mengumpulkan
data berdasarkan dokumen yang berupa tulisan atau laporan yang memuat
tentang gejala. Dokumen tersebut merupakan hal yang penting atau suatu
peristiwa yang disimpan atau di arsipkan.
Pengambilan data dengan dokumenter ini tidak dilakukan terhadap
subyek yang melakukan gejala yang sedang diteliti, melainkan dilakukan
terhadap berkas atau catatan yang memuat gejala tersebut. Dalam
penelitian ini dokumen yang dibutuhkan adalah semua data yng termasuk
data sekunder yang meliputi, jumlah siswa, jumlah siswa yang menjadi
sampel penelitian, serta nilai hasil ujian akhir semester (UAS) tahun
pelajaran 2010/2011
3. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data yang terkumpul, dalam rangka menguji
hipotesis dan sekaligus suatu kongklusi dalam penelitian diperlukan adanya
analisis. Untuk keperluan ini digunakan analisis statistik, yaitu :
15
“dalam pengertian luas, yaitu pengertian teknik metodologik, statistic
berarti cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyajikan
dan menganalisa data penyelidikan yang berwujud angka-angka”. (Sutrisno
Hadi, 1993:221)
Dalam rangka menganalisis data yang akan terkumpul digunakan dua
teknis analisis yaitu teknik analisis prosentase dan teknik analisis Chi Kuadrat
(X2).
a. Teknik Analisis Prosentase
Teknik ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang pertama,
dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian yang pertama
serta mencapai tujuan penelitian yang pertama pula. Data yang
dipergunakan sebagai bahan untuk analisis ini adalah data tentang
pelaksanaan metode mengajar mata pelajaran Qur’an Hadits (data primer)
yang diperoleh berdasarkan wawancara terpimpin dengan guru mata
pelajaran Qur’an Hadits.
Adapun prosedur perhitungannya adalah dengan jalan menghitung
jumlah frekuensi masing-masing jawaban (ya/tidak) yang kemudian
dihitung prosentasenya, yaitu jumlah frekuensi jawaban dibagi jumlah
item pertanyaan dikalikan 100% atau
:jumlah frekuensi jawabanjumlahitem pertanyaan
x100 %
16
b. Teknik Analisis Chi Kuadrat (X2)
Teknik ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang kedua,
dan sekaligus untuk menjawab permasahan penelitian yang kedua serta
mencapai tujuan penelitian yang kedua pula. Data yang dipergunakan
sebagai analisis ini adalah data skunder tentang nilai hasil Ujian Akhir
Semester (UAS) tahun pelajaran 2010/2011.
Adapun prosedur perhitungannya adalah dengan jalan menghitung
frekuensi nilai hasil ujian akhir semester (UAS).
Untuk keperluan ini digunakan rumus : x2=∑ ( f ¿¿0−f h)
f h
¿
Dalam nama : x2 = Chi Kuadrat
f o = frekuensi yang diperoleh dari (observasi) sampel
fh = frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai
pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam
populasi. (Sutrisno Hadi, 1993:217)
J. Pengembangan Instrumen
Menurut Herman Handoyono (1982) mengemukakan “bahwa
instrumen penelitian harus memenuhi syarat keteladanan (reability) dan
17
keshahihan (validity) (Tim Penyusun Penulisan Skripsi FAI UNSURI Surabaya,
2008:21)
Adapun pada instrumen penelitian ini, penulis menggunakan kuisioner
tertutup dengan menggunakan chek list yang telah dibuat oleh penulis. Kuisioner
tersebut disusun sesuai dengan kisi-kisi sebagai berikut :
Variabel X Independent Variable (variable bebas). Adapun indicator yang
digunakan untuk menyelidiki variable ini adalah :
1. Pengertian metode mengajar
2. Factor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar
3. Beberapa metode mengajar Qur’an Hadits
K. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai sejak penyusunan proposal ini di buat dan
diakhiri dengan pembuatan laporan.
18
L. Daftar Pustaka
Abyan, Amir H. MA. 1996. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Ditjen Bimbaga Islam
Abyan, Amir H. MA. 1997. Al Qur’an Hadits.Jakarta: Ditjen Bimbaga Islam
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
Depag RI.1994. Garis-garis Besar Program Pengajaran(GBPP) Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran Qur’an Hadits.Ditjen Bimbaga Islam
Depag RI.1994. Himpunan Keputusan Menteri Agama RI.Jakarta
Depag RI.2000. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Madrasah Tsanawiyah.Ditjen Bimbaga Islam
Fajar, Malik A.1998. Visi Pembaharuan Islam. Jakarta: LP3NI
Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Reseach II. Yogya: Fak. Psikologi UGM
Mansyur, Moh.1995.Bahasa Arab I.Jakarta:Ditjen Bimbaga Islam
Mansyur, Moh.1995.Metodelogi Pendidikan Agama Islam.Jakarta:Ditjen Bimbaga Islam
Purwadarminta, W.J.S. 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
Sujana, Nana dan H. Awal kusumah, Ms.2000.Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi.Bandung:Sinar Baru Alginsindo Offset
Sugiyono, Prof. Dr.2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B.Bandung:Alfabeta
Walgito, Bimo.1981.Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.Yogyakarta:Fak. Psikologi UGM
19