proposal saling temas kelompok 11 fix.doc
TRANSCRIPT
PROPOSAL
PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS MENJADI PRODUK RAMAH
LINGKUNGAN
TIM PENYUSUN
Muhammad Ainun Naim 12030654214
Kirana Widya Hariapsari 12030654216
Muflihatul Abadiyah 12030654224
Kamila Munisa 12030654246
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Pendidikan IPA
2015
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
A.PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................. 1
3. Tujuan................................................................................................... 2
B. KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 2
C. METODE PELAKSANAAN
1. Rancangan Pelaksanaan ....................................................................... 9
2. Studi Lapangan..................................................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 10
4. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 10
5. Proses Pelaksanaan............................................................................... 10
D.JADWAL PELAKSANAAN...................................................................... 11
E.DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
F.LAMPIRAN................................................................................................. 13
ii
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kegiatan
sehari-hari. “Kertas adalah bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan adalah serat
alami mengandung selulosa dan hemiselulosa” (Wikipedia, 2013). Semakin
panjang serat, semakin kuat dan tahan kertas yang dihasilkan. Pemakaian
bahan pembu-atan kertas sering menggunakan gabungan antara serat
panjang dan serat pendek untuk menghasilkan kertas yang kuat dan halus.
“Selain dari kayu, bahan lain yang dijadikan kertas nonkayu, adalah
jerami, kenaf, bambu, dan seterusnya”
Penelitian terdahulu pada jurnal ilmiah online oleh Alifa Rasyida
yang memuat data limbah kertas dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan kebutuhan kertas yang signifikan. Kebutuhan kertas tersebut
dipergunakan untuk mencetak surat kabar, majalah, buku, surat-surat, kertas
faks, fotokopi dan yang lainnya. Sebagai contoh di lingkungan kampus,
setiap mahasiswa menggunakan kertas seperti ukuran A4 dalam tiap
semester untuk hand out, membuat tugas, laporan, jurnal, skripsi hingga
tesis.
Kebutuhan kertas yang berjumlah banyak selain mendorong
produksi industri kertas, juga menimbulkan masalah-masalah lain seperti
masalah lingkungan yang didalamnya mencakup masalah-masalah
penebangan pohon di hutan, limbah kertas, dan pencemaran lingkungan.
Semakin banyak kertas yang digunakan, maka semakin banyak pohon yang
ditebang (Sukanto, 1996).
Limbah kertas dapat ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian
kertas dan melakukan daur ulang. Daur ulang limbah kertas dengan
merangkainya menjadi anyaman kertas dan dapat pula mengolahnya
melalui proses pemisahan serat-serat kertas menjadi bubur kertas kemudian
dicetak menjadi kertas kembali. Selain itu, limbah kertas juga dapat
diproses menjadi sumber energi alternatif yaitu biofuel karena dalam serat
kertas terdapat selulosa yang dapat menghasilkan biobutanol dengan
bantuan bakteri.
1
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa masalah limbah
kertas memberi dampak yang cukup serius bagi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu bentuk pengelolaan sampah kertas yaitu dengan mengolahnya
menjadi kertas kembali dan memanfaatkannya. Oleh karena itu, proposal ini
dibuat untuk mendeskripsikan pengolahan limbah kertas menjadi produk
ramah lingkungan dan membuat prototipe pengolahan limbah kertas.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam proposal ini sebagai berikut:
a. Bagaimana pengolahan limbah kertas menjadi produk ramah
lingkungan?
b. Bagaimana alat pengolahan yang digunakan terhadap prototipe yang
dihasilkan?
3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan proposal ini sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan pengolahan limbah kertas menjadi produk ramah
lingkungan
b. Mengidentifikasi alat pengolahan yang digunakan terhadap prototipe
yang dihasilkan?
c. Membuat prototipe pendaur ulang limbah kertas.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kertas
Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk
menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat
dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan
untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan
revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar
dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu
menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai
dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau
2
tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai
pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau (Wikipedia, 2012).
2. Bahan Pembuatan Kertas
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu
bahan baku, bahan pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah
bahan utama pembuatan kertas. Bahan baku diubah hingga menjadi barang
baru yang mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan asalnya. Bahan
pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk memperlancar
pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses pembuatan kertas agar memperoleh hasil yang baik.
a. Bahan Baku
Bahan baku kertas berasal dari tanaman yang banyak
mengandung serat seperti jerami padi, bamboo, tebu, rumput-rumputan,
jute, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis tanaman-tanaman
lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun
digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu
keras maupun lunak dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu
mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF
Dumanauw, 1984). Selulosa adalah komponen utama pembuatan kertas.
Produk kertas juga terbuat dari bahan non kayu karena bahan jenis ini
mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa
kayu. Kertas jenis ini dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas
penjilidan buku, kertas cetak biru, uang kertas, dan bahan lain yang
memerlukan kertas dengan ketahanan tinggi (Encyclopedia Britanica,
1970)
b. Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan kertas antara
lain air bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-
beda peranannya. Tidak semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan
sekaligus tetapi tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi
(Monareh, 1982).
Bahan-bahan pembantu tersebut sebagai berikut:
3
1) Air, diperlukan sebagai pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan
dalam pembuatan kertas.
2) Bahan pemutih, diperlukan untuk membuat kertas menjadi putih
bersih sebab bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih
tersebut yaitu: Hidrogen Peroksida, Natrium Peroksida, Natrium
Bisufat, Kalium Bisulfat.
3) Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu
tidak dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan
penghancur tersebut adalah: Asam>Asam sulfat, Alkali > Sodium
Hidroksida.
4) Bahan pewarna, diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas
berwarna.
c. Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri
kertas. Bahan-bahan tersebut adalah:
1) Bahan pengisi yaitu bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada
permukaan kertas sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus.
Bahan-bahannya antara lain Kaolin Tanah, Diatomea, Gips Kapur,
Magnesit.
2) Bahan perekat yaitu bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu
agar lebih kuat dan kokoh diantaranya Perekat arpus, Perekat hewani,
Perekat tepung kanji.
3. Pembuatan Kertas
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap
pertama yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari
penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah
pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi
kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Pembuatan Barang Setengah jadi
Pada tahap ini ada tiga cara pembuatan pulp berdasarkan dua
prinsip ialah prinsip dengan manggunakan tenaga mekanis dan prinsip
dengan menggunakan proses reaksi kimia.
1) Pembuatan pulp secara mekanis.
4
2) Pembuatan pulp secara kimia yakni dengan mempergunakan bahan-
bahan kimia tertentu, untuk dikenal tiga macam bahan kimia yang
mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan jenis kayu yang
diolah, bahan tersebut adalah : Asam sulfat (Proses asam) Asam
Sulfit (Proses asam) Soda Natron (Proses alkali)
3) Pembuatan pulp secara kombinasi antara penggunaan tenaga
mekanis dan reaksi kimia. Sebelum kayu diolah menjadi barang
setengah jadi terlebih dahulu batang-batang kayu yang baru
ditebang dar hutan dikupas dulu kulitnya. Kemudian balok-balok
kayu tersebut dipotong-potong menjadi log atau keratin berukuran
15-20 cm, selanjutnya melalui conveyer log dikirim ke mesin
‘chipper’ unutk diproses hingga menjadi serpihan (hip). Pada proses
pengolahan pulp secara mekanis, serpihan kemudian dihancurkan
melalui mesin penggilas yang terbuat dari beton sampai lumat,
dicampur dengan air hingga menjadi bubur. Kandungan bubur ini
adalah serat-serat kayu, damar kayu (yang menyebabkan kertas
cepat berwarna kuning apabila kena sinar matahari), pektin dan
lignin. Bahan dasar ini digunakan untuk pembuatan kertas yang
tidak memerlukan keuletan dan untuk pemakaian jangka pendek
misal kertas untuk membuat Koran (MOnareh, 1982). Pada
pengolahan pulp secara kimia, serpihan-serpihan kayu dimasukkan
ke dalam ketel pemaak yang disebut digester bersama air dan bahan
kimia yang diperlukan, dipanaskan dengan uap tinggi selam 16 -20
jam. Hal ini dilakukan agar lignin, pektin dan dammar dapat
dipisahkan dan dikeluarkan dari bahan bahan dasar sehingga yang
tertinggal hanya serat-serat kayu murni dan selulosa. Dengan begitu
mutu kertas yang dihasilkan dari bahan ini akan jauh lebih baik.
Tergantung pada jenis kayu yang akan diolah dan bahan kimia yang
dipilih akan diperoleh tiga jenis selulosa sebagai berikut:
(1) Pemakaian soda natron menghasilkan selulosa natron yang lunak
dan panjang. Warna selulosa agak gelap karena itu perlu proses
pemutihan jika ingin membuat kertas putih dari bahan ini. Hal
itu tidak perlu dilakukan kalau tujuannya untuk membuat kertas
5
bungkus yang tidak berwarna putih. Proses natron baik untuk
memisahkan damar kayu.
(2) Pemakaian asam sulfat menghasilkan selulosa sulfat yang lebih
panjang dari selulosa natron, warna yang dihasilkan pun agak
gelap sehingga perlu diputihkan dahulu apabila hendak membuat
kertas putih. Pemakain asam sulfit menghasilkan selulosa sulfit
yang berkualitas lebih baik dari dua macam selulosa lainnya.
Warna selulosa tetap putih sehingga tidak perlu pemrosesan
lebih lanjut untuk memutihkan. Kemudian bahan yang telah
digester dibersihkan dari mata kayu, pecahan kayu dan kotoran
benda berat/pasir. Tambahan air diperlukan agar bubur kayu
dapat dibebaskan dari sisa-sisa bahan kimia.
(3) Aliran selulosa yang sudah bersih dari bahan kimia dialirkan
kekotak penyaring yang dilengkapi dengan baling-baling
pengaduk cairan. Melalui saringan di ujung kotak partikel-
partikel kasar seperti mata kayu dan pecahan-pecahan kayu,
sedangkan partikel halus hanyut melewati saringan dan masuk
ke dalam bak penangkap pasir. Didalam sini partikel halus dan
besar akan mengendap, sedangkan partikel halus dan ringan
akan terus hanyut menuju penangkap yang lain yang akan
mennyaring sisa-sisa zat kayu halus, sehingga selulosa murni
saja yang berhasil lolos keluar dari system pembersihan ini.
Sebelum itu selulosa perlu diputihkan dahulu didalam bak
khusus yang telah berisi bahan-bahan pemutih.
b. Pembuatan Barang jadi
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih
kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut hollader yang telah
diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi dan bahan perekat) dan air.
Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa
saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh
susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan telah siap
untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah
dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga
6
(fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena
terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk
lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan
terdapat rol penggilas (dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air.
Lembaran yang telah dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan
rata tebalnya. Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas
basah (web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja mesin ini tidak
beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol
penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari
kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga
kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering
(dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll
yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar
dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak
terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).Dryer berfungsi untuk
mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan
dikirim ke konsumen (Sudaryatno, Ari. 2010).
4. Limbah Kertas
Limbah kertas berdasarkan bentuknya termasuk kedalam limbah
organik dan berdasarkan sifatnya termasuk limbah anorganik. Berdasarkan
pengertian secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup
(misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa
tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet. Limbah kertas termasuk limbah
organik karena berasal dari mahluk hidup yaitu kayu pohon yang
mengandung selulosa karena pada mahluk hidup terdapat unsure karbon (C)
dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relatif sederhana
sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti
bakteri dan jamur. Hasil pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme
sebagian besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga dapat
menimbulkan permasalahan lingkungan (Forum Hijau Indonesia).
7
Limbah kertas bersifat anorganik dikarenakan tidak mudah
membusuk dan tidak terurai dengan sempurna. Limbah kertas dapat
dijadikan limbah komersil yang dapat dijual dengan menjadikannya produk
ramah lingkungan (Wikipedia, 2015)
Berikut data penelitian terdahulu yang menunjukkan penggunaan
kertas di Indonesia dari tahun ke tahun.
Tabel 1. Konsumsi Kertas di Indonesia
(Alifa, Dalam Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain)
5. Daur Ulang
Saat ini teknologi daur ulang berkembang pesat dalam mengolah
limbah produksi dan konsumsi sehingga tidak terbuang percuma atau
mengotori lingkungan. Negara-negara berkembang belum bisa mendaur
ulang limbah secara optimal karena keterbatasan teknologi. Limbah tertentu
seperti kertas dan barang-barang plastik sudah berhasil didaur ulang
menjadi barang baru lagi (Sukanto, 1996).
Limbah kertas merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang
dapat ditanggulangi dengan didaur ulang. Daur ulang limbah kertas dengan
merangkainya menjadi anyaman kertas dan dapat pula mengolahnya
melalui proses pemisahan serat-serat kertas menjadi bubur kertas kemudian
dicetak menjadi kertas kembali (Bustanul, 2001). Selain itu, dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti media tanah untuk menanam tanaman
khususnya tanaman bunga hias (Milanisti, 2013).
8
6. Konservasi Sumber Energi Alternatif
Sumber daya alam dan energi yang semakin langka mendorong
adanya usaha konservasi. Dalam jurnal ilmiah online “Asian Biomass
Handbook” menginformasikan berbagai konsevasi yang dilakukan untuk
menjadikan sumber energi alternatif dengan biokimia biomassa. Konversi
biokimia biomassa antara lain biometanasi, fermentasi hidrogen, biomasa,
dan biofuel. Salah satunya diaplikasikan dalam pengolahan limbah kertas
yang dapat diproses menjadi sumber energi alternatif yaitu biofuel karena
dalam serat kertas terdapat selulosa yang dapat menghasilkan biobutanol
dengan bantuan bakteri. (Sukanto, 1996).
C. METODE PELAKSANAAN
1. Rancangan Pelaksanaan
2. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk
melakukan pengumpulan informasi terkait dengan daur ulang limbah kertas,
melihat dan mengamati secara langsung kegiatan daur ulang limbah kertas.
Studi lapangan dilakukan di salah satu tempat pengrajin yang
9
Melakukan analisis kondisi lingkungan (kampus)
Mengumpulkan sumber yang terkait dengan daur ulang limbah kertas
Merancang pelaksanaan daur ulang limbah kertas
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Melakukan daur ulang limbah kertas
Menunggu hasil olahan daur ulang sebagai bahan baku
Mendesain produk inovasi kertas daur ulang
Membuat produk Membuat prototype
Mengomunikasikan produk dan prototipe yang dihasilkan
mengambangkan daur ulang kertas. Tempat pengrajin tersebut berlokasi di
Bank Sampah RT.02 RW.03 Kelurahan Jambangan Indah Surabaya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa observasi,
wawancara, pengambilan gambar, hingga langsung mencoba sendiri.
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan yang
dilakukan oleh salah seorang pendaur ulang limbah kertas, dimulai dari
mendapatkan kertas hingga menjadi produk kerajinan yang kreatif.
Sedangkan wawancara dan pengambilan gambar dilakukan untuk
memperoleh informasi lebih lanjut dari narasumber tentang alat dan bahan
yang dibutuhkan serta respon konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data pelaksanaan ini terdiri dari instrumen
observasi, instrumen wawancara, dan pengambilan foto. Instrumen
pengumpulan data pelaksanaan terlampir.
5. Proses Pelaksanaan
a. Alat dan bahan
Tahap persiapan dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan.
Berikut alat dan bahan yang diperlukan:
Alat Spesifikasi Bahan Spesifikasi
Ember 2 buah Kertas 1 kg
Blender 1 buah Lem 1 bungkus
Bak berukuran
sedang
2 buahAir Secukupnya
Spons 1 buah Pewarna tekstil Secukupnya
Kain 6 buah Pewarna alami Secukupnya
Screen sablon 3 buah
b. Langkah percobaan
Berikut langkah-langkah percobaan yang dilakukan:
1) Merobek kertas bekas kecil-kecil dan merendamnya di air selama
satu hari
2) Memblender kertas sampai menjadi bubur kertas.
10
3) Menuangkan kedalam baskom yang berisi lem dan mengaduknya
hingga homogen.
4) Meletakkan spons diatas meja, lalu menaruh kain yang sudah
dibasahi diatasnya.
5) Menyaring campuran dibaskom memakai screen sanlon
6) Meletakkan diatas spon yang sudah dilapisi kain dengan posisi
terbalik, menggosok sedikit screennya dan mengangkatnya dengan
hati-hati.
7) Menutup dengan kain yang sudah dibasahi. Menambah satu lapis
lagi kain basah, mengulangi langkah 5 dan 6.
8) Sesudah beberapa lapis, menge-press dengan cara menaruh papan
besar diatasnya dan memberikan pemberat (batako atau batu)
diatasnya.
9) Membiarkan selama sekitar satu jam agar airnya berkurang.
Sebelum diangkat memastikan adonan kertas sudah cukup kering.
10) Mengangkat sepasang demi sepasang dan menjemur ditempat yang
panas.
11) Menyetrika lembaran kertas daur ulang yang sudah jadi.
12) Mengkreasikannya sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
D. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan dibuat dalam bentuk Gantt Chart sebagai berikut ini:
KegiatanMinggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Persiapan
2. Penyusunan Proposal
3. Observasi Studi Lapangan
4. Presentasi Proposal
5. Pembuatan Produk
6. Penyusunan Laporan
7. Presentasi Laporan
8. Pembuatan Prototipe
9. Publikasi
11
E. DAFTAR PUSTAKA
Rasyida, Alifa. (tanpa tahun). Pemanfaatan Hasil Pengolahan Limbah Kertas
pada Produk Tas dengan Teknik Paper Folding. Jurnal Tingkat Sarjana
bidang Senirupa dan Desain. Online. diakses 22 Februari 2015
Anonim. 2013. Forum Hijau Indonesia. Online.
(https://www.facebook.com/ForumHijauIndonesia/posts/4324516168459
41 /2013) diakses 22 Februari 2015
Arifin, Bustanul. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Alam Indonesia. Jakarta:
Erlangga
Kurniawan, Fajrin. 2013. Sampah Organik dan Anorganik. Online.
(http://fajrinkurniawan93.blogspot.com/2013/12/sampah-organik-dan-
anorganik.html) diakses 22 Februari 2015
Milanisti. Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Hal yang Lebih Berguna.
Online. (http://milanisti48.blogspot.com/2013/11/pemanfaatan-limbah-
kertas-menjadi-hal.html) diakses 22 Februari 2015
Sudaryatno, Ari. 2010. Pengertian Kertas. Online.
(http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/03/pengertian-kertas.html)
diakses 22 Februari 2015
Reksohadiprodiprodjo, Sukanto. 1996. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi.
Yogyakarta: BPFE
Wikipedia. 2011. Sampah. Online. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
diakses 22 Februari 2015
Wikipedia. 2012. Kertas. Online. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas 2012)
diakses 22 Februari 2015
F. LAMPIRAN
12
LEMBAR OBSERVASI
1. Nama Industri / pengrajin :
2. Jenis Produk :
3. Tanggal wawancara dan observasi :
4. Nama pengrajin :
5. Sejarah Produk :
6. Keterangan produk kerajinan :
a. Bahan utama :
b. Bahan pendukung :
c. Alat :
d. Teknik dan prosedur produksi secara umum :
e. Jenis-jenis motif ragam hias yang dibuat :
Surabaya, 28 Februari 2015
Observer,
LEMBAR WAWANCARA
13
Berikut pertanyaan yang diajukan pada narasumber:
1. Apa yang menjadi alasan ibu/ bapak untuk menjadikan limbah kertas sebagai
bahan baku berbagai bentuk olahan kerajinan tangan?
2. Sejak kapan ibu/ bapak menggeluti usaha kerajinan tangan dari limbah kertas?
3. Bagaimana proses pembuatan limbah kertas yang dijadikan sebagai bahan baku
produk?
4. Bentuk/ produk kerajinan apa saja yang sudah pernah diproduksi oleh ibu/
bapak?
5. Darimanakah ibu/ bapak memperoleh limbah kertas dengan jumlah banyak?
6. Selain tangan, apa saja alat yang dibutuhkan untuk membantu dalam proses
pengolahan limbah kertas?
7. Berapa banyak pekerja yang dibutuhkan oleh ibu/ bapak untuk memproduksi
kerajinan dari limbah kertas?
8. Dimanakah tempat produksi kerajinan dari limbah kertas?
9. Dimana ibu/ bapak memasarkan produk kerajinan dari limbah kertas?
10. Apakah setiap harinya ada kegiatan untuk memproduksi kerajinan dari limbah
kertas
11. Bagaimankah respon pasar terhadap produk kerajinan dari limbah kertas yang
dihasilkan oleh ibu/ bapak ?
12. Berapakah modal yang dibutuhkan oleh ibu/ bapak untuk membuka usaha
kerajinan dari limbah kertas?
13. Apakah bisnis ibu/bapak menguntungkan? Jika iya, berapakah omset yang
didapatkan perbulan?
14. Bagaimana suka duka ibu/bapak dalam menggeluti usaha kerajinan dari limbah
kertas?
14