proposal penelitian - staff site universitas...

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hasil refleksi diri terhadap pelaksanaan pembelajaran kuliah dan praktikum genetika dan penelitian-penelitian genetika yang selama ini kami lakukan menunjukkan bahwa : 1. Dalam pembelajaran genetika kami selalu bersifat textbook oriented, akibatnya kita miskin dengan contoh- contoh fenomena genetik yang berada di sekitar kita. Pembelajaran yang bersifat textbook oriented akan menempatkan contoh-contoh fenomena genetik yang diambil sesuai dengan yang ada di buku, yang kadang- kadang tidak dijumpai di tempat kita. 2. Dalam pembelajaran genetika masih didominansi dengan penggunaan metode ceramah, sehingga hanya terjadi transfer pengetahuan (transfer of knowledge) dari dosen ke mahasiswa. Mahasiswa masih diperlakukan sebagai pebelajar (orang yang sedang belajar) yang memiliki langgam belajar yang sama untuk seluruh mahasiswa. Dengan demikian layanan keragaman karakteristik mahasiswa belum dapat dilakukan (Wuryadi, dkk, 2002). 3. Dalam pembelajaran ini juga belum banyak menggunakan multi metode, multi media, multi sumber belajar maupun multi modul pembelajaran sebagai bagian dari pemberian layanan yang memperhatikan langgam belajar mahasiswa. Akibatnya 1

Upload: tranthu

Post on 12-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Hasil refleksi diri terhadap pelaksanaan pembelajaran kuliah dan praktikum

genetika dan penelitian-penelitian genetika yang selama ini kami lakukan menunjukkan

bahwa :

1. Dalam pembelajaran genetika kami selalu bersifat textbook oriented, akibatnya

kita miskin dengan contoh-contoh fenomena genetik yang berada di sekitar kita.

Pembelajaran yang bersifat textbook oriented akan menempatkan contoh-contoh

fenomena genetik yang diambil sesuai dengan yang ada di buku, yang kadang-

kadang tidak dijumpai di tempat kita.

2. Dalam pembelajaran genetika masih didominansi dengan penggunaan metode

ceramah, sehingga hanya terjadi transfer pengetahuan (transfer of knowledge)

dari dosen ke mahasiswa. Mahasiswa masih diperlakukan sebagai pebelajar

(orang yang sedang belajar) yang memiliki langgam belajar yang sama untuk

seluruh mahasiswa. Dengan demikian layanan keragaman karakteristik

mahasiswa belum dapat dilakukan (Wuryadi, dkk, 2002).

3. Dalam pembelajaran ini juga belum banyak menggunakan multi metode, multi

media, multi sumber belajar maupun multi modul pembelajaran sebagai bagian

dari pemberian layanan yang memperhatikan langgam belajar mahasiswa.

Akibatnya respon, inisiatif maupun interaksi antara dosen dengan mahasiswa

dalam pembelajaran masih sangat rendah. Mahasiswa hanya melakukan kegiatan

sesuai dengan petunjuk yang diberikan tanpa melakukan pengembangan lebih

lanjut.

4. Oleh karena sangat luasnya cakupan yang harus dipelajari dalam bidang genetika

ini, maka dalam pembelajaran genetika tidak bisa memberikan wawasan yang

memadai untuk mengungkap potensi lokal dalam bidang genetika yang dapat

diteliti atau dipelajari lebih lanjut oleh para mahasiswa. Sehingga dalam

perkuliahan hanya menyampaikan konsep-konsep genetika yang kurang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa.

1

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

5. Dalam penelitian genetika yang kita lakukan belum banyak melakukan

pengungkapan fenomena genetik organisme yang ada di sekitar kita. Penelitian

kita masih bersifat laboratoris berkisar pada penggunaan Drosophila dan

organisme lain yang sudah sering digunakan untuk penelitian genetika. Akibatnya

kita sering mengalami kesulitan menjelaskan secara genetik kejadian-kejadian

yang dialami suatu organisme yang ada di sekitar kita.

6. Sampai saat ini belum banyak karya-karya penelitian yang dihasilkan oleh dosen

pengampu matakuliah maupun mahasiswa dalam bentuk skripsi maupun bentuk

penelitian yang lain yang berkaitan dengan genetika. Hal ini disebabkan karena

beberapa hal, terutama karena penelitian genetika dipersepsi sebagai penelitian

yang sulit, butuh waktu lama, butuh beberapa generasi untuk mengetahui

hasilnya, bersifat molekuler dan sebagainya. Hasil penelitian mahasiswa di

bidang genetika sangat tertinggal jauh jumlahnya dibanding dengan penelitian-

penelitian di bidang ilmu yang lain seperti di bidang fisiologi, ekologi,

lingkungan dan sebaginya.

7. Buku-buku genetika yang ada kebanyakan merupakan buku-buku berbahasa

asing yang belum banyak dimanfaatkan dengan baik karena kesulitan memahami

isinya. Sedang buku-buku atau tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh dosen

pengampu jumlahnya masih sangat sedikit dan isinyapun belum banyak

memberikan varian pengetahuan yang berasal dari hasil-hasil penelitian yang

berasal dari kearifan lokal (Suratsih, dkk, 2003).

8. Kita masih miskin sumber belajar genetika yang merupakan hasil penelitian atau

hasil kajian ahli-ahli genetika dari negeri kita sendiri. Sumber belajar yang ada

kebanyakan hanya berupa terjemahan buku-buku asing, yang tentunya contoh-

contoh dan fenomena genetik yang ditulis belum tentu ada di sekitar kita.

9. Di sekitar kita sebenarnya kaya akan fenomena-fenomena yang ditunjukkan oleh

organisme baik hewan, tumbuhan, mikroorganisme maupun manusia yang dapat

dirunut secara genetika melalui berbagai metode penelitian genetika. Jika ini

dapat diungkap baik melalui penelitian maupun kajian lainnya, maka hasilnya

akan sangat bermanfaat untuk pengembangan sumber belajar genetika.

2

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

10. Praktikum genetika yang dilakukan masih mengikuti cara-cara lama dan belum

berkembang menyesuaikan fenomena yang ada sekarang (Suratsih, dkk, 2002 : ).

Penggunaan metode simulasi untuk menjelaskan perilaku gen masih

membingungkan mahasiswa, sehingga perlu ada contoh yang berkaitan yang

dapat diamati atau dipelajari melalui penelitian dengan objek yang ada di sekitar

kita.

11. Di sekitar kita sebenarnya sangat kaya dengan berbagai fenomena kehidupan

yang dapat dilacak fenomena genetiknya, dengan memanfaatkan berbagai potensi

yang ada untuk mendukung pelacakan fenomena genetik organisme tersebut.

Kemudian hasilnya dapat dipakai sebagai sumber belajar genetika untuk

mendukung pelaksanaan kuliah dan praktikum genetika.

12. Sampai saaat ini telah banyak metode penelitian yang dikembangkan dapat

digunakan untuk mengungkap permasalahan genetika, baik metode penelitian

yang berhubungan dengan materi genetik maupun metode penelitian yang

berhubungan dengan pola-pola pewarisan organisme (Tamarin RH, 1999).

Metode-metode penelitian genetika yang telah ada, sebagian fisibel dilaksanakan

oleh para mahasiswa maupun oleh peneliti kita.

Dengan memperhatikan berbagai hasil refleksi terhadap pelaksanaan perkuliahan,

praktikum, penelitian genetika dan memperhatikan berbagai fenomena kehidupan yang

ada di sekitar kita, maka perlu dilakukan penelitian genetika berbasis potensi lokal guna

mendukung pengembangan sumber belajar genetika. Agar hasilnya dapat dimanfaatkan

secara optimal oleh para mahasiswa, maka hasil-hasil penelitian tersebut perlu dikemas

dalam bentuk modul pembelajaran yang dapat dipelajari secara mandiri oleh para

mahasiswa, sekaligus dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar genetika untuk

mendukung sumber belajar yang sudah ada.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti pada kesempatan ini adalah :

Bagaimana mengembangkan sumber belajar genetika melalui pemanfaatan hasil-hasil

penelitian berbasis potensi lokal dalam bentuk modul pembelajaran ?

3

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

Secara rinci beberapa permasalahan genetika berbasis potensi lokal yang akan diteliti,

diantaranya adalah :

1. Pola pewarisan sifat rambut gembel di Wonosobo Jawa Tengah melalui

pedigri/silsilah,

2. Pola pewarisan sifat anak kembar di Yogyakarta bagaimana pola pewarisan

keturunan kembar di dalam keluarga melalui pedigri/ silsilah.

3. Pola pewarisan sifat kelainan retardasi mental/tuna grahita di Karang Poh, Semin,

Gunung Kidul Yogyakarta melalui pedigri/silsilah.

4. Pola pewarisan sifat golongan darah rhesus pada penderita retardasi mental/tuna

grahita di Karang Poh, Semin, Gunung Kidul Yogyakarta melalui

pedigri/silsilah dan uji golongan darah rhesus dan ABO

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pola pewarisan sifat rambut gembel di Wonosobo, Jawa Tengah.

2. Mengetahui pola pewarisan sifat golongan darah rhesus pada penderita retardasi

mental/tuna grahita di Karang Poh, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta,

3. Mengetahui pola pewarisan sifat kelainan retardasi mental/tuna grahita warga

Karang Poh, Gunung Kidul Yogyakarta.

4. Mengetahui pola pewarisan sifat kasus anak kembar di Yogyakarta.

5. Mengembangkan sumber belajar genetika melalui pemanfaatan hasil-hasil

penelitian mengenai pola-pola pewarisan sifat berbasis potensi lokal ini dalalam

bentuk modul pembelajaran.

4

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Belajar Mengajar Biologi

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam. Semua

benda dan kejadian alam merupakan sasaran yang dipelajari dalam biologi. Proses belajar

biologi menurut Djohar (1987:1) merupakan perwujudan dari interaksi subjek (anak

didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan produk. Dikatakan

pula bahwa dalam pendidikan, biologi harus diletakkan sebagai alat pendidikan, bukan

sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya

memberi pelajaran kepada subyek belajar untuk melakukan interaksi dengan obyek

belajar secara mandiri, sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep. Konsep

belajar mengajar biologi memiliki tiga persoalan utama, yaitu hakekat mengajar,

kedudukan materi meliputi arti dan peranannya serta kedudukan siswa (Djohar, 1984:7)

Proses belajar biologi menurut Collete (Djohar (1987:1) adalah bahwa di dalam

belajar sains diperlukan sebuah ketrampilan, yaitu ketrampilan terpadu dan

ketrampilan dasar. Ketrampilan dasar meliputi ketrampilan untuk melakukan

observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, dan prediksi, sedangkan ketrampilan

terpadu meliputi ketrampilan untuk merumuskan hipotesis, mengontrol variabel,

merumuskan masalah, dan interpretasi data.

Hakekatnya, dalam pendidikan biologi menekankan adanya interaksi antara

siswa dengan obyek yang dipelajari. Dengan interaksi ini memberi peluang kepada

siswa untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana belajar, mengembangkan

potensi rasional pikir, ketrampilan, dan kepribadian serta mengenal permasalahan

5

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

biologi dan pengkajiannya (Djohar, 1974 : 4). Lebih lanjut dikatakan oleh Wuryadi

(1971 : 88) bahwa dalam proses belajar mengajar pada diri siswa, akan berkembang

tiga ranah yaitu: ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tiga ranah tersebut dapat

diuraikan menjadi tujuan pendidikan biologi, yaitu:

a. Pengembangan sikap dan pengharagaan

b. Pengembangan cara berfikir

c. Pengembangan ketrampilan, baik ketrampilan kerja maupun ketrampilan berfikir

d. Pengembangan pengetahuan dan pengertian serta penggunaan pengetahuan

tersebut bagi kepentingan kehidupan manusia

Dalam proses belajar mengajar, guru tidak hanya berfungsi sebagai pentransfer

ilmu pengetahuan (transmitter of knowledge) tetapi berfungsi juga sebagai pengelola

proses belajar mengajar (Prawoto, 1989 : 21).

B. Hakekat Sumber Belajar

Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan

kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi,

pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa,

2002 : 48). Dari berbagai sumber belajar yang ada, pada garis besarnya dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Manusia, yaitu orang menyampaikan pesan secara langsung, seperti guru,

konselor, dan administrator, yang dirancang secara khusus dan disengaja untuk

kepentingan belajar (by design).

b. Bahan, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang dirancang

secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku, dan lain-lain yang

6

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

disebut media pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat

umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.

c. Lingkungan, yaitu ruang dan tempat di mana sumber-sumber dapat berinteraksi

dengan para pesrta didik. Ruang dan tempat yang dirancang secara sengaja untuk

kepentingan belajar, misalnya perpustakaan, laboratorium, kebun, dan lain-lain.

d. Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan

sumber-sumber lain, misalnya: tape recorder, kamera, slide.

e. Aktivitas, yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antara teknik

dengan sumber lain untuk memudahkan belajar (Mulyasa, 2002: 48-49).

Pendayagunaan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting, yaitu

melengkapi, memelihara, dan memperkaya khasanah belajar. Selain itu, sumber

belajar juga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar, yang

menguntungkan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Dengan

didayagunakannya sumber belajar secara maksimal, maka memungkinkan orang

yang belajar menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang sesuai dengan

bidangnya. Dengan demikian, pengetahuan yang didapat senantiasa aktual, serta

mampu mengikut akselerasi teknologi dan seni yang senantiasa berubah

(Mulyasa, 2002 : 49).

Dalam pembelajaran biologi, lingkungan alam sekitar merupakan laboratorium

yang mempunyai peranan penting karena adanya gejala-gejala alam yang dapat

memunculkan persoalan-persoalan sains. Untuk mendapatkan obyek biologi, alam

dengan segenap fenomenanya telah menyediakan informasi yang dapat digunakan

dalam kehidupan manusia. Permasalahannya di sini, mampukah kita menggali apa

7

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

yang tersirat dalam fenomena tersebut sehingga alam dapat digunakan sebagai

sumber belajar biologi (Prawoto, 1989 : 29). Syarat-syarat sumber belajar antara lain

(Djohar, 1987 : 2) :

a. Kejelasan potensi

b. Kesesuaian dengan tujuan belajar

c. Kejelasan sasaran

d. Kejelasan informasi yang dapat diungkap

e. Kejelasan pedoman eksplorasi

f. Kejelasan perolehan yang diharapkan.

C. Manfaat Sumber Belajar

Pemilihan suatu sumber belajar perlu dikaitkan dengan tujuan yang ingin

dicapai dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, sumber belajar dipilih dan

digunakan dalam proses belajar apabila sesuai dan menunjang tercapainya tujuan

belajar (Mulyasa, 2002 : 49).

Secara umum manfaat sumber belajar adalah:

a. dapat memberi pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada siswa

b. dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat

secara langsung

c. dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas

d. dapat memberikan informasi akurat dan terbaru

e. dapat membantu memecahkan masalah pendidikan

f. dapat memberikan motivasi positif bagi peserta didik.

8

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

g. dapat merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut

(Mulyasa, 2002 : 50).

D. Modul sebagai Sumber Belajar

Modul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk

tertentu untuk keperluan belajar. Modul bisa dipandang sebagai paket program

pengajaran yang terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, bahan

pelajaran, metode belajar, alat atau media, serta sumber belajar dan sistem

evaluasinya. Modul memiliki karakteristik tertentu, misalnya berbentuk unit

pengajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang

secara sistematis, berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus,

memungkinkan siswa belajar mandiri, dan merupakan realisasi perbedaan individual

serta perwujudan pengajaran individual (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989 :132).

Menurut BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, modul didefinisikan

sebagai unit program belajar mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan :

a. tujuan instruksional yang akan dicapai

b. topik yang akan dijadikan dasar proses belajar mengajar

c. pokok-pokok materi yang dipelajari

d. kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang akan lebih luas

e. peranan guru dalam proses belajar mengajar

f. alat-alat dan sumber yang akan digunakan

g. kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan.

h. program evaluasi yang akan dilaksanaka (Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989: 132-133).

9

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1989 : 133) penggunaan modul

bertujuan agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Para siswa

dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan kecepatan dan kemampuan

sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat mengetahui hasil belajar sendiri, dan

menekankan penguasaan bahan pelajaran secara optimal (mastery learning) yaitu

dengan penguasaan minimal 80 %.

Modul self contained yang merupakan modul dimana semua materi tercantum dalam

modul dan merupakan sumber belajar utama, dapat disusun menurut langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menyusun Kerangka Modul

Kerangka modul disusun dengan cara merumuskan atau menetapkan tujuan

instruksional umum, merinci tujuan instruksional umum ke dalam tujuan

instruksional khusus, menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur

pencapaian tujuan khusus, mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang

sesuai dengan tujuan instruksional khusus, menyusun urutan pokok-pokok materi

yang logis, menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa, memeriksa

langkah-langkah kegiatan belajar untuk mencapai semua tujuan, dan

mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan belajar dengan modul.

b. Menulis Program Secara Rinci, meliputi : pembuatan petunjuk guru, lembaran

kegiatan siswa, lembaran tes, dan lembaran jawaban (Nana Sudjana dan Ahmad

Rivai, 1989: 133-134).

10

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

E. Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul Pembelajaran

Sumber belajar yang tersedia melimpah disekitar kita, perlu dikemas dalam

bentuk bahan ajar agar optimal pemanfaatannya. Bahan ajar merupakan sumber

belajar yang secara sengaja dikembangkan untuk tujuan pembelajaran. Bahan ajar

umumnya dikemas dalam bentuk bahan-bahan cetakan atau media lain yang secara

potensial mampu menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk belajar (Surachman,

2001 : 9).

Modul pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu paket pengajaran yang

mengandung satu unit konsep dari bahan pelajaran dan disajikan dalam bentuk self

instructional. Pengajaran modul memberi kesempatan kepada siswa untuk menguasai

satu unit bahan pelajaran sebelum beralih ke unit berikutnya. Setiap siswa dapat

menentukan kecepatan dan intensitas belajarnya sendiri. Modul secara umum

memiliki unsur-unsur: rumusan tujuan pengajaran, petunjuk penggunaan, materi

pelajaran, lembar kegiatan siswa, lembar evaluasi dan kunci lembar evaluasi

(Vembriarto, 1975: 49-53).

Nasution (2000: 218) menambahkan pembelajaran modul mengharuskan

siswa disiplin, sanggup mengatur waktu, memaksa diri untuk belajar dan kuat

terhadap godaan-godaan untuk bermain. Siswa yang terbiasa menerima pelajaran dari

guru melalui pendengaran akan cenderung “pasif” dan mengalami kesulitan dalam

pembelajaran menggunakan modul yang menuntut aktivitas sebagai dasar utama

dalam belajar.

Penyusunan atau pengembangan modul dapat dilakukan menurut langkah-

langkah sebagai berikut :

11

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas, spesifik dalam bentuk kelakuan

siswa yang dapat diamati dan diukur.

2. Menyusun alasan atau rasional pentingnya modul bagi siswa. Siswa harus

mengetahui manfaat yang dapat diambil bila ia mempelajari modul yang disusun

sehingga siswa dapat mempelajarinya secara optimal.

3. Menentukan kegiatan-kegiatan belajar yang akan dilakukan siswa untuk

membantu dan membimbing siswa dalam mencapai kompetensi-kompetensi yang

telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar dapat berupa

mendengarkan rekaman, melihat film, mengadakan percobaan dalam

laboratorium, membaca, mengerjakan soal dan sebagainya.

4. Menyusun post-test untuk mengukur hasil belajar siswa.

5. Menyiapkan pusat-pusat sumber-sumber bacaan yang terbuka bagi siswa setiap

waktu ia memerlukan. (Nasution, 2000 : 217-218).

12

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus tentang pewarisan sifat pada

manusia, yang terdapat di sekitar kita yang menarik untuk diteliti. Persoalan

pewarisan sifat yang akan diteliti adalah :

a. Pola pewarisan sifat rambut gembel di Wonosobo Jawa Tengah

b. Pola pewarisan sifat anak kembar di Yogyakarta.

c. Pola pewarisan sifat kelainan retardasi mental/tuna grahita di Karang Poh,

Semin, Gunung Kidul Yogyakarta.

d. Pola pewarisan sifat golongan darah rhesus pada penderita retardasi

mental/tuna grahita di Karang Poh, Semin, Gunung Kidul Yogyakarta.

2. Penelitian ini juga termasuk penelitian eksploratif untuk ujicoba terbatas modul

pembelajaran genetika dalam rangka mengetahui tingkat keterbacaan modul.

B. Setting Penelitian

Penelitian pewarisan sifat dilaksanakan pada bulan November – Desember 2006.

Penelitian uji terbatas modul pembelajaran dilakukan pada bulan April 2007. Adapun

tempat penelitian untuk masing-masing persoalan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Pola pewarisan sifat rambut gembel di Wonosobo Jawa Tengah

2. Pola pewarisan sifat anak kembar di Yogyakarta.

3. Pola pewarisan sifatkelainan retardasi mental/tuna grahita di Karang Poh, Semin,

Gunung Kidul Yogyakarta.

4. Pola pewarisan sifat golongan darah rhesus pada penderita retardasi mental/tuna

grahita di Karang Poh, Semin, Gunung Kidul Yogyakarta.

5. Penelitian uji coba modul pembelajaran dilakukan SMA di dan di Jurusan

Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

13

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

Sedangkan langkah-langkah penelitian selengkapnya adalah sebagai berikut.

1. Sosialisasi proposal dan perekrutan mahasiswa yang tertarik dengan penelitian

genetika.

2. Memberikan wawasan kepada para mahasiswa mengenai penelitian genetika

dan berbagai fenomena kehidupan berbasis potensi lokal yang dapat diteliti

fenomena genetiknya.

3. Memilih subjudul penelitian yang telah diidentifikasi untuk 4 mahasiswa.

4. Melakukan bimbingan penyusunan rencana penelitian.

5. Melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana penelitian yang telah disusun

oleh masing-masing mahasiswa.

6. Penyusunan modul pembelajaran genetika menggunakan hasil-hasil penelitian

tersebut di atas

7. Ujicoba modul untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan kekurangan modul

tersebut.

8. Pembimbingan penulisan skripsi.

9. Ujian skripsi

10. Menyusun modul baru yang mencakup keempat modul hasil revisi modul yang

telah disusun mahasiswa.

11. Penyusunan laporan penelitian yang memuat seluruh hasil penelitian mahasiswa

tersebut.

12. Seminar akhir hasil penelitian.

13. Menyusun laporan akhir.

14

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

C. Instrumen Penelitian

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tanggapan siswa

terhadap modul pembelajaran untuk mengetahui tingkat keterbacaan modul.

D. Validitas Instrumen

Instrumen penelitian berupa angket tanggapan siswa terhadap modul divalidasi dari

segi isinya. Validitas isi dilakukan melalui seminar proposal dan instrumennya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data mengenai pola pewarisan sifat diperoleh melalui :

a. Wawancara, untuk pewarisan sifat rambut gembel.

b. Uji golongan darah, untuk pewarisan sifat golongan darah rhesus bagi penderita

retardasi mental.

c. Wawancara dan pembuatan Cetakan Jari Tangan (Finger Print), Tapak Tangan

(Palm Print) dan Kaki (Sole Print), untuk pewarisan sifat anak kembar.

d. Wawancara, untuk pewarisan sifat retardasi mental.

2. Data mengenai keterbacaan modul diperoleh melalui pemberian angket penilaian/

tanggapan mahasiswa terhadap modul yang diberikan kepadanya.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Adapun jenis analisis

yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Analisis terhadap peta silsilah keluarga penderita retardasi mental mengenai

pewarisan sifat golongan darah antara ibu dan anak-anaknya baik yang mengalami

retardasi mental ataupun yang normal. Jika ditemukan ada perbedaan golongan darah

rhesus ibu dan anak-anaknya maka kemungkinan faktor rhesus berperan sebagai

faktor penyebab retardasi mental yang dialami oleh subjek penelitian.

15

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/suratsih... · Web viewModul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam

2. Analisis peta silsilah keluarga yang memiliki rambut gembel.

3. Analisis peta silsilah keluarga yang memiliki anak kembar.

4. Analisis peluang pemanfaatan/potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar dalam

bentuk modul pembelajaran.

5. Analisis data tentang tingkat keterbacaan modul dilakukan dengan melihat persentase

masing-masing aspek/deskriptor pada angket.

16