lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/modul plc new 2019_2020... · web viewmodul...

50
PLC (Programmable Logic Controller) LABORATORIUM ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

114 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

PLC(Programmable Logic Controller)

LABORATORIUM ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Page 2: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

PENDAHULUAN

A. PLC ( Programmable Logic Controller )

PLC ( Programmable Logic Controller ) adalah sebuah alat yang diciptakan sebagai

pengganti kebutuhan relay circuit untuk mesin control. PLC bekerja sesuai dengan input yang

diberikan, yang menghasilkan output on/off. Penguna memasukan sebuah program, biasanya

melalui software maka akan memberikan hasil yang diinginkan Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram blok dibawah ini :

Gambar 1.1 Diagram Blok Sistem Kerja PLC

INPUT DEVICE ( KONTAK ) , Bagian ini dihubungkan ke bagian luar. Bagian ini secara

physical ada dan menerima signal dari switch, sensor dan lain-lain.

OUTPUT RELAYS- (COILS): Bagian ini akan dihubungkan kebagian luar. Output relay

ada secara physical dan mengirimkan signal on/off ke solenoid, lampu dan lain-lain.

PLC : bagian ini sendiri terdiri dari :

- PROSESSOR : Bagian ini merupakan unit yang terpenting dari PLC yang berfungsi

untuk memproses dan menyimpan program yang telah dimasukkan.

- INTERNAL UTILITY RELAYS- (contacts): Bagian ini tidak menerima signal dari

luar dan tidak juga ada secara physical. Bagian ini merupakan simulasi relay dan ada

pada PLC untuk mengeliminasi relay external.

- COUNTERS: Bagian ini tidak ada secara physical. Bagian ini merupakan simulasi

counter dan dapat diprogram untuk menghitung pulsa. Biasanya counter ini dapat

menghitung keatas, kebawah atau keduanya. Karena merupakan simulasi maka mereka

mempunyai batas dalam kecepatan hitung.

- TIMERS: Bagian ini juga tidak ada secara pisik. Mereka berasal dari berbagai variasi

dan pertambahan. Tipe yang biasa adalah on-delay tipe. Yang lain adalah off-delay dan

keduanya tipe yang bersifat menyimpan dan tidak menyimpan. Pertambahannya dapat

bervariasi dari 1 ms sampai 1s.

PLCOutput Device

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Input Device

Sistemyang

Page 3: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

PLC membutuhkan catu daya tegangan sebesar 100 – 240 Volt, sedangkan untuk mensuplai

peralatan input membutuhkan tegangan 24 Volt.

B. Relay

Untuk mengenal PLC lebih lanjut, langkah pertama kita harus tahu apa itu relay. Lebih

jelas mengenai relay dapat anda lihat pada gambar di bawah ini

Gambar 1.2 Rangkaian Relay

Perhatikan pada gambar diatas di pisah dengan dua rangkaian. Bagian bawah ( input )

menunjukkan bagian DC dan switch, dan bagian atas ( output ) adalah bagian AC dan bel.

Pada saat switch dibuka tidak ada arus yang mengalir melewati relay coil. Tetapi bila

arus melewati coil menghasikan sebuah magnet. Magnet ini menyebabkan relay menutup.

Kemudian arus melewati bel dan bel akan berbunyi.

C. PLC Omron CP1E

Gambar 3 menunjukkan jenis dari PLC Omron seri CP1E, sedangkan arti dari E20

merupakan jumlah dari output dan input yang terdapat pada PLC. PLC jenis ini dapat di

implementasikan pada penggerak mekanisme alat industri, alat rumah tangga, dan tugas teknik

lainnya, yang mana bersifat logika elektronika.

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 4: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar…… PLC Omron CP1E-E20

Gambar…… PLC Omron CP1E-N20

PLC Omron seri CP1E versi E20 maupun N20 memiliki I/0 sebanyak 20 yang

dimana 12 input bisa diubah menjadi analog, yaitu bekerja dengan tegangan 5 sampai 24 volt

dan memiliki output sebanyak 8 yang dimana masing-masing output tersebut juga memiliki

internal relay yang bekerja dengan arus hingga 10A. PLC Omron seri CP1E bekerja dengan

tegangan yang bisa diubah 100 sampai 240 VAC, Program memory: 2Ksteps (EEPROM),

Data memory DM: 2Kwords. Dan memiliki minimal tegangan kerja 5 VDC dan

maksimum tegangan kerja 24 VDC pada input PLC. Kemudian pada masing-masing output

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 5: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

PLC memiliki internal relay yang memiliki maksimum arus kerja sebesar 10 A. PLC Omron

seri CP1E memiliki sistem program dengan menggunakan software pemrogaman CX-

Programmer.

D. PLC Omron CPM2A

CPM2A merupakan PLC produk dari Omron, perbedaan mendasar antara CP1E dan

CPM2A adalah pemetaan memori dan jumlah terminal masukan dan keluarannya.

Gambar 1.4 Bagian-bagian PLC Omron CPM2A-E30CDR-A

Sebagaimana yang terlihat pada gambar 4, selain adanya indicator masukan dan

keluaran, terlihat juga adanya 4 macam lampu indikator yaitu:PWR, RUN,

ERR/ALM dan COMM. Arti masing-masing lampu indikator adalah sebagai berikut :

Indikator Status Keterangan

PWR

(Hijau)

ON Catu daya disalurkan ke PLC

OFF Catu daya tidak disalurkan ke PLC

RUN

(Hijau)

ON PLC dalam kondisi mode kerja RUN atau monitor

OFFPLC dalam kondisi mode PROGRAM atau munculnya

kesalahan yang fatal

COMM

(kuning)

Kedip Data sedang dikirim melalui port periferal atau RS-232C

OFFTidak ada proses pengiriman data melalui port periferal

maupun RS-232C

ERR/ALM

(merah)

ON Muncul suatu kesalahan fatal (operasi PLC berhenti)

Kedip Muncul suatu kesalahan tak-fatal (operasi PLC berlanjut)

OFF Operasi berjalan dengan normal

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 6: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

E. Addressing pada PLC

Addressing adalah hal yang sangat penting dari pemrograman PLC, berikut ini konvensi

pemrograman yang digunakan pada PLC Omron. Setiap merk PLC mempunyai konvensi yang

berbeda.

I R 0 1 0 0 0

Satu channel terdiri dari 16 bit (bit 00 sampai bit 15).

Berikut ini struktur memory area PLC Omron secara keseluruhan.

F. Teknik Pemrograman

Agar rangkaian kontak yang digunakan dalam PLC seminim mungkin, berikut beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan program.

a. Buat rangkaian kontrol dengan memakai kontak seminim mungkin.

b. Arah aliran sinyal dimulai dari kiri ke kanan dan dari rung atas ke bawah. Seperti

terlihat pada gambar dibawah ini :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Jenis data area

Channel Bit

Page 7: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar ….. Arah aliran Diagram Ladder

c. Pemasangan koil output tidak boleh dipasang langsung pada bus bar sebelah kiri dan

setelah koil output tidak boleh ada kontak.

Gambar…… Pemasangan Koil

d. Program dikerjakan mulai dari alamat terkecil sampai terbesar.

G. Pengenalan Program pada PLC Omron CPM-2A/CP1E-E20/CP1E-N20

Untuk menjalankan PLC Omron CPM 2A dibutuhkan software pendukung yang

dinamakan Cx-One Programmer, dimana program ini berjalan dibawah sistem operasi

windows. Berikut ini adalah tampilan dari menu utama program Cx-One Programmer:

Gambar…..Tampilan Utama Cx-One Programmer

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan projek menggunakan Cx-One

Programmer untuk pertama kali pemilihan device yang akan digunakan dengan menggunakan

pilihan File – New(ctrl+N) maka akan keluar kotak dialog seperti berikut :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 8: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar …… Tampilan Pemilihan Device

Pada kotak dialog diatas terdapat 3 pilihan penting yaitu Device Name, Device Type,

Network Type dimana harus diisi dengan nama dan data yang valid, hal yang perlu

diperhatikan adalah Device Type karena merupakan pemilihan hardware yang akan dipilih,

dalam praktikum PLC menggunakan hardware PLC OMRON CPM2A maka dipilih “ cpm2*

”maka pilihan Network Type akan mengikuti jenis komunikasi yang digunakan oleh PLC

tersebut. Setelah itu memilik pilihan setting pada Network Type sehingga muncul kotak dialog

seperti gambar dibawah ini :

Gambar …. Tampilan Pemilihan Komunikasi

Pada kotak dialog terdapat pemilihan data komunikasi, data ini disesuaikan dengan port

serial yang digunakan hal ini dapat dilihat dari manage device setelah selesai maka pilih OK.

Setelah proses selesai maka projek siap untuk deprogram. Hal ini dapat dilihat pada computer

management untuk melihat port RS232 sesuai dengan merk yang di pakai bias berupa ATEN

ataupun Prolific-usb-to-serial.

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 9: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

H. Pengenalan Ladder Diagram Dasar pada PLC

Diagram tangga merupakan gambar rangkaian urutan program yang dijalankan oleh PLC

dari awal sampai akhir program. Tiga buah lambang dasar diagram tangga adalah sebagai

berikut :

Pemakaian relay : kontak NO ( nolrmally open )

Pemakaian PLC : NO sebagai input

Pemakaian relay : kontak NC ( nolrmally close )

Pemakaian PLC : NC sebagai input

Pemakaian relay : koil

Pemakaian PLC : sebagai output

Gambar ….. Lambang dasar diagram tangga

Internal Relay

Merupakan relay yang tidak menerima signal dari luar dan tidak juga ada secara physical.

Relay ini merupakan simulasi relay dan ada pada PLC untuk mengeliminasi relay external.

Alamat untuk internal relay berbeda dengan input atau output relay. Untuk alamat internal relay

bisa di lihat di bagian lampiran. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai internal relay,

perhatikan aplikasi berikut ini :

Kita mengontrol minyak pelumas yang disalurkan ke sebuah tangki. Hal ini mungkin

terjadi dengan menggunakan dua sensor. Kita letakkan satu pada dasar dan satu lagi

diatas,seperti gambar dibawah ini:

Gambar ….. Aplikasi Intenal Relay

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 10: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Kita ingin motor memompa minyak pelumas kedalam tangki sampai pada level atas

sensor hidup. Pada titik ini kita ingin mematikan motor sampai level minyak turun dibawah

level bawah sensor. Kemudian kita nyalakan motor dan kita ulang kembali proses tersebut.

Disini kita membutuhkan tiga I/O yaitu dua Input sensor ( dengan alamat 00001 untuk

low level dan 00002 untuk high level ) dan satu Output motor( dengan alamat 01000 ). Disini

kita menggunakan internal relay dengan alamat 02000.

Kedua input akan menjadi menjadi NC (normally closed ). Jika tidak tercelup kedalam

cairan maka menjadi ON dan jika tercelupn kedalam cairan akan menjadi OFF.

Gambar …. Diagram Ladder Internal Relay

I. Intruksi Timer

Timer adalah sebuah instruksi yang menunggu untuk di set pada beberapa waktu sebelum

melakukan sesuatu. Timer yang digunakan disini adalah jenis On - Delay Timer, yang artinya

setelah kita nyalakan input, maka tunggu x- detik sebelum mengaktifkan output.

Enable

Gambar … Simbol Timer

Timer diatas bernama TIM xxx. Ketika input ON maka timer mulai berdetak. Ketika

detiknya yyyyy kali , hal tersebut akan menjalankan kontaknya, yang digunakan pada program

berikutnya.

TIM xxx

yyyyy

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 11: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar ….. Diagram Ladder Timer

Instruksi Timer dibagi menjadi :

a. High speed Timer ( TIMH ), timer ini mempunyai kecepatan dan ketelitian waktu yang

lebih tinggi dari instruksi timer biasa. Bila timer biasa mempunyai kecepatan dan ketelitian

0.1 detik, high speed timer memiliki kecepatan dan ketelitian 0.01 detik. Berikut simbol

instruksi high speed timer.

b. Long Timer ( TIML ), timer ini mempunyai waktu penundaan yang lebih lama dibanding

dengan jenis timer – timer sebelumnya.Long timer ini mempunyai penundaan sampai 9999

detik.

J. Intruksi Counter

Sebuah counter adalah fasilitas dalam PLC untuk proses hitung. Ada jenis up counter ,

yaitu counter yang menghitung ke atas 1,2,3, … dan down counter, yaitu menghitung ke bawah

9,8,7,….

Pulsa

Reset

Gambar ….. Simbol Counter

CNT xxx adalah nama counter, jika kita ingin memanggilnya dengan counter 000 maka

kita tempatkan “ CNT000 / C000 “ disini. yyyyy adalah nomer pulsa, yang akan kita hitung

sebelum melakukan sesuatu. Bila kita ingin menghitung 10 kali sebelum output dinyalakan,

maka kita menempatkan 10 disini.

CNT xxx

yyyyy

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 12: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar ….. Diagram Ladder Counter

K. Intruksi Set – Reset

Adalah intruksi penguncian suatu program, bila kondisi set adalah 1 , maka output akan

berkondisi 1 meskipun inputnya berubah – ubah. Kecuali bila kondisi reset berubah menjadi 1 ,

maka output akan berubah.

Gambar ….. Diagram Ladder Set – Reset

L. Intruksi DIFU – DIFD

Intruksi ini biasa dikenal dengan nama One Shots, yang fungsinya membuat sesuatu yang

terjadi hanya 1 scan. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram waktu dibawah ini :

Gambar …. Diagram Waktu DIFU – DIFD

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 13: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar …… Penerapan DIFU

M. Intruksi Shift Register ( SFT )

Adalah operasi yang berfungsi untuk menggeser isi alamat register dan kebanyakan shift

register meggeser ke arah kiri. Simbol SR seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar Simbol Shift Register

SFT memiliki tiga input antara lain :

Data : Mengumpulkan data input dengan status true atau false. Ketika data

input true maka alamat register dalam SFT menjadi 1. Data ini hanya akan di

masukkan ke dalam register alamat jika terdapat penambahan input clock.

Clock : Input clock akan memberitahu SFT untuk melakukan penggeseran.

Reset : Berfungsi untuk mrmbuat semua bit dalam register alamat menjadi 0.

Untuk lebih jelas mengetahui prinsip kerja SFT, dapat dilihat diagram waktu berikut ini :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 14: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar …. Diagram waktu Shift register

Gambar ….. Diagram Ladder Shift Register

N. IL – ILC

Instruksi ini selalu berpasangan dengan interlock-clear ( ILC ), yang berfungsi untuk

menonaktifkan rung – rung yang berada diantara IL dan ILC. Untuk lebih jelasnya buatlah

diagram ladder dibawah ini :

Gambar ….. Diagram Ladder Interlock

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 15: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

BAB 1

PENGGUNAAN PUSH BUTTON DAN SWITCH

1.1 Tujuan

Menggunakan push button dan switch sebagai masukkan untuk suatu sistem

1.2 Teori Penunjang

1.2.1 Relay

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang

berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja

tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja

sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat

tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2

kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena

semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi

On dan Off.

Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator,

push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan

mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem

kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau

perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.

Gambar 1.1 Skema Push Button

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button

switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).

Cara kerja push button :

1). PUSH BUTTON (NO)

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 16: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar 1.2 Illustrasi Push Button NO

Push Bottom Normally Open ( NO ) dengan fungsi jika ditekan bekerja ( ON ),

apabila dilepas akan kembali semula ( OFF ).

2) PUSH BUTTON (NC)

Gambar 1.2 Illustrasi Push Button NC

fungsi jika ditekan tidak bekerja ( OFF ), apabila dilepas menjadi bekerja ( ON ).

NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka

(aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini

akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak

NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup

(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 17: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC

digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

1.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Merangkai Modul

Cek keamanan sumber tegangan AC 220V

Memastikan bahwa sumber tegangan dari modul supply dalam kondisi off atau tidak

mengaliri sebelum merangkai modul

Memastikan bahwa kabel komunikasi telah terhubung antara PLC dengan PC

Perhatikan penggunaan solder jika telah memasuki tahap control berdasarkan suhu

Perhatikan penggunaan motor single phase jika telah memasuki tahap control penuh

Matikan controller terlebih dahulu dan matikan modul supply setelahnya jika praktikum

telah selesai di laksanakan.

Rapikan kembali kabel jumper, motor single phase dan solder sesuai dengan tempatnya

1.4 Bahan dan Alat

Modul Panel Power Supplay DC dan AC

Modul Programmable Logic Control CP1E dan CPM2A

Modul Supply

Kabel Jumper Jack Banana

Komputer (PC)

Kabel USB Type-B atau DB9

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 18: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

1.5 Langkah Percobaan

1. Matikan sumber tegangan dari modul supply

2. Rangkaianlah modul seperti gambar dibawah ini :

3. Buatlah ladder diagram pada CX - Programmer seperti berikut :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 19: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

4. Jika telah terpasang sesuai dengan gambar, pasanglah kabel AC cord dan nyalakan

MCB 1 Fasa

5. Tunggu terlebih dahulu sampai indikator voltmeter terlihat jelas sekitar 12.3 V

6. Menghubungkan PLC dengan PC dengan perintah “work online”

7. Ubah ke mode “program”

8. Compile ladder yang telah dibuat dan upload program tersebut

9. Ubah kembali ke mode “run mode” agar program berjalan.

10. Amatilah!

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 20: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

BAB II

PANEL KONTROL SUHU DAN MODUL 4 RELAY

2.1 Tujuan

Menggunakan kontrol tambahan untuk sensor suhu dht11 dan relay 8 pin yang

terkoneksi dengan PLC

2.2 Teori Penunjang

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen

Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet

(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip

Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil

(low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

1. Electromagnet (Coil)

2. Armature

3. Switch Contact Point (Saklar)

4. Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Gambar 2.1 Struktur Relay

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 21: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di

posisi CLOSE (tertutup)

Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi

OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan

Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus

listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk

berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat

menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada

sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,

Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk

menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang

relatif kecil.

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang

dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai

Istilah Pole and Throw :

Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay

Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat

digolongkan menjadi :

Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal

untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.

Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3

Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.

Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal,

diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2

Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan

oleh 1 Coil.

Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak

8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang

dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 22: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya

melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole

Double Throw) dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw,

silakan lihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Relay Berdasarkan Pole dan Throw

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika

diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)

3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari

Signal Tegangan rendah.

Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari

kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 23: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

2.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Merangkai Modul

Cek keamanan sumber tegangan AC 220V

Memastikan bahwa sumber tegangan dari modul supply dalam kondisi off atau tidak

mengaliri sebelum merangkai modul

Memastikan bahwa kabel komunikasi telah terhubung antara PLC dengan PC

Perhatikan penggunaan solder jika telah memasuki tahap control berdasarkan suhu

Perhatikan penggunaan motor single phase jika telah memasuki tahap control penuh

Matikan controller terlebih dahulu dan matikan modul supply setelahnya jika praktikum

telah selesai di laksanakan.

Rapikan kembali kabel jumper, motor single phase dan solder sesuai dengan tempatnya

2.4 Bahan dan Alat

Modul Panel Power Supplay DC dan AC

Modul Programmable Logic Control CP1E dan CPM2A

Modul Supply

Modul Kontroller Suhu

Modul Driver 4 Relay

Kabel Jumper Jack Banana

Komputer (PC)

Kabel USB Type-B atau DB9

2.5 Langkah Percobaan

1. Matikan sumber tegangan dari modul supply

2. Rangkaianlah seperti gambar dibawah ini :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 24: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

3. Buatlah ladder diagram pada CX - Programmer seperti berikut :

4. Jika telah terpasang sesuai dengan gambar, pasanglah kabel AC cord dan nyalakan

MCB 1 Fasa

5. Tunggu terlebih dahulu sampai indikator voltmeter terlihat jelas 12.3 V

6. Menghubungkan PLC dengan PC dengan perintah “work online”

7. Ubah ke mode “program”

8. Compile ladder yang telah dibuat dan upload program tersebut

9. Ubah kembali ke mode “run mode” agar program berjalan.

10. Amatilah!

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 25: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

BAB III

EMERGENCY STOP, KONTAKTOR, INDICATOR LAMP

3.1 Tujuan

Menggunakan emergency stop untuk proses darurat, kontaktor sebagai driver untuk

beban AC dan indicator lamp sebagai indicator untuk beberapa kondisi.

3.2 Teori Penunjang

Emergency Stop adalah jenis saklar yang jika di tekan akan terkunci dan cara untuk

melepasnya dengan harus di putar, disebut emergency stop agar memudahkan pengguna

mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan system secara darurat apabila memang

dibutuhkan.

Gambar 3.1 Emergency Stop

Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau

memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan istilah relay contactor

dapat kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering digunakan sebagai

selektor atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS. Berikut adalah bentuk contactor

yang dapat kita temui.

        Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa saklar yang

dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu contactor terdapat beberpa saklar dengan jenis

NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 26: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

untuk mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik contactor diberikan sumber

tegangan listrik AC maka saklar pada contactor akan terhubung, atau berubah kondisinya, yang

semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF. Untuk memahami

prinsip kerja contactor dapat dilihat dari gambar skema contactor berikut.

 

Jenis-Jenis Contactor

Gambar 3.2 Skema dan Tabel Kontaktor

Kontaktor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan kemapuanya

dalam mengontrol tegangan listrik AC. Di pasaran contacctor dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

Contactor 1 Phase

Contactor 3 phase

3.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Merangkai Modul

Cek keamanan sumber tegangan AC 220V

Memastikan bahwa sumber tegangan dari modul supply dalam kondisi off atau tidak

mengaliri sebelum merangkai modul

Memastikan bahwa kabel komunikasi telah terhubung antara PLC dengan PC

Perhatikan penggunaan solder jika telah memasuki tahap control berdasarkan suhu

Perhatikan penggunaan motor single phase jika telah memasuki tahap control penuh

Matikan controller terlebih dahulu dan matikan modul supply setelahnya jika praktikum

telah selesai di laksanakan.

Rapikan kembali kabel jumper, motor single phase dan solder sesuai dengan tempatnya

3.4 Bahan dan Alat

Modul Panel Power Supplay DC dan AC

Modul Programmable Logic Control CP1E dan CPM2A

Modul Supply

Modul Kontroller Suhu

Modul Driver 4 Relay

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 27: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Modul Emergency Stop

Modul Kontaktor dan Indicator Lamp

Kabel Jumper Jack Banana

Komputer (PC)

Kabel USB Type-B atau DB9

3.5 Langkah Percobaan

1. Matikan sumber tegangan dari modul supply

2. Rangkaianlah seperti gambar dibawah ini :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 28: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

3. Buatlah ladder diagram pada CX - Programmer seperti berikut :

4. Jika telah terpasang sesuai dengan gambar, pasanglah kabel AC cord dan nyalakan

MCB 1 Fasa

5. Tunggu terlebih dahulu sampai indikator voltmeter terlihat jelas 12.3 V

6. Menghubungkan PLC dengan PC dengan perintah “work online”

7. Ubah ke mode “program”

8. Compile ladder yang telah dibuat dan upload program tersebut

9. Ubah kembali ke mode “run mode” agar program berjalan.

10. Amatilah!

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 29: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

BAB IV

BUZZER, MOTOR DC DAN LIMIT SWITCH

4.1 Tujuan

Menggunakan buzzer dengan tegangan sumber AC, motor dc sebagai putar kanan putar

kiri dan limit switch sebagai masukan untuk suatu proses yang dapat mempengaruhi proses

lainnya.

4.2 Teori Penunjang

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik

menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini

sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah,

peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang

sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini

dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif

lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.

Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.

Gambar 4.1 Buzzer Listrik

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi

menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya

akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah

ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam

kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi

perubahan mekanik pada sensor tersebut.

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 30: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar 4.2 Limit Switch

Gambar 4.3 Konstruksi dan Simbol Limit Switch

Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang

bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar 4.3. Simbol Dan Bentuk Limit Switch

Limit switch umumnya digunakan untuk: Memutuskan dan menghubungkan rangkaian

menggunakan objek atau benda lain. Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang

kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan

dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya

sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit

switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close)

dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.  Konstruksi dan simbol limit

switch dapat dilihat seperti gambar di bawah.

4.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Merangkai Modul

Cek keamanan sumber tegangan AC 220V

Memastikan bahwa sumber tegangan dari modul supply dalam kondisi off atau tidak

mengaliri sebelum merangkai modul

Memastikan bahwa kabel komunikasi telah terhubung antara PLC dengan PC

Perhatikan penggunaan solder jika telah memasuki tahap control berdasarkan suhu

Perhatikan penggunaan motor single phase jika telah memasuki tahap control penuh

Matikan controller terlebih dahulu dan matikan modul supply setelahnya jika praktikum

telah selesai di laksanakan.

Rapikan kembali kabel jumper, motor single phase dan solder sesuai dengan tempatnya

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 31: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

4.4 Bahan dan Alat

Modul Panel Power Supplay DC dan AC

Modul Programmable Logic Control CP1E dan CPM2A

Modul Supply

Modul Kontroller Suhu

Modul Driver 4 Relay

Modul Emergency Stop dan Buzzer

Modul Kontaktor dan Indicator Lamp

Modul Driver 2 Relay

Modul Limit Switch dan Motor DC

Kabel Jumper Jack Banana

Komputer (PC)

Kabel USB Type-B atau DB9

4.5 Langkah Percobaan

1. Matikan sumber tegangan dari modul supply

2. Rangkaianlah seperti gambar dibawah ini :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 32: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

3. Buatlah ladder diagram pada CX - Programmer seperti berikut :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 33: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

4. Jika telah terpasang sesuai dengan gambar, pasanglah kabel AC cord dan nyalakan

MCB 1 Fasa

5. Tunggu terlebih dahulu sampai indikator voltmeter terlihat jelas 12.3 V

6. Menghubungkan PLC dengan PC dengan perintah “work online”

7. Ubah ke mode “program”

8. Compile ladder yang telah dibuat dan upload program tersebut

9. Ubah kembali ke mode “run mode” agar program berjalan.

10. Amatilah!

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 34: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

BAB V

PLC SEBAGAI SISTEM KENDALI PLANT

5.1 Tujuan

Mampu mendesain suatu rancang bangun sistem dimana PLC sebagai pusat kontrol

utama

5.2 Teori Penunjang

Sistem Kendali adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan suatu proses

pada sistem agar output (keluaran) sistem yang dihasilkan dapat dikendalikan sedemikian rupa

sehingga tidak terjadi kesalahan. Dalam hal ini output yang dikendalikan adalah kestabilannya,

ketelitian dan kedinamisannya.

Sistem kendali terdiri atas sekelompok komponen-komponen yang saling bekerjasama

satu sama lainnya secara berurutan untuk mengendalikan suatu proses (plant) agar output sistem

sesuai dengan yang dikehendaki. Sistem kendali dibagi menjadi 2 berdasarkan aksi

pengontrolannya yaitu sistem kendali loop terbuka dan sistem kendali loop tertutup.

Gambar 5.1 Sistem Kendali Loop Terbuka

Dalam suatu sistem kenali terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan masukan

acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat

ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, sistem control terbuka

tidak dapat melaksanakan tugas yang sesuai diharapkan. 

Gambar 5.2 Sistem Kendali Loop Tertutup

Sistem Kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai

pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sistem kontrol loop tetrtutup juga merupakan sistem

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 35: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

control berumpan balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal

masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal

keluaran atau turunannya). Diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan

membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan.

Dalam sistem kendali sering kali kita menemukan istilah Plant. Plant sendiri adalah

seperangkat peralatan yang mungkin terdiri dari beberapa mesin yang saling bekerja sama yang

digunakan untuk operasi tertentu. Plant juga merupakan seperangkat peralatan objek fisik

dimana variabel prosesnya akan dikendalikan, misalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda

motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin

(sistemAC, kulkas, freezzer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan(pressure vessel),

robot dan lain sebagainya.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tugas-tugas pengendalian

dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram yang dapat dilakukan antara lain menggunakan

PLC (Programmable Logic Controller). Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar

diinterfis sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali. Disamping itu, kemampuannya

dalam komunikasi jaringan memungkinkan penerapan yang luas dalam berbagai operasi

pengendalian sistem.

Dalam sistem otomasi, PLC merupakan ‘jantung’ sistem kendali. Dengan program yang

disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem

melalui sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program menentukan

rangkaian aksi pengendalian peralatan output luar.

PLC dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang berulang-ulang,

atau di-interkoneksi dengan yang lain menggunakan komputer melalui sejenis jaringan

komunikasi untuk mengintegrasikan pengendalian proses yang kompleks.

Salah satu contoh sistem kendali dengan menggunakan PLC yaitu mesin pencampur kopi

otomatis, mesin ini terdiri atas 4 buah tombol pilihan (Black Coffee, black Coffe+Sugar, Coffee

Creamer, dan Coffee Milk) dimana apabila seorang user menekan salasatu tombol maka mesin

akan memerintahkan sejumlah keran tangki campuran kopi untuk terbuka dalam jangka waktu

tertentu yang kemudian diaduk didalam tabung pencampur hingga menjadi campuran kopi yang

sesuai dengan pilihan user dan kemudian dikeluarkan melalui keran output menuju gelas yang

telah diletakkan oleh user sebelumnya.

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 36: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

5.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Merangkai Modul

Cek keamanan sumber tegangan AC 220V

Memastikan bahwa sumber tegangan dari modul supply dalam kondisi off atau tidak

mengaliri sebelum merangkai modul

Memastikan bahwa kabel komunikasi telah terhubung antara PLC dengan PC

Perhatikan penggunaan solder jika telah memasuki tahap control berdasarkan suhu

Perhatikan penggunaan motor single phase jika telah memasuki tahap control penuh

Matikan controller terlebih dahulu dan matikan modul supply setelahnya jika praktikum

telah selesai di laksanakan.

Rapikan kembali kabel jumper, motor single phase dan solder sesuai dengan tempatnya

5.4 Bahan dan Alat

Modul Panel Power Supplay DC dan AC

Modul Programmable Logic Control CP1E dan CPM2A

Modul Supply

Modul Kontroller Suhu

Modul Driver 4 Relay

Modul Emergency Stop dan Buzzer

Modul Kontaktor dan Indicator Lamp

Modul Driver 2 Relay

Modul Limit Switch dan Motor DC

Motor Single Phase

Kabel Jumper Jack Banana

Komputer (PC)

Kabel USB Type-B atau DB9

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 37: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

5.5 Langkah Percobaan

1. Matikan sumber tegangan dari modul supply

2. Rangkaianlah seperti gambar dibawah ini :

3. Buatlah ladder diagram pada CX – Programmer seperti berikut :

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 38: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM

Page 39: lab-elektro.umm.ac.idlab-elektro.umm.ac.id/files/file/Modul PLC NEW 2019_2020... · Web viewMODUL PRAKTIKUM PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller)

4. Jika telah terpasang sesuai dengan gambar, pasanglah kabel AC cord dan nyalakan

MCB 1 Fasa

5. Tunggu terlebih dahulu sampai indikator voltmeter terlihat jelas 12.3 V

6. Menghubungkan PLC dengan PC dengan perintah “work online”

7. Ubah ke mode “program”

8. Compile ladder yang telah dibuat dan upload program tersebut

9. Ubah kembali ke mode “run mode” agar program berjalan.

10. Amatilah!

PraktikumProgrammable Logic ControlLaboratorium Teknik Elektro UMM