proposal penelitian lingkungan pertambangan

28
Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Upload: indralesmana

Post on 09-Jul-2016

274 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

Pertambangan merupankan suatu industri yang mengolah sumber daya alam dengan memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk akhir yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah satu icon yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini, dimana dengan berkembangnya zaman bahan tambang merupan kekayaan alam yang nomor satu di Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kekayaan alam yang terkandung didalamnya bumi dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana terkandung dalam pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi “bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam, mineral dan energi yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.Negara Indonesia merupakan salah satu negara pemilik pertambangan terbesar di dunia. Adanya lingkungan pertambangan ini masyarakat Indonesia selalu berlomba-lomba berada di dalamnya, karena pertambangan merupakan perindustrian yang mendunia dan bagi masyarakat Indonesia yang berkecimpung di dunia perindustria pertambangan ini merupakan suatu keberuntungan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dimana bahan tambang digolongkan dalam beberapa jenis tambang diantaranya logam, mineral industri, dan mineral energi, dengan demikian nilai harga hasil bahan tambang ini sangatlah pantastik maka dari itu masyarakat khususnya masyarakat Indonesia mempunyai nilai positif dalam hubungannya dengan dunia industri pertambangan. Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan alam dan lingkungan, oleh karena itu negara dengan memiliki tambang yang cukup besar seperti Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan pertambangan.Pertambangan merupankan suatu industri yang mengolah sumber daya alam dengan memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk akhir yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah satu icon yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini, dimana dengan berkembangnya zaman bahan tambang merupan kekayaan alam yang nomor satu di Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kekayaan alam yang terkandung didalamnya bumi dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana terkandung dalam pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi “bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam, mineral dan energi yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.Negara Indonesia merupakan salah satu negara pemilik pertambangan terbesar di dunia. Adanya lingkungan pertambangan ini masyarakat Indonesia selalu berlomba-lomba berada di dalamnya, karena pertambangan merupakan perindustrian yang mendunia dan bagi masyarakat Indonesia yang berkecimpung di dunia perindustria pertambangan ini merupakan suatu keberuntungan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dimana bahan tambang digolongkan dalam beberapa jenis tambang diantaranya logam, mineral industri, dan mineral energi, dengan demikian nilai harga hasil bahan tambang ini sangatlah pantastik maka dari itu masyarakat khususnya masyarakat Indonesia mempunyai nilai positif dalam hubungannya dengan dunia industri pertambangan. Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan alam dan lingkungan, oleh karena itu negara dengan memiliki tambang yang cukup besar seperti Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan pertambangan.Pertambangan merupankan suatu industri yang mengolah sumber daya alam dengan memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk akhir yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah satu icon yan

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Page 2: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertambangan merupankan suatu industri yang mengolah sumber daya alam dengan

memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk akhir yang dibutuhkan umat

manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah satu icon yang sangat dibutuhkan

oleh dunia saat ini, dimana dengan berkembangnya zaman bahan tambang merupan kekayaan

alam yang nomor satu di Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kekayaan alam yang terkandung

didalamnya bumi dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana terkandung

dalam pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi “bahwa bumi, air, dan kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan

pertambangan dan energi untuk memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam, mineral

dan energi yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang

berkelanjutan.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara pemilik pertambangan terbesar di dunia.

Adanya lingkungan pertambangan ini masyarakat Indonesia selalu berlomba-lomba berada di

dalamnya, karena pertambangan merupakan perindustrian yang mendunia dan bagi

masyarakat Indonesia yang berkecimpung di dunia perindustria pertambangan ini merupakan

suatu keberuntungan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dimana bahan tambang

digolongkan dalam beberapa jenis tambang diantaranya logam, mineral industri, dan mineral

energi, dengan demikian nilai harga hasil bahan tambang ini sangatlah pantastik maka dari itu

masyarakat khususnya masyarakat Indonesia mempunyai nilai positif dalam hubungannya

dengan dunia industri pertambangan. Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan

alam dan lingkungan, oleh karena itu negara dengan memiliki tambang yang cukup besar

seperti Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan pertambangan.

Page 3: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

1.2 Tujuan Pertambang

Dunia industri pertambangan pada dasarnya sangatlah diminati oleh kalangan masyrakat

untuk terjun langsung dalam perindustrian pertambangan. Oleh karena itu, lingkungan

pertambangan ini mempunyai beberapa tujuan dalam pengembangan sehingga lingkungan

pertambangan dikatakan dunia perindustrian yang mendunia. Adapun tujuan dari penelitian

lingkungan pertambangan ini iala Untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kehutanan,

pertambangan dan energi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

 

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian pertambangan

Pertambangan adalah rangkaiaan kegiatan dalam rangka upaya pencarian, pengembangan

(pengendalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara,

panas bumu, migas). Ilmu Pertambanganmerupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang

meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, study kelayakan, persiapan penambangan,

penambangan, pengolahan dan penjualan mineral-mineral atau batuan yang memiliki arti

ekonomis (berharga). Pertambangan bisa juga diartikan sebagai kegiatan, teknologi dan bisnis

yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi,

penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan sampai pemasaran.

Menurut UU No. 11 tahun 1967 bahan tambang tergolong menjadi 3 jenis, yakni Golongan A

(yang disebut sebagai bahan strategis), Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan

tidak strategis dan tidak vital). Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi

pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian

besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan

Page 4: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hayat hidup orang banyak,

contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir,

marmer, batu kapur dan asbes.

a.       Pertambangan Rakyat yaitu usaha pertambangan bahan galian yang dilakukan oleh

rakyat setempat secara kecil-kecilan atau gotong royong dengan peralatan sederhana untuk

mata pencaharian sendiri.

b.      Pertambangan skala kecil yaitu kegiatan usaha pertambangan yang dikelola oleh

masyarakat setempat maupun koperasi unit desa (KUD).

c.       Pertambangan tanpa izin (PETI) yaitu pertambangan yang diusahakan tanpa

dilindungi izin yang syah seperti pertambangan liar.

Pekerjaan utama seorang ahli tambang adalah membebaskan dan mengambil mineral-mineral

serta batuan yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya kemudian membawanya

kepermukaan bumi untuk dimanfaatkan. Adapun kegiatan-kegiatan dasar penambangan

sendiri terdiri dari pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Untuk melaksanakan tugas

utama tersebut dengan sempurna ternyata harus pula melakukan pekerjaan-pekerjaan

tambahan atau pendukung antara lain jalan, disposal, stockpile, drainase, jenjang, reklamasi,

keselamatan dan kesehatan kerja begitu juga dengan pemeliharaan.

Teknik pertambangan adalah suatu disiplin ilmu keteknikan/rekayasa yang mempelajari

tentang bahan galian/sumberdaya mineral, minyak, gas bumi, dan batubara mulai dari

penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan,

pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Kerekayasaan dalam Teknik Pertambangan mencakup perancangan, eksplorasi (menemukan

dan menganalisis kelayakan tambang), metode eksploitasi, Teknik Pertambangan

(menentukan teknik penggalian, perencanaan dan pengontrolannya) dan pengolahan bahan

tambang yang berwawasan lingkungan. Dalam Teknik Pertambangan, pendidikan ditekankan

pada kemampuan analisis maupun praktis (terapan) untuk tujuan penelitian maupun aplikasi

praktis.

Teknik Pertambangan mempunyai 2 (dua) opsi jalur pilihan, yakni Tambang Eksplorasi dan

Tambang Umum. Pada tambang eksplorasi, pendidikan yang diberikan bersifat komprehensif

dalam segala aspek dari kegiatan eksplorasi penambangan. Sedangkan pada tambang umum,

Page 5: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

bidang kajian mencakup sebagian aktivitas tahap pra penambangan, yaitu berkaitan dengan

pemilihan metode penambangan dan kebutuhan fasilitas atau sarana dan

prasarana, design& engineering, developing, serta aktivitas tahap penambangan (pemberaian,

pemuatan, pengangkutan dan pengendalian biaya). Keempat komponen aktivitas utama pada

jalur tambang umum ditunjang oleh berbagai aktivitas yaitu pemetaan, kestabilan penggalian,

perancangan dan rekayasa, pelayanan, energi, perawatan, kesehatan dan keselamatan kerja,

ventilasi, pengendalian air dan reklamasi, serta pemahaman geologi, mineralogi, mineral

deposit, mineral processing dan marketing.

2.2 Karakteristik Pertambangan

            Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik, yaitu tidak dapat diperbarui,

mempunyai risiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan

baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain

pada umumnya. Karena sifatnya yang tidak dapat diperbarui tersebut pengusaha

pertambangan selalu mencari (cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan

produksi dan bertambah dengan adanya penemuan.

Ada beberapa macam risiko di bidang pertambangan yaitu (eksplorasi) yang berhubungan

dengan ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), risiko teknologi yang berhubungan

dengan ketidakpastian biaya, risiko pasar yang berhubungan dengan perubahan harga, dan

risiko kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan perubahan pajak dan harga domestik.

Risiko-risiko tersebut berhubungan dengan besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan

usaha yaitu produksi, harga, biaya dan pajak. Usaha yang mempunyai risiko lebih tinggi

menuntut pengembalian keuntungan (Rate of Return) yang lebih tinggi.

Dasar kebijakan publik di bidang pertambangan adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang

menyatakan bahwa: bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dalam era

desentralisasi saat ini maka kegiatan pertambangan tidak terpisahkan lagi dengan

pengambilan kebijakan di tingkat daerah sehingga:

1.      Pemerintah pusat hendaknya memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah

untuk mengelola kegiatan pertambangan yang melibatkan sebanyak mungkin peran serta

masyarakat local.

Page 6: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

2.      Apabila risikonya tidak besar serta teknologinya dikuasai dan permasalahannya hanya

modal, maka dana dapat dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu:

a.       Sebagian pendapatan pemerintah dari sektor pertambangan umum yang sudah

memberikan keuntungan banyak (misal: batu bara). Pendapatan tersebut dapat digunakan

untuk eksplorasi dan investasi pada sektor-sektor pertambangan lainnya.

b.      Membentuk Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola kekayaan mineral di

daerah tersebut seoptimal mungkin dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Aspek lingkungan baik fisik maupun social harus dipertimbangkan dalam setiap kontrak

pertambangan dan pengusaha pertambangan harus menyediakan biaya untuk mengatasi

permasalahan lingkungan tersebut.

3.      Menurut ahli ekonomi Kaldor dan Hicks suatu tindakan dikatakan bermanfaat apabila

golongan yang memperoleh manfaat dari usahanya dapat memberi kompensasi bagi golongan

yang menderita kerugian akibat usaha tersebut sehingga posisi golongan kedua tersebut

paling jelek sama seperti sebelum adanya usaha tersebut dan golongan pertama masih untung.

Peran pemerintah daerah akan menjadi lebih besar dalam penanganan dampak lingkungan

pertambangan ini, sehingga penguatan institusi di tataran lokal akan menjadi semakin

signifikan.

4.      Sumberdaya alam sebagai sumber untuk kegiatan pertambangan dan energi

dimanfaatkan dari sistem ekologi oleh karena itu syarat mendasar yang harus dipatuhi adalah

tidak melanggar daya dukung ekosistem. Untuk dapat memanfaatkan sebanyak-banyakinya

sumber daya alam yang terkandung di bumi Indonesia, konsep eko-efisiensi harus menjadi

acuan utama yaitu memanfaatkan sebanyak-banyaknya dan membuang atau memboroskan

sesedikit mungkin yang juga berarti meminimumkan limbah. Dapat disimpulkan bahwa eko-

efisiensi sekaligus akan meningkatkan efisiensi ekonomi. Untuk itu ekonomi lingkungan

perlu diperhitungkan dalam setiap aktifitas pertambangan.

2.3. Kebijakan Tata Lingkungan Pertambangan

Kebijakan tata lingkungan pertambangan memang dibutuhkan bagi usaha pertambangan

dalam kelanjutan usaha pertambangan yang berkesinambungan. Sebab usaha pertambangan

akan bersinggungan dalam sebelum, memulai, atau sesudah kegiatan penambangan. Agar

tercipta tambang yang ramah lingkungan. Berdasarkan UU No 42/1982 tentang ketentuan

pokok pengelolaan lingkungan hidup dengan PP No 29 1986 bertujuan untuk:

Page 7: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

a.       Menciptakan keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan.

b.      Terkendalinya manusia Indonesia menjadi Pembina lingkungan.

c.       Terciptanya pembangunan berwawasan lingkungan.

d.      Terlindungnya Negara dari dampak pembangunan

Kemudian dalam pendekatan pengelolaan lingkungan yang paling popular adalah AMDAL

atau yang dikenal dengan analisis masalah dampak lingkungan yaitu:

a.       Meniadakan atau mengurangi resiko

b.      Mengoptimalkan hasil pembangunan

c.       Meniadakan atau mencegah pertikaian

AMDAL merupakan suatu studi yang dilaksanakan secara sadar dan berencana dalam

pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup  dan menjaga

keserasian hubungan antar berbagai kegiatan. AMDAL itu sendiri terdiri dari:

a.       Kerangka acuan dampak lingkungan

b.      ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

c.       Rencana pengelolaan lingkungan (RKL)

d.      Rencana pemantauan lingkungan (RPL)

2.4 Perencanaan dan Perancangan Tambang

Perencenaan tambang tergambar seperti materi perencanaan tambang di bawah:

a.       perencanaan tambang ditinjau dari segi teknik, perencanaan berarti penentuan

persyaratan teknik dalam mencapai sasaran kegiatan serta urutan teknik pelaksanaan berbagai

macam kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan tersebut.perencanaan terikat

oleh rangka waktu dan mencakup kegiatan penelitian awal, studi kelayakan, analisis

persoalan, rancangan, program, konstruksi pengawasan, dan pemeliharaan. Pada dasarnya

perencanaan dapat dibagi dua yaitu:

·         Perencanaan Strategis yang mengacu pada penentuan sasaran secara menyeluruh,

strategi pencapaiannya serta penentuan cara waktu dan biaya

Page 8: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Perencanaan Operasional menyangkut teknik pengerjaan dan penggunaan sumber daya untuk

mencapai tujuan serta terikat pada sistem keuangan.

Dari itu perencanaan tambang adalah proses perumusan secara menyeluruh beberapa

kemungkinan konsep dasar dan aturan kegiatan penambangan yang akan dilaksanakan yang

selanjutnya menjadi dasar bagi pihak pengelola dalam mengambil keputusan.

b.      Rancanga tambang, rancangan adalah suatu kegiatan dalam menentukan spesifikasi dan

bentuk dari barang jadi yang akan dibuat (tidak terikat pada fungsi waktu sebagaimana

perencanaan). Ada dua tingkat perancangan yaitu:

·         Rancangan Konsep adalah suatu rancangan untuk menciptakan barang jadi, paralatan

atau sistem yang dibuat atas dasar analisis dan perhitungan secara garis besar saja dan barang

yang akan dibuat tersebut hanya dipandang dari sudut fungsinya saja. Data yang digunakan

masih berupa data asumsi berdasarka pengalaman. Rancangan ini pada umumnya digunakan

pada prerhitungan atau penentuan di awal kegiatan dan ditahap awal penyusunan

perencanaan.

Rancangan Rekayasa adalah rancangan yang telah memuat perincian, teknik pembuatan,

pelaksanaan serta spesifikasi alat dan bahan.

2.5       Fakta-Fakta Pertambangan

            Berikut ini adalah dapat digolongkan dalam berbagai macam fakta-fakta dari

pertambangan antara lain sebagai berikut:

a.       Tahapan Penyelidikan Umum

Lahirkan Pro dan Kontra yang memicu benih perpecahan di masyarakat

Beredar janji-jani ‘surga’ seperti masyarakat akan sejahtera, jalan di perbakiki, listrik terang

benderang, menjadi kota ramai dll, sehingga gaya hidup masyarakat mulai berubah.

Beredar informasi yang simpang siur dan membingungkan

b.      Tahapan Eksplorasi

Konflik antar pemilik kepentingan mulai terbuka. Pada posisi ini biasanya Pemerintah mulai

menujukan keberpihakan pada perusahaan.

Page 9: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Informasi yang semakin simpang siur semakin meresahan masayatakat.

Bujuk rayu, intimidasi, hingga teror dan ancaman makin meningkat

c.       Tahapan Eksploitasi

Dimulainya Penghancuran gunung, hutan, sungai dan laut.

Dimulainya proses pembuangan limbah Tailing yang akan meracuni sumber air dan

pangan.

Dimulainya kerja-kerja akademisi dan konsultan bayaran untuk membuktikan bahwa tidak

ada pencemaran.

Meningkatnya konflik antar masyarakat dan masyarakat dengan pejabat Negara.

Penguasaan sumberdaya alam, pencemaran lingkungan dan proses pemiskinan.

Meningkatnya pelanggaran Hak Asasi Manusia, kasus korupsi dan suap.

Meningkatnya kasus asusila karena akan terbukanya fasilitasi judi dan tempat

prostitusi.

Limbah Tailing dan Batuan akan menjadi masalah dari hulu hingga hilir.

d.      Tahapan Tutup Tambang

Makin terpuruknya ekonomi lokal dan menigkatnya jumlah pengangguran.

Terbatasnya waktu pantauan kualitas lingkungan.

Terbentuknya danau-danau asam dan beracun yang akan terus ada dalam jangka

waktu yang panjang.

Tidak pulihnya ekosistem yang dirusak oleh perusahaan tambangan.

2.6 Cara Pengolahan Pembangunan Pertambangan

Sumber daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal

mungkin untuk tercapainya pembangunan. Maka perlu adanya survey dan evaluasi yang

terintegrasi dari para alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian

baik secara ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan ekologis dalam pembangunan

pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk

memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber

daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.

Page 10: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu

dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan sedapatnya

evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan ini dapat dihindari

atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya. Dalam

pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengolahan dan

penggunaanya harus hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi

mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.

2.7 Masalah Lingkungan Dalam Pengembangan Pertambangan/Energi

Masalah-masalah lingkungan dalam pembangunan lahan pertambangan dapat dijelaskan

dalam berbagai macam hal. Berikut ini adalah maslah lingkungan dalam pembangunan lahan

pertambangan:

a.       Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain pertambangan minyak

dan gas bumi, logam-logam mineral antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga,

mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara,

batu-batu berharga seperti intan, dan lain- lain.

b.      Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan bidang energi

dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan

yang menyeluruh.

c.       Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan

ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta kemampuan penyediaan energi

secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi

yang penggunaannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu

perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air,

tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan sebagainya.

d.      Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya

disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran lingkungan ini

biasanya lebih dari pada diluar pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di

tambang mempunyai pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh

misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara,

pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara

setempat.

Page 11: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

e.       Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari

pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit bahan

galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang

mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian

terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor

yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.

f.       Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai eksplorasi,

eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian

menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran terhadap

lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan flora dan fauna,

pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/uap-uap ke udara

pada proses pemurnian dan pengolahan.

Rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan

keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan ataupun berada diluar

lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pengawasan lingkungan terhadap:

1.      Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.

2.      Kecelakaan pertambangan.

3.      Penyehatan lingkungan pertambangan.

4.      Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.

2.8 Penyehatan Lingkungan Pertambangan

Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih

sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan

pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai

tujuan tersebut meliputi:

a.       Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

b.      Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan

c.       Pengendalian dampak risiko lingkungan

d.      Pengembangan wilayah sehat.

Page 12: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan

kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimana pengelolaan

kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan tersebut sangat

berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu berbagai lintas sektor ikut serta

berperan (Perindustrian, KLH, Pertanian, PU dll.) baik kebijakan dan pembangunan fisik dan

departemen Kesehatan sendiri terfokus kepada pengelolaan dampak kesehatan.

2.9  Pencemaran dan Penyakit-Penyakit yang Mungkin Timbul Karena Aktivitas

Pertambangan

Usaha pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman sekarang. Soalnya semua

kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang berasal dari pertambangan.

Contohnya:

a.       Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor,

dll

b.      Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat

c.       Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, cincin

d.      Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel

e.       Masih banyak lagi seperti perak, baja, nikel, batu bara, timah, pasir kaca, dll.

Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu aktivitas pasti disitu ada kerusakan

lingkungan. Kerusakan lingkungan di pertambangan yaitu:

a.       Pembukaan lahan secara luas

Dalam masalah ini biasanya investor membuka lahan besar-besaran, ini menimbulkan

pembabatan hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak

memakan korban jiwa.

b.      Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui.

Hasil petambangan merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi

kendala untuk masa-masa yang akan datang.

c.       Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak nyaman.

Page 13: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat memecahkan telinga. Dan

biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga. Dan terkadang warga menjadi

kesal.

d.      Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya.

Dari sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan banyak membuang limbahnya

tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali, sungai, ataupun laut. Limbah

tersebut tak jarang dari sedikit tempat pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan

rusaknya di sector perairan.

e.       Pencemaran udara atau polusi udara.

Di saat pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah, biasanya

penambang tidak memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkan

rusaknya lapisan ozon.

2.10    Jenis Tambang

            Di dunia pertambangan, khususnya tambang batubara dikenal ada 2 jenis tambang,

yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Dimana tambang terbuka adalah suatu

kegiatan penambangan batubara dengan cara membuka dan menggali lahan yang sangat luas

hingga membentuk suatu lubang terbuka yang sangat lebar. Sedangkan tambang bawah tanah

adalah suatu kegiatan penambangan batubara denga cara membuat lubang/terowongan bawah

tanah dengan tanpa membuka lahan di atasnya secara luas.

Pemilihan jenis tambang ini ditentukan oleh beberapa hal yang antara lain berupa:

Stripping Ratio (SR) atau nisbah kupasan yang ekonomis pada saat itu. Pengertian dari

stripping ratio adalah perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara dalam satuan

meter kubik padat yang harus dibuang untuk menghasilkan 1 ton batubara. Dapat disebut juga

dengan rasio kupasan (dengan batubara) pada tambang batubara terbuka.

Metoda penambangan, antara lain misalnya direct digging, direct dozing, ripping, drilling dan

blasting, truck dan shovel, dragline system, conveying, dll.

Teknologi yang akan digunakan. Hal ini akan disesuaikan dengan metode penambangan yang

dipilih.

Page 14: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Lingkungan dan AMDAL, mengingat kegiatan tambang ini pasti membawa dampak negatif

terhadap lingkungan disekitar areal tambang.

Keahlian sumber daya manusia yang bekerja sebagai pekerja tambang, baik bidang teknis, K3

dan non teknis.

Ketersediaan modal, mengingat kegiatan pertambangan memerlukan biaya investasi dan

operasional yang sangat besar.

Page 15: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

BAB III

MIND MAP PENELITIAN LINGKUNGAN

PERTAMBANGAN

3.1       Mind Map Penelitian Lingkungan Pertambangan.

Mind map penelitian lingkungan pertambangan, mind map ini befmanfaat untuk

memudahkan kita pada saat membaca penelitian. Mind map dibuat berdasarkan sub judul

yang ada pada setiap bab penelitian lingkungan pertambangan. Berikut ini adalah mind map

dari penalitian lingkungan pertambangan:

Gambar 3.1 Mind Map Lingkungan Pertambangan

3.2       Penjelasan Mind Map

Mind map  merupakan suatu prosedur penulisan, dimana pembaca dapat mengerti isi dari

penulisan ilmiah yang dibuat. Berdasarkan hal tersebut, maka berikut ini akan dibahas

mengenai mind map penelitian lingkungan pertambangan. .

BAB I PENDAHULUAN

Page 16: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian lingkungan

pertambangan. Berdasarkan teori yang dipaparkan, maka akan sangat membantu dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi.

BAB III MIND MAP LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

Bab ini berisi mengenai lingkungan pertambangan yang disingkat berdasarkan sub judul dari

setiap babnya. Oleh karena itu, tujuan darimind map ini mempermudah pada saat pembacaan

suatu penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

Bab ini berisi mengenai studi kasus pada lingkungan pertambangan, serta membahas

permasalahan yang terjadi pada lingkungan pertambangan dan menganalisa dari

permasalahan yang telah dibahas tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Bab ini berisi kesimpulan akhir sebagai jawaban atas tujuan penelitian serta daftar pustaka

berhubungan dengan lingkungan pertambangan.

Page 17: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

BAB IV

STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.1       Studi Kasus Lingkungan Pertambangan

PT Freeport Indonesia, anak perusahaan yang mengoperasikan tembaga Grasberg dan

tambang emas telah dituduh melakukan pengrusakan lingkungan yang sangat besar, terutama

pembuangan 130.000 ton limbah batuan (tailing) setiap harinya ke sungai lokal sebagai lokasi

pembuangan. Grasberg juga menjadi terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang

dilakukan oleh ribuan tentara di situs pertambangan yang diduga ada untuk melindungi

tambang dari penduduk setempat yang tidak puas, penduduk yang tanahnya telah digali atau

yang menjadi tempat pembuangan tailing. 

4.2 Analisis Lingkungan Pertambangan

            Sejak 15 September 2011, ribuan pekerja telah melakukan pemogokan di Grasberg, di

Papua Barat, tambang emas terbesar di dunia. Grasberg dimanfaatkan oleh PT Freeport

Indonesia (PTFI), cabang dari perusahaan yang berbasis di Freeport-McMoRan Copper &

Gold.

Kasus PT Freeport dengan masyarakat dan buruh pegawai sama-sama bersitegang, tidak

adanya kesepakatan diantara semua pihak terkait membuat masalah semakin berkepanjangan.

Tak terkecuali Kesatuan Polisi yang menjadi satpam Freeport melawan rakyat Papua yang

merasa tersholimi. Sehingga konflik melebar pada emosional rakyat yang banyak melakukan

langkah separatis dan bergabung dengan OPM gerakan Papua Merdeka. Jika keadaan ini

tidak cepat diselesaikan oleh semua pihak yang asyik nina-bobo dengan kepentingan-

kepentingan kemaslahatan dirinya sendiri, justru semua pihak akan mengalami kerugian pada

akhirnya.

Pembahasan mengenai kasus ini dalam menghadapi krisis internal antara Perusahaan dan

Karyawan, dan krisis Eksternal anata Perusahaan dan Masyarakat.

Berbicara mengenai kesenjangan sosial dalam masyarakat, merupakan pembahasan yang

tidak akan pernah habisnya. Akan ada banyak hal terkait dengan masalah sosial, karena

berbagai hambatan pasti silih berganti. Salah satu contohnya saat ini yang lagi memanas

Page 18: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

adalah konflik PT. Freeport dengan para pekerja yang mandek kerja yang sebenarnya hanya

meminta kenaikan gaji dan masyarakat Papua yang butuh rasa aman dan nyaman.

Jika dikaitkan masalah ini dengan menggunakan teori sistem menurut Katz dan Khan yang

pernah menerangkan bahwa kebanyakan interaksi kita dengan orang-orang merupakan

tindakan komunikatif baik secara verbal dan non-verbal. Komunikasi pertukaran informasi

dan tranmisi makna adalah inti dari sistem sosial atau organisasi. Komunikasi merupakan

penghubung di antara orang-orang dalam organisasi, dan komunikasi yang berjalan dengan

efektif dan tanpa mengalami hambatan yang berarti.

BAB V

KESIMPULAN

5.1       Kesimpulan Lingkungan Pertambangan

            Analisa kasus di atas menampakkan bahwa adanya hubungan kausal yang

fundamental antara PT. Freepot dengan para karyawan berkaitan dengan komunikasi yang

tidak efektif, pertukaran dan penyebaran informasi yang tidak terkoordinir, dan tidak adanya

kesamaan tujuan dalam pencapaian kerja organisasi, pihak perusahaan yang menginginkan

karyawan berkerja dan keinginan karyawan yang bertolak belakang dengan mengadakan aksi

mogok kerja. Berbagai kekerasan yang terjadi di Papua semakin membuat rakyat Papua

sengsara. Langkah represif aparat kepolisian, justru semakin membuat situasi mencekam.

Polisi sebagai pengaman dan pelindung masyarakat justru menjelma menjadi momok yang

Page 19: Proposal Penelitian Lingkungan Pertambangan

menakutkan serta menjadi musuh masyarakat, dan seakan mati-matian menjaga dan

melindungi kepentingan Freeport.

Patut dipertanyakan peran negara dalam menjamin kehidupan rakyatnya. Karena, selama ini

sikap Pemerintah terkesan membiarkan berbagai konflik yang terjadi di Papua. Bukan tidak

mungkin jika pada akhirnya yang juga saat ini banyak pemberontakan di Papua dilakukan

oleh orang Papua yang memperjuangkan kemerdekaan dan ingin memisahkan diri dengan

Indonesia. Jika keadaan ini tidak diperhatikan betul baik oleh Pemerintah, pihak Freeport,

Kepolisian, dan masyarakat. Perhatian yang harus dilakukan Pemerintah berhubungan dengan

cara pandang, adalah menganggap orang Papua sebagai anak bangsa yang tidak puas

terhadap kelakuan Pemerintah saat ini. Stigma ini yang harus diubah, agar orang Papua tidak

terus mengalami kekecewaan yang besar terhadap pemerintah.

Daftar Pustaka

http://neverstoptoshare.blogspot.com/2012/05/pertambangan-pembunuhan-dan-

kekacauan.html#.UVmZ6xe-2So

http://www.ham.go.id/modul.php?md=mod_artikel&data=543548&modnews=3&mnow=0

http://kabeh-nuza.blogspot.com/2012/12/analisis-masalah-ptfreeport-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan

http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-pertambangan.html

http://apitswar.wordpress.com/pertambangan/

http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?cat=12