kegiatan pertambangan (eksploitation) dari sudut pandang lingkungan hidup.docx

Upload: benjamin-ford

Post on 14-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    1/16

    Private Library of Simamora, Helmut Todo Tua

    Environment, Research and Development Agency

    Samosir Regency Government of North Sumatera Province

    INDONESIA

    Berikut merupakan kutipan ilmiah yang disusun Penulis dan digunakan sebagai referensi pribadi.

    KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG

    LINGKUNGAN HIDUP.

    Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang

    meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Beberapa tahapan

    kegiatan penambangan secara garis besar adalah :

    1. Pembabatan (clearing)

    2. Pengupasan tanah penutup (stripping)

    3. Penggalian bahan galian (mining)

    4. Pemuatan (loading)

    5. Pengangkutan (hauling)

    6. Penumpahan (waste dump)

    Penggolongan Bahan Galian

    Sebelum masuk pada penggolongan bahan galian, kita perlu tahu apa itu bahan galian. Bahan

    galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, termasuk batu-batu mulia yang merupakan

    endapan.

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    2/16

    Dalam penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatan ada 3 jenis yaitu:

    - Bahan galian logam/bijih contoh dari bahan galian ini timah, besi, tembaga, emas dan perak

    - Bahan galian energi contoh dari bahan galian ini adalah batubara dan minyak bumi

    - Bahan galian industri contohnya diatome, gipsum, talk, kaolin, zeolit dan tras

    Sementara berdasarkan PP no 27 tahun 1980 Bahan galian digolongkan menjadi 3 golongan

    yaitu:

    - Golongan A atau bahan galian strategis yang termasuk kedalam bahan galian ini yaitu:

    Minyak bumi dan gas alam, batubara, nikel, uranium danunsur radioakti lainnya dan kobalt

    - Golongan B atau bahan galian vital yang termasuk kedalam bahan galian ini yaitu :

    Air Raksa, Intan, emas, platina, tembaga, kristal kuarsa, dan vanadium

    - Golongan C atau bahan galian yang tidak termasuk bahan galian A dan B, bahan galian ini

    yaitu:

    Pasir, batu gamping, dolomit, diatomea, bentonit, felspar, andesit, tanah liat dan pasir

    Dalam penambangan terbuka ada beberapa tahapan umum yaitu :

    a. Pembersihan lahan (land clearing)

    b. Pengupasan tanah pucuk dan menyimpannya di tempat tertentu

    c. Penggalian tanah penutup (overburden) baik dengan bahan peledak atau tanpa bahan peledak

    d. Membawa dan memindahkan ke disposal area

    e. Penggalian bahan galian dan membawa ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan

    f. Serta melakukan reklamasi lahan bekas tambang.

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    3/16

    Tahapan Kegiatan Usaha Pertambangan

    1. Penyelidikan Umum (General Survey)

    2. Eksplorasi (Exploration)

    3. Pengembangan Tambang (Development)

    4. Penambangan (Exploitation) ---> Metoda

    5. Pengolahan/Pemurnian (Processing)

    6. Penjualan (Marketing)

    METODA PENAMBANGAN

    Penambangan : kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang

    meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian.

    METODE PENAMBANGAN DIBAGI MENJADI :

    a. Tambang Terbuka/Tambang Permukaan (Surface mining)

    b. Tambang Bawah Tanah/Tambang Dalam (Underground Mining)

    SURFACE MINING

    Aktivitas penambangan berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfer)

    a. Keadaan tanah penutup

    b. Keadaan endapan bahan tambang

    c. Kondisi hidrogeologi

    d. Fasilitas teknik yang tersedia

    e. Iklim dan cuaca

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    4/16

    f. Kondisi lingkungan

    Pada dasarnya Pertambangan Skala Kecil di Indonesia bergerak di 4 sektor komoditas yaitu

    pertambangan emas, intan, batubara dan timah. Selain itu terdapat sektor lainnya di bidang

    mineral non logam seperti lempung kaolin dan penambangan pasir dan batu.

    Beberapa karakteristik yang mendasar tentang kegiatan Pertambangan Skala Kecil antara lain :

    1. Potensi cadangan sifatnya terbatas (minimum) dan biasanya mereka tidak mampu untukmelakukan kegiatan eksplorasi.

    2. Teknologi penambangan dan pengolahan sifatnya manual dan diterapkan untuk bahangalian yang bernilai (berkadar) tinggi.

    3. Kualitas bahan galian dipengaruhi atau ditentukan oleh pasar/konsumen.4. Sering mengabaikan kelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3).5. Ketersediaan prasarana pendukung kegiatan penambangan berada pada tingkat menengah

    (cukup).

    6. Modal awal kegiatan penambangan sangat terbatas (minimum).7. Dilakukan sebagai usaha keluarga atau perorangan oleh masyarakat setempat.8. Para penambang mempunyai tingkat keahlian yang dapat digolongkan ke dalam tingkat

    dasar sampai menengah (cukup).

    9. Penggunaan tenaga kerja untuk setiap unit produk yang dihasilkan relatif tinggi (padatkarya).

    10.Waktu pelaksanaan penambangan sifatnya terbatas dan biasanya merupakan usahasampingan.

    11.Produktivitas rendah.12.Kurang memperhatikan konservasi sumber daya alam (bahan galian).13.

    Bentuk perijinan yang dapat diterapkan berupa Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR)atau Koperasi Unit Desa (KUD).

    KELEBIHAN SURFACE MINING

    a. Biaya relatif lebih rendah

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    5/16

    b. Kondisi tempat kerja lebih leluasa & aman

    c. Penggunaan alat-alat berat lebih leluasa

    d. Mining recovery lebih tinggi

    e. Pengamanan, pengaturan & kontrol lebih mudah

    KELEMAHAN SURFACE MINING

    a. Kondisi kerja dipengaruhi iklim & cuaca

    b. Kedalaman penggalian terbatas ---> stripping ratio

    c. Kerusakan lingkungan

    d. Dibatasi tata guna lahan

    JENIS METODA SURFACE MINING

    I. PLACER MINING :

    a. Panning & Sluicing

    b. Hidraulicking

    c. Dredging

    II. OPEN PIT :

    a. Single-bench Mining

    b. Multi-bench Mining

    c. Quarry Mining

    d. Strip Mining

    III. GLORY HOLE

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    6/16

    Pengangkutan melalui terowongan di bawah endapan bahan tambang

    PLACER MINING

    a. Detrital mineral

    b. Pada/dekat aliran air

    c. Tidak dalam

    Factor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :

    1. Sifat keruangan dari endapan bijih

    a. Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khususnya)

    b. Bentuk (tanular, lentikular, massif, irregular)

    c. Posisi (miring, mendatar atau tegak)

    d. Kedalaman (nilai rata-rata, nisbah pengupasan)

    2. Kondisi geologi dan hidrologi

    a. Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)

    b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)

    c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)

    d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)

    e. Keseragaman, alterasi, erosi

    f. Air tanah dan hidrologi

    3. Sifat geomekanik

    a. Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)

    b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    7/16

    c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)

    d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten

    e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas, lengas

    bawaan)

    4. Konsiderasi ekonomi

    a. Cadangan (tonnage dan kadar)

    b. Produksi

    c. Umur tambang

    d. Produktifitas

    e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok

    5. Faktor teknologi

    a. Perolehan tambang

    b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih)

    c. Kefleksibilitas metode dengan perubahan kondisi-kondisi

    d. Selektifitas metode untuk bijih dan waste

    e. Konsentrasi/penyebaran pekerjaan

    Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu :

    1. Stripping Ratio (SR)

    Yaitu berapa jumlah waste (tanah buangan baik O/B maupun batuan samping) yang harus

    dibuang/disingkirkan untuk memperoleh 1 ton endapan bijih sampai pada ultimate pit limit.

    SR = BCM OB / Stripping cost (ton coal)

    SR = Jumlah Waste (m3/ton) / Jumlah Ore (m3/ton)

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    8/16

    SR > 1 = Ongkos pengupasan lebih kecil (Tamka)

    SR > 1 = Ongkos pengupasan lebih besar (Tamda)

    SR = 1 = Bisa Tamka/Tamda

    2. Break Evevn Stripping Ratio (BESR)

    Yaitu perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pembuangan O/B.

    BESR = Cost Penggalian Bijih / Cost Penggalian OB

    Untuk memilih system penambangan digunakan istilah BESR-1 bagi open pit yaitu overall

    stripping ratio.

    BESR-1 > 1 = Tamka

    BESR-1 < 1 = Tamda

    BESR = 2 = Bisa Tamka/Tamda

    Kemudian setelah ditentukan yang dipilih Tamka, maka dalam rangka pengembangan rencana

    penambangan tiap tahap digunakan istilah economic stripping ratio (BESR-2).

    BESR-2 = Recovable Value - Poduction Cost / Stripping Cost dalam ton/ore

    BESR-2 untuk menentukan maksimal berapa ton waste yang disingkirkan untuk memperoleh 1

    ton ore agar tahap penambangan ini masih memberikan keuntungan (max allowable stripping

    ratio) dan untuk menentukan batas pit (pit limit).

    Konsep pemilihan cara penambangan yaitu :

    1. Konsep konsensional atau kedalaman

    a. Jika letak endapan bijih dangkal dipilih tamka

    b. Jika letak endapan bijih dalam dipilih tamda

    2. Konsep ekonomis/keuntungan

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    9/16

    a. Cut off grade (COG)

    b. Break even stripping ratio (BESR)

    Cut off grade (COG) mempunyai dua pengertian yaitu :

    1. Kadar endapan bahan galian yang masih memberikan keuntungan apabila endapanditambang (tidak diperlukan pencampuran endapan bahan galian)

    2. Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih memberikan keuntunganapabila endapan ditambang (diperlukan pencampuran: mixing/blending)

    Cut off grade (COG) akan menentukan batas-batas cadangan sehingga dapat dihitung besar

    cadangan oleh karena itu akan berakibat umur cadangan makin lama.

    System penambangan yang ada pada umumnya adalah :

    1. Tambang Terbuka (Surface Mining)

    Merupakan suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya berhubungan langsung

    dengan atmosfer atau udara luar. Berdasarkan macam material yang ditambang, maka tambang

    terbuka dibagi menjadi :

    a. Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine

    Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung logam.

    Contoh : Tambang Nikel di Pomalla, Sulawesi Tenggara, mineralnya Garnierite, Tambang

    Alumunium di Kijang Riau Kepulauan, mineralnya Gibbsite, Boechmite, Diaspore (Bauksite),

    Tambang Tembaga di Earthberg Irian Jaya, mineralnya Calcophyrite dan Cuprite, Tambang

    Timah di Pemali Bangka mineralnya Cassiterite, dll.

    b. Quarry

    Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan mineral industry (golongan C).

    Contoh : Tambang Batu Pualam di Tulung Agung Jawa Timur batuannya Marmer, Tambang

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    10/16

    Aspal di Pulau Buton batuannya batu gamping beraspal, Tambang Granit di Pulau Karimun

    batuannya granit, dll.

    c. Strip Mine

    Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang letaknya horizontal atau

    sedikit miring. Contoh : Tambang Batubara di Tanjung Enim Sumatera Selatan, Tambang

    Batubara di Ombilin Sawah Lunto Sumatera Barat mineralnya Bituminous Coal, dll.

    d. Alluvial Mine

    Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial. Contoh : Tambang Bijih

    Timah di Bangka Belitung mineralnya Cassiterite, Tambang Bijih Besi di Cilacap mineralnya

    Magnetite, Hematite, Ilmenite, dll.

    Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan ada beberapa cara pembuangan O/B yang sesuai

    untuk tambang terbuka yaitu :

    a. Back Filling, yaitu menimbun kembali tempat-tempat bekas penggalian yang sudahdiambil ore nya.

    b. Benching System, yaitu pengupasan O/B dengan system jenjang, system ini cocok untuktanah penutup yang tebal dan bahan galian atau lapisan batubara yang tebal.

    c. Multi Bucket Excavator System, yaitu pembuangan tanah penutup ketempat yang sudahdigali batubaranya atau ketempat pembuangan khusus. Cara pengupasan ini mirip dengan

    cara Bucket Wheel Excavator (BWE), cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak

    dan tidak lengket.

    d. Drag Scrapper System, cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahangalian setelah tanah penutupnya dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya dihabiskan

    terlebih dahulu kemudian baru bahan galiannya ditambang, cocok untuk tanah penutup

    yang materialnya lunak/lepas (loose).

    e. Cara konvensional, kombinasi alat gali (bulldozer), alat muat (track loader) dan alatangkut (dump truck).

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    11/16

    2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)

    Suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan langsung

    dengan udara luar dan kegiatannya dilakukan dibawah tanah dengan cara terlebih dahulu

    membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan bantu (adit). Berdasarkan cara

    penyanggaannya maka tambang bawah tanah dibagi menjadi :

    a. Untuk Batubara

    b. Untuk Endapan Bijih/Logam

    Open Stope Methode, seperti underground gloryhole, gophering, shrinkage stoping, sublevel

    stoping.

    Supported Methode, seperti cut and fill, stull stoping, shrink and full stoping.

    Caving Methode, seperti top slicing, sub level caving, block caving.

    Perbandingan antara 2 metode penambangan tersebut adalah :

    Tambang Terbuka

    1. Development sedikit

    2. Stripping O/B banyak

    3. Banyak lokasi untuk dumping area

    4. Gangguan pada kemantapan lereng, kelongsoran

    5. Kebisingan, polusi debu

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    12/16

    6. Keselamatan kerja baik

    7. Penggunaan alat lebih leluasa

    8. Produktifitas dipengaruhi oleh iklim

    9. Kedalaman penggalian dibatasi biaya SR O/B

    10. Biaya reklamasi.

    Tambang Bawah Tanah

    1. Development : Shaft, bukaan-bukaan lain

    2. Stripping O/B : Batubara ditambang dari bukaan kearah lapisan batubara

    3. Banyak lokasi untuk dumping area : Tidak ada

    4. Ambegan (subsident) berakibat pada instalasi diatasnya, gas beracun

    5. Daerah terganggu pada sekeliling bukaan

    6. Perlu ventilasi dan penerangan

    7. Penggunaan alat Tidak leluasa

    8. Semakin dalam temperatur naik

    9. Kedalaman penggalian Tidak terbatas

    10. Perawatan penyanggaan

    Izin Usaha Bahan Galian Golongan C dibagi kedalam 2 (dua) bagian yaitu :

    Surat Izin Pertambangan Daerah ( SIPD ) adalah Surat Izin Kuasa Pertambangan Daerah yang

    berisikan wewenang, hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan bahan

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    13/16

    galian golongan C, yang meliputi Ekplorasi, Ekploitasi, Pengolahan / Pemurnian, Pengangkutan

    dan Penjualan.

    Surat Izin Pertambangan Daerah Pertambangan Rakyat (SIPD-PR) yaitu Surat Izin Kuasa

    Pertambangan bahan galian golongan C yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara kecil-

    kecilan atau secara gotong royong dengan alat-alat sederhana sebagai mata pencaharian.

    Jenis-jenis SIPD

    a) SIPD Ekplorasi

    b) SIPD Ekploitasi

    c) SIPD Pengolahan / Pemurnian

    d) SIPD Pengangkutan

    e) SIPD Penjualan

    Dasar Hukum :

    Peraturan Daerah.

    Masa Proses 12 ( dua belas ) hari kerja

    Masa berlaku 3 ( tiga ) tahun

    Syarat-syarat :

    1). SIPD Ekplorasi

    Akta Perusahaan

    Foto Copy KTP

    Referensi Bank Pemerintah

    Surat Pernyataan Kesanggupan Tenaga Ahli

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    14/16

    Peta Lokasi

    Surat persetujuan pemilik tanah

    Proposal rencana kegiatan ekplorasi

    2). SIPD Ekploitasi

    Akta Perusahaan

    Foto Copy KTP

    Referensi Bank Pemerintah

    Surat Pernyataan Kesanggupan Tenaga Ahli

    Peta Lokasi

    Studi Kelayakan lokasi

    Persetujuan Pengelolaan Lingkungan

    Surat persetujuan Pemilik Tanah

    3). SIPD Pengolahan / Pemurnian

    Akta Perusahaan

    Foto Copy KTP

    Referensi Bank Pemerintah dan atau Fiskal

    Surat Pernyataan Kesanggupan Tenaga Ahli

    Proposal rencana kegiatan pngolahan / pemurnian

    Persetujuan Pengelolaan Lingkungan

    Salinan Izin Gangguan / HO

    4). SIPD Pengangkutan

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    15/16

    Akta Perusahaan

    Foto Copy KTP

    Proposal rencana kegiatan pengangkutan

    Salinan laik jalan kendaraan yang akan digunakan

    5). SIPD Penjualan

    Akta Perusahaan

    Foto Copy KTP

    Proposal rencana kegiatan penjualan bahan galian

    Salinan Izin Gangguan

    Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP)

    Syarat-syarat pemohon SIPDPR adalah sebagai berikut:

    Foto Copy KTP

    Peta Lokasi

    Surat pernyataan persetujuan pemilik tanah

    Rekomendasi dari Dinas Teknis

    7). Persyaratan Perpanjangan Izin. adalah :

    Foto Copy KTP.

    Laporan kegiatan

    Peta kemajuan tambang ( bagi SIPD Eksploitasi )

    Bukti pelunasan pembayaran pajak

    Surat pernyataan persetujuan pemilik tanah

  • 7/30/2019 KEGIATAN PERTAMBANGAN (EKSPLOITATION) DARI SUDUT PANDANG LINGKUNGAN HIDUP.docx

    16/16

    Surat laik jalan (Izin Pengolahan dan pengangkutan)

    Salinan Izin Gangguan